25
LEMBAGA KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH MIKRO SYARIAH (LKMS) (LKMS)

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS)

  • Upload
    lucian

  • View
    426

  • Download
    42

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS). Identitas Mata Kuliah:. Mata Kuliah : LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS ) Komponen: Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) Program Std: Muamalat Konsentrasi: Pilihan Prodi Muamalat Bobot Sk: 3 sks. Tujuan Mata Kuliah. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

LEMBAGA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO KEUANGAN MIKRO

SYARIAHSYARIAH

(LKMS)(LKMS)

Page 2: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Identitas Mata Kuliah:Identitas Mata Kuliah:

Mata KuliahMata Kuliah : : LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SYARIAH (LKMSSYARIAH (LKMS))KomponenKomponen : : Mata Kuliah Keilmuan dan Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan Ketrampilan

(MKK)(MKK)

Program StdProgram Std : : MuamalatMuamalat

KonsentrasiKonsentrasi : : Pilihan Prodi MuamalatPilihan Prodi Muamalat

Bobot SkBobot Sk : : 3 sks3 sks

Page 3: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Tujuan Mata KuliahTujuan Mata Kuliah

I.I. Menjelaskan tentang Lembaga Menjelaskan tentang Lembaga Perekonomian Umat dan Sejarah Lembaga Perekonomian Umat dan Sejarah Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia;Keuangan Mikro Syariah di Indonesia;

II.II. Menjelaskan mekanisme operasional dan Menjelaskan mekanisme operasional dan produk lembaga keuangan mikro syariah;produk lembaga keuangan mikro syariah;

III.III. Menjelaskan LKMS dengan Bank Syariah Menjelaskan LKMS dengan Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syaraih lainnya;dan Lembaga Keuangan Syaraih lainnya;

IV.IV. Menjelaskan regulasi dan kebijakan yang Menjelaskan regulasi dan kebijakan yang ada terkait LKMS;ada terkait LKMS;

V.V. Menganalisis urgensi dan peran LKMS bagi Menganalisis urgensi dan peran LKMS bagi pemberdayaan ekonomi umat.pemberdayaan ekonomi umat.

Page 4: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Pengertian Lembaga Keuangan Mikro, sejarah & perkembangan lembaga keuangan mikro & lembaga lembaga keu mikro Syariah di Indonesia

I. Menjelaskan tentang Lembaga Perekonomian Umat dan Sejarah Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia;

II. Menjelaskan mekanisme operasional dan produk lembaga keuangan mikro syariah

Karakteristik & bentuk Kelembagaan lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia

Bentuk Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS): Baitul Maal wat Tamwil atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Koperasi Pondok PesantrenProduk Penghimpunan & Penyaluran Dana pada LKMSPenghimpunan Dana prinsip syirkah (bagi hasil), penerapannya pada LKMS, penetapan nisbah dan perhitungan bagi hasilPenyaluran dana prinsip jual beli (Ba'i), penerapannya pada LKMS dan perhitungan marjinnya.Analisis kelayakan pembiayaan pada usaha kecil dan mikro

Manajemen resiko pada pembiayaan usaha kecil dan mikro

Pelaporan keuangan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah

III. Membedakan LKMS dengan Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya

Bentuk Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) : Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

IV. Menjelaskan regulasi dan kebijakan yang ada terkait LKMS

Lembaga-lembaga pengembang (Induk) LKMS: PINBUK, BMT CENTER, INKOPSYAH dan lain-lain

Regulasi dan kebijakan pengembangan LKMS di Indonesia

Pengalaman negara2 lain dlm pengembangan LKM: Pengalaman Grameen Bank Bangladesh dan Amanah Ihtiar, Malaysia

V. Menganalisis urgensi dan peran LKMS bagi pembersayaan ekonomi umat Urgensi & peran LKM dalam

pengentasan kemiskinan & pengembangan ekonomi umat

Page 5: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Buku Rujukan:Buku Rujukan:

Page 6: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

A.A. Lembaga Perekonomian Umat Lembaga Perekonomian Umat dan Sejarah Lembaga Keuangan dan Sejarah Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia.Mikro Syariah di Indonesia.

Pengertian Lembaga Keuangan Mikro:Pengertian Lembaga Keuangan Mikro:• Kriteria & Definisi-definisi menurut Kriteria & Definisi-definisi menurut

berbagai lembaga (lihat Excel file, berbagai lembaga (lihat Excel file, Pengertian LKM & LKMS).Pengertian LKM & LKMS).

• Dalam Ledgerwood (et.all), Lembaga Dalam Ledgerwood (et.all), Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau lebih Keuangan Mikro (LKM) atau lebih populer disebut populer disebut microfinance microfinance didefinisikan sebagai didefinisikan sebagai “Penyedia Jasa “Penyedia Jasa Keuangan”Keuangan” bagi pengusaha kecil dan bagi pengusaha kecil dan mikro serta mikro serta berfungsi sebagaiberfungsi sebagai “alat “alat pembangunan bagi masyarakat pembangunan bagi masyarakat pedesaanpedesaan”.”.

