431

LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang
Page 2: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Bupati Semarang Ahkir Tahun 2013 ini dapat disusun untuk disampaikan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang dalam rapat Paripurna Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Semarang Ahkir Tahun

2013 ini kami susun sebagai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat, yang menyebutkan

bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) paling lambat 3 bulan sejak berkhirnya

tahun anggaran. Selanjutnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung setelah LKPJ

diterima maka DPRD menetapkan Keputusan DPRD sebagai rekomendasi kepada Bupati

untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintahan daerah ke depan. Selain itu penyusunan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) juga dalam rangka terwujudnya

pelaksanaan otonomi daerah agar sejalan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang

bersih, bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan

efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik.

Tahun 2013 merupakan Tahun ketiga pelaksanaan pembangunan daerah

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun

2010-2015, yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Tahun 2013. Oleh karena itu dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawwaban (LKPJ)

Bupati Ahkir Tahun 2013 ini, kami sajikan juga data capaian pelaksanaan pembangunan

sesuai target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD tahun 2013.

Penyajian LKPJ secara sistematika mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 3

Tahun 2007 yang menggambarkan kondisi umum daerah, kebijakan daerah, hasil capaian

pelaksanaan program dan kegiatan disertai permasalahan dan solusi yang ditempuh

secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang ada, hal ini dimaksudkan

agar nantinya bermanfaat sebagai umpan balik perbaikan penyelenggaraan pemerintahan

Page 3: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] ii

daerah dimasa akan datang. Selain itu dilaporkan pula pelaksanaan tugas pembantuan

yang diterima Kabupaten Semarang tahun 2013 dan penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan.

Segala bentuk kemajuan dan keberhasilan yang dapat dicapai pada tahun ini dan

tahun tahun sebelumnya, pada dasarnya merupakan upaya bersama dari seluruh

pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan Kabupaten Semarang, yang terdiri dari

Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan masyarakat

Kabupaten Semarang secara luas.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan

dan kelemahan baik masalah data, metode penyajian dan analisis informasi maupun

kesimpulannya. Oleh karena itu catatan-catatan strategis, saran, dan atau koreksi dari

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang, merupakan masukan

penting bagi penyempurnaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) ini

khususnya maupun perbaikan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Semarang

pada umumnya.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah

dan semua pihak yang telah membantu penyusunan LKPJ ini. Semoga dapat bermanfaat

dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten

Semarang di masa yang akan datang.

Ungaran, Maret 2014

BUPATI SEMARANG

MUNDJIRIN

Page 4: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] iii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................iii

Daftar Tabel ........................................................................................................... vii

Daftar Grafik ......................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ...................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

I. Dasar Hukum ..................................................................................... 1

A. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang ............................. 1

B. Dasar Hukum Penyusunan LKPJ ....................................................... 1

C. Sistematika Penyusunan LKPJ .......................................................... 8

II. Gambaran Umum Daerah .................................................................... 9

A. Kondisi Geografis ............................................................................ 9

B. Kondisi Demografis ....................................................................... 12

C. Kondisi Ekonomi ........................................................................... 16

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH ......................................................... 24

I. Visi dan Misi ..................................................................................... 24

A. Visi .............................................................................................. 24

B. Misi ............................................................................................. 25

II. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah .................................................... 26

A. Strategi ........................................................................................ 26

B. Kebijakan ..................................................................................... 27

III. Prioritas Daerah ................................................................................ 31

A. Bidang Pemerintahan dan Sosial ..................................................... 31

B. Bidang Pengembangan Wilayah ..................................................... 31

C. Bidang Ekonomi ............................................................................ 32

Page 5: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] iv

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ................................ 38

I. PENDAPATAN DAERAH ...................................................................... 38

II. BELANJA DAERAH ............................................................................. 39

III. PEMBIAYAAN DAERAH ....................................................................... 39

IV. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH ................................................ 40

A. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah .......................... 40

B. Target dan Realisasi Pendapatan .................................................... 42

C. Permasalahan dan Solusi ............................................................... 59

V. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH ....................................................... 61

A. Kebijakan Umum Belanja Daerah .................................................... 61

B. Target dan Realisasi Belanja .......................................................... 64

C. Permasalahan dan Solusi ............................................................... 69

VI. PEMBIAYAAN .................................................................................... 69

A. Kebijakan Umum Pembiayaan ........................................................ 69

B. Target dan Realisasi Pembiayaan ................................................... 70

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ............................... 73

I. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN ............................................... 76

A. Urusan Pendidikan ........................................................................ 76

B. Urusan Kesehatan ......................................................................... 96

C. Urusan Pekerjaan Umum ............................................................. 121

D. Urusan Perumahan ..................................................................... 128

E. Urusan Penataan Ruang .............................................................. 132

F. Urusan Perencanaan Pembangunan .............................................. 136

G. Urusan Perhubungan ................................................................... 141

H. Urusan Lingkungan Hidup ............................................................ 151

I. Urusan Pertanahan ..................................................................... 158

J. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil ....................................... 161

K. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ............. 169

L. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ....................... 174

M. Urusan Sosial ............................................................................. 179

N. Urusan Ketenagakerjaan ............................................................. 186

O. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah .................................. 191

Page 6: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] v

P. Urusan Penanaman Modal ........................................................... 198

Q. Urusan Kebudayaan .................................................................... 202

R. Urusan Pemuda dan Olahraga ...................................................... 207

S. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ......................... 219

T. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian .................................................................................. 224

U. Urusan Ketahanan Pangan ........................................................... 258

V. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa ....................................... 277

W. Urusan Statistik .......................................................................... 283

X. Urusan Kearsipan......................................................................... 286

Y. Urusan Komunikasi dan Informatika ............................................. 294

Z. Urusan Perpustakaan .................................................................. 298

II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN ........................................... 304

A. Urusan Pertanian ........................................................................ 304

B. Urusan Kehutanan ...................................................................... 328

C. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral ....................................... 332

D. Urusan Pariwisata ....................................................................... 335

E. Urusan Perikanan dan Kelautan .................................................... 345

F. Urusan Perdagangan ................................................................... 355

G. Urusan Perindustrian ................................................................... 365

H. Urusan Transmigrasi ................................................................... 369

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ................................................ 373

I. Tugas Pembantuan Yang Diterima .................................................... 374

A. Dasar Hukum ............................................................................. 374

B. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan ............................................ 375

C. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan ....................... 375

D. Program dan Kegiatan yang Diterima ............................................ 376

E. Sumber, Jumlah Anggaran dan Pelaksanaannya ............................. 377

II. Realisasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama

Tahun 2013 .................................................................................... 383

III. Permasalahan dan Solusi ................................................................. 388

Page 7: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] vi

BAB VI PENYELENGGARARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN .............................. 389

I. Kerjasama Antar Daerah .................................................................. 389

A. Kebijakan dan Kegiatan ............................................................... 389

B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................... 391

C. Permasalahan dan Solusi ............................................................. 392

II. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga ............................................ 393

A. Kebijakan dan Kegiatan ............................................................... 393

B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................... 395

C. Permasalahan dan Solusi ............................................................. 397

III. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah ................................... 398

IV. Pembinaan Batas Wilayah ................................................................ 399

A. Kebijakan dan Kegiatan ............................................................... 399

B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................... 400

C. Permasalahan dan Solusi ............................................................. 402

V. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana ....................................... 402

A. Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya ............................. 402

B. Status Bencana .......................................................................... 403

C. Sumber dan Jumlah Anggaran ...................................................... 403

D. Antisipasi Daerah dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana .......... 405

E. Potensi Bencana yang Diperkirakan Terjadi ................................... 406

VI. Penyelenggaraan Ketenteraman Dan Ketertiban Umum ...................... 407

A. Gangguan yang Terjadi ............................................................... 407

B. Sumber dan Jumlah Anggaran ..................................................... 408

C. Permasalahan dan Solusi ............................................................. 410

D. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan ................ 411

BAB VII PENUTUP ............................................................................................... 413

LAMPIRAN .......................................................................................................... 414

Page 8: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Pembagian Wilayah

Administratif ...................................................................................... 10

Tabel 1.2 Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Semarang Tahun 2012 ................... 11

Tabel 1.3 Penduduk Tahun 2012 dan 2013 ........................................................ 13

Tabel 1.4 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan

Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ............. 15

Tabel 1.5 Distribusi PDRB SektoralTahun 2012-2013 ........................................... 21

Tabel 1.6 Perkembangan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012-

2013 ................................................................................................ 21

Tabel 1.7 Perkembangan PDRB SektoralAtas Dasar Harga Konstan Tahun 2012-

2013 ................................................................................................ 22

Tabel 2.1 Prioritas Pembangunan dan Indikator Kinerja Kabupaten Semarang

Tahun 2013 ...................................................................................... 32

Tabel 3.1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan, Belanja dan

Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2013 ......................................... 39

Tabel 3.2 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2013 ............ 42

Tabel 3.3 Realisasi PendapatanTahun Anggaran2012 dan 2013 ........................... 43

Tabel 3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2013 ...... 44

Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran

2012 dan 2013 ................................................................................. 45

Tabel 3.6 Target Dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 ..................... 46

Tabel 3.7 Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013 ....................... 46

Tabel 3.8 Target Dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2013 ................ 49

Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2012 dan

2013 ................................................................................................ 50

Tabel 3.10 Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2013 ....... 53

Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2012

dan 2013 ......................................................................................... 54

Page 9: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] viii

Tabel 3.12 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2013 ............. 55

Tabel 3.13 Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2012 dan 2013 ............... 56

Tabel 3.14 Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun

Anggaran 2013 ................................................................................. 57

Tabel 3.15 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran

2012 dan 2013 ................................................................................. 58

Tabel 3.16 Target dan Realisasi Belanja Daerah Berdasarkan Kelompok Belanja

Tahun Anggaran 2013 ....................................................................... 64

Tabel 3.17 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2013 ...... 65

Tabel 3.18 Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2012 dan 2013 ........ 66

Tabel 3.19 Target dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2013 ............... 67

Tabel 3.20 Perbandingan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012 dan

2013 ................................................................................................ 67

Tabel 3.21 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2013 ............ 70

Tabel 3.22 Uraian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran

2013 ................................................................................................ 71

Tabel 4.1 Anggaran Belanja Langsung Urusan Tahun 2013 ................................... 73

Tabel 4.2 Capaian Urusan Pendidikan Tahun 2012 dan Tahun 2013 ..................... 79

Tabel 4.3 Capaian APK dan APM Tahun 2012-2013 ............................................. 80

Tabel 4.4 Angka Putus Sekolah Tahun 2012-2013 .............................................. 82

Tabel 4.5 Angka Melanjutkan (AM) Tahun 2012 – 2013 ....................................... 82

Tabel 4.6 Rasio Ketersediaan Sekolah Tahun 2012 dan 2013 ................................ 83

Tabel 4.7 Angka Melek Huruf Tahun 2012 dan 2013 ........................................... 84

Tabel 4.8 Tingkat Kelulusan Tahun 2011/2012 dan 2012/2013 ............................ 89

Tabel 4.9 Peringkat Hasil Ujian Nasional Tingkat Provinsi 2011/2012 dan

2012/2013 ....................................................................................... 91

Tabel 4.10 Prosentase Guru Berpendidikan D4/S1 ................................................ 91

Tabel 4.11 Prosentase Guru Bersertifikat Pendidik ................................................ 91

Tabel 4.12 Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013 .............................. 100

Tabel 4.13 Capaian Indikator Angka Mortalitas Tahun 2012 dan 2013 .................. 101

Tabel 4.14 Data Kematian Bayi Tahun 2013 ....................................................... 102

Tabel 4.15 Capaian Indikator Angka Morbiditas Tahun 2012 dan 2013 ................. 104

Tabel 4.16 Kejadian Luar Biasa (KLB) Tahun 2013 .............................................. 106

Tabel 4.17 Kondisi Sanitasi Lingkungan Tahun 2012 dan 2013 ............................. 107

Page 10: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] ix

Tabel 4.18 Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013 ............ 109

Tabel 4.19 Kinerja UPTD Labkesda Tahun 2013 ................................................. 111

Tabel 4.20 Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013 .............................. 112

Tabel 4.21 Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013 .............................. 112

Tabel 4.22 Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2012 dan 2013 .................. 113

Tabel 4.23 Capaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2012 dan 2013 ....... 123

Tabel 4.24 Status dan Panjang Jalan ................................................................. 123

Tabel 4.25 Target dan Realisasi Kondisi Jalan Tahun 2012 dan 2013 ..................... 124

Tabel 4.26 Jenis, Jumlah, dan Panjang ............................................................... 124

Tabel 4.27 Jenis, Jaringan Irigasi, Panjang Saluran dan Areal Sawah Irigasi .......... 125

Tabel 4.28 Target dan Realisasi Kondisi Irigasi Tahun 2012 dan 2013 .................. 125

Tabel 4.29 CapaianIndikator Kinerja Tahun 2013 ............................................... 129

Tabel 4.30 Capaian Indikator Kinerja Penataan Ruang Tahun 2012-2013 .............. 133

Tabel 4.31 Capaian Indikator Kinerja Survey dan Pemetaan Tahun 2012-2013 ...... 134

Tabel 4.32 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun

2013 ............................................................................................... 138

Tabel 4.33 Capaian Indikator Kinerja Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah, Pihak

Ketiga maupun Perguruan Tinggi Tahun 2013 .................................... 139

Tabel 4.34 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2012-2013 ....... 144

Tabel 4.35 Capaian Target Pendapatan Bidang Perhubungan Tahun 2012-2013 .... 146

Tabel 4.36 Capaian Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2012-

2013 .............................................................................................. 152

Tabel 4.37 Cakupan Pantauan Pencemaran Air Tahun 2012-2013 ........................ 154

Tabel 4.38 Pengawasan Pelaksanaan Dokumen Lingkungan Tahun 2013 .............. 154

Tabel 4.39 Fasilitasi Penyelesaian Kasus Lingkungan Tahun 2013 ........................ 155

Tabel 4.40 Capaian Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2012 dan

Tahun 2013 .................................................................................... 163

Tabel 4.41 Jumlah Kepemilikan KTP dan KK Tahun 2012-2013 ............................ 164

Tabel 4.42 Penerbitan Dokumen Administrasi Kependudukan Tahun 2012-2013 .... 164

Tabel 4.43 Jumlah Kepemilikan Akte Tahun 2012-2013 ....................................... 165

Tabel 4.44 Jumlah Perekaman e-KTP Tahun 2013 .............................................. 166

Tabel 4.45 Penerimaan Retribusi Pelayanan Administrasi Kependudukan Tahun

2012-2013 ..................................................................................... 167

Tabel 4.46 Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Page 11: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] x

Tahun 2012 dan Tahun 2013 ........................................................... 171

Tabel 4.47 Data Capaian Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Tahun 2012 dan Tahun 2013 ........................................................... 175

Tabel 4.48 Tahapan Keluarga Sejahtera Tahun 2012-2013 .................................. 176

Tabel 4.49 Jumlah Peserta Aktif Keluarga Berencana Sampai dengan Tahun

2013 .............................................................................................. 177

Tabel 4.50 Capaian Urusan Sosial Tahun 2012 dan Tahun 2013 ........................... 180

Tabel 4.51 Jumlah Panti dan Kelayan yang Ditangani Tahun 2012-2013 ............... 181

Tabel 4.52 Penanganan PMKS Tahun 2012 dan Tahun 2013 ................................ 183

Tabel 4.53 Pemberdayaan Sosial Kesejahteraan Masyarakat ................................ 184

Tabel 4.54 Capaian Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2012 dan Tahun 2013 ........... 187

Tabel 4.55 Jumlah Pelatihan yang Dilaksanakan Dinas ........................................ 189

Tabel 4.56 Capaian Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2012 dan

Tahun 2013 .................................................................................... 192

Tabel 4.57 Perkembangan UMKM Binaan Tahun 2012-2013 ................................ 194

Tabel 4.58 Jumlah BPR di Kabupaten Semarang dari tahun 2010 – 2013 .............. 196

Tabel 4.59 Capaian Urusan Penanaman Modal Tahun 2012 dan Tahun 2013 ......... 199

Tabel 4.60 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Semarang

Tahun 2012 - 2013 .......................................................................... 203

Tabel 4.61 Jumlah Group Kesenian Tahun 2012-2013 ......................................... 204

Tabel 4.62 Capaian Urusan Pemuda dan Olah Raga Tahun 2012 dan Tahun 2013 .. 208

Tabel 4.63 Jumlah Organisasi Kepemudaan Tahun 2012-2013 ............................. 209

Tabel 4.64 Daftar Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Di Kabupaten

Semarang Tahun 2013 .................................................................... 210

Tabel 4.65 Perkembangan Organisasi Olah Raga Tahun 2012-2013 ...................... 212

Tabel 4.66 Jumlah Kegiatan Kepemudaan Tahun 2012-2013 ............................... 213

Tabel 4.67 Tingkat Prestasi Olah Raga (Pelajar) Tahun 2012-2013 ....................... 214

Tabel 4.68 Capaian Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun

2012 dan Tahun 2013 ..................................................................... 220

Tabel 4.69 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian Tahun 2012 dan 2013 ..................................................... 234

Tabel 4.70 Capaian Bidang Kelembagaan Daerah Tahun 2012 dan 2013 ............... 234

Tabel 4.71 Capaian Indikator Kepegawaian ........................................................ 237

Page 12: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] xi

Tabel 4.72 Realisasi Kerjasama Daerah Tahun 2012 dan 2013 ............................. 237

Tabel 4.73 Realisasi Bidang Pembangunan Hukum Tahun 2012 dan 2013 ............. 238

Tabel 4.74 Temuan Hasil Kinerja Audit APIP Tahun 2012 .................................... 240

Tabel 4.75 Temuan Hasil Kinerja Audit Tahun 2013 ............................................ 240

Tabel 4.76 Fasilitasi Kegiatan DPRD Tahun 2012 dan 2013 .................................. 242

Tabel 4.77 Capaian Indikator Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2012 dan 2013 .... 260

Tabel 4.78 Ketersediaan dan Kebutuhan Beras Tahun 2012 dan 2013 .................. 263

Tabel 4.79 Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat Desember 2013 .............. 265

Tabel 4.80 Data Perkembangan Desa Mandiri Pangan ......................................... 267

Tabel 4.81 Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2012 dan 2013 ......................... 269

Tabel 4.82 Bantuan Sarana dan Prasarana dari APBD Provinsi Jateng untuk

Kabupaten Semarang Dalam Kegiatan Pembinaan dan Fasilitas Mutu

dan Keamanan serta Jejaring Keamanan Pangan Tahun 2013 ............. 270

Tabel 4.83 Belanja Material dalam Kegiatan Pemanfaatan Pekarang untuk

Pengembangan Pangan untuk 3 KWT di Kec. Banyubiru, Bawen dan

Pabelan ......................................................................................... 273

Tabel 4.84 Bantuan Kelompok Wanita Tani s.d. Tahun 2013 ................................ 274

Tabel 4.85 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun

2012 dan Tahun 2013 ..................................................................... 278

Tabel 4.86 Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun

2012 dan Tahun 2013 ..................................................................... 281

Tabel 4.87 Capaian Urusan Statistik Tahun 2012 dan Tahun 2013 ........................ 284

Tabel 4.88 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Tahun 2012 dan 2013 .................... 287

Tabel 4.89 Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Kearsipan .................................. 288

Tabel 4.90 Kegiatan Pemeliharaan dan Duplikasi Arsip ........................................ 288

Tabel 4.91 Kegiatan Pendataan dan Penataan Kearsipan Tahun 2013 ................... 289

Tabel 4.92 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kearsipan Tahun 2013 .................... 290

Tabel 4.93 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2012-

2013 .............................................................................................. 295

Tabel 4.94 Capaian Urusan Perpustakaan Tahun 2012 dan Tahun 2013 ............... 299

Tabel 4.95 Jumlah PerpustakaanTahun 2012-2013 ............................................. 300

Tabel 4.96 Jumlah Koleksi Buku Kantor Perpustakaan Daerah Tahun 2012-2013 ... 301

Tabel 4.97 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun 2012-2013 .......................... 302

Tabel 4.98 Capaian Indikator Urusan Pertanian Tahun 2012 dan 2013 ................. 308

Page 13: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] xii

Tabel 4.99 Tabel Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2012-2013 .... 308

Tabel 4.100 Luas panen tanaman Sayuran Tahun 2012-2013 ................................ 309

Tabel 4.101 Tabel Luas dan produksi Tanaman Hias ............................................. 310

Tabel 4.102 Luas dan Produksi Tanaman Hortikultura/buah-buahan ...................... 311

Tabel 4.103 Tabel Luas Areal dan Produksi Tanaman Obat ................................... 312

Tabel 4.104 Tabel Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan ......................... 313

Tabel 4.105 Kondisi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) Tahun 2012 –

2013 .............................................................................................. 314

Tabel 4.106 Perkembangan Kelas Kelompok Tani ................................................. 315

Tabel 4.107 Perkembangan Kelas Kelompok Ternak di Kabupaten Semarang .......... 316

Tabel 4.108 Perkembangan Pelayanan Kesehatan Hewan di Kabupaten Semarang .. 318

Tabel 4.109 Capaian Perkembangan Populasi Dan Produksi Ternak ......................... 319

Tabel 4.110 Capaian Perkembangan Keterlibatan Masyarakat Dalam Kegiatan

Peternakan di Kabupaten Semarang ................................................. 321

Tabel 4.111 Perkembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner di

Kabupaten Semarang ...................................................................... 323

Tabel 4.112 Capaian Indikator Urusan Kehutanan Tahun 2012 dan 2013 ................ 329

Tabel 4.113 Penanganan Lahan Kritis Tahun 2012 dan 2013 ................................. 330

Tabel 4.114 Aneka Usaha Kehutanan Tahun 2012 dan 2013 ................................. 330

Tabel 4.115 Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Tahun 2013 ..................................................................................... 333

Tabel 4.116 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2013 .................... 336

Tabel 4.117 Perkembangan Retribusi Tempat Wisata Tahun 2012-2013 ................. 337

Tabel 4.118 Data Desa Wisata Tahun 2013 Kabupaten Semarang .......................... 339

Tabel 4.119 Banyaknya Kamar Hotel dan Tamu yang Menginap di Kabupaten

Semarang Tahun 2012 – 2013 ......................................................... 342

Tabel 4.120 Capaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perikanan .............................. 347

Tabel 4.121 Perkembangan Produksi Perikanan ................................................... 348

Tabel 4.122 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap ...................................... 350

Tabel 4.123 Perkembangan Kenaikan Kelas Kelompok Perikanan ........................... 351

Tabel 4.124 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2013 ................ 357

Tabel 4.125 Capaian Eksport Import Tahun 2013 ................................................. 357

Tabel 4.126 Pembinaan Pedagang Kaki Lima Kab. Semarang Tahun 2012-2013 ...... 359

Tabel 4.127 Penerbitan Ijin Usaha Perdagangan Tahun 2008-2013 ........................ 361

Page 14: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] xiii

Tabel 4.128 Revitalisasi Pasar Tradisional Tahun 2009-2013 ................................. 362

Tabel 4.129 Perbandingan Transaksi Pasar Lelang Tahun 2012 – 2013 ................... 362

Tabel 4.130 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2012-2013 ....... 366

Tabel 4.131 Capaian Urusan Transmigrasi Tahun 2012 dan Tahun 2013 ................ 370

Tabel 5.1 Alokasi Dana Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Yang Diterima

Tahun 2011 s/d 2013 ...................................................................... 377

Tabel 5.2 Alokasi Dana Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Tahun 2013 ..... 379

Tabel 5.3 Realisasi Fisik Dan Keuangan Tugas Pembantuan Dan Urusan

Bersama Tahun 2013 ...................................................................... 383

Tabel 6.1 Data Kerjasama Antar Daerah Tahun 2013 ........................................ 391

Tabel 6.2 Data Kerjasama dengan Pihak Ketiga Tahun 2013 .............................. 395

Tabel 6.3 Data Penyelesaian Permendagri Batas Daerah Kabupaten Semarang .... 401

Tabel 6.4 Frekuensi Bencana Tahun 2012-2013 ................................................ 402

Page 15: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] xiv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1.1 Prosentase Penggunaan Lahan ............................................................ 12

Grafik 1.2 Sebaran Penduduk per Kecamatan Tahun 2013 ................................... 14

Grafik 1.3 Kepadatan Penduduk per Kecamatan Tahun 2013 ................................ 14

Grafik 1.4 Komposisi Tingkat Pendidikan PendudukKabupaten Semarang Tahun

2012 ................................................................................................ 16

Grafik 1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009 – 2013 ............................................... 20

Grafik 1.6 Pertumbuhan PDRB Perkapita Tahun 2009 – 2013 ............................... 23

Grafik 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013 .............. 43

Grafik 3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012 dan 2013 ....................... 45

Grafik 3.3 Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Tahun 2012 dan 2013 ............ 56

Grafik 3.4 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran

2012 dan 2013 ................................................................................. 59

Grafik 3.5 Perbandingan Anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012 dan

2013 ................................................................................................ 68

Grafik 3.6 Perbandingan Komposisi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012

dan 2013 ......................................................................................... 68

Grafik 4.1 Angka Partisipasi Kasar Tahun 2012 – 2013 ......................................... 81

Grafik 4.2 Angka Partisipasi Murni Tahun 2013 – 2014 ......................................... 81

Grafik 4.3 Grafik Angka Melek Huruf Tahun 2012-2013 ........................................ 84

Grafik 4.4 Prosentase Ruang Kelas sesuai Standar ............................................... 87

Grafik 4.5 Tingkat Kelulusan Tahun 2011/2012 dan 2012/2013 ............................ 90

Grafik 4.6 Prosentase Guru Bersertifikat Pendidik ................................................ 92

Grafik 4.7 Jumlah Koperasi di Kabupaten Semarang Tahun 2012 dan 2013 .......... 193

Grafik 4.8 Jumlah UMKM Binaan Tahun 2011 – 2013 ......................................... 195

Grafik 4.9 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Semarang

Tahun 2012-2013 ........................................................................... 203

Grafik 4.10 Organisasi Pemuda dan Olahraga Tahun 2012 dan 2013 ..................... 209

Grafik 4.11 Tingkatan Prestasi Olahraga (Pelajar) Kabupaten Semarang Tahun

2012-2013 ..................................................................................... 215

Page 16: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] xv

Grafik 4.12 Jumlah PNS/CPNS Kabupaten Semarang Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2012 dan 2013 ..................................................... 236

Grafik 4.13 Jumlah PNS/CPNS Kabupaten Semarang Berdasarkan Jenjang

Jabatan Tahun 2013 ....................................................................... 236

Grafik 4.14 Kebutuhan Beras dan Ketersediaan yang ada di Kabupaten Semarang . 263

Grafik 4.15 Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat di Kabupaten Semarang ... 266

Grafik 4.16 Perkembangan Retribusi Tempat Wisatatahun 2012-2013 ................... 338

Grafik 4.17 Jumlah Animo dan Pendaftar Calon Transmigrasi ............................... 370

Page 17: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Semarang ................................................. 9

Page 18: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 1

BAB I

PENDAHULUAN

I. DASAR HUKUM

A. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang

Kabupaten Semarang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13

Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Tengah, dimana Kota Semarang saat itu ditetapkan sebagai ibukota

Kabupaten Semarang. Selanjutnya karena Kota Semarang adalah kotamadya yang

memiliki pemerintahan sendiri, maka ditinjau dari segi pemerintahan Kota Semarang

sebagai ibukota Kabupaten sangatlah kurang menguntungkan. Oleh karena itu

muncul gagasan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Semarang ke Kota

Ungaran yang pada saat itu masih dalam status kawedanan.

Pada masa pemerintahan Bupati Iswarto (1969-1979), ibukota Kabupaten

Semarang secara de facto dipindahkan ke Ungaran. Sebelumnya pusat

pemerintahan berada di daerah Kanjengan (Kota Semarang).

Pembenahan terus dilakukan dan pada tanggal 30 Juli 1979 oleh Bupati

Kepala Daerah Tingkat II Semarang yakni Ir. Soesmono Martosiswojo, telah

mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Gubernur Jawa Tengah, agar Kota

Ungaran secara definitif ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II

Semarang. Dan akhirnya ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun

1983 tentang Penetapan Status Kota Ungaran sebagai Ibukota Pemerintah

Kabupaten Dati II Semarang, yang berlaku peresmiannya tanggal 20 Desember

1983. Sejak saat itu tanggal 20 Desember diperingati sebagai Hari Jadi Kota

Ungaran sebagai Ibukota Kabupaten Semarang.

Pada masa pemerintahan Bupati Semarang Dr. H. Mundjirin ES, Sp.OG

(periode 2010-2015) telah ditetapkan hari jadi Kabupaten Semarang. Penetapan

hari jadi ini didasarkan pada hari dan tanggal pengangkatan Ki Pandan Aran I

sebagai Bupati Semarang sekaligus bertepatan dengan penobatan Pangeran

Trenggono sebagai Sultan/Raja Kerajaan Demak ke III menggantikan Raden Pati

Unus yaitu pada hari Selasa Kliwon tanggal 15 Maret 1521 atau 12 Rabiulawal

927H.

Page 19: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 2

Hari jadi Kabupaten Semarang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati

Semarang Nomor 003.3/0168/2001 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten

Semarang dan selanjutnya dikeluarkan Perda Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Penetapan Hari Jadi Kabupaten Semarang yakni tanggal 15 Maret 1521.

B. Dasar Hukum Penyusunan LKPJ.

Penyusunan LKPJ Bupati Semarang merupakan amanat dari Undang-

Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sedangkan secara

sistematika maupun substansi selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

Dasar hukum penyusunan Dokumen LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013

adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang–Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas-Batas

Wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 118, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652 );

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 4150);

Page 20: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 3

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia, Nomor 4287);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4400);

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438 );

11. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations

Convention Against Corruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa

Anti Korupsi, 2003) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor

32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4620);

12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

13. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

Page 21: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 4

Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Dan Kabupaten Daerah Tingkat II

Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 114,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4539);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung-

jawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Peme-

rintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4815);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,

Page 22: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 5

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

25. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan

Jangka Menengah Tahun 2012-2014;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 25 Tahun 2005 tentang

Pembentukan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja

(Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2005 Nomor 20 Seri D Nomor

25, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 25)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang

Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah

Kabupaten Semarang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Struktur

Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah

Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Semarang Nomor 5);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang

Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang

Nomor 13);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten

Page 23: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 6

Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 16,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 17,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Tahun

2011 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1);

31. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran

Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 18, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Semarang Nomor 16); sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor

10 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Semarang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun

2013 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor

10);

32. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008

Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17);

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Semarang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013

Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 11);

33. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Page 24: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 7

Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Dan Kelurahan di Kabupaten Semarang

(Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18) sebagaimana diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Dan Kelurahan di Kabupaten Semarang

(Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor 11, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 11);

34. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Semarang Tahun

2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2009 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2);

35. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2010-

2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7);

36. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 Tahun 2012 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013

(Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2012 Nomor 10);

37. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun 2013 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang

Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor 14);

38. Peraturan Bupati Semarang Nomor 110 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Berita Daerah

Kabupaten SemarangTahun 2012 Nomor 110) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 150 Tahun 2012 tentang Perubahan

Atas Peraturan Bupati semarang Nomor 110 Tahun 2012 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Berita Daerah

Kabupaten Semarang Tahun 2012 Nomor 150);

39. Peraturan Bupati Semarang Nomor 175 Tahun 2012 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013 (Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2012 Nomor 175)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati

Semarang Nomor 43 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Page 25: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 8

Bupati Semarang Nomor 175 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013

(Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor 43)

40. Peraturan Bupati Semarang Nomor 51 Tahun 2013 tentang Perubahan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Berita

Daerah Kabupaten SemarangTahun 2013 Nomor 51);

41. Peraturan Bupati Semarang Nomor 69 Tahun 2013 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang

Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor

69).

C. Sistematika Penyusunan LKPJ

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2013

disusun berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2013

yang merupakan penjabaran Tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD), dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

I. Dasar Hukum

II. Gambaran Umum Daerah

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

I. Visi dan Misi

II. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah (sesuai RPJMD)

III. Prioritas Daerah

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

I. Pengelolaan Pendapatan Daerah

II. Pengelolaan Belanja Daerah

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

I. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan

II. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

I. Tugas Pembantuan Yang Diterima

II. Tugas Pembantuan Yang Diberikan

BAB VI PENYELENGGARARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

Page 26: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 9

I. Kerjasama Antar Daerah

II. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

III. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah

IV. Pembinaan Batas Wilayah

V. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana

VI. Penyelenggaraan Ketenteraman Dan Ketertiban Umum

BAB VII PENUTUP

II. GAMBARAN UMUM DAERAH

A. Kondisi Geografis

1. Batas Administrasi dan Luas Wilayah

Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah, terletak pada posisi 110o14’ 54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’

57” - 7 o 30’ 0” Lintang Selatan, dengan batas administratif sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

b. Sebelah Timur : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan.

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang.

d. Sebelah Barat : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung.

e. Di tengah terdapat Kota Salatiga.

Gambar 1.1

Peta Administrasi Kabupaten Semarang

Sumber : Profil daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013

Page 27: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 10

Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,67 Hektar (950,21 km2)

atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, yang secara administratif

terdiri dari 19 wilayah Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan. Adapun

pembagian luas wilayah, Jumlah Desa, Kelurahan, RT dan RW dapat dilihat pada

tabel di halaman berikut :

Tabel 1.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan

dan Pembagian Wilayah Administratif

NO KECAMATAN LUAS (Ha) % DESA KEL RW RT

1 Getasan 6.579,55 6,92 13 - 70 372

2 Tengaran 4.729,55 4,98 15 - 125 436

3 Susukan 4.886,60 5,14 13 - 105 378

4 Kaliwungu 2.995,00 3,15 11 - 91 262

5 Suruh 6.401,52 6,74 17 - 101 490

6 Pabelan 4.797,60 5,05 17 - 86 302

7 Tuntang 5.624,20 5,92 16 - 108 451

8 Banyubiru 5.441,45 5,73 10 - 104 311

9 Jambu 5.163,00 5,43 9 1 59 261

10 Sumowono 5.563,20 5,85 16 - 79 219

11 Ambarawa 2.822,10 2,97 2 8 77 337

12 Bandungan 4.823,30 5,08 9 1 70 327

13 Bawen 4.657,00 4,90 7 2 66 315

14 Bringin 6.189,10 6,51 16 - 71 320

15 Bancak 4.384,55 4,61 9 - 57 169

16 Pringapus 7.834,70 8,25 8 1 59 294

17 Bergas 4.733,10 4,98 9 4 82 389

18 Ungaran Barat 3.596,05 3,78 6 5 77 442

19 Ungaran Timur 3.799,10 4,00 5 5 79 420

Jumlah 95.020,67 100 208 27 1.566 6.495

Sumber: Kab. Semarang Dalam Angka 2013

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Semarang berkisar antara 318–1.450

meter di atas permukaan laut (dpl), dengan wilayah terendah di Desa Candirejo

Kecamatan Pringapus dan wilayah tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan.

Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Semarang dapat

Page 28: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 11

diklasifikasikan kedalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar

(kemiringan 0-2%) sebesar 6.169 Hektar; wilayah bergelombang (kemiringan 2-

15%) sebesar 57.659 Hektar; wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar

21.725 Hektar; dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 9.467,67

Hektar.

2. Penggunaan lahan dan Iklim

Penggunaan lahan di Kabupaten Semarang, dapat dikategorikan menjadi

3 (tiga), yaitu lahan pertanian sawah sekitar 25,2%, lahan pertanian bukan

sawah (tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, tambak,

kolam/empang dan sebagainya) sekitar 38,4% dan lahan bukan pertanian

(rumah/bangunan, hutan Negara, rawa, jalan, sungai, kuburan dan sebagainya)

sekitar 36,4%. Dari tahun ke tahun penggunaan sawah berkurang, hal ini terjadi

karena terjadi alih fungsi lahan dari sawah menjadi lahan permukiman,

pekarangan, bangunan dan lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi

jalan (jalan tol dan jalan lingkar).

Tabel 1.2 Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Semarang

Tahun 2012*)

Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)

1. Pertanian 60.284,82

a. Sawah 23.921,27

b. Bukan Sawah 36.363,55

Tegal 27.556,34

Perkebunan 4.840,91

Hutan Rakyat 3.781,10

Kolam/empang 25,25

Padang 0

Lainnya 159,45

2. Bukan Pertanian 34.735,64

Rumah 20.672,10

Hutan Negara 8.691,75

Rawa 2.466,72

Lainnya (jalan, jalan, sungai, kuburan, dll) 2.90,28

Sumber: Kabupaten Semarang Dalam Angka, Tahun 2013 (diolah) *) data 2013 belum tersedia

Page 29: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 12

Grafik1.1

Prosentase Penggunaan Lahan

Sumber: Kabupaten Semarang Dalam Angka 2013 (diolah)

Wilayah Kabupaten Semarang memiliki iklim tropis, dengan suhu udara

berkisar antara 17,20C – 31,60C. Rata-rata hari hujan per tahun 140 hari dengan

curah hujan rata-rata 2.787mm. Kecamatan Getasan merupakan daerah tertinggi

dengan suhu udara terendah dan curah hujan yang tinggi. Sedangkan

Kecamatan Bancak merupakan daerah dengan curah hujan dan hari hujan rata-

rata terendah.

B. Kondisi Demografis

Berdasarkan data dari BPS, penduduk Kabupaten Semarang pada akhir

Tahun 2013 berjumlah 949.815 jiwa yang terdiri dari 468.328 Laki-laki dan 481.487

Perempuan. Adapun Jumlah jumlah Kepala Keluarga dari 287.306 bertambah

menjadi 291.008 KK. Jumlah penduduk ini bandingkan dengan kondisi akhir Tahun

2012 yang tercatat sebesar 944.277 jiwa terdapat kenaikan sebanyak 5.538 jiwa

atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,58%. Perkembangan penduduk Kabupaten

Semarang selama 2012-2013 terlihat pada tabel berikut:

Page 30: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 13

Tabel 1.3 Penduduk Tahun 2012 dan 2013

NO URAIAN TAHUN

2012 2013*)

1 Jumlah penduduk 944.277 949.815

2 Kepala Keluarga 287.306 291.008

3 Penduduk berdasarkan jenis kelamin :

- Laki-laki 465.467 468.328

- Perempuan 478.810 481.487

4 Mutasi Penduduk

- Kelahiran 10.812 11.016

- Kematian 5.708 5.926

- Pindah 11.125 9.027

- Datang 11.496 9.475

5 Kepadatan penduduk (jiwa/km2) 994 1.000

6 Laju pertumbuhan penduduk (%) 0,58 0,58

Sumber: BPS Kab. Semarang

Jika dilihat dari jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten Semarang,

maka Kecamatan Ungaran Barat merupakan Kecamatan dengan jumlah penduduk

terbesar yakni sebanyak 76.215 jiwa sedangkan yang terendah adalah di

Kecamatan Bancak yakni sebesar 20.029 jiwa.

Untuk kepadatan penduduk Kabupaten Semarang pada Tahun 2012 rata-

rata sebesar 994 jiwa/km2, maka pada Tahun 2013 meningkat menjadi sebesar

1.000 jiwa/km2 dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Ungaran Barat yakni

sebesar 2.119 jiwa/km2, kemudian Kecamatan Ambarawa sebesar 2.090 jiwa/km2

sedangkan kepadatan penduduk yang terendah ada di Kecamatan Bancak sebesar

457 jiwa/km2.

Komposisi jumlah penduduk per kecamatan dan kepadatan penduduknya

dapat dilihat pada grafik 1.2 dan 1.3 sebagai berikut:

Page 31: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 14

Grafik 1.2 Sebaran Penduduk per Kecamatan Tahun 2013

Sumber: Data PBS Kabupaten Semarang

Grafik 1.3

Kepadatan Penduduk per Kecamatan Tahun 2013*)

Sumber : Data BPS Kabupaten Semarang

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

Un

gara

n B

arat

Be

rgas

Un

gara

n T

imu

r

Ten

gara

n

Tun

tan

g

Suru

h

Am

bar

awa

Baw

en

Ban

du

nga

n

Pri

nga

pu

s

Get

asan

Susu

kan

Bri

ngi

n

Ban

yub

iru

Pab

elan

Jam

bu

Sum

ow

on

o

Kal

iwu

ngu

Ban

cak

76.215

70.191

69.631

64.662

61.755

60.286

58.990

55.986

54.216

51.131

48.966

43.382

41.332

40.847

37.794

37.470 30.543

26.389 20.029

0

500

1000

1500

2000

2500

Un

gara

n B

arat

Am

bar

awa

Un

gara

n T

imu

r

Be

rgas

Ten

gara

n

Baw

en

Ban

du

nga

n

Tun

tan

g

Suru

h

Susu

kan

Kal

iwu

ngu

Pab

elan

Ban

yub

iru

Get

asan

Jam

bu

Bri

ngi

n

Pri

nga

pu

s

Sum

ow

on

o

Ban

cak

2.119 2.090

1.833

1.483 1.367

1.202 1.124

1.098 941 888 881

788 751 744 725 668 653

549 457

Page 32: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 15

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Semarang dapat diketahui bahwa

pada Tahun 2013 penduduk Kabupaten Semarang yang belum/tidak bekerja

sebesar 46,54%, sedangkan yang bekerja sekitar 53,46% sebagian besar bekerja

pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan (36,14%), berikutnya

pada sektor industri pengolahan (23,03%) serta pada sektor perdagangan, rumah

makan dan jasa akomodasi (20,28%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah

ini:

Tabel 1.4 Persentase Penduduk yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Semarang Tahun 2013

NO LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA JENIS KELAMIN

TOTAL (%) LAKI-LAKI PEREMPUAN

A Penduduk Belum/TidakBekerja 217.955 224.079 442.034 46,54

B Penduduk Bekerja 250.373 257.408 507.781 53,46

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

97.140 86.371 183.511 36,14

2 Pertambangan dan Penggalian 408 0 408 0,08

3 Industri 44.288 72.630 116.918 23,03

4 Listrik, Gas dan Air Minum 345 0 345 0,07

5 Konstruksi 20.317 539 20.856 4,11

6 Perdagangan, Rumah Makan dan

Jasa Akomodasi 49.881 53.097 102.978 20,28

7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi

12.732 740 13.473 2,65

8 Lembaga Keuangan, Real Estate,

Persewaan dan Jasa Perusahaan 5.139 1.290 6.429 1,27

9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Peorangan

20.123 42.740 62.863 12,38

Jumlah 468.328 481.487 949.815 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2013 (diolah) *data 2013 Angka Sementara

Untuk tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Semarang pada Tahun

2012 adalah sebagai berikut: 15,16% penduduk tidak/belum pernah sekolah, tidak

memiliki ijazah Sekolah Dasar sebesar 17,18% dan yang memiliki ijazah setingkat

Sekolah Dasar sebesar 29,63%, setingkat Sekolah Menengah Pertama 17,18%,

setingkat Sekolah Menengah Atas 16,25%, setingkat Akademi/Diploma sebesar

3,81% dan hanya 0,15% yang mempunyai ijazah Sarjana ke atas. Persentase

Page 33: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 16

penduduk Kabupaten Semarang menurut Ijasah atau STTB yang dimiliki seperti

dalam gambar berikut:

Grafik 1.4 Komposisi Tingkat Pendidikan Penduduk

Kabupaten Semarang Tahun 2012*

Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2013 (diolah) *data 2013 belum tersedia.

C. Kondisi Ekonomi

1. Potensi Unggulan Daerah

Kabupaten Semarang memiliki potensi unggulan terutama di bidang

industri, pertanian, dan pariwisata. Hal ini karena faktor-faktor antara lain secara

geografis posisi Kabupaten Semarang adalah sebagai Penyangga ibukota

Provinsi Jawa Tengah, selain itu juga merupakan bagian kawasan strategis

nasional KEDUNGSEPUR dan dilalui jalur lintas nasional Jogja-Solo-Semarang

(JOGLOSEMAR) serta Potensi sumberdaya alam melimpah.

Potensi unggulan tersebut juga tergambar dari kontribusi yang telah

disumbangkan terhadap PDRB Kabupaten dari tahun ke tahun yaitu berturut-

turut sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan

sektor pertanian.

a. Potensi Industri

Industri di Kabupaten Semarang dari tahun ke tahun selalu mengalami

15,16%

17,18%

29,63%

17,18%

16,25%

3,81%

0,15% 0,15%

0,15% 0,15% Tidak/belum pernahsekolahTidak punya ijazah SD

SD/MI/ sederajat

SLTP/MTs/ sederajat

SLTA/MA/sederajat

SMK

Program DI/DII

Program DIII/SarjanaMudaProgram DIV/S1

Program S2/S3

Page 34: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 17

peningkatan, baik dari segi jumlah, tenaga kerja yang terserap maupun dari

nilai produksinya. Jumlah industri besar sampai dengan Tahun 2012 mencapai

182 unit dengan tenaga kerja sebanyak 71.998 orang dan nilai produksinya

mencapai 2,850 trilyun rupiah. Sebaran industri besar mengelompok di

Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bawen, Pringapus dan Bergas.

Sedangkan industri kecil menengah yang ada seluruhnya berjumlah 1.424 unit

mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 12.169 orang dengan nilai produksi

mencapai 488 milyar rupiah, didominasi industri makanan sejumlah 394 unit

(28%), dan industri dari pakaian jadi 156 unit (11%). Sementara itu industri

tingkat rumah tangga tercatat sebanyak 9.558 unit dengan tenaga kerja

17.016 orang tersebar di seluruh kecamatan.

Sektor perdagangan di Kabupaten Semarang didukung keberadaan pasar

sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli, meliputi 33 pasar

tradisional/umum, 47 toko modern, 5 supermarket, 82 Mini Market, 6 pasar

hewan dan 1 pasar sayuran.

b. Potensi Pertanian

Kabupaten Semarang mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah

didukung kondisi lahan dan iklim yang sesuai bagi pengembangan pertanian

sehingga terbentuklah sentra-sentra potensi komoditas pertanian dan

perkebunan. Sentra komoditas tersebut antara lain padi, hortikultura,

biofarmaka, tanaman hias, dan tanaman perkebunan. Potensi-potensi yang

ada tersebut mendukung program-program yang dikembangkan disektor

tanaman pangan, perkebunan dan peternakan guna menciptakan

terpenuhinya kebutuhan pangan bagi masyarakat didalamnya. Sentra

tanaman pertanian dan perkebunan di Kabupaten Semarang adalah sebagai

berikut:

1). Tanaman Pangan

a). Padi : Kecamatan Banyubiru, Suruh, Susukan, Ambarawa,

Bringin, dan Pabelan

b). Jagung : Kecamatan Tengaran, Getasan, Bringin, Sumowono,

dan Jambu

c). Kedelai : Kecamatan Bringin, Bancak, Susukan, dan

Kaliwungu

d). Kacang tanah : Kecamatan Pabelan, Suruh, dan Bringin

e). Ubi Kayu : Kecamatan Susukan, Kaliwungu, dan Suruh

Page 35: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 18

f). Ubi jalar : Kecamatan Sumowono, Jambu, dan Banyubiru

2). Tanaman Buah-Buahan

a). Alpukat : Kecamatan Sumowono, Ambarawa, dan Getasan

b). Mangga : Kecamatan Bringin, Susukan, dan Bergas

c). Rambutan : Kecamatan Susukan, dan Ungaran

d). Durian : Kecamatan Jambu, Banyubiru, dan Tuntang

e). Pisang : Kecamatan Ambarawa

f). Salak : Kecamatan Ambarawa, Tengaran, dan Banyubiru

g). Kelengkeng : Kecamatan Ambarawa, Jambu, dan Banyubiru

h). Manggis : Kecamatan Ungaran Barat, Tuntang, Getasan, dan

Tengaran

i). Nangka : Kecamatan Jambu, Sumowono, dan Banyubiru

3). Tanaman Hias

a). Gladiol : Kecamatan Ambarawa

b). Krisant : Kecamatan Ambarawa dan Sumowono

c). Mawar : Kecamatan Ambarawa, Sumowono, dan Bawen

d). Anggrek : Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, dan

Ambarawa

e). Sedap malam : Kecamatan Ambarawa

4). Tanaman Sayur-Sayuran

a). Bawang Daun : Kecamatan Ambarawa, Bawen, Sumowono, dan

Getasan

b). Kentang : Kecamatan Getasan

c). Kubis : Kecamatan Getasan, Ambarawa, dan Sumowono

d). Petsai/Sawi : Kecamatan Ambarawa, Bawen, Sumowono, dan

Getasan

e). Wortel : Kecamatan Getasan, Ambarawa, dan Sumowono

f). Cabe Besar : Kecamatan Getasan, Ambarawa, dan Sumowono

g). Cabe Rawit : Kecamatan Getasan, Ambarawa, dan Sumowono

h). Tomat : Kecamatan Getasan, Ambarawa, Sumowono, dan

Bawen

i). Buncis : Kecamatan Ambarawa, Bawen, dan Sumowono

Page 36: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 19

5). Tanaman Biofarmaka

a). Jahe : Kecamatan Sumowono, Getasan, dan Tengaran

b). Temu Lawak : Kecamatan Susukan dan Suruh

c). Kencur : Kecamatan Bringin, Bawen, dan Tuntang

d). Kunyit : Kecamatan Bringin, Bancak, dan Ungaran Barat

6). Tanaman Perkebunan

a). Kelapa : Kecamatan Suruh, Banyubiru, dan Tuntang

b). Kelapa Deres : Kecamatan Suruh

c). Kopi : Kecamatan Sumowono, dan Jambu

d). Cengkeh : Kecamatan Suruh dan Tengaran

e). Aren : Kecamatan Banyubiru dan Sumowono

f). Kapok : Kecamatan Pringapus, Bergas, Bawen, dan Bringin

g). Wijen : Kecamatan Bancak

h). Panili : Kecamatan Sumowono, Jambu, dan Banyubiru

i). Tebu : Kecamatan Pabelan, Bringin, dan Getasan

j). Kakao : Kecamatan Jambu, Sumowono, dan Bawen

k). Tembakau : Kecamatan Getasan dan Banyubiru

c. Potensi Pariwisata

Posisi strategis Kabupaten Semarang sebagai daerah penyangga ibukota

Provinsi Jawa Tengah dan kondisi alamnya memberikan peluang dan

kesempatan untuk lebih mengembangkan potensi dibidang pariwisata.

Dengan potensi wisata yang sangat variatif yang terdiri dari Wisata Alam,

Wisata Budaya, Wisata buatan, maupun wisata industri dan wisata minat

khususnya, menjadikan Kabupaten Semarang sebagai tempat tujuan wisata

yang sangat diminati oleh para wisatawan mengingat letak yang sangat dekat

dengan ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Pada Tahun 2013 jumlah kunjungan wisata sebanyak 1.367.452

wisatawan. Bila dibandingkan Tahun 2012 sejumlah 1.279.850 wisatawan,

meningkat sebanyak 87.602 wisatawan atau 6,84%. Jumlah kunjungan wisata

tersebut terdiri dari 1.363.769 wisatawan domestik dan 3.683 wisatawan

asing. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata dikarenakan adanya kegiatan

promosi bersama dengan pelaku pariwisata antara lain biro perjalanan dan

pengelola obyek wisata swasta serta informasi pariwisata melalui media cetak

dan media elektronik. Jumlah kunjungan wisata ini berdampak langsung pada

peningkatan jumlah PAD dari retribusi tempat wisata Tahun 2013 sebesar

Rp3.198.152.640,00, naik dari realisasi Tahun 2012 sebesar

Page 37: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 20

Rp2.582.508.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar 23,84%.

2. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang pada Tahun 2013 menurut

angka sangat sementara dari BPS sebesar 5,54%, terjadi penurunan sebesar

0,48% bila dibandingkan Tahun 2012 sebesar 6,02%. Meskipun pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Semarang sampai dengan Tahun 2013 masih di bawah

Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 5,8%, namun demikian diantara 35

Kabupaten Kota di jawa Tengah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang

berada di posisi ke tujuh.

Grafik 1.5

Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009 – 2013*

Sumber : Data BPS Kabupaten Semarang 2013 *) Angka sementara, diolah

Sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang, yaitu sebesar 45,65%. Disusul

berturut-turut dari sektor perdagangan, hotel dan restoran (21,93%), sektor

pertanian (11,98%), sektor jasa-jasa (9,40%) dan sektor lainnya (11,03%).

5,14 5,84 6,01 6,3

5,8

4,37

4,9

5,69 5,94

5,54

1 2 3 4 5

KAB.SEMARANG

PROV.JATENG

Page 38: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 21

Tabel 1.5

Distribusi PDRB SektoralTahun 2012-2013 *)

NO SEKTOR

Distribusi ADHB (%)

Distribusi ADHK (%)

2012 2013*) 2012 2013*)

1 Pertanian 14,70 15,13 12,46 12,86

2 Pertambangan dan Penggalian 0,13 0,12 0,11 0,10

3 Industri Pengolahan 42,84 42,31 46,33 45,70

4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,48 1,31 0,96 0,93

5 Konstruksi/Bangunan 4,13 4,03 3,84 3,88

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,21 20,63 21,82 21,78

7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,95 2,69 2,21 2,14

8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan

4,28 4,19 3,50 3,52

9 Jasa – jasa 9,29 9,60 8,75 9,09

TOTAL PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2013*) Angka Sementara

Perkembangan PDRB Kabupaten Semarang dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan yang positif. Namun pada Tahun 2013 dari data angka

sementara yang dikeluarkan oleh BPS, bila dibandingkan Tahun 2012 PDRB atas

dasar harga berlaku mengalami penurunan 1,00% dan atas dasar harga konstan

sebesar 1,09%.

Tabel 1.6

Perkembangan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2012 - 2013*)

No Sektor 2012 2013*) Pertum-

buhan (%)

1 Pertanian 2.029.057,85 2.095.447,40 14,69

2 Pertambangan dan Penggalian 17.617,91 16.082,80 3,00

3 Industri Pengolahan 5.914.249,62 5.857.444,60 11,04

4 Listrik, Gas dan Air Minum 204.432,06 181.203,50 5,21

5 Konstruksi/Bangunan 569.626,89 558.197,70 12,22

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

2.790.311,37 2.855.701,20 12,53

7 Pengangkutan dan Komunikasi 407.497,45 372.043,00 9,07

8 Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

590.400,05 579.718,00 11,62

9 Jasa – jasa 1.282.335,50 1.329.657,90 15,63

TOTAL PDRB 13.805.528,69 13.845.496.10,69 12,24

Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2013*) Angka Sementara

Page 39: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 22

Tabel 1.7 Perkembangan PDRB SektoralAtas Dasar Harga Konstan

Tahun 2012 - 2013*)

No Sektor 2012 2013*) Pertum-

buhan (%)

1 Pertanian 775.693,47 787.077,62 11,98

2 Pertambangan dan Penggalian 6.932,01 6.437,34 0,10

3 Industri Pengolahan 2.884.914,22 2.998.476,51 45,65

4 Listrik, Gas dan Air Minum 60.007,44 65.782,02 1,00

5 Konstruksi/Bangunan 239.345,31 271.365,63 4,13

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.358.852,25 1.440.680,33 21,93

7 Pengangkutan dan Komunikasi 137.883,53 143.330,02 2,18

8 Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

218.104,31 237.759,28 3,62

9 Jasa – jasa 544.527,76 617.305,78 9,40

TOTAL PDRB 6.226.260,31 6.568.214,50 5,54

Sumber : Data BPS Kabupaten Semarang, Tahun 2013*) Angka Sementara

Dari sisi produksi (sektoral) atas dasar harga konstan, semua sektor

mengalami pertumbuhan positif, dimana pertumbuhan tertinggi adalah sektor

industri pengolahan (45,65%), sektor perdagangan, hotel dan restoran (21,93%)

serta sektor pertanian (11,98%), sedangkan sektor pertambangan dan

penggalian mengalami pertumbuhan terendah yaitu 0,10%.

Pendapatan perkapita dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan

pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pendapatan perkapita Kabupaten

Semarang tahun 2013 belum dapat disajikan karena dipengaruhi oleh data

ekspor impor. Sedangkan PDRB perkapita berdasarkan angka sementara harga

berlaku diperkirakan mengalami penurunan sebesar 9,98% dari tahun 2012.

Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2000 PDRB perkapita tahun 2013

diperkirakan turun 9,14% dari tahun 2012.

Apabila pada tahun 2012 PDRB perkapita atas dasar harga berlaku

sebesar Rp14.707.752,90,90 per tahun, maka pada tahun 2013 turun menjadi

Rp14.688.136,00 per tahun. Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2012

Rp6.610.750,10 menjadi Rp6.042.726,00 pada tahun 2013. Perkembangan PDRB

perkapita dari tahun 2009-2013 dapat terlihat dalam gambar berikut:

Page 40: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB I | PENDAHULUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 23

Grafik 1.6

Pertumbuhan PDRB Perkapita Tahun 2009 – 2013*)

Sumber : Data BPS Kabupaten Semarang 2013 *) Angka Sementara

10.997.233 11.890.419

13.178.079 14.707.752

14.688.136

5.790.662

5.971.787 6.270.925

6.610.750 6.042.726

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

ADHK

ADHB

Page 41: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 24

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Semarang Tahun 2013

merupakan laporan penyelenggaraan Program Pembangunan Pemerintah Daerah Tahun

2013 yang merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Kabupaten Semarang Tahun

2010–2015. Prioritas dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2013 merupakan rumusan

kebijakan pembangunan daerah yang merupakan hasil kajian dari evaluasi hasil kinerja

pembangunan pada tahun sebelumnya, perkiraan kemampuan keuangan daerah dan

kebijakan pembangunan tahunan pemerintah dengan mengacu kepada arahan RPJMD

Kabupaten Semarang Tahun 2010–2015 dengan Visi Misi, Strategi dan Arah Kebijakan

Daerah serta Prioritas Pembangunan sebagai berikut:

I. VISI DAN MISI

A. Visi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Semarang Tahun 2010–2015 dengan mempertimbangkan kondisi dan permasalahan

serta kebutuhan yang dihadapi oleh masyarakat serta dengan memperhitungkan

faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat dan pemerintah daerah

maka ditetapkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 yaitu :

“Terwujudnya Kabupaten Semarang yang Mandiri, Tertib dan Sejahtera

(MATRA)”

Mandiri : artinya mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar, sederajat serta

saling berinteraksi dengan daerah lain dengan mengandalkan pada

kemampuan dan kekuatan sendiri. Kemandirian mengenal konsep

saling ketergantungan melalui kerjasama yang saling mendukung dan

menguntungkan dalam kehidupan bermasyarakat baik secara vertikal

maupun horizontal.

Tertib : artinya mampu mewujudkan perilaku aparatur pemerintah dan

masyarakat yang selalu berpegang pada aturan dan norma-norma

yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Page 42: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 25

Perilaku tertib dapat ditunjukkan dengan menurunnya angka

pelanggaran hukum baik oleh aparat pemerintah maupun

masyarakat.

Sejahtera : mampu mewujudkan kondisi masyarakat yang terpenuhi hak-hak

dasarnya baik dari aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang

ditandai dengan meningkatnya angka Indek Pembangunan Manusia

(IPM) yang didukung dengan terwujudnya kebebasan kehidupan

beragama dan bernegara. Meningkatnya tingkat kesejahteraan dapat

ditunjukkan dengan terjadinya penurunan angka kemiskinan dan

jumlah keluarga Pra Sejahtera.

B. Misi

Guna mewujudkan Visi tersebut, Misi yang akan ditempuh oleh Pemerintah

Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Meningkatkan kualitas SDM dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat yang

sehat, cerdas, kreatif, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta berbudaya dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga

dapat menciptakan lapangan kerja dan memiliki kemampuan untuk bersaing

dalam memperoleh pekerjaan.

2. Mengembangkan produk unggulan berbasis potensi lokal (INTANPARI) yang

sinergi dan berdaya saing serta berwawasan lingkungan untuk menciptakan

lapangan kerja dan peningkatan pendapatan.

Pengembangan produk unggulan daerah meliputi produk industri, pertanian

dan pariwisata dimaksudkan untuk mendorong masyarakat meningkatkan

kegiatan usaha ekonomi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal, sehingga

dapat membuka lapangan kerja bagi dirinya dan orang lain dalam rangka

meningkatkan pendapatan.

3. Menciptakan pemerintahan yang katalistik dan dinamis dengan mengedepankan

prinsip good governance didukung kelembagaan yang efektif dan kinerja

aparatur yang kompeten, serta pemanfaatan teknologi informasi.

Page 43: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 26

Pemerintahan yang katalis dan dinamis merupakan pemerintahan yang dapat

menjadi fasilitator pembangunan bagi masyarakat, agar masyarakat mampu

berperan sebagai pelaku sekaligus sebagai sasaran pembangunan, sehingga

proses pencapaian tujuan pembangunan dapat berjalan secara efektif dan

efisien.

4. Menyediakan infrastruktur daerah yang merata guna mendukung peningkatan

kualitas pelayanan dasar dan percepatan pembangunan.

Infrastruktur yang memadai, layak dan merata di seluruh wilayah dibutuhkan

dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik dan

memperkuat pembangunan daerah. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur

dapat meningkatkan kemandirian perekonomian daerah dan investasi.

5. Mendorong terciptanya partisipasi dan kemandirian masyarakat, kesetaraan dan

keadilan gender serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan.

Pada dasarnya keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan akan sangat

tergantung pada adanya kerja sama yang sinergi antar semua pelaku

pembangunan, yaitu pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Oleh

karena itu perlu didorong terciptanya peran serta dan kemandirian masyarakat

disemua lapisan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak

tumbuhkembangnya anak.

6. Mendorong terciptanya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

dengan tetap menjaga kelestariannya.

Potensi sumber daya alam yang besar dan beraneka ragam harus dapat

dikelola secara benar dengan tetap mengedepankan asas keseimbangan

lingkungan, efisiensi dan terjaga kelestariannya.

II. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH

A. Strategi

Strategi pembangunan Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015, mengacu

pada upaya pencapaian sasaran pokok kebijakan pembangunan tahapan ke-2

RPJPD Kabupaten Semarang Tahun 2005-2025, dan dirumuskan sebagai berikut:

Page 44: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 27

1. Strategi untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas sumber daya manusia tercermin dari meningkatnya

derajat kesehatan dan kecerdasan masyarakat serta tersedianya tenaga terdidik,

sehingga mampu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan dapat menciptakan

lapangan kerja serta menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja.

Strategi peningkatan sumberdaya manusia diwujudkan dalam program-

program yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan

pelayanan pendidikan baik formal maupun non formal.

2. Strategi untuk Penguatan Daya Saing Perekonomian Daerah

Penguatan daya saing perekonomian daerah tercermin dari

meningkatnya investasi daerah baik oleh swasta maupun masyarakat yang dapat

mendorong berkembangnya potensi daerah dan percepatan pertumbuhan

ekonomi.

Strategi ini diwujudkan pada program-program yang berkaitan dengan

upaya peningkatan pelayanan perijinan dan penyediaan infrastruktur daerah baik

berupa sarana dan prasarana umum, penataan ruang maupun pengelolaan

lingkungan hidup. Penguatan daya saing daerah juga tidak terlepas dari upaya

pengembangan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat dalam

mengembangkan potensi daerah.

3. Strategi Perwujudan Kondisi Aman dan Damai

Perwujudan kondisi aman dan damai tercermin dari menurunnya

pelanggaran hukum baik oleh masyarakat maupun aparatur daerah.

Strategi ini diwujudkan dalam program-program yang berkaitan dengan

upaya menciptakan pemerintahan yang baik (good governance and clean

government), peningkatan pelayanan publik, penegakan hukum dan penegakan

hak asasi manusia.

B. Kebijakan

Kebijakan pembangunan daerah yang dipilih dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sesuai visi-misi Bupati Semarang periode 2010-2015

adalah sebagai berikut:

Page 45: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 28

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan

Kebijakan diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat, melalui:

a. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan monitoring terhadap gizi ibu hamil,

balita dan perbaikan gizi masyarakat termasuk penanaman tanaman obat

keluarga.

b. Peningkatan budaya hidup bersih dan sehat, serta upaya penyehatan

lingkungan melalui penyediaan kebutuhan permukiman dan lingkungan sehat

termasuk penyediaan air bersih.

c. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata antara desa dan kota,

melalui peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas, RSU dan revitalisasi Pos

Kesehatan Desa dan Posyandu.

d. Penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang

cacat, lanjut usia dan masalah sosial lainnya.

e. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang memadai dan

merata.

2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Baik Formal Maupun Non Formal

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan mewujudkan

masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu

pengetahuan teknologi dan ketaqwaan melalui:

a. Penyediaan infrastruktur pendidikan yang merata dan berkualitas guna

wujudkan pendidikan murah dan terjangkau untuk pendidikan yang setingkat

SD, SMP, SMA maupun SMK.

b. Peningkatan jumlah, kualifikasi dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan

sesuai kebutuhan.

c. Penyediaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa laboratorium dan

perpustakaan.

d. Perbaikan sistem pendidikan, termasuk metode penyampaian materi dalam

proses kegiatan belajar mengajar.

e. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka

pembentukan karakter anak-anak/anak usia dini.

f. Pengembangan pendidikan formal maupun non formal dalam rangka

Page 46: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 29

pembentukan karakter bangsa (muatan lokal).

g. Pengembangan pendidikan non formal dalam upaya mengatasi anak putus

sekolah dan penyediaaan tenaga terampil berupa pelatihan ketrampilan,

magang dan pendampingan, dengan melibatkan instansi terkait.

3. Menyediakan Infrastruktur Daerah Sebagai Pendorong Investasi dan

Perekonomian.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan terwujudnya

infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah,

melalui:

a. Fasilitasi pembangunan kawasan industri yang dapat menyerap tenaga kerja

lokal yang didukung dengan penyediaan air bersih dan listrik.

b. Penyediaan infrastruktur jalan dan pengembangan moda transportasi yang

berkualitas dan merata di seluruh wilayah.

c. Penyediaan fasilitas umum perdesaan yang memadai berupa jalan, jembatan,

irigasi, embung, sarana air bersih, perumahan dan permukiman, sanitasi

lingkungan, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, penerangan,

pemerintahan dan pasar tradisional serta lainnya.

d. Penataan infrastruktur perkotaan berupa trotoar, drainase, manajemen trafik,

ruang terbuka hijau, lampu penerangan jalan dan lain-lain.

e. Penyediaan prasarana dan ruang publik perkotaan seperti gedung olah raga,

taman, gedung olah raga serta ruang publik lainnya.

f. Peningkatan pengelolaan persampahan dan limbah.

4. Mengoptimalkan Pengelolaan Potensi Daerah yang Berwawasan

Lingkungan.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya

kegiatan usaha ekonomi daerah dan termanfaatkannya sumberdaya alam secara

secara optimal dan berkelanjutan, melalui:

a. Pembentukan sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk khas daerah

yang memiliki daya saing.

b. Peningkatan akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran

serta teknologi pertanian.

c. Diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan agrowisata

Page 47: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 30

rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sektor

pertanian.

d. Fasilitasi pengembangan obyek-obyek wisata yang berbasis masyarakat dan

budaya lokal, dengan memanfaatkan sumberdaya alam (agrowisata).

e. Penerapan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka

pengembangan jenis dan kualitas produk industri lokal serta pelestarian

sumberdaya alam.

f. Pembentukan jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya alam dan

lingkungan berkelanjutan.

g. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam dan kerusakan lingkungan,

serta pelestarian sumber-sumber air.

5. Mengembangkan Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka mewujudkan peran serta dan

kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa membedakan gender

dengan memperhatikan hak-hak anak, melalui:

a. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/kelurahan dan peran serta

masyarakat serta organisasi kemasyarakatan dalam proses pembangunan

daerah.

b. Pemberdayaan penyandang masalah sosial guna peningkatan kualitas hidup.

c. Pemberdayaan perempuan dalam proses pembangunan, serta pemenuhan

kebutuhan dan perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan melalui

sinergitas pemerintah, masyarakat dan swasta.

d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menumbuhkan minat baca

masyarakat melalui penyediaan bahan bacaan.

6. Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) dan

Kepastian Hukum.

Kebijakan ini diarahkan dalam rangka terlaksanakannya pemerintahan,

pelayanan masyarakat dan pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel,

serta terciptanya iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan

investasi, melalui:

a. Penerapan jaringan Information Comunication and Technology (ICT) melalui

E-Gov dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan publik.

b. Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik.

Page 48: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 31

c. Peningkatan disiplin, kompetensi, profesionalisme dan pemerataan

penempatan aparatur pemerintah yang responsif terhadap perubahan

paradigma pemerintahan.

d. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah.

e. Peningkatan kemampuan manajemen pembangunan melalui perencanaan dan

penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan

prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal.

f. Penerapan pelayanan perizinan yang tertib, tepat waktu, transparan dan

akuntabel yang mengacu pada dokumen tata ruang yang telah ditetapkan.

g. Pengembangan budaya tertib, penegakan keadilan dan supremasi hukum.

III. PRIORITAS DAERAH

Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun

2013, prioritas pembangunan Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

A. Bidang Pemerintahan dan Sosial.

1. Peningkatan pelayanan bidang kesehatan utamanya pengembangan pola hidup

bersih dan sehat serta peningkatan SDM, sarana prasarana dan sistem

pelayanan.

2. Peningkatan pelayanan keluarga berencana (KB), perlindungan perempuan dan

anak serta pengarusutamaan gender.

3. Peningkatan pelayanan bidang pendidikan utamanya rehabilitasi sarana dan

prasarana, peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

serta pengembangan kurikulum.

4. Memperluas kesempatan dan lapangan kerja melalui pendidikan dan pelatihan

kerja.

5. Pemanfaatan bantuan dan jaminan sosial secara efektif dengan

mengoptimalkan pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam rangka

penanggulangan kemiskinan.

6. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.

7. Penerapan teknologi informasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik.

8. Peningkatan ketertiban dan ketentraman masyarakat.

9. Peningkatan penanganan korban bencana alam.

10. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah.

Page 49: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 32

B. Bidang Pengembangan Wilayah.

1. Penyediaan prasarana dan sarana terutama di wilayah perdesaan dan

perbatasan dalam mendukung pertumbuhan.

2. Peningkatan penyediaan sarana publik perkotaan.

3. Pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan rehabilitasi kerusakan

lingkungan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan.

4. Penyelenggaraan penataan ruang yang berwawasan lingkungan dan

mendukung iklim investasi.

C. Bidang Ekonomi.

1. Membangun dan mengembangkan jaringan bisnis untuk memaksimalkan

potensi ekonomi lokal.

2. Peningkatan dan pengembangan investasi melalui penciptaan iklim kondusif

serta penyederhanaan perijinan.

3. Peningkatan produksi pertanian dan diversifikasi usaha pertanian dalam rangka

meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing produk pertanian.

4. Peningkatan kualitas destinasi (daerah tujuan) wisata serta sarana prasarana

pariwisata dalam rangka meningkatkan daya saing daerah.

Untuk lebih jelasnya indikator keberhasilan untuk setiap prioritas

pembangunan adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.1

Prioritas Pembangunan dan Indikator Kinerja Kabupaten SemarangTahun 2013

PRIORITAS

PEMBANGUNAN INDIKATOR KINERJA 2013

Peningkatan pelayanan

bidang kesehatan

utama nya

pengembang an pola

hidup bersih dan sehat

serta peningkatan

SDM, sarana prasarana

dan sistem pelayanan.

Angka Kematian Ibu (AKI) : 112/100.000 kh

Angka Kematian Bayi (AKB) : 8,09/1.000 kh

Persentase Balita Gizi Buruk : 0,12%

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan : 100%

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani : 100%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan : 94,00%

Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) :

100%

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

: 52,00%

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD :

100%

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin :

Page 50: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 33

PRIORITAS

PEMBANGUNAN INDIKATOR KINERJA 2013

- Jamkesmas : 17,41%

- Jamkesda : 9,44%

Cakupan kunjungan bayi : 91%

Rasio Posyandu per 1.000 balita : 22%

Ratio puskesmas per 1.000 penduduk : 0,38%

Rasio dokter per 1.000 penduduk : 0,22%

Rasio tenaga medis per 1.000 penduduk : 0,3%

Prevalensi HIV/AIDS dari total populasi : 1,8%

Peningkatan pelayanan

keluarga berencana

(KB), perlindungan

perempuan dan anak

serta

pengarusutamaan

gender.

Rata-rata jumlah anak per keluarga : 3 orang

Rasio akseptor KB : 106%

Keluarga Pra KS dan KS1 25% dan 20%

Cakupan peserta KB aktif : 82%

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah : 5,42%

Rasio KDRT : 0,015%

Persentase Jumlah Tenaga Kerja dibawah umur: 0,96%

Partisipasi angkatan kerja perempuan : 27,75%

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari

tindakan kekerasan : 0,025%

Peningkatan pelayanan

bidang pendidikan

utama nya rehabilitasi

sarana dan prasa rana

peningkatan kualitas

SDM tena ga pendidik

dan tenaga kependidik

an serta pengem

bangan kurikulum

Persentase penduduk berusia lebih dari 15 th melek huruf :

99,94%

Angka Partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini : 37,86%

Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A: 95,08%,

SMP/MTs/Paket B : 81,73%, dan SMA/SMK/MA/Paket C : 39,70%

Angka Partisipasi Kasar (APK) :

- SD/MI : 104,93%

- SMP/MTs : 95,95%

- SMA/SMK/MA : 50%

Angka Putus Sekolah (APS) :

- SD/MI : 0,11%

- SMP/MTs : 0,52%

- SMA/SMK/MA : 0,80%

Angka kelulusan (AL) :

- SD/MI : 99,97%

- SMP/MTs : 99,55%

- SMA/SMK/MA : 99,03%

Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 91,20%; dari

SMP/MTS ke SMA/SMK/MA 60,60%

Guru yang berpendidikan S1/D-IV, TK/RA, SD/MI 48%, SMP/MTs

88%, SMA/MA/SMK 95%

Ruang kelas SD/MI sesuai standard : 71,01%

Ruang kelas SMP/MTs sesuai standard : 89,34%

Ruang kelas SMA/SMK sesuai standard : 39 %

Page 51: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 34

PRIORITAS

PEMBANGUNAN INDIKATOR KINERJA 2013

Persentase guru bersertifikat pendidik SD/MI 68%, SMP/MTs 66

%, SMA/SMK 66%.

Memperluas

kesempatan dan

lapangan kerja melalui

pendidikan dan

pelatihan kerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja : 87,05%

Pencari kerja yang ditempatkan : 18,01%

Rasio penduduk yang bekerja : 51,91%

Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun : 4,10%

Keselamatan dan perlindungan : 70%

Penyediaan prasarana

dan sarana terutama di

wilayah perdesaan dan

perbatasan dalam

mendukung

pertumbuhan ekonomi.

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik : 55%

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik : 65%

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase (lebar > 1,5m) :

23%

Drainase dalam kondisi baik : 63%

Luas irigasi dalam kondisi baik : 58,90 %

Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik : 60,83 %

Persentase Rumah tangga pengguna air bersih:89,43%

Rasio rumah layak huni : 73,45%

Rumah tangga bersanitasi : 47,32%

Rasio permukiman layak huni : 73,25%

Persentase Rumah Tangga yang menggunakan listrik : 99%

Jumlah arus penumpang angkutan umum : 9.262.479 org

Jumlah KIR angkutan umum yang terlayani : 2.894 unit

Pemasangan rambu-rambu : 650 buah

Rasio ijin trayek : 1,20%

Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis 1 tipe A dan 4 tipe C

Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan : 0,0053%

Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum: 9.237.377

orang, 238.266 ton.

Kepemilikan KIR angkutan umum : 7.826 kendaraan

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) : 30 menit

Peningkatan

penyediaan sarana

publik perkotaan.

Menurunnya Ruang publik yang berubah peruntukannya

Tersedianya Gelanggang/balai remaja untuk kegiatan pemuda

Tersedianya lapangan olah raga yang memadai

Rasio tempat pemakaman umum persatuan penduduk: 90,19%

Pemanfaatan

sumberdaya alam

yang berkelanjutan

dan rehabilitasi

kerusakan lingkungan

yang adaptif terhadap

Persentase penanganan sampah : 79,05%

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk :

0,21%

Cakupan pantauan pencemaran status mutu air : 9 titik

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

Page 52: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 35

PRIORITAS

PEMBANGUNAN INDIKATOR KINERJA 2013

perubahan lingkungan. : 14 ha

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL-UPL,

SPPL : 13 pelaku usaha

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya

dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan

penegakan hukum lingkungan : 10 kasus

Penyelenggaraan

penataan ruang yang

berwawasan

lingkungan dan

mendukung iklim

investasi.

Meningkatnya ketaatan terhadap RTRW

Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan: 65,00%

Luas wilayah produktif : 43,707 ha

Luas wilayah industri : 1.789 ha

Luas wilayah kebanjiran : 0,16 ha(perkotaan)

Luas wilayah kekeringan : 4.085 ha

Luas wilayah perkotaan : 8.684,286 ha

Membangun dan

mengembangkan

jaringan bisnis untuk

memaksimalkan

potensi ekonomi lokal.

Bertambahnya jumlah koperasi : 680 unit

Persentase Koperasi aktif : 86,03%

Peningkatan koperasi aktif : 585 unit

Jumlah UKM non BPR/LKMUKM : 26.348 orang

Terbinanya pelaku UMKM : 6.998 orang

Kontribusi sektor Lembaga Keuangan, Jasa dan persewaan

terhadap PDRB Rp711.168,8 juta

Usaha Mikro dan Kecil : 26,60%

Jumlah BPR/LKM : 934 buah

Peningkatan dan

pengembangan

investasi melalui

penciptaan iklim

kondusif serta

penyederhanaan

perijinan.

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) : 7 buah

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN,PMA) Rp165 M

Lama proses perijinan 3 s/d 14 hari

Pameran/ekspo : 2 kali

Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN Rp8 M

Peningkatan produksi

pertanian dan

diversifikasi usaha

pertanian dalam

rangka meningkatkan

daya saing produk

pertanian.

Produktivitas bahan pangan utama :

- Padi 54,81%

- Jagung 5,2%

Produksi bahan pangan utama :

- Padi 198.367 ton

- Jagung 80.216 ton

- Kedelai 1.125 ton

Kontribusi sub sektor tanaman pangan PDRB: 1.223.193,7 Juta

Kontribusi sub sektor perkebunan PDRB: 161.838,7Juta

Cakupan bina kelompok tani : 9,09%

Page 53: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 36

PRIORITAS

PEMBANGUNAN INDIKATOR KINERJA 2013

Produksi perikanan budidaya : 3.612 ton

Produksi perikanan tangkap : 1.247,4 ton

Ketersediaan pangan utama : 161,85%

Pola pangan harapan : 87 skor

Populasi Ternak :

- Sapi potong 60.227 ekor

- Sapi perah 38.784 ekor

- Ayam Ras Petelur (layer) 2.189.443 ekor

- Ayam Ras Pedaging (Broiler) 12.736.962 ekor

Produksi Ternak :

- Sapi potong 2.484.000 kg

- Ayam Ras Broiler 6.494.000 kg

- Telur Ayam Ras Petelur 341.553.102 kg

- Susu Sapi : 31.792.106

Peningkatan kualitas

destinasi wisata serta

sarana dan prasarana

pariwisata dalam

rangka meningkat kan

daya saing daerah.

Kunjungan wisata : 1.168.258 orang

Jumlah, kelas dan jenis restoran : 182 unit

Jumlah, kelas dan jenis penginapan/hotel : 289 hotel

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB : Rp2.684.874.400,00

Pemanfaatan bantuan

dan jaminan sosial

secara efektif dengan

mengoptimalkan

pelibatan masyarakat

dan dunia usaha

dalam rangka

penanggulangan

kemiskinan.

Rasio tingkat kemiskinan : 30%

Rasio Posyandu aktif : 100%

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti

rehabilitasi : 38 buah.

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial: 1,80%

Peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur.

Peningkatan SDM pengelola kearsipan : 3 kegiatan

Peningkatan kemampuan pejabat struktural melalui Diklat

Pimpinan :

- Tk II : 6 org

- Tk III : 20 org

- Tk IV : 80 org

- Prajabatan : 300 org

Peningkatan kemampuan aparat teknis melalui Bimbingan dan

Diklat Teknis : 50 org

Peningkatan kemampuan aparat melalui jenjang pendidikan

formal (tugas/ijin belajar) : 10 org

Penerapan teknologi Jumlah jaringan komunikasi : 150 unit

Page 54: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB II | KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 37

PRIORITAS

PEMBANGUNAN INDIKATOR KINERJA 2013

informasi dalam

rangka peningkatan

pelayanan publik.

Jumlah surat kabar nasional/lokal : 12 buah

Jumlah penyiaran radio/TV lokal : 9 buah

Website milik Pemerintah Daerah : 30 sub domain

Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk: 90%

Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk : 834 orang

Rasio pasangan ber-akte Nikah : 57%

Rasio bayi berakte kelahiran : 100%

Kepemilikan KTP : 668.601 orang

Ketersediaan database kependudukan skala provinsi : 100%

Penerapan KTP Nasional berbasis NIK : 100%

Angka Pertumbuhan Penduduk : 1,30%

Sistem informasi manajemen Pemda : 10 buah

Sistem informasi pelayanan perijinan dan administrasi pemerintah

: 1 paket

Buku Kabupaten Dalam Angka : 6 dokumen

Buku PDRB Kabupaten : 3 dokumen

Peningkatan ketertiban

dan ketentraman

masyarakat.

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk: 76%

Jumlah linmas per jumlah 10.000 penduduk : 103,38%

Rasio Siskamling per jumlah desa/kelurahan : 13,481%

Angka kriminalitas : 530 kasus

Jumlah demo : 18 kegiatan

Kegiatan pembinaan politik daerah : 2 kegiatan

Cakupan patroli petugas Satpol PP : 482 kegiatan

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman

dan keindahan) : 79%

Penegakan Perda : 186 kasus

Peningkatan

penanganan korban

bencana alam.

Tingkat waktu tanggap daerah layanan kebakaran wilayah

manajemen kebakaran : 100%

Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) : 1,03%

Cakupan pelayanan bencana kebakaran : 0,00032%

Peningkatan kualitas

perencanaan

pembangunan daerah.

Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan

PERKADA: 1 buku

Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD : 1 buku

Page 55: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 38

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pemerintah Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu bagian dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia, dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah

berpedoman pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

dimana undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa penyelenggaraan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban anggaran

pendapatan dan belanja daerah, selanjutnya dijabarkan secara khusus dalam Peraturan

Perundang-undangan di bawahnya secara berjenjang yaitu: Peraturan Pemerintah Nomor

58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah

Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Mendasari peraturan perundang-undangan tersebut, maka kebijakan

pendapatan, belanja serta pembiayaan yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang

Tahun Anggaran 2013, Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2013 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013, serta

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013

(Unaudited), dapat dijelaskan bahwa struktur APBD Kabupaten Semarang Tahun

Anggaran 2013 terdiri dari:

I. PENDAPATAN DAERAH

A. Pendapatan Asli Daerah meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah;

B. Dana Perimbangan meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi

Umum, dan Dana Alokasi Khusus;

Page 56: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 39

C. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi Pendapatan Hibah, Bagi hasil pajak

dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah daerah lainnya.

II. BELANJA DAERAH

A. Belanja Tidak Langsung meliputi Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi,

Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik, Belanja Tidak

Terduga;

B. Belanja Langsung meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja

Modal.

III. PEMBIAYAAN DAERAH

A. Penerimaan pembiayaan daerah meliputi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun

sebelumnya (SiLPA);

B. Pengeluaran pembiayaan daerah meliputi Pembentukan Dana Cadangan,

Penyertaan modal (investasi) Pemerintah daerah, Pembayaran pokok utang.

Secara ringkas anggaran setelah perubahan dan realisasi pendapatan, belanja

dan pembiayaan pada Tahun Anggaran 2013 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah

Tahun Anggaran 2013*)

No URAIAN TARGET REALISASI %

1 PENDAPATAN DAERAH 1.382.645.303.000,00 1.373.393.708.813,00 99,33

2 BELANJA DAERAH 1.494.706.795.000,00 1.333.537.783.262,07 89,22

SURPLUS/DEFISIT (112.061.492.000,00) 39.855.925.550,93 -35,56

3 PEMBIAYAAN DAERAH

Penerimaan Pembiayaan 125.943.759.000,00 125.943.759.247,23 100,00

Pengeluaran Pembiayaan 13.882.267.000,00 13.257.266.728,00 95,50

Pembiayaan Netto 112.061.492.000,00 112.686.492.519,23 100,56

Sisa lebih pembiayaan

anggaran tahun berkenaan (SILPA)

- 152.542.418.070,16 -

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014

Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Page 57: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 40

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Semarang Tahun 2013 ini

merupakan pertanggungjawaban yang mendasarkan pada Kebijakan Umum Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 dan Kebijakan Umum Anggaran

Perubahan Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013, serta Peraturan

Daerah nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013 dan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2013

tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang

Tahun 2013.

IV. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH.

Pengelolaan pendapatan daerah yang mencakup kebijakan perencanaan

pendapatan maupun realisasi anggarannya disajikan sebagai berikut :

A. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah.

Kebijakan terkait intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah

tertuang dalam Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2013 dan Kebijakan Umum

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013, diupayakan merupakan perkiraan yang

terukur, rasional, serta memiliki dasar hukum penerimaannya.

1. Kebijakan Terkait Pendapatan Asli Daerah

a. Pendapatan daerah direncanakan berdasarkan peraturan daerah yang

berpedoman pada Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan

Retribusi Daerah;

b. Rencana pendapatan daerah tidak memberatkan masyarakat dan dunia

usaha;

c. Penerimaan atas jasa layanan kesehatan masyarakat yang dananya

bersumber dari jamkesmas dan jampersal dianggarkan pada akun

pendapatan, kelompok pendapatan PAD, jenis pendapatan retribusi daerah,

obyek pendapatan retribusi jasa umum, rincian obyek pendapatan retribusi

pelayanan kesehatan;

d. Rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas

penyertaan modal atau investasi daerah lainnya, dengan memperhitungkan

nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, baik dalam bentuk uang maupun

Page 58: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 41

barang sebagai penyertaan modal (investasi daerah) sesuai dengan tujuan

penyertaan modal dimaksud;

e. Penerimaan SKPD yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok

pendapatan PAD, jenis pendapatan lain-lain PAD yang sah, obyek pendapatan

BLUD, rincian obyek pendapatan BLUD;

f. Penerimaan hasil pengelolaan dana bergulir sebagai salah satu bentuk

investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan pada jenis lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah, obyek hasil pengelolaan dana bergulir dari

kelompok masyarakat penerima;

g. Penerimaan bunga dari dana cadangan dianggarkan pada akun pendapatan,

kelompok pendapatan PAD, jenis pendapatan lain-lain PAD yang sah, obyek

pendapatan bunga dana cadangan sesuai peruntukannya;

h. Pada Kebijakan pendapatan asli daerah di Perubahan, dilakukan penyesuaian

rencana target Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah, retribusi

daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah.

2. Kebijakan Terkait Dana Perimbangan.

a. Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH), baik pajak maupun sumber daya alam

berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai perkiraan

dana bagi hasil Tahun Anggaran 2013;

b. Penganggaran DBH cukai hasil tembakau (DBH-CHT) dialokasikan sesuai

Keputusan Gubernur dan apabila keputusan Gubernur belum ditetapkan maka

didasarkan pada alokasi DBH-CHT Tahun Anggaran 2012 dengan

memperhatikan realisasi DBH-CHT Tahun Anggaran 2011;

c. Perencanaan target DBH minyak/gas/pertambangan lainnya didasarkan pada

alokasi DBH yang tercantum dalam RKA pada alokasi DAU Tahun Anggaran

2012 dengan memperhatikan realisasi PMK Tahun Anggaran 2012 serta

memperhatikan realisasi DBH Tahun Anggaran 2011;

d. Perencanaan target DAU didasarkan pada alokasi DAU Tahun Anggaran 2012

dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2011;

Page 59: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 42

e. Pada kebijakan pendapatan dana perimbangan di perubahan dilakukan

penyesuaian perkiraan pendapatan dari dana bagi hasil pajak/bukan pajak

sesuai Peraturan Menteri Keuangan.

3. Kebijakan Terkait Pendapatan Daerah yang Sah.

a. Target pendapatan yang bersumber dari DBH Pemerintah Provinsi didasarkan

pada alokasi bagi hasil Tahun Anggaran 2012 dengan memperhatikan realisasi

bagi hasil Tahun Anggaran 2011;

b. Pada kebijakan pendapatan lain-lain pendapatan yang sah di perubahan

dilakukan penyesuaian perkiraan peningkatan lain-lain pendapatan yang sah

sesuai dengan alokasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan

Menteri Keuangan.

