Upload
jendral-hypoglossus
View
242
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
radioaktif
Citation preview
BAGIAN RADIOLOGI LAPORAN KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN OKTOBER 2013UNIVERSITAS HASANUDDIN
OSTEOARTHTRITIS
OLEH Aswan Amir C11106084
Melia Budi Astuti C11110114
A. Ahwal M. H. Rauf C11110119
Efrem Hoesman Ciputra, Ho. C11110137
Jessi Laurentius C11110146
PEMBIMBING:
dr. Rosdianah
KONSULENdr. Shofiyah Latief, Sp. Rad
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN2013
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama/Stambuk :
Laporan Kasus : Osteoarthtritis
Menyatakan bahwa telah mengikuti ujian dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar, Oktober 2013Mengetahui,
Pembimbing,
dr. Rosdianah
Konsulen,
dr. Shofiyah Latief, Sp. Rad
Mengetahui,Ketua Bagian Radiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. dr. Muhammad Ilyas, Sp. Rad (K)
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama/Stambuk :Aswan Amir C11106084
Melia Budi Astuti C11110114
A.Ahwal M. H. Rauf C11110119
Efrem Hoesman Ciputra, Ho. C11110137
Jessi Laurentius C11110146
Laporan Kasus : Osteoarthtitis
Menyatakan bahwa telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar, Oktober 2013Mengetahui,
Pembimbing,
dr. Rosdianah
Konsulen,
dr. Shofiyah Latief, Sp. Rad
Mengetahui,Ketua Bagian Radiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. dr. Muhammad Ilyas, Sp. Rad (K)
OA GENU
I. KASUS
No. Rekam Medik : xxxxxx
Nama Pasien : N y. R
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. INSPEKSI PAM I/10A
Pekerjaan :
Tempat/Tanggal lahir : 20-2-1968
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Tanggal Pemeriksaan : 17 Oktober 2013
Perawatan Bagian :
Anamnesis :
Keluhan Utama : Nyeri lutut kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 1 bulan yang lalu, pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri. Nyeri
dirasakan bertambah. Dan terasa terus menerus, sehingga pasien sulit
melakukan gerakan jongkok.. Awalnya nyeri dirasakan masih hilang
itmbul dan tidak menimbulkan keluhan saat beraktivitas. Keluhan
nyeri disertai rasa kaku di sekitar sendi-sendi tersebut.
Riwayat Penyakit dahulu: Tumor uterus
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat Pengobatan : -
Riwayat penggunaan alat bantu: -
Riwayat Kebiasaan : Merokok (-), olahraga (-)
Inspeksi
- Kemerahan (-)
- Bengkak (-)
Palpasi
- Ballotement (+)
- Krepitasi (-)
Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
Vital Sign : TD : 140/90 mmHg N: 84 x/m
T: 36, 5°C RR: 20 x/m
BJ I/II : Murni, Reguler, Bising (-)
Paru : Dalam batas normal
Thoraks : Rh -/-, Wh -/-
Ekstremitas : Edema (-/-)
Laboratorium
NAMA
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Glukosa Sewaktu 91 140 mg/dl
Ureum 16 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 0,8 L (<1,3) P (<1,1) mg/dl
Kolesterol Total 158 200 mg/dl
Kolesterol HDL 32 L (>55) P (>65) mg/dl
Kolesterol LDL 119 <130 mg/dl
Trigliserida 268 200 mg/dl
Asam Urat 5.0 P(2.4-5.7); L(3.4-7.0) mg/dl
Kesan : Dislipidemia
Radiologi
Foto Genu Sinistra AP/Lateral:
Alignment sendi pembentuk genu baik, tidak tampak dislokasi.
