lbm 5 sgd 6 THT

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    1/32

    STEP 1

    Stridor : haven when air volume respiratory flow to the narrow respiratorytract. terjadi keika vol. udara pernafasan yang normal bergerak melalui jalan

    nafas yang sempit.stridor yang isipirasi dan ekspirasi dibawah kartilago krikoid

    stridor yang inspirasi di daerah subglotis

    indirect laringoscopy : px. laring secara idak langsung denganmenggunakan kaca laring.

    Step 2

    1. Anatomi laring ?2. Fisiologi laring ?3. Mekanisme fonasi ?4. Mengapa pasien mengeluh suara serak, terutama setelah banyak berbicara?5. Apa hubungan riwayat batuk kronik dan berkeringat dimalam hari serta

    kehilangan bera badan dengan keluhan sekarang ?

    6. Bagaimana cara px. indirect laringoskopi dan bagaiman inerpretasinya ?7. Bagaimana hubungan keluhan dengan pasien yang bekerja sebagai sinden ?8. Mengapa doker merujuk ke spesialis THT. kapan dapa diangani sendiri dankapan harus dirujuk ?9. Mengapa tpenyakinya menetap walaupun sudah dibawa ke puskesmas ?10.Mengapa didapatkan nafas stridor pada saat inspirasi ?11.DD ?

    Step 3

    1.

    Anatomi laring ?laring : terleak di infer. dan sup. dari trachea

    ada 3 kartilago yang berpasangan dan yang tidak berpasangan

    berpasangan ACC

    Tidak berpasangan CAT

    MEMPUNYAI LIG. YANG INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    2/32

    ekstrinsik : os. hyoid membrane

    hyoepiglotic

    krikotracheal

    intrinsic : conus elasicus dan quadramular membrane

    conus elasticus membetuk lipatan yang akan membentuk plica vocalisquadramular membrane membetuk plica vestibular

    -ada 3 ruangan : vestibulum laringis, venriculus laringis, dan cavitas

    infraglotica

    -antara plica vocalis membenuk rima gloidis

    -antara plica vestibular membetuk rima vestibularis

    kartilago yroid yang paling besar terdiri dari lamina dextra dan lamina

    sinistra

    otot : m. krikoarytenoid post. dan laeral, m. arytenoids transversa, m.tyroarytenoid

    innervasi :dipersarafi n. x

    vascularisasi :diperdarahi a. laryngaea superior dan inferior

    ditambahin gambar ya ..

    2. Fisiologi laring ?- untuk fonasi : harus ada 3 syarat :

    o tekanan udara yang cukup dipengaruhi dari paru dan otot nafasamplitude

    o tension : aprokimasi dan fibranasi , plica vocalis mempengaruhifrekuensi

    o resonansi-respirasi : berhubungan dengan rima glottis

    -proeksi terhadap benda asing: tersedak, batuk

    -emosi : menghasilkan suara keras dan suara lemah

    -menelan : proses menelan ada 3 mekanisme: ger. laring ke bag. bawah ke

    atas menutup aditus laringis mendorong boluis makanan urun

    ke hipofaring

    3. Mekanisme fonasi ?

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    3/32

    fonasi merupakan suau pembentukan suara karena adanya getaran plica

    vocalis suara dihasilkan dari udara ekspirasi melewati glotis dilaring

    plica suara bergetar fonasisuara akan mengalami resonansi: suara

    dipantulkan melalui faring, rongga hidung, rongga mulut, palatum durum

    mengalami articulasi (proses mengeluarkan suara menjadi huruf vocal ataukonsonan): bibir, lidah, plaum durum

    4. Mengapa pasien mengeluh suara serak, terutama setelah banyak berbicara?suara serak terjadi kesulitan pembentukan suara keika seseorang berusaha

    berbicara

    kemungkinan suara serak :

    -plica vocalis bekerja, otot-otot bekerja

    - batuk kronikmungkin mengiritasi laring mengganggu pembukaan rima glotidis

    mengganggu fonasi

    serak : seiap keadaan yang mengganggu perlekatan pita suara, getaran, tinggi : semakin mendekat suara orang berbeda karena dipengaruhi panjang pita suara, ketegangan,

    besarnya ekanan udara ekspirasi , keebalan pia suara

    laryngitis sering berbicara fenomena disfonia ventriculi plicavocalis diganti plica ventriculi

    penyebab disfonia: peradangan, tumor, kelumpuhan ototpenyebab suara sampai habis ?

    suara serak yang fisiologis dan patologis ?