B. Target dan Realisasi Pendapatan

Target pendapatan daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013

direncanakan sebesar Rp1.382.645.303.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar

Rp1.373.393.708.813,00 atau 99,33%. Target dan realisasi pendapatan daerah

Kabupaten Semarang seperti terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2013*)

NO. URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pendapatan Asli

Daerah 202.416.501.000,00 215.690.239.972,00 106,56

2. Dana Perimbangan 875.942.990.000,00 879.109.713.026,00 100,36

3. Lain-Lain Pendapatan

yang Sah 304.285.812.000,00 278.593.755.815,00 91,56

T O T A L 1.382.645.303.000,00 1.373.393.708.813,00 99,33

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014

Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Perbandingan realisasi pendapatan daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013

sebagaimana terlihat dalam tabel pada halaman berikut:

Page 60: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 43

Tabel 3.3

Realisasi PendapatanTahun Anggaran2012 dan 2013*)

NO. URAIAN 2012 2013*) %

1. Pendapatan Asli

Daerah 156.104.007.119,31 215.690.239.972,00 38,17

2. Dana Perimbangan 809.788.381.997,00 879.109.713.026,00 8,56

3. Lain-lain Pendapatan

yang Sah 292.307.726.268,00 278.593.755.815,00 (4,69)

T O T A L 1.258.200.115.384,31 1.373.393.708.813,00 9,16

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014

Catatan: *) Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Grafik 3.1

Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014

Dari Tabel 3.3 dan Grafik 3.1 diatas terlihat adanya kenaikan pendapatan

daerah Tahun Anggaran 2013 dibandingkan Tahun Anggaran 2012 sebesar

Rp115.193.593.429 atau 9,16%, dimana kenaikan terjadi pada semua komponen

pendapatan asli daerah dan Dana Perimbangan, sedangkan penerimaan dari

pendapatan lain-lain yang sah terjadi penurunan sebesar Rp13.713.970.453,00 atau

4,69% dibandingkan Tahun Anggaran 2012 antara lain disebabkan adanya bantuan

keuangan dari provinsi yang tidak dicairkan dan tidak adanya pendapatan dari Dana

Insentif Daerah.

156,10

809,79

292,31

215,69

879,11

278,59

,000

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

900,000

1000,000

Pendapatan AsliDaerah

Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatanyang Sah

Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013

Page 61: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 44

Secara rinci, target dan realisasi masing-masing pendapatan daerah

Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Semarang yang terdiri dari pajak

daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, pada Tahun Anggaran 2013

direncanakan sebesar Rp202.416.501.000,00 dapat direalisasikan sebesar

Rp215.690.239.972,00 atau 106,56%. Target dan realisasi Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2013*)

NO. URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pajak Daerah 74.267.729.000,00 82.603.475.216,00 111,22

2. Retribusi Daerah 30.969.579.000,00 28.353.829.274,00 91,55

3. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan

8.278.985.000,00 8.193.157.136,00 98,96

4. Lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah 88.900.208.000 96.539.778.346 108,59

TOTAL 202.416.501.000,00 215.690.239.972,00 106,56

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014 Catatan: *) Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Dari Tabel 3.4 di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan

realisasi Pendapatan Asli Daerah melebihi target yang direncanakan pada APBD

Tahun Anggaran 2013 yaitu sebesar 106,56%. Hal tersebut menunjukkan

peningkatan kinerja pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dibandingkan tahun

sebelumnya yang mencapai 105,11% dari target yang ditetapkan dalam APBD

Tahun 2012.

Perbandingan realisasi pendapatan asli daerah Kabupaten Semarang

Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel di halaman berikut:

Page 62: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 45

Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO. URAIAN 2012 2013 %

1. Pajak Daerah 47.192.969.403,00 82.603.475.216,00 75,03

2. Retribusi Daerah 27.368.212.072,00 28.353.829.274,00 3,60

3. Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah

yang dipisahkan

7.570.260.388,00 8.193.157.136,00 8,23

4. Lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah 73.972.565.256,31 96.539.778.346,00

30,51

TOTAL 156.104.007.119,31 215.690.239.972,00 38,17

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014 Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Grafik 3.2

Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012 dan 2013

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014

Dari Grafik3.2 di atas dapat diketahui realisasi penerimaan Pendapatan

Asli Daerah Tahun Anggaran 2013, secara keseluruhan menunjukkan kenaikan

sebesar 38,17% bila dibandingkan realisasi penerimaan PAD secara keseluruhan

pada Tahun Anggaran 2012. Dari 4 (empat) jenis Pendapatan Asli Daerah

semuanya melampaui target yaitu pajak daerah, retribusi daerah dan hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang sah,

Lebih lanjut realisasi pendapatan asli daerah diuraikan sebagai berikut:

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

Hasil PajakDaerah

Hasil RetribusiDaerah

HasilPengelolaan

KekayaanDaerah yangDipisahkan

Lain-lainPendapatanAsli Daerah

yang Sah

47,19

27,37

7,57

73,97 82,60

28,35

8,19

96,54

Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013

Page 63: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 46

a. Pajak Daerah

Pada Tahun 2013 target komponen pajak daerah beserta realisasinya seperti

terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.6

Target Dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013*)

NO. URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pajak Hotel 2.074.622.000,00 1.843.880.116,00 88,88

2. Pajak Restoran 2.612.600.000,00 2.624.555.733,00 100,46

3. Pajak Hiburan 630.000.000,00 389.330.482,00 61,80

4. Pajak Reklame 1.657.561.000,00 1.454.131.427,00 87,73

5. Pajak Penerangan Jalan 25.492.851.000,00 28.642.223.151,00 112,35

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

500.000.000,00 347.585.000,00 69,52

7. Pajak Parkir 318.636.000,00 56.488.350,00 17,73

8. Pajak Air Tanah 1.677.861.000,00 1.469.521.057,00 87,58

9. Pajak Sarang Burung Walet

10.000.000,00 0 0,00

10. Pajak BPHTB 18.000.000.000,00 25.359.841.883,00 140,89

11. Pajak PBB 18.000.000.000,00 18.526.951.028,00 102,93

12. Piutang Pendapatan

Pajak Daerah

3.293.598.000,00 1.888.966.989,00 57,35

TOTAL 74.267.729.000,00 82.603.475.216,00 111,22

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014 Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Tabel 3.7

Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 %

1. Pajak Hotel 1.671.002.946,00 1.843.880.116,00 10,35

2. Pajak Restoran 1.717.123.699,00 2.624.555.733,00 52,85

3. Pajak Hiburan 396.716.960,00 389.330.482,00 (1,86)

4. Pajak Reklame 1.432.639.175,00 1.454.131.427,00 1,50

5. Pajak Penerangan Jalan 24.563.248.619,00 28.642.223.151,00 16,61

6. Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan 346.331.800,00 347.585.000,00 0,36

7. Pajak Parkir 50.936.300,00 56.488.350,00 10,90

Page 64: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 47

NO URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 %

8. Pajak Air Tanah 1.422.967.594,00 1.469.521.057,00 3,27

9. Pajak Sarang Burung Walet

0,00 0 0

10.

Pajak Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

15.383.409.475,00 25.359.841.883,00 64,85

11. Pendapatan Pajak Bumi

dan Bangunan (PBB) 0,00 18.526.951.028,00 0

12. Pendapatan Piutang

Pajak Daerah 208.592.835,00 1.888.966.989,00

805,58

TOTAL 47.192.969.403,00 82.603.475.216,00 75,03

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Tahun 2014 Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penerimaan pendapatan

dari 11 (sebelas) jenis pajak daerah Tahun 2013 yang direncanakan, terdapat

4 (empat) jenis pajak daerah yang melampaui target yaitu Pajak Restoran,

Pajak Penerangan Jalan, Pajak BPHTB dan Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan dan ada 7 (tujuh) jenis pajak daerah yang tidak

dapat mencapai target yaitu Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak sarang burung

walet.

Terhadap pajak daerah yang tidak memenuhi target yang telah ditetapkan

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pajak Hotel, dikarenakan:

a) Jumlah hotel dan kamar hotel relatif tetap, tingkat hunian hotel relatif

rendah;

b) Tingkat kesadaran wajib pajak relatif masih rendah dengan sistem

pemungutan self assessment (menghitung pajak sendiri);

c) Sarana dan prasarana penunjang pariwisata masih kurang.

2) Pajak Hiburan dikarenakan:

a) Masih adanya faktor lain diluar pembayaran pajak;

b) Tarif pengenaan pajak hiburan terlalu tinggi sehingga wajib pajak

merasa keberatan;

c) Tidak adanya realisasi penerimaan pajak yang berasal dari pelaksanaan

kontes kecantikan, pameran, permainan billiard, dan pacuan kuda.

Page 65: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 48

3) Pajak Reklame dikarenakan:

a) Kurangnya kesadaran wajib pajak serta sumber daya manusia pada

Bidang Pajak dalam rangka pendataan Pajak Reklame;

b) Pemberlakukan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun

2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian

Jalan Pasal 18 ayat (3) yang berbunyi “konstruksi bangunan iklan dan

media informasi tidak boleh berupa portal dan/atau jenis konstruksi

lainnya yang melintang di atas jalan, yang khusus dimaksudkan untuk

iklan dan media informasi”;

c) Adanya pelebaran jalan negara (strategis 1) yaitu jalan Gatot Subroto,

Jalan P. Diponegoro, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Slamet Riyadi sampai

dengan Jalan Fatmawati sehingga potensi pajak reklame menurun

kurang lebih 20%.

4) Pajak Mineral Bukan Logam dikarenakan:

Terdapat penurunan jumlah perusahaan pengolah andesit dan perusahaan

pengolah andesit yang masih menjalankan usahanya mengalami

penurunan volume hasil pengolahan.

5) Pajak Parkir dikarenakan:

a) Lokasi parkir yang semestinya menjadi obyek pajak parkir sebagian

masuk pada pendapatan retribusi Parkir tepi jalan umum;

b) Beberapa Pengusaha (rumah makan, swalayan dll) menyediakan parkir

gratis;

c) Adanya aturan bahwa di dalam lingkungan kantor pelayanan umum

dilarang untuk menarik parkir;

d) Banyaknya pengusaha yang menyediakan lahan parkir yang berada di

bahu jalan;

e) Pendapatan pajak parkir rata-rata dihitung setelah dikurangi untuk

operasional Juru Parkir.

6) Pajak Air Tanah

a) Sebagian besar wajib pajak air tanah untuk mengukur debit pemakaian

air tanah masih menggunakan diameter pipa sehingga penghitungan

pemakaiannya kurang maksimal;

Page 66: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 49

b) Beberapa perusahaan besar mendaur ulang air tanah untuk keperluan

proses produksi.

7) Pajak Sarang Burung Walet

Tingkat kepatuhan wajib pajak rendah dan sulitnya berkoordinasi dengan

pemilik/wajib yang rata-rata berada diluar daerah.

8) Pendapatan Piutang Pajak Daerah dengan penjelasan :

a) Penerapan self assesment dalam penghitungan pajak mengakibatkan

para wajib pajak merasa sudah tidak mempunyai kewajiban untuk

membayar piutangnya;

b) Sudah dilakukan penagihan dan teguran Piutang pajak reklame tetapi

sebagian besar wajib pajak reklame tetap belum memenuhi kewajiban

membayar piutangnya karena media reklame sudah tidak terpasang

lagi;

c) Piutang pajak mineral bukan logam dan batuan sudah dilaksanakan

penagihan dan teguran tetapi wajib pajak mineral bukan logam dan

batuan yang dulu beroperasi, sekarang telah menutup usahanya dan

belum memenuhi kewajiban membayar piutangnya;

d) Wajib pajak baru bersedia membayar piutangnya pada saat

melaksanakan transaksi jual beli/perubahan SPPT.

b. Retribusi Daerah

Target komponen retribusi daerah beserta realisasinya pada Tahun 2013 dan

perbandingan realisasi dengan Tahun 2012 seperti terlihat dalam tabel

berikut:

Tabel 3.8

Target Dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2013*)

NO. URAIAN TARGET REALISASI %

1. Retribusi Jasa Umum 20.979.098.000,00 19.050.607.900,00 90,81

2. Retribusi Jasa Usaha 6.785.655.000,00 5.821.126.931,00 85,79

3. Retribusi Perizinan Tertentu

3.204.826.000,00 3.482.094.443,00 108,65

TOTAL 30.969.579.000,00 28.353.829.274,00 91,55

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Page 67: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 50

Tabel 3.9

Perbandingan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 %

1. Retribusi Jasa Umum 20.725.650.625,00 19.050.607.900,00 -8,08

2. Retribusi Jasa Usaha 4.558.468.012,00 5.821.126.931,00 27,70

3. Retribusi Perizinan

Tertentu 2.084.093.435,00 3.482.094.443,00 67,08

TOTAL 27.368.212.072,00 28.353.829.274,00 3,60

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Pada APBD Tahun Anggaran 2013 Retribusi Daerah direncanakan

sebesar Rp30.969.579.000,00, dapat terealisasi sebesar Rp28.353.829.274,00

atau 91,55%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2012 sebesar

Rp27.368.212.072,00 maka realisasi Tahun Anggaran 2013 mengalami

peningkatan sebesar Rp985.617.202,00 atau 3,60%.

Dari ketiga komponen retribusi tersebut, retribusi jasa umum menyumbang

porsi paling besar walau dengan realisasi kurang dari anggaran yang

ditargetkan yaitu 90,81, sedangkan porsi kedua disumbang oleh retribusi jasa

usaha dengan realisasi kurang dari anggaran yang ditargetkan yaitu 85,79%

dan porsi ketiga disumbang oleh retribusi perijinan tertentu dengan realisasi

melebihi anggaran yang ditargetkan atau 108,65%.

Dari Tabel 3.9 Realisasi retribusi jasa umum mengalami penurunan

dibanding realisasi Tahun 2012 sebesar (8,08%) disebabkan karena adanya

penurunan target retribusi PHB Askes Tahun 2013.

Beberapa retribusi yang tidak dapat memenuhi target dari komponen retribusi

jasa umum adalah :

1) Retribusi pelayanan persampahan karena para pedagang yang memiliki

lebih dari satu kios/los hanya bersedia membayar 1 retribusi sampah;

2) Retribusi parkir di tepi jalan umum karena adanya kenaikan target

pendapatan tetapi di lapangan juru parkir tidak bersedia memenuhi target

baru yang ditentukan, karena tidak sesuai dengan pendapatan di lapangan

Page 68: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 51

dan adanya perbaikan jalan sehingga mengurangi pendapatan juru parkir,

dan masih ada beberapa juru parkir yang hasil pendapatannya disetor ke

lingkungan setempat;

3) Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran karena banyak perusahaan

besar yang menolak membayar retribusi, karena sudah memiliki asosiasi

pemeriksaan sendiri;

4) Retribusi pelayanan Pasar Jetis (Sub Terminal Agribisnis/STA) karena :

a) Dengan adanya pasar pagi di Bandungan, Jimbaran, Ambarawa dan

Sumowono sangat mengurangi pasokan sayur lokal;

b) Terjadi bencana angin lesus di awal bulan Februari 2013 yang

menyebabkan petani banyak yang gagal panen;

c) Musim tembakau bulan Juni–Agustus mempengaruhi pasokan sayur dari

Temanggung, Parakan, Dieng Wonosobo dan Kopeng;

d) Banyaknya STA yang dibangun oleh pemerintah sehingga ada beberapa

pemasok barang yang beralih STA lain.

5) Retribusi pelayanan pasar hewan sejak bulan Januari 2013, pengelolaan los

pasar kayu dilimpahkan ke pasar hewan (Dinas Peternakan dan Perikanan)

dari Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. Status pasar

kayu yang semula pasar kelas II, retribusinya mengikuti retribusi pasar

yaitu kelas I. Kenyataannya para pedagang los kayu keberatan dengan tarif

retribusi untuk pasar kelas I.

6) Retribusi pelayanan pasar karena :

a) Belum semua pedagang bersedia membayar retribusi sesuai tarif yang

ditentukan;

b) Adanya 2 pasar besar yang terbakar yaitu Pasar Projo Ambarawa dan

Pasar Babadan Ungaran;

c) Pasar Gilang di Tegaron Kecamatan Banyubiru dalam proses

pembangunan sehingga pedagang harus dipindahkan ke pasar

sementara.

Beberapa retribusi yang tidak dapat memenuhi target dari komponen retribusi

jasa usaha adalah :

1) Retribusi pasar grosir/pertokoan karena banyaknya toko yang tutup;

Page 69: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 52

2) Pendapatan terminal tidak dapat memenuhi target dikarenakan pendapatan

terminal sangat tergantung pada jumlah angkutan umum (AKDP, Angdes,

Angkot) yang masuk ke terminal. Jumlah angkutan yang masuk ke terminal

mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 326,9% dibandingkan

Tahun 2012, yaitu dari 453.125 kendaraan pada Tahun 2012 menjadi

138.598 kendaraan pada Tahun 2013;

3) Penghitungan target tempat khusus parkir yang ditetapkan belum sesuai

dengan potensi riil serta kurang optimalnya pengelolaan retribusi tersebut;

4) Retribusi rumah potong hewan karena:

a) Secara nasional pemotongan RPH menurun seiring dengan menurunnya

populasi sapi;

b) Konsumen banyak beralih ke daging unggas, namun demikian

pemotongan unggas juga sudah maksimal karena banyak yang tidak

memotong di rumah potong unggas;

c) Beberapa jagal RPH memotong di luar RPH.

Beberapa retribusi yang dapat memenuhi target dari komponen retribusi

perijinan tertentu adalah:

1) Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan karena kesadaraan masyarakat lebih

tinggi berkaitan dengan adanya perluasan industri dan adanya

pengembangan kawasan perumahan, perdagangan dan jasa.

2) Retribusi Ijin Gangguan/Keramaian karena kesadaraan masyarakat lebih

tinggi dan adanya perluasan usaha.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Target pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

sebesar Rp8.278.985.000,00 terealisasi sebesar Rp8.193.157.136,00 atau

98,96% berasal dari penerimaan bagian laba/deviden atas penyertaan modal

pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu Perusahaan Daerah Air Minum,

Apotik Sidowaras I, III, BPR/BKK, BKPD, dan Bank Jateng.

Realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang hanya mencapai 98,96%

dikarenakan tidak semua target pendapatan dapat terealisasi 100 %, adalah

sebagai berikut:

1) Target Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan yang terealisasi 100 % yaitu:

Page 70: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 53

a) Pendapatan dari Perusahaan Daerah Air Minum dari target

Rp2.915.285.000,00 terealiasi sebesar Rp2.915.285.714,00;

b) Pendapatan dari Laba Usaha / Deviden Bank Jateng direncanakan

sebesar Rp3.218.464.000,00 terealisasi sebesar Rp3.218.464.327,00

2) Sedangkan Target Pendapatan yang tidak dapat terealiasasi 100%:

a) Pendapatan dari Apotik Sidowaras I, III.

Hasil koreksi audit Kantor Akuntan Publik mengurangi jumlah laba

setelah pajak, yang mempengaruhi jumlah setoran laba ke kas daerah,

sementara target anggaran perubahan tidak dapat dikoreksi karena

koreksi KAP disampaikan setelah anggaran perubahan ditetapkan.

b) Laba Usaha/Deviden BPR/BKK Ungaran dan BKK Susukan.

adanya tambahan modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

menambah modal Rp710.000.000,00 yang menyebabkan share saham

sebagai dasar pembagian deviden turun dari semula 30,82% menjadi

29,52% yang mengakibatkan terjadinya koreksi pengakuan pendapatan.

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Target dan realisasi komponen Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

Tahun 2013 serta perbandingan realisasi dengan Tahun 2012 sebagaimana

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10

Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2013*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Hasil Penjualan Aset

Daerah Yang Tidak

Dipisahkan

1.126.225.000,00 1.343.563.350,00 119,30

2. Penerimaan Jasa Giro 4.525.000.000,00 8.487.009.184,00 187,56

3. Pendapatan Bunga

deposito

6.850.000.000,00 9.105.261.684,00 132,92

4. Tuntutan Ganti Kerugian

Daerah

2.000.000,00 510.000,00 25,50

5. Pendapatan Denda atas Keterlambatan

Pelaksanaan Pekerjaan

4.178.000,00 38.522.479,00 922,03

6. Pendapatan Denda Pajak 0,00 605.753.148,00

7. Pendapatan Denda

Retribusi

270.000.000,00 340.855.000,00 126,24

Page 71: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 54

NO URAIAN TARGET REALISASI %

8. Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan

2.270.000,00 0 0,00

9. Fasilitas Sosial dan

Fasilitas Umum

180.948.000,00 204.887.000,00 113,23

10. Pendapatan Lain-lain 9.831.191.000,00 10.890.864.776,00 110,78

11. Pendapatan BLUD 66.108.396.000,00 65.522.551.725,00 99,11

TOTAL 88.900.208.000,00 96.539.778.346,00 108,59

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Tabel 3.11

Perbandingan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 %

1. Hasil Penjualan Aset

Daerah Yang Tidak Dipisahkan

982.429.292,00 1.343.563.350,00 36,76

2. Penerimaan Jasa Giro 6.823.905.070,00 8.487.009.184,00 24,37

3. Pendapatan Bunga

deposito

6.646.917.778,00 9.105.261.684,00 36,98

4. Tuntutan Ganti

Kerugian Daerah

1.375.000,00 510.000,00 -62,91

5. Pendapatan Denda atas Keterlambatan

Pelaksanaan Pekerjaan

84.362.199,00 38.522.479,00 -54,34

6. Pendapatan Denda Pajak

20.871.504,00 605.753.148,00 2802,30

7. Pendapatan Denda Retribusi

671.490.000,00 340.855.000,00 -49,24

8. Pendapatan Hasil

Eksekusi atas Jaminan

0,00 0

9. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum

43.920.000,00 204.887.000,00 366,50

10. Pendapatan Lain-lain 4.358.077.146,31 10.890.864.776,00 149,90

11. Pendapatan BLUD 54.339.217.267,00 65.522.551.725,00 20,57

TOTAL 73.972.565.256,31 96.539.778.346,00 30,50

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Realisasi Lain-lain PAD yang sah Tahun 2013 sebesar Rp96.539.778.346,00

melampaui target sebesar Rp7.639.570.346,00 atau 108,59% dari yang

Page 72: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 55

direncanakan sebesar Rp88.900.208.000,00. Penerimaan pendapatan Lain-lain

PAD yang sah sebagian besar disumbang dari penerimaan jasa giro dan bunga

deposito, disamping realisasi dari hasil penjualan aset daerah yang

dipisahkan, tuntutan ganti kerugian daerah, pendapatan denda keterlambatan

pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak dan retribusi serta

pendapatan lain-lain. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2012

terjadi peningkatan yang cukup besar sebesar Rp22.567.213.089,69 atau

30,51%.

2. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan Kabupaten Semarang Tahun 2013 direncanakan

berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana

Alokasi Khusus. Target yang direncanakan sebesar Rp875.942.990.000,00

terealisasi sebesar Rp879.109.713.026,00 atau 100,36%. Secara rinci target dan

realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013, dapat

diuraikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.12

Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2013*)

NO. URAIAN TARGET REALISASI %

1. Dana bagi hasil pajak/

bagi hasil bukan pajak 38.224.600.000 41.391.323.026,00 108,28

2. Dana Alokasi Umum 778.604.920.000 778.604.920.000,00 100,00

3. Dana Alokasi Khusus 59.113.470.000 59.113.470.000,00 100,00

TOTAL 875.942.990.000 879.109.713.026,00 100,36

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Dari Tabel 3.12 di atas diketahui bahwa realisasi penerimaan

pendapatan yang berasal dari dana perimbangan adalah sebesar 100,36%.

Pelampauan target penerimaan dana perimbangan khususnya berasal dari

realisasi penerimaan dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak yang mencapai

108,28%, terdiri dari penerimaan dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan,

Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh), Bagi Hasil Pajak cukai hasil tembakau,

serta dana bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam meliputi bagi hasil dari

Provisi Sumber Daya Hutan, bagi hasil dari pungutan hasil perikanan, bagi hasil

dari pertambangan minyak dan bagi hasil dari pertambangan gas alam, serta

bagi hasil dari penerimaan sektor pertambangan umum.

Page 73: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 56

Perbandingan realisasi penerimaan dana perimbangan Kabupaten

Semarang Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.13

Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO. URAIAN 2012 2013 %

1. Dana bagi hasil

pajak/bagi hasil bukan pajak

50.779.598.997,00 41.391.323.026,00 18,49%

2. Dana Alokasi

Umum

691.271.583.000,00 778.604.920.000,00 12,63%

3. Dana Alokasi Khusus

67.737.200.000,00 59.113.470.000,00 12,73%

TOTAL 809.788.381.997,00 879.109.713.026,00 8,56%

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Grafik 3.3

Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Tahun 2012 dan 2013*)

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Grafik di atas memperlihatkan bahwa penerimaan dari dana

perimbangan mengalami kenaikan pada Dana Alokasi Umum, sedangkan dari

penerimaan Bagi hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak mengalami penurunan

,000

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

Bagi Hasil Pajak/BagiHasil Bukan Pajak

Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus

50,78

691,27

67,74 41,39

778,60

59,11

Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013

Page 74: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 57

sebesar 18,49% dan Dana Alokasi Khusus mengalami penurunan sebesar

12,73%.

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah yang sah Tahun Anggaran 2013

direncanakan meliputi Pendapatan Hibah dari Pemerintah, Bagi hasil pajak dari

provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya, Dana penyesuaian dan otonomi

khusus, dan Bantuan keuangan dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya,

pendapatan sumbangan dari pihak ketiga.

Dari target yang direncanakan sebesar Rp304.285.812.000,00 dapat

terealisasi sebesar Rp278.593.755.815,00 atau sebesar 91,56%.

Tabel 3.14 Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

Tahun Anggaran 2013*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Pendapatan Hibah 125.795.000,00 25.178.600,00 20,02

2. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya

69.798.658.000,00 80.987.773.921,00 116,03

3. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

197.490.986.000,00 179.511.614.000,00 90,90

4. Bantuan Keuangan dari

Provinsi atau Pemda Lainnya

36.870.373.000,00 18.060.644.294,00 48,98

5. Pendapatan Sumbangan Dari Pihak Ketiga

- 8.545.000,00 0,00

TOTAL 304.285.812.000,00 278.593.755.815,00 91,56

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Dari Tabel 3.14 tersebut diketahui adanya realisasi penerimaan dari

Pendapatan Hibah dari Pemerintah, yang digunakan untuk kegiatan Water

Resources dan Irrigation Sector Management Program 2 (WISMP 2) mencapai

20,02%. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi mencapai 116,03%, meliputi bagi

hasil dari pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak

bahan bakar kendaraan bermotor, pajak pengambilan dan pemanfaatan air

permukaan, dan bagi hasil tera dan sumbangan pihak ketiga.

Page 75: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 58

Realisasi penerimaan dana penyesuaian dan otonomi khusus Kabupaten

Semarang Tahun Anggaran 2013 adalah dana penyesuaian tunjangan

kependidikan yang dialokasikan untuk tambahan penghasilan untuk guru PNSD

yang belum bersertifikasi dan tunjangan profesi guru PNSD yang telah

memperoleh sertifikasi.

Realisasi penerimaan dana bantuan keuangan dari Provinsi Tahun

Anggaran 2013 antara lain meliputi bantuan keuangan bidang pendidikan,

Bantuan Sarana dan Prasarana infrastruktur, bantuan pendampingan dunia

usaha (FEDEP), penyusunan profil daerah, bantuan TMMD, Bantuan

Agropolitan/Minapolitan, Bantuan PRIMATANI, Bantuan Pendidikan Untuk Semua

(PUS) serta Belanja Bantuan Keuangan bersifat umum dari retribusi daerah Tera

dan Tera ulang.

Perkembangan realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah

Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.15 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO URAIAN 2012 2013 +/- (%)

1. Pendapatan Hibah 125.795.500,00 25.178.600,00 -79,98

2.

Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya

71.820.784.768,00 80.987.773.921,00 12,76

3. Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 134.226.163.000,00 179.511.614.000,00 33,74

4. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya

67.002.415.000,00 18.060.644.294,00 -73,04

5. Pendapatan Sumbangan Dari Pihak Ketiga

25.540.000,00 8.545.000,00 -66,54

6. Pendapatan Dana Insentif

Daerah 19.107.028.000,00 0,00 -100

TOTAL 292.307.726.268,00 278.593.755.815,00 -4,69

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Page 76: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 59

Grafik 3.4 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Tahun Anggaran 2012 dan 2013

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Dari Tabel 3.15 dan Grafik 3.4 dapat diketahui bahwa penerimaan lain-

lain pendapatan daerah yang sah pada Tahun Anggaran 2013 secara

keseluruhan mengalami penurunan sebesar 4,69% dibandingkan penerimaan

Tahun Anggaran 2012. Penerimaan yang mengalami kenaikan pendapatan dari

Bagi Hasil Pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya dan dana

penyesuaian otonomi khusus, sedangkan Penerimaan Pendapatan Hibah,

Bantuan Keuangan dari provinsi, sumbangan dari pihak ketiga mengalami

penurunan serta adanya pendapatan Dana Insentif Daerah yang tidak diterima,

karena Pemerintah Kabupaten Semarang tidak cukup syarat memperoleh Dana

Insentif Daerah.

C. Permasalahan dan Solusi

Realisasi target pendapatan daerah, baik berupa pencapaian target,

pelampauan target, maupun tidak tercapainya target tidak lepas dari permasalahan

serta hambatan eksternal maupun internal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk

memperoleh solusi atas permasalahan sesuai dengan kemampuan sumber daya

yang tersedia.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dan solusi dalam rangka upaya

pencapaian target pendapatan dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Penerimaan pendapatan dari sektor Pajak dan Retribusi Daerah belum

-

50,00

100,00

150,00

200,00

PendapatanHibah

Bagi HasilPajak dari

Provinsi danPemdaLainnya

DanaPenyesuaiandan Otonomi

Khusus

BK dariProvinsi atau

PemdaLainnya

PendapatanSumbanganDari Pihak

Ketiga

PendapatanDID

,125

71,82

134,23

67,00

,026 19,11 ,025

80,99

179,51

18,06 ,009 -

Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013

Page 77: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 60

mencerminkan kemampuan optimal keuangan daerah, hal ini disebabkan karena

luasan wilayah yang mencerminkan luasan potensi lapangan pajak dan retribusi

daerah belum tergarap secara optimal oleh karena Sumber Daya Pemungut

pajak/retribusi, dan sarana prasarana pendukung pemungutan pajak/retribusi

daerah yang ada tidak sebanding dengan luasnya lapangan pajak/retribusi

daerah yang tersebar di 19 Kecamatan se-Kabupaten Semarang. Telah

diupayakan dengan Perbaikan sistem dan penyederhaan prosedur pengelolaan

pendapatan untuk lebih memudahkan dan lebih memberikan rasa keadilan bagi

masyarakat Wajib Pajak/Wajib Retribusi, serta mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat dengan menjalin kerjasama dengan Bank Jateng.

2. Masih lemahnya data dasar wajib pajak maupun retribusi daerah, telah

diupayakan ketersediaan data yang akurat guna meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah serta merencanakan target sesuai dengan potensi riil, melalui kajian

potensi pendapatan asli daerah yang rasional dan terukur.

3. Masih kurangnya koordinasi antara pengelola pajak dan retribusi dengan

koordinator pendapatan atau dengan kata lain dukungan dari lintas SKPD belum

terbangun secara baik untuk mendorong agar wajib pajak/wajib retribusi

mematuhi kewajibanya. Untuk itu sedang diupayakan penyusunan SOP untuk

pemungutan pajak/retribusi, penegasan fungsi koordinasi, optimalisasi

pengelolaan administrasi dan tindakan atas pelanggaran.

4. Sistem pemungutan pajak dengan self assesment dimana wajib pajak

menghitung pajaknya sendiri, belum secara baik dipahami oleh semua wajib

pajak dalam menghitung pajaknya sesuai dengan ketentuan, diupayakan

penyadaran dan sosialisasi kepada wajib pajak daerah, pemenuhan sarana dan

SDM secara bertahap.

5. Penerimaan dari retribusi daerah juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian

daerah, kondisi fasilitas yang tersedia, serta kemauan dan kemampuan

masyarakat untuk memanfaatkan obyek-obyek maupun fasilitas sumber retribusi,

sehingga diperlukan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

guna meningkatkan daya beli masyarakat, menyediakan fasilitas dan regulasi

yang mendukung penyediaan obyek-obyek sumber retribusi.

6. Belum semua sumber pendapatan dikaji secara rasional dan terukur sehingga

dalam menetukan target pendapatan masih ada kesenjangan antara potensi dan

realisasi, upaya yang diakukan yaitu melakukan kajian secara terukur, rasional

Page 78: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 61

berdasarkan kondisi riil untuk diterapkan dalam rangka menyusun perencanaan

target pendapatan.

7. Pada kelompok penerimaan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah

yang sah, permasalahan yang selalu terjadi adalah kesulitan melakukan prediksi

serta terlambatnya informasi atas penerimaan Dana Alokasi Umum, Dana Bagi

Hasil baik Pajak maupun Sumber Daya Alam dari Pemerintah, dan penerimaan

dana bagi hasil pajak/bukan pajak dari Propinsi. Untuk mengatasi keterlambatan

informasi perlu melakukan komunikasi, koordinasi dan pemutakhiran data secara

intensif dengan Pemerintahan Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

V. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH

A. Kebijakan Umum Belanja Daerah

Belanja daerah adalah salah satu komponen pengeluaran pemerintah

daerah, yang digunakan untuk mendanai penyelenggaraan urusan pemerintah

daerah baik urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja daerah diklasifikasikan

berdasarkan organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja yang

penganggarannya didasarkan kepada kemampuan keuangan daerah, dengan

mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan belanja wajib dan mengikat serta kegiatan yang

diamanatkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap

mengupayakan efisiensi, efektifitas, dan kemampuan keuangan daerah.

2. Perencanaan belanja berdasarkan indikator kinerja kegiatan, dan prioritas

belanja yang secara substansi sudah ditetapkan dalam RKPD Kabupaten

Semarang Tahun 2013, serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan

berdasarkan prediksi penerimaan yang menjadi target pada Tahun Anggaran

2013. Apabila terjadi perbedaan serta perkembangan kebutuhan belanja dan

pendanaannya, diupayakan tetap mendukung program yang sudah ditetapkan

dalam RKPD.

3. Kebutuhan dana pendamping Dana Alokasi Khusus Tahun 2013 dengan

memperhatikan besaran DAK Tahun 2012 serta memperhatikan ketentuan

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa

dana pendamping fisik DAK sekurang-kurangnya sebesar 10%.

4. Kebijakan kenaikan gaji PNS akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

Page 79: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 62

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Perencanaan belanja yang sumber dananya berasal dari dana bagi hasil cukai

hasil tembakau (DBH-CHT) Tahun Anggaran 2013, didasarkan kepada alokasi

Tahun Anggaran 2012.

6. Penentuan dana alokasi umum desa akan didasarkan pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

7. Merencanakan pemberian tambahan penghasilan PNS sebagaimana ketentuan

pasal 63 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 39

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.

8. Tetap melanjutkan pembayaran bunga hutang atas pinjaman ADB Loan

Agreemen nomor 1198.INO dan No.SLA.836/DP3/1996 bidang persampahan

yang akan selesai pada Tahun 2016.

9. Kebijakan belanja subsidi direncanakan diberikan untuk lembaga PMI.

10. Kebijakan belanja hibah direncanakan dalam rangka menumbuhkan partisipasi

masyarakat dalam pencapaian MATRA melalui pengalokasian dana yang bersifat

stimulan kepada kelompok masyarakat yang berpotensi dapat mengembangkan

sumber daya sesuai bidang yang ditanganinya

11. Kebijakan belanja bantuan sosial direncanakan dengan tujuan untuk melindungi

dari kemungkinan terjadinya resiko sosial yang ditanggung oleh individu,

keluarga, masyarakat dan untuk lembaga non pemerintah. Disediakan juga

bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan penerimanya yaitu untuk

santunan kematian dan bantuan untuk orang kehabisan bekal.

12. Kebijakan belanja bagi hasil adalah bagi hasil retribusi daerah kepada Balai

Pemeliharaan Peninggalan Purbakala.

13. Kebijakan belanja bantuan keuangan dialokasikan untuk desa dan untuk partai

politik.

14. Kebijakan Belanja tidak terduga untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa, atau

tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam termasuk

pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

15. Merencanakan Alokasi belanja langsung dalam APBD untuk urusan wajib dan

urusan pilihan yang dituangkan dalam program dan kegiatan SKPD, dalam

pelaksanaan pelayanan umum, pemerintahan dan pembangunan yang manfaat

capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka

peningkatan kualitas pelayanan publik dan keberpihakan kepada kepentingan

Page 80: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 63

publik.

16. Penyusunan anggaran belanja untuk setiap program dan kegiatan

mempedomani Standar Pelayanan Minimal (SPM), Analisis Standar Belanja

(ASB), dan standar satuan harga yang ditetapkan dengan keputusan/Peraturan

kepala daerah.

17. Pembatasan secara selektif atas honorarium bagi PNSD dan Non PNSD, belanja

perjalanan dinas, belanja menghadiri pendidikan, pelatihan, bimbingan teknis

yang dilaksanakan di luar daerah disesuaikan dengan urgensi, kompetensi serta

manfaat yang akan diperoleh, belanja barang habis pakai akan disesuaikan

dengan kebutuhan nyata dengan memperhitungkan sisa persediaan tahun

sebelumnya.

18. Penyelenggaraan kegiatan akan diprioritaskan menggunakan fasilitas aset

daerah.

19. Penganggaran belanja modal akan menjadi prioritas setelah dipenuhinya

belanja pegawai pada kelompok belanja tidak langsung dan belanja wajib

lainnya.

20. Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset tetap) yang

akan diserahkan atau dijual kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun

anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa.

21. Merencanakan program dan kegiatan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) baik aspek regulasi, kelembagaan,

pendataan, sistem, standar pengelolaan, dan pengembangan sumber daya

manusia serta penyiapan sarana dan prasarana maupun faktor lain yang terkait

dengan pengalihan PBB-P2 di Kabupaten Semarang terhitung mulai 1 Januari

2013.

22. Penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar harga beli/bangun aset tetap,

tetapi harus ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/

pembangunan aset tetap tersebut sampai siap digunakan, tidak termasuk biaya

perjalanan dinas untuk konsultasi ke lembaga terkait.

23. Penyelesaian kegiatan-kegiatan yang harus dituntaskan oleh Pemerintah

Daerah.

24. Program/kegiatan SKPD diprioritaskan untuk mendukung penyelenggaraan

kegiatan pemerintahan dan pelayanan langsung kepada masyarakat, serta

mendukung Prioritas Pembangunan Nasional dan Prioritas Pembangunan Jawa

Page 81: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 64

Tengah;

25. Distribusi alokasi anggaran kegiatan untuk SKPD disesuaikan dengan kebutuhan

dan sinergi dengan program-program prioritas yang ditetapkan dalam RKPD

Tahun 2013;

26. Pengadaan kebutuhan barang milik daerah, menggunakan dasar perencanaan

kebutuhan barang milik daerah.

Belanja daerah yang direncanakan pada Tahun Anggaran 2013 tersebut

dikelompokkan menjadi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak

langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung

dengan pelaksanaan program dan kegiatan, sedangkan belanja langsung

merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan

program dan kegiatan.

B. Target dan Realisasi Belanja

Belanja daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013 direncanakan

sebesar Rp1.494.706.795.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.333.537.783.262,00,

atau 89,22%, terjadi kenaikan sebesar Rp118.015.620.716,55 atau 9,71% bila

dibandingkan dengan realisasi belanja Tahun Anggaran 2012 sebesar

Rp1.215.522.162.545,52.

Berdasarkan kelompok belanja, target dan realisasi belanja daerah

Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013, dirinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.16

Target dan Realisasi Belanja Daerah Berdasarkan Kelompok Belanja Tahun Anggaran 2013*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Belanja Tidak Langsung 874.706.848.000,00 803.779.368.214,00 91,89%

2. Belanja Langsung 619.999.947.000,00 529.758.415.048,07 85,44%

Total Belanja 1.494.706.795.000,00 1.333.537.783.262,07 89,22%

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Selanjutnya anggaran dan realisasi masing-masing belanja, dapat dirinci

sebagai berikut:

Page 82: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 65

1. Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung Tahun Anggaran 2013 direncanakan sebesar

Rp874.706.848.000,00 terealisasi sebesar Rp803.779.368.214,00 atau sebesar

91,89%, terdiri dari:

a. Belanja pegawai yang dipergunakan untuk pemenuhan pembayaran gaji dan

tunjangan, tambahan penghasilan PNSD, tunjangan untuk anggota DPRD,

belanja penunjang operasional pimpinan DPRD, belanja penerimaan lainnya

Pimpinan dan anggota DPRD serta Kepala Daerah, belanja penunjang

operasional Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, tunjangan profesi guru,

tambahan penghasilan guru PNSD, serta biaya pemungutan pajak daerah

Reribusi Daerah, dan

b. Belanja tidak langsung non pegawai meliputi: belanja bunga hutang atas

pinjaman ADB Loan Agreement bidang persampahan, hibah kepada

masyarakat, hibah kepada organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan sosial

kepada masyarakat dan individu antara lain Jaminan Kesehatan Daerah,

santunan kematian serta bantuan sosial untuk tempat ibadah, kegiatan

keagamaan dan kemasyarakatan serta DDUB PNPM, belanja bagi hasil kepada

Balai Pemeliharaan Peninggalan Purbakala, belanja bantuan keuangan kepada

desa dan kepada partai politik, serta belanja tidak terduga yang disiapkan

untuk pengeluaran yang sifatnya tidak biasa seperti penanggulangan bencana

dan subsidi kepada PMI.

Target dan realisasi belanja tidak langsung Tahun Anggaran 2013

sebagaimana terinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.17

Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2013*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Belanja pegawai 775.853.349.000,00 709.552.103.984,00 91,45%

2. Belanja bunga 5.653.000,00 5.652.576,00 99,99%

3. Belanja subsidi 117.000.000,00 - 0,00%

4. Belanja hibah 35.612.260.000,00 34.158.865.554,00 95,92%

Page 83: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 66

NO URAIAN TARGET REALISASI %

5. Bantuan sosial 6.909.000.000,00 6.730.575.000,00 97,42%

6. Belanja bagi hasil 172.225.000,00 172.225.000,00 100,00%

7. Belanja bantuan

keuangan 51.319.418.000,00 50.670.337.100,00 98,74%

8. Belanja tidak

terduga 4.717.943.000,00 2.489.609.000,00 52,77%

TOTAL 874.706.848.000,00 803.779.368.214,00 91,89%

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Perbandingan realisasi belanja tidak langsung Kabupaten Semarang

Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.18

Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO. URAIAN 2012 2013 +/-

(%)

1. Belanja pegawai 668.218.123.564,00 709.552.103.984,00 6,19

2. Belanja bunga 7.156.139,00 5.652.576,00 (21,01)

3. Belanja subsidi 70.500.000,00 - (100,00)

4. Belanja hibah 25.621.117.500,00 34.158.865.554,00 33,32

5. Bantuan sosial 10.660.579.866,88 6.730.575.000,00 (36,86)

6. Belanja bagi hasil 172.225.000,00 172.225.000,00 -

7. Belanja bantuan

keuangan 36.701.224.000,00 50.670.337.100,00 38,06

8. Belanja tidak

terduga 1.322.579.000,00 2.489.609.000,00 88,24

TOTAL 742.773.505.069,88 803.779.368.214,00 8,21

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Dari tabel di atas dapat diketahui terjadi kenaikan total belanja tidak

langsung pada Tahun 2013 sebesar Rp61.005.863.144,12 atau naik 8,21%

Page 84: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 67

dibandingkan Tahun Anggaran 2012, Kenaikan terbesar disebabkan kenaikan

belanja pegawai dengan realisasi meningkat sebesar Rp41.333.980.420,00 atau

naik 6,19% dibandingkan realisasi Tahun Anggaran 2012.

2. Belanja Langsung

Belanja langsung Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013

direncanakan sebesar Rp619.999.947.000,00 terealisasi sebesar

Rp529.758.415.048,07 atau sebesar 85,44%. Target dan realisasi belanja

langsung dapat dilihat pada tabel di halaman berikut:

Tabel 3.19 Target dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2013*)

NO. URAIAN TARGET REALISASI %

1. Belanja pegawai 37.271.146.000,00 34.181.869.191,00 91,71%

2. Belanja barang dan

jasa 299.755.507.000,00 267.992.167.199,07 89,40%

3. Belanja modal 282.973.294.000,00 227.584.378.658,00 80,43%

TOTAL 619.999.947.000 529.758.415.048,07 85,44%

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Tabel 3.20

Perbandingan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012 dan 2013*)

NO. URAIAN 2012 2013 %

1. Belanja pegawai 30.112.993.870,00 34.181.869.191,00 13,51

2. Belanja barang

dan jasa 178.219.060.378,64 267.992.167.199,07 50,37

3. Belanja modal 264.416.603.227,00 227.584.378.658,00 (13,93)

TOTAL 472.748.657.475,64 529.758.415.048,07 12,06

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Page 85: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 68

Grafik 3.5

Perbandingan Anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012 dan 2013

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Grafik 3.6 Perbandingan Komposisi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012 dan 2013

(dalam milyar rupiah)

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Dari sisi anggaran seperti terlihat dalam gambar, bila dibandingkan pada

Tahun 2012, maka pada Tahun 2013 terjadi kenaikan sebesar 12,06 % kenaikan

terjadi pada jenis belanja pegawai dan belanja barang jasa, sementara belanja

modal mengalami penurunan. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan karena

adanya kenaikan gaji pegawai, pergeseran anggaran belanja modal yang

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

Belanja Pegawai Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

30,11

178,22

264,42

34,18

267,99

227,58

Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013

30,11

178,22 264,42

Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal

34,18

267,99

227,58

Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal

TAHUN 2012 TAHUN 2013

Page 86: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 69

diserahkan kepada masyarakat yang semula direncanakan di kelompok barang

modal digeser pada belanja barang dan jasa. Sehingga komposisi belanja pada

Tahun Anggaran 2013 pada belanja pegawai naik sebesar 13,51%, belanja

barang jasa mengalami kenaikan sebesar 50,37% sedangkan belanja modal

turun sebesar 13,93% dimana salah satu penyebabnya adalah belanja modal

yang berasal dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi tidak terserap, adanya

sisa dari kegiatan pengadaan atau efisiensi dan adanya gagal lelang.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan terkait dengan

perencanaan belanja daerah Tahun 2013 antara lain:

1. Penyelesaian program dan kegiatan dilaksanakan secara bertahap dengan

memanfaatkan sumber dana yang tersedia secara efektif dan selektif karena

pendapatan APBD Kabupaten Semarang masih sangat tergantung pada dana

perimbangan, dana pemerintah lainnya, serta bantuan keuangan Pemerintah

Provinsi.

2. Beban belanja yang bersifat wajib dan mengikat yang cukup tinggi telah

diupayakan bisa terpenuhi secara keseluruhan sehingga tidak menimbulkan

beban yang lebih berat pada tahun berikutnya.

3. Tingkat efisiensi alokasi belanja pada kegiatan dari sumber dana yang ada selalu

diupayakan meningkat, upaya peningkatan efisiensi atas penanfaatan dana

digunakan Analisis Standar Belanja (ASB).

VI. PEMBIAYAAN

A. Kebijakan Umum Pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah baik

penerimaaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali

yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup

defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Prinsip pembiayaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan

antara pendapatan dan belanja daerah, sehingga defisit anggaran diupayakan untuk

diminimalkan, pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit atau memanfaatkan

surplus pada Tahun Anggaran berjalan, maka arah pengelolaan pembiayaan harus

berdasarkan prinsip kemampuan dan kesinambungan fiskal daerah.

Page 87: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 70

Dengan memperhatikan hal tersebut, maka kebijakan umum pembiayaan

ditetapkan bahwa penerimaan pembiayaan diupayakan berasal dari jenis

penerimaan yang tidak membebani daerah antara lain berasal dari SiLPA, serta

pengeluaran pembiayaan diupayakan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

pendapatan daerah, meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan memperkuat

struktur APBD serta memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo.

B. Target dan Realisasi Pembiayaan

Berdasarkan kebijakan umum pembiayaan di atas, maka pada Tahun

Anggaran 2013 ditargetkan penerimaan pembiayaan sebesar Rp125.943.759.000,00

Dari target yang direncanakan tersebut telah terealisasi sebesar

Rp125.943.759.247,23 atau tercapai 100,00%. Sedangkan pengeluaran pembiayaan

ditargetkan sebesar Rp13.882.267.000,00 terealisasi sebesar Rp13.257.266.728,00

atau 95,50%. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2013 dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.21

Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2013*)

NO URAIAN TARGET REALISASI %

1. Penerimaan

Pembiayaan

125.943.759.000,00 125.943.759.247,23 100,00

Sisa Lebih

Perhitungan

Anggaran Tahun Anggaran

Sebelumnya

125.943.759.000,00 125.943.759.247,23 100,00

2. Pengeluaran Pembiayaan

13.882.267.000,00 13.257.266.728,00 95,50

Pembentukan dana

cadangan

4.125.000.000,00 3.500.000.000,00 84,85

Penyertaan Modal

(investasi) Pemerintah Daerah

9.740.000.000,00 9.740.000.000,00 100.00

Pembayaran Pokok

Utang

17.267.000,00 17.266.728,00 100.00

Jumlah Pembiayaan Netto

112.061.492.000,00 112.686.492.519,23 100,56

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang Catatan: *)Tahun 2013, angka realisasi sebelum audit laporan keuangan

Page 88: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 71

Penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp125.943.759.000,00

terealisasi sebesar Rp125.943.759.247,23 atau tercapai 100,00% yang berasal dari

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun sebelumnya. Sedangkan

pengeluaran pembiayaan pada Tahun Anggaran 2013, dianggarkan sebesar

Rp13.882.267.000,00 terealisasi sebesar Rp13.257.266.728,00 atau 95,50% yang

direncanakan untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp4.125.000.000,00,

terealisasi sebesar Rp3.500.000.000,00, penyertaan modal (investasi) pemerintah

daerah sebesar Rp9.740.000.000,00, terealisasi sebesar Rp9.740.000.000,00 dan

pembayaran pokok utang sebesar Rp17.267.000,00, terealisasi sebesar

Rp17.266.728,00.

Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dan

pengeluaran pembiayaan, pada Tahun Anggaran 2013 direncanakan sebesar

Rp112.061.492.000,00 terealisasi sebesar Rp112.686.492.519,23 atau 100,56%.

Berdasarkan uraian pendapatan, belanja dan pembiayaan di atas, terdapat

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) sebesar

Rp152.542.418.070,16 yang dapat diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.22

Uraian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

Tahun Anggaran 2013*)

Uraian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Jumlah (Rp.)

a. SiLPA terpasang di APBD penetapan Tahun 2014 22.716.835.000,00

b. Tunjangan profesi guru 2013 25.460.994.164,00

c. Tunjangan profesi guru 2012 2.403.966.686,00

d. Tunjangan profesi guru 2011 4.846.898.172,00

e. TPP guru PNSD 2013 1.464.162.500,00

f. TPP guru PNSD 2012 206.500.000,00

g. TPP guru PNSD 2011 924.750.000,00

h. Sisa APBD I (Dinas Pendidikan) 1.255.000.000,00

i. Sisa DBHCHT Tahun 2013 514.249.088,16

DAK 2013 3.738.518.891,00

DAK 2012 6.697.963.842,00

DAK 2011 2.670.267.527,00

Page 89: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB III | KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 72

Uraian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Jumlah (Rp.)

j. Sisa Dana BOS Tahun 2011 652.889.628,00

k. Sisa DID Tahun 2012 140.862.000,00

l. Kas di BLUD Tahun 2013 2.929.446.712,00

I Total Silpa beralamat 76.623.304.210,16

II. Silpa murni Tahun 2013 75.919.113.360,00

Jumlah SILPA I+II 152.542.418.070,16

Sumber: DPPKAD Kabupaten Semarang

Page 90: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 73

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN

PEMERINTAH DAERAH

Pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Kabupaten Semarang

merupakan bagian integral dari Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tugas Umum Pemerintah Daerah

adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan

dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah, sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah beserta peraturan

pelaksanaannya dan kebijakan negara (public policy) yang ada.

Lebih lanjut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota, penyelenggaraan urusan pemerintahan sesuai kewenangan Kabupaten/

Kota terbagi menjadi 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan.

Adapun penyelenggaraan urusan pemerintahan berikut anggaran belanja langsung

urusan (tidak termasuk belanja langsung program umum/rutin SKPD) yang dilaksanakan

Pemerintah Kabupaten Semarang pada tahun 2013 seperti terlihat tabel berikut:

Tabel 4.1 Anggaran Belanja Langsung Urusan Tahun 2013

NO URUSAN ANGGARAN %

I. Urusan Wajib 488.404.848.000 87,07%

1 Urusan Pendidikan 98.832.350.000 20,24%

2 Urusan Kesehatan 131.835.855.000 26,99%

3 Urusan Pekerjaan Umum 143.757.223.000 29,43%

4 Urusan Perumahan 45.690.827.000 9,36%

5 Urusan Penataan Ruang 623.309.000 0,13%

6 Urusan Perencanaan Pembangunan 1.715.113.000 0,35%

7 Urusan Perhubungan 2.790.649.000 0,57%

Page 91: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 74

NO URUSAN ANGGARAN %

8 Urusan Lingkungan Hidup 9.551.620.000 1,96%

9 Urusan Pertanahan 975.542.000 0,20%

10 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 3.168.326.000 0,65%

11 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

943.434.000 0,19%

12 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

2.390.563.000 0,49%

13 Urusan Sosial 1.119.030.000 0,23%

14 Urusan Ketenagakerjaan 875.071.000 0,18%

15 Urusan Koperasi dan UKM 440.587.000 0,09%

16 Urusan Penanaman Modal 300.514.000 0,06%

17 Urusan Kebudayaan 436.000.000 0,09%

18 Urusan Pemuda dan Olah Raga 11.450.933.000 2,34%

19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

1.554.492.000 0,32%

20

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

23.872.798.000 4,89%

21 Urusan Ketahanan Pangan. 809.626.000 0,17%

22 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1.441.339.000 0,30%

23 Urusan Statistik 242.000.000 0,05%

24 Urusan Kearsipan 109.903.000 0,02%

25 Urusan Komunikasi dan Informatika 2.711.489.000 0,56%

26 Urusan Perpustakaan 766.255.000 0,16%

-

II. Urusan Pilihan 72.539.070.000 12,93%

1 Urusan Pertanian 19.189.004.000 26,45%

2 Urusan Kehutanan 1.853.054.000 2,55%

3 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 24.949.945.000 34,40%

4 Urusan Pariwisata 1.143.977.000 1,58%

5 Urusan Kelautan dan Perikanan 3.346.808.000 4,61%

6 Urusan Perdagangan 21.076.120.000 29,05%

7 Urusan Perindustrian 567.634.000 0,78%

8 Urusan Transmigrasi 253.186.000 0,35%

Total I + II 560.943.918.000

Sumber: DPPKAD, 2013

Page 92: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 75

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa anggaran urusan wajib sebesar 87,07%

dan urusan pilihan sebesar 12,93% dari total belanja langsung urusan. Dari urusan wajib

yang terbesar digunakan untuk membiayai urusan pekerjaan umum, kesehatan dan

pendidikan yang menjadi 3 (tiga) pondasi menuju visi dan misi (MATRA) dalam RPJMD

Kabupaten Semarang. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan setiap urusan tersebut

di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 93: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 76

I. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

A. Urusan Pendidikan

Berdasarkan visi Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang “Terwujudnya

Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Berkarakter dan Kompetitif” dan

memperhatikan rencana strategis pembangunan Pendidikan Nasional menempatkan

3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan yaitu:

1. Pemerataan dan akses layanan pendidikan;

2. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan;

3. Tata kelola dan pencitraan publik serta isu strategis yang sedang berkembang.

Dalam rangka mewujudkan visi dan pilar pembangunan pendidikan di atas,

maka penyelenggaraan urusan Pendidikan ditujukan untuk mewujudkan masyarakat

cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi

dan ketaqwaan. Pelaksanaan program pembangunan pendidikan telah

menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis

dan jenjang pendidikan. Dengan dilaksanakannya program pembangunan,

pelayanan pendidikan telah dapat menjangkau daerah terpencil dan daerah dengan

penduduk miskin, dengan dibangunnya sekolah di daerah tersebut.

1. Program dan Kegiatan

Urusan pendidikan tahun 2013 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan

dengan program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pembangunan Gedung sekolah Baru;

2) Pengadaan alat praktik dan peraga siswa;

3) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik;

4) Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini.

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan

kegiatan-kegiatan:

1) Penambahan ruang kelas sekolah;

2) Pembangunan perpustakaan sekolah;

3) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa;

4) Pengadaan alat praktik dan peraga siswa;

5) Pengadaan mebelair pengganti SD/SDLB dan SMP/MTs;

Page 94: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 77

6) Pengadaan perlengkapan sekolah;

7) Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah

8) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah;

9) Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah;

10) Pelatihan kompetensi siswa berprestasi;

11) Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan

SMP/MTs serta Pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non-Islam

setara SD dan SMP;

12) Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTs;

13) Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs;

14) Penyelenggaraan paket B setara SMP;

15) Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah dengan

penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan

dasar;

16) Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa;

17) Pengembangan materi belajar mengajar dengan metode pembelajaran

dengan menggunakan teknik dan informasi dan komunikasi;

18) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar;

19) Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu;

20) Pembangunan ruang laboraturium SMP;

21) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

c. Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pembangunan gedung sekolah;

2) Penambahan ruang kelas sekolah;

3) Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium

bahasa, Komputer, IPA, IPS dan lain-lain);

4) Pembangunan perpustakaan sekolah;

5) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa;

6) Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa;

7) Pengadaan perlengkapan sekolah;

8) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah;

9) Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu;

10) Penyelenggaraan paket C setara SMU;

Page 95: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 78

11) Peningkatan kerja sama dengan dunia usaha dan industri;

12) Pembinaan minat, bakat, kreatifitas & kompetensi siswa

13) Pengembangan pelayanan pendidikan untuk sekolah menengah;

14) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

d. Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan;

2) Penyediaan sarana prasarana pendidikan non formal;

3) Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal;

4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pelaksanaan sertifikasi pendidik;

2) Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi

pendidik dan tenaga kependidikan;

3) Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi

pendidik;

4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan;

2) Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan;

3) Penyelenggaraan pelatihan, seminar, lokakarya serta diskusi ilmiah tentang

berbagai isu pendidikan;

4) Penyediaan jasa pendidik dan tenaga kependidikan Non PNS.

5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan

dilaksanakan dengan target menggunakan anggaran belanja langsung sebesar

Rp98.832.350.000,00 dan terealisasi sebesar Rp83.781.132.410,00 atau 84,77%

dan belanja hibah dengan target Rp11.505.260.000,00 yang terealisasi

Rp10.631.260.000,00 atau sebesar 92,40%. (Rincian Realisasi Program dan

Kegiatan pada Matriks Terlampir).

Page 96: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 79

Capaian target indikator sasaran Urusan Pendidikan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan

pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan

yang mendukungnya dalam tahun 2013. Keberhasilan Pembangunan di Urusan

Pendidikan dapat dilihat lebih rinci dari indikator kinerja pelayanan yang telah

dicapai ditahun 2013 adalah seperti dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

Capaian Urusan Pendidikan Tahun 2012 dan Tahun 2013

MISI, URUSAN DAN INDIKATOR Capaian Tahun

2012

2013 %

Target Realisasi

MISI 1 : Meningkatkan kualitas SDM yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan YME, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

A. Pendidikan

1 Angka Partisipasi PAUD 37,13 37,86 44,90 118,59

2 Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/MI 95,05 95,08 95,09 100,01

- SMP/MTs 81,70 81,73 81,75

100,02

- SMA/SMK/MA 40,03 39,70 40,05

100,88

3 Angka Partisipasi Kasar (APK)

- SD/MI 105,01 104,93 105,02 100,09

- SMP/MTs 95,88 95,95 95,95 100,00

- SMA/SMK/MA 51,02 50,00 57,32 114,64

4 Angka Kelulusan

- SD/MI 100,00 99,97 100,00 100,03

- SMP/MTs 99,09 99,50 99,91 100,41

- SMA/SMK/MA 99,83 99,03 99,97 100,95

5 Angka Putus Sekolah

- SD/MI 0,10 0,11 0,10 110,00

- SMP/MTs 0,51 0,52 0,51 101,96

- SMA/SMK/MA 0,91 0,80 0,85 94,12

6 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

- SD/MI 0,74 0,77 0,74 96,10

- SMP/MTs 0,30 0,31 0,30 96,77

- SMA/SMK/MA 0,13 0,14 0,15 107,14

7 Angka Melanjutkan dari SD/Mi ke SMP/MTs

93,30 91,20 92,53 101,46

8 Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke

SMA/MA/SMK 76,26 60,60 74,88 123,56

Page 97: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 80

MISI, URUSAN DAN INDIKATOR

Capaian

Tahun 2012

2013 %

Target Realisasi

9 Angka Melek Huruf usia > 15 th 99,86 99,94 99,88 99,94

10 Guru yang berpendidikan S1/D-IV

- TK/RA, SD/MI 52,67 48,00 65,14 135,71

- SMP/MTs 87,04 88,00 88,82 100,93

- SMA/MA/SMK 93,51 95,00 97,43 102,56

11 Guru bersertifikat pendidik

- SD 43,06 68,00 47,74 70,21

- SMP 58,84 66,00 58,95 89,32

- SMA/SMK 38,35 66,00 38,46 58,27

12 Ruang kelas SD/MI sesuai standar 95,24 71,01 95,57 134,59

13 Ruang kelas SMP/MTs sesuai standar 83,53 89,34 86,60 96,93

14 Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar 42,75 39,00 91,14 233,69

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Secara umum capaian indikator kinerja bidang pendidikan di Kabupaten

Semarang bisa dikatakan Baik. Hal ini tampak dari capaian APK dan APM disemua

jenjang pendidikan. Dari capaian APK dan APM pada tahun 2013 menunjukkan

bahwa kesadaran masyarakat akan pendidikan sudah tinggi, namun pada jenjang

SMA/MA/SMK masih harus terus ditingkatkan. Angka putus sekolah dari tahun ke

tahun juga mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, demikian pula

pada angka melanjutkan.

a. Pemerataan dan akses layanan pendidikan

1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni

(APM) jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA/SMK sebagaimana

tabel berikut:

Tabel 4.3 Capaian APK dan APM Tahun 2012-2013

JEN-JANG

APK (%) APM (%)

Capaian 2012

2013 + ( - )

Capaian 2012

2013 + ( - ) Target Realisasi % Target Realisasi %

PAUD 37,13 37,86 44,90 119,00 7.77

SD/MI 105,01 104.93 105.02 100,09 0,01 95,05 95.08 95.09 101,01 0,04

SMP/MTS 95,88 95.95 95.95 100,00 0.07 81,70 81.73 81.75 100,02 0,05

SMA/MA/ SMK 51,02 50 57.32 114,64 6,30 40,03 39.70 40.05 100,88 0,02

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Page 98: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 81

Grafik 4.1 Angka Partisipasi Kasar Tahun 2012 – 2013

Dari Tabel dan grafik APK di atas tampak bahwa terdapat kenaikan

APK tahun 2013 pada jenjang PAUD sebesar 44,90 atau 119,00% dari target

sebesar 37,86, jenjang SD/MI sebesar 105,02 dari target sebesar 104,93,

jenjang SMP/MTs sebesar 95,95 sama dengan target dan jenjang

SMA/MA/SMK sebesar 57,32 dari target 50.

Grafik 4.2 Angka Partisipasi Murni Tahun 2013 - 2014

Demikian juga untuk APM tahun 2013 mengalami kenaikan untuk

jenjang SD/MI sebesar 95,09 atau 101,06 dari target sebesar 95,08, SMP/MTs

Page 99: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 82

sebesar 81,73 atau 100,04% dari target sebesar 81,67 dan jenjang

SMA/MA/SMK sebesar 40,05 atau 100,90 dari target sebesar 39,70. Hal ini

menunjukkan bahwa tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap

pendidikan.

2) Menurunnya angka putus sekolah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 4.4

Angka Putus Sekolah Tahun 2012-2013

Jenjang Capaian

2012

2013 + ( - )

Target Realisasi %

SD/MI 0,10 0,11 0,10 110,00 0,00

SMP/MTS 0,51 0,52 0,51 101,96 0,00

SMA/MA/SMK 0,91 0,8 0,85 94,12 (0,06)

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa angka putus sekolah SD/MI

tercapai sebesar 0,10 atau 110,00% dari target 0,11. Pada jenjang SMP/MTs

tercapai sebesar 0,51 atau 101,96 % dari target 0,52. Tercapainya target

RPJMD ini di dukung dengan adanya peningkatan pemberian beasiswa untuk

siswa miskin/tidak mampu dan peningkatan pemberian BOS, BOSDA untuk

semua siswa.

Pada jenjang SMA/MA/SMK angka putus sekolah tercapai sebesar 0,85

atau 94,12% dari target 0,80. Hal ini dikarenakan banyaknya tawaran

pekerjaan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) pada tamatan SMP

serta masih relatif tingginya biaya pendidikan pada jenjang SMA/SMK.

3) Kenaikan Angka Melanjutkan (AM) pada tahun 2013 dibandingkan dengan

target RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Angka Melanjutkan (AM) Tahun 2012 – 2013

Jenjang Capaian

2012

2013 % + ( - )

Target Realisasi

Dari SD/MI ke SMP/MTs 93,30 91,20 92,53 101,46 (0,77)

Dari SMP/MTS ke SMA/SMK/MA

76,26 60,60 74,88 123,56 (1,38)

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Page 100: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 83

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa angka melanjutkan dari SD/MI

ke SMP/MTs dan angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

menunjukkan tercapainya target RPJMD namun pencapaiannya mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan peningkatan

jumlah penerimaan peserta didik baru tidak diimbangi dengan peningkatan

jumlah siswa lulus ujian.

4) Rasio Ketersediaan Sekolah pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.6

Rasio Ketersediaan Sekolah Tahun 2012 dan 2013

Jenjang 2012 2013

% + ( - ) Target Realisasi

SD/MI 0,74 0,77 0,74 96,10 0,00

SMP/MTS 0,30 0,31 0,30 96,77 0,00

SMA/MA/SMK 0,13 0,14 0,15 107,14 0,20

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Dari tabel di atas tampak bahwa secara umum rasio ketersediaan

sekolah di Kabupaten Semarang untuk jenjang SD/MI tidak memenuhi target

RPJMD dan tidak mengalami peningkatan dari tahun 2012 dikarenakan jumlah

SD/MI berkurang sebanyak 1 sekolah yakni SDN Badran 1 Susukan.

Untuk jenjang SMP/MTs juga tidak memenuhi target RPJMD dan jika

dibandingkan tahun 2012 juga tidak mengalami peningkatan karena

bertambahnya jumlah anak usia sekolah SMP tidak diimbangi dengan

penambahan jumlah SMP, pada tahun 2013 hanya ada penambahan 1 sekolah

baru yaitu SMP Kanaan Ungaran Barat.

Pada jenjang pendidikan SMA/SMK angka ketersediaan sekolah

mengalami peningkatan dan diatas target RPJMD dikarenakan bertambahnya

jumlah sekolah baru sebanyak 3 sekolah yaitu MA Nurul Amal Bandungan,

SMK Kesehatan Darusalam Bergas dan SMK Tunas Bangsa Bringin pada tahun

2013.

5) Angka melek huruf pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 101: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 84

Tabel 4.7

Angka Melek Huruf Tahun 2012 dan 2013

Uraian 2012 2013

% + ( - ) Target Realisasi

Angka Melek Huruf

99,86 99,94 99,88 99,94 0,02

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Dari tabel di atas ada peningkatan angka melek huruf sebesar 0,02%

dari 99,86% pada tahun 2012 menjadi 99,88% pada tahun 2013. Sedangkan

dari target RPJMD angka melek huruf ini masih dibawah target sebesar 0,06%

dari target tahun 2013 sebesar 99,94%. Tidak tercapainya target ini

dikarenakan minimnya dana penyelenggaraan kelompok belajar KF Dasar

pada tahun 2013 sehingga proses pemberantasan buta aksara kurang optimal.

Grafik 4.3

Grafik Angka Melek Huruf Tahun 2012-2013

Dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian indikator pemerataan dan

akses layanan pendidikan, upaya yang telah dilaksanakan pada tahun 2013

adalah:

1) Peningkatan kuantitas dan kualitas sekolah melalui pembangunan dan

rehabilitasi sedang/berat ruang kelas/bangunan sekolah yang antara lain:

Page 102: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 85

a) Penambahan Ruang kelas sekolah yang bersumber dari DAK 2012

sebanyak 10 SD dilaksanakan secara swakelola;

b) Pembangunan perpustakaan sekolah dari APBD propinsi Jawa Tengah

sebanyak 3 SD secara kontraktual;

c) Pembangunan perpustakaan sekolah dari DAK Tahun 2013 sebanyak 61

SD dilaksanakan secara swakelola;

d) Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah sebanyak 16 SD

dilaksanakan secara kontraktual;

e) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah dari dana DID Tahun 2012

yang gagal lelang sebanyak 4 SD dilaksanakan secara kontraktual;

f) Rehabilitasi sedang/berat dari DAK Tahun 2011 yang gagal lelang

sebanyak 15 SD dilaksanakan secara kontraktual;

g) Pembangunan perpustakaan dari DAK Tahun 2011 dilaksanakan secara

kontraktual sebanyak 41 SD;

h) Pembangunan perpustakaan dari DAK Tahun 2012 sebanyak 27 SD

dilaksanakan secara swakelola;

i) Rehab sedang/berat sebanyak 119 sekolah dilaksanakan secara

swakelola;

j) Rehab sedang ruang kelas sekolah dari dana bantuan keuangan propinsi

sebanyak 4 SD dilaksankan secara kontraktual;

k) Rehab Sedang Ruang Kelas SMP di 4 SMP yaitu SMP Negeri 2 Tuntang,

SMP Negeri 1 Bringin, SMP Negeri 2 Jambu, SMP Negeri 5 Ungaran

dilaksanakan secara kontraktual bersumber dari dana bantuan keuangan

Propinsi Jawa Tengah;

l) Pembangunaan RKB SMP bersumber dari DAK Tahun 2011 di 3 SMP yaitu

SMP Negeri 2 Pringapus, SMP Negeri 5 Ambarawa, SMP Negeri 2 Jambu

dilaksanakan secara kontraktual;

m) Rehab Sedang/Berat SMP bersumber dari DAK tahun 2011 di 7 SMP yaitu

yaitu SMP Negeri 1 Banyubiru, SMP Negeri 3 Pringapus Satu Atap, SMP

Negeri 2 Pringapus, SMP Negeri 1 Sumowono, SMP Negeri 2 Bandungan

Satu Atap, SMP Negeri 4 Tengaran Satu Atap, SMP Negeri 3 Suruh

dilaksanakan secara kontraktual;

n) Rehab berat ruang belajar SMP dari DAK Tahun 2012 sebanyak 18 SMP

dilaksanakan secara swakelola oleh Panitia Pembangunan sekolah;

Page 103: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 86

o) Rehab sedang dan berat ruang belajar SMP dari DAK Tahun 2013

sebanyak 21 SMP dilaksanakan secara swakelola oleh Panitia

Pembangunan Sekolah;

p) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bersumber dari DAK tahun 2013

sebanyak 21 sekolah dilaksanakan secara swakelola;

q) Pembangunan ruang perpustakaan SMP bersumber dari DAK 2013 untuk

4 sekolah dilaksanakan secara swakelola;

r) Pembangunan ruang laboratorium sebanyak 1 sekolah dari DAK 2013

yang dilaksanakan secara swakelola;

s) Rehab ruang kelas SMA/SMK yang bersumber dari bantuan keuangan

Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2 SMA yaitu SMA Negeri 1 Bergas dan

SMAN 1 Tengaran dilaksanakan secara kontraktual;

t) Rehab ruang kelas SMA/SMK yang bersumber dari DAK Tahun 2013

dilaksanakan secara swakelola di 20 sekolah yaitu SMA Negeri 1 Bringin,

SMA Negeri 1 Pabelan, SMA Muhammadiyah Susukan, SMA Assalafi

Susukan, SMK N 1 Bawen. SMKN 1 Tengaran, SMK Farming Sewakul

Ungaran, SMK Budhi Dharma Kaliwungu, SMK Muhammadiyah Suruh,

SMK SPP Kanisius Ambarawa, SMK Issud Ungaran, SMK NU Ungaran, SMK

Bina Nusantara Ungaran, SMK Gajah Mada Pabelan, SMK Rodhoutul

Furqon, SMK Muhammadiyah Sumowono, SMK Kanisius Ungaran, SMKN

Issud I Ambarawa, SMK Muhammadiyah Ungaran dan SMK Widya Praja

Ungaran;

u) Pembangunan Ruang Lab IPA SMA/SMK di 10 SMA/SMK yaitu SMA Negeri

1 Ambarawa, SMA Negeri 1 Getasan, SMA Negeri 1 Tuntang, SMKN 1

Tengaran, SMKN 1 Bawen, SMKN 1 Jambu, SMKN 1 Pabelan, SMKN 1

Bancak, SMKN 1 Kaliwungu, SMKN 1 Pringapus dilaksanakan secara

swakelola dari DAK Tahun 2013;

v) Pembangunaan Ruang Perpustakaan SMA/SMK di 19 SMA/SMK yaitu SMA

Negeri 1 Pabelan, SMAN 1 Suruh, SMAN 1 Bergas, SMA Islam Bina Insani

Susukan, SMKN 1 Bawen. SMKN 1 Tengaran, SMKN 1 Jambu, SMKN 1

Kaliwungu, SMK Theresiana Bandungan, SMKN Muhammadiyah Ungaran,

SMK NU Ungaran, SMK ISSUD 1 Ambarawa, SMK Tarumatama Getasan,

SMK Al Ittihad Bringin, SMK Bina Nusantara Ungaran, SMK Gajah Mada

Page 104: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 87

Pabelan, SMK Muhammadiyah Sumowono, SMK Muhammadiyah Suruh

dan SMK Widya Praja Ungaran;

w) Pembangunan RKB yang bersumber dari APBD 1 yaitu SMKN 1 Kaliwungu

dan SMKN 1 Kaliwungu dan SMKN 1 Pringapus dilaksanakan secara

kontraktual.

Dari pembangunan dan rehabilitasi pada gedung-gedung sekolah tersebut di

atas, mendukung tercapainya ruang kelas yang sesuai standar, sebagaimana

terlihat pada grafik berikut:

Grafik 4.4

Prosentase Ruang Kelas sesuai Standar

2) Pengadaan Buku Perpustakaan di 14 SD dari bantuan keuangan Provinsi

Jawa Tengah dilaksanakan secara kontraktual;

3) Pengadaan TIK pembelajaran di 6 SD bersumber dari bantuan keuangan

Provinsi yang dilaksanakan secara kontraktual yaitu SDN Kemambang 02

Banyubiru, SDN Sukorejo Suruh, SD Pasekan 03 Ambarawa, SDN 01 Asinan

Bawen, SDN Banyubiru 05 dan SDN Gondoriyo Jambu;

4) Pengadaan alat peraga dari DAK 2011 sebanyak 6 SD dilaksanakan secara

kontraktual dan DAK tahun 2012 sebanyak 11 SD dan DAK Tahun 2013

sebanyak 74 SD;

Page 105: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 88

5) Pengadaan TIK dari DAK tahun 2011 sebanyak 28 sekolah dilaksanakan

secara kontraktual;

6) Pengadaan mebelair pengganti dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah

sebanyak 4 SD dilaksanakan secara kontraktual;

7) Pengadaan rapor untuk siswa TK/RA/SD/SDLB/SMPPLB;

8) Pengadaan buku muatan lokal Bahasa Jawa dari bantuan keuangan Propinsi

Jawa Tengah untuk SD Kener Kaliwungu;

9) Pengadaan TIK bersumber dari DAK tahun 2011 sebanyak 28 SD

dilaksanakan secara kontraktual;

10) Pengadaan buku perpustakaan SMP yang bersumber dari bantuan keuangan

Propinsi Jawa Tengah di 8 SMP yaitu SMP Negeri 1 Pabelan, SMP Negeri 3

Banyubiru, SMP Negeri 2 Tengaran, SMP Negeri 1 Jambu, SMP Negeri 2

Jambu, SMP Negeri 1 Ambarawa, SMP Negeri 2 Tuntang, SMP Negeri 2

Getasan dilaksanakan secara kontraktual;

11) Pengadaan Alat Laboratorium IPA yang bersumber dari bantuan keuangan

provinsi di 11 SMP yaitu SMP Negeri 3 Getasan, SMP Negeri 1 Bergas, SMP

Negeri 2 Bringin, SMP Negeri 2 Pringapus, SMP Negeri 2 Sumowono, SMP

Negeri 1 Ungaran, SMP Negeri 2 Ambarawa, SMP Negeri 1 Ambarawa, SMP

Negeri 3 Bawen, SMP Negeri 3 Bringin, SMP Negeri 7 Tuntang dilaksanakan

secara kontraktual;

12) Pengadaan mebelair SMP dari bantuan Provinsi Jawa Tengah di 4 SMP yaitu

SMPN 3 Bringin, SMPN 3 Bawen, SMPN 1 Bancak, SMPN 3 Suruh;

13) Pengadaan Buku Mulok Bahasa Jawa bantuan Provinsi Jawa Tengah di 2

SMP yaitu SMPN 2 Bawen dan SMPN 3 Bawen;

14) Pengadaan Alat TIK SMP dari dana DAK tahun 2011 di 7 SMP yaitu SMP

Negeri Atap Tengaran, SMP Islam Ungaran, SMP Pangudi Luhur Tuntang,

SMP Masehi PSAK Ungaran, SMP Muhamadiyah Susukan, SMP Islam

Sudirman Tengaran dan SMP PGRI Ungaran;

15) Pengadaan Alat Lab. Bahasa dari dana DAK 2013 di 10 SMP yaitu SMPN 3

Tengaran, SMPN 1 Suruh, SMPN 3 Banyubiru, SMPN 1 Baringin, SMPN 1

Page 106: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 89

Kaliwungu, SMPN 2 Kaliwungu, SMPN 2 Ungaran, SMP Islam Sudirman

Ambarawa, SMP Muhamadiyah Suruh, SMP IT Nurul Islam Tengaran;

16) Pengadaan Alat Peraga SMP dari dari dana DAK 2013 untuk alat peraga ke 9

sekolah terdiri dari alat laboraturium IPA, alat peraga Matematika, alat

peraga IPS dan alat peraga olah raga;

17) Pengadaan Alat LAB IPA SMA di SMA 1 Ungaran dari DAK Tahun 2013;

18) Pengadaan alat laboratorium IPA dari DAK Tahun 2013 ke 8 SMK

dilaksanakan secara kontraktual;

19) Tersalurkannya Bantuan Operasional Sekolah kepada siswa SD dan SMP dari

Pemerintah Provinsi untuk SD/MI 17.828 siswa @Rp30.000,00 dan SMP/MTs

7.776 siswa @Rp50.000,00. Sedangkan BOS dari Pemerintah Pusat yang

langsung masuk ke rekening untuk SD sebanyak 78.202 siswa

@Rp580.000,00 dan SMP sebanyak 34,594 siswa @Rp710.000,00.

Sedangkan untuk SMK sebanyak 15.335 siswa @Rp560.000,00 untuk tahun

2013 dan SMA sebanyak 7.340 siswa;

20) Tersalurkannya bantuan beasiswa miskin untuk SD sebanyak 17,992 siswa,

untuk siswa SMP sebanyak 8.675 siswa dan untuk siswa SMA/SMK sebanyak

1.961 siswa dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten

Semarang.

b. Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan

1) Meningkatnya angka kelulusan dari tahun 2013 dan nilai ujian nasional

yang secara umum menunjukkan hasil cukup memuaskan, seperti terlihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Tingkat Kelulusan Tahun 2011/2012 dan 2012/2013

No. Jenjang/Indikator

Kinerja 2011/2012 2012/2013 +/(-)

I. SD/MI/SDLB

1 Tingkat Kelulusan 100% 100% 0,00

2 Nilai UN 7,43 7.64 0,21

Page 107: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 90

No. Jenjang/Indikator

Kinerja 2011/2012 2012/2013 +/(-)

II. SMP/MTs/SMPLB

1 Tingkat Kelulusan 99.09% 99,91% 0,82

2 Nilai UN 7.35 7,35 0,00

III. SMA/MA/SMK/SMALB

1 Tingkat Kelulusan 99,83% 99,97% 0,14

2 Nilai UN 7.6 7.65 0,05

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Grafik 4.5 Tingkat Kelulusan Tahun 2011/2012 dan 2012/2013

Dari data tersebut di atas, tingkat kelulusan menunjukkan adanya

peningkatan pada semua jenjang pendidikan. Sedangkan untuk nilai UN

pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK mengalami peningkatan hal ini

menunjukkan bahwa adanya koordinasi dan peran serta antara siswa,

guru, orang tua, sekolah dan Dinas Pendidikan.

2) Secara umum peringkat hasil ujian nasional tingkat provinsi untuk tiap

jenjang pendidikan mengalami kenaikan kecuali untuk SD/MI, sehingga

masih perlu ditingkatkan, sebagaimana tabel berikut:

Page 108: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 91

Tabel 4.9 Peringkat Hasil Ujian Nasional Tingkat Provinsi

2011/2012 dan 2012/2013

Jenjang 2011/2012 2012/2013 Naik/ (Turun)

SD/MI 7 8 (1)

SMP/MTS 24 21 3

SMA/MA

1. Jurusan IPA 22 20 2

2. Jurusan IPS 18 17 1

3. Jurusan Bahasa 21 17 4

SMK 35 11 24

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2013

3) Sampai dengan tahun 2013 jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi

D4/S1 sebanyak 9.969 guru TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK

(74,14%) dan yang telah sertifikasi sebanyak 4.441 guru SD, SMP, SMA

dan SMK (48,54%). Hal ini menunjukkan terpenuhinya kualifikasi S1/DIV

sesuai dengan ketentuan UU 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan

Sertifikasi Guru.

Tabel 4.10

Prosentase Guru Berpendidikan D4/S1

Jenjang Capaian

2012

2013 +/-

target realisasi %

SD/MI 52,67 48 65,14 135,71 12,47

SMP/MTs 87,04 88 88,82 100,93 1,78

SMA/SMK 93,51 95 97,43 102,55 3,92

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2013

Tabel 4.11

Prosentase Guru Bersertifikat Pendidik

Jenjang Capaian 2012

2013 % +/-

target Realisasi

SD/MI 43,06 68 47,74 70,21 4,68

SMP/MTs 58,84 66 58,95 89,32 0,11

SMA/SMK 38,35 66 38,46 58,27 0,11

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2013

Page 109: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 92

Grafik 4.6 Prosentase Guru Bersertifikat Pendidik

4) Dari dua tabel di atas secara umum baik guru berkualifikasi S1/D4 maupun

guru bersertifikat pendidik mengalami peningkatan. Sedangkan jumlah

guru bersertifikat pendidik juga menunjukkan adanya peningkatan

dibandingkan tahun 2012, namun belum sesuai dengan target RPJMD. Hal

ini dikarenakan proses sertifikasi tenaga pendidik yang sebelumnya dengan

metode portofolio, apabila tidak lulus baru mengikuti PLPG (Pendidikan dan

Latihan Profesi Guru) namun saat ini semua harus melalui metode PLPG

dan didahului dengan Uji Kompetensi Awal (UKA) secara online, sehingga

jumlah guru yang lulus sertifikasi tidak bisa sesuai dengan target.

5) Perolehan prestasi tingkat provinsi, maupun nasional melalui berbagai

ajang lomba pada tahun 2013, antara lain :

a) Perolehan Prestasi tingkat Provinsi :

(1) Juara I Lomba Mapsi (Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Seni Islami) SD Tingkat Provinsi Jawa Tengah Cabang Lomba

Pengetahuan Baca Tulisan AL-QUR’AN dari SDN Ungaran 05;

(2) Juara I lomba Mapsi SD tingkat Provinsi Jawa Tengah cabang lomba

cipta cerita islami putra dari SDN genuk 02;

(3) Juara II lomba Mapsi SD tingkat propinsi Jawa Tengah cabang

lomba cipta teks khitabah putri dari SDIT Assalamah;

Page 110: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 93

(4) Juara III lomba Mapsi SD Tingkat Provinsi Jawa Tengah cabang

lomba seni khitabah (pidato) putra dari SDIT Assalamah;

(5) Juara III lomba mapsi SD tingkat propinsi Jawa Tengah cabang

lomba keterampilan teknologi informasi dan komunikasi islami putri

dari SDN Banyubiru 03;

(6) Juara II lomba Gugus SD tingkat provinsi Jawa Tengah dari SDN

Sidomulyo;

(7) Juara I Karate Komite 53 Kg (Olimpiade Olahraga dan Sains

Nasional/O2SN SMA/SMK) Tingkat Provinsi Jawa Tengah dari SMAN

1 Ungaran;

(8) Juara II Silat Kelas B Putra (O2SN SMA/SMK) Tingkat Provinsi Jawa

Tengah dari SMAN I Ungaran;

(9) Juara III Kata Putra (Karate) (O2SN SMA/SMK) Tingkat Provinsi

Jawa Tengah dari SMAN 1 Ungaran;

(10) Juara III Silat Kelas F Putra (O2SN SMA/SMK) Tingkat Provinsi Jawa

Tengah dari SMAN 1 Bergas;

(11) Juara III Seni Design Poster Putri (Festival Lomba Seni Siswa

Nasional/FLS2N tingkat SMA/SMK) Tingkat Provinsi Jawa Tengah

dari SMAN 1 Ambarawa;

(12) Juara III lomba PBB pada kegiatan Jambore Tingkat Provinsi Jawa

Tengah dari SMPN 1 Ungaran.

b) Perolehan Prestasi di Tingkat Nasional :

(1) Juara Harapan I di Quis KIHAJAR;

(2) Juara 1 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Bidang Lomba Animal

Husbandry SMA / SMK dari SMK 1 Bawen;

(3) Juara 1 Mapel Electrical Instalation/Commercial Eiring (LKS SMK)

dari SMK Muhamadiyah Suruh.

c) Sedangkan perolehan prestasi Tingkat eks-Karesidenan, Provinsi, dan

Nasional untuk Pendidikan Non Formal selama tahun 2013 adalah

sebagai berikut :

(1) Lomba Gugus PAUD juara 2 tingkat eks-karesidenan;

(2) Lomba PAUD Berprestasi juara 2 tingkat eks-karesidenan;

(3) Lomba Festival menyanyi anak juara 1 tingkat Provinsi Jawa

Tengah;

Page 111: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 94

(4) Lomba Instruktur Seni Tari juara I tingkat Propinsi Jawa Tengah;

(5) Lomba Pengelola PKBM juara 3 tingkat Propinsi Jawa Tengah;

(6) Lomba Pengelola LKP juara 3 tingkat Propinsi Jawa Tengah;

(7) Lomba Instruktur merangkai Bunga juara 1 Tingkat Nasional;

(8) Lomba Taman Bacaan Masyarakat juara I tingkat Nasional.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Dalam melaksanakan program kegiatan untuk mewujudkan tujuan

pembangunan pendidikan dan pencapaian target RPJMD Kabupaten Semarang

tahun 2013 masih belum mencapai optimal dikarenakan adanya beberapa

permasalahan yaitu:

1) Keterlambatan petunjuk teknis dari kementerian Pendidikan dan

kebudayaan tentang petunjuk DAK bidang pendidikan tahun anggaran

2012 maka pelaksanaan DAK Tahun 2012 khususnya fisik yang

dilaksanakan secara swakelola baru dilaksanakan di tahun anggaran 2013;

2) Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6 Tahun 2012 pasal 29

bahwa dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahun anggaran

berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK tersebut untuk mendanai

kegiatan DAK pada bidang yang sama tahun anggaran berikutnya sesuai

dengan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya dan atau tahun

anggaran berjalan, sehingga sisa-sisa DAK tahun sebelumnya dianggarkan

dan dilaksanakan di tahun anggaran 2013 yang bersamaan dengan

pelaksanaan DAK bidang pendidikan tahun 2013 sehingga menambah

beban kerja yang harus dikelola;

3) Alokasi Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Tengah penetapannya

setelah APBD Kabupaten Semarang ditetapkan sehingga pelaksanaannya

harus menunggu mekanisme mendahului perubahan APBD;

4) Diberlakukannya kurikulum 2013 untuk sekolah piloting kelas I, IV, VII dan

IX maka untuk pengadaan buku pelajaran yang bersumber dari Dana

Alokasi Khusus tidak bisa terrealisasi karena buku tersebut belum ada di

Page 112: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 95

lapangan dan bila dilaksanakan pengadaan buku KTSP hanya bisa dipakai 1

tahun pelajaran sehingga kurang efektif;

5) Masih banyak sekolah yang membutuhkan rehab ruang belajar lainnya,

yaitu: ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang lainnya.

b. Solusi

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi maka upaya/solusi untuk mengatasi

permasalahan di atas adalah:

1) Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat;

2) Bekerja sama lintas SKPD khususnya terkait dengan proses pengadaan

barang jasa dan pengawas pekerjaan;

3) Mengupayakan agar penetapan mendahului perubahan APBD dapat

dilaksanakan di awal tahun berjalan;

4) Mengusulkan optimalisasi SILPA DAK pada penganggaran tahun

berikutnya;

5) Mengusulkan bantuan rehab ruang belajar lainnya, ruang guru, ruang

kepala sekolah dan ruang lainnya ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Pusat.