Page 7: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

• Menurut Microcredit Sumit (1997) yang Menurut Microcredit Sumit (1997) yang berlanjut pada Microcredit Summit di New berlanjut pada Microcredit Summit di New York tahun 2002, kredit mikro adalah York tahun 2002, kredit mikro adalah “Program”“Program” pemberian kredit berjumlah pemberian kredit berjumlah kecil ke warga paling miskin kecil ke warga paling miskin untuk untuk “membiayai proyek yang mereka “membiayai proyek yang mereka kerjakan”kerjakan” sendiri agar menghasilkan sendiri agar menghasilkan pendapatan yang memugkinkan mereka pendapatan yang memugkinkan mereka peduli terhadap diri sendiri dan keluarganya, peduli terhadap diri sendiri dan keluarganya, “programmes extend small loans to “programmes extend small loans to very poor for self emplyoement project very poor for self emplyoement project that generate income, allowing them to that generate income, allowing them to care for themselves and their families.”care for themselves and their families.” (Anonimous, kompas, “Microcredit Summit”, (Anonimous, kompas, “Microcredit Summit”, 15 Maret 2005.15 Maret 2005.

• Tohari (2003), LKM adalah lembaga yang Tohari (2003), LKM adalah lembaga yang memberikan “Jasa Keuangan” bagi memberikan “Jasa Keuangan” bagi pengusaha mikro dan masyarakat pengusaha mikro dan masyarakat berpenghasilan rendah, baik formal, semi berpenghasilan rendah, baik formal, semi formal, dan informal yang tidak terlayani oleh formal, dan informal yang tidak terlayani oleh lembaga keuangan formal dan telah lembaga keuangan formal dan telah berorientasi pasar untuk tujuan bisnis.berorientasi pasar untuk tujuan bisnis.

Page 8: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

• Dalam Draft RUU Nomor XXX tahun 2001 Dalam Draft RUU Nomor XXX tahun 2001 Tentang Keuangan Mikro dan Draft kedua Tentang Keuangan Mikro dan Draft kedua Nomor XXX Tahun 2007 tentang Lembaga Nomor XXX Tahun 2007 tentang Lembaga Keuangan Mikro didefinisikan sebagai Keuangan Mikro didefinisikan sebagai “Badan Usaha Keuangan”“Badan Usaha Keuangan” yang yang menyediakan layanan “Jasa Keuangan menyediakan layanan “Jasa Keuangan Mikro”, tidak berbentuk bank, koperasi, Mikro”, tidak berbentuk bank, koperasi, serta bukan pegadaian tetapi termasuk serta bukan pegadaian tetapi termasuk Badan Kredit Desa (BKD) dan Lembaga Badan Kredit Desa (BKD) dan Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LKPD) yang tidak Dana Kredit Pedesaan (LKPD) yang tidak memenuhi persyaraan sebagai bank, memenuhi persyaraan sebagai bank, selanjutnya disebut sebagai LKM Bukan selanjutnya disebut sebagai LKM Bukan Bank Bukan Koperasi (LKB B3K) atau Bank Bukan Koperasi (LKB B3K) atau selanjutnya disingkat selanjutnya disingkat LKMLKM..

Page 9: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Menurut Asian Development Bank Menurut Asian Development Bank (ADB), LKM ((ADB), LKM (microfinancemicrofinance) adalah ) adalah lembaga penyedia lembaga penyedia jasa jasa penyimpananpenyimpanan ( (depositsdeposits), ), kreditkredit ((loansloans), ), pembayaran berbagai pembayaran berbagai transaksi jasatransaksi jasa ( (payment servicespayment services) ) serta serta money transfersmoney transfers yang ditujukan yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan pengusaha bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil (kecil (insurance to poor and lowincome insurance to poor and lowincome households and their microenterpriseshouseholds and their microenterprises). ). Bentuk LKM dapat berupa: Bentuk LKM dapat berupa: 11). Lembaga ). Lembaga formal seperti bank desa dan koperasi; formal seperti bank desa dan koperasi; 22). Lembaga semiformal misalnya ). Lembaga semiformal misalnya organisasi non pemerintah; organisasi non pemerintah; 33). Sumber-). Sumber-sumber informal, misalnya pelepas sumber informal, misalnya pelepas uang.uang.

Page 10: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Bank Indonesia mengidentifikasikan Bank Indonesia mengidentifikasikan kredit mikrokredit mikro yang diberikan kepada yang diberikan kepada para para pelaku usaha produktifpelaku usaha produktif, baik , baik peroranganperorangan maupun maupun kelompokkelompok yang yang mempunyai mempunyai hasil penjualan paling hasil penjualan paling banyak Rp 100 jt pertahunbanyak Rp 100 jt pertahun. Menurut BI, . Menurut BI, LKM dibagi menjadi 2 katagori, yaitu LKM dibagi menjadi 2 katagori, yaitu LKM LKM berwujud bankberwujud bank serta serta LKM nonbankLKM nonbank. LKM . LKM bewujud bank adalah: BRI Unit Desa, Bank bewujud bank adalah: BRI Unit Desa, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan Badan Kredit Perkreditan Rakyat (BPR), dan Badan Kredit Desa (BKD). LKM yang berwujud nonbank Desa (BKD). LKM yang berwujud nonbank adalah: Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Unit adalah: Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Unit Simpan Pinjam (USP), Lembaga Dana Kredit Simpan Pinjam (USP), Lembaga Dana Kredit Desa (LDKP), Baitul Mal wa at-Tamwil (BMT), Desa (LDKP), Baitul Mal wa at-Tamwil (BMT), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), dan Credit Union (CU).Credit Union (CU).

