Upload
balhum
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 LI b23 Sken B
1/10
Thalasemia
Definisi thalassemia
Talasemia adalah sekelompok heterogen pada kelainan genetik sintesis
hemoglobin, ditandai oleh tiadanya atau berkurangnya sintesis rantai globin. Pada α-
talasemia sintesin rantai α-globin berkurang, sedang pada β-talasemia sintesis rantai
globin-β tidak ada (dinyatakan sebagai βo-talasemia) ataupun nyata berkurang (β+-
talasemi).
Talasemia bersifat diturunkan sebagai keadaan autosom kodominan. Bentuk
heterozigot (talasemia minor atau iri berbakat talasemia) dapat asimptomatik atau
berge!ala ringan. Bentuk homozigot yang disebut talasemia mayor, disertai anemiahemolisis yang parah. "en yang mengalami mutasi khususnya terdapat di antara
penduduk Timur Tengah, #frika dan #sia.
(Buku #!ar Patologi $$, %obbins & 'umar akarta *", /)
Epidemiologi
0rekuensi gen thalassemia di $ndonesia berkisar 1-23. 4iperkirakan lebih 5222
penderita baru dilahirkan setiap tahunnya di $ndonesia
4i $ndonesia berdasarkan parameter hematologi, frekuensi pemba6a sifat
thalassemia 7 di 8umatera 8elatan sekitar 93.
Klasifikasi thalasemia secara klinis dan genetis
Tatanama Klinis Genotipe Penyakit Genetika Molekular
Talasemia βTalasemia mayor Talasemia 72
homozigot (72 :72);
talasemia 7+
homozigot (7+ :7+)
Parah, memerlukan
transfusi darah
seara berkala
4elesi gen yang !arang
pada 72 :72
4efek pada pemrosesan
transkripsi atau translasi
m%
8/16/2019 LI b23 Sken B
2/10
ringan atau tanpa
anemia; ditemukan
kelainan 84=
Talasemia α
8illent arrier -α:αα #simtomatik* tidak
tampak kelainan
84=
Terutama delesi gen
8ifat talasemia α -α:αα (#sia);
-α:-α (#frika kulit
hitam)
#simtomatik;
seperti talasemia
minor
Penyakit >b> --:-α #nemia berat,
tetramer 7-globin
(>b>) terbentuk di
84=
>idrops fetalis --:-- ?etal in utero
Patogenesis
>emoglobin de6asa atau >b# mengandung dua rantai α dan dua rantai β. 4itandai
oleh dua gen globin β yang bertempat pada masing-masing dari dua kromosom nomor
. 4an, dua pasang gen α-globin yang fungsional berada pada setiap kromosom
nomor @. 8truktur dasar gen α-globin dan β, begitu !uga langkah-langkah yang
terlibat dalam biosintesis rantai globin adalah sama. 8etiap gen globin memiliki tiga
rangkaian pengkodean (ekson) yang diganggu oleh dua rangkaina peratara (intron).
Pengapitan sisi /A gen globin merupakan serentetan rangkaian promoterC yang tidak
dapat diter!emahkan, yang diperlukan untuk inisiasi sintesis m%
8/16/2019 LI b23 Sken B
3/10
dan men!adi terkait ribosom pada tempat translasi berlaku. alur ekspresi gen α-globin
sangat serupa. (Buku #!ar Patologi $$, %obbins & 'umar akarta *", /)
Thalassemia diartikan sebagai sekumpulan gangguan genetik yang mengakibatkan
berkurang atau tidak ada sama sekali sintesis satu atau lebih rantai globin (Deatherall
and legg, 9). #bnormalitas dapat ter!adi pada setiap gen yang menyandi sintesis
rantai polipeptid globin, tetapi yang mempunyai arti klinis hanya gen-7 dan gen-α.
'arena ada 5 pasang gen-α, maka dalam pe6arisannya akan ter!adi kombinasi gen
yang sangat berEariasi. Bila terdapat kelainan pada keempat gen-α maka akan timbul
manifestasi klinis dan masalah. #danya kelainan gen-α lebih kompleks dibandingan
dengan kelainan gen-7 yang hanya terdapat satu pasang. "angguan pada sintesis
rantai-α dikenal dengan penyakit thalassemia-α, sedangkan gangguan pada sintesis
rantai-7 disebut thalassemia-7. 'elainan klinis pada sintesis rantai globin-alfa dan
beta dapat ter!adi, sebagai berikut*
. Silent carrier yang hanya mengalami kerusakan gen, sehingga pada kasus ini
tidak ter!adi kelainan hematologis. $dentifikasi hanya dapat dilakukan dengan
analisis molekular menggunakan %0?P atau sekuensing.