Page 113: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 96

B. Urusan Kesehatan

Penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah bidang Kesehatan ditujukan

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Pembangunan

bidang kesehatan pada hakikatnya adalah amanah untuk merumuskan dan

mengembangkan sistem pelayanan kesehatan yang sesuai dengan aspirasi,

kebutuhan, kemampuan dan permasalahan spesifik daerah sebagai bagian dari

Sistem Kesehatan Nasional. Upaya pencapaian tujuan tersebut ditempuh melalui

berbagai kebijakan diantaranya dengan peningkatan upaya promosi kesehatan,

peningkatan budaya hidup bersih dan sehat, penyehatan lingkungan, penyediaan

sarana layanan kesehatan yang merata dan terjangkau, penyediaan jaminan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang masalah sosial lainnya serta

peningkatan SDM bidang kesehatan yang memadai dan merata.

1. Program dan Kegiatan

Urusan Kesehatan dilaksanakan oleh 4 SKPD yaitu Dinas Kesehatan,

RSUD Ungaran, RSUD Ambarawa dan Sekretariat Daerah. Program dan kegiatan

yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan urusan Kesehatan Tahun

2013 sebagai berikut:

a. Dinas Kesehatan

1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan yang dijabarkan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;

b) Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit;

c) Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang dijabarkan dengan kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

a) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya;

b) Pengadaan, Peningkan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas dan Jaringannya;

c) Peningkatan kesehatan masyarakat;

d) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan;

e) Penyelenggaraan penyehatan lingkungan;

Page 114: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 97

f) Upaya pemenuhan jasa obat Askes;

g) Upaya pemenuhan jasa pelayanan kesehatan.

3) Program Pengawasan Obat dan Makanan yang dijabarkan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan

makanan;

b) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;

c) Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang

dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat;

b) Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat.

5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat yang dijabarkan dengan kegiatan

Pemberian tambahan makanan dan vitamin;

6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat yang dijabarkan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat;

b) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat;

c) Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat.

7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular yang

dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Penyemprotan/fogging sarang nyamuk;

b) Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging;

c) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;

d) Peningkatan Imunisasi;

e) Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah;

f) Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakit.

8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan yang dijabarkan dengan

kegiatan pengembangan SDM bidang kesehatan;

9) Program peningkatan pelayanan anak balita yang dijabarkan dengan

kegiatan Penyuluhan kesehatan anak balita;

Page 115: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 98

10) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia yang dijabarkan dengan

kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan;

11) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan yang

dijabarkan dengan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan

dan Kesehatan Produksi RT;

12) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak yang

dijabarkan dengan kegiatan perawatan berkala bagi ibu hamil dan

keluarga kurang mampu;

13) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang dijabarkan dengan

kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan pada 27 UPTD (Puskesmas

dan Labkesda).

b. RSUD Ambarawa

1) Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang dijabarkan dengan kegiatan

Peningkatan dan penanggulangan masalah kesehatan (pengadaan

ambulance);

2) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata yang

dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Rehabilitasi bangunan rumah sakit;

b) Pengadaan alat-alat rumah sakit.

3) Program Pemeliharaan, Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata yang dijabarkan dengan

kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala ruang gawat darurat;

4) Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit BLUD yang dijabarkan

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Peningkatan pelayanan Rumah Sakit BLUD;

b) Peningkatan pendukung pelayanan Rumah Sakit BLUD.

c. RSUD Ungaran

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, yang dijabarkan dengan

kegiatan Penyediaan Jasa tenaga Pendukung / Teknis Perkantoran;

2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur yang dijabarkan dengan kegiatan

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya;

Page 116: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 99

3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang dijabarkan dengan kegiatan

Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

(pengadaan ambulance);

4) Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/

Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata yang

dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit;

b) Pengadaan Alat-Alat Rumah Sakit (DAK, DBHCHT, Bantuan Keuangan

Provinsi Jateng).

5) Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit BLUD yang dijabarkan

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit BLUD;

b) Peningkatan Pendukung Pelayanan Rumah Sakit BLUD.

d. Sekretariat Daerah

Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang dijabarkan dengan kegiatan

peningkatan kesehatan masyarakat.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Kesehatan dilaksanakan menggunakan

anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp131.835.855.000 dan dapat

terealisasi sebesar Rp112.308.103.294 atau 85,19%. (Rincian realisasi

program dan kegiatan terlampir).

Capaian target indikator sasaran Urusan Kesehatan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menujukkan keberhasilan

pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan

yang mendukungnya dalam tahun 2013. Keberhasilan Pembangunan di Urusan

Kesehatan dapat dilihat lebih rinci dari indikator kinerja pelayanan yang telah

dicapai di tahun 2013 seperti terlihat dalam tabel sebagai berikut:

Page 117: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 100

Tabel 4.12 Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013

No Urusan, Indikator

Kinerja Satuan

Capai-

an

2012

Tahun 2013

Target Reali-

sasi %

Urusan Kesehatan

1 Angka Harapan Hidup*) Tahun 72,61 72,50 72,61*) 100,00

2 Angka Kematian Bayi Per 1000

KH 13,19 8,09 11,95 67,70

3 Angka Kematian Ibu Per

100.000 KH 78,01 112 120,2 93,18

4 Angka Kematian Balita Per 1000

KH 14,47 5,30 13,44 93,43

5 Persentase balita gizi buruk % 0,06 0,12 0,08 66,55

6 Rasio posyandu per satuan balita

Per 1000 balita

22,17 22 29,09 132,23

7 Rasio puskesmas, poliklinik,

pustu per satuan penduduk

Per 1000

penduduk 0,37 0,38 0,37 97,37

8 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

Per 1000 penduduk

0,004 0,004 0,004 100

9 Rasio dokter per satuan

penduduk

Per 1000

penduduk 0,24 0,21 0,26 123,81

10 Rasio tenaga medis per

satuan penduduk

Per 1000

penduduk 0,37 0,3 0,31 103,33

11 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 100,00 100 100 100,00

12

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 94,33 94 95,46 101,55

13

Cakupan desa/kelurahan

Universal Child Immunization (UCI)

% 99,15 100 100 100,00

14 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

% 100,00 100 100 100,00

15 Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit TBC BTA

% 26,32 52 15,11 29,06

16 Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit DBD

% 100,00 100 100 100,00

17

Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin

Page 118: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 101

No Urusan, Indikator

Kinerja Satuan

Capai-

an

2012

Tahun 2013

Target Reali-sasi

%

- Jamkesmas % 17,39 17,41 45,72 262,61

- Jamkesda % 0,16 9,44 18,72 198,31

18 Cakupan kunjungan bayi % 91,86 98,1 84,14 92,46

19 Cakupan puskesmas % 136,84 136,4 136,84 100,00

20 Cakupan Puskesmas

Pembantu % 28,94 28,94 28,94 100,00

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2013.

a. Kondisi mortalitas

Angka mortalitas tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai

berikut:

Tabel 4.13 Capaian Indikator Angka Mortalitas Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Realisasi

2012

2013

Target Realisasi

1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kh 13,19 8,09 11,95

2 Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI)

per 100. 000 kh 78,01 112 120,2

3 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 kh

14,47 5,30 13,44

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2013

1) Angka Kematian Bayi (AKB) di tahun 2013 sebesar 11,95 per 1000

kelahiran hidup. Angka ini menurun dibandingkan kondisi di tahun 2012

dimana AKB sebesar 13,19 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kasus

kematian bayi usia 0-1 tahun di tahun 2013 sebanyak 169 kasus. Jumlah

ini menurun dibandingkan jumlah kematian bayi di tahun sebelumnya,

dimana di tahun 2012 jumlah bayi meninggal sebanyak 186 kasus. Dari 169

kasus kematian bayi di tahun 2013, penyebab terbesar adalah BBLR

36,69% dan asfiksia 14,79%, sedangkan sisanya disebabkan penyakit

infeksi, aspirasi (tersedak), kelainan kongenital (kelainan bawaan) dan lain-

lain.

Page 119: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 102

Bila dilihat dari umur kematian bayi, terbanyak pada usia 0-7 hari yaitu

sebesar 71,01 % (120 bayi), usia 29 hari-1 tahun sebesar 20,12 % (34

bayi) dan usia 8-28 hari sebesar 8,88 % (15 bayi).

Tabel 4.14 Data Kematian Bayi Tahun 2013

No Penyebab Kematian

Bayi

Jumlah bayi meninggal berdasarkan usia

kematian Jum-lah

%

Penye

bab 0-7 hari

8-28 hari

29 hari-1 tahun

1 BBLR 59 3

62 36,69

2 Asfiksia 24 1

25 14,79

3 Infeksi 7 1

8 4,73

4 Aspirasi 7 2 6 15 8,88

5 Kelainan congenital 16 1

17 10,06

6 Ileus

1 2 3 1,78

7 Diare

1 5 6 3,55

8 DBD

1 1 0,59

9 Pneumonia

4 4 2,37

10 Lain-lain 7 5 16 28 16,57

Jumlah 120 15 34 169 100

% Jumlah kematian bayi

berdasar usia 71,01 8,88 20,12 100

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2013

2) Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2013 sebesar 120,2 per 100.000

kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2012 dimana AKI

di tahun 2012 sebesar 78,01 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian

ibu hamil/bersalin/nifas pada tahun 2013 sebanyak 17 orang dan di tahun

2012 sebanyak 11 orang. Dari 17 kematian ibu, penyebab kematian

terbesar adalah kasus pre eklamsi dan eklamsi sebanyak 9 kasus,

perdarahan 3 kasus, emboli air ketuban 3 kasus, gagal ginjal 1 kasus dan

penyakit jantung 1 kasus.

Dalam rangka peningkatan kesehatan ibu, beberapa upaya telah dilakukan

di tahun 2013, antara lain :

a) Peningkatan kualitas SDM dengan mengikutsertakan bidan pada

Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal, Pelatihan

Asuhan Persalinan Normal, dan Pelatihan Clinical Instructur.

Page 120: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 103

b) Peningkatan Sarana Prasarana antara lain dengan melaksanakan

kegiatan rehab PKD di 7 lokasi yaitu di PKD Bringin Kec. Bringin, PKD

Kalijambe Kec. Bringin, PKD Kelurahan Kec. Jambu, PKD Nyatnyono Kec.

Ungaran Barat, PKD Polobogo Kec. Getasan, PKD Samban Kec. Bawen,

PKD Sumberejo Kec. Pabelan, dan pengadaan alat kesehatan PONED

(Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar) untuk 6 puskesmas yaitu

di Puskesmas Getasan, Tengaran, Suruh, Kaliwungu, Bancak dan

Sumowono.

c) Peningkatan Manajemen dengan melaksanakan jejaring ibu bayi selamat

dan Maternal Mortality Meeting (M3) di tingkat kecamatan dan tingkat

desa.

Jejaring ibu bayi selamat adalah suatu kegiatan pelayanan kesehatan

yang melibatkan semua elemen terkait untuk menyelamatkan ibu hamil,

bersalin, dan nifas, beserta bayinya dengan membentuk kemitraan.

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan jejaring ibu bayi selamat antara

lain mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada secara

komprehensif, efektif, dan efisien, mengoptimalkan peran seluruh

pemangku kepentingan untuk mendukung program, dan membangun

kemitraan dengan membentuk jejaring komunikasi dan informasi yang

efektif-efisien. Dalam jejaring ibu bayi selamat kegiatan yang

dilaksanakan antara lain deteksi dini ibu hamil resiko tinggi,

perencanaan persalinan utamanya yang beresiko, penanganan

kegawatdaruratan obstetri dan neonatal, menyusun dan memberlakukan

protap rujukan, menentukan jejaring rujukan dengan rumah sakit, dan

memanfaatkan teknologi informasi untuk pelaksanaan program.

3) Angka Kematian Balita (AKABA) umur 0-5 tahun di tahun 2013 sebesar

13,44 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini menurun jika dibandingkan

tahun 2012 dimana AKABA di tahun 2012 sebesar 14,47 per 1000 kelahiran

hidup. Jumlah balita 0-5 tahun yang meninggal di tahun 2013 sebanyak

190 balita, menurun dibandingkan tahun 2012 dimana jumlah balita

meninggal sebanyak 204 balita. Sedangkan kematian balita berumur 1-5

tahun yang meninggal pada tahun 2013 sebanyak 20 balita, meningkat

dibandingkan tahun 2012 sebanyak 18 balita. Penyebab kematian 20 balita

usia 1-5 tahun antara lain: ispa pneumoni 1 balita, diare 1 balita, talasemia

Page 121: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 104

1 balita, HIV/AIDS 1 balita, penyakit jantung bawaan 1 balita, muntah

kejang 1 balita, gizi buruk dengan down syndrome 1 balita, leukemia 1

balita, kejang demam 1 balita, tenggelam 2 balita, kanker mata 1 balita,

gizi buruk dengan pneumoni 1 balita, meningitis 3 balita, kanker testis 1

balita, aspirasi 1 balita, lactose intoleransi 1 balita dan penyebab lain-lain 2

balita.

b. Kondisi morbiditas

Angka morbiditas tahun 2013 dibanding tahun 2012, sebagaimana

ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.15 Capaian Indikator Angka Morbiditas Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Realisasi Target Realisasi

2012 2013 2013

1 Incident Rate DBD per 10.000 penduduk 1,16 < 3 3.12

2 CFR DBD 1,82 0 1,01%

3 Cakupan penemuan dan penanganan

penderita DBD

100% 100% 100%

(101 kasus) 100% 296 kasus

4 Cakupan penemuan penderita TBC BTA

(+) 26,32% 52% 15,11%

5 Cakupan penanganan HIV/AIDS

100% 100% 100%

(15 HIV / 16 AIDS)

(22 HIV / 17 AIDS)

6 AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 thn 4,00 > 2 6 kasus

7 Desa/kelurahan mengalami KLB yang

ditangani < 24 jam 100% 100% 100%

8 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

99,15% 100% 100%

9 Balita Gizi Kurang 3,06% 5% 2,70%

10 Balita Gizi Buruk 0,06% 0,12% 0,08%

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

1) Jumlah kasus DBD pada tahun 2013 sebanyak 296 kasus, meningkat

dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 110 kasus. Peningkatan kasus

DBD dipengaruhi faktor cuaca. Peningkatan kasus ini menyebabkan

Page 122: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 105

Incidence Rate (IR) meningkat dibanding tahun 2012 dan melampaui

target <3 per 10.000 penduduk. IR DBD tahun 2013 sebesar 3,12 per

10.000 penduduk, meningkat dari tahun 2012 dimana tahun 2012 IR DBD

sebesar 1.16 per 10.000 penduduk.

2) Jumlah kematian akibat penyakit DBD di tahun 2013 sebanyak 3 orang,

meningkat dibandingkan tahun sebelumnya karena di tahun 2012 jumlah

kematian akibat DBD sebanyak 2 orang. Angka Case Fatality Rate (CFR)/

angka kematian DBD tahun 2013 sebesar 1,01%, menurun dibandingkan

tahun 2012 sebesar 1,82%.

3) Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati sebanyak

152 kasus, dengan cakupan CDR (case detection rate) sebesar 15,11% (

152 orang jumlah BTA postif / 1006 orang jumlah penduduk perkiraan BTA

positif). Cakupan penemuan penderita TBC BTA (+) menurun dibanding

tahun 2012 sebesar 26,32%. Persentase kesembuhan penderita TBC BTA

(+) tahun 2013 sebesar 87,6% (jumlah pasien TB yang sembuh 133,

dibagi jumlah pasien yang diobati 152 pasien), angka ini meningkat

dibandingkan tahun 2012 dimana angka kesembuhan sebesar 83,33 %.

4) Jumlah kasus HIV di tahun 2013 sebanyak 22 kasus, meningkat dibanding

di tahun 2012 sebanyak 15 kasus. Jumlah kasus AIDS di tahun 2013

sebanyak 17 kasus, bertambah 1 kasus dari tahun 2012 (tahun 2012

sebanyak 16 kasus). Seluruh kasus HIV/AIDS yang terdeteksi mendapatkan

pelayanan kesehatan.

5) Jumlah kasus AFP (Acute Flacid Paralysis) yang ditemukan pada tahun

2013 sebanyak 6 kasus, meningkat dibanding tahun 2012 sebanyak 4

kasus. Berdasarkan hasil laboratorium, seluruh kasus AFP yang ditemukan

pada tahun 2013 negatif (bukan polio).

6) Jumlah desa/kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB)

mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 12 desa/kelurahan

meningkat menjadi 15 desa/kelurahan. Seluruh KLB yang terjadi dapat

tertangani < 24 jam.

Page 123: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 106

Tabel 4.16 Kejadian Luar Biasa (KLB) Tahun 2013

No. Jenis KLB Desa/Kelurahan

mengalami KLB

Jumlah

Kasus

Jumlah Penderita

Meninggal

1 Hepatitis A Desa Payungan Kec. Kaliwungu 25 0

Desa Kalikayen Kec. Ungaran Timur 11 0

2 Campak Klinis Desa Sraten Kec. Tuntang 12 0

3 AFP Desa Keji Kec. Ungaran Barat 1 0

Desa Karang Tengah Kec. Tuntang 1 0

Desa Kebondowo Kec. Banyubiru 1 0

Desa Kupang Kec. Ambarawa 1 0

Kec. Tuntang 1 0

Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur 1 0

4 Keracunan Desa Bandungan Kec. Bandungan 49 0

5 Difteri Desa Sidomulyo Kec. Ungaran Timur 1 0

Desa Gondoriyo Kec. Jambu 1 0

6 Chikungnya Desa Kalirejo Kec. Ungaran Timur 35 0

Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur 45 0

7 Rubella Desa Regunung Kec. Tengaran 19 0

Jumlah 204 0

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

7) Pada tahun 2013 seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Semarang yang berjumlah

235 desa/kelurahan berhasil mencapai UCI (Universal Child Immunization), yaitu

tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil,

Page 124: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 107

Wanita Usia Subur (WUS) dan anak sekolah tingkat dasar. Hal ini meningkat

dibandingkan tahun 2012, karena di tahun 2012 desa/kelurahan UCI hanya

tercapai 99,15%.

8) Dari hasil kegiatan penimbangan serentak (BB/U) yang dilaksanakan pada bulan

Agustus sampai dengan September 2013 sejumlah 66.369 balita diperoleh hasil

persentase balita gizi buruk sebesar 0,08% (53 balita). Angka ini lebih kecil dari

target yang ditetapkan yaitu 0,12%. Seluruh balita dengan kasus gizi buruk

mendapatkan perawatan. Balita dengan gizi kurang sebesar 2,70% (1.790 balita),

gizi lebih sebesar 3,15% (2.095 balita) dan gizi baik sebesar 94,07% (62.433

balita).

9) Jumlah Posyandu di Kabupaten Semarang tahun 2013 sebanyak 1.636 Posyandu.

Bila dibandingkan dengan rata-rata jumlah balita dalam 1 tahun sebanyak 56.236

balita diperoleh angka rasio Posyandu sebesar 29,09 per 1000 balita.

c. Kondisi Sanitasi Lingkungan

Kondisi sanitasi lingkungan tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 digambarkan

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.17 Kondisi Sanitasi Lingkungan Tahun 2012 dan 2013

No Indikator Realisasi

2012 Target 2013

Realisasi 2013

1 Cakupan jamban 85,72% 87% 82,7%

2 Cakupan rumah sehat 77,36% 77% 76,88%

3 Cakupan sarana air bersih 88,60% 91% 88,58%

4 Cakupan pengawasan sanitasi TTU, industri, TPM, TP3

84,41% 86% 80,45%

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

1) Cakupan jamban di Kabupaten Semarang mengalami penurunan dari tahun

2012 sebesar 85,72% menjadi 82,7% di tahun 2013. Cakupan rumah sehat

mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar 77,36% menjadi 76,88% di

tahun 2013. Menurunnya cakupan jamban disebabkan karena

meningkatnya pembangunan rumah di desa yang belum diikuti dengan

Page 125: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 108

pembuatan jamban. Sedangkan menurunnya cakupan rumah sehat

disebabkan karena:

a) Akselerasi pertumbuhan penduduk dengan proporsi pertumbuhan rumah tidak

sejalan;

b) Wilayah kerja yang luas tidak sebanding dengan jumlah tenaga pelaksana

pemeriksa yang ada sehingga cakupan pemeriksaan tidak seperti yang

diharapkan.

2) Cakupan sarana air bersih mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar

88,60%, menjadi 88,58% di tahun 2013. Angka ini belum memenuhi target

91% dan menurun capaiannya apabila dibandingkan cakupan tahun 2012.

Hal ini disebabkan karena:

a) Sebaran sarana air bersih di kabupaten semarang belum merata;

b) Masih banyak daerah-daerah karena letak geografis yang sulit

meningkatkan cakupan air bersihnya (Kecamatan Suruh, Bancak, Bringin

dan Susukan);

c) Banyak bangunan sarana air bersih yang sudah tua dan berlumut

sehingga menyebabkan kualitas air menurun (air menjadi berbau).

Dalam upaya meningkatkan cakupan sarana air bersih, di tahun 2013

melalui dana Tugas Pembantuan dari Ditjen Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan, telah dilaksanakan pembuatan tehnologi tepat

guna di 3 lokasi, yaitu Desa Bonomerto Kec. Suruh, Desa Semowo

Kecamatan Pabelan dan Desa Regunung Kecamatan Tengaran. Selain itu,

juga telah dilaksanakan rehab sumur sebanyak 100 unit di 10 desa, yaitu:

a) Desa Bejaten Kecamatan Pabelan

b) Desa Jembrak Kecamatan Pabelan

c) Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan

d) Desa Jatirejo Kecamatan Suruh

e) Desa Medayu Kecamatan Suruh

f) Desa Plumbon Kecamatan Suruh

g) Desa Suruh Kecamatan Suruh

h) Desa Sruwen Kecamatan Tengaran

i) Desa Bener Kecamatan Tengaran

j) Desa Butuh Kecamatan Tengaran

Page 126: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 109

3) Cakupan pengawasan sanitasi Tempat Tempat Umum (TTU), industri,

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat Penyimpanan dan

Pengelolaan Pestisida (TP3) mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar

84,41%, menjadi 80,45% di tahun 2013. Angka tersebut juga belum

memenuhi target yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena belum semua

puskesmas mempunyai tenaga sanitarian. Dari 26 puskesmas di Kabupaten

Semarang, masih ada 9 puskesmas yang belum mempunyai tenaga

sanitarian.

d. Kondisi pelayanan kesehatan

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Semarang

pemerintah daerah selalu berupaya untuk mengembangkan sarana pelayanan

kesehatan, baik dari segi kuantitas maupun pengembangan kualitas pelayanan

agar tercipta pelayanan prima di setiap institusi pelayanan kesehatan.

Tabel 4.18

Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Realisasi

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rasio Rumah Sakit

per satuan penduduk

Per 1000

penduduk 0,004 0,004 0,004 100,00

2 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per

satuan penduduk

Per 1000

penduduk 0,37 0,38 0,37 97,37

3

Rasio dokter per satuan penduduk

(dokter spesialis dan

dokter umum)

Per 1000

penduduk 0,24 0,21 0,26 123,81

4

Rasio tenaga medis

per satuan penduduk (dokter spesialis,

dokter umum dan

dokter gigi)

Per 1000

penduduk 0,37 0,3 0,31 103,33

5 Cakupan puskesmas % 136,84 136,84 136,84 100,00

6 Cakupan Puskesmas

Pembantu % 28,94 28,94 28,94 100,00

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

1) Pada tahun 2013 di Kabupaten Semarang terdapat 4 unit Rumah sakit,

yang terdiri dari 2 rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Ungaran dan RSUD

Ambarawa, dan 2 rumah sakit swasta yaitu RS Bina kasih dan RS Ken

Page 127: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 110

Saras. Rasio rumah sakit di Kabupaten Semarang sebesar 0,004 per 1000

penduduk. Jumlah puskesmas tahun 2013 di Kabupaten Semarang

sebanyak 26 puskesmas yang tersebar di 19 kecamatan, dengan jumlah

puskesmas perawatan sebanyak 12 puskesmas dan non perawatan

sebanyak 14 puskesmas. Puskesmas pembantu sebanyak 68 unit, Pos

Kesehatan Desa (PKD) sebanyak 155 unit, polindes sebanyak 27 unit, Balai

Pengobatan (BP) sebanyak 40 unit, Rumah Bersalin (RB) sebanyak 7 unit,

klinik sebanyak 12 unit, klinik perusahaan sebanyak 19 unit.

2) Total jumlah puskesmas, pustu, PKD, polindes, BP, RB, klinik dan klinik

perusahaan sebanyak 354 unit, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk

2013 sebanyak 947.317 jiwa diperoleh angka rasio sebesar 0,37 per 1000

penduduk atau 3,7 per 10.000 penduduk. Cakupan puskesmas sebesar

136,84% dan cakupan pustu sebesar 28,94%.

3) Cakupan rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Semarang menunjukkan

trend kenaikan dari tahun 2012 sebesar 26,58% menjadi 34,29% di tahun

2013, dan persentase cakupan rawat jalan di Kabupaten Semarang di

tahun 2013 sudah di atas target nasional sebesar 15%. Pelayanan

kesehatan di puskesmas dan jejaringnya yang bebas biaya dan mudah

diakses sehingga tingkat kunjungan di puskesmas cenderung mengalami

peningkatan.

4) Cakupan rawat inap di Puskesmas rawat inap Kabupaten Semarang

menunjukkan trend penurunan dari tahun 2012 sebesar 0,62% menjadi

0,56% di tahun 2013. Namun demikian cakupan yang dicapai belum bisa

memenuhi target sebesar 1,5%. Hal ini disebabkan karena sebagian besar

masyarakat yang sakit dan harus dirawat inap lebih memilih dirawat inap di

rumah sakit khususnya rumah sakit milik pemerintah dengan alasan antara

lain pelayanan yang diberikan lebih lengkap, disamping itu adanya

kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang dimana masyarakat

Kabupaten Semarang yang dirawat di kelas tiga tidak dikenakan biaya.

5) Jumlah kunjungan peserta Jamkesmas di Puskesmas (pelayanan kesehatan

strata 1) mengalami kenaikan dari tahun 2012 sebanyak 72.235 menjadi

123.830 kunjungan di tahun 2013.

Page 128: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 111

6) Pelayanan kesehatan pasien miskin melalui kegiatan Jaminan Kesehatan

Daerah (Jamkesda) tahun 2013 telah melayani sebanyak 8.308 pasien,

meningkat dibandingkan dengan tahun 2012, dimana pada tahun 2012

melayani sebanyak 4.078 pasien.

7) Selain UPTD Puskesmas, Dinas Kesehatan memiliki UPTD Laboratorium

Kesehatan Daerah (Labkesda) yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan

sampel bakteriologi lingkungan, parasitologi lingkungan, kimia lingkungan

dan sampel klinis. Kinerja UPTD Labkesda pada tahun 2013 dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.19

Kinerja UPTD Labkesda Tahun 2013

No

Jenis

Pemerik-saan

Indikator Kinerja Satu-

an

Reali-

sasi 2012

Target

2013

Reali-

sasi 2013

1 Pemeriksaan

Bakteriologi

Lingkungan

A Jumlah sampel MPN

coliform dan atau E

Coli air yang diperiksa

sampel 902 300 1472

B Jumlah sampel MPN coliform dan atau E

Coli makanan yang

diperiksa

sampel 32 200 66

2 Pemeriksaan

Parasitologi Lingkungan

Jumlah sampel tanah

yang diperiksa

sampel 0 2 0

3 Pemeriksaan

Kimia Lingkungan

A Jumlah sampel air

yang diperiksa

sampel 605 110 1200

B Jumlah parameter

yang diperiksa

Para-

meter

2667 330 4418

4 Pemeriksaan

klinis

A Jumlah pasien per

tahun

orang 612 500 564

B Jumlah sampel klinis

yang diperiksa

sampel 622 600 586

C Jumlah parameter yang diperiksa

Para-meter

1284 1800 1387

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2013

Dari 8 indikator kinerja Labkesda, target yang tidak tercapai adalah jumlah

pemeriksaan sampel tanah, pemeriksaan sampel makanan dan pemeriksaan

Page 129: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 112

sampel klinis. Tidak adanya pemeriksaan sampel tanah dikarenakan UPTD

Labkesda tidak mempunyai program khusus yang secara aktif melakukan

pengambilan dan pemeriksaan sampel tanah. Pemeriksaan sampel tanah

memang jarang dilakukan kecuali ada kejadian luar biasa misalnya wabah

kecacingan atau ada kegiatan penelitian. Pemeriksaan sampel makanan yang

ditargetkan 200 sampel hanya tercapai 66 sampel, hal ini dikarenakan ijin laik

sehat yang merupakan penyumbang utama pemeriksaan sudah tidak lagi

ditargetkan pendapatannya, sehingga mempengaruhi jumlah pemeriksaan

sampel makanan.

e. Kinerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Rumah

Sakit pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.20

Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013

No Urusan, Indikator

Kinerja

Satu-

an

Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1

Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

- Jamkesmas Pasien 6.241 5.897 6.685 113,36

- Jamkesda Pasien 888 1.388 1.425 102,67

Sumber: RSU Ungaran

Tabel 4.21 Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2012 dan 2013

No Urusan, Indikator

Kinerja

Satu-

an

Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1

Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin

- Jamkesmas Pasien 10.836 10.836 10.823 99,88

- Jamkesda Pasien 1.950 1.950 4.099 210,21

Sumber: RSU Ambarawa

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Semarang

yang diselenggarakan oleh RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa dapat dilihat

pada tabel capaian indikator pelayanan RS sebagai berikut:

Page 130: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 113

Tabel 4.22 Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2012 dan 2013

No Urusan, Indikator

Kinerja Satuan

Capaian 2012 Realisasi 2013

RSU

Ung

RSU

Amb

RSU

Ung

RSU

Amb

1 BOR (Bed Occupation Rate) % 72,9 72,3 78,4 72,6

2 LOS (Lenght of Stay) hari 4,6 5 4,5 5,1

3 TOI (Turn Over Internal) hari 1,4 1,8 1,0 1,7

4 BTO (Bed Turn Over) kali 72,5 56,20 79,2 58,1

5 GDR (Gross Death Rate) ‰ 23,4 43,01 20,3 35,5

6 NDR (Net Death Rate) ‰ 15,0 20,56 11,3 21,5

Sumber: RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa, Tahun 2013

Tabel di atas menunjukkan kinerja RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa

Tahun 2012 dan 2013 pada standar yang ideal. Hal ini dilihat pada

PERMENKES RI NO.1171/MENKES/PER/VI/2011 tanggal 15 Juni 2011 tentang

Juknis SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit)sebagai berikut:

1) Bed Ocupancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada

satu satuan tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya

tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang

ideal adalah 60-80%. Tabel di atas menunjukkan pada tahun 2013 BOR

RSUD Ungaran sebesar 78,4% dan RSUD Ambarawa sebesar 72,6% masih

dalam angka yang ideal. Sedangkan pada tahun 2012 BOR RSUD Ungaran

72,9% dan RSUD Ambarawa sebesar 72,3% mengalami kenaikkan

dibandingkan tahun 2013. Angka tersebut masih dalam angka yang ideal;

2) Average length of Stay (LOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien,

indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat

memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum nilai AVLOS yang

ideal antara 6-9 hari. Tabel di atas menunjukkan pada tahun 2013 LOS

RSUD Ungaran sebesar 4,5 hari dan RSUD Ambarawa sebesar 5,1 hari

masih dalam angka yang ideal. Sedangkan pada tahun 2012 RSUD

Ungaran sebesar 4,6 hari dan RSUD Ambarawa sebesar 5,0 hari masih

angka yang ideal;

3) Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak

ditempati dari telah diisi ke saat teriisi berikutnya. Nilai ideal TOI sebesar 1-

Page 131: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 114

3 hari. Tabel diatas menunjukkan pada tahun 2013 TOI RSUD Ungaran

sebesar 1,0 hari dan RSUD Ambarawa sebesar 1,7 hari masih dalam angka

ideal. Sedangkan pada tahun 2012 RSUD Ungaran sebesar 1,4 hari dan

RSUD Ambarawa sebesar 1,8 hari masih dalam angka ideal.

4) Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu

periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu

(biasanya dalam perode 1 tahun). Indikator ini memberikan gambaran

tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur. Idealnya dalam setahun 1

tempat tidur dipakai 40-50 kali. Pada tabel di atas menunjukkan pada

tahun 2013 RSUD Ungaran sebesar 79.2 kali dan RSUD Ambarawa sebesar

58,1 kali, nilai BTO kedua rumah sakit melebihi angka yang ideal;

Sedangkan pada tahun 2012, BTO RSUD Ungaran sebesar 72,5 kali dan

RSUD Ambarawa sebesar 56,2 kali. Dari kedua rumah sakit angka BTO

tahun 2012 dibandingkan tahun 2013 melebihi angka ideal. Hal ini terjadi

karena kunjungan pasien melebihi dari tempat tidur yang disediakan

terutama untuk kelas III. RSUD Ambarawa pada tahun 2014 telah

merencanakan penambahan tempat tidur untuk mengantisipasi tingginya

kunjungan pasien di kelas III sebanyak 75 tempat tidur, VIP sebanyak 19

tempat tidur.

5) Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk setap 1.000

penderita keluar rumah sakit. Nilai GDR seyogyanya tidak melebihi 45 pada

1.000 penderita keluar. Tabel diatas menunjukkan pada tahun 2013 RSUD

Ungaran sebesar 20,30/00 dan RSUD Ambarawa sebesar 35,50/00 masih

pada angka yang ideal. Sedangkan nilai GDR Tahun 2012 RSUD Ungaran

sebesar 23,40/00 dan RSUD Ambarawa sebesar 43,010/00. Dari kedua rumah

sakit angka GDR tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun

2013. Angka tersebut masih dalam angka yang ideal;

6) Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk

tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu

pelayanan dirumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolelir

adalah kurang dari 25 per 1.000. Tabel diatas menunjukkan pada tahun

2013 NDR RSUD Ungaran sebesar 11,30/00 dan RSUD Ambarawa sebesar

Page 132: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 115

21,50/00 masih pada angka yang ideal. Sedangkan nilai NDR tahun 2012

pada RSUD Ungaran sebesar 15,00/00 dan RSUD Ambarawa sebesar

20,570/00. Angka tersebut masih dalam angka yang ideal.

f. Prestasi urusan kesehatan

Prestasi urusan kesehatan 2013 diperoleh melalui berbagai ajang lomba,

antara lain:

1) Lomba Taman Obat Keluarga dengan hasil Desa Patemon Kecamatan

Tengaran sebagai juara 1 Tingkat Propinsi;

2) Mendapatkan piagam penghargaan dari Kementerian Kesehatan dalam

rangka Kemitraan Perusahaan tentang ASI Eksklusif, Reproduksi & Gizi

Pekerja di PT. Ungaran Sari Garmen (USG) Unit Congol.

3. Permasalahan dan Solusi

DINAS KESEHATAN

a. Permasalahan

Walaupun Program dan Kegiatan bidang kesehatan secara umum telah

mencapai sasaran, tetapi dalam beberapa hal masih terdapat permasalahan

yang selalu muncul dari tahun ke tahun angka Kematian Ibu Hamil/

Bersalin/Nifas menunjukan angka yang masih tinggi, hal tersebut disebabkan

antara lain:

1) Belum optimalnya pelaksanaan Standard Operasional Prosedur oleh tenaga

medis dalam penanganan persalinan ibu beresiko tinggi;

2) Kurang memadainya sarana dan prasarana alat kesehatan di Puskesmas;

3) Kurangnya pemahaman masyarakat/ibu hamil terhadap masalah kesehatan

pada masa kehamilan dan pasca melahirkan;

b. Solusi

Berdasarkan urgensi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal dan

berdasarkan urgensi alternatif strategi maka langkah selanjutnya adalah

menentukan prioritas strategi untuk mengatasi permasalahan di atas. Dari

permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan suatu prioritas strategis

untuk pemecahan masalah:

Page 133: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 116

1) Peningkatan kualitas SDM khususnya Tenaga Medis dengan

mengikutsertakan bidan pada Pelatihan Penanganan Gawat Darurat

Obstetri dan Neonatal, Pelatihan Asuhan Persalinan Normal, dan Pelatihan

Clinical Instructur;

2) Peningkatan Sarana Prasarana antara lain dengan melaksanakan kegiatan

rehab PKD di 7 lokasi yaitu di PKD Bringin Kec. Bringin, PKD Kalijambe Kec.

Bringin, PKD Kelurahan Kec. Jambu, PKD Nyatnyono Kec. Ungaran Barat,

PKD Polobogo Kec. Getasan, PKD Samban Kec. Bawen, PKD Sumberejo

Kec. Pabelan, dan pengadaan alat kesehatan PONED (Pelayanan Obstetri

Neonatus Essensial Dasar) untuk 6 puskesmas yaitu di Puskesmas Getasan,

Tengaran, Suruh, Kaliwungu, Bancak dan Sumowono;

3) Peningkatan Manajemen, yaitu dengan:

a) melaksanakan jejaring ibu bayi selamat dan Maternal Mortality Meeting

(M3) di tingkat kecamatan dan tingkat desa;

b) mengadakan penyuluhan antara lain tentang perawatan kehamilan,

perawatan persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir,

penyakit IMS, mitos yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan

dan nifas, serta perlunya memperoleh akte kelahiran setelah kelahiran;

c) mengadakan kegiatan kunjungan ke rumah oleh Petugas Kesehatan

untuk mematau kesehatan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi,

memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil

Kurang Energi Kronis (KEK) agar tidak terlahir bayi dengan kondisi Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR)/Berat Badannya dibawah 2.500 gram;

d) sosialisasi tentang cara perawatan bayi dan pemberian ASI eksklusif.

RSU AMBARAWA

a. Permasalahan

1) Aspek Sumber Daya Manusia

Keterbatasan tenaga yang menangani kegiatan peningkatan pelayanan

khgususnya pada beberapa unit pelayanan dan belum dimilikinya tenaga

Informasi Teknologi Billing.

2) Aspek Sarana dan Prasarana

Kurangnya alat kesehatan canggih.

Page 134: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 117

3) Aspek Manajemen

a) Masih kurangnya peraturan dan petunjuk teknis yang jelas dalam

persiapan melaksanakan BPJS;

b) Masih kurangnya pelatihan peningkatan kompetensi dalam rangka

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

4) Aspek Keuangan dan Perencanaan

Masih kurang lengkanya penginputan data dalam SIM-RS, sehingga data

rekam medis pasien tidak optimal, serta mengakibatkan terkendalanya

pelaporan pendapatan secara otomatis/komputerisasi.

5) Aspek Pelayanan

Kurang pahamnya pasien tentang prosedur pelayanan dan kelengkapan

persyaratan pasien dengan penjamin (Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dll).

b. Solusi

1) Aspek Sumber Daya Manusia

Diupayakan dengan memaksimalkan SDM yang ada dan mengusulkan ke

BKD Kabupaten serta pengadaan pegawai non PNS BLUD Rumah Sakit

Ambarawa.

2) Aspek Sarana dan Prasarana

Diusulkan penambahan sarana dan prasarana melalui dana APBD dan

APBN.

3) Aspek Manajemen

a) Diupayakan untuk mengadakan koordinasi dan konsolidasi secara

terpadu dari semua unsur pelayanan di lingkungan internal serta

eksternal;

b) Mengikutkan karyawan untuk mengikuti pelatihan atau melaksanakan in

house training bagi tenaga medis, paramedis dan non medis

menggunakan dana dari subsidi baik APBD I, APBD II, DAK maupun TP).

4) Aspek Keuangan dan Perencanaan

Data yang ada dibuat rekap manual, sehingga jika ada kendala dalam SIM-

RS data mudah ditelusuri.

5) Aspek Pelayanan

Untuk mengatasi masalah diatas, pihak RSUD Ambarawa menyediakan

Customer Service, menempelkan alur pelayanan dan menempelkan daftar

Page 135: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 118

kelengkapan persyaratan pasien dengan penjamin (Askes, Jamkesmas,

Jamkesda, dll).

Pencapaian kinerja sasaran dari 6 Program Belanja Langsung (5 program

subsidi dan 1 program urusan kesehatan) dan 11 kegiatan (9 kegiatan subsidi

dan 2 kegiatan kesehatan) tidak lepas dari kendala yang dihadapi. Diharapkan

dengan pencapaian indikator yang maksimal, RSUD Ambarawa dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga menjadi

lebih efisien dan efektif dan mampu memenuhi tuntutan dan harapan

pelanggan.

RSU UNGARAN

a. Permasalahan :

1) Aspek Sumber daya Manusia

Keterbatasan sumber daya dan tenaga (perawat, dokter, administrasi) yang

menangani pada kegiatan peningkatan pelayanan yang ada di beberapa

instalasi (15 instalasi/unit pelayanan) dan kegiatan pendukung pelayanan

(unit kerja).

2) Aspek Sarana dan Prasarana

a) Belum terpenuhinya alat medis dan non medis serta bangunan fisik,

penunjang pelayanan lainnya;

b) Belum adanya ruangan pendingin untuk jenazah (agar proses

pembusukan jenazah bisa diperlambat, untuk keperluan autopsi

jenazah);

c) Belum adanya lahan parkir yang memadai.

3) Aspek Manajemen

a) Kurangnya peningkatan pengetahuan SDM yang berkaitan dengan

peningkatan kualitas kinerja BLU;

b) Masih kurangnya sosialisasi pihak BPJS kepada masyarakat pada

umumnya dan pasien pada khususnya mengenai aturan yang berkaitan

dengan pedoman pelaksanaan pelayanan BPJS di rumah sakit.

4) Aspek Keuangan dan Perencanaan

Kurangnya pengetahuan dari SDM yang berkaitan dengan perencanaan dan

pengelolaan keuangan BLU.

Page 136: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 119

5) Aspek Pelayanan

Masih kurangnya sosialisasi kepada pelanggan (pasien) tentang prosedur

kelengkapan pelayanan kesehatan terhadap pasien dengan penjamin

(askes, jamkesmas, jamkesda).

b. Solusi

1) Aspek Sumber daya Manusia

Memaksimalkan SDM yang ada serta mengusulkan ke BKD Kabupaten.

2) Aspek Sarana dan Prasarana

a) Diusulkan penambahan sarana dan prasarana (bangunan fisik, alat

medis, non medis) melalui dana APBD II, APBD I, dan APBN;

b) Perlunya ruangan pendingin untuk jenazah (untuk keperluan autopsi

jenazah oleh pihak kepolisian);

c) Perlunya pengadaan/penambahan lahan (tanah) untuk parkir.

3) Aspek Manajemen

a) Mengusulkan untuk mengirimkan pegawai/karyawan untuk mengikuti

pelatihan bagi tenaga medis, paramedis dan non medis;

b) Untuk mengatasi masalah diatas seharusnya BPJS lebih proaktif dalam

melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga pasien yang akan

berobat di rumah sakit paham tentang alur pelayanan BPJS.

4) Aspek Keuangan dan Perencanaan

Perlunya pelatihan tentang manajemen dan pengelolaan keuangan dan

perencanaan.

5) Aspek Pelayanan

Perlunya sosialisasi pasien maupun pengunjung rumah sakit pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang prosedur pelayanan

dan kelengkapan persyaratan pasien dengan penjamin (askes, jamkesmas,

jamkesda), misalnya dengan memberikan brosur, pemasangan SOP, agar

setiap pasien yang berobat bisa melengkapi persyaratannya secara komplit.

Pencapaian kinerja sasaran dari 5 Program Belanja Langsung ( 4 program

subsidi dan 1 program kesehatan BLUD ) dan 7 kegiatan ( 5 kegiatan subsidi

dan 2 kegiatan kesehatan BLUD ) tidak lepas dari kendala yang dihadapi.

Diharapkan dengan pencapaian indikator yang maksimal, RSUD Ungaran

Page 137: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 120

dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga

menjadi lebih efisien dan efektif dan mampu memenuhi tuntutan dan harapan

pelanggan.

Page 138: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 121

C. Urusan Pekerjaan Umum

Pada dasarnya urusan Pekerjaan Umum dengan tolok ukur dukungan

infrastruktur berupa sarana dan prasarana fasilitas jalan/jembatan serta jaringan

irigasi turut berperan dalam keberhasilan pembangunan bidang ekonomi di suatu

daerah. Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, prasarana dan sarana dasar

permukiman merupakan modal penting masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

sosial ekonominya. Sedangkan pengembangan prasarana irigasi ditujukan untuk

mendukung ketahanan pangan dan penyediaan air untuk kepentingan persawahan.

1. Program dan Kegiatan

Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan

Umum dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Program dan kegiatan

yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum

Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

a. Dinas Pekerjaan Umum

1) Program pembangunan jalan dan jembatan, dengan kegiatan:

a) Pembangunan jalan;

b) Pembangunan jembatan;

c) Peningkatan Jalan Kabupaten;

d) Peningkatan Jalan Perkotaan;

e) Peningkatan Jalan Poros Desa;

f) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2) Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, dengan kegiatan

Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong;

3) Program pembangunan turap/talud/brojong, dengan kegiatan

pembangunan turap/talud/bronjong;

4) Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan kegiatan:

a) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan;

b) Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan;

c) Pengadaan Aspal untuk persediaan bantuan pemeliharaan jalan;

d) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

5) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong, dengan kegiatan

rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong;

Page 139: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 122

6) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan, dengan

kegiatan:

a) Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat;

b) Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan labolatorium

kebinamargaan.

7) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainnya, dengan kegiatan:

a) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi;

b) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi yang telah dibangun;

c) Pemberdayaan Petani Pemakai Air;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

8) Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan

sumber daya air lainnya, dengan kegiatan peningkatan konversi air tanah;

9) Program pengendalian banjir, dengan kegiatan rehabilitasi/ pemeliharaan

bantaran dan tanggul sungai;

10) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh,dengan

kegiatan:

a) Perencanaan pengembangan infrastruktu;

b) Pembangunan/peningkatan infrastruktur.

11) Program pembangunan infrastruktur perdesaaan, dengan kegiatan

Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan.

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainnya, dengan kegiatan Pemberdayaan petani pemakai air.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Pekerjaan Umum tahun 2013 dilaksanakan dengan anggaran

belanja langsung urusan sebesar Rp143.757.223.000,00 dapat terealisasi sebesar

Rp112.514.417.216,00 atau 78,27% (Rincian realisasi program dan

kegiatan terlampir).

Capaian target indikator sasaran Urusan Pekerjaan Umum tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan

pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan

Page 140: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 123

yang mendukungnya dalam tahun 2013. Kinerja Urusan Pekerjaan Umum yang

dicapai ditahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.23 Capaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan

Capaian 2012

2013

Target Realisasi %

1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

% 49,38 55,00 52,96 96,29

2 Rasio jaringan irigasi dalam

kondisi baik % 26,71 60,83 26,71 43,91

3

Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan

pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)

% 100,00 63,00 70,00 111,11

4

Panjang jalan kabupaten

dalam kondisi baik (kecepatan kend> 40 km/jam)

% 49,38 65,00 52,96 81,48

5

Panjang jalan yang memiliki

trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (lebar>1,5m)

% 23,00 23,00 23,10 100,43

6 Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air

tidak tersumbat

% 61,00 63,00 65,00 103,17

7 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

% 39,94 58,90 42,00 71,31

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum , 2013

a. Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik mencapai 52,96% atau 96,29% dari

target 55,00% dan mengalami kenaikan jika dibandingkan capaian tahun

2012 sebesar 49,38%.

Berdasarkan status pengelolaannya di Kabupaten Semarang terdapat

sepanjang 54.75 km jalan nasional, sepanjang 82,51 km jalan provinsi, dan

sepanjang 733,62 km jalan kabupaten (560,12 km jalan kabupaten non

perkotaan dan 172,50 km jalan perkotaan) serta sepanjang 715,00 km jalan

perdesaan (poros desa), sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 4.24 Status dan Panjang Jalan

Status Jalan Panjang (Km)

Jalan Nasional 54,75

Jalan Provinsi 82,51

Page 141: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 124

Status Jalan Panjang (Km)

Jalan Kabupaten : 733,62

- Jalan Perkotaan (Ungaran, Bergas, Ambarawa) – 144 Ruas

- Jalan Non Perkotaan - 102 Ruas

172,50

560,12

Jalan Poros Desa 715

Jumlah Total 1.585,88

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum , 2013

Tabel 4.25

Target dan Realisasi Kondisi Jalan Tahun 2012 dan 2013

Kondisi Realisasi 2012 Realisasi 2013

(%) (km) (km) %

Baik 49,38 362,23 388,51 52,96

Sedang 35,83 262,85 251,65 34,30

Rusak 14,39 108,54 93,46 12,74

Jumlah 100,00 733,62 733,62 100,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum , 2013

Pada tahun 2013, prasarana jembatan yang menjadi kewenangan Kabupaten

Semarang sejumlah 342 buah dengan panjang total 2.721,5 m. Pada tahun

2013 terdapat peningkatan jembatan dari jembatan kayu menjadi jembatan

beton sebanyak 3 buah dengan panjang 13,5 m. Panjang jembatan tersebut

dengan rincian sebagaimana tabel berikut

Tabel 4.26

Jenis, Jumlah, dan Panjang

Jenis Jembatan

Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah

(bh)

Panjang

(m)

Jumlah

(bh)

Panjang

(m)

Jembatan Beton 285 1.914,5 288 1.928

Jembatan Besi 51 780 51 780

Jembatan Kayu 6 27 3 13,5

Jumlah Total 342 2.721,5 342 2.721,5

Sumber: Dinas PekerjaanUmum, 2013

b. Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik mencapai 26,71% di bawah target

sebesar 60,83% dan jika dibandingkan tahun lalu capaiannya sama dengan

tahun 2013.

Page 142: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 125

Prasarana irigasi berupa bendung, bangunan air dan saluran. Saluran irigasi

terbagi dalam saluran irigasi teknis sepanjang 198.860 meter, saluran irigasi

semi teknis sepanjang 426.360 meter dan saluran irigasi sederhana sepanjang

mencapai 253.465 meter. Sementara prasarana bendung seluruhnya

berjumlah 439 buah. Areal sawah irigasi di Kabupaten Semarang adalah

32.952 Ha yang tersebar pada 675 Daerah Irigasi (DI), sebagaimana disajikan

pada tabel berikut:

Tabel 4.27 Jenis, Jaringan Irigasi, Panjang Saluran dan Areal Sawah Irigasi

Daerah Irigasi

(DI)

Tahun 2012 Tahun 2013

Juml

ah DI

Panjang Saluran

(m)

Areal Luas Sawah

Irigasi (Ha)

Jumlah

DI

Panjang Saluran

(m)

Areal Luas Sawah

Irigasi (Ha)

Teknis 37 200.660 10.740 37 198.860 10.740

Semi Teknis 403 427.410 15.820 399 426.360 15.721

Sederhana 240 255.465 6.517 239 253.465 6.491

Jumlah 680 883.535 33.077 675 883.535 32.952

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, 2013

Tabel 4.28 Target dan Realisasi Kondisi Irigasi Tahun 2012 dan 2013

Kondisi Realisasi 2012 Realisasi 2013

(%) (m) (m) %

Baik 39,94 352,884 220.324 25,10

Sedang 10,35 91.446 525.793 59,90

Rusak 49,71 439,205 131.668 15

Jumlah 100,00 883.535 877.785 100,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, 2013

c. Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk

(minimal dilalui roda 4) mencapai 70,00% melebihi dari target sebesar

63,00%, tapi menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu pencapaiannya

sebesar 100%;

d. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kendaraan>40)

mencapai 52,96% atau di bawah target sebesar 65,00% namun meningkat

jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 49,38%;

Page 143: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 126

e. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air

(lebar>1,5m) mencapai 23,10% di atas target sebesar 23,00% dan meningkat

jika dibandingkan dengan tahun lalu dari capaian sebesar 23,00%;

f. Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat mencapai

65,00% melebihi dari target sebesar 63,00% dan meningkat dari capaian

tahun lalu sebesar 61,00%;

g. Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik mencapai 42,00% atau di bawah

target sebesar 58,90%, meskipun meningkat jika dibandingkan dengan

capaian tahun lalu sebesar 39,94%.

Berdasarkan uraian diatas, terdapat capaian indikator Kinerja tahun 2013 yang

tidak mencapai target RPJMD. Hal-hal yang menyebabkan tidak tercapainya

target tersebut antara lain:

a. Kondisi ekstrim berupa curah musim hujan tinggi selama tahun 2013

menyebabkan badan jalan terutama pada tanah lempung (geologi labil)

mudah amblas akibat lalu lintas;

b. Penggunaan lahan irigasi untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan tol

dan alih fungsi lahan untuk kawasan terbangun sehingga mengurangi luas

sawah irigasi;

c. Berkurangnya sumber air untuk irigasi sehingga debit saluran tidak optimal

sehingga beberapa saluran tidak dilakukan pemeliharaan secara optimal

karena tidak teraliri optimal;

d. Aktivitas pembangunan di masyarakat yang meningkat dengan menggunakan

mobilitas (truck pembawa material) yang melebihi beban atau banyaknya

kendaraan khususnya angkutan barang yang melintas melebihi batas muatan

kelas jalan;

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan urusan pekerjaan umum

adalah sebagai berikut:

1) Untuk Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan, karena:

a) Gagal lelang, diantaranya:

Pembangunan Rumah Jabatan,

Page 144: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 127

Rehabilitasi Pemeliharaan ruas Jalan Lanjan-Bedono,

Rehabilitasi Jembatan Bangunan atas Rembes, dan

b) Kurang Waktu, diantaranya:

Pembangunan Jalan Lingkar Ungaran, dan

Penataan Alun-alun Sidomulyo.

2) Frekwensi curah hujan pada bulan Nopember lebih tinggi sebesar 20

hari hujan, intensitas yang tinggi sehingga mempengaruhi dan

menghambat pekerjaan pengaspalan, pasangan talud/saluran;

3) Banyaknya paket pekerjaan yang ada dan berlangsung dalam waktu

bersamaan, menyebabkan keterbatasan SDM yang tersedia serta jumlah

pekerja, Mandor, Kepala Tukang, tukang, sehingga Penyedia

Barang/Jasa mendatangkan pekerja dari luar Kabupaten Semarang.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja

telah diupayakan:

1) Mengusulkan kembali pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat

dilaksanakan pada APBD Penetapan tahun 2014;

2) Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran agar persetujuan dan

pengesahan dimulai lebih awal sekitar bulan September sehingga ada

kurun waktu cukup dalam mengerjakan paket-paket yang

berkontraktual;

3) Memperdayakan Sumber Daya Manusia yang ada dan meningkatkan

alokasi peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan:

Mengusulkan tambahan sarana mobilitas;

Menambah frekwensi/volume Pengawasan dengan diterapkan

pekerjaan Supervisi oleh Pihak III.

Page 145: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 128

D. Urusan Perumahan

Menurut Pasal 28 H amendemen UUD 1945 dan UU No 4 tahun 1992 bahwa

rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang dikembangkan untuk

meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat. Pembangunan perumahan tidak

hanya bersifat pembangunan perumahan dalam arti sempit, tapi juga meliputi

infrastruktur dasar perumahan permukiman, misal pembangunan sarana air bersih,

perbaikan fasilitas umum seperti pasar, dan juga perbaikan lingkungan sehingga

dapat tercipta perumahan permukiman yang sehat.

1. Program dan Kegiatan

Urusan perumahan pada tahun 2013 dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan

Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan program dan

kegiatan sebagai berikut:

a. Dinas Pekerjaan Umum

1) Program pengembangan perumahan, dengan kegiatan fasilitasi dan

stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu.

2) Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan:

a) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat miskin;

b) Perencanaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat miskin;

c) Penyediaan sarana dan prasarana lingkungan sehat permukiman.

3) Program Pemberdayaan komunitas Perumahan, dengan kegiatan Fasilitasi

pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis

masyarakat.

b. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran, dengan

kegiatan:

1) Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran;

2) Pemeliharaan sarana dan rasarana pencegahan bahaya kebakaran.

Page 146: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 129

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Perumahan yang dilaksanakan oleh 2 SKPD tersebut

menggunakan anggaran Belanja Langsung Urusan sebesar Rp45.690.827.000,00

dan terealisasi sebesar Rp38.098.222.446,00 atau 83,38% (Rincian realisasi

program dan kegiatan terlampir).

Capaian indikator kinerja Urusan Perumahan tahun 2013 dibandingkan

dengan targetnya dalam RPJMD seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.29

CapaianIndikator Kinerja Tahun 2013

No Uraian Satu

an

Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Persentase Rumah Tangga yang

menggunakan air bersih % 83,85 89,43 89,75 100,36

2 Persentase rumah tinggal bersanitasi

% 42,27 47,32 47,60 100,59

3 Rasio tempat pemakaman

umum per satuan penduduk % 89,08 90,19 90,00 99,79

4 Rasio rumah layak huni % 66,94 73,45 73,50 100,07

5 Rasio permukiman layak huni % 69,34 73,25 73,50 100,34

6 Lingkungan permukiman ha 20.325 20.620,00 20.950 101,60

7 Lingkungan permukiman kumuh ha 996 980,00 960 97,96

8 Rumah tangga pengguna listrik % 99,00 99,00 99,00 100,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, 2013

Indikator kinerja urusan perumahan ditunjukkan dengan tercukupinya

kebutuhan air bersih dan sanitasi lingkungan. Di tahun 2013 sebanyak 89,75%

persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih sedangkan tahun 2012

83,85%, atau meningkat sebesar 5,9%.

Persentase Rumah tinggal bersanitasi tahun 2013 sebesar 47,60% atau

meningkat 0,33% dibanding tahun 2012 sebesar 47,27%.

Page 147: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 130

Program Lingkungan Sehat Permukiman untuk Tahun 2013 terkait dengan

pembangunan dan peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana pelayanan

dasar masyarakat, dalam terpenuhinya kebutuhan air bersih dan sarana sanitasi

bagi masyarakat miskin dianggarkan 42 lokasi untuk sarana air bersih dan

sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin serta terbangunnya sarana dan

prasarana lingkungan sehat permukiman di 185 ruas jalan, 38 paket talud, 28

paket drainase dan 1 paket saluran (APBD II), 43 Ruas Jalan, 4 penataan

lingkungan,16 paket talud,1 paket drainase. Sedangkan untuk kegiatan fasilitasi

pembangunan prasarana dan sarana dasar permukiman berbasis masyarakat

pada tahun 2013 pada 31 BKM PNPM Perkotaan, 10 Desa PAMSIMAS reguler, 6

desa HIK dan 3 desa APBD, dan PPIP 15 Desa terdiri reguler I sebanyak 3 desa

dan reguler II sebanyak 12 Desa serta APBN Perubahan sebanyak 47 Desa.

Pembangunan perumahan tidak layak huni dilaksanakan melalui program

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementrian Perumahan

Rakyat dengan dana APBN dan Program Bantuan Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(Bansos RTLH) dari APBD Kabupaten Semarang. BSPS Tahun Anggaran 2013

dilaksanakan dalam satu tahap meliputi 5 desa di 2 kecamatan sebanyak 666

unit. Adapun program Bansos RTLH sebanyak 500 unit yang tersebar di 19

kecamatan.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terjadi terkait dengan urusan perumahan adalah sebagai

berikut:

1) Perencanaan urusan perumahan dan permukiman masih lemah belum

adanya dokumen kebijakan strategi tentang penataan ruang perumahan

dan permukiman sebagai pengendali pembangunan perumahan dan

permukiman;

2) Regulasi tentang perumahan masih lemah belum didukung dengan

peraturan perundang-undangan dengan jelas;

3) Indikator capaian perumahan dan permukiman perlu ditetapkan bersama

antar SKPD terkait;

Page 148: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 131

4) Belum optimalnya kualitas pelayanan publik perumahan permukiman;

5) Belum lengkapnya infrastruktur dasar permukiman sehingga belum tercipta

lingkungan yang sehat;

6) Belum tersedianya sistem data dan informasi akurat yang meliputi data-

data bencana;

7) Kurangnya sarana dan prasarana untuk penanganan bencana dan

penanggulangannya.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Penyusunan dokumen kebijakan strategi Perumahan Permukiman;

2) Penetapan Kebijakan, Strategi, dan Program Perumahan;

3) Standar Indikator Perumahan dan Permukiman perlu dirumuskan;

4) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat;

5) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat

miskin;

6) Perencanaan sarana dan prasarana lingkungan sehat permukiman,serta

perlunya koordinasi yang lebih intensif dengan instansi terkait dan

tersedianya data informasi bencana;

7) Mengajukan permintaan sarana dan prasarana untuk penanganan dan

penanggulangan bencana.

Page 149: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 132

E. Urusan Penataan Ruang

Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan, pemanfaatan dan

pengendalian pemanfaatan ruang. Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten

Semarang adalah untuk mewujudkan Kabupaten Semarang sebagai penyangga

Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan kawasan pertumbuhan berbasis industri,

pertanian dan pariwisata yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.

Penataan ruang Kabupaten Semarang disusun sesuai potensi dan

permasalahan baik internal maupun eksternal serta memperhatikan perencanaan

tata ruang pada tingkat yang lebih tinggi seperti RTRWN dan RTRW Provinsi Jawa

Tengah. Salah satu permasalahan dalam penataan ruang adalah adanya alih fungsi

lahan terutama lahan pertanian yang terjadi pada setiap tahun. Perubahan fungsi

lahan pertanian tersebut antara lain berubah fungsi menjadi lahan terbangun

terutama untuk perumahan, perdagangan dan industri.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan untuk mendukung urusan penataan ruang

dilaksanakan oleh 3 (tiga) SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Sekretariat Daerah pada tahun 2013,

sebagai berikut:

a. Dinas Pekerjaan Umum

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pengawasan Pemanfaatan Ruang;

2) Sosialisasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang;

2) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW;

3) Revisi Rencana Tata Ruang;

c. Sekretariat Daerah

Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan survey dan pemetaan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Page 150: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 133

Urusan Penataan Ruang dilaksanakan oleh 3 (tiga) SKPD dengan

anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp623.309.000,00 dapat terealisasi

sebesar Rp506.515.000,00 atau 81,26%. (Rincian realisasi program dan

kegiatan terlampir).

Capaian program dan kegiatan Urusan Penataan Ruang Tahun 2013,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.30 Capaian Indikator Kinerja Penataan Ruang Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan

% 55,00 65,00 57,00 87,70

2 Luas wilayah produktif Ha 43.597 43.707 43.485 99,50

3 Luas Wilayah industry Ha 1.677 1.789 1.705 95,30

4 Luas wilayah kebanjiran (Perkotaan)

Ha 0,60 0,16 0,60 375,00

5 Luas wilayah kekeringan Ha 4.100 4.085,00 4.029 98,63

6 Luas wilayah perkotaan Ha 8.560 8.684,29 8.624 99,30

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan BAPPEDA, 2013

a. Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan

Capaian rasio bangunan ber-IMB tahun 2013 naik sekitar 2,00%, terhadap

tahun 2012, tetapi lebih rendah dari target 65% yang sudah ditetapkan. Hal

ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam

perijinan pendirian bangunan dan semakin membaiknya pelayanan IMB yang

diberikan pemerintah daerah, baik pada Kabupaten maupun Kecamatan.

b. Luas Wilayah Produktif

Capaian Luas wilayah produktif tahun 2013 sebesar 43.485 ha, atau 99,50%

lebih rendah dari target dan menurun jika dibanding tahun 2012 sebesar

43.597 ha. Menurunnya jumlah lahan produktif ini terjadi karena kebutuhan

lahan masyarakat terutama untuk perumahan dan industri.

c. Luas Wilayah Industri

Luas wilayah industri tahun 2013 mencapai 1.705 ha, atau 95,30%, lebih

sedikt dari target tahun seluas 1.789 ha, dan mengalami peningkatan sekitar

Page 151: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 134

38 ha jika dibanding dengan realisasi tahun 2012 seluas 1.677 Ha.

Penambahan luasan industri disebabkan adanya penambahan lokasi industri

baru di Kecamatan Pringapus dan Kecamatan Tengaran.

d. Luas Wilayah Kebanjiran

Luas wilayah kebanjiran di wilayah perkotaan tahun 2013 mengalami kondisi

yang relative stagnan seluas 0,6 ha dibandingkan tahun 2012. Kondisi ini

karena banyak terjadinya bencana banjir karena fenomena curah hujan tinggi

yang terjadi secara makro.

e. Luas Wilayah Kekeringan

Luas wilayah kekeringan selama tahun 2013 sebesar 4.029 ha atau 98,63%

dari target tahun 2013 dan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012,

hal ini disebabkan adanya program reboisasi dan penanganan lahan kritis di

Kabupaten Semarang.

f. Luas Wilayah Perkotaan

Luas wilayah perkotaan tahun 2013 seluas 8.624 ha, atau 99,30%, lebih

sedikt dari target seluas 8.684,29 ha dan mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2012 luas wilayah perkotaan 8.560,29 ha. Hal ini

diakibatkan semakin bertambahnya kebutuhan lahan untuk perumahan,

perdagangan dan pariwisata (perhotelan dan fasilitas rekreasi) pada seluruh

wilayah perkotaan di Kabupaten Semarang.

Capaian indikator kinerja survey dan pemetaan dapat dilhat pada tabel

berikut:

Tabel 4.31 Capaian Indikator Kinerja Survey dan Pemetaan Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Capai

an

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1

Validasi Data Rupabumi Unsur Alam,

Fasilitasi Pengesahan dan Penaraan Jalan

Validasi Data

Penaraan Rupa Bumi Unsur Alam

1 buku

Lapo-ran

1 buah buku

laporan Rupa Bumi Unsur Alam

1 buah buku

laporan Rupa Bumi Unsur Alam

106,67

Terfasilitasinya

pengesahan nara jalan

5 buah nara

jalan/sarana umum

6 buah

jalan/sarana umum

Pembuatan &

pemasangan papan nama jalan

10 buah papan

nara jalan

10 buah papan

nara jalan

Sumber: Setda Bagian Tata Pemerintahan, 2013

Page 152: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 135

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan penataan

ruang adalah:

1) Masih kurangnya koordinasi dalam penataan ruang daerah, terutama dalam

hal perijinan pemanfaatan ruang;

2) Belum lengkapnya peraturan daerah tentang rencana detail tata ruang

perkotaan sebagai penjabaran RTRW Kabupaten Semarang;

3) Masih adanya kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang;

4) Masih kurangnya personil yang menangani penataan ruang daerah;

5) Terbatasnya Ruang Terbuka Hijau sebagai fasilitas/ruang Publik.

b. Solusi

Untuk mengatas permasalahan tersebut, beberapa upaya perbaikan yang

perlu dilakukan adalah:

1) Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan dan pengendalian

pemanfaatan ruang daerah melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang

Daerah (BKPRD);

2) Melengkapi regulasi peraturan daerah tentang rencana detail tata ruang

perkotaan;

3) Meningkatkan sosialisasi rencana tata ruang daerah dengan membuat

instrument sosialisasi yang efektif;

4) Peningkatan kemampuan personil yang menangani penataan ruang

daerah;

5) Pembangunan dan perawatan taman kota, diusahakan bisa menambah

ruang terbuka hijau di setiap tahunnya.

Page 153: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 136

F. Urusan Perencanaan Pembangunan

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang

tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah mengikuti sistem dan

mekanisme yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Konstruksi sistem perencanaan

pembangunan daerah ini disusun dalam era desentralisasi. Sejalan dengan

perubahan paradigma perencanaan pembangunan, Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

daerah telah mengakomodasi redesign sistem dan mekanisme perencanaan

pembangunan di daerah.

Perencanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan di Kabupaten Semarang

meliputi perencanaan umum (RPJPD, RPJMD, dan RKPD) dan perencanaan yang

bersifat khusus misalnya perencanaan pembangunan bidang ekonomi, bidang sosial

budaya, dan bidang kewilayahan.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan untuk mendukung urusan Perencanaan

Pembangunan yang dilaksanakan oleh 2 (dua) SKPD yaitu Bappeda dan

Sekretariat Daerah Bagian Tata Pemerintahan pada tahun 2013 sebagai berikut:

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

1) Program perencanaan, dengan kegiatan penyusunan dokumen

perencanaan SKPD

2) Program pengembangan data/informasi/statistik daerah, dengan kegiatan-

kegiatan:

a) Kegiatan penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah;

b) Pengolahan, updating, dan analisa data PDRB.

3) Program kerjasama pembangunan, dengan kegiatan-kegiatan:

a) Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga;

b) Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah.

Page 154: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 137

4) Program perencanaan pembangunan daerah, dengan kegiatan kegiatan-

kegiatan:

a) Penyusunan RKPD;

b) Koordinasi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban;

c) Penyusunan sistem perencanaan pembangunan daerah;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan

daerah.

5) Program perencanaan pembangunan ekonomi, dengan kegiatan-kegiatan:

a) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi;

b) Penyusunan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan

daerah.

6) Program perencanaan pembangunan sosial budaya, dengan kegiatan-

kegiatan:

a) Kordinasi perancanaan pembangunan sosial budaya;

b) Fasilitasi pengembangan desa inofatif;

c) Penyusunan RAD pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

d) Koordinasi pendidikan untuk semua.

b. Sekretariat Daerah

1) Program kerjasama pembangunan, dengan kegiatan-kegiatan:

a) Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga;

b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2) Program perencanaan pembangunan daerah, dengan kegiatan koordinasi

penyusunan laporan kinerja daerah (LPPD).

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Perencanaan Pembangunan dilaksanakan dengan anggaran

belanja langsung urusan sebesar Rp1.715.113.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp1.640.007.969,00 atau 95,62%. (Rincian realisasi program dan kegiatan

terlampir).

Cakupan realisasi program dan kegiatan Urusan Perencanaan

Pembangunan tahun 2013 seperti yang diuraikan di atas selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel berikut:

Page 155: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 138

Tabel 4.32 Capaian Indikator Kinerja Urusan

Perencanaan Pembangunan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang

telah ditetapkan dengan PERDA

buku - - - -

2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang

telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA

buku - - - -

3 Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang

telah ditetapkan PERKADA

buku 1 1 1 100

4 Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD

buku 1 1 1 100

Sumber: Bappeda, 2013

Secara umum capaian urusan perencanaan pembangunan pada tahun 2013

adalah sebagai berikut :

a. Tersedianya dokumen RKPD 2013 yang telah ditetapkan dengan Peraturan

Bupati sebagai pedoman dan arah kebijakan tahunan daerah;

b. Tersedianya program penjabaran RPJMD ke dalam RKPD Tahun Anggaran

2013;

c. Tersedianya data, profil daerah, statistik daerah, PDRB dan indikator ekonomi

daerah Kabupaten Semarang;

d. Tersusunnya LKPJ Bupati Semarang dan LPPD Tahun 2013;

e. Terfasilitasinya kerjasama, baik dengan daerah lain, pihak ketiga maupun

perguruan tinggi.

Berikut ini dapat kita lihat capaian indikator kinerja fasilitasi kerjasama

antar daerah dan pihak ketiga maupun perguruan tinggi.

Page 156: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 139

Tabel 4.33 Capaian Indikator Kinerja Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah, Pihak

Ketiga maupun Perguruan Tinggi Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Kerjasama Daerah MOU dan Perjanjian dengan Daerah lain, dunia usaha/pihak ketiga dan Perguruan Tinggi.

Kerjasama/MOU dan Perjanjian Kerjasama

20 Kerja-sama

16 Kerjasama (MOU dan Perjanjian

Kerjasama)

16 Kerjasama (MOU dan Perjanjian Kerjasama

100,00

Sumber: Setda – Bagian Tata Pemerintahan, 2013

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan Urusan Perencanaan Pembangunan

Daerah pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1) Lemahnya koordinasi dan belum konsisten terhadap program yang

berhubungan data dan informasi dalam melaksanakan pedoman

Perencanaan Pembangunan Daerah yang sudah ditetapkan;

2) Lemahnya pemahaman Pihak yang diajak kerjasama dalam hal mekanisme

kerjasama daerah, sehingga terkadang terjadi kekurang sinkronan

implementasi kerjasama;

3) Masih kurangnya tinjauan aspek kepentingan umum dan bisnis dari

pengusaha, pengawasan dan pengendalian dari Dinas/Instansi teknis pasca

implementasi kerjasama;

4) Masih kurang dipahaminya peran penting penyusunan pelaporan sebagai

bahan evaluasi serta landasan dalam perencanaan pembangunan, yang

mengakibatkan penyajian data dari masing-masing SKPD tidak valid.

Penyusunan buku laporan yang hampir sama mengakibatkan kejenuhan

bagi penyaji data dari masing-masing SKPD;

5) Penyelesaian permasalahan-permasalahan bidang pemerintahan tidak

optimal sehingga muncul permasalahan baru lagi yang membuat semakin

sulitnya SKPD terkait untuk berkoordinasi memberikan upaya penyelesaian.

Page 157: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 140

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, upaya tindak lanjut yang telah

dilakukan adalah:

1) Meningkatkan koordinasi, konsistensi dan komitmen dengan SKPD dalam

penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;

2) Pengefektifan Rapat Koordinasi lintas dinas/instansi guna mengoptimalkan

output kerjasama;

3) Pemantapan peran dan fungsi pengawasan serta pengendalian kegiatan

kerjasama melalui rapat koordinasi lintas sektoral;

4) Perlunya keterpaduan dalam penyusunan pelaporan ditingkat SKPD,

sehingga tidak terjadi tumpang tindih antar Instansi yang membutuhkan

informasi/laporan. Hal ini dapat diawali dengan langkah koordinasi tiap

SKPD yang mengampu laporan untuk menjadi 1 (satu) sajian data yang

bisa digunakan sebagai laporan.

5) Koordinasi lintas sektor secara intens diantara SKPD dengan instansi terkait

dan Kecamatan serta perlu peningkatan untuk membangun kerjasama

yang kuat dengan BPS sehingga akan mendapat hasil updating data yang

akurat dan valid.

Page 158: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 141

G. Urusan Perhubungan

Kabupaten Semarang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah dan

menjadi daerah penyangga dari Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi yang

berfungsi sebagai pusat pertumbuhan. Pembangunan dan pengembangan yang

terjadi di Kabupaten Semarang dipengaruhi beberapa hal antara lain karakteristik

penduduk dan karakteristik wilayah yang terinteraksi dengan kabupaten/kota

lainnya, sehingga dalam konsepsi transportasi menimbulkan bangkitan dan tarikan

perjalanan yang terwujud dalam pergerakan orang dan barang dalam wujud lalu

lintas pada jaringan jalan.

Dalam memfasilitasi kebutuhan mobilisasi masyarakat untuk melakukan

kegiatannya, kebutuhan akan transportasi menjadi sangat diperlukan. Transportasi

yang ada di wilayah Kabupaten Semarang sangat tergantung pada transportasi

jalan, sehingga dapat dikatakan transportasi jalan merupakan urat nadi transportasi

di Kabupaten Semarang, sehingga penanganan transportasi jalan tidak boleh

sepotong-potong dan dapat terintegrasi dengan baik.

Jaringan jalan Kabupaten Semarang saat ini memiliki panjang mencapai

1.585,88 km. Jaringan jalan ini terbagi atas 54,75 km merupakan jalan nasional,

82,51 km merupakan jalan provinsi, 733,62 km merupakan jalan kabupaten dan

715,00 km merupakan jalan poros desa. Selain itu pada jaringan jalan tersebut juga

terdapat jembatan yang memiliki bentang panjang keseluruhan mencapai 2.721,5

meter.

Kedudukan dan fungsi sarana dan prasarana jalan yang sedemikian

pentingnya menjadikan infrastruktur jalan ini harus dikelola secara baik secara

manajerial maupun konstruksi. Pengelolaan akan dapat berjalan dengan baik

apabila didukung dengan manajemen lalu lintas yang baik.

Permasalahan Lalu Lintas yang dialami Kabupaten Semarang dari tahun ke

tahun cenderung sama yaitu kemacetan lalu lintas terutama pada ruas jalan

Ungaran-Bawen dengan titik-titik kemacetan pada lokasi industri, di pasar Babadan

dan pasar Karangjati, Ruas jalan Bawen-Jambu dengan titik kemacetan di Pasar

Ambarawa, Ruas jalan Bawen-Salatiga dengan titik kemacetan pada area Tuntang

dan Rawa Pening, daerah Tengaran dan Pringapus. Dan pada tahun 2013 akibat

adanya kegiatan/proyek peningkatan jalan nasional di sepanjang jalan arteri dimulai

Page 159: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 142

dari perbatasan kota Ungaran - Semarang sampai dengan pertigaan Bawen juga

menambah tingkat kemacetan yang ada di Kabupaten Semarang.

Kebanyakan kendaraan yang melintasi jalan-jalan utama Kabupaten

Semarang bersifat melintas atau tidak ada keterkaitan langsung dengan Kabupaten

Semarang. Pada sisi lain, pergerakan lokal juga cukup tinggi terutama pada simpul-

simpul kegiatan industri dan perdagangan. Kapasitas jalan yang ada sudah tidak

mampu untuk menampung volume lalu lintas. Selain kemacetan lalu lintas,

permasalahan yang dialami adalah moda transportasi jalan raya yang saat ini sudah

tidak menarik lagi bagi masyarakat dengan alasan berdesakan, panas, lambat, tidak

efektif, mahal serta berbagai alasan lain.

Pemerintah Kabupaten Semarang untuk menangani urusan perhubungan

dan komunikasi informatika berencana untuk menambah Sub Terminal sebagai

peningkatan pelayanan akan tempat menaikan dan menurunkan orang/barang,

sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas. Selain itu guna

mendukung pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) maka dibangun shelter pada titik-

titik potensial untuk masyarakat naik/turun, sehingga diharapkan dengan adanya

BRT dapat merangsang masyarakat kembali mau menggunakan angkutan umum.

Diharapkan dengan berkurangnya volume kendaraan pribadi di jalan, maka akan

berdampak pada berkurangnya kemacetan lalu lintas. Selain itu penambahan

rambu-rambu lalu lintas diharapkan juga dapat meminimalkan resiko terjadinya

kecelakaan dan kemacetan lalu lintas.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan untuk mendukung urusan Perhubungan yang dilaksanakan

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013 sebagai

berikut:

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan

kegiatan-kegiatan berupa:

1) Perencanaan pembangunan prasaranan dan fasilitas perhubungan;

2) Sosialisasi kebijakan dibidang perhubungan;

3) Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat;

Page 160: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 143

4) Kegiatan Evaluasi kinerja jaringan Jalan;

5) Kegiatan Penyusunan Inventarisasi kebutuhan dan ketersediaan Fasilitas

lalulintas.

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, dengan

kegiatan-kegiatan berupa:

1) Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor;

2) Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan;

3) Rehabilitasi/Pemeliharaan Apiil, Rambu, Halte dan RPPJ.

c. Program peningkatan pelayanan angkutan, dengan kegiatan berupa:

1) Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang;

2) Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya;

3) Pengumpulan dan analisis data base pelayanan jasa angkutan;

4) Koordinasi dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan Orang;

5) Koordinasi dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan Brang;

6) Pelayanan Perijinan Angkutan Orang;

7) Pelayanan Perijinan Angkutan Barang;

8) Pelayanan pengelolaan perparkiran;

9) Posko Angkutan Lebaran.

d. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, dengan kegiatan

pembangunan halte bus, taxi gedung terminal.

e. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan kegiatan berupa:

1) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas;

2) Pengadaan marka jalan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Perhubungan dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung

urusan sebesar Rp2.790.649.000,00, dan terealisasi sebesar Rp2.447.949.516,00

atau 87,72%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir).

Capaian program dan kegiatan Urusan Perhubungan tahun 2013 dapat

dilihat pada Tabel berikut:

Page 161: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 144

Tabel 4.34 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan

Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

Orang 5.423.676 9.262.479 5.237.613 56,55

2 Rasio ijin trayek % 0,00015 1,2 0,97 80,83

3 Jumlah uji kir angkutan umum

Kendaraan

2.392 2.894 16.673 576,12

4 Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/ Terminal Bis

Terminal

A

1 (Termi-

nal B 1 0 -

Terminal C

4 4 6 150,00

5 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

% 0,0048 0,0053 1,54 29,06

6 Jumlah orang/barang terangkut angkutan umum

Orang 5.423.676 9.237.377 5.237.613 56.70

Ton 125.060 - - -

7 Jml org/brg melalui dermaga/

terminal per tahun

Org 5.423.676 9.237.377 5.237.613 56.70

Ton 125.060 - - -

8 Angkutan darat % 0,00048 0,0185 1,46 7.891

9 Kepemilikan KIR angkutan umum

Kendaraan

1.520 7.826 9.247 118,16

10 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

Menit 30 30 30 100,00

11 Pemasangan Rambu-rambu Buah 510 650 729 112,15

Sumber: Dishubkominfo, 2013

Dari tabel Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2013, rata-rata

kurang dari target. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor berikut ini :

a. Jumlah arus penumpang angkutan umum tahun 2013 sebanyak 5.237.613

orang menurun dibanding tahun 2012 dan di bawah target tahun 2013

sebanyak 9.262.479 orang. Menurunnya jumlah penumpang angkutan umum

ini disebabkan jumlah angkutan umum berkurang, karena beralihnya moda

transportasi dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi;

b. Ijin Trayek yang dikeluarkan Dishubkominfo Kabupaten Semarang tahun 2013

sebanyak 195 ijin dengan target sebesar 201 ijin. Jumlah ini lebih rendah

dibandingkan tahun 2012 dikeluarkan sebanyak 241 ijin. Hal ini dikarenakan

banyak kendaraan umum yang diplathitamkan karena antara pemasukan dan

Page 162: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 145

biaya operasional tidak seimbang. Pengusaha angkutan merugi karena jumlah

penumpang semakin turun sehingga mempengaruhi jumlah pemasukan yang

diterima;

c. Jumlah uji KIR Angkutan Umum tahun 2013 sebanyak 16.673 kendaraan lebih

tinggi dibandingkan realisasi 2012 dan target 2013. Pada tahun 2013 dari

jumlah KBWU 10.274 seharusnya melakukan uji 2 kali dalam satu tahun

(10.274 x 2 = 20.548 KBWU), adapun realisasi yang melakukan uji 16.673

kendaraan. Hal ini dikarenakan terdapat kendaraan yang melakukan numpang

uji ke daerah lain, mutasi keluar dan keterlambatan uji;

d. Terminal Bawen pada tahun 2013 belum berubah kelas menjadi Tipe A karena

masih dalam proses pembangunan yang direncanakan akan selesai pada

tahun 2015.

e. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan tahun 2013 adalah 1,54% lebih

tinggi dari target RPJMD sebesar 0,0053%. Hal ini disebabkan pertambahan

panjang jalan yang jauh lebih banyak dibanding jumlah kendaraan yang ada;

f. Jumlah orang yang terangkut angkutan umum tahun 2013 adalah 5.237.613

orang. Tidak tercapainya target dikarenakan peralihan moda transportasi dari

kendaraan angkutan umum ke kendaraan pribadi. Untuk barang tidak dapat

terdata karena sejak tahun 2001 Jembatan Timbang yang ada di Kabupaten

Semarang sudah menjadi kewenangan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Provinsi Jawa Tengah;

g. Realisasi Angkutan Darat tahun 2013 sebesar 1.169 Ijin (terdiri dari Ijin usaha

sebanyak 217 dan Penning sebanyak 952) lebih tinggi dibandingkan tahun

2012 dan target 2013 (800 Ijin) karena adanya perpanjangan ijin usaha yang

berlaku selama 5 (lima) tahun, misalnya pengajuan ijin usaha pada Tahun

2008 harus diperbaharui pada tahun 2013;

h. Kepemilikan KIR Angkutan Umum tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan target

tahun 2013, tetapi lebih tinggi dibandingkan tahun 2012. Hal ini disebabkan

karena adanya pertambahan kendaraan baru, mutasi masuk dari daerah lain

serta numpang uji dari daerah lain;

i. Untuk pencapaian target pendapatan bidang perhubungan secara keseluruhan

tercapai sebesar 105,45%, kecuali untuk retribusi pelayanan parkir di tepi

jalan umum dan retribusi terminal yang masih di bawah target. Capaian

Page 163: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 146

pendapatan dari retribusi dapat dijelaskan pada tabel dan grafik sebagai

berikut:

Tabel 4.35 Capaian Target Pendapatan Bidang Perhubungan

Tahun 2012-2013

No Jenis Retribusi Capaian 2012

(Rp)

Tahun 2013

Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan

Umum

125.018.000 904.868.000 88.591.000 9,79

2 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

998.308.230 980.097.000 1.091.592.300 111,37

3 Retribusi Pengen-dalian Menara

Telekomunikasi

591.439.000 789.384.000 1.692.122.000 214,36

4 Retribusi Mobil derek 3.680.000 4.640.000 4.640.000 100,00

5 Retribusi Terminal 359.322.750 423.314.000 395.390.750 93.40

6 Retribusi Tempat

khusus Parkir 107.548.000 - - -

7 Retribusi Ijin Trayek 36.112.400 47.500.000 47.557.800 100,12

8 Fasilitas Umum 36.000.000 36.000.000 39.600.000 110,00

Jumlah 2.257.428.380 3.185.805.000 3.359.493.850 105,45

Sumber: Dishubkominfo, 2013

j. Secara keseluruhan retribusi bidang perhubungan dapat memenuhi target

pendapatan. Tetapi jika di lihat per retribusi terdapat 2 retribusi yang tidak

memenuhi target, yaitu Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dan

Retribusi Terminal.

Alasan tidak tercapainya target pendapatan adalah sebagai berikut:

1) Pendapatan parkir tepi jalan umum tidak memenuhi target dikarenakan

Retribusi parkir di tepi jalan umum karena adanya kenaikan target

pendapatan tetapi di lapangan juru parkir tidak bersedia memenuhi target

baru yang ditentukan, karena tidak sesuai dengan pendapatan di lapangan

dan adanya perbaikan jalan sehingga mengurangi pendapatan juru parkir,

dan masih ada beberapa juru parkir yang hasil pendapatannya disetor ke

lingkungan setempat;

2) Pendapatan terminal tidak dapat memenuhi target dikarenakan pendapatan

terminal sangat tergantung pada jumlah angkutan umum (AKDP, Angdes,

Page 164: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 147

Angkot) yang masuk ke terminal. Jumlah angkutan yang masuk ke terminal

mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 326,9% dibandingkan

tahun 2012, yaitu dari 453.125 kendaraan pada tahun 2012 menjadi

138.598 kendaraan pada tahun 2013.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang timbul pada pelaksanaan program dan kegiatan pada

tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1) Anggaran

Pagu anggaran yang ada sangat terbatas, di mana kebutuhan akan sarana

prasarana baru (rambu, RPPJ, marka, guard rail, dsb) maupun kebutuhan

pemeliharaan (traffic light, terminal, halte, dsb) sangat tinggi sehingga

menjadi kendala dalam penanganan karena kebutuhan pengadaan dan

pemeliharaan lebih tinggi daripada ketersediaan anggaran daerah untuk

menangani.

2) Personil/SDM

a) Personil yang mendukung tupoksi saat sangat kurang bila dibandingkan

dengan kebutuhan penanganan dan pelaksanaan kegiatan;

b) SDM teknis yang ada sangat terbatas dan personil yang ada sebagian

besar berpendidikan SD s.d SMU (yaitu PNS berpendidikan SD s.d SMU

73 dari jumlah total 100 PNS);

c) Keterbatasan tenaga penguji yang bersertifikat. Saat ini hanya terdapat

4 (empat) orang tenaga penguji. Hal ini berakibat tidak bisa dilakukan

aplaus/shift sehingga terjadi kerepotan ketika salah satu personil ada

yang tidak hadir/tidak masuk;

d) Keterbatasan pegawai yang memiliki keahlian sertifikasi barang/jasa,

selain terbatas, ada beberapa pegawai yang masa berlaku sertifikasinya

sudah habis dan belum diperpanjang. Hal ini mengakibatkan beban

berlebih dan terbagi konsentrasi pekerjaan di mana 1 (satu) orang

pegawai bisa merangkap menjadi panitia pengadaan barang/jasa lebih

dari satu kegiatan. Sedangkan di sisi lain beban pekerjaan rutin

kedinasan tetap harus dilaksanakan.