    5. Apa hubungan riwayat batuk kronik dan berkeringat dimalam hari sertakehilangan berat badan dengan keluhan sekarang ?

    -batuk kronik : laryngitis sebagai respirasi ada penyakit pernafasan

    salah satunya TB

    -Kuman TB menginfeksi paru-paru-kuman TB jika menyebabkan laryngitis susah sembuh karena mukosa

    erat dengan kartilagonya dan vascularisasinya laring sedikit

    -berkeringat malam hari dan batuk kronik : cirri khas penyaki TB

    -sinden : kuman naik keatas kearah laring plica vocalis tidak

    berfungsi suara serak

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    4/32

    -sikardian hormone korisol peradangannya lebih hebat

    yang menyebabkan keringat malam hari apa saja ?

    6. Bagaimana cara px. indirect laringoskopi dan bagaimana inerpretasinya ?indirect : menggunakan kaca laring dan sinar lampu kepala , untukmengeahui ada kelainan di laring

    direct : px. secara langsung ke laring, unuk biopsi

    Yang dinilai :

    -epiglotis

    -falikula

    -plica aryepiglotica

    -rima glotidis

    -pita suara-plica vesibularis

    -sinus piriformis dan secretnya

    interpretasinya :

    mucosa laring hiperemis dan edem ada suau peradangan

    CARANYA DILENGKAPI

    7. Bagaimana hubungan keluhan dengan pasien yang bekerja sebagai sinden ?sinden ada peradangan dan riwayat batuk kronik mengeluarkan

    suara tinggiplica vocalis trauma

    8. Mengapa dokter merujuk ke spesialis THT. Kapan dapat ditangani sendirioleh dr.umum dan kapan harus dirujuk ke spesialis ?

    Inspirasi stridor ada massa di subglotis ada stenosis subglotis ,

    (mungkin ada penebalan, jar. submukosa dengan hiperplasi, kelainan tulang

    rawan yang krikoid benuk lumen lebih kecil , ada pergeseran cincin trachea

    kelumen krikoid) perlu px. selanjutnya

    pengobatan disfonia sesuai etiologi

    terapi:

    -medikamentosa

    -terapi berbicara

    -tindakan operatif

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    5/32

    sudah diperiksa kepuskesmas tapi tidak sembuh

    suara serak tidak ada perbaikanperlu tindakan dokter spesialis

    9. Mengapa penyakinya menetap walaupun sudah dibawa ke puskesmas ?karena diberikan obat yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan etiologi

    10.Mengapa didapatkan nafas stridor pada saat inspirasi ?stridor yang isipirasi dan ekspirasi dibawah kartilago krikoid

    stridor yang inspirasi ada kelainan / massa di daerah subglotis

    ke THT untuk mengetahui penyebab dari sridor sehingga bisa ditangani

    diameter sal. nafas menyempit stridor

    mekanisme stridor ?

    11.DD ? Laryngitis definisi :

    peradangan/infalamasi pada laring terjadi < 3 minggu disebut akut

    dan > 3 minggu disebut kronik

    etiologi-karena virus, bakteri, jamur

    virus: rinovirus dan adenovirus

    bakteri : kuman difteri, kuman TB, streptokokus b hemoliticus

    jamur : candida

    klasifikasi- laryngitis akut merukan kelanjutan dari rinopharyngitis

    o laryngitis aku spesifiko laryngitis akut non spesifik

    - laryngitis kroniko laryngitis kronis spesifik:

    -laryngitis TB

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    6/32

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    7/32

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    8/32

    KARTILAGO.

    Kartilago laring terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu :

    4

    1. Kelompok kartilago mayor, terdiri dari :

    lago Krikoidea, 1 buah

    2. Kartilago minor, terdiri dari :

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    9/32

    Kartilago Tiroidea

    Merupakan suatu kartilago hyalin yang membentuk dinding anterior dan

    lateral laring, dan merupakan kartilago yang terbesar. Terdiri dari 2 (dua)

    sayap (ala

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    10/32

    tiroidea) berbentuk seperti perisai yang terbuka dibelakangnya tetapi

    bersatu di

    bagian depan dan membentuk sudut sehingga menonjol ke depan disebut

    Adams

    apple. Sudut ini pada pria dewasa kira-kira 90 derajat dan pada wanita 120derajat.

    Diatasnya terdapat lekukan yang disebut thyroid notch atau incisura tiroidea,

    dimana

    di belakang atas membentuk kornu superior yang dihubungkan dengan os

    hyoid oleh

    ligamentum tiroidea lateralis, sedangkan di bagian bawah membentuk kornu

    inferior

    yang berhubungan dengan permukaan posterolateral dari kartilago krikoideadan

    membentuk artikulasio krikoidea. Dengan adanya artikulasio ini

    memungkinkan

    kartilago tiroidea dapat terangkat ke atas. Di sebelah dalam perisai kartilago

    tiroidea

    terdapat bagian dalam laring, yaitu : pita suara, ventrikel, otot-otot dan

    ligamenta,

    kartilago aritenoidea, kuneiforme serta kornikulata.

