66
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

1  

Lokasi: Meeting Room iNews TV, MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta.

Tanggal: 21 Juni 2016.

Informan: Umar Bahanan, Koordinator Liputan.

A: Motif Mas Umar untuk jadi jurnalis itu sebetulnya apa? Apa yang membuat Mas

Umar pindah haluan, gimana past life sebelum masuk jadi jurnalis?

U: Jadi itu, saya justru nggak pernah tau apakah saya akan jadi jurnalis. Jadi waktu

itu saya emang suka—jaman kecil itu suka spiderman, dan Peter Parker itu kan

seorang fotografer ya. Terus saya juga suka nonton superman, dan Clark Kent itu

juga seorang jurnalis, dia itu wartawan di Daily Planet. Itu yang membuat saya

jaman kecil itu tertarik pada dunia jurnalistik. Terus menjelang dewasa itu, saya

berubah haluan jadi tertarik pada dunia komputer. Saya berencana kuliah ambil

sistem informasi. Namun, hasil psikotes waktu kelas 2 SMA itu, saya cocoknya di

drama, nomer satu itu. Di broadcasting (kedua), lalu (ketiga) sistem informasi. Nah

lulus SMA saya rencananya mau ngikutin itu, ngambil sastra Inggris biar fokus di

drama karena tertarik dengan naskah-naskahnya William Shakespeare, Romeo and

Juliet, terus Oedipus, terus Hamlet, dan lain-lain.

A: Kearah drama-drama philosophical gitu ya?

U: Iya… Saya tertarik itu, sampe sekarang masih menggeluti itu. Terus nggak

diijinkan sama orang tua ambil sastra Inggris, akhirnya saya masuk komunikasi di

Moestopo. Saya ambil jurusan journalism, nah disitu saya juga ternyata nggak tahu

kalo udah mulai kuliah itu, saya mulai aktif di berbagai kegiatan. Dan saya sempat

(dianggap) aneh keluarga saya ya, karena keluarga saya keturunan arab yah, dan

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

2  

keturunan arab itu nggak ada yang jadi wartawan. Nggak ada juga yang jadi

pengacara. Jadi rata-rata mereka itu pedagang. Dan ketika saya memutuskan suka

drama itu juga sering—jadi sepupu-sepupu itu selalu bilang, “Ente mau ngapain

ente main teater? Udah gile apa? Udah gila apa antum?” Tapi saya merasa aneh

sendiri memang. Karena kan nggak semua merasa begitu, karena saya doang main

teater, apa, aneh begitu. Terus kuliah juga maunya—kerja juga maunya jadi

wartawan. Gitu kan jadi aneh gitu. Wah itu lumayan pergulatan itu. Lalu akhirnya

tetep saya jalanin, karena kan orang tua juga kan masih dagang… semua rata-rata

dagang. Sepupu-sepupu saya dagang, saya aja yang jadi wartawan. Dan akhirnya…

ya sudah, karena fun dengan dunia itu ya, menarik dengan dunia itu ya sudah terus

saya jalanin.

Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya

bakalan terus di politik gitu. Gerakan-gerakan kiri malah, saya aktif di gerakan kiri.

Itu proses indoktrinasi-nya itu rame-rame jadi setiap orang itu memainkan peran

lain-lain. Gerakan kiri tuh… ya itu, partai komunis Indonesia tapi ya nggak jadi

karena di doktrinin balik lah sama temen-temen, “jangan main disitu.” Terus ada

lagi di Negara Islam Indonesia, DI/TII kalo dulu tuh… nah itu lumayan tuh, kita

rencana bikin bom, apalah—

A: Seriusan?

U: Iya…

A: Itu tahun berapa, Mas?

U: Tahun 2000-an lah, 2001.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

3  

A: Oh…

U: (Nada melambat dan menurun) Itu sempet rencana bikin bom. Adek saya juga…

adek saya malah meninggal.

A: Itu karena buat (bom)?

U: Iya, karena buat (bom). Dan itu yang bikin saya terpukul, karena saya nggak tega

lihat ibu saya.

A: Iya… iya…

U: Itu yang bikin saya berhenti. Lumayan tuh, indoktrinasinya tuh. Waktu saya

digiring tuh indoktrinasinya bahwa kita itu begini—cerita dulu nggak apa-apa ya?

A: Iya, nggak apa-apa.

U: Jadi doktrinnya tuh, ada yang memerankan sebagai orang bijak. Ada yang

memerankan sebagai protagonis, itu sebutannya. Ada yang memerankan sebagai

provokator. Itu mereka berdebat, berdebat soal komunisme. Nah, saat orang bijak

itu ngomong, kita semua diem. Yang provokator tuh diem, yang provokator tuh

cuma bilang… apa yang nggak jelas gitu. Apasih kayak…

A: Sebetulnya tidak ada hubungannya, gitu?

U: Iya, tapi kayak perdebatan antara protagonis dan antagonis gitu. Terus abis itu

entar orang bijak ngomong, setiap orang bijak ngomong, semuanya diem. Sehingga

saya cenderung sepakat dengan orang bijak itu. Itu didoktrin.

A: Hmm…

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

4  

U: Besok orang lain, yang memerankan orang bijak, lain lagi. Tapi banyak gitu.

Cuman memang akhirnya saya keluar. Itu proses indoktrinasi di PKI ya. Proses

indoktrinasi DI/TII lebih menarik. Jadi masuk ke suatu ruangan, di ruangan itu

ada… ada tutornya. Pake papan tulis kita disuruh buka Al-Qur’an. Nah, mereka

hafal ayat-ayat tertentu. Jadi saat kita ditanya mau… uh… apanya namanya…

“apakah kita kafir?” kan kita nggak mungkin menuduh kita kafir, yak an? Nah, dia

bilang, “buka ayat sekian.” (saya) buka ayat sekian. Terus kita baca kan. (membaca

ayat Al-Qur’an) barang siapa yang tidak menegakkan hukum, maka dia kafir nah

kita merasa kafir dong. Terus, yang tutor kita itu keluar ruangan. Nah, yang ngajak

kita ini ternyata udah masuk (ke DI/TII). Udah masuk duluan…

A: Hmm…

U: Kita kan nggak tau, mereka kan kesannya baru ketemu. Waktu itu saya

diajaknya, “ketemu temen kuliah yuk, nemenin gue (ketemu) sama temen gue ya,

udah lama nggak ketemu, dia baru pulang dari Malaysia. Dia ambil S3 disana.”

Terus saya, “oh, ya sudah.” Saya pikir orang pinter kan, bisa baca Al-Qur’an, keren

kan keliatannya kan?

A: Iya, iya…

U: Ternyata gitu. Nah, yang bawa saya ini, punya nama baptis atau nama bai’at

sebenernya. Misalnya nama bai’at-nya dia… ‘Halimah’ misalnya. Nanti dari luar,

kan saya taunya namanya dia ‘Rini’, dari luar ada yang manggil, “Halimah!

Halimah! Eh, Halimah dimana ya?” Entar dia (Halimah/Rini) pura-pura tuh, “Eh,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

5  

gue ke kamar mandi dulu ya, Mar.” “Eh yaudah oke”. Terus saya sendiri kan di

ruangan itu. Nah waktu dia keluar, dia diskusi sama yang tutor tadi.

A: Oh…

U: Dia diskusi, “Ngomong apa aja si Umar?” kata dia, “Ini aliran sesat.” “Oh, iya

gue masuk dulu.” Nah, yang tutor masuk, “Si Rini kemana Mar?” gitu dia pura-

puranya. “Di kamar mandi.” “Oh… gimana Mar, tertarik nggak tentang pemikiran

ini?” “Ya biasa aja sih.” “Coba Mar, buka surat (Al-Qur’an) ini.” Pas dibuka,

janganlah kamu berburuk sangka pada ayat ayat Allah. Pas saya baca saya pikir, iya

bener juga.

A: Waduh…

U: Gitu dia doktrinnya. Terus, (dia minta) buka ayat ini lagi, gitu semua ayat-ayat

tentang terusannya. Terus, wah siap (masuk) nggak nih? Pindah haluan nih, kita

berhijrah. Bahasa mereka berhijrah, menjalankan hukum Allah, menegakkan

hukum Allah apapun yang terjadi. Kita jadi siap tempur. Terus dia keluar lagi, si

Rini dateng. Dia bilang,”Eh, (bicara) apaan tadi ya? Gue ketinggalan dong!” Itu dia

pura-pura ketinggalan padahal dia juga udah hafal juga. Terus dia (Rini) nanya,

“Gimana Mar?” “Gatau deh, kalo hijrah gue nggak mau lah. Di kira kemana…”

Nggak lama, [si tutor] masuk lagi… si Rini keluar… gitu deh, terus.

A: Berputar terus…Jadi semacam diulang terus-terusan, didoktrin—

U: Iya, sampe yakin.

A: Hmmm….

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

6  

U: Sampe yakin saya hijrah. Dua tahun. Belajar tentang Al-Qur’an, belajar tentang

hukum Islam. Saya udah mikir bahwa itu jalan hidup saya.

A: Dua tahun ya?

U: Dua tahun saya di dalem, dua tahun saya berusaha keluar. Keluar susah.

Keluarnya juga susah. Jadi pas adek saya meninggal kan saya jalan kaki ya, galau

gitu. Jalan kaki dari markas—jadi kita tuh nomaden. Jadi kita tinggal di sana itu…

kita tinggal tiga bulan di rumah itu. Jadi yang --- yang cowok, yang cewek boleh

pulang. Nah itu markas kan bawa orang tiap hari. Bawa orang, doktrin. Bawa orang,

doktrin. Kan tetangga aneh, kenapa setiap hari bawa orang. Nah disitu kadang

dipasangin stiker CNI…

A: Oh… MLM?

U: MLM-lah atau Oriflame. Jadi orang tanya, ‘Itu kegiatannya apaan sih?’

‘Oriflame, MLM’ ‘Oh yasudah.’ Nah, dalam waktu satu bulan kita tinggal disitu,

jadi waktu itu tugas saya, karena saya susah bawa orang untuk hijrah, mungkin

karena saya ngak yakin secara penuh, sehingga—kitanya aja belum kuat, apalagi

bawa orang? Sehingga hijrah kan jadi sulit, sehingga ditugaskan lah saya mencari

markas. Dalam sebulan, saya harus udah hafal seluruh tetangga. Semua RT, warga

dalam sebulan. Bulan kedua, saya harus cari markas tiap hari. Bulan ketiga saya

sudah persiapan pindah. Jadi kalo udah ada yang hijrah, terus tiba-tiba mau putus

tidak mau lagi ikut aliran itu, dia bisa lapor polisi kesini. Jadi nomaden itu. Jadi

markas sekarang sama markas dulu itu juga saya nggak tau. Dulu di Pejaten, nah

pasca adek saya meninggal, itu saya jalan dari kaki sampe Blok M plaza.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

7  

A: Saking galaunya…

U: Saking galaunya. Terus dari Blok M Plaza saya naik ke Gunung Agung. Lagi

naik ke Gunung Agung, dari sederetan buku yang saya lihat—DI/TII itukan negara

Islam Indonesia, dari sekian buku yang saya baca… bukunya warna putih-hijau,

ada yang cokelat, putih, hitam, ada yang hijau. Tulisannya ‘Negara Islam’. Kan

menarik tuh, halamannya saya buka tulisannya Muhammad Natsir. Ternyata itu

sekumpulan tulisan, ada Agus Salim ada Muhammad Natsir.

A: Saya pernah denger nama Muhammad Natsir.

U: Iya, itu tokoh founding father. Iya itu bareng-bareng Soekarno, bareng Hatta…

Muhammad Natsir bilang gini: ‘Sesungguhnya Negara Islam itu...’ bahasa dia ya,

‘Sesungguhnya Islam itu menembus batas negara’. Islam itu sifatnya universal, dan

Islam itu tidak bisa dibatasi oleh batas negara, karena Islam itu menembus batas-

batas negara. Itu bahasa yang menarik menurut saya. Jadi NII itu kan Negara Islam

Indonesia, Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia. Ketika islam talah dijadikan

sebuah negara, maka Islam dibatasi oleh batas negara.

A: Itu kontradiktif banget…

U: Asyik itu. Nah, saya nggak punya uang uangnya buat bayar Infaq. Sementara

infaq sebulan itu delapan juta.

A: Dapet uang darimana?

U: Oh, udah banyak yang saya jual. Kan ini demi kepentingan pergerakan.

Televisi… Bahkan emas punya orang tua saya. Jadi setiap saya sudah nutupin target

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

8  

infaq, saya udah boleh pulang. Nah saya pulang kan, lagipula saya mahasiswa.

Taunya orang tua kan, taunya kegiatan kampus. Kalo setiap denger suara telpon…

karena dulu jamannya belum smartphone, saya ketakutan. Takutnya atasan saya di

markas telpon. Nah bener tuh. Orang tua saya, ‘Umar! Telpon!’ ‘Halo?’ ‘Halim’

nama bai’at saya Halim, ’Lim, antum dimana?’ ‘Dirumah’ ‘Setoran udah sampe

mana?’ ‘Belum Abi’ Saya manggil atasan saya Abi, ’Antum gimana mau ngejar

setoran?’

(Umar sempat di fase di mana ia mengambil perhiasan ibunya demi membayar

Infaq 300 ribu rupiah agar bisa pulang ke rumah. Setelah itu, untuk ijin ujian ketika

masih di bangku perkuliahan juga sulit sebab alira tersebut sangat ketat. Umar

mengejar IP kelulusan 3.0, namun dengan IP awal semester yang hanya sekitar 1.7

dan terancam DO karena waktunya pendek, ia kesulitan. Akhirnya, ia lulus

Moestopo dengan IP 2.94 dan merasa kurang puas. Kemudian ia ikuti pendidikan

S2 jurusan politik dan lulus dengan IP 3.26. Lalu, sekarang mengambil S3 di UIN

Syarif Hidayatullah jurusan Pemikiran Politik Islam. Ia tertarik dengan dunia

tersebut, karena ia bekerja sebagai wartawan)

A: Sebelum RCTI, di mana dulu Mas kerjanya?

