Upload
lamthuan
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penggalian lebih dalam mengenai buku ilustrasi cerita anak usia lima sampai
tujuh tahun membutuhkan teori sebagai dasar. Berikut merupakan kerangka teori
yang menjadi dasar acuan penelitian. Kerangka yang tertera menunjukkan uraian
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tema sebagai inti dari penelitian.
Buku Ilustrasi "3 Keajaiban Objek Wisata
Indonesia
Anak-anak usia 5-7 tahun
Buku cerita
Ilustrasi
Objek Wisata
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
8
Disini akan dijelaskan mengenai pengertian buku cerita secara umum,
pengertian ilustrasi dan mengerucut pada objek wisata. Penelitian berikutnya
adalah mengenai kondisi target sasaran, dalam hal ini adalah anak-anak usia lima
sampai sepuluh tahun. Kondisi dari psikologi target penelitian dijelaskan sesuai
dengan kebutuhan peneliti. Hal ini sangat penting untuk mengarahkan karya akhir
pada tujuan yang tepat sehingga pesan dan maksud dari penelitian dapat
tersampaikan.
Beberapa teori tentang buku sebagai media juga merupakan hal yang
penting untuk dilihat dan ditelaah. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam membuat buku yang efektif dan tepat sasaran akan diuraikan sesuai dengan
kebutuhan. Dari hal ini kemudian diharapkan agar buku yang dihasilkan bukan
hanya memenuhi target yang dituju dari segi komen atau isi, tetapi lebih lanjut
pada material dan harga yang dapat dicapai.
Unsur utama dan terpenting dalam penelitinan ini adalah desain. Desain
komunikasi visual sebagai bidang ilmu yang menjadi inti pembahasan, akan
diuraikan secara umum. Sebagai dasar pembuatan karya, prinsip-prinsip dan
elemen-elemen desain akan dibahas. Hal ini kemudian akan difokuskan pada
ilustrasi, sebagai salah satu elemen dalam desain komunikasi visual. Ilustrasi
inilah yang kemudian menjadi elemen utama dalam pembuatan buku ilustrasi
untuk anak-anak.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
9
Unsur-unsur dalam kerangka ini akan membantu merunutkan masalah yang
diangkat menjadi topik penelitian. Hasil tersebut akan diarahkan pada pemecahan
masalah atau solusi dalam bentuk karya akhir.
2.1 Elemen dan Prinsip Desain
2.1.1 Elemen Desain
Desain grafis sebagai seni dekat dengan keindahan (estetika). Bagi setiap orang
kualitas keindahan suatu karya visual akan berbeda-beda. Dalam menghasilkan
sebuah karya visual desain grafis yang menarik dan bernilai seni, dibutuhkan
pemahaman terhadap elemen-elemen atau unsur-unsur dasar desain grafis.
2.1.1.1 Garis (Line)
Garis dalam desain grafis dibagi menjadi 4, yaitu: vertikal, horisontal, diagonal,
dan kurva. Garis membantu menggabungkan dua bidang berbeda, membuat
keteraturan, mengarahkan pandangan dan memberikan kesan bergerak. Selain itu ,
garis digunakan untuk memisahkan posisi antara elemen grafis lainnya di dalam
suatu media. Dengan kemampuan yang baik, penggunaan garis dapat
meningkatkan keterbacaan, bentuk dan pesan sebuah desain.
2.1.1.2 Bentuk (Shape)
Bentuk adalah suatu bidang yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur
(garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang
pada arsiran atau karenanya adanya tekstur. Bentuk bisa berupa wujud alam
(figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur). Bentuk
memiliki perubahan wujud berupa stilisasi, distorsi, dan transformasi.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
10
2.1.1.3 Arah
Semua garis memiliki arah, yang terdiri atas arah horisontal, vertikal dan
diagonal. Arah horisontal memiliki kesan ketenangan dan kestabilan, arah vertikal
memiliki kesan keseimbangan, formalitas dan kewaspadaan, sedangkan arah
diagonal atau miring memiliki kesan bergerak atau tindakan (dinamis).
