Upload
itii-diah
View
215
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Neuro
Citation preview
LO
1. Penyebab hipostesi dan nyeri pada punggung sama atau berbeda?
2. Macam-macam nyeri dan nyeri pasien termasuk pada nyeri apa? Perbedaan secara
klinis nyeri?
3. Anjuran untuk penatalaksanaan non farmakologis?
4. Prognosis pada pasien?
5. Buang air kecil lebih sering, apakah berkaitan dengan nyeri punggung pasien?
6. Mekanisme nyeri?
7. Tes atau uji yang perlu dilakukan pada pasien? Mekanisme uji valsava?
Jawab :
1. Penyebab hipostesi dan nyeri pada punggung sama atau berbeda?
Jawab :
Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang merangsang
oleh berbagai stimulus local (mekanisme, termal, kimiawi. Stimulus ini akan
direspon dengan pengeluaran berbagai mediator inflamasi yang akan
menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang
bertujuan untuk mencegah pergerakan sehingga proses penyembuhan
dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah spasma otot, yang selanjutnya
akan menimbulkan iskemia.
Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan
terlibatnya berbagai mediator inflamasi atau nyeri neuropatik yang diakibatkan
lesi primer pada sistem saraf.
Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan dua kemungkinan.
Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kaya
nosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri
dirasakan sepanjang serabut saraf dan bertambah dengan peregangan serabut saraf
misalnya karena pergerakan. Kemungkinan kedua, penekanan mengenai serabut
saraf. Pada kondisi ini terjadi perubahan biomolekuler dimana terjadi akumulasi
saluram ion Na dan ion lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnya
mechano-hot spot yang sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal.
Tulang punggung (spinal column) terdiri dari tulang belakang (vertebrae), yang
terpisah dan berbantalkan piringan per-penyerapan yang dibuat dari tulang rawan.
Tulang belakang juga dilindungi oleh lapisan tipis tulang rawan. Mereka ditopang
oleh persendian dan otot-otot, yang membantu menyeimbangkan tulang
punggung. Otot-otot ini termasuk kedua otot iliopsoas (yang menyusuri kedua sisi
tulang punggung), kedua otot penegak tulang punggung (yang menyusuri
sepanjang kedua sisi tulang punggung yang ada dibelakangnya), dan otot
paraspinal pendek yang banyak (yang menyusur diantara tulang belakang). Otot
perut (yang menyusur dari bagian bawah rongga dada menuju panggul) juga
membantu menyeimbangkan tulang punggung. Yang menempel di tulang
belakang adalah tali tulang belakang. Sepanjang tali tulang belakang, syaraf
tulang belakang timbul melalui ruang diantara tulang belakang untuk terhubung
dengan syaraf sepanjang tubuh. bagian pada syaraf tulang belakang didekat tali
tulang belakang disebut akar syaraf tulang belakang. Karena letak mereka, akar
syaraf tulang belakang bisa tertekan ketika tulang belakang terluka, dan bisa
mengakibatkan nyeri.
Columna Vertebralis terdiri dari sejumlah tulang (yang disebut vertebra) yang
berhubungan kokoh satu sama lain, tetapi tetap dapat menghasilkan gerakan
terbatas satu sama lain. Columna Vertebralis merupakan sumbu sentral dan
melindungi korda spinalis yang terdapat di dalamnya. Setiap vertebra terdiri dari
badan berbentuk silinder di bagian depan dan sebuah lengkung vertebra yang
menjulur ke belakang dan melingkari suatu ruang (foramen vertebralis), tempat
lewat medula spinalis. Lengkung vertebra mempunyai sebuah prosesus spinosus
yang mengarah kebelakang dan ke bawah dan dua prosesus transversus yang
mengarah kelateral. Prosesus-prosesus ini merupakan tempat perlekatan otot dan
ligamen. Pada permukaan bawah lengkung vertebra terdapat suatu ceruk (notch)
untuk tempat lewat saraf dan pembuluh darah spinalis. Setiap lengkung memiliki
empat prosesus artikular (dua diatas dan dua dibawah), yang berartikulasi dengan
prosesus yang sesuai dari vertebra yang melekat. Badan-badan vertebra yang
melekat dihubungkan satu sama lain dengan kokoh oleh lempengan fibrokartilago
yang disebut diskus intervertebralis. Setiap diskus terdiri dari cincin fibrokartilago
di bagia luar, sedangkan bagian dalamnya disebut nukleus pulposus. Bila
cincinluar menjadi lemah, maka nukleus pulposus dapat mengiritasi akar saraf di
dekatnya sehingga menimbulkan nyeri.