Page 11: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Dengan demikian LKM Dengan demikian LKM berfungsiberfungsi sebagai sebagai lembagalembaga yang menyediakan berbagai jasa yang menyediakan berbagai jasa pinjamanpinjaman,, baik baik untuk kegiatan produktifuntuk kegiatan produktif yang yang dilakukan Usaha Mikro, maupun dilakukan Usaha Mikro, maupun untuk kegiatan untuk kegiatan konsumtif keluargakonsumtif keluarga masyarakat miskin. masyarakat miskin. Sebagai lembaga simpanan, LKM dapat Sebagai lembaga simpanan, LKM dapat menghimpun dana (saving) yang dijadikan menghimpun dana (saving) yang dijadikan prasyarat bagi adanya kredit walaupun pada prasyarat bagi adanya kredit walaupun pada akhirnya sering kali jumlah kredit yang diberikan akhirnya sering kali jumlah kredit yang diberikan lebih besar dari dana yang berhasil dihimpun.lebih besar dari dana yang berhasil dihimpun.

Pinjaman Mikro dapat digunakan membantu UKM Pinjaman Mikro dapat digunakan membantu UKM dalam mengakses sumber-sumber pembiayaan, dalam mengakses sumber-sumber pembiayaan, dan karakteristik UKM dilihat dari aspek dan karakteristik UKM dilihat dari aspek pendapatan lebih mendekati kelompok pendapatan lebih mendekati kelompok masyarakat yang dikategorikan miskin namun masyarakat yang dikategorikan miskin namun mendekati memiliki kegiatan ekonomi mendekati memiliki kegiatan ekonomi (economically active working poor) dan (economically active working poor) dan masyarakat berpenghasilan rendah (lower masyarakat berpenghasilan rendah (lower income).income).

Page 12: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

Menurut Marquiret RobinsonMenurut Marquiret Robinson ( (Robinson, Robinson, Marguiret S., The Microfinance Revolution Sustainable Finance Marguiret S., The Microfinance Revolution Sustainable Finance for the Poor, Vol. 1 {Woshington: The World Bank, D.C.; New for the Poor, Vol. 1 {Woshington: The World Bank, D.C.; New

York Open Society, 2002York Open Society, 2002}),}), pinjaman dalam pinjaman dalam bentuk bentuk micro creditmicro credit merupakan merupakan salah satu upaya ampuh dalam salah satu upaya ampuh dalam mengatasi kemiskinanmengatasi kemiskinan. Menurutnya . Menurutnya masyarakat miskin masih terdapat masyarakat miskin masih terdapat perbedaan klasifikasi yaitu: perbedaan klasifikasi yaitu: pertamapertama, , masyarakat sangat miskin (masyarakat sangat miskin (the extreme the extreme poorpoor), yakni yang tidak berpenghasilan ), yakni yang tidak berpenghasilan dan tidak memiliki kegiatan produktif; dan tidak memiliki kegiatan produktif; keduakedua, masyarakat miskin tetapi , masyarakat miskin tetapi memiliki kegiatan ekonomi (memiliki kegiatan ekonomi (economically economically active working pooractive working poor); ); ketigaketiga, masyarakat , masyarakat berpenghasilan rendah (berpenghasilan rendah (lower incomelower income), ), yakni masyarakat yang memiliki yakni masyarakat yang memiliki penghasilan meskipun tidak banyak.penghasilan meskipun tidak banyak.

Page 13: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

B. Sejarah Lembaga Keuangan B. Sejarah Lembaga Keuangan Mikro.Mikro.

• Menurut Anne Booth (1998), dalam kurun waktu 1800 – 2000, Menurut Anne Booth (1998), dalam kurun waktu 1800 – 2000, bangsa Indonesia telah mengalami ujian krisis ekonomi, sosial, bangsa Indonesia telah mengalami ujian krisis ekonomi, sosial, politik dan fisik dari waktu kewaktu secara beruntun.politik dan fisik dari waktu kewaktu secara beruntun.

• Clifford Geertz (1963) dalm bukunya Clifford Geertz (1963) dalm bukunya Agricultural InvolutionAgricultural Involution, , Booth (1998) juga mengatakan, Indonesia (khususnya Jawa) Booth (1998) juga mengatakan, Indonesia (khususnya Jawa) pernah memperoleh peluang untuk “pernah memperoleh peluang untuk “take-offtake-off” menuju ” menuju pertumbuhan ekonomi tahun 1870 setelah dilakukan pertumbuhan ekonomi tahun 1870 setelah dilakukan perubahan terhadap UU Agraria.perubahan terhadap UU Agraria.