Tidak tampak fraktur dan destruksi tulang
Tampak osteofits pada condyles medialis et lateralis dan eminentia
intercondyloidea os tibia sinistra serta pada aspek posterior os patella
Mineralisasi tulang baik
Penyempitan celah sendi femorotibialis terutama aspek medial
Jaringan lunak di sekitarnya baik
Kesan : Osteoarthritis genu sinistra
Diagnosis
Osteoarthritis genu sinistra
Terapi
1. Meloxicam 15 mg (2x1)
2. Nolvadex (1x1)
II. Diskusi
2. 1 PENDAHULUAN
Osteoarthritis adalah sebuah penyakit degeneratif yang menyerang
sendi dan menjadi penyebab terjadinya keterbatasan, yang mengenai
sekitar 60-70% orang dari populasi yang berusia diatas 60 tahun.(1)
Prevalensi osteoarthtritis (OA) lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi,
yaitu mencapai 15.5% pada pria, dan 12.7% pada wanita. Diperkirakan 1
sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA.
Berdasarkan patogenesisnya OA dibedakan menjadi dua yaitu OA primer
dan OA sekunder. OA primer disebut juga OA idiopatik yaitu OA yang
kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit
sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah
OA yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolic,
pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro serta imobilisasi yang
terlalu lama.(2)
2.2 RESUME KLINIS
Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut kiri yang dialami sejak satu
bulan yang lalu. Pasien mengeluh mengalami kesulitan untuk jongkok.
Pada pemeriksaan didapatkan krepitasi negatif (-), kemerahan negatif (-),
dan ballottement positif (+). Hasil pemeriksaan tanda vital : tekanan darah
140/90 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, suhu 36.5 C, frekuensi nafas
20x/menit, IMT 26.48. Hasil laboratorium menunjukkan adanya
dislipidemia dengan Trigliserida 268 mg/dl dan kolestrol HDL 32 mg/dl.
Gambaran radiologi menunjukkan adanya osteofit dan penyempitan celah
sendi yang mengarah pada osteoarthtritis genu.
II.3 RADIOLOGI
Pembahasan:
Gambaran klinis yang didapatkan dari pasien pada kasus ini adalah
kesulitan saat berjongkok dan ballottement (+)
Pada Foto Genu posisi AP/lateral, pada kasus ini ditemukan
alignment tulang tidak tampak kelainan. Tidak tampak fraktur dan
destruksi tulang. Tampak osteofits pada condylus medialis et lateralis dan
eminentia intercondyloidea os tibia sinistra serta pada aspek posterior os
patella. Mineralisasi tulang baik.. Penyempitan celah sendi femorotibialis
medialis. Jaringan lunak di sekitarnya baik.
Menurut kriteria dari American Collage of Rheumatology,
seseorang dapat dikatakan menderita OA genu, jika secara radiologik
ditemukan adanya osteofit dan minimal memiliki salah satu dari 3 gejala
di bawah ini:
1. Umur ≥ 50 tahun2. Morning stiffness ≤30 menit3. Adanya krepitasi saat bergerak
Kellgren dan Lawrence juga mendefinisikan sistem penilaian yang
banyak digunakan untuk bukti radiologik OA.
Kelas 1: penyempitan ruang sendi yang belum pasti dan
kemungkinan lipping osteophytic
Kelas 2: osteofit definitif, pasti penyempitan ruang sendi
Kelas 3: moderat beberapa osteofit, penyempitan ruang sendi
definitif, beberapa sclerosis dan kemungkinan perubahan kontur
tulang
Kelas 4: osteofit besar, ditandai penyempitan ruang sendi, sklerosis
parah dan deformitas kontur tulang definitif.
Pada foto x-ray dapat ditemukan adanya penyempitan celah sendi.
Pada celah cendi yang menyempit akan terbentuk osteofit. Pada
pemeriksaan radiologi, adanya osteofit merupakan tanda utama penyakit
osteoarthritis. Osteofit dapat menjadi tanda yang signifikan dan dapat
menjadi sumber dari terjadinya nyeri dan rusaknya fungsi sendi.
Gambaran radiologi pada pasien ini menunjukkan bahwa terdapat
tanda-tanda osteoarhtritis, yang ditandai dengan adanya osteofit dan
penyempitan celah sendi.
Berdasarkan gambaran klinis dan radiologi pada pasien ini, dapat
kita simpulkan bahwa pasien ini dapat diagnosis sebagai osteomielitis
akut.
2.4 Diagnosis Banding
Penyakit metastasis tulang