Upload
nazar-khamim
View
223
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
limbah industri
Citation preview
MAKALAH
DAMPAK LIMBAH INDUSTRI
Disusun oleh Nurmala Hayati Setianingsih
A 13 14 054
AKADEMI ANALIS KESEHATAN PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, nikmat,
taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Dampak Limbah Industri ”.
Didalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami. Namun sebagai penulis, kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
di masa yang akan datang kami mampu menyusun makalah dengan jauh lebih
baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Amin…
Akhirnya, kami sampaikan terima kasih sekali lagi atas perhatian dan
dukungan dari para pembaca.
Pekalongan, Juni 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian Limbah ..................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah ................................................................. 2
B. Pengolahan Limbah ............................................................... 2
C. Karateristik Limbah Industri ................................................. 4
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 14
1. Kertas Bekas .................................................................... 14
2. Limbah B3 ....................................................................... 14
3. Kardus Bekas ................................................................... 15
4. Kotak Nasi Bekas ............................................................ 15
5. Plastik Bekas .................................................................... 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 17
B. Saran ...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena
pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah
juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita
tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan
bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa
berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang,
mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan
terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan
sampah secara benar maka bias menjadikan sampah ini menjadi benda
ekonomis.
Konsep yang dapat digunakan dalam mengolah limbah, adalah konsep
4R, yaitu:
1. Reduce: mengurangi penggunaan produk yang akan menghasilkan
sampah.
2. Reuse : menggunakan ulang, menjual atau menyumbangkan barang-barang
yang masih dapat dimanfaatkan.
3. Recycle: memodifikasi benda yang tadinya tidak bermanfaat, menjadi
bermanfaat.
4. Recovery: upaya pengambilan kembali atau pemanfaatan material yang
masih dapat dimanfaatkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana caranya memanfaatkan limbah?
2. Dimanakah limbah organik dan limbah anorganik tersebut di daur ulang ?
3. Bagaimana cara menangani limbah?
1
C. Tujuan Penelitian Limbah
1. Untuk mengetahui jenis – jenis limbah.
2. Untuk mengetahui tentang tata cara pemanfaatan, pengolahan, dan
menanggulangi limbah.
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi pengetahuan tentang pemanfaatan limbah.
2. Dapat mengetahui tata cara mengolah dan menanggulangi limbah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
(grey water). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali
tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik
dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada
jenis dan karakteristik limbah.
B. Pengolahan limbah
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah
volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi
pembuangan limbah. Untuk mengatasi Limbah ini diperlukan pengolahan dan
penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan
menjadi:
1. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan.
2. Pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu
kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan
sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang
disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri
oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban
misalnya.
3
1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk
menangani limbah Air kakus.
2. Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan
tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban
pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban
bersama atau MCK.
3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah
dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan
gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan
tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA),
atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa wilayah
pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara
kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif
lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan
bahan layak daur-ulang.
4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan
menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan
air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran
drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari
wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan
yang cukup dan terbebas dari sampah.
5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara
berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan
juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.
C. Karakteristik Limbah Industri
Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4
macam, yaitu :
4
1. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan
berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat. Keasaman sebagai salah satu contoh
sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda
Biru Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda
Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
2. Limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan,
lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah
padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestic pada
umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan
perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat
umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan,
plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll Sumber-sumber
dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara garis
besar limbah padat terdiri dari :
a. Limbah padat yang mudah terbakar.
b. Limbah padat yang sukar terbakar.
c. Limbah padat yang mudah membusuk.
d. Limbah yang dapat di daur ulang.
e. Limbah radioaktif.
f. Bongkaran bangunan.
5
Dampak Pencemaran Limbah Padat
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika
tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat
didalam linkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :
a. Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3),
methan (CH4), C02dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah
padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme.
Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan
organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
b. Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang
ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane
yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan
manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
c. Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung
dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan
dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.
d. Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah
padat diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau
dari aspek yang berbeda secara umum.
Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap
kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebgai berikut :
a. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan
panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai berikut:
1) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
2) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
b. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan
mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit.
6
Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan
punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan
air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak
limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain
mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak
orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga
pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat
mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga
dapat meresahkan para penduduk.
Pengolahan Limbah Padat
Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara
yang tentunya dapat menjadikan limbah tersebut tidak berdampak buruk
bagi lingkungan ataupun kesehatan. Menurut sifatnya pengolahan limbah
padat dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pengolahan limbah padat tanpa
pengolahan dan pengolahan limbah padat dengan pengolahan. Limbah
padat tanpa pengolahan : Limbah padat yang tidak mengandung unsur
kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke tempat
tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Limbah padat dengan
pengolahan : Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan
berbahaya harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat
tertentu. Pengolahan limbah juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang
sedehana lainnya misalnya, dengan cara mendaur ulang, Dijual kepasar
loakatau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah.
Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa
sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang.
Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun
pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas
bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV
tua dan sepeda yang usang. Dapat juga dengan cara pembakaran. Cara ini
adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
7
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar
limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak
tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah mudah
dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk
pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
Faktor – faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengolah
limbah padat tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jumlah Limbah
Sedikit dapat dengan mudah kita tangani sendiri. Banyak dapat
membutuhkan penanganan khusus tempat dan sarana pembuangan.
b. Sifat fisik dan kimia limbah
Sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana
penggankutan dan pilihan pengolahannya. Sifat kimia dari limbah
padat akan merusak dan mencemari lingkungan dengan cara
membentuk senyawa-senyawa baru.
c. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Karena lingkungan ada yang peka atau tidak peka terhadap
pencemaran, maka perlu kita perhatikan tempat pembuangan akhir
(TPA), unsur yang akan terkena, dan tingkat pencemaran yang akan
timbul.
d. Tujuan akhir dari pengolahan
Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat ekonomis
dan bersifat non-ekonomis. Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis
adalah dengan meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh dan
mengambil kembali bahan yang masih berguna untuk di daur ulang
atau di manfaat lain. Sedangkan tujuan pengolahan yang bersifat non-
ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
8
Proses Pengolahan Limbah Padat
Dalam memproses pengolahan limbah padat terdapat empat proses
yaitu pemisahan, penyusunan ukuran, pengomposan, dan pembuangan
limbah.
a. Pemisahan
Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan
kandungan bahan yang berbeda juga maka harus dipisahkan terlebih
dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet. Sistem pemisahan
ada tiga yaitu diantaranya :
1. Sistem Balistik. Adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan
keseragaman ukuran / berat / volume.
2. Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya
berat misalnya barang yang ringan / terapung dan barang yang
berat / tenggelam.
3. Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat
magnet yang bersifat agnet, akan langsung menempel. Misalnya
untuk memisahkan campuran logam dan non logam.
b. Penyusunan Ukuran
Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang
lebih kecil agar pengolahannya menjadi mudah.
c. Pengomposan
Pengomposan dilakukan terhadap buangan / limbah yang mudah
membusuk, sampah kota, buangan atau kotoran hewan ataupun juga
pada lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat
harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya.
d. Pembuangan Limbah
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan
limbah yang dibagi menjadi dua yaitu :
9
1) Pembuangan Di Laut
Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada
sembarang tempat dan perlu diketahui bahwa tidak semua limbah
padat dapat dibuang ke laut. Hal ini disebabkan :
a) Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.
b) Laut sebagai tempat rekreasi dan lalu lintas kapal.
c) Laut menjadi dangkal.
d) Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan
berbahaya dapat membunuh biota laut.
2) Pembuangan Di Darat Atau Tanah
Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi
yang harus dipertimbangkan sebagai berikut :
a) Pengaruh iklim, temperatur dan angin.
b) Struktur tanah.
c) Jaraknya jauh dengan permukiman.
d) Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan,
peternakan, flora atau fauna. Pilih lokasi yang benar-benar
tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apapun.
3. Limbah gas dan partikel
a. Pengolahan Limbah Gas
Ada beberapa metode yang telah dikembangkan untuk
penyederhanaan buangan gas. Dasar pengembangan yang dilakukan
adalah absorbsi, pembakaran, penyerap ion, kolam netralisasi dan
pembersihan partikel.
Pilihan peralatan dilakukan atas dasar faktor berikut:
1) Jenis bahan pencemar
(polutan)
2) Komposisi
3) Konsentrasi
4) Kecepatan air polutan
5) Daya racun polutan
6) Berat jenis
7) Reaktivitas
8) Kondisi lingkungan
10
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
a. Pengertian Limbah B3
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat,
konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya. Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian
kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3.
Pengelolaan Limbah B3ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi
pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas
lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas
lingkungan.
Pengelolaan Limbah B3 ditetapkan berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 19 tahun 1994 yang dibaharui dengan PP No. 12
tahun 1995 dan diperbaharui kembali dengan PP No. 18 tahun 1999
tanggal 27 Februari 1999 yang dikuatkan lagi melalui Peraturan
Pemerintah No. 74 tahun 2001 tanggal 26 November 2001 tentang
Pengelolaan Limbah B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah
B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya
dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk hidup lain.
b. Tujuan pengelolaan limbah B3
Tujuan pengelolaan B3 adalah
untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan
11
pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai
dengan fungsinya kembali.
c. Identifikasi limbah B3
Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua)
kategori, yaitu:
a) Berdasarkan sumber
b) Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi:
a) Limbah B3 dari sumber spesifik;
b) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
c) Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan
dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik
ditentukan dengan:
a) Mudah meledak;
b) Pengoksidasi;
c) Sangat mudah sekali
menyala;
d) Sangat mudah
menyala;
e) Mudah menyala;
f) Amat sangat beracun;
g) Sangat beracun;
h) Beracun;
i) Berbahaya;
j) Korosif;
k) Bersifat iritasi;
l) Berbahayabagi lingkungan;
m) Karsinogenik;
n) Teratogenik;
o) Mutagenik.
