Upload
kael
View
109
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LESSON STUDY: APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA. Oleh: Dr. Badrudin, M.Ag . Dosen FTK UIN SGD Bandung. Profesionalisme. Penguasaan ilmu dan kemampuan profesi. Kemampuan Standar. Pendidikan-latihan-pengalaman-pembinaan-iklim kerja. Kinerja Standar. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Profesionalisme
Penguasaan ilmu dan kemampuan profesi
Pendidikan-latihan-pengalaman-pembinaan-iklim
kerja
Pendidikan-latihan-pengalaman-pembinaan-iklim
kerja
Kemampuan Standar
Kinerja Standar
Mengapa Profesionalisme Guru perlu Ditingkatkan?
UU No. 20 Tahun 2003 (Tujuan pendidikan relatif belum tercapai serta mutu SDM dan mutu pendidikan masih rendah)
UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang UUGD (pengakuan terhadap guru profesional diberikan manakala telah memiliki kualifikasi akademik , kompetensi, dan sertifikat pendidik yang dipersyaratkan)
PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 19 berbunyi: Proses pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi untuk aktif, kreatif, mandiri sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik & psikologis peserta didik)
Permen No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Kepmenpan no. 16 Tahun 2009 tentang angka kredit kenaikan pangkat guru
PENDIDIKAN MEMUASKAN PELANGGAN/PENGGUNA
BERMUTU
INTERNAL CUSTOMER:- Kepala Sekolah- Guru- Staf- Penyelenggaran Pendidikan
EXTERNAL CUSTOMER:- Pembelajar- Masyarakat- Pemerintah- D.U/D.I
KINERJA
- Akuntabilitas- Continous Improvement- Team Work- Fakta, Teori, Falsafah- Pemenuhan Kebutuhan- Self Consciouness- Collective Cons- Visi, Misi, Tujuan- Berpikir Aqliyah- Berpikir Naqliyah
PENGELOLAAN PENDIDIKAN Service (Pelayanan)
terhadap customer Kebutuhan dan Kepuasan
Pelanggan Pemberdayaan Institusi
Pendidikan
INSTITUSI PENDIDIKAN Memposisikan institusi jasa Memenuhi standar mutu Memenuhi spesifikasi yang
diharapkan (Bermutu)
INSTITUSI/ INDIVIDU
PENDIDIKAN HARUS
BERMUTU
Standarisasi Pendidikan
- Isi Pendidikan- Proses Pendidikan- Penilaian- Pengelolaan
Pendidik & Tenaga Kependidikan
Sarana & Prasarana Pendidikan
Biaya Pendidikan
Kompetensi Lulusan
Faktor Rendahnya Mutu Pendidikan
Proses pembelajaran belum memperoleh perhatian optimal
Guru lebih banyak bekerja sendirian
Forum MGMP belum berfungsi optimal
Sekolah belum menjadi pusat pembelajaran bagi guru
Pembinaan guru belum sistematik
(UU No 14 th 2005 Guru & Dosen)
KOMPETENSI PEDAGOGI(merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran)
KOMPETENSI PROFESIONAL (materi subjek, ICT, PTK)
KOMPETENSI KEPRIBADIAN(idealisme, dedikasi, evaluasi kinerja sendiri, menerima kritik)
KOMPETENSI SOSIAL (berkomunikasi efektif, berkontribusi thd pengembangan pend, memanfaatkan ICT)
Learning Organiation
Pemecahan masalah secara sistematik
Percobaan dengan pendekatan baru
Pembelajaran dari pengalaman sendiri di masa lalu.
Pembelajaran dari pengalaman dan praktik orang lain atau tim lain
Mentransfer pengetahuan ke seluruh unsur organisasi
Apa Lesson Study itu? Lesson Study sebagai salah satu model pembinaan
profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
Lesson Study adalah belajar bersama dari suatu pembelajaran yang dilakukan baik pada pembelajaran oleh dirinya sendiri maupun pembelajaran orang lain, mulai dari persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran tersebut
Apa Lesson Study itu? Suatu strategi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning.