2.1.1.4 Ruang (Space)
Ruang timbul akibat adanya persepsi mengenai kedalaman. Sehingga, kesan jauh
dan dekat, tinggi dan rendah, tampak melalui indra penglihatan.
2.1.1.5 Tekstur (Texture)
Tekstur adalah unsur rupa yang dapat menunjukkan rasa permukaan sebuah bahan
(material), yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai
bentuk rupa, baik dalam bentuk nyata ataupun semu. Misalnya kesan tekstur kayu,
bulu atau gelas.
2.1.1.6 Warna (Color)
Warna dapat memberikan kesan dan kesan yang mendalam. Warna merah
misalnya mengesankan semangat, kegairahan, dan panas api. warna ungu
mengesankan kepucatan, layu dan tidak semangat. Kombinasi antar warna dapat
memberikan kesan visual yang bervariasi, yang tentu saja berdampak pada hasil
karya desain grafis. Pemilihan warna akan menimbulkan efek yang luar biasa
pada kesan desain dan cara orang lain meresponnya (feedback).
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
11
2.1.2 Prinsip Desain
Prinsip desain adalah suatu aturan atau guide dalam desain grafis yang digunakan
dalam membuat sebuah desain. Dengan menggunakan prinsip desain tersebut
seorang desainer dapat dengan mudah menyatukan komposisi dan kesan yang
akan disampaikan pada sebuah desain.
2.1.2.1 Ruang Kosong (White Space)
Ruang kosong bertujuan agar sebuah karya desain tidak terlalu padat dalam
penempatannya pada sebuah bidang media. Dengan demikian sebuah objek akan
menjadi dominan.
2.1.2.3 Kejelasan (Clarity)
Kejelasan atau clarity dapt mempengaruhi kesan dan pesan yang diterima oleh
masyarakat terhadap sebuah karya. Kejelasan sebuah karya desain, akan lebih
mudah dimngerti dan tidak menimbulkan makna ganda atau ambigu.
2.1.2.4 Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan dalam desain grafis diartikan tepat dan tidak berlebihan. Sebuah
karya desain grafis yang sederhana mendorong masayarakat untuk menatap lama
dan tidak merasa jenuh. Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak
lebih dan tidak kurang.
2.1.2.5 Empasis (Point of Interest)
Empasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi
yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian
sehingga mencapai nilai artistik.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
12
2.2 Ilustrasi
Secara etimologi kata ilustrasi (illustration) berasal dari bahasa Latin, Illustrate
yang memiliki arti menjelaskan atau menerangkan sesuatu hal, yaitu cerita atau
artikel dengan gambar. Melalui ilustrasi, tulisan atau cerita akan lebih mudah
dimengerti dan menarik minat pembaca.
Menurut situs kbbi.web.id (2012: 26 November 2013), ilustrasi adalah
gambar/foto/lukisan yang dapat digunakan untuk membantu memperjelas isi buku
karangan. Sedangkan uarts.edu (n.d.: 26 November 2013) menjelaskan ilustrasi
sebagai bentuk seni yang mengidupkan konsep dan ide cerita melalui gambar,
baik dibuat secara manual atau digital.
Dalam bukunya yang berjudul What is Illustration? Oleh Lauren Zeegen
(2009: 6-7) memaparkan bahwa, dalam menyampaikan suatu pesan kepada
pembaca, ilustrasi harus efektif dan memenuhi beberapa kriteria berikut:
1. Mempunyai daya tarik
2. Kejelasan
3. Sederhana
4. Mudah untuk dimengerti
5. Mewakili isi cerita (representatif)
Ia juga mengklasifikasikan teknik ilustrasi ke dalam lima bagian, yakni
ilustrasi cerita, ilustrasi artikel, ilustrasi sampul, karikatur dan vignet. Berdasarkan
pembagian tersebut buku cerita bergambar dapat termasuk ke dalam ilustrasi
cerita. Berikut penjelasan dari klasifikasi seni ilustrasi:
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
13
1. Ilustrasi cerita, terdiri dari:
a. Ilustrasi cerita bergambar
Gambar-gambar tidak bergerak yang disusun hingga membentuk sebuah
jalinan cerita.
b. Ilustrasi cerpen/novel/roman.
c. Ilustrasi Kartun.
