Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT PENGEMBANGANPENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
(PP-PAUD dan DIKMAS)
UPT PPDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
RENCANA STRATEGISUNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKATPAUD dan DIKMAS) JAWA BARAT, TAHUN 2015 -
PP-PAUD DAN DIKMAS JAWA BARATDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKATKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2015
1
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT PENGEMBANGANPENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
- 2019
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 2
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Jawa Barat tahun 2015—2019 disusun mengacu kepada (a)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (b) Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun (RPJPN) 2005—2025, (c) Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015—2019, (d) Renstra Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dan (e) Renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) Tahun 2015—2019.
Renstra ini telah dilakukan revisi dari sebelumnya disesuaikan dengan perubahan renstra di
tingkat Direktorat Jenderal. Perubahan tersebut terkait dengan:
Penerapan UU No. 23/2014 tentang Kewenangan Daerah
Bertambahnya 21 UPT baru
Ketertinggalan PAUD Dikmas dalam standar mutu lembaga dan akreditasi, dan
Penyesuaian dengan target Prioritas Nasional maupun Prioritas Kementerian
Renstra ini akan menjadi dasar dan pedoman dalam menyusun: (1) Rencana Kerja Tahunan
(RKT); (2) Program dan kegiatan pengembangan model dan pengembangan mutu secara
teruktur dan terarah; (3) Koordinasi perencanaan dan pengendalian pengembangan model dan
pengembangan mutu; (4) Laporan Tahunan; dan (5) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Selain itu, Renstra ini menyajikan sasaran dan target serta strategi pencapaiannya yang
dilakukan melalui peningkatan mutu dan akses layanan pendidikan keluarga yang didukung
dengan kerangka implementasi penyelenggaraan pengembangan model dan pengembangan
mutudalam kurun waktu 2015—2019, mekanisme pemantaun dan evaluasi, serta
pengendalian program untuk penjaminan mutu dan memastikan bahwa penyelenggaran
program dan kegiatan berjalan sesuai rencana dengan mendayagunakan sumber daya yang
tersedia secara efektif dan efisien.
Bandung Barat,
Kepala Pusat,
Dr. H Muhammad Hasbi, S.Sos, M.Pd
NIP 197306231993031001
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUANI.1 Kondisi UmumI.2 Potensi dan Permasalahan
BAB II VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN STRATEGIS2.1 Visi dan Misi Kementerian2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKAKELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional3.2 Arah Kebijakan dan Startegi Kementerian/Lembaga3.3 Kerangka Regulasi3.4 Kerangka Kelembagaan
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN4.1 Target Kinerja4.2 Kerangka Pendanaan
BAB V PENUTUPLAMPIRANLampiran 1: Matriks Kinerja dan Pendanaan Kementerian/LembagaLampiran 2: Matriks Kerangka Regulasi
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
1.1. Kondisi Umum
a. Cakupan Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pe
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pendidikan Masyarakat (PP
pengembangan model dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
Melalui tugas ini diharapkan terwujud penyelenggaraan PAUD dan Dikmas yang
responsive terhadap kebutuhan pembelajaran masyaraka
mutunya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Gambar 01. Interaksi antar Fungsi PP
Dalam melaksanakan tugas
pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan
pengembangan program pendidikan anak usia dini dan
pengembangan model pendidikan
supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
penyusunan dan pelaksanaan program dan penerapan model pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat;
dan pendidikan masyarakat;
pendidikan masyarakat;
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; dan
administrasi PP-PAUD dan Dikmas.
meliputi dua provinsi, yakni Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa Barat.
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Cakupan Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD dan Dikmas) mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan model dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
i tugas ini diharapkan terwujud penyelenggaraan PAUD dan Dikmas yang
responsive terhadap kebutuhan pembelajaran masyarakat dan semakin meningkat
mutunya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Gambar 01. Interaksi antar Fungsi PP-PAUD dan Dikmas
Dalam melaksanakan tugas PP-PAUD dan Dikmas menyelenggarakanyan fungsi: (a)
pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; (b)
pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; (c)
pengembangan model pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
rvisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
penyusunan dan pelaksanaan program dan penerapan model pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat; (f) pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat; (g) pegelolaan informasi pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; (h) pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; dan (i) pelaksanaan urusan
PAUD dan Dikmas. Wilayah koordinasi kerja PP-PAUD dan Dikmas
meliputi dua provinsi, yakni Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa Barat.
4
ndidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2015
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan model dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
i tugas ini diharapkan terwujud penyelenggaraan PAUD dan Dikmas yang
t dan semakin meningkat
menyelenggarakanyan fungsi: (a)
pendidikan masyarakat; (b)
pendidikan masyarakat; (c)
pendidikan masyarakat; (d)
rvisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; (e) fasilitasi
penyusunan dan pelaksanaan program dan penerapan model pendidikan anak usia dini
an sumber daya pendidikan anak usia dini
gelolaan informasi pendidikan anak usia dini dan
engembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang
) pelaksanaan urusan
PAUD dan Dikmas
meliputi dua provinsi, yakni Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa Barat.
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
Posisi PP-PAUD dan Dikmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan di bidang pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat memiliki kewenangan dalam
melakukan pembinaan d
(NSPK) sebagai produk dari pelaksanaan tugas dan fungsi direktorat di lingkungan
Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas. Melalui kewenangan ini PP
memungkinkan untuk memberikan bahan p
merekomendasikan perbaikan kebijakan yang berlaku. Di tingkat pemanfaat baik di
pemerintah daerah dan satuan/program, hasil pengembangan model dan mutu akan
menjadi instrumen untuk upaya
Dikmas. Hal ini membutuhkan komunikasi fungsional antar unit kerja di tingkat
direktorat jenderal maupun dengan unit pemanfaat agar terjadi sinkronisasi dan
sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan.
Gambar 02. Kebijakan Direktorat
Melalui penguatan kemampuan UPT dalam penjaminan model/program dan
pengembangan mutu diharapkan banyak tersedia program inovatif yang dapat
digunakan oleh pemerintah kabupaten/kota dalam upayanya mempercepat tercapainya
penyelenggaraan paud dan dikmas yang bermutu dan bermartabat di tingkat satuan.
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
PAUD dan Dikmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan
an Kebudayaan di bidang pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat memiliki kewenangan dalam
melakukan pembinaan dan evaluasi penerapan Norma, Standar,Prosedur dan Kriteria
(NSPK) sebagai produk dari pelaksanaan tugas dan fungsi direktorat di lingkungan
Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas. Melalui kewenangan ini PP-PAUD dan Dikmas
memungkinkan untuk memberikan bahan perumusan kebijakan baru dan
merekomendasikan perbaikan kebijakan yang berlaku. Di tingkat pemanfaat baik di
pemerintah daerah dan satuan/program, hasil pengembangan model dan mutu akan
menjadi instrumen untuk upaya – upaya penjaminan mutu penyelenggaraan
Dikmas. Hal ini membutuhkan komunikasi fungsional antar unit kerja di tingkat
direktorat jenderal maupun dengan unit pemanfaat agar terjadi sinkronisasi dan
sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan.
Gambar 02. Kebijakan Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS
Melalui penguatan kemampuan UPT dalam penjaminan model/program dan
pengembangan mutu diharapkan banyak tersedia program inovatif yang dapat
digunakan oleh pemerintah kabupaten/kota dalam upayanya mempercepat tercapainya
enggaraan paud dan dikmas yang bermutu dan bermartabat di tingkat satuan.
