35
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN SUMEDANG Menimbang : a. bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 105/Menkes/SK/II/1988 tanggal 15 Pebruari 1988, Rumah Sakit Umum Sumedang telah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C dan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 10 Tahun 1988 tentang Pembentukan, Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Daerah Rumah Sakit Umum Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, Pasal 2 ayat 1 dan 2 bahwa kedudukan Rumah Sakit Umum Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah Unit Pelaksana Daerah (UPD) ; b. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum tersebut di atas, harus diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri, tidak disatukan pembentukannya dalam satu Peraturan Daerah ; c. bahwa sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah, Kedudukan Rumah Sakit Umum

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

  • Upload
    hoangtu

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN

S U M E D A N G

NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN

S U M E D A N G

NOMOR 6 TAHUN 1999

T E N T A N G

ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN SUMEDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor : 105/Menkes/SK/II/1988 tanggal 15 Pebruari 1988,

Rumah Sakit Umum Sumedang telah ditetapkan menjadi Rumah

Sakit Umum Kelas C dan berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 10 Tahun 1988

tentang Pembentukan, Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Daerah Rumah Sakit Umum Kabupaten Daerah

Tingkat II Sumedang, Pasal 2 ayat 1 dan 2 bahwa kedudukan

Rumah Sakit Umum Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah

Unit Pelaksana Daerah (UPD) ;

b. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum tersebut di

atas, harus diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri, tidak

disatukan pembentukannya dalam satu Peraturan Daerah ;

c. bahwa sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Umum Daerah, Kedudukan Rumah Sakit Umum

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Daerah adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas

Kesehatan Daerah ;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a, b dan c di atas, maka perlu adanya perubahan atau

penyesuaian kedudukan dan Organisasi dan Tata Kerja yang

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara

Tahun 1950) ;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3495) ;

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3839) ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan

Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan

(Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3347) ;

5. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1985 tentang Jenjang

Pangkat dan Tunjangan Jabatan Struktural dan Peraturan Gaji

Pegawai Negeri Sipil ;

6. Keputusan Presiden Nomor 38 Tahun 1991 tentang Unit Swadana

dan Tata Cara Pengelolaan Keuangan ;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang

Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1993 tentang

Penetapan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban

Keuangan Unit Swadana Daerah ;

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1994 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan ;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah;

11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 106

Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis,

Unit Pelaksana Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-1101 Tahun 1997

tentang Petunjuk Teknis Pengusulan, Penetapan dan Tata Cara

Pengelolaan Keuangan Unit Swadana Daerah ;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 445.32-1173 Tahun

1997 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah

Tingkat II Sumedang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Penetapan

Unit Pelaksana Daerah Rumah Sakit Umum Kabupaten Daerah

Tingkat II Sumedang menjadi Unit Swadana Daerah.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Sumedang.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KABUPATEN SUMEDANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang ;

b. Bupati adalah Bupati Kabupaten Sumedang ;

c. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumedang ;

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

d. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang ;

e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang ;

f. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Daerah

Kabupaten Sumedang ;

g. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Unit Swadana Daerah Kabupaten

Sumedang ;

h. Rumah Sakit Swadana Daerah adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah yang

diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsional secara langsung.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Pertama

Kedudukan

Pasal 2

(1) Rumah Sakit Umum Daerah adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas

Kesehatan.

(2) Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Direktur, yang secara teknis

operasional bertanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis fungsional

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Bagian Kedua

Tugas Pokok

Pasal 3

Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Dinas Kesehatan dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan

medis dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan masyarakat secara

berdayaguna dan berhasilguna serta melaksanakan pelayanan rujukan sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Bagian Ketiga

Fungsi

Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah

ini, Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan Pelayanan Medis dan Rehabilitasi Medis.

b. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis.

c. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.

d. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan.

e. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.

f. Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan.

g. Penyelenggaraan Administrasi Umum dan Keuangan.

BAB III

ORGANISASI

Bagian Pertama

Unsur-unsur Organisasi

Pasal 5

Rumah Sakit Umum terdiri dari Unsur-unsur :

a. Pimpinan adalah Direktur ;

b. Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis dan Sub

Bagian Keuangan dan Program ;

c. Pelaksana adalah Seksi-seksi, Instalasi, Komite Medis Fungsional, Staf Medis

Fungsional, dan Satuan Pengawas Intern.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah adalah sebagai berikut :

a. Direktur ;

b. Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis, membawahi :

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

b.1. Urusan Umum ;

b.2. Urusan Kepegawaian ;

b.3. Urusan Rekam Medik dan Laporan ;

b.4. Urusan Perlengkapan.

c. Sub Bagian Keuangan dan Program, membawahi :

c.1. Urusan Penyusunan Anggaran dan Program ;

c.2. Urusan Akuntansi ;

c.3. Urusan Mobilisasi Dana dan Verifikasi ;

c.4. Urusan Pembendaharaan.

d. Seksi Keperawatan, membawahi :

d.1. Sub Seksi Asuhan dan Pelayanan Keperawatan ;

d.2. Sub Seksi Etika dan Mutu Keperawatan ;

d.3. Sub Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Keperawatan.

e. Seksi Pelayanan, membawahi :

e.1. Sub Seksi Fasilitas Medis dan Penunjang Medis ;

e.2. Sub Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis ;

e.3. Sub Seksi Pengendalian, Penerimaan dan Pemulangan Pasien.

f. Instalasi :

f.1. Instalasi Medis, membawahi :

f.1.1. Instalasi Rawat Jalan ;

f.1.2. Instalasi Rawat Inap ;

f.1.3. Instalasi Gawat Darurat ;

f.1.4. Instalasi Bedah Sentral ;

f.1.5. Instalasi Perawatan Intensif.

f.2. Instalasi Penunjang Medis, membawahi :

f.2.1. Instalasi Radiologi ;

f.2.2. Instalasi Farmasi ;

f.2.3. Instalasi Gizi ;

f.2.4. Instalasi Patologi Klinik.

f.3. Instalasi Penunjang Non Medis, membawahi :

f.3.1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ;

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

f.3.2. Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

g. Komite Medis ;

h. Staf Medis Fungsional ;

i. Satuan Pengawasan Intern.

