246

lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area
Page 2: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

lorem ipsum dolor si amet

Page 3: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

ii

Diterbitkan oleh:

Komisi Pemberantasan Korupsi

2016

penyusun:

TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN KPK 2015

200 hal+viv

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Jl. Kuningan Persada Kav. 4

Jakarta 12920

Telp. +62 21 2557 8300

Faks. +62 21 5289 2456

www.kpk.go.id

Page 4: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

iii

VISI, MISI, AZAS, DANNILAI-NILAI KPK

Visi“Menjadi lembaga penggerak pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, dan efisien”

Misi1. Melakukan koordinasi dengan

instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK;

2. Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK;

3. Melakukan penyelidikan, penyidikan,dan penuntutan terhadap TPK;

4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan TPK;

5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintah negara.

Asas• Kepastian Hukum• Keterbukaan• Akuntabilitas• Kepentingan Umum• Proporsionalitas

Nilai• Religiusitas• Integritas• Keadilan• Profesionalisme• Kepemimpinan

Page 5: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

iv

DAFTAR ISI

VISI, MISI, AZAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii

PENGANTAR PIMPINAN vi

SEKILAS KPK viii

PROFIL PIMPINAN xiv

PENGHARGAAN xviii

OPTIMALKAN PERAN PEMICU 2

MEMANGKAS GRATIFIKASI, MEMOTONG AKAR KORUPSI 6

MEMBINA SI UPIK, MENGUATKAN PENDIDIK 10

MODUS LAMA, KORUPTOR BARU 14

KETIKA HUKUM DAN AGAMA SEIRAMA 18

AGAR KEPALA DAERAH TAK TERGODA RASUAH 22

KAWAL DANA DESA, RAKYAT SEJAHTERA 26

AGAR SUMBERDAYA LEBIH BERDAYA 30

MENGGUBRIS TIGA SEKTOR STRATEGIS 34

BERBAGI PERAN MEMBANGUN PERADABAN 40

LAMPIRAN

KEUANGAN DAN ASET 46

MANAJEMEN SDM 48

LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) 54

GRATIFIKASI 56

PENINDAKAN 72

KOORDINASI DAN SUPERVISI PENINDAKAN 108

PENGELOLAAN BARANG SITAAN DAN RAMPASAN 158

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 172

PENDIDIKAN, SOSIALISASI DAN KAMPANYE ANTIKORUPSI 196

PENGEMBANGAN JARINGAN DAN KERJA SAMA 213

PENGADAAN BARANG DAN JASA 217

PENGAWASAN INTERNAL 218

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI 222

PENGADUAN MASYARAKAT 223

Page 6: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

lorem ipsum dolor si amet

Page 7: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

vi

Apa sebab seseorang tenggelam? Jawabannya, karena ia tak bergerak. Atau kalau toh pun bergerak, gerakannya tak beraturan sehingga tak berguna apa-apa bagi si empunya. Menjaga konsistensi dan irama gerak, yang kemudian kita sebut sebagai “berenang” itulah, yang lantas mampu menyelamatkan seseorang dari kondisi yang disebut “tenggelam”.

Ya, tetap bergerak dalam kondisi seperti itu, merupakan hal penting. Sama halnya yang kami lakukan sepanjang tahun 2015, meski berbagai ujian dan cobaan menerpa. Dalam situasi itu, KPK tetap berupaya menjalankan berbagai program kerja dan kegiatan yang telah ditetapkan sebagai bagian dari komitmen menjalankan amanah dalam perjuangan pemberantasan korupsi.

PENGANTAR PIMPINAN

Tahun 2015 merupakan sebuah episode yang berat bagi KPK sebagai sebuah lembaga yang telah berusia 12 tahun. Berbagai ujian melanda, semoga menjadi pembelajaran tersendiri agar di kemudian hari, lembaga ini makin dipercaya publik.

Page 8: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

vii

Di bidang penindakan, misalnya, sejumlah terobosan terus dilakukan dalam upaya pemberantasan korupsi. Di tengah keterbatasan jumlah penyidik, KPK tetap berupaya bekerja optimal. Salah satu tanda, KPK berhasil melakukan operasi tangkap tangan sebanyak lima kali pada 2015. Di samping melakukan 84 kegiatan penyelidikan, 99 penyidikan, dan 91 kegiatan penuntutan, baik kasus baru maupun sisa penanganan pada tahun sebelumnya. Selain itu juga melakukan eksekusi terhadap 33 putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Dari penanganan perkara, lebih dari 198 miliar rupiah telah dimasukkan ke kas negara dalam bentuk PNBP.

Di bidang pencegahan, KPK berupaya melibatkan diri, terutama pada sektor strategis. Misalnya saat KPK meluncurkan Program Pilkada Berintegritas guna mendorong terealisasinya pilkada berintegritas yang dilakukan secara serentak di sejumlah daerah. KPK bersinergi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam rangka sosialisasi program tersebut, KPK menggandeng KPU provinsi, Bawaslu provinsi, tokoh masyarakat, akademisi, dan pers di 9 kota besar.

Selain itu, KPK juga menyelenggarakan Deklarasi Politik Berintegritas bersama 15 organisasi muda sayap partai politik. Mereka membaca ikrar sekaligus menandatangani komitmen yang menyatakan bahwa integritas merupakan modal utama dalam menjaga dan menjunjung tinggi harkat dan martabat sebagai warga negara Indonesia dan korupsi adalah kejahatan luar biasa yang menghancurkan bangsa dan menyengsarakan rakyat.

Tak hanya itu. Sejumlah sektor strategis yang memberi dampak langsung bagi masyarakat juga tak luput dari perhatian. Salah satunya upaya menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara, terutama pada sektor pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan melalui kegiatan koordinasi dan supervisi yang tak hanya menyentuh sektor mineral dan batu bara seperti tahun sebelumnya,

namun juga memperluas hingga sektor kelautan, kehutanan, dan perkebunan di 34 provinsi dengan melibatkan 27 kementerian/lembaga.

Upaya yang keras juga dilakukan pada sektor lainnya, antara lain sektor pangan, pendidikan, kesehatan, hingga tata kelola pemerintahan daerah, khususnya pada pengelolaan APBD yang pro-rakyat.

Di tengah upaya itu, KPK juga meyakini ada faktor kunci yang juga turut meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi, yakni pelibatan partisipasi publik. Langkah ini berupaya menggalang gerakan sosial masyarakat agar turut mendukung keberadaan gerakan pemberantasan korupsi sekaligus menjadi agen perubahan dalam menyebarkan pesan antikorupsi.

Karena itu, sejumlah program juga digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Semisal Gerakan Nasional “Saya Perempuan Anti Korupsi” (SPAK), di mana perempuan menjadi faktor penting dalam penyebaran pesan antikorupsi di keluarga dan masyarakat. Hingga saat ini, telah ada 499 agen SPAK yang telah memberikan sosialisasi kepada lebih dari 500 ribu orang.

Lainnya, tak hanya menyasar kaum perempuan. KPK juga merangkul para guru melalui kegiatan Teacher Super Camp untuk menyebarkan pesan antikorupsi melalui aneka karya tulis yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran di sekolah. Juga menyasar generasi muda melalui kegiatan Youth Camp yang mendorong mereka menjadi motor perubahan di masyarakat.

Keragaman segmentasi dan peran ini, diharapkan mampu mengefektifkan pesan antikorupsi yang akan disebarkan. Karena KPK tak bisa sendiri dalam perang melawan korupsi, diperlukan kepedulian tinggi dari setiap elemen bangsa.

Di tengah tahun yang sulit itu, ibarat bergerak di tengah lumpur. Meski berat, komitmen dan dukungan publik selama ini adalah bahan bakar luar biasa yang mendorong kami untuk tetap semangat dan berjuang dalam pemberantasan korupsi. Kami berharap dan memohon doa restu rakyat Indonesia, agar kami tetap amanah dalam perjuangan ini.

Page 9: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

viii

SEKILAS KPK

KPK hadir di Indonesia sebagai lembaga hukum independen. KPK diharapkan bebas dari intervensi kekuasaan manapun, kendati tetap menjalin hubungan baik dengan semua elemen negara ini. Tanggung jawab terbesar KPK adalah kepada masyarakat Indonesia. Untuk itu, laporan kinerja KPK disampaikan secara terbuka dan berkala kepada presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Konsekuensi lainnya, tidak semua perkara pidana korupsi harus ditangani KPK. Undang-Undang-Undang No. 30 tahun 2002 tentang KPK mengatur beberapa syarat. Di antaranya, kasus korupsi melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, serta orang lain yang terkait dengan tindak pidana korupsi aparat hukum maupun pejabat pemerintahan. Jumlah kerugian negara akibat kasus korupsi dibatasi minimal Rp 1 miliar, serta memicu keresahan masyarakat.

Dalam mengemban tugas penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi, KPK tak boleh alpa. Sebab, KPK tak dibekali kewenangan untuk menghentikan sebuah perkara. Karenanya, selalu berpedoman pada asas kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, serta proporsionalitas.

Demi mewujudkan pedoman tersebut, KPK dipimpin oleh lima komisioner. Satu komisioner dipilih menjadi ketua merangkap anggota, sedangkan empat komisioner lainnya menjadi wakil ketua merangkap anggota.

KPK memperoleh amanah dan kewenangan lengkap dalam hal menyelidik, menyidik, sampai menuntut perkara tindak pidana korupsi. Namun, tujuan keberadaan KPK bukan mengambil alih tanggung jawab pemberantasan kasus-kasus rasuah dari lembaga penegak hukum lain. Sebab bila merujuk Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002, ditegaskan bahwa KPK wajib mengutamakan peran sebagai mekanisme pemicu (trigger mechanism), yang mendorong pemberantasan korupsi seluruh elemen penegak hukum di Indonesia berjalan lebih efektif, efisien, dan sinergis.

Peran sebagai mekanisme pemicu itulah letak perbedaan sekaligus kekuatan utama KPK dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya. Salah satunya adalah pemberian wewenang koordinasi dan supervisi pada KPK.

Pada fungsi ini, KPK melakukan berkoordinasi dengan instasi yang juga memiliki kewenangan menangani tindak pidana korupsi. Selain itu, KPK wajib melakukan supervisi terhadap kegiatan lembaga-lembaga penegak hukum tersebut. Hubungan dengan sesama penegak hukum harus dijalin agar senantiasa harmonis.

Page 10: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

ix

Lima pimpinan ini menerapkan asas kolektif kolegial pada setiap pengambilan keputusan lembaga, serta wajib bertindak sesuai pedoman KPK. Para pimpinan KPK menjabat selama empat tahun, dan diperbolehkan dipilih kembali untuk satu periode jabatan berikutnya.

Jika struktur organisasi dibedah lebih lanjut, pimpinan KPK membawahi empat bidang. Pembagiannya terdiri atas Bidang Pencegahan, Bidang Penindakan, Bidang Informasi dan Data, serta Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat. Masing-masing bidang dipimpin seorang deputi.

Untuk menopang roda organisasi, pimpinan KPK dibantu seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia, namun bertanggung jawab kepada pimpinan KPK.

Struktur organisasi KPK juga diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan masyarakat luas dapat berpartisipasi mengawasi maupun terlibat dalam aktivitas dan langkah-langkah yang dilakukan KPK. Dalam pelaksanaan operasional, KPK mengangkat pegawai yang direkrut sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.

Page 11: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

x

Sumber daya manusia adalah aset utama KPK dalam menjalankan tugas. Hingga akhir 2015, KPK memiliki 1.146 pegawai, termasuk di dalamnya adalah 118 penyelidik, 92 penyidik, 88 penuntut umum, serta 262 pegawai Kedeputian Pencegahan.

Gedung BaruBertepatan dengan Hari Ulang Tahun KPK pada 29 Desember 2015, gedung baru KPK diresmikan Presiden Joko Widodo. Gedung yang diberi nama “Dwiwarna” ini, seolah menjadi penanda bahwa perjuangan melawan korupsi masih akan terus berlanjut. Aplikasi warna merah dan putih merupakan refleksi warna dasar logo KPK dan juga bendera Indonesia.

Berdirinya gedung ini telah melewati perjalanan yang cukup panjang. Pada 2008, KPK sempat mengajukan anggaran pembangunan gedung baru ke DPR, namun ditolak. Penolakan ini lantas memunculkan inisiatif masyarakat untuk melakukan penggalangan dana. Maka, saat itu kita mengenal gerakan “Koin untuk KPK” atau yang sejenisnya, dengan maksud yang sama, yakni membantu biaya pembangunan gedung baru KPK.

Inisiatif ini lantas dihentikan ketika anggaran tersebut baru disetujui Komisi III DPR pada 2012. Uang yang terkumpul dari gerakan saweran itu, senilai 403 juta rupiah, seluruhnya diserahkan kepada Kementerian Keuangan yang dikelola sebagai hibah dalam negeri.

Gedung setinggi 16 lantai yang terletak di Jalan Kuningan Persada, Kav. 4, Jakarta Selatan, ini berdiri di lahan seluas 8.663 meter persegi. Ia memiliki konsep secure, smart dan green. Rancangan tata ruang dibuat vertikal, yang memisahkan area publik dengan area kerja atau area terbatas.

Sistem keamanan dibuat terintegrasi berupa surveillance camera, access control, visitor management system & guard tour. Gedung ini juga mengedepankan penghematan penggunaan energi dengan pemanfaatan air hujan untuk keperluan toilet dan penyiraman tanaman, serta desain fasade gedung yang mempertimbangkan overall thermal transfer value (OTTV) tidak melebihi 45 watt/meter persegi.

Pembangunan gedung ini dilakukan menggunakan anggaran tahun jamak sebesar Rp 315,15 miliar yang bersumber sepenuhnya dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Page 12: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

xi

Page 13: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

xiisecure, smart, & green

Konsep SecurePengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area kerja atau area terbatas. Dilengkapi dengan peralatan pengamanan pasif berupa akses kontrol dan kamera, serta pengamanan aktif patroli petugas pengamanan.

Konsep SmartPenggunaan sistem keamanan terintegrasi berupa surveillance camera, access control, visitor management system & guard tour. Dilengkapi dengan building otomation system yang mampu mengendalikan semua aktivitas peralatan utama dan penunjang di dalam gedung.

Konsep GreenPenghematan penggunaan energi; penggunaan air hujan untuk keperluan toilet dan penyiraman tanaman, serta desain fasade gedung yang mempertimbangkan overall thermal transfer value (OTTV) tidak melebihi 45 watt/meter persegi.

Luas Lahan8.663 m2

Luas Bangunan39.629 m2

Luas Basement 1 & 29.240 m2

Luas Lantai Dasar2.624 m2

Luas Lantai MZ,Luas Lantai 2,& Luas Lantai 3

5.074 m2

Luas Tower(Lantai 4 s.d. Roof)

19.015 m2

Luas Gedung Penunjang(Rutan, Tempat Ibadah &Auditorium)

3.326 m2

Gardu PLN+ Power House

350 m2

Tinggi Bangunan16 Lantai

Anggaran:

Rp. 315,15 miliar rupiah (anggaran multiyears)Sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN).

Gedung DwiwarnaDibangun sejak 29 November 2013Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2015.

Page 14: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

xiii

Page 15: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

xiv

Bagi lelaki kelahiran lahir di Rangkasbitung, Banten, 18 Mei 1946 ini, menjaga pemberantasan korupsi menjadi sebuah harga mati walaupun harus berhadapan dengan tantangan dan hujatan sekeras apapun. Lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1971 ini merupakan Pimpinan KPK Jilid I (2003-2007), yang kembali dipercaya menakhkodai KPK sebagai Ketua Sementara KPK di periode III (2015).

Di Korps Bhayangkara, ia pernah menjabat Kepala Kepolisian Resort Cianjur (1989-1991), Kepala Kepolisian Resort Tasikmalaya (1991-1992), Sekretaris Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar (1992), dan Kepala Kepolisian Wilayah Malang (1992-1997). Atas jasa dan pengabdiannya, ia memperoleh penghargaan Satya Lencana Kesetiaan VIII, XIV, XXIV dan Bintang Bhayangkara Narariya dan Pratama.

Indriyanto Seno Adji merupakan akademisi dan advokat, yang meyakini dengan melakukan konsolidasi, tata kelola, dan kinerja, mampu menjadikan KPK sebagai lembaga yang kuat. Lelaki kelahiran Jakarta, 11 November 1957, ini mengenyam pendidikan dari program sarjana hingga doktoralnya di bidang hukum di Universitas Indonesia.

Sebelum ditunjuk sebagai pimpinan sementara, ia merupakan guru besar ilmu hukum. Juga menjadi konsultan ahli di Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) dan anggota tim persiapan pembentukan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

PIMPINAN KPK PERIODE 2011-2015Salah seorang komisioner periode ketiga, Busyro Muqoddas mengakhiri masa jabatannya pada 16 Desember 2014. Dua bulan berselang, Presiden Joko Widodo melantik tiga Pelaksana Tugas Pimpinan KPK, untuk menggantikan Busyro Muqoddas dan dua Pimpinan KPK lainnya yang dinonaktifkan.

Ketiganya antara lain Mantan Ketua KPK Periode 2003-2007 Taufiequrachman Ruki, guru besar ilmu hukum Indriyanto Seno Adji dan Deputi Bidang Pencegahan KPK Johan Budi SP. Bersama dua pimpinan lainnya, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain, melanjutkan tugas hingga masa jabatan berakhir pada 16 Desember 2015.

TAUFIEQURACHMAN RUKI(Ketua Sementara)

INDRIYANTO SENO ADJI (Wakil Ketua Sementara)

JOHAN BUDI SAPTO PRIBOWO(Wakil Ketua Sementara)

Bagi Johan Budi Sapto Pribowo, komunikasi mampu memperkuat hubungan dan kerja sama antarlembaga dalam menunjang tugas pemberantasan korupsi. Karena itulah, lelaki kelahiran Mojokerto, 29 Januari 1966, ini dipercaya sebagai Wakil Ketua Sementara KPK.

Berkat kemahirannya dalam berkomunikasi, Johan didaulat menjadi Juru Bicara KPK di tiga periode kepimpinan. Sejumlah penghargaan juga diraihnya, antara lain Tokoh Public Relations 2013 Pilihan SPS, Insan Humas Terbaik AMH 2014 dan Praktisi Terbaik dalam bidang Humas oleh ASEAN Public Relation Network pada 2014, serta Humas Pemerintah Terbaik pada Anugerah Perhumas 2015.

Page 16: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

xv

ZULKARNAIN(Wakil Ketua)

Lelaki kelahiran Lubuk Basung, Sumatera Baratm 1 Desember 1951, ini yakin kunci sukses pemberantasan korupsi adalah partisipasi masyarakat. Bahkan, dalam UU KPK disebutkan bahwa mencegah dan memberantas korupsi harus melibatkan peran serta masyarakat. Maka, keputusannya menjadi salah satu pimpinan KPK, merupakan kontribusi nyata dirinya dalam pemberantasan korupsi.

Sebelum menjabat, sarjana hukum dari Universitas Sumatera Utara tahun 1977 dan Magister Hukum dari IBLAM Jakarta tahun 2004 ini, merupakan Sekretaris JAM Intelijen Kejaksaan Agung (2009). Selain itu, kariernya di Korps Adhyaksa antara lain Kepala Kejaksaan Tingi Jawa Timur (2008), Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimatan Selatan (2007), Direktur Penuntutan Kejaksaan Agung (2006), dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh (2006).

ADNAN PANDU PRAJA(Wakil Ketua)

Bagi Adnan Pandu Praja, KPK membutuhkan sosok pimpinan yang tak memiliki masa lalu yang kelam agar kinerja lembaga dapat optimal dalam pemberantasan korupsi. Sebelum menjadi pimpinan KPK, ia merupakan anggota dan Sekretaris Jenderal Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), serta Wakil Sekretaris Umum Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Editorial Jurnal Hukum dan Pembangunan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Koalisi LSM dan Masyarakat untuk RUU Kepolisian (2011).

Lelaki kelahiran Jakarta, 14 Januari 1960, ini mengenyam pendidikannya di Jurusan Hukum Universitas Indonesia tahun 1987. Kemudian melanjutkan di Master of Law di University of Technology, Sydney Australia pada 2003.

Menurut lelaki kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1966 ini, upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan garang, progresif, dan tanpa pandang bulu. Keberanian adalah bahan bakar lulusan S-1 Hukum Universitas Hasanuddin ini. Sebelum menjadi pimpinan KPK, ia mendirikan LSM Anti Corruption Committee (ACC) dan menjadi Tim Penasihat Hukum Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Sulawesi. Tujuannya, ia ingin mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik.

Karakter Bambang Widjojanto yang dinamis dan berani saat memimpin KPK tidak terlepas dari pengalamann sebelumnya sebagai aktivis sejumlah LSM, seperti Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, KONTRAS, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), dan Indonesian Corruption Watch (ICW). Kontribusinya dalam bidang hak asasi manusia, membuatnya dianugerahi penghargaan Robert F Kennedy Human Right Awards karena dinilai konsisten membela hak-hak warga Papua.

Lelaki kelahiran Jakarta, 18 Oktober 1959, ini mengenyam pendidikan S-1 Hukum di Universitas Jayabaya. Studi Pascasarjana Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung (2005) dan program Doktoral di Universitas Padjadjaran Bandung (2009). Sebelumnya, ia sempat menjadi anggota Gerakan Anti Korupsi (Garansi), anggota Koalisi untuk Pembentukan UU MK, menjadi Tim Penasihat Hukum KPK, dan melakukan sejumlah penelitian yang berkaitan dengan korupsi di Indonesia.

xv

ABRAHAM SAMAD(Ketua Nonaktif)

BAMBANG WIDJOJANTO(Wakil Ketua Nonaktif)

Page 17: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

xvi

LaporanTahunan 2015

Memadukan pencegahan dan penindakan secara terintegrasi, adalah komitmen Agus Rahardjo saat terpilih sebagai ketua KPK. Menurut lelaki kelahiran Magetan, Jawa Timur, 1956, ini bila strategi itu dioptimalkan, maka hasilnya akan lebih efektif.

Dalam dunia dunia pengadaan barang dan jasa, namanya bukanlah sosok yang baru. Lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada 1984 dan Arthur D. Little Management Education Institute, Management, Cambridge, Amerika Serikat ini, merupakan Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ). Kemudian menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) pada 2010.

Lulusan Sarjana Hukum Sepamilsukwan Polri I Tahun Angkatan 1983-1984 dan Magister Hukum Ekonomi UI ini merupakan perwira dari Korps Bhayangkara. Perempuan kelahiran Pematangsiantar, 20 Desember 1957, ini pernah menjabat Kabag Serse Narkoba Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 1997-2000. Kemudian, ia menjabat sebagai Kabag Narkoba Polda Jabar (2000-2004), dan Dirserse Kriminal Polda Kepulauan Riau pada 2006-2008. Pada 2009, ia menjadi perwira tinggi dengan pangkat Brigadir Jenderal Polisi pada jabatan Kapus Provos Divpropam. Dan pada 2015, ia menjabat sebagai Staf Ahli Kapolri bidang Sosial Politik dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi. Ia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi di antara lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan dan Kepolisian.

PIMPINAN KPK PERIODE 2015-2019Kelima Pimpinan KPK Jilid IV dipilih oleh Komisi III DPR pada rapat 17 Desember 2015 dengan mekanisme pemungutan suara. Mereka antara lain, Agus Rahardjo dengan 53 suara, Basaria Panjaitan dengan 51 suara, Alexander Marwata dengan 46 suara, Saut Situmorang dengan 37 suara, dan Laode Muhammad Syarif dengan 37 suara. Dalam pemungutan suara untuk posisi ketua, Agus Rahardjo unggul dengan 44 suara. Kemudian kelimanya dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Desember 2015 di Istana Negara.

AGUS RAHARDJO(Ketua)

BASARIA PANDJAITAN(Wakil Ketua)

Page 18: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

xvii

ALEXANDER MARWATA(Wakil Ketua)

SAUT SITUMORANG(Wakil Ketua)

LAODE M SYARIF (Wakil Ketua)

Sebelum terpilih, Alexander Marwata merupakan Hakim Ad Hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta sejak 2012. Lelaki kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 26 Februari 1967, ini berkomitmen memperbaiki sistem di KPK agar pemberantasan korupsi lebih efektif. Salah satu strateginya melalui konsolidasi, baik dalam internal, maupun antarlembaga penegak hukum.

Ia merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), kemudian melanjutkan studi S-1 Ilmu Hukum di Universitas Indonesia. Ia pernah berkarier di Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) sejak 1989-2011.

Thony Saut Situmorang berkomitmen memperkuat bidang pencegahan KPK. Sehingga penindakan dan pencegahan bisa sama kuat. Lelaki kelahiran Mayang, 20 Februari 1959, ini merupakan lulusan S-1 Ilmu Fisika di Universitas Pajajaran Bandung. Gelar magisternya diraih dari Jurusan Manajemen Universitas Krisna Dwipayana, sementara program doktoralnya diambil di Universitas Indonesia dan UPI YAI.

Kariernya diawali saat bergabung ke Badan Intelijen Negara pada 1987. Ia juga pernah mengikuti Program Pendidikan Regular Angkatan ke-50 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2013. Tahun 1997-2001, ia menjadi Sekretaris III KBRI Singapura. Setelah itu, ia berpindah menjadi Sekretaris I di KBRI Canberra, Australia, pada 2008-2001. Jabatan terakhir, ia menjadi Staf Ahli Kepala BIN bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Lahir di Lemoambo, Pulau Muna, Sulawesi tenggara, 16 Juni 1965, Laode M. Syarif mengawali karir di Makassar sebagai dosen pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin sejak 1992. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di tempatnya mengabdi, kemudian melanjutkan studinya di Australia pada program Master of Laws di Queensland University of Technology, Brisbane dan studi doktoralnya di University of Sydney, School of Law dengan program kekhususan Hukum Lingkungan Internasional.

