Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
56
4.
BAB IV
ANALISIS
4.1. Analisis scene interior siang
Untuk memeriksa apakah hasil eksperimen sesuai dengan referensi dan konsep
yang direncanakan, maka dilakukan analisis pada hasil eksperimen dengan
menggunakan aspek yang sama pada saat mengobservasi referensi.
Pada hasil render gambar berikut, dapat dilihat cahaya matahari menjadi
sumber cahaya utama yang masuk melalui jendela. Warna temperatur cahaya di sini
diperkirakan 4.500°K yang merupakan warna putih sedikit kekuningan pagi
menjelang siang. Pantulan cahaya dari tembok yang berwarna krem menghasilkan
warna cokelat dari kayu menjadi dominan. Bayangan yang dihasilkan juga lembut
dan halus.
Gambar 4.1. Hasil Render Akhir
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
57
Gambar 4.2. Perbedaan Arah Matahari Pada Waktu yang Sama Menyebabkan Perbedaan
Mood.
Hanya saja pada hasil eksperimen ini, mood yang muncul masih kurang
hangat dan ceria. Apalagi dengan arah matahari yang berbeda menyebabkan mood
yang muncul berbeda juga. Grimley & Love (2007) mengatakan bahwa ruang
keluarga cocok jika dihadapkan ke arah barat. Tetapi hal ini tidak cocok pada ruang
keluarga rumah Kevin. Penyebabnya adalah ruang keluarga yang dimaksud
Grimley & Love menerima sinar matahari sore hari jika menghadap ke arah barat.
Cerita The Gift mengambil waktu pagi hingga siang hari dengan suasana
ceria. Jika ruang keluarga rumah Kevin dihadapkan ke arah barat, maka interior
ruangan tidak akan menerima sinar matahari pagi hari. Apabila ruang keluarga
menghadap arah barat, maka kesan yang muncul lebih dingin dan sejuk dan sedikit
misterius. Hal ini berimbas ke peran lighting berikutnya yaitu peran untuk
memperkuat kesan. Sehingga untuk mendapatkan kesan hangat dan ceria, maka
interior ruangan dihadapkan ke arah timur.
Warna berpengaruh pada mood yang muncul karena adanya psikologi
warna. Misalnya pada film Up (2009) warna dominan kuning kecokelatan untuk
menggambarkan kesan kehangatan antar tokoh. Sedangkan pada film Dr. Seuss’
The Lorax (2012) cenderung penuh warna untuk menggambarkan kesan ceria,
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
58
playful dan colorful. Berdasarkan hal tersebut warna kuning kecokelatan dalam film
The Gift akan ditonjolkan pada saat color correction untuk memperkuat kesan
kehangatan dan persahabatan. Pada shot tertentu warna colorful yang vivid akan
ditegaskan untuk memperkuat kesan ceria. Kemudian untuk menambah kesan
dramatisasi, volumetric effect akan ditambahkan pada post-processing.
Gambar 4.3. Post-Processing Untuk Memperkuat Mood dan Menambah Kesan
Dramatisasi.
4.2. Proses dan Kendala
Setelah mendapatkan data mengenai scene environment serta mengobservasi
ruangan dunia nyata dan film referensi, penyusunan lighting dan rendering mulai
dilakukan. Pada awalnya, pengaturan standar daylight system dan Mr Sky portal
serta Final Gather digunakan terlebih dahulu. Pencahayaan diatur pada jam 8 pagi
dan menghadap arah barat sesuai perancangan environment designer. Alasan
digunakannya daylight System dan mr Sky portal yang merupakan cahaya
photometric adalah untuk mendapatkan hasil yang realistis karena cahaya
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
59
photometric menyimulasikan kalkulasi perhitungan cahaya yang ada di dunia nyata.
Durasi render tanpa menggunakan material adalah 40 detik.
Gambar 4.4. Penggunaan Daylight System dan Mr Sky Portal Serta Final Gather. Durasi
render Tanpa Material Adalah 40 Detik.
Pada pengaturan awal tersebut, shadow sample daripada mr Sky portal
adalah 16. Untuk mencoba melihat perbandingan hasil bayangan, shadow sample
tersebut dinaikkan menjadi 32. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, hampir tidak
ada hasil yang signifikan sedangkan durasi render naik menjadi 44 detik. Karena
itu, maka diputuskan pengaturan shadow sample dikembalikan menjadi 16.
Gambar 4.5. Shadow Sample 32. Durasi render: 44 Detik.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
60
Kemudian, percobaan menggunakan standar light dalam Mental Ray juga
dilakukan. Cahaya spotlight digunakan untuk menggantikan system daylight. Hasil
render yang didapat sangat gagal karena arah datang cahaya matahari tidak sesuai.
Hasil jatuh bayangan pun juga tidak sesuai dengan hukum perilaku cahaya. Di
samping kegagalan tersebut, durasi render ternyata tidak lebih cepat, yaitu 44 detik.
Maka diputuskan kembali ke system daylight yang lebih sesuai dengan konsep.
Gambar 4.6. Percobaan Menggunakan Standar Light Yang Gagal. Durasi render 44
Detik.
