47
PERCABANGAN IF…THEN IF…THEN…ELSE SELECTION 1 . 2 . 3 .

Logika dan Algoritma Pertemuan 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Informatika Semester 1

Citation preview

PERCABANGAN

IF…THEN

IF…THEN…ELSE

SELECTION

1.

2.

3.

PERCABANGAN

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

PERCABANGAN

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

PERCABANGAN

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

3. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

3. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.

PERCABANGAN

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

3. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.

4. AKSI adalah satu atau lebih instruksi yang akan dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR.

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

3. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.

4. AKSI adalah satu atau lebih instruksi yang akan dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR.

PERCABANGAN

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

3. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.

4. AKSI adalah instruksi yang akan dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR.

5. Pada perkembangannya, ada situasi dimana terdapat 2 (dua) buah AKSI:

i. AKSI #1 dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR.

ii. AKSI #2 dikerjakan jika KONDISI bernilai SALAH.

1. PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan.

2. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI.

3. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan.

4. AKSI adalah instruksi yang akan dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR.

5. Pada perkembangannya, ada situasi dimana terdapat 2 (dua) buah AKSI:

i. AKSI #1 dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR.

ii. AKSI #2 dikerjakan jika KONDISI bernilai SALAH.

MODEL PERCABANGAN

kondisiBENAR SALAH

MODEL PERCABANGAN

kondisiBENAR SALAH

Kondisi #1Kondisi #1

Instruksi

MODEL PERCABANGAN

kondisiBENAR SALAH

Kondisi #2Kondisi #2

Instruksi 2Instruksi 1

PERCABANGAN TUNGGAL

1. PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain.

1. PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain.

PERCABANGAN TUNGGAL

1. PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain.

2. Sebuah PERCABANGAN TUNGGAL tidak mempengaruhi percabangan lain, apakah akan dikerjakan atau tidak.

1. PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain.

2. Sebuah PERCABANGAN TUNGGAL tidak mempengaruhi percabangan lain, apakah akan dikerjakan atau tidak.

PERCABANGAN TUNGGAL

ContohContoh BEGIN

END

INPUT umur

umur >= 60

PRINT “Manula”

BENAR

SALAH

PERCABANGAN TUNGGAL

Kemungkinan #1Kemungkinan #1 BEGIN

PERCABANGAN TUNGGAL

BEGIN

INPUT umur umur

8585

Kemungkinan #1Kemungkinan #1

PERCABANGAN TUNGGAL

BEGIN

INPUT umur

umur >= 60BENAR

SALAH

umur

8585

Kemungkinan #1Kemungkinan #1

PERCABANGAN TUNGGAL

BEGIN

INPUT umur

umur >= 60

PRINT “Manula”

BENAR

umur

8585

Kemungkinan #1Kemungkinan #1

PERCABANGAN TUNGGAL

BEGIN

END

INPUT umur

umur >= 60

PRINT “Manula”

umur

8585

Kemungkinan #1Kemungkinan #1

PERCABANGAN TUNGGAL

Kemungkinan #2Kemungkinan #2 BEGIN

PERCABANGAN TUNGGAL

BEGIN

INPUT umur umur

2020

Kemungkinan #2Kemungkinan #2

PERCABANGAN TUNGGAL

BEGIN

INPUT umur

umur >= 60BENAR

SALAH

umur

2020

Kemungkinan #2Kemungkinan #2

PERCABANGAN TUNGGAL

BEGIN

END

INPUT umur

umur >= 60

umur

2020

Kemungkinan #2Kemungkinan #2

SALAH

PERCABANGAN MAJEMUK

1. PERCABANGAN MAJEMUK adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN MAJEMUK merupakan susunan dari sejumlah percabangan tunggal.

3. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.

4. Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas.

1. PERCABANGAN MAJEMUK adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN MAJEMUK merupakan susunan dari sejumlah percabangan tunggal.

3. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.

4. Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas.

PERCABANGAN MAJEMUK

Kondisi A

Model Model

Kondisi B

Instruksi 2Instruksi 1

PERCABANGAN MAJEMUK

Contoh Contoh BEGIN

END

INPUT angka

angka < 0

PRINT “Negatif”

BENAR SALAH

PRINT “Positif”

angka%2 == 0

PRINT “Genap”

BENAR SALAH

PRINT “Gasal”

PERCABANGAN MAJEMUK

BEGIN

END

INPUT angka

angka < 0

PRINT “Negatif”

BENAR

angka%2 == 0

PRINT “Genap”

BENAR

Kemungkinan #1Kemungkinan #1

PERCABANGAN MAJEMUK

BEGIN

END

INPUT angka

angka < 0

PRINT “Negatif”

BENAR

angka%2 == 0SALAH

PRINT “Gasal”

Kemungkinan #2Kemungkinan #2

PERCABANGAN MAJEMUK

BEGIN

END

INPUT angka

angka < 0SALAH

PRINT “Positif”

angka%2 == 0SALAH

PRINT “Gasal”

Kemungkinan #3Kemungkinan #3

PERCABANGAN MAJEMUK

BEGIN

END

INPUT angka

angka < 0SALAH

PRINT “Positif”

angka%2 == 0

PRINT “Genap”

BENAR

Kemungkinan #4Kemungkinan #4

PERCABANGAN BERTINGKAT

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

PERCABANGAN BERTINGKAT

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal.