5
PAUD dan Dikmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan
an Kebudayaan di bidang pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat memiliki kewenangan dalam
an evaluasi penerapan Norma, Standar,Prosedur dan Kriteria
(NSPK) sebagai produk dari pelaksanaan tugas dan fungsi direktorat di lingkungan
PAUD dan Dikmas
erumusan kebijakan baru dan
merekomendasikan perbaikan kebijakan yang berlaku. Di tingkat pemanfaat baik di
pemerintah daerah dan satuan/program, hasil pengembangan model dan mutu akan
upaya penjaminan mutu penyelenggaraan PAUD dan
Dikmas. Hal ini membutuhkan komunikasi fungsional antar unit kerja di tingkat
direktorat jenderal maupun dengan unit pemanfaat agar terjadi sinkronisasi dan
Melalui penguatan kemampuan UPT dalam penjaminan model/program dan
pengembangan mutu diharapkan banyak tersedia program inovatif yang dapat
digunakan oleh pemerintah kabupaten/kota dalam upayanya mempercepat tercapainya
enggaraan paud dan dikmas yang bermutu dan bermartabat di tingkat satuan.
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 6
Sisi kebijakan ini dapat memberikan pemastian untuk terjadinya kegiatan pengembangan
model dan pengembangan mutu di tingkat UPT yang sinkron dengan direktorat teknis,
berkesinambungan dan berkelanjutan. Pada sisi yang lain, kebijakan ini untuk
mendorong:
UPT sebagai perekat NKRI, jembatan Pusat dengan Daerah, Penyelenggaraan Unit Layanan Terpadu PAUD dan Dikmas di setiap wilayah, Tugas dan fungsi UPT adalah pengembangan model dan pengembangan mutu, Sinergi Pusat dan Daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi serta pelaporan kegiatan
b. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Tahun
2015-2019 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan
atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik dan Integratif;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015—2019;
10. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
11. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Percepatan dan
Pemberantasan Buta Aksara;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Bantuan Kepada Satuan PAUD, Nonformal, dan Lembaga Kemasyarakatan di
Bidang PAUD, Pendidikan Nonformal, dan Pendidikan Informal;
13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana St
Kementrian/Lembaga (Renstra K/L) 2015
14. Permendikbud No. 35 Tehun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di
lingkungan Kemendikbud;
15. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
16. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2015
17. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat 2015
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
1.2. Potensi dan Permasalahan
Di tingkat Direktorat Jenderal, k
PAUD-Dikmas yang bermutu” ini dapat dilihat dari target yang ditetapkantahun 2010
dengan target 20 model tercapai 20 model tahun 2011 dengan target 45 model tercapai
46 model tahun 2012 dengan target 76 m
target 106 model tercapai 125 model tahun 2014 dengan target 145 model, terealisasi
179 model, dengan persentase kinerja 123,35%. Kemudian indikator “Persentase
Lembaga dan Program PAUD
ditargetkan sebesar 20%, hingga akhir Desember 2014, terealisasi 21,05% atau 396
lembaga, dengan persentase kinerja 105,25%.
dan target sebagai berikut.
Gambar 03. Capaian Sasaran danTarget Direktor
Meskipun target kinerja yang ditetapkan telah tercapai, namun dalam usaha
meningkatkan nilai kemanfaatan model bagi masyarakat masih dijumpai beberapa
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana St
Kementrian/Lembaga (Renstra K/L) 2015—2019;
Permendikbud No. 35 Tehun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di
lingkungan Kemendikbud;
Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
mendikbud Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019;
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat 2015-2019.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2015.
Potensi dan Permasalahan
Di tingkat Direktorat Jenderal, ketercapaian sasaran strategis “meningkatkan program
Dikmas yang bermutu” ini dapat dilihat dari target yang ditetapkantahun 2010
dengan target 20 model tercapai 20 model tahun 2011 dengan target 45 model tercapai
46 model tahun 2012 dengan target 76 model tercapai 80 model tahun 2013 dengan
target 106 model tercapai 125 model tahun 2014 dengan target 145 model, terealisasi
179 model, dengan persentase kinerja 123,35%. Kemudian indikator “Persentase
Lembaga dan Program PAUD-Dikmas yang Mendapatkan Pemet
ditargetkan sebesar 20%, hingga akhir Desember 2014, terealisasi 21,05% atau 396
lembaga, dengan persentase kinerja 105,25%. Data terbaru menunjukan capaian sasaran
dan target sebagai berikut.
. Capaian Sasaran danTarget Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS
target kinerja yang ditetapkan telah tercapai, namun dalam usaha
meningkatkan nilai kemanfaatan model bagi masyarakat masih dijumpai beberapa
7
tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis
Permendikbud No. 35 Tehun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di
Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
mendikbud Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
68 Tahun 2015.
etercapaian sasaran strategis “meningkatkan program
Dikmas yang bermutu” ini dapat dilihat dari target yang ditetapkantahun 2010
dengan target 20 model tercapai 20 model tahun 2011 dengan target 45 model tercapai
odel tercapai 80 model tahun 2013 dengan
target 106 model tercapai 125 model tahun 2014 dengan target 145 model, terealisasi
179 model, dengan persentase kinerja 123,35%. Kemudian indikator “Persentase
Dikmas yang Mendapatkan Pemetaan Mutu” yang
ditargetkan sebesar 20%, hingga akhir Desember 2014, terealisasi 21,05% atau 396
Data terbaru menunjukan capaian sasaran
at Jenderal PAUD dan DIKMAS
target kinerja yang ditetapkan telah tercapai, namun dalam usaha
meningkatkan nilai kemanfaatan model bagi masyarakat masih dijumpai beberapa
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
hambatan dan kendala, diantaranya adalah: (a) belum semua dinas pendidikan provinsi
maupun kab/kota mereplikasikan model tersebut; (b) rendahnya dukungan pemerintah
daerah. Melihat hambatan dan kendala tersebut di atas beberapa langkah yang dilakukan
agar target kinerja ditetapkan tetap tercapai adalah: (a) melakukan sosialisasi dan
diseminasi kemanfaatan model; (b) mendorong pemerintah daerah kabupaten/kota untuk
mengoptimalkan satuan
penyelenggaraan pendidika
Wilayah koordinasi kerja
yang memiliki peran strategis
menjadi potensi sumber sasaran untuk pengembangan
pengembangan mutu.
DKI Jakarta berdasarkan data Dapo
sebanyak 3.509 satuan, PKBM 504 satuan dan LKP 93 satuan. Jumlah real yang ada
sebenarnya jauh lebih besar dari angka yang terdata pada
Gambar 04. Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
Dari enam wilayah DKI jumlah terbanyak untuk masing
tiga wilayah. Satuan PAUD terbanyak terkonsentrasi di Jakarta Timur sebanyak
dari 3.509 satuan yang ada di DKI. PKBM terkonsentrasi di Jakarta Selatan sebanyak
125 satuan dari 504 PKBM di wilayah DKI. LKP terkonsentrasi di Jakarta Utara
sebanyak 75 satuan dari 93 LKP yang terdaftar di Dapodik
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
kendala, diantaranya adalah: (a) belum semua dinas pendidikan provinsi
maupun kab/kota mereplikasikan model tersebut; (b) rendahnya dukungan pemerintah
daerah. Melihat hambatan dan kendala tersebut di atas beberapa langkah yang dilakukan
a ditetapkan tetap tercapai adalah: (a) melakukan sosialisasi dan
diseminasi kemanfaatan model; (b) mendorong pemerintah daerah kabupaten/kota untuk
satuan sanggar kegiatan belajar (SKB) sebagai lembaga percontohan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal.
si kerja UPT PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat meliputi dua propinsi
yang memiliki peran strategis bagi kemajuan paud dan dikmas di tingkat nasional
sumber sasaran untuk pengembangan model/program dan
DKI Jakarta berdasarkan data Dapodik 2016 terdapat 4.106 satuan, yang meliputi PAUD
sebanyak 3.509 satuan, PKBM 504 satuan dan LKP 93 satuan. Jumlah real yang ada
sebenarnya jauh lebih besar dari angka yang terdata pada data base Dapodik.
. Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
Dari enam wilayah DKI jumlah terbanyak untuk masing – masing satuan
tiga wilayah. Satuan PAUD terbanyak terkonsentrasi di Jakarta Timur sebanyak
dari 3.509 satuan yang ada di DKI. PKBM terkonsentrasi di Jakarta Selatan sebanyak
125 satuan dari 504 PKBM di wilayah DKI. LKP terkonsentrasi di Jakarta Utara
sebanyak 75 satuan dari 93 LKP yang terdaftar di Dapodik Kemdikbud.
8
kendala, diantaranya adalah: (a) belum semua dinas pendidikan provinsi
maupun kab/kota mereplikasikan model tersebut; (b) rendahnya dukungan pemerintah
daerah. Melihat hambatan dan kendala tersebut di atas beberapa langkah yang dilakukan
a ditetapkan tetap tercapai adalah: (a) melakukan sosialisasi dan
diseminasi kemanfaatan model; (b) mendorong pemerintah daerah kabupaten/kota untuk
KB) sebagai lembaga percontohan
n anak usia dini dan pendidikan non formal.
meliputi dua propinsi
bagi kemajuan paud dan dikmas di tingkat nasional
model/program dan
dik 2016 terdapat 4.106 satuan, yang meliputi PAUD
sebanyak 3.509 satuan, PKBM 504 satuan dan LKP 93 satuan. Jumlah real yang ada
data base Dapodik.
. Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
masing satuan terdapat pada
tiga wilayah. Satuan PAUD terbanyak terkonsentrasi di Jakarta Timur sebanyak 1.094
dari 3.509 satuan yang ada di DKI. PKBM terkonsentrasi di Jakarta Selatan sebanyak
125 satuan dari 504 PKBM di wilayah DKI. LKP terkonsentrasi di Jakarta Utara
Kemdikbud.
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
Gambar 05. Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
Berdasarkan data dari Dapodik Kemdikbud Tahun 2016
25.685 satuan paud dan dikmas. Kabupaten Sukabumi memiliki satuan PAUD
terbanyak, yakni 2.190 satuan hampir mendekati 10% nya dari seluruhan
kabupaten/kota. Di Kabupaten Bogor terdapat 200 lembaga yang merupakan hampir
15% dari jumlah PKBM yan
25% nya di Jawa Barat berlokasi dan beroperasi di Kota Bekasi.
Tantangan terbesar peningkatan mutu di wilayah koordinasi kerja U
Dikmas Jawa Barat terkait dengan hal berikut
Satuan pendidikan memenuhi Standar Nasional Pendidikan rendah Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan masih rendah Proses pembelajaran masih
Fasilitasi peningkatan mutu
Barat dalam rangka pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
memadai dibandingkan dengan jumlah satuan sasaran. Pada dua tahun terakhir fasilitasi
yang dilakukan melalui rangkai
pengembangan model dan supervise satuan hanya mampu
29.971 satuan paud dan dikmas.
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
Berdasarkan data dari Dapodik Kemdikbud Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat
25.685 satuan paud dan dikmas. Kabupaten Sukabumi memiliki satuan PAUD
terbanyak, yakni 2.190 satuan hampir mendekati 10% nya dari seluruhan
Di Kabupaten Bogor terdapat 200 lembaga yang merupakan hampir
15% dari jumlah PKBM yang ada di Jawa Barat. LKP dari jumlah 1.044 lembaga hampir
25% nya di Jawa Barat berlokasi dan beroperasi di Kota Bekasi.
peningkatan mutu di wilayah koordinasi kerja U
Dikmas Jawa Barat terkait dengan hal berikut.
pendidikan memenuhi Standar Nasional Pendidikan rendahKompetensi pendidik dan tenaga kependidikan masih rendahProses pembelajaran masih lemah dan tidak berkelanjutan
Fasilitasi peningkatan mutu satuan di wilayah koordinasi kerja DKI Jakarta dan Jawa
dalam rangka pemenuhan Standar Nasional Pendidikan belum mencapai
memadai dibandingkan dengan jumlah satuan sasaran. Pada dua tahun terakhir fasilitasi
yang dilakukan melalui rangkaian kegiatan pemetaan mutu satuan, peningkata
pengembangan model dan supervise satuan hanya mampu memfasilitasi 2.97% dari
29.971 satuan paud dan dikmas.
9
Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
Provinsi Jawa Barat memiliki
25.685 satuan paud dan dikmas. Kabupaten Sukabumi memiliki satuan PAUD
terbanyak, yakni 2.190 satuan hampir mendekati 10% nya dari seluruhan
Di Kabupaten Bogor terdapat 200 lembaga yang merupakan hampir
g ada di Jawa Barat. LKP dari jumlah 1.044 lembaga hampir
peningkatan mutu di wilayah koordinasi kerja UPT PP PAUD dan
pendidikan memenuhi Standar Nasional Pendidikan rendah
satuan di wilayah koordinasi kerja DKI Jakarta dan Jawa
belum mencapai hasil yang
memadai dibandingkan dengan jumlah satuan sasaran. Pada dua tahun terakhir fasilitasi
an kegiatan pemetaan mutu satuan, peningkata mutu ptk,
memfasilitasi 2.97% dari
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
Gambar 06. Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
. Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
10
. Sasaran Pengembangan Model dan Mutu di Provinsi DKI Jakarta
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 11
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1. Visi dan Misi Kemendikbud
Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan
dengan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—
2025 menyatakan bahwa visi 2025 adalah Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan
Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna). Visi ini masih amat relevan untuk
dipertahankan, dengan tetap mempertimbangkan integrasi pendidikan dan kebudayaan
ke dalam satu kementerian. Makna insan Indonesiacerdas adalah insan yang cerdas
komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual,
dan cerdas kinestetis.
Dengan mangecu kepada Nawacta dan memperhatikan visi 2025, serta integrasi
pembangunan pendidikan dan kebudayaan, ditetapkan Visi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan 2019 adalah “TerbentuknyaInsan serta Ekosistem Pendidikan dan
Kebudayan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”.
Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang berkarakter dapat dimaknai
sebagai terwujudnya tujuh elemen ekosistem. Meskipun pengertian insan sudah
tercakup dalam istilah ekosistem, insan tetap disebut tersendiri. Penyebutan secara
demikiandimaksudkan untuk memberi tekanan lebih besar pada arti sangat penting dari
peran pelaku dalam suatu ekosistem.
Untuk mencapai Visi Kemendikbud 2019, ditetapkan 5 (lima) misi yang merupakan
rumusan umum dari upaya-upaya pencapaiannya yaitu:
Misi Renstra Kemendikbud 2015—2019 dapat dimaknai sebagai berikut:
a. Mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuatadalah menguatkan
siswa, guru, kepala sekolah, orang tua dan pemimpin institusipendidikan dalam
ekosistem pendidikan; memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan; serta fokus kebijakandiarahkan pada penguatan
perilaku yang mandiri dan berkepribadian;
b. Mewujudkan akses yang meluas, merata, dan berkeadilan adalah mengoptimalkan
KODE MISIM1 Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang KuatM2 Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan BerkeadilanM3 Mewujudkan Pembelajaran yang BermutuM4 Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa
M5Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasidan Pelibatan Publik
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 12
capaian wajib belajar 12 tahun; meningkatkan ketersediaanserta keterjangkauan
layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan, serta bagi
wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T);
c. Mewujudkan pembelajaran yang bermutu adalah meningkatkan mutu pendidikan
sesuai lingkup standar nasional pendidikan; serta fokus kebijakan didasarkan pada
percepatan peningkatan mutu untuk menghadapi persaingan global dengan
pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi;
d. Mewujudkan pelestarian kebudayaan dan pengembangan bahasa adalah: (a)
menjaga dan memelihara jati diri karakter bangsa melalui pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan bahasa; (b) membangkitkan kembali karakter
bangsa Indonesia yaitu saling menghargai keragaman, toleransi, etika, moral dan
gotong royong melalui penerapan budaya dan bahasa Indonesia yang baik di
masyarakat; (c) meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya Indonesia
sebagai bentuk kecintaan pada produk-produk dalam negeri; serta(d) melestarikan,
mengembangkan dan memanfaatkan warisan budaya termasuk di antaranya budaya
maritim dan kepulauan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
e. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektivitas birokrasi dan
pelibatan publik adalah dengan memaksimalkan pelibatan publik dalam seluruh
aspek pengelolaan kebijakan yang berbasis data, riset dan bukti lapangan;
membantu penguatan kapasitas tata kelola pada pendidikan di daerah,
mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional serta
mewujudkan birokrasi Kemendikbud yang menjadi teladan dalam tata kelola yang
bersih, efektif dan efisien.