U: Sama atasan kita langsung. Habis interview sama user, terus dipanggil lagi 150

untuk psikotes. Alhamdulillah [Saya] itu masuk terus gitu. Habis itu dipanggil lagi

800 orang untuk interview sama direktur Antara. Ada lima orang, itu ditanya… ada

yang interview bahasa Arab, ada yang bahasa Inggris, macem-macem... [Saya] lolos

juga. Terus kita tiga bulan digaji, nah di situ hasil psikotes saya cocok di fotografer

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

9  

sama kameramen. Nah disitu mulai saya jadi wartawan lagi. Tadinya gak tau. Ya

sudah saya jadi kameramen, satu tahun saya jadi kameramen—eh ikatan dinasnya

dua tahun—dua tahun saya jadi kameramen… ikatan dinas habis—saya pindah ke

MNC grup, bangun SunTV yang sekarang jadi iNews TV. Selesai SunTV setahun,

direkturnya pindah ke Indovision… ikut gerbong lah gitu, bikin MNC sport

channel, MNC komedi channel. Terus, dua tahun disana, terus disini di RCTI

kehabisan kameramen karena Exodus ke KompasTV semua… Semua kameramen

diajak sama (..) kesini. Sekarang Korlip sudah, begitu perjalanan-perjalanan.

Sebenarnya gak tahu sih ini—rencana… rencana Tuhan ya, kita jalanin aja, jalanin

aja semua, tapi saya tertarik sama politik, apalagi politik Islam, semenjak itu sampai

hari makanya saya ambil gelar Doktor itu, Doktoral mau September ini kuliah. Saya

ambil itu, pemikiran politik Islam, di UIN.

A: Deket rumah…

U: Disitu tinggalnya? Iya disitu ceritanya, kuliah S3. Ya…prinsipnya sih bukan

mau kita kok, jadi wartawan, jadi ini. Ada namanya Michael Tjandra, itu dia

sekarang di RCTI, sekarang juga bisa wawancara Michael. Michael itu kan

arsitektur, gambarnya bagus, tapi jadi penyiar. Rata-rata bukan mau dia, rata-rata

memang ditakdirkan begitu. Ditakdirkan dengan jalan hidup.

A: Nggak pernah rencanain?

U: Gak tahu. Saya percaya begini. Ini pandangan saya ya. Jadi saya pernah

melakukan riset tentang waktu pas galau-galaunya. Jadi saya tuh sampe punya

perpustakaan itu gara-garanya ini, gak tau jumlah buku banyak di rumah itu kan...

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

10  

jadi bahwa… Islam kan ya? Bahwa Isa itu atau Yesus itu diangkat ke langit ya kan,

sebelum dia disalib,nah… nih tapi gpp cerita-cerita begini?

A: Nggak apa-apa, lanjut aja.

U: Oke, diangkat ke langit, lalu akan diturunkan lagi. Nah hasil hitungannya itu

berdasarkan surat Arum (gak tau tulisannya) ayat 1-7, itu kurang lebih di tahun

2100 hijriah atau 2800 masehi, dia akan turun, nabi isa itu atau yesus itu.

Sebenarnya proses turunnya dia itu membutuhkan waktu satu detik, karena yang

jemput itu cucu-cucunya.

A: Disini?

U: Di tahun 2800.

A: Itu di duniawi kan?

U: Iya. Dijemput dia, sedetik sebelum disalib, gitu. Jadi proses pindahnya dia itu

satu detik. Jadi ibarat kertas gitu, kalo ini kertas ya, perjalanan hidup kita nih dilipet

begini. Ini teori relativitas Einstein. Kita kan ada dua orang kembar..

A: Iya saya pernah baca, kembar kan—

U: Jadi akhirnya… kan bunyi teorinya gitu kan, ketika ada dua orang kembar, salah

satu ditembak kan sama dia dengan kecepatan cahaya, waktu dia balik itu dia jauh

lebih muda daripada sama saudara kembarnya dia tadi. Saudara kembarnya udah

jadi kakek-kakek karena dia udah melewati perjalanan hidup ini, sebenarnya

lompatan dia cuma satu detik. Jadi kalo orang bilang “nanti akan lahir imam mahdi

sebagai titisan nabi isa” itu salah. Karena dia memang dijemput sekali itu toh,gitu.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

11  

Karena tahun 2800 itu berdasarkan surat Arum dan beberapa surat-surat yang lain

bahwa itu adalah puncak kacaunya dunia. Disitu tiga agama samawi, yahudi,

nasrani dan islam itu akan bentrok besar-besaran. Dan saat bentrok besar-besaran

yang akan menjadi saksi atas perdamaian ini, nabi isa.

A: HMMMM

U: Maka dijemput dia detik itu sebelum dia di salib. Nah, kita kan melalui

perjalanan ini. Iya, kita melalui perjalanan ini. Taunya kita dia dijemput. Sudah.

Nah, kita jalan disini, pokoknya Allah bilang dijemput, sudah kita percaya aja

begitu. Terus ada yang menafsir-nafsirkan nanti lahir..itu kan kan mengada-ada.

Mengada-ada, sebenernya dia (gak jelas, menit 24:17) nah dia yang menjadi saksi.

Nah perjalanan ini kan sudah jadi ceritanya..skenarionya ini kan sudah jadi, saya

kamu semua sudah jadi ceritanya. Jadi, hidup itu jadi menarik ceritanya waktu saya

habis baca buku itu. Jadi hidup itu ibarat buka laptop, buka laptop. Iya, jadi, siapa

namanya?

A: Fia

U: Fia buka microsoft word, terus tulis huruf F, lahir-lah Fia di microsoft word.

Gitu. Apa namanya microsoft word? Kita ganti misalnya jadi bumi, kita buka

photoshop, photoshop itu ternyata di galaxy..ini kan galaxy bima sakti kita, jadi

galaxy di..apa nama istilahnya tuh… galaksi itu yang paling deket sama kita itu apa

namanya?

A: Antromeda? Kalo gak salah.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

12  

U: Antromeda masih ada… Alpha Centauri, paling dekat. Ada juga andromeda, ada

juga andromeda. Di Alpha Centauri itu kan ada satu bintang dia juga punya planet-

planet yang ngiterin, kita juga punya satu bintang namanya matahari dan planet-

planet yang ngiterin, kalo di Al-Qur’an itu disebutnya sesungguhnya matahari itu

beredar pada peredarannya, bahwa sebenarnya semua matahari termasuk bintang-

bintang yang lain karena benda-benda yang melayang di angkasa itu yang

mengeluarkan cahaya adalah bintang, termasuk matahari yang paling dekat dengan

kita, itu semua bergerak pada peredarannya. Dia juga muter. Dan setiap bintang itu

punya satelit. Kalo kita matahari itu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter,

Uranus, Neptunus, Pluto. Nah kalo Bumi juga punya satelit, Bulan. Jupiter punya

satelit, nah gitu. Jadi setiap, bulan punya satelit, semua punya satelit, gitu. Nah

semua bergerak dan siapa yang menggerakkan bintang ini, disitulah posisi Tuhan.

Nah, waktu dia memerintahkan rejeki, maka dia cari bintang yang namanya

matahari dari jutaan bintang yang ada, dicari dia planet bumi, dan dicari pulau jawa,

dicari… Ciputat, Ciputat apa Bintaro?

A: Ciputat

U: Dicari Ciputat, dicari dia. Baru dikasih rejekinya. Saking jauhnya perjalanan itu

kan. Bahkan semut-pun dikasih rejeki. Kan gitu. Nah, perjalanan ini sudah masuk

dalam skenarionya. Sama halnya dengan kita buka laptop. Nah kalo kita bongkar

itu CPU, kita bongkar itu… hard disc—processor, iya.. artinya itu semua berhenti

pada ilusi yang kita anggap realitas. Semuanya ini perjalanan ilusi. Dan udah

ditentukan oleh dia. Kalo dia mau shut down, tinggal shut down. Tinggal

ctrl+alt+del selesai. Kan gitu. Muncullah Fia dari microsoft word dia buka aplikasi

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

13  

lain, photoshop, dia tulis u di photoshop, muncul rumah. Kalo dia pindahkan scroll

a, eh dia blok a, eh f, di word, dia ctrl+x atau dia drag itu ke photoshop, pindah

makanya fia ke photoshop. Artinya fia bisa pindah ke dimensi lain. Gitu. Yang

tadinya ada di dimensi ini. Apakah ada satu fia? Belum tentu, bisa jadi ada 7 fia

karena bahasannya ada 7. Iya. Nah gitu, jadi dari situ, semua ini, hidup ini adalah

ilusi. Kita berada pada ilusi monitor laptop. Apakah pernah ada huruf f kalau kita

bongkar itu CPU, kita bongkar itu harddisk external? Gak ada. Adanya pada ilusi—

ilusi monitor. Ilusi LCD. Jadi, ya termasuk ini. Termasuk saya yang jadi wartawan.

Termasuk saya test di turki gak lolos-lolos.

A: Serius?

U: Iya. Ampe ludah banyak negara gak lolos. Termasuk akhirnya saya begini,

termasuk hidup saya sederhana, termasuk saya masuk NII. Termasuk saya punya

perpustakaan, termasuk semuanya itu. O itu udah begitu. Termasuk, Isra’ Miraj-nya

rasul dari masjid A ke B yang jaraknya sama Jakarta – Singapur, waktu itu aneh

melakukan itu, gak mungkin ada orang satu malam disitu, sementara jakarta-

singapur butuh waktu 2 jam. Lalu dia ke langit ketujuh, dia jalan sampe akhirat, dia

liat semua bangsa-bangsa, apakah itu gak mungkin? Mungkin saja. Toh bisa bisa

dijemput. Kan gitu. Bisa jadi, rosul juga dijemput, sama cucunya.

A: inaudible

U: Iya. Bisa jadi yang lain, karena socrates juga bilang. Socrates di Yunani, dia

bilang… ini di bukunya Plato, judul bukunya PHAEDO, Pedo, gak tau ya bacanya

gimana ya PE-HA-E-D-O gitu, nah, dibilang bahwa, sesungguhnya, ni tulisannya

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

14  

Plato, sesungguhnya Socrates dipaksa minum racun karena telah menghina dewa-

dewa Yunani dan merusak pemikiran pemuda Athena. Itu bahasanya Plato. Sama

hal-nya dengan Ibrahim, Ibrahim..dia bilang gini..atau rosul biasanya, rosul, jika

matahari di tangan kananku, bulan di tangan kiriku, gak pernah berhenti berdakwah.

Sama dengan Socrates, walau dipaksa minum racun, gpp, tapi jangan pernah

melarang gua untuk menghina dewa-dewa Yunani dan merusak pemikiran pemuda

Athena. Merusak bagi bahasa dia, sama dengan Muhammad merusak pemikiran

pemuda Quraisy kan gitu, bagi bangsa Quraisy. Kan gitu, nah saya yakin kalo di

dalam al..di dalam islam ya, diakui bahwa ada 25 nabi—banyak nabi cumang yang

diakui hanya 25 nabi, itu gayanya agama samawi, agama keturunan abraham,

keturunan ibrahim. Beda sama agama yang diturunkan dari Zen, Konghucu,

Budhha, Sidharta Gautama, termasuk Socrates. Karena Sidharta Gautama gak

pernah bilang bahwa dirinya adalah Dewa. Kan ditanya, di buku itu apakah kamu

seorang dewa? Bukan. Apakah kamu seorang Tuhan? Bukan. Dia selalu bilang

bukan. Akulah sang Buddha. Dimana dia dapat wahyunya? Di bawah pohon boti.

Apa yang dia sebutkan? Akulah yang menjadi saksi. Sama dengan ‘Ashadu

Allailaahailallah’—akulah yang menjadi saksi. Bisa jadi Buddha adalah nabi, juga

Socrates. Cuma tidak diakui dalam islam. Nah mereka adalah tokoh-tokoh. Dari

mana? Itu, dari perjalanan ini.

A: Jadi semuanya sudah dituliskan?

U: Iya, perjalanan ini. Termasuk kita. Jadi jangan pernah memilih, karena memang

sudah dipilihkan. bukan berarti kita jadi gak bersemangat, tapi ini bisa membuat

kita jadi lebih lega dalam menjalankan sesuatu, lebih ikhlas jalan aja. kalo gak dapet

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

15  

apakah kita harus murung? siapa yang bila kalo fia itu harus..saya S1 itu di

Moestopo. Siapa yang bilang Fia itu harus di Unpad? Terlalu bersedih Fia gak lolos

ujian masuk Simak UI. gak lolos, saya juga gak lolos. saya gak lolos, waktu itu

namanya UMPTN, saya gak lolos UMPTN fikom, eh, fisip UI, UMPTN unpad, gak

lolos.

A: Beneran?

U: Gak lolos dua-duanya. kan ada dua pilihan kan waktu itu. Sekarang masih dua

ya? Terus gak lolos dua itu, saya pilih di Moestopo. Waktu saya test di Antara itu,

itu ada anak UI, ada anak UGM, ada anak Unpad. saya masih ketemu mereka, sama-

sama 500 orang test tulis, pada saat 300 orang saya udah gak liat anak UI, eh anak

Unpad. waktu itu saya psikotest, saya udah gak liat itu anak UGM. kan gitu. berarti

kan kualitas itu bukan di tangan dia, bukan di tangan kita. dia masuk UI, bukan

karena maunya dia. tapi karena Tuhan kehendakkan dia masuk UI, termasuk Fia.

Kenapa harus berakhir di UMN, kenapa gua harus berakhir di Moestopo? Kenapa

sekarang ada di RCTI? Gitu.

A: Nah kan di RCTI nih sekarang, ada pengalaman liputan yang gimana gitu?

U: Ini pertanyaan kedua ya? pertanyaan satu panjang banget tadi ya. pengalaman,

macem-macem. Mau mati pernah, macem-macem. jadi saya pernah liputan itu

macem-macem. jadi saya mulai cerita itu dari mana ya. pernah browsing ini gak

“pembantaian di Sodong”. Sodong itu perbatasan antara Lampung dan Palembang.

jadi di Sodong itu, mereka itu dipenggal kepalanya. Memang gaya Sodong

masyarakat Sodong itu memang begitu. Jadi, misalnya nih Fia punya ayam jago,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

16  

saya punya ayam jago nih kita ngadu ayam, terus ayamnya saya mati karena

ayamnya Fia. Saya minta ayamnya Fia buat ganti ayamnya saya mati. Fia gak

ngasih dong. Mau ngasih gak? nggak mau ngasih. Terus akhirnya Fia pulang, naik

motor. saya naik motor juga, waktu kita berpapasan di motor itu, saya berdua kan,

saya keluarkan pedang saya, apa, samurai saya, saya tebas kepalanya Fia. jadi itu

motor jalan, dengan pengendara tapi gak berkepala terus tiba-tiba jatuh., lalu saya

ambil ayamnya. dan itu biasa di Sodong. itu tahun 2011.