2. Macam-macam nyeri dan nyeri pasien termasuk pada nyeri apa? Perbedaan secara
klinis nyeri?
Jawab :
Nyeri yang dibedakan menurut waktu terjadinya nyeri berlangsung menurut
Malcolm Jayson (2002:35), yaitu :
a. Nyeri Akut yang tajam, dalam dan langsung maupun tiba-tiba. Seorang tidak
dapat beristirahat dengan tenang dan setiap gerak bagian punggung yang
terkena bertambah nyeri yang terjadi selama kurang dari 8 minggu.
b. Nyeri kronis yang terus menerus dan tidak berkurang meskipun pikiran bisa
teralihkan dengan sesuatu yang mempesona. Nyeri biasanya dalam beberapa
hari tetapi kadang kala membutuhkan waktu selama satu atau bahkan
beberapa minggu. Kadang-kadang nyeri berulang tetapi untuk kekambuhan
ditimbulkan untuk aktivitas fisik yang sepele.
Nyeri punggung bawah yang dibedakan dari kelainan kongenital menurut,
yaitu :
a. Nyeri Punggung Bawah Visirogenik
Nyeri punggung bawah yang disebabakan oleh adanya proses patologik di
ginjal atau visera di daerah pelvis serta tumor retroperitoneal. Nyeri
viserogenik tidak bertambah berat dengan aktivitas tubuh dan sebaliknya
tidak berkurang dengan istirahat. Pada penderita nyeri punggung bawah
visirogenik yang mengalami nyeri hebat akan selalu mengeliat dalam upaya
untuk meredakan rasa nyerinya.
b. Nyeri Punggung Bawah Vaskulogenik
Pada nyeri ini Aneurisma atau penyakit vascular perifer dapat menimbulkan
nyeri punggung atau menyerupai iskialgia. Aneurisma abdominal dapat
menimbulkan nyeri punggung bawah di bagian dalam dan tidak ada
hubungannya dengan aktivitas fisik.
c. Nyeri Punggung Bawah Spondilogenik
Suatu Nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di kolumna
vertebralis yang terdiri dari unsur tulang (osteogenik), diskus inveterbralis
(diskogenik) dan miofasial (miogenik) dan proses patologik di artikulasio
sakroiliaka.
d. Nyeri Punggung Bawah Psikogenik
Nyeri jenis ini tidak jarang ditemui, tetapi biasanya ditemukan setelah
dilakukan pemeriksaan yang lengkap, dan hasilnya tidak memberikan jawaban
yang pasti. Nyeri punggung bawah pada umumnya disebabkan oleh ketegangan
jiwa atau kecemasan dan depresi atau campuran antar kecemasan dan depresi.
e. Nyeri Punggung Bawah Neurogenik
Nyeri punggung bawah neurogenik misalnya pada iritasi arachnoid dengan
sebab apapun dan tumor-tumor pada spinal durmater dapat menyebabkan nyeri
belakang.
3. Anjuran untuk penatalaksanaan non farmakologis?
Jawab :
Pada dasarnya dikenal dua tahapan terapi NPB: konservatif dan operatif.
a. Terapi konservatif meliputi rehat baring (bed rest), mobilisasi, medikamentosa,
fisioterapi, dan traksi pelvis.