Gambar-gambar yang memuat cerita atau pesan dalam wujud humor,
sehingga bersifat lucu dan menghibur.
d. Ilustrasi Artikel
Gambar yang dugunakan untuk meperjelas suatu tulisan. Dapat berupa
bagan, diagram, tabel dan rangkaian gambar.
e. Ilustrasi Sampul (cover)
Gambar yang mewakili isi yang terkandung dalam sebuah buku, komik,
jurnal ilmiah, dan majalah.
f. Karikatur
Gambar potret wajah yang secara sengaja mengubah anatomi wajah sehingga
mengalami deformasi bentuk, akan tetapi objek asli masih dapat dikenali
secara visual.
g. Vignet
Gambar yang lebih menekankan ekspresi dan eksplorasi bentuk gambar
simbol. Vinget sering dijumpai ada karya satra dan bertujuan untuk
memberikan keindahan.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
14
Dilihat dari segi teknis, ilustrasi dibagi kedalam beberapa teknik, yaitu:
1. Ilustrasi Tangan (Hand Drawing)
Teknik yang mengandalkan ketrampilan tangan dalam menggunakan pensil,
pen, kuas, air brush, dan sebagainya.
2. Ilustrasi Fotografi
Teknik membuat gambar dengan menggunakan bantuan kamera.
3. Teknik Gabungan
Teknik yang memadukan teknik ilustrasi tangan dengan teknik fotografi.
Biasanya teknik ini dipadukan secara digital.
2.3 Teori Warna
Warna adalah sesuatu yang dapat kita rasakan melalui indera kita, seperti
layaknya rasa, bau, dan sebagainya. Warna membantu kita untuk melihat
keindahan yang ada di dunia dan membantu kita mengerti segala hal yang ada
disekliling kita. Tanpa warna, kita tidak akan mengetahui akan adanya pelangi.
Warna menjadi elemen utama dari seni, baik itu digital maupun tradisional.
Warna merupakan persepsi, persepsi tiap individu berbeda-beda, berdasarkan otak
kita menerima sinyal visual. (Color, art and The Mind : Microconsciousness,
n.d.).
Dengan pentingnya warna dalam keseharian kita, muncullah teori warna.
Teori warna adalah suatu teori yang menjelaskan arti warna, bagaimana warna
dapat dibuat, hubungan antar warna, dan bagaimana membuat suatu warna baru.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
15
Ewald Hering adalah penemu pertama teori warna ( What Were Early Studies of
Color? : Color Theory, n.d.).
Dari sekian banyak warna yang ada, Chapman (Color Theory for Designers,
part 1: The Meaning of Color, 2010) berpendapat bahwa kita dapat
mengkategorikan warna-warna tersebut menajdi 3 kategori, yaitu warna hangat,
dingin dan netral.
2.3.1 Warna Hangat
Warna hangat adalah merah, oranye, juning dan berbagai variasi dari ketiga warna
tersebut. Semua itu merupakan warna dari api, daun gugur, matahari terbit, dan
matahari terbenam. Warna merah dan kuning merupakan warna primer dan warna
oranye berada diantara keduanya.
2.3.2 Warna Dingin
Warna dingin merupakan warna dari air, malam dan alami serta memiliki sifat
menenangkan, dan santai. Warna dingin adalah warna hijau, ungu dan biru. Warna
biru yang dicampur dengan warna hangat menghasilkan warna dingin lainnya.
Seperti ketika warna biru dicampur dengan warna kuning, mengahsilkan warna
hijau dan ketika warna biru dicampur dengan warna merah, menghasilkan warna
ungu.
2.3.3 Warna Netral
Warna netral sering digunakan sebagai warna latar dari sebuah karya desain.
