Upload
inggrid-sinaga
View
580
Download
40
Embed Size (px)
Citation preview
Lingkungan Finansial Internasional
Pendahuluan
Perusahaan-perusahaan multinasional dewasa ini harus berhubungan dengan
system moneter internasional yang penuh kompleksitas, tantangan, dan resiko. Para
manajer perlu memahami nilai mata uang. Kurs valuta menunjukkan jumlah unit dari
satu mata uang yang dibutuhkan untuk memperolah satu unit mata uang lainnya.
Biarpun definisi ini terkesan sederhana, para pemasar internasioanal tetap penting untuk
mengetahui nbagaimana suatu kurs sederhana, para pemasar internasional tetap penting
untuk mengetahui bagaimana suatu kurs valuta pada awalnya ditentukan dan mengapa
kurs tersebut berubah. Pemahaman seperti itu dapat membantu para manager
mengantisipasi dan merespon fluktuatif kurs valuta dan membuat keputusan yang
menyangkut berbagai situasi yang dipengaruhi oleh fluktuasi tersebut. Seperti
penentuan sumber pengadaan bahan baku dan komponen dan lain-lain.
Sistem Moneter Internasional
Sistem Moneter Internasional (international Monetary System) adalah suatu
sistem institutional di antara bank-bank sentral dari negara negara yang menjadi anggota
dana moneter international (international Monetary Fund, IMF), keseluruhan sistem
moneter ini meliputi beraneka ragam lembaga, instrument financial, peraturan, dan
prosedur yang di dalamnya pasar valuta asing berfungsi. Tujuan system ini adalah
menciptakan suatu lingkungan international yang kondusif bagi arus bebas lalu lintas
barang, jasa dan modal di antara Negara-negara. Sistem ini juga berusaha menciptakan
pasar valuta asing yang mantap, menjamin konvertibilitas valuta, dan menjamin
likuiditas yang memadai. IMF merupakan salah satu organisasi pokok di dalam system
tersebut.
Dana Moneter Internasional, IMF
Berdasarkan pertemuan Breeton Wooda, News Hampshire tahun 1944
terbentuklah organisasi dana moneter international, IMF. Oraganisasi tersebut dirancang
untuk mempromosikan stabilitas kurs pertukaran dan untuk mempermudah arus valuta
Internasional. Selain itu dalam pertemuan tersebut juga disepakati pembentukan bank
dunia. Dimana fungsinya adalah mempromosikan proyek pembangunan melalui
penggunaan pinjaman bersuku bunga rendah.
Tujuan IMF
1. mempermudah pertumbuhan perdagangan internasional yang seimbang
2. mempromosikan stabilitas valuta dan system valuta secara teratur dan
menghalangi depresiasi mata uang yang kompetitif’
3. Mengupayakan eliminasi restriksi valuta yang menghambat pertumbuhan
perdagangan dunia
4. Membuat sumber daya finansial tersedia bagi anggota-anggotanya agar
memungkinkan mereka mengoreksi ketimpangan pembayaran tanpa menempuh
langkah-langkah destruktif bagi kesejahteraan internasional dan nasional
5. Membentuk sistem pembayaran multilateral
6. Membentuk cadangan valuta siaga
Masalah Likuiditas
Salah satu perkara serius dengan sistem bretton Woods adalah dalam
praktiknya kekakuan sistem ini menggantikan keluwesannya. Negara-negara tidak
mengubah kurs valutanya sampai merebak krisis terhadap mata uang mereka. Lambat
laun terbukti bahwa nilai dollar, sebagai cadangan valuta dunia, harus selalu terhadap
emas. Pada tahun 70 an saat perekonomian dari banyak negara beangsur kuat, terbukti
bahwa emas dan mata uang yang dapat diterima secara internasional tidak dapat
memenuhi permintaan cadangan valuta asing. Negara.negar tersebut. Terdapat
permintaan yang lebih besar untuk aset cadangan untuk membiayai transaksi
internasional dari pada aset yang tersedia. Di samping itu pertumbuhan akumulasi dollar
di luar amerika serikat selama kurun waktu 60 an mengancam stabilitas kurs tetap.
Kelebihan dolar ini mengancam untuk terjadinya penurunan dollar yang dapat merusak
cadangan dari negara-negara yang menggunakan mata uang dollar sebagai aset cadangn
mereka.