1) Pada rehat baring, penderita harus tetap berbaring di tempat tidur selama
beberapa hari dengan sikap tertentu. Tidur di atas tempat tidur dengan
alaskeras dan atau bisa juga dengan posisi semi Flowler. Posisi ini berguna
untuk mengelimir gravitasi, mempertahankan kurvatura anatomi vertebra,
relaksasi otot, mengurangi hiperlordosis lumbal, dan mengurangi tekanan
intradiskal.
2) Mobilisasi, pada fase permulaan, mobilisasi dilakukan dengan bantuan korset.
Manfaat pemakaian korset adalah untuk membatasi gerak, mengurangi
aktivitas otot (relaksasi otot), membantu mengurangi beban terhadap vertebra
dan otot paraspinal, dan mendukung vertebra dengan peninggian tekanan
intra abdominal. Mobilisasi sebaiknya dimulai dengan gerakan-gerakan
ringan untuk jangka pendek. Kemudian diperberat dan diperlama.
3) Pada medikamentosa, ada dua jenis obat dalam tatalaksana NPB ini, ialah
obat yang bersifat simtomatik dan yang bersifat kausal.
4) Pada fisioterapi, biasanya dalam bentuk diatermi (pemanasan dengan
jangkauan permukaan yang lebih dalam). Terapi panas bertujuan untuk
memperbaiki sirkulasi lokal, merelaksasi otot, memperbaiki extensibilitas
jaringan ikat.
5) Traksi pelvis, bermanfaat untuk relaksasi otot, memperbaiki lordosis serta
memaksa penderita melakukan tirah baring total. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa traksi tidak bermanfaat untuk meregangkan discus yang menyempit.
Traksi pelvis dilarang dilakukan jika ada infeksi tulang, keganasan tulang,
adanya kompresi mielum. Beban yang umum digunakan berkisar antara 10-
25 kg.
b. Terapi operatif dikerjakan apabila dengan tindakan konservatif selama 2-3
minggu tidak memberikan hasil yang nyata, atau terhadap kasus fraktur yang
langsung mengakibatkan defisit neurologik.
4. Prognosis pada pasien?
Jawab :
Kebanyakan pasien penderita HNP 80-90% akan membaik keadaannya
kepada aktivitas normal tanpa terapi yang agresif, dan dapat sembuh sempurna
dalam hitungan kira-kira 1-2 bulan. Tetapi sebagian kecil akan berlanjut menjadi
kronik nyeri punggung bawah walaupun telah menjalani terapi. Dan bila berlanjut
dengan adanya keluhan pada kontrol bowel dan bladder maka perlu dipikirkan
kembali untuk dilakukan tindakan bedah.
5. Buang air kecil lebih sering, apakah berkaitan dengan nyeri punggung pasien?
Jawab :
Pada nyeri punggung bawah akan didapati gangguan sensibilitas kulit pada
dermatom yang sesuai dengan neuron yang tertekan.
a. HNP Servikalis
Keluhan utama nyeri radikuler pleksus servikobrakialis. Pergerakan kolumna
vertebralis servikalis menjadi terbatas, sedang kurvatur yang normal menghilang.
Otot-otot leher spastik, kaku kuduk, refleks biseps dan triseps yang menurun atau
menghilang.
b. HNP L3-L4
Gejala-gejala radikuler lokalisasinya di bagian ventral tungkai atas dan
bawah. Refleks lutut sering rendah, kadang-kadang terjadi paresis dari m.
ekstensor kuadriseps dan m. ekstensor ibu jari.
c. HNP L4-L5
Gejala pertama biasanya low back pain yang mula-mula berlangsung lama
dan periodik kemudian menjadi konstan. Rasa nyeri diprovokasi oleh posisi
badan tertentu, ketegangan hawa dingin dan lembab.
Pinggang terfiksasi sehingga kadang-kadang terdapat skoliosis. Gejala
patognomonik adalah nyeri lokal pada tekanan atau ketokan yang terbatas antara
dua prosesi spinosis dan disertai nyeri menjalar ke bokong atau tungkai. Low
back pain ini disertai rasa nyeri yang menjalar ke daerah iskhias sebelah tungkai
(nyeri radikuler). Pasien secara refleks mengambil sikap tertentu untuk
mengatasi nyeri tersebut, sering dalam bentuk skoliosis lumbal.
d. HNP L5-S1
Menyebabkan refleks lutut berkurang atau negatif.