Page 165: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 148

3) Sarana dan prasarana

a) Sarana mobilitas sebagian kurang layak karena sudah melampui umur

ekonomis yang berakibat pada tingginya biaya perawatan (70%

kendaraan yang ada sudah berumur lebih dari 10 tahun);

b) Terbatasnya ruangan kerja sesuai dengan kebutuhan;

c) Masih kurangnya penyajian database dalam rangka menunjang

perencanaan teknis dan program pembangunan sarana dan prasarana

d) Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan,

komunikasi dan informatika:

- Belum terpenuhinya fasilitas jalan berupa rambu-rambu, marka dan

pagar pengaman di wilayah Kabupaten;

- Masih banyak jalan yang belum dilengkapi pagar pengaman (guard

rail);

- Traffic Light / APILL banyak yang sudah usang/sering troubel;

- Fasilitas pejalan kaki banyak yang tidak memenuhi syarat;

- Masih dibutuhkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

e) Terbatasnya ruang milik jalan menyebabkan rendahnya kapasitas

pengembangan jaringan jalan, sehingga tidak dapat mengejar laju

pertumbuhan kendaraan yang mengakibatkan meningkatnya tingkat

kemacetan;

f) Masih tingginya titik kemacetan dan rawan laka lantas meliputi:

- Pasar di tepi jalan raya (Semarang – Bawen)

- Perusahaan/pabrik dengan karyawan yang cukup besar.

g) Permasalahan lalu lintas terkait sarana dan prasarana jalan:

- Banyak simpang yang belum memenuhi standar geometrik jalan;

- Gate untuk jalan tol di kota Ungaran;

- Gangguan samping jalan (parkir truk di tepi jalan, angkutan berhenti

sembarangan, dll);

- Belum tertatanya kawasan Bandungan.

h) Masih lemahnya koordinasi antar instansi terkait (ORGANDA, Polres,

dsb).

4) Keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan terutama adalah pelaksanaan

dalam masa anggaran perubahan karena DPPA baru disahkan pada tanggal

30 Oktober 2013.

Page 166: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 149

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang telah dan akan

dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Anggaran

a) Mengusulkan penganggaran sesuai kebutuhan;

b) Mengusulkan anggaran ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi

dengan mengajukan proposal pembangunan.

2) Personil/SDM

a) Mengusulkan penambahan personil ke Bupati Cq. BKD;

b) Mengirimkan pegawai untuk mengikuti diklat/kursus/ujian pengadaan

barang dan jasa dalam rangka menambah jumlah pegawai yang

bersertifikat;

c) Mengoptimalkan SDM yang ada dan mempersiapkan SDM untuk

mengikuti sertifikasi Pengujian guna regenerasi dan penambahan

personil yang bersertifikat;

d) Mengikutsertakan pegawai Dishubkominfo pada setiap pelatihan

ataupun Bimbingan Teknik untuk peningkatan SDM yang dilaksanakan

oleh Pemerintah Kabupaten Semarang untuk mensiasati anggaran

bimtek yang terbatas.

3) Sarana dan Prasarana

a) Mengusulkan tambahan sarana mobilitas;

b) Pembangunan/perluasan gedung untuk menambah ruang kerja;

c) Penyusunan data base dalam bentuk Sistem Informasi Manajeman

(SIM) guna kemudahan akses dan penyajian;

d) Memenuhi kebutuhan fasilitas lalu lintas secara bertahap sesuai

prioritas;

e) Berkoordinasi dengan instansi terkait (DPU) Peningkatan kapasitas jalan

melalui pelebaran jalan serta membangun jaringan jalan baru dengan

memprioritaskan pada wilayah perkotaan yang padat lalu lintas;

f) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mengurangi kemacetan

di berbagai titik jalan di Kabupaten Semarang.

Page 167: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 150

4) Mengoptimalkan waktu yang tersedia. Hal ini dilaksanakan dengan

melaksanakan kegiatan dengan hitungan hari kalender, sehingga pada

beberapa hari libur tetap dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan.

Page 168: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 151

H. Urusan Lingkungan Hidup

Penyelenggaraan urusan Lingkungan Hidup ditujukan untuk pemanfaatan

sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan. Hal ini karena permasalahan

lingkungan hidup timbul seiring dengan kemajuan segala bidang, termasuk

kemajuan dunia usaha baik usaha rumah tangga, industri, pertambangan, pertanian

dan perumahan, sehingga mutlak memerlukan kesadaran dan partisipasi dari segala

pihak. Saat ini dirasakan masih kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia

usaha dalam implementasi pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

1. Program dan Kegiatan

Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup tahun 2013 dilaksanakan oleh

Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Lingkungan Hidup melalui program/kegiatan,

antara lain sebagai berikut:

a. Dinas Pekerjaan Umum

1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan

kegiatan:

a) Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan;

b) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana

persampahan;

2) Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan kegiatan:

a) Penataan RTH;

b) Pemeliharaan RTH.

b. Badan Lingkungan Hidup

1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan

kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan

persampahan.

2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup,

dengan kegiatan:

a) Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura;

b) Koordinasi penilaian langit biru;

c) Pemantauan Kualitas Lingkungan;

Page 169: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 152

d) Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup;

e) Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih;

f) Koordinasi penyusunan AMDAL;

g) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan

hidup.

3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan

kegiatan:

a) Koordinasi pengelolaan konservasi SDA;

b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi

SDA.

4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup, dengan kegiatan Pengembangan data dan informasi

lingkungan;

5) Program Peningkatan Pengendalian Polusi, dengan kegiatan:

a) Pengujian emisi udara akibat aktivitas industri;

b) Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Lingkungan Hidup dilaksanakan dengan anggaran belanja

langsung urusan sebesar Rp9.551.620.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp8.872.884.357,00 atau 92,89%. (Rincian realisasi program dan kegiatan

terlampir)

Capaian indikator program dan kegiatan Urusan Lingkungan Hidup seperti

yang diuraikan di atas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.36 Capaian Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan

Capaian 2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Persentase penanganan

sampah % 79,26 79,05 79,55 100,63

2 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan

penduduk

% 0,215 0,21 0,64 304,76

3 Persentase penduduk

berakses air minum % 71,18 77,24 79,29 102,65

4 Persentase luas permukiman yang tertata

% 53,87 48,64 55,64 114,39

Page 170: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 153

No Uraian Satu

an Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

5 Cakupan Pantauan

Pencemaran status mutu air Titik 19 9 21 233,33

6 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan

sumber mata air

Ha 14,00 14,00 48,50 346,43

7 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan

amdal, UKL-UPL, SPPL

Pelaku

ush

21 13 16 123,08

8 Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

akibat adanya dugaan Pencemaran dan/atau

Kerusakan LH Penegakan

hukum lingkungan

Ka-sus

12 10 11 110,00

Sumber: Badan Lingkungan Hidup dan DPU, 2013

a. Persentase penanganan sampah tahun 2013 sebesar 79,55% lebih tinggi

dibanding capaian tahun 2012 yang sebesar 79,26%. Capaian tahun 2013 di

atas target yang ditetapkan sebesar 79,05%.

Dalam mencapai Sasaran Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan

sampah pada kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan

Persampahan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang tahun 2013

melaksanakan pembangunan dermaga dan Jalan TPA Blondo, Pengadaan

Kontainer 3 unit, Revitalisasi TPS 12 lokasi TPS dan Perluasan TPA Blondo

Zona II 1450 m2, serta terlaksananya Pengangkutan sampah permukiman

Operasional di 15 kecamatan dan 105 TPS.

Volume sampah yang masuk ke TPA Blondo rata-rata ±309 m³/hari sehingga

volume sampah yang diproses di TPA Blondo mencapai ±114.183 m³.

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk pada tahun

2013 sebesar 0,64% meningkat dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 0,215%,

dan di atas target tahun 2013 yang sebesar 0,21%.

b. Melalui kegiatan penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana air

bersih, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air minum pada

tahun 2013 sebesar 79,29% naik dibanding tahun 2012 sebesar 71,18%,

angka ini melebihi target 2013 yaitu 77,24%.

Page 171: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 154

c. Persentase luas pemukiman tertata sebesar 55,64% meningkat 1,77%

dibanding tahun 2012 sebesar 53,87%, dan di atas target 2013 sebesar

48,64%.

d. Cakupan pantauan pencemaran status mutu air pada 21 titik di tahun

2013 lebih tinggi apabila dibanding dengan tahun 2012 sebesar 19 titik.

Dan diatas target yang telah ditetapkan sebesar 9 titik.

Tabel 4.37 Cakupan Pantauan Pencemaran Air Tahun 2012-2013

No Lokasi (Titik Pantau) Tahun 2012 Tahun 2013

1

2

3

Sungai(Air Sungai)

Perusahaan/Pabrik (Air Limbah)

Rumah Warga(Air Bersih/Sumur)

2 Titik

13 Titik

4 Titik

8 Titik

7 Titik

6 Titik

Jumlah 19 Titik 21 Titik

Sumber: BLH, 2013

e. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air Tahun

2013 sebesar 48,50 Ha lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun

2012 sebesar 14 Ha.

f. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, SPPL tahun

2013 sebanyak 16 perusahaan, lebih rendah dari tahun 2012 yang 21

perusahaan. Tapi masih diatas target yang telah ditetapkan sebesar 13

perusahaan. Data Pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL,

SPPL Tahun 2013 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.38 Pengawasan Pelaksanaan Dokumen Lingkungan Tahun 2013

NO NAMA USAHA ALAMAT USAHA

JENIS USAHA DOKUMEN

LINGKUNGAN

(1) (2) (3) (4)

1 PT. Pepsi Cola Kec. Ungaran Minuman Ringan UKL-UPL

2 PT. Nada Surya

Tunggal Kec. Pringapus Tekstil UKL-UPL

3 Karaoke Monalisa Kec. Bandungan Tempat Karaoke UKL-UPL

4 PT. Coca-cola Kec. Bawen Minuman Ringan UKL-UPL

5 PT. Nesia Pan Pasifik Kec. Tengaran Garment UKL-UPL

Page 172: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 155

NO NAMA USAHA ALAMAT

USAHA JENIS USAHA

DOKUMEN

LINGKUNGAN

(1) (2) (3) (4)

6 PT. Sinar Sosro Kec. Bergas Minuman Teh UKL-UPL

7 PT. Bawen Mediatama

Kec. Bawen Percetakan

Koran UKL-UPL

8 PT. Matrik Indo

Global Kec. Bawen Garment UKL-UPL

9 Bengkel Udin Kec.Jambu Bengkel SPPL

10 PT. Taruna Kusuma

Purinusa Kec. Bawen

Kapas

Kecantikan UKL-UPL

11 PT. Makmur Alam

Sentosa Kec. Tengaran Pengolahan Kayu UKL-UPL

12 CV. Vina Arya Furniture

Kec. Bergas Furniture UKL-UPL

13 PT. Diatron Kec. Bergas Jual Beli Bahan

Kimia Tekstil UKL-UPL

14 PT. Basiliea Kec. Bergas Bordir,Printing

Pakaian Garment UKL-UPL

15 PT. Atlas Laundry Kec. Bergas Pencucian

Pakaian Garment UKL-UPL

16 Hotel & Restoran

Citra Dewi Kec. Bandungan Hotel & Resto UKL-UPL

Sumber: BLH, 2013

g. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau kerusakan LH penegakan hukum lingkungan tahun

2013 sebanyak 11 kasus lebih rendah dibanding tahun 2012 sebesar 12

kasus. Data Penanganan Fasilitasi Penyelesaian kasus lingkungan Tahun

2013 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.39 Fasilitasi Penyelesaian Kasus Lingkungan Tahun 2013

NO. MASALAH YANG DIADUKAN JUMLAH

PENGADUAN STATUS

(1) (2) (3) (4)

1 Bau dari Wc SPBU 44.505.08 1 Selesai

2 Peternakan Ayam Petelur Sdr.Pranata,

Dsn.Gebug, Desa Kalisidi, Ungaran Barat 1 Selesai

3 Kasus Java Inn Bandungan 1 Selesai

4 Dampak Pencemaran Udara PT. Pinako Rotary

Permai 1 Selesai

5 Dampak Bau PT. Satria Perkasa Kec. Bergas oleh PT. Kurios Utama

1 Selesai

Page 173: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 156

NO. MASALAH YANG DIADUKAN JUMLAH

PENGADUAN STATUS

(1) (2) (3) (4)

6 Aduan Kelompok Pemelihara Sungai (OPSI)

kepada Sido Muncul 1 Selesai

7 Asap hitam PT. Semarang Multicons 1 Selesai

8 Bau dari PT. Berselingk Cipta Persada 1 Selesai

9 Dugaan Pencemaran limbah Rumah Sakit Ken Saras

1 Selesai

10 Penambangan Liar Galian C Desa Nyatnyono 1 Selesai

11 Penimbunan Tanah Jalan Semarang-Bawen 1 Selesai

Sumber: BLH, 2013

h. Melalui berbagai upaya perbaikan lingkungan hidup yang terus menerus,

maka pada tahun 2013 telah berhasil meningkatkan peringkat Kabupaten

Semarang dalam penilaian Adipura tingkat Provinsi Jawa Tengah yaitu

peringkat 11 dibandingkan peringkat 19 pada tahun 2012.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang masih dihadapi dalam urusan lingkungan hidup adalah

sebagai berikut:

1) Adanya pengaduan masyarakat tentang kurangnya Tong Sampah pemilah

dan atau Tempat Pembuangan Sampah dilingkungan sekitar perumahan

warga;

2) Adanya penambangan liar yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah;

3) Baku mutu emisi udara dari kegiatan industri yang melebihi ambang batas

normal;

4) Baku mutu air limbah dari kegiatan industri yang melebihi ambang batas

normal yang boleh dibuang ke sungai;

5) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dan pelaku usaha tentang

pentingnya pengelolaan lingkungan hidup;

Page 174: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 157

6) Masih kurangnya ketaatan para pelaku usaha/kegiatan industri dalam

melaksanakan pemantauan dan pengelolaan lingkungan tempat

usaha/kegiatan industri.

b. Solusi

1) Melaksanakan pengadaan tong sampah dan atau tempat pembuangan

sampah untuk Menambah Tempat Pembuangan Sampah;

2) Memberikan peringatan tertulis serta memberikan teguran untuk

melaksanakan reklamasi daerah penambangan liar;

3) Meningkatkan intensitas pengawasan terhadap sumber pencemaran udara,

khususnya yang tidak bergerak/cerobong asap serta melakukan uji emisi

udara tidak bergerak;

4) Melakukan pengawasan, pengecekan dan pengujian mutu air limbah

kegiatan industri;

5) Melaksanakan sosialisasi tentang pengelolaan Lingkungan hidup terhadap

pelaku usaha dan masyarakat sekitar industri;

6) Meningkatkan pengawasan dan pengecekan langsung ditempat

usaha/kegiatan industri.

Page 175: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 158

I. Urusan Pertanahan

Penyelenggaraan urusan Pertanahan ditujukan untuk peningkatan tertib

admnistrasi pertanahan di Kabupaten Semarang, baik menyangkut fasilitasi alih

fungsi lahan, penetapan lokasi, tukar menukar tanah Pemerintah Daerah,

penyelesaian permasalahan tanah lainnya serta fasilitasi pengadaan tanah untuk

kepentingan umum dan kepentingan instansi pemerintah.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Pertanahan pada Tahun 2013 dilaksanakan

oleh 2 SKPD yaitu Sekretariat Daerah Bagian Tata Pemerintahan serta DPPKAD,

dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD

sebagai berikut:

a. Sekretariat Daerah - Bagian Tata Pemerintahan

Program Urusan Perumahan pada Sekretariat Daerah Bagian Tata

Pemerintahan adalah Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan

dan pemanfaatan tanah dengan kegiatan berupa Penataan penguasaan,

pemilikan, penggunaan dan penyuluhan hukum pertanahan serta

pemanfaatan tanah.

b. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah

Program Urusan Perumahan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Dan Aset Daerah adalah Program Penataan penguasaan, pemilikan,

penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan kegiatan berupa Penataan

penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Pertanahan dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung

urusan sebesar Rp975.542.000,00 dan terealisasi sebesar Rp497.069.030,00

atau 50,95%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pertanahan adalah

sebagai berikut:

Page 176: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 159

a. Terfasilitasinya penanganan permohonan alih fungsi, pemindahtanganan

atas tanah Pemerintah Kabupaten Semarang di 27 Kelurahan dan

Penyelesaian permasalahan pertanahan lainnya sebanyak 36 laporan;

b. Termonitornya pelaksanaan dan pelunasan setoran hasil lelang eks bengkok di

27 Kelurahan, 6 Kecamatan dan 86 Desa /Kelurahan;

c. Terlaksananya penyuluhan dibidang pertanahan kepada aparat kecamatan se-

Kabupaten Semarang serta terpenuhinya pendapatan lelang bengkok pada

tahun 2013 sebesar Rp1.911.347.200,00 dari target sebesar

Rp1.611.046.000,00 atau 118,6%.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program dan kegiatan

dalam urusan Pertanahan ada beberapa hal yang dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Pembebasan lahan untuk kepentingan umum terkadang terkendala dalam

penentuan kesepakatan harga dengan masyarakat;

2) Proses birokrasi dalam pelepasan lahan yang menyangkut kepemilikan

lahan instansi vertikal terkadang cukup panjang, sehingga implementasi

kegiatan terkadang menjadi terhambat;

3) Keterbatasan SDM yang dimiliki dibidang pertanahan (baik dari segi jumlah

maupun kemampuan);

4) Proses sertifikat di Badan Pertanahan Nasional yang cukup rumit dan

disamakan dengan mengurus oleh pihak swasta dan masih lemahnya

administrasi pengelolaan tanah Pemda (data, sertifikasi serta pengamanan

lahan).

b. Solusi

Solusi yang telah diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah:

1) Pendataan ulang aset Pemerintah Kabupaten Semarang secara periodik

guna mengetahui perkembangan aset yang dimiliki;

Page 177: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 160

2) Peningkatan koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional guna

mempercepat proses pelepasan lahan;

3) Perlunya penambahan jumlah personel di bidang pertanahan serta jumlah

peralatan pendukung serta perlu adanya pelatihan SDM secara berkala.

Page 178: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 161

J. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

1. Latar Belakang

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2

Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang No.

18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten

Semarang, termasuk didalamnya Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang, dinyatakan bahwa Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah merupakan unsur pelaksana otonomi

daerah di bidang kependudukan dan catatan sipil, yang dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

a. Kedudukan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang No. 2 Tahun 2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang

merupakan unsur pelaksana pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

Semarang melalui Sekretaris Daerah.

b. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang

mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di

bidang kependudukan dan catatan sipil, kemudian untuk menyelenggarakan

tugas pokok tersebut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Semarang mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis dibidang administrasi kependudukan;

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang administrasi kependudukan; dan

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati.

Page 179: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 162

c. Kewenangan

1) Mengoordinasikan penyelenggaraan administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil;

2) Melakukan pengaturan teknis penyelenggaraan administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

3) Melakukan pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil;

4) Melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di bidang

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

5) Mengelola dan menyajikan data kependudukan dan pencatatan sipil

berskala kabupaten.

3. Program dan Kegiatan

Jumlah penduduk Kabupaten Semarang sampai dengan 31 Desember

2013 tercatat 983.529 jiwa terdiri dari 497.227 laki-laki dan 486.302 perempuan,

dibandingkan pada Tahun 2012 tercatat 992.759 jiwa terdiri dari 501.846 laki-laki

dan 490.913 perempuan sehingga jumlah penduduk mengalami penurunan, hal

ini dipengaruhi oleh proses pendaftaran/registrasi masyarakat tentang LAMPID

(Lahir/mati/pindah datang dan pindah keluar) serta proses pembersihan data

ganda yang merupakan dampak dari penerapan e-KTP yang mewajibkan setiap

warga negara mempunyai NIK (Nomor Induk Kependudukan) tunggal sehingga

dapat menekan adanya kepemilikan data ganda.

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2013 dilaksanakan oleh

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Untuk mewujudkan target yang

direncanakan, maka program dan kegiatan (Belanja Langsung tidak termasuk

Belanja Program Umum/Rutin SKPD) adalah Program Penataan Administrasi

Kependudukan, yang dijabarkan melalui kegiatan-kegiatan:

a. Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu;

b. Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (membangun, updating, dan

pemeliharaan);

c. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kependudukan;

d. Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan;

Page 180: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 163

e. Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat;

f. Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil;

g. Sosialisasi kebijakan kependudukan;

h. Pengelolaan dan Pemeliharaan Dokumen Pencatatan Sipil;

i. Peningkatan Pelayanan publik Pendaftaran Penduduk;

j. Peningkatan Pelayanan publik Pencatatan Kelahiran dan Kematian;

k. Peningkatan Pelayanan publik dlm bidang Kependudukan (Akte Perkawinan,

Perceraian, Pengesahan dan pengakuan Anak);

l. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dilaksanakan oleh 1 (satu) SKPD

yaitu Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil dengan anggaran Belanja Langsung

sebesar Rp3.168.326.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.632.442.208,00

atau terserap 83,09%. Adapun realisasi anggaran program dan kegiatan urusan

wajib Kependudukan dan Catatan Sipil seperti yang diuraikan di atas seperti

terlampir.

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Kependudukan dan

Catatan Sipil disajikan dalam tabel, berikut:

Tabel 4.40 Capaian Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No. Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rasio penduduk ber KTP

persatuan penduduk % 88,84 90,00 88,00 97,00

2 Kepemilikan akte kelahiran per

1000 penduduk orang 569 834 561 69,00

3 Rasio pasangan berakte nikah % 71,47 57,00 80,00 131,00

4 Rasio bayi berakte kelahiran % 100,00 100,00 100,00 100,00

5 Kepemilikan KTP orang 621.233 668.601 666.915 99,75

6 Ketersediaan database

kependudukan skala provinsi % 100,00 100,00 100,00 100,00

7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

% 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ,2013

Page 181: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 164

a. Dari data tersebut terlihhat bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten

Semarang telah memiliki KTP dimana tercatat jumlah penduduk yang berumur

tujuh belas tahun ke atas (wajib memiliki KTP) berjumlah 762.060 orang,

sedangkan penduduk yang telah memiliki KTP sebesar 666.915 orang,

sehingga penduduk yang telah memenuhi ketentuan wajib KTP sebesar

99,75%;

b. Capaian kepemilikan administrasi kependudukan yang merupakan

pelaksanaan kebijakan fungsi perlindungan sosial Urusan Kependudukan dan

Catatan Sipil tahun 2012 dan 2013 terlihat dalam tabel:

Tabel 4.41 Jumlah Kepemilikan KTP dan KK

Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Tahun

2012 2013

1 Kepemilikan KTP Org/penduduk 621.233 666.915

2 Kepemilikan KK Org/penduduk 300.789 312.789

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Semarang, 2013

Tabel 4.42

Penerbitan Dokumen Administrasi Kependudukan Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan 2012 2013

1 KTP Lembar 223.863 83.760

2 KK Lembar 93.500 24.924

3 Akta Kelahiran Lembar 16.589 24.974

4 Akta Kematian Lembar 1.956 2.572

5 Akta Perkawinan Lembar 780 744

6 Akta Perceraian Lembar 104 102

7 Akta Pengakuan anak lembar - -

8 Akta Pengesahan anak lembar 7 22

9 Akta Pengangkatan anak lembar 9 10

10 Akta Perubahan nama lembar 14 23

11 Kutipan II Akta Kelahiran WNI lembar 545 512

Page 182: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 165

No Uraian Satuan 2012 2013

12 Kutipan II Akta Kelahiran WNA lembar - -

13 Kutipan II Akta Kematian WNI lembar 4 2

14 Kutipan II Akta Kematian WNA lembar - -

15 Kutipan II Akta Perkawinan WNI lembar 16 22

16 Kutipan II Akta Perkawinan WNA lembar - -

17 Kutipan II Akta Perceraian WNI lembar 6 3

18 Kutipan II Akta Perceraian WNA lembar - -

Sumber: Dispendukcapil, tahun 2013

Dari tabel tersebut terlihat penerbitan KTP mengalami penurunan

dibanding tahun 2012 disebabkan karena telah diterimanya KTP Elektronik

oleh masyarakat.

Sedangkan penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan akte Kelahiran

mengalami peningkatan dibanding tahun 2012, disebabkan karena beberapa

faktor yaitu:

1) Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya KTP dan akta-akta

catatan sipil khususnya akta kelahiran;

2) Pemberlakuan sanksi keterlambatan dalam pengurusan akte kelahiran

apabila melampaui batas waktu 1 (satu) tahun telah dihapus berdasarkan

keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XI/2013 tanggal 30 April

2013 khususnya pasal 32 ayat (2) Undang-undang 23 tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan tidak mempunyai kekuatan hokum;

3) Belum semua instansi terkait mewajibkan syarat adanya akte kelahiran

dalam berbagai kepentingan.

c. Realisasi jumlah kepemilikan akte tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam tabel:

Tabel 4.43 Jumlah Kepemilikan Akte Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Tahun

2012 2013

1 Kepemilikan akte kelahiran orang 564.450 589.424

2 Kepemilikan akte perkawinan orang 3.854 4.598

Page 183: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 166

No Uraian Satuan Tahun

2012 2013

3 Kepemilikan akte perceraian orang 374 425

4 Kepemilikan akte pengangkatan anak orang 41 51

5 Kepemilikan akte ganti nama orang 41 64

6 Kepemilikan akte kematian orang 3.394 5.966

7 Kepemilikan akte pengakuan dan

pengesahan anak orang 148 159

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Semarang, 2013

Dari jumlah penduduk 983.529 jiwa menurut catatan Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil sebanyak 589.424 orang telah memiliki akte kelahiran, atau

tiap 1000 penduduk terdapat 599 orang yang memiliki akte kelahiran.

Meskipun angka tersebut belum mencapai target, namun dibanding tahun

2012 secara umum kesadaran masyarakat Kabupaten Semarang atas

kepemilikan akte kependudukan mengalami peningkatan.

d. Pemerintah Kabupaten Semarang telah melaksanakan Program Nasional

Penerapan e-KTP yang dilaksanakan sejak Bulan Maret 2012 ditandai dengan

pelaksanakan perekaman awal e-KTP bertempat di Kecamatan Ambarawa

yang diawali oleh Bupati Semarang beserta Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat

dan anggota DPRD Kabupaten Semarang yang berdomisili di Ambarawa.

Tabel 4.44 JUMLAH PEREKAMAN e-KTP TAHUN 2013

NO URAIAN SATUAN TAHUN 2013 CAPAI-

AN TARGET REALISASI

1 WAJIB REKAM e-KTP orang 643.808 666.915 103,6

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Semarang, 2013

Target pelaksanaan perekaman e-KTP di Kabupaten Semarang sampai dengan

31 Desember 2013 sebanyak 643.808 orang wajib e-KTP, dan terealisasi

rekam wajib e-KTP yang telah dilaksanakan melalui proses perekaman (sidik

jari dan retina mata) adalah sebanyak 666.915 atau 103,6%

Adapun realisasi penerimaan pendapatan dari pelayanan administrasi

kependudukan catatan sipil tahun 2012 dan 20123 terlihat dalam tabel:

Page 184: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 167

Tabel 4.45 Penerimaan Retribusi Pelayanan Administrasi Kependudukan

Tahun 2012-2013

No Dokumen REALISASI

2012 Target 2013

Realisasi

2013 %

1 Kartu Tanda

Penduduk (KTP) Gratis Gratis Gratis -

2 Kartu Keluarga (KK) Gratis Gratis Gratis -

3 Retribusi SKPLN (Rp) 134.950.000 125.050.000 113.750.000 90,96

4 Retribusi SKDLN (Rp) 245.000 300.000 175.000- 58,33

5 Retribusi SKTT (Rp) 1.700.000 3.000.000 1.700.000 56,67

6 Retribusi SKTS (Rp) 765.000 1.500.000 295.000- 19,67

7 Jasa Pelayanan Capil 56.860.000 47.775.000 55.370.000 115,90

8 Pendapatan Denda

Retribusi Jasa Umum 671.490.000 270.000.000 340.855.000 126,24

9 Pendapatan lain-lain - 350.000 350.000 100,00

TOTAL 866.010.000 447.625.000 512.495.000 114,49

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Semarang, 2013

Dari tabel tersebut terlihat bahwa realisasi Pendapatan tahun 2013

(Retribusi+Denda+Penerimaan lainnya) dalam rangka pelayanan administrasi

kependudukan dari target sebesar Rp447.625.000,00 yang ditetapkan DPPA

TA. 2013 terealisasi sebesar Rp512.495.000,00 (over target sebesar

Rp64.870.000,00).

Sedangkan pada Tahun 2012 target pendapatan sebesar Rp576.370.000,00

dapat terealisasi sebesar Rp866.010.000,00 (over target sebesar

Rp289.640.000,00).

5. Prestasi

Prestasi yang dicapai berkaitan Pelaksanaan Penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan.

Penghargaan juga diberikan kepada Bupati Semarang melalui Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang karena telah berhasil

dan lulus dalam rangka Pelaksanaan Penerapan Standar Mutu Management atau

sering disebut ISO 9001 : 2008 (sertifikat penghargaan terlampir).

Page 185: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 168

6. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terjadi/terkait dengan urusan Kependudukan dan Catatan

Sipil secara umum adalah sebagai berikut:

1) Kurangnya pemahaman masyarakat akan arti pentingnya kepemilikan

Dokumen Administrasi Kependudukan;

2) Masih ada penduduk yang belum melaksanakan rekam e-KTP dikarenakan

Jompo/termasuk kaum difable.

b. Solusi

Guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut pada tahun 2014 akan

dilakukan dengan strategi pemecahan masalah sebagai berikut:

1) Sosialisasi tentang kewajiban penduduk untuk melaporkan setiap peristiwa

penting dan peristiwa kependudukan yang dialaminya;

2) Melaksanakan kegiatan pelayanan jemput bola rekam e-KTP dengan Mobil

Keliling bagi kaum Jompo dan atau kaum difablel

Page 186: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 169

K. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

ditujukan untuk mendorong terciptanya partisipasi dan kemandirian masyarakat,

kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan anak di semua bidang

pembangunan dalam mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat di

semua lapisan tanpa membedakan gender dan memperhatikan hak-hak anak

dengan sasaran meningkatnya pemberdayaan perempuan.

Secara umum peningkatan kualitas hidup perempuan di berbagai bidang

telah memperoleh hasil positif, namun demikian masih diperlukan peningkatan

posisi dan peran perempuan terutama pada bidang strategi. Pada tahun 2012 kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 131 kasus sedangkan pada

tahun 2013 terjadi sebanyak 112 kasus atau terjadi penurunan 19 kasus atau

14,50%, dari keseluruhan kasus tersebut terdiri dari kasus terhadap anak 41 kasus

dan terhadap perempuan mencapai 71 kasus.

Dalam upaya pengarusutamaan gender dilakukan kegiatan sosialisasi

pengarusutamaan gender, peningkatan jejaring dengan dinas instansi terkait,

lembaga swasta lainnya antara lain LSM dan lembaga swasta lainnya. Sedangkan

dalam upaya penanganan perlindungan anak telah dibentuk forum anak di tingkat

kabupaten maupun di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Bergas, Pringapus,

Bawen, Ambarawa,Tengaran, Suruh, getasan dan Bancak. Selain itu dalam rangka

mendukung Kabupaten/Kota Layak Anak yang telah dicanangkan oleh Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga telah dibentuk Desa Layak

Anak yang meliputi: Desa Gogik, Desa Kalongan, Desa Bergas Kidul, Desa

Gondoriyo, Desa Wonorejo, Desa Asinan, Desa Bejalen, Desa Jetis, Desa Gemawang

dan Desa Wonoyoso.

Pada tahun 2013 bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

telah mendapatkan dua penghargaan yaitu:

1. Penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE) kepada Bupati Semarang sebagai

Kepala Daerah yang memiliki komitmen dalam upaya mewujudkan kesetaraan

gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

2. Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak tingkat Pratama.

Page 187: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 170

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan dalam penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2013 dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Sekretariat

Daerah Bagian Kesejahteraan Rakyat sebagai berikut:

a. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan,

dengan kegiatan Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan

gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak,

dengan kegiatan-kegiatan:

a) Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan;

b) Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan

perempuan (P2TP2);

c) Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan

perempuan dan anak;

d) Pengembangan system informasi dan gender.

3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, dengan

kegiatan Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak

kekerasan.

b. Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Rakyat

1) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak,

dengan kegiatan-kegiatan:

a) Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan;

b) Pengembangan system informasi gender dan anak.

2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, dengan

kegiatan Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan di daerah.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan

dengan anggaran belanja langsung sebesar Rp943.434.000,00 dan terealisasi

Page 188: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 171

sebesar Rp934.485.200,00 atau 99,05%. (Rincian Realisasi Program dan

Kegiatan terlampir).

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak terlihatdalamtabelsebagai berikut:

Tabel 4.46 Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No. Uraian Satuan Capaian

2012

2013 %

Target Realisasi

1. Persentase partisipasi

perempuan di lembaga

pemerintah (%)

% 7,86 5,42 7,46 137,64

2. Rasio KDRT (%) % 0,047 0,015 0,039 38,46

3. Persentase tenaga kerja di

bawah umur (%) % 0,712 0,970 0 0

4. Partisipasi angkatan kerja

perempuan (%) % 78,80 27,75 82,18 296,14

5. Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan

dan anak dari tindak

kekerasan (%)

% 19,080 0,025 0,008 32,00

Sumber: Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan, 2013

a. Sosialisasi pengarusutamaan gender dan perlindungan anak bagi 19 orang

kader PUG di kecamatan, 19 orang TP PKK, 32 orwan/ormas dan 5 orang

toma dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang kesetaraan

gender pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

b. Kegiatan Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan dilakukan dengan

mengadakan pelatihan Anggaran Responsif Gender (ARG) bagi 29 SKPD, 19

kecamatan dan 22 orwan. Dari kegiatan ini diharapkan ada 5 SKPD

percontohan yang melaksanakan Anggaran Responsif Gender (ARG) yaitu

Badan KB dan PP, Bappeda, Disnakertransos, Dispendukcapil dan Kecamatan

Ungaran Barat;

c. Kegiatan fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan

Perempuandan Anak (P2TP2A) melalui sosialisasi penanganan kekerasan

Page 189: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 172

(KDRT) di 4 Kecamatan Jambu, Banyubiru, Pringapus, dan Pabelan sebagai

pesertanya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tim penggerak PKK.

Penanganan permasalahan terkait dengan pemberdayaan perempuan antara

lain kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), trafficking dan korban

pemerkosaan. Permasalahan yang timbul di tahun 2013 sebanyak 112 kasus

terdiri atas kekerasan terhadap anak sebanyak 41 kasus (kekerasan fisik 24

kasus, kekerasan seksual 15 kasus, penelantaran 2 kasus, dan trafficking 0

kasus), dan kekerasan terhadap perempuan sebanyak 71 kasus (kekerasan

fisik 50 kasus, kekerasan seksual 6 kasus, dan kekerasan psikis 15 kasus);

d. Untuk mendukung Kabupaten Semarang menuju Kabupaten Layak Anak selain

telah dibentuk pengurus Forum Anak Tingkat Kecamatan juga telah dilakukan

sosialisasi Kecamatan Layak Anak di 4 kecamatan yaitu: Kecamatan Tengaran,

Kecamatan Suruh, Kecamatan Getasan dan Kecamatan Bancak. Untuk

mendukung Kecamatan Layak Anak dibentuklah 10 Desa Layak Anak yang

meliputi Desa Gogik, Desa Kalongan, Desa Bergas Kidul, Desa Gondoriyo,

Desa Wonorejo, Desa Asinan, Desa Bejalen, Desa Jetis, Desa Gemawang dan

Desa Wonoyoso;

e. Kegiatan fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan

dengan memberikan bantuan, pendampingan dan pemulihan terhadap tindak

kekerasan dari 112 kasus yang mendapat bantuan dana operasional sebanyak

25 kasus. Dari 25 korban tersebut ada 10 orang yang mendapat bantuan

pasca korban kekerasan.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam Urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak ada beberapa permasalahan, antara lain:

1) Belum optimalnya fungsi P2TP2A di Tingkat Kecamatan dalam menangani

kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak;

2) Masih ada sebagian masyarakat yang tidak melaporkan kasus KDRT baik

terhadap perempuan dan anak;

Page 190: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 173

3) Masih kurangnya komitmen dan dukungan kebijakan pemerintah

kabupaten/kota pada program pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak;

4) Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan, penelantaran dan

eksploitasi terhadap anak serta belum adanya sistem perlindungan yang

memadai, termasuk ketersediaan pelayanan terpadu yang belum memadai.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang telah dilakukan adalah:

1) Mengoptimalkan fungsi P2TP2A ditingkat kecamatan;

2) Mengadakan sosialisasi kepada tokoh masyarakat maupun tokoh agama

mengenai tindak kekerasan;

3) Melakukan pendekatan dan advokasi kepada stakeholder;

4) Perlunya pendirian pusat pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan

dan anak.

Page 191: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 174

L. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dengan sasaran terwujudnya Norma Keluarga Kecil yang

Berkualitas dan Sejahtera.

Dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013 urusan wajib

bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah menurunkan angka

kelahiran. Dari hasil pendataan yang dilaksanakan oleh Badan Keluarga Berencana

dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Semarang tercatat tahun 2013 jumlah

Pasangan Usia Subur (PUS) sejumlah 182.608 jiwa. Peserta KB aktif sejumlah

152.251 peserta, sedangkan jumlah peserta KB baru sejumlah 24.075 akseptor,

denganTotal Fertility Rate (TFR) 1,95%.

Jumlah keluarga di Kabupaten Semarang tahun 2013 sebanyak 282.096 KK

terdiri dari pra KS berjumlah 64.201 KK, Keluarga Sejahtera I berjumlah 70.204 KK,

Keluarga Sejahtera II 57.380 KK, Keluarga Sejahtera III 82.662 KK dan Keluarga

Sejahtera III plus 7.649 KK. Berdasarkan hasil pendataan tersebut terlihat bahwa

22,76% dari jumlah KK yang ada masih memerlukan penanganan tersendiri, sesuai

dengan kewenangan yang menangani masalah kemiskinan.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan Urusan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2013 oleh Badan Keluarga

Berencana dan Pemberdayaan Perempuan adalah sebagai berikut:

a. Program Keluarga Berencana, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin;

2) Pelayanan KIE;

3) Promosi Pelayanan KHIBA;

4) Pembinaan Keluarga Berencana;

5) Pengadaan Sarana mobilitas tim KB Keliling.

b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR):

Page 192: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 175

2) Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat.

c. Program Pelayanan Kontrasepsi, dengan kegiatan Pelayanan konseling KB;

d. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang

Mandiri, dengan kegiatan fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli

KB;

e. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR,

dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pendirian pusat pelayanan informasi dan konseling KRR;

2) Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok

sebaya diluar sekolah.

f. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan

tumbuh kembang anak, dengan kegiatan pengumpulan bahan informasi

tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dilaksanakan dengan

anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp2.390.563.000,00, dan terealisasi

sebesar Rp2.230.341.500,00 atau 93,30%. (Rincian realisasi program dan

kegiatan terlampir).

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera sebagai berikut:

Tabel 4.47 Data Capaian Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 3,38 3,25 3.34 102,77

2. Rasio Akseptor KB 86,63 106,00 83,42 78,70

3. Keluarga Pra KS 24,95 25,00 22,76 91,04

4. Keluarga KS1 18,64 20,00 24,88 124,14

5. Cakupan peserta KB aktif 81,41 82,00 80,87 98,62

Sumber: Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan , 2013

Page 193: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 176

a. Melalui program Keluarga Berencana telah berhasil menurunkan rata-rata

jumlah per keluarga pada tahun 2013 sebanyak 3,34 dari tahun 2012

sebanyak 3,38, meskipun belum mencapai target yang ditetapkan sebesar

3,25;

b. Jumlah akseptor KB menurun karena jumlah PUS yang tidak ikut KB dengan

alasan ingin anak segera mengalami kenaikan sehingga pencapaian untuk

akseptor KB baru terhadap target menurun;

c. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera Kabupaten Semarang tahun 2013 mengalami

penurunan menjadi 64.201 KK atau 22,76% dari total KK yaitu 282.096 KK,

dibandingkan tahun 2012 sebesar 69.952 KK atau 24,95% dari total 280.353

KK.

Tabel 4.48 Tahapan Keluarga Sejahtera

Tahun 2012-2013

No Uraian 2012 2013

KK % KK %

1 Keluarga Pra Sejahtera 69.952 24,95 64.201 22,76

2 Keluarga Sejahtera I 52.259 18,64 70.204 24,89

3 Keluarga Sejahtera II 72.483 25,85 57.380 20,34

4 Keluarga Sejahtera III 80.934 28,87 82.662 29,30

5 Keluarga Sejahtera III plus 4.725 1,69 7.649 2,71

Jumlah 280.353 100,00 282.096 100,00

Sumber:Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan, 2013

d. Berdasarkan hasil pendataan sampai dengan Desember 2013 jumlah peserta

aktif KB adalah sebanyak 152.251 atau 83,38% dari Pasangan Usia Subur

(PUS) sejumlah 182.608. Apabila dibandingkan tahun 2012 sebesar 86,63%

terjadi penurunan 3,52%. Hal ini disebabkan oleh tingginya angka droup out

peserta KB Aktif sebesar 10,02%.

Page 194: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 177

Tabel 4.49 Jumlah Peserta Aktif Keluarga Berencana

Sampai dengan Tahun 2013

No Peserta KB Aktif

2012 2013

+(-) Realisasi Target Realisasi %

1 IUD 19.948 18.941 17.108 90,32 -2.840

2 MOW 8.045 8.710 6.420 73,71 -1.625

3 MOP 1.795 2.110 1.451 68,77 -344

4 KONDOM 1.231 1.052 1.317 125,19 86

5 IMPLAN 28.121 27.296 26.158 95,83 -1.963

6 SUNTIK 92.539 92.808 87.775 94,58 -4.764

7 PIL 14.955 16.736 12.022 71,83 -2.933

Jumlah PA 166.634 167.653 152.251 91,81

Jumlah PUS 192.358 199.586 182.608 92,31

% PA/PUS 86,63 84,00 83,38 99,46

Sumber:Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan, 2013

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program dan

kegiatan dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ada

beberapa hal yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Belum tercukupinya tenaga pelayanan KB untuk pemasangan MOP dan

MOW di tingkat klinik yang bersertifikasi karena tenaga medis yang

dikirimkan ke pusat pelatihan klinik primer ternyata belum memperoleh

sertifikasi;

2) Terbatasnya sarana dan prasarana untuk pemasangan alat kontrasepsi

MOW dan MOP ditingkat klinik/kecamatan;

3) Makin menurunnya tenaga lini lapangan (PLKB) akibat purna tugas;

4) Berkurangnya minat masyarakat dalam pemilihan alat kontrasepsi jangka

panjang (MKJP);

5) Masih rendahnya peran pria dalam ber-KB;

6) Tingginya angka droup out dan unmetneed;

7) Masih kurangnya komitmen dan dukungan kebijakan pemerintah

kabupaten/kota pada program KB.

Page 195: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 178

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang telah dilakukan

adalah:

1) Mengadakan pelatihan bersertifikasi bagi bidan dan dokter khususnya

dalam pemasangan alat kontrasepsi MOP dan MOW;

2) Peserta KB dirujuk ke tempat pelayanan KB terdekat di sekitar wilayah

Kabupaten Semarang;

3) Penambahan tenaga lini lapangan (PLKB) melalui perekrutan pegawai;

4) Perlu meningkatkan advokasi KIE oleh tenaga lapangan;

5) Peningkatan advokasi KIE tentang Keluarga Berencana kepada masyarakat;

6) Peningkatan pelayanan KB melalui sarana dan prasarana;

7) Peningkatan advokasi kepada stakeholder tentang pentingnya peranan

Kependudukan dan KB.

Page 196: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 179

M. Urusan Sosial

Dalam Penyelenggaraan Urusan Sosial ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat. Permasalahan kesejahteraan

sosial dapat dilihat dari Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dalam

menanggulangi masalah sosial, pada Tahun 2013 sasaran pembangunan sosial

dititikberatkan pada peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam

penanganan PMKS, dan meningkatnya pelayanan sosial bagi PMKS yaitu melalui

Pelaksanaan Komunikasi, Informasi Edukasi, Konseling dan Kampanye Sosial bagi

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Sosial pada Tahun 2013 yang dilaksanakan

oleh 2 SKPD yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Sekretariat

Daerah Bagian Kesejahteraan Rakyat, adalah:

a. Dinas, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, dengan

kegiatan fasilitas manajemen usaha bagi keluarga miskin;

2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabiltasi

kesejahteraan sosial bagi PMKS;

b) Penyusunan Kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi

penyandang masalah kesejahteraan sosial;

c) Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap

cepat darurat dan kejadian luar biasa;

d) Pelayanan KIE bagi para kelompok resiko tinggi (Resti) HIV/AIDS;

e) Bimbingan teknis kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat.

3) Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma, dengan kegiatan

Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma;

4) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo, dengan kegiatan

Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo;

Page 197: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 180

5) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Peningkatan jejaring kerja sama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan

sosial masyarakat;

b) Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat.

b. Sekretariat Daerah – Bagian Kesejahteraan Sosial

1) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Koordinasi perumusan kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan upaya-

upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan;

b) Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap

cepat darurat dan kejadian luar biasa.

2) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan

kegiatan Penyaluran santunan kematian;

3) Program Pengembangan Lembaga Sosial Keagamaan, dengan kegiatan

Fasilitasi Lembaga Sosial Keagamaan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Sosial dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan

(tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp1.119.030.000,00 dan

realisasi sebesar Rp1.075.807.480,00 atau 96,14%. (Rincian realisasi

program dan kegiatan terlampir).

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Sosial sebagai berikut:

Tabel 4.50 Capaian Urusan Sosial Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Sarana sosial seperti panti

asuhan, panti jompo, dan panti rehabilitasi

buah 39,00 38,00 42,00 110,53

2 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan

sosial

% 11,48 1,80 62,70 3.483,33

Sumber: Dinas Sosial Nakertrans Kab. Semarang, 2013

Page 198: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 181

a. Pada Tahun 2013 Sarana sosial di Kabupaten Semarang sebanyak 42 panti,

bertambah 3 panti atau 8,33% dibanding Tahun 2012 dan telah melampaui

target Tahun 2013 sebanyak 38 panti atau 110,53%.

Tabel 4.51 Jumlah Panti dan Kelayan yang Ditangani Tahun 2012-2013

No Nama Panti Alamat Jumlah Kelayan

2012 2013

1 P.A Santho Thomas Jl. Diponegoro 741 Ungaran Barat

73 86

2 Yayasan Sosial Harapan Jl Semboja No 12 Bawen 217 197

3 Yaysan Mohammadiyah Jl Fatmawati 96 Tuntang 37 50

4 Panti Asuhan

Al Mustofa

Galangan Gentan Kec. Susukan

58 58

5 Yayasan Aisiyah Jl Fatmawati 71 Tuntang 61 67

6 Panti Asuhan

Darul Hadlonah

Ds Reksosari Kec. Suruh 52 31

7 Panti Asuhan

Sahal Suhail

Jl Melati Raya Gg II No 10

Ungaran

36 31

8 Panti Asuhan

Al Masithoh

Ds Dadap Ayam Kec. Suruh 48 15

9 Panti Asuhan

Yapen Yatu

Ds Lebak Kec. Bringin 80 50

10 Panti Asuhan Dar

Alyatama

Ds Tengaran Kec. Tengaran 37 36

11 Panti Asuhan Eklesia Jl Kartini 12 Ngrengas Ambarawa

200 65

12 Panti Asuhan Darul Hadlonah

Kuncen Kec Ungaran Barat 28 34

13 Panti Asuhan Yada Yanu Ds Wonorejo Kec. Pringapus 44 54

14 Panti Asuhan Arriayah Ds Kauman Lor Kec. Pabelan 48 58

15 Panti Asuhan Al Ittihad Desa Semowo Kec. Pabelan 138 140

16 Panti Asuhan Permata Hati

Ds Kebumen Kec. Banyubiru 22 24

17 Panti Asuhan Amanah Kupang Jetis Kec. Ambarawa 28 28

18 Panti Asuhan Baitul Falah Desa Reksosari Kec. Suruh 17 17

19 Panti Asuhan Abul

Yatama

Jl Gatot Subroto No 13 Bawen 30 32

20 Panti Asuhan Sumber Kasih

Kel Panjang Ambarawa 22 22

21 Panti Asuhan Keluarga Sakinah

Kp Rapet Rt 4/3 Ds Banyubiru 46 28

Page 199: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 182

No Nama Panti Alamat Jumlah Kelayan

2012 2013

22 Panti Asuhan Muhammadiyah

Ds Susukan Kel Susukan 28 28

23 Panti Asuhan Darul Yatama

Desa Gebugan Kec. Bergas 51 51

24 Panti Asuhan Hisyam Nur Musthofa

Desa Sumowono Kec. Sumowono

46 46

25 Panti Asuhan Servatius Ds Kalongan Ungaran Timur 13 8

26 Panti Asuhan Darul Hasan Setro

Ds Gondoriyo Kec. Bergas 7 0

27 Panti Asuhan Atohariah Ds Branjang Kec Ungaran Timur

3 0

28 Panti Cacat Darma Bakti Kel Ngempon Kec, Bergas 0 0

29 Panti Cacat Bina Putra Kel Tambakboyo Ambarawa 0 0

30 Panti Wreda Rindang

Asih I

Dliwang Ungaran Barat 30 30

31 Panti Cacat Cinta Kasih Bangsa

Jl. Kol Soegiyono 44 Ungaran Timur

35 38

32 Panti Cacat Putra Mandiri Jl Ki. Sono 2 Genuk Ungaran Barat

30 30

33 Panti Cacat Pemulihan

Kasih Bapa

Jl Soegiyono Ungaran Timur 43 48

34 Panti Cacat Wahid Hasyin Dsn Klopo Ds Bringin Kec, Bringin

28 28

35 Panti Cacat Rumah Pemulihan Evata

Ds Sumogawe Kec. Getasan 40 0

36 Panti Wreda Wening

Werdaya

Kuncen Ungaran Barat 100 80

37 Panti Wreda Langen Werdasih I

Ds Lerep Kec. Ungaran Barat 1 1

38 Panti Asuhan Amal Sholeh

Ds Sumogawe Kec. Getasan 25 32

39 Panti Cacat Bina Kasih Kel Ungaran Kec Ungaran Barat

27 30

40 Panti Asuhan Kasih Harapan

Jl Pemuda no 77 Ambarawa 0 28

41 Panti Asuhan Rehab Gelandangan,Orang

Terlantar dan Psikotik

Jl Sewakul Kel Bandarjo Ungaran Barat

0 130

42 Panti Asuhan Wira Adi Karya

Jl Ki Sarino Mangun Pranoto Ungaran Barat

0 300

Sumber: Dinas Sosial Nakertrans Kab. Semarang, 2013

Page 200: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 183

b. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada Tahun

2013 mencapai 62,70% dari populasi potensi PMKS dan Pemberdayaan Sosial

Kesejahteraan Masyarakat (PSKM) yang dibina selama Tahun 2013 mencapai

16,26% dari populasi potensi PSKM, dengan rincian seperti terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.52 Penanganan PMKS Tahun 2012 dan Tahun 2013

No PMKS Satuan

Dilayani 2012

Tahun 2013

Popu-lasi

Dila-yani

%

1 Anak Balita Terlantar Jiwa 87 1.214 10 0,82

2 Anak Terlantar Jiwa 275 3.877 984 25,38

3 Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan

Jiwa 47 18 3 16,67

4 Anak Nakal Jiwa 45 434 24 5,53

5 Anak Jalanan Jiwa 50 100 30 30,00

6 Anak Cacat Jiwa 518 1.659 212 12,78

7 Wanita Rawan Sosial Ekonomi

Jiwa 357 5.880 50 0,85

8 Lanjut Usia Terlantar Jiwa 325 6.022 57 0,95

9 Penyandang Cacat Jiwa 748 4.684 311 6,64

10 Penyandang Cacat Bekas Penderita Penyakit Kronis

(eks BK)

Jiwa 50 989 5 0,51

11 Penyandang HIV/AIDS Jiwa 35 39 4 10,26

12 Tuna Susila Jiwa 50 571 120 21,02

13 Pengemis Jiwa 30 30 31 103,33

14 Gelandangan dan Orang Terlantar

Jiwa 412 230 150 65,22

15 Pekerja Migran

Bermasalah Jiwa 5 78 75 96,15

16 Korban Penyalahgunaan Nafsa

Jiwa 25 203 25 12,32

17 Keluarga Fakir Miskin KK 10.280 55.932 46.450 83,05

18 Keluarga Berumah Tak Layak Huni

KK 258 8.754 - -

19 Keluarga Bermasalah Psikologis

KK 150 269 200 74,35

Page 201: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 184

No PMKS Satuan

Dilayani 2012

Tahun 2013

Popu-lasi

Dila-yani

%

20 Komunitas Adat Terpencil KK 119 45 - -

21 Korban Bencana Alam KK 126 119 80 67,23

Jumlah 13.992 90.926 57.008 62,70

Sumber: Dinas Sosial Nakertrans Kab. Semarang, 2013

Tabel 4.53 Pemberdayaan Sosial Kesejahteraan Masyarakat

No PMKS Satuan Dibina 2012

Tahun 2013

Populasi Dibina %

1 Karang Taruna Jiwa 190 235 210 89,36

2 Pekerja Sosial Masyarakat Jiwa 51 235 51 21,70

3 Organisasi Sosial Panti Asuhan

Jiwa 39 42 42 100,00

4 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial

Jiwa 155 235 155 65,96

5 Dunia Usaha Jiwa 30 700 40 5,71

6 Veteran dan Janda Perintis Kemerdekaan

Jiwa 430 341 0 0

7 Makam Pahlawan Buah 1 1 1 100,00

8 Makam Pahlawan Nasional

Buah 2 2 2 100,00

9 Makam Pejuang Kemerdekaan dan Tugu Kejuangan

buah 1 1 1 100,00

JUMLAH

899 1.451 843 58,10

Sumber: Dinas Sosial Nakertrans Kab. Semarang, 2013

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan Urusan Sosial yang terjadi adalah sebagai berikut:

1) Kurangnya partisipasi masyarakat, termasuk dunia usaha dalam

penanganan PMKS;

2) Masih tingginya ketergantungan PMKS terhadap bantuan sosial dari

Pemerintah;

Page 202: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 185

3) Masih terbatasnya Balai Rehabilitasi Sosial yang menampung PGOT

(Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar);

4) Masih kurangnya Sumber Daya Manusia Pekerja Sosial di Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang telah dilakukan adalah:

1) Mengadakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang intensif dengan

CFCD (Comunity Forum For Comunication Development) Kabupaten

Semarang;

2) Pembinaan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi PMKS agar dapat

hidup mandiri;

3) Penambahan Balai Rehabilitasi Sosial atau penambahan kapasitas

penampungan PGOT;

4) Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia Pekerja Sosial dan Memberdayakan

TKSK (Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan) yang ada di setiap kecamatan.

Page 203: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 186

N. Urusan Ketenagakerjaan

Selama beberapa periode kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Semarang

masuk dalam kondisi untuk diperhatikan secara serius, pengentasan pengangguran

dan kemiskinan diperkirakan masih memerlukan waktu yang panjang selain itu

masalah kesempatan kerja yang terbatas juga menjadi masalah yang perlu

pemecahan karena merupakan kunci dalam penyerapan tenaga kerja sehingga akan

berpengaruh langsung terhadap tingkat pengangguran dan kemiskinan.

1. Program dan Kegiatan

Penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2013 dilaksanakan oleh

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, melalui program dan kegiatan,

sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, dengan

kegiatan-kegiatan:

1) Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja;

2) Pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja berbasis masyarakat.

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan berupa

penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja;

c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, dengan

kegiatan-kegiatan:

1) Pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja;

2) Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan

industrial;

3) Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan

jaminan social ketenagakerjaan;

4) Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan;

5) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakkan hukum tehadap

keselamatan dan kesehatan kerja;

6) Fasilitasi penentuan dan pelaksanaan upah minimum;

7) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap

norma ketenagakerjaan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Page 204: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 187

Urusan Ketenagakerjaan dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung

urusan (Tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp875.071.000,00

dan realisasi sebesar Rp868.677.100,00 atau 99,27%. (Rincian realisasi

program dan kegiatan terlampir).

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan disajikan

dalam tabel, berikut:

Tabel 4.54 Capaian Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rasio penduduk yg bekerja % 53,46 51,91 65,30 125,79

2 Tingkat partisipasi angkatan kerja

% 96,83 87,05 95,43 109,63

3 Perkiraan angka sengketa pengusaha pekerja per Tahun

% 7,10 4,10 5,96 68,79

4 Pencari kerja yg ditempatkan % 83,74 18,01 70,69 392,50

5 Keselamatan dan perlindungan % 60,00 70,00 62,65 89,50

Sumber: Dinas Sosial dan Nakertrans Kab. Semarang, 2013

Secara umum capaian urusan ketenagakerjaan sesuai target pada Tahun 2013

adalah sebagai berikut:

a. Tingkat Partisipasi angkatan kerja pada Tahun 2013 cukup tinggi dan sudah

memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini karena banyaknya perusahaan

yang ada di Kabupaten Semarang sebanyak 822 perusahaan cukup untuk

menampung para pencari kerja;

b. Angka perselisihan antara pengusaha dengan pekerja pada Tahun 2013

sebanyak 49 kasus menurun sebanyak 6 kasus dibandingkan Tahun 2012

yang sebanyak 55 kasus,dengan rincian:

1) Pemutusan hubungan kerja sebanyak 42 kasus dan perselisihan hubungan

industrial sebanyak 13 kasus. Pemutusan hubungan kerja disebabkan

antara lain gaji gantungan tidak dibayar, Upah dibawah UMK, Pembuatan

PKB (Pembuatan Kerja Bersama) yang merugikan salah satu pihak,

pembayaran THR tidak proporsional, sakit berkepanjangan tetapi tidak di

PHK dan pensiun tetapi tidak mendapatkan pesangon, sehingga

menyebabkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja dan Perselisihan

Page 205: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 188

Hubungan Industrial. Sedangkan pada Tahun 2013 kasus PHI/PHK yang

telah diselesaikan sebanyak 46 kasus dan 3 kasus masih dalam proses

penyelesaian.

2) Unjuk rasa di 1 (satu) perusahaan yang melibatkan sekitar 2.351 tenaga

kerja, sehingga mengakibatkan jumlah jam kerja yang hilang 1.490 jam

dengan kerugian kurang lebih Rp 6,4,Milyar yang disebabkan karena tidak

dilaksanakannya beberapa hak normatif Pekerja oleh Pengusaha.

c. Sebanyak 7.073 orang Pencari Kerja telah ditempatkan di sektor lapangan

usaha yang ada di Kabupaten Semarang pada Tahun 2013 atau 70,69% dari

Jumlah pencari kerja yang telah mendaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi sebanyak 10.005 orang. Meskipun belum seluruh pencari kerja

ditempatkan karena ketidak sesuaian antara lowongan kerja/ketersediaan

kesempatan kerja dengan pencari kerja, namun telah melampaui dari target

2013 dan meningkat sebesar 0,74% dibanding Tahun 2012 sebanyak 7.021

orang;

d. Telah dilaksanakan Sosialisasi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Undang-undang Nomor 13

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, serta Kepmennakertrans Nomor Kep.

31/Men/2008 Tentang Pedoman Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial melalui Perundingan Bipartit;

e. Jumlah perusahaan Tahun 2013 tercatat 822 perusahaan, dan yang telah

menerapkan K3 sebanyak 515 perusahaan atau 62,65%. Untuk meningkatkan

penerapan K3 pada perusahaan, pada Tahun 2013 telah dilaksanakan

penyuluhan K3 terhadap 80 orang tenaga kerja di Perusahaan, pemeriksaan,

pembinaan dan pengujian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sebanyak

170 kali kunjungan Perusahaan dan pengawasan terhadap norma

ketenagakerjaan sebanyak 86 kali kunjungan perusahaan. Selama Tahun 2013

angka kecelakaan kerja masih cukup tinggi yaitu 840 kasus. Hal ini

disebabkan masih kurangnya kesadaran tenaga kerja terhadap K3 di

Perusahaan, dan masih banyaknya kecelakaan lalul intas saat berangkat atau

pulang kerja;

f. Pada Tahun 2013 telah dilaksanakan pelatihan-pelatihan dalam rangka

menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan produktif sesuai dengan pasar

kerja nasional dan luar negeri sebagaimana tabel berikut:

Page 206: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 189

Tabel 4.55 Jumlah Pelatihan yang Dilaksanakan Dinas

No Indikator Satuan 2012 2013

1 Pelatihan Ketrampilan

Menjahithigh speed Orang 60 60

Mekanik sepeda motor Orang 80 100

Mekanik mobil Orang 20 0

Las listrik/karbit Orang 0 40

Bordir Orang 20 20

Sablon Orang 60 40

Potong rambut Orang 20 0

Pembuatan rambut palsu/Wig Orang 0 20

Aneka kerajinan (pembuatan boneka) Orang 0 0

Tata rias pengantin Orang 20 0

Pembuatan jamur Orang 0 0

Aneka makanan Kecil Orang 20 0

2 Pemagangan Luar negeri (Jepang) Orang 0 0

3 Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja di Perusahaan Achievement Motivation Training (AMT)

Orang 0 0

4 Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja di

Perusahaan Managemen Mutu Terpadu (MMT)

Orang 0 0

Sumber: Dinas Sosial dan Nakertrans Kab. Semarang, 2013

Dengan melihat tabel di atas bahwa jumlah pelatihan-pelatihan yang

dilaksanakan pada Tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding Tahun

2012.

g. Selama Tahun 2013 telah disusun peta kerawanan perusahaan yang mana

digunakan untuk mengetahui tingkat kerawanan yang ada di Perusahaan-

perusahan;

h. Telah dilaksanakannya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten

Semarang Tahun 2013 sesuai dengan SK Gubernur Jawa Tengah sebesar

Rp1.051.000,00 sehingga terjadi peningkatan sebesar 11,61% dibanding

Tahun 2012 sebesar Rp941.600,00-. UMK Tahun 2014 sebesar

Rp1.208.200,00 telah dibahas dalam sidang Dewan Pengupahan Kabupaten

dan ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah dengan Surat Keputusan

Gubernur No. 560/60 Tahun 2013 Tanggal 18 Nopember 2013.

Page 207: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 190

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2013

adalah sebagai berikut:

1) Masih tingginya angka pengangguran;

2) Masih rendahnya ketrampilan para pencari kerja;

3) Masih rendahnya pemahaman tenaga kerja terhadap peraturan perundang-

undangan dibidang Ketenagakerjaan yang berlaku;

4) Kurangnya kesadaran pelaku-pelaku usaha dan tenaga kerja dalam

melaksanakan hak dan kewajiban sesuai ketentuan peraturan

ketenagakerjaan;

5) Kurang optimalnya pembinaan dan pengawasan dibidang hubungan

industrial, Jamsostek, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) dan Norma

Ketenagakerjaan, karena keterbatasan jumlah SDM.

b. Solusi

Atas permasalahan tersebut, maka solusi yang telah dilakukan adalah:

1) Peningkatan kesempatan kerja melalui Kegiatan Penyebar luasan Informasi

Bursa Tenaga Kerja dan Pembinaan Tenaga Kerja Mandiri;

2) Meningkatkan kualitas dan produktivitas Tenaga kerja melaui kegiatan

Pendidikan dan pelatihan Ketrampilan bagi Pencari kerja;

3) Mengadakan penyuluhan/sosialisasi berbagai peraturan Perundang-

undangan di bidang ketenagakerjaan bagi pekerja dan pengusaha;

4) Meningkatkan kesadaran pelaku-pelaku usaha dan tenaga kerja dalam

melaksanakan hak dan kewajiban agar sesuai dengan ketentuan antara lain

dengan sosialisasi dan meningkatkan koordinasi dan konsolidasi yang

intensif antara unsur pekerja dan pengusaha;

5) Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan dibidang Industrial industrial,

Jamsostek, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) dan Norma

Ketenagakerjaan, karena keterbatasan jumlah SDM,antara lain dengan

mengoptimalkan peran SDM yang bertugas dibidang Pembinaan dan

Pengawasan, mengirimkan ke Pelatihan Teknis/Bimbingan Teknis yang

dilaksanakan oleh Kementrian Tenaga Kerja.

Page 208: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 191

O. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Bidang Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas koperasi dan

UMKM, serta meningkatkan kemandirian UMKM.

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai yaitu meningkatkan sumber daya

manusia pengelola koperasi dan UMKM yang kompeten dan berdaya saing;

meningkatkan akuntabilitas dan pemberdayaan Koperasi dan UMKM; dan

meningkatkan sarana dan prasarana koperasi dan UMKM.

1. Program dan Kegiatan

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas maka dilaksanakan program dan

kegiatan sebagai berikut:

a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, dengan

kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah;

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil Menengah, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Fasilitasi Peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro kecil menengah;

2) Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan.

c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pengembangan Klaster Bisnis;

2) Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah bagi UKM;

3) Peningkatan Jaringan Kerjasama antar Lembaga;

4) Penyelenggaraan Promosi Produk UKM.

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan kegiatan-

kegiatan:

1) Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Perkoperasian;

2) Pembinaan usaha koperasi dan prakoperasi;

3) Peningkatan sistem pelaporan KSP/USP;

4) Penilaian kesehatan koperasi;

5) Pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan KUMKM;

6) Pengendalian KSP/USP dan KJKS/UJKS.

Page 209: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 192

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Pada Urusan Wajib Koperasi dan UMKM yang dilaksanakan Bidang

Koperasi dan Bidang UKM, alokasi anggaran tersebut dipergunakan untuk

membiayai 4 Program yang memuat 13 kegiatan. Dari jumlah alokasi anggaran

yang tersedia RP440.587.000,00 pada akhir tahun anggaran dana yang tersedia

terealisasi sebesar Rp436.385.500,00 atau 99,05%.

Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai berikut:

Tabel 4.56 Capaian Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Indikator Kinerja Satuan Capaian Tahun 2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

1 Jumlah Koperasi unit 657 680 662 97,35

2 Komposisi Koperasi Aktif

% 86 86,03 69,04 80,25

3 Jumlah Koperasi Aktif Unit 528 585 458 78,29

4 UMKM non BPR/LKMUKM

Org 26.719 26.348 26.757 101,55

5 UMKM Binaan Org 6.811 6.998 7.756 110.83

6 BPR/LKM Unit 936 934 662 70,87

7 Kontribusi sektor Lemb. Keuangan Jasa dan Persewaan terhadap PDRB *)

Rp. (Juta)

590.400,05 711.168,80 670.036,62 94,22

8 Usaha mikro dan kecil % 26,00 26,60 28,98 108,95

Sumber: Dinas Koperasi UMKM, Perindag Kab. Semarang, 2013

a. Perkoperasian

Pada tahun 2013, terjadi peningkatan jumlah koperasi di Kabupaten

Semarang dari 657 buah di tahun 2012 menjadi 662 koperasi. Meskipun

demikan angka tersebut masih dibawah target tahun 2013 yang telah

ditetapkan, yaitu sebesar 680 buah. Jadi capaian peningkatan jumlah koperasi

hanya mencapai 97,35%. Sedangkan dibandingkan dengan capaian tahun

2012, hanya meningkat 0,76%.

Page 210: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 193

Dari jumlah 662 koperasi tersebut diatas ternyata hanya 69,04% atau

458 koperasi saja yang aktif. Banyaknya jumlah koperasi yang tidak aktif

karena:

1) Banyaknya koperasi yang dari luar Kabupaten Semarang yang membuka

cabang di Kabupaten Semarang membawa andil atas matinya koperasi

lokal,

2) Kurang profesionalnya pengelolaan koperasi,

3) Keterbatasan modal usaha koperasi sehingga banyak koperasi yang tidak

bisa melanjutkan usahanya,

4) Dengan terbitnya UU No 17 tahun 2012 tentang perkoperasian maka

koperasi yang tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT)

digolongkan koperasi tidak aktif, sehingga pada tahun 2013 jumlah

koperasi tidak aktif ini menjadi 204 koperasi. Bahkan jumlah ini

diprediksikan akan meningkat di tahun 2014 dan 2015 seiring dengan

pemberlakuan UU No. 17 Tahun 2012.

Dalam perkembangan jumlah koperasi menunjukan tren yang

meningkat yang tergambar dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 4.7 Jumlah Koperasi di Kabupaten Semarang

Tahun 2012 dan 2013

Sumber: Dinas Koperasi UMKM, Perindag Kab. Semarang, 2013

Page 211: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 194

b. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Jumlah UKM non BPR/LKMUKM di Kabupaten Semarang pada tahun

2012 adalah sebesar 26.719 orang dan mengalami kenaikan sebesar 409 UKM

atau 1,5% di tahun 2013. Sedangkan untuk UKM binaan jumlahnya meningkat

758 UKM atau 10.83 % dibanding tahun 2012, menjadi sebesar 7.756 orang.

Hal ini dikarenakan banyaknya wirausaha baru yang tumbuh di Kabupaten

Semarang pada tahun 2012 belum bisa terbina dan terpantau oleh dinas

tetapi pada tahun 2013 wirausaha/UKM baru tersebut sudah menjadi binaan.

Jumlah UMKM yang terbina sebanyak itu adalah UMKM binaan baik untuk

sector industry kecil menengah, sektor perdagangan baik pelaku usaha

perdagangan dan pedagang kaki lima serta sector pertanian, peternakan,

kehutanan dan perikanan. Sementara itu, dari target usaha mikro kecil

sebesar 26,6% ternyata mampu terealisasi sebesar 28,98%. Klasifikasi usaha

mikro ini nantinya diharapkan akan naik menjadi kecil dengan adanya

pembinaan dari dinas.

Secara rinci perkembangan dan jenis UMKM binaan diuraikan dalam

tabel dibawah ini:

Tabel 4.57 Perkembangan UMKM Binaan

Tahun 2012-2013

No Jenis UMKM UMKM Binaan Naik/(Turun)

2012 2013 Unit %

1 Aneka jasa 1.322 1.517 195 14,75

2 Perdagangan 1.878 2.158 280 14,90

3 Industri pertanian 1.300 1.510 210 16,15

4 Industri non pertanian 1.319 1.499 180 13,65

5 Pertanian 962 1.072 110 11,43

Total 6.781 7.756 975 14,38

Sumber: Dinas Koperasi UMKM, Perindag Kab. Semarang, 2013

Page 212: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 195

Dari tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun 2013 UMKM Binaan

mengalami tren yang positif, yakni selalu meningkat setiap tahunnya, yang

tergambar dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 4.8

Jumlah UMKM Binaan Tahun 2011 – 2013

Dengan meningkatnya jumlah UMKM yang dibina diharapkan dapat

meningkat pula jiwa kewirausahaan (enterpreneur) pelaku Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) sehingga pada gilirannya akan meningkatkan daya

saing produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

c. BPR / Lembaga Keuangan Mikro

Jumlah Lembaga keuangan mikro di Kabupaten Semarang mengalami

penurunan dari 953 unit pada tahun 2012 menjadi 662 unit pada tahun 2013.

Hal ini karena sesuai Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga

Keuangan Mikro disebutkan bahwa Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga

keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan

usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau

pembiayaan atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan

Page 213: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 196

masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultansi

pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.

Pendirian Lembaga Keuangan Mikro paling sedikit harus memenuhi

persyaratan mempunyai bentuk badan hukum sebagai koperasi atau

perseroan terbatas, memenuhi ketentuan permodalan dan perijinan sesuai

undang undang.

Oleh karena itu jumlah lembaga keuangan mikro itu yang berada di

Kabupaten Semarang adalah sejumlah 662 unit atau sebanyak jumlah

koperasi yang ada di Kabupaten Semarang.

Sedangkan untuk jumlah BPR di Kabupaten Semarang tahun 2012 dan

2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.58 Jumlah BPR di Kabupaten Semarang dari tahun 2010 – 2013

Tahun

BPR Konvensional BPR Syariah

Kantor Pusat

Kantor Cabang

Kantor Pusat

Kantor Cabang

2012 14 20 1 0

2013 14 23 1 0

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, Tahun 2013

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan urusan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah adalah sebagai berikut:

1) Permasalahan di bidang Perkoperasian:

a) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berkoperasi.

b) Masih adanya lembaga keuangan non koperasi yang tidak berijin;

c) Adanya koperasi dari luar daerah yang membuka kantor cabangnya di

Kabupaten Semarang tanpa ijin;

d) Belum optimalnya pembinaan koperasi.

2) Permasalahan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai

berikut:

a) Keterbatasan ketrampilan, kreatifitas dan kemampuan berinovasi pada

pelaku UMKM;

b) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi tepat guna;

Page 214: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 197

c) Terbatasnya permodalan pelaku UMKM yang disebabkan karena tidak

memiliki agunan sebagaimana dipersyaratkan;

d) Terbatasnya kemampuan dalam pemasaran.

b. Solusi

1) Solusi untuk Sektor Perkoperasian:

a) Meningkatkan penyuluhan perkoperasian;

b) Menertibkan lembaga keuangan non koperasi yang tidak berijin;

c) Menertibkan koperasi dari luar daerah yang membuka kantor cabangnya

di Kabupaten Semarang tanpa ijin;

d) Mengoptimalkan pembinaan koperasi.

2) Solusi di Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah:

a) Meningkatkan ketrampilan, kreatifitas dan kemampuan berinovatif bagi

pelaku UMKM dengan melaksanakan pelatihan atau khursus;

b) Memanfaatkan teknologi tepat guna secara optimal dalam

pengembangan UMKM;

c) Meningkatkan akses pembiayaan pada Koperasi UMKM melalui fasilitasi

akses permodalan dengan lembaga keuangan/perbankan;

d) Meningkatkan jaringan pemasaran melalui promosi produk unggulan dan

pengembangan klaster/sentra UMKM.

Page 215: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 198

P. Urusan Penanaman Modal

Urusan penanaman modal dilaksanakan dalam rangka memperhatikan

tuntutan masyarakat akan perlunya pelayanan prima serta mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (Good Governance). Melalui kebijakan daerah dibidang

pelayanan perijinan terpadu yang memberikan kemudahan dalam mengurus

perijinan didukung kondisi keamanan yang kondusif, infrastruktur, dan promosi

investasi maka akan berdampak pada meningkatnya investor yang menanamkan

modalnya di Kabupaten Semarang dan pada akhirnya akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan daya serap tenaga kerja.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan Penanaman Modal pada Tahun 2013 yang

dilaksanakan oleh Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu adalah:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pengelolaan Surat Menyurat;

2) Penyediaan Jasa dan Komponen Instalasi Komunikasi, Sumber Daya Air

dan Listrik;

3) Penyediaan Logistik Kantor;

4) Penatausahaan Administrasi Keuangan SKPD;

5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

6) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;

7) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung/Teknis Perkantoran.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan-

kegiatan:

1) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor;

2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaran Dinas/Operasional;

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan dan Perlengkapan dan Peralatan

Gedung Kantor.

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan kegiatan Pengadaan Pakaian

Dinas Beserta Perlengkapannya;

Page 216: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 199

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan dengan kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD;

e. Program Perencanaan, dengan kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan;

f. Program Peningkatan Promosi Investasi dan Kerjasama Investasi. dengan

kegiatan-kegiatan:

1) Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi

PMA/PMDN;

2) Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal;

3) Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan penanaman modal;

4) Penyelenggaraan pameran investasi;

5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

g. Program Peningkatan iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dengan kegiatan

Penyederhanaan prosedur perijinan dan peningkatan pelayanan penanaman

modal.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Penanaman Modal untuk Tahun 2013 dianggarkan dana sebesar

Rp300.514.000,00 dan terserap Rp281.780,550,00 atau sebesar 93,77%.

Sedangkan target pendapatan sebesar Rp3.184.826.000,00 terealisasi sebesar

Rp3.491.247.443,00 atau 109,62%.

Capaian target indikator sasaran Urusan Penanaman Modal tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan

pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan

yang mendukungnya dalam tahun 2013. Kinerja Urusan Penanaman Modal yang

dicapai di tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.59 Capaian Urusan Penanaman Modal

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun2013

Target Realisasi %

1 Jumlah Investor berskala nasional (PMDN/PMA)

buah 7 7 18 257,14

Page 217: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 200

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun2013

Target Realisasi %

2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)

Rp milyar

259,90 165,00 371,048 224,88

3 Lama proses perijinan hari 3 s/d 14 3 s/d 14 3 s/d 14 100

4 Pameran/ekspo kali 2 2 3 150

5 Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN

Rp milyar

105,40 8,00 111,148 1,38

Sumber: KPMPT,2013

a. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) yang menanamkan modalnya

di Kabupaten Semarang sebanyak 18 investor dengan nilai investasi mencapai

Rp371,048 milyar.

b. Dalam rangka mendukung investasi yang semakin kondusif, pada tahun 2013

lama proses perijinan antara 3 s.d 14 hari,

c. Untuk lebih mengenalkan potensi di Kabupaen Semarang kepada calon

investor yang telah dilakukan antara lain mengikuti pameran/ekspo sebanyak

3 kali, yaitu di Medan, Surakarta dan Semarang

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan Urusan Penanaman Modal

adalah sebagai berikut:

1) Kurang tersedianya sumberdaya yang berkualitas untuk melaksanakan

kegiatan;

2) Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk

melaksanakan kegiatan;

3) Masih belum sempurnanya peraturan perundang-undangan dibidang

investasi di daerah beserta piranti pelaksananya;

4) Belum optimalnya penyederhanaan prosedur pelayanan perijinan utamanya

dibidang penanaman modal;

5) Kurang adanya konsolidasi planning dan eksekuting penanaman modal

antar instansi;

Page 218: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 201

6) Kurang optimalnya pemantauan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan

investasi, baik asing maupun domestik serta tidak berkembangnya sistem

informasi penanaman modal.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, upaya tindak lanjut yang telah

diupayakan yaitu:

1) Mengoptimalkan sumber daya untuk mendukung ketersediaan aparatur

dalam pelaksanaan kegiatan;

2) Perbaikan infrastruktur dan penyediaan sarana prasarana pelayanan;

3) Membangun komitmen dan visi yang sama dari stakeholder tentang

blueprint modal yang lebih intensif dan efektif guna peningkatan daya

saing daerah;

4) Perlu mendapatkan perhatian faktor penunjang investasi berupa

pemahaman terhadap kebutuhan investor oleh aparatur pelayanan

perijinan, utamanya di bidang penanaman modal;

5) Fasilitasi kerjasama yang menarik minat investor dengan penyelenggaraan

kemitraan, kerjasama dan pertemuan yang intensif dengan para

stakeholder dibidang investasi;

6) Upaya secara proaktif dan berkelanjutan pemantauan, evaluasi dan

pengawasan serta perbaikan sistem informasi potensi investasi.

Page 219: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 202

Q. Urusan Kebudayaan

Kabupaten Semarang mempunyai potensi cukup besar dibidang

kebudayaan. Hal ini ditunjukkan dengan beragamnya seni dan budaya antara lain:

upacara adat/merti deso, benda cagar budaya dan kesenian tradisional.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang Kebudayaan tahun 2013

secara umum telah berjalan dengan baik, yakni melaksanakan sasaran, program,

dan kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Capaian indikator kinerja urusan

kebudayaan dengan rata-rata capaian untuk tahun 2013 sebesar 177,912%.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada urusan Kebudayaan pada Tahun

2013 adalah:

a. Program Pengembangan Nilai Budaya

Program ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai

budaya yang ada di masyarakat, melalui Kegiatan Pelestarian dan Aktualisasi

Adat Budaya Daerah.

b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Program ini bertujuan agar kekayaan budaya dan peninggalan sejarah

purbakala dapat dikelola dan dilestarikan dengan baik, melalui kegiatan:

1) Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah

purbakala, museum dan peninggalan bawah air;

2) Pengawasan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

pengelolaan kekayaan budaya;

3) Pengelolaan karya cetak dan karya rekam.

c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Program ini bertujuan agar keragaman budaya yang ada di Kabupaten

Semarang dapat dikelola dengan baik, melalui kegiatan :

1) Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah;

2) Fasilitasi penyelenggaraan Festival Budaya Daerah;

3) Seminar dalam rangka revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal;

4) Penyusunan informasi database bidang kebudayaan.

Page 220: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 203

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang diuraikan di atas direncanakan menggunakan

dana sebesar Rp436.000.000,00 tetapi dalam pelaksanaannya terserap

Rp435.279.500,00 atau 99,83%.

Target dan capaian indikator kinerja urusan kebudayaan tahun 2013

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.60 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan

Kabupaten Semarang Tahun 2012 - 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012 Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Jumlah Grup Kesenian Group 1.583 1.132 1.693 149,56

2 Jumlah Gedung Kesenian unit - 1 - 0,00

3 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

Kali 5 10 39 390,00

4 Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Buah 5 5 5 100,00

5 Benda, situs dan kawasan cagar

budaya yang dilestarikan Lokasi 79 34 85 250,00

Sumber: Dinas Porabudpar, 2013

Grafik 4.9 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Semarang

Tahun 2012-2013

Sumber: Dinas Porabudpar, 2013

Page 221: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 204

Pencapaian indikator kinerja urusan kebudayaan dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Jumlah Grup Kesenian

Meningkatnya jumlah grup kesenian tahun 2013 sebanyak 1.693 grup

kesenian, jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 1.583 grup terjadi

peningkatan sebesar 106,95%. Hal ini disebabkan pembinaan dan arahan dari

Pamong Budaya di 19 Kecamatan, sehingga makin meningkatkan kesadaran

masyarakat seni dan budaya untuk mendaftarkan grup/kelompok keseniannya

di Disporabudpar Kabupatten Semarang.

Adapun penyebaran jumlah grup kesenian seperti diperlihatkan pada

tabel berikut :

Tabel 4.61 Jumlah Group Kesenian Tahun 2012-2013

NO NAMA GROUP

KESENIAN SATUAN

TAHUN

2012 2013

1 Samproh Org 61 61

2 Campursari Org 114 114

3 Karawitan Org 65 65

4 Berjanji Org 136 136

5 Terbang/Rebana Org 361 388

6 Band Org 37 37

7 Orkes Melayu Org 148 157

8 Keroncong Org 25 30

9 Macapat Org 6 6

10 Solo Organ Org 55 55

11 Thongkling Org 1 1

12 Totekan Lesung Org 2 2

13 Angklung Org 4 4

14 Beladiri Org 4 4

15 Kuntulan/Kubro Siswo Org 5 5

16 Kentrung Org 2 2

17 Rodat Org 12 12

18 Kuda Lumping Org 310 369

19 Prajuritan Org 59 59

20 Tari Daerah Org 32 33

21 Balajad Org 1 1

Page 222: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 205

NO NAMA GROUP

KESENIAN SATUAN

TAHUN

2012 2013

22 Soreng Org 3 3

23 Warokan Org 13 13

24 Jemblungan Org 2 2

25 Angguk Org 2 2

26 Najrak Org 4 4

27 Nok Nik Org 4 5

28 Pedalangan Org 22 22

29 Wayang Orang Org 3 3

30 Wayang Kulit Org 11 11

31 Sandiwara Org 4 4

32 Kethoprak Org 67 73

33 Sandul Org 2 2

34 Topeng ireng Org 3 3

35 Dayakan Org 3 3

36 Drumblack org 0 2

JUMLAH

1.583 1.693

Sumber: Dinas Pemuda,OR, Kebudayaan dan Pariwisata s/d Desember 2013

b. Jumlah Gedung Kesenian

Pada tahun 2013 ditargetkan pembangunan gedung kesenian 1 buah,

tapi belum dapat direalisasikan, sehubungan dengan keterbatasan anggaran

dan skala prioritas yang ada.

c. Jumlah Penyelenggaraan Festival, Seni dan Budaya

Pada tahun 2013 telah diselenggarakan festival seni budaya antara lain

kirab budaya dan juga kegiatan yang bersifat bantuan pengiriman kepada

kelompok seni untuk mengikuti festival seni budaya yang diselenggarakan

oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah antara lain:

1) Mengikuti parade seni di Jateng Simpang Lima (Sanggar Puspita Rinonce,

Jurit Manggolo Retno);

2) Parade Seni di Borobudur International Festival (Kridho Manggolo Yudho,

Kasiran, Desa Kopeng, Kec.Getasan);

3) Pentas Seni di Kota Semarang (Topeng Ayu Tanon, Kec.Getasan).

d. Jumlah Penyelenggaraan Seni dan Budaya

Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya yang difasilitasi oleh

pemerintah daerah berupa bantuan hibah peralatan dan pentas kepada 598

Page 223: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 206

kelompok masyarakat di bidang kebudayaan dan 2 (dua) organisasi

kemasyarakatan (Dewan Kesenian dan PEPADI).

e. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

Meningkatnya jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang

dilestarikan. Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang

dilestarikan tahun 2013 sebanyak 85 lokasi dibanding tahun 2012 mengalami

kenaikan sebesar 107,59%.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada Urusan Kebudayaan, adalah:

1) Lunturnya nilai-nilai tradisi dikarenakan masuknya budaya asing yang tidak

sesuai dengan kepribadian bangsa;

2) Rendahnya pemberdayaan kelompok seni dan budaya;

3) Belum adanya gedung kesenian di wilayah Kabupaten Semarang

dikarenakan keterbatasan anggaran APBD tahun 2013;

4) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang sejarah daerah, BCB serta

nilai-nilai tradisional daerah;

5) Rendahnya peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya daerah

yang berupa BCB.

b. Solusi :

Solusi yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan Urusan Kebudayaan,

antara lain:

1) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan kesenian

daerah, dan membentuk serta menggali lagi kesenian-kesenian khas

Kabupaten Semarang;

2) Meningkatkan pemberdayaan organisasi kesenian dan budaya;

3) Rencana pembangunan gedung kesenian di wilayah Kabupaten Semarang

akan diusulkan kembali pada tahun anggaran 2014;

4) Mengamankan dan memelihara BCB;

5) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya daerah

yang berupa BCB, legenda, permainan rakyat dan upacara adat.

Page 224: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 207

R. Urusan Pemuda dan Olah Raga

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Pemuda dan Olah

Raga diharapkan dapat menjadi salah satu ikon penting dalam mengangkat nama

daerah, melalui prestasi kepemudaan dan atlet. Capaian indikator kinerja urusan

Pemuda dan Olah Raga terdiri dari indikator dengan rata-rata capaian untuk tahun

2013 sebesar 150,13%.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan Pemuda dan Olah Raga dilaksanakan oleh 4

SKPD yaitu: Dinas Pekerjaan Umum; Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan

Pariwisata; Bagian Kesra Sekretariat Daerah; dan Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah, yaitu:

a. Dinas Pekerjaan Umum.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga, dengan kegiatan

Peningkatan Pembangunan sarana dan prasarana olahraga.

b. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata.

1) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, dengan kegiatan-kegiatan:

a) Pembinaan organisasi kepemudaan;

b) Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpian;

c) Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu organisasi olahraga

Kabupaten Semarang dengan kegiatan Monitoring evaluasi dan pelaporan.

3) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, dengan kegiatan-

kegiatan:

a) Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat;

b) Pembinaan cabang olah raga prestasi di tingkat daerah;

c) Penyelenggaran kompetisi olah raga;

d) Pembinaan cabang olah raga yang berkembang di masyarakat.

c. Sekretariat Daerah (Bagian Kesra).

Program Peningkatan Peranserta Kepemudaan, dengan kegiatan Fasilitasi aksi

bhakti sosial kepemudaan.

Page 225: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 208

d. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga, dengan kegiatan

Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan Pemuda dan Olah Raga dilaksanakan oleh 4

SKPD yaitu: Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Dana yang

direncanakan pada tahun 2013 sejumlah Rp11.450.933.000,00 tetapi dalam

pelaksanaannya hanya dapat terealisir sejumlah Rp11.002.939.116,00 atau

96,09%; terdiri dari Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata

dengan jumlah anggaran Rp1.653.759.000,00 dengan realisasi sejumlah

Rp1.558.816.100,00 atau 94,26%, Bagian Kesra Sekretariat Daerah sejumlah

Rp15.000.000,00 realisasinya sejumlah Rp12.453.000,00 atau 8.383,02%; Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sejumlah Rp107.174.000,00

realisasinya sejumlah Rp104.911.516,00 atau 97,89%. Dan Dinas Pekerjaan

Umum sejumlah Rp9.675.000.000,00 realisasinya sejumlah Rp9.326.758.000,00

atau 96,40%.

a. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

Capaian indikator kinerja urusan Pemuda dan Olah Raga tahun 2013

tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang

menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-

program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya seperti yang terlihat

dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.62 Capaian Urusan Pemuda dan Olah Raga

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Organisasi Pemuda Buah 27 17 27 158,82

2 Organisasi Olah Raga Buah 174 115 198 172,17

3 Kegiatan Kepemudaan Keg 36 11 30 272,73

Lokasi 52 12 72 600,00

Orang 806 280 1.007 359,64

4 Jumlah Kegiatan Olah Raga Cabang 28 30 47 156,67

5 Jumlah Klub Olah Raga Buah 225 800 323 40,38

6 Jumlah Gedung Olah Raga Buah 1 1 2 200,00

Sumber: Dinas Porabudpar, 2013

Page 226: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 209

1) Organisasi Pemuda

Jumlah organisasi pemuda pada tahun 2013 mencapai target 158,82%,

dari 17 yang ditargetkan dapat terealisir sebanyak 27 organisasi pemuda.

