9
LATIHAN INDIVIDU PANCASILA ANALISA STRATEGI, SITUASI DAN KONDISI TRAGEDI NEGARA KESATUAN KLEPTOKRATIS DALAM PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA DISUSUN OLEH : M. FAHREZHA 110.2008.313 NO URUT : 270 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Latihan Individu Pancasila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ind

Citation preview

LATIHAN INDIVIDU PANCASILA

ANALISA STRATEGI, SITUASI DAN KONDISI TRAGEDI

NEGARA KESATUAN KLEPTOKRATIS DALAM PENDIDIKAN

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA

DISUSUN OLEH :

M. FAHREZHA

110.2008.313

NO URUT : 270

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

PERIODE 2010-2011

ANALISA STRATEGI,SITUASI, DAN KONDISI TRAGEDI NEGARA KESATUAN KLEPTOKRATIS DALAM

PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN

BERNEGARA

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

a. Keagamaan sudah tidak melekat lagi di hati para koruptor, yang berperan sebagai parasit negara.

b. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang dapat dipengaruhi oleh globalisme.c. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai etnis, namun hal

ini belum tentu membuat masyarakat menjadi saling toleransi dan mau bersatu.d. Pemerintah yang masih kacau dalam mengembangkan dunia pendidikan dalam hal

akademik maupun moral dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.e. Masih adanya ketidakadilan dalm hal hak dan kewajiban bagi setiap insan manusia di

negeri ini.

2. Pokok Permasalahan

Apakah moral bangsa di negara ini dapat merosot atau bahkan hilang seiring dengan perkembangan zaman ?

3. Tujuan Analisa Strategi

a. Mewujudkan realita kualitas pendidikan terpadu yang menekankan pada metode belajar

berdasarkan masalah (Kepentingan Mahasiswa).

b. Menghasilkan mahasiswa yang intelek, terpandang, berwibawa dan mampu memahami

seluk beluk kepemerintahan dan mampu membawa nama baik universitas dalam hal

kompetisi (Kepentingan Universitas).

c. Melaksanakan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sehingga mampu

meningkatkan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan Agama (Kepentingan

Pemerintahan).

d. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,

bangsa dan negara (Kepentingan Bangsa dan Negara)

4. Kerangka Konsep

a. Tragedi yang terlanjur menimpa negeri, dapat menyebabkan hancurnya rahim sosial

b. Agresi terhadap adab, membuat massyarakat lupa akan norma, moral, dan ajaran agama

yang telah dianut masing-masing pihak.

c. Rakyat Indonesia mengalami ketidakadilan ekonomi, ditambah dengan maraknya

kegiatan korupsi yang dilakukan oleh pihak pemerintahan.

d. Munculnya pencuri-pencuri negeri, atau bisa disebut sebagai parasit negara. Yang

melahirkan wawasan negara kesatuan kleptokratis.

5. Metode Analisa

Bersumber dari buku “Tragedi Negara Kesatuam Kleptokratis”.

BAB II LANDASAN TEORI PUSTAKA

1. “Reformasi membawa harapan bersama dengan tragedi. Vandalisme terjadi di kota-kota dan

juga desa-desa. Hak-hak manusia terlanggar dengan lebih terbuka, yang hanya diselesaikan

dengan pengumpulan fakta.” Prof. DR. T. Jacob. 2004. Tragedi Negara Kesatuan

Kleptokratis. Hal. 7

2. “Dalam operasionalisasi Demokrasi Pancasila sebenarnya landasan-landasannya sudah ada

sejak awal Orde Baru. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengoperasionalkannya

selalu mempertimbangkan, memperhatikan perkembangan masyarakat secara

keseluruhan.”Dr. cosmas Batubara. 2009. Menelusuri Kembali Demokrasi Pancasila. Hal 82

3. “Etika berkaitan dengan norma moral, yaitu norma untuk mengukur betul-salahnya tindakan

manusia sebagai manusia”. Drs. Syahrial Syarbaini. 2003. PendidikanPancasila di

perguruan tinggi. Hal 28

BAB III POLA PIKIR

Pancasila dan UUD 1945

Kekacauan Politik

Ketidakadilan Ekonomi

Kritik Terhadap Kapitalisme Global

Pendidikan dan Teladan

Kepemimpinan Nasional

Moral Masyarakat

Sistem Pemerintahan Indonesia

Saling Mempengaruhi

BAB IV HASIL ANALISA

ANALISA STRATEGI, SITUASI DAN KONDISI TRAGEDI NEGARA KESATUAN KLEPTOKRATIS DALAM PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,

