Upload
ryan-zulqudsie
View
31
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ini adalah ide bisnis rumah makan yang saya rancang sebagai tugas lingkungan bisnis pada kampus saya.
Citation preview
PERENCANAAN BISNIS WARUNG MAKAN ‘SEAFOOD’
Karya Ilmiah Mata Kuliah Lingkungan Bisnis
Disusun oleh:
M. Fikriansyah Mabrur RZ 12.11.6637 12-S1TI-13
S1-TEKNIK INFORMATIKA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA2013
BAB I
ABSTRAK
Bisnis warung makan seafood adalah bisnis yang amat sangat potensial,
mengingat seafood masih menjadi idaman bagi masyarakat, tentunya, sebagai
pendamping nasi. Saya melihat peluang besar pada bisnis ini, meskipun bisnis
bertipe sama telah banyak merebak di masyarakat. Dari mulai Usaha Kecil
Masyarakat (UKM), hingga hotel berbitang lima, seafood adalah makanan yang
amat sangat familiar untuk berbagai lapis masyarakat, dari segmen ekonomi,
maupun usia. Meskipun kenyataanya, seafood lebih akrab di lidah masyarakat
kelas atas.
Maka, menurut saya, kapan saja kita mulai berkiprah pada segmen bisnis
ini, bisnis ini tetap menjadi bisnis yang menggiurkan untuk ditekuni. Diluar dari
itu, persaingan yang ketat, sepertinya tak terlalu berpengaruh bilamana sang
pemilik bisnis mengolah dan dengan baik dan dapat melihat dengan jeli potensi
yang ada pada perkembangan ekonomi pada bisnis ini.
Di Yogyakarta, meskipun sudah banyak bisnis warung makan seafood
yang bertebaran—entah warung berbasis UKM, hingga yang berkelas sekalipun,
bisnis ini tetap potensial. Hal ini dapat dilihat dari penggemar kuliner seafood,
meskipun bukan mayoritas, tapi cukup banyak.
LATAR BELAKANG MASALAH
Dengan makalah ini, saya ingin menyampaikan dengan gamblang,
bahwasanya dengan perencanaan yang baik, bisnis dengan jenis ini dapat
ditransformasikan menjadi bisnis yang menguntungkan lagi menggiurkan.
Saat ini, peluang untuk berbisnis di Yogyakarta, khususnya, dan secara
umum di Indonesia, masih amat sangat terbuka lebar. Hal itu melihat dari sisi
bahwasanya Indonesia adalah negara berkembang dimana ekonomi di Indonesia
selalau tumbuh dan berkembang tiap tahunnya. Tak ayal, segala bisnis amat
sangat mungkin di terapkan di negeri ini. Apalagi, jumlah rakyat Indonesia yang
sudah melebihi angka 230 juta penduduk berarti, selaras dengan jumlah konsumen
yang banyak pula. Di sisi lain, para pebisnis dapat bisa segera menyediakan
lapangan pekerjaan bagi tuna karya yang setiap tahun bertambah.
BAB II
ISI
Untuk memajukan bisnis, maka pebisnis haruslah cermat dalam
menentukan strategi apa yang akan diterapkan dalam bisnisnya. Hal itu amat
sangat memacu berbagai aspek yang mendukung perkembangan bisnis secara
keseluruhan. Tak ayal, para pebisnis yang seringkali melakukan kesalahan dalam
bisnis mereka akan mengalami penurunan bahkan kegagalan.
Seperti yang sudah banyak dibahas dan diketahui, tujuan utama dari bisnis
adalah mendapatkan profit atau keuntungan. Hal itu amat mutlak untuk menjadi
keinginan bagi setiap para pebisnis, dari tingkat paling bawah, hingga bisnis kelas
atas sekalipun.
Untuk memajukan bisnis, dan mengembangkannya, keuntungan (profit)
dari bisnislah yang menunjang itu semua. Hal itu bisa kita lihat dalam kehidupan
kita sehari-hari. Bahwasanya, bisnis yang memiliki profit tinggi, selaras dengan
perkembangan bisnis itu. Misalnya, McDonald, yang memiliki profit tinggi, juga
memiliki tempat yang ekslusif—yang notabene menjadi tujuan wisata kuliner
masyarakat menengah ke atas.
Ada beberapa aspek yang harus kita perhatikan dalam mendirikan bisnis
rumah makan—dikhususkan disini, adalah bisnis seafood, antara lain:
a. Perijinan
Perijinan usaha adalah sebuah tolak ukur apakah usaha tersebut
telah diresmikan oleh badan hukum atau belum.
b. Setifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Mayoritas masyarakat Indonesia adalah umat muslim, maka, secara
langsung, akan berdampak pada banyaknya konsumen yang beragama
Islam. Karena itu, sertifikasi Halal dari MUI amat menentukan sukses atau
tidaknya bisnis seafood. Mengingat makin banyaknya pedagang yang
membubuhkan minyak babi kedalam masakan mereka. Sertifikasi ini
sangat berguna untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap
bisnis yang kita tekuni.
c. Sertifikasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Banyak sekali kasus yang menimpa para pengusaha dimana banyak
yang menuntut mereka—banyak pelanggan yang keracunan dsb. Maka,
sebaiknya bagi para pebisnis, agar mendaftarkan dan meminta sertifikasi
dari BPOM. Pertama, agar pelanggan semakin percaya, dan makanan yang
dikonsumsi pelanggan benar-benar aman dan terjamin kualitas serta
rasanya.
Ada beberapa tips yang bisa saya berikan pada pembaca masalah
bagaimana kita memulai bisnis. Dalam bukunya (The Power of Kepepet), Jaya
Setiabudi menjelaskan, bahwasanya kunci dari semua bisnis adalah action. Hal ini
dikarenakan, bisnis tanpa aksi hanya akan menghasilkan rencana-rencana yang tak
pernah terealisasikan dengan baik.
Selain itu, membuat bisnis yang kita kelola berbeda dari biasanya (above
mainstream), adalah hal yang selanjutnya harus kita perhatikan. Merek yang
variatif, ataupun tempat yang nyaman, akan membuat para pelanggan betah dan
tetap setia kepada kita, sebagai pengelola. Dapat saja kita amati, bahwasanya
rumah makan yang laris, adalah rumah makan yang cara penyajiannya above
mainstream.
REFERENSI
Setiabudi, Jaya. 2008. The Power of Kepepet. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.