    4

    Permukaan luar ditutupi perikondrium yang tebal dan terdapat suatu alur

    yang

    berjalan oblik dari bawah kornu superior ke tuberkulum inferior. Alur ini

    merupakan

    tempat perlekatan muskulus sternokleidomastoideus, muskulus tirohioideus

    dan

    muskulus konstriktor faringeus inferior.

    4

    Permukaan dalamnya halus tetapi pertengahan antara incisura tiroidea dan

    tepi

    bawah kartilago tiroidea perikondriumnya tipis, merupakan tempat

    perlekatan tendo

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    11/32

    komisura anterior. Sedangkan tangkai epiglotis melekat kira-kira 1 cm

    diatasnya oleh

    ligamentum tiroepiglotika. Kartilago ini mengalami osifikasi pada umur 20

    30

    tahun.4

    Kartilago Krikoidea

    Kartilago ini merupakan bagian terbawah dari dinding laring. Merupakan

    lkartilago hialin yang berbentuk cincin stempel (signet ring) dengan bagian

    alsanya

    terdapat di belakang. Bagian anterior dan lateralnya relatif lebih sempitdarpada

    bagian posterior. Kartilago ini berhubungan dengan kartilago tiroidea

    tepatnya

    dengan kornu inferior melalui membrana krikoidea (konus elastikus) dan

    melalui

    artikulasio krikoaritenoidea. Di sebelah bawah melekat dengan cincin trakea

    I melalui

    ligamentum krikotiroidea. Pada keadaan darurat dapat dilakukan tindakan

    trakeostomi emergensi atau krikotomi atau koniotomi pada konus elastikus.

    4

    Kartilago krikoidea pada dewasa terletak setinggi vertebra servikalis VI

    VII

    dan pada anak-anak setinggi vertebra servikalis III IV. Kartilago ini

    mengalami

    osifikasi setelah kartilago tiroidea.

    Kartilago Aritenoidea

    Kartilago ini juga merupakan kartilago hyalin yang terdiri dari sepasang

    kartilago berbentuk piramid 3 sisi dengan basis berartikulasi dengan

    kartilago

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    12/32

    krikoidea, sehingga memungkinkan pergerakan ke medio lateral dan gerakan

    rotasi.

    Dasar dari piramid ini membentuk 2 tonjolan yaitu prosesus muskularis yang

    merupakan tempat melekatnya m. krikoaritenoidea yang terletak di

    posterolateral, dandi bagian anterior terdapat prosesus vokalis tempat melekatnya ujung

    posterior pita

    suara. Pinggir posterosuperior dari konus elastikus melekat ke prosesus

    vokalis.

    Ligamentum vokalis terbentuk dari setiap prosesus vokalis dan berinsersi

    pada garis

    tengah kartilago tiroidea membentuk tiga per lima bagaian membranosa atau

    vibratorius pada pita suara. Tepi dan permukaan atas dari pita suara inidisebut

    glotis.

    2

    Kartilago aritenoidea dapat bergerak ke arah dalam dan luar dengan sumbu

    sentralnya tetap, karena ujung posterior pita suara melekat pada prosesus

    vokalis dari

    aritenoid maka gerakan kartilago ini dapat menyebabkan terbuka dan

    tertutupnya

    glotis. Kalsifikasi terjadi pada dekade ke 3 kehidupan.

    4

    Kartilago Epiglotis

    Bentuk kartilago epiglotis seperti bet pingpong dan membentuk dinding

    anterior aditus laringeus. Tangkainya disebut petiolus dan dihubungkan oleh

    ligamentum tiroepiglotika ke kartilago tiroidea di sebelah atas pita suara.

    Sedangkan

    bagian atas menjulur di belakang korpus hyoid ke dalam lumen faring

    sehingga

    membatasi basis lidah dan laring. Kartilago epiglotis mempunyai fungsi

    sebagai

    pembatas yang mendorong makanan ke sebelah menyebelah laring.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    13/32

    4,5

    Kartilago Kornikulata

    Merupakan kartilago fibroelastis, disebut juga kartilago Santorini dan

    merupakan kartilago kecil di atas aritenoid serta di dalam plika ariepiglotika.