Pada tahun 19790, dalam rangkah membantu meningkatkan cadangan devisa
unternasional IMF menciptaan hak untuk menarik emas kertas (special Drawing Right,
SDR) sebagai suatu unit nilai untuk menggantikan diollar sebagai reservwe asset dan
dewasa ini sejumlah negara mematok mata uang mereka dengan SDR Nilai SDR saat
ini didasarkan pada kurs harian pasar uang dari sekelompok mata uang yang terdiri dari,
dollar, yen,euro.
Bentuk Bantuan IMF
1. Credit tranche drawing ( kredit secara bertahap) memungkinkan Negara anggota
meminjam, dalam empat tahap, dana-dana yang setara dengan jumlah total
subkripsi dana atau kuotanya. Setiap tahap penarikan kredit merrupakan 25
persen dari kuota Negara anggota. Peminjam dengan fasilitas ini adalah
berjangaka pendek dan akan dibayar kembali dalam delapn kali cicila, yang
harus lunas dalam 5 tahun sejak penarikan.
2. Extended Fund Facility ( Fasilitas dana yang diperluas) Landasan pemikiran
fasilitas ini adalah untuk memberikan waktu kepada Negara anggota untuk
mengoreksi distorsi kebijakan dan structural dalam perekonomian mereka tanpa
menaanggung guncangan transisi yang terlalu lancar. Bantuan diberikan atas
dasar program korektif spesifik yang diusulkan oleh Negara peminjam. Program
ini biasanya terentang selama periode tiga tahun. Peminjaman diperbolehkan
sampai 140 persen dari kuota Negara anggota. Angsuran pertama dimulai
setelah 4,5 tahun dan angsuran terakhir dibayar setelah 10 tahun peminjaman.
3. Compensatory Financing Fasility (fasilitas pendanaan kompensasi) dibentuk
untuk menyediakan bantuan financial terutama kepada Negara berkembang yang
menghadapai kesulitan neraca pembayaran karena kekurangan ekspor yang
temporer yang terjadi karena faktor-faktor di luat kendalinya. Pelunasan
biasanya dilakukan tiga sampai lima tahun setelah peminjaman.
4. Fasilitas pendanaan suplementer dan kebijakan akses yang dimekarkan
(Suplementary Financing facility) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari
Negara anggota yang ketidakseimbangan dalam neraca pembasyarannya tidak
sanggup dibiayai dari alokasi kuota normal mereka. Dana pinjaman ini diperloeh
dari Negara surplus. Jangkah waktu pengembaliannya paling akhir diluansi tujuh
tahun setelah peminjaman.
5. Fasilitas penyesuaian structural. Merupakan fasilitas yang dirancang untuk
memberikan bantuan financial kepada nedara anggota yang melakuakn program
spesifik penyesuaian structural di dalam perekonomian mereka. Program
penyesuan structural pada dasrnya merupakan perangkat langkah kebijakan yang
dirancang untutk menatakeseluruhan efisiensi dan kapasitas produktif
perekonomian dan juga menghilangkan berbagai distorsi yang ada atau
kelemahan operasional lainnya.
Sistem Mengambang Terkendali
Argumen utama untuk kurs valuta fleksibel adalah kurs tersebut lebih realistis
dibandingkan kurs tetap. Kurs fleksibel juga dapat membantu untuk mencagah deficit
yang membandel, menawarkan likuiditas yang lebih baik karena cadanga tidak
dibutuhkan dna mengurangi kebutuhan akan tariff dan restriksi lainnya.
Sistem kurs valuta fleksibel yang dihasilkan setelah keputusan IMF 1976
disebut sebagai kurs mengambang terkendali karena terdapat lebih banyak diterminasi
kurs dibandingkan kekuatan pasar harian dari permintaan dan penwaran. Masih pula
teradapat intervansi pemerintah di dalam pasar untuk menyesuaikan dari nilai nilai
valuta mayor. Selain itu banyak negara kecil mematok mata uang mereka dengan valuta
utama tersebut.
