22
PERULANGAN DO…WHILE WHILE…DO FOR…NEXT 1 . 2 . 3 .

Logika dan Algoritma Pertemuan 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Informatika Semester 1

Citation preview

Page 1: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

DO…WHILE

WHILE…DO

FOR…NEXT

1.

2.

3.

Page 2: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

Page 3: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

Page 4: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

Page 5: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

4. COUNTER digunakan jika jumlah perulangan telah diketahui atau memang ditentukan sejumlah bilangan tertentu.

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

4. COUNTER digunakan jika jumlah perulangan telah diketahui atau memang ditentukan sejumlah bilangan tertentu.

Page 6: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

4. COUNTER digunakan jika jumlah perulangan telah diketahui atau memang ditentukan sejumlah bilangan tertentu.

5. KONDISI digunakan jika diulangi / tidaknya instruksi tidak ditentukan dengan jumlah tertentu.

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

4. COUNTER digunakan jika jumlah perulangan telah diketahui atau memang ditentukan sejumlah bilangan tertentu.

5. KONDISI digunakan jika diulangi / tidaknya instruksi tidak ditentukan dengan jumlah tertentu.

Page 7: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

4. COUNTER digunakan jika jumlah perulangan telah diketahui atau memang ditentukan sejumlah bilangan tertentu.

5. KONDISI digunakan jika diulangi / tidaknya instruksi tidak ditentukan dengan jumlah tertentu.

6. Pada dasarnya, PERULANGAN merupakan bentuk khusus dari PERCABANGAN, dimana alur proses akan balik ke titik yang pernah dilalui.

1. PERULANGAN adalah kondisi dimana terdapat sejumlah instruksi yang dikerjakan secara berulang-ulang.

2. Dalam PERULANGAN dikenal istilah COUNTER dan KONDISI.

3. Baik COUNTER maupun KONDISI digunakan sebagai pengendali proses berulang tersebut.

4. COUNTER digunakan jika jumlah perulangan telah diketahui atau memang ditentukan sejumlah bilangan tertentu.

5. KONDISI digunakan jika diulangi / tidaknya instruksi tidak ditentukan dengan jumlah tertentu.

6. Pada dasarnya, PERULANGAN merupakan bentuk khusus dari PERCABANGAN, dimana alur proses akan balik ke titik yang pernah dilalui.

Page 8: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

Contoh PERULANGAN dengan jumlah tertentu.

• Tampilkan suatu teks ke layar 10 kali.

• Larilah mengelilingi lapangan ini sebanyak 5x.

• Mie ini harus direbus selama 3 menit.

Perulangan semacam ini bersifat KUANTITATIF.

Contoh PERULANGAN dengan jumlah tertentu.

• Tampilkan suatu teks ke layar 10 kali.

• Larilah mengelilingi lapangan ini sebanyak 5x.

• Mie ini harus direbus selama 3 menit.

Perulangan semacam ini bersifat KUANTITATIF.

Page 9: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

Contoh PERULANGAN dengan kondisi tertentu.

• Tampilkan suatu teks ke layar sampai layar penuh dengan tulisan.

• Larilah mengelilingi lapangan ini sampai anda lelah.

• Selama belum matang, mie ini harus tetap direbus.

Perulangan semacam ini bersifat KUALITATIF.

Contoh PERULANGAN dengan kondisi tertentu.

• Tampilkan suatu teks ke layar sampai layar penuh dengan tulisan.

• Larilah mengelilingi lapangan ini sampai anda lelah.

• Selama belum matang, mie ini harus tetap direbus.

Perulangan semacam ini bersifat KUALITATIF.

Page 10: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

PERULANGAN

Pada dasarnya, komputer hanya bisa mengolah data yang bersifat kuantitatif.

Dengan teknik tertentu, data KUALITATIF bisa diubah menjadi data KUANTITATIF sehingga pengolahan data kualitatif bisa dilakukan.

Contoh:

• Aplikasi untuk menghitung tingkat kinerja karyawan.

• Aplikasi untuk memprediksi harga saham.

• Aplikasi untuk memperkirakan tingkat pencemaran udara.

• Aplikasi untuk menghitung level suatu penyakit seorang pasien.

• Aplikasi untuk menghitung tingkat kepuasan pelanggan toko.

Pada dasarnya, komputer hanya bisa mengolah data yang bersifat kuantitatif.

Dengan teknik tertentu, data KUALITATIF bisa diubah menjadi data KUANTITATIF sehingga pengolahan data kualitatif bisa dilakukan.

Contoh:

• Aplikasi untuk menghitung tingkat kinerja karyawan.