    2.2 LIGAMENTUM DAN MEMBRANA

    Ligamentum dan membran laring terbagi atas 2 grup, yaitu

    1. Ligamentum ekstrinsik , terdiri dari :

    2. Ligamentum intrinsik, terdiri dari :

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    14/32

    Membrana Tirohioidea

    Membrana ini menghubungkan tepi atas kartilago tiroidea dengan tepi atas

    belakang os hioidea yang pada bagian medial dan lateralnya mengalami

    penebalan

    membentuk ligamentum tirohioideus lateral dan medial. Membrana iniditembus oleh

    a. laringeus superior cabang interna n. laringeus superior dan pembuluh

    limfe.

    4

    Membrana Krikotiroidea (Konus Elastikus).

    Terdapat di bawah mukosa pada permukaan bawah pita suara sejati,berjalan

    ke atas dan medial dari lengkungan kartilago krikoid untuk bersambung

    dengan

    kedua ligamenta vokalis yang merupakan jaringan fibroelastis yang berasal

    dari tepi

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    15/32

    atas arkus kartilago krikoid. Di sebelah anterior melekat pada pinggir bawah

    kartilago

    tiroid dan menebal membentuk ligamentuk krikoidea medialis yang juga

    melekat

    pada tuberkulum vokalis. Di sebelah posterior konus menyebar darikartilago krikoid

    ke prosesus kartilago aritenoid (vokalis). Pinggir bebas menebal

    membentuk

    ligamentum vokalis.

    4

    Membrana Kuadrangularis.

    Merupakan bagian atas dari jaringan ikat longgar elastis laring,

    membentang

    dari tepi lateral epiglotis ke kartilago aritenoid dan kartilago kornikulata, di

    bagian

    inferior meluas ke pita suara palsu. Tepi atasnya membentuk plika

    ariepiglotika,

    sedangkan yang lainnya membentuk dinding diantara laring dan sinus

    piriformis

    Morgagni.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    16/32

    OTOT - OTOT

    Otototot laring terbagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu otot-otot

    ekstrinsik dan otot-otot intrinsik yang masing-masing mempunyai fungsi

    yang

    berbeda.

    4

    Otot-otot ekstrinsik.

    4

    Otot-otot ini menghubungkan laring dengan struktur disekitarnya.

    Kelompok

    otot ini menggerakkan laring secara keseluruhan.

    Terbagi atas :

    1. Otot-otot suprahioid / otot-otot elevator laring, yaitu :- M. Stilohioideus - M. Milohioideus

    - M. Geniohioideus - M. Digastrikus

    - M. Genioglosus - M. Hioglosus

    2. Otot-otot infrahioid / otot-otot depresor laring, yaitu :

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    17/32

    - M. Omohioideus

    - M. Sternokleidomastoideus

    - M. Tirohioideus

    Kelompok otot-otot depresor dipersarafi oleh ansa hipoglossi C2 dan C3

    danpenting untuk proses menelan (deglutisi) dan pembentukan suara (fonasi).

    Muskulus

    konstriktor faringeus medius termasuk dalam kelompok ini dan melekat

    pada linea

    oblikus kartilago tiroidea. Otot-otot ini penting pada proses deglutisi.

    Otot-otot intrinsik

    Menghubungkan kartilago satu dengan yang lainnya. Berfungsimenggerakkan struktur yang ada di dalam laring terutama untuk

    membentuk suara

    dan bernafas. Otot-otot pada kelompok ini berpasangan kecuali m.

    interaritenoideus

    yang serabutnya berjalan transversal dan oblik. Fungsi otot ini dalam proses

    pembentukkan suara, proses menelan dan berbafas. Bila m. interaritenoideus

    berkontraksi, maka otot ini akan bersatu di garis tengah sehingga

    menyebabkan

    adduksi pita suara.

    Yang termasuk dalam kelompok otot intrinsik adalah :

    4

    1. Otot-otot adduktor :

    2

    Berfungsi untuk menutup pita suara.

    2. Otot-otot abduktor :

    4

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    18/32

    Berfungsi untuk membuka pita suara.

    3. Otot-otot tensor :

    4

    Mempunyai fungsi untuk menegangkan pita suara. Pada orang tua, m. tensor

    internus kehilangan sebagian tonusnya sehingga pita suara melengkung ke

    lateral

    mengakibatkan suara menjadi lemah dan serak.

    NATOMI LARING BAGIAN DALAM

    Cavum laring dapat dibagi menjadi sebagai berikut :

    4

    1. Supraglotis (vestibulum superior),

    yaitu ruangan diantara permukaan atas pita suara palsu dan inlet laring.

    2. Glotis (pars media),

    yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu dengan pita suara sejati

    serta

    membentuk rongga yang disebut ventrikel laring Morgagni.