• Tahun 1830 – 1870 diterapkan sistem ekonomi Komando, Tahun 1830 – 1870 diterapkan sistem ekonomi Komando, dimana rakyat tidak diberi kesempatan berkembang dimana rakyat tidak diberi kesempatan berkembang ((undigineous economyundigineous economy).).

• Tahun 1870, telah berdiri dan beroperasi bank-bank rakyat Tahun 1870, telah berdiri dan beroperasi bank-bank rakyat (Voeks bankeur), bank desa, dan lumbung desa.(Voeks bankeur), bank desa, dan lumbung desa.

• Tahun 1896, telah beroperasi “Hup-En Sparbank De Tahun 1896, telah beroperasi “Hup-En Sparbank De Inlandische Bestuung Amstenaren” yang merupakan cikal Inlandische Bestuung Amstenaren” yang merupakan cikal bakal Bank Rakyat indonesia (BRI), (melalui PP.1/1946, bakal Bank Rakyat indonesia (BRI), (melalui PP.1/1946, tanggal 22 Februari 1946) yang sebelumnya adalah Bank Tani tanggal 22 Februari 1946) yang sebelumnya adalah Bank Tani Nelayan.Nelayan.

Page 14: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

• Tahun 1930, bank-bank ribawi ini mampu bertahan dari Tahun 1930, bank-bank ribawi ini mampu bertahan dari depresi dan mempunyai daya tahan tinggi. Hal ini karena depresi dan mempunyai daya tahan tinggi. Hal ini karena obyek pemasaran perkreditannya adalah sektor obyek pemasaran perkreditannya adalah sektor Usaha Usaha Kecil dan MikroKecil dan Mikro, yang dalam aktivitas usahanya relatif , yang dalam aktivitas usahanya relatif bebas dari ketergantungan pada komponen produk asing. bebas dari ketergantungan pada komponen produk asing.

• Tahun 1975, KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (kredit Tahun 1975, KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (kredit Modal kerja Permanen) merupakan jawaban Pemerintah Modal kerja Permanen) merupakan jawaban Pemerintah untuk mengatasi kesenjangan kondisi perekonomian. untuk mengatasi kesenjangan kondisi perekonomian. Respon terhadap KIK/KMKP sangat besar, karena suku Respon terhadap KIK/KMKP sangat besar, karena suku bunganya murah (KIK = 10,5%/tahun dan KMKP = bunganya murah (KIK = 10,5%/tahun dan KMKP = 12%/tahun). Tingkat suku bunga ini sama dengan kredit 12%/tahun). Tingkat suku bunga ini sama dengan kredit untuk BIMAS untuk petani yang besarnya 1%/bulan, dan untuk BIMAS untuk petani yang besarnya 1%/bulan, dan juga lebih rendah dari kredit pensiunan yang besarnya juga lebih rendah dari kredit pensiunan yang besarnya 18%/tahun. Sisi lainnya adalah persyaratan teknis 18%/tahun. Sisi lainnya adalah persyaratan teknis perbankan lebih mudah, jaminan lebih diutamakan pada perbankan lebih mudah, jaminan lebih diutamakan pada kegiatan usahanya (project collateral) dan memenuhi kegiatan usahanya (project collateral) dan memenuhi kriteria layak.kriteria layak.

• Tahun 1976 – 1982, jumlah nasabah KIK/KMKP meningkat Tahun 1976 – 1982, jumlah nasabah KIK/KMKP meningkat rata-rata 48% untuk KIK dan 55% untuk KMKP. Sedangkan rata-rata 48% untuk KIK dan 55% untuk KMKP. Sedangkan nilai kredit yang disetujui bank juga mengalami kenaikan nilai kredit yang disetujui bank juga mengalami kenaikan rata-rata 47% untuk KIK dan 73,7% untuk KMKP.rata-rata 47% untuk KIK dan 73,7% untuk KMKP.

Page 15: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

• KIK/KMKP berkembang dengan dukungan Keppre No. 39 Tahun KIK/KMKP berkembang dengan dukungan Keppre No. 39 Tahun 1979, dan kebijakan lainnya untuk memacu golongan ekonomi 1979, dan kebijakan lainnya untuk memacu golongan ekonomi lemah pribumi (Golek Pribumi) agar mampu bersaing dalam lemah pribumi (Golek Pribumi) agar mampu bersaing dalam pembangunan. Posisi Golek Pribumi pada akhir 1981 baru pembangunan. Posisi Golek Pribumi pada akhir 1981 baru mencapai 9% dari total kredit yang dikeluarkan pemerintah. mencapai 9% dari total kredit yang dikeluarkan pemerintah.

