Nyeri Ajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

NYERI

Citation preview

  • OLEH : YOSI OKTARINA, S.Kep., Ners., M.KepKEBUTUHAN RASA NYAMAN : NYERI

  • DEFENISINyeri adalah perasaan tidak nyaman dan pengalaman emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan actual atau potensial (Smeltzer, 2010)International Association for The Study of Pain (1994, p. 1) mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan secara aktual atau potensial.

  • KLASIFIKASI NYERIBerdasarkan timbulnya nyeri (Smeltzer, 2010) :Nyeri akutNyeri kronisNyeri berhubungan dengan kanker

  • STIMULUS NYERI :Mekanik : diterima oleh reseptor nyeri mekano-sensitif, misalnya distensi ductus, tumorThermal (panas/dingin) : diterima oleh reseptor thermosensitif, misalnya terbakar (akibat panas/dingin yg ekstrem)Kimiawi : diterima oleh reseptor nyeri chemosensitif, misalnya perforasi organ viseralListrik, misalnya lapisan kulit terbakar

  • FISIOLOGI NYERI Terdiri dari :ResepsiPersepsiReaksi

  • Ditransmisikan sepanjang saraf aferen (prostaglandin, kalium)A. RESEPSIStimulus termal, mekanik, kimiawi, listrikKerusakan sel/jaringanMelepaskan histamin, bradikinin, kalium di nosiseptorImpuls saraf (menyebar di sepanjang serabut saraf perifer aferen)Serabut delta-A (Myelin (+), cepat)Sensasi tajam, t`lokalisasi, melokalisasi sumber nyeri, m`deteksi intensitas nyeriImpuls terlokalisasi buruk, viseral, & terus-menerusSerabut C ( Myelin (-), kecil, lambat)

  • Kornu dorsalis, medulla spinalis

    Dilepaskan neurotransmitter : substansi Pditransmisikan ke trac. Spinotalamus

    SSP di otak (pembentukan retikuler, sist limbik,talamus, korteks sensori, korteks asosiasi)

    Kompensasi tbh (mengirim stimulus kembali ke bawahkornu dorsalis di medulla spinalis/sist nyeri desenden)

    Neuroregulator (endorfin) yg menghambat stimulus nyeri

    Nyeri berkurang

  • TEORI GATE CONTROLTeori gate control menyatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahan ditutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri.

  • PERSEPSIPersepsi merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri. Stimulus nyeri ditransmisikan naik ke medula spinalis ke talamus dan otak tengah. Dari talamus, serabut mentransmisikan pesan nyeri ke berbagai ara otak.

  • REAKSIRespons Fisiologismenstimulasi sistem saraf otonom (simpatis & parasimpatis)Respons Perilaku : ada 3 fase pengalaman nyeri : antisipasi, sensasi, & aftermath

  • Respon Sistem Saraf SimpatisDilatasi bronchiolus & Peningkatan RRPeningkatan denyut Jantung (N)Vasokonstriksi perifer (pucat, PeningkatanTD)Peningkatan kadar glukosa darahDiaforesisPeningkatan ketegangan ototDilatasi pupilPenurunan motilitas sal cerna

  • Respon Sistem Saraf ParasimpatisPucatKetegangan ototPenurunan denyut jantung & TDPernafasan cepat & tidak teraturMual & muntahKelemahan & kelelahan

  • FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI NYERIUsia : anak - lansia2. Jenis kelamin : laki2 - perempuan3. Kebudayaan : cara menebus dosa4. Makna nyeri : ancaman, kehilangan, hukuman, tantangan5. Perhatian : relaksasi, masase, guided imagery6. Ansietas : cemas 7. Keletihan : penyakit terminal8. Pengalaman sebelumnya9. Gaya koping : terapi musik10. Dukungan keluarga & sosial

  • Klasifikasi Nyeri Menurut LokasiSuperfisial/kutaneus : nyeri akibat stimulasi kulit, b`langsung sebentar, terlokalisasi, & tajam. Ex : jarum suntik, luka potong kecilViseral Dalam : nyeri akibat stimulasi organ2 internal, bersifat difus, durasi lbh lama, terasa tajam, tumpul atau unik tergantung organ yg terlibat. Ex : sensasi pukul/crushing (angina pectoris), sensasi terbakar (ulkus lambung)

  • 3. Nyeri alih (Referred) : mrp fenomena dlm nyeri viseral krn banyak organ tdk memiliki reseptor nyeri. Nyeri terasa di bagian tbh yg terpisah dr sumber nyeri & dpt terasa dgn bbg karakteristik. Ex : infark miokard (nyeri alih ke rahang, lengan kiri, bahu kiri), batu empedu ( selangkangan)4. Radiasi : sensasi nyeri meluas dr tempat awal cedera ke bagian tubuh yg lain. Nyeri terasa menyebar ke bag tbh bawah atau sepanjang bag tbh, dpt menjadi intermitten/konstan. Ex : nyeri punggung bag bawah akibat diskus intravertebral yg ruptur disertai nyeri yg meradiasi sepanjang tungkai dr iritasi saraf skiatik.