Namun, serignya dikombinasikan dengan warna yang lebih terang. Ontoh dari
warna netral adalah hitam, putih, abu-abu, coklat, krem dan gading. Lebih lanjut
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
16
lagi, Chapman (2010), menerangkan dari ketiga kategori warna yang ada, masih
terdapat unsur-unsur pendukung atas terjadinya suatu warna. Unsur-unsur
pendukung tersebut antara lain :
2.3.4 Hue
Hue adalah warna pokok dari suatu objek. Biru, hijau, merah adalah contoh dari
hue. Unsur ini menjadi unsur terpenting dari sebuat objek/desain.
2.3.5 Chroma
Chroma merujuk pada kemurnian suatu warna. Semakin sedikit penggunaan
warna hitam dan putih, semakin tinggi pula chroma dalam warna tersebut.
Chroma sedikit mirip dengan saturation, tetapi chroma bisa juga disebut tingkat
cerah suatu warna.
2.3.6 Saturation
Saturation adalah kekuatan suatu warna. Semakin rendah tingkat saturation pada
suatu waran, maka warna tersebut nampak hampir hitam-putih dan begitu juga
sebaliknya, semakin tinggi tingkat saturation suatu warna, maka warna terlihat
makin warna-warni.
2.3.7 Value
Value adalah tingat terang warna, seberapa terang atau gelap warna. Warna yang
lebih terang, memiliki tingkat value yang tinggi juga. Contohnya, warna oranye
memiliki value yang lebih tinggi daripada warna ungu tua.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
17
2.3.8 Tones
Tones ada ketika terjadi penambahan warna abu-abu didalamnya. Disebut juga
tingakt kelembutan suatu warna.
2.3.9 Shades
Shades ada ketika terjadi penambahan warna hitam didalam hue untuk membuat
suatu warna terlihat semakin tua.
2.3.10 Tints
Tints ada ketika terjadi penambahan warna putih didalam hue untuk membuat
warna terlihat semakin terang. Terkadang, disebut juga dengan warna pastel.
2.4 Psikologi Anak
Psikologi berasal dari kata bahasa Yunani psyche dan logos. Psyche berarti jiwa
dan logos berarti ilmu. Secara harafiah Psychology atau psikologi diartikan
sebagal ilmu kejiwaan. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena
jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun
tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa terakhir istilah
jiwa sudah jarang digunakan dan diganti dengan istilah psikis.
Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13
(1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang
baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara
langsung.
Anak-anak dengan rentang usia 5 – 10 tahun akan lebih menyukai kisah
dengan alur cerita yang lebih sederhana, karakter simpatik, akhir cerita yang jelas.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
18
Ilustari akan tetap dibutuhkan anak lima tahun untuk membantunya memperkuat
imajinasi cerita yang dibacakan. Imajinasi anak-anak dari sebuah cerita akan
membantu perkembangan mereka dalam hal intelektual, dan emosi.
Melalui sebuah cerita ilustrasi, anak-anak akan mulai kritis dan menjadi lebih
peka terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
Cerita ilustrasi akan dengan mudah membuat anak-anak untuk berimajinasi.
Terutama, cerita-cerita yang biasanya memiliki akhir cerita yang jelas.
Khusus untuk cerita-cerita dongeng, tak sedikit orang yang meragukan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Sebagian orang menilai cerita-cerita ini membawa
nilai-nilai kuno yang tak lagi relevan di masa kini. Namun, para ahli berpendapat,
cerita-cerita yang dinilai kuno dapat pula memberi kontribusi positif pada anak
untuk mengatasi masalah sehari-hari, terutama ketika anak mengidentifikasikan
dirinya pada tokoh baik dan bermoral dalam cerita tersebut.
2.5 Karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani “Karasso” yang berarti “to mark”
(menandai/mengukir) dan memfokuskan pada bagaimana mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Menurut W.B. Saunders,
(1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang
ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari
titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai
kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap. Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan
bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
19
membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya
mempunyai watak, mempunyai kepribadian.