Karakteristik limbah B3 ini mengalami pertambahan lebih banyak dari
PP No. 18 tahun 1999 yang hanya mencantumkan 6 (enam) kriteria,
yaitu:
a) Mudah meledak;
b) Mudah terbakar;
c) Bersifat reaktif;
d) Beracun;
e) Menyebabkan infeksi;
f) Bersifat korosif.
12
d. Limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi
pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa
organik yang stabil dan mudah menguap
2) Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses
koagulasi dan flokulasi
3) Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses
pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung
padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
4) Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi
dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana
padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak
mengandung padatan organik.
13
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Kertas Bekas (Waste Paper)
Dalam rangka penghematan kertas, setelah dilihat kertas yang telah
menjadi sampah dalam lingkungan, maka kertas tersebut dapat di pakai
kembali menjadi kertas yang berguna. Perlu diketahui, sampah yang
berupa plastik,kertas putih, dan kertas berwarna lainnya itu tidak dibuang
begitu saja melainkan di simpan di dalam rak kertas bekas untuk di pakai
kembali, sedangkan kertas yang berwarna coklat dibuang ke tong sampah,
selain itu limbah yang berbahan plastik di buang juga di dalam tong
sampah, yang tempat sampahnya berada dimasing-masing bawah meja.
2. Limbah B3
Pada limbah B3 tidak langsung dibuang begitu saja melainkan
disimpan terlebih dahulu di suatu tempat penyimpanan yang aman untuk
menyimpan limbah B3 tersebut. Contoh dari limbah B3 tersebut adalah oli,
solar, bensin, cat, dan sebagainya. Dalam ruangan ini orang yang tidak
14
bersangkutan dilarang memasuki area ini, sebab ruangan ini merupakan
tempat penyimpanan barang-barang berbahaya dan beracun.
3. Kardus Bekas
Kardus-kardus tersebut merupakan kardus yang tidak terpakai lagi,
dan kardus – kardus tersebut dapat diolah kembali seperti kegunaan
semula yaitu sebagai pembungkus barang apabila barang yang dikirim
tersebut jumlahnya banyak ataupun sedikit.
4. Kotak Nasi Bekas
Kotak – kotak nasi tersebut ditumpuk di dalam ruangan dan
kemudian dikumpulkan didalam kantong plastik hitam, sebelum
dimasukkan kedalam kantong plastik hitam tersebut biasanya kotak nasi
tersebut diletakkan dibawah lantai dan ditumpuk sampai tinggi dan
akhirnya mengakibatkan terjadinya kerubuhan kotak makanan tersebut
yang kemudian isi dari sisa makanan tersebut berhamburan.
15
5. Plastik Bekas
Plastik tersebut apabila telah robek atau rusak langsung dibuang ke
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan tidak akan dipakai lagi. Tetapi tim
TPA tersebut yang akan mengolah limbah plastik tersebut menjadi plastik
yang baru seperti semula.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan limbah/ sampah yang diminilasir selain untuk
pentingnya kesehatan dan estetika sehingga aktifitas dapat berkesinambungan
dalam menjalankan tugas. Limbah yang digunakan tidaklah mengandung zat-
zat yang berbahayakan tetapi menjadi bahan-bahan yang baik akan kesuburan
tanah dan pertumbuhan pohon. Salah satunya adalah kertas bekas yang
dimanfaatkan tersebut merupakan hasil dari kegiatan sehari-hari. Apabila
terus menerus menggunakan kertas tetapi tidak dikelola kembali, tidak dapat
dipungkiri lagi pohon-pohon akan menjadi gundul. Maka dari itu pergunakan
kertas dengan sebaik-baiknya. Jadi sebagian besar limbah yang terdapat disini
tidak langsung didaur ulang. Akan tetapi di olah oleh Tim Kebersihan TPA
(Tempat pembuangan akhir). Limbah yang berupa organik dapat dikelola
dengan baik dan bersifat buangan. Digunakan kembali sebagai alat yang baik
untuk pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Limbah yang berupa
anorganik dapat pula dimanfaatkan untuk membantu orang yang
membutuhkan dan digunakan untuk menghasilkan uang, selain itu ada juga
limbah anorganik yang dapat dipergunakan untuk menyuburkan tanaman
(Dijadikan pupuk)
B. Saran
Sebaiknya limbah yang tersebut harus diolah kembali agar menjadi
barang yang berguna seperti semula. Pada limbah ini yang dapat digunakan
kembali yaitu hanya kertas bekas. Tidak semua limbah dapat diolah kembali
menjadi barang yang berguna seperti semula. Kebanyakan barang – barang
yang tidak terpakai langsung di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
17
DAFTAR PUSTAKA
Slamet Ryadi. Kesehatan Lingkungan. Karya Anda. Surabaya, 1984.
Shalahuddin Djalal Tanjung. Toksikologi Lingkungan. Pusat Studi Lingkungan
Hidup. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta, 2002.
http://pengaruh_industri_terhadap_lingkungan_hidup. Diakses Pebruari 2008.