(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah tercantum dalam lampiran

Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketiga

Bidang Tugas dan Fungsi Unsur Organisasi

Paragraf 1

Direktur

Pasal 7

Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan,

membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Rumah

Sakit sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8

Untuk menyelenggarakan tugas pokok pada Pasal 7, Direktur mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja atau program sebagai pedoman pelaksanaan tugas ;

b. Pengawasan, pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Rumah Sakit

Umum Daerah ;

c. Pemberian informasi mengenai penyelenggaraan pelayanan dalam upaya

penyembuhan, pemulihan, pencegahan dan peningkatan kesehatan yang dilaksanakan

Rumah Sakit Umum Daerah ;

d. Penyelenggaraan Ketatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah ;

e. Penyelenggaraan hubungan kerjasama baik dengan instansi atau lembaga pemerintah

maupun swasta dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Paragraf 2

Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis

Pasal 9

(1) Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian yang mempunyai tugas membantu dan bertanggungjawab kepada Direktur

dalam hal : ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan, rekam medis, laporan,

hukum, perpustakaan, publikasi dan pemasaran sosial.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Bagian

Kesekretariatan dan Rekam Medis, mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan ketatausahaan, kerumahtanggaan,

perlengkapan, kepegawaian, rekam medis dan pelaporan, hukum, perpustakaan,

publikasi, pemasaran sosial dan informasi.

b. Pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, rekam medis dan pelaporan, hukum, perpustakaan, publikasi,

pemasaran sosial dan informasi.

c. Evaluasi dan pelaporan kegiatan kesekretariatan dan rekam medis.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, Kepala

Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis dibantu oleh :

a. Urusan Umum ;

b. Urusan Kepegawaian ;

c. Urusan Rekam Medis dan Laporan ;

d. Urusan Perlengkapan.

Pasal 10

(1) Urusan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang mempunyai tugas pokok

memimpin urusan umum, mengelola ketatausahaan, hukum, perpustakaan, publikasi,

pemasaran sosial, informasi dan keprotokolan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan Umum

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program ketatausahaan, hukum, perpustakaan,

publikasi, pemasaran sosial, informasi dan keprotokolan.

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

b. Pengelolaan surat menyurat, perjalanan dinas, kearsipan, pengetikan dan

penggandaan.

c. Pengelolaan urusan publikasi dan keprotokolan.

d. Pengelolaan urusan hukum dan perpustakaan.

e. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data serta penyajian informasi

dan laporan Rumah Sakit.

f. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan urusan umum.

Pasal 11

(1) Urusan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang mempunyai tugas

pokok memimpin urusan kepegawaian, mengelola administrasi kepegawaian,

kesejahteraan pegawai dan diklat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan

Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan pengelolaan administrasi kepegawaian, kesejahteraan

pegawai dan diklat pegawai.

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan

diklat pegawai.

c. Pelaksanaan penyimpanan, pengamanan dan pemeliharaan dokumentasi

kepegawaian.

d. Pembuatan laporan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian,

kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai.

Pasal 12

(1) Urusan Rekam Medis dan Laporan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang

mempunyai tugas pokok memimpin Urusan Rekam Medis, mengelola kegiatan

rekam medis berupa kegiatan pencatatan, pengolahan coding, indexing, asembling,

filling dan visum et refertum.

(2) Untuk menjalankan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan Rekam

Medis dan Laporan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan kegiatan rekam medis.

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

b. Penyelenggaraan pencatatan medis berupa pengolahan coding, indexing,

asembling, filling dan visum et refertum.

c. Penyajian informasi dan data rekam medis.

d. Penyiapan bahan, penyusunan dan penyampaian catatan laporan medis.

e. Evaluasi, pelaporan kegiatan pelayanan medis.

Pasal 13

(1) Urusan Perlengkapan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang mempunyai tugas

pokok memimpin urusan perlengkapan, kendaraan dan kerumahtanggaan.

(2) Untuk menjalankan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, urusan Perlengkapan

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja untuk urusan perlengkapan.

b. Pengelolaan dan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan yang meliputi

pemeliharaan barang inventaris kantor, kebersihan dan keamanan lingkungan

serta pengurusan kendaraan dinas.

c. Pengaturan tata administrasi, tata pengadaan barang inventaris non medis.

d. Pengaturan administrasi penghapusan barang inventaris sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

e. Pengkoordinasian pengadaan barang-barang habis pakai.

f. Pengkoordinasian pemeliharaan barang-barang inventaris non medis.

g. Pengaturan pendistribusian inventaris non medis.

h. Pengaturan pemeliharaan dan distribusi alat-alat linen berdasarkan kebutuhan

unit.

i. Pengaturan pemeliharaan linen agar terpelihara disinfeksi dan kerapihannya.

j. Evaluasi dan pelaporan kegiatan urusan perlengkapan.