Grafik 4.10

Organisasi Pemuda dan Olahraga Tahun 2012 dan 2013

Perkembangan sampai dengan tahun 2013, jumlah organisasi kelompok

kepemudaan (OKP) tidak ada pertambahan, pembinaan OKP diarahkan

pada peningkatan mutu kegiatan, kemandirian dan kualitas produksi.

Sedangkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kepemudaan

bertambah karena ada beberapa kegiatan yang didanai oleh Pemerintah

Provinsi sehingga pemerintah Kabupaten dapat mengikuti even regional

seperti penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dan kewirausahaan

pemuda.

Keberhasilan Pembangunan di Urusan Pemuda dan Olah Raga dapat dilihat

lebih rinci dari outcome yang telah dicapai di tahun 2013 adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.63 Jumlah Organisasi Kepemudaan

Tahun 2012-2013

No Nama Organisasi Satuan 2012 2013

1 GP Ansor organisasi 1 1

2 DPD Pemuda Muhammadiyah organisasi 1 1

3 DPD Nasyiatul Aisyiah organisasi 1 1

Page 227: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 210

No Nama Organisasi Satuan 2012 2013

4 PC IPNU organisasi 1 1

5 PC IPPNU organisasi 1 1

6 Pemuda Panca Marga organisasi 1 1

7 Pemuda Pancasila organisasi 1 1

8 DPD AMPI organisasi 1 1

9 DPC GM FKPPI organisasi 1 1

10 DPC Pemuda Ka’bah organisasi 1 1

11 Gerakan Muda Pembangunan Indonesia organisasi 1 1

12 AMPG organisasi 1 1

13 BM PKPI organisasi 1 1

14 BM Penegak Keadilan organisasi 1 1

15 BM PAN organisasi 1 1

16

Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda

Pancasila

organisasi 1 1

17 Fatayat organisasi 1 1

18 Pemuda Persatuan organisasi 1 1

19 Pemuda Katholik organisasi 1 1

20 Taruna Merah Putih organisasi 1 1

21 Banteng Muda Indonesia organisasi 1 1

22 Badan Koordinasi Remaja Mesjid organisasi 1 1

23 Ikatan Pelajar Muhammadiyah organisasi 1 1

24 Garda Bangsa organisasi 1 1

25 Gema MKGR organisasi 1 1

26 GM Kosgoro organisasi 1 1

27 MAPANCAS organisasi 1 1

Jumlah 27 27

Sumber: Dinas Pemuda, OR, Kebudayaan dan Pariwisata s/d Desember 2013

Dengan diadakannya pembinaan dan pelatihan di kalangan pemuda usaha

terbentuk kelompok usaha pemuda produktif. Jumlah Kelompok Usaha

Pemuda Produktif tahun 2013 sebanyak 19 kelompok sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 4.64 Daftar Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP)

Di Kabupaten Semarang Tahun 2013

No Nama KUPP Jenis Usaha Alamat

1 Syarina Production Kerajinan enceng gondok

Ds. Kebondowo Kec. Banyubiru

2 Bangkit Budidaya Jamur

Kuping

Dsn. Sedono Genting

Jambu

3 Melati Muda Tani Budidaya Ikan Kel. Kupang Ambarawa

4 Wahyu Rejeki Perikanan air tawar Dsn. Karang talon Milir

Kec. Jambu

5 Tri Karya Pembibitan lele Dsn samban Kec. Bawen

Page 228: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 211

No Nama KUPP Jenis Usaha Alamat

6 Taruna Karya Mandiri Jasa Komputer Jl. M. Yamin RT 4 RW 1 Kec. Ungaran Barat

7 Karya Mandiri Penanaman Sengon Laut/Putih

Dsn. Sentro Ds Gondoriyo Kec. Bergas

8 Suka Maju Peternakan Kambing Dsn. Sentro Ds Gondoriyo Kec. Bergas

9 Kt "Mekar Jaya" Otomatif Perbengkelan Karang Taruna Kec. Ungaran Barat

10 KT" Ungaran Barat" Perikanan air tawar Karang Taruna Kec. Ungaran Barat

11 KT " Ungaran Barat" Konfeksi/Garmen Pendem RT 4 Rw 3 Kec. Bandungan

12 Arisda Tanaman hias bunga potong

Kel Bandungan Kec. Bandungan

13 Nyi Ageng Pandanaran

Batik Ds. Gemawang Kec. Jambu

14 Alam Cipta Karya Kerajinan Ds. Kuwarasan Kec. Jambu

15 Wirausaha Cinta Karya

Pengolahan Sabun Susu Herbal

Ds. Wates Kec. Getasan

16 Mina Sejahtera Perikanan air tawar Mlilir Bandungan

17 Surya Mina Tani Budi daya ikan air

tawar

Lerep Ungaran Barat

18 Kelompok Pemuda Anti Miskin

Pengrajin Sepatu Lukis Wonoyoso Pringapus

19 Khanza Bengkel AC-Power Stering

Jl.Diponegoro No 52 Ungaran

Sumber: Dinas Pemuda,OR, Kebudayaan dan Pariwisata, s/d Desember 2013

Dengan semakin meningkatnya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan wirausaha mandiri di

kalangan generasi muda dalam meningkatkan kegiatan perekonomian

masyarakat, dan generasi dalam pengembangan produk-produk olahan dan

karya pemuda.

2) Organisasi Olahraga

Jumlah organisasi olah raga di Kabupaten Semarang tahun 2013 sebanyak

198 Organisasi, mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni

sebesar 13,79%, jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 174

organisasi.

Page 229: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 212

Hal ini dikarenakan adanya pembinaan terhadap masyarakat akan arti

pentingnya olahraga dan di samping itu adanya stimulan bantuan hibah

pada masyarakat bidang keolahragaan.

Tabel 4.65 Perkembangan Organisasi Olah Raga

Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Tahun

2012 2013

1 Anggar organisasi 0 1

2 Angkat Besi organisasi 0 1

3 Atletik organisasi 6 7

4 Gerak Jalan organisasi 6 6

5 Balap Sepeda organisasi 1 0

6 Base Ball / Soft Ball organisasi 1 1

7 Bola Basket organisasi 8 9

8 Bola Sodok organisasi 4 6

9 Bola Volley organisasi 16 20

10 Bulu Tangkis organisasi 6 7

11 Catur organisasi 6 6

12 Tenis Lapangan organisasi 3 4

13 Menembak organisasi 1 2

14 Sepak Bola organisasi 20 25

15 Tenis Meja organisasi 4 4

16 Karate organisasi 30 34

17 Taekwondo organisasi 60 60

18 Judo organisasi 2 1

19 Balap motor organisasi 0 1

20 Sepatu Roda organisasi 0 1

21 Dansa organisasi 0 1

22 Wushu organisasi 0 1

Jumlah 174 198

Sumber: Dinas Pemuda,OR, Kebudayaan dan Pariwisata, s/d Desember 2013

3) Jumlah Kegiatan Kepemudaan

Kegiatan Kepemudaan tahun 2013 terdapat 4 kegiatan yang dilakukan

sebanyak 26 kali di 52 lokasi dengan 833 peserta.

Meningkatnya kegiatan kepemudaan, juga didukung adanya bantuan hibah

dari pemerintah daerah kepada organisasi kepemudaan, yaitu: KNPI dan

Kwarcab Pramuka.

Page 230: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 213

Tabel 4.66 Jumlah Kegiatan Kepemudaan Tahun 2012-2013

No Nama Kegiatan Kepemudaan Satuan 2012 2013

1 Pembinaan Organisasi Kepemudaan Kegiatan 8 5

Orang 166 143

Lokasi 4 4

2 Pendidikan dan Pelatihan Dasar

Kepemimpinan

Kegiatan 1 1

Orang 40 50

Lokasi 1 1

3 Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan

Kegiatan 11 8

Orang 600 600

Lokasi 29 28

4 Monev Kegiatan 17 12

Orang 40 40

Lokasi 17 19

Jumlah Kegiatan 37 26

Orang 846 833

Lokasi 53 52

Sumber : Dinas Pemuda,OR, Kebudayaan dan Pariwisata, s/d Desember 2012

Pada tahun 2013 telah diberikan bantuan hibah yang diberikan kepada

organisasi kepemudaan antara lain: KNPI, Kwarcab Pramuka, 172

kelompok masyarakat bidang kepemudaan.

4) Jumlah Kegiatan Olahraga

Pada tahun 2013 target jumlah kegiatan olah raga 30, sedangkan

realisasinya meningkat menjadi 47 cabang atau 156,67%. Bila

dibandingkan dengan tahun 2012 yang sejumlah 28 cabang, meningkat

67,86%. Peningkatan tersebut karena bertambahnya event-

event/kompetisi di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi maupun tingkat

Nasional.

Disamping itu diikuti juga dengan peningkatan prestasi olah raga di

Kabupaten Semarang dapat dilihat dari peningkatan perolehan medali pada

kegiatan-kegiatan olah raga, antara lain Pekan Olah Raga Pelajar Daerah

(POPDA), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional (POPNAS), Kejuaraan Daerah

(Kejurda) maupun Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan kejuaraan

Internasional. Jumlah total medali yang diperoleh Kabupaten Semarang

Page 231: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 214

untuk Tahun 2012 berjumlah 163 medali terdiri dari 61 medali emas, 55

medali perak dan 47 medali perunggu. Dibandingkan tahun 2011 yang

memperoleh 87 medali, sedangkan Tahun 2013 perolehan medali sebanyak

175 mengalami kenaikan sebesar 187%, rincian perolehan medali adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.67 Tingkat Prestasi Olah Raga (Pelajar)

Tahun 2012-2013

NO KEGIATAN

CAPAIAN TAHUN 2012

JML

CAPAIAN TAHUN 2013

JML

Emas Perak Pe-

runggu Emas Perak

Pe-runggu

1 pekan olahrag pelajar daerah (POPDA) SD

3 2 1 6 1 2 2 5

2 pekan olahrag pelajar daerah (POPDA) SMP

7 11 4 22 - 3 5 8

3 pekan olahrag pelajar daerah (POPDA) SMA

8 7 7 22 1 3 4 8

4 Kejurnas karate 4 4 8 4 2 - 6

5 kejurnas catur - - - - - - - -

6 kejurda / kejurnas bola voli

2 1 - 3 2 1 2 5

7 BAPOPSI catur - - - - - - 1 1

8 kejurda invitasi pelajar SMA

- - - - 9 13 15 37

9 kejurda piala bupati semarang

- - - - - - - -

10 kejurnas taekwondo

2 3 3 8 3 2 2 7

12 Kejurda taekwondo

10 12 15 37 - - - -

11 kejurda judo pelajar

5 2 3 10 8 3 4 15

12 kejurda voli 1 1 - 2 1 1 - 2

13 kejurnas voli - - - - - - 2 2

14 invitasi pelajar karate

- - - - - - - -

15 POPNAS (pekan olahraga pelajar nasional)

1 1 - 2 - 2 3 5

16

POSPEDA (pekan olahraga pondok pesantren )

3 2 2 7 - - - -

17 kejurda senam (SKJ)

- - - - - 1 - 1

18 kejurda karate 15 5 7 27 7 2 11 20

19 invitasi pelajar judo

2 1 1 4 1 - 2 3

Page 232: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 215

NO KEGIATAN

CAPAIAN TAHUN 2012

JML

CAPAIAN TAHUN 2013

JML

Emas Perak Pe-

runggu Emas Perak

Pe-runggu

20 PORPROV (pekan olahraga provinsi)

- - - - 11 20 19 50

21 Kejuaraan Korea OPEN 2012 (Taekwondo)

- 1 - 1 - - - -

22

Kejuaraan Internasional Karete 3rd Silent Knight Open di Singapore

1 - - 1 - - - -

23 Kejuaraan KOI OPEN di Malaysia

1 2 - 3 - - - -

Total perolehan medali

61 55 47 163 48 55 72 175

Grafik 4.11 Tingkatan Prestasi Olahraga (Pelajar) Kabupaten Semarang

Tahun 2012-2013

Sumber: Dinas Pemuda, OR, Kebudayaan dan Pariwisata, s/d Desember 2013

Sarana Penyelenggaraan Olahraga yang difasilitasi oleh Pemerintah daerah

beruba bantuan hibah kepada organisasi dan kelompok masyarakat yang

mempunyai kegiatan keolahragaan antara lain: KONI dan 208 kelompok

masyarakat bidang olahraga.

Page 233: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 216

5) Jumlah Klub Olahraga

Jumlah klub olahraga pada Tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak

98 klub olahraga dibandingkan Tahun 2012, yakni dari 225 klub pada tahun

2012 menjadi 323 klub pada tahun 2013, walaupun untuk sementara target

belum bisa terpenuhi, hal ini disebabkan karena masih kurangnya

kesadaran masyarakat untuk melakukan olah raga terutama olah raga

berprestasi, sehingga memperlambat terbentuknya klub-klub berbagai

cabang olah raga yang berpengaruh pada kurang terpenuhinya target.

6) Jumlah Gedung Olahraga

Jumlah Gedung Olah Raga yang ada di Kabupaten Semarang Tahun 2013

sejumlah 1 (satu) unit, masih sama di bandingkan Tahun 2012, tidak

bertambahnya Pembangunan Gedung Olaraga di Kabupaten Semarang

disebabkan karena keterbatasan anggaran APBD tahun 2013.

b. Dinas Pekerjaan Umum

Urusan Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan

Umum pada tahun 2013 adalah pada Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Olahraga dengan Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan

Prasarana Olahraga. Dana yang dianggarkan berjumlah Rp9.675.000.000,00

dengan realisasi sejumlah Rp9.326.758.500,00 atau 96,40%.

Kegiatan tersebut telah direalisasikan 100% di Komplek Stadion Wujil

berupa: Penerangan Lingkungan, Penataan Infrastruktur, Penataan Stadion

Sepakbola, Revitalissasi Stadion Tenis, Revitalisasi Stadion Volley dan Basket

serta Mecanical Electrical dan Pengadaan Genset.

c. Sekretariat Daerah (Bagian Kesra)

Urusan Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan oleh Bagian Kesra

Sekretariat Daerah adalah pada Program Peranserta Kepemudaan dengan

kegiatan Fasilitasi Aksi Bhakti Sosial Kepemudaan. Dana yang dianggarkan

pada tahun 2013 sejumlah Rp15.000.000,00 hanya dapat terealisir sejumlah

Rp12.453.000,00 atau 83,02%.

Kegiatan tersebut berupa fasilitasi kegiatan pengabdian masyarakat

bagi bagi Perguruan Tinggi yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata

Page 234: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 217

(KKN) di Kabupaten Semarang, yang bertujuan pada terwujudnya

pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan KKN Mahasiswa di Kabupaten

Semarang, yang sudah terealisir 100% bagi 5 Perguruan Tinggi pada 5

Kecamatan di Kabupaten Semarang.

d. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Urusan Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada tahun 2013 adalah

pada Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dengan

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Olahraga

Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga. Dana yang

dianggarkan berjumlah Rp107.174.000,00 dengan realisasi sejumlah

Rp104.911.516,00 atau 97,89%.

Kegiatan tersebut berisi Pemeliharaan, Perawatan dan Pemberdayaan

Barang Inventaris berupa 5 gedung sarana olahraga milik Pemda yang berada

dalam pengelolaan DPPKAD.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada Urusan Pemuda dan Olah Raga, adalah:

1) Kualitas SDM Aparatur dan pengelola pemuda dan olah raga yang rendah;

2) Peran serta masyarakat dalam pengembangan kepemudaan dan olah raga

masih rendah;

3) Sarana dan prasarana organisasi kepemudaan dan olahraga diberbagai

cabang masih kurang;

4) Kurangnya pemberian penghargaan kepada atlet berprestasi, sehingga

banyak atlet yang berprestasi pindah keluar daerah.

b. Solusi :

Solusi yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan Urusan Pemuda dan

Olah Raga, antara lain:

Page 235: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 218

1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang

penyelenggaraan Kepemudaaan dan olahraga yang profesional dan unggul

dalam persaingan;

2) Memberikan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pengembangan

Kepemudaaan dan memajukan cabang cabang olahraga yang ada;

3) Pembinaan, pengembangan dan memajukan Kepemudaaan dan olahraga

sebagai upaya meningkatkan prestasi dan profesionalisme;

4) Pemberdayaan dan peningkatan peranserta masyarakat dalam memajukan

kegiatan Kepemudaaan dan olahraga;

5) Pengembangan Kepemudaaan dan olahraga unggul dan berpreatasi baik

ditingkat nasional maupun internasional;

6) Peningkatan kualitas dan kuantitas insan Kepemudaaan dan olahraga yang

profesional agar mampu berkiprah di arena internasional;

7) Pemberian penghargaan yang lebih maksimal dari Pemerintah Daerah

Kepada atlet/olahrawan yang berprestasi.

Page 236: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 219

S. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

merupakan urusan yang komprehesif meliputi berbagai elemen strategis yang

memiliki dampak luas terhadap stabilitas politik daerah untuk menunjang

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta iklim investasi daerah.

Konsekuensinya beragam permasalahan yang berkaitan dengan disintegrasi,

ideologi dan politik, ekonomi, sosial, budaya, kerukunan hidup beragama, serta

gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi bagian dan tantangan

yang harus diselesaikan secara bijaksana sehingga tidak pihak-pihak yang merasa

kalah atau dirugikan.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

pada Tahun 2013 dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik, Satuan Polisi Pamong Praja dan Bagian Humas dan Protokol Sekretariat

Daerah adalah:

a. Kantor Kesatuan Bangsa, dan Politik

1) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal,

dengan kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan-kegiatan:

a) Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama;

b) Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat.

3) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan

kegiatan Seminar, talk show/diskusi wawasan kebangsaan.

4) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat), dengan

kegiatan Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan minuman keras

dan narkoba.

5) Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan:

a) Penyuluhan kepada masyarakat;

b) Koordinasi forum-forum diskusi politik.

c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Page 237: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 220

b. Satuan Polisi Pamong Praja

1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Pelatihan Pengendalian keamanan dan kenyamanan Lingkungan;

b) Pengendalian keamanan lingkungan;

c) Pembinaan dan penyuluhan tentang keamanan dan kenyamanan

lingkungan.

2) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal,

dengan kegiatan-kegiatan:

a) Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja;

b) Pengawasan umum pelaksanaan Perda dan Peraturan Bupati serta

pearaturan lain di daerah;

c) Operasi yustisi terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan.

c. Sekretariat Daerah- Bagian Humas dan Protokol

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan Peningkatan

kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2013

dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program

Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp1.554.492.000,00 dan realisasi sebesar

Rp1.347.811.119,00 atau 86,70%. (Rincian realisasi program dan kegiatan

terlampir)

Keberhasilan Pembangunan di Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri dapat dilihat lebih rinci dari outcome yang telah dicapai ditahun 2013

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.68 Capaian Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

% 49,00 76,00 48,00 63,16

2 Jumlah linmas per jumlah 10.000 penduduk

% 101,61 103,38 81,41 78,75

Page 238: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 221

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

3 Rasio Siskamling per jumlah desa/kelurahan

% 13,60 13,48 14,60 108,30

4 Angka kriminalitas kasus 558 530 497 93,77

5 Jumlah demo kegiatan 34 18 18 100,00

6 Kegiatan pembinaan politik daerah

Kegiatan 2 2 2 100,00

7 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP

Kegiatan - - - -

8 Cakupan patroli petugas Satpol PP

Kegiatan 470 482 365 75,73

9 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)

% 100,00 79,00 99,00 125,32

10

Tingkat waktu tanggap daerah layanan kebakaran wilayah manajemen kebakaran

% 100,00 100,00 80,00 80,00

11 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)

% 1,00 1,03 0,814 79,03

12 Cakupan pelayanan bencana kebakaran

% 0,00032 0,00032 0,00039 121,88

13 Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)

Kegiatan 1 1 1 100,00

14 Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI)

Kegiatan - 1 - -

Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Satuan Polisi Pamong Praja, Polres dan BPBD 2013

Capaian kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada

tahun 2013 yaitu:

a. Bahwa telah dilaksanakan pemantauan keamanan bidang Ipoleksosbud

sebanyak 30 kegiatan, pantauan radikal kanan sebanyak 4 kegiatan, pantauan

radikal kiri sebanyak 6 kegiatan dan pantauan radikal lainnya sebanyak 5

kegiatan;

b. Terlaksananya penyuluhan kepada masyarakat (toma, tokoh pemuda, toga,

tokoh wanita/pkk dan pelajar sebanyak 800 orang;

c. Terlaksananya forum-forum diskusi politik kepada toma, tokoh pemuda,

agama, ormas perempuan, PKK dan tokoh parpol sebanyak 500 orang;

d. Terlaksananya tertib administrasi dana bantuan parpol sebanyak 10 dokumen.

Page 239: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 222

Secara umum semua indikator keberhasilan urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri dapat tercapai, beberapa hal yang menyebabkan adanya

target yang tidak tercapai antara lain:

a. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja tidak memenuhi target, disebabkan selama

tahun 2013 tidak ada penambahan personil dan adanya personil Polisi

Pamong Praja yang purna tugas;

b. Jumlah Linmas menurun karena sudah memasuki usia purna tugas, meninggal

dunia dan mendapatkan pekerjaan di tempat lain.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan solusi yang terkait dengan Urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Permasalahan

1) Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) baik kualitas maupun

kuantitasnya, dan tidak sebanding dengan cakupan wilayah kerja;

2) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan peraturan

perundang-undangan;

3) Kurangnya PPNS sehingga kesulitan untuk penanganan di saat terjadi

pelanggaran peraturan daerah yang pro yustisia;

4) Adanya Perda yang masih memuat pidana kurungan 6 bulan, sehingga

secara teknis dalam penyidikan kurang bisa berjalan secara efektif dan

efisien;

5) Kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan tugas di lapangan

khususnya roda dua.

b. Solusi

1) Mengoptimalkan SDM yang ada dan menambah jam kerja;

2) Mengintensifkan sosialisasi peraturan daerah sesuai dengan prioritas

permasalahan;

3) Mengusulkan pendidikan PPNS;

Page 240: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 223

4) Mengusulkan revisi Perda yang masih memuat pidana kurungan sampai

dengan 6 bulan;

5) Mengusulkan sarana dan prasarana operasional;

Page 241: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 224

T. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Komitmen dari reformasi birokrasi telah menjadi kewajiban pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

governance) dan kepemerintahan yang bersih (clean governance). Reformasi

birokrasi sebagai tuntutan dinamika masyarakat dengan menitikberatkan pada area

perubahan yang antara lain adalah:

1. Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing);

2. Sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai

dengan prinsip-prinsip good governance;

3. Regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif;

4. SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, profesional,

berkinerja tinggi dan sejahtera;

5. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;

6. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;

7. Pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat;

8. Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi.

Penataan perangkat daerah masih diperlukan komitmen, miskin struktur

kaya fungsi yang menyesuaikan kebutuhan, kemampuan dan kondisi daerah

sehingga peningkatan kapasitas kelembagaan, sumber daya aparatur, sarana dan

prasarana dapat mengoptimalkan potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat

serta memberikan pelayanan masyarakat berdasarkan prinsip mandiri, tertib, dan

sejahtera.

Pembangunan hukum di Kabupaten Semarang secara umum telah

dilaksanakan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih,

pembangunan hukum yang dilaksanakan pada tahun 2012 dititikberatkan untuk

melaksanakan pembentukan beberapa produk hukum daerah dalam rangka

penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi

sebagaimana telah dituangkan dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda),

disamping itu masih rendahnya pemahaman sumber daya manusia dimasing-masing

Satuan Kerja Perangkat Daerah, khususnya terhadap teknik penyusunan peraturan

perundang-undangan, rendahnya anggaran untuk peningkatan sumber daya

manusia guna mengikuti pendidikan dan pelatihan penyusunan produk hukum dan

Page 242: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 225

masalah sosialisasi Peraturan Perundang-undangan yang belum maksimal serta

sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum yang belum berjalan secara

optimal dikarenakan masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia yang

menangani kegiatan tersebut sehingga pembangunan hukum masih menjadi

perhatian yang serius di Kabupaten Semarang.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pembangunan hukum tahun

2013, menitikberatkan pada pembentukan peraturan daerah sesuai dengan amanat

ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yang mengamanatkan

untuk dibentuk suatu produk hukum daerah, yang telah disesuaikan dengan hasil

pengelompokan dan evaluasi/klarifikasi terhadap peraturan daerah dimaksud, juga

menghimbau kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk segera menyusun draf

Rancangan Peraturan Daerah, Rancangan Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati

sesuai dengan amanat ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan

terkait dengan produk hukum tersebut, upaya peningkatan kesadaran hukum

masyarakat melalui pembinaan Kelompok Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum),

pelaksanaan lomba Kadarkum dan penetapan desa/kelurahan binaan untuk

dibentuk menjadi Desa/Kelurahan Sadar Hukum, serta peningkatan sistem jaringan

dokumentasi dan informasi hukum.

Untuk mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang bersih, pengawasan

menjadi agenda penting seperti sinergi pengawasan internal, efektivitas

pengawasan eksternal, pengawasan masyarakat/sosial, pengawasan legislatif dan

juga pengawasan melekat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, disebutkan

bahwa fungsi pengawasan yang dilakukan DPRD terhadap Pemerintah Daerah

bersifat pengawasan kebijakan dan bukan pengawasan teknis. Disamping

pengawasan tersebut pengawasan oleh masyarakat (WASMAS/kontrol sosial)

diperlukan dalam mewujudkan peran serta masyarakat guna menciptakan

penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, dan bebas dari korupsi,

kolusi serta nepotisme.

Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh Bupati adalah

proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar penyelenggaraan Pemerintah

Page 243: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 226

Daerah Kabupaten Semarang dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Semarang

berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pengawasan dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah sesuai dengan

bidang kewenangannya masing-masing, yang dalam hal ini oleh Aparat Pengawas

Intern Pemerintah yaitu Inspektorat Kabupaten Semarang.

Pelaksanaan Bidang Pemerintahan umum Pemerintah Kabupaten Semarang

didukung oleh 19 kecamatan untuk melaksanakan pelimpahan sebagian wewenang

Bupati dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah dan tugas umum

pemerintah daerah. Pendelegasian sebagian kewenangan Bupati kepada Camat

Berdasarkan Peraturan Bupati Semarang Nomor 117 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian kewenangan Bupati Kepada Camat di Kabupaten Semarang

yang terdiri dari 6 (enam) bidang, antara lain Bidang Pemerintahan, Ekonomi dan

Pembangunan, Pendidikan dan Kesehatan, Sosial dan Kesra, Pertanahan, dan

Pelayanan Umum. Dari keenam bidang tersebut terdiri dari 45 (empat puluh lima)

jenis kewenangan, kondisi tersebut saat ini masih perlu ada perhatian agar dapat

berjalan optimal, karena belum di dukung dengan ketersediaan anggaran, sarana

dan prasarana serta kualitas dan kuantitas SDM yang cukup memadai.

Disamping kecamatan dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum

juga didukung oleh Kelurahan yang sebanyak 27 Satker Kelurahan. Sebagai SKPD

ujung tombak pelayanan pemerintah daerah yang terdekat dengan masyarakat,

keberadaan kelurahan memegang peranan yang sangat strategis dalam rangka

pelayanan prima pada masyarakat. Disamping peran pokok di atas, kelurahan juga

mengemban tugas melaksanakan delegasi wewenang dari Bupati berdasarkan

Peraturan Bupati Semarang Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pelimpahan Sebagian

Kewenangan Bupati Semarang Kepada Lurah di Kabupaten Semarang. Kondisi

kelurahan sampai saat juga masih ada beberapa kelemahan sumber daya manusia

baik dilihat dari sisi kuantitas maupun kualitas, sarana dan prasarana serta

pendanaan.

1. Program dan Kegiatan

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan oleh

Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas

Page 244: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 227

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian

Daerah, Inspektorat, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah, 19 Kecamatan dan 27 Kelurahan.

Program dan kegiatan program yang dilaksanakan berkenaan dengan

penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tahun 2012

adalah sebagai berikut:

a. Sekretariat Daerah

1) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah yang dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota

organisasi sosial dan masyarakat;

b) Penerimaan kunjungan kerja pejabat negara/departemen/lembaga

pemerintah non departemen/luar negeri;

c) Rapat koordinasi pejabat pemerintah daerah;

d) Kunjungan kerja/inspeksi kepala daerah/wakil kepala daerah;

e) Koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya;

f) Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah;

g) Penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah

bagi Sekda dan Asisten;

h) Dialog audiensi dengan tenaga kebersihan se-Kabupaten Semarang;

i) Rapat Koordinasi Pengendalian Operasi Kegiatan (POK);

j) Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pendayagunaan Aparatur Daerah

(Forkompanda);

k) Fasilitasi penyelenggaraan pelayanan publik terpadu;

l) Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

2) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

yang dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Peningkatan manajemen investasi daerah;

b) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;

c) Monitoring dan evaluasi BUMD;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Page 245: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 228

3) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi yang dijabarkan

melalui kegiatan Penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik;

4) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan yang dijabarkan

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Koordinasi kerja sama permasalahan peraturan perundang-undangan;

b) Legislasi rancangan peraturan perundang-undangan;

c) Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan;

d) Publikasi peraturan perundang-undangan;

e) Kajian peraturan perundang-undangan daerah terhadap peraturan

perundang-undangan yang baru, lebih tinggi dari keserasian antar

peraturan perundang-undangan daerah;

f) asilitasi pembentukan Kelompok KADARKUM Tingkat Kabupaten

Semarang;

g) Koordinasi, konsultasi dan advokasi hukum.

5) Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Pendayagunaan

Aparatur Daerah yang dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a) Penyusunan Pedoman Ketatalaksanaan;

b) Penyusunan Pedoman Pendayagunaan Aparatur Daerah;

c) Penyediaan informasi kelembagaan;

d) Fasilitasi ketatalaksanaan pelayanan publik;

e) Koordinasi, monitoring dan evaluasi ketatalaksanaan.

6) Program Fasilitasi Penyelesaian Perkara Peradilan yang dijabarkan dengan

kegiatan Penanganan Kasus Peradilan.

b. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang

dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah;

b) Hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan

tokoh masyarakat/tokoh agama;

c) Rapat-rapat alat kelengkapan dewan;

d) Rapat-rapat paripurna;

e) Kegiatan reses;

Page 246: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 229

f) Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam daerah;

g) Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD;

h) Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pimpinan dan Anggota

DPRD;

i) Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD ke luar daerah.

c. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

yang dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Penyusunan Analisa Standar Belanja;

b) Penyusunan Standar Satuan Harga;

c) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD;

d) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD;

e) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggung-

jawaban Pelaksanaan APBD;

f) Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah;

g) Peningkatan manajemen aset/barang daerah;

h) Revaluasi/appraisal aset/barang daerah;

i) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;

j) Pelaksanaan dan penatausahaan APBD;

k) Penyelesaian administrasi kerugian daerah (TPTGR);

l) Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan APBD;

m) Pengelolaan Kas Daerah;

n) Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBD;

o) Penyusunan Rancangan KUA dan PPAS;

p) Penanganan PBB dan BPHTB di Wilayah I;

q) Penanganan PBB dan BPHTB di Wilayah II;

r) Pengananan PBB dan BPHTB di Wilayah III;

s) Penanganan PBB dan BPHTB di Wilayah IV;

2) Program Pengembangan Peningkatan Pendapatan Daerah yang dijabarkan

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pendaftaran, Pendataan dan pemeriksaan Wajib Pajak dan Obyek Pajak;

b) Penghitungan dan penetapan Pajak Daerah dan pendistribusian SKPD;

c) Penagihan Pajak Daerah dan keberatan;

Page 247: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 230

d) Penanganan pelanggaran Pajak Daerah;

e) Penyusunan perencanaan pendapatan daerah, koordinasi pendapatan

Pajak dan Reribusi Daerah;

f) Evaluasi Pendapatan Daerah.

d. Badan Kepegawaian Daerah

1) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS yang dijabarkan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pemulangan Pegawai yang pensiun;

b) Pemulangan pegawai yang tewas dalam melaksanakan tugas.

2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan

Sosialisasi/Bintek Peraturan perundang-undangan.

3) Program Pendidikan Kedinasan (Kepegawaian) yang dijabarkan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pendidikan penjenjangan struktural;

b) Peningkatan ketrampilan dan profesionalisme.

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Kepegawaian)

yang dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pendidikan pelatihan prajabatan bagi calon PNS daerah;

b) Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS daerah;

c) Pendidikan dan Pelatihan fungsional bagi PNS Daerah;

d) Penyelenggaraan Bintek Penilaian Angka Kredit jabatan Fungsional.

5) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur (Kepegawaian) yang

dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pembinaan karir PNS;

b) Seleksi penerimaan calon PNS;

c) Penempatan PNS;

d) Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS;

e) Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi;

f) Proses penangganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS;

g) Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas;

h) Penyelenggaraan sumpah janji PNS;

i) Pembinaan Kedisiplinan PNS;

j) Manajemen Pengelolaan data Pegawai;

Page 248: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 231

k) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

e. Inspektorat

1) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengandalian

Pelaksanan Kebijakan Kepala Daerah yang dijabarkan dengan kegiatan

sebagai berikut:

a) Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala;

b) Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah;

c) Pengendalian managemen pelaksanaan kebijakan kepala daerah;

d) Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan dibawahnya;

e) Inventarisasi temuan pengawasan;

f) Tindak lanjut hasil temuan pengawasan;

g) Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif;

h) Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan;

i) Penilaian Akuntabilitas Kinerja;

j) Reviu Laporan Keuangan.

2) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan yang dijabarkan dengan kegiatan Pelatihan Pengembangan

Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan;

3) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur

Pengawasan yang dijabarkan dengan kegiatan Penyusunan Kebijakan

Sistem dan Prosedur Pengawasan;

4) Progam Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat yang

dijabarkan melalui kegiatan Penatausahaan penanganan pengaduan

masyarakat.

f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa yang

dijabarkan dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Penyusunan pedoman pengelolaan keuangan desa;

b) Fasilitasi pengelolaan Tanah Kas Desa;

c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dengan

kegiatan Penataan lembaga dan aparatur pemerintahan desa.

Page 249: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 232

g. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam;

b) Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari

ancaman/korban bencana alam;

c) Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat

penampungan sementara;

d) Bimtek dan Pelatihan SAR.

2) Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Pasca Bencana

yang dijabarkan dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assesment (DALA);

b) Pelatihan Teknis Post Disaster Need Assesment (PDNA);

c) Fasilitasi dan koordinasi penangganan rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana;

d) Fasilitasi dan koordinasi penanggulangan kerusakan insfrastruktur pasca

bencana;

e) Posko Siaga dan Penanganan Darurat Bencana;

f) Fasilitasi dan Koordinasi Oprasional Tim Reaksi Cepat Penanganan

Bencana;

g) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

h. Kecamatan

1) Program Pelayanan Masyarakat Tingkat Kecamatan yang dijabarkan

melalui:

a) Kegiatan pemerintahan;

b) Kegiatan pembangunan;

c) Kegiatan kesejahteraan Sosial/kemasyarakatan;

d) Kegiatan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum;

e) Kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa.

2) Program Pelimpahan Kewenangan kepada Kecamatan (Peraturan Bupati

Nomor 11 Tahun 2012) yang dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pemerintahan;

Page 250: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 233

b) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Ekonomi dan Pembangunan;

c) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pendidikan dan Kesehatan;

d) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Sosial dan Kesejahteraan

Rakyat;

e) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pertanahan;

f) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Kepegawaian;

g) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pelayanan Umum.

i. Kelurahan

1) Program Pelayanan Masyarakat Tingkat Kelurahan yang dijabarkan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban masyarakat;

b) Kegiatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

2) Program Pelimpahan Kewenangan Kepada Lurah (Peraturan Bupati Nomor

18 Tahun 2007) yang dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pemerintahan;

b) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Ekonomi dan Pembangunan;

c) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pendidikan dan Kesehatan;

d) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Sosial dan Kesejahteraan

Rakyat;

e) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pertanahan;

f) Kegiatan pelimpahan kewenangan Bidang Pelayanan Umum.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

seperti diuraikan di atas menggunakan anggaran sebesar Rp23.872.798.000,00

dan dapat terealisasi sebesar Rp18.737.533.286,00 atau 78,49%. (Rincian

Realisasi Program dan Kegiatan terlampir).

Capaian target indikator sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang

Page 251: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 234

menujukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program

dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2013.

Tabel 4.69 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

I Sistem Informasi Manajemen Pemda

Buah 10 10 10 100,00

2 Jumlah pajak daerah Jenis 9 9 11 122,22

3 Jumlah Retribusi Daerah Jenis 29 19 23 121,05

4 Penegakan Perda Kasus 339 186 96 95,00

5 Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan

Administrasi pemerintah

paket 1 1 1 100,00

Sumber: Setda,Bagian PDE , DPPKAD, KPMPT, dan Satpol PP Tahun 2013

Keberhasilan Pembangunan di Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian dapat dilihat dari realisasi tahun 2013 sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

1) Untuk mencapai penyelenggaraan pemerintahan yang baik, salah satu

diantaranya adalah reformasi kelembagaan daerah, dengan hasil

tersusunnya Peraturan Daerah kegiatan tahun 2012 dan 2013 sebagaimana

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.70 Capaian Bidang Kelembagaan Daerah Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

I Pendayagunaan Aparatur Daerah

1. Penyusunan LAKIPDA Buku 90 90 90 100

2. Penyusunan LAKIP

SETDA

Buku 15 20 20 100

3. Penetapan Kinerja Buku 10 10 10 100

4. Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Dokumen 1 5 5 100

Page 252: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 235

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

5. Forkompanda bidang

Pelayanan Publik

Kegiatan/

dokumen 1 1 1 100

6. Pedoman Jabatan Fungsional Umum PNS

di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Semarang

Buku

- 100 100 100

7. Roadmap Reformasi

Birokrasi Kabupaten Semarang

Buku

- 100 100 100

II Kelembagaan

1. Pedoman Pelaksanaan Tugas Jabatan

Fungsional Umum

Dokumen - 1 1 100

2. Dokumen Analisa Kelembagaan Perangkat

Daerah

Dokumen

- 1 1 100

III Ketatalaksanaan

1. Pedoman Tata Naskah

Dinas

Buku - 215 215 100

2. Pedoman Penggunaan Pakaian Dinas

buku - 100 100 100

3. Fasilitasi Penilaian CBAN 2011

SKPD 0 1 1 100

4. Fasilitasi Penilaian

Kinerja Pelayanan SKPD (CPP)

Even

1 1 1 100

Sumber: Setda-Bagian Organisasi Kab. Semarang, 2013

Hal yang tak kalah pentingnya dalam reformasi birokrasi adalah sumber

daya manusia yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan manajemen

kepegawaian yang baik diharapkan diperoleh aparatur pemerintah daerah

yang profesional, sehingga efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD dapat dicapai. Jumlah pegawai

per 31 Desember 2013 sebanyak 10.004 orang PNS/CPNS. Bila dilihat

berdasarkan jenjang kepangkatan PNS/CPNS Tahun 2013 sebagian besar

terdapat pada golongan IV (3.841 orang), golongan III (3.800 orang),

golongan II (2.083 orang) dan golongan I (280 orang). Sedangkan bila

dilihat berdasarkan tingkat pendidikan PNS/CPNS terbanyak dengan urutan

Page 253: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 236

pendidikan S1 (4.840 orang), SLTA (1919 orang), D1/D2 (1.388 orang),

D3/D4 (813 orang), SLTP/SD (566 orang) dan S2 (478 orang).

Grafik 4.12 Jumlah PNS/CPNS Kabupaten Semarang

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012 dan 2013

Dari gambar terlihat bahwa terjadi kenaikan jumlah pegawai pada tingkat

pendidikan S1 dan S2, dan pegawai dengan tingkat pendidikan D3/D4 ke

bawah menjadi berkurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa SDM PNS

semakin bertambah baik dari segi pendidikan, sehingga diharapkan

kinerjanya juga semakin meningkat.

Grafik 4.13 Jumlah PNS/CPNS Kabupaten Semarang

Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2013

0

1000

2000

3000

4000

5000SD

SLTP

SLTA D1

D2

D3

D4 S1 S2

2012

2013

Eselon II

Eselon III

Eselon IV

Eselon V

FunsionalTertentu

FungsionalUmum

Page 254: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 237

Untuk mewujudkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pegawai dalam

rangka meningkatkan profesionalisme telah diberikan pendidikan dan

latihan pegawai baik melalui penyelenggaraan sendiri maupun pengiriman,

seperti terlihat dalam tabel jumlah PNS yang mengikuti diklat pada tahun

2013 terjadi hanya 59,18% dibandingkan tahun 2012. Hal ini disebabkan

oleh keterbatasan anggaran dan adanya moratorium CPNS, sehingga diklat

prajabatan berkurang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.71 Capaian Indikator Kepegawaian

No Nama Diklat 2012 2013

1 Diklatpim Tingkat II 4 5

2 Diklatpim Tingkat III 15 17

3 Diklatpim Tingkat IV 89 510

4 Diklat Teknis 128 126

5 Diklat Fungsional 24 98

6 Prajabatan: a. Golongan I 0 4

b. Golongan II 107 8

c. Golongan III 90 0

7 Tugas Belajar 6 6

Jumlah 463 274

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Semarang, 2013

2) Guna lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah satu dengan

daerah yang lain dalam kerangka NKRI, serta dalam rangka menyerasikan

pembangunan daerah dan mensinergikan potensi daerah dengan pihak

ketiga serta meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan

kapasitas fiskal, telah dilaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan

baik antar daerah maupun dengan pihak ketiga seperti tabel berikut:

Tabel 4.72 Realisasi Kerjasama Daerah Tahun 2012 dan 2013

No. Uraian Satuan Capaian Tahun

2012

Tahun 2013

Target Realisasi

I Kerjasama antar Daerah 15 2 2

1. Kesepakatan Bersama (MoU)

Buah 5 1 1

2. Perjanjian Kerjasama Buah 10 1 1

Page 255: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 238

No. Uraian Satuan Capaian Tahun

2012

Tahun 2013

Target Realisasi

II Kerjasama dengan Pihak Ketiga

14 14 14

1. Kesepakatan Bersama (MoU)

Buah 6 7 7

2. Perjanjian Kerja Sama Buah 7 4 4

3. Nota Kesepakatan Buah 0 2 2

4.Kerangka Acuan Kerjasama

Buah 1 1 1

Sumber : Setda-Bagian Tata Pemerintahan Kab. Semarang 2013

3) Pembangunan Hukum di Kabupaten Semarang secara umum telah

dilaksanakan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan

bersih, pembangunan hukum yang dilaksanakan pada tahun 2013

dititikberatkan untuk melaksanakan pembentukan beberapa produk hukum

daerah dalam rangka penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-

undangan yang lebih tinggi sebagaimana telah dituangkan dalam Program

Legislasi Daerah (Prolegda). Capaian penyelenggaraan pemerintahan dalam

bidang pembangunan hukum tahun 2012 dan 2013 seperti terlihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.73 Realisasi Bidang Pembangunan Hukum Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

1 Penyusunan Raperda Raperda 10 13 13 100,00

2 Penyusunan Peraturan

Bupati Perbup 172 20 20 100

3 Penyusunan Keputusan

Bupati Keputusan 731 80 80 100

4 Evaluasi Raperda Raperda 5 3 3 100,00

5 Evaluasi Peraturan Desa Kegiatan 20 8 8 100,00

6 Evaluasi perda Produk

hukum 12 10 10 100,00

7 Peraturan Perundang-

undangan Buku 65 60 60 100,00

Page 256: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 239

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

8 Himpunan Lembaran

Daerah Buku 140 85 85 100,00

9 Himpunan Keputusan Bupati

Buku 60 80 80 100,00

10 Lembaran Daerah Lepas Eksemp-

lar 2500 2500 2500 100,00

11 Fasilitasi Pembinaan

Kelompok

Kegiatan

/klpk 19 19/1 19/1 100,00

Sumber: Setda-Bagian Hukum, Kab. Semarang, 2013

4) Dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, melalui Program Pelayanan

Masyarakat Tingkat Kecamatan dan Program Pelimpahan Kewenangan

kepada Kecamatan, seluruh kecamatan (19 kecamatan) telah

melaksanakan fasilitasi dan koordinasi Bidang Tata Pemerintahan,

Pembangunan, Kesejahteraan Sosial/Kemasyarakatan, Keamanan,

Ketentraman, Ketertiban Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa/Kelurahan serta Pelayanan Umum Lainnya.

5) Kelurahan sebagai salah satu unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2007

tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Semarang Kepada Lurah

di Kabupaten Semarang, dengan anggaran yang terbatas melalui Program

Pelayanan Masyarakat Tingkat Kelurahan telah melaksanakan pelayanan

Bidang Tata Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat,

Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat.

b. Pengawasan Daerah

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan efisien, efektif,

transparan dan akuntabel, maka dilakukan pengawasan yang obyektif dan

profesional sesuai Norma dan Standar Audit Pemerintah, dengan realisasi

indikator seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :

Page 257: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 240

Tabel 4.74 Temuan Hasil Kinerja Audit APIP Tahun 2012

NO SUB KELOMPOK TEMUAN Jml

Kejadian

Sele

sai % NILAI (Rp)

1 2 4 5 6 10

1 Temuan Ketidakpatuhan

Terhadap Peraturan

1

Kerugian negara/daerah atau kerugian negara/daerah yang

terjadi pada perusahaan negara/daerah.

49 49 100,00 29.193.500,00

2

Potensi kerugian negara/daerah

atau kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan

milik negara/daerah.

3 3 100,00 11.791.000,00

3 Kekurangan penerimaan negara/daerah atau perusahaan

milik negara/daerah.

32 32 100,00 29.278.084,00

4 Administrasi 76 76 100,00 3.872.457,00

5 Indikasi tindak pidana 0 0 0,00

SubTotal Kejadian

74.135.041,00

2 Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern

1 Kelemahan sistem pengendalian

akuntansi dan pelaporan 40 40 100,00

2

Kelemahan sistem pengendalian

pelaksanaan anggran pendapatan

dan belanja

3 3 100,00

3 Kelemahan struktur pengendalian

intern 3 3 100,00

Subtotal Kejadian

3 Temuan 3 E

1 Ketidakhematan/pemborosan/keti

dakekonomisan 1 1 100,00

2 Ketidakefisienan 0 0 0,00

3 Ketidakefektifan 1 1 100,00

Subtotal Kejadian

Rp-

Jumlah Kejadian 208 208 100 74.135.041,00

Sumber: Inspektorat Kab. Semarang, Tahun 2013

Tabel 4.75 Temuan Hasil Kinerja Audit Tahun 2013

No Sub Kelompok Temuan Juml.

Kejadian Sele-sai

% Nilai (Rp)

1 2 4 5 6 10

Temuan Ketidakpatuhan

Terhadap Peraturan

1

Kerugian negara/daerah atau

kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan

negara/daerah.

36 33 91,67 48.970.283

Page 258: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 241

No Sub Kelompok Temuan Juml.

Kejadian Sele-sai

% Nilai (Rp)

1 2 4 5 6 10

2

Potensi kerugian negara/daerah

atau kerugian negara/daerah

yang terjadi pada perusahaan milik negara/daerah

1 1 100

3

Kekurangan penerimaan

negara/daerah atau perusahaan milik negara/daerah.

17 16 94,12 10.707.402

4 Administrasi 64 61 95,31 -

5 Indikasi tindak pidana 0 0 0,00

SubTotal Kejadian 59.677.685

Temuan Kelemahan Sistem

Pengendalian Intern

1 Kelemahan sistem pengendalian

akuntansi dan pelaporan 26 21 80,77 -

2

Kelemahan sistem pengendalian

pelaksanaan anggran pendapatan dan belanja

6 6 100

3 Kelemahan struktur

pengendalian intern 3 3 100

Subtotal Kejadian -

Temuan 3 E

1 Ketidakhematan/pemborosan/ke

tidakekonomisan 0 0 0,00

2 Ketidakefisienan 0 0 0,00

3 Ketidakefektifan 3 3 100

Subtotal Kejadian 156 144 92,31 59.677.685

Berdasarkan pada Temuan dan Tindak Lanjut Pengawasan tahun 2013,

ditemukan 156 temuan dan telah ditindaklanjuti sejumlah 144 temuan. Jumlah

temuan tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012.

Pada Tahun 2012 jumlah temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan

kelemahan Sistem Pengendalian Intern sejumlah 208 temuan dan telah

terselesaikan semua sejumlah 208 temuan.

c. Fasilitasi Kegiatan Legislatif

Capaian kinerja dalam rangka Fasilitasi Kegiatan DPRD tahun 2013

dibandingkan tahun 2012 digambarkan secara jelas pada tabel sebagai

berikut:

Page 259: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 242

Tabel 4.76 Fasilitasi Kegiatan DPRD Tahun 2012 dan 2013

No. Kegiatan Satuan Capaian

2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

1 Pembahasan rancangan

Peraturan Daerah Raperda 6 18 17 94,44

2

Hearing/ dialog dan koordinasi

dengan pejabat pemerintah

daerah dan tokoh masyarakat/tokoh agama

Kali 8 12 9 75

3 Rapat-rapat alat kelengkapan DPRD

a. Rapat Pimpinan Kali 2 5 2 40

b. Rapat Badan Musyawarah Kali 10 8 7 87,5

c. Rapat Konsultasi 0 - 2 0 0

d. Rapat Komisi Internal Kali 123 12 12 100

e. Rapat Komisi Eksternal Kali 16 120 96 80

f. Rapat Badan Anggaran

Internal Kali 6 4 2 50

g. Rapat Badan Anggaran

Eksternal Kali 9 8 8 100

h. Rapat Pansus Raperda Kali 6 18 6 33,33

i. Rapat Pansus Non Raperda Kali 2 3 3 100

j. Rapat Badan Kehormatan Kali 3 6 3 50

k. Rapat Kerja/Dengar Pendapat Kali 2 4 2 50

l. Rapat Badan Legislasi Kali 7 6 2 33,33

m. Rapat Gabungan Kali 1 2 1 50

4 Rapat-rapat Paripurna

Rapat Paripurna Kali 17 13 13 100

Rapat Paripurna istimewa Kali 1 3 3 100

Rapat Paripurna internal Kali 2 3 3 100

5 Penjaringan aspirasi masyarakat

pada masa Reses 0K 45 45 42 93,33

6 Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah

Pimpinan DPRD OH 9 40 6 15

Anggota DPRD OH 7 30 4 13,33

Komisi-komisi OH 59 56 23 41,07

Badan Kehormatan OH 0 5 0 0

7 Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

Kali

Ketua Ok 9 9 9 100

Wakil Ketua 3 orang Ok 27 27 27 100

Anggota 41 orang Ok 359 369 359

8

Penyediaan Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan

pimpinan dan anggota DPRD

163 163 163 100

9 Kunjungan kerja pimpinan dan

anggota DPRD luar daerah

Kunker ke Luar Jawa

Pimpinan Ok 10 10 10 100

Anggota Ok 0 2 0 0

Page 260: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 243

No. Kegiatan Satuan Capaian

2012

Tahun 2013 %

Target Realisasi

Komisi-komisi Ok 4 4 4 100

Badan Musyawarah Ok 1 1 100

Badan Anggaran Ok 1 1 1 100

Badan Legislasi Ok 1 1 1 100

Badan Kehormatan Ok 1 1 1 100

Kunjungan ke

DKI/Jabar/Jatim

Pimpinan Ok 28 20 6 30

Anggota Ok 2 10 5 50

Komisi-komisi Ok 20 24 24 100

Badan Musyawarah Ok 3 3 3 100

Badan Anggaran Ok 4 4 4 100

Badan Legislasi Ok 3 3 3 100

Pansus non Raperda Ok 0 3 1 33,3

Badan Kehormatan Ok 3 3 3 100

Kunjungan kerja ke Jateng/DIY

Pimpinan Ok 10 16 13 81,25

Anggota Ok 3 22 21 95,45

Komisi-komisi Ok 8 12 12 100

Badan Musyawarah Ok 1 2 0 0

Badan Anggaran Ok 0 2 1 50

Badan Legislasi Ok 2 2 1 50

Badan Kehormatan Ok 2 2 1 50

Kota Semarang/Kota

salatiga

Pimpinan Ok 7 36 4 11,11

Anggota Ok 4 36 1 2,78

Badan Kehormatan Ok 0 4 0 0

Sumber: Sekretariat DPRD Kab. Semarang, Tahun 2013

d. Pengelolaan Keuangan Daerah

Capaian kinerja dalam bidang pengelolaan keuangan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

1) Saat ini sudah terpasang software agen konsolidator pada komputer yang

terhubung dengan server SIPKD dan terhubung pula pada Master Agen

Konsolidator di Badan Pemeriksa Keuangan, sebagai tindak lanjut Nota

Kesepahaman antara BPK-RI dan Pemkab Semarang Nomor 174/NK/X-

XIII.2/5/2011-415.4/06/KJS/2011 tanggal 6 Mei 2011 tentang

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi untuk Akses Data pada

Pemerintah Kabupaten Semarang Dalam Rangka Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, yang selanjutnya ditindaklanjuti

dengan Keputusan Bersama antara Kepala Perwakilan BPK RI Jateng dan

Page 261: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 244

Bupati Semarang Nomor 02/Kb/XVIII /Smg/09/2012-415.4/15/Kjs/2012

tanggal 25 September 2012 Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan dan

Pengelolaan Sistem Informasi Untuk Akses Data Pada Pemerintah

Kabupaten Semarang Dalam Rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

2) Pada pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun

anggaran 2012 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang penilaiannya

dilakukan pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Semarang telah

mampu menyajikan LKPD secara baik sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, sehingga mendapatkan opini tertinggi

yaitu “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”;

3) Disusun ASB (Analisis Standart Belanja) yang bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam penyusunan RAPBD, melalui

Peraturan Bupati Semarang Nomor 90 Tahun 2013 tentang perubahan atas

Peraturan Bupati Semarang Nomor 162 Tahun 2012.

3. Permasalahan dan Solusi

Walaupun Program dan Kegiatan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian secara umum telah mencapai sasaran, tetapi dalam beberapa hal

masih terdapat permasalahan, antara lain: Program dan Kegiatan Urusan

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian secara umum sebagian besar

telah mencapai sasaran, tetapi dalam beberapa hal masih terdapat

permasalahan, antara lain:

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

1) Permasalahan

a) Masih rendahnya sinergitas dan konsistensi penyusunan dokumen

perencanaan SKPD sehingga menyulitkan evaluasi capaian kinerja

dalam setiap tahapan pembangunan;

Page 262: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 245

b) Masih lemahnya komitmen pelaksana pemerintahan dalam

penyusunan perencanaan kinerja dengan implementasi manajemen

kinerja untuk mencapai visi dan misi pembangunan daerah;

c) Belum adanya konsistensi antara IKU (Indikator Kinerja Utama),

RPJMD dan LAKIP;

d) Banyaknya regulasi pemerintah terkait kelembagaan yang belum

matang, secara konsep, belum jelas petunjuk pelaksanaannya tetapi

dipaksakan untuk diaplikasikan dikarenakan ego sektoral masing

masing kementerian. Subtansi kebijakan seringkali tidak sinkron

dengan kebijakan sejenis lainnya;

e) Masih rendahnya pemahaman aparatur daerah terhadap pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi sehingga menyulitkan untuk memberikan

klasifikasi jabatan fungsional umum secara tepat dan efektif;

f) Masih tumpang tindih pemahaman pimpinan terhadap penjabaran

rincian tugas JFU (Jabatan Fungsional Umum) dan Jabatan

Fungsional Tertentu (JFT). Kedua hal diatas menyebabkan

penyelesaian tugas menumpuk dikarenakan pembagian tugas yang

masih cenderung subyektif. Tingginya kompleksitas permasalahan

birokrasi sehingga menyulitkan dalam memetakan pembenahan yang

menjadi prioritas utama perubahan dan perbaikan kinerja birokrasi;

g) Rendahnya konsistensi regulasi penyusunan dokumen Pengajuan

Reformasi Birokrasi dari pemerintah pusat (KEMENPAN DAN RB)

sehingga memperlambat proses pengajuan usulan;

h) Adanya dua ketentuan yang berbeda dari Kementrian dalam

penyusunan pedoman tata naskah dinas;

i) Terdapat perbedaan seragam dinas masing-masing pemerintah

daerah dengan pemerintah pusat;

j) Rendahnya pemahaman mengenai arti pentingnya sertifikasi ISO

9001 : 2008 dalam sistem administrasi sehingga berdampak terhadap

pelayanan kepada publik;

k) Biaya pendampingan hingga memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2008

masih cukup mahal;

l) Tidak jelasnya regulasi dan penghargaan dari pemerintah pusat

mengenai penyelenggaraan lomba CPP dan CBAN;

Page 263: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 246

m) Kurangnya animo SKPD penyelenggara pelayanan publik dalam

mengikuti lomba karena adanya berbagai keterbatasan;

n) Adanya SKPD yang belum menghimpun data SPM per tahun;

o) Keterbatasan waktu tidak sebanding dengan luas wilayah sehingga

tidak semua lokasi dapat didatangi tim Monitoring dan Evaluasi

Ketatalaksanaan;

p) Sistem Informasi manajemen yang terlalu banyak (sistem terlalu

banyak data) yang seringkali mengalami kendala dalam

pengoperasiannya sehingga berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan-keputusan strategis;

q) Terbatasnya SDM yang menguasai pengoperasian system informasi

manajemen baru yang diterapkan, sehingga waktu yang diperlukan

untuk penyelesaian kegiatan menjadi lebih lama;

r) Kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan atau sarana

prasarana yang sudah ada yang masih kurang memenuhi spesifikasi

tertentu sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan, seringkali

menghambat pelaksanaan kegiatan;

s) dalam pelaksanaannya terkadang ada penambahan dalam produk

hukum yang harus dibuat;

t) masih kurangnya sarana dan prasarana yang meliputi: rak buku

termasuk di Kecamatan, komputer beserta perangkatnya untuk

jaringan dokumentasi, serta penguasaan teknologi dan informasi

berkaitan dengan penyebarluasan peraturan perundang-undangan

yang masih terbatas;

u) terbitnya Undang-undang baru yang belum disertai dengan Peraturan

Pemerintah, banyaknya Undang-undang yang tidak sesuai dengan

Undang-undang yang lain atau ketidaksinkronan antara Undang-

undang dengan Peraturan dibawahnya, dan SKPD terkait belum

maksimal dalam hal penyusunan revisi Perda maupun Peraturan

Bupati yang sudah dievaluasi sehingga revisi Perda maupun

Peraturan Bupati menjadi terlambat;

v) pembinaan kelompok kadarkum tingkat Kabupaten Semarang dan

pelaksanaan lomba kadarkum tingkat Kabupaten Semarang belum

optimal dalam mempersiapkan kelompok kadarkum tingkat

Page 264: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 247

Kabupaten Semarang maju ke lomba Kadarkum Ormas TP-PKK

Tingkat Bakorwil I Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh

Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

Dalam Tahun Anggaran 2013 terdapat 2 (dua) kasus gugatan

peradilan (Perdata) pada tingkat pertama, yaitu: mengenai

penetapan besarnya ganti rugi tanah yang terkena proyek jalan tol

Semarang-Solo (ruas Semarang-Bawen) oleh Panitia Pengadaan

Tanah (P2T) Kabupaten Semarang yang terletak di Desa Lemahireng

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dan penerbitan akta jual

beli oleh Camat Suruh sebagai PPAT Sementara.

w) Pengajuan berkas pensiun dari SKPD terlambat dan masih terdapat

berkas-berkas yang kurang.

x) SK Pensiun BUP (Batas Usia Pensiun) golongan IV/c keatas

penyerahannya tidak tepat waktu karena proses di BKN dan Setkab

RI di Jakarta sangat lama;

y) Belum semua PNS dan pengelola kepagawaian mengetahui adanya

bantuan uang pemakaman untuk keluarga yang ditinggalkan,

sehingga tidak semua PNS mengusulkan bantuan;

z) Besaran bantuan uang pemakaman masih relatif kecil;

aa) Masih terdapat Pejabat Struktural yang belum mengikuti diklat

kepemimpinan karena terbatasnya anggaran serta pemberian kuota

bagi Kabupaten/Kota oleh penyelenggara Diklat dibatasi;

bb) Informasi penyelenggaraan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian

Ijazah (UKPPI) dan ujian dinas belum bisa menjangkau tepat waktu

sampai ke SKPD UPTD Pendidikan;

cc) Masih ada PNS yang belum mengetahui persyaratan ujian

sebagaimana ditentukan dalam Keputusan Kepala BKN Nomor 12

Tahun 2002 dan Peraturan Bupati Semarang Nomor 13 Tahun 2004;

dd) Pada UKPPI terdapat Ijazah yang dimiliki tidak liniear dan tidak sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi;

ee) Belum sepenuhnya peserta mengikuti kegiatan peningkatan motivasi

dan kepemimpinan Sumber Daya Manusia Pejabat Struktural Eselon

II, III dan IV dengan antusias;

Page 265: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 248

ff) Penetapan anggaran perubahan pada bulan Oktober 2013 tidak

dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pengiriman peserta

diklat, karena penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional pada

umumnya telah selesai dilaksanakan oleh penyelenggara, sehingga

penyerapan anggaran tidak bisa 100%;

gg) Ada beberapa jenis diklat dengan biaya instansi pengirim (BIP) di

Badan Diklat Kemendagri yang semula telah direncanakan

pengirimannya, oleh Badan Diklat kemendagri ditunda/dibatalkan

pelaksanaannya sehingga anggaran untuk pengiriman tersebut tidak

terserap;

hh) Durasi waktu penyelenggaraan diklat bendahara daerah kurang,

sehingga materi yang bersifat teknis tidak dapat disampaikan secara

lengkap;

ii) Penetapan NIP bagi CPNS yang lulus tidak pada tahun anggaran yang

bersangkutan (2013);

jj) Jumlah Formasi CPNS yang disetujui oleh Menpan pada tahun

anggaran berikutnya belum pasti;

kk) Waktu pelaksanaan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil di akhir

tahun anggaran;

ll) Regulasi penerimaan CPNS dari Pemerintah Pusat yang berubah-

ubah.

mm) Permasalahan dalam penempatan PNS terdapat kompetensi PNS

yang belum sesuai dengan bidang tugasnya;

nn) Domisili PNS yang jauh dari tempat kerja;

oo) Redistribusi PNS belum merata;

pp) Formasi tahun 2013 hanya untuk tenaga pendidik;

qq) Berkurangnya PNS setiap tahun karena pensiun;

rr) Pengajuan usul KP kurang tepat waktu, sehingga menghambat

proses penertiban SK KP;

ss) Pengajuan usul penerbitan surat pemberitahuan tentang Kenaikan

gaji (SPTKG/KGB) banyak yang terlambat sehingga terjadi

permohonan rapel gaji;

tt) Dalam usulan pemberian penghargaan satya lancana banyak SKPD

yang asal mengusulkan/tidak diseleksi terlebih dahulu;

Page 266: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 249

uu) Belum tersedianya data untuk menentukan kebutuhan mengenai

tingkat dan jenis program pendidikan;

vv) Belum semua alumni PNS tugas belajar diberikan tugas sesuai

dengan tingkat pendidikan dan disiplin ilmu yang telah dimiliki;

ww) Masih banyak PNS yang belum diambil sumpah/janji PNS;

xx) Masih banyak SKPD yang belum mengirim rekapan absensi;

yy) BKD melakukan dua kali kerja dalam peremajaan data pegawai

(untuk sistem aplikasi pengelolaan data milik BKD sendiri dan SAPK

dari BKN;

zz) Masih terdapat SKPD yang belum tertib dalam pelaporan meklap dan

peremajaan data pegawai.

2) Solusi

a) Penyusunan indikator kinerja utama sebagai pedoman pengukuran

kinerja;

b) Sosialiasasi penyusunan dokumen AKIP secara rutin untuk

meningkatkan kualitas dokumen dan pemahaman SKPD terhadap

implementasi SAKIP pemerintah daerah;

c) Mereviu Indikator Kinerja Utama (IKU) dicermati sesuaikan dengan

penjabaran visi misi KDH melalui tujuan dan sasaran, sehingga pada

saat BPKP mengevaluasi LAKIP maka alur perencanaan (RPJMD),

pelaksanaan dan pelaporan akuntabilitas kinerja dapat selaras;

d) Komitmen pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam proses

pembuatan kebijakan, sehingga komunikasi yang terjalin tidak hanya

top down tetapi bottom up untuk menghasilkan kebijakan yang

aplikatif dengan mempertimbangkan kondisi, karakteristik, kebutuhan

dan kemampuan daerah;

e) Menginventarisasi kebutuhan Jabatan fungsional umum dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD;

f) Merumuskan pedoman pelaksanaan tugas sehingga mempermudah

mengklasifikasikan jabatan fungsional umum dan untuk menghindari

tumpang tindih dengan pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan

fungsional tertentu;

Page 267: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 250

g) Meningkatkan koordinasi SKPD dalam memetakan pembenahan dan

perbaikan pelaksanaan birokrasi yang berorientasi pada pelayanan

kepada masyarakat;

h) Memetakan permasalahan pelaksanaan birokrasi sesuai prioritas area

perubahan;

i) Dilakukan bintek penyusunan uraian tugas satuan kerja, sehingga

dapat tercipta kesepahaman dalam penyusunan pedoman jabatan

fungsional umum;

j) Kesadaran akan pentingnya data dan informasi yang diberikan pada

setiap proses pembuatan kebijakan dari setiap individu pemangku

jabatan. Setiap unit kerja sadar akan dirinya memiliki kontribusi yang

sangat penting untuk bahan pertimbangan terkait dalam

kelembagaan mendatang. Sehingga secara profesional mereka akan

memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan suatu kebijakan

secara ikhlas, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan;

k) Melakukan koordinasi dengan daerah lain/kementerian terkait dengan

penyusunan pedoman tata naskah dinas;

l) Mengkaji dan menganalisa peraturan terkait dengan pakaian dinas

serta berkoordinasi dengan daerah lain;

m) Melaksanakan sosialisasi kepada SKPD/unit pelayanan publik yang

diusulkan dalam pendampingan dan sertifikasi ISO 9001 : 2008;

n) Mencari referensi dan melakukan lelang sederhana untuk mencari

perusahaan pelaksana ISO 9001 : 2008;

o) Melaksanakan lomba CPP dan CBAN sesuai dengan ketentuan yang

ada serta memberikan penghargaan tingkat Kabupaten kepada

SKPD/Unit Pelayanan Publik yang mengikuti dan memenangkan

lomba;

p) Melakukan Penunjukan kepada SKPD/Unit Pelayanan Publik yang

dinilai siap serta memberikan sosialisasi kepada SKPD/Unit Pelayanan

Publik lain mengenai pelaksanaan lomba CPP dan CBAN;

q) Melakukan sosialisasi dan datang ke SKPD terkait untuk menghimpun

data SPM;

Page 268: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 251

r) Melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan cara

sampling/mendatangi beberapa lokasi yang tingkat pelayanannya

dinilai kurang baik;

s) Penambahan personil yang memiliki kemampuan yang sesuai untuk

penyelesaian tugas-tugas dan kegiatan yang bersinggungan dengan

perangkat system informasi manajemen yang diterapkan;

t) Pelatihan untuk pegawai yang menangani system informasi yang ada

sehingga lebih menguasai bidang system informasi yang tersedia;

u) Pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan;

v) dengan bertambahnya produk hukum daerah yang harus dibuat

dalam kegiatan Legislasi Rancangan Peraturan Perundang-undangan,

yaitu melalui kegiatan penyusunan Raperda, maka mengusulkan

penambahannya dalam perubahan anggaran mengenai penambahan

dimaksud, dari yang telah direncanakan semula;

w) mengajukan usulan untuk dipenuhinya sarana dan prasarana

tersebut, serta meningkatkan kemampuan petugas Sistem Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) pada Bagian Hukum Setda

Kabupaten Semarang dengan mengikuti bintek terkait yang

diselenggarakan oleh pemerintah pusat (Sistem Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional/ SJDIHN) sebagai induk

jaringan dari SJDI hukum;

x) melakukan konsultasi kepada kementerian yang membidangi, dan

melakukan koordinasi dengan SKPD terkait;

y) diharapkan, pelaksanaan pembinaan kadarkum dan lomba kadarkum

tingkat Kabupaten Semarang lebih optimal, dalam rangka

mempersiapkan kelompok kadarkum tingkat Kabupaten Semarang

untuk maju lomba Kadarkum Ormas TP-PKK Tingkat Bakorwil I

Provinsi Jawa Tengah dan lomba Kadarkum Ormas TP-PKK tingkat

Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Biro Hukum

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

z) dalam setiap sengketa hukum segera dilaksanakan mediasi antar

pihak sehingga tidak sampai muncul menjadi sengketa hukum di

pengadilan;

Page 269: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 252

aa) Memonitor secara berkala proses pengajuan pensiun di Setkab RI dan

di Kanreg I BKN Yogyakarta dan BKN Jakarta baik datang langsung

maupun melalui telepon;

bb) Pengajuan pensiun diharuskan 6 bulan sebelum TMT (Terhitung Mulai

Tanggal) pensiun untuk yang proses di Kanreg I BKN Yogyakarta dan

1 tahun untuk yang proses di BKN/Setkab RI di Jakarta;

cc) Sosialisasi ke SKPD perihal bantuan pemakaman untuk keluarga PNS

yang ditinggalkan serta penambahan besaran uang bantuan

pemakaman;

dd) Secara bertahap merencanakan pelaksanaan diklat kepemimpinan

setiap tahun anggaran, Diklat kepemimpinan tingkat II, III dan IV

dilaksanakan melalui pengiriman peserta ke Badan Diklat Provinsi

Jawa Tengah;

ee) Memberikan informasi kepada pengelola kepegawaian SKPD

mengenai jadwal tentative (ancar-ancar) rencana pelaksanaan UKPPI

dan Ujian Dinas;

ff) Memberikan penjelasan kepada pengelola kepegawaian mengenai

persyaratan ujian dan izin belajar;

gg) Inventarisasi jenis diklat yang dibutuhkan oleh satuan kerja

perangkat daerah;

hh) Koordinasi dengan lembaga penyelenggara diklat mengenai program

diklat tahun yang akan datang;

ii) Dalam menentukan jenis diklat diprioritaskan pada diklat teknis dan

fungsional yang memang pada saat ini mendesak dibutuhkan;

jj) Dalam penyelenggaraan diklat bendahara daerah perlu adanya

tambahan durasi waktu untuk pemberian tugas-tugas dan diskusi

mengenai permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan

pengelolaan keuangan;

kk) Perencanaan untuk kegiatan seleksi penerimaan CPNS yang tepat

waktu dan tepat sasaran;

ll) Senantiasa konsultasi dan koordinasi ke BKD Provinsi Jawa Tengah,

BKN dan Kementrian PAN dan RB;

mm) Mengikuti perkembangan melalui Website BKN dan Kementrian PAN

dan RB;

Page 270: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 253

nn) Mutasi/rotasi PNS sesuai dengan kompetensinya;

oo) Monitoring dan evaluasi berkala baik secara administratif maupun

turun ke lapangan;

pp) Rapat koordinasi dalam rangka pembinaan dan sosialisasi;

qq) Usul formasi ke Kementrian PAN dan RB;

rr) Seleksi sesuai dengan formasi dan kompetensi bagi PNS yang akan

mutasi masuk;

ss) Usulan sarana transportasi bus untuk PNS;

tt) Mengadakan monitoring dan sosialiasi ke wilayah kecamatan yaitu

kantor kecamatan, UPTD pendidikan, UPTD Sekolah SMA dan SMP

agar usulan KP dan KGB tepat waktu;

uu) Perlu diseleksi secara periodik untuk usulan penghargaan satya

lancana agar yang mendapatkan penghargaan betul-betul yang

berprestasi;

vv) Perlu pembinaan ke SKPD dan sosialisasi peraturan agar semua PNS

tidak melanggar disiplin PNS;

ww) Perencanaan penempatan alumni PNS tugas belajar;

xx) Pemberian rekomendasi terhadap program studi yang diambil PNS

calon peserta tugas belajar lebih selektif disesuaikan dengan

kebutuhan SKPD;

yy) Membuat surat edaran ke SKPD agar setiap bulan mengirimkan daftar

rekap absensi;

zz) Perlu penambahan anggaran untuk kegiatan pengambilan

sumpah/janji PNS;

aaa) Dalam pembinaan kedisiplinan PNS perlu melaksanakan monitoring

dan evaluasi secara rutin dan perlu penambahan anggaran untuk

kegiatan dimaksud;

bbb) Mengirimkan data PNS ke BKN untuk dilakukan rekonsiliasi data

pegawai;

ccc) Dalam penertiban pelaporan meklap dan peremajaan data pegawai

perlu validasi data per SKPD.

Page 271: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 254

b. Pengawasan Daerah

1) Permasalahan

a) Belum memiliki pejabat fungsional Auditor sesuai ketentuan;

b) Terbatasnya kualitas pejabat pemeriksa;

c) Belum adanya perbaruan SOP pengawasan yang disesuaikan dengan

perkembangan peraturan per-undang-undangan;

d) Kurangnya sarana (komputer dan mobil) dan prasarana berupa gedung

kantor yang baru belum ada isinya;

e) Masih lambannya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh

SKPD;

f) Kurang responsifnya sebagian satuan kerja perangkat daerah dalam

menanggapi Naskah Hasil Pemeriksaan ( NHI) sehingga menyebabkan

penyusunan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan menjadi

terlambat/tidak tepat waktu;

g) Belum optimalnya pelaksanaan pengawasan melekat atau pengendalian

internal di lingkungan satuan kerja perangkat daerah dan BUMD;

h) Koordinasi dan komunikasi dengan obyek pengawasan menemui

hambatan yang diakibatkan karena kesibukan pelaksanaan realisasi

anggaran perubahan APBD pada SKPD/unit dibawahnya;

i) Pada saat RAKORWAS berlangsung, jadwalnya bersamaan dengan

agenda kegiatan tingkat kabupaten lainnya meskipun kegiatan ini telah

diagendakan pada acara tingkat kabupaten 45 hari sebelum kegiatan

berlangsung, sehingga banyak para pejabat yang merupakan wajib

LHKPN meninggalkan acara sebelum selesai;

j) Pemahaman mengenai PMPRB sebagai pengganti KORMONEV belum

jelas.

2) Solusi

a) Pengusulan pejabat fungsional Auditor baik lewat program khusus

maupun jalur pembentukan jabatan fungsional reguler;

b) Lebih banyak lagi pengiriman diklat/bintek dan pelaksanaan PKS

dibidang pengawasan;

c) Lebih intens mengakses peraturan-peraturan beru terkait pemeriksaan;

Page 272: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 255

d) Diterbitkannya SOP khusus pengawasan untuk pedoman dalam

melaksanaan pemeriksaan;

e) Penambahan mobil dan perangkat kantor untuk memenuhi kebutuhan

gedung baru;

f) Melakukan cara jemput bola, datang ke SKPD yang belum

menyelesaikan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

g) Memberikan batasan waktu lebih tegas terhadap SKPD dalam

menanggapi NHP yang akan disusun menjadi LHP. Senantiasa

mengingatkan kepada obyek pemeriksaan untuk segera menanggapi

naskah hasil pemeriksaan;

h) Sosialisasi dan Penerapan SPIP di masing-masing SKPD;

i) Menyesuaikan metode pemeriksaan sesuai dengan kondisi yang ditemui

di lapangan;

j) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perncanaan dan memperbaiki

perencanaan dan pengelolaan kegiatan diwaktu yang akan datang,

dengan permohonan prioritas pelaksanaan kegiatan dari Bupati

Semarang;

k) Konsultasi ke inspektorat propinsi dan Kabupaten yang menjadi uji petik

pelaksanaan PNPRB dan menganggarkan sosialisasi di th 2014.

c. Fasilitasi Kegiatan Legislatif

1) Permasalahan

a) Sumber Daya Manusia aparatur kurang memadai baik segi kualitas

maupun kuantitas;

b) Perencanaan kegiatan Setwan sangat tergantung pada jadwal kegiatan

DPRD, sehingga jadwal yang sudah ditetapkan sering berubah,

akibatnya adalah:

Pembiayaan kegiatan sering berubah-ubah tidak sesuai dengan

Rencana Kerja, padahal harus dilaksanakan segera;

Target kinerja kurang maksimal karena sulit terukur.

Page 273: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 256

2) Solusi

a) Menambah jumlah CPNS/PNS untuk membantu pelaksanaan kegiatan

Sekretariat dan anggota DPRD beserta alat kelengkapannya;

b) Melaporkan realisasi anggaran secara rutin kepada Pimpinan DPRD dan

Badan Anggaran agar dapat diketahui secara dini kondisi keuangan

Setwan;

c) Melakukan koordinasi, komunikasi dan konsultasi dengan Pimpinan

DPRD;

d) Menyusun Time Schedule kegiatan selama 1 tahun anggaran yang

disesuaikan dengan agenda daerah sehingga mempermudah

administrasi keuangan dan didasarkan pada Rencana Kerja Setwan dan

DPRD.

d. Pengelolaan Keuangan Daerah

1) Permasalahan

a) Adanya kecenderungan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan pedoman

penjadwalan dari Permendagri tentang Pedoman Penyusunan APBD;

b) Masih kurang paham/kurang pengetahuan para pengelola keuangan

baik di tingkat SKPD maupun SKPKD/DPPKAD dalam hal akuntansi dan

penyusunan laporan keuangan terutama ketika penyusunan Neraca

Daerah;

c) Masih sangat kurang pahamnya operator di SKPD dan DPPKAD dalam

penggunaan aplikasi SIPKD tersebut, beberapa hal-hal yang terutama

menjadi penyebab adalah:

SDM pengelola keuangan di Kabupaten Semarang banyak yang tidak

paham soal IT, kesisteman/software, computer dan akuntansi;

Seringnya berganti-ganti personil dalam pengelolaan keuangan;

d) Pada saat penyusunan rancangan KUA PPAS, plafon anggaran

sementara harus disusun berdasarkan kemampuan keuangan,

sedangkan alokasi dana perimbangan belum diketahui, sehingga belanja

daerah yang disusun belum dapat secara optimal;

Page 274: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 257

e) Masih ada data objek pajak yang sudah tidak diselenggarakan tapi data

itu masih dimunculkan.

2) Solusi

a) Berusaha untuk menyesuaikan time schedule sesuai Permendagri

tentang Pedoman Penyusunan APBD;

b) Diperlukan konsultasi dari nara sumber yang kompeten (BPKP

Perwakilan Provinsi Jawa Tengah). LRA dan LAK dihasilkan dari aplikasi

SIPKD, neraca disusun oleh Tim dihasilkan dari system manual, CALK

disusun oleh tim dihasil kan dari system manual. LKPD tersebut akan

diserahkan ke BPKP untuk dapat dilakukan pengkajian terlebih dahulu

sebelum diserahkan ke BPK;

c) Pendampingan khusus oleh Field Support;

Rakor dengan SKPD untuk mengetahui kendala-kendala yang ada di

SKPD dan masukan-masukan yang ada dari SKPD dalam pelaksanaan

SIPKD baik masalah teknis, jaringan atau kebijakan;

Rakor dengan Tim untuk penyelesaian masalah;

Pelatihan entry modul-modul yang ada di SIPKD kepada operator di

SKPD dan DPPKAD;

Monitoring langsung ke lapangan/SKPD ketika terjadi kendala secara

teknis baik untuk masalah aplikasi atau jaringan.

d) Pada rancangan PPAS dilampirkan pula prioritas belanja kedua, yang

akan dicukupi apabila terjadi peningkatan kemampuan pendanaan pada

saat penyusunan RAPBD;

e) Memvalidasi data objek pajak dilapangan dengan data yang ada di

aplikasi.

Page 275: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 258

U. Urusan Ketahanan Pangan

Peningkatan ketahanan pangan sebagaimana tertuang dalam Undang-

undang Nomor 18 Tahun 2012 sebagai penganti dari Undang-undang Nomor 7

Tahun 1996 tentang Pangan, dimana Pengertian Ketahanan Pangan yaitu kondisi

telah terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan tercermin dari

tersedianya pangan yang cukup jumlah, mutu, aman, beragam, bergizi, merata dan

terjangkau dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan agar dapat hidup

sehat dan produktif berkelanjutan.

Pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan

gizi penduduk merupakan salah satu urusan wajib pemerintah, pemerintah provinsi

maupun pemerintah kabupaten/kota karena terkait dengan pelayanan dasar (PP

Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota).

Hal ini memberikan landasan dan peluang kepada daerah untuk

mengembangkan sistem ketahanan pangan semaksimal mungkin, antara lain

melalui jaminan penyediaan pangan. Dalam konteks ini, pemerintah Kabupaten

Semarang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan ketahanan pangan dan

jaminan ketersediaan pangan di wilayahnya dengan memperhatikan pedoman,

standar dan kriteria pemerintah. Hal ini untuk menjaga agar kegiatan pembangunan

di daerah tetap konsisten dalam kerangka pencapaian tujuan pembangunan

nasional (PP Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan).

Tekad membangun ketahanan pangan merupakan kesepakatan semua

komponen bangsa yang dilandasi prinsip bahwa pangan merupakan kebutuhan

dasar manusia (HAM). Oleh karena itu pemerintah berkewajiban menyediakan

pangan yang layak bagi masyarakat. Setiap orang wajib dipenuhi haknya untuk

menikmati standar kehidupan yang layak bagi dirinya dan keluarga atas pangan.

Setiap orang harus bebas dari kelaparan.

Perwujudan Ketahanan Pangan yang mantap dan berkesinambungan

dibangun berdasarkan tiga pilar ketahanan pangan, yaitu: (1) ketersediaan pangan

yang cukup dan merata; (2) distribusi pangan yang efektif dan efisien; (3) konsumsi

pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

Page 276: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 259

Untuk itu Kabupaten Semarang dalam melaksanakan koordinasi telah

membentuk Dewan Ketahanan Pangan, baik di Tingkat Kabupaten maupun Tingkat

Kecamatan. Strategi dan prioritas ditetapkan demi mewujudkan ketahanan pangan

nasional. Oleh karena itu Program Ketahanan Pangan harus dilaksanakan secara

komprehensif, dengan bentuk yang aplikatif dan menyeluruh dalam sistem

ketahanan pangan yang sinergis.

1. Program dan Kegiatan

Urusan Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan oleh 2

(dua) SKPD yaitu Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian dan Kantor

Ketahanan Pangan, dengan program dan kegiatan sebagai berikut:

a. Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian

Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan kegiatan monitoring,

evaluasi dan pelaporan kebijakan perberasan.

b. Kantor Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan kegiatan-kegiatan:

1) Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan;

2) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan;

3) Pengembangan Cadangan Pangan Daerah;

4) Pengembangan Desa Mandiri Pangan;

5) Pengembangan Lumbung Pangan Desa;

6) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan;

7) Koordinasi Kebijakan Perberasan;

8) Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan;

9) Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi;

10) Pengembangan dan Percepatan Diversifikasi Pangan;

11) Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

a. Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian

Urusan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Bagian

Perekonomian hanya pada 1 program saja, yaitu: Program Peningkatan

Ketahanan Pangan, dengan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 277: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 260

kebijakan perberasan, dengan anggaran Rp50.000.000,00 sedangkan

realisasinya sebesar Rp49.255.000,00 atau 98,51%.

b. Kantor Ketahanan Pangan

Dalam penyelenggaraan urusan Ketahanan Pangan terdiri dari 1

program, yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan 11 kegiatan.

Alokasi anggaran sebesar Rp759.626.000,00 dengan realisasi kegiatan

sebesar Rp738.029.910,00 atau 97,16% (Rincian realisasi program dan

kegiatan terlampir).

Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia yang berperan

penting dalam meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat. Terpenuhinya

kebutuhan pangan tersebut dapat dilihat dari ketersediaan pangannya. Namun,

ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk di suatu wilayah belum

menjamin terhindarnya penduduk dari masalah pangan dan gizi, selain

ketersediaannya juga perlu diperhatikan dari aspek pola konsumsi rumah tangga

atau keseimbangan kontribusi diantara jenis pangan yang dikonsumsi, sehingga

dapat memenuhi standar gizi yang dianjurkan.

Capaian target indikator sasaran Urusan Ketahanan Pangan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan

pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya

dalam tahun 2013.

Keberhasilan pelaksanaan Ketahanan Pangan tahun 2013 terlihat dari

capaian sebagai berikut:

Tabel 4.77

Capaian Indikator Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Tahun

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1. Ketersediaan pangan utama % 178,93 161,85 171,36 105,87

2. Pola Pangan Harapan Skor 88.10 87 88,2 101,37

3. Regulasi Ketahanan Pangan Buah 0 0 3 300,00

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

Ketersediaan pangan merupakan salah satu indikator ketahanan pangan

suatu wilayah. Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten yang

Page 278: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 261

berperan sangat vital dalam menjaga ketersediaan pangan Jawa Tengah.

Ketersediaan pangan merupakan salah satu sub sistem utama dalam sistem

ketahanan pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan yang

tersedia di suatu wilayah.

Capaian ketersediaan pangan utama di Kabupaten Semarang tahun 2013

sebesar 171,36 telah melampaui target yang ditentukan. Target 161,85 dapat

terealisasi 171,36 prosentase kenaikan 105,87%. Capaian ini menggambarkan

kebutuhan pangan di Kabupaten Semarang sampai akhir tahun 2013 dapat

tercukupi dan aman, paling tidak sampai bulan Februari 2014.

Realisasi capaian ketersediaan pangan utama di Kabupaten Semarang

Tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, menurun. Tahun 2012 ketersediaan

pangan utama tercapai sebesar 178,93, sedangkan di tahun 2013 tercapai

171,36, menurun sebesar 4,23%. Menurunnya ketersediaan Pangan di

Kabupaten Semarang disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrim, jumlah

penduduk yang semakin besar namun berbanding terbalik jika dibandingkan

dengan luas area pertanian yang semakin sempit dan belum berkembangnya

teknologi pangan yang tepat guna.

Pola Pangan Harapan (PPH) merupakan suatu metode yang digunakan

untuk menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan. Pola pangan

harapan biasanya digunakan untuk perencanaan konsumsi, kebutuhan dan

penyediaan pangan wilayah. Berdasarkan tabel capaian indikator kinerja diatas,

terjadi peningkatan mutu gizi konsumsi pangan penduduk Kabupaten Semarang

yang diindikasikan dengan meningkatnya skor mutu gizi pangan Pola Pangan

Harapan (PPH) pada tahun 2013, yaitu 88,2 dibanding tahun 2012 sebesar 88,1

maupun target tahun 2013 sebesar 87 atau 101,37%.

Sesuai dengan Renstra tahun 2011 – 2015, target regulasi Kantor

Ketahanan Pangan Kabupaten Semarang sebanyak 3 (tiga) regulasi ketahanan

pangan. Sampai dengan tahun 2013 dapat tersusun 3 (tiga) regulasi ketahanan

pangan (Di tahun 2012 menyusun 1 regulasi dan tahun 2013 menyusun 2

regulasi). Untuk menyikapi Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 46 Tahun 2013

tentang Pedoman dan Pembinaan Lahan Pertanaman Pangan Berkelanjutan

Provinsi Jawa Tengah, Kantor Ketahanan Pangan di tahun 2013 menyusun 2

regulasi ketahanan pangan. Capaian Tiga regulasi ketahanan pangan tersebut

adalah:

Page 279: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 262

a. Peraturan Bupati Semarang Nomor 173 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pemberian Hibah Kepada Gabungan Kelompok Tani atau

Kelompok Tani di Kabupaten Semarang dalam Kegiatan Pengembangan

Cadangan Pangan Daerah dan Pengembangan Lumbung Pangan Desa.

b. Peraturan Bupati Semarang Nomor 36 Tahun 2013 tentang Pemanfaatan

Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Semarang.

c. Peraturan Bupati Semarang Nomor 76 Tahun 2013 tanggal 23 Oktober 2013

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Hibah Kepada Kelompok Wanita

Tani di Kabupaten Semarang Dalam Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan

Pekarangan untuk Pengembangan Pangan.

3. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan

Kegiatan Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan

dilaksanakan dalam rangka mendukung terlaksananya survey PPH dan analisa

konsumsi pangan masyarakat di Kabupaten Semarang.

Pola pangan harapan merupakan suatu metode yang digunakan untuk

menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan. Pola pangan harapan

biasanya digunakan untuk perencanaan konsumsi, kebutuhan dan penyediaan

pangan wilayah.

Beberapa kegunaan analisis ini adalah:

1) Menilai jumlah dan komposisi konsumsi atau ketersediaan pangan.

2) Indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi atau ketersediaan pangan.

3) Sebagai baseline data untuk mengestimasi kebutuhan pangan ideal di

suatu wilayah.

4) Sebagai baseline data untuk menghitung proyeksi penyediaan pangan ideal

untuk suatu wilayah.

5) Perencanaan konsumsi, kebutuhan dan peyediaan pangan wilayah.

Dalam menentukan PPH ada beberapa komponen yang harus diketahui

diantaranya yaitu konsumsi energi dan zat gizi total, persentase energi dan

gizi aktual, dan skor kecukupan energi dan zat gizi.