Kolegalitas dan mutual learning
Peserta LS tidak boleh merasa superior atau imperior tetapi peserta LS harus diniatkan saling belajar.
Peserta yang sudah paham atau memiliki ilmu lebih, harus mau berbagi dengan peserta yang belum paham, dan sebaliknya.
Keberadaan narasumber dalam LS bertindak sebagai fasilitator, bukan instruktur.
Membosankan
Kurikulum berubah tetapi
pembelajaan tetap
Daya saing global rendah
Pelatihan tidak merata, tidak
berbasis kelas, tanpa tindaklanjut
Latar Belakang
Lesson Study muncul sebagai alternatif guna mengatasi masalah
praktik pembelajaran yang dipandang kurang efektif.
Praktik pembelajaran di Indonesia pada umumnya cenderung dilakukan
secara konvensional yaitu melalui teknik komunikasi oral.
Pasal 20: Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, guru berkewajiban:
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
Meningkatkan kualifikasi akademik dan mengembangkan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan Iptek dan seni.
ALASAN YURIDIS :
UNDANG-UNDANG NO 14 TH 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
Pasal 32 :
Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan
karier.
Pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
ALASAN YURIDIS :
UNDANG-UNDANG NO 14 TH 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
Pasal 34:
Pemerintah dan pemerintah derah wajib membina dan mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/ atau masyarakat.
ALASAN YURIDIS :
UNDANG-UNDANG NO 14 TH 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
Pasal 19:
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien.
ALASAN YURIDIS :
PP NO 19 TH 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Ciri-ciri Lesson Study
Tujuan bersama untuk jangka panjang.
Materi pelajaran yang penting.
Studi tentang siswa secara cermat.
Observasi pembelajaran secara langsung.
Tujuan utama Lesson Study
Meningkatkan pengetahuan tentang materi ajar
Meningkatkan pengetahuan tentang pembelajaran
Meningkatkan kemampuan mengobservasi aktivitas belajar
Meningkatkan hubungan kolegalitas
Meningkatkan hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan tujuan jangka panjang yang harus dicapai
Meningkatkan motivasi belajar, baik guru maupun siswa untuk selalu berkembang
Meningkatkan kualitas rencana pembelajaran
Manfaat Lesson StudyMemberikan keuntungan dan kesempatan kepada para guru untuk dapat:
(1) memikirkan secara lebih teliti lagi tentang tujuan, materi tertentu yang akan dibelajarkan kepada siswa,
(2) memikirkan secara mendalam tentang tujuan-tujuan pembelajaran untuk kepentingan masa depan siswa, misalnya tentang arti penting sebuah persahabatan, pengembangan perspektif dan cara berfikir siswa, serta kegandrungan siswa terhadap ilmu pengetahuan,
(3) mengkaji tentang hal-hal terbaik yang dapat digunakan dalam pembelajaran melalui belajar dari para guru lain (peserta atau partisipan Lesson Study),
(4) belajar tentang isi atau materi pelajaran dari guru lain sehingga dapat menambah pengetahuan tentang apa yang harus diberikan kepada siswa,
(5) mengembangkan keahlian dalam mengajar, baik pada saat merencanakan maupun selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran,
(6) membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial, dalam arti para guru bisa saling belajar tentang apa-apa yang dirasakan masih kurang, baik tentang pengetahuan maupun keterampilannya dalam membelajarkan siswa, dan
(7) mengembangkan “The Eyes to See Students” (kodomo wo miru me), dalam arti dengan dihadirkannya para pengamat (obeserver), pengamatan tentang perilaku belajar siswa bisa semakin detail dan jelas.