Paragraf 3

Sub Bagian Keuangan dan Program

Pasal 14

(1) Sub Bagian Keuangan dan Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

mempunyai tugas pokok memimpin Sub Bagian Keuangan dan Program, membantu

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

dan bertanggung jawab kepada Direktur dalam hal : penyusunan anggaran, kegiatan

perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, mobilisasi dana.

(2) Untuk menjalankan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Bagian

Keuangan dan Program mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program anggaran, pembendaharaan, verifikasi,

akuntansi, mobilisasi dana dan penyusunan program Rumah Sakit.

b. Pengelolaan urusan anggaran, pembendaharaan, verifikasi, akuntansi, mobilisasi

dana dan penyusunan program Rumah Sakit.

c. Pengendalian kegiatan perbendaharaan, verifikasi, akuntansi dan mobilisasi dana.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, Sub

Bagian Keuangan dan Program dibantu oleh :

a. Urusan Penyusunan Anggaran dan Program ;

b. Urusan Akuntansi ;

c. Urusan Mobilisasi Dana dan Verifikasi ;

d. Urusan Pembendaharaan.

Pasal 15

(1) Urusan Penyusunan Anggaran dan Program dipimpin oleh seorang Kepala Urusan

yang mempunyai tugas pokok memimpin urusan Penyusunan Anggaran dan

Program, mengumpulkan bahan penyusunan anggaran dan pengumpulan bahan

program kerja Rumah Sakit Umum, penyusunan di bidang anggaran pendapatan dan

pembiayaan Rumah Sakit.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan

Penyusunan Anggaran dan Program mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana anggaran pendapatan dan pembiayaan Rumah Sakit.

b. Pengelolaan usulan anggaran, pertanggung jawaban pembiayaan Rumah Sakit.

c. Pengevaluasian hasil kegiatan bulanan, triwulan dan tahunan sebagai bahan

dalam penyusunan program kerja berdasarkan daftar rencana kerja.

d. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja jangka pendek/menengah/panjang

dan program rencana kerja strategis.

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

e. Pemantauan pelaksanaan program dan pelaksanaan anggaran agar sesuai dengan

daftar rencana kerja yang telah ditetapkan.

f. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan penyusunan anggaran dan program.

Pasal 16

(1) Urusan Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang mempunyai tugas

pokok memimpin urusan akuntansi, melaksanakan pembukuan keuangan secara

sistematis dan kronologis dalam sistem akuntansi sesuai dengan rencana kerja dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan

Akuntansi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan akuntansi Rumah Sakit Umum Daerah.

b. Pengolahan pembukuan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah.

c. Pembimbing dan pengawas kegiatan pembukuan keuangan.

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan akuntansi.

Pasal 17

(1) Urusan Mobilisasi Dana dan Verifikasi dipimpin oleh seorang kepala urusan yang

mempunyai tugas pokok memimpin urusan Mobilisasi Dana dan Verifikasi,

melaksanakan pengawasan setiap pemasukan dan penggunaan keuangan serta

menguji kebenaran bukti-bukti pendapatan dan belanja sesuai rencana kerja.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan

Mobilisasi Dana dan Verifikasi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja untuk urusan mobilisasi dana dan verifikasi.

b. Pengolahan pemasukan dan penggunaan keuangan serta pengujian kebenaran

bukti-bukti pendapatan dan belanja.

c. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelitian laporan harian dan bulanan penerimaan

keuangan Rumah Sakit baik penerimaan fungsional maupun penerimaan lainnya.

d. Pemberian pertimbangan kepada Kepala Sub Bagian Keuangan dalam

pembebasan biaya bagi pasien tidak atau kurang mampu.

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

e. Pengkajian sistem pembayaran (billing system) secara terus menerus untuk

mendapatkan sistem yang paling cocok baik bagi pasien maupun Rumah Sakit.

f. Pengkajian kemungkinan adanya sumber pendapatan baru bagi Rumah Sakit

sesuai dengan perkembangan kegiatan pelayanan.

g. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan mobilisasi dana dan verifikasi.

Pasal 18

(1) Urusan Pembendaharaan dipimpin oleh seorang kepala urusan yang mempunyai tugas

pokok memimpin urusan pembendaharaan, melaksanakan kegiatan pembendaharaan,

pengkoordinasian bendaharawan dan tugas-tugas kebendaharaan, agar terjalin

keserasian dalam pelaksanaannya.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan

Pembendaharaan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja untuk urusan pembendaharaan.

b. Penyeliaan pelaksanaan kegiatan bendaharawan agar sesuai dengan perundang-

undangan dan ketentuan yang berlaku.

c. Pengawasan pencatatan dan pembukuan uang yang dilakukan oleh bendaharawan

dengan cara memeriksa buku kas umum dan buku kas pembantu.

d. Penyusunan konsep tindak lanjut pengawasan dan tuntutan ganti rugi

bendaharawan untuk diproses lebih lanjut.

e. Evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan pembendaharaan.

Paragraf 4

Seksi Keperawatan

Pasal 19

(1) Seksi Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas

membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur dalam hal : bimbingan

pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan, etika dan mutu keperawatan serta

kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Seksi

Keperawatan mempunyai fungsi :

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

a. Penyusunan rencana kerja Seksi Keperawatan sesuai dengan program kerja

Rumah Sakit Umum Daerah.

b. Pelaksanaan bimbingan asuhan dan pelayanan keperawatan.

c. Pelaksanaan peningkatan etika dan mutu keperawatan.

d. Pelaksanaan bimbingan asuhan dan penyuluhan keperawatan.

e. Penyelenggaraan bimbingan siswa keperawatan.

f. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan dalam bidang keperawatan.

g. Evaluasi dan penyampaian laporan bagi pelaksanaan tugasnya kepada Direktur.