A: OMG aku kira kayak tahun 2007-2008 gitu loh.

U: Enggak, 2011. Nah, disitu ada dua kampung. Kampung Suji di bagian atas ada

kampung Sodong. Kalo bisa berantem ini kampung, dia suka mengalirkan mayat

anak Sodong atau masyarakat Sodong, di sungai Sodong. jadi itu kampungnya di

deket sungai. lalu perang tuh. biasa begitu. Cuma ini gak ke coverage sama… coba

aja browsing. YouTube sambil browsing. Pembantaian Sodong/

[Informan dan Peneliti browsing peliputan Sodong di YouTube]

U: Sambil cerita ya, sambil browsing ya. nah, terus mereka biasa begitu. dan ini gak

ke cover media, karena memang..disana juga gak ada listrik. gak ada listrik, gak

ada apa-apa.

[Informan dan Peneliti melihat hasil gambar peliputan Sodong buatan Metro TV,

karena hasil RCTI tidak ditemukan di YouTube]

U: Jadi, ceritanya kenapa ada itu? sebenarnya itu..Sodong itu nempel sama kebon

kelapa sawit. nah, ini panjang loh ceritanya. gpp ya? iya, dia nempel sama kebon

kelapa sawit, terus ini yang paling mengerikan dari perjalanan..ada beberapa yang

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

17  

mengerikan sebenarnya sih, cumang ini lumayan. Nah, di itu tadi, itu orang-orang

di pabrik sawit. Jadi ini misalnya kali Sodong, ya, ini kampung Sodong, terus ada

pabrik. Jauh emang, jauh sekali, ada pabrik sawit di situ. Dan setiap malam di sini

itu ada musik, ada dangdut, ada musik, di sini enggak. Dan ini masuk di kawasan

Sodong. Masyarakat sini gak pernah menikmati apa-apa. Sementara ini pohon-

pohon sawit semua, di situ ada pabrik sawitnya. Nah, mereka yang tinggal di pabrik

sawit ini, makan dari sawit dari tanah Sodong. Nah, terus waktu itu ada anak

Sodong ngambil sawit, ketemu sama orang pabrik ini, yang jawaranya orang

Banten. Berantem lah mereka. Digorok kepalanya setengah tapi gak mati. Eh, oh

iya digorok, mati, tapi gak putus. Pagi-pagi masyarakat Sodong jalan-jalan gitu, dua

orang, dia liat sodaranya. Dibawa, ternyata istrinya nangis-nangis apa segala

macem. Dan di sana masyarakat Sodong gak ada cerita dia itu generasi terakhirnya

Duta Palembang. Duta Palembang itu pemberontak dari jaman Sriwijaya, jaman

penjajahan Islam Demak, jaman penjajahan Belanda, jaman penjajahn Jepang, eh

Portugis. Belanda, Jepang, ada. mereka, masyarakat duta Palembang ini, karena

keluarga perompak, kadang misalnya kalo ada anak laki-laki sudah dewasa, itu

harus merompak ke Perancis, Jepang, Inggris, naik kapal, kalo dia kembali maka

dia jawara di situ. Kalo gak kembali, ya sudah. Itu masyarakat duta Palembang dan

gaya mereka begitu. Ini waduh kalo saya cerita masuk Sodong tuh, ntar habis ini.

A: Iyayayaya.

U: Terus, itu kerjaannya masyarakat Sodong. Nah, hari itu begitu sodaranya mati

mereka adakan upacara waktu pas kaum ibu dan anak-anak udah pada tidur, lima

puluh laki-laki Sodong masuk ke pabrik itu. Semua yang di mess itu suruh keluar,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

18  

yang perempuan ama anak-anak tetep di dalem, yang laki-lakinya suruh keluar,

dibarisin disitu. Ditanya siapa yang bacok, siapa yang bunuh, gak ada yang ngaku,

ada yang lari, yang lari itu dibacok belakangnya. ini berdasarkan kesaksian supir

ya, supir itu saksi mata. Dia bawa kabur bos manajernya pabrik itu. Dibacok

belakangnya. Lalu suruh ngaku, akhirnya main tunjuk setelah melihat sodaranya

mati yang dibacok belakangnya, pada main tunjuk. Yang ditunjuk ini langsung

ditarik, terus ditebas kepalanya, ada lima orang yang kayak begitu. Ada yang

dilempar ke atas truk. Mereka itu satpam pabrik, pegawai pabrik. Nah, ini pabrik,

CSW nama pabriknya, punya Malaysia, melaporkan kondisi pembantaian itu ke

polisi. Begitu masuk ke BAPnya polisi, kita respon wartawan. Artinya kalo gak ada

laporan, gak ada yang respon, masyarakat Sodong begitu.

A: Hmm, jadi gitu mainannya.

U: Iya, nggak akan ada respon, biasa aja. Masyarakat Sodong memang begitu.

Memang karena dia masuk ke pabrik, pabrik ini punya perusahaan, dia punya

cashflow, punya aturan, punya apa, sehingga kalo ada masalah dia lapor ke polisi,

jadi BAP. Baru kita wartawan tau, datenglah saya ke sana. Itu dia tempat bikin

pusing.

A: Oh, jadi kayak gini nih [inaudible]

U: Saya berangkat akhirnya. Begitu diblow-up di TV, disuruh berangkat saya sama

redaksi. Berangkat saya sama mas syaiful anwar, karena dia jago investigasi.

Berangkat saya sama syaiful anwar kesana. Dengkul kan rasanya gak enak ini, jalan

ke sana. Sampailah kita di Lampung, naik mobil sampe ke kawasan Sodong.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

19  

Ketemu sama biro Lampung, koordinasi sampai di Sodong. Sampai di sana, kita

kan belum tau dimana kampung Sodong, cari warga di situ. “Pak, saya mau ke

Sodong.” “Aduh, jangan! Jangan kesono dulu” pake bahasa Lampung. Kan males

dengernya. Terus, ketemu orang lain lagi “mau ke Sodong” “e gak usah.” terus ada

yang ngusulin ijin dulu sama itu, orang. Kita telpon dia, habis dikasih nomor, kita

telpon. Dia gak mau, kita nemuin dia, dia yang mau nemuin kita. Dimana ada,

dimana gitu ada tempat rumah makan. namanya ma..namanya siapa lupa. Dateng

itu orang setelah kita tunggu sejam, dua jam, dateng itu orang bertiga, eh, berdua.

Begitu sampe di meja makan itu, dia keluarin pistol, semua. Kan kita tambah pusing

kan, ini apa gitu kan. Sudah, akhirnya dia bilang mau berangkat jam berapa, mau

sampai sana jam berapa. Kata dia gitu. Kita pikir sampe sana siang, jadi kita

berangkat jam 3, berarti kan jauh. Jam 3 subuh kalo mau sampe sana siang. Sudah,

kita masuk ke hotel dulu. Saya mikir ini perlu gak kita masuk sebenernya ke

kampung Sodong ini.

A: Ini kok kok agak-agak, agak-agak ini—

U: Iya, jam 3 kita keluar dari hotel, packing alat. Masuklah kita naik mobil Avanza.

itu jalannya selip-selip, karena bukan 4WD, kan ban belakang doing yang jalan.

Kita dorong itu mobil, kena muka itu tanah semua waktu saya dorong mobil itu.

subuh-subuh kita jalan. Sekitar jam 6 pagi, jam 7 pagi ada ibu-ibu bawa sawit di

kepalanya, di keranjang besar itu. Dia kalo liat mobil seneng, masyarakat sana.

Karena mungkin jarang masyarakat sana. Dia gak pake bahasa Palembang juga

enggak, bahasa Lampung juga enggak. Nah, yang megang senjata itu kan duduk di

depan, karena dia penunjuk jalan kan. Dia nanya, mau kearah Sodong nih, di

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

20  

perempatan ini belok mana? Dari senyumnya ibu itu, sampai berhenti senyum. Dari

dia ramah melihat kita, sampe mengerutkan dahi. “Mau ngapain kesana? Di sana

lagi gak nyaman, lagi gak sehat, lagi panas. Jangan kesana.” kita yang tadi lihat ibu

itu tersenyum terus lihat begini begitu kata Sodong diucapkan, saya pikir ini tak

perlu untuk diteruskan. Tapi Mas Syaiful bilang terus, harus dapet. Jalanlah kita.

Sampai sekitar jam 4, belom sampai Sodong. Dari pagi, dari subuh, sampai jam 4

sore, 12 jam lebih belom sampai Sodong. Terus kita putuskan kemana, akhirnya

kita ke pabrik CSW. Tanya orang pabrik CSW dimana, gak ada orang disono.

Katanya gitu. Ada bapak-bapak tuh lagi motongin sawit, pake bahasanya, ditanya

dimana pabriknya. Gak orang disono. Dimana pabriknya. Gak ada orang disono.

Ya tapi kita mau kesono. Ya udah tuh disitu, deket lagi tempatnya. Kita mampir,

begitu sampai pabrik, mess itu, kayak gimana ya, kayak rumah film-film koboi, ada

jerami bulet gitu yang lewat. Mati. Jadi ini ada pabriknya, ada mess nya, ada

lapangan bulu tangkis, ada messnya lagi, ada kantor, lapangan gitu. Outdoor,

cumang ada mess gitu kayak apa ya. Kayak kontrakan gitu.

A: Bener-bener kayak—bener-bener ditinggalin ya. Satpam aja gak ada?

U: Nggak ada. pabriknya juga gak ada. Saya liat truk itu. Saya liat tiang itu,

belakangnya dari kayu gitu ya. Saya liat tembok itu. terus tempat orang tengkurep

itu, saya liat itu disitu ya, sama massa saya disuruh syuting, sesuai dengan video

yang ada di handphone. dia ngapain, dia puterin itu mayat, saya ikutin. terus ini

tiang ya, yang mayat gak ada kepalanya itu, saya ikutin itu syuting dari bawah ke

atas, saya ikutin. terus yang ada kepala di atas truck, saya syuting tuh. jadi pertama

kali kita flip window tayangannya, yang ini kita blur kan, yang ini engga. tapi blur

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

21  

kan keliatan samar-samar dikit kan, jadi ketauan benar wartawan kita sampai ke

lokasi buat nunjukkin itu. setelah itu bikin on cam, disitu saya blank. sering

bengong sering apa. kondisinya bau anyir, bau darah gitu kan. bercakan darah masih

ada disitu. terus kita pulang ke hotel, karena udah mulai maghrib. kita mengejar

jangan sampai gelap, ntar malah nyasar kita di hutan itu. ternyata udah gelap juga,

jam 7 udah gelap banget..haaa..untungnya kita bisa keluar. keluar itu jam 10 jam

11an lah. sampe hotel, saya ngedit. ngedit ngeliat gambar itu, sama gambar itu pake

laptop. saya mikir kita perlu gak ke Sodong kalo begini. jangan-jangan ntar kita…

ya sudah.

A: Itu posisinya mas Umar, pas sampe Sodong ya, pas sampe Sodong itu udah ada

reporter lain kayak MetroTV atau..?

U: Iya kita bareng, kita bareng ketemu di hotel. nah cumang si Desi (cek lagi, menit

51:59) gak sampe ke Sodong. dia cumang sampe pabrik CSW, pulang. itu

besoknya, lanjut berangkat kita jam 12. begitu saya… jam 10 ngedit, jam 11 saya

sudah bisa kirim gambar ke jakarta, jam 12 kita jalan ke Sodong. jam 12 malam

masuk hutan. sampai sodong jam 12. Jadi ada hutan-hutan, terus tiba-tiba turunan,

terus kali.

A: Di turunan yang di video MetroTV tadi, itu turunannya atau beda lagi?

U: Lain lagi. terus saya turun tuh disitu, ini ada rumah-rumah. kayak rumah-rumah

panggung gitu. begitu sampe situ, sepi. lima detik. setelah lima detik, itu warga

dateng. bruuh..bawa parang, bawa apa. itu saya nangis disitu, saya kencing. saya

pikir saya mati udah. bawa parang, bawa samurai. bak disuruh turun. dia gak ragu

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

22  

untuk nebas pala orang terus ditaroh di truk. gak ragu juga untuk bantai kita hari

itu. gitu. itu saya gak tau, saya pikir udah selesai. nah, yang di mobil ini yang bawa

pistol ini mau turun. nah saya bilang jangan turun. lu turun habis lu di luar situ. dia

bilang, kalo kita gak turun, ini mobiil di bakar. kita mau mundur, itu hutan sawit.

susah kita lari sambil mundur, diserang sama dia. kita mau maju itu masuk ke dalam

kali. kita tabrak, itu masuk dalam kali. setelah begitu, digedor-gedor, kaca mau

dipecahin, terus sama bapak ini turun.

A: Terus akhirnya?

U: Ya saya masih disini.

A: Iyaiya, maksudnya habis turun?

U: Dia turun ngotot-ngotot. debat disitu. mereka tersinggung sama pemberitaannya

Tv One. menurut Tv One, pembantaian itu dilakukan oleh masyarakat Sodong. tapi

menurut masyarakat Sodong, mereka cari makan di Sodong, tapi gak pernah kasih

ruang buat kita jadi satpam kek di situ. dia ambil satpam dari banten. gak ngasih

kita apa kek di situ, biar kita ikut sejahtera. masa kita cumang ambil dua sawit aja

langsung dibunuh, menurut masyakarat Sodong. tapi menurut pabrik, mereka

pernah diajak kerja tapi kerjanya gak beres. gitulah. turun tuh. ngotot ngotot ngotot,

ketemu sama pemuka adatnya namanya macan. Terus masnya bilang “mar, kamera

tinggal. pake candid.” saya bawa candid dua, eh tiga. kacamata, pulpen sama remote

mobil. semua tinggal. kamera saya tinggal. saya bilang sama yang bawa pistol,

“apapun yang terjadi sama kita, kita ini tolong diselamatkan ya.” kan dia itu

gampang. begitu kita diserang, dia tinggal tembak itu ke langit, agak mundur kan,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

23  

dia selamatkan kacamata lengah, dia tembak ke langit sambil jalan mundur bisa.

karena dia sering kalo lagi naik motor tuh, di kampung di hutan sawit itu kalo ada

pohon bergerak, dia suka tembak ke langit, TAR, lari gitu buat ambil motor dia. dia

cerita begitu. dia bisa kendalikan itu. ya sudah. kalo kita tewas, itu yang harus dia

selamatkan. ini nyawa itu jadi gak begitu berharga jadi jurnalis.