2.2.Tujuan dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal
Dalam upaya merealisasikan visi dan misi Kemendikbud, dirumuskan tujuan dan
sasaran-sasaran strategis tahun 2015—2019 yang lebih jelas guna menggambarkan
ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi.
Tujuan strategis Ditjen Paud-Dikmas tahun 2015—2019 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tujuan dan Sasaran Strategis 1 (T1): Penguatan Orang Tua Dalam Ekosistem
Pendidikan
Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja
SS1 Meningkatnya partisipasi orang tuadan pemangku kepentingan yangterlibat dalam pendidikan
Orang dewasa berpastidikasi aktifdalam pendidikan keluarga sebanyak4.343.500 orang
Tujuan dan Sasaran Strategis 2 (T2): Peningkatan Akses Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 13
Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja
SS 2 Meningkatnya aksesPendidikan Anak UsiaDini dan PendidikanMasyarakat di seluruhProvinsi dan KabupatendanKota
APK PAUD usia 3-6 tahun sekurang-kurangnya78,7%Sejumlah minimal 54,60% kabupaten dan Kotamemiliki lembaga PAUD terpadu pembina hilistikintegratifJumlah lembaga kursus dan pelatihan yangmemenuhi standar nasional sebanyak 7.871lembagaJumlah lembaga kursus dan pelatihan yangmemenuhi standar nasional sebanyak 7.871lembagaAngka melek aksara penduduk usia 15 tahunsekurang-kurangnya 96,10%Sejumlah minumal 15,60% kabupaten dan kotamemiliki minimal 1 lembaga masyarakat rujukan(PLBM, kursus dan pelatihan, atau UPTD)
Tujuan dan Sasaran Strategis 3 (T3): Peningkatan Mutu dan Relevansi
Pembelajaran yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter.
Kode Sasaran Strategis Indikator KinerjaSS 3 Meningkatnya mutu pendidikan
anak usia dini dan pendidikanmasyarakat yang berwawasangender dan pendidikan untukpembangunan berkelanjutan
Jumlah lembaga PAUD memenuhistandar nasional sebanyak 42.926lembagaPersentase program kursus danpelatihan yang telah menerapkanKKNI sebanyak 71,38%
SS 4 Meningkatkan lembaga/satuanpendidikan dan pemangkukepentingan yangmenyelenggarakan pendidikankeluarga
Jumlah lembaga/satuan pendidikanmasyarakat uang menyelenggarakanpendidikan orang tua/keluargasebanyak 87.417 lembaga
Tujuan strategis 4 (T4): Peningkatan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan
Akuntabel,
Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja
SS 5 Meningkatkan akuntabilitas kinerjaKemendikbud
Skor LAKIP minimal sebesar 80
SS 6 Dipertahankannya opini LaporanKeuangan Kemendikbud WajarTanpa Pengecualian
Laporan Keuangan Kemendikbudmendapat opini Wajar TanpaPengecualian (WTP)
SS 7 Meningkatnya pelibatan publikdalam tata kelola pendidikan dankebudayaan
Indeks kepuasan pemangkukepentingan Kemendikbud sebesar 77
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 14
SS5 merupakan sasaran yang berorientasi pada akuntabilitas kinerja Kemendikbud dan
SS6 berorientasi pada pencapaian opini Laporan Keuangan Kemendikbud, sedangkan
SS7 adalah sasaran yang berorientasi pada pelibatan publik dalam tata kelola
pendidikan dan kebudayaan.
Terwujudnya T4 dapat dilihat dari tercapainya sasaran strategis. Pencapaian sasaran
strategis diukur dari tingkat pencapaian IKSS yang merupakan tolok ukur keberhasilan
T4. Selanjutnya SS5, SS6 dan SS7 mendukung pencapaian:
a. Sasaran pokok pembangunan tata kelola dan reformasi birokrasi yaitu pencapaian
opini WTP laporankeuangan Kemendikbud dan pencapaian akuntabilitas kinerja
kemendikbud pada tingkatan yang baik.
b. Agenda priroritas pembangunan Nawacita 2 yaitu membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya sub agenda
peningkatan partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan publik
Kemendikbud, dengan sasaran (i) meningkatnya keterbukaan informasi publik dan
komunikasi publik tentang pembangunan pendidikan dan kebudayaan; (ii)
meningkatnya akses terhadap informasi publik terkait pembangunan pendidikan
dan kebudayaan; (iii) meningkatnya implemetasi open government di
Kemendikbud.
Dukungan, SS4, SS5 dan SS6 berdampak pada meningkatnya mutu birokrasi dan tata
keloka pemerintahan yang baik dalam mendukung peningkatan daya saing dan kinerja
pembangunan nasional di nberbagai bidang yang ditandai dengan, (i) meningkatnya
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntable; (ii) terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien; (iii) meningkatnya mutu
pelayananpublik.
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 15
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN
KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi
Tahapan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025 saat ini memasuki tahap ketiga (2015-2019) dengan tema memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keuanggulan
kompetitif, perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya
manusia yang berkualitas, serta kemampuan iptek.
Arah kebijakan dan strategi pembanguan PAUD dan Dikmas tahun 2015-2019,
dirumuskan berdasarkan RPJMN 2015–2019 yaitu perluasan dan pemerataan akses
pendidikan anak usia dini dan pendidikan orang dewasa bermutu, berkesetaraan jender,
dan berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan di semua provinsi, kabupaten,
dan kota.
Arah kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas tahun 2015—2019 memuat langkah-langkah
yang berupa program dan kegiatan untuk memecahkan permasalahan yang penting dan
mendesak untuk segera dilaksanakan, serta memiliki dampak yang besar terhadap
pencapaian visi dan misi Kemendikbud pada tahun bersangkutan.
Arah kebijakan Kemendikbud merupakan penjabaran urusan pemerintahan dan/atau
prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden yang rumusannya
mencerminkanbidang urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawab Kemendikbud.
Arah kebijakan tersebut dituangkan dalam strategi yang merupakan langkah-langkah
berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Kemendikbud.
Penjelasan masing-masing arah kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran strategis
(SS) pada setiap tujuan strategis (T) dikelompokkan berdasarkan agenda pembangunan
nasional (Nawacita). Berikut adalah sasaran strategis (SS) pada setiap tujuan strategis (T)
PAUD dan Dikmas.
1. Arah kebijakan dan strategi untuk mendukung Nawacita 5: Meningkatkan
kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
a. Sasaran strategis 1 (SS1): Penguatan Peran Orang Tua dalam Ekosistem
Pendidikan. Arah kebijakan dan strategi yang diperlukan untuk mendorong
tercapainya SS1 melalui:
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 16
1) meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran di kelas sehingga
siswa dapat mengekpresikan dirinya lebih baik dan mendorong untuk
membentuk perilaku positif di lingkungan sekolah. Selanjutnya orang tua
memiliki peran di lingkungan keluarga dan masyarakat untuk
mengembangkan perilaku positif yang terbentuk di sekolah.