• Golek Pribumi ini secara umum lemah sisi manajemennya, Golek Pribumi ini secara umum lemah sisi manajemennya, sedangkan bank lebih memposisikan sebagai lembaga keuangan sedangkan bank lebih memposisikan sebagai lembaga keuangan komersial dari pada sebagai agen pembangunan.komersial dari pada sebagai agen pembangunan.

• Usaha pemerintah Orde Baru dalam pengentasan kemiskinan Usaha pemerintah Orde Baru dalam pengentasan kemiskinan ditunjang pula oleh Kredit Keppres 14 A yang diperuntukkan Kredit ditunjang pula oleh Kredit Keppres 14 A yang diperuntukkan Kredit Kelayakan Usaha (KKU) dengan persyaratan yang ringan dan Kelayakan Usaha (KKU) dengan persyaratan yang ringan dan bunga murah 6%/tahun. Program ini juga untuk Program bunga murah 6%/tahun. Program ini juga untuk Program Peningkatan Pendapatan Petani Kecil (P4K). Penilaian kredit bukan Peningkatan Pendapatan Petani Kecil (P4K). Penilaian kredit bukan atas dasar agunan, tetapi atas dasar kelayakan usahanya (atas dasar agunan, tetapi atas dasar kelayakan usahanya (project project collateral)collateral)..

• Awal tahun 1990, pemerintah melakukan deregulasi, yaitu setiap Awal tahun 1990, pemerintah melakukan deregulasi, yaitu setiap bank (kecuali bank asing) untuk menyalurkan kreditnya kepada bank (kecuali bank asing) untuk menyalurkan kreditnya kepada pengusaha kecil sebesar 20% dari total kreditnya. Kebijakan ini pengusaha kecil sebesar 20% dari total kreditnya. Kebijakan ini dikenal dengan Paket Kebijakan Januari 29 (Pakjan 29), yaitu Paket dikenal dengan Paket Kebijakan Januari 29 (Pakjan 29), yaitu Paket 29 Januari 1990. Pakjan 29 dikeluarkan pemerintah karena data 29 Januari 1990. Pakjan 29 dikeluarkan pemerintah karena data dan fakta menunjukkan bahwa KIK dan KMKP secara absolut dan fakta menunjukkan bahwa KIK dan KMKP secara absolut meningkat, tetapi kontribusinya bila dibandingkan dengan total meningkat, tetapi kontribusinya bila dibandingkan dengan total kredit perbankan pada tahun 1989 hanya 9,78%. Sedangkan pada kredit perbankan pada tahun 1989 hanya 9,78%. Sedangkan pada tahun 1984 masih 16,83% terhadap total kredit perbankan.tahun 1984 masih 16,83% terhadap total kredit perbankan.

Page 16: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

• Tahun 1990, pada tahun ini telah mengenal Pola Tahun 1990, pada tahun ini telah mengenal Pola Hubungan Bank dengan “Hubungan Bank dengan “Kelompok Swadaya Kelompok Swadaya Masyarakat”Masyarakat” atau dikenal dengan PHBK. Pada atau dikenal dengan PHBK. Pada pelaksanaannya bank pemerintah yang pelaksanaannya bank pemerintah yang melaksanakan kegiatan ini tingkat kemacetan melaksanakan kegiatan ini tingkat kemacetan kreditnya kecil, bahkan pada tingkat nasional kreditnya kecil, bahkan pada tingkat nasional kemacetan kredit dibawah 2% (Dr. Euis Amalia, kemacetan kredit dibawah 2% (Dr. Euis Amalia, M.Ag., “Keadilan Distributif dalam Ekonomi M.Ag., “Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam”, 2009. hal. 65).Islam”, 2009. hal. 65).

• Rendahnya tingkat kemacetan kredit tersebut Rendahnya tingkat kemacetan kredit tersebut dikarenakan oleh tiga hal, yaitu: dikarenakan oleh tiga hal, yaitu: PertamaPertama, kredit , kredit sesuai kemampuan, sesuai kemampuan, Cash flowCash flow sudah menjadi sudah menjadi bahan pertimbangan; bahan pertimbangan; Kedua,Kedua, kelompokkelompok merasakan keterikatan dan kebersamaan yang merasakan keterikatan dan kebersamaan yang kuat dan mapan diantara sesama anggotanya; kuat dan mapan diantara sesama anggotanya; KetigaKetiga, karena , karena yang terlibat tidak banyakyang terlibat tidak banyak, , hanya bank dan KSM saja sehingga tidak ada hanya bank dan KSM saja sehingga tidak ada pengaruh birokrasi maupun tangan pihak-pihak pengaruh birokrasi maupun tangan pihak-pihak lain.lain.