    3. Infraglotis (pars inferior),

    yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan tepi bawah kartilago

    krikoidea.

    Beberapa bagian penting dari dalam laring :

    Aditus Laringeus

    Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior oleh epiglotis, lateral

    oleh plika ariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulata dan tepi

    atas m.

    aritenoideus.

    4

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    19/32

    Rima Vestibuli.

    Merupakan celah antara pita suara palsu.

    2

    Rima glottis

    Di depan merupakan celah antara pita suara sejati, di belakang antara

    prosesus

    vokalis dan basis kartilago aritenoidea.

    4

    Vallecula

    Terdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lidah, dibentukoleh plika glossoepiglotika medial dan lateral.

    4

    Plika Ariepiglotika

    Dibentuk oleh tepi atas ligamentum kuadringulare yang berjalan dari

    kartilago

    epiglotika ke kartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata.

    Sinus Pyriformis (Hipofaring)

    Terletak antara plika ariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea.

    4

    Incisura Interaritenoidea

    Suatu lekukan atau takik diantara tuberkulum kornikulatum kanan dan kiri.

    4

    Vestibulum Laring

    Ruangan yang dibatasi oleh epiglotis, membrana kuadringularis, kartilago

    aritenoid, permukaan atas proc. vokalis kartilago aritenoidea dan

    m.interaritenoidea.

    4

    Plika Ventrikularis (pita suara palsu)

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    20/32

    Yaitu pita suara palsu yang bergerak bersama-sama dengan kartilago

    aritenoidea untuk menutup glottis dalam keadaan terpaksa, merupakan dua

    lipatan

    tebal dari selaput lendir dengan jaringan ikat tipis di tengahnya.

    4

    Ventrikel Laring Morgagni (sinus laringeus)

    Yaitu ruangan antara pita suara palsu dan sejati. Dekat ujung anterior dari

    ventrikel terdapat suatu divertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara

    palsu

    dan permukaan dalam kartilago tiroidea, dilapisi epitel berlapis semu bersilia

    dengan

    beberapa kelenjar seromukosa yang fungsinya untuk melicinkan pita suarasejati,

    disebut appendiks atau sakulus ventrikel laring.

    4

    Plika Vokalis (pita suara sejati)

    Terdapat di bagian bawah laring. Tiga per lima bagian dibentuk oleh

    ligamentum vokalis dan celahnya disebut intermembranous portion, dan dua

    per lima

    belakang dibentuk oleh prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea dan

    disebut

    intercartilagenous portion.

    PERSARAFAN

    Laring dipersarafi oleh cabang N. Vagus yaitu Nn. Laringeus Superior dan

    Nn. Laringeus Inferior (Nn. Laringeus Rekuren) kiri dan kanan.

    6

    1. Nn. Laringeus Superior.

    4

    Meninggalkan N. vagus tepat di bawah ganglion nodosum, melengkung ke

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    21/32

    depan dan medial di bawah A. karotis interna dan eksterna yang kemudian

    akan

    bercabang dua, yaitu :

    sinuspyriformis dan mukosa bagian dalam laring di atas pita suara sejati.

    Konstriktor inferior.

    2. N. Laringeus Inferior (N. Laringeus Rekuren).

    6

    Berjalan dalam lekukan diantara trakea dan esofagus, mencapai laring tepat

    dibelakang artikulasio krikotiroidea. N. laringeus yang kiri mempunyai

    perjalanan yang

    panjang dan dekat dengan Aorta sehingga mudah terganggu.

    Merupakan cabang N. vagus setinggi bagian proksimal A. subklavia dan

    berjalan

    membelok ke atas sepanjang lekukan antara trakea dan esofagus, selanjutnya

    akan

    mencapai laring tepat di belakang artikulasio krikotiroidea dan memberikan

    persarafan :

    M. Krikotiroidea

    VASKULARISASI

    Laring mendapat perdarahan dari cabang A. Tiroidea Superior dan Inferior

    sebagai A. Laringeus Superior dan Inferior.

    4

    Arteri Laringeus Superior

    Berjalan bersama ramus interna N. Laringeus Superior menembus

    membrana

    tirohioid menuju ke bawah diantara dinding lateral dan dasar sinus

    pyriformis.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    22/32

    4

    Arteri Laringeus Inferior

    Berjalan bersama N. Laringeus Inferior masuk ke dalam laring melalui area

    Killian Jamieson yaitu celah yang berada di bawah M. Konstriktor FaringeusInferior, di dalam laring beranastomose dengan A. Laringeus Superior dan

    memperdarahi otot-

    otot dan mukosa laring.