Oleh sebab itu, seseorang yang mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk perbuatan, tindakan atau tingkah laku yang baik, perbuatan yang dapat
dipertanggung jawabkan, saling menghormati dan jujur dapat dikatakan sebagai
orang yang berkarakter baik. Sedangkan apabila seseorang yang mengaplikasikan
nilai keburukan atau kejelekan dalam bentuk perbuatan, tindakan atau tingkah
laku dapat dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek. Jadi dapat disimpulkan
bahwa karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang.
Dari pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter
merupakan gambaran yang dapat dilihat melalui nilai benar dan salah dalam
bentuk tindakan, perbuatan atau tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
2.6 Tipografi
Tipografi (typography) berasal dari bahasa Yunani. typos yang berarti bentuk dan
graphein yang berarti menulis. Secara harafiah Tipografi merupakan perpaduan
antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat
tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi dapat
dikatakan sebagai “visual language”.
Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf,
ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak
vertikal atau horizontalsebuah tulisan pada sebuah bidang desain. Ilmu tipografi
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
20
banyak digunakan pada bidang desain grafis, desain web, percetakan, majalah,
desain produk dan sebagainya.
Berikut beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi James Craig dalam
bukunya “Basic Typography : A Design Manual” (1990 : 38)
1. Roman
Ciri-ciri dari huruf Roman adalah memiliki kaki/serif yang berbentuk lancip pada
ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada
garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah
gemulai dan feminin.
2. Egyptian
Merupakan jenis huruf yang memiliki ciri kaki/serif yang berbentuk persegi
seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang
ditimbulkann adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
3. Sans Serif
San Serif mempunyai ciri-ciri seperti, tanpa kaki/serif, jadi huruf jenis ini tidak
memiliki kaki pada setiap ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang
sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah
modern, kontemporer, dan sama.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
21
4. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau
pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah
kepribadian seseorang dan akrab.
5. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari berbagai macam bentuk-bentuk
huruf yang sudah ada. Perbedaanya hanya pada penambahan hiasan dan ornamen,
atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Menurut situs desainstudio.com dalam artikel yang berjudul “kumpulan font
khas Indonesia karya anak bangsa” yang dimuat pada April 2011 menjelaskan
unsur-unsur budaya Indonesia sangat sarat akan nilai dan makna yang kuat. Walau
tipografi di Indonesia masih dipandang sebelah mata namun, tidak membuat
tipografer-tipografer lokal berhenti berkarya dan berani mengangkat unsur budaya
Indonesia kedalam sebuah karya seni tipografi.
Danton Sihombing dalam artikel “Tipografi dalam Desain Grafis”yang
dimuat situs dgi-indonesia.com mengungkapkan kekagumannya terhadap aksara
Indonesia, seperti aksara Jawa, Bugis, Batak, dll. Selain itu Danton berharap agar
aksara tersebut dapat menjadi inspirasi tipo modern.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
22
2.7 Objek Wisata
Objek wisata berasal dari kata objek (objek) dan wisata yang artinya bepergian
bersama-sama untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang atau
bertamasya. Objek wisata berarti merupakan perwujudan daripada ciptaan
manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa, tempat dan keadaan alam
yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Bagi wisatawan objek
wisata dijadikan sebagai tempat berlibur, rekresi, dan tempat untuk menambah
wawasan.
Menurut James J. Spillane (1994 : 63-72) suatu objek wisata harus
memenuhi lima unsur penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam
menikmati perjalanannya, maka objek wisata harus meliputi :
1. Daya Tarik
Objek wisata haruslah mampu menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya.
Wisatawan termotivasi untuk mengunjungi suatu tempat tujuan diakrenakan :
a. Keindahan alam
b. Iklim dan cuaca
c. Kebudayaan
d. Sejarah
e. Kesukuan (ethnicity)
f. Akses
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
23
2. Fasilitas
Fasilitas yang disediakan di lokasi objek wisata. Jumlah dan jenis fasilitas
tergantung kebutuhan wisatawan. Selain itu fasilitas yang ditawarkan haruslah
sesuai dengan standar kualitas dan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
wisatawan.