  • PROSES KEPERAWATANPengkajianDiagnosaPerencanaanImplementasiEvaluasi

  • I. PENGKAJIANNursing History1. Awitan & durasi2. Lokasi nyeri : perlu diagram tubuh manusia2. Intensitas/ tk keparahan : menggunakan skala Skala yg digunakan : - Visual Analog Scale (VAS) : tdk nyeri- nyeri tdk tertahankan ( K menetapkan suatu titik) - Verbal Pain Scale/Numerical Rating Scales : tidak nyeri sangat nyeri - Verbal Descriptor Scale (VDS) : tdk nyeri nyeri ringan-sedang-berat-tdk tertahankan - Face Rating Scale : 0 - 5 - Behavioral Scale : OUCHER (0-100)

  • SKALA NYERI

  • 3. Kualitas nyeri ( menggunakan kata2 pasien, ex : seperti ditusuk, rasa terbakar, sensasi remuk/crushing, berdenyut/throbbing, tajam atau tumpul, dll). Bedah : tajam, infarkmiokard : crushing4. Pola nyeri : apa saja yg dpt mempresipitasi/ memperburuk nyeri. Ex : faringitis smakin nyeri jika menelan/berbicara. Ruptur diskus intravertebral smakin nyeri jika membungkuk atau mengangkat benda.5. Tindakan u/menghilangkan nyeri : mengubah posisi, berayun-ayun, menggosok, makan, meditasi, mengompres6. Gejala Penyerta : gejala yg menyertai nyeri (mual, nyeri kepala, pusing, keinginan u/miksi, konstipasi, gelisah)

  • 7. Efek nyeri pada klienTanda & gejala fisik : TTV, diaforesis Efek perilakua. Vokalisasi : mengaduh, menangis, sesak nafas, mendengkurb. Ekspresi wajah : meringis, menggertakan gigi, mengernyitkan dahi, menutup mata& mulut dgn rapat, menggigit bibir c. Gerakan tubuh : gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan jari & tangan, gerakan menggosok, melindungi bag tubuh d. Interaksi sosial : m`hindari percakapan, fokus hanya pd aktivitas u/menghilangkan nyeri, menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian. Pengaruh pada aktivitas sehari-hari : aktivitas sosial, pola tidur, aktivitas seksual

  • 8. Status neurologis Pasien DM : neuropati perifer kurang merasakan nyeri

  • II. DIAGNOSA KEPAnsietas b.d nyeri yang tidak hilangGgn rasa nyaman : nyeri b.d. cedera fisik atau trauma, penurunan suplai darah ke jaringan, proses melahirkan normalNyeri kronik b.d. jaringan parut, kontrol nyeri yg tidak adekuatKetidakberdayaan b.d. nyeri maligna kronikKetidakefektifan koping individu b.d. nyeri kronikHambatan mobilisasi fisik b.d. nyeri muskuloskeletal, nyeri insisiResiko cedera b.d. penurunan resepsi nyeriDefisit perawatan diri b.d. nyeri muskuloskeletalDisfungsi seksual b.d. nyeri artritis panggulGgn pola tidur b.d. nyeri punggung bag bawah

  • III. MANAGEMEN NYERIIntervensi farmakologisIntervensi non-farmakologisa. Distraksi : nonton TV, musik, nafas dalamb. Relaksasi : meditasi, yoga, Zenc. Progress relaksasid. Guided Imagerye. Massagef. Therapeutik touchg. Aromatherapyh. AcupuncturI. TENS : stimulasi saraf elektrik transkutanj. Hypnosis

  • PENELITIAN TENTANG NYERIDemir et al (2010) meneliti pengaruh kompres dingin terhadap nyeri dan ansietas pencabutan selang dada pada pasien setelah operasi kardiak. Responden diberikan kompres dingin, hangat dan placebo dia area sekitar insisi selang dada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompres dingin menurunkan nyeri pasien selama pencabutan selang dada tetapi tidak berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien. Dahlquist et al (2010) meneliti pengaruh distraki video game pada 50 anak berusia 6-10 tahun yang distimulasi nyeri dengan tekanan dingin. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan ambang nyeri dan toleransi terhadap nyeri. Marion et al (2010) membandingkan pendidikan kesehatan tentang manajemen nyeri dengan relaksasi dan terapi music. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan tidak mengurangi nyeri pasien, sedangkan relaksasi dan terapi music terbukti meringankan nyeri post operasi.

    **********