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal.

PERCABANGAN BERTINGKAT

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal.

3. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal.

3. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.

PERCABANGAN BERTINGKAT

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal.

3. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.

4. Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas.

1. PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain.

2. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal.

3. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain.

4. Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas.

PERCABANGAN BERTINGKAT

Kondisi A

Kondisi B

Kondisi C

Kondisi D

Model Model

PERCABANGAN BERTINGKAT

Kondisi A

Model Model

PERCABANGAN BERTINGKAT

Kondisi A

Kondisi B

Model Model

PERCABANGAN BERTINGKAT

Kondisi A

Kondisi B

Kondisi C

Model Model

PERCABANGAN BERTINGKAT

Kondisi A

Kondisi B

Kondisi C

Kondisi D

Model Model

SELECTION

1. SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara singkat.

1. SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara singkat.

SELECTION

1. SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara singkat.

2. SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk memeriksa kondisi yang sama.

1. SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara singkat.

2. SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk memeriksa kondisi yang sama.

SELECTION

1. SELECTION merupakan model penulisan instruksi bercabang secara singkat.

2. SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk memeriksa kondisi yang sama.

3. Untuk kasus dimana struktur IF-THEN-ELSE sudah sangat kompleks, penggunaan SELECTION kadang tidak membantu memudahkan pembacaan alur proses.

1. SELECTION merupakan model penulisan instruksi bercabang secara singkat.

2. SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk memeriksa kondisi yang sama.

3. Untuk kasus dimana struktur IF-THEN-ELSE sudah sangat kompleks, penggunaan SELECTION kadang tidak membantu memudahkan pembacaan alur proses.

SELECTION

Model Model

ekspresi

Instruksi 1 Instruksi 2 Instruksi N

Nilai 1Nilai 2

Nilai N

Ekspresi yang diijinkan adalah ekspresi sederhana, meliputi karakter dan bilangan bulat.

Ekspresi yang diijinkan adalah ekspresi sederhana, meliputi karakter dan bilangan bulat.

SELECTION

Contoh Contoh BEGIN

INPUT hari

PRINT “Minggu”

hari

PRINT “Senin” PRINT “Sabtu”

01

6

END

BEGIN

INPUT hari

PRINT “Minggu”

hari

PRINT “Senin” PRINT “Sabtu”

01

6

END

BEGIN

SELECTION

Jika variabel “hari” diberi nilai 0.

Jika variabel “hari” diberi nilai 0.

INPUT hari

PRINT “Minggu”

hari0

END

BEGIN

INPUT hari

PRINT “Minggu”

hari

PRINT “Senin” PRINT “Sabtu”

01

6

END

SELECTION

Jika variabel “hari” diberi nilai 1.

Jika variabel “hari” diberi nilai 1.

BEGIN

INPUT hari

hari

PRINT “Senin”

1

END

BEGIN

INPUT hari

PRINT “Minggu”

hari

PRINT “Senin” PRINT “Sabtu”

01

6

END

SELECTION

Jika variabel “hari” diberi nilai 6.

Jika variabel “hari” diberi nilai 6.

BEGIN

INPUT hari

hari

PRINT “Sabtu”

6

END

LATIHAN

1. Mencari bilangan TERKECIL dan TERBESAR dari dua buah bilangan yang diinputkan.

2. Menampilkan “kata” dari bilangan yang diinputkan, misalnya diinputkan 1 lalu muncul kata “SATU”.

3. Menghitung GRADE dari nilai seorang mahasiswa jika diketahui nilai tugas, quis, uts dan uas-nya serta bobot masing-masing nilai tersebut.

4. Mencocokkan NAMA-USER dan PASSWORD dari data yang diinputkan user.

5. Menghitung tarif telpon dengan parameter jenis sambungan, potongan dan lama bicara.

6. Proses SEARCH dan SORT pada sejumlah bilangan, misalnya 5 variabel data.

1. Mencari bilangan TERKECIL dan TERBESAR dari dua buah bilangan yang diinputkan.

2. Menampilkan “kata” dari bilangan yang diinputkan, misalnya diinputkan 1 lalu muncul kata “SATU”.

3. Menghitung GRADE dari nilai seorang mahasiswa jika diketahui nilai tugas, quis, uts dan uas-nya serta bobot masing-masing nilai tersebut.

4. Mencocokkan NAMA-USER dan PASSWORD dari data yang diinputkan user.

5. Menghitung tarif telpon dengan parameter jenis sambungan, potongan dan lama bicara.

6. Proses SEARCH dan SORT pada sejumlah bilangan, misalnya 5 variabel data.

End of slide