Selain menjadi dosen, ia juga aktif sebagai pembicara dan dosen tamu di kampus dunia, antara lain Sydney University Law School, National University of Singapore Law School, Cebu University Law School dan University of South Pacific, Vanuatu serta mengajar kode etik dan hukum lingkungan di Mahkamah Agung RI.

Tak hanya itu, ia juga aktif pada beberapa organisasi nasional dan internasional, antara lain Partnership for Governance Reform in Indonesia, IUCN Academy of Environmental Law, dan UNODC Anti-Corruption Academic Initiative (ACAD).

Page 19: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

xviii

PENGHARGAAN

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPK tahun 2014 mendapatkan predikat A.

2. Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) dinobatkan sebagai Program Public Relations Insipiratif dalam ajang Indonesia Public Relation Award & Summit (IPRAS) 2015.

3. Juara I Anugerah Media Humas (AMH) 2015, Kategori Pelayanan Informasi Melalui Internet, Bakohumas segmen kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian/BUMN/PTN.

4. Peringkat III Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik 2015 untuk kategori Lembaga Pemerintah Nonstruktural. Diselenggarakan Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Komisi Informasi Pusat.

5. Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi SP mendapatkan Anugerah Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) 2015 untuk kategori Humas Pemerintah.

Sejumlah apresiasi dan penghargaan yang kami peroleh tahun ini, tentu saja menjadi bahan bakar semangat kami dalam berkarya dan berjuang di lembaga ini. Ada yang mampu kami pertahankan dari tahun sebelumnya, ada pula penghargaan yang baru kami peroleh.

Kalaulah itu pantas disebut prestasi, kami bangga bisa dipercaya menyandangnya. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan seluruh elemen bangsa yang telah memberi kesempatan kepada kami. Semoga kami bisa mengemban amanah ini lebih baik lagi.

Page 20: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

lorem ipsum dolor si amet

Page 21: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

2 OPTIMAL-KAN PERAN PEMICU

LaporanTahunan 2015

2

Page 22: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

Bersinergi adalah peran kunci yang dijalankan KPK sebagai mekanisme pemicu. Tak hanya untuk memberantas korupsi, melainkan juga mendorong perbaikan sistem.

Page 23: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

4

yakni Kepolisian, Kejaksaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebagai mekanisme pemicu, KPK membangun sinergi agar proses penanganan perkara korupsi yang ditangani aparat penegak hukum lainnya, bisa berjalan secara efektif dan efisien, serta penerapan sanksi yang tegas bisa dilakukan untuk menimbulkan efek jera (deterrent effect).

Sebab faktanya, barisan koruptor pun kini semakin menguatkan konsolidasi dan mengatur strategi agar modus kejahatannya tak mudah terendus penegak hukum. Berbagai sumber daya dikerahkan, tak hanya untuk mengambil keuntungan mereka saja, tetapi juga mulai menghambat perjuangan pemberantasan korupsi. Dengan begitu, bekerja sama adalah keharusan.

Untuk mewujudkan itu, pada tahun ini KPK menggelar kegiatan Pelatihan Bersama Aparat Penegak Hukum di tiga kota, yakni Kota Manado, pada 14-18 Agustus 2015, untuk lingkup Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Selanjutnya,

Ibarat pepatah, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Ketika perjuangan dalam memberantas korupsi menghadapi tantangan yang besar, maka berbagi peran adalah strategi jitu untuk membuatnya terasa lebih mudah, efektif dan efisien. Sebab, tantangan atau apapun yang sejenis dengan itu, adalah sebuah keniscayaan bagi para pejuang kebenaran.

Maka, amanat Undang-Undang yang melekatkan KPK dengan fungsi sebagai mekanisme pemicu (trigger mechanism), juga menghendaki adanya sinergi dengan lembaga penegak hukum lainnya. Dalam hal ini, ada Kepolisian, Kejaksaan, bahkan lembaga lainnya yang juga turut mendukung kinerja yang akan saling melengkapi.

Maka dalam mengemban tugas di bidang penindakan, maupun pencegahan, KPK juga berbagi peran agar kemaslahatan bisa dirasakan secara maksimal bagi masyarakat.

Di bidang penindakan, KPK fokus pada peningkatan kapasitas aparat penegak hukum,

Page 24: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

5

di Kota Pekanbaru, pada 24-28 Agustus, untuk lingkup Provinsi Riau dan Provinsi Kepualauan Riau. Kemudian Kota Denpasar, pada 19-23 Oktober 2015, untuk lingkup Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Ketiga kegiatan itu memiliki agenda utama, yakni mengatasi berbagai kendala dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi dan pengembalian kerugian keuangan negara, di masing-masing provinsi. Dari pelatihan bersama ini, peserta memperoleh materi pencegahan maupun teknis penindakan kasus korupsi dari narasumber yang kompeten.

Bagi KPK sendiri, kegiatan ini menjadi amat penting untuk meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum dalam penanganan perkara, baik di tingkat penyelidikan, penyidikan, maupun penuntutan.

Selama 2015, sebanyak 521 peserta dari enam provinsi mengikuti kegiatan tersebut. Mereka terdiri atas penyidik Kepolisian Daerah, penyidik Kejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi, auditor BPK dan BPKP.

Tingkatkan Good GovernanceSementara untuk bidang pencegahan, KPK berupaya mendorong terselenggaranya pemerintahan yang bersih, khususnya dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga niat dan kesempatan korupsi, bisa diminimalisasi.

Caranya, melalui sinergi yang telah dibangun sejak 2012, KPK bekerja sama dengan BPKP dalam untuk menyelenggarakan kegiatan semiloka Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Pencegahan Korupsi di 32 provinsi. Kegiatan tahun ini bertujuan, mendorong pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan peraturan yang berlaku, mengidentifikasi permasalahan, risiko, dan penyebab masalah pada APBD.

Kegiatan Korsup Pencegahan tahun ini telah memantau dan mengevaluasi pada tiga hal utama, yakni tindak lanjut hasil Korsup Pencegahan pada tahun 2014; APBD tahun anggaran 2014/2015, mulai dari perencanaan dan penganggaran, belanja hibah, bantuan sosial (bansos), dan pengadaan barang dan jasa; serta kepentingan nasional pada bidang pendapatan.

Kegiatan yang digelar sepanjang Oktober-Desember 2015 ini dihadiri para pimpinan dan anggota DPRD setingkat provinsi, pimpinan DPRD kabupaten/kota, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, serta pimpinan dan pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah daerah. Hasilnya disimpulkan bahwa, pertama, proses penyusunan dan alokasi anggaran seringkali rawan intervensi pihak luar, pengelolaan hibah-bansos yang tidak sesuai, dan alokasi anggaran yang tidak pro rakyat.

Kedua, dalam pengadaan barang dan jasa, proses lelang seringkali tidak transparan, adanya mark-up harga, dan spesifikasi barang yang berbeda. Ketiga, pelayanan publik yang berhubungan dengan masalah perizinan, masih terdapat praktik-praktik gratifikasi, belum terwujudnya pelayanan prima dalam bentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta perizinan yang belum transparan.Dari sini, KPK terus melakukan evaluasi disertai perbaikan dengan harapan dapat mencegah terjadinya tindak pidana korupsi, menurunkan potensi korupsi, meningkatkan akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan efektivitas, serta partisipasi masyarakat pada sektor-sektor tersebut. Pada akhirnya, KPK berharap melalui sinergi ini bisa berkontribusi secara signifikan pada pemberantasan korupsi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

LaporanTahunan 2015

Page 25: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

6 DARI REGULASI HINGGA APLIKASI

LaporanTahunan 2015

6

Page 26: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

7

REGULASI 7

Upaya membentuk kesadaran menolak dan melaporkan gratifikasi tetap dilakukan secara progresif. Di tahun ini, KPK telah menerima laporan gratifikasi dengan nilai total lebih dari Rp33 miliar.

Page 27: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

8

laporan gratifikasi yang disampaikan dapat dijadikan alat untuk mendeteksi kerawanan korupsi dan potensi konflik kepentingan, langkah selanjutnya adalah membuat kebijakan untuk mengatasi kerawanan korupsi tersebut.

Kegiatan pengendalian gratifikasi di instansi pemerintah telah dilakukan melalui penerapan Sistem Pengendalian Gratifikasi (SPG). Sistem ini mendukung perwujudan good governance. Sistem ini mendorong instansi mitra untuk menerapkan SPG secara aktif dengan asistensi KPK. Sebagai program yang berkesinambungan, SPG terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yakni menganalisa tingkat kerawanan korupsi, menandatangani komitmen anti-gratifikasi, membuat aturan pengendalian gratifikasi di internal instansi dan mendirikan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), setelah itu secara rutin melaksanakan monitoring dan evaluasi SPG.

Kesuksesan pelaksanaan setiap tahapan sangat menentukan tingkat pemahaman gratifikasi pegawai/pejabat di instansi mitra, serta meningkatkan kepatuhan mereka dalam menolak atau melaporkan penerimaan gratifikasi.

Sampai dengan Desember 2015, terdapat 180 kementerian, lembaga, organisasi pemerintah, termasuk KPK, yang telah menerapkan SPG dalam berbagai tingkat tahapan. Termasuk di dalamnya adalah Kementerian, BUMN, Lembaga Tinggi Negara, dan Pemerintah Daerah. Beberapa instansi yang lebih maju dalam penerapan SPG, telah membentuk UPG sebagai wahana penerusan laporan gratifikasi kepada KPK dan diseminasi informasi tentang gratifikasi kepada seluruh pegawai.

Kegiatan pengendalian gratifikasi merupakan aktivitas yang dinamis, hal ini berarti akan selalu ada hal baru yang dapat menyempurnakan efektivitas kegiatan tersebut. Beberapa perbaikan telah yang dilakukan untuk menutup celah gratifikasi, antara lain menentukan standar batasan nilai gratifikasi yang dilarang diterima oleh penyelenggara negara dan pegawai negeri, meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor gratifikasi serta menguatkan landasan hukum lingkungan pengendalian gratifikasi di institusi pemerintahan.

Pada tahun 2015, KPK berinisiatif melakukan kajian urgensi penyusunan peraturan pemerintah untuk mengurai gratifikasi dari beragam aspek yakni hukum pidana, budaya, keagamaan dan adat-istiadat masyarakat Indonesia. Kajian ini juga bertujuan meletakkan ketentuan tentang

Gratifikasi selama ini sering dianggap hanya berupa oleh-oleh, cinderamata atau uang terimakasih dalam nilai kecil, pemahaman tersebut kurang tepat. Gratifikasi sejatinya adalah segala bentuk pemberian, baik bernilai besar maupun bernilai kecil. Gratifikasi memiliki karakterisktik tidak transaksional, sehingga pemberi seolah-olah tidak menginginkan imbal balik apapun dari penerima, padahal pemberian tersebut diberikan karena melihat posisi ataupun jabatan penerima. Sebagian ahli menyebut gratifikasi sebagai “investasi”, upaya mencari perhatian dan bahkan “suap yang tertunda” kepada pejabat dengan tujuan dapat mempengaruhi kebijakan dalam jangka panjang.

Dalam keseharian bermasyarakat, terdapat beberapa situasi dimana lazim terjadi kegiatan saling memberi dan menerima hadiah. Misalnya pada saat perayaan hari raya, pernikahan serta momen agama dan budaya lainnya. Para penyelenggara negara dan pegawai negeri diharapkan dapat memahami pemberian yang merupakan gratifikasi dan pemberian yang merupakan bagian dari aktivitas bermasyarakat. Salah satu indikator utamanya adalah adakah keterkaitan antara pemberian dengan jabatan penerima. Sebab jika tidak berhati-hati, penerimaan gratifikasi dapat dijerat pasal 12B UU Tipikor, yakni pidana penjara minimal empat tahun dan maksimal 20 tahun serta denda sebesar Rp200 juta hingga Rp1 miliar.

Pemidanaan gratifikasi pernah terjadi pada Gayus H Tambunan, seorang pegawai di Dirjen Pajak Kementerian Keuangan. Pidana gratifikasi digunakan untuk memproses kekayaan yang tidak dapat dijelaskan asal-usulnya secara wajar bila dibandingkan dengan penghasilan yang sah.

Pegawai negeri sebaiknya menolak pemberian gratifikasi pada kali pertama dengan menjelaskan kepada pemberi bahwa dirinya tidak diperkenankan menerima hal tersebut. Namun jika dalam keadaan tidak dapat menolak, penerimaan tersebut wajib dilaporkan kepada KPK dalam jangka waktu maksimal 30 hari kerja. Dengan demikian pidana penjara dan denda tidak lagi dapat menjerat penerima gratifikasi, karena dengan melaporkannya kepada KPK telah menggugurkan ancaman pidana tersebut. Selanjutnya KPK yang akan menentukan status gratifikasi tersebut menjadi milik negara atau milik penerima.

Upaya mencegah korupsi dapat dimulai dengan mengendalikan gratifikasi. Kegiatan ini dapat membentuk lingkungan pengendalian di instansi,

Page 28: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

9

pengendalian gratifikasi secara terintegrasi dengan ketentuan disiplin pegawai seperti reward and punishment, sebagai salah satu perangkat dalam menjalankan reformasi birokrasi.

Kajian ini disusun dengan pendekatan yuridis normatif melalui studi pustaka, wawancara ahli yang memiliki kualifikasi di beberapa bidang. Pertemuan dengan para pakar sebagai narasumber juga telah digelar sejak Mei-Juni 2015, antara lain dengan pakar hukum pidana, hukum tata negara, ilmu perundang-undangan, hukum administrasi negara, filsafat hukum, antropologi hukum, budayawan dan pihak lain yang terkait.

Dengan adanya peraturan pemerintah tentang gratifikasi ini, nantinya diharapkan agar pegawai negeri, penyelenggara negara, masyarakat dan pelaku usaha dapat memahami dan menerapkan pengendalian gratifikasi di institusi masing-masing.

Kegiatan pengendalian gratifikasi tidak hanya dilakukan bagi para penyelenggara negara dan pegawai negeri, melainkan juga melibatkan pihak korporasi/swasta. Sebab, keterlibatan sektor swasta pada sejumlah kasus korupsi, seolah menggambarkan fenomena supply dan demand. Dua pihak yang melakukan korupsi tersebut berasal dari sektor publik dan sektor swasta.

Faktanya 24 persen pelaku korupsi yang ditindak oleh KPK pada 2015 berasal dari sektor swasta. Fakta tersebut diamini Global Corruption Barometer Survey tahun 2013 yang menyebutkan bahwa 30-39,9 persen responden di Indonesia menyatakan pernah membayar suap selama setahun terakhir terkait dengan pelayanan publik.

Karenanya, KPK menyadari bahwa pihak swasta juga harus dilibatkan dalam memberantas praktik gratifikasi. Upaya itu dilakukan dengan melakukan sosialisasi materi pengenalan dan pendalaman isu gratifikasi kepada lebih dari 720 pengusaha sektor sumber daya alam di 24 provinsi. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di kota Medan, Jakarta, Semarang, Gorontalo, Makassar, dan Pontianak, yang diikuti para pengusaha yang bergerak di bidang mineral dan batubara, kelautan, serta kehutanan dan perkebunan.

Dari sejumlah kegiatan sosialisasi itu, KPK mendapatkan apresiasi dari para peserta. KPK mencatat harapan pengusaha tentang kesempatan usaha yang setara (same level playing field) dalam berbisnis, dengan asumsi jika aturan mengenai gratifikasi dijalankan secara tegas.

Selain sosialisasi kepada pengusaha bidang mineral dan batu bara, sosialisasi gratifikasi juga ‘menyentuh’ dunia kesehatan. KPK bersama Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berupaya mencari solusi agar profesi dokter, baik yang berstatus pegawai negeri sipil dan swasta, tidak diperkenankan menerima gratifikasi dari perusahaan farmasi.

Pelajari Gratifikasi Secara MandiriSalah satu solusi yang ditawarkan KPK untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai gratifikasi dengan meluncurkan E-learning Gratifikasi pada perayaan Festival Antikorupsi di Bandung, 10 Desember 2015.

Masyarakat dapat mengaksesnya melalui situs http://www.kpk.go.id/gratifikasi. Di situs ini, tersedia 12 modul pembelajaran yang disediakan untuk dipelajari secara mandiri oleh pengguna. Materi-materi itu mencakup definisi gratifikasi, praktik dan batasan gratifikasi, hukum dan regulasi, pelaporan gratifikasi, pengendalian gratifikasi, gratifikasi dalam persepektif pencegahan, penindakan gratifikasi, konsep dasar antikorupsi, panduan analisis laporan gratifikasi, dan kerangka hukum internasional tentang gratifikasi.

Yang menarik, tersedia pula layanan permainan peran (role playing) dalam situs e-learning. Pengguna dapat menjadi mitra kerja KPK atau wakil lembaga swadaya, pegawai negeri, pegawai KPK, pegawai swasta, tunas integritas, atau bahkan berperan sebagai Unit Pengendali Gratifikasi (UPG). Bila setelah belajar mandiri pengetahuan tentang gratifikasi dirasa memadai, maka pengakses e-learning dapat menguji pemahamannya lalu memperoleh sertifikasi.

Beragam pendekatan terhadap kegiatan pengendalian gratifikasi diharapkan memberikan dampak positif dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Karena memangkas gratifikasi merupakan bagian dari bagian kerja memotong akar korupsi.

LaporanTahunan 2015

Page 29: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

10MEMBINA SI UPIK, MENGUAT- KAN PENDIDIK

LaporanTahunan 2015

10

Page 30: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

11 MENGUAT-

Tunas muda antikorupsi, adalah warisan terbaik bagi bangsa ini. Perlu upaya sedini mungkin dalam menyiapkan mereka sebagai penerus cita-cita bangsa agar terbebas dari belenggu korupsi.

Page 31: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

12

Dalam kesempatan lain, KPK juga berkolaborasi dengan Kelompok Dongeng Bengkimut dan Kinarya Gagas untuk menggelar Festival Bandung Mendongeng pada 8 November 2015 di Sekolah Gagas Ceria, Jalan Malabar 61, Bandung, Jawa Barat. Ada 17 pendongeng yang memeriahkan acara di hadapan ratusan anak.

Tak hanya menyajikan parade dongeng, dalam kegiatan intu juga diselenggarakan Lomba Dongeng “Aku Anak Jujur” yang bekerja sama dengan Komunitas Bandung Bercerita Antikorupsi. Melalui kegiatan ini, KPK mendorong seluas-luasnya kepada masyarakat mengenai efektifnya kebiasaan mentransfer nilai moral melalui mendongeng.

Dengan demikian, fokus Festival Bandung Mendongeng adalah membangun kejujuran, disipilin, integritas, berani, peduli, kerja keras melalui cerita-cerita yang memiliki daya pikat, khususnya bagi anak-anak.

Selama kegiatan di Bandung, KPK pun menyediakan materi dalam format buku untuk anak-anak. Mengingat kecenderungan anak pada materi bergambar dibanding buku yang dipenuhi tulisan, diluncurkanlah komikstrip “Sahabat Pemberani” yang merupakan pengembangan dari versi film animasi dengan judul yang sama.

Komikstrip bercerita tentang tiga tokoh utama Krisna, Panji, dan Kirana. Pada setiap cerita, ketiga tokoh itu akan mengalami masalah yang menantang para pembaca agar memahami prinsip antikorupsi. Cerita setiap komik dibuat singkat dan padat, agar cepat dan mudah dipahami anak-anak. Komik ini dikemas dalam bahasa yang komunikatif dan bisa dicerna sesuai jenjang usia dan pendidikannya, tetapi fokus menjelaskan pentingnya nilai-nilai antikorupsi.

Tak hanya itu, KPK juga mencoba medium lainnya, demi menjangkau anak-anak seluas mungkin. Musik, diyakini sebagai ‘bahasa universal’ kepada semua kalangan. Oleh karena itu, KPK meluncurkan album lagu anak-anak sebagai bentuk kampanye selanjutnya. Peluncuran album lagu anak bertajuk “Aku Anak Jujur” ini dilakukan saat Festival Antikorupsi di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, pada 10 Desember 2015.

Dalam album ini, terdapat 8 lagu anak, antara lain Si Kumbi, Kumbinesia, Pasar Kaget, Permen Adik, PR Putri, Sayap Kecil, Anak Berani, dan Persahabatan. Ini bukan sembarang lagu. Setiap bait lirik yang dikemas dengan sederhana, mengandung pesan

Tantangan terbesar pendidikan generasi muda hari ini, adalah pembangunan integritas dan karakter mulia. Tak hanya kesulitan mengemas pesan, sebab tantangan itu juga datang dari gempuran nilai-nilai yang mendemoralisasi generasi kita.

Itu sebab, pada dimensi pencegahan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memainkan peran dalam melaksanakan pendidikan antikorupsi bagi anak-anak untuk membangen karakter bangsa yang jujur dan berintegritas. Meski kita tahu upaya ini tak semudah membalikkan telapak tangan.

Ibarat memahat di batu, pendidikan antikorupsi memang memerlukan waktu yang panjang. Namun begitu, diharapkan, hasilnya bisa membawa perbaikan sehingga bangsa ini bisa melahirkan generasi terbaik.

Namun, ketika menanamkan pesan antikorupsi kepada anak, ada hal khusus yang harus diperhatikan. Ia harus mudah dicerna dan dengan cara yang menyenangkan, agar pesan dan nilai positif bisa tertanam pada pribadinya. Karena itu, KPK menggunakan sarana permainan edukatif berupa Zona Sahabat Pemberani di area Taman Pintar Yogyakarta, yang diluncurkan pada 4 Mei 2015. Zona permainan edukatif ini merupakan pengembangan yang terinspirasi dari Film Animasi “Sahabat Pemberani” yang diproduksi KPK dua tahun sebelumnya.

Taman Pintar Yogyakarta dipilih karena ia memadukan secara serasi konsep pendidikan dan hiburan bagi anak. Apalagi rata-rata pengunjungnya sekitar enam ribu orang per pekan. Sehingga diharapkan akan banyak anak-anak yang terpapar pesan antikorupsi.

Zona Sahabat Pemberani menempati area seluas seluas 100 meter persegi. Dalam zona tersebut terdapat materi pendidikan antikorupsi melalui beragam media, antara lain kinnect games berisi petualangan dan senam antikorupsi, materi bergambar berupa lukisan kekayaan Indonesia, nilai-nilai antikorupsi, dan informasi seputar kinerja KPK; pohon harapan yang berisi tokoh-tokoh bangsa berintegritas, serta film antikorupsi.

Tak hanya mewujud pada zona permainan edukatif, pesan antikorupsi yang sarat moral juga diwujudkan dalam bentuk dongeng. Sejak diluncurkan pada 2014, KanalKPK TV secara rutin memproduksi Kanal Dongeng, sebuah tayangan yang mengemas pesan moral melalui kisah bijak.

Page 32: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

13

positif bagi anak-anak. Enam dari delapan lagu yang masuk dalam album ini merupakan ciptaan Wawan dari band humor “Teamlo”.

Melengkapi medium yang sudah, KPK juga merilis film boneka berjudul “Si Kumbi”. Film ini ditayangkan lewat KanalKPK TV. Tentu saja, pesan moral yang disajikan penuh dengan tingkah jenaka dan alur cerita yang sederhana, sehingga anak-anak akan mudah mencerna.

Kumbi adalah nama sosok kumbang, yang dibuat menarik, dengan warna tubuh hitam dan merah seperti logo KPK. Dalam video boneka yang dibuat, anak-anak yang menjadi sasaran pemirsa utama akan bertualang bersama Kumbi dan teman-temannya, yaitu Ayi Ayam, Tupi Tupai, Osyi Kelinci, dan Bimo Beruang. Mereka tinggal di Desa Kumbinesia. Persahabatan para tokoh mengajarkan pesan kepada anak-anak agar hidup jujur, berani, bertanggung jawab, adil, dan peduli pada sesama.

Permainan AntikorupsiKPK memahami betul, bahwa pesan antikorupsi mampu disajikan dalam ragam bentuk. Menyasar segmentasi anak-anak, tentu saja format penyajian pesan harus menyesuaikan agar menyenangkan dan juga mendidik. Melengkapi sarana edukasi yang telah disebut di atas, KPK juga memproduksi papan permainan (board game) agar pesan antikorupsi semakin mudah dipahami.

Ada games Sembilan Nilai Antikorupsi (Semai) yang dimainkan dua orang atau berkelompok. Permainan tersebut menggunakan papan berbentuk oval, yang terbagi atas 18 belas bidang kecil pada dua sisi yang saling berhadapan. Sebagian bidang pada sisi biru, lainnya pada sisi berwarna hijau.

Jumlah masing-masing bidang adalah sembilan, yang mewakili 9 nilai antikorupsi. Dilengkapi dengan ilustrasi yang lucu, nilai antikorupsi yang dimaksud adalah kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerjasama, kedisiplinan, keadilan, kejujuran, bertanggung jawab, dan kepedulian. Nantinya, para pemain akan menebak pertanyaan tentang situasi yang dialami sehari-hari, yang merupakan contoh dari salah satu dari 9 nilai yang ada.

Tak hanya Semai. Masih ada tiga jenis permainan lainnya, yakni Putar-Putar Lawan Korupsi (Put-Put LK), Arisan Antikorupsi, dan Main Jodoh (Majo).