Manfaat lainnya
1. Guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya. 2. Guru dapat memperoleh umpan balik dari
anggota/komunitas lainnya, dan 3. Guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan
hasil akhir dari Lesson Study. (Lesson Study Project, LSP)
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, manfaat yang ketiga ini dapat dijadikan sebagai salah satu Karya Tulis Ilmiah Guru, baik untuk kepentingan kenaikan pangkat maupun sertifikasi guru.
Tipe Penyelenggaraan Lesson Study
Lesson Study berbasis sekolah dilaksanakan oleh semua guru dari berbagai bidang studi dengan kepala sekolah yang bersangkutan. dengan tujuan agar kualitas proses dan hasil pembelajaran dari semua mata pelajaran di sekolah yang bersangkutan dapat lebih ditingkatkan
Lesson Study berbasis MGMP merupakan pengkajian tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh kelompok guru mata pelajaran tertentu, dengan pendalaman kajian tentang proses pembelajaran pada mata pelajaran tertentu, yang dapat dilaksanakan pada tingkat wilayah, kabupaten atau mungkin bisa lebih diperluas lagi.
Keanggotaan kelompok
Lesson Study Reseach Group dari Columbia University menyarankan cukup 3-6 orang saja, yang terdiri unsur guru dan kepala sekolah, dan pihak lain yang berkepentingan.
Kepala sekolah perlu dilibatkan terutama karena perannya sebagai decision maker di sekolah. Dengan keterlibatannya dalam Lesson Study, diharapkan kepala sekolah dapat mengambil keputusan yang penting dan tepat bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolahnya, khususnya pada mata pelajaran yang dikaji melalui Lesson Study.
Selain itu, dapat pula mengundang pihak lain yang dianggap kompeten dan memiliki kepedulian terhadap pembelajaran siswa, seperti pengawas sekolah atau ahli dari perguruan tinggi.
Macam-macam Lesson Study
Sekolah-BSains
Sekolah-DSains
Sekolah-CSains
Sekolah-ASains
Lesson study berbasis bid. studi (MGMP)
Lesson study berbasis sekolah(konaikenshu)
Sosbud
Fis
Bio
IndKim
Mat
PPKn Ing
Seni
MENGAPA LESSON STUDY PERLU DIIMPLEMENTASIKAN?
Pertama, lesson study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa.
MENGAPA ?
1) Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing” pengetahuan profesional yang mempertimbangkan pada praktek dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan para guru,
2) Penekanan dari lesson study adalah para siswa agar memiliki kualitas belajar,
3) Pengembangan kompetensi siswa dijadikan fokus dan titik perhatian utama dalam pembelajaran di kelas,
Peningkatan kualitas pembelajar …..
4) berdasarkan
pengalaman real di kelas, lesson study mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran, dan
5) lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajar …..
MENGAPA LESSON STUDY PERLU DIIMPLEMENTASIKAN?
Kedua, lesson study yang didesain dengan baik akan menghasilkan guru yang profesional dan inovatif.
MENGAPA ?
Dengan melaksanakan lesson study para guru secara kolaboratif :
1) Menentukan kompetensi yang perlu dimiliki siswa, satuan (unit) pelajaran dan materi pelajaran yang efektif;
2) Mengkaji dan meningkatkan pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa;
3) Memperdalam pengetahuan tentang materi pelajaran yang disajikan para guru;
4) Menentukan tujuan jangka panjang yang akan dicapai para siswa;
5) merencanakan
pelajaran secara kolaboratif;
6) mengkaji secara teliti proses pembelajaran dan perilaku siswa;
7) mengembangkan pengetahuan pembelajaran yang handal; dan
8) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilaksanakannya berdasarkan pandangan siswa dan kolega guru.
BEBERAPA MANFAAT LESSON STUDY
1) Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya), khususnya dalam pembelajaran
2) Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya
3) Memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum.
4) Membantu guru memfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar siswa.
5) Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan tentang pemahaman berpikir dan belajar siswa
6) Meningkatkan kolaborasi pada sesama guru.