Manifestasi klinik HNP adalah sebagai berikut:
- Ischialgia. Nyeri bersifat tajam, seperti terbakar, dan berdenyut sampai ke
bawah lutut. Ischialgia merupakan nyeri yang terasa sepanjang perjalanan
nervus ischiadicus sampai ke tungkai.
- Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.
- Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) dan Achilles (APR).
- Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi,
miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang
memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi
permanen.
- Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat benda berat,
membungkuk akibat bertambahnya tekanan intratekal.
- Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk
pada sisi yang sehat
6. Mekanisme nyeri?
Jawab :
Perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks
yang disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses
komponen yang nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi, dimana
terjadinya stimuli yang kuat diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf
pusat (cortex cerebri).
a. Proses Transduksi
Proses dimana stimulus noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung saraf.
Suatu stimuli kuat (noxion stimuli) seperti tekanan fisik kimia, suhu dirubah
menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf perifer
(nerve ending) atau organ-organ tubuh (reseptor meisneri, merkel,
corpusculum paccini, golgi mazoni). Kerusakan jaringan karena trauma baik
trauma pembedahan atau trauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin,
dimana prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor-
reseptor nosiseptif dan dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin,
serotonin yang akan menimbulkan sensasi nyeri. Keadaan ini dikenal sebagai
sensitisasi perifer.
b. Proses Transmisi
Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses
transduksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinalis,
dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh
tractus spinothalamicus dan sebagian ke traktus spinoretikularis. Traktus
spinoretikularis terutama membawa rangsangan dari organ-organ yang lebih
dalam dan viseral serta berhubungan dengan nyeri yang lebih difus dan
melibatkan emosi. Selain itu juga serabut-serabut saraf disini mempunyai sinaps
interneuron dengan saraf-saraf berdiameter besar dan bermielin. Selanjutnya
impuls disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di cortex cerebri dan dirasakan
sebagai persepsi nyeri.
c. Proses Modulasi
Proses perubahan transmisi nyeri yang terjadi disusunan saraf pusat (medulla
spinalis dan otak). Proses terjadinya interaksi antara sistem analgesik endogen
yang dihasilkan oleh tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior
medulla spinalis merupakan proses ascenden yang dikontrol oleh otak. Analgesik
endogen (enkefalin, endorphin, serotonin, noradrenalin) dapat menekan impuls
nyeri pada kornu posterior medulla spinalis. Dimana kornu posterior sebagai pintu
dapat terbuka dan tertutup untuk menyalurkan impuls nyeri untuk analgesik
endogen tersebut. Inilah yang menyebabkan persepsi nyeri sangat subjektif pada
setiap orang.
d. Persepsi
Hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi,
transmisi dan modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses
subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada
thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik.
7. Tes atau uji yang perlu dilakukan pada pasien? Mekanisme uji valsava?
Jawab :
Tes Laseque
Secara klinis tanda Laseque dilakukan dengan fleksi pada lutut terlebih
dahulu, lalu di panggul sampai 900 lalu dengan perlahan-lahan dan graduil
dilakukan ekstensi lutut dan gerakan ini akan menghasilkan nyeri pada tungkai
pasien terutama di betis (tes yang positif) dan nyeri akan berkurang bila lutut
dalam keadaan fleksi. Terdapat modifikasi tes ini dengan mengangkat tungkai
dengan lutut dalam keadaan ekstensi (stright leg rising). Modifikasi-modifikasi
tanda laseque yang lain semua dianggap positif bila menyebabkan suatu nyeri
radikuler. Cara laseque yang menimbulkan nyeri pada tungkai kontra lateral
merupakan tanda kemungkinan herniasi diskus. Pada tanda laseque, makin kecil
sudut yang dibuat untuk menimbulkan nyeri makin besar kemungkinan kompresi
radiks sebagai penyebabnya.