2) meningkatkan peran orang tua/keluarga dalam mendorong anak untuk
menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah serta menerapkan norma-
norma/perilaku positif yang diajarkan di sekolah dalam bersosialisasi di
lingkungan keluarga/masyarakat di sekitarnya.
b. Sasaran strategis 2 (SS2) dan (SS3):Peningkatan Mutu dan Relevansi
Pembelajaran yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter (T2)
Peningkatan mutu dan pembelajaran dilaksanakan sesuai Standar Nasional
Pendidikan untuk optimalisasi wajib belajar, sehingga arah kebijakan dan strategi
yang diperlukan untuk mendorong tercapainya SS3 adalah: Meningkatkan akses
dan kualitas layanan pendidikan orangtua/keluargaserta memperkuat peran
orangtua baik di sekolah maupun di rumah melalui pemberiaan dan peningkatan
wawasan tentang kiat mendidik anak sejak janin sampai dewasa dalam hal
memelihara cinta dan kasih sayang, pendidikan karakter, gizi dan kesehatan,
menyiapkan pra keaksaraan, memenuhi hak dan perlindungan anak, mencegah
tindakan kekerasan dan meningkatkan kualitas hasil belajar anak melalui
pendampingan yang menyeluruh.
2. Arah kebijakan dan strategi untuk mendukung Nawacita 2: Membangun Tata
Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya
(Pembangunan Efektivitas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola).
Sasaran strategis dan tujuan strategis yang mendukung pencapaian agenda prioritas
pembangunan (Nawacita 2), yaitu peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan
akuntabel dengan melibatkan publik.
Upaya yang dilakukan dalam rangka membangun tata kelola yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya, yaitu: (i) membangun transparansi dan akuntabiltas
kinerja Ditbindikkel; (ii) menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Reformasi
Birokrasi Nasional (RBN); dan (iii) meningkatkan partisipasi publik dalam proses
pengambilan kebijakan publik.
Arah kebijakan dan strategi yang diperlukan untuk mendorong tercapainya sasaran
strategis terkait peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel adalah
sebagai berikut:
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 17
1) Penguatankapasitas pengelolaan reformasi birokrasi dilaksanakan melalui: (i)
penguatan kelembagaan dan tatakelola pengelolaan reformasi birokrasi; (ii)
penataan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara; (iii) perluasan dan
fasilitasi pelaksanaan RB pada instansi pemerintah daerah; dan (iv)
penyempurnaan sistem evaluasi pelaksanaan RBN;
2) Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif,
dan berbasis merit, dilaksanakan melalui antara lain: (i) pengendalian jumlah dan
distribusi pegawai; (ii) penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang
transparan, kompetitif dan berbasis merit serta teknologi informasi dan
komunikasi (TIK); (iii) penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat;
(iv) penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif dan berbasis
kompetensi didukung oleh efektifnya KASN; dan (v) penerapan sistem
manajemen kinerja pegawai; dan penguatan sistem informasi kepegawaian
nasional;
3) Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan menerapkan strategi, antara lain:
(i) penguatan kerangka kebijakan kelembagaan pelayanan dalam rangka
kemitraan antara pemerintah dan swasta; (ii) peningkatan pelayanan publik yang
lebih terintegrasi, memastikan implementasi kebijakan secara konsisten
sebagaimana diamanatkan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
penetapan quick wins pelayanan publik Kemendikbud; (iii) mendorong inovasi
pelayanan publik, peningkatan kualitas dan standardisasi kelembagaan pelayanan
perizinan; (iv) pemantapan penerapan SPM yang terintegrasi dalam perencanaan
dan penganggaran; serta (v) penguatan kapasitas pengendalian kinerja pelayanan
publik, yang meliputi pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pengawasan,
termasuk pengawasan oleh masyarakat;
4) Membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, yang akan
ditempuh dengan strategi: (i) pengembangan kebijakan bidang komunikasi dan
informasi termasuk keterbukaan informasi publik, pengelolaan dan penyebaran
informasi publik; (ii) fasilitasi untuk mendorong satuan kerja Kemendikbud
wajib membuat laporan kinerja, serta membuka akses informasi publik sesuai
dengan UU No. 14 tahun 2008 dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
negara yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel, serta dapat
dipertanggungjawabkan; (iii) fasilitasi dorongan bagi pembentukan dan
penguatan peran PPID dalam mengelola dan memberikan pelayanan informasi
secara berkualitas; (iv) fasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah untuk
meningkatkan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan publik, program
kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik serta alasan
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 18
pengambilan keputusan terkait pembangunan pendidikan dan kebudayaan; (v)
penyediaan konten informasi publik berkualitas terkait pembangunan pendidikan
dan kebudayaan untuk meningkatkan kecerdasan dan pengembangan kepribadian
bangsa dan lingkungan sosialnya terutama di daerah terdepan, terluar, tertinggal
dan rawan konflik; (vi) penguatan media centre, media komunitas, media publik
lainnya, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), dan M-Pustika sebagai media
penyebaran informasi publik yang efektif; (g) kampanye publik terkait
pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam rangka pembangunan revolusi
mental; (vii) penguatan sumber daya manusia bidang komunikasi dan informasi;
dan (viii) penguatan Government Public Relation (GPR) untuk membangun
komunikasi interaktif antara pemerintah dan masyarakat;
5) Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan
memanfaatkannya, yang akan ditempuh dengan strategi: (i) penguatan kemitraan
dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, swasta dan media untuk
mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya informasi publik dan
berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengawasan kebijakan; khususnya
terkait pembangunan pendidikan dan kebudayaan (ii) penguatan literasi media
terkait pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam peningkatan kesadaran,
kemampuan dan kapasitas masyarakat untuk memanfaatkan media sesuai dengan
kebutuhannya; (iii) diseminasi informasi publik terkait dengan prioritas program
pembangunan nasional pendidikan dan kebudayaan melalui berbagai media;
6) Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah
secara terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik yang akan ditempuh
melalui strategi: (i) penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah;
(ii) penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional; dan (iii)
pemantapan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) pada seluruh instansi pusat dan daerah;
7) Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan
pembangunan yang efisien, efektif, transparan, dan terintegrasi melalui strategi,
antara lain: (i) penguatan kebijakan e-government; (ii) penguatan sistem dan
infrastruktur e-government yang terintegrasi; (iii) peningkatan kapasitas
kelembagaan dan kompetensi sumber daya manusia; (iv) penetapan quick wins
penerapan e-government;
8) Penerapan open government merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif dan akuntabel dalam
penyusunan kebijakan publik, dan pengawasan terhadap penyelenggaraan negara
dan pemerintahan. Strategi pelaksanaannya ditempuh dengan cara: (i)
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 19
peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya informasi publik; (ii)
penyediaan ruang partisipasi bagi publik dalam menyusun dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan publik, (iii) pengembangan sistem publikasi informasi
proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik, penguatan badan publik agar
terbuka dan akuntabel melalui pelaksanaan edukasi dan advokasi bagi Komisi
Informasi provinsi, kabupaten, dan kota; dan (iv) pendampingan operasionalisasi
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) badan publik daerah;
9) Penguatan manajemen kinerja pembangunan dilaksanakan melalui strategi: (i)
penguatan kualitas perencanaan dan penganggaran untuk meningkatkan kualitas
belanja negara, (ii) penguatan implementasi manajemen kinerja Kemendikbud,
(iii) penguatan pengendalian kinerja pembangunan pendidikan dan kebudayaan
meliputi pemantauan, evaluasi, dan pengawasan yang efektif dan terintegrasi
disertai penguatan sistem pemberian penghargaan dan sanksi terhadap kinerja
pembangunan; serta (iv) dukungan penerapan e-government yang terintegrasi
dalam manajemen kinerja pembangunan nasional;
10) Peningkatan kualitas pelaksanaan desentralisasi dan otonomi pendidikan dan
kebudayaan bertujuan untuk makin meningkatkan efektivitas pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah dalam penyelenggaraan pendidikan dan
kebudayaan, serta pelayanan kepada masyarakat. Strategi yang ditempuh antara
lain berupa: (i) peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
otonomi daerah pendidikan dan kebudayaan; (ii) peningkatan kualitas tata kelola
pendidikan di daerah; dan (iii) peningkatan kualitas regulasi dan Dikmas.