A: OMG. hahaha

U: Iya. karena kemarin itu saya baru liat videonya..di..di..di Isis. ada fotografer,

jadi..

A: Yang ditebas itu kepalanya?

U: Kalo ini lain. dia lagi motret, gak tau itu di isis atau di afganistan atau di suriah,

dia lagi motret, jadi dia motret, motretnya dia itu bluetooth ke handphone, jadi sama

kayak..sama kayak..apa namanya?

A: Kayak drone gitu.

U: Kayak drone gitu. dia motret langsung ke handphone, handphonenya itu

langsung ke cloud. gitu. nah cloud itu langsung ditarik. jadi waktu dia ditebas itu,

dia sambil motret. tetep motret. trererereret. gitu. jadi gambar jatuhnya..apa

namanya..pedang itu, ke lensa itu, ada. trerereret, dianya udah tewas. tapi gambar

nyampe ke kantor. nah, itu prinsip di wartawan. gitu. prinsip.

U: Nah, terus udah. saya bilang sama dia gitu. tolong selamatkan ini. kitanya gak

penting udah. sudah, kita jalan nih. saya juga udah gak tau, saya udah bau pesing,

bau apa kan. ya sudahlah kita jalan. dikawal nih. perempuannya malu-malu disana.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

24  

jadi saya, cantik-cantik yak. cantik-cantik..jadi mata ini kan bawaannya pengen

ngeliat. saya ngeliat gitu terus dia malu-malu, dia lari gitu. perempuannya malu-

malu. tapi yang laki kan tatto semua. yang nongkrong disitu kan tatto semua. saya

nengok kesitu, duh, ngeri banget ini orang-orang gitu kan. duh. masuk kita ke rumah

pak macan itu. pak macan itu omongnya gitu. dia kecewa sama pemberitaan.

akhirnya saya ngomong, bahwa kita berpihak pada Sodong. kita mau denger

suaranya Sodong, kita mau beritakan bahasanya Sodong, suaranya masyarakat

Sodong. ini ada ketidak-adilan. perusahaan Malaysia itu, cari makan di negara kita.

cari makan di tanah Sodong. sementara masyarakat Sodong gak dapet apa-apa. kita

ada di pihak Sodong. akhirnya dia seneng. akhirnya dia ngomong banyak. dia

ngomong banyak, tapi tayangannya jangan diubah nanti, tayangannya ntar diubah.

nggak. kita berpihak pada..tapi itu udah mulai maghrib, udah mulai gak ada cahaya.

terus kita pulang. saya gak jadi mati.

A: Alhamdulilah ya allahuakbar

U: Besoknya balik lagi.

A: Tapi dengan sambutan yang beda?

U: Iya. saya dapet pisang satu tandan. rambutan. wah, banyak bos. pas dateng, ada

musik-musik apa… saya gak ngerti bahasanya. musik-musik apa, woah. mulai

syuting, taroh tripod di tengah-tengah kampung. syuting. yang perempuan malu-

malu, yang lakinya gitu tetep gayanya, jagoan-jagoan gitu. terus wawancara pak

macan ya. pemuka adat. sereret. pulang itu saya duduk itu di angkot sambil

bersyu..di mobil itu ke airport sambil bersyukur sini saya semut semua gara-gara

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

25  

rambutan itu. saking banyaknya makanan kita bawa pulang, dari masyarakat

Sodong. mereka terus tayang, terus abis diselesaikan bahwa sekarang dibatasi untuk

apa… pengeksploitasikan tanah untuk kebutuhan sawit sama karet di daerah

sumatra itu di batasi oleh negara. jadi bikin perubahan. banyak sih, ada penjualan

yang perempuan juga pernah. terus ada juga pemerasan tkw juga pernah, itu juga

yang berurusan dengan nyawa-nyawa ya juga pernah. terus macem-macem.

cumang ini yang paling males..iya, paling males. tapi ada cerita lain, nanti saja kita

cerita. nah itu..itu salah satu. ya, yang bagi saya..saya punya cerita. saya kan juga

dosen di BSI, saya punya cerita ini. jadi kalo udah materi kuliah itu habis..

A: Tentang apa itu..

U: Saya ngajar penyutradaraan, terus..videografi, terus macem-macem. rata-rata

teknis sih. jadi, cerita ini buat ngisi jam kuliah aja. untuk hikmat rasanya, paling

gitu. ada lagi gak pertanyaannya? ada yaa? apa-apa?

A: Ada sih, kayak apa ya..mungkin..kan tadi bilang keluarga tidak..tidak..tidak ikut

andil dalam mas Umar jadi jurnalis kan. nah, prospektif dulu dan sekarang nih, dulu

jadi jurnalis, dulu tuh gak mikir, terus ikut-ikutan jadi jurnalis dan tau kerjaannya

akan seperti ini, pernah gak sih tiba-tiba kayak aduh gua gak disini.

U: Pernah waktu di Antara gini, dia itu pro interegasi, pro indonesia. tahun 2006,

dia ditahan di LP Cipinang. nah, yang dateng di LP Cipinang itu CNN, CNN

internasional ya, CNN internasional, aljazirah, BBC, press tv, macem-macem tuh.

belom kita, RCTI, SCTV, belom..gak punya ruang. begitu (nama orangnya, menit

1:01:01) turun dari mobil, fotografer langsung ambil gambar. difoto2in, dia

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

26  

fotografenya kan juga (gak jelas, menit 1:01:08), reuters, terus media asing yak.

street time (koreksi, menit 1:01:14) daily new york, new york apa? new york today.

macem-macem. dikerubutin ya ama kameramen, sampe masuk ke LP. saya gak bisa

masuk. dan saya cek gambarnya, dan saya gak dapet itu mukanya ketutupan sama

kepala-kepala yang ngerubutin. saya ngomong sama pengikut mereka, eh kaka kita

sama-sama orang timur kaka kita harus ketemua sama bang Yuriko ini, ayo. “oh

yaa, iyaa kita ketemu bung. ayo bung kita pake ini.” dikasih ikatan merah putih.

“ayo bung kita ke dalam.” begitu keluarganya boleh nemuin, saya ikut rombongan

keluarga bawa kamera. nyala, saya nyalain kamera. ternyata sampe di dalem saya

liat kamarnya Tommy Soeharto, Abdulah Putin. jadi sebelum Ayin, Ayin itu yang

punya hotel di Cipinang, saya punya fotonya..

A: Soeharto ada (penjaranya)?

U: Lebih keren— dia punya helipad juga. Kan ini kan sterile by-press, nggak boleh

ada pers. Saya naik ke atas, saya ketemu sama Rico. Dia punya beberapa kembaran.

Jadi pas waktu integrasi Indonesia sama Timor Leste itu, dia punya beberapa

kembaran biar dia kalo mati tuh bukan dia yang mati, tapi kembarannya. Saya

shooting tuh kembarannya, sama gitu rambutnya. Jadi sininya cepak, rambutnya

panjang terus diiket. Ini keriting-keriting gitu. Selesai shooting saya wawancara dia

[Rico], karena kebutuhan berita. saya gantung kamera, mereka kan masih pikir saya

pengikutnya dia termasuk sipir-sipir itu. Waktu salaman saya bilang, ‘Gimana Bung

perjuangan kita nih?’ heran dia ada pengikut yang nanya begitu. Itu kesalahan saya.

Terus tiba-tiba itu pengacara, ‘kamu wartawan ya?’ terus semua sipir yang pegang

saya diambil ID. Jadi saya ditaro di suatu ruangan. Kepala ditaruh di meja,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

27  

didudukkin kepala saya. Otak nih, didudukkin saya. Terus dia minta kamera, saya

bilang nggak. ‘Kalo lu mau minta kamera, mending lu matiin gua.’ Yang tadinya

dua orang yang nyiksa saya, masuk 19 [orang]. Bener saya bilang, ‘Mati juga gua

hari ini.’ Sudah, semakin disiksa. Nggak lama mereka yang tadi bareng saya masuk,

itu turun ngeliat di kaca waktu saya lagi disiksa. Pengacaranya masuk, ‘Eh, jangan

dudukkin kepala dia dong! Dia kan orang juga! Saya kan sebagai pengacara

tersentuh! Jiwa pembelaan saya muncul.’ Dalam hati saya, ‘Dari tadi kek lu….’

Keluar itu orang, ngomong sama reporter [satu kantor]. Kan ditanya kan, ‘Eh, mana

kameramen saya?’ ‘Kameramennya lagi di dalem tuh, lagi diduduk-dudukkin

kepalanya.’ Kata pengikut Rico Gutierrez yang masuk bareng saya. Reporter telpon

ke kantor, ke redaksi, produser, deket sama Kalapas. Karena dulu jaman kalapas

dulu masih di humas, produser saya masih di lapangan gitu, sering ngobrol. Tapi

ini dia (produser) udah di dalem, dia juga jadi kalapas. Ditelpon ke kalapas, yang

nyiksa saya HT-nya bunyi. Kemudian dari Kalapas, ada HT masuk ke yang nyiksa

saya, ‘Disitu ada wartawan Antara namanya ini ini ini?’ Terus semuanya diem,

keluar tuh satu-satu. Saya digandeng sama dia, ‘Bang kita sama-sama Palembang,’

dia ngakunya dari Palembang, ‘Kita sama-sama merantau, tolonglah. Hargai kan

kita merantau jauh-jauh cari makan.’ Gini gini gini. Baik-baikinlah. Begitu nggak

lama, produser masuk ke ruangan ini, baru saya bisa lepas itu kamera. Jadi nggak

mungkin saya lepas kamera dalam kondisi apapun. Terus baru kasetnya diambil,

diancurin, apa, yasudahlah, nggak apa-apa. Besoknya Pak Benny mau perkarakan

itu… Ini nggak bisa, karena saya disiksa kan. Saya jawab sama Pak Benny, ‘Kalau

ini diperkarakan [kasus penyiksaan jurnalis], jadi konsumsi publik. Jadi masuk ke

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

28  

televisi kita, kan wartawan kan jadi konsumsi publik jadi diliput sama temen-temen

media lain. Nah, kalau itu diliput, orang tua saya pasti nonton. Saya orang tua saya

nonton, dia nggak akan tenang setiap saya salim berangkat ke kantor. Dia pasti

pikir, ‘Nanti ada apa-apa ini sama anak-anak.’ Kan gitu. Saya minta nggak usah

diliput. Nggak apa-apa, daripada jadi beban kan orang tua kita. Besoknya saya

diangkat sama Pak Rajab jadi karyawan tetap.

A: Itu belum jadi karyawan tetap?

U: Belum…

A: Astaga…

U: Tanya Pak Rajab, Pak Rajab tau saya disiksa. Dia mudah-mudahan masih inget

ya. Dia waktu itu sekretaris lembaga ya. Direktur Lembaga dan HRD. Jadi kalau

ditanya orang tua, ya (mereka) nggak usah tau. Mau kita berapa kali mati, mau kita

ditembakkin saat (liputan) illegal logging di Kalimantan, atau di (tiru suara

tembakan) sama tentara. Gara-gara lensa saa kena matahari terus mantul. Jadi ini

skenarionya, jatuh di Situ Gintung, hampir tenggelem nggak jadi, terus di Gunung

Halimun terus kepeleset, itu yang illegal logging. Jadi disitu rumputnya tinggi, saya

nebas daun, jadi trek-nya begini nih, terus rumputnya tinggi. Waktu saya nebas gitu,

kakinya masuk gitu. Ini jurang, terus disini ada pohon. Ini pohon, terus disini tas

gitu keril. Nyangkut antara kepala dan tas keril. Artinya kalo saya maju dikit, udah

tuh… terus ada Tim SAR-nya turun dua orang, mereka pake apa itu namanya,

dicantolin di tas saya, satunya cantolin di gesper. Terus mereka berdua tarik, terus

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

29  

kita jadi selamet disitu. Gimana ya? Emang itu mau saya? Nggak. Memang belum

saatnya mati aja. Dan ini scenario, kalo pun mati ya sudah.

A: Ikhlas gitu…

U: Iya, jadi pas Sukhoi itu… mau berangkat itu kan berat (perasaannya). ‘Aku harus

jalan.’ ‘Kemana?’ ‘Kesono. (liputan Sukhoi)’ Istri saya sih yaudah, yasudah.

Pamitnya itu berat, setiap ke Papua… Kemaren baru pulang dari Papua. Bukan

masalah Papua, masalah nyamuk malaria… masalah macem-macem. Tapi harus

jalan, jalan. Jadi gitu. Jadi apakah ini menyenangkan buat cerita? Iya. Berangkat

mah, mikir dulu. ‘Duh, Papua lagi.’ Naik apaan? Naik Hercules. Naik Hercules,

jatuh lagi nanti. Kita kan gamau cerita yang negatif-negatif disana nanti kejadian,

‘Udah ah jangan ngomongin!’ jangan ngomongin jangan, biar same

Halim dulu.

A: Pokoknya sampe tanah Halim…

U: Ini mah bukan masalah berangkat, pulangnya? Apa ini mau kita? Belum tahu.

Itu takdirnya. Kapan saya mati? Saya nggak tahu. Makanya saya diasuransikan.

(WAWANCARA LANJUTAN 17 AGUSTUS 2016)

A: Bang Umar kan kerja dibawah pemilik yang punya partai politik, gimana

perasaannya? Apa itu mempengaruhi cara kerja di lapangan atau newsroom?

U: Pastinya berpengaruh… sebab sedikit banyak kebijakan redaksi jadi sejalan

beriringan dengan kebijakan partai sehingga dipastikan seluruh isi berita senada ke

program dan kebijakan partai. Jika partai mendukung Sandiaga Uno misalnya,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

30  

maka berita yang diturunkan janganlah berita yang meninkatkan elektabilitas Ahok

tapi dicari berita yang dapat meningkatkan elektabilitas Sandiaga Uno. Maka, berita

tentang Ahok disesuaikan dengan bakal calon yang kita usung.