BERBANGSA, DAN BERNEGARA

STRATEGI PANCASILAKEKACAUAN POLITIK KRITIK TERHADAP KAPITALISME GLOBAL PENDIDIKAN DAN TELADAN KEPEMIMPINAN NASIONAL

1 2 3

KETUHANAN YANG MAHA ESA

I

a. Menegakkan agresi yang dilakukan atas nama Tuhan sudah tidak jarang terjadi di negara ini

b. Menjalankan amar makruf tanpa melaksanakan nahi munkar terlebih dahulu memang sulit

c. Membebaskan bangsa Indonesia dalam hal memeluk agama dan kepercayaan masing-masing

d. Mencampurkan dan saling mempengaruhinya antara agama dan globalisasi ekonomi

a. Meramal bahwa dalam abad XXI ini agama akan bangkit kembali

b. Mencari Tuhan melalui ilmu pengetahuan dan filsafatc. Mengkaji agama yang paling sesuai dengan dirinya ataupun

mendirikan denominasi atau mazhab baru yang rasionald. Memulai perkembangan zaman terkadang tidak lagi berdasarkan

atas ajaran agama dan syariat islam

a. Menolong orang lain bukan hanya untuk kepentingan akhirat, tapi juga karena kepedulian untuk sesama

b. Menjalankan ibadah kepada Tuhan untuk mencapai ketenangan batin di dunia dan kenikmatan akhirat

c. Mendatangi ahli supranatural (dukun) untuk bisa menanamkan pohon uang bagi para penguasa

d. Menyimpangnya perilaku spiritual umat beragama dengan mencari spiritual baru yang lebih modern

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

II

a. Menyebarnya perampokan, penimbunan, dan penyelndupan ke seluruh pelosok

b. Menghentikan agresi terhadap adab memang tidak mudah dan banyak menemui rintangan

c. Meyakini bahwa kita tidak boleh kehilangan keyakinan pada kebaikan manusia

d. Mengganti demokrasi menjadi kleptokrasi, maka hancurlah moral-moral dalam bernegara

a. Menghadapi masalah yang berkaitan dengan kemiskinan, kebodohan, instabilitas sosial membuat rakyat tidak berdaya

b. Mengumpulkan uang terus menerus hingga menganggap uang adalah dewa dunia

c. Meniru gaya hidup kebarat-baratan dalam hal yang tidak baik seperti kata-kata makian (four letter words)

d. Menyampaikan aspirasi rakyat dengan tetap memperhatikan moral bangsa sebagai insan yang berbudi pekerti luhur

a. Menyiapkan alat-alat yang dapat digunakan untuk perlindungan terhadap kekerasan

b. Menghasilkan sumber daya manusia sebagai alat produksi, untuk dipasarkan di pasar bebas

c. Membusuknya moral, defisit etika, kehilangan kendali diri, serta merosotnya tanggung jawab pada manusia-manusia modern

d. Mengendalikan diri dalam hal upaya meraih kekuasaan yang diidam-idamkan

PERSATUAN INDONESIA

III

a. Mempersatukan Kepulauan Indonesia dengan beratus etninya bukanlah pekerjaan mudah

b. Mengalahkan penjajah menjadi semakin sulit karena kita bertengkar sesama kita

c. Menciptakan rasa saling menghormati sebagai sesama bangsa indonesia

d. Meminggirkan etni atau kelompok agama tertentu sebagai akibat malapetaka moral dan ekonomi

a. Menilai dan menelaah kesenjangan sosial antara pihak kaya dan pihak miskin yang bisa menyebabkan perpecahan

b. Membedakan antara mana yang baik dan buruk, mana yang melanggar hak manusia, memang semakin sulit

c. Mendengarkan setiap aspirasi rakyat tanpa memperhatikan asal etni atau agama yang dianutnya

d. Menurunnya rasa cinta tanah air dengan membudayanya belanja barang dari luar negri

a. Merosotnya toleransi dan kekebalan terhadap perbedaan, yang dapat memicu perpecahan dalam suatu bangsa

b. Menyerahkan bantuan kemanusiaan pada korban bencana alam dengan ikhlas dan tanpa pamrih

c. Musnahnya kebudayaan masyarakat yang saling tenggang rasa dan menghargai pendapat orang lain

d. Memasuki tahapan bangsa-budaya menyebabkan masyarakat susah diatur dan merasa benar sendiri