Seperti namanya, Put-Put LK dimainkan pada perangkat berbentuk lingkaran. Peserta harus melewati 12 bidang yang berisi berbagai situasi yang menggambarkan perilaku koruptif. Di antaranya gratifikasi, marketing fee, money politics, dan sebagainya.

Arisan Antikorupsi juga diciptakan untuk menanamkan nilai moral. Selayaknya arisan betulan, peserta pemainan tersebut juga bergiliran mengundi gulungan kertas. Bedanya, pada arisan antikorupsi, gulungan tersebut berisi pertanyaan yang harus dijawab. Perbedaan lain, peserta tidak mendapatkan uang, tetapi wawasan antikorupsi.

Sementara dalam permainan Majo, setiap peserta menjodohkan berbagai situasi pada kartu berwarna putih pada lima bidang, yakni perilaku koruptif/tindak pidana korupsi, sikap antikorupsi dan peran serta masyarakat, suap, gratifikasi, dan pencucian uang.

Dalam permainan, ada pesan moral yang tersimpan. Sering-sering main, tentu saja nilai moral tersebut akan lebih kuat melekat pada benak anak, yang pada akhirnya membentuk karakter integritas dalam diri mereka. Semoga.

Guru MenginspirasiDi samping memproduksi medium edukatif, KPK juga menyadari pentingnya peran pendidik. Mereka adalah ‘orangtua kedua’ bagi anak yang diharapkan mampu menjadi teladan. Karena itu, KPK menggelar “Teacher Supercamp: Guru Menulis Antikorupsi” di Lembang, Jawa Barat, pada 2-6 November 2015.

Kegiatan ini diikuti 25 guru dari SMP dan SMA atau sederajat, yang dipilih melalui proses seleksi karya kreatif berupa cerpen, esai, naskah drama, puisi, dan komik. Setiap peserta akan memproduksi berbagai karya tulis dengan nilai antikorupsi yang universal.

Selama kegiatan, peserta mendapat pendampingan dan pelatihan menulis dari editor, penulis, komikus, dan akademisi di bidang penulisan, antara lain Gol A Gong, Ahmad Fuadi, Pidi Baiq, Beng Rahadian, Iman Soleh, dan Zulfikri Anas.

Pada akhirnya, kegiatan Teacher Supercamp ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dalam menyusun materi pendidikan antikorupsi dan memperkaya konten atau literatur pendidikan antikorupsi yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.

Page 33: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

14MODUS LAMA KORUPTOR BARU

LaporanTahunan 2015

14

Page 34: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

15

15

Meski dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa, tapi tetap saja masih ada yang tergoda melakukan korupsi. Modusnya masih sama dari kebanyakan kasus korupsi yang terungkap, tapi dengan latar belakang yang beragam.

Page 35: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

16

sisa penanganan tahun sebelumnya. Tahun ini perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap oleh pengadilan sebanyak 37 kasus, yang bila dijabarkan, 16 kasus berkekuatan hukum tetap di tingkat Pengadilan Negeri, 6 kasus sudah selesai banding di Pengadilan Tinggi, serta 15 putusan di tahap kasasi telah dikuatkan oleh putusan Mahkamah Agung.

Berkat seluruh upaya itu, sepanjang 2015 KPK dapat melaksanakan eksekusi atas 38 putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Dampak positifnya, sebanyak Rp 198 miliar hasil korupsi dikembalikan ke kas negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari penanganan perkara.

Bila dilihat lebih jauh, modus kasus korupsi yang terungkap, penyuapan merupakan modus yang paling banyak dengan 38 perkara. Bahkan dalam lima tahun terakhir, modus lama ini selalu menjadi yang paling banyak terungkap.

Selain suap, modus lain yang menonjol adalah pengadaan barang/jasa sebanyak 14 perkara, penyalahgunaan anggaran sebanyak dua perkara,

Kinerja bidang penindakan KPK memang tak pernah “sepi” dari pemberitaan media. Ibarat laron yang mengerubungi lampu, terungkapnya sebuah kasus korupsi, sangat menarik hati pekerja media.

Tapi, bukan berarti penanganan perkara korupsi minus tantangan. Justru di sini, corruptor fightback para koruptor langsung terasa. Mulai dari pembunuhan karakter dengan penyebaran foto asusila, terror bom di rumah penyidik hingga kriminalisasi. Di samping itu, serangan balik juga terlihat dari upaya revisi Undang-Undang KPK yang hendak ‘membonsai’ kewenangan penyadapan.

Namun begitu, tak ada tawar-menawar bagi KPK dalam menjalankan penegakan hukum. Sisi tegas penindakan harus dikedepankan demi mengemban amanah memberantas korupsi.

Itu bisa dilihat bahwa KPK masih tetap agresif menjalankan fungsi penindakan pada tahun ini dengan melakukan 87 kegiatan penyelidikan, 57 langkah penyidikan, serta 62 upaya penuntutan. Kegiatan ini menyangkut perkara baru maupun

Page 36: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

17

lalu kasus perizinan, pungutan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), masing-masing satu perkara.

Sementara dari pelaku korupsi, KPK menangani sebanyak 19 perkara yang melibatkan anggota DPR/DPRD dan 18 perkara yang melibatkan swasta. Selain itu, tujuh perkara melibatkan pegawai negeri setingkat eselon I, II dan III; serta masing-masing empat perkara melibatkan gubernur dan walikota/bupati dan wakilnya; serta masing-masing tiga perkara, melibatkan hakim, dan kepala kementerian/lembaga.

Apabila dilihat dari sisi instansi yang terlibat tindak pidana korupsi, kementerian/lembaga menjadi yang paling banyak tersangkut kasus ditangani KPK sepanjang 2015. Ada 21 kasus melibatkan pejabat kementerian/lembaga. Selanjutnya disusul pejabat pemerintah provinsi sebanyak 18 kasus hingga akhir tahun. Di urutan berikutnya, 10 pejabat pemerintah kabupaten/kota tersangkut kasus, badan usaha milik negara/daerah lima kasus, dan terakhir tiga kasus di Dewan Perwakilan Rakyat RI.

Adapun bila ditelusuri dari sisi sebaran wilayah terjadinya korupsi, perkara yang ditangani KPK paling banyak berada di Sumatra. Ada 24 kasus tindak pidana korupsi sepanjang 2015 berlokasi di Sumatra. Baru berikutnya, di DKI Jakarta sebanyak 16 kasus. Di urutan ketiga, Papua menjadi wilayah yang ditindak KPK, dengan tujuh kasus tindak pidana korupsi tercatat sepanjang tahun. Selebihnya ada enam kasus di Pulau Jawa selain DKI Jakarta, Sulawesi tercatat dua kasus, dan di Bali terdapat dua kasus.

Selain menuntut terdakwa korupsi dengan hukuman berat, strategi lainnya di bidang penindakan, dengan operasi tangkap tangan (OTT). Upaya itu terus dioptimalkan di tengah keterbatasan jumlah penyidik yang dimiliki. Saat ini, dari 1.141 pegawai, KPK hanya memiliki 118 penyelidik, 91 penyidik, dan 88 penuntut umum.

Total, pada 2015 KPK melakukan sebanyak lima kali tangkap tangan. Rangkaian OTT ini dimulai pada 9 April 2015, saat penyidik KPK menangkap tangan anggota DPR periode 2014-2019 berinisial A dan seorang saksi AK, di sebuah hotel di Sanur, Bali. Dari tangan A ditemukan barang berupa uang senilai SGD 44 ribu dan rupiah senilai Rp 55.8 juta. Setelah penangkapan keduanya, penyidik menangkap AH di sebuah hotel di Jakarta Selatan.

Selanjutnya, pada 19 Juni 2015, KPK menangkap tangan Ketua dan Anggota Komisi III DPRD Musi

Banyuasin, BK dan AM ketika menerima uang dari Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah SF di kediaman BK di Kel. Sanjaya, Palembang. KPK menyita uang Rp 2,56 miliar yang diduga sebagai suap untuk mengubah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Musi Banyuasin TA 2015.

Sebulan kemudian, KPK menangkap tangan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, TIP, hakim AF, hakim DG, panitera SF, dan pengacara YGB pada 9 Juli 2015. Dalam operasi tersebut ditemukan barang bukti uang USD 10 ribu dan SGD 5 ribu.

KPK kembali melakukan OTT terhadap anggota Komisi VII DPR berinisial DYL, bersama Staf Ahli DPR, BWH, di Bandara Soekarno Hatta pada 20 Oktober 2015. Sejam sebelumnya, penyidik KPK menangkap IR (Kepala Dinas ESDM Kabupaten Deiyai Provinsi Papua), SET (swasta), dan RB (asisten pribadi DYL) di Jakarta Utara. Dari lokasi, KPK mendapatkan SGD 177.7 ribu dolar. Ini terkait usulan penganggaran proyek pembangunan infrastruktur energi baru dan terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

Sebagai pamungkas, penyidik menangkap anggota DPRD Banten, berinisial SMH dan TSS serta RT, Direktur PT. BDG pada 1 Desember 2015 di Provinsi Banten.

Ketiganya ditangkap sesaat setelah diduga terjadi penyerahan uang. Dari tangan SMH dan TSS ditemukan barang berupa uang di dalam amplop coklat dalam pecahan dolar Amerika senilai USD 11 ribu dan Rp 60 juta. Ini terkait pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2016.

Dari lima OTT yang dilakukan sepanjang tahun, semuanya terkait unsur suap untuk mempengaruhi kebijakan penyelenggara negara demi keuntungan segelintir orang.

Tantangan lain sepanjang tahun ini adalah gelombang praperadilan oleh tersangka kasus korupsi yang ditangani KPK. Sepanjang tahun, ada 26 permohonan praperadilan dari tersangka korupsi. Pengajuan itu, tak lepas dari Putusan MK No.21/PUU-XII/2015 tanggal 28 April 2015 yang memperluas objek praperadilan di luar ketentuan Pasal 77 KUHAP, yaitu dengan memasukkan penetapan tersangka sebagai objek praperadilan. Ini menjadi momentum terbukanya keran praperadilan oleh para tersangka korupsi yang ditangani tidak saja oleh KPK, tetapi juga oleh aparat penegak hukum lain.

Penanganan Perkara

Page 37: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

18KETIKA HUKUM DAN AGAMA SEIRAMA

LaporanTahunan 2015

18

Page 38: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

1919

Menjalankan ajaran agama yang baik, sejatinya tak melanggar hukum. Keduanya mengatur hidup manusia menjadi lebih baik dan beradab.

Page 39: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

20

Praktik penerimaan uang terkait pencatatan nikah yang tidak resmi, merupakan gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Karena itu, agar umat beragama bisa menjalankan ajarannya dengan baik tanpa perlu melanggar hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyasar sektor layanan nikah dan rujuk di KUA sejak 2013.

Pada Desember 2013, bersama Kemenko Kesra, Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PPN/BAPPENAS menyepakati bahwa biaya operasional pencatatan nikah di luar kantor dan/atau di luar jam kerja, dibebankan pada APBN melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Solusi selanjutnya adalah mengubah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Departemen Agama beserta peraturan yang terkait.

Pada 27 Juni 2014, terbit PP No 48 tahun 2014, yang mengatur biaya nikah atau rujuk di Balai Nikah/KUA pada hari dan jam kerja, dikenakan tarif nol rupiah. Sedangkan menikah di luar KUA dan atau di luar jam kerja dikenakan tarif Rp600 ribu. Bagi warga tak mampu dan warga yang terkena bencana alam, dikenakan tarif nol rupiah dengan melampirkan surat keterangan dari lurah/kepala desa.

Setelah setahun berjalan, KPK lantas menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada 25 Juni 2015 dengan Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Keuangan guna mengevaluasi implementasi PP No. 48 tahun 2014 yang menggantikan PP Nomor 47 Tahun 2004.

Dalam implementasinya terdapat sejumlah kendala, antara lain keterlambatan pencairan PNBP biaya nikah atau rujuk bagi para petugas pencatat nikah; Keterlibatan instansi lain (Kemendagri) yang menyangkut persyaratan surat keterangan dari RT/RW, Kelurahan, dan P3N atau modin atau Imam Desa yang memungut biaya tambahan melebihi tarif resmi; serta Perbedaan persepsi pejabat/pelaksana keuangan terkait pembayaran tunjangan transportasi bagi petugas layanan pencatatan pernikahan.

Situasi ini melanggengkan gratifikasi di kalangan penghulu/pencatat nikah. Hingga Juni 2015, tercatat keterlambatan pencairan PNBP karena menunggu data dari pusat terjadi pada 5.497 KUA di seluruh Indonesia.

Bagi masyarakat Timur seperti Indonesia, agama menempati posisi yang penting dan amat sakral. Karenanya, ketika negara dalam hal ini Kementerian Agama berbuat curang dalam urusan keagamaan rakyatnya, sontak akan membetot perhatian dan menuai kecaman. Sebab, menurut keyakinan umat beragama, sejatinya tidak ada perselisihan antara hukum dan agama. Keduanya menghendaki keharmonisan umat manusia.

Korupsi yang pernah terjadi di Kementerian Agama misalnya korupsi dana haji. Betapa kasus ini mencoreng dan melunturkan kewibawaan negara. Sebab, korupsi yang dilihat dari aspek hukum sebagai kejahatan luar biasa, juga menempati timbangan yang sangat buruk dalam ajaran agama. Tak terkecuali urusan nikah dan rujuk di Kantor Urusan Agama (KUA), yang selama ini dianggap sebagai ‘lahan basah’ terjadinya praktik gratifikasi kepada penghulu. Pemberian seperti ini lazim terjadi dengan berbagai nama, semisal ‘uang terima kasih’, ‘uang transport’ dan lainnya.

Persoalannya, bagi penghulu yang merupakan pegawai negeri sipil, menerima ongkos biaya nikah di luar dari yang ditetapkan peraturan pemerintah adalah perbuatan melawan hukum. Alasan pembenar hal tersebut lantaran petugas KUA acapkali melayani warga di luar kantor dan di luar jam kerja, mengingat prosesi pernikahan biasanya berlangsung saat hari libur. Ditambah lagi, kegiatan pelayanan tersebut tidak didukung biaya operasional kantor.

Data Kementerian Agama menunjukkan dari sekitar dua juta peristiwa nikah dalam satu tahun, hanya sekitar 6% dilaksanakan di Balai Nikah/KUA, sisanya dilaksanakan di luar kantor, di luar jam kerja, dan hari libur. Pola kerja petugas KUA ini berbeda dengan instansi pemerintahan lain yang biasa melayani masyarakat hanya saat jam kerja di kantor. Praktik tersebut pada umumnya bukan permintaan pihak petugas, melainkan atas permintaan masyarakat terkait tuntutan sosial maupun adat istiadat.

Pungli juga mengakar jauh sebelum proses administrasi di KUA. Yakni saat mengurus surat keterangan dari RT/RW/desa/kelurahan, serta ketika mempelai menemui Pembantu Petugas Pencatat Nikah (P3N) atau modin atau Imam Desa, kerap muncul pungutan tambahan melebihi tarif resmi. Padahal, surat keterangan itu sangat diperlukan sebelum mempelai mendaftarkan pernikahan di KUA.

Page 40: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

21

Selain itu, KPK juga menemukan sebagian besar sarana kantor KUA kondisinya masih belum memadai. Hanya sebagian kecil KUA yang status tanahnya milik Kementerian Agama. Kecilnya biaya operasional KUA juga mendorong petugas mengutip biaya tambahan di luar aturan resmi.

KPK merekomendasikan beberapa hal agar pelayanan pernikahan di KUA tidak lagi ‘berlumur’ gratifikasi. Antara lain perlunya peningkatan anggaran operasional serta sarana dan prasarana pendukung kantor KUA dalam rangka perbaikan pelayanan. Selain itu sosialisasi dan pembelajaran tentang PNBP terkait biaya pencatatan nikah yang resmi dan imbauan agar masyarakat tidak memberikan gratifikasi lagi kepada petugas.

Untuk mengatasi perbedaan persepsi pejabat/pelaksana keuangan terkait pembayaran tunjangan transportasi bagi penghulu, Kementerian Keuangan merespons dengan merevisi Keputusan Menteri Keuangan (KMK) terkait izin penggunaan anggaran. Dengan begitu, penerimaan dari PNBP bisa digunakan kembali untuk belanja atau membayar insentif petugas KUA.

Selain itu Kementerian Agama juga melakukan beberapa perbaikan dalam pelaksanaan administrasi pernikahan. Salah satunya penyetoran biaya pelayanan nikah oleh masyarakat dilakukan secara langsung melalui transfer bank, kecuali daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh bank. Sistem pengelolaan PNBP dilaksanakan secara terpusat untuk mengontrol pengelolaan keuangan secara nasional, sehingga pembayaran honorarium dan biaya transportasi pelayanan nikah kepada penghulu bisa dilakukan secara langsung ke rekening petugas terkait.

Kementerian Agama juga mengembangkan teknologi sistem informasi berupa aplikasi Sistem Informasi Manajemen Nikah untuk mengelola data nikah-rujuk secara online di seluruh Indonesia; serta bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, khususnya dalam meminimalisasi pungli di luar KUA.

Menghapus ‘Noda’ Pendidikan IslamUpaya menghapus rasuah, juga telah menyentuh sektor pendidikan. Sebab, dalam ajaran agama, kedudukan orang yang berilmu memiliki derajat yang tinggi. Jadi, semestinya pengelolaan dana di sektor pendidikan juga bisa dikelola dengan amanah dan transparan.

Demi mendorong pencegahan korupsi di sektor tersebut, KPK melakukan Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Islam. Ruang lingkup kajian meliputi sarana dan prasarana (rehabilitasi, pembangunan ruang kegiatan belajar, laboratorium), Bantuan Siswa Miskin (BSM), tunjangan guru, dosen (PNS & non-PNS), bantuan operasional (madrasah/pondok pesantren), akreditasi, hingga dana penelitian.

KPK menemukan sejumlah kejanggalan yang berpotensi menjadi celah korupsi pada kegiatan pengelolaan dana pendidikan keagamaan yang dikelola Direktorat Jenderal Pendidikan Islam anggaran tahun 2013-2014.

Potensi penyelewengan, misalnya, muncul dari persoalan sarana dan prasarana. KPK menemukan adanya pemberian bantuan sarana dan prasarana tanpa didasari perencanaan yang baik, mekanisme pengajuan proposal tidak sesuai dengan praktik good governance, proses verifikasi proposal belum optimal, kriteria affirmative action dalam pemberian bantuan kepada pondok pesantren tidak transparan dan tidak akuntabel, serta data penerima bantuan sarana dan prasarana tidak teradministrasi dengan baik.

KPK juga menemukan adanya ketidaksesuaian antara petunjuk teknis dengan pelaksanaan pengelolaan BSM, serta penggunaan dana yang tidak sesuai peruntukan. Selain itu penanganan pengaduan masyarakat, monitoring dan evaluasi yang belum optimal. Masih ada lainnya, seperti jumlah satuan kerja yang tidak efektif, sistem informasi manajemen sebagai data acuan dalam pengambilan keputusan yang belum optimal, serta belum adanya aturan pengelolaan dana partisipasi masyarakat oleh Komite Madrasah.

Karena itu, KPK merekomendasikan beberapa perbaikan tata kelola, antara lain perbaikan level peraturan/kebijakan, seperti Peraturan Menteri untuk petunjuk teknis pengelolaan dana pendidikan, perbaikan data base, pengoptimalan sistem IT dan penanganan sistem pengaduan masyarakat; dan pembuatan aturan pengelolaan dana partisipasi masyarakat oleh Komite Sekolah.

Hasil kajian itu menjadi acuan Kementerian Agama dalam membangun sistem pengelolaan dana pendidikan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, dana tersebut dapat digunakan secara tepat guna. Dari sini, KPK berharap pengelolaan dana pendidikan yang transparan dan akuntabel, dapat menghadirkan pelayanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pencegahan Korupsi Terintegrasi

Page 41: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

22AGAR KEPALA DAERAH TAK TER-GODA RASUAH

LaporanTahunan 2015

22

Page 42: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

23

Pilkada serentak adalah hajatan demokrasi penting dalam pergantian pemimpin di daerah. Mengkampanyekan Program Pilkada Berintegritas, agar lahir pemimpin pilihan rakyat yang amanah dan pro rakyat.

Page 43: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

24

Lihat saja data penanganan perkara KPK pada 2004-2015. Ada 17 gubernur dan 49 walikota/bupati dan wakil yang terjerat korupsi. Tahun 2015 saja, ada 8 kepala daerah yang berurusan dengan KPK. Sementara Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri, pada periode 2004-2012, menyebutkan sebanyak 290 kepala daerah terlibat kasus hukum. Jadi, kesertaan KPK dalam melakukan pencegahan korupsi pada momentum ini, bukan tanpa sebab. Tentu saja harapannya ketika KPK berkontribusi, proses Pilkada berjalan dengan jujur dan adil, sehingga pemimpin yang terpilih mampu mengemban amanah rakyat, berintegritas dan membawa perbaikan dan kesejahteraan bagi rakyat.

Untuk mewujudkan itu, KPK mengkampanyekan Pilkada Berintegritas serta meluncurkan Buku “Panduan Anti Korupsi bagi Kepala Daerah”. Sejak Juni hingga September 2015, KPK teah mengadakan serangkaian kegiatan sosialisasi di 9 provinsi dan dua kabupaten/kota, antara lain Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan

Pada 9 Desember 2015, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak digelar di 269 kabupaten/kota, baik untuk pemilihan gubernur, bupati, ataupun walikota. Artinya, akan ada pergantian ratusan pemimpin baru di daerah dalam waktu yang bersamaan.

Pilkada ini diikuti oleh 826 pasangan calon (paslon), yang terdiri atas 21 paslon dari 9 provinsi peserta Pilkada, 111 paslon dari 36 kotamadya, dan 694 paslon dari 224 kabupaten. Sebanyak 16 persen dari total paslon berangkat dari jalur independen dan selebihnya merupakan kader partai politik.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki peran strategis dalam pencegahan korupsi di sektor ini. Apa pasal? Desentralisasi daerah yang kebablasan, terkadang justru melahirkan dinasti politik atau raja-raja kecil di daerah yang menggunakan kekuasaannya dengan sewenang-wenang sehingga membuat rakyat sengsara. Tak pelak, sebagian dari mereka juga berurusan dengan hukum.

Page 44: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

25

Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kota Surabaya, dan Kabupaten Bandung.

Pada titik-titik tersebut, KPK juga berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah, tokoh dan organisasi masyarakat setempat. Tujuannya, mengajak sebanyak mungkin seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat sebagai pemilih, agar Pilkada berlangsung dengan transparan, jujur, dan adil.

Selain itu, peluncuran buku “Panduan Antikorupsi bagi Kepala Daerah”, merupakan upaya untuk menghindari terulangnya korupsi pada kepala daerah khususnya, dan pada perangkat daerah pada umumnya. Melalui buku ini, KPK berinisatif memberikan pemahaman terhadap kepala daerah dan jajarannya, terkait permasalahan utama yang menjadi sumber korupsi, berikut potensi-potensi korupsi yang mungkin muncul di daerah. Tak lupa, KPK juga merekomendasikan beberapa program pencegahan korupsi yang bisa dijalankan.

Materi dalam buku tersebut telah disampaikan KPK kepada para calon kepala daerah pada program roadshow Pilkada Berintegritas yang dilaksanakan di 15 provinsi. Ke depan, diharapkan rekomendasi KPK ini menjadi bagian dari agenda yang dimasukkan oleh kepala daerah dalam merancang kebijakan dan menjalankan pemerintahan daerah selama lima tahun ke depan.

Laporkan HartaTidak berhenti pada kampanye dan peluncuran buku, KPK sekaligus menerima dan mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari seluruh peserta. Sebagaimana tertuang pada Pasal 5 UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara (PN) yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; setiap PN berkewajiban melaporkan dan mengumumkan kekayaannya sebelum dan setelah menjabat.

Untuk itu, KPK mengharapkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat untuk ikut memantau ketaatan PN dalam mengumumkan kekayaannya. Masyarakat juga diharapkan melapor kepada KPK jika ditemukan adanya

harta PN yang tidak dilaporkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sejak dibuka pendaftaran khusus LHKPN paslon kepala daerah pada 23 Juli hingga 7 Agustus 2015, KPK menerima lebih dari 1.600 LHKPN peserta. KPK melakukan pemeriksaan terhadap harta kekayaan tersebut secara uji petik sesuai dengan yang ditetapkan berdasarkan kriteria, antara lain laporan dari masyarakat, hubungan antara kewenangan PN dengan fenomena yang terjadi di masyarakat, serta analisis kekayaan dan penghasilan.

Selain mengawasi ketaatan dalam pelaporan LHKPN, masyarakat juga diajak memantau jalannya Pilkada serentak. Pada bagian ini, KPK bekerja sama dengan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) dengan menggelar pelatihan produksi audio untuk sejumlah radio komunitas (rakom) di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada pertengahan Oktober 2015.

Pada pelatihan tersebut, para peserta dibekali sejumlah wawasan mengenai program Pilkada Berintegritas, seputar regulasi dan pengawasan Pilkada, serta sejumlah keterampilan teknis jurnalistik radio, antara lain penulisan berita radio, kode etik jurnalistik, teknik reportase, penyelenggaraan wawancara dan bincang, serta pembuatan iklan layanan masyarakat Pilkada Berintegritas.

Seusai pelatihan, para pegiat rakom tak hanya mengawasi dan melaporkan jalannya Pilkada di daerahnya, tetapi juga menyosialisasikan Pilkada Berintegritas melalui iklan layanan masyarakat, bincang, feature, dan sejumlah wawancara lainnya.