MANFAAT LESSON STUDY
Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya), khususnya dalam pembelajaran
Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya
Memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum.Membantu guru memfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar siswa.Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan tentang pemahaman berpikir dan belajar siswa
DAMPAK DARI LESSON STUDY
1. Peningkatan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan (siswa).
2. Guru memiliki banyak kesempatan untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam praktek pembelajarannya sehingga dapat merubah perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktek pembela-jaran dari perspektif siswa.
DAMPAK LESSON STUDY3. Guru mudah berkonsultasi kepada
pakar dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran.
4. Perbaikan praktek pembelajaran di kelas.
5. Peningkatan kolaborasi antar guru dan antara guru dan pakar/dosen dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
6. Peningkatan ketrampilan menulis karya tulis ilmiah atau buku ajar.
LeadershipKeterbukaan
Profesionalisme
LESSON STUDY
Kreatifitas
Pengembangan pendidikan
Menyenangkan
Hands-on & mind-on activity, daily life, local materials
Dapat menggunakan
berbagai metode pembelajaran
Model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif & berkesinambungan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas & mutual learning untuk membangun komunitas belajar
Karya ilmiah
Evaluasi diri
Tindak Lanjut• LS mendorong terbentuknya sebuah komunitas
belajar (learning community) yang secara konsisten melakukan continuous improvement baik pada level individu, kelompok, maupun sistem yang lebih umum
• Pengetahuan yang dibangun dari LS merupakan modal untuk meningkatkan kinerja pembelajaran
• LS mendorong peserta didik menunjukkan potensinya masing-masing
• LS yang dirancang dengan baik, dapat memunculkan kegiatan lain yang inovatif.
jumlah siswa dalam satu kelas sangat banyak, menyulitkan mengenal kharakteristik siswa satu persatu
masih ada beberapa siswa yang belum dapat mengubah cara pembelajarannya, dan belum tersentuh/terperhatikan oleh guru,
masih terikatnya guru dan siswa pada buku paket sebagai sumber pembelajaran, sehingga pengetahuan siswa terbatas,
sarana pembelajaran masih terbatas, belum memanfaatkan multi media,
jumlah jam mengajar guru di tiap sekolah sangat banyak, sehingga pada setiap kali mengikuti on-service selalu meninggalkan jam pelajaran di sekolah,
keberadaan sekolah tempat on-service yang jauh dari lokasi tempat tinggal guru,
menumbuhkan kesadaran guru untuk melaksanakan lesson study secara mandiri.
Beberapa hal yang dirasa menghambat kegiatan Lesson Study adalah,
Tahap I (Perencanaan)
Perumusan Tujuan
Mengkaji PBM
Mutu yang diharapkan
Pemilihan Topik Kajian
Analisis Permasalahan
Pedagogi
Fasilitas Pembelajaran
Tahap I (Perencanaan)
Perumusan Solusi
Jenis Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Ragam Pembelajaran
Konkrit ke Abstrak
Kelompok siswa cerdas, biasa, lambat
Tahap I (Perencanaan)
Merancang Pembelajaran
Penentuan guru model dan
sekolah
RPP
Tujuan Pembelajaran
Prediksi reaksi siswa
Materi Ajar
Skenario
Assement
Media
Tempat duduk siswa
Tahap II (Implementasi)
Pemahaman Materi
Pembelajaran
Apa harapan yang dipahami
siswa?
Apa semua siswa memahami?
Apa yang harus dilakukan untuk
membantu siswa?
Apa siswa saling mendengarkan?
Apa yang harus dilakukan
berikutnya?