Kantor Ketahanan Pangan pada tahun 2013 telah melakukan sosialisasi

dan pelatihan PPH untuk pendamping di 19 kecamatan untuk melaksanakan

Page 280: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 263

survey PPH. Total survey PPH Tahun 2013 dilaksanakan di 570 titik lokasi di

19 kecamatan di Kabupaten Semarang dimana hasilnya skor PPH Tahun 2013

mencapai 88,2 dari target skor 87.

b. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan serta

Koordinasi Kebijakan Perberasan

Tabel 4.78

Ketersediaan dan Kebutuhan Beras Tahun 2012 dan 2013

Komoditi Desember 2012 Desember 2013

Ketersediaan (ton)

Kebutuhan (ton)

( + / - ) Ketersediaan

(ton) Kebutuhan

(ton) ( + / - )

Beras 113.731 88.091 25.640 105.884 88.602 17.238

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

Ketersediaan beras di akhir tahun 2013 masih 105.884 ton dan masih

dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Semarang sebesar 88.602

ton dan masih ada surplus 17.238 ton. Namun jika dibandingkan dengan

ketersediaan beras di bulan yang sama tahun 2012, ketersediaan beras di

tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7%.

Grafik 4.14 Kebutuhan Beras dan Ketersediaan yang ada

di Kabupaten Semarang

Page 281: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 264

Penurunan ketersediaan beras di Kabupaten Semarang diakibatkan

oleh penurunan produksi padi yang dipengaruhi oleh perubahan iklim dimana

perubahan iklim dapat berdampak langsung terhadap produksi tanaman baik

tanaman pangan maupun non pangan. Selain itu penurunan penurunan

produksi padi juga dipengaruhi oleh kepadatan penduduk yang diperkuat

dengan penyusutan areal tanam, khususnya penurunan luas lahan pertanian

produktif akibat konversi lahan untuk kepentingan sektor non-pertanian, serta

kecilnya margin usaha tani yang berkonsekuensi pada rendahnya motivasi

petani untuk meningkatkan produksi, serta adanya kendala dalam distribusi

pangan sebagai akibat keterbatasan jangkauan jaringan sistem transportasi.

c. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah

Ketersediaan pangan secara makro tidak sepenuhnya menjamin

ketersediaan pada tingkat mikro. Masalah produksi yang hanya terjadi di

wilayah tertentu dan pada waktu-waktu tertentu mengakibatkan konsentrasi

ketersediaan di sentra-sentra produksi dan pada masa-masa panen. Pola

konsumsi yang relatif sama antar-individu, antar- waktu, dan antar-daerah

mengakibatkan adanya masa-masa defisit dan lokasi-lokasi defisit pangan.

Dengan demikian, mekanisme pasar dan distribusi antar lokasi serta antar

waktu dengan mengandalkan ’stok’ akan berpengaruh pada keseimbangan

ketersediaan. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan kerawanan pangan.

Untuk itu guna memperkuat pengelolaan cadangan pangan

masyarakat pada tahun 2012 telah dibangun gudang cadangan pangan di

Kelurahan Tambakboyo, Kec. Ambarawa (APBD Kabupaten Semarang) dengan

nilai Rp202.029.090,00.

Pada tahun 2013 Kantor Ketahanan Pangan telah menyerahkan hibah

dari dana APBD Kabupaten Semarang berupa gabah kering giling sebanyak

masing-masing 1.765 kg kepada gapoktan Mitra Tani (Pabelan) dan gapoktan

Merto Manunggal (Suruh).

Disamping itu Kantor Ketahanan Pangan memperoleh bantuan yang

berasal dari dana dari APBD Provinsi. Dana APBD Provinsi tersebut

diperuntukkan untuk kegiatan distribusi pangan yang dilaksanakan melalui

pelaksanaan Padat Karya Pangan Tahun 2013 dengan maksud meningkatkan

akses pangan masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah untuk

Page 282: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 265

memberdayakan masyarakat di daerah rawan pangan dan untuk membantu

akses pangan masyarakat miskin.

Pelaksanaan Padat Karya Pangan Tahun 2013 dilaksanakan di Desa

Pucung Kecamatan Bancak dengan pemberian stimulan berupa:

1) Material/bahan bangunan senilai Rp10.000.000,00

2) Beras sebagai upah tenaga kerja 1.000 kg.

Untuk pembuatan talut saluran air dengan volume 4m x 1m x 300m.

Berikut estimasi stock cadangan pangan masyarakat sampai akhir Desember

2013:

Tabel 4.79 Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat Desember 2013

No Keterangan Estimasi stok (ton)

1. Rumah tangga petani 11.833

2. Rumah tangga konsumen 1.553

3. Penggilingan 3.729

4. Pedagang 168

Total 17.238

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

Tingkat kesejahteraan rumah tangga dapat digunakan sebagai salah

satu indikator aksesabilitas rumah tangga terhadap pangan. Hal ini juga

berkorelasi dengan kemampuan dan daya beli rumah tangga itu sendiri. Oleh

karena itu, penciptaan lapangan pekerjaan perlu dikembangkan agar

masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya. Selain itu, walaupun daya

beli rumah tangga mencukupi, apabila terdapat kelangkaan pangan akibat

distribusi yang tidak lancar maka akses rumah tangga secara fisik akan

terganggu bahkan menjadi lebih buruk. Estimasi stock cadangan pangan

masyarakat di Kabupaten Semarang dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 283: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 266

Grafik 4.15 Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat di Kabupaten Semarang

Estimasi cadangan pangan masyarakat di Kabupaten Semarang sampai

akhir Desember 2013 sebesar 17.238 ton (cukup sampai dengan bulan Mei

2014), berada di rumah tangga petani 11.833 ton (68,64%), rumah tangga

konsumen 1.553 ton (9%), penggilingan 3.729 ton (21,63%) dan pedagang

168 ton (0,97%).

d. Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan

Desa Mandiri Pangan adalah desa yang masyarakatnya mempunyai

kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui

pengembangan sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan

dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.

Beberapa tahapan menuju Desa Mandiri Pangan:

1) Desa Persiapan adalah tahap awal perkembangan yang diawali dengan

perubahan dinamika kelompok dalam perencanaan penanggulangan

kerawanan pangan serta penumbuhan awal lembaga swadaya setempat;

2) Desa Penumbuhan adalah tahap lanjut dengan berfungsinya LKD, Kader

Gizi dan aspek ketersediaan, distribusi dan keamanan pangan;

3) Desa Pengembangan adalah tahap ketiga ditandai dengan kemajuan

sumber pendapatan, peningkatan daya beli dan peningkatan ketahanan

pangan rumah tangga;

Page 284: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 267

4) Desa Kemandirian adalah tahap akhir ditandai dengan optimasi kelompok

swadaya masyarakat (afinitas, LKD, dsb), peningkatan pola pikir

masyarakat dan peningkatan ketrampilan;

5) Desa Replikasi adalah desa pengembangan Desa Mandiri Pangan paska

Kemandirian yang berlokasi di Kecamatan yang sama, sehingga diharapkan

dapat menjadi aglomerasi kemandirian pangan di Kecamatan setempat.

Data perkembangan desa mandiri pangan di Kabupaten Semarang

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.80 Data Perkembangan Desa Mandiri Pangan

Tahun Persiapan Penumbuhan Pengembangan Kemandirian Replikasi

2011 Tawang, Susukan

Duren, Sumowono

Candirejo, Pringapus

Wonoyoso, Pringapus Derekan, Pringapus Jatirunggo, Pringapus Gogodalem Nyemoh Tempuran Bringin

2012 Kebowan, Suruh

- Tawang, Susukan

Wiru, Bringin Rejosari, Bancak Candirejo, Pringapus Duren, Sumowono

Wonoyoso, Pringapus Derekan, Pringapus Jatirunggo, Pringapus Gogodalem Nyemoh Tempuran, Bringin

2013

Kebowan, Suruh

Jetis, Kaliwungu Tawang, Susukan Wiru, Bringin Rejosari, Bancak Candirejo, Pringapus Duren, Sumowono

Wonoyoso, Pringapus Derekan, Pringapus Jatirunggo, Pringapus Gogodalem Nyemoh Tempuran Bringin

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

Page 285: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 268

Capaian yang diharapkan dari kegiatan pengembangan desa mandiri

pangan adalah dapat berkurangnya desa rawan pangan dan dapat terbinanya

desa mandiri pangan di Kabupaten Semarang. Untuk mewujudkan hal

tersebut dilaksanakan monitoring dan evaluasi program aksi desa mandiri

pangan di 10 desa yaitu di desa Rejosari (Bancak), Desa Tawang (Susukan),

Desa Wiru, Nyemoh, Tempuran, Gogodalem (Bringin), Desa Kebowan (Suruh),

Desa Duren (Sumowono), Desa Candirejo (Pringapus), dan Desa Jetis

(Kaliwungu), pertemuan pendamping DMP dan diselenggarakan Rapat Tim

Teknis Tk. Kabupaten untuk menganalisa perkembangan desa mandiri

pangan.

e. Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan

Capaian yang ingin dicapai dalam kegiatan pengembangan lumbung

pangan desa adalah adanya peningkatan jumlah bangunan fisik lumbung

untuk menyimpan gabah/beras sebagai cadangan pangan di masyarakat.

Pada tahun 2012 telah dibangun gudang lumbung di Desa Tawang,

Kecamatan Susukan dari dana APBD Kabupaten Semarang sebesar

Rp133.600.000,00 (Seratus tiga puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah).

Dengan dana hibah dari APBD Kabupaten Semarang pula, pada tahun 2013

dilakukan pembangunan 2 unit gudang lumbung dengan nilai total kontruksi

sebesar Rp425.500.000,00, yaitu:

1) Gapoktan Putri Kencana, Desa Timpik, Kecamatan Susukan;

2) Gapoktan Rejo Mulyo II, Desa Asinan, Kecamatan Bawen.

f. Kegiatan Pengembangan Kewaspadaan Pangan dan Gizi serta

Peningkatan Mutu dan Kemanan Pangan

Mewujudkan ketahanan pangan dapat lebih dipahami salah satunya

dengan terpenuhinya pangan dengan kondisi ketersediaan yang cukup,

diartikan ketersediaan pangan dalam arti luas, mencakup pangan yang berasal

dari tanaman, ternak, dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya, yang bermanfaat bagi

pertumbuhan kesehatan manusia.

Neraca Bahan Makanan (NBM) merupakan data yang dapat

menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan untuk konsumsi

Page 286: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 269

penduduk suatu wilayah. Ketersediaan Pangan dari Sisi dan Protein/Neraca

Bahan Makanan (NBM) dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 4.81 Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2012 dan 2013

No Kelompok Bahan Pangan

Tahun 2012 Tahun 2013

Ketersediaan Energi

K. Protein K. Lemak Ketersediaan

Energi K. Protein K. Lemak

(Kkal/kap/hr) (g/kap/hr) (g/kap/hr) (Kkal/kap/hr) (g/kap/hr) (g/kap/hr)

1 Padi-padian 1.975 49,34 12,34 1.733 43 10

2 Makanan berpati 160 1,17 0,35 266 2 1

3 Gula 18 0,05 0,17 28 0,05 0,17

4 Buah/biji berminyak 41 2,86 3,26 595 33 56

5 Buah-buahan 81 0,93 1,82 105 1 1

6 Sayuran 114 9,24 2,43 100 8,45 2,19

7 Daging 69 5,01 5,32 63 4 5

8 Telur 98 7,68 7,00 89 7 6

9 Susu 1 0,03 0,03 1 0,06 0,06

10 Ikan 5 0,95 0,13 5,6 1 0,13

11 Minyak & Lemak 2 0 0,25 1,6 0 0,18

Total 2.564 77,27 33,42 2.988 101 82

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

Ketersediaan pangan sumber energi/karbohidrat tahun 2012 sebesar

2.564 Kkal/kap/hari dan tahun 2013 sebesar 2.988 Kkal/kap/hari. Melihat hasil

analisis NBM tahun 2012 & 2013 terdapat kenaikan ketersediaan pangan

sumber energi sebesar 116%. Dimana kenaikan tersebut disebabkan

peningkatan produksi dan produktivitas pada komoditi pangan, walaupun ada

beberapa komoditi yang mengalami penurunan produksi akibat dari

perubahan iklim yang ekstrim dan berkurangnya lahan pertanian seperti pada

kelompok bahan pangan padi-padian, sayur, daging dan susu. Adanya

kenaikan jumlah penduduk juga mempengaruhi peningkatan ketersediaan

pangan.

Bila dibandingkan dengan angka standart nasional (berdasarkan WNPG

2008), yaitu sebesar 2.200 kkal/kap/hari maka pada tahun 2013 jumlah

ketersediaan pangan terjamin. Dan sumber karbohidrat masih didominansi

kelompok pangan padi-padian.

Bila dilihat dari ketersediaan pangan sumber protein dari tahun 2012

(77,27 g/kap/hr) terdapat kenaikan pada tahun 2013 (101 g/kap/hr) yaitu

Page 287: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 270

sebesar 130,7%. Sedangkan angka standar nasional (berdasarkan WNPG

2008) yaitu 57 g/kap/hr. Dengan demikian ketersediaan pangan sumber

protein yang dikonsumsi masyarakat telah tercukupi dengan baik. Hal tersebut

terutama pada kualitas protein nabati yang berkembang lebih baik dibanding

protein hewani. Kondisi ini disebabkan agroekosistem wilayah yang sebagian

merupakan dataran tinggi.

Berdasarkan data Neraca bahan Makanan diatas, jumlah ketersediaan

pangan makin mengalami peningkatan dari tahun 2012-2013, yang

menunjukkan ketahanan pangan di tingkat wilayah semakin terjamin.

Dalam kegiatan Pembinaan dan Fasilitas Mutu dan Keamanan Pangan

serta Jejaring Keamanan Pangan, APBD Provinsi pada tahun 2013

memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana sebagai berikut:

Tabel 4.82 Bantuan Sarana dan Prasarana dari APBD Provinsi Jateng untuk

Kabupaten Semarang Dalam Kegiatan Pembinaan dan Fasilitas Mutu dan Keamanan serta Jejaring Keamanan Pangan Tahun 2013

No Lokasi Jenis Bantuan Jenis Usaha

1. KWT “Mitra Lestari” Ds. Candi Kec. Bandungan Siti Mudrika

- Freezer Dingin - Hand sealer - Timbangan Elektrik - Mixer - Kursi Lion star - Winn Gas Tek tnggi - Regulator Winn gas - Selang kompos gas

(Senilai Rp 7.000.000,00)

Pembuatan makanan tradisional berbahan dasar ubi jalar (Otella, Pangsit, Stik, Es Krim Ubi)

2. Kelp ”Sido Makmur” Ds Plumutan Kec. Bancak

- Dandang Stenlees - Etalase kaca - Kompor Winn Gas - Regulator Winn Gas - Selang Kompor Gas - Hand sealer

(Senilai Rp 5.000.000,00)

Pengolahan kripik singkong dan pisang.

3. Kelp “Rukun Mekar” Ds. Sepakung Kec Banyubiru

- Meja Makan(2) - Kursi Plastik Napoli

25) - Kompor Gas Rinnai

(1) (Senilai Rp 5.000.000,00)

Pembuatan gula aren

Page 288: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 271

No Lokasi Jenis Bantuan Jenis Usaha

4. SDN Bandarjo 01 Jl.Telomoyo Gang IV No 02 Kec. Ungaran Barat

- Meja Makan(2) - Kursi Plastik Napoli

25) - Kompor Gas Rinnai

(1) Senilai Rp 5.000.000,00

Makanan sehat/jajanan untuk siswa

5. SDN Beji 02 Jl. Merdeka 1 Beji Kec. Ungaran Timur

- Sendok (18) - Mangkok Besar (18) - Gelas (16) - Sendok Es (12) - Kompor Gas Rinnai

(2) - Etalase Makan (1) - Meja makan (2) - Tabung Gas (1) - Regulator (1)

(Senilai Rp 5.000.000,00)

Makanan/jajanan sehat untuk siswa

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

g. Kegiatan Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

Kegiatan Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

dilaksanakan dengan dilaksanakannya Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan

Pangan Tk. Kecamatan dan Tk. Kabupaten, Peringatan Hari Pangan Sedunia

Tk. Kabupaten Semarang, fasilitasi kegiatan kelompok tani (KTNA) tingkat

kecamatan sebanyak 2 kali per kecamatan di 19 kecamatan di Kabupaten

Semarang, dan Pemantauan perkembangan ketahanan pangan tingkat

kabupaten. Capaian yang ingin dicapai adalah optimalisasi peningkatan

ketahanan pangan di Kabupaten Semarang.

h. Kegiatan Pengembangan Percepatan Diversifikasi Pangan/

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

Penganekaragaman pangan adalah salah satu upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan mutu gizi makanan

dengan pola konsumsi yang lebih beragam atau usaha untuk lebih

menganekaragamkan jenis konsumsi dan meningkatkan mutu gizi makanan

rakyat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Penganekaragaman pangan merupakan upaya untuk

menganekaragamkan konsumsi dengan memperbanyak macam komoditas

Page 289: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 272

pangan dan upaya meningkatkan produksi dari masing-masing komoditas

tersebut.

Mutu gizi makanan penduduk ditentukan oleh jumlah dan macam zat-

zat gizi yang dimakan. Makin beragam sumber zat-zat gizi (dari beragam

bahan pangan) yang dikonsumsi seseorang makin besar kemungkinan

terpenuhi kebutuhan gizinya. Dengan demikian, dapat kita mengerti betapa

pentingnya program penganekaragaman pangan ini.

Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) ini

dilaksanakan dalam rangka untuk mendukung percepatan Diversifikasi Pangan

pada Masyarakat, sehingga diharapkan pada akhirnya masyarakat dapat

meningkatkan skor Pola Pangan Harapan (PPH).

Kegiatan Pengembangan Percepatan Diversifikasi Pangan dilaksanakan

melalui Lomba Kreasi Penganekaragaman Pangan Lokal. Diharapkan kegiatan

tersebut mendukung tersosialisasinya pola konsumsi pangan masyarakat

sesuai kaidah B2SA dan berbahan baku lokal sesuai potensi wilayah, selain itu

hasil yang diharapkan adalah berkurangnya ketergantungan masyarakat

terhadap pangan dari bahan beras maupun terigu sehingga dapat

meningkatkan keanekaragaman pola konsumsi pangan di masyarakat.

APBD Provinsi untuk kegiatan model pengembangan pangan alternatif

memberikan hibah berupa pencetak mie untuk KWT Ngudi Rahayu, Desa

Patemon, Kec. Tengaran.

i. Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan

Capaian program yang dicapai dari kegiatan pemanfaatan pekarangan

untuk pengembangan pangan adalah meningkatnya kualitas gizi masyarakat

di Kabupaten Semarang. Untuk mendukung capaian program tersebut

dilaksanakan sosialisasi pemanfaatan pekarangan, pembuatan demplot

optimalisasi pekarangan untuk 3 KWT (Kelompok Wanita Tani) wilayah

Kecamatan Banyubiru (Desa Kebumen), Kecamatan Bawen (Desa Asinan),

dan Kecamatan Pabelan (Desa Giling), serta koordinasi tim teknis dan

pendamping kegiatan. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya pemanfaatan

pekarangan oleh masyarakat dan meningkatnya pola konsumsi pangan

masyarakat sesuai prinsip B2SA khususnya masyarakat di Kecamatan Pabelan,

Page 290: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 273

Bawen, dan Banyubiru. Dalam pembuatan demplot belanja bahan material

senilai Rp26.670.000,00 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.83 Belanja Material dalam Kegiatan Pemanfaatan Pekarang untuk

Pengembangan Pangan untuk 3 KWT di Kec. Banyubiru, Bawen dan Pabelan

NO BAHAN MATERIAL Satuan JUMLAH

1 Pembelian bibit sayuran : Bibit pepaya Bibit ubi jalar Bibit cabe Bibit terong Bibit tomat Bibit pisang Bibit onclang Benih kacang panjang Benih sawi Benih bayam

Batang Batang Batang Batang Batang Batang

Ikat Pack Pack Pack

600

1.500 1.500 1.500 1.500

315 60 6 6 6

2 Pembelian bibit ternak : Bibit kambing jawa jantan Bibit kambing jawa betina Bibit ayam betina kampung siap bertelur Bibit ayam jantan kampung Bibit itik betina Bibit itik jantan Bibit lele lokal (5-7 cm)

Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor

6 6

18 18 18 18 18

9.000

3 Pembelian peralatan : Pupuk kandang Polybag Plastik

Kg Kg

Meter

150

3 30

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

Kegiatan Optimalisasi Pekarangan merupakan bagian dari upaya

peningkatan ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga dengan sasaran

Kelompok Wanita Tani. Sampai dengan tahun 2013 telah dilaksanakan pada 4

Kelompok Wanita Tani dalam bentuk pemberian stimulan dalam rangka

pengembangan optimalisasi pemanfaaatan pekarangan dari dana APBD

Provinsi, dengan jenis stimulan:

1) Stimulan pemanfaatan pekarangan berupa sarana pertanian untuk

pengembangan buah dan sayur;

Page 291: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 274

2) Prasarana pemanfaatan pekarangan berupa fasilitas untuk pengembangan

usaha pertanian di pekarangan;

3) Pengembangan perikanan di pekarangan berupa bibit dan sarananya.

Berikut tabel kelompok penerima manfaat stimulan pengembangan

optimalisasi pemanfaatan pekarangan (APBD Provinsi) :

Tabel 4.84 Bantuan Kelompok Wanita Tani s.d. Tahun 2013

No Nama Kelompok Desa Kecamatan Stimulan yang diberikan ke

Kelompok Penerima Manfaat

1. KWT Prestasami Bejalen Ambarawa

- Benih lele (5-7cm) - Terpal (5 x 7 m) - Pakan lele - Bibit pepaya - Bibit jambu biji kristal - Polybag - Pupuk kandang - Benih bayam - Benih kangkung - Benih cabe - Benih sawi - Benih tomat - Benih kacang pjg - Benih pare - Benih terong

3000 ekor 2 bh 7 zak 78 batang 30 batang 5 kg 15 zak 5 pack 5 pack 10 pack 10 pack 5 pack 10 pack 10 pack 10 pack

2. KWT Dewi Sri Sugihan Tengaran

3. KWT Sri Rejeki Butuh Tengaran

4. KWT Mawar Kebondalem Jambu

Sumber: Kantor Ketahanan Pangan, 2013

j. Prestasi

1) Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jawa

Tengah.

a) Juara II Kategori Masyarakat Pengembang Pangan Lokal oleh Kelompok

Karuna, Desa Getasan Kabupaten Semarang hadiah berupa trophi,

piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah dan uang pembinaan

masing-masing Rp4.500.000,00

b) Juara II Kategori Pelaku Ketahanan Pangan, Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat, oleh Gapoktan Tani Subur, Kelurahan Tambakboyo Kec.

Ambarawa Kab. Semarang. Hadiah berupa tropi, piagam penghargaan

dan uang pembinaan Rp 4.500.000,00

Page 292: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 275

2) Lomba Makanan Khas, Pameran Produk Unggulan Dan Potensi

Daerah Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah Tahun 2013 Di Taman

Mini Indonesia Indah, Jakarta:

a) Juara Umum Lomba Makanan Khas, Pameran Produk Unggulan dan

Potensi Daerah Kab/kota se-Jawa Tengah. Hadiah berupa piagam

penghargaan Gubernur Jawa Tengah, Piala Gubernur Jawa Tengah,

Piala Direktur Utama TMII, Sertifikat dari APJI dan uang pembinaan

Rp5.000.000,00

b) Juara II Lomba Pameran Produk Unggulan dan Potensi Daerah. Hadiah

berupa piagam penghargaan Gubernur Jawa Tengah, Piala Gubernur

Jawa Tengah, Sertifikat dari APJI dan uang pembinaan Rp4.000.000,00.

c) Juara II Lomba Makanan Khas Kategori Makanan Pokok. Hadiah berupa

Piagam Penghargaan Gubernur Jawa Tengah, Piagam Gubernur Jawa

Tengah, Sertifikat dari APJI dan Uang Pembinaan Rp3.500.000,00.

d) Juara III Lomba Makanan Khas Kategori Makanan Kudapan. Hadiah

berupa piagam penghargaan Gubernur Jawa Tengah, Piala Gubernur

Jawa Tengah, Sertifikat dari APJI dan uang pembinaan Rp1.500.000,00.

e) Juara II Stand terbaik dalam Pameran Pameran Unggulan dan Potensi

Daerah se-Jawa Tengah Tahun 2013.

3) Lomba Cipta Menu Berbasis Pangan Lokal Tingkat Provinsi Jawa

Tengah.

SMK Bawen mendapat juara III Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan

mendapat hadiah berupa Piagam Penghargaan Gubernur Jawa Tengah,

piala Gubernur Jawa Tengah dan uang pembinaan sebesar

Rp4.000.000,00

4. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Adapun permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1) Masih kurangnya data pendukung dan kesadaran masyarakat akan

perlunya pengembangan dana untuk desa mandiri akses pangan;

2) Masih kurangnya data yang dibutuhkan untuk pembuatan rumusan

kebijakan ketahanan pangan;

Page 293: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 276

3) Masih kurangnya data pendukung peta rawan pangan dan gizi serta

kemampuan SDM petugas kecamatan;

4) Masih sulitnya mengubah ketergantungan pola konsumsi pangan.

b. Solusi

Pemecahan masalah atau solusi yang diupayakan adalah sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan data yang ada serta pembinaan dan pelatihan kepada

kelompok afinitas;

2) Mengkoordinasikan dengan SKPD terkait dan mengoptimalkan data yang

ada;

3) Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait dan melaksanakan pelatihan

teknis kepada petugas;

4) Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pola

pangan beragam, bergizi, berimbang, dan aman.

Page 294: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 277

V. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai salah satu komponen dalam

pelaksanaan pembangunan daerah dan merupakan urusan wajib yang harus

dilakukan. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya memampukan dan

memandirikan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat harus berawal dari

pemberdayaan setiap individu sampai ke komunitas, maka pemberdayaan

masyarakat setidaknya dilakukan melalui tiga aspek yaitu:

1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi

atau daya yang dimiliki masyarakat.

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Upaya yang dilakukan

dengan pemberian input, berupa bantuan dana, pembangunan prasarana dan

sarana pendukung, pengembangan lembaga pendanaan, serta pemberian

kemudahan akses dan berbagai peluang yang akan membuat masyarakat

menjadi makin berdaya.

3. Melindungi masyarakat melalui pemihakan kepada masyarakat yang lemah.

Dengan demikian pemberdayaan masyarakat merupakan suatu alternatif

strategi pengelolaan pembangunan yang mempersyaratkan adanya keterlibatan

langsung masyarakat baik secara perseorangan maupun secara melembaga dalam

seluruh proses pengelolaan pembangunan baik tahap perencanaan, pelaksanaan

maupun evaluasi hasil-hasil pembangunan.

1. Program dan Kegiatan

Urusan pemberdayaan masyarakat dan desa tahun 2013 dilaksanakan

oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Program dan kegiatan yang

dilaksanakan pada Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dengan kegiatan:

1) Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan;

2) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga teknis dan masyarakat;

3) Pendampingan/pengembangan program pengembangan Kecamatan

(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat/PNPM).

b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, dengan kegiatan:

1) Pelatihan ketrampilan manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes);

Page 295: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 278

2) Fasilitasi kemitraan swasta dan usaha mikro kecil dan menengah di

pedesaan.

c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, dengan

kegiatan:

1) Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa;

2) Pelaksanaan musyawarah pembangunan desa;

3) Pemberian stimulant pembangunan desa;

4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, dengan kegiatan:

1) Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pengelolaan

keuangan desa;

2) Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen

pemerintahan desa;

3) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Pembedayaan Masyarakat dan Desa dilaksanakan dengan

anggaran belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD)

sebesar Rp1.441.339.000,00 dan realisasi sebesar Rp1.407.397.200,00 atau

97,65%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)

Capaian target indikator sasaran Urusan Pembedayaan Masyarakat dan

Desa tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang

menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program

dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2013, seperti dijelaskan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.85 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satuan

Capaian 2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rata-rata jumlah kelompok binaan

lembaga pemberda-yaan

masyarakat (LPM)

Org 235 235 235 100

2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

Klmpk

8,001 8,001 8,001 100

Page 296: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 279

No Uraian Satuan

Capaian 2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

3 Jumlah LSM Org 6 7 21 300,00

4 Swadaya masyarakat terhadap program

pemberdayaan

masyarakat

Rp 14.260.392.200 7.787.229.749 8.251.290.000 105,96

5 PKK aktif % 100.00 100.00 100.00 100

6 Posyandu aktif % 100.00 100.00 100.00 100

7 Cakupan sarana prasarana perkantoran

pemerintahan desa yang

baik

% 95.00 97.00 192.00 197,94

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 2013

Dari data dan tabel di atas terlihat bahwa hampir semua target tercapai

seratus persen, swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan tahun

2013 melebihi target sebesar Rp8.251.290.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa

pelaksanaan Program Pembedayaan Masyarakat dan Desa telah mampu

meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

Disamping capaian kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

dari belanja langsung, juga ditunjang dengan adanya bantuan baik berupa hibah,

bantuan sosial maupun bantuan keuangan kepada desa, yang terdiri dari:

a. Bantuan Operasional RT/RW di Kelurahan sebanyak 8.078 RT/RW terdapat

kenaikan dari tahun 2012 sebanyak 1.326 RT/RW;

b. Bantuan penataan lingkungan permukiman/bantuan pedesaan pada 491

kelompok. Untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana desa dan

meningkatnya peran serta partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

daerah;

c. Batuan dana daerah utnuk urusan bersama (DDUB) PNPM mandiri kepada 204

desa yang bertujuan penanggulangan kemiskinan melalui PNPM mandiri

perdesaan, peningkatan perekonomian masyarakat dan infra struktur

perdesaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat;

d. Bantuan pemugaran rumah untuk RTM sebanyak 413 KK. Sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan dasar perumahan yang layak huni bagi rumah tangga

miskin;

Page 297: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 280

e. Bantuan dana alokasi umum desa sebesar Rp21.291.397.000,00 pada 208

desa yang diperuntukkan bagi peningkatan pemantapan penyelenggaraan

pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan

kesejahteraan masyarakat;

f. Bantuan peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintahan desa sebesar

Rp25.235.400.000,00 terealisasi Rp25.235.400.000,00 atau 100%.

g. Bantuan pelaksanaan pilkades Rp470.000.000,00 terealisasi Rp470.000.000,00

atau 100%.

h. Bantuan TMMD sengkuyung I di desa Nyemoh, kecamatan bringin dan TMMD

sengkuyung II di desa Keseneng Kecamatan Sumowono total sebesar

Rp640.000.000,00 yang bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana desa

dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di lokasi TMMD.

i. Bantuan operasional RT/RW di desa sebesar Rp1.350.400.000,00 terealisasi

Rp1.350.400.000,00 atau 100%. Bantuan ini disalurkan untuk 5.387 RT dan

1.365 RW dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja lembaga RT/RW dan

kelancaran proses pembangunan di desa/kelurahan.

j. Bantuan operasional Posyandu sebesar Rp628.850.000,00 terealisasi

Rp628.850.000,00 atau 100% dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi

dan kinerja posyandu.

k. Bantuan operasional Hansip sebesar Rp52.000.000,00 terealisasi

Rp52.000.000,00 atau 100%.Bantuan ini disalurkan kepada 208 desa, dengan

tujuan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja hansip.

l. Bagi hasil pengelolaan PAD kepada desa sebesar Rp639.000.000,00 terealisasi

Rp630.000.000,00. Bantuan ini disalurkan kepada 25 desa dengan tujuan

untuk memberikan hak keuangan Desa secara adil atas sumber daya/aset

desa yang dimanfaatkan oleh Kabupaten Semarang sebagai sumber

Pendapatan Asli Daaerah (PAD) dan penguatan keuangan desa.

Realisasi kegiatan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa pada

tahun 2012 dan 2013 terangkum dalam tabel berikut:

Page 298: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 281

Tabel 4.86 Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satu-

an

Capaian

2012

Tahun 2013

Tar-

get

Reali-

sasi %

1. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

% 100,00 100,00 100,00 100,00

2. Peningkatan Pengembangan

Lembaga Ekonomi Perdesaan

- Manajemen BUMDes % 26,44 100 93,77 93,77

- LKD % 31,25 100 92,38 92,38

3. Peningkatan partisipasi

masyarakat dalam membangun desa

% 100,00 100,00 100,00 100,00

4. Peningkatan Kapasitas

Aparatur Pemerintahan Desa % 100,00 100,00 100,00 100,00

5. Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Perdesaan melalu

PNPM Mandiri Perdesaan

Desa 204 204 204 100,00

6. Peningkatan Pemberdayaan

Lembaga Ekonomi Perdesaan Kec 19 19 19 100,00

LKD 65 65 65 100,00

BUMDes 55 55 55 100.00

7. Peningkatan pemberdayaan lembaga organisasi

masyarakat perdesaan

kec 19 19 19 100,00

8. Peningkatan Kapsitas dan

pemantapan penyelenggraan

Pemerintahan Desa

Desa 208 208 208 100,00

9. Peningkatan sarana dasar

permukiman berbasis

masyarakat

RTM 125 500 478 95,60

10. Peningkatan Pemanfaatan

SDA dan TTG kec 19 19 19 100,00

11. Peningkatan sarana dan prasarana desa untuk

peningkatan perekonomian masy melalui TMMD dan Desa

Berkembang

Desa TMMD/

desa berkem-

bang

2 / 4 2 / 15 2 / 15 100,00

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 2013

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1) Masih kurangnya kualitas pengelola keuangan desa;

2) Masih kurangnya kemandirian masyarakat desa;

3) Masih kurang aktifnya lembaga-lembaga perekonomian di pedesaan;

Page 299: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 282

4) Masih kurangnya peningkatan swadaya gotong royong masyarakat dalam

mendukung pembangunan desa;

5) Masih kurangnya kualitas dan peran perempuan perdesaan dalam

pembangunan;

6) Masih kurangnya kualitas SDM aparatur pemerintah desa;

7) Kurangnya kreatifitas dan inovasi masyarakat dalam pemanfaatan teknologi

tepat guna;

8) Kurangnya kapasitas dan kapabilitas Kepala Desa dan Perangkat Desa

dalam penyelenggraan pemerintahan desa;

9) Kurangnya peran dan fungsi lembaga yang ada di desa (LKMD) dalam

proses pembangunan desa.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, upaya tindak lanjut yang

dilaksanakan adalah:

1) Pembinaan dan pelatihan pengelolaan keuangan desa, dengan

diterbitkannya buku pedoman pengelolaan keuangan desa;

2) Pelatihan lembaga-lembaga desa, pendampingan terhadap program

pemberdayaan masyarakat;

3) Peningkatan kapasitas lembaga-lembaga perkonomian di pedesaan;

4) Pemberian stimulan dalam pembangunan desa;

5) Pelatihan untuk peningkatan produktifitas perempuan desa;

6) Pelatihan peningkatan kualitas SDM aparatur pemerintah desa;

7) Perlu diadakan orientasi kepemimpinan dan ketrampilan dan pengetahuan

pemerintahan desa bagi para kepala desa agar penyelenggaraan

pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik;

8) Perlu diadakan lomba kreatifitas dan pameran teknologi tepat guna;

9) Pelaksanaan fasilitasi penguatan pemberdayaan lembaga organisasi

masyarakat perdesaan di 208 desa.

Page 300: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 283

W. Urusan Statistik

Saat ini kebutuhan akan ketersediaan data yang relevan, akurat dan tepat

waktu semakin meningkat dan ketersediaan statistik yang bermutu menjadi sangat

penting. Hal ini dikarenakan dalam perumusan kebijakan pembangunan dan

penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang transparan, responsif,

efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan perlu

didasarkan pada fakta, data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tidak hanya pada proses perencanaan dan perumusan kebijakan, ketersediaan

data statistik yang berkualitas sangat berperan pada proses monitoring dan

evaluasi kinerja pemerintah.

Sampai dengan tahun 2013 telah tersusun secara rutin setiap tahun buku

Kabupaten Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, Buku Indikator Ekonomi, Buku

Indikator Kesejahteraan Rakyat, Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Nilai

serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), juga telah tersusun Buku Nilai

Tukar Petani (NTP).

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Statistik pada Tahun 2013 yang

dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah

Program pengembangan data/informasi/statistik daerah, dengan

kegiatan-kegiatan:

a. Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah;

b. Pengolahan, updating dan analisis data PDRB.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Statistik dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung

urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar

Rp242.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp240.410.297,00 atau 99,34%.

(Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)

Capaian indikator keberhasilan urusan statistik tahun 2012 dan 2013

seperti terlihat pada tabel berikut:

Page 301: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 284

Tabel 4.87 Capaian Urusan Statistik Tahun 2012 dan Tahun 2013

No URAIAN Satuan Capaian

2012

2013

Target Realisasi %

1 Buku Statistik Daerah Dok 5 6 6 100,00

2 Buku PDRB Dok 2 3 2 66,67

Sumber: Bappeda , 2013

Capaian indikator urusan statistik melalui kerjasama antara Bappeda

dan BPS Kabupaten Semarang telah menghasilkan dokumen berupa buku

statistik daerah yang terdiri dari:

a. Buku Kabupaten Dalam Angka,

b. Buku Kecamatan Dalam Angka,

c. Buku Indikator Ekonomi,

d. Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat,

e. Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi,

f. Buku Nilai Tukar Petani (NTP).

Dokumen lain hasil capaian dari urusan statistik adalah Buku Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) yang terbagi menjadi PDRB Sektoral dan

PDRB Kecamatan.

Melihat capaian indikator urusan statistik yang tidak sesuai target

hanya 66,67% adalah penyusunan Buku PDRB pada tahun 2013 menyusun 2

(dua) buku yaitu PDRB Sektoral dan PDRB Kecamatan. Hal ini karena pada

awal proses pengalokasian capaian kegiatan masih mengacu pada kegiatan

tahun 2012.

Dokumen-dokumen tersebut telah digunakan secara luas oleh

pengguna data, baik kalangan pemerintah daerah sebagai bahan perumusan

dan analisis kebijakan dalam perencanaan keuangan daerah serta

penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Semarang, maupun kalangan

akademisi sebagai bahan referensi.

Page 302: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 285

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan Urusan Statistik pada tahun 2013 antara

lain:

1) Masih kurang konsistennya dalam melaporkan hasil pengumpulan data;

2) Data dari masing-masing sumber (SKPD) sulit didapat disebabkan

bervariasinya jenis/form data yang diminta;

3) Pengolah data sering berganti-ganti akibat mutasi pegawai maupun

disposisi kepala;

4) Masih kesulitan memperoleh data sampai tingkat desa;

5) Validasi data sulit didapat dan pengumpulannya sering tidak tepat

waktu.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya perbaikan atau solusi yang

telah dilakukan adalah:

1) Perlu adanya kesinergitasan format sehingga format dibuat lebih

sederhana dan tidak beragam;

2) Koordinasi lintas sektor secara intens diantara SKPD dengan instansi

terkait dan pembantu dinas di Kecamatan sehingga diperoleh data yang

valid;

3) Perlu adanya legalitas petugas data yang ditunjang dengan kebijakan;

4) Monografi Desa perlu digerakkan lagi dan ada koordinasi dengan SKPD

terkait yang membidangi masalah pemberdayaan pedesaan;

5) Perlu peningkatan untuk membangun kerjasama yang kuat dengan BPS

sehingga akan mendapat hasil updating data yang akurat dan valid.

Page 303: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 286

X. Urusan Kearsipan

Arsip merupakan bagian siklus kehidupan administrasi dari bukti kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi salah satu bahan

informasi penting bagi pertanggungjawaban generasi masa lalu dan yang akan

datang.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan dan memberdayakan

urusan kearsipan dengan merumuskan teknis pembinaan dan pengembangan ke

semua SKPD, perorangan dan swasta, melaksanakan akuisisi dan pengolahan

terhadap semua arsip yang diserahkan maupun melakukan kegiatan penyimpanan

dan pemeliharaan arsip.

Masih banyaknya tantangan dan kendala yang dihadapi dalam mengelola

arsip dan dokumentasi di Kabupaten Semarang menjadi salah satu penyebab tidak

terbangunnya pemahaman tentang peran pentingnya arsip bagi penunjang

administrasi sehari-hari di pemerintahan dan pembangunan.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Kearsipan pada Tahun 2013 yang

dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah dan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah:

a. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

1) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Pengadaan sarana pengolahan dan penyimpanan arsip;

b) Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah;

c) Penduplikatan dokumen/arsip daerah dalam bentuk informatika.

2) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan,

dengan kegiatan-kegiatan:

a) Pemeliharaan rutin/berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip;

b) Pemeliharaan rutin/berkala arsip daerah.

Page 304: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 287

b. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan kegiatan-

kegiatan:

1) Penyusunan dan Penerbitan naskah sumber arsip;

2) Penyediaan sarana layanan informasi arsip.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Kearsipan dilaksanakan dengan Anggaran Belanja Langsung

urusan sebesar Rp109.903.000,00 dan realisasi sebesar Rp108.052.200,00 atau

98,32%. (Rincian Realisasi Program dan Kegiatan terlampir).

Pencapaian kinerja dalam mendukung keberhasilan urusan kearsipan

Tahun 2013 ditunjukkan dengan:

a. Capaian indikator keberhasilan Urusan Kearsipan Tahun 2012 dan 2013

seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.88

Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Tahun 2012 dan 2013

No. Urusan Indikator

kinerja Satuan

Tahun

2012

Tahun 2013

Target Realisa

si %

1 Penerapan pengelolaan arsip secara baku

% 56 50 56 112,00

2 Kegiatan peningkatan

SDM pengelola kearsipan Kegiatan 2 0 0 0

Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2013

Dengan melihat tabel di atas bahwa capaian realisasi dalam penerapan

pengelolaan arsip secara baku pada Tahun 2013 sebesar 56% atau 112,00%

melebihi target Tahun 2013 sebesar 50%. Sedangkan kegiatan peningkatan

SDM pengelola kearsipan selama Tahun 2013 tidak mengalokasikan anggaran

untuk pengadaan kegiatan peningkatan SDM Pengelola Kearsipan karena

sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

b. Meningkatnya pemahaman kearsipan baik intern dilingkungan Pemerintah

daerah maupun masyarakat, sehingga mendorong terciptanya penataan arsip

Page 305: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 288

yang baik. Pembinaan dilakukan melalui penyuluhan maupun bintek

kearsipan.

Tabel 4.89

Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Kearsipan

No Jenis Satuan Tahun

2012 2013

1 Bintek Kearsipan Sekdes/Seklur 0 0

2 Pembinaan dan Praktek Pengelolaan Arsip

Satker 19 40

3 Sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi pemerintahan

Kasi Umum 0 0

Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2013

c. Pelaksanaan pemeliharaan dan duplikasi arsip selama kurun waktu 2012-2013

sebagai berikut:

Tabel 4.90 Kegiatan Pemeliharaan dan Duplikasi Arsip

No. Jenis Satuan Tahun

2012 2013

1 Termit Kontrol M² 416 572

2 Fumigasi M³ 656 948

3 House Spraying M³ 1.630 948

4 Kapur Barus Kg 4 20

5 Penduplikatan Foto 406 401

Kaset 25 30

Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2013

d. Untuk kegiatan pemeliharaan dan duplikasi arsip berkaitan dengan House

spraying pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2012

karena house spraying tahun 2012 dilaksanakan pada seluruh ruangan yang

ada di Kantor dan untuk tahun 2013 ini house spraying dilaksanakan khusus di

ruangan depo arsip saja.

e. Dalam rangka meningkatkan penataan arsip pada Tahun 2013 telah dilakukan

kegiatan monitoring dan evaluasi ke seluruh Kecamatan dengan sampel

beberapa desa/kelurahan yang hasilnya rata-rata dalam kategori sedang.

Page 306: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 289

Tabel 4.91 Kegiatan Pendataan dan Penataan Kearsipan

Tahun 2013

No. Kecamatan Desa/Kel. Kondisi Keterangan

1

2

3

4

5

Ungaran Barat

Ambarawa

Bawen

Bergas

Pringapus

Gogik

Bejalen

Asinan

Bergas Kidul

Candirejo

Tertib - Sudah mempunyai ruang khusus penyimpanan arsip

- Arsip statisnya masih banyak,

belum disusutkan/hilang

- Keadaan arsip aktif, inaktif dan

statis sudah tertata baik

- Arsip-arsipnya sudah

teridentifikasi

- Sarana dan prasarana arsip yang ada sudah digunakan

6

7

8

9

10

11

Kaliwungu

Bringin

Bringin

Bawen

Jambu

Banyubiru

Kaliwungu

Rembes

Tempuran

Polosiri

Gemawang

Gedong

Sedang - Keadaan arsip sudah tertata tetapi belum sesuai dengan

peraturan

- Arsipnya masih banyak yang

belum teridentifikasi

- Sarana dan prasarana arsip yang ada belum digunakan

dengan maksimal

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Getasan

Getasan

Tengaran

Tengaran

Susukan

Susukan

Susukan

Suruh

Suruh

Pabelan

Pabelan

Tuntang

Tuntang

Banyubiru

Jambu

Sumowono

Sumowono

Ambarawa

Bergas

Pringapus

Bancak

Bancak

Bancak

Kaliwungu

Ungaran barat

Getasan

Tolokan

Regunung

Cukil

Tawang

Gentan

Muncar

Suruh

Dersan sari

Glawan

Giling

Tuntang

Gedangan

Kebumen

Bedono

Candigaron

Ngadikerso

Pasekan

Wringin putih

Klepu

Jlumpang

Plumutan

Lembu

Rogomulyo

Nyatnyono

Belum

- Pengurusan surat masuk/keluar

masih kacau

- Pemberkasan tidak dilaksanakan

- Sarana dan prasarana yang ada

tidak difungsikan/dimanfaatkan dengan baik

- Penataan arsip belum dilaksanakan, bahkan arsip aktif

maupun inaktif banyak yang tidak ada/hilang

- Arsip statis sudah banyak yang hilang

Page 307: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 290

No. Kecamatan Desa/Kel. Kondisi Keterangan

37

38

39

40

Ungaran timur

Ungaran timur

Bandungan

Bandungan

Leyangan

Kalongan

Jimbaran

sidomukti

Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2013

Tabel 4.92

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kearsipan

Tahun 2013

No. Kecamatan Desa/Kel. Kondisi Keterangan

1 2

3 4

5 6

7

8 9

10 11

12

13 14

15 16

17 18

19

20 21

Bergas Bergas

Pringapus Pringapus

Bandungan Bandungan

Bandungan

Bandungan Sumowono

Banyubiru Banyubiru

Bringin

Bancak Bancak

Kaliwungu Kaliwungu

Jambu Jambu

Ungaran Barat

Ungaran Timur Susukan

Bergas Kidul Pagersari

Candirejo Pringsari

Duren Candi

Kenteng

Banyukuning Sumowono

Banyubiru Ngrapah

Kalikurmo

Wonokerto Boto

Kradenan Mukiran

Brongkol Gemawang

Gogik

Kalongan Tawang

Baik - Arsip aktif, tertib dan sudah mulai ada pembenahan

- Arsip inaktif tertib dan sudah tertata

- Arsip statis sudah tertata

dan teridentifikasi

22 23

24

25 26

27 28

29

30 31

32 33

34 35

36

37 38

39

Ungaran Barat Ungaran Barat

Ungaran Barat

Ungaran Timur Ambarawa

Tengaran Tengaran

Tengaran

Tengaran Getasan

Getasan Bandungan

Bandungan Bandungan

Bawen

Bawen Jambu

Jambu

Lerep Kalisidi

Branjang

Mluweh Pasekan

Bener Tegalwaton

Sugihan

Karangduren Tajuk

Jetak Jimbaran

Sidomukti Jetis

Polosiri

Asinan Rejosari

Jambu

Sedang - Arsip aktif sudah ditata tapi belum sesuai

peraturan

- Arsip inaktif sudah ditata

tapi belum sesuai peraturan

- Arsip statis diisimpan

diruangan kades dan

belum teridentifikasi

Page 308: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 291

No. Kecamatan Desa/Kel. Kondisi Keterangan

40 41

42 43

44

45 46

47 48

49 50

51

52

Jambu Bergas

Bergas Susukan

Suruh

Suruh Pabelan

Tuntang Banyubiru

Sumowono Bancak

Bancak

Kaliwung

Kel.Gondoriyo Wringin putih

Diwak Kenteng

Reksosari

Medayu Sukoharjo

Candirejo Kebondowo

Kemitir Boto

Pucung

Siwal

Sumber: Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2013

f. Dalam menangani urusan kearsipan selain Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah juga dilakukan oleh Sekretariat DPRD melalui kegiatan penyusunan

dan penertiban naskah sumber arsip dan penyediaan sarana layanan informasi

arsip. Capaian Tahun 2013 yang telah dilakukan adalah menyediakan buku

kumpulan keputusan DPRD dan mendokumentasikan kegiatan alat-alat

kelengkapan DPRD melalui media foto, kaset rekaman, DVD, CD card, flasdisk

dan buku kumpulan produk hukum.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan Urusan Kearsipan pada Tahun 2013 antara

lain:

1) Faktor Internal:

a) Lemahnya kapasitas kelembagaan dalam menghargai peran pentingnya

arsip di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses

kinerja administrasi secara keseluruhan;

b) Belum adanya Standard Operating Procedure (SOP) secara seragam

bidang pengelolaan arsip dari pusat s/d daerah dan alat-alat praktis

penyimpanan dan perawatan dokumen/arsip statis;

c) Belum meratanya pemahaman sistem pengelolaan arsip dari arsip aktif

s/d statis untuk semua SKPD;

Page 309: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 292

d) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi

informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan;

e) Belum adanya arsiparis disetiap SKPD/lembaga.

2) Faktor Eksternal:

a) Kebijakan nasional/peraturan perundang-undangan yang berubah

secara cepat dan tidak segera ditindaklanjuti dengan peraturan

pelaksanaannya sehingga menyebabkan inkonsistensi pelaksanaan di

daerah;

b) Lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD;

c) Rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD terhadap sistem yang sudah

diatur dalam Perbup;

d) Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya

kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan terselamatkannya

dokumen/arsip penting;

e) Belum optimalnya hasil pengelolaan dokumen setiap SKPD

menyebabkan pengambilan kebijakan dan keputusan tidak cepat dan

tepat;

b. Solusi

Terhadap permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan dalam rangka

perbaikan kinerja urusan kearsipan adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal:

a) Meningkatkan dan memenuhi sarana dan prasarana guna mendukung

kelancaran pelaksanaan tugas di antaranya:

Membangun depo/gudang arsip yang memenuhi standar;

Menambah sarana pengelolaan arsip;

Membangun jaringan teknologi informasi antar SKPD.

b) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang propesional di bidang

tugasnya melalui kursus-kursus singkat baik kearsipan maupun teknologi

informasi, mengikuti lokakarya, seminar dan mengirimkan petugas untuk

mengikuti pendidikan formal. Pengadaan tenaga bantu untuk

pengelolaan teknis kearsipan sehari-hari;

Page 310: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 293

c) Meningkatkan peranan petugas pengelola kearsipan di masing-masing

SKPD, lembaga-lembaga pendidikan, swasta dan perorangan;

d) Meningkatkan kesadaran kepada masing-masing SKPD, badan swasta

dan perorangan akan pentingnya arsip sebagai sumber informasi yang

harus diselamatkan melalui sosialisasi dan pelayanan simpan pinjam

arsip sesuai prosedur yang berlaku;

e) Memberikan jaminan kesehatan bagi petugas pengelola kearsipan

sebagai akibat kondisi pekerjaan yang menyebabkan penyakit

pernafasan, mata dan kulit termasuk jaminan gizi guna mendukung

kesehatan fisik;

f) Pengadaan tenaga arsiparis. Di setiap SKPD memanfaatkan tenaga yang

ada untuk mengolah arsipnya.

2) Faktor Eksternal:

a) Dibuatkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan dan Penataan Arsip di

setiap SKPD;

b) Memberikan Bintek Sosialisai Bidang Kearsipan untuk setiap SKPD

secara rutin;

c) Memberikan Bintek Sosialisai bidang Kearsipan untuk pengelola arsip di

setiap SKPD;

d) Pembinaan dan penataan arsip di setiap SKPD;

e) Memberikan motivasi kepada SKPD, Lembaga Swasta/Negara, Desa dan

Masyarakat untuk mengetahui akan pentingnya arsip (sadar arsip).

Page 311: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 294

Y. Urusan Komunikasi dan Informatika

Urusan Komunikasi dan Informatika mempunyai peran penting untuk

menjelaskan seluruh kebijakan, program, kegiatan dan agenda yang dilakukan oleh

pemerintah daerah kepada seluruh masyarakat, dilain pihak masyarakat mempunyai

hak untuk mengetahui dan memperoleh informasi secara utuh mengenai berbagai

hal yang menyangkut kepentingannya.

Dampak positif pada era kebebasan dan keterbukaan komunikasi dan

informasi, masyarakat dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi secara

cepat sesuai kepentingannya, namun derasnya arus komunikasi dan informasi

mancanegara dapat berdampak negatif semakin menipisnya rasa kebangsaan

semakin terdesaknya budaya bangsa Indonesia, menurunnya kebanggaan jiwa

nasionalisme dan budaya sendiri.

Permasalahan lain dibidang komunikasi dan informatika yaitu pembangunan

menara yang berfungsi sebagai pemancar sinyal-sinyal gelombang informasi dan

komunikasi yang pembangunannya mulai tidak terkendali. Hal ini disebabkan karena

penggunaan layanan telekomunikasi yang bertambah namun disisi lain ruang dan

lahan yang ada sifatnya terbatas. Demikian pula dampak yang mungkin timbul dari

tidak terkendalinya pembangunan menara ini antara lain semakin berkurangnya

lahan hijau, yang dapat mempengaruhi estetika kota dan potensi ketidaksesuaian

tata kota. Dua sisi yang berbeda harus dijalankan yaitu di satu sisi harus memenuhi

kebutuhan informasi dan komunikasi bagi seluruh penduduk, disisi lain harus

mampu mengendalikan pertumbuhan pembangunan menara telekomunikasi.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan Komunikasi dan Informatika pada Tahun

2012 yang dilaksanakan oleh 3 (tiga) SKPD yaitu Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika, Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah adalah:

a. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

1) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa, dengan

kegiatan Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan

informasi;

Page 312: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 295

2) Program kerjasama informasi dan media massa, dengan kegiatan

Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.

b. Sekretariat Daerah

1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi;

b) Penkajian dan pengembangan sistem informasi.

2) Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi,

dengan kegiatan Pelatihan SDM bidang komunikasi dan informasi;

3) Program kerjasama informasi dan media massa, dengan kegiatan

Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.

c. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Program kerjasama informasi dan media massa, dengan kegiatan berupa

penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Komunikasi dan Informatika dilaksanakan dengan anggaran

belanja langsung urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar

Rp2.711.489.000,00 dan realisasi sebesar Rp2.532.799.267,00 atau 93,41%.

(Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir).

Capaian indikator kinerja Urusan Komunikasi dan Informasi berikut :

Tabel 4.93 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika

Tahun 2012-2013

No INDIKATOR KINERJA SATUAN Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Jumlah jaringan komunikasi unit 97 150 116 77,33

2 Jumlah surat kabar nasional/

lokal buah 15 12 20 166,67

3 Jumlah penyiaran radio/TV

lokal buah 14 9 9 100,00

4 Website milik pemerintah daerah

Sub domain

25 30 26 86,67

Sumber: Sekretariat Daerah Kab. Semarang, 2013

Page 313: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 296

a. Jumlah jaringan komunikasi tahun 2013 berjumlah 116 unit, meningkat

dibanding tahun 2012 yang berjumlah 97 unit. Jaringan komunikasi ini

dibutuhkan untuk memudahkan komunikasi antara SKPD di seluruh wilayah

Kabupaten Semarang;

b. Jumlah surat kabar nasional/lokal yang beredaar di Kabupaten Semarang

pada tahun 2013 sebanyak 20 buah, meningkat sebanyak 5 buah

dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 15, surat kabar nasional/lokal ini

diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada masyarakat, terutama

yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten Semarang;

c. Jumlah penyiaran radio/TV lokal tahun 2013 yang berhasil ditangkap di

wilayah Kabupaten Semarang mencapai 9 buah, terdiri dari 5 penyiaran radio

lokal dan 4 penyiaran TV lokal. Jumlah ini menurun dibandingkan realisasi

tahun 2012 sebanyak 14 buah karena sebagian besar penyiaran radio/TV

sudah tidak masuk dalam lingkup Pemerintah Daerah.

Dengan penyiaran radio/TV lokal ini diharapkan dapat memperlancar alur

informasi kepada masyarakat, terutama yang terjadi di Kabupaten Semarang.

d. Website milik pemerintah daerah tahun 2013 mencapai 26 sub domain,

dibawah target tahun 2013 sebanyak 30 sub domain, dan naik dibandingkan

realisasi tahun 2012 sebanyak 25 sub domain. Selain itu telah tersedia media

informasi potensi pembangunan melalui website desa online pada 12 desa di

kabupaten Semarang. Dengan meningkatnya jumlah website dan desa online

ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi dalam masyarakat sehingga

dapat terhindar dari keterisolasian informasi.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan Urusan Kominfo pada tahun 2013 antara

lain:

1) Kurangnya jumlah SDM bidang Teknologi Informasi dan keterbatasan

jumlah personil sehingga belum bisa cepat dalam penanganan gangguan;

2) Topografi wilayah di kabupaten semarang yang bergunung dan berbukit

memiliki kesulitan yang tinggi dalam koneksi jaringan dari NOC (Bagian

Page 314: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 297

PDE) ke SKPD di luar kota Ungaran dan kondisi cuaca yang ekstrim pada

tahun 2013, mempengaruhi dan menghambat kinerja peralatan jaringan;

3) Masih sama kondisi dengan tahun 2012, ketergantungan pada Repeater di

Gunung Telomoyo sangat tinggi sehingga bila terjadi kerusakan alat di

repeater tersebut mengakibatkan terputusnya koneksi di luar kota ungaran

dan tidak ada alternatif koneksi yang lainnya.

b. Solusi

Atas dasar permasalahan tersebut, maka solusi yang telah dilakukan adalah:

1) Mengadakan pelatihan SDM bidang TI dan memberikan serta

memanfaatkan kesempatan kepada mahasiswa Jurusan Teknologi

Informasi dan siswa Jurusan Teknologi Jaringan Komputer untuk PKL

(Praktek Kerja Lapangan);

2) Melakukan monitoring jaringan secara rutin dan segera melakukan

perbaikan apabila terjadi gangguan;

3) Koordinasi dan komunikasi dilakukan melalui media tidak langsung (Fax

atau email).

Page 315: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 298

Z. Urusan Perpustakaan

Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan

budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa

dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki. Penemuan mesin cetak,

pengembangan teknik rekam, dan pengembangan teknologi digital yang berbasis

teknologi informasi dan komunikasi mempercepat tumbuh kembangnya

perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan menjadi semakin kompleks. Dari sini awal

mulai berkembang ilmu dan teknik mengelola perpustakaan.

Disisi lain perpustakaan berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan

Nasional sebagaimana diatur dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perpustakaan merupakan pusat sumber

informasi, ilmu Pengetahuan, Teknologi, kesenian, dan kebudayaan, selain itu

perpustakaan sebagai bagian dari masyarakat dunia ikut serta membangun

masyarakat informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Untuk

meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan IPTEK, masyarakat harus

berorentasi sebagai pembaca (reading society) dan pembelajaran (learning society).

Pengembangan budaya baca memiliki arti strategis dan peningkatan daya saing

bangsa yang saat ini sangat mengkhawatirkan, sehingga dalam rangka

meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar

membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai

sumber informasi yang berupa karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam.

Untuk menjadikan perpustakaan dan kearsipan sebagai sarana pendidikan

seumur hidup bagi seluruh masyarakat dan khususnya bagi para anggota

perpustakaan dan kearsipan, maka perlu dilakukan pengembangan layanan

perpustakaan dan kearsipan, yaitu dengan menambah koleksi, dan berbagai jenis

produk layanan kepada pengguna jasa perpustakaan dan arsip.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan Perpustakaan pada Tahun 2013 yang dilaksanakan

oleh Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Daerah adalah Program

Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, dengan

kegiatan-kegiatan:

Page 316: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 299

a. Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong

terwujudnya masyarakat pembelajar;

b. Pengembangan minat dan budaya baca;

c. Supervisi, pembinaan, dan stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaan

khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan masyarakat;

d. Penyediaan bantuan pengembangan dan minat baca di daerah;

e. Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca;

f. Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah;

g. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Perpustakaan dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung

urusan (tanpa Belanja Program Umum/Rutin SKPD) sebesar Rp766.255.000,00

dan realisasi sebesar Rp756.958.355,00 atau 98,79%. (Rincian realisasi

program dan kegiatan terlampir)

Capaian indikator keberhasilan urusan perpustakaan Tahun 2012 dan

2013 seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.94 Capaian Urusan Perpustakaan Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Jumlah Perpustakaan unit 1.040 1.075 1.082 100,65

2 Jumlah Pengunjung perpustakaan per Tahun

orang 76.366 94.186 118.168 125,46

3 Koleksi Buku yang

tersedia di perpustakaan daerah

judul 30.361 29.989 32.091 107,01

eksemplar 52.653 59.888 60.167 100,47

Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah,Tahun 2013

a. Jumlah perpustakaan Tahun 2013 sebanyak 1.082 unit, terjadi peningkatan

sejumlah 42 unit bila dibandingkan dengan Tahun 2012, meskipun belum

mencapai target sebanyak 1.075 unit. Sebaran dan komposisi perpustakan

pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 seperti terlihat pada tabel berikut:.

Page 317: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 300

Tabel 4.95 Jumlah PerpustakaanTahun 2012-2013

No. Uraian Satuan Tahun 2012 Tahun 2013

1 SD Sekolah 475 475

2 MI Sekolah 129 129

3 SMP Sekolah 94 94

4 MTs Sekola 37 37

5 SMA Sekolah 25 25

6 MA Sekolah 7 7

7 SMK Sekolah 28 28

8 Perpustakaan Keliling Pos 130 130

9 Instansi Pemerintah Unit 25 25

10 Perguruan Tinggi PT 2 2

11 Umum Desa 104 130

Jumlah 1056 1082

Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Tahun 2013

Jumlah perpustakaan desa pada Tahun 2013 ada pada 130 desa/kelurahan

dari total 235 desa/kelurahan atau 55,32%, sehingga masih ada 105

desa/kelurahan atau 44,68 % yang belum memiliki perpustakaan desa,

sedangkan di tempat-tempat umum pelayanan membaca antara lain ada di

alun-alun Sidomulyo Ungaran, Pos Baca Medika di RSU Ungaran, Pos Baca di

Kecamatan Bandungan dan Pos Baca di Puskesmas Banyubiru.

b. Tahun 2012 jumlah pengunjung 76.366 orang, Tahun 2013 jumlah

pengunjung 118.168.orang, data untuk peminjam buku Tahun 2012 sejumlah

23.405 orang, Tahun 2013 peminjam sejumlah 56.658 orang, data buku yang

di pinjam Tahun 2012 jumlah 46.800 eksemplar dan Tahun 2013 jumlah

95.076 eksemplar, sedangkan pos pelayanan keliling ada 130 pos keliling dan

3 pos baca, adapun jam layanan perpustakaan Hari Senin s/d Jum’at jam

08.00–20.00 WIB, Hari Sabtu Jam 08.00–14.00 WIB. Apabila melihat data

tersebut dapat dikatakan bahwa upaya untuk mempromosikan perpustakaan

telah dilakukan dengan berbagai cara namun dikarenakan:

Page 318: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 301

1) Perlu adanya tambahan tenaga karena tenaga pelayanan perpustakaan ada

yang pensiun tetapi belum ada pengganti sehingga pekerjaan yang

ditinggal dirangkap;

2) Pegawai di perpustakaan banyak yang melaksanakan pekerjaan tambahan

sehingga mengganggu pekerjaan pokok;

3) Pada umumnya tenaga pengelola perpustakaan di desa/lembaga lainnya

sifatnya sukarela sehingga mereka tidak bisa secara rutin mengelola

perpustakaan;

4) Pada saat perpustakaan keliling datang petugas perpustakaan di desa

belum siap ditempat sehingga harus menunggu;

5) Untuk perpustakaan Ambarawa perlu penambahan ruang anak-anak karena

ruang yang ada sekarang terlalu kecil;

6) Perlu segera diperbaiki/direhab kembali rumah eks. Rumah dinas camat

Ambarawa agar dapat dipergunakan untuk kegiatan perpustakaan maupun

kemasyarakatan.

c. Jumlah koleksi buku yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

pada Tahun 2013 meningkat dibandingkan dengan Tahun 2012 baik buku non

fisik, buku referensi dan buku fiksi.

Tabel 4.96

Jumlah Koleksi Buku Kantor Perpustakaan Daerah

Tahun 2012-2013

Tahun Satuan Jumlah Buku

Buku Non Fiksi

Buku Referensi

BukuFiksi

2012 Judul 30.361 18.954 1.820 9.587

Eksp 53.653 33.718 4.021 17.236

2013 Judul 32.091 21.879 1.840 10.190

Eksp 60.167 35.264 4.065 20.838

Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah,Tahun 2013

d. Untuk data pengunjung perpustakaan dari berbagai kalangan masyarakat

pembaca dari tahun ke tahun selalu meningkat.

Page 319: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 302

Tabel 4.97 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun 2012-2013

No. Uraian Satuan Tahun 2012 Tahun 2013

1 SD Orang 17.041 24.218

2 SMP Orang 8.394 16.848

3 SMA Orang 8.961 16.422

4 Mahasiswa Orang 6.569 13.536

5 Pegawai Orang 5.900 6.046

6 Umum orang 29.501 41.098

Jumlah 76.366 118.168

Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Tahun 2013

e. Untuk pengembangan layanan yang telah dilaksanakan oleh Perpustakaan

Dan Arsip Daerah selama Tahun 2013 adalah layanan bimbingan belajar,

layanan pembelajaran bagi anak pra sekolah, story telling, pemutaran film,

layanan membaca, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan internet

dengan fasilitas Hotspot area, E-book, layanan perpustakaan keliling dan

penerbitan buletin perpustakaan, layanan APE (Alat Peraga Edukatif), otomasi

layanan arsip sehingga pemustaka dan pencari arsip dapat memanfaatkan

perpustakaan dan depo arsip dengan sebaik-baiknya.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan Urusan Perpustakaan pada Tahun 2013

adalah masih minimnya sarana prasarana di perpustakaan daerah antara lain:

1) Perlu penambahan PC khusus internet bagi masyarakat yang penggunanya

semakin hari semakin banyak;

2) Ruang baca perpustakaan untuk anak yang berada di Ambarawa kurang

luas, sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan pengguna perpustakaan

dalam melakukan aktifitas membaca;

3) Pengadaan buku perlu ditambah sehingga dapat mengikuti perkembangan

buku baru;

4) Buku perpustakaan keliling perlu pengadaan tersendiri sehingga tidak

mengganggu stok buku yang ada di Ambarawa dan Ungaran. Mengingat

Page 320: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 303

jumlah titik layanan semakin bertambah, dan budaya baca masyarakat

sudah lebih bagus;

5) Terbatasnya sumber daya manusia dalam menunjang pelaksanaan

kegiatan di pelayanan, pengembangan, kearsipan maupun ketatausahaan.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya perbaikan atau solusi yang

telah dilakukan adalah:

1) Menambah pengadaaan PC untuk layanan masyarakat;

2) Perlu ditambah ruang baca anak-anak di perpustakaan Ambarawa;

3) Dukungan dana untuk pembelian buku harus lebih besar;

4) Perlu penambahan karyawan untuk memperlancar aktifitas pelaksanaan

kegiatan seperti di layanan dan pengembangan perpustakaan di

kecamatan.

Page 321: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 304

II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

A. Urusan Pertanian

Penyelenggaraan Urusan Pertanian ditujukan untuk mewujudkan

ketersediaan pangan dan pengembangan usaha pertanian dan perkebunan dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat serta terwujudnya

kelestarian lingkungan atau ekosistem. Hal ini didukung oleh potensi sumber daya

alam di Kabupaten Semarang yang didukung oleh kondisi lahan dan iklim yang

sesuai bagi pengembangan berbagai komoditas pertanian dan perkebunan serta

peternakan. Potensi sumber daya alam dan kondisi alam yang mendukung tersebut

tersebut menjadikan dasar bagi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Semarang untuk membentuk sentra-sentra potensi komoditas pertanian

dan perkebunan. Sentra komoditas tersebut antara lain padi, hortikultura,

biofarmaka, tanaman hias, dan tanaman perkebunan.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan peningkatan produksi, produktivitas

pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani diperlukan dukungan baik sarana,

prasarana maupun dana yang memadai. Adapun pembangunan atau penyediaan

sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produksi pertanian

meliputi: pembangunan/rehab Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT),

Pembangunan Jalan Usaha Tani (JALUT), pembuatan Sumur Resapan,

pengembangan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Pompa Air, pengembangan Alat

Mesin Pertanian (Alsintan) Traktor, pembangunan Kantor BPP, pembuatan Sumur

dangkal dan pembangunan embung, sedangkan penyediaan benih unggul pertanian

dan sarana prasarana alat mesin pertanian terpenuhi melalui UPTD Kesongo,

penyediaan benih unggul tanaman perkebunan melalui UPTD Mulyorejo, penyediaan

bibit unggul hortikultura melalui UPTD Pakopen, fasilitasi pemasaran hasil produksi

pertanian dan perkebunan melalui UPTD Pasar Jetis Bandungan dan penyediaan

bibit tanaman kehutanan melalui UPTD Kalongan.

Urusan Pertanian juga didukung oleh bidang peternakan. Kesadaran

masyarakat akan pentingnya protein hewani terus meningkat, sehingga permintaan

pasar juga meningkat. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan protein hewani

tersebut, Pemerintah mencanangkan Program Pencapaian Swasembada Daging

Sapi/Kerbau (PSDS/K) 2014. Untuk mendukung keberhasilan program ini, maka

ketersediaan bibit ternak, baik sapi potong, sapi perah, kambing, domba, kerbau,

maupun unggas perlu ditingkatkan. Bibit ternak merupakan salah satu faktor

Page 322: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 305

penting untuk peningkatan populasi dan produktivitas ternak saat ini dan untuk

masa yang akan datang. Sistem pencatatan, seleksi hasil IB, pemantauan produksi

(kualitas dan kuantitas), serta efisiensi produksi merupakan parameter yang sangat

dibutuhkan untuk menjaga kualitas bibit secara terus-menerus.

Selain ditentukan oleh kualitas bibit, keberhasilan pengembangan

peternakan juga dipengaruhi oleh faktor pakan dan manajemen pemeliharaan (budi

daya ternak). Faktor yang tidak kalah penting untuk pengembangan usaha

peternakan adalah permodalan, pengelolaan, dan pemasaran hasil produksi

peternakan. Untuk itu, Pemerintah Daerah berupaya memfasilitasi masyarakat agar

dapat memenuhi faktor-faktor tersebut.

1. Program dan Kegiatan

Urusan Pertanian tahun 2013 dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah

Bagian Perekonomian, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dan Dinas

Peternakan dan Perikanan. Untuk mewujudkan target yang direncanakan, maka

program dan kegiatan (Belanja Langsung tidak termasuk Belanja Program

Umum/Rutin SKPD) adalah sebagai berikut:

a. Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian

1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan Peningkatan

kemampuan lembaga petani.

2) Program Peningkatan Produksi Pangan, dengan kegiatan Monitoring,

evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian.

b. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

1) Program Peningkatan Produksi Pangan, dengan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a) Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian;

b) Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija;

c) Pengembangan pertanian pada lahan kering;

d) Kegiatan pengembangan perbenihan/perbibitan;

e) Kegiatan peningkatan produksi, produksivitas dan mutu produksi

perkebunan/pertanian;

f) Kegiatan pengembangan intensifikasi tanaman hortikultura.

2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,

dengan kegiatan-kegiatan:

Page 323: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 306

a) pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar kecamatan/

pedesaan produksi hasil pertanian/perkebunan;

b) Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah;

c) Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil pertanian/

perkebunan masyarakat yang akan dipasarkan.

3) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, dengan

kegiatan Pengadaan sarana dan prasaranan teknologi pertanian/

perkebunan tepat guna;

4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, dengan kegiatan-

kegiatan:

a) Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan;

b) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan;

c) Monitoring evaluasi dan pelaporan.

5) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan;

b) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan.

c. Dinas Peternakan dan Perikanan

1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan-kegiatan

meliputi:

a) Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis;

b) Kegiatan Peningkatan kemampuan lembaga petani.

2) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan, dengan

kegiatan Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian/perkebunan.

3) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit pada ternak, dengan

kegiatan-kegiatan meliputi:

a) Kegiatan Pendataan masalah peternakan;

b) Kegiatan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular

ternak;

c) Kegiatan Pengendalian/Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit

endemik;

d) Kegiatan Pengawasan perdagangan ternak antar daerah;

e) Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

ternak;

Page 324: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 307

f) Kegiatan Operasionalisasi UPTD Labkeswan dan Puskeswan.

4) Program peningkatan produksi hasil peternakan, dengan kegiatan-kegiatan

meliputi:

a) Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak;

b) Kegiatan pembibitan dan perawatan ternak;

c) Kegiatan penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak;

d) Kegiatan pengembangan agribisnis peternakan;

e) Kegiatan operasionalisasi UPTD Perbibitan Ternak Unggul;

f) Kegiatan Pembinaan dan pengamanan perbibitan ternak;

g) Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

5) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan, dengan

kegiatan-kegiatan meliputi:

a) Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil

peternakan;

b) Kegiatan pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana pasar

produksi hasil peternakan;

c) Kegiatan promosi atas hasil produks peternakan unggulan daerah;

d) Kegiatan penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi

peternakan yang akan dipasarkan;

e) Kegiatan pengembangan usaha agribisnis peternakan.

6) Program peningkatan penerapan teknologi peternakan dengan kegiatan

Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna.

7) Program peningkatan kesehatan masyarakat veteriner, dengan kegiatan-

kegiatan:

a) Kegiatan pengamanan produk hewan dan ikutannya;

b) Kegiatan pengendalian, penanggulangan penyakit zoonosa dan

peningkatan kesejahteraan hewan;

c) Kegiatan operasionalisasi UPTD RPH/RPU.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Pertanian dilaksanakan dengan menggunakan anggaran sebesar

Rp19.189.004.000,00 dan terealisasi sebesar Rp18.381.788.124,00 atau 95,79%.

(Rincian realisasi Program dan Kegiatan terlampir).

Page 325: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 308

Capaian target indikator sasaran Urusan Pertanian tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan

pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya

dalam tahun 2013. Keberhasilan pelaksanaan Urusan Pertanian tahun 2013

terlihat dari capaian sebagai berikut:

Tabel 4.98 Capaian Indikator Urusan Pertanian Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Capaian Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

% 56,61 54,81 54,92 100,20

2 Kontribusi sub sektor tanaman pangan terhadap PDRB *)

Rp. (Juta)

1.115.648,90 1.123.058,80 1.217.345,72*) 99,52

3 Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB *)

Rp. (Juta)

126.659,80 161.838,70 147.280,92*) 91,41

4 Cakupan bina kelompok

tani % 12,00 9,09 16,59 182,51

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, *) Angka sementara BPS Tahun 2013

Peningkatan produktivitas padi terlihat pada tahun 2013 dikarenakan

berbagai upaya antara lain Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu

(SLPTT) Padi yang menerapkan sistem teknis yang tepat disesuaikan dengan

kondisi setempat, penggunaan benih bermutu, penerapan pemupukan

berimbang, pengendalian OPT, penanganan pasca panen dan perbaikan

infrastruktur.

Tabel 4.99 Tabel Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2012-2013

No Jenis

Komoditi

Luas Panen

(Ha) Produksi (Ton)

Produktivitas

(Ku/Ha)

2012 2013 2012 2013 2012 2013

1 Padi 36.256 38.095 205.242 202.576 56,61 53,18

2 Jagung 12.507 12.575 60.123 61.161 48,07 43,44

3 Kedelai 127 570 157 134 12,36 13,54

4 Kacang tanah 2562 2.190 2919 3.394 11,39 13,45

5 Ubi kayu 2.100 1.826 58.373 49.511 277,97 253,25

6 Ubi jalar 1.074 855 31.865 24.547 296,70 253,06

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2013

Page 326: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 309

Pada Tahun Anggaran 2013 sumber pangan utama di Kabupaten

Semarang yang mengalami penurunan dibanding tahun 2012, hanya pada

komoditas jagung dan kacang tanah yang mengalami peningkatan produksi. Hal

ini dikarenakan luas tanam yang berkurang, serangan OPT (Organisme

Pengganggu Tanaman) dan perubahan iklim yang sangat ekstrem. Petani

mengalihkan lahannya untuk komoditas yang lain. Produksi padi pada tahun

2012 mencapai 205.242 ton, pada tahun 2013 turun/teralisasi menjadi 199.566

ton, Jagung pada tahun 2012 tercapai 60.123 ton, pada tahun 2013

meningkat/terealisasi 61.628 ton. Kedelai pada tahun 2012 sebesar 157 ton,

pada tahun 2013 hanya tercapai 127 ton. Kacang tanah pada tahun 2012

sebesar 2.919 ton, pada tahun 2013 sebesar meningkat 3.392 ton. Ubi kayu

tahun 2012 sebesar 58.737 ton, pada tahun 2013 turun/terealisasi 51.583 ton.

Ubi jalar tahun 2012 sebesar 31.865 ton, sedangkan 2013 turun/terealisasi

23.449 ton.

Tabel 4.100 Luas panen tanaman Sayuran Tahun 2012-2013

No Jenis

Komoditi

Luas Panen

(Ha) Produksi (Ton)

Produktivitas

(Ton/Ha)

2012 2013 2012 2013 2012 2013

1 BAWANG

DAUN 1.280 1.187 13.397 12.604 10,47 10,62

2 KENTANG 189 171 4.375,4 4.201 23,15 24,6

3 KUBIS 867 687 23.918,4 18.147 27,59 26,4

4 PETSAI/SAWI 1112 1.049 19.499,6 18.237 17,54 17,38

5 WORTEL 449 450 10.459 10.498 23,29 23,33

6 CABE BESAR 1.105 1.141 9.885,6 10.238 8,95 8,97

7 CABE RAWIT 405 513 2.287 3.038 5,65 5,92

8 TOMAT 523 530 11.077 12.505 21,18 23,59

9 BUNCIS 361 361 4.528 4.692 12,54 12,99

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2013

Realisasi produksi hortikultura sayur-sayuran sebagian mengalami

peningkatan produksi. Pada tahun 2012 kobis 23.918,4 ton, pada tahun 2013

mencapai 18.147 ton. Kentang pada tahun 2012 sebesar 4.375,4 ton, pada

tahun 2013 mencapai 4.201 ton. Tahun 2012 wortel sebesar 10.459 ton, pada

Page 327: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 310

2013 meningkat sebesar 10.498 ton. Pada tahun 2012 cabe besar sebesar

9.885,6 ton, meningkat pada tahun 2013 tercapai 10.238 ton. Tahun 2012 cabe

rawit 2.287 ton, meningkat pada tahun 2013 mencapai 3.038 ton. Komoditas

Petsai/Sawi tahun 2012 sebesar 19.499,6 ton, pada tahun 2013 menurun

menjadi 18.237 ton. Bawang daun tahun 2012 sebesar 13.397 ton, pada tahun

2013 menurun menjadi 12.604 ton, Tomat pada tahun 2012 tercapai 11.077 ton,

pada tahun 2013 meningkat menjadi 12.505 ton dan Buncis pada tahun 2012

mencapai 4.428 ton, pada tahun 2013 meningkat sebesar 4.692 ton. Secara

umum penurunan produksi hortikultura tidak terlalu tinggi. Penurunan juga

disebabkan oleh alih fungsi lahan ke komoditas lain.

Tabel 4.101 Tabel Luas dan produksi Tanaman Hias

No Jenis

Komoditi

Luas Panen (m2) Produksi (Tangkai) Produktivitas

(Tangkai/m2)

2012 2013 2012 2013 2012 2013

1 GLADIOL 11.510 3.600 201.018 9.000 17,46 2,50

2 KRISANT 1.663.000 1.716.050 105.517.350 137.866.225 63,45 80,34

3 MAWAR 28.600 34.750 3.205.579 14.651.800 112,08 421,63

4 ANGGREK 427 192 2.513 2.001 5,88 10,42

5 SEDAP MALAM 81.700 74.000 1.719.600 1.872.800 21,05 25,31

6 LEATHER LEAF 15.750 20.000 512.416 106.100 32,53 5,31

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2013

Secara umum produksi tanaman hias mengalami penurunan karena

permintaan pasar belum kembali normal. Pada tahun 2012 anggrek dengan

produksi 2.513 tangkai, gladiol 201.018 tangkai, krisant 105.517.350 tangkai,

mawar 3.205.579 tangkai, sedap malam 1.719.600 tangkai dan Leather Leaf

512.416 tangkai. Sedangkan pada tahun 2013 anggrek mengalami penurunan

dengan 2.001 produksi tangkai, gladiol menurun menjadi 9.000 tangkai, krisant

meningkat mencapai 137.866.225 tangkai, mawar meningkat menjadi

14.651.800 tangkai, dan sedap malam meningkat menjadi 1.872.800 tangkai dan

leather leaf menurun menjadi 106.100 tangkai dikarenakan faktor pasar yang

belum stabil.

Page 328: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 311

Adapun perkembangan produktivitas tanaman hortikultura/buah-buahan

dapat dilihat di tabel berikut ini:

Tabel 4.102 Luas dan Produksi Tanaman Hortikultura/buah-buahan

No Jenis komoditi

Luas Panen

(Pohon) Produksi (Ku)

Produktivitas

(Ku/Phn)

2012 2013 2012 2013 2012 2013

1 ALPUKAT 48.186 40.694 70.186 74.633 1,46 1,83

2 MANGGA 186.529 336.301 71.513 73.748 0,38 0,31

3 RAMBUTAN 52.713 102.837 20.061 37.953 0,38 0,37

4 DURIAN 33.122 92.505 54.670 76.045 1,65 0,82

5 PISANG 244.072 254.577 135.194 159.755 0,55 0,63

6 SALAK 121.919 88.960 8.258 8.479 0,07 0,09

7 KELENGKENG 27.552 62.535 63.291 163.321 2,30 2,61

8 MANGGIS 1.741 2.192 1.476 1.128 0,85 0,51

9 NANGKA 22.512 22.243 23.125 16.780 1,03 0,75

Sumber Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2013

Peningkatan produksi juga dialami komoditas buah-buahan utama. Hal ini

disebabkan cuaca yang mendukung pada tahun 2013 menyebabkan

keberhasilan proses pembungaan. Tahun 2012 Produksi untuk komoditi durian

mencapai 54.670 kwintal, mangga 71.513 kwintal, kelengkeng 63.291 kwintal,

pisang 135.194 kwintal, salak 8.258 kwintal, rambutan 20.061 kwintal,

manggis 1.476 kwintal, nangka 23.125 kwintal dan alpukat 70.186 kwintal.

Sementara buah-buahan utama sampai dengan Bulan Desember 2013

realisasi produksi rata-rata mengalami peningkatan yang sangat fluktuatif

kecuali untuk nangka mengalami penurunan sedangkan komoditi durian

mencapai 76.045 kwintal, mangga 73.748 kwintal, kelengkeng 163.321

kwintal, pisang 159.755 kwintal, salak 8.479 kwintal, rambutan 37.953

kwintal, manggis 1.128 kwintal, nangka 16.780 kwintal dan alpukat 74.633

kwintal

Untuk perkembangan produktivitas tanaman obat dapat dilihat di tabel

berikut ini:

Page 329: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 312

Tabel 4.103 Tabel Luas Areal dan Produksi Tanaman Obat

No Jenis

Komoditi

Luas Panen (M2) Produksi (Kg) Produktivitas

(Kg/M2)

2012 2013 2012 2013 2012 2013

1 JAHE 2.276.150 2.414.965 3.641.340 4.390.475 1,60 1,82

2 TEMULAWAK 320.450 421.420 735.779 958.420 2,30 2,27

3 KENCUR 60.441 39.230 39.247 22.136 0,65 0,56

4 KUNYIT 1.251.031 1.618.175 2.406.693 2.234.570 1,92 1,38

5 LAOS 191.208 215.977 500.370 626.205 2,62 2,89

6 KAPULAGA 835.179 1.451.320 1.388.783 1.403.464 1,66 0,97

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Tahun 2013

Pada komoditas tanaman biofarmaka pada 2012, tanaman Jahe

3.641.340 kg, Temulawak 735.779 kg, Kencur 39.247 kg, Kunyit 2.406.693 kg,

Laos 500.370 dan Kapulogo 1.388.783 kg. Sedangkan pada 2013 tanaman Jahe

menurun 4.390.475 kg, Temu lawak meningkat 958.420 kg, Kencur menurun

22.136 kg, Kunyit menurun 2.234.570 kg, Laos meningkat 626.205 kg dan

Kapulogo meningkat 1.403.464 kg.

Penurunan komoditas di bidang pertanian antara lain diakibatkan adanya

hujan hampir sepanjang musim, konversi lahan pertanian ke non pertanian, alih

komoditas pertanian yang lebih menguntungkan dan berbagai serangan hama

penyakit.

a. Sayuran semusim

Realisasi produksi hortikultura sayuran sebagian mengalami penuruanan.

Penuruanan produksi terjadi pada bawang daun, kentang, kobis dan

petsai/sawi. Hal ini karena luas panen mengalami penurunan, dimana

beberapa daerah beralih ke komoditas lain.

b. Tanaman hias

Beberapa komoditas tananam hias mengalami penurunan produksi karena

adanya peralihan ke komoditas hias lain yaitu krisan, khususnya untuk gladiol

penurunan produksi disebabkan penurunan kualitas benih.

c. Tanaman buah

Secara umum produksi buah-buahan mengalami peningkatan.

d. Tanaman obat

Page 330: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 313

Secara umum mengalami kenaikan kecuali kencur. Kencur mengalami

penurunan karena luas tanam mengalami penurunan dibanding tahun

sebelumnya.

Untuk perkembangan produktivitas tanaman perkebunan dapat dilihat di

tabel berikut ini:

Tabel 4.104 Tabel Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan

No Jenis

Komoditi

Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas

(Kg/ha)

2012 2013 2012 2013 2012 2013

1 KELAPA 4.495,85 4.567,97 4.295,28 4.363,23 955 955

2 KELAPA DERES 892,60 890,76 5.401,61 5.390,87 6.052 6.052

3 KOPI 2.784,84 2.794,7 1.459,49 1.466,61 524 525

4 CENGKEH 2.189,73 2.142,20 224,2 215,3 102 101

5 AREN 313,98 313,65 872,53 871,71 2.779 2.779

6 KAPOK 471,48 432,34 91,22 83,73 193 194

7 PANILI 10,3 7,7 1,58 1,14 153 148

8 TEBU 345 295 1.219,84 1.383,4 3.536 4.689

9 KAKAO 46,42 57,06 7,4 9,08 159 159

10 TEMBAKAU 988 958 909,93 560,92 921 586

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Tahun 2013

Di bidang perkebunan pada tahun 2012 produksi, seperti tanaman Kelapa

tercapai 4.295,28 ton, Kelapa Deres 5.401,61 ton, Kopi 1.459,49 ton, cengkeh

224,2 ton, tebu 1.219,84 ton, Aren 872,53 ton, kakao 7,4 ton, kapok 91,22 ton,

Panili 1,58 ton, dan tembakau 909,93 ton.

Sedangkan pada tahun 2013 beberapa komoditas mengalami fluktuatif

peningkatan dan penurunan produksi. Tanaman Kelapa naik menjadi 4.363,23

ton, Kelapa Deres turun menjadi 5.390,87 ton, Kopi naik menjadi 1.466,61 ton,

cengkeh turun 215,3 ton, tebu meningkat 1.383,4 ton, Aren turun menjadi

871,71 ton, kakao naik menjadi 9,08 ton, kapok turun menjadi 83,73 ton, Panili

turun menjadi 1,14 ton, dan tembakau turun menjadi 560,92 ton.

Page 331: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 314

Beberapa komoditas relative tidak mengalami perbedaan produksi yang

berari. Saat ini upaya peremajaan tanaman untuk tanaman yang kurang

produktif terus dilakukan dan butuh waktu untuk bias berproduksi.

Adapun kondisi JITUT Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.105 Kondisi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)

Tahun 2012 – 2013

Kondisi JITUT Satuan 2012 2013

Kondisi Baik Unit 942 1.014

Kondisi Rusak Unit 699 648

Telah Di Rehab/Dibangun Unit 405 384

Jumlah Unit 2.046 2.046

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Tahun 2013

Dengan adanya perbaikan JITUT ini telah menaikan luas tanam dan

panen. Untuk luas panen tanaman padi meningkat dari 36.256 hektar pada tahun

2012 meningkat menjadi 37.423 hektar pada tahun 2013. Tetapi terjadi

penurunan produksi padi 205.242 ton pada tahun 2012 menjadi 199.566 ton

karena serangan OPT Tikus, Wereng dan perubahan cuaca yang tidak

menentu/ekstrem.