Hasil produksi tersebut kemudian disebarluaskan melalui Radio KanalKPK dan rakom lainnya melalui JRKI. Dari sini diharapkan, pesan-pesan integritas dapat menyesaki udara dan diterima publik secara luas.

Pilkada Berintegritas

Page 45: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

26KAWAL DANA DESA, RAKYAT SEJAHTERA

LaporanTahunan 2015

26

Page 46: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

27

, 27

Dana desa mengalir dalam jumlah fantastis kepada lebih dari 70 ribu desa di seluruh Tanah Air. Seandainya pengawasan masyarakat dapat optimal, potensi penyelewengan bisa dihindari.

Page 47: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

28

dan potensi tumpang-tindih kewenangan antara Kementerian Desa dan Ditjen Bina Pemerintahan Desa pada Kementerian Dalam Negeri.

Untuk aspek regulasi, KPK menyoroti belum lengkapnya regulasi dan petunjuk teknis terhadap pelaksanaan pertanggungjawaban serah-terima aset dan dana bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Per Desember 2014, aset dana bergulir PNPM yang dikelola berjumlah Rp10,3 triliun. Mengingat jumlah kelolaan dana yang cukup besar, vakumnya regulasi dan pengawasan, tentunya itu rentan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Peluang terjadinya fraud, terutama dalam pemindahan dan penghapusan aset, menjadi semakin besar.

Untuk formulasi penentuan besaran dana desa, dalam Pasal 11 PP No 60/2014, formulasi penentuan besaran dana desa per kabupaten cukup transparan, yakni dengan mencantumkan bobot pada setiap variabel. Namun, pada PP yang baru, yakni Pasal 11 PP No 22/2015, sebesar 90 persen anggaran dibagi rata ke semua desa. Sisanya, 10 persen dibagi menggunakan formula jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis.

Pada aspek tata laksana, terdapat lima persoalan, antara lain kerangka waktu siklus pengelolaan anggaran desa sulit dipatuhi oleh desa, satuan harga baku barang/jasa yang dijadikan acuan bagi desa dalam menyusun APBDesa belum tersedia, transparansi rencana penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran belanja desa masih rendah, laporan pertanggungjawaban yang dibuat desa belum mengikuti standar dan rawan manipulasi, serta APBDesa yang disusun tidak sepenuhnya menggambarkan kebutuhan yang diperlukan desa.

Berdasarkan regulasi yang ada, mekanisme penyusunan APBDesa dituntut dilakukan secara partisipatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Namun, tidak selamanya kualitas rumusan APBDesa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan prioritas dan kondisi desa tersebut.

Misalnya, Desa X yang kondisinya minim infrastruktur dan perbandingan jumlah penduduk mayoritas miskin, justru memprioritaskan penggunaan APBDes untuk renovasi kantor desa yang kondisinya masih relatif baik. Atau, Desa Y yang lebih memprioritaskan pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perdagangan cengkeh, dibandingkan pembangunan infrastruktur.

Pembangunan desa resmi menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia pada 2015. Desa tidak diharapkan lagi menjadi kawasan terbelakang, kurang produktif, dengan penduduknya yang terus menua, sementara kaum mudanya bergegas pindah ke kota.

Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, berusaha meningkatkan ‘marwah’ desa. Dampak nyata dari beleid tersebut adalah pemberian fasilitas anggaran pembangunan kepada 74.093 desa di seluruh Tanah Air. Undang-Undang tersebut mengamanatkan pemerintah untuk mengalokasikan 10 persen APBN. Pada 2017, pemerintah menargetkan setiap desa mendapatkan kucuran dana desa minimal Rp 1 miliar.

APBN-P 2015 menganggarkan dana desa sebesar Rp20,7 triliun dengan total yang disalurkan mencapai Rp19,8 triliun hingga akhir 2015. Selain dana desa, desa juga menerima sejumlah anggaran melalui berbagai sumber. Sumber anggaran desa dengan besaran yang signifikan antara lain dikenal dengan Alokasi Dana Desa (ADD). Melalui dana desa dan ADD, potensi dana yang mengalir ke seluruh desa di Indonesia sekitar Rp58 triliun di 2015, dan akan terus meningkat.

Mengingat pentingnya pemanfaatan anggaran tersebut untuk mengembalikan peran desa sebagai sokoguru pembagunan, KPK berinsiatif melakukan kajian pengelolaan keuangan desa, untuk mendorong perbaikan sistem pengelolaan, sekaligus mengawasi penyalurannya bersama masyarakat. Tujuan program ini, tak lain demi menghapuskan celah-celah penyelewengan bagi pihak-pihak yang berniat meraup keuntungan pribadi.

Sebab, sebagaimana pepatah, “Ada gula, ada semut”. Besarnya dana yang dikelola, bila tak diimbangi dengan kemampuan manajerial yang baik dan pengawasan yang ketat, tentu akan mudah terjadi penyelewengan dan korupsi.

Karena aspek strategis itu, KPK melakukan Kajian Pengelolaan Keuangan Desa: Dana Desa dan ADD. Dari sini, KPK menemukan setidaknya ada 14 potensi persoalan yang dibagi dalam empat aspek. Empat aspek besar itu, antara lain regulasi dan kelembagaan, tata laksana, pengawasan, dan sumber daya manusia.

Pada aspek regulasi dan kelembagaan, sejumlah persoalan itu merentang pada belum lengkapnya regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan yang diperlukan dalam pengelolaan keuangan desa

Page 48: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

29

Sementara pada aspek pengawasan, ada tiga potensi persoalan, yakni efektivitas inspektorat daerah dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan di desa masih rendah, saluran pengaduan masyarakat tidak dikelola dengan baik oleh semua daerah, serta ruang lingkup evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh camat, belum jelas.

Pada aspek sumber daya, KPK menilai pentingnya proses rekrutmen tenaga pendamping dilakukan secara profesional dan cermat. Mengacu pada kasus tenaga pendamping PNPM yang melakukan korupsi dan kecurangan yang diproses oleh aparat penegak hukum, umumnya para oknum pendamping tersebut melakukan korupsi/fraud dengan memanfaatkan kelemahan aparat desa dan longgarnya pengawasan pemerintah.

Atas hasil kajian tersebut, KPK merekomendasikan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan, dan BPKP untuk saling berkoordinasi dalam melengkapi regulasi, membangun pengawasan dan menyusun sistem keuangan dan pertanggungjawaban yang sesuai kemampuan dan kebutuhan desa, serta menyusun kesepakatan bersama terkait pengawasan, pemantauan, dan evaluasi penggunaan dana untuk desa (APBDesa). KPK juga merekomendasikan pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan di tingkat desa, terutama melalui peningkatan kompetensi aparat desa dan inspektorat daerah

Libatkan MasyarakatTak sekadar melakukan kajian, KPK juga sekaligus menyiapkan pelbagai rekomendasi kepada kementerian maupun pemerintah daerah yang menjadi garda depan penyaluran dana desa untuk membuat mekanisme pengawasan partisipatif.

Salah satu caranya dengan membentuk sarana pengaduan masyarakat dalam mengawasi penggunaan dana desa. Di samping itu, rekrutmen pendamping yang kredibel untuk membantu aparat desa mengalokasikan dana sekaligus membuat laporan penggunaannya dirasa perlu. Serta, di tingkat lebih atas, menjamin wilayah kerja Kementerian Dalam Negeri bersama Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal, tidak tumpang-tindih.

KPK meyakini risiko munculnya masalah akan lebih besar apabila aparat desa, aparat pemerintah pusat,

maupun masyarakat tidak bersinergi mengawasi penggunaan anggaran yang besar. Karenanya, KPK mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam mengawal dana desa, sehingga manfaat bisa dirasakan hingga ke pelosok.

Berbagai sosialisasi dilakukan dengan menggelar diskusi ke daerah. Salah satunya saat menggelar diskusi “Gerakan Kawal Dana Desa” di Yogyakarta pada 12 Agustus 2015. Forum ini dihadiri 300 peserta yang terdiri atas bupati dan kepala desa, pegiat lembaga swadaya masyarakat, dan juga wartawan.

Cara lainnya dalam meningkatkan pengawasan partisipatif tadi, dengan merangkul Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI). Biro Hubungan Masyarakat KPK melalui Radio KanalKPK membekali para pegiat radio komunitas (rakom) dengan pelatihan jurnalisme serta sosialisasi tentang transparansi penggunaan dana desa di 11 titik. Kegiatan yang berlangsung Mei-Juni 2015 ini, diselenggarakan di Malang, Yogyakarta, Kediri, Tulungagung, Pontianak, Aceh, dan Medan.

Dari kegiatan ini, KPK mendapatkan umpan balik yang sangat positif, yakni antusiasme rakom dalam menyebarluaskan program-program antikorupsi serta komitmen dalam mengawal implementasi UU Desa yang bebas dari korupsi pada setiap materi siaran mereka. Dengan begitu, mereka juga mendorong aparat desa untuk bersikap transparan dan akuntabel sehingga kesejahteraan desa bisa terwujud.

Kajian Sistem Alokasi Anggaran Desa

Page 49: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

30BER-SINERGIME-LAWANKORUPSI

LaporanTahunan 2015

30

Page 50: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

3131

Tuhan memberikan berkah tersendiri bagi Indonesia dalam bentuk sumber daya alam. Sayangnya, belum dikelola secara optimal. Perlu inisiatif, agar semua pihak bersinergi memperbaiki tata kelola.

Page 51: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

32

pengawasan penjualan dan pengangkutan hasil tambang minerba.

Rekomendasi ini, merupakan refleksi dari potensi kehilangan penerimaan pajak dari bisnis batubara yang mencapai Rp 28,5 triliun, itu baru merujuk data 2012 saja. Tak semua pengusaha batubara tertib melaporkan hasil ekspornya kepada otoritas terkait, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Ada pula hasil temuan Tim Optimalisasi Penerimaan Negara yang menunjukkan dugaan kurang bayar PNBP oleh pelaku usaha tambang dari 2003-2011 sebesar Rp 6,7 triliun.

Dampak langsung kegiatan sinergi ini, sangat signifikan. Telah dilakukan pencabutan 1.097 IUP ilegal di 19 provinsi, dan meningkatnya kepatuhan pelunasan kewajiban pembayaran royalti. Sehingga, PNBP Mineral dan Batubara meningkat hingga Rp 10 triliun.

Tak hanya itu, Ditjen Minerba Kementerian ESDM juga telah menyerahkan data IUP Non-Clean & Clear (CNC) kepada seluruh pemerintah provinsi agar pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penataan perizinan. Status kawasan hutan oleh Kementerian ESDM dengan Kementerian Kehutanan juga telah disinkronisasi.

Di Laut Kita (Belum) BerjayaLuas Indonesia yang 70 persen wilayahnya berwujud perairan terbukti belum meraup manfaat sesuai potensinya. Kajian KPK menunjukkan kontribusi PNBP sektor kelautan hanya menyumbang 0,3 persen dari total nilai produksi. Jika ditarik hingga lima tahun sebelumnya, bisnis kelautan yang ragamnya banyak, negara hanya memperoleh lebih kecil dari 0,02 persen dari total penerimaan pajak nasional.

Karena itu, KPK mulai serius mengawasi pelaksanaan bisnis kelautan. Hasilnya, banyak sekali ‘lubang’ dari sisi penerimaan negara yang rentan dipicu perilaku koruptif. Salah satu yang disoroti adalah bisnis kapal penangkap ikan. Untuk kapal berbobot di atas 30 Gross Ton (GT), belum semuanya bersedia membayar PNBP. Lebih dari 70 persen dari 1.444 perusahaan yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), belum teridentifikasi mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak.

Ironi itu bernama Indonesia. Meski kekayaan alam melimpah-ruah, namun rakyatnya tak kunjung makmur dan sejahtera. Pengelolaan sumber daya alam, bisa dibilang, masih semrawut. Setidaknya itu yang ditemukan pada kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama empat tahun terakhir.

Namun, kenyataan itu tak sepantasnya membuat kita putus asa. Dalam rincian rekomendasi yang dikeluarkan KPK, sinergi adalah kata kunci. Semua pihak yang terkait, dirangkul, duduk bersama dan memikirkan solusi terbaik agar kesejahteraan bisa dirasakan semua, tanpa terkecuali.

Maka, pada Maret 2015 KPK menjalin kerja sama dengan lintas lembaga, yang tujuannya menjamin kekayaan alam Indonesia tetap dinikmati secara berkeadilan. KPK menggandeng 20 kementerian, tujuh lembaga negara serta 34 pemerintah provinsi, untuk menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam (GN SDA) Indonesia. Kegiatan ini digelar di Istana Negara, Jakarta, pada 19 Maret 2015. Ini merupakan terobosan penting di bidang pencegahan korupsi sektor sumber daya alam.

Presiden Joko Widodo dan pimpinan seluruh lembaga menyaksikan langsung peresmian komitmen bersama rencana aksi penyelamatan SDA ini. Ini seolah menjadi tonggak dimulainya sinergi dan usaha bersama dalam menjaga potensi penerimaan dari kekayaan hayati di Tanah Air. KPK meyakini, penyelamatan kekayaan alam itu dapat memberi sumbangsih besar bagi negara, minimal diperkirakan ada penambahan PNBP sebesar Rp 20 triliun.

Nota kesepahaman yang diimplementasikan mulai Apri 2015 ini memperluas cakupan kerja sama antara KPK dengan sesama lembaga negara. Tiga tahun sebelumnya, rencana aksi KPK baru mengawasi pengelolaan tambang mineral dan batubara (minerba) dan pengukuhan kawasan hutan. Kemudian diperluas hingga bidang kelautan dan perkebunan.

Sinergi di bidang pengelolaan pertambangan minerba, memiliki lima sasaran dan target kegiatan. Antara lain, pelaksanaan penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP) minerba, pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan minerba, pengawasan produksi pertambangan minerba, pelaksanaan kewajiban pengolahan/pemurnian hasil tambang minerba, dan

Page 52: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

33

Berdasarkan kajian KPK, terdapat empat poin penting kebocoran di bidang kelautan. Yakni penyusunan tata ruang laut wilayah, penataan perizinan kelautan dan perikanan, pelaksanaan kewajiban para pihak serta pemberian dan perlindungan hak-hak masyarakat

Sebagai tindak lanjut pengawasan sektor ini, KPK bersama KKP menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi yang diikuti 34 pemerintah provinsi. Dalam rapat bersama itu, KPK merekomendasikan para pemangku kepentingan, untuk berbenah. Antara lain, pembentukan satgas pencurian ikan, verifikasi dan evaluasi pelaku usaha perikanan, penerbitan peraturan terkait pengelolaan kegiatan usaha perikanan, pelimpahan kewenangan perpanjangan kapal ukuran lebih dari 30-60 GT kepada UPT dan Provinsi. KKP juga sedang melakukan proses revisi Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2006 tentang PNBP.

Sejumlah rekomendasi itu telah berdampak positif. Otoritas kelautan Indonesia berhasil melakukan verifikasi kapal ikan eks asing sebanyak 1.132 unit, penenggelaman 80 unit kapal sepanjang Desember 2014-Agustus 2015 (sebanyak 41 unit oleh KKP, 34 unit oleh TNI AL dan 5 unit oleh Polri), serta percepatan proses pengalihan pengelolaan kawasan taman laut, dari KLHK ke KKP.

Supaya Hutan Tetap LestariIsu kehutanan dan perkebunan juga menjadi fokus kajian KPK sepanjang 2015. KPK telah memaparkan hasil Kajian Sistem Pengelolaan PNBP dan Penatausahaan Kayu kepada pihak terkait.

KPK menemukan, data produksi yang tercatat ternyata jauh lebih rendah daripada volume kayu yang dipanen dari hutan alam di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa total produksi kayu yang sebenarnya selama tahun 2003-2014 mencapai 630,1 sampai 772,8 juta meter kubik. Sedangkan menurut statistik resmi KLHK, produksi kayu komersial dari hutan alam di Indonesia selama tahun 2003-2014 secara keseluruhan hanya mencapai 143,7 juta meter kubik.

Angka-angka tersebut mengindikasikan bahwa statistik dari KLHK hanya mencatat 19-23% dari total produksi kayu selama periode kajian, sedangkan 77-81% tidak tercatat. Artinya, biaya

pemeliharaan hutan sangat besar, namun PNBP dari sektor itu tidak dikelola dengan baik. Potensi kerugian keuangan negara akibat PSDH dan DR yang tidak terpungut sebesar Rp 5,24-7,24 trilliun per tahun dari 2003-2014.

Selain itu, KPK juga menemukan sejumlah kelemahan dalam sistem administrasi PNBP Kehutanan, antara lain lemahnya sistem data dan informasi; pengendalian internal tidak memadai untuk memastikan akuntabilitas tata usaha kayu dan pemungutan PNBP; mekanisme akuntabilitas eksternal tidak memadai untuk mencegah kerugian negara; terbatasnya efektivitas penegakan hukum kehutanan; serta tarif royalti di sektor kehutanan ditetapkan pada tingkat yang memfasilitasi pengambilan rente ekonomi yang sangat terbatas oleh pemerintah dan memberikan insentif implisit bagi pengelolaan hutan yang tidak lestari.

Selain melakuan pembenahan sektor PNBP Kehutanan, dalam rangka perbaikan tata kelola di sektor kehutanan, KPK juga mendorong proses percepatan pengukuhan kawasan hutan, melalui instrumen Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum dan Kepala BPN tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan, mendorong perluasan wilayah kelola masyarakat melalui percepatan realisasi perhutanan sosial serta mendorong keterbukaan informasi publik dan penguatan instrumen antikorupsi.

Korupsi di sektor SDA tidak hanya persoalan kerugian keuangan negara akan tetapi juga persoalan kegagalan negara dalam mengelola SDA untuk sebesar-besarnya mewujudkan kemakmuran rakyat. Oleh karenanya, dengan perbaikan tata kelola ini, KPK berharap bisa mewujudkan cita-cita yang diamanatkan konstitusi bahwa negara menguasai bumi, air dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Kesimpulannya, dalam satu dekade terakhir potensi penerimaan negara dari pengelolaan kekayaan alam tidak berbanding lurus dengan realisasi di lapangan. Ketika bisnis berbasis sumber daya alam tak dikelola transparan dan akuntabel, ujung-ujungnya negara dirugikan akibat rendahnya penerimaan dari sektor pertambangan, kelautan, dan kehutanan.

Gerakan Nasional PenyelamatanSumber Daya Alam

Page 53: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

34BER-SINERGIME-LAWANKORUPSI

LaporanTahunan 2015

34

Page 54: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

3535

Sektor strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak, seperti pangan, pendidikan, serta jaminan sosial, harus dipastikan bebas dari “wabah” korupsi. KPK melakukan serangkaian kajian dan rencana aksi agar semua pihak berbenah.

Page 55: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

36

Tata niaga daging sapi menjadi perhatian utama tindak lanjut hasil kajian antara KPK dan para pemangku kepentingan. Sebab, merujuk hasil kajian tahun sebelumnya, kebijakan impor sapi selama ini belum mencerminkan keberpihakan pada 6,2 juta rumah tangga peternak rakyat, peternak skala kecil dan menengah, serta terdapat kelemahan dalam kebijakan dan tata laksana impor akibat dominannya praktik rent-seeking dan kartel.

Berdasarkan pemantauan hingga akhir 2015, rencana aksi telah diimplementasikan. Di antara realisasinya adalah pembentukan kelembagaan petani/peternak sapi di 8 sentra produksi. Sentra produksi yang diawasi Kementerian Pertanian itu telah menjalankan perbaikan sistem perdagangan di pasar ternak dengan pemasangan papan informasi harga dan timbangan sapi, perbaikan jalan menuju sentra produksi, perbaikan dan pembangunan rumah potong hewan yang memenuhi standar ASUH (aman-sehat-utuh-halal) di sentra produksi. Di samping itu, Kementerian Perhubungan telah menyediakan kapal ternak ternak perdana di Indonesia bernama KM Camara Nusantara I yang dapat memuat 500 ekor sapi.

Kendati begitu, hingga akhir 2015 KPK masih mencatat ada beberapa rencana aksi yang perlu ditindaklanjuti. Di antaranya adalah perlunya pembangunan Sistem Pengelolaan Pengaduan (SPP) yang terintegrasi berbasis jaringan (web). Selain itu, para pemangku kepentingan perlu membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk komoditas daging sapi atau sapi anakan, sehingga muncul gambaran informasi permintaan dan penawaran secara nasional yang valid dan up to date.

Selain daging, komoditas gula menjadi sorotan, sebab sepanjang kurun 2004 hingga 2015 KPK mencatat adanya 185 laporan masyarakat mengenai dugaan praktik korupsi di sektor ini. Laporan masyarakat meliputi dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan aset perkebunan gula dan pabrik gula, penyalahgunaan subsidi tebu, mark-up harga gula, perbuatan curang dalam penentuan rendemen, serta penyalahgunaan prosedur importasi gula. Jika berbagai masalah tersebut tidak dituntaskan, KPK menilai target swasembada gula nasional sulit dicapai.

Pada 9 Juni 2015, KPK mengunjungi PT. Perkebunan Nusantara X di Jawa Timur yang memproduksi gula, demi menyaksikan sendiri proses kerja badan usaha milik negara tersebut. KPK sekaligus menggelar kunjungan ke PG. Gempolkrep dan PG.

Pada 2015, KPK memiliki beberapa perhatian besar. Sejumlah sektor yang menjadi perhatian KPK adalah yang terkait “ketahanan pangan plus”, yang mencakup pertanian, perikanan dan kehutanan, plus pendidikan dan kesehatan. Alasannya, sektor-sektor tersebut memperoleh subsidi besar dari negara. Apalagi, nilai subsidi di masing-masing sektor terus meningkat dari tahun ke tahun. Itu menunjukkan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) seharusnya digunakan secara efektif dan efisien.

Kesejahteraan di Sektor PanganPerhatian pertama KPK tercurah pada tata kelola pangan, khususnya dalam hal impor maupun distribusinya, agar dikelola secara transparan. Komoditas pangan strategis yang dimaksud dalam kajian mengacu pada ketetapan RPJMN 2010-2014, yaitu beras, kedelai, jagung, gula, dan daging sapi. Hasil kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis yang disampaikan pada 24 Februari 2015, KPK menemukan kelemahan, salah satunya pada kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi maupun kelompok sehingga merugikan kepentingan negara.

Untuk merealisasikan secara konkret rekomendasi atas temuan hasil Kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis, Kementerian dan Lembaga menandatangani kesepakatan mendukung pelaksanaan rencana aksi pada 25 Juni 2015. Kesepakatan diteken di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Salah satu implementasi konkret pada 2015 dari rencana aksi itu adalah perluasan penerapan sistem Indonesia National Single Window (INSW) pada lima pelabuhan/bandara di Indonesia, diterbitkannya buku panduan terkait tata cara pengiriman rekomendasi dari kementerian/lembaga teknis ke portal INSW dan diterbitkannya buku Pedoman Integrasi Aplikasi.

Langkah aksi lainnya mencakup penetapan tiga kawasan pabean, yaitu Jakarta International Container Terminal (JICT), Koja, dan Graha menjadi satu kawasan pabean. Ketiga lokasi tersebut sekaligus ditetapkan sebagai Tempat Pemeriksaan Karantina (TPK). Selain di ketiga pelabuhan itu, demi memperlancar arus daging telah dilakukan perbaikan dan penambahan kapasitas Instalasi Karantina Hewan untuk impor sapi hidup di Pelabuhan Cilacap .

Page 56: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

37

Toelangan di Sidoarjo, Jawa Timur, serta kunjungan ke kebun tebu milik petani, baik di Mojokerto maupun di Sidoarjo pada 10 Juni 2015. Lawatan ini untuk memantau secara langsung proses gula diproduksi hingga didistribusikan ke konsumen.

Berkaitan dengan isu pangan, program Rastra (Beras Sejahtera), yaitu Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah – atau yang dahulu dikenal dengan program Raskin (Beras untuk Rakyat Miskin) – juga menjadi perhatian KPK, karena KPK menilai program yang berjalan selama ini kurang efektif. Berdasar kajian yang dilakukan, KPK menyarankan agar program yang telah berusia 15 tahun ini didesain ulang. Kajian itu dipaparkan kepada setiap lembaga negara dan pemangku kepentingan terkait raskin pada 3 April 2015.

Beberapa kemajuan telah dicapai selama periode pemantauan program raskin oleh KPK sepanjang 2015. Di antaranya adalah telah dimulainya pembangunan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sistem Pengelolaan Pengaduan (SPP) melalui situs raskin.web.id di beberapa daerah percontohan, yaitu Kota Surabaya, Kota Batam, dan Kabupaten Tabanan, Bali. KPK pun mencatat pengaduan kualitas raskin dari masyarakat telah menurun sepanjang tahun lalu. Pemangku kepentingan pun mengabarkan perbaikan data Rumah Tangga Sasaran – Penerima Manfaat (RTS-PM) berdasarkan basis data terpadu pada 12 bulan terakhir. Kementerian/lembaga kini juga telah melakukan perbaikan pedoman umum penyaluran raskin.

Kesehatan untuk SemuaSelain isu pangan, perhatian KPK juga diarahkan kepada pelaksanaan sistem jaminan sosial. Secara bertahap, pemerintah mulai memberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk bidang kesehatan dan ketenagakerjaan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011.