    HISTOLOGI LARING

    Mukosa laring dibentuk oleh epitel berlapis silindris semu bersilia kecuali

    pada daerah pita suara yang terdiri dari epitel berlapis gepeng tak bertanduk.Diantara

    sel-sel bersilia terdapat sel goblet.

    Membrana basalis bersifat elastis, makin menebal di daerah pita suara. Pada

    daerah pita suara sejati, serabut elastisnya semakin menebal membentuk

    ligamentum

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    23/32

    tiroaritenoidea. Mukosa laring dihubungkan dengan jaringan dibawahnya

    oleh

    jaringan ikat longgar sebagai lapisan submukosa.

    4

    Kartilago kornikulata, kuneiforme dan epiglotis merupakan kartilago hialin.Plika vokalis sendiri tidak mengandung kelenjar. Mukosa laring berwarna

    merah

    muda sedangkan pita suara berwarna keputihan.

    FISIOLOGI LARING

    Laring mempunyai 3 (tiga) fungsi dasar yaitu fonasi, respirasi dan proteksidisamping beberapa fungsi lainnya seperti terlihat pada uraian berikut :

    7

    1. Fungsi Fonasi.

    6

    Pembentukan suara merupakan fungsi laring yang paling kompleks. Suara

    dibentuk karena adanya aliran udara respirasi yang konstan dan adanya

    interaksi

    antara udara dan pita suara. Nada suara dari laring diperkuat oleh adanya

    tekanan

    udara pernafasan subglotik dan vibrasi laring serta adanya ruangan resonansi

    seperti

    rongga mulut, udara dalam paru-paru, trakea, faring, dan hidung. Nada dasar

    yang

    dihasilkan dapat dimodifikasi dengan berbagai cara. Otot intrinsik laring

    berperan

    penting dalam penyesuaian tinggi nada dengan mengubah bentuk dan massa

    ujung-

    ujung bebas dan tegangan pita suara sejati. Ada 2 teori yang mengemukakan

    bagaimana suara terbentuk :

    Teori MyoelastikAerodinamik.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    24/32

    6

    Selama ekspirasi aliran udara melewati ruang glotis dan secara tidak

    langsung

    menggetarkan plika vokalis. Akibat kejadian tersebut, otot-otot laring akan

    memposisikan plika vokalis (adduksi, dalam berbagai variasi) danmenegangkan

    plika vokalis. Selanjutnya, kerja dari otot-otot pernafasan dan tekanan pasif

    dari

    proses pernafasan akan menyebabkan tekanan udara ruang subglotis

    meningkat, dan

    mencapai puncaknya melebihi kekuatan otot sehingga celah glotis terbuka.

    Plika

    vokalis akan membuka dengan arah dari posterior ke anterior. Secaraotomatis bagian

    posterior dari ruang glotis yang pertama kali membuka dan yang pertama

    kali pula

    kontak kembali pada akhir siklus getaran. Setelah terjadi pelepasan udara,

    tekanan

    udara ruang subglotis akan berkurang dan plika vokalis akan kembali ke

    posisi saling mendekat (kekuatan myoelastik plika vokalis melebihi

    kekuatan aerodinamik).

    Kekuatan myoelastik bertambah akibat aliran udara yang melewati celah

    sempit

    menyebabkan tekanan negatif pada dinding celah (efek Bernoulli). Plika

    vokalis akan

    kembali ke posisi semula (adduksi) sampai tekanan udara ruang subglotis

    meningkat

    dan proses seperti di atas akan terulang kembali.

    Teori Neuromuskular.

    7

    Teori ini sampai sekarang belum terbukti, diperkirakan bahwa awal dari

    getaran plika vokalis adalah saat adanya impuls dari sistem saraf pusat

    melalui N.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    25/32

    Vagus, untuk mengaktifkan otot-otot laring. Menurut teori ini jumlah impuls

    yang

    dikirimkan ke laring mencerminkan banyaknya / frekuensi getaran plika

    vokalis.

    Analisis secara fisiologi dan audiometri menunjukkan bahwa teori initidaklah benar

    (suara masih bisa diproduksi pada pasien dengan paralisis plika vokalis

    bilateral).

    2. Fungsi Proteksi.

    7

    Benda asing tidak dapat masuk ke dalam laring dengan adanya reflek otot-

    ototyang bersifat adduksi, sehingga rima glotis tertutup. Pada waktu menelan,

    pernafasan

    berhenti sejenak akibat adanya rangsangan terhadap reseptor yang ada pada

    epiglotis,

    plika ariepiglotika, plika ventrikularis dan daerah interaritenoid melalui

    serabut

    afferen N. Laringeus Superior. Sebagai jawabannya, sfingter dan epiglotis

    menutup.