Arah kebijakan Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas yang dilaksanakan melalui
tugas dan fungsi UPT PP PAUD dan Dikmas – pengembangan model dan
pengembangan mutu – adalah yang terkait dengan Sasaran Program berikut
Indikator Kinerja Program seperti di bawah ini.
No. Sasaran Program (SP) Indikator KinerjaProgram (IKP)
1 Meningkatnya keluasan dan kemerataan aksesPAUD dan Dikmas bermutu, berkesetaraangender, dan berwawasan pendidikanpembangunan berkelanjutan (EDS) di seluruhprovinsi, kabupatan, dan kota
Jumlah lembaga PAUD siapdiakreditasi berstandarnasional
2 Meningkatnya keluasan dan kemerataan akseskursus dan pelatihan bagi angkatan kerja yangbermutu, berkesetaraan jender, dan berwawasanpendidikan untuk pembangunan berkelanjutan(ESD) dan kewarganegaraan global di semua
Jumlah lembaga kursus danpelatihan memenuhi standarnasional
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 20
No. Sasaran Program (SP) Indikator KinerjaProgram (IKP)
provinsi, kabupaten, dan kota
3 Meningkatnya keluasan dan kemerataan aksespendidikan keaksaraan dan kesetaraan yangbermutu, berkesetaraan jender, dan berwawasanpendidikan untuk pembangunan berkelanjutan(ESD) dan kewarganegaraan global di semuaprovinsi, kabupaten, dan kota
Jumlah lembaga PKBM siapdiakreditasi berstandarnasional
4 Meningkatnya keluasan dan kemerataan aksespendidikan keluarga yang bermutu,berkesetaraan jender, danberwawasanpendidikan untuk pembangunan berkelanjutan(ESD) dan kewarganegaraan global di semuaprovinsi, kabupaten, dan kota
Jumlah orang dewasamengikuti pendidikankeluargaJumlah lembaga/satuanpendidikanmenyelenggarakanpendidikan keluarga
5 Meningkatnya tata kelola dan partisipasiPemerintah Daerah, Lembaga, Masyarakatdalam meningkatkan tata kelola yangtransparan dan akuntabel serta akses PAUD danDikmas bermutu di semua provinsi, kabupaten,dan kota
Jumlah model/programPAUD-Dikmas yangdibakukan dan diterapkan
Strategi merupakan upaya yang sistematis melalui pengintegrasian tujuan, sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan untuk mencapai visi dan misi Kemendikbud dengan
kewenangan Ditjen Paud-Dikmas melalui kegiatan pengembangan model dan
pengembangan mutu (tugas dan fungsi UPT PP PAUD dan Dikmas) yang telah
ditetapkan, meliputi: (1) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya Paud-Dikmas; (2) Penyelenggaraan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini; (3)
Penyelenggaraan Layanan Kursus dan Pelatihan; (4) Penyelenggaraan Layanan
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan; (5) Penyelenggaraan Layanan Pendidikan
Keluarga; (6) Pengembangan, Pengkajian dan Pemetaan Mutu Paud-Dikmas.
PP-PAUD dan Dikmas sebagai UPT mengemban Indikator Kinerja Program (IKP)
dari tingkat eselon I berdasarkan RPJMN 2015-2019, yaitu jumlah model/program
yang dibakukan dan diterapkan. IKP ini akan berkontribusi pada Sasaran
Program (SP) di tingkat eselon I yakni: Terciptanya keluasan dan kemerataan akses
PAUD dan pendidikan masyarakat bermutu, berkesetaraan jender dan berwawasan
pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Secara umum IKP tersebut akan
dicapai melalui kegiatan Layanan Pengkajian, Pengembangan dan Pengendalian
Mutu PAUD dan Dikmas. Adapun Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang harus
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
terpenuhi melalui tugas dan fungsi UPT PP PAUD dan Dikmas, meliputi: (a)
program yang dikembangkan
dikembangkan; (b)
pengembangan, melalui output Satuan PAUD
(c) Lembaga/ satuan yg menerapkan model/program hasil penge
melalui output SDM PAUD
Kaitan proses dalam pencapaian IKP antar UPT dan unit utama di tingkat Direktorat
Jenderal PAUD dan Dikmas bersifat sistemik. Berikut adalah gambaran keterkaitan
IKP dan SP UPT di tin
Gambar 07. Posisi Indikator Kinerja Program UPT di tingkat Eselon I.
Berikut adalah tiga isu strategis yang merupakan bagian dari permasalahan di tingkatDirektorat Jenderal, yakni:
Rendahnya satuan memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan masih rendah. Proses pembelajaran masih lemah dan tidak berkelanjutan.
Upaya pemecahan isu strategis tersebut dilakukan melalui pengembanganmodel/program dan pengembangan mutu baik untuk peningkatan mutu progrpendidikan anak usia dini, pendidikan keluarga, pendidikan keaksaraan, pendidikankesetaraan, kursus dan pelatihanmelalui fungsi UPT PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat.
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
terpenuhi melalui tugas dan fungsi UPT PP PAUD dan Dikmas, meliputi: (a)
dikembangkan, melalui output modul PAUD dan Dikmas yang
dikembangkan; (b) Lembaga/ satuan yg menerapkan model/program hasil
, melalui output Satuan PAUD-Dikmas yg dibina memenuhi SNP,
Lembaga/ satuan yg menerapkan model/program hasil penge
melalui output SDM PAUD-Dikmas yg Ditingkatkan Kompetensinya.
proses dalam pencapaian IKP antar UPT dan unit utama di tingkat Direktorat
Jenderal PAUD dan Dikmas bersifat sistemik. Berikut adalah gambaran keterkaitan
IKP dan SP UPT di tingkat eselon I.
. Posisi Indikator Kinerja Program UPT di tingkat Eselon I.
Berikut adalah tiga isu strategis yang merupakan bagian dari permasalahan di tingkatDirektorat Jenderal, yakni:
Rendahnya satuan memenuhi Standar Nasional Pendidikan.Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan masih rendah.Proses pembelajaran masih lemah dan tidak berkelanjutan.
Upaya pemecahan isu strategis tersebut dilakukan melalui pengembanganmodel/program dan pengembangan mutu baik untuk peningkatan mutu progrpendidikan anak usia dini, pendidikan keluarga, pendidikan keaksaraan, pendidikankesetaraan, kursus dan pelatihan. Di bawah ini kerangka pemecahan yang dilakukanmelalui fungsi UPT PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat.
21
terpenuhi melalui tugas dan fungsi UPT PP PAUD dan Dikmas, meliputi: (a) model/
, melalui output modul PAUD dan Dikmas yang
Lembaga/ satuan yg menerapkan model/program hasil
Dikmas yg dibina memenuhi SNP,
Lembaga/ satuan yg menerapkan model/program hasil pengembangan,
Dikmas yg Ditingkatkan Kompetensinya.
proses dalam pencapaian IKP antar UPT dan unit utama di tingkat Direktorat
Jenderal PAUD dan Dikmas bersifat sistemik. Berikut adalah gambaran keterkaitan
Berikut adalah tiga isu strategis yang merupakan bagian dari permasalahan di tingkat
Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan masih rendah.
