LESI ULSERATIF

Embed Size (px)

Citation preview

LESI ULSERATIFMACAM-MACAM LESI ULSERATIF

A. ULKUS TRAUMATIKUSTrauma mnggosok gigi, tindik lidah, penyebabnya jamur. Etiologiulserasi oral kambuhan dapat disebabkan oleh beberapa hal, dimana trauma merupakan penyebab yang paling umum.Gambaran Klinis Ulkus tersebut biasanya tampak cekung dan oval bentuknya. Tepi daerah lesi akan tampak erithematous yang kemudian akan tampak lebih muda secara perlahan-lahan karena proses keratinisasi. Bagian tengah ulkus biasanya berwarna kuning-kelabu

B. SINDROM BEHCETMerupakan penyakit autoimun, terdapat ulserasi pada 3 tempat, yaitu: mata, rongga mulut dan kelamin. Photofobia, konjungtivitis(radang pada bag.mata), dan iritis kambuhan kronis pada mata. Ulkus yang terjadi mirip dengan apthousa terdapat pada rongga mulut(bibir dan pipi). Pada kulit terdapat bercak-bercak makulopapula dan noduler yang melepuh.

C. STOMATITIS APTHOUSA KAMBUHAN (RECURRENT APTHOUS STOMATITIS).Recurrent Apthous Stomatitis (RAS) merupakan suatu penyakit yang ditendai dengan ulkus rekuren dan terbatas pada mukosa mulut padien yang tidak memiliki tanda-tanda penyakit lainnya (Lynch dkk, 1994). Ulkus pada RAS biasanya berbentuk bulat atau ovoid, mempunyai dasar nekrotik kekuningan dan dikelilingi oleh regio mukosa yang terinflamasi (Wood dan Gooz, 1997). Ulkus jenis ini dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan ukurannya, yaitu RAS minor, RAS mayor dan RAS herpetiform (Langlais dan Miller, 2003). RAS merupakan penyakit paling umum pada mukosa mulut sekitar 20% populasi (Sircus, 1984).GejalaGejala seperti terbakar (prodormal burning) pada 2-48 jam sebelum ulser muncul. Selama periode initial akan terbentuk daerah kemerahan pada area lokasi. Setelah beberapa jam, timbul papul, ulserasi, dan berkembang menjadi lebih besar setelah 48-72 jam.EtiologiTerdapat beberapa penelitian yang mencoba menemukan etiologi lesi ini. Menurut Sircus (1984), faktor etiologi dikategorikan ke dalam 2 kategori besar, yaitu faktor host dan faktor lingkungan. Faktor host yang berpengaruh antara lain genetik, nutrisi, penyakit saluran pencernaan, hormon dan psikologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah, infeksi, trauma, alergi dan merokok. Faktor herediter, misalnya kesamaan yang tinggi pada anak kembar, dan pada anak-anak yang kedua orangtuanya menderita RAS Hematologik defisiensi terutama zat besi, folat, vitamin B12 Alergi terhadap makanan seperti susu, keju, gandum dan terigu Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi). Terbentuknya RAS ini pada fase luteal dari siklus haid pada beberapa penderita wanita Abnormalitas immunologis atau hipersensitif terhadap organisme oral sepertiStreptococcus sanguis Trauma lokal Stress psikologis Pada penderita yang sering merokok juga bisa menjadi penyebab dari RAS. Pembentukan ulser pada perokok yang dahulunya bebas simtom, ketika kebiasaan merokok dihentikan

1. Minor Apthous UlcerUlkus tipe ini merupakan jenis yang paling sering dijumpai. Ulkus kecil tunggal atau multipel pada mukosa bukal, mukosa labial, dasar mulut atau lidah. Ulkus berukuran kurang dari 5 mm, sembuh dalam durasi 7 14 hari, sembuh tanpa diikuti pembentukan jaringan parut. Tanda klinis berupa dasar ulkus berwarna abu-abu kuning, tepi kemerahan, berbentuk oval dan terasa sakit

2. Major Apthous UlcerUlkus tipe ini terjadi pada 10-15% kasus. Ulkus berukuran lebih besar dengan diameter lebih dari 5 mm, durasi penyembuhan 2 minggu 3 bulan, sembuh dengan jaringan parut dan berlokasi pada mukosa berkeratin dan non-keratin terutama pada palatum mole dan area tonsilar.

3. Herpetiform Apthous UlcerUlkus ini terjadi pada 5-10% kasus, berukuran kecil dengan diameter 1-2 mm, multipel, durasi 7-14 hari, sembuh tanpa jaringan parut, dapat terdiri dari 20-200 ulkus yang timbul simultan lokasi pada mukosa non keratin, terutama pada dasar mulut dan ventral lidah. Dasar ulkus berwarna abu-abu tanpa gambaran garis eritematus mirip dengan ulkus hasil infeksi Herpes Simplex Virus (HSV).Faktor etiologi RAS berpengaruh pada patogenesisnya. Sampai sekarang masih belum ditemukan etiologi dan patogenesis yang meusakan mengenai RAS, namun terdapat beberapa penelitian yang mencoba menemukan etiologi lesi ini. Menurut Sircus (1984), faktor etiologi dikategorikan ke dalam 2 kategori besar, yaitufaktor host dan faktor lingkungan. Faktor host yang berpengaruh antara lain genetik, nutrisi, penyakit saluran pencernaan, hormon dan psikologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah, infeksi, trauma, alergi dan merokok.