(3) Kepala Seksi Keperawatan membawahkan :

a. Sub Seksi Asuhan Pelayanan Keperawatan.

b. Sub Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.

c. Sub Seksi Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Keperawatan.

Pasal 20

(1) Sub Seksi Asuhan Pelayanan Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi

yang mempunyai tugas pokok menyusun langkah kegiatan, membagi tugas dan

memberi petunjuk serta melaksanakan pembinaan, menyelesaikan masalah dan

memelihara lingkungan, mengoreksi serta melaksanakan pelayanan keperawatan

secara menyeluruh.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi

Asuhan Pelayanan Keperawatan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Seksi Asuhan Pelayanan Keperawatan.

b. Pengolahan kegiatan pembagian tugas dan pemberian petunjuk serta

melaksanakan pembinaan keperawatan.

c. Pengolahan penyelesaian masalah dan memelihara lingkungan, mengoreksi serta

melaksanakan pelayanan keperawatan secara menyeluruh.

d. Pelaksanaan pendayagunaan tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

e. Perencanaan jumlah dan jenis tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan

pelayanan.

f. Pelaksanaan koordinasi pengembangan pelayanan keperawatan dengan unit kerja

terkait.

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

g. Perencanaan kebutuhan sarana keperawatan berdasarkan perkembangan

pelayanan dan pendayagunaan sarana keperawatan agar efektif dan efisien.

h. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Seksi Asuhan Pelayanan Keperawatan.

Pasal 21

(1) Sub Seksi Etika dan Mutu Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi

yang mempunyai tugas pokok menyusun langkah kegiatan, membagi tugas dan

memberi petunjuk serta melaksanakan bimbingan, meneliti dan merumuskan tata

tertib etika dan mutu keperawatan serta melaksanakan penilaian pelaksanaan tugas.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi

Etika dan Mutu Keperawatan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data pelayanan keperawatan,

etika dan mutu keperawatan.

b. Penyusunan rencana dan program kerja serta pelaporan dibidang pelayanan

keperawatan, etika dan mutu keperawatan.

c. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan keperawatan,

etika dan mutu keperawatan.

d. Pengkoordinasian penjagaan mutu pelayanan keperawatan melalui gugus kendali

mutu dan cara lainnya.

e. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.

Pasal 22

(1) Sub Seksi Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Keperawatan dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Seksi yang mempunyai tugas pokok menyusun langkah kegiatan,

membagi tugas dan memberi petunjuk serta melaksanakan bimbingan, menyiapkan

sarana dan prasarana diklat, melaksanakan penyuluhan dan hubungan kerja dengan

pihak lain, menyeleksi diklat serta melaporkan pelaksanaan tugas.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi

Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Keperawatan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data pendidikan, pelatihan dan

penyuluhan keperawatan.

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

b. Penyusunan rencana dan program kerja serta pelaporan di bidang pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan keperawatan.

c. Pengaturan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pendidikan, pelatihan

dan penyuluhan keperawatan.

d. Pengkoordinasian praktek lapangan siswa dan mahasiswa keperawatan.

e. Pengaturan kegiatan orientasi bagi perawat baru agar dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan Rumah Sakit.

f. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Seksi Pendidikan Latihan dan Penyuluhan

Keperawatan.

Paragraf 5

Seksi Pelayanan

Pasal 23

(1) Seksi Pelayanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok

mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis,

melakukan pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis

dan penunjang medis, melakukan pengawasan serta pengendalian penerimaan serta

pemulangan pasien.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Seksi

Pelayanan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan, mengkoordinasikan semua kebutuhan

pelayanan medis dan penunjang medis, melakukan pemantauan, pengawasan

penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis, melakukan

pengawasan serta pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien.

b. Pengelolaan semua kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis, melakukan

pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis dan

penunjang medis.

c. Pengkoordinasian kebutuhan medis dan penunjang medis.

d. Evaluasi, pelaporan kegiatan pelayanan Rumah Sakit.

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, Kepala

Seksi Pelayanan dibantu oleh :

a. Sub Seksi Fasilitas Medis dan Penunjang Medis.

b. Sub Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.

c. Sub Seksi Pengendalian Penerimaan dan Pemulangan Pasien.

Pasal 24

(1) Sub Seksi Fasilitas Medis dan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Seksi Fasilitas Medis

dan Penunjang Medis, menyusun rencana kebutuhan fasilitas medis dan penunjang

medis, memantau pemanfaatan fasilitas medis dan penunjang medis serta

menganalisis perkembangan kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas medis dan

penunjang medis di seluruh unit kerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi

Fasilitas Medis dan Penunjang Medis mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Seksi Fasilitas Medis dan Penunjang Medis.

b. Penyusunan data pemanfaatan fasilitas medis dan penunjang medis di setiap unit

kerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan.

c. Penyusunan rencana kebutuhan fasilitas medis dan penunjang medis.

d. Pemantauan pemanfaatan fasilitas medis dan penunjang medis di setiap unit kerja

pelayanan.

e. Penganalisaan data, perkembangan data, pemanfaatan fasilitas medis dan

penunjang medis.

f. Evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan Rumah Sakit.

Pasal 25

(1) Sub Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Seksi

Pelayanan Medis dan Penunjang Medis, menyusun kebutuhan serta memantau

pelaksanaan pelayanan medis dan penunjang medis, diseluruh unit kerja

pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah.