• Aplikasi untuk memprediksi harga saham.

• Aplikasi untuk memperkirakan tingkat pencemaran udara.

• Aplikasi untuk menghitung level suatu penyakit seorang pasien.

• Aplikasi untuk menghitung tingkat kepuasan pelanggan toko.

Page 11: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

DO … WHILE

kondisiBENAR

SALAH

Instruksi

Pemeriksaan kondisi perulangan dilakukan di akhir instruksi yang akan diulang, sehingga perulangan model ini memberi jaminan bahwa instruksi tersebut akan dikerjakan setidaknya satu kali.

Pemeriksaan kondisi perulangan dilakukan di akhir instruksi yang akan diulang, sehingga perulangan model ini memberi jaminan bahwa instruksi tersebut akan dikerjakan setidaknya satu kali.

Page 12: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

DO … WHILE

Contoh #1Contoh #1BEGIN

END

CETAK “Halo”

hitungan < 5BENAR

SALAH

hitungan = 0

hitungan = hitungan + 1

Page 13: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

DO … WHILE

TraceTraceBEGIN

END

CETAK “Halo”

hitungan < 5BENAR

SALAH

hitungan = 0

hitungan = hitungan + 1

BEGIN

hitungan = 0hitungan

00CETAK “Halo”

hitungan = hitungan + 1

hitungan

11

hitungan < 5BENAR

hitungan

22

hitungan

33

hitungan

44

hitungan

55

SALAH

END

Page 14: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

DO … WHILE

Contoh #2Contoh #2BEGIN

END

CETAK “Halo”

hitungan < 5BENAR

SALAH

hitungan = 5

hitungan = hitungan + 1

Page 15: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

BEGIN

END

CETAK “Halo”

hitungan < 5BENAR

SALAH

hitungan = 5

hitungan = hitungan + 1

hitungan

55

DO … WHILE

TraceTraceBEGIN

hitungan = 5

CETAK “Halo”

hitungan = hitungan + 1

hitungan < 5

SALAH

END

hitungan

66

Page 16: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

WHILE … DO

kondisi

BENAR

SALAH

Instruksi

Pemeriksaan kondisi perulangan dilakukan di awal instruksi yang akan diulang, sehingga perulangan model ini tidak memberi jaminan bahwa instruksi tersebut akan dikerjakan.

Pemeriksaan kondisi perulangan dilakukan di awal instruksi yang akan diulang, sehingga perulangan model ini tidak memberi jaminan bahwa instruksi tersebut akan dikerjakan.

Page 17: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

WHILE … DO

Contoh #1Contoh #1BEGIN

END

CETAK “Halo”

hitungan < 5

BENAR

SALAH

hitungan = 0

hitungan = hitungan + 1

Page 18: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

WHILE … DO

Contoh #2Contoh #2BEGIN

END

CETAK “Halo”

hitungan < 5

BENAR

SALAH

hitungan = 5

hitungan = hitungan + 1

Page 19: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

FOR … NEXT

Perulangan model ini memungkinkan user menentukan jumlah perulangan di awal blok. Kelebihan dari model ini adalah perubahan nilai COUNTER dilakukan secara otomatis oleh komputer. Kekurangannya adalah perubahan COUNTER hanya bisa naik 1 nilai.

Perulangan model ini memungkinkan user menentukan jumlah perulangan di awal blok. Kelebihan dari model ini adalah perubahan nilai COUNTER dilakukan secara otomatis oleh komputer. Kekurangannya adalah perubahan COUNTER hanya bisa naik 1 nilai.

FOR counter = awal TO akhir

Instruksi

counter

Page 20: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

FOR … NEXT

ContohContoh BEGIN

END

CETAK “Halo”

FOR x = 1 TO 5

x

Page 21: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

LATIHAN

1. Menampilkan deret bilangan: cacah, genap, gasal, fibonacci

2. Menampilkan pola segitiga: pascal, genap, gasal

3. Perhitungan statistik: MAX, MIN, AVERAGE, TOTAL

4. Perhitungan matematika: perpangkatan, perkalian, FPB, KPK

5. Menampilkan pola bintang

1. Menampilkan deret bilangan: cacah, genap, gasal, fibonacci

2. Menampilkan pola segitiga: pascal, genap, gasal

3. Perhitungan statistik: MAX, MIN, AVERAGE, TOTAL

4. Perhitungan matematika: perpangkatan, perkalian, FPB, KPK

5. Menampilkan pola bintang

Page 22: Logika dan Algoritma Pertemuan 5

End of slide