Upload
tunik-sugianto
View
225
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nama namanama namanamanamanama
Citation preview
ReferatReferatLeptospirosisLeptospirosis
Oleh Tunik Sugianto
09700233
Pembimbing
dr. Sahid suparasa sp, PD
LeptospirosisLeptospirosis
• Definisi
Merupakan zoonosis yang disebabkan oleh leptospira interrogans
Manifestasi klinis• Ringan (flu like sydrome, myalgia, sakit kepala)• Berat (ikterus, gangguan fungsi ginjal,
haemorhagic diathesa------ weill’s disease
EtiologiEtiologi
• Leptospira ordo Spirochaeta,
• family Trepanometaceae.
• Genus Leptospira tdd 2 spesies:
• L. interrogans (patogen)
• L. biflexa (saprofit) L. biflexa (saprofit)
• Bentuk spiral, tipis,bergerak aktif, diujung memp kait,memp 2
• periplasmik flagella.
• Pjg 6-20 nm,diameter 0,1 nm.
• Aerobik dan dapat dilihat dg pem.dark field secara mikroskopis.
• Terdapat 250 serovars dan 26
serogrup.
EpidemiologiEpidemiologi
• Seringkali tidak terdiagnosa & tidak dilaporkan.
• Insidens di Amerika 1-2 kasus/ 100.000 penduduk (th 1990-2000).
• Daerah resiko tinggi : Kep.Caribia, Amerika tengah & Selatan, Asia tenggara & kep. Pasifik.
• Termasuk indonesia yang menempati urutan ke 3 untuk mortalitas
DistribusiDistribusi
• Salah satu re-emerging disease
• Leptospirosis di Indonesia: Jabar, Jateng, DIY, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Riau, Sumbar, Sumut, Bali, NTB, Sulsel, Sulut, Kaltim, Kalbar
Leptospira dari binatang yang terinfeksi
Faktor usia, jenis kelamin, cuaca, lingkungan dan imunitas host,
Invasi jaringan/pembuluh darah menginduksi pelepasan endotoksin, hemolisin, dan lipase
Replikasi di dalam darah (Leptospiremia) dan LCS
Terbentuk antibodi terhadap Leptospira
Eliminasi kuman
Sembuh
Respon imun adekuat
Respon imun sedang
Asimptomatis atau gejala ringan
Respon imun lemah
Replikasi pada organ lain (ginjal,
hepar, jantung otak)
Patogenesis Patogenesis
• Ginjal neftitis interstitial dan tubular nekrosis penyebab utama kematian
• Hepar sentrilobular nekrosis
• Paru hemoragik pneumonitis
• Otot skeletal edem, vakuolisasi miofibril
• Jantung miokarditis
• Meningen meningitis
• Mata uveitis
• Darah koagulopati dan trombosotopeni
Gejala klinisGejala klinis
• Gejala amat bervariasi, mulai ringan seperti sakit flu sampai berat & menyebabkan kematian.
• Masa inkubasi sekitar 2-20 hari, rata-rata 10 hari
Fase gejala leptospiraFase gejala leptospira
• Stadium Pertama (fase leptospiremia) :• Demam menggigil • Sakit kepala bagian frontal• Malaise • Muntah • Konjungtivitis • Rasa nyeri otot betis dan punggung • Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari
Gejala yang Kharakteristik :• Konjungtivitis tanpa disertai eksudat serous/porulen (kemerahan pada mata)
• Stadium Kedua (fase imun) :• Terbentuk antibodi di dalam tubuh penderita • Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama • Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul kemungkinan akan terjadi meningitis. • Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat.
• Stadium ketiga (rekonvalesen) :
- terjadi pada minggu ke-2 sampai ke-4
- demam dan nyeri otot berangsur hilang.
Anicteric leptospirosisAnicteric leptospirosis First stage 3 -7 days(septicemic)
Second stage 0 days - 1 month (immune)
Fever
myalgiaheadacheabdominal painvomitingconj. suffusion
meningitisuveitisrash
Blood cultureCSF culture
Urine culture:
Icteric leptospirosis (Weil’s disease)Icteric leptospirosis (Weil’s disease) First stage 3 -7 days(septicemic)
Second stage 10 - 30 days (immune)
Fever
jaundicehemorrhagerenal failuremyocarditis
Blood cultureCSF culture
Urine culture
Penyakit WeilPenyakit Weil
• Tampilan klinis berat (10% kasus).• Gejala pd fase I seperti leptospirosis biasa, muncul pd hari
ke-3 smp ke-6, penurunan demam bias bersamaan dgn kekambuhan,bertahan smp beberapa minggu.
• Hati membesar, transaminase,bilirubin,proteinuri meningkat dan azotemia.
• Dapat terjadi perdarahan spt epistaksis, hemoptisis, hematemesis-melena,perdarahan adrenal,pneumonitis hemorargik, penurunan kesadaran.Bila terjadi perdarahan otak dpt menyebabkan kematian.
Icteric leptospirosis (Weil’s disease)Icteric leptospirosis (Weil’s disease)
Kelainan ginjal
• Terjadi pd mgg ke2 (bisa hr ke 3-4)
• Anuria /oligouria.
• Hipovolemia dan penurunan perfusi ke ginjal berperan dalam timbulnya akut tubular nekrosis dg anuri dan oligouria.
• Anuria menunjukkan prognosa jelek.
• Anoreksia,mual,pusing,kebingungan pd awalnya dpt dijumpai,berkembang menjadi kejang,stupor dan koma pada kasus yg berat
Icteric leptospirosis (Weil’s disease)Icteric leptospirosis (Weil’s disease)
Paru
Organ paru sering terlibat, gejala berupa batuk, sesak nafas,nyeri dada dan kadang batuk darah atau bahkan gagal nafas. atau bahkan gagal nafas.
Manifestasi perdarahan• Perdarahan konjungtiva + ikterus + konjungtiva injektion
(patognomonis).• Purpura, ptechiae, epistaxis, perdarahan gusi manifestasi paling
sering.• Perdarahan subarachnoid,GIT,adrenaljarang.
DiagnosisDiagnosis
• WHO Guidelines (Faine Criteria)• Presumtif diagnosa Leptospirosis adalah apabila
skor mencapai 26 atau lebih• Skor part A, B dan C (TOTAL) : 26 atau lebih• Skor Part A atau Part A + Part B : 26 atau lebih• Saran diagnosa untuk skor antara 20 dan 25
Possible Leptopspira
Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium
• Lekositosis 15.000 – 30.000 • Peningkatan LED, ureum kreatinin, transaminase,
bilirubin serta anemia.• Mikroskop lapangan gelap atau imunofluoresen dapat
menemukan leptospira.• Kultur darah atau cairan spinal dapat positif pd 7-10
hari pertama, selanjutnya leptospira dapat ditemukan dalam urin.
• Serologi dengan MAT • Pemeriksaan lain : ELISA,PCR,Dipstik
• Analisa LCS : PMN leukositosis ↑, Protein (+)
Diferensial diagnosisDiferensial diagnosis
• Influensa.
• Apendisitis.
• Gastro enteritis.
• Hepatitis
• DHF.
• Malaria.
• Demam Tifoid.
PrognosisPrognosis
• Jika tidak ada ikterus penyakit jarang fatal.
• Pada kasus dengan ikterus, angka kematian 5 % pada umur di bawah 30 tahun, dan pada usia lanjut menjadi 30-40
• Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis mortalitas, yaitu : kondisi imunitas, leptospirosis yang terjadi pada masa kehamilan menyebabkan mortalitas janin yang tinggi.