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi

Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data semua kebutuhan pelayanan

penunjang medis.

b. Penyusunan rencana dan program kerja serta pelaporan di bidang pelayanan

penunjang medis.

c. Pengkoordinasian semua kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis.

d. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan

pelayanan medis.

e. Penyusunan dan pengajuan rencana semua kebutuhan pelayanan penunjang

medis serta pelayanan permintaan kebutuhan pelayanan penunjang medis.

f. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang

Medis.

Pasal 26

(1) Sub Seksi Pengendalian, Penerimaan dan Pemulangan Pasien dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Seksi

Pengendalian, Penerimaan dan Pemulangan Pasien, serta melakukan pengawasan dan

pengendalian, menganalisis data dan menyajikan data statistik pemulangan pasien

dan penerimaan pasien berdasarkan klasifikasinya.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi

Pengendalian, Penerimaan dan Pemulangan Pasien mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Seksi Pengendalian, Penerimaan dan

Pemulangan Pasien.

b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien

inap, pasien rawat maupun pasien gawat darurat sesuai dengan ketentuan.

c. Penganalisaan data perkembangan penerimaan dan pemulangan pasien inap,

pasien rawat maupun pasien gawat darurat.

d. Pemantauan pengkoordinasian pelaksanaan pelayan medik maupun non medik

pasien inap, pasien rawat maupun pasien gawat darurat.

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

e. Penyiapan data statistik penerimaan dan pemulangan pasien berdasarkan

klasifikasi perawatan.

Paragraf 6

Instalasi

Pasal 27

(1) Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis, pelayanan penunjang

medis, kegiatan penelitian, pengembangan pendidikan, pelatihan dan pemeliharaan

sarana Rumah Sakit.

(2) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan non struktural.

(3) Jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit.

(4) Perubahan jumlah dan jenis instalasi ditetapkan Direktur sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

(5) Instalasi yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini terdiri dari :

a. Instalasi Medis terdiri dari :

a.1. Instalasi Rawat Jalan ;

a.2. Instalasi Rawat Inap ;

a.3. Instalasi Gawat Darurat ;

a.4. Instalasi Bedah Sentral ;

a.5. Instalasi Perawatan Intensif.

b. Instalasi Penunjang Medis terdiri dari :

b.1. Instalasi Radiologi ;

b.2. Instalasi Farmasi ;

b.3. Instalasi Gizi ;

b.4. Instalasi Patologi Klinik.

c. Instalasi Penunjang Non Medis terdiri dari :

c.1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ;

c.2. Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Instalasi Rawat Jalan

Pasal 28

(1) Instalasi Rawat Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai tugas

pokok memimpin dan mengkoordinir kegiatan instalasi rawat jalan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi Rawat

Jalan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Rawat Jalan.

b. Pelaksanaan kegiatan pengobatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan dan

pemulihan kesehatan pasien rawat jalan.

c. Pelaksanaan pengaturan arus pasien rawat jalan.

d. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pelayanan rawat jalan.

e. Pelaksanaan koordinasi dalam diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan bagi penderita rawat jalan.

f. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Rawat Jalan.

Instalasi Rawat Inap

Pasal 29

(1) Instalasi Rawat Inap dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai tugas

pokok memimpin dan mengkoordinir serta mengawasi evaluasi penyelenggaraan

pelayanan dan perawatan pasien rawat inap sesuai program kerja Rumah Sakit

Umum Daerah.

a. Memimpin dan menyelenggarakan pengelolaan kamar jenasah.

b. Melaksanakan hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya dengan semua satuan

organisasi di lingkungan Rumah Sakit Umum.

c. Membina dan memelihara terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai

dilingkungan Rawat Inap.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi Rawat

Inap mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Rawat Inap.

b. Penyelenggaraan dan pengelolaan kamar Jenasah.

c. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pelayanan rawat jalan.

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

d. Pelaksanaan koordinasi dalam diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan bagi penderita rawat jalan.

e. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan instalasi lainnya di lingkungan

Rumah Sakit.

f. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Rawat Inap.

Instalasi Gawat Darurat

Pasal 30

(1) Instalasi Gawat Darurat dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai

tugas pokok memimpin, mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan, melaksanakan pengaturan alat-alat medis dan non medis,

menyelenggarakan pelayanan gawat darurat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi

Gawat Darurat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Gawat Darurat.

b. Pelaksanaan kegiatan pelayanan medis, diagnosis, pengobatan, perawatan dan

pencegahan akibat penyakit bagi pasien gawat darurat.

c. Pelaksanaan kegiatan peningkatan, pemeliharaan dan pemulihan kesehatan serta

rehabilitasi pasien gawat darurat.

d. Pelaksanaan koordinasi dalam diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan bagi penderita gawat darurat.

e. Penganalisaan dan penyiapan sarana untuk kebutuhan pelayanan gawat darurat.

f. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Gawat Darurat.

Instalasi Bedah Sentral

Pasal 31

(1) Instalasi Bedah Sentral dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai tugas

pokok memimpin dan mengkoordinir kegiatan Instalasi Bedah Sentral sesuai rencana

kerja dan program kerja.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi Bedah

Sentral mempunyai fungsi :

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

a. Penyusunan rencana dan program kerja serta laporan kegiatan instalasi bedah

sentral.

b. Penyelenggaraan persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan

operasi.

c. Penyusunan, analisa dan pengajuan rencana kebutuhan alat, bahan dan kebutuhan

lainnya yang diperlukan pada tindakan operasi.

d. Pelaksanaan koordinasi dalam pelayanan pembedahan.

e. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Bedah Sentral.