5. Bila ter!adi kerusakan pada 5 gen-α atau thalassemia-α minor atau arrier
thalassemia-α menyebabkan kelainan hematologis.
1. Bila ter!adi kerusakan 1 gen-α yaitu pada penyakit >b> seara klinis termasuk
thalassemia intermedia.
F. Pada >b-BartAs hydrop fetalis disebabkan oleh kerusakan keempat gen globin-alfa
dan bayi terlahir sebagai >b-BartAs hydrop fetalis akan mengalami oedema dan
asites karena penumpukan airan dalam !aringan fetus akibat anemia berat.
/. Pada thalassemia-7 mayor bentuk homozigot (72) dan thalassemia-7 minor (7+)
bentuk heterozigot yang tidak menun!ukkan ge!ala klinis yang berat.
"angguan yang ter!adi pada sintesis rantai globin-α ataupun-7 !ika ter!adi pada satu
atau dua gen sa!a tidak menimbulkan masalah yang serius hanya sebatas pengemban
sifat (trait atau carrier ). Thalassemia trait disebut uga thalassemia minor tidak
menun!ukkan ge!ala klinis yang berarti sama alnya seperti orang normal kalaupun ada
hanya berupa anemia ringan. 'adar >b normal aki-laki* 1,/ G,/ g:dl dan pada
6anita* 5 F g:dl.
8/16/2019 LI b23 Sken B
4/10
Hb A (α22)
- TALASEMIA
Kumpulan globin α yang tidak larut mengendap di
eritrositEritoblast dalam sum-sum tulang
RBC normal
Selaput eritrosit adi muda! rusak" kelenturan # $ eritrosit peka t!d %agosi
Sintesin globin berkurang & tidak ada
Anemia
'istensi Abdomen
E*
Kerusakan eritrosit abnormal (!emolisis)
Eritropoiesis tidak e%ekti%
Absorpsi +e dalam usus ,
elimpa!an at besi sistemik (!emokromatosis sekunder)
.roduksi E./
0rans%usi dara!Anoksi aringan
.engembangan sumsum & !iperakti1tas sumsum tulang
'e%ormitas tulang
+aies talasemia dan penipisan korteks di banyak tulang
Hemopoeiesis ekstramedula
Hepatomegali Splenomegali
.uat
=> berada di ba6ah ilai rentang normal. %entang normal =H* 92 22 g:dl,
=>* 5G 1F g:dl.
Patogenesis Thalasemia Mayor
8/16/2019 LI b23 Sken B
5/10
Berdasarkan patogenesis β-talasemi di atas, dasar molekul α-talasemi sangat
berbeda. α-talasemi disebabkan oleh penghapusan lokus gen α-globin. 'arena ada
empat gen α-globin yang berfungsi, maka terdapat empat kemungkinan keparahan α-
talasemi berdasarkan hilangnya satu sampai keempat gen α-globin pada kromosom-kromosom tersebut. >ilangnya suatu gen α-globin tunggal berkaitan dengan status
pemba6a penyakit tersembunyi, sedangkan hilangnya keempat gen α-globin berkaitan
dengan kematian !anin dalam uterus, karena tidak ada daya dukung oksigen. 4asar
hemolisis sama dengan yang terdapat pada β-talasemi. 4engan hilangnya tiga gen β-
globin relatiEe berlebihan, yang membentuk tetramer tak larut dalam sel darah merah,
sehingga sel peka terhadap fagositosi dan kerusakan.
(Buku #!ar Patologi $$, %obbins & 'umar akarta *", /)
Skema Penurunan Gen Thalassemia Menurut Hukum Mendel
Thalassemia β melibatkan dua gen (kromosom ) didalam membuat beta globin
yang merupakan bagian dari hemoglobin, masing-masing satu dari setiap orangtua.
Beta thalassemia ter!adi ketika satu atau kedua gen mengalami Eariasi.
8/16/2019 LI b23 Sken B
6/10
ika salah satu gen dipengaruhi, seseorang akan men!adi arrier dan menderita
anemia ringan. 'ondisi ini disebut thallasemia trait:beta thalassemia minor,
ika kedua gen dipengaruhi, seseorang akan menderita anemia sedang
(thalassemia beta intermedia atau anemia ooleyAs yang ringan) atau anemia
yang berat ( beta thalassemia utama, atau anemia ooleyAs).