Menurut Lynch (1994), tujuan utama terapi ulkus adalah untuk mengurangi inflamasi, menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman serta mempercepat penyembuhan. Penentuan terapi ulkus tudak dapat dipisahkan dari faktor penyebab ulkus itu sendiri. Penjagaan kebersihan rongga mulut dapat membantu dalam penyembuhan ulkus, terutama untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Penggunaan chlorhexidine sebagai obat kumur dua kali sehari atau jangka waktu yang pendek. Chlorhexidine tidak dapat digunakan pada semua pasien karena alkohol yang terkandung di dalamnya dapat menimbulkan rasa pedih pada pasien.

Pengurangan rasa sakit pada ulkus dapat dilakukan melalui pengobatan secara simptomatik. Rasa sakit pada rongga mulut dapat diobati secara topikal maupun sistemik. Cara topikal lebih banyak dipilih dibandingkan dengan cara sistemik karena efek samping pengobatan topikal lebih rendah jika dibandingkan dengan terapi sistemik. Apabila ulkus masih belum sembuh juga, obat jenis kortikosteroid dapat dianjurkan (Lynch, 1994). Sediaan krin, gel dan inhaler dapat berasa lebih pahit dan gel dapat mengiritasi. Pasien sebaiknya tidak makan atau minum selama 30 menit setelah pengolesan steroid supaya memperpanjang waktu kontak. Agen imunomodulator topikal lainnya juga dapat dianjurkan berbarengan dengan kortikosteroid topikal (Scully, 2004).

Gambaran Klinis Karakteristik lesi ini adalah tampak ulkus berbentuk oval kekuningan, kecil dengan tepi merah Terletak pada daerah tanpa keratin yang dapat digerakkan :mukosa pipi, mukosa bibir, dasar mulut, palatum lunak dan lidah.

D. ULKUS PSEUDO-APTHOUSADisebabkan oleh defisiensi nutrisi.Gambaran KlinisUlkus blat-oval, kekuning-kuningan, cekung terletak pada mukosa tanpa keratin yang dapat digerakkan.

PredilesiDaerah-daerah yang umum terserang meliputi mukosa bibir,Tempat mukosa pipi, dasar mulut lidah, dan kadang-kadang palatum lunak. Lidah dapat menunjukkan paila-papila yang atrofi.

F. ULSERASI HERPETIFORMISvirus herpes simplek (HSV), biasanya tipe 1Etiologi

Gambaran Klinis-Ulkus timbul berkelompok dengan diameter 1 2 mm, multipel, bergabung dan batasnya tidak jelas-Mukosa di sekitar ulkus kemerahan dan sakit, periode inkubasi 3-7 hari.

ujung anterior lidah, mukosa bibir, dasar mulutPredilesi Tempat

G. ULKUS GRANULOMATOSUSGambaran Klinis-Ulkus bulat, tanpa gejala, biasanya terjadi pada dorsum lidah atau sudut bibir.-Seringkali bersama-sama dengan limfadenopati leher dan gangguan pernafasan primer.-Penyakit mulut timbul setelah infeksi paru-paru yang lamanya berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. ulkus oral dapat menetap selama berbulan-bulan sampai bertahn-tahun jika penyakit yang menjadi dasar tidak dirawat.

H. KARSINOMA SEL SQUAMOSAEtiologiLesi ini sering kali tampak sebagai ulkus, dalam tahap ini biasanya kecil, tidak sakit dan tidak mengalami ulserasi. Teapi sifat menetap dari ulkus tersebut akan mengakibatkan proliferasi neoplastik yang akan segera akan mempengaruhi pasokan darah sehingga akan mnenjadi telengiektasia dan pembetukan ulkus yang lebih besar.

Gambaran Klinis-Kebas, leokoplakia, eritroplakia, keras, lengket, berjamur dan limfodenopati.-Keganasan lesi ini berjalan lambat dan seringkali baru Nampak setelah ukurannya meningkat.-Ulkus kekuning2an,tanpa sakit dg tepi2 keras merah

I. KEMOTERAPI TERAUPETIKLesi ini dapat timbul akibat penggunaan obat-obatan imunosupresan untuk berbagai penyakit seriusEtiologi

Gambaran Klinis-Adanya ulserasi tidak teratur pada bibir, mukosa bibir, pipi, lidah dan palatum.-Lesi ini sangat sakit dan mengganggu mastikasi dan penelanan.

bibir, mukosa pipi, lidah, dasar mulut, palatumPredilesi Tempat