Page 17: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

• Sejak 29 Juni tahun 1994, mulai digalakan lagi Sejak 29 Juni tahun 1994, mulai digalakan lagi kegiatan ekonomi melalui Perusahaan Modal kegiatan ekonomi melalui Perusahaan Modal Ventura (PMV) yang telah ada sejak tahun 1973 Ventura (PMV) yang telah ada sejak tahun 1973 dengan sistem “penyertaan modal” kepada dengan sistem “penyertaan modal” kepada pengusaha kecil. Data statistik PMV yang ada di pengusaha kecil. Data statistik PMV yang ada di Indonesia berjumlah sekitar 40 perusahaan yang Indonesia berjumlah sekitar 40 perusahaan yang mendapat ijin operasi. Faktanya hanya beberapa mendapat ijin operasi. Faktanya hanya beberapa PMV saja yang benar-benar beroperasi. PMV saja yang benar-benar beroperasi.

• Dalam krisis moneter 1997 – 1999 daya tahan Dalam krisis moneter 1997 – 1999 daya tahan ekonomi rakyat kembali teruji. Kredit rakyat ekonomi rakyat kembali teruji. Kredit rakyat (kridit mikro) seperti BRI, BPR dan Pegadaian (kridit mikro) seperti BRI, BPR dan Pegadaian dapat bertaan dan berkembang untuk membiayai dapat bertaan dan berkembang untuk membiayai usaha ekonomi rakyat. Sebaliknya bank-bank usaha ekonomi rakyat. Sebaliknya bank-bank modern banyak terlikuidasi (Madison, “Jurnal modern banyak terlikuidasi (Madison, “Jurnal Ekonomi Rakyat”, dalam website Ekonomi Rakyat”, dalam website www.ekonomirakyat.org.www.ekonomirakyat.org.

Page 18: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

C. Pengembangan Lembaga Keuangan C. Pengembangan Lembaga Keuangan

Mikro dan Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Keuangan MikroMikro Syariah di Indonesia. Syariah di Indonesia.

C.1. C.1. Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro:Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro:Kajian ilmiah Kajian ilmiah microfinancemicrofinance masih langka. Yang banyak masih langka. Yang banyak

adalah tulisan tentang perbankan sebagai sumber pembiayaan adalah tulisan tentang perbankan sebagai sumber pembiayaan ((financingfinancing) bagi Pengembangan Usaha Kecil Mikro. ) bagi Pengembangan Usaha Kecil Mikro.

->-> Dalam penelitian Marguerite S. Robinson, Dalam penelitian Marguerite S. Robinson, The Microfinance The Microfinance RevolutionRevolution, tahun 2002 terhadap Bank Rakyat Indonesia (BRI), , tahun 2002 terhadap Bank Rakyat Indonesia (BRI), dengan kajian teoritis dan empiris ditemukan bahwa salah satu dengan kajian teoritis dan empiris ditemukan bahwa salah satu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pendapatan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin adalah masyarakat miskin adalah penyediaan Jasa Keuangan Mikropenyediaan Jasa Keuangan Mikro. .

->-> Penelitian Asian Foundation dengan judul “ Microfinance Srvice in Penelitian Asian Foundation dengan judul “ Microfinance Srvice in Indonesia: Survey of Institutions in 6 Provinces (2002), obyeknya Indonesia: Survey of Institutions in 6 Provinces (2002), obyeknya adalah Lembaga Keuangan Mikro (microfinance) berupa bank dan adalah Lembaga Keuangan Mikro (microfinance) berupa bank dan Lembaga Keuangan nonbank. Fokus studi ini adalah: a). Evaluasi Lembaga Keuangan nonbank. Fokus studi ini adalah: a). Evaluasi kapabilitas kapabilitas microfinancemicrofinance di Indonesia (efisiensi, sustainability, dan di Indonesia (efisiensi, sustainability, dan ability) terutama pengembangan layanan; b). Penetrasi pasar dari ability) terutama pengembangan layanan; b). Penetrasi pasar dari sisi supply dan demand, geografis, level sosial, gender, dan sektor sisi supply dan demand, geografis, level sosial, gender, dan sektor ekonomi; c). Menilai tentang peluang dan kemampuan ekonomi; c). Menilai tentang peluang dan kemampuan microfinance microfinance mengembangkan jaringan kelembagaan; d).Identifikasi persoalan mengembangkan jaringan kelembagaan; d).Identifikasi persoalan yang dihadapi yang dihadapi microfinancemicrofinance di Indonesia. di Indonesia.

Page 19: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

->-> Peneliti Peneliti microfinancemicrofinance syariah di Indonesia, salah satunya adalah Awalil syariah di Indonesia, salah satunya adalah Awalil Rizky. Bekerja sama dengan PT Permodalan BMT telah melakukan Rizky. Bekerja sama dengan PT Permodalan BMT telah melakukan penelitian terhadap sejumlah BMT di Jawa Tengah. Menurutnya, fakta yang penelitian terhadap sejumlah BMT di Jawa Tengah. Menurutnya, fakta yang menonjol dari BMT adalah menonjol dari BMT adalah keberhasilan penyaluran dana pembiayaan keberhasilan penyaluran dana pembiayaan kepada anggota atau nasabahkepada anggota atau nasabah. Pihak-pihak yang tidak dapat terlayani . Pihak-pihak yang tidak dapat terlayani perbankan (perbankan (unbankableunbankable), ternyata dapata terlayani oleh BMT. BMT, ), ternyata dapata terlayani oleh BMT. BMT, menurutnya merupakan sebuah menurutnya merupakan sebuah Lembaga Keuangan ProfesionalLembaga Keuangan Profesional yang yang mampu menjangkau kelas ekonomi masyarakat palin bawah yang miskin mampu menjangkau kelas ekonomi masyarakat palin bawah yang miskin dan nyaris miskin (dan nyaris miskin (poor dan near poorpoor dan near poor).).