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, sektor kesehatan didanai secara gotong-royong oleh masyarakat Indonesia. Mengingat besarnya dana yang dikelola, risiko fraud yang tinggi dalam asuransi sosial dan manfaat BPJS kesehatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, maka KPK memfokuskan pengawasan ke sektor kesehatan sesuai Rencana Strategis KPK periode 2011-2015. Sepanjang tahun 2014 saja, BJPS Kesehatan telah

membayarkan Rp42,6 triliun ke lebih 21 ribu penyedia layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Berdasarkan temuan KPK, ditemukan potensi korupsi di empat area, yakni regulasi, pembiayaan, aspek tata laksana dan sumber daya, serta aspek pengawasan.

Rekomendasi yang dihasilkan dari kajian Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini, beberapa telah ditindaklajuti oleh pemerintah di antaranya telah dilakukannya penyesuaian tarif INA CBGs dan disosialisasikannya tarif baru tersebut ke stakeholder terkait; Diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan untuk pencegahan fraud di JKN, Dirut BPJS kesehatan mengundurkan diri dari keanggotan dalam Dewan Jaminan Sosial Nasional; terbentuknya struktur organisasi SPI di BPJS kesehatan dengan pilot project di tiga Divre BPJS.

Selanjutnya, KPK melakukan kajian terhadap pengelolaan dana kapitasi pada program JKN. Di tahun 2014, dengan mengalirnya dana kapitasi senilai kurang lebih Rp7,8 triliun ke 9.600-an Puskesmas di seluruh Indonesia, kajian ini bertujuan untuk merumuskan solusi terhadap potensi korupsi yang dapat terjadi dalam pengelolaan dana kapitasi dan merekomendasikan kepada pihak terkait untuk melakukan pembenahan.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, ditemukan potensi korupsi di empat area, yakni regulasi, pembiayaan, tata laksana dan sumber daya, dan pengawasan. KPK merekomendasikan, perlunya dilakukan monitoring dan evaluasi, khususnya terhadap utilisasi dana kapitasi di puskesmas; memperbaiki regulasi terkait pengelolaan dana kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik pemda; meningkatkan lingkungan pengendalian, baik di tingkat FKTP maupun di pemda; dan melakukan upaya untuk meningkatan kompetensi dan pemahaman petugas kesehatan di daerah terhadap pengelolaan dana kapitasi.

Ada persepsi dari pihak BPJS Kesehatan bahwa dana kapitasi harus dihabiskan pada tahun yang sama. Ini menyebabkan petugas berusaha untuk membelanjakan seluruh dana kapitasi yang diterima meskipun tidak dibutuhkan. Bahkan beberapa bukti-bukti transaksi dan pertanggungjawaban penggunaan dana kapitasi terindikasi adanya manipulasi di tingkat FKTP alias puskesmas.

Tahun ini, pemantauan dilakukan terhadap 15 rencana aksi Kementerian Kesehatan dan 13 rencana aksi BPJS Kesehatan yang telah

Kajian Strategis KPK

Page 57: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

38

secara baik, karena kurangnya koordinasi dengan pihak Kemenkes sebagai regulator dan kurangnya sosialisasi kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan FKTP yang berada di bawahnya.

Agar Masyarakat Cerdas BerintegritasDi samping isu pangan dan kesehatan, adalah soal pendidikan. Proses pendidikan di Indonesia diselenggarakan tak hanya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, KPK telah menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi pada sektor pendidikan. Sebab, sektor ini mengelola dana yang sangat besar, minimal 20 persen dari APBN dan APBD. Anggaran pendidikan pada tahun 2015 mencapai Rp409 triliun sehingga perlu dikawal agar tujuan

disampaikan kepada KPK. Dari seluruh rencana aksi Kemenkes, terdapat tujuh rencana aksi yang telah terimplementasi serta 8 yang belum berjalan hingga akhir 2015. Dari sisi BPJS Kesehatan, terdapat dua rencana aksi belum terimplementasi, sedangkan 11 rencana aksi yang lain sudah dijalankan oleh direksi.

Perkembangan lain yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan sepanjang 2015 adalah terbitnya Permenkes untuk menilai FKTP berprestasi yang juga dapat menjadi indikator kinerja setiap puskesmas. Sedangkan hal yang dapat diapresiasi dari BPJS Kesehatan adalah upaya untuk menciptakan sistem pembayaran kapitasi berbasis kinerja meskipun belum dapat terimplementasi

Page 58: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

39

mewujudkan Masyarakat Indonesia cerdas berintegitas dapat diwujudkan.

Berdasarkan hasil pemetaan permasalahan oleh tim Korsup Pendidikan, dapat diketahui akar masalah utama dari pengelolaan dana pendidikan adalah lemahnya pengendalian internal, lemahnya sistem administrasi (data tidak handal), lemahnya kontrol publik dan adanya kekosongan pengawasan, khususnya pada dana transfer daerah, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK), Tunjangan Profesi Guru (TPG). Akibat keempat akar masalah inilah perbuatan menyimpang terjadi dan tidak mudah terdeteksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah ditandatangani rencana aksi kegiatan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi dana pendidikan

tahun 2014 oleh enam K/L terkait dan tahun 2015 oleh 7 K/L. Selain KPK, K/L yang terlibat dalam Tim Korsupdik adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Ristek dan Dikti, Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan BPKP.

Atas rencana aksi kegiatan korsup dana pendidikan tersebut, telah dilaksanakan aksi bersama dalam rangka mencegah korupsi dana pendidikan 2014-2015. Misalnya, sosialisasi dan workshop korsupdik oleh KPK bersama 5 K/L kepada daerah dalam rangka memberikan pemahaman dan membangun kesadaran peran pengawasan dana pendidikan oleh daerah.

Selain itu, pelaksanaan piloting daerah Cerdas Berintegritas pada tujuh kota/kabupaten melalui kegiatan deklarasi aksi daerah untuk mewujudkan daerah cerdas berintegritas, workshop aparatur, workshop pembelajaran anti korupsi, workshop tata kelola sekolah dan pengenalan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) serta pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Ketujuh daerah tersebut adalah Kota Yogyakarta, Kab. Gunungkidul, Kota Kupang, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Malang dan Kota Bengkulu.

Workshop peningkatan kapasitas inspektorat daerah dalam melakukan pengawasan dana pendidikan juga digelar pada lima inspektorat daerah, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Yogyakarta, Kab. Gunungkidul dan Kota Kupang. Workshop dilaksanakan KPK bekerjasama dengan Kemendikbud, Kemendagri dan BPKP.

Aksi bersama juga telah melahirkan kajian turunan lainnya untuk turut melakukan pengawasan pada pengelolaan dana pendidikan Islam di Kementerian Agama oleh KPK. Hasilnya, telah disampaikan saran perbaikan untuk ditindaklanjuti berupa rencana aksi oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Meskipun telah dilakukan serangkaian aksi oleh Tim Korsupdik dalam rangka pencegahan korupsi, terdapat beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian untuk segera diselesaikan. Di antaranya Penyelesaian pedoman audit/monev dana pendidikan untuk inspektorat daerah oleh BPKP dan Kemendikbud; Peningkatan kapasitas inspektorat daerah oleh Kemendagri; Penyelesaian regulasi untuk mencegah terjadinya penyimpangan penggunaan dana pendidikan; serta Pengintegrasian data pokok pendidikan untuk menghasilkan basis data yang akurat dalam rangka pengambilan kebijakan pendidikan.

Page 59: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

40AGAR KEPALA DAERAH TAK TER-GODA RASUAH

LaporanTahunan 2015

40

Page 60: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

4141

Partisipasi publik dalam pemberantasan korupsi, mestilah dikelola menjadi sebuah gerakan moral yang masif, terstruktur, dan efektif. Sehingga kesadaran melawan korupsi merata pada setiap elemen masyarakat tanpa terkecuali.

Page 61: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

42

Untuk menggemakan gerakan ini, KPK menggelar sejumlah rangkaian kegiatan sosialisasi di berbagai daerah. Tak hanya itu, SPAK juga memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) saat sebanyak 1.400 anak dari 62 sekolah dasar di Makassar, Sulawesi Selatan, juga mendapatkan pendidikan nilai integritas dengan cara permainan Sembilan Nilai Antikorupsi (Semai) pada Agustus 2015. Semai merupakan salah satu dari empat alat bantu berupa permainan edukatif yang diciptakan untuk membantu para agen SPAK dalam melakukan sosialisasi.

Hingga akhir 2015, gerakan ini telah menghasilkan 449 agen SPAK, yang memberikan sosialisasi antikorupsi pada lebih dari 500 ribu orang di seluruh Indonesia, dari latar belakang beragam, mulai dari ibu rumah tangga, penggerak PKK, pegawai negeri sipil, guru, tokoh masyarakat dan keagamaan, hingga mahasiswa.

KPK mencatat dampak yang telah dirasakan. Dari pengakuan para agen SPAK, sebanyak 94 persen para agen telah menolak untuk berpartisipasi dalam tindak korupsi sejak bergabung dengan SPAK. Dan sebanyak 20 persen, para agen telah menunjukkan keberaniannya dengan melaporkan kasus korupsi. Selain itu, gerakan ini juga telah membebaskan 400 pasangan miskin dari pungutan liar saat mengurus dokumen identitas hukum. Selain itu, banyak perempuan yang mulai kritis menanyakan asal uang yang diberikan oleh suaminya, dan menolak penggunaan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, seperti kendaraan dinas.

Atas kinerja dan pengaruhnya yang mulai meluas di tengah masyarakat, SPAK dinobatkan sebagai pemenang terbaik pada Kompetisi Program PR Inspirasional untuk kategori Lembaga Pemerintah Pusat/Daerah yang diselenggarakan Serikat Perusahaan Pers (SPS) pada ajang Indonesia Public Relation Award & Summit (IPRAS) 2015. Penghargaan tersebut diberikan pada 27 Oktober 2015 di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat.

KPK berharap bahwa gerakan ini dapat menunjukkan perkembangan signifikan, manakala lebih banyak lagi perempuan yang terlibat dan berperan aktif dalam gerakan ini. KPK memandang, dukungan dan partisipasi publik sebanyak mungkin akan mendukung program pemberantasan korupsi. Untuk itu, pada 2016, KPK menargetkan peningkatan keberadaan agen SPAK di 34 Provinsi di Indonesia dan bisa menjangkau 1 juta orang, termasuk 800 ribu perempuan.

Umat manusia sepakat bahwa korupsi adalah perbuatan yang keji. Bahkan pakar hukum menyebutnya sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Namun, kalau upaya memberantasanya tidak dilakukan dengan luar biasa, kelak kita bisa menyaksikan runtuhnya sebuah peradaban di depan mata.

Tentu saja, KPK menolak kalah. Perang melawan korupsi, bukan hanya menempatkan KPK saja sebagai aktor utama. Karena korupsi adalah musuh bersama, maka semua elemen bangsa harus turut serta dalam membangun peradaban yang berintegritas.

Salah satu upayanya, melalui partisipasi publik. KPK mulai melihat perempuan sebagai aktor yang strategis dalam membangun kesadaran dan penanaman nilai, utamanya di keluarga sebagai miniatur terkecil masyarakat. Menjalankan peran ibu, seorang perempuan bisa dengan leluasa mendidik anak-anak untuk mencetak generasi berintegritas. Itu sebab, ada anggapan bahwa “ibu adalah sekolah pertama”.

Sebagai seorang istri, perempuan mampu memberikan pengaruh positif bagi sang kepala keluarga dalam setiap keputusan dalam kehidupan rumah tangga. Ingat, sejumlah kasus yang diungkap KPK, telah menunjukkan adanya keterlibatan istri dalam menjalankan tindak pidana korupsi.

Karenanya, KPK lantas menginisiasi gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Di sini, perempuan ditempatkan sebagai tokoh sentral pencegahan korupsi, baik perannya sebagai ibu, istri, maupun tenaga profesional yang berkarya di tengah masyarakat.

Realisasinya, KPK menjalin kerja sama dengan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) sejak 22 April 2014 untuk menjalankan program tersebut. Pelatihan pembentukan agen SPAK pertama digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kemudian merambah ke Parepare, Kendari, Manado, Papua, Ambon serta provinsi lainnya di Tanah Air.

Mulai 2015, program ini kemudian dicanangkan KPK sebagai sebuah gerakan nasional pada 21 April 2015, bertepatan dengan Peringatan Hari Kartini. Secara simbolik, KPK memasang spanduk raksasa berukuran 14×17 meter bertuliskan “Saya Perempuan Antikorupsi” di halaman depan kantor KPK, Jakarta, yang dikerek Kartini Petualang.

Page 62: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

43

Berharap pada PemudaPada segmen pemuda, KPK juga melakukan pendekatan dengan cara yang khas agar mereka menyadari potensi sebagai agen perubahan. Karena sejarah mencatat, pemuda selalu menjadi penggerak perubahan sosial itu sendiri, mulai dari peristiwa Sumpah Pemuda (1928), hingga penggulingan rezim Orde Baru pada reformasi (1998). Semuanya dimotori gerakan pemuda.

Untuk itu, sebuah helatan Anti-Corruption Youth Camp digelar di Yogyakarta pada 19-29 Oktober 2015, dengan mengusung tema “Energi Mudamu, Senjatamu”. Dari kegiatan ini, KPK mendorong para pemuda untuk melakukan perubahan sosial setelah mengikuti kegiatan.

Sebanyak 48 peserta dari pelbagai penjuru Indonesia, berhasil lolos seleksi. Mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Aceh, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, hingga Kalimantan dan Papua. KPK tak sembarangan memilih para pemuda ini. Mereka yang terpilih merupakan sosok pemuda yang telah memberikan kontribusi positif melalui komunitas atau organisasi kepemudaan di daerahnya. Sebab, pemuda pilihan ini akan menjalani proses ‘karantina’ selama 10 hari untuk ditempa menjadi sosok pemuda kreatif yang mampu memberikan solusi bagi persoalan sosial yang mereka hadapi kelak.

Selama tiga hari pertama, para peserta mendapatkan pembekalan dari para penggerak perubahan, semisal Ahmad Bahrodin yang memberdayakan petani di 17 kabupaten di Jawa Tengah agar berdikari mengelola sumber daya alam, atau Arief Budiman yang menginspirasi penenun di Bali agar karyanya lebih bernilai ekonomi. Selain itu, ada Rudolf Dhetu, propagandis yang dikenal dengan gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa. Tak ketinggalan, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Sujanarko dan Wakil Ketua Sementara KPK Johan Budi SP, juga turut memberikan pembekalan bagi peserta.

Setelah itu, selama empat hari berikutnya, mereka dibagi ke dalam empat kelompok dan menetap di empat desa, yakni Desa Girikerto, Desa Umbulharjo, Desa Bokoharjo, dan Desa Tegal Gendu, Prenggan Kota Gede. Di sini, para peserta melakukan intervensi sosial dengan mempraktikkan materi dan konsep yang telah disusun pada tahap pertama, untuk memecahkan persoalan sosial yang ada.

Di Desa Girikerto, misalnya, para peserta menginisiasi pembangunan Omah Saung sebagai pusat berkumpul dan taman bacaan. Selama ini,

perpustakaan desa minim pengunjung, sehingga mereka menggandeng Karang Taruna setempat untuk mengelola perpustakaan agar minat baca masyarakat meningkat. Selain itu, mereka juga menggelar workshop pembuatan radio komunitas dan pelatian budidaya alpukat, guna meningkatkan potensi pertanian setempat.

Di Desa Umbulharjo, para peserta melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mengadakan pelatihan mendongeng bagi orangtua. Dengan begitu, orangtua bisa menanamkan nilai-nilai luhur melalui dongeng sebelum tidur. Kegiatan serupa, juga digelar Desa Bokoharjo. Selain itu, para peserta juga menggelar lomba mewarnai kaos bertema “Anak Jujur” untuk mengkampanyekan kejujuran di kalangan anak. Mereka juga menggelar workshop pengelolaan sampah, agar mampu mengatasi persoalan lingkungan dan ekonomi secara bersamaan.

Sementara di Tegal Gendu, para peserta berupaya mempromosikan kebudayaan dan kesenian daerah dengan membuat website kampung. Di samping meningkatkan nilai ekonomi daerah, tentu saja hal ini akan memberdayakan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran.

Selanjutnya, para peserta akan saling berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi di setiap desa. Pada tahap ini, mereka dapat membangun jalinan komunikasi yang lebih solid serta merencanakan program untuk daerah dan komunitas mereka di tempat asal.

Puncak kegiatan Youth Camp bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015, di mana sebuah pentas budaya bertajuk “Berani Sederhana” digelar dengan melibatkan masyarakat yang lebih luas. Pada acara itu, 48 peserta mendeklarasikan “Janji Antikorupsi”.

Kegiatan di Yogyakarta, merupakan bagian dari ‘simulasi’ dalam menggalang perubahan sosial. Sekembalinya mereka ke daerah asal, itulah perjuangan yang sebenarnya untuk memperbaiki bangsa. Sebab, kesempatan untuk berbuat dan berkhidmat bagi masyarakat hanyalah pilihan para pemuda hebat berintegritas.

Kampanye Antikorupsi

Page 63: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area
Page 64: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area
Page 65: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

46

KEUANGAN DAN ASET

PENYERAPAN ANGGARAN

UNIT KERJA PAGU ANGGARAN PENYERAPAN %

Deputi Pencegahan 42.931.115.000 28.529.442.903 66,45

SEKRETARIAT DEPUTI PENCEGAHAN 1.111.336.000 243.911.560 21,95

DIREKTORAT PP LHKPN 5.109.586.000 4.661.605.564 91,23

DIREKTORAT GRATIFIKASI 5.731.540.000 3.098.774.656 54,07

DIREKTORAT DIKYANMAS 17.170.053.000 12.811.305.056 74,61

DIREKTORAT LITBANG 8.808.600.000 4.029.844.225 45,75

DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN

5.000.000.000 3.684.001.842 73,68

Deputi Penindakan 57.299.896.000 32.955.257.376 57,51

SEKRETARIAT DEPUTI PENINDAKAN 1.424.230.000 1.084.755.870 76,16

DIREKTORAT PENYELIDIKAN 10.030.000.000 3.821.471.743 38,10

DIREKTORAT PENYIDIKAN 10.097.700.000 10.030.752.505 99,34

DIREKTORAT PENUNTUTAN 25.822.966.000 10.821.681.082 41,91

DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI 9.925.000.000 7.196.596.176 72,51

Deputi Inda 143.731.180.000 108.762.345.492 75,67

SEKRETARIAT DEPUTI INDA 270.560.000 200.796.130 74,22

DIREKTORAT PINDA 130.275.044.000 98.779.396.785 75,82

DIREKTORAT PJKAKI 8.835.576.000 6.074.910.911 68,76

DIREKTORAT MONITOR 4.350.000.000 3.707.241.666 85,22

Deputi PIPM 3.887.104.000 3.172.311.481 81,61

SEKRETARIAT DEPUTI PIPM 338.385.000 203.954.281 60,27

DIREKTORAT PENGAWASAN INTERNAL 1.044.997.000 756.437.900 72,39

DIREKTORAT PENGADUAN MASYARAKAT 2.503.722.000 2.211.919.300 88,35

Sekretariat Jendral 651.059.605.000 553.146.303.937 84,96

BIRO RENKEU 472.018.000 1.002.268.820 212,34

BIRO UMUM 253.715.387.000 230.824.880.135 90,98

BIRO SDM 386.655.633.000 313.866.989.148 81,17

Non-pegawai 11.227.276.000 6.632.743.517 59,08

Belanja pegawai 375.428.357.000 307.234.245.631 81,84

BIRO HUKUM 2.079.916.000 1.430.115.126 68,76

BIRO HUMAS 8.136.651.000 6.022.050.708 74,01

Subtotal 898.908.900.000 726.565.661.189 80,83 Total 898.908.900.000 726.565.661.189 80,83

PENGELOLAAN TITIPAN UANG SITAAN DAN GRATIFIKASI 2015

Rp. USD SGD RealSaudi AUSD EURO Pounds

(ENG) Franc Yen (JPY) Peso (Mil)

563.233.996.914,05 1.831.365,86 822.681,00 61,00 60,00 2.055,00 3.785,00 10,00 1.714.339,00 200,00

Page 66: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

47

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) 2015NERACA SALDO

KODE URAIAN SAT VOL NILAI AK. PENYUSUTAN NILAI BUKU1 2 3 4 5 6 7

117111 PERSEDIAAN 280.254.904.022 280.254.904.022

131111 TANAH m2 8.663 128.412.767.500 0 128.412.767.500

132111 PERALATAN DAN MESIN unit 19.410 329.564.336.400 (218.341.456.276) 111.222.880.124

133111 GEDUNG DAN BANGUNAN - 4 129.000.060 (11.160.007) 117.840.053

134113 JARINGAN unit 9 102.189.074.090 (21.503.609.614) 80.685.464.476

135111 ASET TETAP DALAM RENOVASI - 6 49.831.075.367 0 49.831.075.367

135121 ASET TETAP LAINNYA unit 2.560 1.947.751.438 0 1.947.751.438

136111 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN - 1 313.036.787.592 0 313.036.787.592

166112 ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN unit 1.137 2.223.829.274 (2.201.192.080) 22.637.194

162111 ASET TAK BERWUJUD 10.490 39.287.007.783 39.287.007.783

TOTAL 1.246.876.533.526 (242.057.417.977) 1.004.819.115.549

REKAP PENERIMAAN NEGARAN BUKAN PAJAK (PNBP) NO KODE AKUN URAIAN JUMLAH

1 423122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 1.043.120.000

2 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 9.206.247.929

3 423414 Pendapatan Hasil Denda dan sebagainya 4.165.000.100

4 423415 Pendapatan Ongkos Perkara 867.500

5 423416 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi 14.425.100

6423421

Pendapatan Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang yang telah Ditetapkan Pengadilan 5.775.061.445

7423611

Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi yang telah Ditetapkan Pengadilan175.587.406.548

8 423612 Pendapatan Gratifikasi yang Ditetapkan KPK Menjadi Milik Negara 2.513.530.724

9 423614 Pendapatan Uang Pengganti Tipikor yang Ditetapkan di Pengadilan 11.931.057.599

10423752

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 21.989.051

11 423921 Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non-Bendahara 45.518.624

12 423951 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran yang lalu 371.564.708

13 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran yang lalu 134.095.669

14 423953 Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran yang lalu 27.528.430

15 423999 Pendapatan anggaran lain-lain 1.076.372.200

Total 211.913.785.627

Page 67: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

48

MANAJEMEN SDM

KOMPOSISI SDM PER BIDANG KERJABIDANG JUMLAH %

PIMPINAN 5 0,4PENASIHAT 1 0,1PENCEGAHAN 252 22,1PENINDAKAN 312 27,3INDA 161 14,1PIPM 87 7,6SETJEN 325 28,3

TOTAL 1141 100

KOMPOSISI SDM PER UNIT KERJAUNIT KERJA JUMLAH

PIMPINAN 5PENASIHAT 1PENCEGAHAN 1SETCEGAH 11DIREKTORAT LHKPN 130DIREKTORAT GRATIFIKASI 44DIREKTORAT DIKYANMAS 32DIREKTORAT LITBANG 34PENINDAKAN 1SETTINDAK 7DIREKTORAT PENYELIDIKAN 66DIREKTORAT PENYIDIKAN 112DIREKTORAT PENUNTUTAN 100UNIT KERJA KOORDINASI DAN SUPERVISI 11UNIT KERJA EKSEKUSI 15

KOMPOSISI SDM PER STATUS KEPEGAWAIANSTATUS PEGAWAI JUMLAH

PIMPINAN 5PN 229TETAP 663PTT 244

TOTAL 1141

KOMPOSISI SDM PER KELOMPOK JABATAN

KELOMPOK JABATAN JUMLAH

PIMPINAN 5STRUKTURAL 35FUNGSIONAL 628ADMIN 473

TOTAL 1141

KOMPOSISI SDM BERDASARKAN JENIS KELAMIN

KELOMPOK JABATAN JUMLAH

Laki-laki 791Perempuan 352

TOTAL 1143

UNIT KERJA JUMLAHINDA 1SETINDA 6DIREKTORAT PINDA 40DIREKTORAT PJKAKI 28DIREKTORAT MONITOR 86PIPM 1SETPIPM 13DIT. PENGAWASAN INTERNAL 22DIT. PENGADUAN MASYARAKAT 51SEKRETARIAT JENDERAL 1BIRO RENKEU 38BIRO UMUM 181BIRO SDM 34BIRO HUKUM 16BIRO HUMAS 39SETJEN/SETPIMP 14

TOTAL 1141

Page 68: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

49

KOMPOSISI SDM PER JABATAN PEGAWAIJABATAN PEG. JUMLAH %

KETUA 1 0,1WAKIL KETUA 4 0,4PENASIHAT 1 0,1DEPUTI 4 0,4DIREKTUR 7 0,6KARO 3 0,3KABAG 16 1,4KASET 3 0,3KORSESPIM 1 0,1FUNGSIONAL 628 55,0ADMINISTRASI & PENDUKUNG 473 41,5

TOTAL 1141 100

KOMPOSISI SDM PER USIA PEGAWAIUSIA (th) JUMLAH

< 25 33

25 - 30 268

31 - 36 422

37 - 42 247

43 - 48 100

49 - 54 47

> 54 24

TOTAL 1141

KOMPOSISI SDM BAGIAN PENINDAKANKUALIFIKASI JUMLAH

PENYELIDIK 118

PENYIDIK 91

PENUNTUT UMUM 88

TOTAL 297

PEMBERHENTIAN PEGAWAINO. RUMPUN JABATAN 2105

1 Penasihat 1 2 Pegawai Negeri (PN)

Dipekerjakan33

3 Pegai Tetap (PT) 16 4 Pegawai Tidak Tetap (PTT) 15

TOTAL 65

NO ALASAN PEMBERHENTIAN 20151 Ditarik oleh instansi asal 22 Kontrak berakhir 83 Mengundurkan diri 274 Meninggal dunia 15 Pelanggaran kode etik 76 Pensiun 17 Penugasan tidak diperpanjang 19