Upaya pemecahan isu strategis tersebut dilakukan melalui pengembanganmodel/program dan pengembangan mutu baik untuk peningkatan mutu programpendidikan anak usia dini, pendidikan keluarga, pendidikan keaksaraan, pendidikan
. Di bawah ini kerangka pemecahan yang dilakukan
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
Gambar 08. Isu Strategis Peningkatan
3.2.Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi yang mendukung pelaksanaan
pengembangan mutu
RPJMN 2015–2019 yaitu perluasan dan pemerataan akses pendidikan anak usia dini
dan pendidikan orang dewasa bermutu, berkesetaraan jender, dan berwawasan
pendidikan pembangunan berkelanjutan di semua provin
Untuk memperkuat
aturan atau ketentuan
dan pengembangan mutu
pengembangan model dan pengembangan mutu
pengembangan model dan pengembangan mutu
nasional/ dalam negeri maupun internasional/ luar negeri
minimum untuk setiap program paud dan dikm
memungkinkan UPT memberikan input perumusan kebijakan teknis
regulasi baru berdasarkan hasil pengembangan model dan pengembangan mutu
inovatif yang belum terdukung oleh
3.3. Kerangka Kelembagaan
Dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan pandidikan, sebenarnya sudah
terstruktur mulai dari tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan, yaitu
kelembagaan/instansi pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
Isu Strategis Peningkatan Mutu PAUD dan Dikmas
Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi yang mendukung pelaksanaan pengembangan model dan
pengembangan mutu tahun 2015-2019 sebagaimana dirumuskan berdasarkan
2019 yaitu perluasan dan pemerataan akses pendidikan anak usia dini
dan pendidikan orang dewasa bermutu, berkesetaraan jender, dan berwawasan
pendidikan pembangunan berkelanjutan di semua provinsi, kabupaten, dan kota.
Untuk memperkuat pengembangan model dan pengembangan mutu
u ketentuan antara lain: (1) SOP yang terkait dengan pengembangan model
dan pengembangan mutu; (2) SOP pendayagunaan dan pemanfaatan hasil
model dan pengembangan mutu; (3) NSPK kemitraan dalam rangka
pengembangan model dan pengembangan mutu baik lembaga mitra di tingkat
nasional/ dalam negeri maupun internasional/ luar negeri; (4)
inimum untuk setiap program paud dan dikmas; (5) penyusunan peraturan untuk
UPT memberikan input perumusan kebijakan teknis
berdasarkan hasil pengembangan model dan pengembangan mutu
inovatif yang belum terdukung oleh kebijakan/regulasi yang ada.
ka Kelembagaan
Dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan pandidikan, sebenarnya sudah
terstruktur mulai dari tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan, yaitu
kelembagaan/instansi pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
22
pengembangan model dan
2019 sebagaimana dirumuskan berdasarkan
2019 yaitu perluasan dan pemerataan akses pendidikan anak usia dini
dan pendidikan orang dewasa bermutu, berkesetaraan jender, dan berwawasan
si, kabupaten, dan kota.
pengembangan model dan pengembangan mutu diperlukan
yang terkait dengan pengembangan model
SOP pendayagunaan dan pemanfaatan hasil
NSPK kemitraan dalam rangka
baik lembaga mitra di tingkat
Standar pelayanan
penyusunan peraturan untuk
UPT memberikan input perumusan kebijakan teknis baru dan/atau
berdasarkan hasil pengembangan model dan pengembangan mutu
Dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan pandidikan, sebenarnya sudah
terstruktur mulai dari tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan, yaitu
kelembagaan/instansi pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
kabupaten/kota serat lembaga yang dikelola oleh masyarakat.
Pada tingkat pemerintahan pusat,
akan terkait secara teknis dengan:
dan Dikmas; (2) Direktorat
Kurikulum dan Perbukuan
Akreditasi Nasional PNF.
Pada tingkat provinsi, pengelolaan
koordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Fungsi dinas pendi
lebih ditik beratkan pada fungsi koordinasi dan mediasi antara pemerintah pusat
dengan pemerintah kabupaten/kota.
Pada tingkat kabupaten/kota
dinas pendidikan kabupaten/kota dan lembaga/satua
kabupaten/kota bersama satuan
merupakan pelaksana pembangunan pendidikan, karena pemerintah kabupaten/kota
yang memiliki wilayah dan membina
penyelenggara pendidikan.
Struktur organisasi PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat b
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 Tahun 2015, tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kelola UPT PP PAUD dan Dikmas, seperti berikut ini.
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
erat lembaga yang dikelola oleh masyarakat.
Pada tingkat pemerintahan pusat, pengembangan model dan pengembangan mutu
akan terkait secara teknis dengan: (1) seluruh unit utama di lingkungan Ditjen PAUD
) Direktorat GTK PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK
Kurikulum dan Perbukuan; (4) Pusat Penilaian Pendidikan; dan
Akreditasi Nasional PNF.
Pada tingkat provinsi, pengelolaan pembangunan pendidikan keluarga, di
koordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Fungsi dinas pendi
lebih ditik beratkan pada fungsi koordinasi dan mediasi antara pemerintah pusat
dengan pemerintah kabupaten/kota.
Pada tingkat kabupaten/kota penjaminan mutu paud dan dikmas
dinas pendidikan kabupaten/kota dan lembaga/satuan pendidikan. Dinas pendid
kabupaten/kota bersama satuan Kab/kota merupakan instansi/kelembagaan yang
merupakan pelaksana pembangunan pendidikan, karena pemerintah kabupaten/kota
yang memiliki wilayah dan membina secara langsung lembaga
enggara pendidikan.
Struktur organisasi PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 Tahun 2015, tentang Struktur Organisasi
UPT PP PAUD dan Dikmas, seperti berikut ini.
23
pengembangan model dan pengembangan mutu
seluruh unit utama di lingkungan Ditjen PAUD
Ditjen GTK; (3) Pusat
Pusat Penilaian Pendidikan; dan (5) Badan
pembangunan pendidikan keluarga, di
koordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Fungsi dinas pendidikan provinsi
lebih ditik beratkan pada fungsi koordinasi dan mediasi antara pemerintah pusat
penjaminan mutu paud dan dikmas dilaksanakan oleh
n pendidikan. Dinas pendidikan
Kab/kota merupakan instansi/kelembagaan yang
merupakan pelaksana pembangunan pendidikan, karena pemerintah kabupaten/kota
secara langsung lembaga-lembaga
erdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 Tahun 2015, tentang Struktur Organisasi
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 24
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Pengukuran keberhasilan penerapan strategi program PAUD dan Dikmas melalui
kegiatan pengembangan mutu dan pengembangan model pada PP PAUD dan Dikmas
Jawa Barat dilakukan dengan rumusan indikator kinerja dan target tahunan
Penyelenggaraan Layanan Pendidikan Keluarga yang dijabarkan sebagai berikut.
Indikator Kinerja Program (IKP)Target
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah lembaga PAUD siapdiakreditasi berstandar nasional
*)291 202 715 715
Jumlah lembaga kursus danpelatihan memenuhi standarnasional
*)205 91 382 382
Jumlah lembaga PKBM siapdiakreditasi berstandar
*)206 108 318 318
Jumlah orang dewasa mengikutipendidikan keluarga
*) *) *) *) *)
Jumlah lembaga/satuanpendidikan menyelenggarakanpendidikan keluarga
*) *) *) *) *)
Jumlah model/program PAUD-Dikmas yang dibakukan danditerapkan
9 37 62 26 26
*) belum ditetapkan. IKPPendidikan Keluarga terliput pada IKP model/program paud-
dikmas
Upaya pencapaian target kinerja yang efektif diperlukan pengaturan kegiatan dan waktu
pelaksanaan pada program kerja tahunan. Berikut di bawah ini adalah pola pengelolaan
program kerja tahunan yang diharapkan terjadi kegiatan yang sekuensial, sinkronisasi di
tahap penyiapan input-proses-hasil (sistemik), dan terukur.
