4
Loading Test Ingat-ingat.. SPT Untuk Uji daya dukung Tanah dilakukan serangkaian soil investigation. Diantaranya Loading Test ini. Sebelumnya juga sudah diketahui nilai SPT(Standar Penetration Test SPT, dengan nilai N pukulan/kaki- blow/feet. N semakin besar, tanah=Keras, daya dukungnya bagus). Alat untuk Uji SPT ini dinamakan “split spoon sample”.. Slump Uji keenceran Beton dinamakan Slump Test. Untuk Tiang Bor yang pernah saya amati, nilai slumpnya = 16 +/- 2 cm, fc = 30 MPa. Nilai slump ini didapat setelah di uji mengunakan kerucut terpancung standar(cetakan), Beton dimasukkan ke dalam cetakan 3 tahap, setiap tahap ditusuk 25 x, trus cetakan ditarik perlahan lalu dibalikkan, selisih tinggi cetakan kerucut terpancung dengan beton adalah nilai Slump. Fc 30 Mpa maksudnya adalah kuat tekan beton karakteristik yang di uji dengan silinder 15 x 30 cm setelah umur beton 28 hari = 30 MPa, mengacu SNI 03-2847-2002. 30 MPa = 300 Kg/cm2, Selain mengunakan kode fc, kuat tekan beton juga biasa dilambangkan dengan K, misal K-300, K-350, perbedaannya terletak di benda uji, Simbol K ini untuk uji tekan mengunakan kubus 15x15x15 (PBI 71), jika dikonversi ke nilai K maka fc 30 MPa ini sebanding dengan K-350. Dengan perbandingan kuat tekan benda uji : Kubus 15x15x15 cm = 1,00 Kubus 20x20x20 cm = 0,95 Silinder 15×30 cm = 0,83 fc 30 Mpa = 300 kg/cm2 : 0.83 = 361 Kg/cm2 ==> K-350

Loading Test Beton.docx

Embed Size (px)

Citation preview

LoadingTestIngat-ingat..SPTUntuk Uji daya dukung Tanah dilakukan serangkaian soil investigation. Diantaranya Loading Test ini. Sebelumnya juga sudah diketahui nilai SPT(Standar Penetration Test SPT, dengan nilai N pukulan/kaki- blow/feet. N semakin besar, tanah=Keras, daya dukungnya bagus). Alat untuk Uji SPT ini dinamakan split spoon sample..SlumpUji keenceran Beton dinamakan Slump Test. Untuk Tiang Bor yang pernah saya amati, nilai slumpnya = 16 +/- 2 cm, fc = 30 MPa. Nilai slump ini didapat setelah di uji mengunakan kerucut terpancung standar(cetakan), Beton dimasukkan ke dalam cetakan 3 tahap, setiap tahap ditusuk 25 x, trus cetakan ditarik perlahan lalu dibalikkan, selisih tinggi cetakan kerucut terpancung dengan beton adalah nilai Slump.Fc 30 Mpa maksudnya adalah kuat tekan beton karakteristik yang di uji dengan silinder 15 x 30 cm setelah umur beton 28 hari = 30 MPa, mengacu SNI 03-2847-2002.30 MPa = 300 Kg/cm2, Selain mengunakan kode fc, kuat tekan beton juga biasa dilambangkan dengan K, misal K-300, K-350, perbedaannya terletak di benda uji, Simbol K ini untuk uji tekan mengunakan kubus 15x15x15 (PBI 71), jika dikonversi ke nilai K maka fc 30 MPa ini sebanding dengan K-350.Dengan perbandingan kuat tekan benda uji :Kubus 15x15x15 cm = 1,00Kubus 20x20x20 cm = 0,95Silinder 1530 cm = 0,83fc 30 Mpa = 300 kg/cm2 : 0.83= 361 Kg/cm2 ==> K-350Loading Test For Bearing Capacity of Soil for Static Load and Spread FootingsLesson 1. Loading TestLoading test dilakukan mengacu pada ASTM D 1194, ASTM D 1143-81, dengan pembebanan maksimal = 200 persen Anticipated Designed Loaded (ADL). Pada test ini Pembebanan dilakukan secara vertikal (axial) untuk tiang pancang usable dimensi 4545, Design loaded = 150 Ton. Pembenanan dilakukan dengan 4 siklus selama lebih kurang 24 jam nonstop. Siklus pertama 50% ADL, Kedua 100% ADL, Ketiga 150% ADL,Ke Empat 200% ADL.Loading test OK jika penurunan akibat beban maks tidak kurang dari 25 mm.Pembacaan loading test ini dalam PSi = pound square per inch1 Pounds = 0.45359 kg.

Gambar Blok Beton sebagai Beban statik

Gambar Hidroulic jack & Pembacaan dial gauge.Gambaran umum: Loading test sistem kentledge.Pengujian ini dilakukan dengan cara pemberian beban statik secara berthap pada tiang dengan memepergunakan satu atau lebih dongkrak hdirolik yang diletakan secara sentral di atas kepala tiang uji. Dongkrak hidrolik dihubungkan dengan pompa hdirolik dan dipasangai manometer yang berfungsi sebagi pembaca beban.Sebagai pendukung beban dipergunakan concrete block yang disisun diatas platform yang terdiri dari main beam dan secondary beam. Selain pemberian beban pada pengujian ini juga disertai pengukuran pergerakan yang terjadi pada tiang akibat pembebanan. Untuk mengetahui besarnya pergerakan yang terjadi dipergunakan satu set dial gauges yang dipasang pada tiang uji denga jarum pengukur diletakkan pada reference beam.Hasil pengujian ini kemudian direpresentasikan dalam bentuk grafik hubungan beban dan penurunan, beban dan waktu sertu penuruan dan waktu.Tujuan :Sebagai pengujian untuk meyakinkan bahwa tiang dapat berfungsi menahan beban yang direncanakan