TOTAL 65

KOMPOSISI SDMBAGIAN PENINDAKAN

39,7%

30,6%

29,6%

Page 69: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

50

KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KPK 2015No KEGIATAN

1 Induksi Lanjutan Pegawai Baru KPK 2015

2 Induksi Pegawai Baru KPK Tahun 2015

3 Pelatihan Swakelola Penanganan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh Korporasi dan Teori tentang Penyertaan

4 Lanjutan Induksi Khusus Advance Driving : Escape & Avasion

5 Pelatihan Internal Pegawai KPK

6 Pelatihan Recruitment Strategies

7 Seminar Penerapan Standar Kompetensi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industrial Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN

8 Pelatihan Project Management

9 Pelatihan Auditor Hukum (Angkatan 16)

10 Pelatihan IT Project Management

11 Pelatihan Microsoft Office Professional

12 Pelatihan VMWare vSphere 5.5 Administration and Implementation

13 In House Training Metode dan Teknik Menilai Barang Bergerak Batch I

14 Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Sistem Pembayaran Baru

15 Pelatihan Microsoft Office Professional Angkatan II

16 In House Training Metode dan Teknik Menilai Barang Bergerak Batch II

17 Workshop Change Management and Human Resource Development

18 Sharing Knowladge Internal KPK

19 Pelatihan Performance Audit Angkatan I

20 Induksi Pegawai Baru KPK Tahun 2015

21 Workshop Alumni Professional Development

22 Pelatihan Performance Audit Angkatan II

23 Seminar Desigo CC-The Next Generation Management Station

24 Sharing Session Internal KPK

25 Pelatihan Fraud Risk Management

26 ACRC Training Course for International Anti Corruption Practioners

27 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Perpres 70 Tahun 2012 dan Sertifikasi

28 Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa (Perpres 70 Tahun 2012 dan Perpres 4 Tahun 2015) Batch I

29 Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa (Perpres 70 Tahun 2012 dan Perpres 4 Tahun 2015) Batch II

30 Pelatihan Couching, Mentoring and Counselling for Supervisory

31 Pelatihan Etika, Pengembangan Diri dan Keterampilan Pramubhakti, Pramusaji dan Pramutaman

32 Pelatihan Dasar-dasar Kearsipan

33 Pelatihan Swakelola Ketentuan Perundang-undangan dan Peraturan Perpajakan

34 Pelatihan Microsoft Excel Advance Angkatan I

35 Pelatihan Microsoft Excel Advance Angkatan II

36 Pelatihan Presentation Skill (Angkatan I)

37 Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Bidang Industri Tingkat 3

38 Ujian Lisensi Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Bidang Industri Tingkat 3

39 Pelatihan Project Management

40 Kegiatan Capacity Building “The Power of Teamwork”

Page 70: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

51

No KEGIATAN

41 Pelatihan Swakelola Teknik Dasar Fotografi Batch I

42 Pelatihan IT Infrastructure Library

43 Pelatihan Analisis Transaksi Keuangan dan Anti Gatekeeper

44 Workshop Organization Development

45 Seminar Indonesia Reward Summit “Designing and Managing Compensation and Remuneration in Hihg Economy Environment”

46 Pelatihan Practical Job Analysis

47 Pelatihan Bela Diri Ju Jitsu

48 Pelatihan Sistem Pertanahan

49 Pengelolaan Arsip Aktif

50 Pelatihan Swakelola Teknik Dasar Fotografi Batch II

51 Pelatihan Filling Management

52 Pelatihan Matrikulasi Hukum

53 Kegiatan pelatihan dengan Aparat penegak hukum Lainnya (Batch 1)

54 Diklat Sertifikasi JFA Perjenjangan Auditor Madya

55 Induksi Pegawai Baru KPK 2015 PTT

56 Induksi Pegawai Baru KPK 2015 PNYD

57 Seminar Membangun Perangkat Penerapan Standar Kompetensi Manajemen Sumber Daya

58 Pelatihan Pengenalan karakteristik usaha perbankan, kewajiban perpajakan wajib pajak perbankan dan perbuatan koruptif penghindaran pajak

59 Pelatihan IHT Microsoft Office Professional LHKPN

60 Pelatihan Fundamental Manajemen Layanan Teknologi Informasi

61 Pelatihan Legal Drafting

62 Sharing Session Internal Pegawai KPK

63Sharing Knowledge and Experience bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah BPKP, anggota ACFE Indonesia Chapter dan anggota IIA Indonesia dengan topik “Membangun Integritas sebagai Strategi Solusi Fraud”

64 Seminar dan Lokakarya Nasional Kompetensi Profesi “Record Specialist”

65 U.S-Philippines Legal Cooperation and Asset Forfeiture and Management Workshop

66 Pelatihan Paduan Suara KPK

67 Pelatihan dan Sertifikasi Certified Forensic Auditor STAR tahun 2015

68 Pelatihan Swakelola Pemahaman Konsep Penegak Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

69 Pelatihan Teknik Penyusunan Bispro dan SOP KPK / PER 08 Tahun 2013

70 Pelatihan Microsoft Office Professional Angkatan III

71 Round Table Discussion dengan topik “Cost Recovery dan Potensi Fraud”

72 Pre Departure Training (PDT) untuk persiapan Australia Awards Scholarship (AAS) periode 2014/2015

73 Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

74 Pelatihan In House Training Penilaian Barang

75 Pelatihan Singapore Anti-Corruption Strategies

76 Sharing Session Internal Pegawai KPK

77 Candidate Briefing Australia Awards Indonesia 2015/2016

78 Forum Grup Discussion dengan tema “ International Standards on Corporate Criminal Liability”

Page 71: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

52

No KEGIATAN

79 Pelatihan Internal KPK Batch 1

80 Pelatihan Internal KPK Batch 2

81 Short Term Training for USAID Accountability Cluster On Governance and Anti Corruption

82 Pelatihan Excel Advance

83 Rapat Koordinasi Penyusunan Soal TKB

84 Pelatihan Bela Diri Ju-Jitsu (Lanjutan)

85 Pelatihan Desain Interior Menggunakan Program Google Sketchup dan 3DS Max

86 Workshop Advokasi Pelaksanaan dan Pelatihan JFAK

87 Pelatihan Audit Investigatif

88 Pelatihan Teknis Pengelolaan Arsip Statis

89 IHT Filling Management

90 Pelatihan Internal KPK

91 Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis

92 Pelatihan 4G LTE (Long Term Evolution)

93 Pelatihan Legal Drafting

94 Ujian Sertifikasi Auditor (USA) periode Agustus 2015

95 Sharing Session Internal KPK

96 Sharing Knowledge Internal KPK

97 2nd CPIB Anti Corruption Exceutive Programme (ACE Programme)

98 Pelatihan Internal KPK

99 Pelatihan Communication Skill Batch 1

100 IHT Jurnalistik dan Penulisan Kreatif

101 IHT Infografis

102 IHT Pengelolaan APBN

103 Induksi Pegawai Baru KPK tahun 2015 (Pegawai Tidak Tetap)

104 Pelatihan Basic Trauma &Cardiad Life Support

105 PPNS anti Money Laundering Investigation

106 Pelatihan PBJ oleh PPM Manajemen

107 Pelatihan Communication Skill Batch 2

108 IHT Internal KPK Batch 1

109 IHT Internal KPK k Batch 2

110 Indonesia HR Summit 2015

111 Simposium Dokter Umum/PPDS

112 Kegiatan pelatihan dengan Aparat Penegak Hukum lainnya

113 Pelatihan Pendidikan Auditor Hukum Indonesia

114 Pre-Course Workshop Short Course Australia Awards Indonesia dalam rangka peningkatan kompetensi Instruktur Internal KPK

115 IHT Stress Management

116 Pelatihan Metode Penelitian Kualitatif

117 Induksi Pejabat Struktural KPK

118 Design Interior Menggunakan Google Sketch Up dan 3DS Max,

Page 72: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

53

No KEGIATAN

119 Pelatihan Presentation Skill

120 Pelatihan Certified Resources Professional (CHRP)

121 Pelatihan Microsoft Office

122 IHT Partisispasi Publik dalam Pengelolaan Dana Desa

123 Short Course dalam rangka peningkatan kompetensi Instruktur Internal KPK

124 Workshop Anti Money Laundering

125 Kegiatan National Anti Fraud Conference 2015

126 Analisis Transaksi Keuangan dan Anti Gatekeeper

127 Procurement Berdasarkan PTAK 007 Revisi 3 (FINAL) TKDN pada industry Oil & Gas

128 Sharing Knowledge Internal KPK

129 ICAC Chief lnvestigators Command Course

130 Induksi Pegawai Baru PTT KPK Tahun 2015

131 Induksi Pejabat Struktural KPK Tahun 2015

132 Induksi Pegawai Baru KPK PNYD Tahun 2015

133 Kegiatan pelatihan dengan aparat penegak hukum lainnya

134 Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis Bidang Kopetensi Pengelolaan Arsip Statis

135 Pelatihan Photography Kelas Dasar

136 Pelatihan Minaut Indonesia: Problem Solving and Decision Making

137 Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis Bidang Kopetensi Pengelolaan Arsip Dinamis

138 Lanjutan Induksi Pegawai baru KPK

139 Pelatihan Pedoman Tata Naskah Dinas dan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)

140 In House Training Service Excellence Skill

141 Basic Trauma dan Cardiac Life Support

142 Seminar International IAI-IFAC “The Relevance of Professional Accountants in a Hyper Connected World”

143 Sharing Knowledge Pelatihan Internal KPK

144 Pemahaman Tindak Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber dari Dunia Pasar Modal

145 Mengikuti pelatihan dan ujian sentfikasi Mariajemen Risiko Certified Risk Management Professional (CRMP)

146 Diklatpim Tk. II Angkatan 38 Tahun 2015

147 Induksi Pimpinan KPK masa bakti 2015-2019

148 Sharing knowledge hasil Short Course di Australia

149 Dialog Interaktif bersama Pimpinan KPK masa bakti 2015-2019

Page 73: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

54

LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

WAJIB LAPOR DAN TINGKATA KEPATUHAN LHKPN 2015

NO. BIDANG JUMLAH WAJIB LAPOR

JUMLAH YANG TELAH MELAPORKAN

HARTA KEKAYAAN

PERSENTASE TINGKAT KEPATUHAN

1 EKSEKUTIF 219.464 156.128 71,14%2 LEGISLATIF 13.326 3.628 27,22%3 YUDIKATIF 11.449 10.079 88,03%4 BUMN/BUMD 26.034 20.722 79,60%

T O T A L 270.273 190.557 70,51%.

REKAPITULASI PENERIMAAN LHKPNPENERIMAAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGU SEP OKT NOV DES TOTAL

LHKPN A 2114 1948 4747 4432 6130 5778 2553 5249 6098 4341 2622 4168 50180

LHKPN B 2444 1878 2006 2094 3563 2987 2913 3466 2607 3200 1717 2902 31777

LHKPN (A+B) 4558 3826 6753 6526 9693 8765 5466 8715 8705 7541 4339 7070 74887

PENGUMUMAN TAMBAHAN BERITA NEGARA (TBN) Pengumuman

LHKPN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGU SEP OKT NOV DES TOTAL

Form A 0 0 4813 2469 2014 1396 1174 1867 2227 1714 2196 743 20.613

Form B 0 0 5681 1375 1283 1952 1770 1501 1563 1159 822 255 17.361

Form (A+B) 0 0 10494 3844 3297 3348 2944 3368 3790 2873 6243 2.125 37.974

WAJIB LAPOR DAN TINGKATAN KEPATUHAN LHKPN 2015

70,51%71,14%

27,22%

88,03%79,60%

Page 74: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

55

KEGIATAN PENINGKATAN KEPATUHAN PELAPORAN LHKPN

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH KEGIATAN LEMBAGA

1 Asistensi Pengisian dan Pengumpulan (APP) LHKPN

13 kali 1. Pemerintah Kabupaten Bekasi2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan3. Badan Pemeriksa Keuangan4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.5. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur6. PT Telekomunikasi Indonesia7. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat8. Pemerintah Kota Baubau9. Pemerintah Kabupaten Buton10. Pemerintah Kabupaten Buton Utara11. Pemerintah Kabupaten Wakatobi12. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara13. PT Telekomunikasi Indonesia

2 Bimbingan Teknis (Bimtek) LHKPN

2 kali 1. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

2. Kementerian Pertahanan3 Sosialisasi LHKPN 1 kali Pemerintah Kabupaten Bintan4 ToT 2 Kali 1. Kementerian Kesehatan

2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

5 Klinik LHKPN - -6 Lainnya kali 1. Pemerintah Kota Bandung

2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Page 75: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

56

PELAPORAN GRATIFIKASI

PELAPORAN GRATIFIKASI BERDASARKAN BIDANGNO BIDANG INSTANSI JUMLAH

1 Legislatif MPR/DPR 6 DPRD 19 DPD 02 Eksekutif Kepresidenan 0 Kementerian Sekretaris Negara RI 0 Kementerian: Kementerian koordinator 4

Kementerian 446 Kementerian negara 4 Setingkat kementerian 11 LPNK 35 Lembaga ekstra struktural 2 Pemda 156

3 Yudikatif 164 Lembaga independen 695 BUMN/BUMD 805

Jumlah 1573

STATUS KEPEMILIKAN GRATIFIKASI

NO STATUS JUMLAH

1 Milik Negara 453

2 Milik Penerima 62

3 Sebagian Milik Negara 84

4 Proses 253

5 Non SK 721

Jumlah 1573

STATUSKEPEMILIKANGRATIFIKASI

1573453

62

84253721

Page 76: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

57

NILAI GRATIFIKASI

STATUS UANG (RP)BERBENTUK

BARANG (SENILAI RP)

MATA UANG ASINGBERBENTUK

BARANG (SENILAI MATA UANG ASING)

Milik Negara 1.462.139.300 4.551.399.517

USD 15.849,52 USD 4.320,04 SGD 101.997,70 GBP 306,00

AUD 99,00 THB 3.200,00 HKD 2.429,00 CNY 1.500,00

JPY 100.789,00 EUR 195,00 MYR 717,00

CNY 2.700,00 GBP 48,00

Milik Penerima 23.680.163.194 4.135.695.002

USD 25.810,48 SGD 5.303,30

AUD 401,00 HKD 671,00

JPY 20.301,00 EUR 405,00 MYR 933,00 GBP 102,00

ILS 20,00 QAR 100,00

PELAPORAN GRATIFIKASI MENURUT WILAYAH KEJADIAN/PENERIMAAN

NO WILAYAH JUMLAH

1 NAD 10

2 Sumatera Utara 14

3 Riau 3

4 Kepulauan Riau 5

5 Sumatera Barat 7

6 Sumatera Selatan 15

7 Kepulauan Bangka Belitung 5

8 Jambi 7

9 Bengkulu 2

10 Lampung 24

11 Jawa Barat 277

12 Banten 54

NO WILAYAH JUMLAH

13 Kalimantan Selatan 10

14 Kalimantan Tengah 5

15 Kalimantan Barat 5

16 Kalimantan Timur 30

17 Kalimantan Utara 0

18 DKI Jakarta 670

19 D.I. Yogyakarta 121

20 Jawa Tengah 100

21 Jawa Timur 72

22 Sulawesi Utara 13

23 Sulawesi Selatan 40

24 Sulawesi Tengah 0

Page 77: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

58

NO WILAYAH JUMLAH

25 Sulawesi Tenggara 2

26 Gorontalo 4

27 Papua 2

28 Papua Barat 1

29 Bali 38

30 Nusa Tenggara Barat 8

31 Nusa Tenggara Timur 11

32 Maluku Utara 1

33 Maluku 3

NO WILAYAH JUMLAH

34 Irian Jaya Barat 0

35 Sulawesi Barat 1

36 Austria 1

37 Cina 7

38 Korea Selatan 1

39 Madrid 1

40 Malaysia 1

41 Singapura 1

42 Thailand 1

Total 1573

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (PPG)

No Nama InstansiPosisi Implementasi

Pengenalan Komitmen Bimtek Aturan Aturan UPG Bimtek

UPGJumlah

Laporan

1 Badan Informasi Geospasial • • 0

2 BKKBN • • • 17

3 BMKG • • • • • 0

4 BNPT •Peraturan Kepala BNPT No. PER-

09/K.BNPT/3/20150

5 BNP2TKI • • • • • 4

6 BPK • 75

7 BPOM • • • • • 21

8 Bawaslu • • • • 3

9 BPKP • • • • • 42

10 Bapennas • • 4

11 BPN • • • • • 8

12 BPS • • • Perkom.178/2014 Perkom No.318/2014 • 2

13 Bulog • • •Peraturan Di-

reksi No.PD-09/DS300/11/2014

0

14 Bank Indonesia • 23

15 BPJS Ketenagakerjaan • • 55

16 Holding PTPN (PTPN 1 - 14 ) • • • • • • 0

17 Kejaksaan RI • 50

18 Kemenag • • • • • 129

19 Kemendagri • • • • • • 24

20 Kementerian ESDM • • • Permen ESDM 37/2014 SK 85.K/06/IJN/2015 • 24

Page 78: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

59

No Nama InstansiPosisi Implementasi

Pengenalan Komitmen Bimtek Aturan Aturan UPG Bimtek

UPGJumlah

Laporan

21 Kemenkumham • • • Permenkumham No15. Th 2014 • • 52

22 Kemenhut • • • • • • 10

23 Kementerian Kelau-tan dan Perikanan • • • • • • 122

24 Kemenkes • • • Permenkes No.14 Tahun 2014

Kep Itjen Kemenkes 01.T.PS.17.4.215.10.3.445 • 231

25 Kemenkeu • • • • • • 125

26 Kemenkominfo •

SPJ-69/01-55/05/2013,

tgl 15 Mei 2013

• • SK Menkominfo No. 686/2014, tgl 7 Juli 2014 • 42

27 Kemenlu • • 25

28 Kemeneg BUMN

• Renja PPG 24 Sept

2013, an Menteri BUMN

PER-05/MBU/14 SK UPG No. 14/S.MBU/14 • 7

29 Kementerian PU • • • PERMEN 03 Tahun 2014 • 8

30 Kemenpan- RB • • • Permenpan RB No.4 Thn 2015

Kep Menteri Pan & RB No.108 Thn 2015 • 3

31 Kemendikbud • • • • • • 292

32 Kemenhub • • • • • • 37

33 Kemenhan • 4

34 Kementan • • • • • • 64

35 Kemenpera • 0

36 Kemenristek • • 0

37 Kemensos • 8

38 Kemenakertrans • • • 11

39 POLRI • • 35

40 KPK • • • • • • 320

41 KPU • • 19

42 LKPP •Peraturan Kepala LKPP No. 16 Th

2014

Kep Kepala LKPP No 21 Th 2014 3

43 MK• •

• Peraturan Sekjen MKRI No.1 Th 2014

Kep. Sekjen MKRI No. 2.4 Th 2015 • 23

44 Ombudsman RI • • • • No.039/0ri-sk/v/2015 17

45 OJK • • • • 5

46 Pemkab Badung • • • • • • 4

47 Pemkab Bandung • • 17

48 Pemkab Bandung Barat

• • 1

49 Pemkab Bantul • • 2

50 Pemkab Bekasi • • 10

Page 79: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

60

No Nama InstansiPosisi Implementasi

Pengenalan Komitmen Bimtek Aturan Aturan UPG Bimtek

UPGJumlah

Laporan

51 Pemkab Boalemo Gorontalo

• • 0

52 Pemkab Bogor • • • 1

53 Pemkab Bone Bolango Gorontalo • • 0

54 Pemkab Buru • • 0

55 Pemkab Buru Selatan • • 0

56 Pemkab Ciamis • • 3

57 Pemkab Cianjur • • 3

58 Pemkab Cirebon • • 9

59 Pemkab Enrekang • 1

60 Pemkab Garut • • 5

61 Pemkab Gorontalo • • 1

62 Pemkab Gorontalo Utara

• • 0

63 Pemkab Indramayu • • 2

64 Pemkab Kapuas • 0

65 Pemkab Karawang • • 0

66 Pemkab Kepulauan Aru • • 0

67 Pemkab Klaten • • 0

68 Pemkab Konawe • 0

69 Pemkab Kulon Progo • • 0

70 Pemkab Kuningan • • 1

71 Pemkab Majalengka • • 0

72 Pemkab Maluku Barat Daya • • 0

73 Pemkab Maluku Tengah • • 0

74 Pemkab Maluku Tenggara • • 0

75 Pemkab Maluku Tenggara Barat • • 0

76 Pemkab Muara Enim • • 0

77 Pemkab Pangandaran • • 1

78 Pemkab Payakumbuh • • 0

79 Pemkab Pohuwato Gorontalo

• • 0

80 Pemkab Purwakarta • • 0

81 Pemkab Seram Bagian Barat • • 0

82 Pemkab Seram Bagian Timur

• • 0

83 Pemkab Sleman • • 3

84 Pemkab Subang • • 0

85 Pemkab Sukabumi • • 4

Page 80: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

61

No Nama InstansiPosisi Implementasi

Pengenalan Komitmen Bimtek Aturan Aturan UPG Bimtek

UPGJumlah

Laporan

86 Pemkab Sumedang • • • 15

87 Pemkab Tabanan • 1

88 Pemkab Tasikmalaya • • 0

89 Pemkot Ambon • • 0

90 Pemkot Balikpapan • • • • • 19

91 Pemkot Bandung • • • • • • 78

92 Pemkot Banjar • • 0

93 Pemkot Bekasi • • 3

94 Pemkot Bogor • • • 0

95 Pemkot Cimahi • • 2

96 Pemkot Cirebon • • 1

97 Pemkot Depok • • • • • • 8

98 Pemkot Gorontalo • • 0

99 Pemkot Kendari • • 0

100 Pemkot Madiun • 3

101 Pemkot Malang • • • 2

102 Pemkot Manado • 0

103 Pemkot Medan • • • • • • 1

104 Pemkot Metro • • • • • • 3

105 Pemkot Padang • • • • • • 13

106 Pemkot Pekanbaru • • 0

107 Pemkot Samarinda • • • • 14

108 Pemkot Semarang • • • Perwali 21 Tahun 2015, 15 Juli 2015 • • 97

109 Pemkot Sukabumi • • 0

110 Pemkot Surakarta • • • • • • 2

111 Pemkot Tarakan • • • • • • 4

112 Pemkot Tasikmalaya • • 1

113 Pemkot Tual • • 0

114 Pemkot Yogyakarta • • • • • 33

115 Pemprov Bali • • • • 1

116 Pemprov Banten • • • • 1

117 Pemprov DI Yogyakarta

• • •3

118 Pemprov DKI Jakarta • • • Pergub DKI No.87 th 2014

Kep. Inspektur No.7/ 2015 • 72

119 Pemprov Gorontalo • • • 6

120 Pemprov Jawa Barat • • • • • 16

121 Pemprov Jawa Tengah • • • • • • 77

122 Pemprov Jawa Timur • • • • • • 16

123 Pemprov Kalimantan Barat • • • Pergub Kalbar No.

56 Th 2014 • • 3

124 Pemprov Kalimantan Selatan • • 1

Page 81: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

62

No Nama InstansiPosisi Implementasi

Pengenalan Komitmen Bimtek Aturan Aturan UPG Bimtek

UPGJumlah

Laporan

125 Pemprov Kalimantan Timur • • • • • 3

126 Pemprov NTB • • • • 0

127 Pemprov Riau • • 3

128 Pemprov Sulawesi Tenggara • Pergub No.87 th

2014 0

129 Pemprov Sulawesi Utara • 0

130 Pemprov Sumatera Barat • • • Draft Aturan 23 Mei

2014 6

131 Pemprov Sumatera Utara • 2

132 Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) • • • Per.005/LPPNPI/

II/2015, 13 feb 2015 • 3

133 PT. Adhi Karya • • • Draft Aturan 2 Sept 2014

Memo Direksi No. 006/DU/2014, 4 Feb 2014 0

134 PT. Angkasa Pura I • • • • • • 57

135 PT. Angkasa Pura II • • • • • • 64

136 PT. Antam • 5

137 PT. Asuransi Jasindo • • • 6

138 PT. Bank DKI Jakarta • • • 4

139 PT. Bank Jabar Banten • • • • • • 1251

140 PT. Bank Mandiri • • • • • • 49

141 PT. Bank Negara Indonesia • 11

142 PT. Bank Tabungan Negara • • • • • • 37

143 PT. Bukit Asam • • 1

144 PT. Garuda Indonesia • • • • • • 533

145 PT. JIEP • • 0

146 PT. Jasa Marga • • • • • 28

147 PT. Jasa Raharja • • • • 4

148 PT. Kereta Api Indonesia • • •

SK Direksi No. KEP.U/OT.104/X/1/

KA-2014

SK Direksi No. KEP.U/OT.104/II/1/KA-2015 • 7

149 PT. Kimia Farma • • • • • 0

150 PT. Krakatau Stell • • • • • • 3

151 PT. Pegadaian • • • • • • 18

152 PT. Pelabuhan Indo-nesia I

• • • 1

153 PT. Pelabuhan Indo-nesia II

• • •• • 8

154 PT. Pelabuhan Indo-nesia III • • • • • • 6

155 PT. Pelabuhan Indo-nesia IV • • • 9

156 PT. Pelni • • • 2

Page 82: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

63

No Nama InstansiPosisi Implementasi

Pengenalan Komitmen Bimtek Aturan Aturan UPG Bimtek

UPGJumlah

Laporan

157 PT. Pembangunan Perumahan • • • 0

158 PT. Perkebunan Nusantara II • • • 0

159 PT. Perkebunan Nusantara III • • • 3

160 PT. Perkebunan Nusantara IV • • • 0

161 PT. Pertamina • • • • • • 2080

162 PT. Perusahaan Gas Negara • • • • • • 6

163 PT. Perusahaan Pengelola Aset • 0

164 PT. Petrokimia Gresik • • • Draft Aturan 17 Juli 2014 14

165 PT. PLN • • • • • • 56

166 PT. Pos Indonesia • • • • • • 5

167 PT. Pupuk Indonesia Holding • • • • • • 0

168 PT. Pupuk Iskandar Muda • • • • 6

169 PT. Pupuk Kaltim • • • • • 0

170 PT. Pupuk Kujang • • • • 0

171 PT. Pupuk Sriwijaya • • 2

172 PT. Sang Hyang Seri • • 1

173 PT. Semen Indonesia • • • No.031/KPT.s/Dir/2015 21

174 PT. Semen Padang • • 0

175 PT. Semen Tonasa • • 22

176 PT. Sucofindo • • 17

177 PT. Telkom • • • • • • 19

178 PT. Timah • • • 0

179 PT. Wijaya Karya • • 0

180 SKK Migas • • • • • • 101

TOTAL 6982

KEGIATAN SOSIALISASI GRATIFIKASINO URAIAN TANGGAL TEMPAT

1 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi pada Induksi Pegawai Tidak Tetap 07 Januari 2015 Jakarta