#nemia ooleyAs, atau beta thalassemia mayor !arang ter!adi. 8uatu surEei
tahun 1 ditemukan /9 pasien anemia ooleyAs di #merika 8erikat.
'ebanyakan dari mereka mempunyai bentuk berat dari penyakit, tetapi
mungkin kebanyakan dari mereka tidak terdiagnosis .
aktor risiko
• #nak dengan orang tua yang memiliki gen thalassemia
#nak dengan salah satu:kedua orang tua thalasemia minor
#nak dengan salah satu orang tua thalasemia
• %esiko laki-laki atau perempuan untuk terkena sama
• Thalassemia Beta mengenai orang asli dari =editerania atau anestry (Iunani,
$talia, 'etimuran Pertengahan) dan orang dari #sia dan #frika Pendaratan.
• #lfa thalassemia kebanyakan mengenai orang tenggara #sia, Jrang $ndia, ina,
atau orang Philipina.
Manifestasi klinis
8ebagai sindrom klinik penderita thalassemia mayor (homozigot) yang telah
agak besar menun!ukkan ge!ala-ge!ala fisik yang unik berupa hambatan pertumbuhan,
anak men!adi kurus bahkan kurang gizi, perut membunit akibat hepatosplenomegali
dengan 6a!ah yang khas mongoloid, frontal bossing, mulut tongos (rodent like
mouth), bibir agak tertarik, maloklusi gigi.
#nemia berat men!adi nyata pada usia 1-@ bulan.
Pembesaran limpa dan hati ter!adi karena destruksi eritrosit yang berlebihan,
hemopoesis ekstramedula, dan lebih lan!ut akibat penimbunan besi. ?impa yang besar meningkatkan kebutuhan darah dengan meningkatkan Eolume plasma dan
meningkatkan destruksi eritrosit dan adangan eritrosit.
Pelebaran tulang yang disebabkan oleh hyperplasia sumsum tulang yang hebat
yang menyebabkan ter!adinya fasies thalasemia dan penipisan korteks di banyak
tulang dengan suatu keenderungan ter!adinya fraktur dan penon!olan tengkorak
dengan suatu gambaran rambut berdiri (hair-on-end) pada foto roentgen.
8/16/2019 LI b23 Sken B
7/10
Penumpukan besi akibat transfuse darah menyebabkan kerusakan organ
endokrin (dengan kegagalan pertumbuhan, pubertas yang terlambat atau tidak ter!adi),
miokardium.
$nfeksi dapat ter!adi. #nak yang melakukan transfusi darah rentan terhadap
infeksi bakteri.
Penatalaksanaan
a. Transfusi darah teratur yang perlu dilakukan untuk mempertahankan >b di atas 2
gr:dl tiap saat. >al ini biasanya membutuhkan 5-1 unit tiap F-@ minggu. 4arah
segar, yang telah disaring untuk memisahkan leukosist, menghasilkan eritrosit
dengan ketahanan yang terbaik dan reaksi paling sedikit. Pasien harus diperiksa
genotipnya pada permulaan program transfuse untuk mengantisipasi bila timbul
antibody eritrosit terhadap eritrosit yang ditransfusikan.
b. #sam folat diberikan seara teratur (misal / mg:hari) !ika asupan diet buruk
. Terapi khelasi besi digunakan untuk mengatasi kelebihan besi. 4esferioksamin
dapat diberikan melalui kantung infus terpisah sebanyak -5 g untuk tiap unit
darah yang ditransfusikan dan melalui infus subkutan 52-F2 mg:kg dalam 9-5
!am, /-G hari seminggu. >al ini dilaksanakan pada bayi setelah pemberian
transfusi 2-/ unit darah.
d. Hitamin (522 mg perhari) meningkatkan eksresi besi yang disebabkan oleh
desferioksamin.
e. Hitamin 522-F22 $K setiap hari sebagai antioksidan dapat memperpan!ang umur
sel darah merah.
f. 8plenektomi mungkin perlu untuk mengurangi kebutuhan darah. 8plenektomi
harus ditunda sampai pasien berusia L @ tahun karena tingginya resiko infeksi
pasa splenektomi.
g. Transplantasi sum-sum tulang alogenik memberi prospek kesembuhan permanent.