A: Gimana perasaan Bang Umar terhadap pemberitaan yang modelnya gitu?

U: Tidak masalah asalkan tidak mengada-ada. Jika fakta yang diolah atau digoreng

biar sedap beritanya nggak masalah.

A: Walaupun medianya keliatannya partisan kalau kayak begitu?

U: Kita tidak berdaya melawan penilaian partisan sebab kita mencari makan disitu.

Kecuali dewan pers bersama organisasi profesi di bawahnya seperti PWI dan AJI

bisa memperjuangkan hak kita. Banyak teman saya mati terbunuh, diikat pohon di

gunung sampai mati, dsiram air keras saat naik motor dari mobil yang dikendarai

orang yang nggak dikenal dan dewan pers nggak bisa berbuat apa-apa. Beda sama

IDI, dokter malpraktek juga dibelain. Kalo sudah begini ya nggak apa-apa dinilai

partisan, daripada pada kehilangan pekerjaan lalu keluarga jadi korban. Lain cerita

jika dewan pers siap advokasi 100%. 

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

31  

Lokasi: Café Vanilla, MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta.

Tanggal: 22 Juni 2016.

Informan 2: Rembulan Randu.

A: Motif ketika liputan?

R: Aku sih selalu memotivasi diriku setiap hari ketika mau liputan adalah

menjadikan diriku penonton berpikir tentang apa yang penonton TV Indonesia

perlu tahu. Ketika aku [meliput] kebakaran misalnya ada [korban] mayat yang tidak

hanya terpanggang tetapi juga jarinya terpotong. Nggak mungkin aku sedetil itu

kasih tahu karena pada saat mereka nonton, kebetulan [kantor] TV-ku adalah

[perusahaan] TV-TV yang kelas-kelas tertentu yang masih dengan pemikirannya

yang... mereka nonton sambil makan ketika nonton, nggak mungkin sedetil gitu

ngasih tahunya. Jadi aku harus berpikirlah ketika memberitakan kira-kira apa yang

penonton mau dengar atau kira-kira penonton perlu tahu.

A: Hambatan ketika liputan apa?

R: Ketika berada di liputan politik atau liputan hukum dan media saat ini nggak

boleh munafik, punya kepentingan2 sendiri dimana disitu hitam-putih bener2 nggak

ada, semuanya mulai abu-abu dan sebagai pribadi yg dewasa dan sbg jurnalis yang

masih belajar saya harus mulai menelaah dan membedah mana yang kiranya perlu

dan mana yang kiranya harus tetap independen dengan tidak mengikuti kemauan

kantor karena toh berita saya akan melewati beberapa tangan yang akan nantinya

jadi satu paket berita liputan.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

32  

A: Sudah berapa lama jadi jurnalis?

R: Baru setahun.

A: Apakah setelah lulus langsung berpindah jadi jurnalis?

R: Sama seperti mahasiswa lainnya, mungkin awal lulus saya bekerja dulu selama

enam bulan sesuai dengan jurusan saya, sastra cina di Universitas Indonesia.

Kemudian baru ada dorongan yang sangat kuat menjadi jurnalis, terutama

jurnalistik televisi karena ada visualnya. Disitu enam bulan setelah saya lulus

barulah saya bergabung di RCTI.

A: Nggak aneh tuh melenceng jauh dari jurusan yang ditempuh?

R: Awalnya melenceng tapi lama-lama aku percaya gitu, ada toh ilmu pada

dasarnya modal awal, semuanya juga belajar sesuai pengalaman untuk jurnalistik.

Tapi ada tiga atau empat liputan yang menyadarkan aku, maunya tuhan apasih garis

kehidupan buat gue? Salah satunya adalah live pertamaku, itu tentang kejahatan

yang dilakukan oleh 14 WNA tiongkok selama bertahun-tahun di suatu rumah di

Jakarta Selatan. Salah satu pelajaran yang ku dapetin disitu, kami belum bisa

wawancara langsung tersangka tapi aku janji karena terkait protokoler, aku janji

kalo ada chance aku mau wawancara langsung mereka. Waktu itu juga ada

kesempatan untuk ngikutin penggerebekkan narkoba yang dilakukan oleh dua

warga negara tiongkok dan aku bisa langsung chat sama mereka dan itu nggak

langsung. Tapi aku disadarkan bahwa aku perlu belajar sastra cina. Belum lagi ada

belakangan kapal-kapal kita yang ditembak cina dan kemudian… kayak makin

banyak kasus dengan cina kemudian kerjasama KCC untuk kereta cepat juga

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

33  

dengan cina, makin banyak saham cina disini jadi menurut aku dengan modal itu

justru aku bisa menggunakannya di dunia jurnalistik.

A: Orangtua ngedukung?

R: Orang tua aku justru nggak ngedukung aku jadi jurnalis.

A: Seriously?

R: Seriously.

A: Sampai sekarang?

R: Sekarang sih literally ngomong untuk ngedukung, nggak sih nggak pernah

bilang. Mereka akan, “ngapain jurnalis?” kayak gitu.

A: Apa yang mereka harapkan?

R: Mereka lebih berharap aku lebih kearah kedutaan cina, lebih ke internasional.

A: Pernah berada pada posisi bahwa lebih baik menjalani permintaan orang tua dari

pada menjadi jurnalis?

R: Aku pernah melakukan saran orang tuaku, setelah aku lulus. Tapi aku merasa

nggak happy. Disini aku merasa happy karena aku belajar hal-hal baru, terus

berbagi dengan caraku dan berjumpa dengan banyak orang.

A: Produk jurnalistik yang dibuat itu terkadang tidak memiliki unsur kebenaran

yang murni, dengan faktor pengaruh banyak. People can’t handle too much truth.

Mengapa mbak tetap berada di tempat yang sama, padahal banyak profesi lain yang

lebih worthwhile dan truthful untuk masyarakat?

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

34  

R: Karena aku nggak tahu lagi modal apa yang harus aku bagi. Modal materi, aku

belum banyak. Tapi aku suka ngomong, makanya milihnya pun jurnalis televisi

bukan di [media] tulis. Kemudian, ya… ini caraku berbagi menurut aku gitu… dan

berbaginya langsung. Kan tadi kamu bilang karena nggak nyatanya semua hal yang

kita anggap penting, penting juga buat orang lain. Disitu aku belajar me-manage

egois, mau kita padahal kayak… kamu tahu berapa persen tapi kamu harus

menyaring itu karena kebutuhan-kebutuhan berapa pihak dan belajar lebih mem-

filter mana yang paling penting karena televisi terbatas dengan durasi dan itu

mengakibatkan share dan rating. Kemudian kamu akan lebih belajar lebih banyak

lagi, lebih jauh lagi. Tetapi bersyukurnya adalah setelah dipikir-pikir, “iya ya, nanti

kalo misalkan saya kasih tahu detil [ke masyarakat] tentang mayat atau mutilasi,

orang kan jadi nggak nafsu makan, saya jadi dosa dong ngasih tahunya. Padahal

cukup dengan berapa korban yang tewas, atau bagaimana dengan aparat pemadam

kebakaran, atau dengan menganalisis apa yang dilakukan dengan presiden

kemudian dengan kementerian-kementerian tanpa harus menceritakan perdebatan

yang terjadi mungkin secara detil. Itukan mungkin lebih membuat orang justru

nyaman, tenang, jangan terlalu panik. Jangan selalu merasa, “aduh negara gue gini

banget, aduh.” Malah bikin pesimis kayak gitu, jadi aku mikir justru saat-saat tadi

kamu bilang, “kok nggak ngasih tahu unsur yang benernya?” padahal kan jurnalis

harus kasih tahu yang benernya. Saya justru malah berpikir… ya justru saya…

dengan tidak memberitahukan semuanya, justru malah merasa membuat orang

lebih nyaman, damai dan itu cara berbagi sih menurut aku.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

35  

A: Kan banyak nih dalam waktu setahun untuk pengalaman di lapangan buat Mbak

Randu, ada pengalaman liputan lain yang intens semacam 14 WNA yang Mbak

sebutkan tadi?

R: [liputan 14 WNA] sih yang paling memorable buat aku. For the very first time,

I have to do live reporting. Ya, jadi aku nggak pernah lupa liputan itu.

A: Bisa diperjelas, kenapa memorable?

R: Ketika kamu diminta menerbangkan pesawat padahal kamu belum pernah

belajar menerbangkan pesawat at all. Apa yang kamu rasain saat itu? Jadi aku tidak

di-plotting untuk live, aku tidak tahu live itu gimana [caranya] waktu itu. Tiba-tiba

aku ditelpon dan diminta, “Randu, stand-by 10 menit lagi live.” Dan saat itu ada

produser yang juga kesana, jadi aku nggak pernah lupa.

A: Bukannya Mbak Randu akan dapet kesempatan live selama training?

R: No… no, no, no. Aku ralat ya memang ada kelasnya tapi tidak sampai enam

bulan. Tapi, nggak artinya kelas-kelas itu tanpa praktek dadakan dan teks. Dan aku

dikasih kesempatan itu, jadi ketika pertama kali aku lihat [hasil liputan], aku geli,

aku jijik sama diriku sendiri karena aku lihat itu lebih membekas dan lebih

[mendorong] aku menjadi pengen belajar lagi ketimbang di kelas atau apa gitu, gitu

sih.

A: Apakah Mbak Randu akan menjalankan profesi ini dalam waktu lama?

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

36  

R: Iya. Aku daftar di Metro TV dan RCTI saat itu… memang… lebaynya ya,

mungkin bahasa yang sedikit berlebihan ialah mau menasbihkan diri untuk menjadi

jurnalis.

A: Pekerjaan ini yang ingin dijalani, karena senang kah?

R: Aku happy. Kamu bayangin aja, paling aku minimal bangun tuh paling telat jam

lima pagi karena harus naik kereta. Tapi ada pamanku pernah bilang, salah satu

parameter kamu cukup bahagia saat kerja adalah ketika kamu bangun tidur, kamu

tuh nggak ngerasa kayak, “ah, shit. Gue harus ke kantor.” Dan thanks god, sampai

setahun lebih berjalan, aku nggak pernah ngerasa kayak gitu. Padahal, dulu ada

beberapa pekerjaan yang… nggak pernah sih bulan-bulanan tapi kayak yang… ya

gitu, simple kayak bangun tidur kayak, “yah elah… harus kesini lagi.” [Sementara]

Tiap hari tuh kayak, “Wah, hari ini gue mau liputan kemana ya? Apa yang bisa

dibagi hari ini?”

A: Ada harapan nggak dalam menjalani profesi ini?

R: Ada banget. Tadi kan kamu bilang, ada [liputan] investigasi. Justru aku harus

belajar banyak investigasi mungkin, karena itu mengungkap kasus ya… menggali

lebih dalam. Menemukan fakta baru, nggak beda jauh sama tugasnya penyidik,

polisi bahkan. Jadi kalo pertanyaan mengenai harapan, masih banyak harapannya.

Disini aku baru, masih banyak yang aku harapkan dari profesi ini.

A: Selain investigasi?

R: Selain investigasi, aku pengen bisa wawancara dengan baik. Menurutku [teknik]

wawancaraku belum terlalu baik, dengan durasi yang lama… kayak 30 menit chit-

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

37  

chat. Karena menurutku itu parameter yang keren, ketika orang bisa lama chit-chat

sama orang… ngomong yang benar… gitu.

A: Apa perasaan Mbak ketika liputan hal-hal yang berbau human interest?

R: Ketika saya liputan di Palangkaraya, ada kabut asap. Kemudian disitu saya lihat

anak-anak usia kelas satu SD, mereka sekolahnya diliburkan udah beberapa bulan

tetapi justru mereka menghabiskan liburan mereka dengan main diluar tanpa

menggunakan masker. Itukan nggak sehat, itu dianggap sudah biasa mungkin

karena warga situ cuman kan ini… waktu itu saya langsung bersentuh, turun

langsung ke hutan, langsung buat personifikasi… saya deketin satu anak,

bagaimana dia mengerjakan PR di udara terbuka, di rumah-rumah yang terbuat dari

tembikar-tembikar dindingnya itu. Otomatis udara kotor akan tetap masuk, di mana

ini sudah berbulan-bulan, mereka pendidikan tidak ada [dan] justru kesehatan

mereka menurun terus pemerintah apa yang mereka lakukan? Jadi karena tersentuh,

aku buat liputan itu. Alhamdulillah, pernah ada [news] anchor yang bilang, “kamu

bagus bikin kayak gitu.” Jadi itu nggak disuruh [produser], aku hanya pengen

menyingkap peristiwa itu dari sisi anak-anak. Kayak aku ingin meneriakkan bahwa

memperpanjang waktu dan meliburkan mereka itu bukan sesuatu hal yang solutif

ternyata, untuk pendidikan di area bencana alam. Toh udah dimana-mana mungkin

sama parahnya.

A: Mbak Ratih udah bertemu banyak orang, melihat banyak peristiwa dan itu bukan

sesuatu yang kasual kadang-kadang juga tidak layak untuk publik. Why are you

doing this?

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

38  

R: I love it. It’s enough for me, I’m just happy when I’m doing this. In any way, in

any situation. Jadi kalaupun ketika aku harus sedih-sedihan, di kala aku harus

berhadapan sama pemerintah, di kala aku harus berhadapan dengan orang bawah,

I’m happy. Ngobrol, chit-chat, cerita-cerita. Kalo dari kalangan bawah aku ditegur,

dalam tanda kutip kayak… kadang kita merasa nggak bersyukur, banyak jauh yang

lebih susah dari kita. Ketika di kalangan atas aku diajarkan seolah-olah hidup

sehitam-putih itu, hidup itu harus penuh strategi, yang A itu punya ini dan B itu

punya itu. Kantor juga mengajarkan, “Inget loh, kita itu begini ya [pekerjaannya].”

Tapi aku seneng. Saya nggak bisa ngebayangin kalau saya berprofesi lain selain

jurnalis, akankah semudah itu mendapatkan pelajaran seperti setiap hari.

A: Apakah Mbak Ratih akan merasa semangat jurnalis Mbak sendiri menurun

seiring bertambahnya umur?

R: Ini yang menarik dalam kehidupan ya, dari beberapa buku yang saya baca juga.