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH

HIKMAT KEBIJAKSANAAN

DALAM PERMUSYAWARATAN

PERWAKILAN

IV

a. Meningkatkan penderitaan pendidikan dan kesehatan, 2 hal pokok dalam kesejahteraan yang sangat berpengaruh

b. Mengubah keadaan, itulah yang diharapkan pada penggantian presiden, kabinet, panglima tentara, dan tenokrat ekonomi

c. Mengecap zaman normal bagi generasi sekarang tidak pernah terjadi karena aturan, disiplin, guru teladan tidak dipatuhi

d. Melihat parasitisme negara sekarang ini, hati rakyat sudah terlanjur kesal

a. Membuananya ekonomi, globalisasi, dan pasar bebas global pada dasawarsa 1990an

b. Melepaskan kita dari cita-cita politik bebas aktif dan non-blok adalah manfaat dari orde baru

c. Membeli suara rakyat dengan uang agar bisa menang dalam pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah

d. Menyampaikan aspirasi tidak dengan cara merusak dan mengganggu fasilitas negara

a. Membingungkannya sistem pendidikan yang dianut oleh departemen pendidikan

b. Mendesakralisasi apa saja yang menyebabkan orang-orang tidak hormat lagi kepada presiden dan mentri-mentri

c. Menghentikan segala kegiatan pembusukan moral bagi pemimpin negara agar bisa menjadi panutan masyarakat

d. Menjanjikan segala sesuatu kepada masyarakat saat sebelum menjadi kepala daerah, namun itu tidak diwujudkan hingga kini

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH

RAKYAT INDONESIAV

a. Melanggar hak-hak manusia dengan cara yang lebih terbuka, yang hanya diselesaikan dengan pengumpulan fakta

b. Mencuatnya kemarahan, sikap apatis, anarkisme, dan teror sebagai akibat ketidakadilan

c. Meningkatnya ketidakpercayaan publik akibat ualitas pelayanan umum yang tidak memadai

d. Menyampaikan aspirasi yang tidak melukai demokrasi

a. Memuaskan kebutuhan hidup bagi rakyat miskin (paupertas) tidaklah mudah

b. Mewariskan barang berharga yang dimiliki tidak hanya kepada keturunannya saja tapi juga orang yang memerlukan

c. Memusatkan perhatian hanya pada kaum beruang, karena adanya anggapan kalau segala sesuatu dibeli dengan uang

d. Mengkhawatirkan sekuritas tempat-tempat umum saat demo

a. Menggaungnya keluhan masyarakat tentang kemiskinan walau pemerintah sudah memasuki era presiden ke-4

b. Mengemban tugas berat yakni melayani masyarakat dapat membuat pihak pemerintah jatuh sakit

c. Meawariskan kecerdasan kepemimpinan kepada bangsad. Menunggu periode pemerintahan yang adil dan makmur sudah

terlanjur membuat orang-orang miskin merana

BAB V PENUTUP

1. KESIMPULAN

a. Akibat negeri yang jungkir balik, “yang lurus menjadi kurus dan yang

menyimpang malah kenyang.”. Agama sudah dianggap tidak modern lagi dan

diabaikan seiring globalisasi.

b. Pentingnya menanamkan sikap jujur dan adil demi tercapainya kemakmuran

seluruh rakyat Indonesia.

c. Moral kita sebagai Bangsa Indonesia yang berbudi pekerti sedang goyah, yang

dapat menjatuhkan martabat bangsa ini sendiri.

d. Dalam mencapai suatu keadaan negara yang berpendidikan memang perlu

revolusioner yang mengubah sistem pendidikan dan cara pandang masyarakat.

2. SARAN-SARAN

a. Masyarakat harus senantiasa beribadah menurut agamanya masing-masing. Tidak

perlu ikut-ikutan mencari spiritualitas yang baru.

b. Pemerintah harus bijak, selalu menanamkan sikap jujur dan adil dalam

melaksanakan kewajiban sebagai manusia yang patut dijadikan teladan oleh

rakyat.

c. Perlunya menanamkan semangat gotong-royong untuk memperkuat persatuan dan

kesatuan bangsa. Serta menerapkan tolong-menolong tanpa pamrih.

d. Pemerintah selayaknya melaksanakan tugasnya pada negara secara adil dan

merata dengan selalu memperhatikan rakyat miskin.

DAFTAR PUSTAKA

•Jacob, Teuku. 2004. ”Tragedi negara kesatuan Kleptokratis”. Jakarta : Buku Obor

•Syairbaini S. 2003. “Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi”.Jakarta : Ghalia Indonesia.

•Suryono H. 2009. “Menulusuri Kembali Demokrasi Pancasila” . Jakarta : Citra Kharisma Bunda.