Tingkat kesuksesan adalah lebih dari 923 pada pasien muda yang mendapat
khelasi seara baik tanpa disertai adanya fibrosis hati atau hepatomegali.
h. Terapi endokrin
i. $munisasi hepatitis B
!. 'oenzim M2 dan Talasemia
8/16/2019 LI b23 Sken B
8/10
#danya kerusakan sel darah merah dan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh
akibat talasemia, menyebabkan timbulnya aktifasi oksigen atau yang lebih
dikenal dengan radikal bebas. %adikal bebas ini dapat merusak lapisan lemak dan
protein pada membram sel, dan organel sel, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kerusakan dan kematian sel. Biasanya kerusakan ini ter!adi di
organ-organ Eital dalam tubuh seperti hati, pankreas, !antung dan kelen!ar
pituitari. Jleh sebab itu penggunaan antioksidan, untuk mengatasi radikal bebas,
sangat diperlukan pada keadaan talasemia.
4ari penelitian yang dilakukan oleh 8irira! Hospital , KniEersitas =ahidol ,
Bangkok, Thailand, ditemukan bah6a kadar koenzim M 2 pada penderita
talasemia sangat rendah. Pemberian suplemen koenzim M 2 pada penderita
talasemia terbukti seara signifikan mampu menurunkan radikal bebas pada
penderita talasemia. Jleh sebab itu pemberian koenzim M 2 dapat berguna
sebagai terapi a!uEan pada penderita talasemia untuk meningkatkan kualitas
hidup.
k. Terapi genetik (masih dalam penelitian)
Komplikasi
#kibat anemia yang berat dan lama, sering ter!adi gagal !antung. Transfusi darah yang
berulang-ulang dan proses hemolisis menyebabkan kadar besi dalam darah tinggi,
sehingga ditimbun dalam berbagai !aringan tubuh seperti hepar, limpa, ku.lit, !antung
dan lainnya. >al ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi alat tersebut. ?impa yang
besar mudah rupture akibat trauma yang ringan. 'adang-kadang thalasemia disertai
oleh tanda hipersplenisme seperti leukopenia dan trombopenia.
'ematian terutama disebabkan oleh infeksi dan gagal !antung.
'elebihan 0e (khususnya pada pemberian transfusi)
'omplikasi pada !antung, ontoh onstritiEe periarditis to heart failure and
arrhythmias.
'omplikasi pada hati, ontoh hepatomegali sampai irrhosis.
'omplikasi !angka pan!ang, ontoh >H.
'omplikasi hematologi, ontoh HT.
8/16/2019 LI b23 Sken B
9/10
'omplikasi pada endokrin, seperti endokrinopati, 4=.
"agal tumbuh karena diEersi dari sumber kalori untuk eritropoesis.
0ertil, seperti ter!adi hypogonadotrophi hypogonadism dan gangguan kehamilan.
Pencegahan dan edukasi
Pencegahan primer
Penyuluhan sebelum perka6inan (marriage ounselling) untuk menegah
perka6inan diantara pasien Thalasemia agar tidak mendapatkan keturunan yang
homozigot. Perka6inan antara 5 hetarozigot (arrier) menghasilkan keturunan* 5/ 3
Thalasemia (homozigot), /2 3 arrier (heterozigot) dan 5/ normal.
Pencegahan sekunder
Penegahan kelahiran bagi homozigot dari pasangan suami istri dengan
Thalasemia heterozigot salah satunya adalah dengan inseminasi !uatan dengan
sperma !erasal dari donor yang !e!as dan Thalasemia trait . 4iagnosis prenatal
melalui pemeriksaan 4indari pemakaian obat penetus hemolitik seperti fenasetin, klorpromazin
(tranquilizer ), penisilin, kina, dan sulfonamid.
- =akan-makanan bernutrisi khususnya asupan B5 dan foli aid.
4aftar Pustaka
Bakta, $ =ade. 522@. Hematologi Klinik Ringkas. "* akarta.
>offbrand, #. H. , .. Pettit, P. #. >. =oss. Kapita Selekta Hematologi. 522/. akarta* "
$katan 4okter #nak $ndonesia. uku !"ar Hematologi#$nkologi !nak . 522/. akarta* Badan
Penerbit $4#$ %lmu Pen&akit dalam akarta* Penerbit Buku KniEertas $ndonesia
8/16/2019 LI b23 Sken B
10/10
ones, .>ughes dkk. 'atatan Kuliah Hematologi Edisi . "* akarta.
%obbins, 'umar otran. uku !"ar Patologi )ol.*. 522/. akarta* "