Instalasi Perawatan Intensif

Pasal 32

(1) Instalasi Perawatan Intensif dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai

tugas pokok memimpin dan mengkoordinir kegiatan Instalasi Perawatan Intensif

sesuai dengan rencana kerja dan program kerja Instalasi Perawatan Intensif.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi

Perawatan Intensif mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Perawatan Intensif.

b. Pelaksanaan diagnosa, pengobatan dan pencegahan penyakit, peningkatan dan

pemulihan kesehatan secara intensif terhadap pasien penderita penyakit yang

gawat/kritis.

c. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan secara intensif terhadap pelayanan dan

perawatan kesehatan pasien penderita penyakit yang gawat/kritis.

d. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan instalasi lainnya di lingkungan

Rumah Sakit.

e. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Perawatan Intensif.

Instalasi Radiologi

Pasal 33

(1) Instalasi Radiologi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai tugas

pokok memimpin dan mengkoordinir kegiatan Instalasi Radiologi sesuai dengan

rencana kerja dan program kerja Instalasi Radiologi.

Page 23: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi

Radiologi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Radiologi.

b. Penyusunan dan pengajuan rencana kebutuhan alat dan bahan bagi Instalasi

Radiologi.

c. Pelaksanaan pelayanan pemotretan pasien Radiologi.

d. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan instalasi lainnya di lingkungan

Rumah Sakit.

e. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Radiologi.

Instalasi Farmasi

Pasal 34

(1) Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai tugas

pokok memimpin dan mengkoordinir kegiatan Instalasi Farmasi sesuai dengan

rencana kerja dan program kerja Instalasi Farmasi.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi

Farmasi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Farmasi.

b. Pelaksanaan kegiatan penyediaan, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan,

peracikan dan distribusi obat-obatan, bahan-bahan kimia dan alat-alat

kedokteran.

c. Pelaksanaan pelayanan peracikan, penyimpanan dan penyaluran obat-obatan, gas

medis serta bahan kimia, penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat

perawatan dan alat kesehatan yang dilakukan oleh tenaga/pegawai dalam hal

jabatan fungsional.

d. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan instalasi lainnya di lingkungan

Rumah Sakit.

e. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Farmasi.

Page 24: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Instalasi Gizi

Pasal 35

(1)Instalasi Gizi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai tugas pokok

memimpin dan mengkoordinir kegiatan Instalasi Gizi sesuai dengan rencana kerja

dan program kerja Instalasi Gizi.

(2)Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi Gizi

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Gizi.

b. Pelaksanaan analisa dan evaluasi kebutuhan gizi pasien.

c. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan instalasi lainnya di lingkungan

Rumah Sakit.

d. Melaksanakan pelayanan gizi yaitu :

d.1. Penyusunan kecukupan gizi pasien.

d.2. Penyusunan rancangan makanan pasien.

d.3. Penyusunan standar makanan pasien.

d.4. Penyusunan menu dan pedoman menu serta penyuluhan gizi.

d.5. Pendistribusian makanan pasien secara sentralisasi.

d.6. Melaksanakan pemantauan makanan kepada pasien.

e. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Farmasi.

Instalasi Patologi Klinik

Pasal 36

(1) Instalasi Patologi Klinik dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang mempunyai

tugas pokok memimpin dan mengkoordinir kegiatan Instalasi Patologi Klinik sesuai

dengan rencana kerja dan program kerja Instalasi Patologi Klinik.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi

Patologi Klinik mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Patologi Klinik/Laboratorium

Klinik.

b. Penyusunan dan pengajuan rencana kebutuhan alat dan bahan keperluan Instalasi

Patologi Klinik/Laboratorium Klinik.

Page 25: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

c. Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pemeriksaan Patologi Klinik/Laboratorium

Klinik untuk keperluan diagnosa dan transfusi darah.

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian mutu pemeriksaan Patologi

Klinik/Laboratorium Klinik.

e. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan instalasi lainnya di lingkungan

Rumah Sakit.

f. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan di Patologi Klinik dan Laboratorium Klinik

untuk keperluan diagnosa yang diperlukan tenaga/pegawai dalam jabatan

fungsional.

g. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Patologi Klinik.

Instalasi Pemeliharaan Sarana

Rumah Sakit

Pasal 37

(1) Instalasi Pemeliharaan sarana Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi

yang mempunyai tugas pokok memimpin dan menyusun rencana kerja serta

membagi dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas, menyelenggarakan kegiatan

pemeliharaan sarana dan menilai tugas bawahan serta melaporkan hasil pelaksanaan

tugas.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi

Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah

Sakit.

b. Penyusunan petunjuk teknis dan prosedur tetap pemeliharaan dan kebersihan

sarana/prasarana Rumah Sakit.

c. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan kebersihan sarana/prasarana Rumah

Sakit meliputi instalasi air minum, air panas, listrik dan gas medis, pembuangan

sampah, cairan dan elektro medis, pencucihamaan alat peralatan medis dan alat-

alat kedokteran serta pengawasan dan pengendalian pembuangan limbah Rumah

Sakit.

Page 26: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

d. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan instalasi lainnya di lingkungan

Rumah Sakit.

e. Pengelolaan pemeliharaan air, listrik, gas medis, pembuangan sampah, cairan dan

elektro medis, pemeliharaan alat-alat kedokteran dan alat-alat kesehatan yang

dilakukan oleh tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional.

f. Evaluasi dan pelaporan kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.