Masalah dan tantangan Mendatang
1. Krisis utang internasional
Sepanjang tahun 70an, bank komersial meningkatkan jumlah pijaman kepada
negara berkembang. Akibat melabungnya harag minyak, negara OPEC telah
mendepositkan milyaran dolar pada bank tersebut yang kemudian secara agresif
menyalurkannay dalam bentuk kredit. Namun pada tahun 80an banyak kredit
tersebut yang tertunggak. Hal ini disebabkan oleh
a. meroketnya harga minyak
b. reesi hebat di Negara-negara industri yang menggerogoti pendapatan
ekspor Negara berkembang.
c. Pelonjakan suku bunga yang cepat karena langkah antiinflasioner oleh
Negara industri
2. Orde baru moneter internasional
Permasalahan utama dari krisi seberanya adalah kebutuhan untuk mendaur ulang
valuta agar menyeimbangkan utang dan surplus. Ada 2 usulan yang
direkomendasikan yakni:
a. Sebatas dolar amerika masih digunakan sebagai mata uang cadangan
devisa moneter utama. Amerika serikat akan dalam posisi kaku.
Kemampuan negara lain untuk menggelembungkan aset mereka dengan
menginvestasikan cadangan akan sanagt bergantung pada kesediaan
amerika untuk menerima kenaikan dalam kewajiban mereka untuk
menghilangkan kenaikan ini dalam aset. Untuk mengoreksi
permasalahan ini, solusi yang dianjurkan adalah agar tiga mitra dagang
utama (Amerika, Jerman,Jepang) yang secara kolektif mengahasilkan 50
persen dari impor dan ekspor dunia, merekonsiliasikan rekeningmereka
satu sama lain, dengan menggunakan emas sebagai pertukaran.
b. Sejumlah negara Eropa telah mengusulkan ancangan berbeda yang
diberikan untuk likuiditas internasional dan stabilitas dalam kurs valuta.
Mereka merekomendasikan implementasi sebuah sistem yang serupa
dengan yang digunakan oleh sistem moneter eropa.
Kerja sama Ekonomi
Tidak peduli apapun langkah yang diambil untuk mengubah sistem moneter
internasional, tanpa kerja sama ekonomi antara kekuatan-kekuatan ekonomi utama tidak
akan ada perubahan yang terjadi.
Penentuan Kurs Valuta
Kurs valuta (exchange Rate) ditentukan oleh salah satu dari tiga sistem kurs valuta :
1. Sistem mengambang bebas
Valuta-valuta yang berfluktuasi merespon secara bebas kondisi permintaan dan
penawaran secara relatif bebas dari intervensi pemerintah.
2. Sistem kurs tetap terkendali
Pihak pihak berwenag misalnya natar indonesia dan Amerika membiarkan
terjadinya perubahan kurs valurta di antara dua mata uang mereka, agar kedua
mata uang tersebut mencapai ekuilibrium kurs yang baru. Sungguhpun demikian
dalam kenyataannya salah satu atau kedua negara tersebut bisa saja tidak
menghendaki kurs pertukaran berubah.
3. Sistem kurs tetap otomatik
Aeperti pada sistem kurs tetap terkendali, anggaplah bahwa indonesia dan
Amerika setuju untuk mempertahankan kurs tetap dengan menetapkan supali
uang domestik mereka menurut jumlah cadangan yang dimiliki oleh bank sentral
mereka dan dengan mendominasikan nilai mata uangnya dalam aset cadangan.
Di dalam sistem kurs tetap otomatis, Amerika secara hipotesis akan enjual emas
untuk memperoleh rupiah yang dibutuhkan. Tapi terdapat penyesuaian otomatis
dalam upaya mencegah amerika tidak kehabisan emas. Sistem ini berbeda
dengan sistem sebelumnya dalam hal bahwa penyesuaian kurs valuta tidak
tergantung pada intervensi pemerintah, tetapi lebih tergantung pada perubahan
dalam suplai uang domestic.
Paritas Daya Beli
Merupakan teori kunci yang menjelaskan hubungan di antara valuta-valuta.
Teori ini menyatakan bahwa kurs valuta di antara dua mata uang akan ditentukan oleh
daya beli relatif dari kedua mata uang tersebut.