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan dan Kehutanan

Lapangan, dengan Kegiatan kapasitas Penyuluh Pertanian/Perkebunan dan

Kehutanan tahun 2013 mendukung penyusunan programa penyuluh di di 19

Kecamatan, penilaian angka kredit penyuluh untuk 23 orang dan temu

usaha/teknologi pada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian/peternakan

sebanyak 2 kali. Melalui kegiatan pelayanan terhadap masyarakat yang berkaitan

dengan penyuluhan dapat terlaksana di pertanian/ternak. Berikut ini adalah

jumlah kelas kelompok tani pertanian dan ternak yang dilayani oleh penyuluh

pertanian dan peternakan.

Page 332: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 315

Tabel 4.106 Perkembangan Kelas Kelompok Tani

No Kelas/Kelompok Satuan Capaian thn

2012

Capaian Tahun

2013

1 Pemula Klp 669 667

2 Lanjut Klp 671 692

3 Madya Klp 148 153

4 Utama Klp 18 19

Jumlah Klp 1.506 1.531

Sumber Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2013

Jumlah kelas kelompok pertanian pada tahun 2013 jika dibandingkan

dengan jumlah kelompok tani di tahun 2012 mengalami penambahan ataupun

pengurangan kelas pemula yaitu jumlahnya sebanyak 1.506 kelompoktani yang

berkelas pemula dan lanjut mengalami peningkatan sedangkan jumlah kelompok

tani madya dan utama mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan adanya

keberhasilan dalam pembinaan kelompok tani yang sudah ada. Sehingga dari

kelompok tani yang ada cenderung ada peningkatan kelas kelompok tani.

Anggaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang Tahun

2013 setelah perubahan anggaran sebesar Rp15.194.985.000,00 terdiri dari

Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) Rp6.412.621.000,00 Belanja Hibah

Rp2.900.000.000,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp8.782.364.000,00.

Realisasi anggaran belanja tahun 2013 adalah sebesar Rp14.926.924.901,00

(98,24%) terdiri dari belanja tidak langsung (Belanja Pegawai)

Rp6.300.233.240,00 (98,25%), Belanja Hibah Rp2.880.000.000,00 (99,31%) dan

belanja langsung sebesar Rp8.626.691.661,00 (98,23%) Sedangkan target

pendapatan tahun 2013 adalah sebesar Rp2.031.784.000,00 dengan realisasi

pendapatan sebesar Rp1.706.243.691,00 (83,98%).

Anggaran belanja langsung urusan pertanian Rp5.435.556.000,00

Realisasi anggaran belanja langsung urusan pertanian tahun 2013 adalah

sebesar Rp5.405.715.161,00 (99,45%).

Rincian realisasi program kegiatan dapat dilihat pada lampiran laporan

LKPJ ini, yang antara lain adalah sebagai berikut:

Page 333: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 316

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan

Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis dan Peningkatan

kemampuan lembaga petani. Program ini bertujuan meningkatkan

kelembagaan kelompok tani ternak. Melalui program ini kelompok-kelompok

tani ternak di Kabupaten Semarang diberikan pembinaan untuk menjadi

kelompok mandiri, diantaranya dengan pemberian bantuan melalui dana

DBHCHT berupa bantuan ternak kambing, bantuan alat pengolah pupuk

(APPO) dan pembinaan kelompok untuk meningkatkan kemandirian kelompok

dalam usaha peternakan serta mengikutsertakan kelompok tani ternak dalam

lomba kelompok ternak tingkat nasional.

b. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan,

dengan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian/Perkebunan

tahun 2013 mendukung penyusunan programa penyuluh di 19 kecamatan,

penilaian angka kredit penyuluh untuk 18 orang dan fasilitasi pertemuan

kelompok sebanyak 171 kelompok. Melalui kegiatan ini pelayanan terhadap

masyarakat yang berkaitan dengan penyuluhan dapat terlaksana di kelompok

ternak. Berikut ini adalah jumlah kelas kelompok tani ternak yang di layani

oleh penyuluh peternakan.

Tabel 4.107 Perkembangan Kelas Kelompok Ternak di Kabupaten Semarang

No Urusan, Indikator,

Kinerja Satuan

Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Kelas Kelompok

Pemula klp 658 574 937 163,24

Lanjut klp 123 39 147 376,92

Madya klp 2 3 2 33,33

Utama klp 0 3 0 33,33

Jumlah klp 783 619 1.086 175,44

Sumber Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2013

Perkembangan kelas kelompok pemula, mencapai 163,24% karena

pada tahun 2013 banyak bermunculan kelompok-kelompok baru, seiring

dengan banyaknya bantuan ternak kambing/domba ke masyarakat dalam

rangka pengembangan budidaya ternak. Perkembangan kelas kelompok

Page 334: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 317

Lanjut mengalami peningkatan, dan mencapai 376,92%. Hal ini disebabkan

adanya beberapa kelompok yang mengalami peningkatan mutu kerjanya pada

saat penilaian. Kelas kelompok madya tidak mencapai target yang ditentukan

karena ada 1 (satu) kelompok yang pada saat penilaian mengalami penurunan

mutu kerja. Kelas kelompok utama, tidak tercapai target karena tidak ada

kelompok yang memenuhi persyaratan parameter yang ditentukan untuk

penilaian kelas kelompok ini.

Perkembangan Kelas Kelompok Ternak di Kabupaten Semarang tahun

2013 belum bisa dijadikan ukuran pencapaian indikator kinerja penyuluhan,

meskipun jika dilihat dari angka target dan realisasi tahun 2013, terdapat

peningkatan di Kelas Kelompok Pemula dan Lanjut, dan penurunan di Kelas

Kelompok Madya dan Utama, hal ini disebabkan untuk tahun 2013 terdapat

peraturan baru tentang pedoman pembinaan kelompok tani yaitu Permentan

No. 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok

Tani dan Gapoktan. Selain itu karena adanya perubahan indikator penilaian

kelas kelompok di bidang pertanian sesuai Peraturan Kepala Badan

Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor

168/Per/SM.170/J/11/11 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian

Kemampuan Kelompok Tani sehingga penerapan penilaian kelas kelompok

perlu penyesuaian baik secara administratif maupun kemampuan kelompok.

Sementara 2 (dua) peraturan tersebut baru diterima oleh Dinas Peternakan

dan Perikanan Kabupaten Semarang pada Tribulan III Tahun 2013. Peraturan

tersebut masih bersifat uji coba. Dalam mengaplikasikan peraturan tersebut

perlu sosialisasi dan proses, sehingga pada tahun 2013, belum bisa

menampilkan kelas kelompok sesuai dengan peraturan yang baru.

c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Ternak,

dengan kegiatan: Pendataan Masalah Peternakan, Pemeliharaan kesehatan

dan pencegahan penyakit menular ternak, Pengendalian/Pemusnahan Ternak

yang terjangkit penyakit endemis, Pengawasan Perdagangan Ternak antar

Daerah, Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan

Ternak,Operasionalisasi UPTD Labkeswan dan Puskeswan. Pada program ini

Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan pelayanan kesehatan hewan

kepada masyarakat di Kabupaten Semarang untuk mencapai peningkatan

Page 335: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 318

mutu kesehatn ternak dan ikan. Rincian capaian indikator pelayanan

kesehatan hewan dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.108 Perkembangan Pelayanan Kesehatan Hewan di Kabupaten Semarang

No Uraian Satuan Capaian

2012

2013

Target Realisasi %

1 VAKSINASI TERNAK ekor 271,300 59.202 251.600 424,99

2 PENGOBATAN TERNAK ekor 8,195 1.185 1.185 100,00

3 PEMERIKSAAN PENYAKIT

TERNAK ekor 1,967 644 2.789 433,07

Sumber Dinas Perternakan dan Perikanan Tahun 2013

Pelayanan kesehatan hewan berupa vaksinasi ternak mengalami

peningkatan dan melampaui target yang ditetapkan, hal ini di sebabkan

karena banyaknya permintaan masyarakat untuk pelayanan tersebut, dan

pelayanan tersebut didukung tidak hanya dari dana APBD Kabupaten

Semarang, namun juga berasal dari Dana APBN, APBD Propinsi Jawa Tengah

dan Swadaya dari petugas pelayanan kesehatan hewan. Hal ini menunjukkan

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan hewan sudah meningkat.

Kegiatan pengobatan ternak mencapai target 100%, hal ini sudah

sesuai dengan perencanaan kegiatan pengobatan ternak terhadap penyakit

ternak yang umum terjadi di masyarakat. Pemeriksaan penyakit ternak

mengalami peningkatan dan melampaui target, karena selain terjadi kasus

penyakit ternak di masyarakat yang memerlukan penanganan juga karena

banyaknya permintaan pemeriksaan penyakit ternak sebagai syarat

pengiriman ternak ke luar daerah.

d. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan:

Pembangunan sarana dan prasarana perbibitan ternak, Pembibitan dan

Perawatan Ternak, Penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak,

Pengembangan agribisnis peternakan, Operasionalisasi UPTD Perbibitan

Ternak Unggul, Pembinaan dan pengamanan perbibitan ternak, Montoring,

evaluasi dan pelaporan. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan ini

dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja bidang

Page 336: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 319

peternakan, rincian indikator capaian kinerja bidang peternakan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.109 CAPAIAN PERKEMBANGAN POPULASI DAN PRODUKSI TERNAK

No Uraian Satu an

Capaian 2012

2013

Target Realisasi %

POPULASI

1 Sapi potong Ekor 61,560 59.580 51.901 87,11

2 Sapi perah Ekor 39,017 38.454 22.308 58,01

3 Kerbau Ekor 3,564 3.675 2.941 80,03

4 Kuda Ekor 1,991 2.109 1.711 81,13

5 Kambing Ekor 32,640 208.724 197.029 94,39

6 Domba Ekor 204,733 311.862 290.764 93,23

7 Babi Ekor 295,744 32.844 32.640 99,38

8 Kelinci Ekor 28,560 28.215 20.352 72,13

9 Ayam petelur Ekor 1,919,999 2.189.443 1.821.287 83,18

10 Ayam broiler Ekor 12,935,664 12.736.962 12.046.316 94,58

11 Ayam buras Ekor 1,955,527 1.677.432 819.068 48,82

12 Itik Ekor 367,491 322.264 206.883 64,19

13 Puyuh Ekor 300,168 309.108 122.200 39,53

PRODUKSI

1 Daging sapi Kg 2,846,579 1.656.379 2.474.489 149,39

2 Daging kambing Kg 318,639 316.800 327.247 103,29

3 Daging domba Kg 310,486 211.200 258.649 122,47

4 Daging Ayam petelur Kg 2,544,841 2.206.959 2.349.950 106,48

5 Daging Ayam broiler Kg 8,618,605 6.494.400 7.837.273 120,68

6 Daging ayam buras Kg 878,486 700.000 1.044.304 149,19

7 Telur ayam ras Butir 375,729,813 341.553.102 302.033.911 88,43

8 Telur ayam buras Butir 63,300,156 49.819.731 44.832.047 89,99

9 Telur Itik Butir 13,235,069 10.828.086 10.553.970 97,47

10 Telur puyuh Butir 37,971,326 39.095.930 24.230.187 61,98

11 Produksi susu Liter 34,385,423 30.317.311 27.530.077 90,80

Sumber Dinas Perternakan dan Perikanan Tahun 2013

Untuk capaian indikator kinerja populasi, dari Hasil Sensus Pertanian

2013 secara umum populasi ternak di Kabupaten Semarang mengalami

penurunan.

Ternak sapi (sapi potong dan sapi perah) dan kerbau berdasarkan hasil

sensus pertanian tahun 2013 secara nasional mengalami penurunan,

sedangkan untuk Kabupaten Semarang mengalami penurunan sebesar

Page 337: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 320

20,74%. Hal ini disebabkan karena harga ternak tinggi sehingga petani

menjual ternak yang dipelihara, namun hasil penjualan ternak tidak dibelikan

ternak kembali, karena harga ternak di pasaran tidak stabil dan cenderung

fluktuatif serta adanya berita tentang isu import sehingga petani khawatir

harga akan turun dan merugi. Selain permasalahan harga, peternak juga

banyak yang menjual ternaknya untuk membayar kredit perbankan (KKPE dan

KUPS), hal ini dikarenakan manajemen yang kurang baik, sehingga petani

terpaksa menjual ternaknya untuk pembayaran pinjaman yang telah jatuh

tempo untuk pelunasan.

Populasi kambing dan domba mengalami penurunan disebabkan

karena manajemen yang kurang baik sehingga petani banyak yang menjual

ternaknya atau beralih ke usaha lainnya.

Populasi kuda tidak mencapai target pada tahun 2013 dikarenakan

kuda merupakan jenis ternak yang sulit untuk dilakukan rekayasa reproduksi

dan bila dilakukan perekayasaan reproduksi membutuhkan biaya yang mahal,

sehingga masyarakat melakukan pembiakan kuda secara alami dan

tradisional. Hal ini menyebabkan pertumbuhan populasinya belum bisa

dikendalikan secara baik, dan tidak mencapai target yang ditetapkan pada

tahun 2013.

Populasi babi penurunannya disebabkan karena beberapa perusahaan

banyak yang tidak operasional (menutup usahanya) karena terkendala

perijinan yang susah dan mahal, sedangkan untuk perusahaan yang masih

beroperasional, jumlah populasi dalam kandang juga berkurang, karena biaya

operasional yang cukup tinggi.

Ternak ayam ras petelur dan burung puyuh menurun dari tahun 2012

dan tidak mencapai target di 2013 dikarenakan biaya produksi untuk beternak

unggas tersebut yang tidak sebanding dengan harga jual telur sehingga para

peternak tidak menambah populasinya dan ada beberapa peternak burung

puyuh dan perusahaan ayam petelur yang menutup usahanya. Penurunan

jumlah populasi unggas (ayam petelur dan burung puyuh) juga

mempengaruhi produksi telur (ayam petelur dan puyuh) yang tidak mencapai

target pada tahun 2013.

Ternak ayam buras dan itik mengalami penurunan karena terjadi

penyakit AI dan ND sehingga banyak terjadi kematian pada unggas tersebut.

Page 338: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 321

Populasi ternak ayam broiler menurun karena banyak peternakan ayam broiler

yang menutup usahanya, karena tingginya biaya produksi.

Produksi daging, baik daging sapi, kambing/domba dan ayam

mengalami peningkatan, karena terdapat pemotongan ternak yang tidak

tercatat, serta pemotongan di luar RPH. Produksi telur ayam, itik dan puyuh

mengalami penurunan, seiring menurunnya populasi. Produksi susu juga

mengalami penurunan karena populasi sapi perah menurun, dan menurunnya

produktifitas ternak karena manajemen yang kurang baik.

Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan peternakan di Kabupaten

Semarang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.110 Capaian Perkembangan Keterlibatan Masyarakat Dalam Kegiatan

Peternakan di Kabupaten Semarang

NO URAIAN SATU

AN Capaian

2012

2013

Target Realisasi %

1 PETERNAK RAKYAT orang 275.856 274.519 181.698 66,19

2 PERUSAHAAN PETERNAKAN;

AYAM PETELUR RTP 28 39 28 71,79

AYAM PEDAGING RTP 6 4 6 150

SAPI (SAPI POTONG, PERAH)

RTP 4 4 4 100

BREEDER RTP 3 3 2 66,67

BABI RTP 17 18 18 100

Sumber Dinas Perternakan dan Perikanan Tahun 2013

Untuk capaian indikator kinerja keterlibatan masyarakat dalam

kegiatan peternakan pada tahun 2013, pada peternak rakyat mengalami

penurunan dari target 2013 dan capaian tahun 2012. Hal ini sesuai dengan

hasil sensus pertanian tahun 2013 dimana populasi ternak (sapi dan kerbau)

turun yang disebabkan peternak banyak yang menjual ternaknya karena

harga ternak tinggi, sementara tidak dibelikan ternak lagi karena kondisi harga

ternak kurang stabil, dan kemungkinan banyak yang beralih usaha di sektor

lain.

Page 339: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 322

Peternakan unggas petelur mengalami penurunan, karena banyak

yang menutup usahanya karena beberapa sebab di antaranya, biaya produksi

untuk beternak unggas tersebut yang tidak sebanding dengan harga jual telur

sehingga ada beberapa perusahaan peternak ayam petelur menutup

usahanya.

e. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan

kegiatan: Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil

peternakan, Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar hasil

produksi peternakan, Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan

daerah, Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan

yang dipasarkan, Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan.

Pada program ini Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan rehab

Pasar Hewan Sumowono yaitu dengan memperbaiki atap 2 unit, kantor

pengelola 1 unit, pagar pasar hewan 1 paket dan pengadaan timbangan untuk

pasar hewan 2 unit, operasionalisasi pasar hewan selama 1 tahun, promosi

produk olahan peternakan sebanyak 3 kali, pembinaan pengemasan olahan

ternak untuk 60 orang pelaku usaha olahan ternak pembinaan kelompok tani

di Kabupaten Semarang sebanyak 257 kelompok, pemberian bantuan ternak

domba kepada 177 kelompok, bantuan timbangan ternak kepada 3 kelompok,

bantuan milcan kepada 10 kelompok, melaksanakan Apresiasi Petugas

Peternakan sebanyak 40 orang serta pembinaan kelompok tani ternak

penerima bantuan berpola agribisnis (KKPE dan KUPS) sebanyak 172

kelompok. Dengan program ini Dinas Peternakan dan Perikanan memfasilitasi

dan melayani kegiatan masyarakat dalam memasarkan ternaknya di Pasar

Hewan Ambarawa maupun memasarkan produk olahan hasil ternak.

f. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, dengan

kegiatan Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna.

Program ini mewujudkan peningkatan inovasi dan teknologi terapan di bidang

peternakan. Kegiatan yang dilakukan berupa kajian pemanfaatan pakan

ternak alternatif berupa kajian tanaman Azolla sebagai pakan ternak alternatif.

Page 340: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 323

g. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner, dengan

kegiatan: Pengamanan Produk Hewan dan Ikutannya, Pengendalian

Penanggulangan Penyakit Zoonosa dan Peningkatan Kesejahteraan Hewan,

Operasionalisasi UPTD RPH/RPU. Program ini dilaksanakan dalam rangka

mendukung pelayanan kemasyarakat yang berkaitan dengan pelayanan

kesehatan masyarakat veteriner, peningkatan kualitas produk asal hewan

(PAH) dan peningkatan penanggulangan penyakit zoonosa serta penyediaan

produk PAH yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Adapun rincian

indikator pelayanan kesehatan hewan pada tahun 2013 dapat dilihat pada

table di bawah ini:

Tabel 4.111 Perkembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner di

Kabupaten Semarang

NO URAIAN SATUAN Capaian

2012

2013

Target Realisasi %

1 PEMERIKSAAN KUALITAS SUSU

sampel 525 676 600 88,75

2 PEMERIKSAAN

KUALITAS DAGING sampel 250 322 275 85,40

3 UJI CEMARAN MIKROBA DAN RISIDU

ANTBIOTIK

sampel 152 225 120 53,33

Sumber Dinas Perternakan dan Perikanan Tahun 2013

Kegiatan pemeriksaan sampel baik susu maupun daging, tidak bisa

mencapai target di tahun 2013, hal ini karena kegiatan tersebut merupakan

kegiatan pelayanan rutin untuk memantau peredaran bahan asal hewan di

masyarakat, untuk menjamin ketersediaan pangan asal hewan yang ASUH

(Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Kalau dibandingkan dengan capaian tahun

2012 terdapat peningkatan pada pemeriksaan kualitas susu dan daging.

Sedangkan untuk pemeriksaan mikroba dan residu antibiotik terjadi

penurunan yang diharapkan bahan asal hewan yang beredar di masyarakat

sudah bebas dari mikroba dan residu antibiotik.

Page 341: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 324

3. Prestasi

Selain melaksanakan program dan kegiatan, pada tahun 2013 Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang mengikuti lomba-lomba yang

diadakan di tingkat Provinsi Jawa tengah dan tingkat Nasional dan mampu

berprestasi, adapun prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

a. Juara II Lomba Inseminator Tingkat Provinsi Jawa Tengah atas nama Tarman,

inseminator wilayah kerja Ds. Sumogawe Kec. Getasan.

b. Juara I Lomba Desa Ternak Sehat Tingkat Provinsi Jawa Tengah atas nama

Kelompok “NGUDI MAKMUR”, Ds. Lerep, Kec. Ungaran Barat.

c. Juara II Lomba Kelompok Agribisnis Sapi Potong Tingkat Nasional atas nama

Kelompok “BANGUN REJO”, Ds. Polosiri, Kec. Bawen.

d. Juara II Lomba Medik dan Paramedik Tingkat Provinsi Jawa Tengah, atas

nama drh. Yatini dan Ibnu Ardiansah, AMd.

4. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terjadi terkait dengan urusan Pertanian adalah sebagai

berikut:

1) Produksi pangan.

a) Penggunaan benih berlabel baru mencapai 70%,

b) Banyak jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) yang rusak,

c) Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tikus,

d) Perubahan iklim yang tidak menentu,

e) Alih fungsi lahan,

f) Di daerah tertentu kekurangan tenaga kerja.

2) Pengembangan Agribisnis.

a) Pengembangan komoditas potensial belum berjalan maksimal,

b) Banyak tanaman perkebunan yang sudah tidak produktif,

c) Kualitas produk secara umum belum baik,

d) Fluktuasi harga hasil pertanian yang tinggi,

e) Fungsi jejaring kemitraan belum berjalan dengan baik.

3) Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Page 342: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 325

a) Kemampuan petani/kelompok tani belum merata/masih kecil,

b) Kinerja penyuluhan belum maksimal.

4) Sarana recording (pencatatan) pada usaha pembibitan ternak yang tersedia

masih terbatas. Selain itu, qalaupun sudah disediakan sarana recording

pada beberapa kelompok, namun sebagian anggota kelompok masih

enggan melaksanakan recording.

5) Lahan Rumput/Hijauan Pakan Ternak (HPT) di UPTD Balai Perbibitan

Ternak Unggul Mulyorejo sudah kurang produktif (produktivitasnya

rendah).

6) Berdasarkan hasil Pemeriksaan Kebuntingan, masih banyak sapi yang tidak

bunting dan adanya gangguan reproduksi pada sapi sehingga mengganggu

perkembangan usaha peternakan.

7) Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, sapi-sapi yang mengalami

gangguan reproduksi kebanyakan adalah sapi hasil persilangan antara sapi-

sapi eropa (bos taurus) seperti simmental dan limousin dengan sapi-sapi

lokal PO (bos indicus). Masalah yang dihadapi peternak antara lain:

a) distokkhia (kesulitan melahirkan) karena sapi-sapi eropa mempunyai

pertulangan dan bobot lahir yang umumnya lebih besar, sedangkan

serviks dan pubis/pinggul dari sapi lokal tidak terlalu besar;

b) sapi-sapi betina hasil persilangan telah berkali-kali di-IB namun tidak

bunting. Hal ini menyebabkan S/C tinggi dan merugikan peternak;

c) Sapi ex-impor, misalnya Brahman Cross, setelah melahirkan, sulit untuk

bunting kembali. Hal ini menyebabkan jarak beranak (calving interval)

panjang dan merugikan peternak.

8) Jumlah kelompok yang meminta bantuan lebih banyak dibandingkan

alokasi yang disediakan.

9) Terbatasnya waktu yang ada untuk melaksanakan kegiatan hibah ternak

dari anggaran perubahan.

b. Solusi

Adapun sebagai upaya penyelesaian masalah adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan Produksi Pangan.

Page 343: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 326

a) Pendampingan petani untuk menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP), serta penyediaan sarana produksi pertanian dengan tepat (benih

berlabel);

b) Perbaikan jaringan irigasi yang rusak;

c) Penyediaan sarana produksi untuk pengendalian OPT tikus,

meningkatkan pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama

Terpadu (SLPHT), baik dari segi kuantitas maupun kualitas;

d) Pengaturan pola tanam antar komoditas tanaman pangan secara

terjadwal berdasarkan prakiraan cuaca BMG yang berlaku;

e) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tata ruang di

lapangan, peningkatan indeks per tanaman, dan pemanfaatan lahan

tidur;

f) Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam usaha pertanian.

2) Pengembangan Agribisnis

a) Peningkatan pengembangan tanaman potensial dengan nilai ekonomi

tinggi;

b) Penggantian tanaman perkebunan yang sudah tidak produktif;

c) Perbaikan kualitas produk pertanian melalui perbaikan kegiatan on farm

maupun kegiatan off farm;

d) Perbaikan dan pengembangan jejaring pemasaran dan sistem promosi;

e) Pembenahan kelembangaan usaha tani.

3) Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

a) Peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan petani melalui

pelatihan dan magang, serta pengembangan gapoktan dan asosiasi-

asosiasi pertanian;

b) Peningkatan kinerja penyuluh pertanian melalui pelatihan-pelatihan,

magang, dan bimbingan teknis.

4) Mengusulkan sarana recording dalam tahun selanjutnya untuk kelompok-

kelompok perbibitan yang lain, sehingga recording di Kabupaten Semarang

dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga terus memotivasi kelompok

mengenai manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari recording, serta

meminta laporan hasil recording kepada kelompok penerima bantuan,

sehingga kelompok rutin melaksanakan recording;

Page 344: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 327

5) Mengusulkan peremajaan Lahan Hijauan Pakan Ternak pada tahun

berikutnya agar HPT yang dihasilkan tetap berkualitas baik;

6) Pemeriksaan kebuntingan dan pemeriksaan kesehatan reproduksi (ATR)

secara berkala, penyuluhan tentang reproduksi ternak, serta pembinaan

terhadap inqseminator dan petugas lapangan;

7) Mengusulkan Model Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SP-IB) Sapi

Peranakan Ongole (PO) pada tahun berikutnya dengan memberikan

fasilitasi gratis bagi peternak yang bersedia sapinya di-IB dengan semen

beku PO. Sapi PO merupakan sapi lokal yang mudah beradaptasi dengan

kondisi iklim yang ekstrim serta kondisi pakan seadanya, serta

berkemampuan reproduksi yang baik. Fasilitasi ini akan mendorong

peternak sapi potong untuk kembali menggunakan semen beku sapi PO

dalam mengawinkan ternaknya sehingga kelestarian plasma nutfah sapi PO

dapat terus terjaga dan populasi sapi PO meningkat;

8) Mengusulkan alokasi kegiatan untuk kelompok yang belum menerima

bantuan pada tahun berikutnya;

9) Melakukan percepatan dalam pembinaan dan penyelesaian administrasi

kelompok dengan melibatkan petugas peternakan di kecamatan.

Page 345: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 328

B. Urusan Kehutanan

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang

merupakan unsur pelaksana teknis dibidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

sesuai Peraturan Bupati Semarang No. 49 Tahun 2008 tentang Tugas, Pokok,

Fungsi dan Rincian Tugas Daerah Kabupaten Semarang yang mempunyai Visi yaitu

Terwujudnya pertanian yang tangguh dan mandiri dengan didukung potensi Sumber

Daya Alam dan Sumber Daya Manusia serta terwujudnya kelestarian ekosistem

untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Semarang.

1. Program dan Kegiatan

Urusan kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan. Untuk mewujudkan target yang direncanakan, maka program dan

kegiatan yang menjadi urusan kehutanan adalah sebagai berikut:

a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan:

1) Pengembangan hasil hutan non kayu;

2) Perencanaan dan pengembanagan hutan kemasyarakatan.

b. Program rehabilitasi hutan dan lahan:

1) Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan;

2) Penanaman pohon pada kawasan hutan industri dan hutan wisata;

3) Pembinaan, pengndalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan

lahan;

4) Montoring evaluasi dan pelaporan.

c. Program perlindungan dan Konservasi Sumber daya hutan, dengan kegiatan

Penyuluhan kesadaran masayarakat mengenai dampak kerusakan hutan

d. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan, dengan kegiatan

Pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah mengenai

pengelolaan industri hasil hutan

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program urusan kehutanan tahun 2013 direncanakan menggunakan Dana

sebesar Rp1.853.054.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.652.251.550,00 atau

89,16% (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir)

Capaian target indikator sasaran urusan Kehutanan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukan keberhasilan

Page 346: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 329

pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya

dalam tahun 2013. Keberhasilan pelaksanaan urusan kehutanan tahun 2013

terlihat dari capaian sebagai berikut:

Tabel 4.112 Capaian Indikator Urusan Kehutanan Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satu an

Capaian

Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rehabilitasi Hutan dan

lahan kritis % 52,17 22,80 70,78 310,44

2 Kontribusi Sub Sektor

kehutanan terhadap PDRB

Rp.

(Juta) 125.484,70 101.171,60 160.301,25 158,44

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, 2013

a. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada tahun 2013 mengalami peningkatan

yang signifikan yaitu 310,44%. Rehabilitasi dilaksanakan di areal hutan rakyat

yang merupakan lahan kritis yaitu sebesar 56,27% dari hutan rakyat.

Keberhasilan penanganan hutan dan lahan kritis ini tidak lepas dari peran

serta masyarakat di sekitar hutan. Kabupaten Semarang mempunyai luas

wilayah kurang lebih 95.020,674 ha dimana 38.538 ha atau 32% merupakan

lahan hutan yang terdiri atas 12.707,96 ha hutan negara dan 14.584,24 ha

adalah hutan rakyat yang tersebar di 19 kecamatan. Dari lahan hutan rakyat

tersebut 8.206,8 ha diantaranya kritis dan harus segera ditangani. Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang melalui berbagai

kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan.

b. Kontribusi sub sektor kehutanan terhadap PDRB pada tahun 2013 mengalami

peningkatan sebesar 158,44%.

Produksi kayu jati mengalami kenaikan dari 15.686,231 m3 pada tahun 2012

naik menjadi 16.333,560 m3 pada tahun 2013 (1,04). Kenaikan tersebut

disebabkan berhasilnya penghijauan kembali yang dilaksanakan Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang dan masyarakat

baik yang berasal dari Dana APBD, serta swadaya masyarakat.

Dalam upaya menyediakan bibit kayu-kayuan (tanaman keras) untuk

gerakan penghijauan di Kabupaten Semarang pada Tahun Anggaran 2013

Page 347: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 330

telah dilakukan penyediaan bibit unggul melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR)

dengan kapasitas bibit siap salur sebanyak 2.000.000 batang (50 unit KBR se-

Kabupaten) dan melalui UPTD KBU Kalongan dan Mulyorejo dengan produksi

tahun ini lebih kurang 40.275 batang. Perkembangan penanganan lahan kritis

tahun 2012 dan 2013 sebagaimana dalam tabel 2.2.

Tabel 4.113 Penanganan Lahan Kritis Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Tahun 2012

Tahun 2013

1 Lahan Kritis Awal Tahun Ha 13.094 8.207

2 Lahan Kritis Yang Ditangani Ha 6.832 1.380

3 Laju Penebangan Hutan Ha/Th 4.455 627

4 Lahan Kritis Akhir Tahun (yang harus ditangani)

Ha 10.717 7.454

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, 2013

Produksi kayu jati dan mahoni dalam 1 tahun sekitar 22.900 m3

dikonversi menjadi (0,5 m3) menjadi 45.300 pohon, sedangkan luas

penanaman setelah dikonversikan dengan 800 batang/Ha menjadi sekitar 57

Ha, sehingga laju penebangan untuk kayu jati dan mahoni seluas 57

Ha/tahun. Penebangan kayu sengon diperkirakan 10x dari penebangan kayu

jati dan mahoni, sehingga laju penebangan kayu sengon sebesar 570 Ha.

Untuk mengembangkan nilai tambah kehutanan dan menertibkan

peredaran hasil hutan serta meminimalkan illegal logging telah dilaksanakan

berbagai kegiatan Aneka Usaha Kehutanan (AUK) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.114 Aneka Usaha Kehutanan Tahun 2012 dan 2013

No Uraian Satuan Tahun 2012

Tahun 2013

1 Bantuan Stup Madu Unit 15 62

2 Bantuan Ekstraktor Madu Unit - 2

3 Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) yang dikeluarkan

dok 2.508 -

4 Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) Kayu yang dikeluarkan

dok 2.606 4.000

5 Produksi Kayu Bulat Rakyat M3 27.117 30.000

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, 2013

Page 348: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 331

c. Pelaksanaan kegiatan pengembangan hasil hutan non kayu, salah satunya

dengan pemberian bantuan kepada peternak lebah madu yang ada di wilayah

Kebupaten Semarang. Bantuan stup madu kepada petani lebah madu pada

tahun 2012 sebanyak 15 unit stup dan pada tahun 2013 meningkat menjadi

62 unit stup lebah madu, bantuan ekstraktor sebanyak 2 unit.

d. Berdasarkan Permenhut No. P.30/Menhut-II/2012 (17 Juli 2012), dokumen

pengangkutan kayu rakyat menggunakan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU),

SKSKB tidak berlaku lagi untuk pengangkutan kayu rakyat.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang terkait dengan urusan kehutanan adalah sebagai berikut:

1) Diversifikasi usaha komoditas kehutanan belum berjalan baik.

2) Penebangan kayu lebih besar dibanding jumlah penanaman.

3) Kaidah-kaidah konservasi belum diperhatikan dalam usaha tani.

b. Solusi

1) Pengembangan dan peningkatan aneka usaha kehutanan.

2) Pengembangan pembibitan dan penanaman bibit di lokasi lahan kritis.

3) Sosialisasi undang-undang lingkungan dan penerapan kaidah konservasi

dalam berusaha tani.

Page 349: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 332

C. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Wilayah Kabupaten Semarang memiliki potensi cukup besar dalam usaha

pertambangan mineral yaitu pertambangan batuan (batu andesit dan sirtu) dan

pertambangan mineral bukan logam (lempung dan bentonit). Pada beberapa lokasi

pertambangan terdapat masalah kerusakan lingkungan akibat penambangan liar

(tidak berijin). Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat dan

dunia usaha dalam implementasi pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

Sasaran pembangunan pada urusan ESDM antara lain adalah terkendali dan

tertibnya usaha pertambangan serta berkurangnya pertambangan tanpa ijin dari

50.000 m² menjadi 41.245.000 m² atau yang tertangani sebesar 8.755 m² serta

pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan dengan kegiatan

Koordinasi Pengembangan Ketenagalistrikan.

1. Program dan Kegiatan

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2013 dilaksanakan oleh

Dinas Pekerjaan Umum. Untuk mewujudkan target yang direncanakan, maka

program dan kegiatan (Belanja Langsung tidak termasuk Belanja Program

Umum/Rutin SKPD) adalah sebagai berikut:

a. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan, dengan

kegiatan-kegiatan:

1) Penyusunan regulasi pertambangan mineral bukan logam dan batuan;

2) Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan

mineral bukan logam dan batuan.

b. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang

berpotensi merusak lingkungan, dengan kegiatan Pengawasan penertiban

kegiatan pertambangan rakyat;

c. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan,

dengan kegiatan-kegiatan:

1) Koordinasi pengembangan ketenagalistrikan;

2) Pemeliharaan, pengembangan dan efisiensi sarana dan prasarana LPJU.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral,

dilaksanakan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp24.949.945.000,00 dan

Page 350: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 333

terealisasi sebesar Rp22.714.312.212,00 atau 91,04%. (Rincian realisasi

Program dan Kegiatan terlampir).

Capaian target indikator sasaran Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang

menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan

yang mendukungnya dalam tahun 2013. Keberhasilan pelaksanaan Urusan

Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2013 terlihat dari capaian sebagai

berikut:

Tabel 4.115 Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Tahun 2013

No Indikator Satu-

an Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Rasio Ketersediaan Daya Listrik

% 100,00 100,00 100,00 100,00

2 Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik

% 99 98,00 99,00 101,00

3 Pertambangan Tanpa Ijin Unit 15 12,00 9,00 75

4 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB

Rp. (Juta)

17.617,91*) 17.285,30 16.306,08 94,33

5 Kontribusi Sekror Listrik, Gas Dan Air Minum Terhadap PDRB

Rp. (Juta)

204.432,06*) 184.255,90 239.522,10 129,99

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan BPS, 2013, *) Angka sementara

a. Rasio ketersediaan daya listrik mencapai 100%, sama dengan target dan

capaian tahun lalu.

b. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik mencapai sama dengan

tahun lalu yaitu sebesar 99%.

c. Pertambangan tanpa ijin dapat diturunkan mencapai 9 unit, lebih rendah dari

target sebesar 12 unit dan jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami

penurunan 6 unit dari sebanyak 15 unit. Penutupan kegiatan penambangan

tanpa ijin di lokasi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan secara luas

dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kerusakan

lingkungan yang lebih parah.

d. Dari data sementara BPS diprediksikan baik Kontribusi Sektor Pertambangan

dan Penggalian maupun sektor listrik, gas dan air minum terhadap PDRB

meningkat dari capaian tahun lalu.

Page 351: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 334

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan urusan Energi Sumber Daya

Mineral adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan usaha pertambangan tanpa ijin berpotensi besar terhadap

kerusakan lingkungan hidup;

2) Kegiatan pemanfaatan air tanah yang berlebihan untuk industri berpotensi

mengurangi cadangan air tanah;

3) Masih terjadi pemasangan lampu penerangan jalan di perkampungan (tidak

berijin);

4) Belum optimalnya efisiensi pembayaran pajak Listrik Penerangan Jalan

(LPJU);

5) Belum optimalnya perolehan data detail pembayar pajak listrik dari pihak

PLN;

6) Belum terlaksananya pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti

potensi mikrohidro.

b. Solusi

Atas permasalahan tersebut, solusi yang seharusnya dilakukan adalah:

1) Menutup dan menertibkan kegiatan usaha pertambangan di luar kawasan

pertambangan serta melakukan pembinaan dan memfasilitasi pelaku usaha

pertambangan di kawasan pertambangan untuk melaksanakan

penambangan yang berwawasan lingkungan;

2) Melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap pemanfaatan air tanah di

perusahaan/industri;

3) Pengendalian perijinan pemasangan tiang listrik penerangan jalan;

4) Pemasangan meterisasi untuk penerangan jalan (LPJU);

5) Diperlukan kerjasama yang transparan antara PLN dan Pemerintah

Kabupaten untuk pendataan pembayar pajak listrik penerangan jalan;

6) Pemanfaatan energy mikrohidro untuk sumber energy local perdesaan.

Page 352: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 335

D. Urusan Pariwisata

Kabupaten Semarang memiliki potensi obyek dan daya tarik wisata yang

cukup besar, dan secara ekonomis, memiliki nilai yang tinggi yaitu potensi alam,

budaya dan wisata buatan. Di samping itu Kabupaten Semarang terletak pada lokasi

strategis yaitu berada pada jalan utara poros Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang),

sehingga memberi peluang yang cukup besar Kabupaten Semarang dijadikan

destinasi wisata terutama dalam Visit Jateng 2013.

Keberhasilan pelaksanaan urusan pariwisata tercermin dari capaian target

indikator kinerja urusan pariwisata tahun 2013 berdasarkan RPJMD. Capaian target

indicator kinerja urusan pariwisata dari indikator dengan rata-rata capaian tahun

2013 sebesar 94,846%.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas

Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata. Program dan kegiatan yang

dilaksanakan berkaitan dengan penyelenggaraan urusan Pariwisata Tahun 2012

adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, program ini bertujuan

agar terciptanya sistem informasi kepariwisataan Kabupaten Semarang yang

dapat diakses masyarakat luas secara efektif dan terpadu, melalui kegiatan:

1) Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek pariwisata;

2) Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pemasaran;

3) Pengembangan Jaringan kerjasama promosi Pariwisata;

4) Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri;

5) Pengembangan Statistik Kepariwisataan obyek dan daya tarik wisata;

6) Pengembangan Statistik Kepariwisataan usaha jasa pariwisata;

7) Pelatihan pemandu wisata terpadu.

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, program ini bertujuan

untuk terwujudnya pariwisata Kabupaten Semarang sebagai tujuan utama

wisatawan yang bertumpu kepada kebudayaan daerah, peninggalan budaya

dan pesona alam yang dapat bersaing secara global serta pelayanan obyek

dan daya tarik wisata yang optimal, meliputi kegiatan:

1) Pengembangan daerah Tujuan Wisata;

Page 353: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 336

2) Pengembangan, sosialisasi, dan penerapan serta pengawasan

standardisasi.

c. Program Pengembangan Kemitraan, program ini bertujuan untuk

meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan profesionalisme bidang

kepariwisataan serta meningkatnya peran serta masyarakat dibidang

pariwisata melalui kegiatan-kegiatan:

1) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme bidang

Pariwisata;

2) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan

pariwisata.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang diuraikan di atas direncanakan menggunakan

dana sebesar Rp1.143.997.000,00, tetapi dalam pelaksanaannya hanya terserap

Rp1.122.779.750,00 (98,15%).

Capaian indikator kinerja Urusan Pariwisata tahun 2013 rata-rata

mencapai 104,75% Rincian capaian indikator kinerja Urusan Pariwisata tahun

2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.116 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2013

No Uraian Satu

an

Realisasi

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Kunjungan Wisata Orang 1.279.850 1.168.258,80 1.367.452 117,05

2 Restoran/Rumah

Makan Unit 156 182 160 87,91

3 Hotel/Penginapan Hotel 228 289 230 79.58

4

Kontribusi Sektor

Pariwisata terhadap

PDRB (Perdagangan, RM dan Akomodasi)

Rp

(juta) 2.790.311,37 2.684.874,40 3.610.067,58 134,46

Sumber: Dinas Porabudpar, 2013

Capaian indikator kinerja Urusan Pariwisata tahun 2013 dapat diuraikan

sebagai berikut:

Page 354: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 337

a. Jumlah kunjungan wisata

Pada tahun 2013 jumlah kunjungan wisata sebanyak 1.367.452

wisatawan, melebihi target RPJMD sebanyak 1.168.258 orang (117,05%). Bila

dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisata tahun 2012 yang berjumlah

1.279.850 wisatawan, meningkat sebanyak 87.602 wisatawan atau 6,84%.

Jumlah kunjungan wisata tersebut terdiri dari 1.363.769 wisatawan domestik

dan 3.683 wisatawan asing. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata

dikarenakan adanya kegiatan promosi bersama dengan pelaku pariwisata

antara lain biro perjalanan dan pengelola obyek wisata swasta serta informasi

pariwisata melalui media cetak dan media elektronik. Jumlah kunjungan

wisata ini berdampak langsung pada peningkatan jumlah PAD dari retribusi

tempat wisata tahun 2013 sebesar Rp3.198.152.640,00, naik dari realisasi

tahun 2012 sebesar Rp2.582.508.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar

123,70%. Penerimaan retribusi dari tempat wisata terinci sebagai berikut:

Tabel 4.117 Perkembangan Retribusi Tempat Wisata

Tahun 2012-2013

NO OBYEK WISATA TAHUN

2012 2013

1 Candi Gedongsongo 1.777.325.000 2.139.343.000

Sewa Kios O.W. Candi Gedongsongo

- 13.400.000

Kolam Rendam Air Panas 38.484.000 39.200.000

Retribusi Kendaran masuk OW. Gedongsongo

28.680.000 49.000.000

2 Pemandian muncul 437.471.500 495.944.500

Sewa Kios Obyek Wisata

Pemandian Muncul 3.300.000 3.070.000

Retribusi Kendaran masuk OW. Pemandian Muncul

1.680.000 5.190.000

3 Bukit Cinta Brawijaya 145.933.500 179.659.000

Sewa Kios Bukit Cinta 2.750.000

4 Museum Palagan 87.801.000 159.663.000

5 Museum Kereta Api - -

6 Wana Wisata Penggaron - 5.878.080

7 Wana Wisata Air Terjun Semirang - 9.252.730

8 Wana Wisata Umbul Songo - 3.039.830

Page 355: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 338

NO OBYEK WISATA TAHUN

2012 2013

9 Langentirto muncul 42.000 5.500.000

10 Kios Benteng Willem - -

11 The Fountain Water Park & Resto 5.700.000 3.600.000

12 Sewa lahan Depo Ikan Muncul 56.091.000 54.121.000

13 Sewa lapangan Olahraga 2.840.000 10.641.000

14 Penerimaan Lainnya (Sewa Speedboat)

- 18.900.000

Jumlah 2.585.348.000 3.198.152.640

Sumber: Dinas Pemuda, OR, Kebudayaan dan Pariwisata s/d Desember 2013

Grafik 4.16 Perkembangan Retribusi Tempat Wisatatahun 2012-2013

0

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

Candi G

edongs

ongo

Kolam R

endam

Air

Panas

Peman

dian M

uncu

l

Retribusi

Kendar

an m

asuk O

W. P

eman

dian M

...

Sew

a Kio

s Buk

it Cint

a

Muse

um Ke

reta

Api

Wan

a Wisa

ta A

ir Ter

jun Se

mira

ng

Lange

n tirto

muncu

l

The Fo

untain

Wat

er Par

k & R

esto

Sew

a lap

anga

n Olah

raga

2012

2013

Pada tahun 2013, di Kabupaten Semarang terdapat 30 desa wisata, bila

dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah 23 desa wisata, bertambah

7 desa wisata, hal ini akan menambah daya tarik wisata serta meningkatkan

ekonomi kerakyatan di pedesaan, berikut data desa wisata tahun 2013:

Page 356: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 339

Tabel 4.118

Data Desa Wisata Tahun 2013 Kabupaten Semarang

NO DESA KECAMATAN POTENSI

1 Wirogomo Banyubiru - Air Terjun

- Budaya lokal

- Kuliner gula aren

- Agrowisata

- Kerajinan

2 Kebondowo Banyubiru - Rawa Pening

- Bukit Cinta

- Kuliner olahan ikan dan sayur

- Budaya (larungan)

- Kerajinan enceng gondok, kayu dll

3 Rowoboni Banyubiru - Kolam Renang

- Pancingan

- Kuliner Apung

- Olah Raga Air

- Budaya

- Kesenian

4 Gemawang Jambu - Kampoeng Batik

- Madu

- Kampung Belajar, Desa Vokasi

Pendidikan

- kerajinan

5 Genting Jambu - Budaya/religi

- Agrowisata Jamur

- Air Terjun

- Jambu Biji

- Kerajinan

- Durian

6 Keji Ungaran Barat - Budaya (Yoss Tradisional

- Kesenian - Kuliner

7 Gogik Ungaran Barat - Air Terjun

- Budaya

- Agrowosata Durian, Manggis

- Desa Labsite

8 Lerep Ungaran Barat - Air Terjun Indro Kilo

- Kampung Seni

- Resort

- Agrowisata Cengkeh

9 Sidomukti Bandungan - Kolam Renang Alam

- Budaya

- Kesenian

- Agrowisata

10 Candi Bandungan - Situs Sejarah Candi Gedongsongo

- Sentra tanaman hias

- Budaya

11 Nogosaren Getasan - Air Terjun Kali Pancur

Page 357: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 340

NO DESA KECAMATAN POTENSI

- Wana Wisata Umbul Songo

- Agrowisata Buah Sayur - Bunga Potong

- Tanaman hias

2 Keseneng Sumowono - Curug Tujuh Bidadari

- Budatya

- Kuliner

- Kesenian

13 Kemawi Sumowono - Air Terjun Kleting Kuning

- Budaya

- Kuliner

- Kerajinan

- Agropolitan

14 Bejalen Ambarawa - Kampung Rawa

- Salak

- Ikan rawa olahan, bebek

15 Kel.Bandungan Bandungan - Kawasan Wisata - Kuliner

- Budaya

- Kesenian

16 Kemetul Susukan - Situs Sejarah

- Budaya/religi

- Kerajinan

- Kuliner

17 Nyemoh Bringin - Situs Sejarah

- Kuliner

- Kerajinan

- Budaya

18 Tegal Waton Tengaran - Arena Pacuan Kuda

- Sumber mata air Senjoyo

- Kuliner

- Kerajinan

- Camping Ground

19 Ngempon Bergas - Candi Ngempon

- Sumber mata air hangat

- Kuliner

- Kerajinan

20 Asinan Bawen - Wisata Inndustri

- Agrowisata Kopi

- Arena Outbound

- Kuliner

- Kerajinan

21 Kebon Agung Sumowono - Situs Sejarah

- Budaya

- Kuliner

- Kerajinan

22 Candigaron Sumowono - Air terjun

- Budaya

- Kuliner

Page 358: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 341

NO DESA KECAMATAN POTENSI

23 Plumutan Bancak - Situs Sejarah

- Budaya Debus

- Kerajinan Lidi Rogo Rigi

24 Samban Bawen -Sendang air hangat - Grebeg Kendalisodo

- Kesenian - Kuliner

25 Gogodalem Bringin - Religi

- Budaya

- Kuliner

- Kerajinan

26 Bener Tengaran - Religi

- Budaya

- Kuliner

27 Sepakung Banyubiru - Budaya

- Kesenian

- Kuliner

28 Brongkol Jambu - Budaya

- Kesenian

- Kuliner

- Perkebunan durian dan kopi

29 Diwak Bergas - Pemandian air panas - Air terjun

- Terasering persawahan - Kesenian

- Olahan tempe daun - Kuliner krupuk tengiri

30 Nyatnyono Ungaran Barat - Makam Hasan Munadi

- Makam Hasan Dipuro

- Air sendang - Budaya Sadranan dan Metbanyu

- Kuliner kripik gadung, ketela, ampyang, krupuk

b. Jumlah restoran dan rumah makan

Pada tahun 2013 target jumlah restoran dan rumah makan sebanyak

182 unit sedangkan realisasinya sejumlah 160 atau 87,91%, bila dibandingkan

capaian pada tahun 2012 sebanyak 156 unit, meningkat 2,56%. Banyaknya

jumlah restoran dan rumah makan ini, selain berdampak pada penyerapan

tenaga kerja, juga berpotensi dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari

sektor Pajak Daerah. Peningkatan usaha rumah makan ini dikarenakan adanya

pembinaan dan pelatihan dari Disporabudpar Kabupaten Semarang untuk

dapat mengembangkan usaha dibidang akomodasi rumah makan serta

Page 359: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 342

banyaknya kunjungan wisata ke Kabupaten Semarang. Maka secara teknis

berdampak juga terhadap ekonomi kerakyatan.

c. Jumlah hotel/penginapan

Pada tahun 2013 jumlah hotel/penginapan sebanyak 230 buah, tidak

mencapai target sebanyak 289 buah atau hanya mencapai 79,58%. Bila

dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebanyak 228 buah, hanya

meningkat 0,88%. Tidak tercapainya target jumlah hotel/penginapan tahun

2013 tersebut karena adanya kebijakan dengan keluarnya Peraturan Bupati

Semarang No.53 Tahun 2011 pada Bab III pasal 3 s/d pasal 5 tentang

pengendalian atau pembatasan pendirian hotel melati, karaoke dan panti

mandi uap di kawasan Bandungan.

Tabel 4.119 Banyaknya Kamar Hotel dan Tamu yang Menginap

di Kabupaten Semarang Tahun 2012 - 2013

No Kecamatan Satu

an

TAHUN

2012 2013

Banyak-nya

Kamar Hotel

Banyaknya Tamu Banyak-

nya Kamar Hotel

Banyaknya Tamu

L P L P

1 Getasan orang 708 35.818 35.818 747 42.194 42.194

2 Tengaran orang 30 3.639 3.639 30 4.246 4.246

3 Susukan orang - - - - - -

4 Suruh orang - - - - - -

5 Pabelan orang - - - - - -

6 Tuntang orang 37 2.258 2.258 37 2.418 2.418

7 Banyubiru orang - - - - - -

8 Jambu orang - - - - - -

9 Sumowono orang - - - - - -

10 Bandungan orang 2.698 267.517 267.517 2.660 257.499 256.876

11 Bawen orang 44 4.617 4.617 44 4.833 4.833

12 Bringin orang - - - - - -

13 Bancak orang - - - - - -

14 Klepu/Bergas orang 324 33.330 33.330 353 36.770 36.770

15 Ungaran Barat orang 213 22.024 22.024 213 22.697 22.697

Page 360: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 343

No Kecamatan Satu

an

TAHUN

2012 2013

Banyak-nya

Kamar Hotel

Banyaknya Tamu Banyak-

nya Kamar Hotel

Banyaknya Tamu

L P L P

16 Ungaran Timur orang - - - - - -

17 Ambarawa orang - 22.331 22.331 145 22.046 22.046

J U M L A H orang 4.054 391.534 391.534 4.229 392.703 392.080

Sumber: Dinas Pemuda, OR, Kebudayaan dan Pariwisata s/d Bulan Desember 2013

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

1) KUNJUNGAN WISATA

a) Rendahnya daya saing obyek wisata;

b) Rendahnya kualitas produk wisata;

c) Rendahnya kualitas dan kuantitas pemasaran;

d) Lemahnya pemberdayaan masyarakat sekitar obyek wisata;

e) Lemahnya koordinasi guna sinkronisasi program atau kegiatan agar

tercapai sinergi yang baik.

2) RESTORAN / RUMAH MAKAN

a) Rendahnya kualitas produk wisata;

b) Rendahnya kualitas dan kuantitas pemasaran;

c) Lemahnya koordinasi guna sinkronisasi program atau kegiatan agar

tercapai sinergi yang baik.

3) HOTEL / PENGINAPAN

a) Rendahnya kualitas produk wisata;

b) Rendahnya kualitas dan kuantitas pemasaran;

c) Lemahnya koordinasi guna sinkronisasi program atau kegiatan agar

tercapai sinergi yang baik.

b. Solusi:

1) KUNJUNGAN WISATA

a) Pengembangan dan peningkatan produk pariwisata yang berwawasan

lingkungan yang bertujuan pada kebudayaan, peninggalan budaya dan

pesona alam yang bernilai tinggi dan berdaya saing global;

Page 361: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 344

b) Penyebaran informasi kepariwisataan secara efektif dan efisien;

c) Meningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan

kepariwisataan;

d) Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder bidang kepariwisataan;

e) Meningkatkan ketrampilan, keahlian dan kecakapan SDM bidang

Pariwisata.

2) RESTORAN / RUMAH MAKAN

a) Meningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan

kepariwisataan;

b) Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder bidang kepariwisataan;

c) Meningkatkan ketrampilan, keahlian dan kecakapan SDM bidang

Pariwisata.

3) HOTEL / PENGINAPAN

a) Meningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan

kepariwisataan;

b) Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder bidang kepariwisataan;

c) Meningkatkan ketrampilan, keahlian dan kecakapan SDM bidang

Pariwisata.

Page 362: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 345

E. URUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

Usaha perikanan di wilayah Kabupaten Semarang bersifat inland fisheries

atau perikanan perairan darat. Pasalnya, Kabupaten Semarang tidak memiliki

perairan laut.Kabupaten Semarang merupakan wilayah yang memiliki pegunungan

dengan banyak mata air, sungai-sungai, beberapa cek-dam dan Rawapening yang

multi guna. Kondisi alam tersebut sangat potensial untuk kegiatan perikanan pada

umumnya. Kegiatan perikanan budidaya berkembang pesat di seluruh wilayah

Kabupaten Semarang, sedangkan perikanan tangkap terkonsentrasi di perairan

Rawapening dan sekitarnya yg meliputi 4 wilayah Kecamatan yaitu, Kecamatan

Tuntang, Bawen, Ambarawa dan Banyubiru. Meskipun di luar itu terdapat juga

kegiatan perikanan tangkap di perairan umum lainnya, seperti sungai, cek-dam

maupun embung. Perairan Umum Daratan (PUD) yang ada di Kabupaten Semarang

meliputi 1 Rawapening seluas 2.020 Ha, 88 sungai dengan luas ± 44.01 Ha, 45

buah Embung.

Curah hujan yang tinggi dinilai dapat menyebabkan kenaikan muka air dan

mempengaruhi hasil tangkapan ikan, serta pembenihan ikan. Kalau hujan, rawa

airnya naik karena ada 11 aliran air sungai yang masuk. Tapi dampaknya tidak

signifikan terhadap produksi perikanan.

Aktivitas perikanan darat di Kabupaten Semarang dilakukan oleh sekitar

1.600 orang nelayan. Komoditas yang dihasilkan, yakni ikan air tawar. Penurunan

hasil tangkapan ikan air tawar tersebut, tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas

pengolahan ikan.Pasalnya, pelaku pengolahan ikan di Kabupaten Semarang adalah

industri rumah tangga yang kapasitas produksinya kecil dan bersifat fleksibel.

Kalau pasokan bahan baku sedikit, pengolahan menyesuaikan, dampaknya kecil

dengan luas ± 40.88 Ha dan lahan-lahan marginal seluas ± 20 Ha tersebar di

sekitar Rawapening. Berikut ini rincian kondisi umum urusan kelautan dan

perikanan.

1. Kebijakan Program dan Kegiatan

Pada Tahun 2013 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang

mendapat alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan perikanan dan kelautan

adalah sebesar Rp3.346.808.000,00, yang tercakup dalam program dan kegiatan

sebagai berikut:

Page 363: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 346

a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan dengan kegiatan-

kegiatan:

1) Pengembangan bibit ikan unggul;

2) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan;

3) Operasionalisasi Balai benih Ikan (BBI);

4) Pembangunan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya;

5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

b. Program Pengembangan Perikanan Tangkap dengan kegiatan-kegiatan:

1) Pendampingan pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap;

2) Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap;

3) Pemberdayaan nelayan dan peningkatan pelestarian sumber daya ikan.

c. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan perikanan dengan

kegiatan-kegiatan:

1) Pengembangan Kapasitas Tenaga Penyuluh Perikanan;

2) Pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan perikanan.

d. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan, dengan kegiatan-kegiatan:

1) Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan;

2) Promosi atas hasil produksi perikanan;

3) Peningkatan Sarana dan Prasarana Hasil Perikanan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Anggaran belanja langsung urusan kelautan dan perikanan

Rp3.346.808.000,00 Realisasi anggaran belanja langsung urusan kelautan dan

perikanan tahun 2013 adalah sebesar Rp3.220.976.500,00 (96,24%). Rincian

realisasi program kegiatan dapat dilihat pada lampiran laporan LKPJ ini.

Capaian Indikator kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2013

adalah sebagai berikut:

Page 364: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 347

Tabel 4.120 Capaian Indikator Kinerja Kunci Urusan Perikanan

No Uraian Satuan Capaian

2012

2013

Target Realisasi %

1 Produksi perikanan

Budidaya Ton 2.811 3.612 3.189 88,30

2 Produksi perikanan tangkap

Ton 1.236,31 1.247,40 1.244,00 99,73

3 Konsumsi ikan Kg/kapita 18,26 18,30 16,37 89,45

4 Cakupan binaan kelompok nelayan

Kelom-pok

36 37 40 108,11

5 Kontribusi sub sektor

Perikanan terhadap PDRB

Rp.

(Juta) 23.475,30 26.476,20 34.686,98 131,01

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan, 2013

a. Produksi Perikanan Budidaya

Capaian indikator kinerja kunci Bidang Kelautan dan Perikanan, untuk

produksi perikanan budidaya tercapai sebesar 88,30%, lebih rendah dibanding

target, hal ini disebabkan karena permasalahan umum yang terjadi pada

kelompok perikanan pada umumnya adalah keterbatasan sarana prasarana

produksi, belum memiliki manajemen usaha yang baik, kualitas produk masih

rendah, serta pengetahuan SDM masih rendah sehingga daya saing produk

kurang. Selain itu persoalan utama pada perikanan budidaya adalah tingginya

harga pakan ikan sehingga menurunkan keuntungan pembudidaya.

b. Produksi Perikanan Tangkap

Capaian produksi perikanan tangkap tercapai sebesar 99,73%. Tidak

tercapainya target produksi perikanan tangkap disebabkan karena penurunan

daya dukung sumber daya ikan di Rawapening sehingga nelayan semakin sulit

untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan.

c. Konsumsi Ikan

Konsumsi ikan tercapai sebesar 89,45% dikarenakan menurunnya

ketersediaan ikan konsumsi, seiring menurunnya produksi perikanan budidaya

dan perikanan tangkap sehingga masih dibutuhkan pasokan ikan dari luar

wilayah.

Page 365: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 348

d. Cakupan Binaan Kelompok Nelayan

Cakupan binaan kelompok nelayan mencapai target 100%. Pada tahun

2013, telah banyak dilaksanakan kegiatan pembinaan kelompok nelayan

dengan harapan masyarakat di sekitar Rawapening dapat menjaga kelestarian

sumber daya air dan ikan guna meningkatkan daya dukung perairan umum

Rawapening.

e. Kontribusi Sub Sektor Perikanan

Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB sebesar 131,01 pada

tahun 2013, meningkat dibanding tahun 2012 yang mencapai 101,70%.

Dalam rangka mendukung pencapaian indikator kinerja kunci di atas,

dilakukan program dan kegiatan pada urusan kelautan dan perikanan sebagai

berikut :

a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan dengan kegiatan

Pengembangan bibit ikan unggul, Pembinaan dan Pengembangan Perikanan,

Operasionalisasi Balai Benih Ikan (BBI), Pembangunan Sarana Prasarana

Perikanan Budidaya. Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Monitoring

evaluasi dan pelaporan yang dilaksanakan pada Tahun 2013 ini dalam rangka

peningkatan kualitas benih ikan unggul, peningkatkan produksi benih ikan

baik di UPR maupun BBI dan peningkatan produksi budidaya ikan

Tabel 4.121 Perkembangan Produksi Perikanan

NO MISI, URUSAN DAN

INDIKATOR SATUAN

Capaian 2012

2013

Target Realisasi %

Jumlah Produksi Benih UPR

Ekor 52,723,000 28.528.987 66.040.100 231,48

Jumlah Produksi Benih Ikan Hias

(Ekor) 3,320,291 673.486 3.827.755 568,35

Jumlah BBI (unit) 2 2 2 100

Jumlah Produksi Benih BBI

(Ekor) 1,600,000 1.716.857 2.149.950 125,23

Produksi Ikan di Kolam Ton 2,023 2.601 2.378,37 91,44

Produksi Ikan di Karamba Apung

Ton 206.8 266 216,47 81,38

Produksi Ikan di Karamba Tancap (ton)

Ton 581.96 745 594,41 79,78

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan, 2013

Page 366: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 349

Produksi benih ikan baik di UPR maupun BBI terjadi peningkatan dan

mencapai target yang ditentukan, karena untuk tahun 2013, banyak UPR (Unit

Pembenihan Rakyat) yang bermunculan di masyarakat, seiring dengan

banyaknya bantuan benih ke masyarakat.

Jumlah BBI (Balai Benih Ikan) yang dikelola Dinas Peternakan dan

Perikanan sampai dengan tahun 2013 berjumlah 2 unit yaitu BBI Siwarak dan

BBI Kebowan.

Produksi perikanan budidaya yang terdiri dari produksi ikan di kolam,

karamba dan karamba tancap, tidak mencapai terget karena dalam

operasional budidaya perikanan, banyak menemui kendala antara lain harga

pakan ikan yang tinggi sehingga produksi perikanan tidak bisa optimal serta

karena terbatasnya SDM perikanan sehingga manajemen perikanan kurang

baik dan banyak benih ikan yang mati.

b. Program Pengembangan Perikanan Tangkap dengan kegiatan

Pendampingan pada Kelompok Nelayan, Pengembangan Sarana dan

Prasarana Perikanan Tangkap, Pemberdayaan nelayan dan peningkatan

pelestarian sumber daya ikan. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

dilaksanakan dalam rangka mendukung peningkatan produksi perikanan

tangkap di Kabupaten Semarang. Pada program ini Dinas Peternakan dan

Perikanan melakukan pembinaan pada nelayan di perairan umum Rawapening

untuk melakukan penangkapan yang ramah lingkungan, selain pembinaan

juga diberikan bantuan alat penangkapan yang ramah lingkungan. Selain itu

juga dilakukan pengawasan perairan umum Rawapening oleh Pokmaswas

dengan pemberian bantuan berupa 2 unit perahu Pokmaswas. Pada program

ini juga dilakukan penebaran benih ikan nila di perairan umum dengan tujuan

untuk menjaga dan meningkatkan kelestarian sumber daya ikan. Adapun

rincian capaian kinerja penangkapan ikan di Rawa Pening dapat dilhat pada

tabel di bawah ini:

Page 367: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 350

Tabel 4.122 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap

NO MISI, URUSAN DAN

INDIKATOR SATU

AN Capaian

2012 2013

Target Realisasi %

Kelautan dan Perikanan

1 Produksi perikanan tangkap ton 1,236.31 1.247,40 1.244,00 99,73

2 Cakupan binaan kelompok nelayan

kelp 37 40 40 100,00

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan, 2013

Capaian produksi perikanan tangkap tercapai sebesar 99,73%. Tidak

tercapainya target produksi perikanan tangkap disebabkan karena penurunan

daya dukung sumber daya ikan di Rawapening sehingga nelayan semakin sulit

untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan.

Cakupan binaan kelompok nelayan mencapai target 100%. Pada tahun

2013, telah banyak dilaksanakan kegiatan pembinaan kelompok nelayan

dengan harapan masyarakat di sekitar Rawapening dapat menjaga kelestarian

sumber daya air dan ikan.

c. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan perikanan dengan

kegiatan Pengembangan Kapasitas Tenaga Penyuluh Perikanan dan

Pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan perikanan. Pada kegiatan

ini dilaksanakan penyusunan programa penyuluh perikanan di 19 kecamatan,

penilaian angka kredit penyuluh untuk 16 orang dan fasilitasi pertemuan

kelompok sebanyak 144 kelompok. Melalui kegiatan ini pelayanan terhadap

masyarakat yang berkaitan dengan penyuluhan dapat terlaksana di kelompok

pembudidaya ikan dan nelayan penangkapan ikan. Kegiatan lain yang

dilakukan pada program ini adalah pengembangan sarana dan prasarana

penyuluhan perikanan dengan pengadaan note book 3 unit, mebeler 1 paket,

alat bantu penyuluhan 2 paket. Dengan sarana dan prasarana penyuluhan

perikanan tersebut diharapkan kegiatan pelayanan terhadap masyarakat bisa

lebih baik. Berikut ini adalah jumlah kelas kelompok tani ikan yang di layani

oleh penyuluh perikanan pada tahun 2012.

Page 368: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 351

Tabel 4.123 Perkembangan Kenaikan Kelas Kelompok Perikanan

No Urusan, Indikator,

Kinerja Satuan

Capaian thn 2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Kelas Kelompok

Pemula klp 292 300 459 153,00

Lanjut klp 37 39 37 94,87

Madya klp 2 2 2 100,00

Utama klp 0 0 0 0,00

Jumlah klp 331 341 498 146,04

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan, 2013

Perkembangan kelas kelompok pemula, mencapai 153,00% karena

pada tahun 2013 banyak bermunculan kelompok-kelompok baru, seiring

dengan banyaknya bantuan benih ikan ke masyarakat dalam rangka

pengembangan UPR (Unit Pembenihan Rakyat).

Kelas kelompok lanjut tidak mencapai target, disebabkan adanya

beberapa kelompok yang mengalami penurunan mutu kerja pada saat

penilaian kelompok yang disebabkan beberapa hal, antara lain misalnya

terjadi penurunan aktifitas kegiatan kelompok.

Kelas kelompok madya mencapai target, karena belum ada kelompok

yang bisa memenuhi persyaratan kelas kelompok tersebut dari parameter

penilaian.

Perkembangan Kelas Kelompok Tani Ikan di Kabupaten Semarang

tahun 2013 belum bisa dijadikan ukuran pencapaian indikator kinerja

penyuluhan, meskipun jika dilihat dari angka target dan realisasi tahun 2013,

terdapat peningkatan di Kelas Kelompok Pemula, dan penurunan di Kelas

Kelompok Lanjut, hal ini disebabkan untuk tahun 2013 terdapat peraturan

baru tentang pedoman pembinaan kelompok tani ikan yaitu Keputusan

Menteri Kelautan dan Perikanan No. 14/2012 tentang Pedoman Umum

Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan.

Selain itu karena adanya perubahan indikator penilaian kelas kelompok di

bidang pertanian sesuai Peraturan Kepala Badan Penyuluhan Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor

168/Per/SM.170/J/11/11 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian

Kemampuan Kelompok Tani sehingga penerapan penilaian kelas kelompok

perlu penyesuaian baik secara administratif maupun kemampuan kelompok.

Page 369: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 352

Sementara 2 (dua) peraturan tersebut baru diterima oleh Dinas Peternakan

dan Perikanan Kabupaten Semarang pada Tribulan III Tahun 2013. Peraturan

tersebut masih bersifat uji coba. Dalam mengaplikasikan peraturan tersebut

perlu sosialisasi dan proses, sehingga pada tahun 2013, belum bisa

menampilkan kelas kelompok sesuai dengan peraturan yang baru.

d. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan, dengan kegiatan Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran

Produksi Perikanan, Promosi atas hasil produksi perikanan dan Peningkatan

Sarana dan Prasarana Hasil Perikanan. Pada Program ini tahun 2013

melakukan kegiatan pembinaan pada 8 kelompok pengolah dan pemasaran

hasil perikanan. Selain itu Dinas Peternakan dan Perikanan juga mengikuti

kegiatan promosi pada acara pameran pembangunan di Kabupaten Semarang

dan mengadakan acara Ungaran Arowana Kontes dan Expo Perikanan untuk

memperkenalkan produk-produk perikanan baik ikan hias maupun hasil olahan

perikanan. Selain itu juga mengadakan alat promosi perikanan, untuk

menunjang kegiatan promosi perikanan di PIH (Pasar Ikan Higienis).

Jangkauan pemasaran perikanan antara lain di Boyolali, Semarang, dan

Magelang. Untuk menunjang kegiatan pemasaran hasil perikanan telah

dilakukan beberapa kegiatan antara lain rehab bangsal pengolahan ikan 5

paket di Kecamatan Tuntang, pembangunan dan rehab kolam pemasaran ikan

1 paket, pembangunan pagar keliling tempat pemasaran ikan 1 paket,

penyediaan kios pemasaran olahan ikan 1 paket, pengadaan peralatan

pemasaran ikan 1 paket, pembangunan bangsal pengolahan ikan di Pasar

Ikan Higienis Langensari dan pengadaan peralatan statistik P2HP perikanan 2

paket. Dengan kegiatan dan pengadaan sarana prasarana tersebut diharapkan

produk olahan perikanan dapat meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya.

Prestasi bidang perikanan yang sudah diperoleh selama tahun 2013

adalah :

a. Juara III Lomba Masak Ikan Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Soropadan, yang

diwakili oleh SMK Bakti Praja Kabupaten Semarang;

Page 370: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 353

b. Juara II Lomba UMKM Tingkat Provinsi Jawa Tengah diberikan kepada

Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan Mina Jaya Kelurahan Beji

Kecamatan Ungaran Timur.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan :

1) Permasalahan umum yang terjadi pada kelompok perikanan pada

umumnya adalah keterbatasan sarana prasarana produksi, belum memiliki

manajemen usaha yang baik, kualitas produk masih rendah, serta

pengetahun SDM masih rendah sehingga daya saing produk kurang;

2) Persoalan utama pada perikanan budidaya adalah tingginya harga pakan

ikan sehingga menurunkan keuntungan pembudidaya;

3) Perubahan suhu ekstrem antara siang-malam hari sering menimbulkan

kematian pada benih ikan;

4) Penurunan sumberdaya ikan di Rawapening;

5) Kurangnya fasilitasi permodalan dari perbankan untuk sector usaha

perikanan;

6) Pasar yang masih mengandalkan konsumen lokal, belum mampu bersaing

ditingkat antar wilayah;

b. Solusi :

1) Untuk mengatasi hal ini, setiap tahunnya dilaksanakan peningkatan sarana

dan prasarana usaha perikanan baik budidaya, tangkap dan pengolahan

agar dapat memacu peningkatan produksi dan usaha perikanan. Selain itu

juga dilaksanakan pembinaan kelompok secara terpadu dan berkelanjutan

untuk meningkatkan pengetahuan SDM kelompok untuk meningkatkan

kualitas produk;

2) Harga pakan ikan selalu mengikuti harga bahan baku yaitu yang utama

tepung ikan yang setiap tahun harganya selalu meningkat. Untuk

mengurangi ketergantungan pakan ikan pabrikan, dilaksanakan pembinaan

dan pelatihan pembuatan pakan, serta penggunaan pakan pengganti untuk

meminimalisir biaya pakan;

Page 371: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 354

3) Perubahan suhu ekstrem siang-malam hari tidak dapat dihindari, namun

kita dapat mengantisipasi dengan pengendalian suhu kolam melalui

penutupan kolam, pemberian lampu sebagai penghangat dan lainnya;

4) Rawapening memiliki peranan utama pada perikanan tangkap Kabupaten

Semarang karena produksi penangkapan ikan sebagian besar adalah hasil

tangkapan dari Rawapening. Setiap tahun dilaksanakan penangkapan ikan

oleh sekitar 1.200-an orang nelayan sehingga jumlah populasi ikan setiap

tahunnya terus menurun. Usaha yang telah dilaksanakan adalah kegiatan

restocking ikan yaitu penebaran benih ikan di perairan umum serta

pembinaan kepada kelompok nelayan agar membuat kesepakatan pada

bulan tertentu tidak melaksanakan aktivitas penangkapan. Namun hal itu

sulit tercapai karena belum ada kesadaran dari seluruh nelayan

Rawapening tentang pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya ikan di

Rawapening;

5) Sektor usaha perikanan saat ini masih dipandang pihak perbankan sebagai

usaha dengan resiko tinggi namun potensi keuntungannya sedikit,

sehingga banyak perbankan melihat usaha perikanan tidak layak untuk

diberikan kredit usaha. Dilakukan pendekatan kepada pihak perbankan

khususnya bank daerah dan BUMN (Bank Jateng dan BRI) agar

memfasilitasi kredit usaha perikanan melalui program KUR dan KKPE;

6) Untuk dapat menembus pasar yang lebih besar dan supaya dapat bersaing

dengan produk dari wilayah lain, telah diupayakan peningkatan kualitas

dan produktivitas ikan dengan peremajaan induk berupa pemberian

bantuan calon induk ikan bersertifikat kepada masyarakat untuk menjaga

kualitas benih yang dihasilkan dan melaksanakan intensifikasi budidaya

perikanan yang berkelanjutan dengan menerapkan Cara Pembenihan Ikan

Yang Baik (CPIB). Selain itu dilaksanakan kegiatan promosi produk-produk

perikanan Kabupaten Semarang kepada masyarakat luas. Diharapkan

melalui promosi tersebut produk perikanan Kabupaten Semarang semakin

dikenal luas dan terbuka peluang pasar yang lebih luas.

Page 372: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 355

F. Urusan Perdagangan

Perdagangan sebagai salah satu kekuatan pendorong pembangunan

ekonomi daerah diharapkan dapat berperan dalam pengembangan iklim usaha yang

kompetitif. Tujuannya adalah untuk membangun perilaku bisnis yang sehat,

meningkatkan kemampuan dan profesionalisme pelaku usaha. Iklim usaha yang

sehat akan meningkatkan efisiensi alokasi dan penggunaan sumberdaya ekonomi di

dalam negeri, sehingga dunia usaha akan mempunyai daya saing yang tinggi

terutama dalam menghadapi pasar global.

Capaian target indikator sasaran Urusan Perdagangan tercermin dari

terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan

pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan perdagangan dilaksanakan oleh 2 SKPD

yaitu Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian dan Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan adalah:

a. Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian

1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan,

dengan kegiatan-kegiatan:

a) Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa;

b) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan,

dengan kegiatan-kegiatan:

a) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa;

b) Operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah;

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Pasar;

d) Pengelolaan dan penyediaan Sarana dan Prasarana Pasar.

2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, dengan kegiatan

Pengembangan data base informasi potensi unggulan.

3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Penyempurnaan perangkat peraturan kebijakan dan pelaksanaan

operasional;

Page 373: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 356

b) Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha;

c) Pengembangan Pasar lelang daerah;

d) Peningkatan System dan Jaringan Informasi Perdagangan;

e) Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri;

f) Pengembangan Sumber Daya Pasar Tradisional;

g) Pengembangan Sarana dan Prasarana Distribusi.

4) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Kegiatan Pembinaan Organisasi Pedagang Kaki Lima dan Asongan;

b) Penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan;

c) Kegiatan Fasilitasi modal usaha bagi pedagang kakilima dan asongan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

a. Sekretariat Daerah bagian Perekonomian

Urusan Perdagangan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah

Bagian Perekonomian hanya 1 Program saja, yaitu Program Perlindungan

Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, dengan 2 Kegiatan, yaitu

Peningkatan Pengawasan Peredaran barang adan Jasa; dan Monitoring,

evaluasi dan Pelaporan. Anggaran tahun 2013 sejumlah Rp153.000.000,00

dapat terealisisasikan sejumlah Rp151.416.300,00 (98,96%).

b. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

Pada tahun 2013 Urusan Pilihan Perdagangan pada Dinas Koperasi,

UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dikelola 2 Bidang, yaitu Bidang

Perdagangan dan Bidang Pasar & PKL. Pada urusan ini terdapat 4 Program

yang memuat 15 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar

Rp21.076.120.000,00 pada akhir tahun anggaran dana tersebut terealisasi

Rp20.176.972.357,00 atau 95,73%. Sedangkan Urusan Pillihan Perdagangan

pada Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian hanya terdapat 1 Program

yang memuat 2 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp153.000.000,00

dan dapat terealisir Rp151.416.300,00 atau 98,96% terdapat sisa anggaran

Rp1.583.700,00 atau 1,04%.

Page 374: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 357

Capaian Indikator kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2013 adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.124 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Ekspor bersih perdagangan

US $ 000

315.057,52 260,269.31 200.528,72 77,05

2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

% 85,88 65,09 131 201,29

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian dan Perdagangan, 2013

1) Ekspor Impor

Tabel 4.125 Capaian Eksport Import Tahun 2013

No Uraian Tahun Kenaikan /

Penurunan %

2012 2013

1 Ekspor

- Rupiah (Rp) 3.812.651.559.661 4.637.980.854.000 825.329.294.339 21,65

- USD ($) 401.331.743 396.408.620 (4.923.123) (1,23)

2 Import

- Rupiah (Rp) 819.605.081.661 2.291.798.375.100 1.472.193.293.439 179,62

- USD ($) 86.274.219 195.880.203 109.605.984 127,04

3 Ekspor bersih (ekspor-impor)

- Rupiah (Rp) 2.993.046.478.000 2.346.182.478.900 (646.863.999.100) -21,61

- USD ($) 315.057.524 200.528.417 (114.529.107) -36,35

Catatan: - Asumsi kurs rupiah terhadap USD tahun 2012 sebesar Rp9.500/USD

- Asumsi kurs rupiah terhadap USD tahun 2013 sebesar Rp11.500/USD

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindag, Tahun 2013

Nilai ekspor Kabupaten Semarang tahun 2013 adalah sebesar

USD396.408.620, apabila dibandingkan realisasi ekspor tahun 2012 yang

hanya USD401.331.743 maka terjadi penurunan ekspor sebesar

USD4.923.123,00 atau sebesar 1,23%. Namun bila diukur dalam rupiah,

tetap terjadi kenaikan ekspor yaitu Rp825,329,294,339.00. Perbedaan ini

disebabkan karena perbedaan nilai kurs rupiah terhadap dolar.

Komoditi ekspor utama Kabupaten Semarang terdiri dari olahan

kayu/mebel, plastik, tekstil, garmen/produk tekstil, pupuk dan aksesoris

Page 375: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 358

wanita serta kerajinan dengan negara tujuan diantaranya Belgia, USA, UK,

Italia, Australia, India, Jerman, Turki dan Irlandia. kenaikan nilai ekspor ini

dikarenakan:

a) Meningkatnya permintaan pasar di negara tujuan ekspor;

b) Pertambahan negara tujuan ekspor yaitu Belgia, Irlandia dan Turki;

c) Bertambahnya pengusaha baru di Kabupaten Semarang yang melakukan

kegiatan ekspor;

d) Peningkatan kesadaran dan Kesediaan pelaku ekspor untuk

melaksanakan pelaporan kegiatan ekspor.

Nilai impor Kabupaten Semarang tahun 2013 adalah sebesar

USD195.880.203,00 , apabila dibandingkan realisasi impor tahun 2012

yang hanya USD86.274.219,00 maka terjadi kenaikan impor sebesar

USD109.605.984,00 atau sebesar 127,04%. Komoditas impor tersebut

meliputi mesin-mesin industri, bahan baku dan bahan penolong industri.

Ekspor bersih merupakan selisih antara ekspor dan impor ; apabila

dinilai dalam rupiah maka ekspor bersih tahun 2013 adalah

Rp2.346.182.478.900,00 menurun sebesar 21,61 % dari nilai ekspor bersih

tahun 2012 yang mencapai Rp2.993.046.478.000,00.

Sedangkan apabila dinilai dalam USD, ekspor bersih Kab. Semarang

Th. 2013 adalah USD200.528.417,00 dan nilai ekspor bersih th. 2012

adalah USD315.057.524,00 sehingga terjadi penurunan sebesar

USD114.529.107,00; penurunan ekspor bersih baik dalam rupiah maupun

USD disebabkan karena adanya peningkatan jumlah import baik berupa

mesin mesin industry, bahan baku dan bahan penolong industri.

2) Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal

Dalam Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Tahun 2010-2015, Pembinaan Kelompok Pedagang/Usaha Informal

difokuskan pada pembinaan kelompok Pedagang Kaki Lima; hal ini

mengingat besarnya kontribusi sektor informal PKL dalam mendukung

penyediaan lapangan pekerjaan secara mandiri, sehingga dengan

pembinaan PKL diharapkan akan dapat mendukung program pengentasan

kemiskinan di Kabupaten Semarang. Pembinaan kelompok PKL

Page 376: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 359

dilaksanakan melalui Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan

Asongan dengan kegiatan-kegiatan:

a) Pembinaan Organisasi Pedagang Kaki lima dan Asongan ;

b) Fasilitasi modal Usaha bagi PKL.

Target kinerja yang ingin dicapai dalam Pembinaan PKL di

Kabupaten Semarang Sampai akhir Tahun Anggaran 2015 adalah sebanyak

500 PKL; Sampai dengan akhir tahun 2012 telah dilakukan pembinaan

terhadap 857 PKL, sedangtkan pada Tahun Anggaran 2013 telah dilakukan

pembinaan terhadap 226 PKL, sehingga sampai dengan akhir tahun 2013

telah dilakukan pembinaan terhadap 1.083 PKL atau mencapai 216% dari

target yang dicanangnkan dalam RPJM.

Mengingat berbagai permasalahan yang dihadapi PKL dalam

melakukan kegiatan usahanya, maka materi utama pembinaan lebih

banyak diarahkan pada keteraturan tempat berusaha, K3, dan fasilitasi

akses dalam memperoleh permodalan.

Adapun penyebaran PKL yang telah dibina sampai dengan akhir

tahun 2013 adalah sebagaimana tebel pada halaman berikut.

Tabel 4.126 Pembinaan Pedagang Kaki Lima Kab. Semarang

Tahun 2012-2013

No Kecamatan Jumlah PKL Binaan

s.d. Tahun 2012 Tahun 2013 Total

1 Ungaran Barat 50 26 76

2 Ung. Timur 145 26 171

3 Pringapus 39 0 39

4 Bergas - 39 39

5 Bawen - 6 6

6 Ambarawa 46 82 128

7 Jambu 18 0 18

8 Bandungan 30 29 59

9 Sumowono 8 0 8

10 Tuntang 83 5 88

11 Pabelan - 0 -

12 Banyubiru - 0 -

13 Suruh - 3 3

Page 377: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 360

No Kecamatan Jumlah PKL Binaan

s.d. Tahun 2012 Tahun 2013 Total

14 Tengaran 11 10 21

15 Getasan - 0 0

16 Susukan - 0 0

17 Bringin - 0 0

18 Kaliwungu - 0 0

19 Bancak - 0 0

TOTAL 857 226 1.083

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindag taun 2013

Selanjutnya unntuk mendukung langkah-langkah yang diambil oleh

Pemerintah Pusat dalam rangka memperkuat pasar domestic dengan

menyeimbangkan antara pembangunan perdagangan dalam negeri dan

pembangunan perdagangan luar negeri maka Pemerintah Kabupaten

Semarang berusaha untuk mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas juga

melaksanakan penguatan perdagangan lokal dengan menjaga kestabilan

harga dan ketersediaan barang di pasar local serta menciptakan iklim usaha

yang sehat.

Strategi yang ditetapkan adalah :

1) Meningkatkan system jaringan informasi perdagangan, untuk mendorong

kelancaran arus barang sehinggga ketersediaan barang dan kestabilan

harga dapat dijaga;

2) Meningkatkan iklim usaha perdagangan, melalui persaingan usaha yang

sehat dan pengamanan perdagangan, untuk mendorong pengembangan

usaha kecil menengah, peningkatan usaha ritel tradisional dan modern,

bisnis waralaba, termasuk pengembangan pola kerja sama yang saling

menguntungkan antar pelaku usaha.

Perkembangan Penerbitan Ijin Usaha Perdagangan

Untuk mendukung terciptanya iklim usaha yang kompetitif dan

membangun perilaku bisnis yang sehat di Kabupaten Semarang, Dinas

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan melaksanakan

penyusunan rancangan peraturan daerah:

a) Rancangan peraturan daerah tentang minuman berakhohol;

b) Rancangan peraturan daerah tentang pedagang kaki lima;

Page 378: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 361

c) Rancangan peraturan daerah tentang usaha mikro, kecil dan menengah.

Disamping itu, disosialisasikan juga peraturan perundang-undangan

di bidang perdagangan diantaranya peraturan penerbitan ijin usaha

perdagangan.

Di bawah ini adalah jumlah penerbitan SIUP di Kabupaten

Semarang dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013:

Tabel 4.127 Penerbitan Ijin Usaha Perdagangan

Tahun 2008-2013

Golongan SIUP Satuan Tahun

2010 2011 2012 2013

Mikro buah - - - 243

Kecil buah 560 417 465 207

Menengah buah 50 34 37 12

Besar buah 23 21 12 7

Jumlah buah 633 472* 514 469

Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

(BPMPPTSP), 2013

Dari data di atas dapat dilihat bahwa penerbitan Ijin Usaha

Perdagangan di Kabupaten Semarang dari tahun ke tahun cenderung

menurun. Tahun 2010 sebanyak 633 SIUP; Tahun 2011 turun menjadi 472

SIUP; Tahun 2012 naik menjadi 514 SIUP dan Tahun 2013 turun lagi

menjadi 469 SIUP.

Kecenderungan menurunnya jumlah SIUP yang diterbitkan secara

umum disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran pelaku usaha akan

pentingnya legalitas usaha, hal ini diantaranya dapat dilihat dari banyaknya

kegiatan usaha perdagangan yang berjalan tanpa mengantongi perijinan.

Revitalisasi Pasar Tradisional

Jumlah pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kabupaten

Semarang adalah sejumlah 33 pasar tradisional yang tersebar di 19

kecamatan. Sedangkan, jumlah toko modern dan minimarket, sampai

dengan Tahun 2013 tercatat sejumlah 89 unit naik sebanyak 14 unit dari

tahun 2012 atau sebesar 18,7%.

Page 379: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 362

Untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar

modern telah dilaksanakan revitalisasi pasar oleh Pemerintah Kabupaten

Semarang.

Tabel 4.128 Revitalisasi Pasar Tradisional

Tahun 2009-2013

NO Pasar Lokasi Tahun Revitalisasi

1 Pasar Kebondowo Kec. Banyubiru 2009-2010

2 Pasar Bringin Kec. Bringin 2010-2011

3 Pasar Sendangwaru Kec. Pringapus 2011

4 Pasar Susukan Kec. Susukan 2011

5 Pasar Warunglanang Kec. Ambarawa 2011

6 Pasar Getasan Kec. Getasan 2012

7 Pasar Bedono Kec. Jambu 2012-2013

8 Pasar Gilang Tahap I Kec. Tuntang 2013

9 Ex-Pasar SuroboyoTahap I Kec. Ambarawa 2013

3) Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan memaksimalkan

potensi pasar lokal maupun nasional melalui fasilitasi keikutsertaan pelaku

usaha dalam event pameran dan pasar lelang.

Pada tahun 2013 ini, telah dilaksanakan fasilitasi keikutsertaan

UMKM dalam berbagai even pameran antara lain INACRAFT, APKASI

International Trade and Summit 2013 dan Pekan Raya Jakarta dengan

jumlah transaksi saat pameran sebesar Rp51.206.000,00 dan transaksi

lanjutan setelah pameran Rp60.000.000,00.