2 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Indonesia Investment Summit ‘15 15 Januari 2015 Jakarta

3 Narasumber pada kegiatan PPG di Kementerian Pariwisata 20 Januari 2015 Jakarta

4 Narasumber pada kegiatan PPG di OJK 20 Januari 2015 Jakarta

Page 83: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

64

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

5 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Kesehatan 20 Januari 2015 Jakarta

6 Narasumber pada kegiatan TOT PPG di BPKP 21 Januari 2015 Jakarta

7 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di PENDOSRI 24 Januari 2015 Jakarta

8 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Bappenas 22 Januari 2015 Jakarta

9 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi Ibu Dharma Wanita di Pemprov DKI 02 Februari 2015 Jakarta

10 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di DJBC Bea Cukai 03 Februari 2015 Jakarta

11 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DPRD Kota Surakarta 04 Februari 2015 Surakarta

12 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TIKI JNE 05 Februari 2015 Jakarta

13 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 05 Februari 2015 Solo

14 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Semen Indonesia 9-13 Feb 2015 Jawa Timur

15 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PLN Jawa Timur 12 Februari 2015 Surabaya

16 Narasumber pada kegiatan GCG Perhutani 12 Februari 2015 Jakarta

17 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jabar 11 Februari 2015 Bandung

18 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemprov DKI 25 Februari 2015 Jakarta

19 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab Demak 03 Maret 2015 Demak

20 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 03 Maret 2015 Cimahi

21 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendag 09 Maret 2015 Jakarta

22 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kepulauan Riau 10 Maret 2015 Kep. Riau

23 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab Sumedang 10-11 Maret 2015 Sumedang

24 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Sekretaris Kabinet 11 Maret 2015 Jakarta

25 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL 12 Maret 2015 Jakarta

26 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PERKINI 13 Maret 2015 Jakarta

27 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Universitas Diponegoro 14 Maret 2015 Semarang

28 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Avicenna 15 Maret 2015 Manado

29 Narasumber pada kegiata Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 17 Maret 2015 Jakarta

30 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL Star Energy 18 Maret 2015 Jakarta

31 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 18 Maret 2015 Jakarta

32 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL Star Energy 19 Maret 2015 Jakarta

Page 84: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

65

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

33 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gartifikasi di BNP2TKI 20 Maret 2015 Jakarta

34 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 23 Maret 2015 Jakarta

35 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di UGM 23 Maret 2015 DIY

36 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Blitar 25 Maret 2015 Jatim

37 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi peran sektor swasta 25 Maret 2015 Medan

38 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenhub 26 Maret 2015 Palembang

39 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan 09 April 2015 Palembang

40 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Korsup Pendidikan 09 April 2015 Bengkulu

41 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BNPT 14 April 2015 Jakarta

42 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PTPN 16 April 2015 Jakarta

43 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 21 April 2015 Jakarta

44 Narasumber pada kegiatan Sosialissi Gratifikasi di Pemkot Kupang 22 dan 23 Apr 2015 Kupang

45 Narasumber pada kegiatan Komunikasi perempuan anti korupsi 22 April 2015 Bogor

46 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPN 23 April 2015 Surabaya

47 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di ACCH Padang 23 April 2015 Padang

48 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Badan Informasi Geospasial 23 April 2015 Cibinong

49 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LAPAN 27 April 2015 Jakarta

50 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LAN 30 April 2015 Jakarta

51 Narasumber pada kegiatan Pakta Integritas di POLRI 04 Mei 2015 Jakarta

52 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 05 Mei 2015 Bandung

53 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TASPEN 06 Mei 2015 Jakarta

54 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di SPI TII 07 Mei 2015 Jakarta

55 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank DKI 07 Mei 2015 Jakarta

56 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di SKPD Malang 12 Mei 2015 Malang

57 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di CASN BPOM 12 Mei 2015 Jakarta

58 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Makamah Konstitusi 15 Mei 2015 Jakarta

59 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Perdagangan 18 Mei 2015 Jakarta

60 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Badan Diklat Kemenkeu 21 Mei 2015 Jakarta

61 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemprov Jabar 22 Mei 2015 Bandung

62 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BAPPEBTI 22 Mei 2015 Jakarta

Page 85: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

66

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

63 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RS Sulianti Saroso 25 Mei 2015 Jakarta

64 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Korsupdik Pemkab Gunung Kidul 26 Mei 2015 Gunung

Kidul

65 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPP Pratama Makasar 26 Mei 2015 Makasar

66 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 26 Mei 2015 Jakarta

67 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu 26 Mei 2015 Bengkulu

68 Narasumber pada kegiatan FGD di OJK 26 Mei 2015 Surabaya

69 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab Garut 28 Mei 2015 Garut

70 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BULOG 28 Mei 2015 Jakarta

71 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pangkal Pinang 28 Mei 2015 Pangkal Pinang

72 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Agama 28 Mei 2015 Jakarta

73 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RDS STAN 29 Mei 2015 Banten

74 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUD Moewardi 29 Mei 2015 Solo

75 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Indonesia 03 Juni 2015 Jakarta

76 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Riau 05 Juni 2015 Riau

77 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Telkom 08 Juni 2015 Yogyakarta

78 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LHKPN 10 Juni 2015 Puncak, Jabar

79 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPPPSDM Kesehatan 10 Juni 2015 Jakarta

80 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 11 Juni 2015 Jakarta

81 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pertamina 13 Juni 2015 Balikpapan

82 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di ESDM 16 Juni 2015 Jakarta

83 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Prasetya Mulya 29 Juni 2015 Jakarta

84 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi dalam temu kader Gereja Toraja 01 Juli 2015 Jakarta

85 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 02 Juli 2015 Jakarta

86 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di EY 02 Juli 2015 Jakarta

87 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PPG IMPG 09 Juli 2015 Jakarta

88 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenag 09 Juli 2015 Jakarta

89 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Balitbang Kementan 14 Juli 2015 Jakarta

90 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab Klaten 29 Juli 2015 Klaten

91 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPOM 31 Juli 2015 Bandung

Page 86: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

67

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

92 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Airnav 04 Agustus 2015 Banten

93 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan 04 Agustus 2015 Jakarta

94 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan 05 Agustus 2015 Manado

95 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BULOG 05 Agustus 2015 Jakarta

96 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Perhubungan 06 Agustus 2015 Banjarmasin

97 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PELINDO III 06 Agustus 2015 Surabaya

98 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 06 Agustus 2015 Jakarta

99 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 07 Agustus 2015 Jakarta

100 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPK 10 Agustus 2015 Semarang

101 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kliring Berjangka Indonesia 11 Agustus 2015 Jakarta

102 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Agama 12 Agustus 2015 Jakarta

103 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pelindo III 12 Agustus 2015 Semarang

104 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Angkasa Pura I 13 Agustus 2015 Jakarta

105 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 14 Agustus 2015 Jakarta

106 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TII 14 Agustus 2015 Jakarta

107 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS Ketenagakerjaan 19 Agustus 2015 Jakarta

108 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendagri 19 Agustus 2015 Jakarta

109 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pelindo III 20 Agustus 2015 Banjarmasin

110 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LMPM Kaltim 25 Agustus 2015 Samarinda

111 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KOGI 25 Agustus 2015 Bandung

112 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 25 Agustus 2015 Jakarta

113 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan 26 Agustus 2015 Jakarta

114 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL 27 Agustus 2015 Jakarta

115 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Tokyo 27 Agustus 2015 Jakarta

116 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak dan Dirjen Perhubungan Laut 28 Agustus 2015 Medan

117 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pelindo III 28 Agustus 2015 Bali

118 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 28 Agustus 2015 Bali

119 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 28 Agustus 2015 Jakarta

120 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di TII 03 September 2015 Jakarta

121 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 04 September 2015 Jakarta

Page 87: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

68

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

122 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Bea Cukai 07 September 2015 Bogor

123 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 07 September 2015 Makasar

124 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 08 September 2015 Jakarta

125 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DPD Aceh 09 September 2015 Aceh

126 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Universitas Katolik Widya Mandala 09 September 2015 Surabaya

127 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RRI 09 September 2015 Jakarta

128 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJKN 10 September 2015 Jakarta

129 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IHQN UGM 10 September 2015 Surabaya

130 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 11 September 2015 Jakarta

131 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Universitas Balikpapan 12 September 2015 Balikpapan

132 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSAB Harapan Kita 15 September 2015 Jakarta

133 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Anggaran 16 September 2015 Bogor

134 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RS Paru 16 September 2015 Cisarua

135 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 17 September 2015 Semarang

136 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Pajak 17 September 2015 Cibubur

137 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bimtek MK 18 September 2015 Jakarta

138 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS Ketenagakerjaan 18 September 2015 Jakarta

139 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 22 September 2015 Jakarta

140 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Tangsel 28 September 2015 Tangsel

141 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemprov Kalsel 30 September 2015 Kalsel

142 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi 02 Oktober 2015 Puncak,

Jabar

143 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu 06 Oktober 2015 Kalsel

144 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi 06 Oktober 2015 Puncak,

Jabar

145 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 06 Oktober 2015 Bandung

146 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DTU BPPK 06 Oktober 2015 Jakarta

147 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 06 Oktober 2015 Jakarta

148 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak 06 Oktober 2015 Jakarta

149 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak 06 Oktober 2015 Jakarta

150 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PT Telkom 07 Oktober 2015 Cisarua

151 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Kujang 07 Oktober 2015 Cikampek

152 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 07 Oktober 2015 Jakarta

153 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di British Chamber 07 Oktober 2015 Jakarta

154 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendagri 08 Oktober 2015 Jakarta

155 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 09 Oktober 2015 Palembang

Page 88: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

69

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

156 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi 10 Oktober 2015 Cisarua

157 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Pertanian 12 Oktober 2015 Bogor

158 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJP Jawa Timur I 12 Oktober 2015 Surabaya

159 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendikbud 12 Oktober 2015 Depok

160 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 12 Oktober 2015 Jakarta

161 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJP Kalbar 13 Oktober 2015 Pontianak

162 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUD Banyumas 13 Oktober 2015 Banyumas

163 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu Medan 13 Oktober 2015 Sumut

164 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Wajib Pajak Besar 13 Oktober 2015 Jakarta

165 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJP Jawa Tengah II 14 Oktober 2015 Magelang

166 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendikbud 15 Oktober 2015 Jakarta

167 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 16 Oktober 2015 Medan

168 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mega Eltra 16 Oktober 2015 Jakarta

169 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PT Rekayasa Industri 16 Oktober 2015 Jakarta

170 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 16 Oktober 2015 Jakarta

171 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi 16 Oktober 2016 Cisarua

172 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Prasetya Mulya 20 Oktober 2015 Banten

173 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemerintah Kota Tangerang 20 Oktober 2015 Tangerang

174 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi 20 Oktober 2015 Cisarua

175 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Kaltim 21 Oktober 2015 Kaltim

176 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenkes 21 Oktober 2015 Jakarta

177 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 22 Oktober 2015 Jakarta

178 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Petrokimia Gresik 23 Oktober 2015 Jawa Timur

179 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi dengan tema mencegah kepentingan di Parlemen 23 Oktober 2015 Jakarta

180 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bulog 26 Oktober 2015 Jakarta

181 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PTUN 28 Oktober 2015 Malang

182 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Iskandar Muda 28 Oktober 2015 Aceh

183 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPP Pratama Taman sari 28 Oktober 2015 Bogor

184 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Diklat Adpenda Pemprov DKI 28 Oktober 2015 Jakarta

185 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi 28 Oktober 2015 Cisarua

Page 89: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

70

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

186 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Tanaman Pangan , Kementan 29 Oktober 2015 Solo

187 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Sekolah Antikorupsi Partai Demokrat 02 November 2015 Jakarta

188 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi 02 November 2015 Cisarua

189 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Badan Pemeriksa Keuangan 03 November 2015 Jakarta

190 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Partai Demokrat 09 November 2015 Jakarta

191 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Komnas Perempuan 09 November 2015 Jakarta

192 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Luar Negeri 11 November 2015 Jakarta

193 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Partai Demokrat 13 November 2015 Jakarta

194 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RPP 13 November 2015 Surabaya

195 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS Ketenagakerjaan 13 November 2015 Jakarta

196 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi dan Bimtek di BNP2TKI 13 November 2015 Bogor

197 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Injen Kementerian Pertanian 13 November 2015 Bogor

198 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPPK Pajak 17 November 2015 Jakarta

199 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di ASPADIN 17 November 2015 Jakarta

200 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Pertanian 17 November 2015 Bogor

201 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPU Bali 23 November 2015 Bali

202 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPP satu 23 November 2015 Jakarta

203 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Pertanian 23 November 2015 Bogor

204 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Maluku Tenggara 23 November 2015 Maluku Tenggara

205 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi HAKI 24 November 2015 Bandung

206 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUD Bekasi 25 November 2015 Bekasi

207 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bulog 26 November 2015 Jakarta

208 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPOM 26 November 2015 Bandung

209 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di WBS LIPI 27 November 2015 Jakarta

210 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendikbud 27 November 2015 Jakarta

211 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu 30 November 2015 Padang

212 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PJB UP 30 November 2015 Gresik

Page 90: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

71

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

213 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Padang Panjang 30 November 2015 Padang

Panjang

214 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Konsil Kedokteran 30 November 2015 Jakarta

215 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di RSUD Bekasi 01 Desember 2015 Bekasi

216 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di Kedokteran 01 Desember 2015 Jakarta

217 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PJB UP Gresik 03 Desember 2015 Gresik

218 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Padang Panjang 03 Desember 2015 Padang

219 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenhub 03 Desember 2015 Jakarta

220 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kominfo 07 Desember 2015 Jakarta

221 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PLN Lampung 08 Desember 2015 Lampung

222 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KemenPUPERA 08 Desember 2015 Jakarta

223 Narasumber pada kegiata Sosialisasi Gratifikasi di DJBC Jateng 10 Desember 2015 Semarang

224 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pos Indonesia 11 Desember 2015 Bandung

225 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di UGM 12 Desember 2015 Yogyakarta

226 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUP Dr Sardjito 13 Desember 2015 Yogyakarta

227 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di NG2D 14 Desember 2015 Bandung

228 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi IPMG 15 Desember 2015 Jakarta

229 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS Ketenagakerjaan 15 Desember 2015 Jakarta

230 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Malang 16 Desember 2015 Malang

231 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJBC Kaltim 16 Desember 2015 Kaltim

232 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di MK 17 Desember 2015 Jakarta

233 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJBC 17 Desember 2015 Jakarta

234 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL 17 Desember 2015 Jakarta

235 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPPBC Pasuruan 18 Desember 2015 Pasuruan

236 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BNP2TKI 18 Desember 2015 Bandung

237 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TII 18 Desember 2015 Jakarta

238 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenag Karawang 18 Desember 2015 Karawang

239 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPPBC Merak 21 Desember 2015 Merak

240 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Perhutani 21 Desember 2015 Jakarta

241 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPU Bea Cukai 23 Desember 2015 Jakarta

Page 91: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

72

PENINDAKAN

PENYELIDIKANKegiatan penyelidikan dilaksanakan terhadap 87 (delapan puluh tujuh) kasus.

PENYIDIKANKegiatan penyidikan dilaksanakan sebanyak 106 (seratus enam) perkara, yang terdiri atas perkara sisa tahun 2014 sebanyak 49 (empat puluh sembilan) perkara dan perkara tahun 2015 sebanyak 57 (lima puluh tujuh) perkara, yaitu:

1. Perkara TPK dalam pelaksanaan pengadaan peralatan medik dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung (Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006 atas nama tersangka MAH (Sesditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI Tahun 2006) dkk.

2. Perkara TPK dalam pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa Solar Home System (SHS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (LPE ESDM) tahun anggaran 2009 atas nama tersangka JP (Dirjen LPE Departemen ESDM).

3. Perkara TPK penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon TA. 2007 atas nama tersangka JSMR (Wali Kota Tomohon Periode Tahun 2005-2010).

4. Perkara TPK penerimaan sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005 atas nama tersangka SAM (mantan Direktur Pengolahan PT. Pertamina).

5. Perkara TPK memberikan sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005 atas nama tersangka WSL (swasta).

6. Perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawala Abadi, PT. Exartech Technologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya atas nama tersangka MN (swasta).

7. Perkara TPK dalam pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA. 2011 atas nama tersangka SSB (swasta).

8. Perkara TPK penggunaan dana kas daerah Pemerintah kota Tomohon TA 2009 dan 2010 atas nama tersangka JSMR (Wali Kota Tomohon Periode Tahun 2005-2010).

9. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka TCWCalias TB. CW (swasta).

10. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka DP (swasta).

11. Perkara TPK yaitu pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, dan atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri; atau pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan sesuatu atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya atau diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya atas nama tersangka RAC (Gubernur Banten).

12. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas nama tersangka RAC (Gubernur Banten).

13. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas nama tersangka TCWC (swasta).

14. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya atas nama tersangka WK (Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral).

15. Perkara TPPU sehubungan dengan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau

Page 92: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

73menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi atas nama tersangka TCW (swasta).

16. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan dermaga bongkar pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2010 atas nama tersangka TSA (Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Sabang TA 2006-2010).

17. Perkara TPK sehubungan dengan orang yang melakukan pembantuan terkait tindak pidana korupsi dalam pengadaan alat kesehatan untuk kebutuhan antisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) masalah kesehatan akibat bencana di Pusat Penanggulangan masalah Kesehatan pada Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2005 yang dilakukan oleh Mulya Hasjmy atas nama tersangka SFS (mantan Menteri Kesehatan RI periode Tahun 2004-2009).

18. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012 atas nama tersangka IJ (Walikota Tegal).

19. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012 atas nama tersangka SJ (swasta).

20. Perkara TPK sehubungan dengan pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (KTP Elektronik) tahun 2011 s.d. 2012 pada Kementerian Dalam Negeri RI atas nama tersangka S (PPK Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI).

21. Perkara TPK sehubungan dengan perbuatan melawan hukum atau penyalahgunaan wewenang dalam menerima seluruh permohonan keberatan wajib pajak atas SKPN PPh Badan PT. BCA, Tbk. Tahun pajak 1999 atas nama tersangka HP (Dirjen Pajak Kementerian Keuangan RI periode tahun 2002-2004).

22. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA 2012 atas nama tersangka WK (Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral).

23. Perkara TPK sehubungan dengan Pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan pihak swasta periode tahun

2006-2011 atas nama tersangka IAS (Walikota Makassar).

24. Perkara TPK sehubungan dengan Pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan pihak swasta periode tahun 2006-2011 atas nama tersangka HW (swasta).

25. Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait penerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) TA 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya atas nama tersangka SB (Ketua Komisi VII DPR RI periode Tahun 2009 s.d. 2014).

26. Perkara TPK sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2012-2013 atas nama tersangka SA (Menteri Agama RI).

27. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua atas nama tersangka LMD (swasta).

28. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua atas nama tersangka BS (Gubernur Papua periode tahun 2006 s.d. 2011).

29. Perkara TPK sehubungan dengan turut serta dan bersama-sama dengan Barnabas Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua atas nama tersangka JJK (Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua periode tahun 2008 s.d. 2011).

30. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku Hakim Mahkamah Konstitusi dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang diserahkan kepadanya untuk diadili atas nama tersangka RBS (Bupati Tapanuli Tengah periode tahun 2011-2016).

31. Perkara TPK sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011 atas nama tersangka RA (Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet Sumatera Selatan/Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan).

32. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011 atas nama tersangka BRK (swasta).

Page 93: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

7433. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan dan

Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA. 2011 atas nama tersangka S (Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan).

34. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011 atas nama tersangka I (Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Satuan Kerja Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan).

35. Perkara TPK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s.d. 2013, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atas nama tersangka JW (Menteri ESDM).

36. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Lusita Anie Razak, yaitu: memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait dengan pengurusan perkara tindak pidana menempatkan keterangan palsu di atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor Sugiharta Alias Along atas nama tersangka BWS (swasta).

37. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia atau memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan

atau kedudukan tersebut atas nama tersangka AH (Wakil Bupati Lebak) dan K (anggota DPRD TK I Banten).

38. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang Menerima Pemberian atau Janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan atas nama tersangka AM (Gubernur Riau).

39. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama atau turut serta F.X. Yohan Yap Als Yohan dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi atas nama tersangka KCK ALS ST (swasta).

40. Perkara TPK sehubungan dengan Penyalahgunaan kewenangan dalam menggunakan Dana Pendidikan Luar Sekolah pada Sub Dinas PLS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka MDT (Kasubdin PLS Provinsi NTT/ PPK).

41. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian atau janji dalam kegiatan pengadaan alat kesehatan I untuk kebutuhan Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan dari dana DIPA revisi APBN Pusat Penanggulangan Krisis Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka SFS (Menteri Kesehatan Republik Indonesia Periode tahun 2004-2009).

42. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka MM (PPK).

43. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka MM (swasta).

44. Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya atas nama tersangka FA (Ketua DPRD Kab. Bangkalan) dkk.

Page 94: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

7545. Perkara TPK sehubungan dengan memberi

hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya atas nama tersangka ABD (swasta) dkk.

46. Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya atas nama tersangka AR (swasta) dkk.

47. Perkara TPK sehubungan dengan Proses Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012 atas nama tersangka ZA (Bupati Lombok Barat).

48. Perkara TPK sehubungan dengan Menerima hadiah atau janji terkait dengan Jual Beli Gas Alam Untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya atas nama tersangka FA (Bupati Kabupaten Bangkalan).

49. Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan atas nama tersangka FA (Bupati Kabupaten Bangkalan) dkk.

50. Perkara TPK sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka AM (Gubernur Riau).

51. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang secara bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka AK (anggota DPRD Riau).

52. Perkara TPK sehubungan dengan secara bersama-sama menerima hadiah atau janji pada saat menduduki jabatan selaku Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia pada periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di Kepolisian Negara Republik Indonesia atas nama tersangka

BG (Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI).

53. Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011 atas nama tersangka JW (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2008-2011).

54. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri atau yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara lain atau kas umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang terkait dana kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan dana tugas pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2KTrans) atas nama tersangka JM (Direktur Jenderal P2Ktrans).

55. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) atas nama tersangka HW (swasta).

56. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) atas nama tersangka MBSW (swasta).

57. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) atas nama tersangka SRK (swasta).

58. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua atas nama tersangka BS (Gubernur Papua).

59. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan

Page 95: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

76Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua atas nama tersangka LMD (swasta).

60. Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan atas nama tersangka A (anggota DPR RI periode 2014-2019).

61. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan atas nama tersangka AH (swasta).

62. Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI tahun 2011-2014 atas nama tersangka SA (Menteri Agama Republik Indonesia).

63. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005-2013 atas nama tersangka IAS (Walikota Makassar periode tahun 2004-2009 dan periode tahun 2009-2014).

64. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan pihak swasta periode tahun 2006-2011 atas nama tersangka HW (swasta).

65. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka SF (Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Musi Banyuasin) dan F (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Musi Banyuasin).

66. Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka BK (anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin periode 2014-2019) dan AM (anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin periode 2014-2019).

67. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan

sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta atas nama tersangka BAA (Bupati Empat Lawang) dan SBA (swasta).

68. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi tahun 2011 atas nama tersangka RS (Bupati Pulau Morotai).

69. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama tersangka MYBG (pengacara).

70. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama tersangka TIP (Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan dan sekaligus Ketua PTUN Medan).

71. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) Atas nama tersangka DG (anggota Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan).

72. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan

Page 96: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

77Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) Atas nama tersangka AF (anggota Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan).

73. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama tersangka SY (Panitera pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan)).

74. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara yang diduga dilakukan oleh tersangka OCK (pengacara).

75. Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, kepemilikan dan atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka MN (mantan anggota DPR RI).

76. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS),

Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama tersangka GPN (Gubernur Sumatera Utara) dan ES (swasta).