Instalasi Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit

Pasal 38

(1) Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Kepala

Instalasi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan menyelenggarakan kegiatan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Instalasi

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja Instalasi Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit.

b. Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dari semua unit kegiatan

Rumah Sakit.

c. Pembakuan proses dan format penyusunan dokumen dan keuangan Rumah Sakit.

d. Penyusunan sistem komunikasi elektronik untuk teraksesnya pusat data dari

berbagai unit manajerial yang terpisah untuk keperluan pembaruan dan

pemutakhiran data.

e. Penyajian teknologi tinggi bidang manajemen data rumah sakit kepada instansi

terkait.

f. Peningkatan Sumber Daya Manusia di lingkungan Rumah Sakit.

Paragraf 7

Page 27: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Staf Medis Fungsional

Pasal 39

(1) Staf Medis Fungsional adalah kelompok Dokter yang bekerja di instalasi dalam

jabatan fungsional.

(2) Staf Medis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis pengobatan,

pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, pendidikan dan

pelatihan bidang medis serta penelitian dan pengembangan.

(3) Ketua Staf Medis Fungsional diangkat oleh Direktur.

Paragraf 8

Komite Medis

Pasal 40

(1) Komite Medis adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari

anggota Staf Medis Fungsional.

(2) Komite Medis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(3) Komite Medis mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan

dan memantau pelaksanaannya serta melaksanakan pembinaan etika profesi,

mengatur kewenangan profesi anggota Staf Medis Fungsional serta mengembangkan

program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan

secara ex officio.

(4) Dalam melaksanakan tugas Komite Medis dapat dibantu oleh Panitia-panitia yang

anggotanya terdiri dari Staf medis Fungsional.

(5) Panitia adalah kelompok kerja khusus dalam Komite Medis yang dibentuk untuk

mengatasi masalah khusus.

(6) Pembentukan Panitia ditetapkan oleh Direktur.

Paragraf 9

Page 28: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Satuan Pengawas Intern

Pasal 41

(1) Satuan Pengawas Intern adalah kelompok fungsional yang bertugas melaksanakan

pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Rumah Sakit.

(2) Satuan Pengawas Intern ditetapkan oleh Direktur.

BAB IV

TIM PEMBINA

Pasal 42

(1) Tim Pembina adalah kelompok pembina yang keanggotaannya terdiri dari unsur

pemilik Rumah Sakit dan Pemerintah Daerah Kabupaten serta Dinas/Satuan Kerja

yang terkait.

(2) Tim Pembina memberikan pembinaan kepada Direktur dalam melaksanakan misi

Rumah Sakit dengan memperhatikan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh

pemerintah.

(3) Tim Pembina dibentuk oleh Bupati.

(4) Tim Pembina dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati.

BAB V

TATA KERJA

Bagian Pertama

Umum

Pasal 43

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dan setiap pimpinan satuan organisasi di

lingkungan Rumah sakit wajib menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi

dan simplifikasi baik dalam lingkungan Rumah Sakit maupun dengan satuan

organisasi dalam lingkungan Dinas dan Departemen Kesehatan serta Instansi

Pemerintah Daerah lainnya.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Rumah Sakit bertanggung jawab

memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing membimbing serta

memberikan petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Page 29: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan memenuhi petunjuk-petunjuk

dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing.

(4) Hal-hal yang menjadi tugas Rumah Sakit merupakan satu kesatuan yang satu sama

lain tidak dapat dipisahkan.

Bagian Kedua

Pelaporan

Pasal 44

(1) Secara teknis Direktur wajib memberikan laporan atas pelaksanaan tugasnya secara

teratur, jelas dan tepat waktu kepada Kepala Dinas dan secara taktis operasional

kepada Bupati.

(2) Peraturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya berdasarkan ketentuan

yang berlaku.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib menyampaikan laporan berkala tepat pada

waktunya.

(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib

diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan

untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

(5) Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib

disampaikan kepada satuan organisasi lainnya yang secara fungsional mempunyai

hubungan kerja.

Bagian Ketiga

Hal Mewakili

Pasal 45

(1) Kepala Sub Bagian Kesekretariatan dan rekam Medis mewakili Direktur apabila

Direktur berhalangan dalam menjalankan tugas pekerjaannya.

(2) Dalam hal Kepala Sub bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis berhalangan pula,

Direktur dapat menunjuk Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program atau salah

seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan kemampuan teknis dan senioritas

kepangkatannya.

Page 30: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

BAB VI

KEPEGAWAIAN

Pasal 46

(1) Direktur bertanggung jawab dalam hal perencanaan, pengolahan dan pembinaan

kepegawaian dalam lingkungan kerjanya.

(2) Direktur dan para pemegang jabatan di lingkungan Rumah Sakit wajib membuat

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

pegawainya setahun sekali sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(3) Direktur memberikan bahan-bahan keperluan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

bagi Dokter Ahli yang dipekerjakan atau ditempatkan pada Rumah Sakit.

(4) Direktur wajib memperhatikan pelaksanaan kenaikan pangkat, dan gaji pegawai

bawahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Direktur wajib mempersiapkan pengembangan pegawai melalui pendidikan dan

pelatihan di Dalam maupun di Luar Negeri dengan persetujuan Bupati.

(6) Ketentuan lain mengenai masalah kepegawaian di atur berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 47

(1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Dinas Kesehatan

setelah mendengar pertimbangan Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten.

(2) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi dilingkungan Rumah Sakit diangkat dan

diberhentikan oleh Bupati.