Jadi kalo kamu ada statement jurnalis yang bebal karena terlalu lama di dunia

jurnalistik, ya mungkin karena itu perkara umur, juga perkara pengalaman dan

keputusan menimbang segala hal. Mungkin juga karena masih muda, ya aku tidak

bisa menjanjikan bahwa in the end akan tetap seperti ini. Tapi kita juga nggak bisa

menutup mata, banyak bukti orang yang jurnalis hebat. Mungkin banyak jurnalis

hebat, tapi yang setia dan bertahan mungkin sedikit. Karni Ilyas salah satu

contohnya, Najwa Shihab, di depan aku ada yang namanya Nina [dari] RTV, dia

umurnya 53 tahun. Dia sudah… tetap terus di profesinya. Kalau ada kiranya mereka

hanya sekedar meliput tanpa berapi-api… sekarang kalo perbandingannya seperti

itu, emang profesi yang lainnya nggak [seperti itu juga]? Polisi juga makin tua

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 40: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

39  

makin bosen? PNS juga bukannya seperti itu? Dokter juga seperti itu? Jadi

pertanyaannya, apakah ini masalah profesi yang salah atau masalah pribadinya yang

salah? Karni Ilyas bisa jadi pemred, yang jelas-jelas deh yang terkenal. Yang dia

mendobrak segala stigma pertelevisian bahwa yang namanya [news] anchor harus

cakep, suaranya serek, seperti itu berarti jujur yang lebih dari itu sehingga dia

muncul menjadi sesuatu. Itusih yang aku bawa, biar aku selalu bisa berpikir positif

ya sampai sekarang aku ngomong, tapi aku juga nggak bisa menjanjikan apa yang

terjadi di depan.

A: Jadi menurut Mbak sendiri, apa itu jurnalis?

R: Jurnalis itu… media komunikasi. Ya… maksud aku, dengan masyarakat. Untuk

jurnalis TV ya, [komunikasi dengan] visual dan audio. Itu gampangnya sih. Banyak

media komunikasi sekarang, twitter, online, masyarakat disajikan banyak pilihan

untuk dapat berita. Kalo TV jurnalis [tugasnya] ada memberitakan atau mencari

berita, itukan definisi KBBI ya pokoknya segala teori-teori itu. Tapi aku pribadi

pada akhirnya, [jurnalis itu] ya memberitakan setelah menganalisa setelah mencari

berita intinya kayak gitu… berbagi tapi yang gue bagi adalah informasi.

A: Pengalaman liputan Mbak Randu dalam bentuk timeline atau rundown?

R: Pertama seputar liputan DKI Jakarta, metropolitan dari mulai harga bawang,

awal-awal banget. Trus wawancara dinas pemakaman, pokoknya pindah-pindah.

Dari pernak-pernik di tanah abang, gelang-gelang, sampe yang kabut asap di

Palangkaraya. Kemudian aku ke… ada festival budaya di Jailolo. Kemudian aku

ikut arus mudik di Cileunyi, tahun ini kayaknya di Pantura. Terus aku belakangan

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 41: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

40  

ini kebanyakan di umum, tapi terutama di Mabes Polri. Keliling juga sih, ke

Tipikor, Polda.

A: Hari ini katanya liputan ke Mabes ya?

R: Iya, hari ini liputan tentang Komisi III DPR. Ke rumah dinas Tito Karnafian

karena dia satu-satunya calon tunggal Kapolri. Karena dia calon tunggal, kan dia

mendekati mungkin kali ya, karena dia juga udah lolos uji dari KPK dan PPATK

itu… Hari ini kunjungan, besok mungkin proper and fit tes di depan komisi hukum

itu… jadi kemungkinan besar dia ya. Karena hak priogatif presiden juga ya, gitu.

(WAWANCARA LANJUTAN 17 AGUSTUS 2016)

A: Mbak kan kerja di bawah perusahaan media yang pemiliknya punya partai

politik, bagaimana perasaan Mbak? Apa itu berpengaruh di pekerjaan baik di

lapangan ataupun newsroom?

R: Untuk pribadi sih nggak, tapi kadang ada kalanya kami harus mengikuti

permintaan karena kami masih kerja di bisnis media yang tidak independen pastinya

dan emang kalo mau ditelisik lebih dalem lagi emang nggak ada media yang bener-

bener independen kecuali bangun sendiri, media sendiri diatas tangan sendiri, gitu.

Tapi gimana antisipasinya? Waktu itu aku pernah cerita ke kamu, mungkin korlip

atau produser minta, “tolong nanti angle-nya gini.” Atau apa, aku nggak akan

pernah nulis itu di naskah. Aku akan nulis apa yang seadanya aja. Karena itu bagian

dari prinsip keindependenan seorang wartawan. Jadi ngaruhnya nggak banyak sih,

selama jurnalisnya bisa memilah mana yang fakta, mana yang kebenaran, mana

yang nggak, gitu.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 42: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

41  

A: Jadi kerja di media yang partisan oke-oke aja buat Mbak secara pribadi?

R: Oke, tapi media mana yang nggak partisan? Indonesia khususnya. Cuma ada

yang “main cantic” sama nggak aja. Bahasa kasarnya, “Selama kerja di orang, ya

terima sistemnya. Kalau nggak suka, jangan kerja sama orang. Mau independen

banget? Akan lebih baik bikin semuanya sendiri. 

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 43: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

42  

Lokasi: RS Budi Kemuliaan, Kebon Sirih, Jakarta.

Tanggal: 24 Juni 2016.

Informan 3: Adinda Ratih.

A: Kenapa pengen jadi jurnalis?

R: Jadi sebenarnya kalo aku tuh agak bingung, ya. Pertama kali masuk MNC tuh

aku sebagai sekretaris direktur news lalu diarahkan oleh si bapak (Arya Sinulingga)

jadi presenter awalnya. Tapi karena aku belum lulus S1, jadi sambil nunggu aku

kuliah sekarang jadi reporter dulu sambil belajar di lapangan.

A: Dalam 9 bulan sebagai jurnalis, pengalaman liputannnya kemana aja?

R: Ngapain aja ya? Yah… dari banjir, kebakaran, sampah, dari nggak makan

sampai makan enak, dari basah ke kering terus basah lagi.

A: Yang paling berkesan?

R: Oh, baru-baru ini aku ke Bali… untuk interview cucunya Pablo Picasso. Cucu

kandungnya Pablo Picasso itu, kan dia seorang pelukis. Cucunya ini ada pameran

lah, menurutku salah satu legenda dunia.

A: Asik nggak sih, secara keseluruhan?

R: Asik sih, seru. Tapi… capek.

A: Kenapa?

R: Karena turun ke lapangan… capek. Menguras tenaga banget. Karena kita harus

mengejar narsum… kadang dianya ada yang mau diwawancarain, ada yang nggak.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 44: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

43  

Terus kita berhadapan sama orang-orang. Kan ada orang-orang yang beda-beda,

ada yang kooperatif ada yang nggak.

A: Bapak saya cerita, Mbak Ratih tuh drummer ya?

R: Drummer, iya.

A: Drummer dalam sebuah band?

R: Iya.

A: Band apa?

R: Aku berempat sama kakak-adekku, perempuan semua… ada band-nya

(namanya) Sisters. Kami nge-band.

A: Bisa diseimbangkan antara band dan jurnalistik?

R: Jadi aku selain band, juga kuliah tadi aku sebutin terus kerja juga. Jadi tiga-

tiganya (dikerjakan)… insya allah bisa inilah, sama-sama dilakukan.

A: Keluarga setuju nggak sih dengan Mbak Ratih jadi jurnalis?

R: Setuju-setuju aja, asalkan itu positif pasti didukung.

A: Tantangan lain selain narsum, ada lagi? Yang intens mungkin?

R: Under pressure ada kalo misalnya harus tarik card. Harus… liputannya harus

siang itu, atau liputannya mau tayang kapan. Kan harus ditarik (hasil liputannya)

sama messenger. Jadi kita harus cepat-cepat kerjanya.

A: Apakah ini pekerjaan yang Mbak Ratih rasa akan jalani dalam waktu lama?

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 45: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

44  

R: Jujur, nggak. Karena kayaknya kalo… ini kan… tadi yang aku bilang, kerja di

lapangan itu tenaganya harus banyak, harus capek, harus mau capek. Sedangkan

kalo didalami dalam waktu lama, sampe tua gitu jadi reporter, jadi jurnalis

kayaknya… nggak mungkin. Karena semakin kita tua, kan semakin lambat juga

pergerakkannya. Jadi kalo aku palingan maksimal… dua tahun lah jadi reporter.

A: Abis itu rencananya mau kemana?

R: Rencananya mau, ya itu jenjang karir. Orang kan pasti mau yang pasti-pasti, jadi

ya kalo nggak ke dalem, jadi produksi atau produser gitu… atau yang lain.

A: Jadi jatohnya kayak passion gitu?

R: Passion sih… Seneng, seneng ketemu hal baru, iya. Kan setiap hari kita reporter

selalu ketemu sama berita-berita baru, baik itu dari sisi… berbagai bidang gitu kan

yang ada. Itu seru, itu serunya. Dan emang aku suka hal-baru, hal-hal menantang

aku suka. Tapi untuk dijalanin sampai tua, ya nggak lah.

A: Jadi kayak tempat—

R: Jadi jatohnya kayak tempat belajar, iya. Kita jadi makin luas wawasannya. Kita

semua jadi tahu… current issues tuh sekarang kita jadi tahu. Iya, seru deh.

A: Apa yang membuat Mbak Ratih ingin tetap menjalankan profesi jurnalis

walaupun juga menjadi drummer?

R: Karena itu dia, aku seneng melakuin banyak hal dalam satu waktu, dan

alhamdulillah juga nggak pernah jadi masalah ngelakuin beberapa hal itu. Jadi…

enak aja, apalagi masih muda penuh dengan energi.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 46: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

45  

A: Pernah nggak sih merasa stuck dengan pekerjaan ini, saking stuck sampai merasa

bahwa “ini bukan pekerjaan gue”?

R: Nggak sih, aku seneng karena setiap hari beneran ketemu hal baru dan seneng

pengen tau misalnya hari ini (liputan) kriminal atau pembunuhan, kok bisa sih ada

bapak ngebunuh anak kandungnya? Kan kita juga jadi ngerasain (empati).

Besoknya ada (liputan) banjir, kasian banget yang kena banjir… jadi ada rasa yang

kita pelajari tiap hari, beneran deh seru.

A: Motivasinya jatohnya jadi kearah mempelajari hal baru…

R: He-eh, mau tahu segala hal yang baru, pengen belajar.

A: Itu Mbak mulai merasa bahwa Mbak ingin mendalami profesi ini mulai kapan?

R: Awalnya tuh… dari kecil aku kepingin jadi news anchor. Beneran, dari kecil

beneran pengen jadi news anchor tapi ternyata selama ini kerja itu selalu di dalem,

di meja (office work). Eh, akhirnya ditawarin kerja sama bosku mau jadi reporter

atau nggak, ya aku mau karena ternyata mulai searah dari mimpiku dari kecil gitu…

A: Dari kecil?

R: Pengen jadi news anchor, iya. Karena tiap hari, itu dia… ngebawain banyak hal.

Kok dia (news anchor) bisa tahu, kok pinter banget? Gitu. Ternyata sebelum jadi

news anchor harus jadi reporter dulu. Meskipun ada juga orang yang nggak, ya

semacam presenter gitu kan cuma bawain acara doang kan beda.

A: Nah, menurut Mbak Ratih, jurnalis itu apasih?

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 47: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

46  

R: Jurnalis itu… kerjaan yang… seru, jadi kita tuh… meng… apa ya? Membawa…

kenyataan. Uhm… menginformasikan kenyataan yang ada ke layar televisi. Kayak

gitu… tanpa ditambah atau dikurangi apapun. Dikurangin mungkin sih, karena

nggak mungkin dalam tiga menit—kan satu paket berita itu tiga menit—itu

semuanya ada.

A: Kalo soal hambatan, hanya tentang narasumber aja alias teknis gitu? Nggak

secara mental?

R: Itu dia mental, karena sifat orang beda-beda. Ada yang nggak kooperatif sama

sekali sampe mau berantem, sering. Ada yang merendahkan, sering.

A: Pas kapan, Mbak?

R: Yang paling standar itu… orang yang sering merendah orang (lain) itu pasti

orang rendah, itu (hal yang) pertama. Satpam, resepsionis, itu nggak pentingnya

minta ampun. Mereka pikir mereka hebat, padahal nggak sama sekali.

A: Pejabat kayak gitu juga?

R: Pejabat… nggak bahkan. Itu dia, orang hebat itu… Hebat. Kenapa dia jadi hebat?

Karena dia hebat. Dia menghargai orang. Urusan sama orang-orang hebat pasti

santai-santai aja, biasa aja. Yang bikin susah bawahannya, karena apa? Karena

mereka nggak hebat, gitu. Tapikan ngadepinnya harus sabar juga… Itu logikannya

bener. Kenapa orang bisa jadi hebat? Karena mereka hebat. Tau cara ngehargain

orang (lain).

A: Nah, ke sisi drummer. Apakah orangtua pemusik juga?

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 48: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

47  

R: Papaku bukan pemusik. Tapi dia bisa main musik, jadi diajarin ke anak-

anaknya… anak-anaknya seneng… jadi dari kecil kita suka nge-band.

A: Sampai sekarang?

R: Sampai sekarang. Tapi, sekarang yang (kakakku yang) nomer satu lagi hamil

jadi break dulu.

A: Kakaknya Mbak Ratih yang hamil, bagian apa?

R: Kakakku itu bagian vokalis.

A: Cewek-cewek semua?

R: Cewek-cewek semua, “Sisters”.

A: Bagaimana perasaan anda ketika meliput hal-hal yang berhubungan dengan

human interest?

R: Pas banget, desk-ku bidangku tuh sosmas, sosial masyarakat. Dulu Randu

kayaknya sosmas juga deh, dia sekarang di mana sih? Hukum ya?

A: Dia… kemaren ke Mabes Polri.

