1
Down syndrome dapat terjadi karena non-disjuction (95%), translokasi (5%), dan ada juga yang disebut mosaic down syndrome (1%). Orang tua yang menjadi carrier untuk anaknya terkadang bukan orang dengan kelainan down syndrome. Hal itu terjadi karena kromosom yang tertukar seimbang jadi tidak ada tiga kromosom pada kromosom No. 21. Carrier dapat memiliki anak yang down syndrome atau anak yang balanced carrier seperti orangtua nya. Perempuan yang carrier, kemungkinan 12% anak yang akan dilahirkannya terkena down syndrome sedangkan laki-laki hanya 3%. Maka dari itu, ketika seorang bayi lahir dan didiagnosa down syndrome, orangtua nya harus diperiksa. Bisa jadi salah satu dari mereka adalah carrier. Jika tidak ada dari mereka yang carrier benarti terjadi non-disjunction. Pada laki-laki dengan down syndrome biasanya steril atau tidak bisa memiliki anak. Ada juga laki-laki yang mosaic down syndrome bisa punya anak tapi sangat jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh pada saat meiosis kromosom 21 yang tidak punya pasangan membuat sel yang membelah mati dan tidak ada sperma hidup yang diproduksi. Perempuan dengan down syndrome bisa memproduksi sel telur. Ia memiliki kemungkinan memiliki anak normal (50%) dan anak dengan down syndrome(50%). Pada saat pembelahan sel telur akan menghasilakan setengah set kromosom 23 dan setengah nya 24. Ketika sperma membuahi ovum dengan kromosom 24 buah maka anak yang dilahirkan akan terkena down syndrome. Sumber: http://www.ygyh.org/ds/inherited.htm

LO No.8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

krdokteran

Citation preview

Page 1: LO No.8

Down syndrome dapat terjadi karena non-disjuction (95%), translokasi (5%), dan ada juga yang disebut mosaic down syndrome (1%). Orang tua yang menjadi carrier untuk anaknya terkadang bukan orang dengan kelainan down syndrome. Hal itu terjadi karena kromosom yang tertukar seimbang jadi tidak ada tiga kromosom pada kromosom No. 21. Carrier dapat memiliki anak yang down syndrome atau anak yang balanced carrier seperti orangtua nya. Perempuan yang carrier, kemungkinan 12% anak yang akan dilahirkannya terkena down syndrome sedangkan laki-laki hanya 3%. Maka dari itu, ketika seorang bayi lahir dan didiagnosa down syndrome, orangtua nya harus diperiksa. Bisa jadi salah satu dari mereka adalah carrier. Jika tidak ada dari mereka yang carrier benarti terjadi non-disjunction.

Pada laki-laki dengan down syndrome biasanya steril atau tidak bisa memiliki anak. Ada juga laki-laki yang mosaic down syndrome bisa punya anak tapi sangat jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh pada saat meiosis kromosom 21 yang tidak punya pasangan membuat sel yang membelah mati dan tidak ada sperma hidup yang diproduksi.

Perempuan dengan down syndrome bisa memproduksi sel telur. Ia memiliki kemungkinan memiliki anak normal (50%) dan anak dengan down syndrome(50%). Pada saat pembelahan sel telur akan menghasilakan setengah set kromosom 23 dan setengah nya 24. Ketika sperma membuahi ovum dengan kromosom 24 buah maka anak yang dilahirkan akan terkena down syndrome.

Sumber: http://www.ygyh.org/ds/inherited.htm