Tahap II (Implementasi)
Menarik Perhatian
Siswa
Pengantar
Menggunakan material atau
konkrit
Penyesuaian waktu
Konsenterasi siswa
Tahap II (Implementasi)
Penjelasan
Langkah-langkah eksperimen/kelompok
Mengoreksi jawaban yang salah
Pemanfaatan Papan Tulis
Huruf yang jelas
Pengaturan tempat
Waktu yang cukup untuk menyalin
Tahap II (Implementasi)
Mengatur Meja Siswa
Konvensional
Huruf U
Kelompok
Kesulitan Siswa
Mendeteksi
Membantu
Tidak ada perhatian khusus bagi siswa pandai
Tahap II (Implementasi) Presentasi Siswa
Merancang ketika kegiatan
kelompok selesai
Memperhatikan kesalahan
Mencatat
Penggunaan waktu yang
efisien
Tahap III (Refleksi)
Kesan dan Pesan dari guru model
Komentar pengamat
Proses belajar siswa
Usaha guruPemandu meminta
tanggapan
Pemandu tidak menyimpulkan
Kritik dan saran untuk guru model
Merancang kembali
pembelajaran
Pengamat menerapkan
perbaikan
PERANCANGAN LESSON STUDY
Judul LS dan Tujuan
Hubungan LS dengan Kurikulum
Model Pembelajaran LS
Prosedur LS
Evaluasi
Tahapan Perencanaan (Plan) Dalam tahap perencanaan, para guru yang tergabung dalam Lesson
Study berkolaborasi untuk menyusun RPP yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Perencanaan diawali dengan kegiatan menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, seperti tentang: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa, mensiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, sehingga dapat ketahui berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran.
Selanjutnya, secara bersama-sama pula dicarikan solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi bagian yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang didalamnya sanggup mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran
Briefing sebelum pembelajaran
• Guru model menginformasikan rencana pembelajaran
• Mengingatkan sikap observer selama pembelajaran berlangsung.
• Observer mengamati dan mencatat aktivitas siswa selama pembelajaran.
• Denah tempat duduk siswa perlu dimiliki oleh para pengamat sebelum pembelajaran.
• Pengamat melakukan perekaman kegiatan.• Pengamat memperoleh informasi dan inspirasi
Tahapan Pelaksanaan (Do)Terdapat dua kegiatan utama yaitu:
1. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan sendiri untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama, dan
2. Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas Lesson Study yang lainnya (baca: guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau undangan lainnya yang bertindak sebagai pengamat/observer)
Ada masalah untuk dipecahkan siswa
Ada kerja kelompok
Setiap siswa punya hak belajar
Laporan hasil kerja
Aktivitas siswa tidak terganggu oleh observer
Aplikasi Model Pembelajaran
Observasi aktivitas siswa
Pembelajaran harus menyenangkan &
menantang
Hal yang harus diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan:1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah disusun bersama. 2. Siswa diupayakan dapat menjalani proses
pembelajaran dalam setting yang wajar dan natural, tidak dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya program Lesson Study.
3. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
4. Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
Lanjutan…
5. Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi guru.
6. Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.
7. Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.
3. Tahapan Refleksi (Check/See)• Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat penting karena
upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh kepala sekolah atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan guru yang telah mempraktikkan pembelajaran, dengan menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, misalnya mengenai kesulitan dan permasalahan yang dirasakan dalam menjalankan RPP yang telah disusun.
• Selanjutnya, semua pengamat menyampaikan tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan (bukan terhadap guru yang bersangkutan). Dalam menyampaikan saran-saranya, pengamat harus didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya. Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya seluruh peserta pun memiliki catatan-catatan pembicaraan yang berlangsung dalam diskusi.
BAGAIMANA MENGOBSERVASI?
Observer belajar dari pembelajaran
Kapan siswa mulai belajar/bosan?
Pelajaran berharga?<Fokus observasi> interaksi:Siswa-siswaSiswa-bahan ajarSiswa-guru
Observer ????
Sharing lesson learnt aktivitas siswa
Tidak mengkritikSaran
disampaikan secara bijak
Fokus diskusi interaksi:Siswa-siswaSiswa-bahan ajarSiswa-guru
Learning communi
tyMutual
learning
Diskusi pasca pembelajaran • Pemandu/ Kepsek
• Guru menyampaikan kesan
• Saran pengamat