Rumus berikut dapat digunakan untuk mengaitkan inflasi dengan perubahan kurs
Dimana : e= kurs pertukaran yang dikutip dalam jumlah unit mata uang domestik untuk
satu unit mata uang asing.
e t - e o = i ht - i ft eo 1 +ift
i= tingkat inflasi
h= menunjukkan dalam negeri
f=menunjukkan luar negeri
o=menunjukkan awal periode
t=menunjukkan akhir periode
Suku Bunga
Untuk menghubungkan suku bunga dengan kurs valuta, pemasar perlu terlebih
dahulu mengaitkan suklu bunga dengan inflasi. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan efek fisher. Teori ini menguraikan hubungan antara inflasi dan suku
bunga di dua negara. Terdapat tiga elemen kunci yakni:
1. suku bunga nominal
2. laju infliasi
3. Suku bunga riil
Efek fisher menyebutkan bahwa pada saat laju inflasi meninggi, akan
demikian pula halnya dengan suku bunga nominal karena pemberi pinjaman ingin
melindungi suku bunga riil. Suku bunga nominal r di sebuah negara ditentukan oleh
suku bunga riil R dan tingkat infasi i sebagai berikut:
(1+r)= (1 +R) (1 + i)
Kebijakan Kredit
Tingkat kredit yang ditawarkan ditentukan oleh:
a. faktor-faktor spesifik perusahaan seperti ukuran, pengalaman dalam
perdagangan internasioanal dan kapasitas untuk membiayai transaksi.
b. Berbagai karakteristik pasar seperti taraf pembangunan ekonomi dan
ketersediaan alat-alat pembayaran
c. Faktor-faktor yang berkaitan dengan suatu transaksi tertentu seperti jumlah
pembayaran dan kebutuhan untuk proteksi.
Kebijakan kredit harus:
a. membantu eksportir menentukan tataran resiko yang bersedia diterimanya
b. memungkinkan eksportir menggali cara baru untuk membiayai ekspor
c. mempersiapkan eksportir terhadap perubahan lingkungan.
Sumber-Sumber Pembiayaan
Forfaiting and factoring
Suatu teknik pembayaran perdagangan yang dikembangkan di eropa dan
pertama kali digunakan oleh bank komersial eropa dalam membiayai perdagangan ke
negara eropa timur. Forfating memberikan dana tunai kepada eksportir saat pengapalan
barang. Dalam suatu perjanjian forfaiting, importir membayara eksportir dengan bill of
exchange yang dijamin oleh leading bank di negara importer
Perusahaan tertentu yang dikenal sebagai factoring houses (perusahaan anjak
piutang) dapat membeli piutang seorang eksportir pada suatu harga yang didiskontokan.
Bankers Acceptances
Adalah wesel berjangka yang ditaril oeh sebuah bank. Dengan menerima
wesel berjangka tersebut bank berjanji tanpa syarat untuk membayar pemegang wesel
sejumlah dana pada waktu yang telah ditetapkan. Dengan demikian bank menciptakan
suatu instrument yang sudah ternegosiasikan yang dapat diperdagangkan secara bebas.
Discounting
Meskipun trade draft tidak diterima oleh sebuah bank. Eksportir tetap masih
dapat mengkonversikan trade draft tersebut menjadi kas dengan cara pendiskontoan.
Exporter menempatkan draft dengan sebuah bank atau lembaga keuangan lainnya dan
pada gilirannya mendapat face value wesel dikurangi bunga dan komisis. Dengan
mengansurasikan wasel terhadap resiko politis maupun komersial, eksportir kerapkali
membayar auku bunga yang rendah. Jika terjadi kerugian yang ditutp oleh penjamin
(insurer) agen yang mengansurasika akan membayar kembali kepad eksportir atau
lembaga lainnya yang terhadapnya eksportir mentransfer wesel tersebut.
Faktor-Faktor kunci dalam strategi pembiayaan jangka pendek
1. Seandainya kontrak berjangka tidak tersedia, isu krusia adalah apakah
perbadaan suku bunga nominal diantara valuta sesuai dengan perubahan
kurs valuta yang diantisispasi.