R: Hukum berarti, mhm. Yang paling menyentuh… kemaren… aku nyampe nangis,

beneran. Ada rumah Al-Qur’an khusus para tuna netra, jadi kita disuruh liputan

untuk ngambil… biasanya tuna netra menghabiskan ramadannya gimana nih, gitu

kan? Standar angle liputannya, biasa. Tapi disitu aku ngeliat, ya kit aka disitu setiap

hari ngeliat, bahkan nggak peduli kalo misalnya di tengah jalan, yang ada tuna netra

lagi lewat, ya udah mereka masih bisa jaga diri mereka. As long as mereka aman,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 49: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

48  

ya kita ya udah lah lewat-lewat aja. Tapi ternyata, betapa… perjuangannya mereka

untuk belajar Al-Qur’an—maaf, kamu (agamanya) Islam?

A: Iya, aku muslim.

R: Lagi puasa?

A: Lagi puasa.

R: He-ehm. (nada meninggi) Iya, itu lagi puasa-puasa liputan gitu jadi aduuuh Ya

Allaaaah ini banget, nampar aku banget gitu. Mereka segitunya mau belajar Al-

Qur’an jauh-jauh dari manapun, dari seluruh Jakarta ke Jakarta Barat, ke Kebon

Jeruk untuk belajar Al-Qur’an. Braile, itukan susahnya minta ampun.

A: Itu mereka gimana cara kesananya—

R: Dan itu ternyata mereka banyak. Hebat banget nggak sih?

A: Jadi mereka itu kayak ada perkumpulan—

R: Perkumpulan khusus tuna netra, ada komunitas baca Al-Qur’an-nya gitulah.

Mereka kesana, baca Al-Qur’an. Ada yang biasa tukang pijet, ada yang jual

kerupuk, ada yang nggak kerja, gitudeh sedih. Mhm. Tapi segitunya mereka untuk

belajar Al-Qur’an, itu kan menyentuh sekali. Gitu sih.

A: Jadi mereka ngumpul disana aja, atau ada sanctuary buat mereka disana?

R: Nggak, cuma ngumpul disana untuk belajar Al-Qur’an doang. Bukan tempat

tinggal, bukan bisa nginep disana, nggak. Cuma baca Al-Qur’an, tadarusan, selesai,

mereka balik lagi ke habitat mereka masing-masing. Setiap hari apa mereka kesitu

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 50: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

49  

lagi, dan katanya ongkos mereka itu aja bisa 100ribu pulang pergi. Kan… mereka

uangnya dari mana? Hebat banget itu. Hebat banget.

A: Itu liputan kapan Mbak? Waktu bulan puasa ini?

R: Baru. Baru dua minggu yang lalu.

A: Puasa lagi. Mereka lagi puasa?

R: Mereka lagi puasa.

A: Terus pas Mbak tanya alesan mereka ngelakuin itu, mereka responnya apa?

R: Awalnya mereka bilang, mereka nggak ada kerjaan di rumah, nggak ngapa-

ngapain. Terus dia inget, tujuan hidup ini kan sebenernya buat ibadah pada Allah,

untuk menyembah Allah. Dan kekurangannya mereka itu bukan sebuah hambatan

seharusnya, gitu. Sedih deh. Tapi aku langsung “mmhh! Bener juga nih, gue yang

Alhamdulillah masih bisa jalan bener, masih bisa liat bener, kok kayakya susah

bener buat belajar Al-Qur’an.” Gitu sih.

A: Human interest model nangis-nangis gitu narasumbernya?

R: Ibu-ibu nangis…

A: Iya itu gimana sih (wawancaranya)?

R: (nada meninggi lagi) Nah itu dia. Bikin dilema tuh, kita reporter tuh bikin dilema.

Mau kita tanya tapi lagi sedih, kan kasian juga gitu kan. Tapi ya, itu gambar yang

dibutuhin gitu. Jadi, kita lagi sedih ngomong, “roll, roll, roll” (ketawa) Jadi gitu kan

nggak enak. Tapi ya emang harus begitu.

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 51: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

50  

A: Kesannya kita tuh kayak—

R: Kayak menggunakan emosi mereka, nah—

A: Iya…

R: Nah, mau gimana lagi? Emang itu dia kerjaan—Nah itu dia emang dilema sih…

A: Abis itu kayak, produsernya encouraging gitu?

R: Malah korlip atau produser malah, “Bikin nangis.” Kan untuk tayangan televisi

harus yang menyentuh. Jadi kadang kita kan ngomong—Oh pernah, tabrakan bus

sama kereta kamu inget nggak?

A: Iya.

R: Yang anak se-bus pada meninggal semua, 20 sekian orang. Oh, oh ada yang

koma. Nah, anaknya koma, bapaknya… ada bapaknya tuh dari daerah dateng,

(produser) “Iya Tih, kalo bisa bikin nangis ya.” (Saya) nanya, “Gimana pak, kabar

anaknya sekarang?” (Ratih mimik suara menangis menderu) Langsung…

A: (Shock)…

R: Kan sedih… he-eh…

A: Aku nggak enak loh—

R: Betul! Mau gimana lagi? Apalagi itu, desk kita kan sosial masyarakat. Ya harus

yang human interest, segala sesuatu tentang kemanusiaan harus lebih ditonjolin

kan… jadi ya agak bingung, ini bikin orang nangis, dosa. Tapi emang begini

kerjaannya. (ketawa) Ada-ada aja dah…

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 52: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

51  

A: Iya, tapi gitu garis moral agak dipatahkan. Nggak enak, tapi kerjaan kayak gitu—

R: He-eh, emang tayangan bagus seperti itu. Kita butuh gambar kayak gitu.

A: Ada lagi nggak, selain korban kebakaran atau lainnya gitu?

R: Korban… oh mungkin tayangannya, gambarnya. Misalnya, kantor bilang, “Iya

Tih, kalo bisa ambil gambar di rumah sakitnya.” Pas kita liat, bentuknya juga nggak

enak. Masukkin ke tayangan juga pasti di blur dan nggak bagus. Jadi itu pinter-

pinternya kita aja, “Nggak, nggak bisa.” Gitu. Karena itu kan memang… apa yang

bahasanya, melanggar hak asasi manusia kan. Yang bentuknya udah kayak

gimana… emang serem gitu, nggak mungkin untuk direkam. Jadi ya kita, “Udah,

udah nggak bisa.”

A: Aku juga kemaren diceritain Mas Umar yang liputan dia di Sodong. Rekamin

mayat yang kepalanya udah diatas truk lah. Serem sih katanya, tapi ya mau gimana

lagi kan itu kerjaan—

R: Ya aku mah nggak te—kita kan perempuan. Aku mah nggak tega kayak gitu,

udah nggak usah, nggak usah direkam. Bilang aja nggak bisa.

A: Nggak harus tau?

R: Kan kita di lapangan. Semuanya di tangan kita. Kita mau ambil, ambil. Kita mau

tega, tega. Nggak mah, nggak. Ya udah mau diapain lagi.

A: Level “nggak tega”-nya Mbak Ratih pernah dites nggak sih?

R: Mmm… nggak. Karena aku orangnya… ya nanti kalo kamu udah lihat sering

juga kamu tau lah mana yang kira-kira bagus di tayangan, atau sebenarnya, “Ah,

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 53: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

52  

nggak butuh-butuh banget kok, bukan yang parah-parah.” “Berita ini nggak penting

banget gitu, nggak terlalu besar impact-nya.” Jadi aku bisa nilai sendiri sih.

(WAWANCARA LANJUTAN 17 AGUSTUS 2016)

A: Mbak kan kerja di bawah pemilik yang punya partai politik, apa itu

mempengaruhi cara kerja di newsroom atau lapangan?

R: Kerja di bawah perusahaan yang pemiliknya punya partai politik itu…

sebenarnya kalo menurut aku kan, aku kerjanya di lapangan, itu nggak terlalu

berpengaruh… Cuma ke angle beritanya aja. Sedangkan angle berita itu ditentuin

di newsroom sama temen-temen yang ada di newsroom. Jadi kalo yang di lapangan,

ngerjain sesuai angle arahannya newsroom. Jadi nggak ada pengaruh apa-apa, aku

Cuma ngikutin angle-nya aja. Kalo di newsroom itu yang menurutku ada

pengaruhnya tapi aku juga nggak begitu ngerti.

A: Gimana perasaan Mbak?

R: Perasaanku di bawah pemilik yang punya parpol… biasa aja, tapi agak kesel aja

kalo ada pemberitaan yang pencitraan bener kayak misalnya partai ini lagi ngasih

bantuan kemana gitu diliput. Cuma gemes aja sih emang… mau gimana lagi, nggak

cuma di MNC, semua perusahaan yang punya parpol pasti ada angle berita yang

menguntungkan di parpolnya. Jadi perasaannya biasa aja, gitu.

A: Walaupun medianya partisan gitu?

R: Iya biasa aja meskipun kadang agak gemes aja ngeliput hal yang kesannya

dibesar-besarkan… misalnya saat partai tersebut lagi memberikan bantuan apalah

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 54: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

53  

atau pengukuhan ketua apalah di partai tersebut…. Tapi aku memaklumi karena

memang pasti ada pemanfaatan media kayak gitu, jadi aku biasa aja.

 

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 55: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

Master Table of Themes for the Group

Informan pertama – Umar Fauzi Bahanan

No Tema dan Invariant Constituent

Transkrip Wawancara Halaman Baris

MAKNA MENJADI JURNALIS DI PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK 1 Profesi yang menantang

a Meliput di daerah konflik

“Jam 12 malem masuk hutan, sampe Sodong jam 12 siang. Jadi ada hutan nih, terus tiba-tiba turunan lalu kali. Lalu saya turun tuh. Ini ada rumah-rumah panggung. Begitu sampe situ, sepi [selama] lima detik. Setelah lima detik baru [orang-orang Sodong] dateng bawa parang, bawa apa. Itu saya nangis disitu, saya kencing. Saya pikir saya mati udah. Bawa parang, bawa samurai, [saya] disuruh turun. Dia [orang Sodong] nggak ragu untuk nebas kepala orang terus ditaro di tangan. Nggak ragu juga untuk bantai kita. Saya gatau, saya pikir udah selesai. Nah, yang di mobil ini yang bawa pistol ini turun. Saya bilang, ’Lu jangan turun lu abis entar disitu.’ Dia bilang, ’Kalo kita nggak turun, ini mobil dibakar.’ Kalo mundur, itu hutan sawit. Kalo maju, tabrak. Digedor-gedor, kaca mobil dipecahin. Terus bapaknya turun, berdebat mereka disitu. Mereka tersinggung sama pemberitaannya TVONE yang menyudutkan anak Sodong. Menurut TVONE, pembantaian itu dilakukan oleh masyarakat Sodong. Tapi menurut orang Sodong, mereka [karyawan CSW] makan di tempat Sodong tapi nggak pernah kasih tempat kerja disana…”

21-22 19

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 56: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

b Situasi liputan yang membahayakan diri

“Saya bilang sama yang [Orang lokal] bawa pistol,’Apapun yang terjadi sama kita, tiga [kamera candid] tolong diselamatkan ya.’ Karena dia kan gampang, begitu diserang dia tinggal tembak ke langit terus bisa agak mundur kan. Jadi nyawa itu udah jadi nggak begitu berharga kalau jadi jurnalis.”

22 20

c Narasumber yang sudah berperasaan bermusuhan

“Masuk kita ke rumah Pak Macan [pemuka adat] itu. Pak Macan itu ngomong gitu, ’kita kecewa sama pemberitaan [TVONE]. Akhirnya Mas Syai ngomong bahwa kita berpihak sama Sodong, kita mau denger suara Sodong, kita akan beritakan bahasanya Sodong, suaranya masyarakat Sodong. Ini adalah ketidakadilan. Perusahaan Malaysia itu cari makan di negara kita, di tanah Sodong sementara masyarakat Sodong tidak dapat apa-apa. Kita ada di pihak Sodong.’ Akhirnya, dia [Pak Macan] ngomong banyak, ’Tapi jangan diubah nanti tayangannya.’ ‘Nggak, kita berpihak pada anda.’ Itu kan posisi udah malem, jadi saya pulang [ke hotel]. Saya nggak jadi mati.”

24 4

Tekanan dari perusahaan

d Media yang partisan

“Pastinya berpengaruh sebab sedikit banyak kebijakan redaksi jadi sejalan beriringan dengan kebijakan partai, sehingga dipastikan seluruh isi berita senada ke program dan kebijakan partai.”

29 19

“Tidak masalah asalkan tidak mengada-ada. Jika fakta yang diolah atau digoreng biar sedap beritanya nggak masalah.”

30 5

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 57: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

MOTIF MENJADI JURNALIS 1 Pengaruh luar

a Menonton karya non-fiksi

“Jadi itu, saya justru nggak pernah tahu apakah saya akan menjadi jurnalis. Waktu itu saya emang saya suka—jaman kecil itu suka spiderman dan Peter Parker itu [profesinya] seorang fotografer ya. Terus saya juga suka nonton Superman, dan Clark Kent itu juga seorang jurnalis, dia itu wartawan di Daily Planet. Itu membuat saya [saat] jaman kecil tertarik pada dunia jurnalistik.”

1 8

b Pindah kantor

“Saya pindah ke MNC grup, bangun SunTV yang sekarang jadi iNews TV. Selesai SunTV setahun, direkturnya pindah ke Indovision… ikut gerbong lah gitu, bikin MNC sport channel, MNC komedi channel. Terus, dua tahun disana, terus disini di RCTI kehabisan kameramen karena Exodus ke KompasTV semua… Semua kameramen diajak sama (..) kesini. Sekarang Korlip sudah, begitu perjalanan-perjalanan.”

9 3

c Hasil analisis ketika di SMA

dan ANTARA

“Namun, hasil psikotes waktu kelas 2 SMA itu, saya cocoknya di drama, nomer satu itu. Di broadcasting (kedua), lalu (ketiga) sistem informasi.”

1 12

“[Saya] lolos juga. Terus kita tiga bulan digaji, nah di situ hasil psikotes saya cocok di fotografer sama kameramen. Nah disitu mulai saya jadi wartawan lagi. Tadinya gak tau.”

8 22

d Alasan ekonomi “Kita tidak bisa berdaya untuk melawan penilaian ‘partisan’ sebab kita cari makan di situ. Kecuali dewan pers bersama

30 8

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 58: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

organsasi profesi di bawahnya bisa memperjuangkan hak kita. Banyak teman saya mati terbunuh, diikat di pohon sampai mati, disiram air keras saat naik motor dari mobil yang dikendarai oleh orang tak di kenal dan dewan pers nggak nisa berbuat apa-apa. Kalau sudah begini ya nggak apa-apa dinilai partisan daripada kehilangan pekerjaan lalu keluarga jadi korban… lain cerita jika dewan pers siap advokasi 100%.”