    Gerakan laring ke atas dan ke depan menyebabkan celah proksimal laring

    tertutup

    oleh dasar lidah. Struktur ini mengalihkan makanan ke lateral menjauhi

    aditus dan

    masuk ke sinus piriformis lalu ke introitus esofagus.

    3. Fungsi Respirasi.

    5

    Pada waktu inspirasi diafragma bergerak ke bawah untuk memperbesar

    rongga dada dan M. Krikoaritenoideus Posterior terangsang sehingga

    kontraksinya

    menyebabkan rima glotis terbuka. Proses ini dipengaruhi oleh tekanan

    parsial CO2

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    26/32

    dan O2 arteri serta pH darah. Bila pO2 tinggi akan menghambat pembukaan

    rima glotis, sedangkan bila pCO2 tinggi akan merangsang pembukaan rima

    glotis.

    Hiperkapnia dan obstruksi laring mengakibatkan pembukaan laring secara

    reflektoris,sedangkan peningkatan pO2 arterial dan hiperventilasi akan menghambat

    pembukaan

    laring. Tekanan parsial CO2 darah dan pH darah berperan dalam mengontrol

    posisi

    pita suara.7

    4. Fungsi Sirkulasi.

    6Pembukaan dan penutupan laring menyebabkan penurunan dan peninggian

    tekanan intratorakal yang berpengaruh pada venous return. Perangsangan

    dinding

    laring terutama pada bayi dapat menyebabkan bradikardi, kadang-kadang

    henti

    jantung. Hal ini dapat karena adanya reflek kardiovaskuler dari laring.

    Reseptor dari

    reflek ini adalah baroreseptor yang terdapat di aorta. Impuls dikirim melalui

    N.

    Laringeus Rekurens dan Ramus Komunikans N. Laringeus Superior. Bila

    serabut ini

    terangsang terutama bila laring dilatasi, maka terjadi penurunan denyut

    jantung.

    5. Fungsi Fiksasi.

    3

    5

    Berhubungan dengan mempertahankan tekanan intratorakal agar tetap

    tinggi,

    misalnya batuk, bersin dan mengedan.

    6. Fungsi Menelan.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    27/32

    7

    Terdapat 3 (tiga) kejadian yang berhubungan dengan laring pada saat

    berlangsungnya proses menelan, yaitu :

    Pada waktu menelan faring bagian bawah (M. Konstriktor FaringeusSuperior, M.

    Palatofaringeus dan M. Stilofaringeus) mengalami kontraksi sepanjang

    kartilago

    krikoidea dan kartilago tiroidea, serta menarik laring ke atas menuju basis

    lidah,

    kemudian makanan terdorong ke bawah dan terjadi pembukaan

    faringoesofageal.

    Laring menutup untuk mencegah makanan atau minuman masuk ke saluranpernafasan dengan jalan menkontraksikan orifisium dan penutupan laring

    oleh

    epiglotis.

    Epiglotis menjadi lebih datar membentuk semacam papan penutup aditus

    laringeus, sehingga makanan atau minuman terdorong ke lateral menjauhi aditus

    laring dan maduk ke sinus piriformis lalu ke hiatus esofagus.

    7. Fungsi Batuk.

    8

    Bentuk plika vokalis palsu memungkinkan laring berfungsi sebagai katup,

    sehingga tekanan intratorakal meningkat. Pelepasan tekanan secara mendadak

    menimbulkan batuk yang berguna untuk mempertahankan laring dari ekspansi

    benda

    asing atau membersihkan sekret yang merangsang reseptor atau iritasi pada

    mukosa

    laring.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    28/32

    8. Fungsi Ekspektorasi.

    8

    Dengan adanya benda asing pada laring, maka sekresi kelenjar berusaha

    mengeluarkan benda asing tersebut.

    9. Fungsi Emosi.

    8

    Perubahan emosi dapat meneybabkan perubahan fungsi laring, misalnya pada

    waktu menangis, kesakitan, menggigit dan ketakutan.