->-> Menurut Jannes Situmorang, kajiannya atas penelitian 74 BMT di sembilan Menurut Jannes Situmorang, kajiannya atas penelitian 74 BMT di sembilan propinsi yang berfokus pada kalembagaan dan keuangan, menunjukkan propinsi yang berfokus pada kalembagaan dan keuangan, menunjukkan bahwa BMT merupakan sebuah bahwa BMT merupakan sebuah Lembaga Keuangan AlternatifLembaga Keuangan Alternatif yang yang mampu menjangkau sektor mikro dalam pembiayaan modal kerja jangka mampu menjangkau sektor mikro dalam pembiayaan modal kerja jangka pendek. Umumnya akad yang dilakukan adalah pendek. Umumnya akad yang dilakukan adalah Bai’ Bi’tsaman AjilBai’ Bi’tsaman Ajil (BBA) (BBA) dan dan MurabahahMurabahah, karena tingkat , karena tingkat perputaran modal lebih cepat, risiko perputaran modal lebih cepat, risiko rendah,rendah, dan dan marjin keuntungan relatif besarmarjin keuntungan relatif besar..

->-> Penelitian yang dilakukan oleh Wuri Andriyani yang merupakan Penelitian yang dilakukan oleh Wuri Andriyani yang merupakan action action research,research, yang bertema “Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bertema “Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui Legalitas Usaha. Legalitas yang dimaksud adalah: Hak Kekayaan melalui Legalitas Usaha. Legalitas yang dimaksud adalah: Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu merek, cipta, paten, dan desain serta soal Perijinan Intelektual (HAKI), yaitu merek, cipta, paten, dan desain serta soal Perijinan Usaha seperti antara lain Sertifikat Halal, ijin lokasi usaha, SIUP, NPWP, Usaha seperti antara lain Sertifikat Halal, ijin lokasi usaha, SIUP, NPWP, TDI/TDP, Kebadanusahaan. Legalitas Usaha untuk UKM, secara umum TDI/TDP, Kebadanusahaan. Legalitas Usaha untuk UKM, secara umum belum banyak yang dapat memenuhinya. Hal tersebut disebabkan oleh belum banyak yang dapat memenuhinya. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuankurangnya pengetahuan dan dan biaya yang dikeluarkanbiaya yang dikeluarkan untuk untuk pengurusan legalitas tersebut.pengurusan legalitas tersebut.

->->

Page 20: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

->-> (lihat skema hal. 31), Dr. Euis Amalia M.Ag. “Keadilan Distributif (lihat skema hal. 31), Dr. Euis Amalia M.Ag. “Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam”.dalam Ekonomi Islam”.

C2.C2. Pengembangan Lembaga Pengembangan Lembaga KeuanganKeuangan

Mikro Syariah:Mikro Syariah:• Pada tahun 2009, Pemerintah indonesia menargetkan pembangunan Pada tahun 2009, Pemerintah indonesia menargetkan pembangunan

kesejahteraan rakyat yang berdampak penurunan jumlah penduduk kesejahteraan rakyat yang berdampak penurunan jumlah penduduk miskin manjadi 8,2%, dan pengangguran terbuka manjadi 5,1%.miskin manjadi 8,2%, dan pengangguran terbuka manjadi 5,1%.

• Kebijakan ini memperkuat keberadaan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Kebijakan ini memperkuat keberadaan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) dan lembaga-lembaga penunjangnya, sehingga pengembangan dan lembaga-lembaga penunjangnya, sehingga pengembangan lembaga ekonomi mikro semakin tumbuh. LKM-LKM terus lembaga ekonomi mikro semakin tumbuh. LKM-LKM terus berkembang, bahkan LKM-LKM dengan sistem syariah juga mulai berkembang, bahkan LKM-LKM dengan sistem syariah juga mulai tumbuh dan berkembang.tumbuh dan berkembang.

• LKM-LKM dan LKM-LKM dengan sistem syariah, saat ini masih LKM-LKM dan LKM-LKM dengan sistem syariah, saat ini masih tergolong lembaga informal, sehingga masih memerlukan dukungan tergolong lembaga informal, sehingga masih memerlukan dukungan untuk dapat menjadi lembaga keuangan yang baik dan sehat.untuk dapat menjadi lembaga keuangan yang baik dan sehat.

Page 21: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

->-> Kegiatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Kegiatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada dasarnya hampir sama dengan LKM konvensional. Yang dasarnya hampir sama dengan LKM konvensional. Yang membedakan adalah dalam hal akad dan traksaksinya, yaitu membedakan adalah dalam hal akad dan traksaksinya, yaitu dengan sistem syariah yang tidak memperkenankan adanya dengan sistem syariah yang tidak memperkenankan adanya bunga.bunga.