(3) Kepala Urusan dan Kepala Sub Seksi di lingkungan Rumah Sakit diangkat dan

diberhentikan oleh Bupati.

(4) Ketua Komite Medis diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Direktur.

(5) Ketua Kelompok Staf Medis Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas

usul Direktur.

(6) Kepala Instalasi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah atas usul

Direktur.

Page 31: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Pasal 48

(1) Paramedis Fungsional adalah paramedis perawatan dan non perawatan yang bertugas

pada Instalasi dalam jabatan fungsional.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Paramedis Fungsional berada dibawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi.

(3) Penempatan Paramedis Perawatan dilaksanakan oleh Direktur atas usulan Kepala Sub

Bagian/Seksi terkait.

(4) Penempatan Paramedis Non Perawatan dilaksanakan oleh Direktur atas usulan Kepala

Sub Bagian/Seksi terkait.

Pasal 49

(1) Tenaga Non Medis adalah tenaga yang bertugas di bidang pelayanan khusus dan

berkaitan langsung dengan pelayanan terhadap pasien.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Tenaga Non Medis yang bekerja di Instalasi

bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi dan secara fungsional bertanggung jawab

kepada Kepala Sub Bagian terkait.

(3) Penempatan Tenaga Non Medis dilaksanakan oleh Direktur atas usul Kepala Seksi

terkait.

BAB VII

PEMBIAYAAN

Pasal 50

Segala bentuk pembiayaan yang diperlukan Rumah Sakit berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah dan penerimaan dari sumber lain yang sah dan tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 51

Page 32: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati.

(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1988

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Daerah

Rumah Sakit Umum Kabupaten Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, dicabut

dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 52

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah

ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang.

Ditetapkan di Sumedang

pada tanggal 5 Juni 1999

BUPATI KABUPATEN SUMEDANG,

Cap/Ttd.

Drs. H. MISBACH

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang

Nomor 21 Tahun 1999

Tanggal 30 Agustus 1999

Seri D.16

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

S U M E D A N G,

Page 33: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

Drs. R. H. DUDIN SA’DUDIN, MSi

Pembina Tk.I

NIP. 030 110 112

Page 34: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang RUMAH SAKIT UMUM UNIT SWADANA DAERAH Nomor : 6 Tahun 1999 KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Tanggal : 5 Juni 1999 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Unit Swadana Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang .

DIREKTUR Satuan Pengawas Intern

Seksi Seksi Sub Bagian Sub Bagian Keperawatan Pelayanan Kesekretariatan Keuangan dan dan Rekam Medis Program

Sub Seksi Asuhan Sub Seksi Fasi- Urusan Urusan dan Pelayanan litas Medis dan Umum Anggaran Keperawatan Penunjang Medis

Sub Seksi Etika Sub Seksi Pela- Urusan Urusan dan Mutu Kepe- yanan Medis dan Kepegawaian Akuntansi rawatan Penunjang Medis

Sub Seksi Diklat Sub Seksi Pengen Urusan Rekam Urusan Mobili- dan Penyuluhan dalian Penerima- Medis dan sasi Dana dan Kesehatan an & Pemulangan Laporan Verifikasi Pasien

1. Instalasi Rawat Jalan Urusan Urusan 2. Instalasi Rawat Inap Perlengkapan Perbendaharaan 3. Instalasi Gawat Darurat 4. Instalasi Bedah Sentral 5. Instalasi Perawatan Intensif BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II 6. Instalasi Radiologi S U M E D A N G, 7. Instalasi Farmasi Komite Medik 8. Instalasi Gizi 9. Instalasi Patologi Klinik 10. Instalasi Pemerliharaan Sarana Drs. H. MISBACH Rumah Sakit 11. Instalasi Sistim Informasi Staf Medis Fungsional Manajemen Rumah Sakit

Page 35: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN - jdih.sumedangkab.go.idjdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/1999/No.6 1999 TENTANG...Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah SumedangRUMAH SAKIT UMUM DAERAH Nomor : 6 Tahun 1999KABUPATEN SUMEDANG Tanggal : 5 Juni 1999

Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang.

DIREKTUR

Satuan Pengawas Intern

Sub Bagian Sub Bagian Kesekretariatan dan Keuangan dan Rekam Medis Program

Urusan Urusan U m u m Penyusunan Ang- garan dan Program

Urusan Urusan Kepegawaian Akuntansi

Urusan Urusan Rekam Medis dan Mobilisasi dan Pelaporan Verifikasi

Urusan Urusan Perlengkapan Perbendaharaan

Instalasi Rawat Jalan

Instalasi Rawat Inap

Instalasi Gawat Darurat

Instalasi Bedah Sentral

Instalasi Perawatan Intensif

Instalasi Radiologi

Instalasi Farmasi

Instalasi Gizi

Instalasi Patologi Kilinik

Instalasi Pemeliharaan Sarana RS

Instalasi SIM RS

Seksi Seksi Keperawatan Pelayanan

Sub Seksi Sub Seksi Asuhan dan Fasilitas Medis & Pelayanan Penunjang Medis Keperawatan

Sub Seksi Sub Seksi BUPATI KABUPATEN SUMEDANG Etika dan Mutu Pelayanan dan Cap/Ttd Keperawatan Penunjang Medis

Sub Seksi Sub Seksi Diklat dan Penyu- Pengendalian Pe- Drs. H. MISBACH luhan Kepera- nerimaan & Pemu watan langan Pasien

Komite Medik Staf Medis Fungsional