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    29/32

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20l

    aring.pdf

    2. Fisiologi laring ?DIATAS.

    3. Mekanisme fonasi ?4. Mengapa pasien mengeluh suara serak, terutama setelah banyak berbicara?

    suara serak terjadi kesulitan pembentukan suara keika seseorang berusaha

    berbicara

    kemungkinan suara serak :

    -plica vocalis bekerja, otot-otot bekerja

    - batuk kronik

    mungkin mengiritasi laring mengganggu pembukaan rima glotidis

    mengganggu fonasi

    serak : seiap keadaan yang mengganggu perlekatan pita suara, getaran, tinggi : semakin mendekat suara orang berbeda karena dipengaruhi panjang pita suara, ketegangan,

    besarnya ekanan udara ekspirasi , keebalan pia suara

    laryngitis sering berbicara fenomena disfonia ventriculi plicavocalis diganti plica ventriculi

    penyebab disfonia: peradangan, tumor, kelumpuhan ototpenyebab suara sampai habis ?

    suara serak yang fisiologis dan patologis ?

    5. Apa hubungan riwayat batuk kronik dan berkeringat dimalam hari sertakehilangan berat badan dengan keluhan sekarang ?

    -batuk kronik : laryngitis sebagai respirasi ada penyakit pernafasan

    salah satunya TB

    -Kuman TB menginfeksi paru-paru

    -kuman TB jika menyebabkan laryngitis susah sembuh karena mukosa

    erat dengan kartilagonya dan vascularisasinya laring sedikit

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdf
  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    30/32

    -berkeringat malam hari dan batuk kronik : cirri khas penyaki TB

    -sinden : kuman naik keatas kearah laring plica vocalis tidak

    berfungsi suara serak

    -sikardian hormone korisol peradangannya lebih hebat

    yang menyebabkan keringat malam hari apa saja ?

    6. Bagaimana cara px. indirect laringoskopi dan bagaimana inerpretasinya ?indirect : menggunakan kaca laring dan sinar lampu kepala , untuk

    mengeahui ada kelainan di laring

    direct : px. secara langsung ke laring, unuk biopsi

    Yang dinilai :

    -epiglotis

    -falikula-plica aryepiglotica

    -rima glotidis

    -pita suara

    -plica vesibularis

    -sinus piriformis dan secretnya

    interpretasinya :

    mucosa laring hiperemis dan edem ada suau peradangan

    CARANYA DILENGKAPI

    7. Bagaimana hubungan keluhan dengan pasien yang bekerja sebagai sinden ?sinden ada peradangan dan riwayat batuk kronik mengeluarkan

    suara tinggiplica vocalis trauma

    8. Mengapa dokter merujuk ke spesialis THT. Kapan dapat ditangani sendirioleh dr.umum dan kapan harus dirujuk ke spesialis ?

    Inspirasi stridor ada massa di subglotis ada stenosis subglotis ,

    (mungkin ada penebalan, jar. submukosa dengan hiperplasi, kelainan tulang

    rawan yang krikoid benuk lumen lebih kecil , ada pergeseran cincin trachea

    kelumen krikoid) perlu px. selanjutnya

    pengobatan disfonia sesuai etiologi

    terapi:

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    31/32

    -medikamentosa

    -terapi berbicara

    -tindakan operatif

    sudah diperiksa kepuskesmas tapi tidak sembuh

    suara serak tidak ada perbaikanperlu tindakan dokter spesialis

    9. Mengapa penyakinya menetap walaupun sudah dibawa ke puskesmas ?karena diberikan obat yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan etiologi

    10.Mengapa didapatkan nafas stridor pada saat inspirasi ?stridor yang isipirasi dan ekspirasi dibawah kartilago krikoid

    stridor yang inspirasi ada kelainan / massa di daerah subglotis

    ke THT untuk mengetahui penyebab dari sridor sehingga bisa ditangani

    diameter sal. nafas menyempit stridor

    mekanisme stridor ?

    11.DD ? Laryngitis

    definisi :peradangan/infalamasi pada laring terjadi < 3 minggu disebut akut

    dan > 3 minggu disebut kronik

    etiologi-karena virus, bakteri, jamur

    virus: rinovirus dan adenovirus

    bakteri : kuman difteri, kuman TB, streptokokus b hemoliticus

    jamur : candida

    klasifikasi- laryngitis akut merukan kelanjutan dari rinopharyngitis

    o laryngitis aku spesifiko laryngitis akut non spesifik

    - laryngitis kronik

  • 7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT

    32/32

    o laryngitis kronis spesifik: -laryngitis TB

    laryngitis luetikapathogenesis

    virus, bakteri, jamur ada infeksi inflamasi di mucosa laring

    lipatan plica vocalis inflamasi ada sel darah putih

    pembengkakan mengeluarkan suara kurang elastistekanan

    meningkat dalam mengeluarkan suara serak afonia (tidak dapat

    bersuara)

    pathofisiologipenegakan diagnosispenatalaksanaanprognosis Lesi jinak laring

    ca laring di recessus piriformis yang paling sering

    kelumpuhan pita suara

    akibat dari nervus