Selain melalui pameran, pelaku usaha juga dilibatkan dalam

kegiatan pasar lelang baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah, Jawa Timur maupun Jawa Barat. Transaksi pasar lelang

pada Tahun 2013 dibandingkan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.129 Perbandingan Transaksi Pasar Lelang

Tahun 2012 – 2013

Uraian Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah kegiatan

lelang yang diikuti 8 kali 8 kali

Page 380: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 363

Uraian Tahun 2012 Tahun 2013

Jenis Komoditas

Beras merah organic, beras hitam

organic, Jagung pipilan, kopi robusta, jagung hibrida, beras IR

64 Super, Minyak Goreng Super

Beras dan jagung

Jumlah Transaksi 8 transaksi 6 transaksi

Nilai transaksi Rp2.441.000.000,00 Rp1.678.500.000,00

Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Semarang, 2013

4) Memperkuat kelembagaan perdagangan dalam negeri yang mendorong

terwujudnya persaingan usaha yang sehat, dan meningkatkan efektivitas

perlindungan konsumen.

Sesuai amanat UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, untuk meningkatkan perlindungan terhadap konsumen maka

dilaksanakan pengawasan peredaran barang di pasar tradisional, pasar dan

toko modern, kios maupun warung-warung. Obyek pengawasan

diantaranya barang yang belum berstandar nasional (SNI) dan labelisasi,

serta kebutuhan pokok masyarakat yang tidak memenuhi standar

kesehatan, keamanan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu pengawasan

juga dilakukan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi, BBM bersubsidi dan

LPG 3kg.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang masih terjadi terkait urusan Perdagangan yaitu:

1) Adanya keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana;

2) Kurangnya pedagang memahami dan mentaati peraturan daerah maupun

peraturan bupati tentang Pedoman Penataan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern dan Peraturan Bupati tentang Usaha

Pedagang Kaki Lima;

3) Belum adanya dasar hukum pembinaan dan penataan PKL;

4) Kurangnya kesadaran masyarakat terutama pelaku usaha akan pentingnya

perlindungan terhadap konsumen dan kurangnya pengetahuan masyarakat

akan standar produk yang memenuhi ketentuan perlindungan konsumen

Page 381: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 364

dan masih banyaknya peredaran barang yang belum memenuhi standar

yang telah ditentukan;

5) Kurangnya kesadaran akan pentingnya legalitas usaha;

6) Kurangnya jaringan pemasaran produk local dan kecintaan terhadap

produk dalam negeri;

7) Tidak terjaganya kebersihan, ketertiban dan keamanan di kawasan usaha

PKL;

8) Kurangnya kemampuan permodalan pedagang kaki lima sehingga sulit

mengembangkan usaha.

b. Solusi

Solusi atas permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang

terjadi pada sector perdagangan:

1) Optimalisasi SDM dan pemanfaatan sarana prasarana yang ada;

2) Mengadakan sosialisasi dan pemahaman tentang pelaksanaan peraturan

daerah maupun peraturan bupati secara periodic dan terus menerus,

supaya pedagang mentaati peraturan bupati tentang Pedoman Penataan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dan Peraturan

Bupati tentang Tempat Usaha Pedagang Kaki Lima;

3) Penyusunan peraturan bupati tentang penataan dan pembinaan pedagang

kaki lima;

4) Melaksanakan monitoring dan pengawasan terhadap peredaran barang

secara berkelanjutan;

5) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya legalitas usaha

melalui pembinaan dan sosialisasi peraturan perijinan usaha;

6) Meningkatkan promosi penggunaan produk local melalui pameran;

7) Pembinaan K3 bagi PKL secara berkelanjutan;

8) Memfasilitasi akses permodalan bagi PKL dengan lembaga keuangan.

Page 382: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 365

G. Urusan Perindustrian

Pelaksanaan urusan Perindustrian diarahkan untuk meningkatkan peran

Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam struktur industri. Adapun sasaran

kebijakan adalah meningkatkan jumlah klaster-klaster industri. Pembangunan

industri di Kabupaten Semarang memacu pembangunan sektor sektor lainnya

seperti sektor pertanian dan sektor jasa. Pertumbuhan industri yang pesat

merangsang sektor pertanian untuk menyediakan bahan baku bagi industri. Di sisi

lain, sektor jasa yang turut berkembang antara lain adalah lembaga keuangan,

lembaga pemasaran/ periklanan, lembaga pelatihan ketrampilan dan rumah makan.

Hal tersebut juga berdampak pada meluasnya kesempatan kerja yang pada

gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan permintaan masyarakat (daya beli)

sebagai ukuran tumbuhnya perekonomian.

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan urusan perdagangan yang dilaksanakan oleh 2

SKPD yaitu Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dan

Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian adalah:

a. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dengan

Kegiatan Pemberian fasilitas kemudahan akses perbankan bagi Industri

Kecil dan Menengah;

2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri;

b) Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri;

c) Perluasan Penerapan SNI untuk Mendorong Daya Saiang Industri

Manufaktur;

d) Perluasan Penerapan Standar Produk Industri Manufaktur.

3) Program Penataan Struktur Industri, dengan kegiatan Pembinaan

Keterkaitan Produksi Industri Hulu Hingga ke Hilir;

4) Program Pengembangan Sentra Sentra Industri Potensial, dengan

kegiatan Penyediaan Sarana Informasi Yang Dapat Diakses Masyarakat;

Page 383: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 366

b. Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian

1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dengan

kegiatan-kegiatan:

a) Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah

dengan swasta;

b) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

a. Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan

Urusan terakhir yang ditangani Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian

dan Perdagangan adalah Urusan Pilihan Perindustrian. Pada urusan ini

terdapat 4 Program yang memuat 7 kegiatan dengan jumlah alokasi anggaran

sebesar Rp517.634.000,00. Dalam realisasinya anggaran tersebut terserap

sebesar Rp504.885.500,00 atau 97,54% sehingga terdapat sisa anggaran

sebesar Rp12.748.500,00 atau 2,46%.

Capaian Indikator kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.130 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perindustrian

Tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB *)

Rp (juta)

5.914.249,62 5.948.970,00 6.598.503,81 110,92

2 Pertumbuhan industri % 2,60 6,77 2,30 33,97

3 Cakupan bina kelompok pengrajin

% 39,30 49,20 78,60 159,76

Sumber: Dinas Koperasi UMKM dan Perindag dan BPS, 2013

1) Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB tahun 2013 berdasarkan

angka sementara dari BPS sebesar Rp6.598.503,81 melebihi target tahun

2012 sebesar Rp5.948.970,00 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

tahun 2012 Kenaikan PDRB ini, menunjukan adanya pertumbuhan ekonomi

dari sektor industri, yang diharapkan dapat berdampak kepada peningkatan

perekonomian dan daya beli masyarakat.

Page 384: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 367

2) Pertumbuhan Industri

Pertumbuhan industri diukur dari penerbitan Tanda Daftar Industri

(TDI) Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu dan pada tahun

2013 ini hanya diterbitkan sebanyak 38 buah TDI baru. Pertumbuhan

industri di Kabupaten Semarang hanya mencapai 2,30% dari target 6,77%

yang telah ditetapkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan capaian tahun

2012 yang mencapai 2,60%, pertumbuhan industri tahun 2013 menurun

sebesar 11,56%. Kurangnya pencapaian target pertumbuhan industri tahun

2013 ini disebabkan adanya salah satu persyaratan TDI yang harus

melampirkan IMB, HO, dan UKL/UPL, sehingga banyak pengusaha Industri

Kecil yang tidak mampu mengurus TDI. Padahal sesuai dengan Perda No. 4

Tahun 2004 dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 41/M-

IND/PER/6/2008 Tahun 2008, hal ini tidak dipersyaratkan. Pada Tahun

2013 ini hanya diterbitkan sebanyak 38 buah TDI baru.

3) Cakupan Bina Kelompok Pengrajin

Pada tahun 2013 ditargetkan pembinaan pengrajin sebanyak

49,20% atau 7 kelompok komoditas industri kecil menengah dari target

sebesar 14 kelompok (sampai dengan tahun 2015). Realisasi jumlah

kelompok pengrajin yang terbina adalah sebesar 11 kelompok komoditas

pengrajin atau 157 persen dari target sebanyak 7 kelompok tersebut

diatas. Sedangkan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebanyak

39,30%, meningkat sebesar 100%. Pencapaian ini dikarenakan adanya

masukan yang cukup memadai yaitu sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi dan cukup handal dalam menjalankan tugas pokok fungsi

urusan perindustrian.

b. Sekretariat Daerah Bagian Perekonomian

Urusan Perindustrian yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah

Bagian Perekonomian pada tahun 2013 hanya pada 1 program dan 2

kegiatan. Dari target anggaran sebesar Rp50.000.000,00 dapat terealisasikan

sebesar Rp47.600.000,00 atau 95,20%.

Page 385: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 368

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Permasalahan yang masih terjadi terkait urusan Perindustrian yaitu:

1) Keterbatasan peralatan dan sarana penunjang praktek pelatihan;

2) Adanya keterbatasan anggaran, sehingga belum dapat memenuhi

kebutuhan pembinaan dan pelatihan untuk memanfaatkan potensi sumber

daya alam di wilayah Kabupaten Semarang;

3) Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan pelaku usaha dalam

pengembangan dan diversifikasi produk;

4) Masih banyak pelaku usaha yang belum dapat berpola pikir sebagai

wirausaha yang baik.

b. Solusi

Solusi atas permasalahan yang telah dilakukan antara lain:

1) Optimalisasi peralatan yang ada serta diversifikasi peralatan tepat guna;

2) Menyusun skala prioritas dalam pembinaan dan pelatihan sesuai dengan

potensi yang ada;

3) Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan

pengembangan diversifikasi produk;

4) Mengadakan pelatihan pengembangan kewirausahaan .

Page 386: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 369

H. Urusan Transmigrasi

Kebijakan program pembangunan ketransmigrasian merupakan bagian dari

pada kebijakan program pembangunan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Semarang yang secara umum diarahkan pada pembangunan kuantitas

dan kualitas penempatan tenaga kerja dan transmigrasi serta dalam rangka

mempercepat pengentasan masalah kemiskinan dan pengangguran serta upaya

untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah.

Salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Semarang dilakukan

melalui Program Transmigrasi. Peminat mengikuti transmigrasi di Kabupaten

Semarang masih besar, hal ini dikarenakan semakin sempitnya kesempatan kerja

dan menurunnya lahan garapan produktif di pedesaan karena terjadinya alih fungsi.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang program

transmigrasi dilaksanakan penyuluhan dan pembinaan ke desa-desa di wilayah

Kabupaten Semarang. dengan harapkan animo masyarakat untuk mengikuti

program transmigrasi yang cukup besar dilandasi oleh pemahaman yang benar dan

kesiapan skill yang memadai.

1. Program dan Kegiatan

Penyelenggaraan urusan transmigrasi tahun 2013 dilaksanakan oleh Dinas

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui:

a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi, dengan kegiatan-

kegiatan berupa:

1) Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar urusan dalam

rangka pengembangan kawasan transmigrasi;

2) Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi

untuk memenuhi kebutuhan SDM.

b. Program Transmigrasi Lokal, dengan kegiatan-kegiatan berupa:

1) Penyuluhan Transmigrasi Lokal;

2) Pelatihan Transmigrasi Lokal.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Transmigrasi tahun 2013 dilaksanakan

dengan anggaran belanja langsung sebesar Rp253.186.000,00 dan dalam

Page 387: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 370

pelaksanaannya terserap Rp252.798.000,00 atau 99,85%. (Rincian realisasi

program dan kegiatan terlampir).

Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan disajikan

dalam tabel, berikut:

Tabel 4.131

Capaian Urusan Transmigrasi Tahun 2012 dan Tahun 2013

No. Uraian Satuan Capaian

2012

Tahun 2013

Target Realisasi %

1 Transmigrasi Swakarsa % - 38,46 - -

2 Transmigrasi Umum KK 20 45 35 77,78

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Tahun 2013

Kinerja urusan transmigrasi diukur dari indikator prosentase transmigrasi

swakarsa dan transmigrasi umum. Pada tahun 2013 tidak ada pemberangkatan

transmigrasi swakarsa disebabkan karena tidak adanya kesiapan dari daerah

penerima (ini menjadi kewenangan Pemerintah Pusat) sehingga alokasi anggaran

yang ada dialihkan untuk Transmigrasi Umum.

Pada tahun 2013 transmigrasi umum ditargetkan 45% dengan

memberangkatkan transmigran sebanyak 45 KK, sedangkan realisasinya sebesar

35 KK untuk 3 provinsi, dibanding tahun 2012 ada peningkatan jumlah

transmigrasi yang diberangkatkan.

Perbandingan animo dan jumlah pendaftar transmigrasi Kabupaten

Semarang disajikan dalam gambar grafik berikut ini.

Grafik 4.17 Jumlah Animo dan Pendaftar Calon Transmigrasi

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Tahun 2013

Page 388: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 371

Dengan melihat tabel dan gambar di atas bahwa jumlah animo calon

transmigrasi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2012,

karena kuota dari Pemerintah sangat terbatas sehingga animo calon transmigrasi

untuk mendaftarkan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi cenderung

sedikit. Sedangkan bila dilihat dari jumlah pendaftar mengalami peningkatan

dibanding tahun 2012, hal ini dibuktikan bahwa keinginan masyakarat Kabupaten

Semarang untuk mendaftarkan menjadi calon transmigrasi sangat antusias.

Adapun beberapa capaian dalam urusan transmigrasi yang telah

dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

a. Telah dilaksanakan penyuluhan untuk penjaringan calon transmigrasi lokal di

5 Kecamatan di Kabupaten Semarang. Selanjutnya sebelum pemberangkatan

dilaksanakan pelatihan dan ketrampilan bagi 10 KK calon transmigrasi.

Harapannya agar para calon transmigran yang akan diberangkatkan ke lokasi

tujuan mempunyai bekal pengetahuan yang cukup mengenai daerah yang

akan di tempati;

b. Telah dilaksanakannya MoU/Kerja sama antar daerah bidang ketransmigrasian

dengan 3 provinsi 3 Kabupaten yaitu:

1) Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Sigi;

2) Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Toraja Utara;

3) Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Barito Timur.

c. Pada Tahun 2013 ini telah mengirimkan 35 KK Transmigrasi Umum Di 3 (tiga)

lokasi transmigrasi yaitu Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Sigi, Provinsi

Sulawesi Selatan Kabupaten Toraja Utara dan Provinsi Kalimantan Tengah

Kabupaten Barito Timur, dibanding dengan tahun 2012 bahwa pengiriman

ketempat tujuan transmigrasi mengalami penurunan yaitu dari 4 lokasi

menjadi 3 Lokasi;

d. Sebelum penempatan transmigrasi, terlebih dahulu dilakukan penjajagan,

survey/cek lokasi penempatan serta ada pemberian bekal transmigran berupa

bibit dan peralatan pertanian serta uang saku sedangkan di lokasi

penempatan transmigran masih mendapatkan bantuan bibit dan jaminan

hidup selama 1 (satu) tahun. Setelah penempatan transmigrasi diadakan

Page 389: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB IV | PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 372

evaluasi dan monitoring untuk mengetahui apakah hak-hak transmigran sudah

diberikan atau belum.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan:

Permasalahan yang dihadapi pada Urusan ransmigrasi, yaitu:

1) Animo dan pendaftar sangat banyak sedangkan kuota terbatas;

2) Belum adanya kepastian jadwal pemberangkatan bagi calon transmigran

dan minimnya frekuensi pemberangkatan;

3) Masih rendahnya skill bagi calon transmigran yang kebanyakan hanya

berpendidikan SD dan SLTP.

b. Solusi:

Solusi yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan Urusan Transmigrasi,

antara lain:

1) Mengadakan koordinasi secara intens ke Pemerintah Pusat Untuk

Penambahan kuota;

2) Mengadakan komunikasi dan koordinasi secara intens ke Pemerintah Pusat

Untuk kepastian jadwal pemberangkatan;

3) Mengadakan pelatihan dan pembekalan awal sebelum diberangkatkan ke

tempat tujuan.

Page 390: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 373

BAB V

TUGAS PEMBANTUAN

Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Pemerintah

Daerah dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya

kepada yang menugaskan. Pendanaan dalam rangka tugas pembantuan dilaksanakan

setelah adanya penugasan pemerintah melalui kementerian negara/lembaga kepada

Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) atas Beban APBN dan dipergunakan untuk

kegiatan yang bersifat fisik.

Dana tugas pembantuan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan di daerah

serta menciptakan keselarasan dan sinergi secara nasional antara program dan kegiatan

yang didanai dari APBN serta program dan kegiatan yang didanai dari APBD.

Tugas pembantuan merupakan cermin dari sistem prosedur penugasan

Pemerintah kepada Daerah dan Desa, penugasan dari Provinsi atau Kabupaten Kota

kepada Desa serta penugasan dari Kabupaten Kota kepada Desa, untuk

menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan

pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia agar dapat meningkatkan

efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan bagi

daerah dan desa.

Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mencakup pembagian keuangan antara

Pemerintah dan Pemerintah Daerah secara proporsional, demokratis, adil dan transparan

dengan memperhatikan potensi, kondisi dan kebutuhan daerah. Pemerintah pada

hakekatnya mengemban tiga fungsi utama, yakni fungsi distribusi, stabilitas dan alokasi.

Fungsi distribusi dan stabilitas dilaksanakan oleh Pemerintah, sedangkan fungsi alokasi

oleh Pemerintah Daerah. Dalam rangka penyelenggaraan ekonomi daerah, penyerahan,

pelimpahan dan penugasan urusan pemerintahan kepada daerah secara nyata dan

bertanggung jawab harus diikuti dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan

sumber daya nasional secara adil, termasuk perimbangan keuangan antara Pemerintah

dan Pemerintah Daerah. Sebagai daerah otonom, penyelenggaraan pemerintah dan

Page 391: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 374

pelayanan tersebut dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, partisipasi dan

akuntabilitas.

Penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibiayai oleh

APBD, sedangkan penyelenggaraan kewenangan pemerintah yang menjadi tanggung

jawab Pemerintah dibiayai APBN, baik kewenangan Pusat yang didesentrasikan kepada

Gubernur atau ditugaskan kepada Pemerintah Daerah dan/atau Desa atau sebutan

lainnya dalam rangka tugas pembantuan. Pengaturan dana Dekonsentrasi bertujuan

untuk menjamin tersedianya dana bagi pelaksana kewenangan Pemerintah yang

dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah. Dana Tugas Pembantuan untuk

menjamin tersedianya dana bagi pelaksanaan kewenangan Pemerintah yang ditugaskan

kepada daerah. Pengadministrasian dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

dilakukan melalui mekanisme APBN.

Dalam LKPJ ini selain Dana Tugas Pembantuan juga dilaporkan dana yang

berasal dari APBN untuk penanggulangan kemiskinan yaitu Dana Urusan Bersama yang

selanjutnya disingkat DUB. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor

168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk

Penanggulangan Kemiskinan, Urusan Bersama Pusat dan Daerah adalah urusan

pemerintahan di luar urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan sepenuhnya

Pemerintah, yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Selanjutnya daerah diwajibkan

mendampingi DUB dengan sumber APBD yang disebut Dana Daerah untuk Urusan

Bersama atau disingkat DDUB.

I. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008;

2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pusat dan Daerah;

Page 392: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 375

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan;

5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-010.05.5.039438/2013;

6. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-033.05.5.503005/2013;

7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-010.06.4.030148/2013;

8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-018.03.4.039100/2013;

9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-018.04.4.039042/2013;

10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-024.03.4.039435/2013;

11. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-024.05.4.030.151/2013;

12. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-026.04.4.039434/2013;

13. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-090-02.4.0394/2013;

14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor-024.04.4.030154/2013.

B. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

1. Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa;

2. Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;

3. Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura,;

4. Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik;

5. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan

Penempatan Tenaga Kerja;

6. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya;

7. Kementerian Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.

C. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan

1. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

3. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan;

4. Dinas Kesehatan;

5. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

6. Dinas Pekerjaan Umum;

7. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

8. RSU Daerah Ungaran.

Page 393: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 376

D. Program dan Kegiatan yang Diterima

1. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, dengan kegiatan

Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM) dan Peningkatan

Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

2. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan

kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pelaksanaan Penataan

Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara;

3. Bina Program Pembangunan Daerah, dengan, kegiatan Fasilitasi Penataan

Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah;

4. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, dengan kegiatan-

kegiatan:

a. Pengolahan Produksi Tanaman Serealia;

b. Pengolahan produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi;

c. Pengelolaan system Penyediaan Benih Tanaman Pangan;

d. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan;

e. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan.

5. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman

Hortikultura Berkelanjutan, dengan kegiatan-kegiatan:

a. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah

Berkelanjutan;

b. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura

Berkelanjutan;

c. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan

Tanaman Obat Berkelanjutan;

d. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura.

6. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan kegiatan Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK);

7. Program Kegiatan Penyehatan Lingkungan, dengan kegiatan Penyehatan

Lingkungan;

8. Program Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, dengan kegiatan

Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja;

9. Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri, dengan

kegiatan pengembangan sarana distribusi Perdagangan;

Page 394: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 377

10. Program Pembinaan Upaya Kesehatan, dengan kegiatan Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya

Kesehatan.

E. Sumber, Jumlah Anggaran dan Pelaksanaannya

Dana Tugas Pembantuan (TP) yang diterima Kabupaten Semarang Tahun

2013 sebesar Rp52.127.552.000,- yang berasal dari 5 (lima) Kementerian.

Sedangkan Dana Urusan Bersama (DUB) dari Kementerian Dalam Negeri sebesar

Rp19.704.174.000,00 dan dari Kementerian Pekerjaan Umum sebesar

Rp3.255.000.000,00. Dengan demikian total dana TP dan DUB sebesar

Rp52.127.552.000,00. Apabila dibandingkan dengan dana TP dan DUB yang

diterima pada Tahun 2012 sebesar Rp40.002.166.000,00, maka terjadi kenaikan

sebesar Rp12.127.386.000,00 atau 30,32%.

Tugas Pembantuan dan Dana Urusan Bersama yang diterima Tahun 2013

dilaksanakan oleh 8 SKPD melalui 10 program dan 17 kegiatan. Perkembangan TP

dan DUB yang diterima Kabupaten Semarang pada Tahun 2011 s/d 2013 seperti

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.1 Alokasi Dana Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Yang Diterima

Tahun 2011 s/d 2013

No PEMBERI

TUGAS

DINAS/INSTANSI

PELAKSANA

ANGGARAN (Rp)

2011 2012 2013

1 Kementerian Dalam Negeri

Bapermasdes 22.123.849.000 21.290.946.000 19.704.174.000

2 Kementerian Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum

- 4.805.000.000 3.255.000.000

3 Kementerian Dalam Negeri

Bappeda - - 1.000.000.000

4 Kementerian Pertanian

Dinas Pertanian, Bunhut

10.483.103.000 4.660.100.000 6.103.767.000

Dinas Peternakan dan Perikanan

6.457.000.000 - -

5 Kementerian Kelautan dan Perikanan

Dinas Peternakan dan Perikanan

425.738.000 - -

6 Kementerian Kesehatan

Dinas Kesehatan 4.950.000.000 2.277.300.000 3.522.330.000

RSUD. Ungaran - - 15.000.000.000

Page 395: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 378

No PEMBERI

TUGAS

DINAS/INSTANSI

PELAKSANA

ANGGARAN (Rp)

2011 2012 2013

7 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Sosial, Nakertrans

595.100.000 651.000.000 544.281.000

Balai Latihan Kerja 675.810.000 - -

8 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

- 317.820.000 -

9 Kementerian Perdagangan

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

11.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000

T O T A L 56.710.600.000 40.002.166.000 52.129.552.000

Sumber : Bappeda, 2013, diolah

Realisasi pelaksanaan TP dan DUB pada Tahun 2013 yang dilaksanakan

oleh 8 SKPD dapat terserap keuangan 96,55% dan realisasi fisik sebesar 98,13%.

Keterangan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168, Bab.V , Pasal 13, ayat

2, menyebut DUB yang telah ditransfer ke rekening masyarakat, kelompok

masyarakat dan/atau lembaga partsipatif masyarakat harus telah dimanfaatkan

sesuai dengan rencana selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran

bersangkutan berakhir. Hal ini menjadikan realisasi fisik untuk DUB pada akhir bulan

Desember belum terpenuhi 100% Secara lengkap realisasi beserta keluaran yang

dihasilkan dari TP dan DUB disajikan dalam tabel berikut:

Page 396: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

379

Tabel 5.2

Alokasi Dana Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Tahun 2013

No. SKPD

Pengampu Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Kinerja (Outcome/Output)

Satuan / Volume

Lokasi Realisasi

Fisik (%) Keu (%)

1 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

1. Program Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa

19.704.174.000

Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat dan Kapasitas Pemerintahan Desa / Kelurahan Dalam Memfasilitasi Proses Pengelolaan Pembangunan yang Partisipatif dan Demokratis

100,00 99,98

a. Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM)

19.704.174.000 PNPM mandiri 1 (unit) 16 (Kecamatan) 100,00 99,98

2 Dinas PekerjaanUmum

2. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

3.255.000.000 Penerapan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman dan meningkatnya jumlah kawasan yang mendapat akses pelayanan infrastruktur bidang permukiman

1.Kec.Ungaran Timur 2.Kec.Ungaran Barat 3.Kec.Ambarawa

70,00 96,20

a. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanan Penataan bangunan dan Lingkungan, pengelolaan Gedung dan Rumah Negara

3.255.000.000 Keswadayaan masyarakat B L M 32 desa / kelurahan 70,00 96,20

3 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

3. Program Bina Pembangunan Daerah

1.000.000.000 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah, tersedianya peta pertumbuhan dan masing masing daerah, kawasan dan wilayah yang mempertimbang kan kesenjangan masing masing daerah, kawasan dan wilayah sebagai dasar dalam memformulasikan dana perimbangan

1.Ds.Kemawi 2.Ds.Rejosari 3.Ds.Keseneng 4.Ds.Rembes 5.Ds.Tempuran 6.Ds.Trayu 7.Ds.Bendungan

100,00 95,57

a. Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah

1.000.000.000 Konservasi padalahan kritis 10.250 (bibit) 1.Kec.Bancak 2.Kec.Sumowono 3.Kec.Bringin 4.Kec.Pabelan

100,00 95,57

Page 397: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

380

No. SKPD

Pengampu Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Kinerja (Outcome/Output)

Satuan / Volume

Lokasi Realisasi

Fisik (%) Keu (%)

4 Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan

4. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan

2.930.267.000 Perluasan penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat yg didukung oleh sistem penanganan pasca panen dan penyediaan benih serta pengamanan produksi yang efisien utk mewujudkan produksi tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan

100,00 90,07

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka dan Umbi

666.325.000 Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Komoditas Aneka kacang dan Umbi

500 ha Kacang : Susukan, Kaliwungu, Pabelan, Tuntang, Bawen, Bringin, Bancak, Bergas, Ungaran Timur.

Umbi Ungaran Timur

100,00 94,78

b. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

1.638.480.000 Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Komoditas Serealia

9.800 (Ha) Kab. Semarang (19 Kec) 100,00 93,47

Laporan pengelolaan produksi serelia 3 (laporan) Kabupaten

c. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

104.955.000 Laporan kegiatan perbenihan 1 (Laporan) Kantor Dinas 100,00 18,22

d. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan

415.000.000 Laporan kegiatan penanganan pasca panen tanaman pangan

1 (Laporan) Kantor Dinas 100,00 92,33

Jumlah Kelompok Tani Yg Mendapatkan Bantuan Sarana Pasca Panen Tanaman Pangan

2 (Kelomp) Kab. Semarang

e. Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Tanaman Pangan

105.507.000 Rancangan program, kegiatan, dan rencana kerja tanaman pangan

1 Rancangan Kantor Kabupaten 100,00 70,06

Administrasi pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman pangan

12 bln Kantor Kabupaten

Laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan

3 laporan Kantor Kabupaten

Perangkat pengolah Data & Komunikasi 1 unit Kantor Kabupaten

5. Program Peningkatan Produk si, Produktivitas Dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan

3.173.500.000

100,00 88,43

a. Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan

755.000.000 Pengembangan Kawasan Tanaman Buah

Sekolah Lapang GAP

100 ha

2 (Kelompok)

Sumowono 100,00

89,93

Pemberdayaan Kelembagaan Usaha 1 (Lembaga) Kabupaten

Pengadaan Sarana prasarana 1 (unit) Bandungan

Page 398: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

381

No. SKPD

Pengampu Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Kinerja (Outcome/Output)

Satuan / Volume

Lokasi Realisasi

Fisik (%) Keu (%)

b. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan

785.000.000 Pengembangan Kawasan TanamanFlorikultura

10.000 (m2) Getasan 100,00 91,57

Sekolah Lapang GAP 2 (Kelompk) Sumowono

Pemberdayaan Kelembagaan Usaha 1 lembaga Kabupaten

Pengadaan Sarana prasarana pasca panen

4 unit Getasan, Sumowono, Bandungan

Sekolah Lapang GHP 1 (kelompok) Sumowono

c. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat Berkelanjutan

1.523.500.000

Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat

85 (Ha) Sayuran : Sumowono, Bandungan Ambarawa, Getasan, Bergas, Susukan, Pabelan,Banyubiru.

Temulawak: Ambarawa, Jambu Susukan, Ungaran Timur, Tengaran, Bringin, Pabelan.

100,00 87,59

Sekolah Lapang GAP 2 (Kelompok) Sumowono

Pemberdayaan Kelembagaan Usaha 1 (Lembaga) Kabupaten

PengadaanSarana prasarana pasca panen

84 (unit) Getasan, Tengaran, Jambu

d. Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Hortikultura

110.000.000 Pengelolaan laporan 12 (Laporan) Kantor Dinas 100,00 67,43

5 Dinas Kesehatan 6. Program Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak

2.253.900,000 Meningkatnyaketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yg bermutu bagi seluruh masyarakat

100,00 99,49

a. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

2.253.900.000 Jumlah Puskesmas Yang Mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan Dan Menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk Menunjang Pencapaian SPM

26 (Puskesmas) Kab Semarang 100,00 99,49

7. Program Kegiatan Penyehatan Lingkungan

1.268.430.000 Terbangunnya 3 unit (TTG) sarana air minum

Kec.Tengaran, Kec Suruh dan Pabelan

100,00 76,00

a. Penyehatan Lingkungan 1.268.430.000 100,00 76,00

6 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

8. Program Penempatan Dan Perluasan Kesempatan Kerja

544 281,000 Meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja melalui fasilitasi pelayanan penempatan tenaga kerja.

100,00 98,48

a. Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja

544.281,000 Jumlah Penganggur yang Memperoleh PekerjaanSementara;

162 orang Kab Semarang 100,00 99,98

Page 399: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

382

No. SKPD

Pengampu Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Kinerja (Outcome/Output)

Satuan / Volume

Lokasi Realisasi

Fisik (%) Keu (%)

7 Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

9. Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri

3.000.000.000 Meningkatnya Efektifitas Kebijakan Yang Menunjang Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri

Kec.Jambu dan Kec.Banyubiru 100,00 97,19

a. Pengembangan Jaringan Distribusi Perdagangan Dalam Menunjang Sistem Logistik Nasional

3.000.000.000 Jumlah Pengembangan Pasar Percontohan (Unit)

2 (pasar) Psr Bedono Kec. Jambu dan Pasra Gilang Kec. Banyubiru

100,00 97,19

8 RSUD Ungaran 10. ProgramPembinaan Upaya Kesehatan

15.000.000.000 Meningkatkan upaya kesehatan dasar,rujukan,tradisional,alternative dan komplementer,kesehatan kerja,olah raga dan Matra serta standarisasi,akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan

137 Unit RSUD Ungaran 100,00 96,28

a. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan

15.000.000.000 137 (unit) RSUD Ungaran 100,00 96,28

J U M L A H 52.129.552.000 98,13 96,55

Page 400: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

383

II. Realisasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Tahun 2013

Tabel 5.3

REALISASI FISIK DAN KEUANGAN TUGAS PEMBANTUAN DAN URUSAN BERSAMA TAHUN 2013

No Program/kegiatan/

No. DIPA

Dana (Rp) Kew

Keuangan Fisik Target Kinerja Keluaran

Lokasi/ Volume

SKPD Pengampu

Ket Rp Murni PHLN Jumlah S R S R

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10

URUSAN BERSAMA

22.959.174.000 -

22.959.174.000 100,00 99,44 94,33 95,75

1 DIPA-010.05.5.039438/2013 010.05.13 Program Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa

19.704.174.000 19.704.174.000 UB 100,00 99,98 100,00 100,00 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Semarang

1245 Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPM)

19.704.174.000 19.704.174.000 100,00 99,98 100,00 100,00 - Cakupan PNPM mandiri Pedesaan

16 Keca-matan

2 DIPA-033.05.5.503005/2013

033.05.07 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

3.255.000.000 3.255.000.000 UB 100,00 96,20 60,00 70,00 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang

2413 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara

3.255.000.000 3.255.000.000 100,00 96,20 60,00 70,00 - Keswadayaan Masyarakat

31 Sesuai PERMEN KEU No 168/PMK.07/200. BAB V Pasal 13

Ayat 2

TUGAS

PEMBANTUAN 12.901.948.000

- 29.170.378.000 100,00 94,28

100,00 100,00

1 DIPA-010.06.4.030148/2013 010.06.06 Program Bina

Pembangunan Daerah 1.000.000.000 1.000.000.000 TP 100,00 95,57 100,00 100,00 Bappeda

Kabupaten Semarang

1251 Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah

1.000.000.000 1.000.000.000 100,00 95,57 100,00 100,00 - Fasilitasi/Pembinanan/ Monev kegiatan Bidang Penataan Ruang Daerah dan lingkungan

10.250 Bibit

Page 401: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

384

No Program/kegiatan/

No. DIPA

Dana (Rp) Kew

Keuangan Fisik Target Kinerja Keluaran

Lokasi/ Volume

SKPD Pengampu

Ket Rp Murni PHLN Jumlah S R S R

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10

2 DIPA-018.03.4.039100/2013

018.03.06 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk mencapai Swasem bada dan Swasembada Berkelanjutan

2.930.267.000 2.930.267.000 TP 100,00 90,07 100,00 100,00 Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Semarang

1761 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

666.325.000 666.325.000 100,00 94,78 100,00 100,00 - Sekolah Lapangan Pengelo laan Taman Terpadu (SLPTT) Komoditas aneka kacang & Umbi

500,00 Hektar

- Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

55,00 Hektar

- Laporan Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Taman Terpadu (SLPTT) Pengembangan budidaya aneka kacang dan Umbi

1 Laporan

1762 Pengolahan Produksi Tanaman Serealia

1.638.480.000 1.638.480.000 100,00 93,47 100,00 100,00 - Sekolah Lapangan Pengelolaan Taman Terpadu (SLPTT) Komoditas serealia

9.800,00 Hektar

- Laporan Pengelolaan Produksi Serealia

3 Laporan

1763 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

104.955.000 104.955.000 100,00 18,22 100,00 100,00 - Laporan Kegiatan pembenihan

1 Laporan Keterlambatan revisi DIPA

1765 Penangnan Pasca Panen Tanaman Pangan

415.000.000 415.000.000 100,00 92,33 100,00 100,00 - Laporan Kegiatan Penanganan Pasca panen tanaman pangan

1 Laporan

- Jumlah Kelompok Tani yang mendapatkan bantuan sarana pasca panen tanaman pangan

2 Kelompok

1766 Dukungan Manjemen dan teknis lainnya Ditjen Tanaman pangan

105.507.000 105.507.000 100,00 70,06 100,00 100,00 - Rancangan program kegiatan dan rencana Kerja tanaman pangan

1 Rancangan

- Administrasi Pelaksanaan Kegiatan manajemen tanaman pangan

12 Bulan

Page 402: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

385

No Program/kegiatan/

No. DIPA

Dana (Rp) Kew

Keuangan Fisik Target Kinerja Keluaran

Lokasi/ Volume

SKPD Pengampu

Ket Rp Murni PHLN Jumlah S R S R

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10

- Laporan pelaksanaan Manjemen tanaman pangan

3 Laporan

- Perangkat pengolah data dan Komunikasi

1 unit

3 DIPA-018.04.4.039042/2013

018.04.07 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk tanaman Hortikultura Berkelanjutan

3.173.500.000 3.173.500.000 TP 100,00 88,43 100,00 100,00 Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Semarang

1769 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan mutu produk tanaman buah berkelanjutan

755.000.000 755.000.000 100,00 89,93 100,00 100,00 - Pengembangan Kawasan Tanaman Buah

100 Ha

- Sekolah Lapang GAP 2 Kelompok - Pemberdayaan

Kelembagaan Usaha 1 Lembaga

1770 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk tanaman Florikultura Berkelanjutan

785.000.000 785.000.000 100,00 91,57 100,00 100,00 - Pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura

10.000M2

- Sekolah Lapang GAP 2 Kelompok - Pemberdayaan

Kelembagaan Usaha 1 Lembaga

1771 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat Berkelanjutan

1.523.500.000 1.523.500.000 100,00 87,59 100,00 100,00 - Sekolah Lapang GAP 4 Kelompok - Pemberdayaan

Kelembagaan Usaha 1 Lembaga

- Sekolah Lapang GHP 2 Kelompok - Sarana Prasarana Pasca

Panen Sayuran dan Tanaman Obat

84 Unit

- Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran

55,00 Ha

- Pengembangan Kawasan Tanaman Obat

30,00 Ha

1774 Dukungan Manajemen Dan Teknis lainnya pada Ditjen Hortikultira

110.000.000 110.000.000 100,00 67,43 100,00 100,00 - Penataan Pengelolaan Laporan pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura

1 Laporan

- Penataan dan Pengelolaan perencanaan, keuangan

1 Dokumen

Page 403: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

386

No Program/kegiatan/

No. DIPA

Dana (Rp) Kew

Keuangan Fisik Target Kinerja Keluaran

Lokasi/ Volume

SKPD Pengampu

Ket Rp Murni PHLN Jumlah S R S R

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10

dan perlengkapan, kepegawaian kegiatan Pengembangan Hortikultura

- Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan

4 DIPA-024.03.4.039435/2013

024.03.06 Program Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak 2.253.900.000 2.253.900.000 TP 100,00 99,49 100,00 100,00 Dinas Kesehatan

Kabupaten Semarang

2093 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

2.253.900.000 2.253.900.000 100,00

99,49

100,00 100,00 - Bantuan Operasional Kesehatan

26 Puskes-mas

5 DIPA-024.05.4.030.151/2013

024.05.08 Program Kegiatan

Penyehatan Lingkungan 1.268.430.000 1.268.430.000 TP 100,00 76,00 100,00 100,00 Dinas Kesehatan

Kabupaten Semarang

Penyehatan Lingkungan 1.268.430.000 1.268.430.000 100,00 76,00 100,00 100,00 - Terbangunnya 3 unit (TTG)sarana air minum (artetis)

Kec.Tengaran.Kec.Pabelan.

Kec.Suruh

- Terehabilitasnya 100 unit sumur di 3 kecamatan:

Kec.Tengaran 30 unit.

Kec.Suruh 40 unit.

Kec.Pabelan 30 unit

6 DIPA-026.04.4.039434/2013

026.04.07 Program Penempatan dan

Perluasan Tenaga Kerja 544.281.000 544.281.000 TP 100,00 98,48 100,00 100,00 Dinas Sosial,

Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Semarang

2175 Pengembangan dan

PeningkatanPerluasan Kesempatan Kerja

544.281.000 544.281.000 100,00 98,48 100,00 100,00 - Padat karya Infrastruktur 162 Orang

- Layanan Perkantoran 6 Bulan Layanan

7 DIPA/090-02.4.0394//2013

[090.02.09] [090.02.09] Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri

3.000.000.000 0 3.000.000.000 TP 100,00 97,19 100,00 100,00 Meningkatnya Efektifitas Kebijakan Yang Menunjang Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri

2 (Pasar) Kecamatan Jambu dan Kecamatan Banyubiru

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan -

Page 404: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

387

No Program/kegiatan/

No. DIPA

Dana (Rp) Kew

Keuangan Fisik Target Kinerja Keluaran

Lokasi/ Volume

SKPD Pengampu

Ket Rp Murni PHLN Jumlah S R S R

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10

2601 Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan

3.000.000.000 0 3.000.000.000 100,00 97,19 100,00 100,00 Kabupaten Semarang.

8 DIPA-024.04.4.030154/2013

[024.04.07] [024.04.07] Program Pembinaan Upaya Kesehatan

15.000.000.000 0 15.000.000.000 TP 100,00 96,28 100,00 100,00 Meningkatkan Upaya Kesehatan Dasar,Rujukan,Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kesehatan Kerja,Olah raga dan Matra, Serta standarisasi, Akreditasi dan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

137 (unit) RSUD Ungaran - Kabupaten Semarang.

2094 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan

15.000.000.000 0 15.000.000.000 100,00 96,28 100,00 100,00

52.129.552.000 100,00 96,55 97,50 98,13

Page 405: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB V | TUGAS PEMBANTUAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 388

III. Permasalahan dan Solusi.

Setelah tiga tahun berjalan menerima alokasi dana tugas pembantuan,

membuat SKPD pelaksana mempunyai pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran

dalam melaksanakan tugas pembantuan yang diterimanya. Hal ini menjadikan

permasalahan terkait tugas pembantuan menjadi semakin berkurang.

Apabila dilihat dari penyerapan dana dan realisasi fisik secara keseluruhan

Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan dan Dana Urusan Bersama Tahun 2013

dapat dikatakan cukup baik, namun demikian beberapa kegiatan masih terjadi

permasalahan dalam pelaksanaannya, antara lain:

A. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan kinerja

kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Penataan

Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara dan target

kinerja keluaran Keswadayaan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan

Umum terdapat permasalahan terkait keterlambatan turunnya petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis naskah kesepakatan Pemerintah Daerah dengan

pusat dan kesiapan dana pendamping Urusan Bersama. Saran tindak lanjut

perlunya koordinasi dengan Pemerintah pusat terkait dengan petunjuk pelaksanaan

dan petunjuk teknis dan naskah kesepakatan untuk pengalokasian dana

pendamping.

B. Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri dengan

kinerja kegiatanPembangunan Pusat Distribusi Perdagangan dan target kinerja

keluaran Meningkatnya Efektifitas Kebijakan yang Menunjang Pengembangan dan

Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri, yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi

UMKM, Perindustrian dan Perdagangan terdapat permasalahan keterlambatan

dalam proses lelang terkait dengan unit Pelayanan lelang untuk tugas pembantuan.

Saran tindak lanjut mengusahakan dan koordinasi dalam proses lelang kepihak unit

pelayanan lelang.

Page 406: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 389

BAB VI

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan sebagaimana yang diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 meliputi kerjasama antar daerah, kerjasama

daerah dengan pihak ketiga, koordinasi dengan instansi vertikal di daerah, pembinaan

batas wilayah, pencegahan dan penanggulangan bencana, pengelolaan kawasan khusus

yang menjadi kewenangan daerah, penyelenggaraan keamanan dan ketertiban umum,

serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya yang dilaksanakan oleh daerah.

Adapun penyelenggaraan tugas umum pemerintahan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang selama Tahun 2013 dapat dilaporkan sebagai

berikut:

I. KERJASAMA ANTAR DAERAH

A. Kebijakan dan Kegiatan

Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, diamanatkan mengenai tujuan dasar dalam pemberian

Otonomi Daerah, yaitu:

demokratisasi kehidupan berpemerintahan dan bermasyarakat,

peningkatan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, dan

pemerataan pembangunan.

Desentralisasi kewenangan yang diserahkan dari Pemerintah Pusat kepada

Pemerintahan Daerah tersebut, adalah dalam upaya memberikan wewenang dan

tanggungjawab masing-masing Daerah dalam mengelola potensi yang dimilikinya.

Salah satu hal yang tidak dapat terlepas dalam upaya pengelolaan potensi yang ada

tersebut, yakni bagaimana Daerah memberikan suatu kemudahan kepada pihak lain

untuk ikut ambil bagian dalam mengelola potensi yang dimilikinya. Proses inilah

yang selanjutnya menjadi pijakan awal dalam proses kerjasama daerah.

Jika merunut arti penting kerjasama daerah, bahwa kerjasama daerah

merupakan instrument yang dapat dipakai dalam mengatasi berbagai keterbatasan

dan kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan

Page 407: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 390

pembangunan di daerah. Kerjasama daerah dinilai memiliki peran yang strategis

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses mensejahterakan

masyarakat. Adapun sebagai implementasinya, Pemerintah Daerah dapat

bekerjasama dengan Pemerintah Daerah lain atau bekerjasama dengan Pihak Ketiga

yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi, efektivitas, sinergi dan saling

menguntungkan.

Selaras dengan hal tersebut, bahwasejak disahkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Kerjasama Daerah dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama

Daerah sebagai turunannya, saat ini pelaksanaan kerjasama antar daerah maupun

kerjasama dengan pihak ketiga relatif telah menjadi bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Hal ini dikarenakan telah

terbangunnya kesadaran bahwa dalam melaksanakan pembangunan di daerah,

Pemerintah Daerah dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti: keterbatasan

sumber daya alam, keterbatasan SDM aparatur, minimnya APBD, minimnya

penguasaan teknologi, dan lain sebagainya. Kondisi demikian menuntut aparatur

daerah untuk melaksanakan kerjasama dengan pemerintah daerah lain atau dengan

pihak ketiga yang didasarkan atas persamaan kepentingan dan kesetaraan

kedudukan.

Menyikapi peran strategis tersebut, saat ini Pemerintah Kabupaten Semarang

telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Kerjasama Daerah,

dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Semarang No 8 Tahun 2012 Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Perda Kabupaten Semarang Nomor 13 Tahun 2010 Tentang

Kerjasama Daerah, dimana untuk ruang lingkup yang dapat dikerjasamakan

mencakup 2 hal pokok, yaitu:

Seluruh urusan pemerintahan yang telah menjadi kewenangan daerah dan dapat

berupa penyediaan pelayanan publik; dan

Aset dan atau potensi yang dimiliki daerah mulai dari penyiapan perencanaan

kebijakan pembangunan, pengaturan maupun penyediaan infrastruktur dan

pelayanan umum.

Page 408: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 391

Adapun sebagai subjek dalam proses penyelenggaraan kerjasama daerah

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah tersebut, mencakup:

Kerjasama Antar Daerah;

Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga;

Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Luar Negeri;

Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Desa.

Mencermati beberapa hal tersebut diatas, tampak bahwa koridor yang

diberikan oleh Peraturan Daerah cukup luas, sehingga pihak-pihak yang

berkeinginan untuk ikut andil bagian dalam proses pembangunan di Kabupaten

Semarang, dapat mengusulkan maupun mengajukan mengenai tawaran kerjasama

tersebut kepada Pemerintah Daerah.

B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Dalam kurun waktu Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Semarang telah

mengimplementasikan kerjasama dengan Daerah lain, baik berupakerjasama baru

maupunpenjabaran teknis dari Kesepakatan Bersama yang telah dijalin diTahun

2012.

Setidaknya telah terwujud 2 kerjasama antar daerah di Tahun 2013, yaitu

dibidang: Pemanfaatan air bersih dengan Kota Semarang serta kerjasama dengan

kabupaten/kota perbatasan terkait dengan perlindungan khusus terhadap anak.

Adapun secara terperinci, dapat kami laporkan dalam Tabel 6.1 dibawah ini.

Tabel 6.1 Data Kerjasama Antar Daerah Tahun 2013

No Nomor dan Tanggal

Kerjasama Uraian Pihak Yang Bekerja Sama

Bentuk Kerjasama

Waktu

1. 415.4/05/KJS/2013

019.6/76

17 April 2013

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dan Pemerintah Kota Semarang tentang Kerjasama Pemanfaatan Air Bersih

Pemkab. Semarang Pemerintah Kota Semarang

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

Page 409: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 392

No Nomor dan Tanggal

Kerjasama Uraian Pihak Yang Bekerja Sama

Bentuk Kerjasama

Waktu

2. 415.4/01047/2013

463/1036/2013

401/680/2013

463/1992/204

019.6/3858/2013

476/1806/2013

476/1603/27/2013

463/1537.1/16/2013

463/072/2013

6 November 2013

Perjanjian Kerjasama Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Semarang, Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Kendal, Kepala Kantor Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Demak, Kepala Badan pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana, dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Semarang, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Grobogan, Kepala Badan pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Boyolali, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Magelang, Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Temanggung tentang Perlindungan Khusus Terhadap Anak

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Kendal

Kepala Kantor Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Demak

KepalaBadan pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana, dan ketahanan Pangan Kota Salatiga

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, perempuan dan Keluarga Berencana Kota Semarang

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Grobogan

Kepala Badan pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Boyolali

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Magelang

Kepala Badan Keluarga Berencana dan pemberdayaan Perempuan Kab. Temanggung

Perjanjian Kerjasama

3 Tahun

Sumber: Bag. Tata Pemerintahan, SETDA Kab. Semarang, 2013

C. Permasalahan dan Solusi

Bahwa dalam pelaksanaan kerjasama antar daerah, terkadang terdapat

permasalahan-permasalahan yang muncul yang dapat menghambat implementasi

kerjasama, yaitu antara lain:

1. Belum sinkronnya perencanaan dan pembiayaan implementasi kerjasama yang

akan dijalin;

Page 410: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 393

2. Masih belum optimalnya peran Sekretariat Bersama/Badan Kerjasama Antar

Daerah (BKAD) khususnya dalam menjebatani permasalahan kerjasama antar

daerah;

3. Adanya perubahan kebijakan daerah, yang secara tidak langsung mempengaruhi

kerjasama yang telah terjalin.

Selama Tahun 2013 permasalahan yang timbul belum ada penyelesaiannya.

Oleh karena itu ditahun yang akan datang untuk mengatasi permasalahan perlu

dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Perencanaan yang terkoordinasi secara matang, khususnya dalam peletakan

dasar kerjasama baik didalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM)

maupun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) masing-masing daerah;

2. Penguatan peran Sekretariat Bersama/Badan Kerjasama Antar Daerah, sehingga

dapat menjadi media dalam menjembatani permasalahan kerjasama antar

daerah;

3. Perlunya koordinasi dan komunikasi antar daerah, sehingga implementasi

kerjasama dapat dikawal dengan baik;

4. Perlunya keterlibatan dan peran aktif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk

menjembatani permasalahan kerjasama antar daerah. Hal ini terutama dengan

memperhatikan amanat peraturan perundang-undangan, dimana memberikan

kewenangan penuh kepada Gubernur untuk menyelesaikan

permasalahan/perselisihan kerjasama antar daerah dalam satu wilayah provinsi.

II. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

A. Kebijakan dan Kegiatan

Seiring dengan implementasi kerjasama antar daerah, Pemerintah daerah

juga membuka peluang seluas-luasnya kepada Pihak Ketiga untuk turut andil bagian

dalam proses pembangunan di Kabupaten Semarang melalui media kerjasama

daerah. Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk mendorong kemitraan dan peran

serta masyarakat dan pelaku ekonomi secara produktif, dalam menggali dan

Page 411: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 394

mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah dan potensi daerah lainnya, guna

mendukung pelaksanaan otonomi daerah.

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kerjasama dengan Pihak

Ketiga antara lain:

1. Efisiensi anggaran daerah;

2. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

4. Mewujudkan kebersamaan dalam memecahkan dan mengatasi persoalan daerah;

5. Meningkatkan pendapatan asli daerah; serta

6. Mengoptimalkan potensi daerah.

Sebagai dasar pelaksanaan kerjasama dengan Pihak Ketiga, Pemerintah

Daerah berpegangan pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah, serta

Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Kerjasama

Daerah. Selain itu, khusus untuk proses kerjasama yang menyangkut pemanfaatan

aset daerah, juga tidak dapat lepas dari tata aturan terkait, yaitu Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

maupun turunannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Mencermati cukup kompleknya peraturan perundang-undangan yang ada,

memang diakui cukup mempengaruhi terhadap proses kerjasama yang akan dijalin.

Untuk itu, Pemerintah Daerah diharapkan mampu mengelola dan mensinergikannya,

sehingga tujuan utama yang ingin diwujudkan oleh kedua belah pihak dapat

diwujudkan secara optimal, tanpa ada pihak lain yang merasa dirugikan.

Suatu harapan besar yang didambakan oleh Pemerintah Daerah, bahwa

tanggungjawab pelaksanaan pembangunan yang ada didaerah bukan saja dipikul

sendiri oleh Pemerintah Daerah, namun juga perlu adanya keterpaduan dan

kerjasama oleh semua pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta. Mengingat,

hasil yang optimal bukan saja dinilai dari seberapa besar input yang diberikan oleh

Page 412: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 395

Pemerintah Daerah, namun bagaimana mengelola dan memadukan keikutsertaan

semua pihak dalam proses pembangunan di daerah.

B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Mendasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah, disebutkan bahwa pengertian Pihak Ketiga

mencakup: Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen atau sebutan lain,

perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha

Milik Daerah, Koperasi, Yayasan, dan lembaga di dalam negeri lainnya yang

berbadan hukum. Dengan luasnya cakupan definisi yang ada, maka pemahaman

Pihak Ketiga tidak saja dari Pihak Swasta/Badan Usaha saja, namun juga pihak-

pihak seperti Kementerian/Lembaga Non Kemnterian, BUMN, BUMD, Koperasi dan

Yayasan.

Dalam kurun waktu Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Semarang

setidaknya telah mewujudkan beberapa kerjasama dengan Pihak Ketiga. Adapun

secara terperinci, dapat kami laporkan dalam Tabel 6.2 dibawah ini.

Tabel 6.2 Data Kerjasama dengan Pihak Ketiga Tahun 2013

No Nomor dan Tgl

Kerjasama Uraian

Pihak Yang

Bekerja Sama

Bentuk

Kerjasama Waktu

1. 415.4/01/KJS/2013

5 Februari 2013

Kerangka Acuan Kerjasama antara Reserch Triangle Institute International dengan Pemerintah Kabupaten Semarang tentang Penyelenggaraan Bantuan Teknis USAID Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Layanan dan Manajemen Pendidikan Serta Koordinasi Antar Institusi Pendidikan

Pemkab. Semarang

USAID Prioritas

Kerangka Acuan

Kerjasama

s/d 30 April 2017

2. 415.4/02/KJS/2013

TEL.003/HK.000/DTTT-FE200000 /2013

13 Februari 2013

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan PT. Telekomunikasi Indoensia, Tbk Wilayah Jawa Tengah (Salatiga) tentangKerjasama Peningkatan Dan Perluasan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kabupaten Semarang Melalui Program Indonesia Wifi

Pemkab. Semarang

PT. Telkom Wilayah Jateng (Salatiga)

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

Page 413: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 396

No Nomor dan Tgl

Kerjasama Uraian

Pihak Yang

Bekerja Sama

Bentuk

Kerjasama Waktu

3. 04/Pim.DPRD/2013

415.4/03/KJS/2013

28 Februari 2013

Nota Kesepakatan antara Bupati Semarang dengan DPRD Kabupaten Semarang tentang Program Legislasi Daerah Kabupaten Semarang TA 2013

Pemkab. Semarang

DPRD Kab. Semarang

Nota Kesepakatan

-

4. 2721

415.4/04/KJS/2013

4 April 2013

Kesepakatan Bersama antara Universitas Negeri Semarang dengan Pemerintah Kabupaten Semarang tentangPelaksanaan TriDharma Pergruan Tinggi Di Kabupaten Semarang

Pemkab. Semarang

Universitas Negeri Semarang

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

5. 415.4/06/KJS/2013

Ln.06.0/R/HM.01/1597/2013

10 Mei 2013

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang tentang Kerjasama Pengembangan Kabupaten Semarang

Pemkab. Semarang

IAIN Walisongo Semarang

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

6. HK.06.01/A.II.3/495/2013

415.4/07/KJS/2013

10 Mei 2013

Kesepakatan Bersama antara Politeknik Kesehatan Semarang dengan Pemerintah Kabupaten Semarang tentangPelaksanaan TriDharma Perguruan Tinggi Di Kabupaten Semarang

Pemkab. Semarang

Poltekes Semarang

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

7. 044/MOU/YDSM/V/2013

415.4/08/KJS/2013

15 Mei 2013

Kesepakatan Bersama antara Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Yayasan Damandiri) dengan Pemerintah kabupaten Semarang tentang Pos Pemberdayaan keluarga Sebagai Ujung Tombak Pengentasan kemiskinan dan Pencapaian Tujuan Milenium Development Goals

Pemkab. Semarang

Yayasan Damandiri

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

8. PR.01.03-Ca/224A

415.4/09/KJS/2013

22 Mei 2013

Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pengembangan Air Minum Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umumdengan Pemerintah kabupaten Semarang tentangPelaksanaan Kegiatan Paket Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Hibah Insentif Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013

Pemkab. Semarang

Direktorat Pengembangan Air Minum Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum

Perjanjian Kerjasama

s/d 31 Desember 2013

9. 415.4/10/KJS/2013

892/UNIMUS/KS/2013

14 Juni 2013

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Universitas Muhammadiyah Semarang tentangPelaksanaan TriDharma Perguruan Tinggi Di Kabupaten Semarang

Pemkab. Semarang

Universitas Muhammadiyah Semarang

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

Page 414: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 397

No Nomor dan Tgl

Kerjasama Uraian

Pihak Yang

Bekerja Sama

Bentuk

Kerjasama Waktu

10. 415.4/11/KJS/2013

33221.121

14 Juni 2013

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang tentang Penyediaan Data dan Informasi

Pemkab. Semarang

BPS Kab. Semarang

Kesepakatan Bersama

(MoU)

1 Tahun

11. 415.4/12/KJS/2013

1 Juli 2013

Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dengan Pemerintah kabupaten Semarang tentangProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Tahun Anggaran 2013

Pemkab. Semarang

Dirjen Cipta Karya Kementerian PU

Perjanjian Kerjasama

s/d 31 Desember 2013

12. 690/1383

690/170.1/X/2013

28 Oktober 2013

Perjanjian Kerjasama antara PDAM Kabupaten Semarang dengan PDAM Kota Semarang tentang Pemanfaatan Air Bersih

PDAM Kab. Semarang

PDAM Kota Semarang

Perjanjian Kerjasama

25 Tahun

13. 415.4/14/KJS/2013

3 Desember 2013

Nota Kesepakatan antara Bupati Semarang dengan DPRD Kabupaten Semarang tentang Program Legislasi Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2014

Pemkab. Semarang

DPRD Kab. Semarang

Nota Kesepakatan

-

14. 415.4/15/KJS/2013

5727/UN37.1.1/DN/2013

9 Desember 2013

Perjanjian Kerjasama antara Panitia Seleksi Calon Direktur PDAM Kabupaten Semarang dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang tentang Seleksi Calon Diektur PDAM Kab. Semarang Tahun 2013

Pemkab. Semarang

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Perjanjian Kerjasama

-

Sumber: Bag. Tata Pemerintahan, SETDA Kab. Semarang, 2013

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam implementasi kerjasama dengan Pihak Ketiga, diakui memang cukup

rumit khususnya terkait dengan proses/tahapan yang harus dilalui, terlebih jika

kerjasama yang dilakukan terkait dengan aset Pemerintah Daerah.

Beberapa permasalahan yang sering dihadapi dalam proses kerjasama

dengan Pihak Ketiga, antara lain:

1. Masih tumpang tindihnya tata aturan pusat terkait dengan kerjasama yang

menggunakan aset daerah;

2. Masih lemahnya proses sanksi terhadap pelanggaran kerjasama;

Page 415: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 398

3. Masih lemahnya fungsi pengawasan terhadap implementasi kerjasama;

4. Kompleksnya mekanisme kerjasama dengan Pihak Ketiga.

Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain:

1. Mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait aturan kerjasama

yang menggunakan aset daerah;

2. Terkait dengan masih lemahnya proses sanksi, disikapi oleh Pemerintah Daerah

sejak awal penyusunan naskah kerjasama, khususnya terkait dengan

pencermatan Hak dan Kewajiban serta penuangan diktum Sanksi atas

pelanggaran kerjasama;

3. Terkait dengan masih lemahnya fungsi pengawasan kerjasama, disebabkan

karena minimnya personil yang ditugaskan melakukan proses pengawasan

implementasi kerjasama. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka proses

pengawasan diwujudkan dengan melekatkan fungsi pengawasan pelaksanaan

kerjasama pada tugas Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Kabupaten

Semarang;

4. Terkait dengan kompleksnya mekanisme kerjasama dengan Pihak Ketiga disikapi

melalui proses penyederhanaan prosedur dan mekanisme, sehingga Pihak Ketiga

tidak ragu-ragu lagi untuk berinvestasi/bekerjasama dengan Pemerintah Daerah.

III. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

Paradigma Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah tidak lagi menempatkan Bupati/Walikota sebagai Kepala Wilayah, dimana hal

ini berbeda dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan

Daerah yang menempatkan Bupati/Walikota sebagai Kepala Daerah sekaligus juga

sebagai Kepala Wilayah. Disisi lain Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008,

menegaskan bahwa tidak semua kewenangan diserahkan kepada Daerah namun

terdapat beberapa kewenangan yang tidak diserahkan kepada Daerah sehingga masih

ditangani oleh Pemerintah. Sehingga untuk mencapai hasilguna dan dayaguna

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang optimal, maka diperlukan langkah

sinergis antara Pemerintah Daerah dengan perangkat Pemerintah yang ada di Daerah.

Page 416: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 399

Untuk melaksanakan kewenangan yang tidak diserahkan kepada daerah maka

di daerah masih terdapat Instansi Vertikal,di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Semarang terdapat berbagai instansi vertikal: Kepolisian Resort Semarang, Komando

Distrik Militer 0714, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Badan Pertanahan Nasional,

Badan Pusat Statistik dan Kantor Departemen Agama. Mengingat bahwa masing-

masing instansi vertikal tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda, maka

selalu dilakukan koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan instansi vertikal

sehingga terdapat keselarasan, keserasian dan keterpaduan.

Koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Instansi Vertikal

dilakukan melalui berbagai rapat koordinasi yang dilaksanakan secara berkala maupun

insidentil. Pada rapat tersebut instansi vertikal menyampaikan permasalahan-

permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dan

disamping itu instansi vertikal juga memberikan tanggapan terhadap permasalahan

yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Semarang terkait dengan tugas dan fungsinya.

Koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Polres, Kodim,

Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, dilakukan melalui Forum Musyawarah yang

berbentuk Tim Kerja yaitu Tim Analis Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

yang dahulu bernama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMPINDA).Sebagai

Tim Kerja, forum tersebut melaksanakan pertemuan minimal 1 (satu) bulan sekali atau

disesuaikan dengan kebutuhan, dimanamateri yang dibahas terkait dengan review

pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan yang sudah dilaksanakan serta penanganan

kolektif kolegial permasalahan pemerintahan di Kabupaten Semarang.

IV. PEMBINAAN BATAS WILAYAH

A. Kebijakan dan Kegiatan

Pasca diberlakukannya Otonomi Daerah, penegasan batas wilayah menjadi hal

strategis yang perlu dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, mengingat melalui

kegiatan tersebut akan jelas batasan wilayah dan rentang kewenangan yang dimiliki

oleh Daerah. Layaknya sebuah keluarga yang berbatasan dengan tetangganya,

maka otonomi pengelolaan sebuah daerah akan menjadi optimal ketika telah

terwujud kejelasan batas wilayahnya. Hal ini selaras dengan Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa Daerah Otonomi

Page 417: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 400

adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang

berwenang mengatur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Disamping itu, dengan adanya Otonomi Daerah tersebut, maka daerah

mempunyai wewenang yang relatif lebih luas dalam pengelolaan sumberdaya alam

dan pelestarian lingkngan yang berada di wilayahnya. Mengingat tingginya nilai

suatu wilayah bagi suatu Pemerintah Daerah tersebut, maka nilai tata batas

wilayahpun menjadi sangat penting dan krusial, tidak hanya bagi daerah yang

bersangkutan tapi juga bagi daerah-daerah yang berbatasan. Oleh sebab itu

penetapan dan penegasan batas daerahpun menjadi suatu aktivitas yang penting

dan bernilai strategis.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Dalam

Negeri telah menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012

tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah yang merupakan penyempurnaan dari

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006, dimana didalamnya lebih

menekankan mengenai esensi penegasan batas daerah yang berkaitan langsung

dengan aspek kewenangan dalam pengelolaan suatu daerah. Mengingat dengan

adanya batas daerah yang tegas baik di atas peta maupun di lapangan, akan

dipergunakan sebagai acuan untuk perencanaan pembangunan yang terpadu bagi

masing-masing daerah. Disamping itu dengan adanya kewenangan daerah

mengatur wilayahnya sendiri, maka ketegasan tentang keberadaan suatu daerah

menjadi sangat penting.

B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Kabupaten Semarang memiliki 8 segmen perbatasan dengan kabupaten/kota

tetangga, yaitu yang mencakup: Kabupaten Kendal, Kabupaten Temanggung,

Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak,

Kota Semarang, dan Kota Salatiga. Secara implementasi, kegiatan penegasan di

Kabupaten Semarang telah selesai dilaksanakan di 8 segmen batas, yang mencakup

kegiatan: penelitian dokumen, pelacakan batas, pemasangan pilar batas,

pengukuran koordinat dan pembuatan buku laporan/peta batas. Adapun untuk

output akhirnya adalah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang

Batas Daerah.

Page 418: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 401

Sebagai gambaran sampai dengan Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten

Semarang telah berhasil menyelesaikan 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri, yaitu

dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Tabel 6.3 dibawah ini.

Tabel 6.3 Data Penyelesaian Permendagri Batas Daerah Kabupaten Semarang

No Kegiatan Penegasan

Batas Daerah

Perkembangan

Pelaksanaan Kegiatan Keterangan

1. Kab. Semarang – Kab. Kendal

Telah terbit Permendagri Permendagri No. 43 Tahun 2007

2. Kab. Semarang – Kab. Magelang

Telah terbit Permendagri Permendagri No. 41 Tahun 2008

3. Kab. Semarang – Kab.

Grobogan

Telah terbit Permendagri Permendagri No. 5

Tahun 2009

4. Kab. Semarang – Kab. Demak

Telah terbit Permendagri Permendagri No. 67 Tahun 2009

5. Kab. Semarang – Kab. Temanggung

Telah terbit Permendagri Permendagri No. 5 Tahun 2010

6. Kab. Semarang – Kota

Salatiga

Telah terbit Permendagri Permendagri No. 24

Tahun 2012

7. Kab. Semarang – Kab. Boyolali

Kegiatan sudah dilaksanakan;

Sudah dilaksanakan verifikasi lapangan

Sedang dalam proses Penerbitan Permendagri

8. Kab. Semarang – Kota Semarang

Keg. sudah dilaksanakan;

Sudah dilaksanakanverifikasi lapangan

Masih adanya permasalahan segmen

batas (diwilayah Hutan Penggaron)

Dalam proses fasilitasi Pemprov. Jateng untuk

penyelesaiannya.

Sumber: Bagian Tata Pemerintahan, Setda Kabupaten Semarang, 20123

Khusus untuk penegasan batas wilayah dengan Kota Semarang, masih

membutuhkan waktu untuk sampai dengan penerbitan Peraturan Menteri Dalam

Negeri-nya, mengingat saat ini masih ada sengketa batas di Hutan Penggaron, serta

prosesnya sedang dalam fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Namun untuk

segmen batas dengan Kabupaten Boyolali sudah tidak ada permasalahan, sehingga

tinggal menunggu penerbitan Permendagrinya oleh Kementerian Dalam Negeri.

Page 419: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 402

C. Permasalahan dan Solusi

Secara umum untuk pelaksanaan penegasan batas daerah dapat terlaksana

dengan lancar, hanya saja masih terdapat 1 (satu) segmen batas dengan Kota

Semarang yang belum memperoleh titik temu, yaitu permasalahan batas di wilayah

Hutan Penggaron. Permasalahan tersebut timbul karena adanya perbedaan

penggunaan Peta Dasar yang digunakan. Jika mengacu pada Peta Perhutani maka

Pemerintah Kabupaten Semarang dimungkinkan akanterkurangi luasan lahannya,

namun jika menggunakan Peta Rupa Bumi (RBI) maka luasan lahan tidak ada

perubahan.

Guna mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang

maupun Pemerintah Kota Semarang telah menyerahkan proses penyelesaiannya ke

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mengingat hal tersebut sesuai dengan amanat

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penegasan Batas Daerah, Pasal 25 ayat (2) yang menyebutkan: “Penyelesaian

perselisihan batas daerah antar Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi dilakukan oleh

Gubernur”.

V. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

A. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangannya

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Semarang jenis bencana dan frekuensi bencana yang terjadi di Kabupaten

Semarang pada Tahun 2012 dan 2013 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 6.4 Frekuensi Bencana Tahun 2012-2013

NO JENIS BENCANA FREKUENSI

2012 2013

1. KEBAKARAN 36 kali 53 kali

2. BANJIR 13 kali 5 kali

3. TANAH LONGSOR 40 kali 58 kali

4. ANGIN RIBUT 24 kali 11 kali

5. JALAN AMBLAS 1 kali 7 kali

Sumber: BPBD Kab. Semarang, 2013

Page 420: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 403

B. Status Bencana

Selama Tahun 2013 kejadian bencana mengalami peningkatan dikarenakan

iklim/kondisi cuaca yang sangat ekstrim, kecuali kejadian kebakaran yang

mengalami angka penurunan dibandingkan Tahun sebelumnya. Namun demikian

status bencana yang terjadi masih tergolong sedang dan bersifat lokal.

C. Sumber dan Jumlah Anggaran

Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana, pada Tahun 2013

melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah dianggarkan

sejumlah program dan kegiatan dengan dana yang berasal dari APBD Kabupaten,

yaitu:

1. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, melalui

kegiatan-kegiatan:

a. Penyusunan norma, standar, pedoman dan manual pencegahan bahaya

kebakaran dengan anggaran Rp55.000.000,00. Melalui kegiatan ini hasil

yang diharapkan adalah tersedianya buku manual pencegahan bahaya

kebakaran di 235 desa/kelurahan;

b. Pendidikan dan Pelatihan pertolongan serta pencegahan kebakaran dengan

anggaran Rp90.271.000,00. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan kesiagaan Aparatur Pemadam Kebakaran

Kabupaten Semarang, Petugas K3 Perusahaan dan Masyarakat dalam

melakukan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran;

c. Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakarandengan

anggaran Rp683.700.000,00. Kegiatan digunakan untuk pemeliharaan 4

Unit Mobil DAMKAR, 1 Mobil Tangki Supplay Air, 8 buah titik Hydrant baru,

Rehab Rumah Eks Kawedanan Tengaran untuk Posko Pemadam Kebakaran

di Kecamatan Tengaran;

d. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam dengan

anggaran Rp900.000.000,00. Kegiatan ini digunakan untuk pemetaan

daerah rawan bencana (longsor, banjir, kebakaran permukiman, kebakaran

hutan, cuaca ekstrim, angin puting beliung, kekeringan dan gunung meletus)

di 19 kecamatan.

Page 421: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 404

2. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam, melalui

kegiatan-kegiatan:

a. Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman korban

bencana alam sebesar Rp271.931.000,00 Kegiatan ini bertujuan untuk

menyediakan sarana dan prasanara/peralatan pertolongan bencana alam

(perahu karet, alat selam, dan peralatan vertical rescuelainnya);

b. Pengadaan Logistik dan obat-obatan bagi penduduk ditempat penampungan

sementara sebesar Rp88.000.000,00 kegiatan ini bertujuan untuk

menyediakan bahan logistik bantuan kepada korban bencana alam di 235

desa/kelurahan;

c. Bintek dan Pelatihan SAR sejumlah Rp35.159.000,00 bertujuan untuk

melakukan perekrutan dan kaderisasi serta peningkatan Mutu dan SDM

Relawan Penanggulangan Bencana;

d. Posko Siaga dan Penanganan Darurat Bencana sebesar Rp80.000.000,00

bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan Relawan Penanggulangan

Bencana guna melakukan penanganan korban bencana, evakuasi dan

pemulihan sarana dan prasarana vital untuk aktifitas masyarakat;

e. Fasilitasi dan Koordinasi Tim Reaksi Cepat Penanganan Bencana sebesar

Rp81.500.000,00 bertujuan untuk memberikan fasilitasi kepada Tim

Penanggulangan Bencana/Tim Kaji bencana dan TRC BPBD Kabupaten

Semarang dalam melakukan upaya Asessment Bencana;

f. Pemeliharaan dan perawatan peralatan bencana sebesar Rp3.000.000,00

bertujuan untuk melakukan perawatan peralatan bencana agar dapat siap

pakai apabila dipakai pada saat darurat bencana.

3. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Pasca Bencana,

melalui kegiatan:

a. Pelatihan Teknis DALA Rp25.000.000,00, merupakan Kegiatan yang

bertujuan untuk memberikan pelatihan teknis tentang tata cara analisis

kerusakan dan kerugian berupa data penghitungan kerusakan dan kerugian

yang diakibatkan bencana bagi aparatur penanggulangan bencana di 19

kecamatan;

b. Pelatihan Teknis PDNA Rp16.008.000,00merupakan kegiatan yang bertujuan

untuk memberikan pelatihan teknis tentang tata cara melakukan identifikasi

Page 422: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 405

kebutuhan sosial dan pemulihan kemanusiaan akibat bencana bagi aparatur

penanggulangan bencana di 19 kecamatan;

c. Fasilitasi dan Koordinasi penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana Rp22.000.000,00 berupa kegiatan peninjauan dan pemantauan

pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam serta

penyusunan/pencetakan buku laporan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca benca di kabupaten Semarang;

d. fasilitasi dan koordinasi penanggulangan kerusakan infrastruktur pasca

bencana Rp44.000.000,00 merupakan kegiatan yang ditujukan kepada

Masyarakat dan Aparatur Penanggulangan Kebencanaan di 19 kecamatan

berupa sosialisasi penanggulangan kerusakan infrastruktur pasca bencana,

dan penyusunan buku laporan kegiatan penanggulangan kerusakan

infrastruktur pasca bencana di Kabupaten Semarang;

e. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan sebesar Rp10.000.000,00berupa

kegiatan peninjauan dan pemantauan pelaksanaan pekerjaan

penanggulangan bencana yang bersumber dari anggaran Dana Tidak

Terduga.

D. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana

1. Sebelum terjadi bencana (Pra Bencana):

a. Memberikan bimbingan teknis, dan sosialisasi penanggulangan bencana dan

penanganan pengungsi terhadap aparatur penanggulangan bencana di 19

kecamatan serta masyarakat yang berada di daerah rawan bencana;

b. Melaksanakan bimbingan teknis SAR dan PBP terhadap relawan dan potensi

SAR dari SKPD terkait dan masyarakat umum;

c. Pemberian penyuluhan/sosialisasi informasi bencana kepada masyarakat

baik secara langsung mapun melalui mas media (cetak/elektronik);

d. Menyiapkan personil siaga bencana (relawan SAR, TAGANA, RAPI, ORARI,

TNI, POLRI dan Instansi terkait lainnya) selama 24 jam;

e. Menyiagakan personil Pemadam Kebakaran di Posko Induk Ungaran dan

Posko pembantu Ambarawa;

f. Mengupayakan kegiatan reboisasi melalui forum peduli perubahan iklim yang

telah terbentuk di Kabupaten Semarang.

2. Saat terjadi bencana (tanggap darurat):

Page 423: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 406

a. Melakukan upaya pemadaman kebakaran, Evakuasi korban kebakaran

beserta harta bendanya;

b. Melakukan evakuasi korban bencana alam dan relokasi ketempat

pengungsian bagi korban bencana;

c. Memberikan bantuan logistik beserta peralatan dapur (sembako, alat dapur

dll.) kepada korban bencana;

d. Membuat barak pengungsian/pendirian tenda-tenda pengungsian kepada

korban bencana alam.

3. Setelah terjadi bencana (pasca bencana):

a. Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum yang

rusak/diakibatkan oleh bencana alam;

b. Memberikan bantuan berupa dukungan moril terhadap korban bencana agar

mampu bangkit dari keterpurukan akibat bencana.

E. Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi

Di Wilayah Kabupaten Semarang terdapat beberapa wilayah yang masuk

dalam daerah rawan bencana (daerah yang berpotensi/sering mengalami bencana).

Sedangkan berdasarkan data kejadian bencana yang terjadi selama Tahun 2013

lalu, maka diperkirakan bencana yang masih akan terjadi kedepan antara lain banjir,

tanah longsor, angin puting beliung/angin ribut dan kebakaran.

1. Rawan tanah longsor

Daerah rawan bencana gerakan tanah atau longsor merupakan wilayah dengan

kondisi permukaan tanah mudah longsor/bergerak karena pada daerah tersebut

terdapat zona tanah bergerak atau wilayah yang kondisi permukaan tanahnya

mudah longsor/bergerak akibat patahan atau pergeseran batuan induk

pembentuk tanah. Diwilayah Kabupaten Semarang penyebaran kawasan ini

tersebar di seluruh kecamatan dengan konsentrasi terutama pada wilayah

Kecamatan Sumowono, Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas, Bandungan,

Bawen, Jambu, Banybiru, Tuntang, Ambarawa, Getasan, Bringin, Suruh dan

Wilayah Kecamatan Susukan.

2. Rawan banjir

Daerah rawan banjir merupakan kawasan yang berpotensi tinggi/sering

mengalami bencana alam berupa banjir atau tempat-tempat yang secara rutin

setiap musim hujan mengalami genangan air lebih dari 6 jam pada saat hujan

Page 424: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 407

turun dalam keadaan musim hujan normal. Pada wilayah Kabupaten Semarang

kawasan perlindungan bahaya banjir terdapat pada sekitar daerah Perumahan

Cemara Kecamatan Ungaran Timur, Kawasan bantaran sungai di Desa Bejalen

Kecamatan Ambarawa.

3. Rawan Kebakaran dan Angin Puting beliung/angin topan

Bencana kebakaran dapat terjadi di seluruh kecamatan karena penyebabnya

sebagian besar diakibatkan karena adanya hubungan arus pendek, namun dilihat

dari segi kepadatan populasi penduduk daerah rawan bencana di Kabupaten

Semarang terdapat di wilayah Kecamatan Ambarawa, Kawasan perindustrian

Pringapus, Bergas dan Bawen. Sedangkan kejadian bencana angin puting

beliung/angin topan berdasarkan data Tahun 2013 banyak terjadi di wilayah

Kecamatan Tuntang, Pringapus, Ambarawa, Banyubiru, Bergas, Sumowono,

Suruh, Banyubiru, Jambu dan Bawen.

VI. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

A. Gangguan Yang Terjadi

Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten

Semarang dapat dikatakan cukup aman dan kondusif. Selama Tahun 2013 ada

beberapa kejadian-kejadian yang mengarah kepada gangguan keamanannamun

dapat diselesaikan.Beberapa kejadian gangguan yang terjadi selama Tahun 2013,

diantaranya:

1. Masyarakat Kabupaten Semarang yang meliputi KecamatanTengaran, Kecamatan

Susukan dan Kecamatan Kaliwungu (+ 350 orang) pada Rabu, 31 Juli 2013

melakukan unjuk rasa ke DPRD Kabupaten Semarang, warga menuntut

menindaklanjuti berdirinya RSUD di Wilayah Kabupaten Semarang Selatan (Klero-

Kecamatan Tengaran), alasannya warga Tengaran membutuhkan rumah sakit

yang mudah dijangkau karena selama ini jika berobat ke Salatiga dan Boyolali

yang membutuhkan biaya lebih.

2. Perwakilan Pedagang Pasar Sumowono pada tanggal 28 Oktober 2013bertempat

di Rumah Dinas Bupati Semarang mengajukan penolakan pembangunan Pasa

Sumowono. Alasannya bahwa belum dilakukan koordinasi dengan para pedang

serta belum ada ijin, direkolasi sementara dagangan tidak laku karena tempatnya

Page 425: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 408

sempit dan becek, tidak setuju dengan pembangunan pasar karena dalam

kegiatan bongkar muat dipinggir jalan raya kondisinya menjadi tidak nyaman.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani adanya gangguan

keamanan dan ketertiban adalah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang. Sedangkan implementasinya

didukung oleh POLRI, TNI dan dinas/instansi terkait.

B. Sumber dan Jumlah Anggaran

Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum mendapatkan

anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten. Adapun program dan kegiatan yang

dilakukan yaitu:

1. Program Pemeliharaan Kantrantibnas dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan

kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan anggaran Rp60.000.000,00.

Kegiatan ini bertujuan melakukan deteksi dini terhadap gangguan/ancaman yang

memicu timbulnya aktifitas kelompok radikal kanan, radikal kiri dan radikal

lainnya.

2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan-kegiatan:

a. Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama, dengan

anggaran Rp25.000.000,00. Kegiatan ini berupa sosialisasi Peraturan Bersama

Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2006 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pedoman pelaksanaan tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, Pemberdayaan

Forum Kerukunan umat beragama dan pendirian tempat ibadat. Tujuannya

menciptakan hubungan yang baik dan harmonis antara umat beragama dalam

rangka mendukung iklim yang kondusif di Kabupaten Semarang;

b. Peningkatan rasa solidaritas ikatan sosial di kalangan masyarakat

(FKDM/Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat), dengan anggaran

Rp15.000.000,00. Kegiatan ini dilaksanakan dengan diskusi wawasan

kebangsaan tentang kemungkinan munculnya hambatan, tantangan dan

ancaman keamanan, serta membentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat

(FKDM).

Page 426: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 409

3. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat, dengan kegiatan

Penyuluhan pencegahan peredaran penggunaan miras dan narkoba, jumlah

anggaran Rp100.000.000,00. Kegiatan ini berupa sosialisasi dan penyuluhan

tentang pentingnya peningkatan pemahaman akan bahaya narkoba sebanyak

200 orang dan calon relawan anti narkoba sebanyak 200 orang.

4. Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan:

a. Penyuluhan kepada masyarakat, jumlah anggaran Rp87.100.000,00. Melalui

kegiatan yang berupa penyuluhan tentang partisipasi masyarakat dalam

pemabangunan daerah di bidang politik terhadap tokoh masyarakat, tokoh

pemuda, kader PKK, Ormas dan pelajar;

b. Koordinasi forum-forum diskusi Politik, dengan anggaran

Rp33.949.000.000,00. Dilaksanakan melalui diskusi pemahaman politik dalam

rangka menjaga kondusifitas perpolitikan di Kabupaten Semarang kepada300

orang (tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh partai politik);

c. Monitoring dan evaluasi dan pelaporan, dengan anggaran Rp9.740.000,00

yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi dana bantuan keuangan

kepada partai politik dan data ormas.

5. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan

kegiatan-kegiatan:

a. Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan

anggaran Rp73.896.000.000,00. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan 150 orang Satlinmas di seluruh desa/kelurahan

se-Kabupaten Semarang dalam penanggulangan bencana dan keamanan

lingkungan;

b. Pengendalian Keamanan Lingkungan, dengan anggaran Rp764.499.000,00.

Hasil yang diperoleh adalah terciptanya keamanan dan situasi yang kondusif

di Kabupaten Semarang pada saat hari-hari besar;

c. Pembinaan dan penyuluhan tentang keamanan dan kenyamanan lingkungan,

dengan anggaran Rp14.500.000,00. Kegiatan ini berupa pembinaan tentang

K3 bagi PKL di Kecamatan Ungaran dan Bandungan.

6. Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencegahan TindakKriminal, melalui

kegiatan-kegiatan:

a. Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja, dengan

anggaran Rp13.148.000,00. diharapkan dengan kegiatan ini mengendalikan

Page 427: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 410

48 orang anggota Satpol PP di Kabupaten Semarang untuk operasional dalam

penegakan perda, pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman di

masyarakat;

b. Pengawasan Umum Pelaksanaan Perda dan Peraturan Bupati serta Peraturan

Lain di Daerah, dengan anggaran Rp34.268.000,00. melalui ketaatan

masyarakat dalam mematuhi Perda dan peraturan perundang-undangan;

c. Operasi Yustisi terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan,

dengan anggaran Rp97.000.000,00.Melalui kegiatan operasi penindakan

hukum bagi masyarakat yang melanggar Perda 16/2006 tentang

Bangunan,Perda 16/2003 tentang Galian Golongan C Perda 19/2006 tentang

Miras, Perda 8/1987 tentang PGOT & PSK, Perda 15/2004 tentang Reklame,

Perda 23/2003 tentang PKL, Perda 3/2003 tentang ijin Gangguan, Perda

31/2001 tentang ijin usaha rekreasi & Hiburan.

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam mengatasi berbagai gangguan yang terjadi telah dilakukan beberapa

upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan dengan membentuk

Forum/Tim sebagai berikut:

1. Pembentukan Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri

Tingkat Kabupaten Semarang dengan Keputusan Bupati Semarang Nomor:

300/0425/2013 Tanggal 22 Maret 2013;

2. Forum Komunitas Intelejen Daerah (FORKOMINDA)

Melalui Keputusan Bupati Semarang Nomor: 300/227/2012 tanggal 12 Maret

2012 Tentang Pembentukan Komunitas Intelijen Daerah Kabupaten Semarang.

3. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

Dengan Keputusan Bupati Semarang Nomor: 471/0577/2006 tanggal 18 Oktober

2006 Tentang Pembentukan Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat

Beragama (FKUB).

4. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)

Keputusan Bupati Semarang Nomor: 300/0554/2010 tanggal 12 Nopember 2010.

5. Pembentukan Badan Narkotika (BNK)

Dengan Keputusan Bupati Semarang Nomor:063/0067/2006 tanggal 21 Maret

2006.

Page 428: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 411

6. Keputusan Bupati Semarang Nomor: 300/0297/2011 tanggal 19 Mei 2011

Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pemantauan Kegiatan Orang Asing, NGO

dan Lembaga Asing di Kabupaten Semarang.

7. Pembentukan Forum Pembauran Bangsa Indonesia (FPBI) sedang dalamProses.

Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam Penyelenggaraan

Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah:

1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) baik kualitas maupun kuantitasnya,

dan tidak sebanding dengan cakupan wilayah kerja;

2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan peraturan perundang-

undangan;

3. Kurangnya PPNS sehingga kesulitan untuk penanganan di saat terjadi

pelanggaran peraturan daerah yang pro yustisia;

4. Adanya Perda yang masih memuat pidana kurungan 6 bulan, sehingga secara

teknis dalam penyidikan kurang bias berjalan secara efektif dan efisien;

5. Kurangnya pengetahuan dan informasi di masyarakat tentang Peraturan per

Undang-undangan;

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, beberapa upaya yang telah

dilakukan antara lain:

1. Mengoptimalkan SDM yang ada dan menambah jam kerja;

2. Mengintensifkan sosialisasi peraturan daerah sesuai dengan prioritas

permasalahan;

3. Mengusulkan pendidikan PPNS;

4. Mengusulkan revisi Perda yang masih memuat pidana kurungan sampai dengan

6 bulan;

5. Mengusulkan sarana dan prasarana operasional.

D. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan

Aparat yang terlibat dalam penanggulangan gangguan keamanan di

Kabupaten Semarang, sesuai dengan Keputusan Bupati Semarang Nomor

300/227/2012 tentang Pembentukan Komunitas Intelijen Daerah, yaitu:

Page 429: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VI | PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 412

1. Satuan INTELKAM POLRES Semarang;

2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Semarang;

3. BIN Kabupaten Semarang;

4. KODIM 0714 Salatiga;

5. Bank Jateng Cabang Ungaran;

6. Kantor Pajak Pratama Salatiga;

7. Kejaksaaan Negeri Ambarawa;

8. Komandan Intel KODAM IV Diponegoro;

9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang;

10. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang.

Page 430: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang

BAB VII | PENUTUP

[ LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 ] 413

BAB VII PENUTUP

Pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan serta

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada tahun 2013 ini, telah diupayakan

semaksimal mungkin dengan mendasarkan pada peraturan perundangan-undangan yang

berlaku, dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat, serta dengan mencermati dan

melaksanakan saran/masukan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Semarang.

Demikian apa yang telah dilaksanakan pemerintah daerah disamping telah

menghasilkan kemajuan-kemajuan yang cukup signifikan membawa perubahan pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan pendidikan serta infrastruktur

akan tetapi juga masih menyisakan beberapa hal yang belum terselesaikan, karena

dihadapkan beberapa kendala dan hambatan, sehingga hal ini masih perlu dan relevan

untuk semakin dicermati penanganannya pada tahun yang akan datang. Oleh karena itu

masih sangat diperlukan adanya dukungan dalam penyempurnaan strategi penanganan

dan komitmen bersama sebagai modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan.

Harapan kami semoga pada tahun depan akan mempercepat penyelesaian

permasalahan serta meningkatkan sinergitas dan sinkronisasi penyelenggaraan

pemerintahan di Kabupaten Semarang, yang pada akhirnya hasil pembangunan semakin

optimal dan dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Demikian LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 ini secara resmi disampaikan kepada

DPRD Kabupaten Semarang dengan semangat kemitraan, untuk saling melengkapi dalam

menterjamahkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat menuju tata kelola pemerintahan

yang baik dan bersih (Good and clean local governance), Kepada Allah swt, semoga

senantiasa menunjukkan jalan kebenaran bagi kita sekalian, dan senantiasa melimpahkan

berkah, rahmat dan keridlaannya. Amin.

Page 431: LKPJ Bupati Semarang Tahun 2013 - Perpustakaan BAPPENASperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/142168... · secara obyektif sesuai sebab akibat rumusan permasalahan yang