2 Dari diri sendiri

a Merasa profesi ini

merupakan rencana Tuhan

“Semua kameramen diajak sama (..) kesini. Sekarang Korlip sudah, begitu perjalanan-perjalanan. Sebenarnya gak tahu sih ini—rencana… rencana Tuhan ya, kita jalanin aja, jalanin aja semua.”

9 7

“Ya…prinsipnya sih bukan mau kita kok, jadi wartawan, jadi ini. Ada namanya Michael Tjandra, itu dia sekarang di RCTI, sekarang juga bisa wawancara Michael. Michael itu kan arsitektur, gambarnya bagus, tapi jadi penyiar. Rata-rata bukan mau dia, rata-rata memang ditakdirkan begitu. Ditakdirkan dengan jalan hidup.”

9 14

“Jadi jangan memilih, karena memang sudah dipilihkan. Bukan berarti kita jadi nggak semangat, tapi ini bisa bikin kita jadi lega menjalankan sesuatu. Lebih ikhlas, jalanin aja. Kalau nggak dapet [pekerjaan] apakah kita harus murung?”

14 21

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 59: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

Master Table of Themes for the Group

Informan kedua – Rembulan Randu Dahlia

No Tema dan Invariant Constituent

Transkrip Wawancara Halaman Baris

MAKNA MENJADI JURNALIS DI PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK 1 Profesi yang menantang

A Lokasi liputan yang dinamis

“Pertama seputar liputan DKI Jakarta, metropolitan dari mulai harga bawang, awal-awal banget. Trus wawancara dinas pemakaman, pokoknya pindah-pindah. Dari pernak-pernik di tanah abang, gelang-gelang, sampe yang kabut asap di Palangkaraya. Kemudian aku ke… ada festival budaya di Jailolo. Kemudian aku ikut arus mudik di Cileunyi, tahun ini kayaknya di Pantura. Terus aku belakangan ini kebanyakan di umum, tapi terutama di Mabes Polri. Keliling juga sih, ke Tipikor, Polda.”

39 18

B Melakukan pekerjaan yang

belum pernah dilakukan sebelumnya

“Ketika kamu diminta menerbangkan pesawat padahal kamu belum pernah belajar menerbangkan pesawat at all. Apa yang kamu rasain saat itu? Jadi aku tidak di-plotting untuk live, aku tidak tahu live itu gimana [caranya] waktu itu. Tiba-tiba aku ditelpon dan diminta, “Randu, stand-by 10 menit lagi live.” Dan saat itu ada produser yang juga kesana, jadi aku nggak pernah lupa.”

35 7

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 60: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

C Bertemu dengan berbagai

macam narasumber

“I’m happy. Ngobrol, chit-chat, cerita-cerita. Kalo dari kalangan bawah aku ditegur, dalam tanda kutip kayak… kadang kita merasa nggak bersyukur, banyak jauh yang lebih susah dari kita. Ketika di kalangan atas aku diajarkan seolah-olah hidup sehitam-putih itu, hidup itu harus penuh strategi, yang A itu punya ini dan B itu punya itu.”

38 4

2 Mendapat tekanan dari perusahaan

A Terdorong untuk menjadi

netral

“Ketika berada di liputan politik atau liputan hukum dan media saat ini nggak boleh munafik, punya kepentingan-kepentingan sendiri dimana disitu hitam-putih bener-bener nggak ada, semuanya mulai abu-abu dan sebagai pribadi yg dewasa dan sbg jurnalis yang masih belajar saya harus mulai menelaah dan membedah mana yang kiranya perlu dan mana yang kiranya harus tetap independen dengan tidak mengikuti kemauan kantor karena toh berita saya akan melewati beberapa tangan yang akan nantinya jadi satu paket berita liputan.“

31 15

“Karena nggak nyatanya semua hal yang kita anggap penting, penting juga buat orang lain. Disitu aku belajar me-manage egois, mau kita padahal kayak… kamu tahu berapa persen tapi kamu harus menyaring itu karena kebutuhan-kebutuhan berapa pihak dan belajar lebih mem-filter mana yang paling penting karena televisi terbatas dengan durasi dan itu mengakibatkan share dan rating. Kemudian kamu akan lebih belajar lebih banyak lagi, lebih jauh lagi”

34 4

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 61: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

B Memosisikan diri menjadi

penonton

“Aku sih selalu memotivasi diriku setiap hari ketika mau liputan adalah menjadikan diriku penonton berpikir tentang apa yang penonton TV Indonesia perlu tahu. Ketika aku [meliput] kebakaran misalnya ada [korban] mayat yang tidak hanya terpanggang tetapi juga jarinya terpotong. Nggak mungkin aku sedetil itu kasih tahu karena pada saat mereka nonton, kebetulan [kantor] TV-ku adalah [perusahaan] TV-TV yang kelas-kelas tertentu yang masih dengan pemikirannya yang... mereka nonton sambil makan ketika nonton, nggak mungkin sedetil gitu ngasih tahunya. Jadi aku harus berpikirlah ketika memberitakan kira-kira apa yang penonton mau dengar atau kira-kira penonton perlu tahu.”

31 5

“Tetapi bersyukurnya adalah setelah dipikir-pikir, “iya ya, nanti kalo misalkan saya kasih tahu detil [ke masyarakat] tentang mayat atau mutilasi, orang kan jadi nggak nafsu makan, saya jadi dosa dong ngasih tahunya. Padahal cukup dengan berapa korban yang tewas, atau bagaimana dengan aparat pemadam kebakaran, atau dengan menganalisis apa yang dilakukan dengan presiden kemudian dengan kementerian-kementerian tanpa harus menceritakan perdebatan yang terjadi mungkin secara detil.”

34 10

MOTIF MENJADI JURNALIS 1 Pengaruh luar

a Pindah kantor

“Sama seperti mahasiswa lainnya, mungkin awal lulus saya bekerja dulu selama enam bulan sesuai dengan jurusan saya, sastra Cina di Universitas Indonesia. Kemudian baru ada dorongan yang sangat kuat menjadi jurnalis, terutama jurnalistik

32 4

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 62: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

televisi karena ada visualnya. Disitu enam bulan setelah saya lulus barulah saya bergabung di RCTI.”

2 Dari diri sendiri

a Sarana menyalurkan hobi

“Karena aku nggak tahu lagi modal apa yang harus aku bagi. Modal materi, aku belum [punya] banyak. Tapi aku suka ngomong, makanya milihnya pun jurnalis televisi bukan di [media] tulis. Kemudian, ya… ini caraku berbagi menurut aku gitu… dan berbaginya langsung.” .

34 1

b Tidak senang dengan pekerjaan sebelumnya

“Aku pernah melakukan saran orang tuaku setelah aku lulus. Tapi aku merasa nggak happy.”

33 14

“Tapi ada pamanku pernah bilang, salah satu parameter kamu cukup bahagia saat kerja adalah ketika kamu bangun tidur, kamu tuh nggak ngerasa kayak, ‘ah, shit. Gue harus ke kantor.’ Dan thanks god, sampai setahun lebih berjalan, aku nggak pernah ngerasa kayak gitu. Padahal, dulu ada beberapa pekerjaan yang… nggak pernah sih bulan-bulanan tapi kayak yang… ya gitu, simple kayak bangun tidur kayak, ‘yah elah… harus kesini lagi.’”

36 6

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 63: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

Master Table of Themes for the Group

Informan ketiga – Adinda Ratih

No Tema dan Invariant Constituent

Transkrip Wawancara Halaman Baris

MAKNA MENJADI JURNALIS DI PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK 1 Profesi yang menantang

a Melakukan hal baru setiap

kali bekerja

“Kan setiap hari kita reporter selalu ketemu sama berita-berita baru, baik itu dari sisi… berbagai bidang gitu kan yang ada. Itu seru, itu serunya. Dan emang aku suka hal baru, hal-hal menantang aku suka.”

44 10

b Bertemu berbagai macam

narasumber

“Karena kita harus mengejar narsum… kadang dia-nya ada yang mau diwawancarain, ada yang nggak. Terus kita berhadapan sama orang-orang. Kan ada orang-orang yang beda-beda, ada yang kooperatif ada yang nggak.”

42 19

“Yang paling standar itu… orang yang sering merendah orang (lain) itu pasti orang rendah, itu (hal yang) pertama. Satpam, resepsionis, itu nggak pentingnya minta ampun. Mereka pikir mereka hebat, padahal nggak sama sekali.(…) Pejabat… nggak bahkan. Itu dia, orang hebat itu… Hebat. Kenapa dia jadi hebat? Karena dia hebat. Dia menghargai orang. Urusan sama orang-orang hebat pasti santai-santai aja, biasa aja. Yang bikin susah bawahannya, karena apa? Karena mereka nggak hebat, gitu. Tapikan ngadepinnya harus sabar juga… Itu logikannya bener.”

46 11 / 15

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 64: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

2 Mendapat tekanan dari perusahaan

a Atasan meminta untuk

mendramatisir suatu liputan

“Nah itu dia. Bikin dilema tuh, kita reporter tuh bikin dilema. Mau kita tanya tapi lagi sedih, kan kasian juga gitu kan. Tapi ya, itu gambar yang dibutuhin gitu. Jadi, kita lagi sedih ngomong, “roll, roll, roll” (ketawa) Jadi gitu kan nggak enak. Tapi ya emang harus begitu. Malah korlip atau produser malah, ‘Bikin [narasumber] nangis.’ Kan untuk tayangan televisi harus yang menyentuh.”

49 17

“Yang anak se-bus pada meninggal semua, 20 sekian orang. Oh, oh ada yang koma. Nah, anaknya koma, bapaknya… ada bapaknya tuh dari daerah dateng, (produser) ‘Iya Tih, kalo bisa bikin nangis ya.’ (Saya) nanya, ‘Gimana pak, kabar anaknya sekarang?’ (Ratih tiru suara si Bapak menangis yang menderu) Langsung… Mau gimana lagi? Apalagi itu, desk kita kan sosial masyarakat. Ya harus yang human interest, segala sesuatu tentang kemanusiaan harus lebih ditonjolin kan… jadi ya agak bingung, ini bikin orang nangis, dosa. Tapi emang begini kerjaannya.”

50 10

b Bergerak cepat sesuai

deadline

“Under pressure ada kalo misalnya harus tarik card. Harus… liputannya harus siang itu, atau liputannya mau tayang kapan. Kan harus ditarik [hasil liputannya] sama messenger. Jadi kita harus cepat-cepat kerjanya.”

43 16

c Media yang partisan

“Agak kesel aja kalo ada pemberitaan yang pencitraan bener kayak misalnya partai ini lagi ngasih bantuan kemana gitu diliput. Cuma gemes aja sih emang… mau gimana lagi, nggak cuma di MNC, semua perusahaan yang punya parpol pasti ada angle berita yang menguntungkan di parpolnya.”

53 15

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 65: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

MOTIF MENJADI JURNALIS 1 Pengaruh luar

a Dorongan atasan

“Jadi sebenarnya kalo aku tuh agak bingung, ya. Pertama kali masuk MNC tuh aku sebagai sekretaris direktur news lalu diarahkan oleh si bapak (Arya Sinulingga) jadi presenter awalnya. Tapi karena aku belum lulus S1, jadi sambil nunggu aku kuliah sekarang jadi reporter dulu sambil belajar di lapangan (…) Eh, akhirnya ditawarin kerja sama bosku mau jadi reporter atau nggak, ya diterima karena ternyata mulai searah dari mimpiku dari kecil gitu…”

42 / 45 5 / 13

b Menonton produk

jurnalistik

“Karena tiap hari, itu dia… ngebawain banyak hal. Kok dia [news anchor] bisa tahu, kok pinter banget? Gitu. Ternyata sebelum jadi news anchor harus jadi reporter dulu.”

45 16

Dari diri sendiri

a Ingin mempelajari hal baru

“Setiap hari beneran ketemu hal baru dan seneng pengen tau misalnya hari ini [liputan] kriminal atau pembunuhan, kok bisa sih ada bapak ngebunuh anak kandungnya? Kan kita juga jadi ngerasain [empati]. Besoknya ada [liputan] banjir, kasian banget yang kena banjir… jadi ada rasa yang kita pelajari tiap hari, beneran deh seru.”

45 3

b Ingin menjadi pembaca

berita

“Awalnya tuh… dari kecil aku kepingin jadi news anchor. Beneran, dari kecil beneran pengen jadi news anchor tapi ternyata selama ini kerja itu selalu di dalem, di meja [office work].”

45 11

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016

Page 66: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/317/8/LAMPIRAN.pdf · Terus jaman kuliah itu juga saya aktif di organisasi politik, justru saya kira saya bakalan

100  

Tabel 4.1 Konstruksi Makna Jurnalis di Media Televisi free-to-air PT Media Nusantara Citra Tbk

No Nama

Informan

Jabatan dalam PT MNC Tbk

Motif Makna Profesi

Jurnalis Masa Lalu Masa Kini Masa Depan

Dari diri sendiri Pengaruh

luar

1 Informan

1

Koordinator Liputan

untuk RCTI

- Takdir - Pengembangan

diri - Ekspresi diri

- Menonton karya jurnalistik

- Jenjang profesi

- Pengaruh keluarga dekat

- Pengaruh atasan

- Profesi yang menantang

- Mendapat tekanan dari atasan/perusahaan

- Menonton karya non-fiksi

- Jenjang profesi

Alasan ekonomi

Fokus pada pekerjaan saat ini.

2 Informan

2

Reporter MNC Media untuk RCTI, iNEWSTV, GlobalTV, MNCTV

- Jenjang profesi

Alasan pengembangan dan ekspresi diri

Melanjutkan profesi jurnalis hingga masa yang akan datang

3 Informan

3

Reporter MNC Media untuk Global

TV, iNEWSTV,

RCTI, MNCTV

- Menonton produk jurnalistik, tertarik

- Pengaruh atasan

Dua tahun di lapangan, berpindah ke bagian produksi

Makna profesi jurnalis... Aliefia Nada Malik, FIKOM UMN, 2016