2. Faktor kedua adalah elemen resiko valuta
3. kadar penghindaran resiko
4. jika kontrak berjangka tersedia, resiko mata uang haruslah bukan
merupakan sebuah faktor dalam strategi peminjaman perusahaan
5. Denominasi mata uang dari peminjam korporat menjadi masalah bila
terdapat ketidaksimetrisan pajak
6. Resiko politis
Tujuan pembiayaan jangka pendek
1. Meminimlakan biaya taksiran
2. meminimlakan resiko tanpa memperhatikan biaya
3. pengorbanan biaya terharapakna dan resiko sistematik
4. pengorbanan biaya terharapkan dan resiko keseluruhan
Opsi-Opsi Pembiayaan Jangka Pendek
pembiayaan antar perusahaan
cara yang kerap dipakai untuk membiayai afliasi asing adalah memina anak
perusahaan atau induk perusahaan menyediakan pinjaman antar perusahaan.
Pembiayaan mata uang lokal
Afliasi dari perusahan multinasional biasanya mencoba untuk mebiayai
kebutuhan modal kerjanya secara lokal. Karena semnua negara industri dan sebagian
besar negara berkembang memiliki sistem perbankan yang telah berkembang dengan
baik.
Pinjaman bank
a. pinjaman jangka pendek
biasanya dibuat untuk periode wakyu yang tetap, biasanya 90 hari
b. Lini kredit
Perjanjian informal yang memungkinkan perusahaan meminjam dari bank
sampai batas maksimal yang ditetapkan.
c. overdraft
di Negara-negara selain amerika serikat bank cenderung meminjamkan melalui
pinjaman overdraft. Dimana adalah suatu lini kredut yang terhadapnya wasel
dapat ditarik sampai jumlah maksimal yang ditetapkan.
d. Revolving credit agreement
Perjanjian kredit berulang-ulang dimanan hampir sama dengan lini kredit
namun bank secara legal menambah kredit sampai kepada batas maksimal.
Surat berharga komersial
Surat promes tidak dijamin yang biasanya dijual oleh perusahaan besar atas
dasar diskon kepada pemodal institusional dan kepada korporasi lainnya.
Jenis resiko finansial
1. perubahan internal
2. pembeli kehilangan pelanggan kunci
3. kesulitan tak terduga yang dialami oleh pembeli dalam memenuhi pengeluaran
operasinya.
4. bencana alam
5. pembayaran yang tertunda
Pengelolahan Resiko Finansial
Resiko valuta asing
Pada saat pemasar internasional menerima pembayaran dalam suatu mata uang
yang berbeda dari mata uang negaranya, terdapat resiko penurunan nilai valuta asing
selama kurun waktu antara penandatanganan kontrak dan penerimaan mata uang asing.
Jika pemasar internasional tidak mengambil langkah untuk mengelolah fluktuasi kurs
valuta asing , kerugian mungkin akan muncul.
Pasar Valuta Asingadalah mekanisme daya bel;i antara dua negara ditrasnfer,
kredit disediakan untuk trasnsaksi internasional dan pajanan trhadap resiko fluktuasi
kurs dapat valuta dapat diminimalkan.
Pengelolahan Resiko Valuta Asing
Pada saat pemasar internasional melakukan transaksi dalam mata uang asing
dia menempuh resiko akan menderita kerugian finansial yang diakibatkan oleh fluktuasi
nilai mata uang yang digunkan.
Eksposur transaksi
Adalah resiko arus kas masa datang perusahaan yang terganggu oleh fluktuasi
kurs valuta. Perusahaan yang mengharapkan arus masuk valuta asing akan dihadapkan
dengan eksposur transaksi sebatas bahwa nilai arus masuk ini dapat dipengaruhi oleh
perubahan kurs mata uang mereka terhadap valuta yang dikehendaki untuk konversi.
Eksposur transiasi
Kadar yang terhadapnya laporan keungan dan neraca terkonsolidasi dari
sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Muncul manakala
rekening anak perusahaan dikonsolidasikan di kantor pusat pada suatu kurs yang
berbeda dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi.
Eksposur ekonomi
Konsepsi eksposur valuta asing yang relatif lebih luas. Karekteristik utamanya
adalah merupakan suatu cara pandang jangka pnjang yang berorientasi multitransaksi
terhadap ekspusur valuta asing dari perusahaan yang terlibat dalam binnis
internaional.dengan defifnisi standarnya adlah kadr yang terhadpanya fluktuasi kurs
valas akan mempengaruhi nilai sekarang dari arus kaas yang akan datang dari sebuah
perusahaan.
Eksposur pajak
Merupakan dampak dari berbagai perubahan dalam keuntungan atau kerugian
perusahaan karena fluktuasi kurs valuta atas kewajiban pajaknya.