• LKM sistem syariah ini diharapkan dapat menggantikan LKM sistem syariah ini diharapkan dapat menggantikan sistem konvensional yang bertumpu pada bunga. LKMS dapat sistem konvensional yang bertumpu pada bunga. LKMS dapat mengembangkan bentuk-bentuk pembiayaan untuk usaha mengembangkan bentuk-bentuk pembiayaan untuk usaha kecil dengan sistem kecil dengan sistem cost pluscost plus dan dan profit sharingprofit sharing seperti: a). seperti: a). Jual-beli; b). Titipan (wadi’ah); c). Mudharabah; d). Jual-beli; b). Titipan (wadi’ah); c). Mudharabah; d). Musyarakah; e). Zakat; f). Jasa lainya.Musyarakah; e). Zakat; f). Jasa lainya.

->-> LKMS sebagai industri yang relatif baru berkembang namun LKMS sebagai industri yang relatif baru berkembang namun mempunyai potensi berkembang yang besar karena mempunyai potensi berkembang yang besar karena Indonesia mayoritas penduduknya adalah muslim. Harapan Indonesia mayoritas penduduknya adalah muslim. Harapan dari perkembangan ini adalah Pemerintah dapat dari perkembangan ini adalah Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang mampu menggerakkan mengeluarkan kebijakan yang mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun dirinya sendiri.masyarakat untuk membangun dirinya sendiri.

Page 22: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

->-> Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008, tentang Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008, tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, merupakan pintu masuk pada Perbankan Syariah, merupakan pintu masuk pada industri keuangan Syariah di Indonesia bagi dunia industri keuangan Syariah di Indonesia bagi dunia Internasional. Hal ini ditandai dengan banyaknya Internasional. Hal ini ditandai dengan banyaknya bank asing di Indonesia yang telah mempunyai bank asing di Indonesia yang telah mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) yang berupa bank Unit Usaha Syariah (UUS) yang berupa bank syariah, contoh: CIMB Niaga dengan UUS CIMB syariah, contoh: CIMB Niaga dengan UUS CIMB Niaga Syariah; HSBC dengan UUS HSBC Syariah; Niaga Syariah; HSBC dengan UUS HSBC Syariah; Danamon yang sahamnya dimiliki oleh Singapura Danamon yang sahamnya dimiliki oleh Singapura juga telah menghadirkan UUS Danamon Syariah. juga telah menghadirkan UUS Danamon Syariah. Selain itu bank-bank Nasional mulai berlomba Selain itu bank-bank Nasional mulai berlomba untuk mendirikan UUS bank Syariah, diawali untuk mendirikan UUS bank Syariah, diawali dengan Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI dengan Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bukopin Syariah, dan lain-lain.Syariah, Bukopin Syariah, dan lain-lain.

Page 23: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)

• LKMS BMT merupakan ujung tombak dari penyaluran LKMS BMT merupakan ujung tombak dari penyaluran investasi bank syariah pada segmen masyarakat paling investasi bank syariah pada segmen masyarakat paling bawah yang memliki kemampuan produktif. bawah yang memliki kemampuan produktif. Pengembangan Program Linkage antara bank syariah Pengembangan Program Linkage antara bank syariah dengan LKMS, seperti BPRS dan BMT sebaiknya dengan LKMS, seperti BPRS dan BMT sebaiknya dikombinasikan secara sinergi dengan lembaga-dikombinasikan secara sinergi dengan lembaga-lembaga keuangan sosial seperti institusi Zakat dan lembaga keuangan sosial seperti institusi Zakat dan Wakaf untuk menopang perluasan sektor riil dan UKM.Wakaf untuk menopang perluasan sektor riil dan UKM.

• LKMS BMT merupakan mitra terbaik bagi segmen UKM. LKMS BMT merupakan mitra terbaik bagi segmen UKM. Dengan penerapan sistem syariah, maka dalam Dengan penerapan sistem syariah, maka dalam menjalankan usahanya tidak ada pihak lain yang menjalankan usahanya tidak ada pihak lain yang dirugikan (dirugikan (win-win solutionwin-win solution). Bila ada dukungan ). Bila ada dukungan permodalan dari sektor perbankan syariah maka permodalan dari sektor perbankan syariah maka keberadaan LKMS BMT akan semakin kuat keberadaan LKMS BMT akan semakin kuat permodalannya, sehingga kelangsungan usahanya permodalannya, sehingga kelangsungan usahanya bermitra dengan UKM akan dapat berlangsung dalam bermitra dengan UKM akan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pada akhirnya dapat jangka waktu yang lama. Pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan secara bertahap, sesuai mengurangi kemiskinan secara bertahap, sesuai dengan kemajuan UKM.dengan kemajuan UKM.

Page 24: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)
Page 25: LEMBAGA  KEUANGAN  MIKRO  SYARIAH (LKMS)