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
Gambar 08. Pola Pelaksanaan Program Kerja Tahunan PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat
4.2. Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan
pembiayaan pembangunan pendidikan (pemerintah pusat, provinsi, kab/kota,
masyarakat); (2) memperbaiki Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK); (3)
memperbaiki mekanisme dan cakupan penggunaan
pentunjuk teknis pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan ketiga fungsi pendidikan dan kebudayaan tersebut bertujuan untuk
mewujudkan pelayanan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan standard nasional
pendidikan dan standard pelaya
dalam kerangka pendanaan dan anggaran serta pembagian tanggungjawab pendanaan
antara pemerintah dengan pemerintah daerah.
Prinsip keadilan bahwa besarnya pendanaan pendidikan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan masyarakat disesuaikan dengan kamampuan masing
Prinsip kecukupan bahwa pendanaan pendidikan cukup untuk membiayai
penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi sandar nasional pendidikan
keberlanjutan pendanaan pendidikan dapat
untuk memberikan layanan pendidikan yang memenuhi standard nasional
pendidikan.
Prinsip-prinsip dalam pengelolaan dana pendidikan oleh pemerintah daerah,
penyelenggara dan satuan pendidikan yang didirikan oleh masyakarat t
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Prinsip keadilan
dilakukan dengan memberikan akses pelayanan pendidikan yang seluas
PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019
Gambar 08. Pola Pelaksanaan Program Kerja Tahunan PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat
Kerangka pendanaan pendidikan terdiri dari: (1) membagi beban dan tanggung jawab
pembiayaan pembangunan pendidikan (pemerintah pusat, provinsi, kab/kota,
masyarakat); (2) memperbaiki Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK); (3)
memperbaiki mekanisme dan cakupan penggunaan dana bantuan; (4) memperbaiki
pentunjuk teknis pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan ketiga fungsi pendidikan dan kebudayaan tersebut bertujuan untuk
mewujudkan pelayanan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan standard nasional
pendidikan dan standard pelayanan minimal pendidikan keluarga, yang dicerminkan
dalam kerangka pendanaan dan anggaran serta pembagian tanggungjawab pendanaan
antara pemerintah dengan pemerintah daerah.
Prinsip keadilan bahwa besarnya pendanaan pendidikan oleh pemerintah pusat,
tah daerah, dan masyarakat disesuaikan dengan kamampuan masing
Prinsip kecukupan bahwa pendanaan pendidikan cukup untuk membiayai
penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi sandar nasional pendidikan
keberlanjutan pendanaan pendidikan dapat digunakan secara berkesinambungan
untuk memberikan layanan pendidikan yang memenuhi standard nasional
prinsip dalam pengelolaan dana pendidikan oleh pemerintah daerah,
penyelenggara dan satuan pendidikan yang didirikan oleh masyakarat t
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Prinsip keadilan
dilakukan dengan memberikan akses pelayanan pendidikan yang seluas
25
Gambar 08. Pola Pelaksanaan Program Kerja Tahunan PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat
pendidikan terdiri dari: (1) membagi beban dan tanggung jawab
pembiayaan pembangunan pendidikan (pemerintah pusat, provinsi, kab/kota,
masyarakat); (2) memperbaiki Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK); (3)
dana bantuan; (4) memperbaiki
Pelaksanaan ketiga fungsi pendidikan dan kebudayaan tersebut bertujuan untuk
mewujudkan pelayanan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan standard nasional
nan minimal pendidikan keluarga, yang dicerminkan
dalam kerangka pendanaan dan anggaran serta pembagian tanggungjawab pendanaan
Prinsip keadilan bahwa besarnya pendanaan pendidikan oleh pemerintah pusat,
tah daerah, dan masyarakat disesuaikan dengan kamampuan masing-masing.
Prinsip kecukupan bahwa pendanaan pendidikan cukup untuk membiayai
penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi sandar nasional pendidikan. Prinsip
digunakan secara berkesinambungan
untuk memberikan layanan pendidikan yang memenuhi standard nasional
prinsip dalam pengelolaan dana pendidikan oleh pemerintah daerah,
penyelenggara dan satuan pendidikan yang didirikan oleh masyakarat terdiri atas
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Prinsip keadilan
dilakukan dengan memberikan akses pelayanan pendidikan yang seluas-luasnya dan
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 26
merata kepada peserta didik atau calon peserta didik, tanpa membedakan latar
belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi.
Prinsip efisiensi dilakukan dengan mengoptimalkan akses, mutu, relevansi dan daya
saing lapayanan pendidikan. Prinsip transparansi dilakukan dengan memanuhi asas
kepatutan dan tata kelola yang baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
penyelenggara pendidikan yang didirikan oleh masyarakat, dan satuan pendidikan
sehingga dapat diaudit atas dasar standard audit yang berlaku, dan menghasilkan
opini audit wajar tanpa perkecualian, serta dapat dipertanggungjawabkan secara
transparan kepada pemangku kepentingan pendidikan. Prinsip akuntabilitas publik
dilakukan dengan memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan yang dijalankan
oleh penyelenggara atau satuan pendidikan kepada pemangkukepentingan
pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 27
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Tahun 2015—2019 ini disusun
berdasarkan pemikiran bahwa keterlibatan keluarga dalam pendidikan adalah sebuah
keniscayaan, oleh karena itu keluarga dan satuan pendidikan perlu diberdayakan untuk
meningkatkan keberpihakan sepenuhnya pada perkembangan seluruh potensi anak,
perlindungan dan pemenuhan hak anak, pendidikan karakter dan kepribadian, kesehatan dan
kebugaran, serta pengembangan budaya prestasi. Selain itu keterlibatan orang tua di sekolah
berhubungan erat dengan kemampuan kognitif dan nonkognitif peserta didik. Hal ini juga
berpengaruh terhadap kemmapuan membaca anak dan remaja, selanjutnya mengikutsertakan
anak dalam diskusi bersama orang tua akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
memberikan teladan yang baik.
Penjabaran lebih lanjut dari Renstra ini tidak mungkin hanya bertumpu pada pengenalan dan
pemahaman kita tentang karakteristik pendidikan keluarga dengan mempertimbangkan
keadaan, kemampuan, dan kebutuhan masyarakat setempat, tetapi yang tidak kurang
pentingnya adalah sumber pendanan yang tersedia APBN maupun APBD. Betapapun,
ketersediaan dan keseimbangan pendanaan pusat dan daerah menjadi faktor pendukung
lainnya, yang harus menjadi bahan pertimbangan kita dalam kerangka pengelolaan
pendanaan yang efektif dan efisien, untuk pemenuhan kebutuhan layanan pendidikan dalam
jalur pendidikan nonformal, sebagai upaya konkret demi mewujudkan cita-cita kita bersama
yaitu menuju masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
Penyusunan Renstra sudah dilakukan melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan
para pemangku kepentingan dan organisasi mitra kerja pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat dengan mempertimbangkan capaian kinerja pembangunan dan
kondisi saat ini. Dengan demikian, Renstra ini telah mengakomodasikan semua tugas dan
fungsi yang menjadi tanggung jawab Dibindikkel, memelihara kesinambungan dan
keberlanjutan program, memenuhi aspirasi pemangku kepentingan dan masyarakat, serta
mengantisipasi masa depan.
Selain yang diuraikan di atas, Renstra inidiharapkan bisa dipahami serta dimanfaatkan oleh
seluruh masyarakat, khusus para pemangku kepentingan. Dengan demikian, banyak pihak
dapat terlibat aktif secara efektif dan konstruktif dalam kegiatan penjaminan mutu paud dan
dikmas. Termasuk memberi kritik, evaluasi dan rekomendasi. pelibatan publik secara lebih
aktif dan terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan hasil pembangunan pendidikan
keluarga selama lima tahun ke depan.
Renstra PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat 2015 - 2019 28
LAMPIRAN