Instrumen-instrumen pelindung
1. Modifikasi resiko ( menaikkan harga dan mengedakan utang lokal)
2. menjamin sendiri ( Mengubah leads dan legs)
3. menggeser resiko ( Pembelian opsi-opsi)
Pengelolahan pemasaran dari resiko Valuta
Pemilihan pasar
Dari segi ekposur pertimbangan kuncinya adalh dampak peruahan mata uang
terhadap pendapatan yang akan diperoleh dari penjual masa datang pad masing-masing
Negara selain itu penting pula mem[ertimbangkan isu segmentasi pasar di dalm masing-
masing Negara. Seleksi dan segemntasi pasar meberikan parameter pokok yang di
dalamnya perusahaan sanngup menyesuiakan bauran pemasaran sepanjang waktu
Strategi penentuan harga
Dampak perubahan kurs harus dijadikan faktor dalam penentuan harga.
Pangsa pasar versus marjin keuntungan
Perusahaan yang menjual produknya keluar negeri sebaiknya mengikuti
proporsi standart ekonomi dari penentuan harga yang memaksimalkan keuntungan
rupiahnya Dalam memutuskan apakah menaikkan haraga dengan mengikuti devaluasi
valuta asing, perusahaan harus memutuskan bahwa tidak hanya penjuanaln yang akan
lenyap hari ini. Tetapi juga kemungkinnan hilangnya penjualan di masa mendatang.
Alasannya adalah bahwa begitu mereka membangun pangsa pasar, perusahaan asing
mungkin akan mendorong kembali.
Frekuensui penyesuiain harga
Perusahaan-perusahaan dalam kancah persaingan internasional berbeda dalam
kemampuannya dan kesediaan mereka untuk meyesuaikan harga guna merespon
perubahan kurs. Beberapa perusahaaan secara konstan menyesuaikan harga mereka
terhadap perubahan kurs. Meskipun demikian perusahaan lainnya merasa bahwa harga
yang stabil merupakan unsur kunci dalam mempertahankan basis pelanggan mereka.
Strategi promosional
Sebaiknya menyimak perubahan kurs yang diantisipasi . isu kunci dalam
setiap program pemasaran adalah besarnya anggaran promosional Perusahaan yang
mengekspor produknya setelah devaluasi domestik mungkin akan menjumpai bahwa
terjadi keniakan imbalan per pengeluaran rupiah atas periklanan. Devaluasi dapat
menjadi momentum yang baik dalam mengevalusai ulang bauran periklanan, penjualan
pribadi dan promosi dilain pihak mungkin mengurangi kembalian atas pengeluaran
pemasaran dan bisa menuntut adanya perubahan yang fundamental dalam kebijakan
produk perusahaan.
Strategi produk
Fluktuasi valuta asing dapat mempengaruhi penentuan waktu pengenalan
produk baru. Dalam periode ketidakpastian valuta, distributor boleh jadi enggan untuk
menerima berbagai resiko pengenalan produk baru yang menyerap investasi di muka
dalam biaya pemasaran.demikian pula dengan penghapusan produk, pada saat produk
menjadi usang atau tidak digemari lagi oleh konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai
pertimbangan resiko valuta.
Fluktuasi kurs juga mempengaruhi keputusan lini produk. Yang berkaitan
dengan isu segmentasi pasar adalah perusahaan yang mengikuti pasar asing setelah
devalusi mata uang dalam negeri besar kemungkinannya untuk mampu memperluas lini
produknya dan mencakup spektrum konsumen yang lebih luas
Pengelolahan Produksi Dari Resiko Valuta
Bauran masukan
Efek prinsipil dari suatu perubahan kurs valuta riil adalah mengubah harga
barang yang diproduksi secara domestik relatf terhadap produk-produk asing.
Perusahaan yang dikelolah dengan baik seyogyanya secara konstan mencari cara
menstibtusikan antara berbagai masukan domestik dan asing, tergantung pada harga
relatif yang dibutuhkan dan kadar subtitusi yang mungkin.