Demikian juga dengan tanda laseque kontralateral. Tanda Laseque adalah
tanda pre-operatif yang terbaik untuk suatu HNP, yang terlihat pada 96,8% dari
2157 pasien yang secara operatif terbukti menderita HNP dan pada hernia yang
besar dan lengkap tanda ini malahan positif pada 96,8% pasien. Harus diketahui
bahwa tanda Laseque berhubungan dengan usia dan tidak begitu sering dijumpai
pada penderita yang tua dibandingkan dengan yang muda (<30 tahun). Tanda
Laseque kontralateral (contralateral Laseque sign) dilakukan dengan cara yang
sama, namun bila tungkai yang tidak nyeri diangkat akan menimbulkan suatu
respons yang positif pada tungkai kontralateral yang sakit dan menunjukkan
adanya suatu HNP.
Prosedur Pemeriksaan
Pasien diminta untuk berbaring terlentang di atas tempat tidur
Pemeriksa melakukan fleksi pada sendi panggul pasien dengan cara :
Salah satu tangan memegang tumit pasien dan mengangkatnya sementara
tangan yang lain menekan lutut supaya tetap lurus (straight leg raising test)
Pemeriksa mencatat pada sudut berapa fleksi pasif tersebut menimbulkan rasa
nyeri.
Tes laseque positif jika sewaktu dilakukan gerakan fleksi pasif yang
membentuk sudut < 60’ telah menimbulkan rasa nyeri yang menjalar
sepanjang perjalanan n.ischiadikus, Hernia Nukleus Pulposus , atritis
sakroiliaka atau koksitis.
Tes Patrick
Tes Patrick atau tes Faber (untuk Fleksi, abduksi , dan eksternal rotasi)
dilakukan untuk mengevaluasi patologi sendi panggul atau sendi sacroiliac.
Pengujian ini dilakukan dengan kaki di fleksi, abduksi, dan eksternal diputar. Jika
rasa sakit ini ditimbulkan pada sisi ipsilateral anterior, itu adalah sugestif dari
gangguan sendi panggul pada sisi yang sama. Jika rasa sakit ini ditimbulkan pada
sisi kontralateral posterior sekitar sendi sacroiliac, itu adalah nyeri dimediasi oleh
disfungsi pada sendi tersebut. Tindakan pemeriksaan ini dilakukan untuk
membangkitkan nyeri di sendi panggul yang terkena penyakit.
Prosedur pemeriksaan
Pasien diminta berbaring di atas tempat tidur
Pemeriksa menempatkan tumit (maleolus eksterna) tungkai yang sakit pada
lutut tungkai yang lain.
Pemeriksa melakukan penekanan pada lutut tungkai yang difleksikan tadi.
Tes Patrick positif apabilan pasien merasakan nyeri di sendi panggul yang
terkena penyakit. Hal ini tersebut berarti pasien mengalami gangguan pada
sendi panggul. Pada ischialgia diskogenik, tes Patrick ini biasanya negatif.
Tes Kontra Patrick
Pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi sakroiliaka.
Tes kontra Patrick biasanya dilakukan untuk menentukan lokasi patologik yang
tepat apabila terdapat keluhan nyeri di daerah bokong , baik yang menjalar
sepanjang tungkai maupun yang terbatas pada daerah gluteal dan sakral saja. Tes
ini bertujuan menentukan lokasi patologi dengan memfleksikan tungkai yang sakit
ke sisi luar, kemudian dilakukan endorotasi serta aduksi. Jika nyeri di garis sendi
sacroiliaka maka hasilnya positif.
Prosedur pemeriksaan
Pasien diminta berbaring terlentang di atas tempat tidur
Dilakukan fleksi tungkai yang sakit ke sisi luar,kemudian dilakukan
endorotasi serta aduksi.
Pemeriksa melakukan penekanan sejenak pada lutut tungkai tersebut.
Tes kontra Patrick positif apabila timbul nyeri di garis sendi sakroiliaka.