3. Infrastruktur
Infrastruktur objek wisata yang penting, meliputi :
a) Sistem air
b) Sumber listrik atau energi
c) Jaringan komunikasi
d) Sistem pembuangan
e) Kesehatan
f) Jalan
4. Transportasi
5. Keramah tamahan (hospitality)
2.8 Anatomi Buku
Anatomi berasal dari bahasa Yunani, anatomia atau anatemnein, yang berarti
memotong dan merupakan cabang ilmu biologi yang berhubungan dengan
struktur dan organisasi mahluk hidup. Sedangkan, anatomi buku berhubungan
dengan struktur dan organisasi buku.
Menurut Dr. K. Satya Murthy dalam bukunya “How to write a book”,
bagian dari buku meliputi judul, kata pengantar, prakata, daftar isi, bab, appendix,
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
24
glossary, bibliography, dan index. Putra (2007 : 45) menyatakan bahwa buku
yang lengkap dan baik terdiri atas empat bagian, yaitu sampul (cover), pendahulu
(preliminaries), isi (text matter), dan penyudah (postliminaries).
1. Sampul (cover)
Sampul sangat penting untuk menarik minat pembeli. John Cremer dalam Putra
(2007 : 46) menyebutkan “You sell a book by its cover.” Pada umumnya orang
memiliki minat untuk membeli buku hanya dengan melihat halaman sampulnya.
Jika diperhatikan buku-buku yang beredar di toko-toko buku sekarang, maka
tampilan sampulnya sangat bervariasi dan bantak menggunakan warna-warna
cerah. Hal tersebut bertujuan untuk menarik daya minat masyarakat agar membeli
buku tersebut.
Sampul buku pada umunya terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu:
a) Sampul Depan
Sampul depan buku biasanya terdiri dari judul, nama penulis, penerbit dan edisi.
Bagian yang penting dari sampul buku adalah judul buku, karena menggambarkan
sekilas tentang isi buku.
Judul terdiri atas tiga jenis, yaitu judul umum, judul bab dan sub-bab.
Judul umum tampak pada halaman sampul. Judul bab umumnya dapat dilihat di
dalam buku.
b) Punggung Buku
Punggung buku terdiri atas judul buku, nama penulis dan logo penerbit. Penulis
tidak perlu membuatnya karena penerbitlah yang akan membuatnya.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
25
c) Sampul Belakang
Sampul belakang buku berisi sinopsis, logo dan nama penerbit dan barcode.
Bagian yang cukup penting dari sampul belakang adalah sinopsis. Sinopsis
berasal dari bahasa Yunani sin dan oftalmos. Sin berarti bersama-sama, sekilas,
selayang pandang dan oftalmos berarti mata atau penglihatan. Jadi sinopsis berarti
sekali (sekilas) melihat (membaca) buku teks.
2. Pendahulu (preliminaries)
Preliminaries berisi halaman judul, halaman copyright, halaman persembahan,
kata pengantar, prakata (jika ada), dan daftar isi, daftar table (jika ada), daftar
gambar (jika ada), dan daftar istilah (jika ada). Berikut ini penjelasan singkat
tentang bagian-bagian dari pendahulu.
a) Halaman judul
Halaman judul memuat judul, nama penulis dan logo penerbit.
b) Halaman copyright
c) Halaman persembahan/dedikasi
d) Kata Pengantar
Kata pengantar biasanya disusun oleh penulis sendiri. Didalam kata pengantar,
penulis menyajikan tujuan penulisan buku, pokok pikiran buku, dan metode
yang digunakan dalam pembuatan sebiah buku. Kata pengantar merupakan
kunci bagi pembaca untuk memahami ruang lingkup dan ciri karya penulis.
e) Prakata (jika ada)
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
26
Tujuan prakata adalah untuk memperkenalkan buku dan pengarang oleh orang
lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan buku tersebut.
f) Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk menunjukkan sekilas apa yang ada di dalam
buku. Di dalam daftar isi, pengarang menyajikan semua bab, sub-bab.
g) Daftar Tabel (jika ada)
h) Daftar Gambar (jika ada)
i) Daftar Singkatan (jika ada)
3. Isi (text matter)
Bagian isi berisi
a) Pendahuluan (Introduction)
b) Judul bab, subbab, dan subsubbab
c) Tujuan Pembelajaran
Dimaksudkan untuk buku teks untuk sekolah dan perguruan tinggi.
d) Penomoran bab, subbab, dan subsubbab.