Pergeseran produksi di antar pabrik-pabrik
Perusahaan multinasional dengan sistem produksi di seluruh dunia mampu
mengalokasikan produksi diantara babarapa pabrik mereka sejalan dengan perubahan
biaya produksinya. Strategi-strategi pergeseran produksi mensyaratkan bahwa
perusahaan multinasional telah membuat portofolio pabrik di semua sudut dunia.
Lokasi pabrik
Perusahaan tanpa fasilitas asing yang mengekspor ke sebuah pasar kompetitif
yang mata uangnya telah didevaluasi boleh jadi akan menjumpai bahwa komponen
penentu sumber di luar negeri adalah tidak memadai untuk mempertahankan
profitabilitas unit. Terlepas dari keragu-raguan sebelumnya perusahaan mungkin harus
mencari pabrik baru di luar negeri.
Meningkatkan produktifitas
Banyak perusahaan Amerika yang dihantam oleh kompetisi asing melakukan
berbagai upaya luar biasa guna memebenahi produktivitas mereka menutup pabrik yang
tidak efisien, melakukan otomatisasi, dan menegosiaiskan berbagaui pemotongan uph
dan gaji serta konsensi peraturan kerja dengan serikat pekerja.
Perencanaan untuk perubahan kurs valuta
Meskipun perubahan kurs tidak dapat diprediksi, rencana kontingensi masih
dapat disusun. Langkah pertama adalah menyususn beberapa skenario valuta dan
menganalisis efeknya terhadap posisi kompetitif perusahaan di bawah setiap kondisi
tersebut.
Manajemen Finansial Multinasional
Fungsi keunagan memiliki dua aspek prinsipil:
1. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis
2. memastikan suatu kembalian finansial yang memadai atas aset perusahaan yang
sepadab dengan tujuannya.
3.
pengelolahan uang
berhubungan dengan sumber dan penggunaan dana. Melibatkan berbagai
pertimbangan. Pengelolahan financial selalu menjadi masalah yang pelik karena
masalah komunikasi, perbedaaan waktu dan jarak. Sifat aneh pasar valutadan berbagai
restriksi kredit
terdapat beberapa pedoman untuk pengelolahan dana yang sehat yakni:
1. membuat manajeman keuangan antisipatori
2. Menelaah dan memperkuat system pelaporan
3. memusatkan pengendalian atas resiko eksposur
4. memusatkan pengendalian atas resiko
5. menutup eksposur transaksional
6. menganalisis dan membuat keputusan financial atas dasar setelah pajak
7. memastikan ketersediaan kredit pada pasr-pasar yang tak pasti atas suatu basis
masing-masing anak perusahaan.
8. mengkoordinasikan manajemen resiko valuta secara erat dengan pengelolahan
likuiditas
9.
Repratiasi Dana
Dalam bisnis domestik, suatu keputusan finansial penting yang dibuat oleh
sebuah korporasi adalah penyusunan kebijakan deviden kebijakan deviden
internasional ditentukan oleh faktor:
1. implikasi pajak
2. risiko politis
3. risiko valuta asing
4. asia dan ukuran afliasi
5. ketersediaaan dana
6. kehadiran mitra usaha patungan
prasyarat-prasyarat
terdapay sejumlah faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemampua n korporasi
multinasional dalam memanfaatkan sistem transfer keungan internalnya. Faktor itu
mencakup:
1. banyaknya hubungan finansial
2. volume transaksi antar afliasi
3. pola kepemilikan afkliasi asing
4. regulasi pemerintah
kebutuhan informasi
supaya memanfaatkan penuh sistem keunagn globalnya, perusahaan multinasional
membutuhkan informasi rinci menyangkut faktor berikut ini:
1. kebutuhan pembiayaan afliasi
2. sumber dan biaya kredit dari luar
3. hasil investasi lokal
4. perubahan mata uan yang diperkirakan
5. saluran finansial yang tersedia
6. volume transaksi antar afliasi
7. faktor pajak yang relevan
8. restriksi dan regulasi pemerintah atas arus dana
konsekuensi keperilakuan
manipulasi atas harga transfer barang dan jasa, menyesuaikan pembayaran deviden, dan
mengarahkan dan memperlambat remitansi akan menyebabkan realokasi keuntungan
dan likuiditas diantara berbagai afliasi korporat. Walupun tujuan intervensi korporat ini
adalah untuk meningkatkan keuntungan namun dapat menyebabkan kebingungan dan
kekacauan komputasional