Setelah kembali ke system daylight, dilakukan percobaan pada FG Bounces
dari 1, 2, dan 4 untuk menyimulasikan indirect illumination. Didapat hasil durasi
render berkisar dari 45 hingga 48 detik. Dari hasil tersebut maka diputuskan untuk
menggunakan FG Bounces 1 untuk mengisi bagian yang gelap (indirect
illumination). Tanpa menggunakan FG Bounces maka ruangan akan terasa kontras
bayangannya karena kurangnya indirect illumination. Sedangkan pada FG Bounces
2 dan 4 terlalu terang dan durasi render yang ikut naik seiring FG Bounces
meningkat.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
61
Gambar 4.7. Percobaan FG Bounces Untuk Menyimulasikan Indirect Illumination.
Selanjutnya, karena ruangan interior belum diberi material, durasi render
yang sebenarnya masih belum diketahui. Untuk mengetahui seberapa lama durasi
render yang dibutuhkan jika ruangan interior sudah bermaterial, maka dilakukan
percobaan jika seluruh objek bermaterial reflective. Didapat durasi render selama
1 menit 41 detik.
Gambar 4.8. Percobaan Material Reflective. Durasi render 1:41.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
62
Perancangan lighting yang sudah dibuat tersebut kemudian diaplikasikan ke
ruangan interior yang sudah diberi material. Tetapi ada perubahan arah datang
cahaya matahari. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa rumah
menghadap barat sesuai perancangan environment designer. Dari hasil sebelumnya
dapat dilihat bahwa informasi waktu pagi dan cuaca menjadi bias. Informasi waktu
dari cerita adalah pagi menjelang siang hari dan bercuaca cerah. Tetapi dari hasil
render rumah menghadap barat adalah ruangan interior yang sejuk, seperti waktu
sore atau cuaca berawan mendung. Sehingga diputuskan supaya rumah menghadap
timur sehingga ruangan mendapatkan cahaya matahari secara langsung yang masuk
melalui jendela. Didapat durasi render selama 1 menit 43 detik. Tidak berbeda jauh
seperti saat percobaan material reflective.
Gambar 4.9. Pengaplikasian Lighting Pada Scene Yang Sudah Bermaterial. Durasi
render: 1:43.
Hasil cahaya matahari yang jatuh pada lantai terlihat sangat over-exposure.
Karena itu, maka multiplier daripada matahari diturunkan dari 1 menjadi 0,6.
Didapat durasi render 1 menit 40 detik.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
63
Gambar 4.10. Multiplier Matahari Diturunkan Menjadi 0,6.
Dari hasil tersebut dilihat cahaya matahari yang menyinari ruangan cukup
jauh karena sudut arah datang cahaya matahari. Untuk mengurangi hal tersebut,
sudut arah datang cahaya matahari dinaikkan.
Gambar 4.11. Mengubah Sudut Arah Datang Cahaya Matahari. Durasi render: 1:41
Percobaan selanjutnya adalah lampu meja untuk melihat apakah ada hasil
yang signifikan jika lampu meja tersebut dinyalakan. Hasilnya adalah tidak ada
yang signifikan karena ruangan cukup terang karena cahaya matahari. Lampu meja
tersebut hanya menerangi sedikit bagian sekitarnya. Durasi render juga meningkat
dikarenakan material lampu meja yang bersifat refraction (pembiasan) menjadi 2
menit 27 detik. Sehingga diputuskan lampu meja tidak perlu menyala.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
64
Gambar 4.12. Percobaan Lampu Meja. Durasi render: 2:27.
Tetapi setelah diberi jendela dan material balon diganti, durasi render tetap
berkisar 2 menit 30 detik. Ini dikarenakan material kaca jendela dan balon yang
digunakan yaitu bersifat refraction.
Gambar 4.13. Setelah Diberi Jendela dan Mengganti Material Balon. Durasi render: 2:31.
Percobaan render menggunakan angle storyboard lainnya didapat durasi
render 2 menit 27 detik. Sehingga diperkirakan render scene interior rata-rata akan
berkisar pada waktu 2 menit 30 detik.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
65
Gambar 4.14. Angle Storyboard Lainnya. Durasi render 2:27.
Percobaan untuk memberi volumetric effect untuk mendramatisir juga
dilakukan. Tetapi hasil yang didapat kurang terlihat. Sedangkan durasi render naik
sangat drastis menjadi 6 menit 49 detik. Karena hal tersebut maka diputuskan
volumetric effect akan ditiru dan dipalsukan pada saat post-processing.
Gambar 4.15. Percobaan Volumetric Effect. Durasi render: 6:49.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
66
Gambar 4.16. Hasil Akhir Setelah Post-Processing Pada After Effect.
Gambar 4.17. Hasil Render Akhir Setelah Revisi Environment
Kendala lainnya pada saat proses perancangan lighting adalah warna putih
yang selalu ada pada corner stage. Setelah dilakukan modeling ulang, texturing
material ulang, hingga lighting ulang, akhirnya ditemukan penyebab kendala
tersebut. Penyebabnya adalah alpha source yang menyala pada bitmap material
yang memiliki alpha channel. Warna putih tersebut sebenarnya adalah warna abu-
abu dari warna diffuse material. Jika warna diffuse material tersebut diganti menjadi
warna hijau, maka hasil render corner stage tersebut akan berwarna kehijauan
seperti gambar di bawah bagian kiri. Solusinya adalah mematikan alpha source
pada format bitmap yang memiliki alpha channel seperti format PNG atau TIFF.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014
67
Gambar 4.18. Kendala Warna Putih Pada Corner Stage.
Gambar 4.19. Warna Diffuse Material Memengaruhi Corner Stage Jika Alpha Source
Menyala.
Perancangan Lighting ..., Jovian Gozali, FSD UMN, 2014