4. Penyudah (postliminaries)
Bagian penyudah berisi daftar isi, daftar istilah dan index.
a) Daftar pustaka
Daftar isi merupakan daftar buku yang dirujuk oleh penulis.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
27
b) Daftar Istilah (glosarium)
c) Index
2.9 Fotografi
Fotografi berasal dari bahasa Latin yaitu, photos yang artinya adalah cahaya atau
sinar, dan graphein yang artinya tulisan, gambar atau desain bentuk. Oleh karena
itu fotografi secara luas dapat diartikan menggambar dengan menggunakan
cahaya. Sedangkan menurut KBBI fotografi adalah seni dan penghasilan gambar
dan cahaya pd film atau permukaan yg dipekakan.
Menurut situs kelasfotografi.wordpress dalam artikel Pengetian dan Sejarah
Fotografi yang dimuat pada 25 Agustus 2013, fotografi berarti proses atau metode
untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai objek tersebut pada bidang atau media yang peka cahaya..
Tanpa adanya cahaya, tidak ada foto atau gambar yang bisa dibuat. Fotografi juga
merupakan sebuah seni, dan dapat digunakan sebagai media komunikasi. Dalam
kehidupan sehari-hari fotografi dapat dijumpai, baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Contohnya saja koran, majalah, brosur-brosur, pamflet, spanduk,
kalender, internet, dan media-media yang lain, menggunakan foto.
2.10 Digital Imaging
Menurut situs Wisegeek.com dalam artikel yang berjudul What is Digital
Imaging? Membahas pengertian dari digital imaging merupakan seni membuat
gambar digital melalui kamera digital atau dengan melakukan scan terhadap
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
28
dokumen atau data yang diinginkan. Oleh karena itu digital imaging tidak terbatas
pada fotografi saja, tetapi juga tulisan dan karya seni.
Dengan kata lain Digital imaging adalah metode untuk melakukan proses
pengeditan pada gambar yang telah di-scan dari file aslinya, menjadi file digital
dalam bentuk piksel (pixel) agar komputer dapat melakukan manipulasi pada
gambar tersebut dan pada akhirnya membuat tampilan gambar menjadi lebih
indah. Digital imaging sebenarnya telah berkembang sejak tahun 1960 dan 1970
sebagai solusi untuk mengatasi kelemahan pada kamera film. Perkembangan yang
pesat dari digital imaging saat ini sangat berkaitan erat dengan munculnya era
kamera digital. Dengan digital imaging, dapat memperbaiki kekurangan dari
gambar dan memperbaiki warna dari gambar sesuai dengan selera. Selain itu
proses digital imaging sendiri relatif lebih mudah, setiap orang yang menguasai
desain grafis, dipastikan mampu melakukan proses ini.
2.10.1. Proses Digital Imaging
Menurut Akademi Seni Rupa & Desain MSD menjelaskan bahwa seorang Digital
Imaging Artis (DIA) harus mampu melakukan proses kerja yang benar. Pertama,
harus memahami brief , konsep dan pesan yang akan disampaikan secara visual.
Kedua, mengajukan Quotation atau penawaran harga didasarkan pada bahan
visual yang akan digunakan, tingkat kerumitan yang akan dicapai, ekspetasi yang
akan dicapai, dan melihat pula daya saing di pasar. Ketiga, mengadakan
pertemuan Pre-Production Meeting (PPM) yang melibatkan DI artis, fotografer
(tim) dan Agensi atau klien untuk kemudian mempersiapkan presentasi. Hasil
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014
29
PPM akan menjadi bahan utama pada proses produksi. Tahap keempat adalah sesi
pemotretan. Di tahap ini DI artis harus mengikuti jalannya proses pemotretan. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan karya foto yang sesuai dengan konsep yang
telah ditentukan.
Perancangan Buku..., Sandy, FSD UMN, 2014