77. Perkara TPK sehubungan dengan Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka RAG (Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Tahun 2011).

78. Perkara TPK pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka PA (Bupati Kab. Musi Banyuasin) dan L (Anggota DPRD Prov. Sumsel).

79. TPK menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka RI (Ketua DPRD Kab. Musi Banyuasin), DARWIN (Wakil Ketua DPRD Kab. Musi Banyuasin), IH (Wakil Ketua DPRD Kab. Musi Banyuasin), dan AF (Wakil Ketua DPRD Kab. Musi Banyuasin).

80. Perkara TPK pemberian sesuatu atau uang bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Suroso Atmomartoyo dalam proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005 atas nama tersangka MS (swasta).

81. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama tersangka MM (PPK Universitas Udayana).

82. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama tersangka DP (swasta).

83. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan dan labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas Airlangga Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka M (swasta).

84. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan dan labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas Airlangga Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010 dan atau TPK pegawai negeri atau penyelenggara

Page 97: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

78negara yang menerima pemberian atau janji padahal patut diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan atau sebagai akibat karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atas nama tersangka BGR (Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes).

85. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Patrice Rio Capella selaku Anggota DPR RI terkait dengan dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI atas nama tersangka GPN (Gubernur Sumut) dan ES (swasta).

86. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumut dan Evy Susanti terkait dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI atas nama tersangka PRC (Anggota DPR RI).

87. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka BRM (Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDM)).

88. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka DP (Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Laut (BPSDML).

89. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal periode 2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012 atas nama tersangka R (swasta).

90. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Bambang Wahyuhadi dan Rinelda Bandaso terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA 2016 untuk

Kabupaten Deiyai Provinsi Papua atas nama tersangka SJ (swasta) dan IA (Kepala Dinas ESDM Kab. Deiyai Papua).

91. Perkara TPK bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai Provinsi Papua atas nama tersangka DL (anggota DPR RI) dan BW (Staf Ahli Anggota DPR RI).

92. Perkara TPK bersama-sama dengan Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai Provinsi Papua atas nama tersangka RB (swasta).

93. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 s.d. 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendappatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 dan 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 dan 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama tersangka GPN (Gubernur Provinsi Sumatera Utara) dkk.

94. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendappatan dan belanja daerah provinsi sumatera utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi sumatera utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama tersangka SB (Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara).

95. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi

Page 98: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

79Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendappatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara atas nama tersangka KH (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk.

96. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara ; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendappatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama tersangka CR (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk.

97. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendappatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara atas nama tersangka SPA (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk.

98. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara ; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendappatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013

oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama tersangka AS (anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 dan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2014 s.d. 2015) dkk.

99. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan di provinsi Riau tahun 2014 kepada kementerian kehutanan atas nama tersangka EMMS (swasta).

100. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten T.A. 2016 atas nama tersangka RT (swasta).

101. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten T.A. 2016 atas nama tersangka FL. TSS (anggota DPRD Prov. Banten).

102. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten T.A. 2016 atas nama tersangka S (anggota DPRD Prov. Banten).

103. Perkara TPK dalam kegiatan pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011 atas nama tersangka DP (swasta).

104. Perkara TPK dengan cara memerintahkan melakukan pengadaan 3 (tiga) unit Quay Container

Page 99: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

80Crane (QCC) di Pelindo II (Persero) tahun 2010 dengan menunjuk langsung Wuxi HuaDong Heavy Machinery Co, Ltd (HDHM) dari China sebagai penyedia barang atas nama tersangka RJL (Dirut PT. Pelindo II) dkk.

105. Perkara TPK secara bersama-sama dengan Andi Alfian Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga dan kawan-kawan terkait dengan proyek pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012 atas nama tersangka ZA alias C (swasta).

106. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut serta dalam pengadaan Reagen dan Comsumable Penanganan Virus Flu Burung dengan menggunakan dana APBN-P Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka FLT (swasta).

PENUNTUTANKegiatan penuntutan dilaksanakan sebanyak 95 (sembilan puluh lima) perkara, yang terdiri dari perkara sisa tahun 2014 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) perkara dan perkara tahun 2015 sebanyak 62 (enam puluh dua) perkara, yaitu:

1. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI sehubungan dengan pengadaan pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al-Qur’an yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/janji padahal diketahui atau patut diketahui bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya dan atau Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang.

4. Perkara TPPU atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan, atau perbuatan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi RI.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan gratifikasi.

8. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya hasil TPK dengan tujuan menyembunyikan, menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan yg sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil TPK.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau membantu menerima hadiah ayatu janji oleh hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Page 100: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

81Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui atau patut diduga bahwa pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012 yang dilakukan oleh Tersangka Andi Alifian Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga/Pengguna Anggaran pada Kementerian Pemuda dan Olahraga dkk hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN MALLARANGENG sehubungan dengan pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sokelah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesi.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan proyek-proyek lainnya.

16. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan, dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan

yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hal-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

17. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji terkait penanganan perkara investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital Futures dan atau terkait jabatan Kepala Bappebti.

19. Perkara TPPU atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP ALIAS YOHAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU SULAKSONO sehubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2011, yang dilakukan oleh tersangka selaku Kepala Cabang PT. Nindya Karya Cabang Sumatera Utara dan NAD merangkap kuasa Nindya Sejati JO (kerjasama antara PT. Nindya Karya dan PT.Tuah Sejati) dan kawan-kawan.

23. Perkara TPPU atas nama terdakwa HERU SULAKSONO sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan,

Page 101: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

82membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul , sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN COMEL sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara banding TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON dan MASYITO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M.Akil Mochtar di pengadilan tindak pidana korupsi Jakarta.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung maupun tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi, dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama M. Akil Mochtar di Pengadilan TIndak Pidana Korupsi Jakarta.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO

sehubungan dengan pengadaan driving simulator roda dua (R 2) dan roda empat (R 4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA. 2011.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang.

31. Perkara TPPU atas nama terdakwa ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD SUROSO sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi.

Page 102: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

8336. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG

D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Development PT. Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang diserahkan kepadanya untuk diadili.

38. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

39. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.

40. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012.

41. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.

42. Perkara TPK atas nama terdakwa Fuad Amin sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya.

43. Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya.

44. Perkara TPPU atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan.

45. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO KARNO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya.

46. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO KARNO sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA 2012.

47. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

48. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY sehubungan dengan Proses Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012.

49. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

50. Perkara TPK atas nama SHERMAN RANA KRISNA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

51. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan medik dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung (Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006.

52. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

53. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.

54. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah

Page 103: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

84terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

55. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

56. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua.

57. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

58. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

59. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua.

60. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.

61. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.

62. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

63. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas daerah Pemerintah kota Tomohon TA 2009 dan 2010.

64. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM RUMAJAR sehubungan dengan penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon TA.2007.

65. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait

dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

66. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2010-2013

67. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.

68. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO CORNELIS KALIGIS sehubungan dengan bersama-sama atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara.

69. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

70. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

71. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

72. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Lusita Anie Razak, yaitu : memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau memberi sesuatu kepada

Page 104: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

85pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait dengan pengurusan perkara tindak pidana menempatkan keterangan palsu di atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor Sugiharta Alias Along.

73. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

74. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.

75. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta.

76. Perkara TPK atas nama terdakwa AMIR HAMZAH dan KASMIN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia atau memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut.

77. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial

(BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

78. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

79. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.

80. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.

81. Perkara TPK atas nama terdakwa SUGIARTO sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.

82. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.

83. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF SIRADJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005-2013.

84. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU SYAIFUL ACHMAD sehubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan dermaga bongkar pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2010.

85. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan

Page 105: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

86perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

86. Perkara TPK atas nama terdakwa A. KIRJUHARI sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang secara bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau.

87. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumut dan Evy Susanti terkait dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI.

88. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

89. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri atau yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara lain atau kas umum

tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang terkait dana kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan dana tugas pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2KTrans).

90. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY WIDJAJA sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan pihak swasta periode tahun 2006-2011.

91. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya.

92. Perkara TPPU atas nama terdakwa MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, kepemilikan dan atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

93. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

94. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Patrice Rio Capella selaku Anggota DPR RI terkait dengan dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada

Page 106: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

87Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI.

95. Perkara TPK atas nama terdakwa SETIADY JUSUF dan IRENIUS ADII sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Bambang Wahyuhadi dan Rinelda Bandaso terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai Provinsi Papua.

BERKAS PERKARA LIMPAH KE PNBerkas perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tipikor adalah sebanyak 50 (lima puluh) perkara, yaitu:

1. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI KUMALA Als SWIE TENG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG. D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF

sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO KARNO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA 2012.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY sehubungan dengan Proses Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan

Page 107: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

88Berjangka Komoditi (Bappebti).

14. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN RANA KRISNA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

15. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan medik dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung (Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006.

17. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH

sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

24. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM RUMAJAR sehubungan dengan penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon TA.2007 dan Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan dana kas daerah Pemerintah kota Tomohon TA 2009 dan 2010.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO CORNELIS KALIGIS sehubungan dengan bersama-sama atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan

Page 108: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

89perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

31. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Lusita Anie Razak, yaitu : memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait dengan pengurusan perkara tindak pidana menempatkan keterangan palsu di atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor Sugiharta Alias Along.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa AMIR HAMZAH dan KASMIN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia atau memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.

38. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN dan SUGIARTO sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.

39. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU SYAIFUL ACHMAD sehubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan dermaga bongkar pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2010.

40. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF

Page 109: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

90SIRADJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan pihak swasta periode Tahun 2005-2013.

41. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

42. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

43. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

44. Perkara TPK atas nama terdakwa A. KIRJUHARI sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang secara bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau.

45. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumut dan Evy Susanti terkait dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI.

46. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

47. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans).

48. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY WIDJAJA sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan pihak swasta periode tahun 2006-2011.

49. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, kepemilikan dan atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

50. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang

Page 110: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

91kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

PUTUS TINGKAT PERTAMAPerkara yang telah diputus pada Pengadilan Negeri Tipikor adalah sejumlah 36 (tiga puluh enam) perkara, yaitu:

1. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara banding TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA. 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK JAMAKSAR sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan kedokteran umum Puskesmas Kota Tanggerang Selatan APBD-P Tahun Anggaran 2012.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON dan MASYITO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi Jakarta yang diduga dilakukan oleh tersangka Romi Herton selaku Walikota Palembang dan istrinya yaitu Masyito selaku PNS Pemprov Sumatera Selatan.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD SUROSO sehubungan dengan Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan sarana prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Development PT. Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan.

Page 111: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

929. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO

sehubungan dengan pengadaan driving simulator roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA.2011.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada kementerian Kehutanan.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

15. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN RANA KRISNA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.

17. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA

sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO KARNO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA 2012.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

23. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY sehubungan dengan Proses Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan

Page 112: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

93Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

31. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan medik dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung (Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR

sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

TAHAP BANDINGPerkara dalam proses upaya hukum banding adalah sejumlah 46 (empat puluh enam) perkara dengan perincian 16 (enam belas) perkara telah diputuskan di tingkat banding dan 30 (tiga puluh) perkara dalam proses banding, yaitu:

Page 113: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

941. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI

sehubungan dengan pengadaan pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al-Qur’an yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/janji padahal diketahui atau patut diketahui bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya dan atau Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi RI.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan gratifikasi.

6. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya hasil TPK dengan tujuan menyembunyikan, menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan yg sebenarnya atas harta kekayaan yang

diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil TPK.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN MALLARANGENG sehubungan dengan pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di makamah Konstitusi Republik Indonesia.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP ALS YOHAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian

Page 114: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

95Rekomendasi Tukar-Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji terkait penanganan perkara investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital Futures dan atau terkait jabatan Kepala Bappebti.

17. Perkara TPPU atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU SULAKSONO sehubungan dengan proyek pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2011.

19. Perkara TPPU atas nama terdakwa HERU SULAKSONO sehubungan dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul, sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN COMEL sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan

dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara banding TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan proyek-proyek lainnya.

24. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON dan MASYITO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M.

Page 115: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

96Akil Mochtar di persidangan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO sehubungan dengan pengadaan driving simulator roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA.2011.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Development PT Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.

31. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan menerima hadiah atau janji

terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO KARNO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA 2012.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

38. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY sehubungan dengan Proses Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012.

39. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

40. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi

Page 116: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

97Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

41. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

42. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

43. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

44. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan medik dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung (Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006.

45. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.

46. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak

Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

TAHAP KASASI

Pada tahun 2015, perkara dalam proses upaya hukum kasasi adalah sejumlah 25 (dua puluh lima) perkara dalam proses kasasi dengan perincian 6 (enam) perkara telah diputuskan di tingkat kasasi dan 19 (sembilan belas) perkara dalam proses kasasi, yaitu:

1. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa ASMADINATA sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Kartini Juliana M Marpaung, yaitu menerima pemberian atau hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam penyimpangan anggaran pemeliharaan mobil dinas Sekretariat DPRD Kab. Grobokan Tahun Anggaran 2006-2008 atas nama terdakwa Muhammad Yaeni di Pengadilan Tipikor pada PN. Semarang.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa PRAGSONO sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Kartini Juliana M Marpaung, yaitu menerima pemberian atau hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam penyimpangan anggaran pemeliharaan mobil dinas Sekretariat DPRD Kab. Grobokan Tahun Anggaran 2006-2008 atas nama terdakwa Muhammad Yaeni di Pengadilan Tipikor pada PN. Semarang.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI sehubungan dengan pengadaan pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Qur’an yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/janji padahal diketahui atau patut diketahui bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya dan atau Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau

Page 117: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

98kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN MALLARANGENG sehubungan dengan pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi RI.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan gratifikasi.

12. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan

lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya hasil TPK dengan tujuan menyembunyikan, menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan yg sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil TPK.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sokelah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan proyek-proyek lainnya.

16. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

17. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP ALS YOHAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri.

Page 118: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

9919. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI

SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara banding TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Development PT Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian

atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada kementerian Kehutanan.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya.

PERKARA YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP (INKRACHT VAN GEWIJSDE)Perkara yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) tahun 2015 adalah sejumlah 37 (tiga puluh tujuh) perkara, yaitu:

1. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI sehubungan dengan pengadaan pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Qur’an yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan kedokteran umum Puskesmas Kota Tanggerang Selatan APBD-P Tahun Anggaran 2012.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/janji padahal diketahui atau patut diketahui bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya dan atau Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala

Page 119: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

100Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi RI; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan gratifikasi; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dalam jabatannya selaku Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Gunung Mas Prov. Kalimantan Tengah dan Kab. Lebak Prov. Banten Tahun 2013 dan penanganan perkara lain yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal patut diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan dan diduga melakukan tindak pidana pencucian uang sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, atau menyembunyikan/ menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan, atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, atau menggunakanharta kekayaan yang diketahui, atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di makamah Konstitusi Republik Indonesia.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri

atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri; Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji terkait penanganan perkara investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital Futures dan atau terkait jabatan Kepala Bappebti, dan Perkara TPPU atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN COMEL sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP ALS YOHAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN COMEL sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa

Page 120: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

101Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD SUROSO sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN MALLARANGENG sehubungan dengan pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

17. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO sehubungan dengan pengadaan driving simulator roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA.2011.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.

20. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON dan MASYITO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi Jakarta.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

25. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN RANA KRISNA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

26. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

28. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat

Page 121: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

102kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU SULAKSONO sehubungan dengan proyek pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2011 dan Perkara TPPU sehubungan dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul , sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.

31. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

EKSEKUSIPelaksanaan putusan (eksekusi) tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 38 (tiga puluh delapan) perkara sebagai berikut:

1. Perkara TPK atas nama terpidana RAMADHANI ISMY sehubungan dengan pelaksanaan Proyek Pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2006-2011.

2. Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan Uang Pengganti Rp3.204.500.000.

3. Perkara TPK atas nama terpidana AHMAD JAUHARI sehubungan dengan pengadaan pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Qur’an yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI.

Putusan MA: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan dan uang pengganti Rp100.000.000.

4. Perkara TPK atas nama terpidana MAMAK JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan kedokteran umum Puskesmas Kota Tanggerang Selatan APBD-P Tahun Anggaran 2012.

Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp 250.000.000 subsidair 1 (satu) bulan dan uang pengganti Rp37.500.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

5. Perkara TPK atas nama terpidana IKE WIJAYANTO sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/janji padahal diketahui atau patut diketahui bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya dan atau Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang.

Putusan MA: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

Page 122: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

1036. Perkara TPK atas nama terpidana RATU ATUT

CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan kurungan.

7. Perkara TPK atas nama terpidana GULAT MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan kurungan.

8. Perkara TPK atas nama terpidana M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi RI; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan gratifikasi; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dalam jabatannya selaku Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Gunung Mas Prov. Kalimantan Tengah dan Kab. Lebak Prov. Banten Tahun 2013 dan penanganan perkara lain yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal patut diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan dan diduga melakukan tindak pidana pencucian uang sehubungan dengan

perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, atau menyembunyikan/ menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan, atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui, atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

Putusan MA: Pidana penjara seumur hidup.

9. Perkara TPK atas nama terpidana TUBAGUS CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di makamah Konstitusi Republik Indonesia.

Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan kurungan.

10. Perkara TPK atas nama terpidana SUSI TUR ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili.

Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan kurungan.

11. Perkara TPK atas nama terpidana F.X. YOHAN YAP alias YOHAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri.

Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp250.000.000 subsidair 6 (enam) bulan kurungan.

12. Perkara TPK atas nama terpidana RAMLAN COMEL sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

Putusan PT: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

Page 123: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

10413. Perkara TPK atas nama terpidana MACHFUD

SUROSO sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.

Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (satu) bulan.

14. Perkara TPK atas nama terpidana BUDI MULYA sehubungan dengan sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Putusan MA: Pidana penjara 15 (lima belas) tahun dan denda Rp1.000.000.000 subsidair 8 (delapan) bulan.

15. Perkara TPK atas nama terpidana TEUKU BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sokelah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.Putusan MA: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

16. Perkara TPK atas nama terpidana ANDI ALIFIAN MALLARANGENG sehubungan dengan pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-2012.

Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

17. Perkara TPK atas nama terpidana SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji terkait penanganan perkara investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital Futures.

Putusan PT: Pidana penjara 10 (tahun) dan denda Rp1.000.000.000 subsidair 8 (delapan) bulan.

18. Perkara TPK atas nama terpidana ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi.

Putusan MA: Pidana penjara 14 (empat belas) tahun, denda Rp5.000.000.000 subsidair 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan, serta uang pengganti Rp57.592.330.580 dan USD.5.261.070.

19. Perkara TPK atas nama terpidana KWEE CAHYADI KUMALA Als SWIE TENG sehubungan dengan

memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi.

Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

20. Perkara TPK atas nama terpidana DIDIK PURNOMO sehubungan dengan pengadaan driving simulator roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA.2011.

Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun, denda Rp250.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, serta uang pengganti Rp50.000.000.

21. Perkara TPK atas nama terpidana ROMI HERTON dan MASYITO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi Jakarta.Putusan PT: • Terpidana I (ROMI HERTON) : Pidana penjara

7 (tujuh) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

• Terpidana II (MASYITO) : Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

22. Perkara TPK atas nama terpidana WILLY SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

23. Perkara TPK atas nama terpidana MOCH BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

Page 124: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

10524. Perkara TPK atas nama terpidana SHERMAN

RANA KRISNA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 4 (empat) bulan dan denda Rp150.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.

25. Perkara TPK atas nama terpidana ANDREW HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

Putusan PN: Pidana Penjara 2 (dua) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

26. Perkara TPK atas nama terpidana RAJA BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.

Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

27. Perkara TPK atas nama terpidana HASSAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait permintaan izin Operasional PT. Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

28. Perkara TPK atas nama terpidana NY. PASTI SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan atau turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara banding TPK mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.

Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

29. Perkara TPK atas nama terpidana TAFSIR NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.

Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

30. Perkara TPK atas nama terpidana HERU SULAKSONO sehubungan dengan proyek pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2011 dan Perkara TPPU sehubungan dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul, sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

Putusan MA: Pidana penjara 15 (lima belas) tahun dan denda Rp5.000.000.000 subsidair 1 (satu) tahun.

31. Perkara TPK atas nama terpidana SURUNG PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.

Putusan MA: Pidana penjara 1 (satu) tahun dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

32. Perkara TPK atas nama terpidana DADANG PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.

Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan, dan uang pengganti Rp103.500.000 subsidair 1 (satu) tahun.

33. Perkara TPK atas nama terpidana SYAMSUDDIN FEI sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

34. Perkara TPK atas nama terpidana FAISYAR sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan

Page 125: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

106

PENANGANAN PERKARA TPK TAHAP 2015

Penyelidikan 87Penyidikan 57Penuntutan 62Inkracht 37Eksekusi 38

PERKARA TPK BERDASARKAN MODUS MODUS 2015

Pengadaan Barang/Jasa 14Perizinan 1Penyuapan 38Pungutan 1Penyalahgunaan Anggaran 2TPPU 1Merintangi Proses KPK

JUMLAH 57

PERKARA TPK BERDASARKAN JABATANNO JABATAN 2015

1 Anggota DPR dan DPRD 192 Kepala Lembaga/Kementerian 33 Duta Besar 4 Komisioner 5 Gubernur 46 Walikota/Bupati dan Wakil 47 Eselon I, II dan III 78 Hakim 39 Swasta 18

10 Lain-lain 5 JUMLAH 63

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

35. Perkara TPK atas nama terpidana BAMBANG KARIYANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

36. Perkara TPK atas nama terpidana ADAM MUNANDAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

37. Perkara TPK atas nama terpidana ADRIANSYAH sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp100.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

38. Perkara TPK atas nama terpidana JANNES JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

39. Perkara TPK atas nama terpidana RUSLI SIBUA sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.

Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

Page 126: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

107

PERKARA TPK BERDASARKAN INSTANSINO INSTANSI 2015

1 DPR RI 32 Kementerian/Lembaga 213 BUMN/BUMD 54 Komisi 5 Pemerintah Provinsi 186 Pemkab/Pemkot 10 JUMLAH 57

PERKARA TPK BERDASARKAN WILAYAHNO WILAYAH JUMLAH

1 Pemerintah Pusat 205

2NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) 6

3 Sumatera Utara 264 Sumatera Selatan 95 Riau dan Kepulauan Riau 326 Bengkulu 77 DKI Jakarta 288 Banten 149 Jawa Barat 44

10 Jawa Tengah 1811 Jawa Timur 1212 Bali 413 Lampung 314 Kalimantan Selatan 115 Kalimantan Timur 1116 Sulawesi Utara 517 Sulawesi Selatan 518 Sulawesi Tengah 519 NTB 720 NTT 221 Papua 1522 Malaysia 623 Singapura 3

JUMLAH 468

PERKARA TPKBERDASARKANINSTANSI

5

0

1810

321

Page 127: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

108

KOORDINASI DAN SUPERVISI PENINDAKAN

HASIL KOORDINASI PENERIMAAN SPDP

INSTANSI Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des TOTAL

Kejaksaan 95 108 87 84 81 42 52 92 72 76 41 46 876

Kepolisian 13 28 25 21 9 18 18 12 21 14 13 4 196

Jumlah 108 136 112 105 90 60 70 104 93 90 54 50 1072

HASIL KOORDINASI PENANGANAN KASUS/PERKARA 1. Dugaan TPK Pengembangan distribusi

air minum, pekerjaan konstruksi jaringan air bersih/iar minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec. Abang Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama terdakwa I Wayan Arnawa.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan penuntut umum kejaksaan negeri Amlapura terkait fasilitasi keterangan ahli dari ITB pada persidangan di PN Tipikor Denpasar. (Sprin.Gas-01/20-25/01/2015 tanggal 6 januari 2015).

• Hasil koordinasi: Ahli dari ITB telah memberikan pendapat pada persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar.

2. Dugaan TPK pengembangan distribusi air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama terdakwa I Wayan Arnawa.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

koordinasi dengan penuntut umum Kejaksaan Negeri Amlapura terkait fasilitasi keterangan ahli dari LKPP pada persidangan di PN Tipikor Denpasar (Sprin.Gas-05/20-25/01/2015 tanggal 13 Januari 2015).

• Hasil Koordinasi Ahli dari LKPP telah memberikan pendapat pada persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar.

3. Dugaan TPK tugas pada persidangan perkara tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana APBD Kab. Aceh Tenggara TA 2004-2006 atas nama terdakwa H. Marthin Desky Bin H. Satiboen Desky dan terdakwa MHD. Yusuf Bin MHD. Syah.

• Kegiatan yang dikoordinasikan: koordinasi dengan penuntut umum Kejaksaan Negeri Kutacane terkait fasilitasi keterangan ahli dari BPK RI dan Kemendagri pada persidangan di PN Tipikor Banda Aceh. (Sprin.Gas-19/20-25/01/2015 tanggal 26 Januari 2015).

• Hasil koordinasi: Ahli dari BPK-RI telah memberikan pendapat pada persidangan perkara a quo di PN Tipikor Banda Aceh.

4. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara perkembangan penyidikan dengan hasil penyidik Kejati DIY memerlukan fasilitasi ahli melalui Unit Koorsup KPK (Sprin.Gas-07/20-25/01/2015 tanggal 14 Januari 2015).

• Hasil koordinasi: Disimpulkan bahwa Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh Penyidik Kejati DIY.

5. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dan memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta pada kegiatan permintaan pendapat ahli dari Universitas Airlangga di Surabaya.

• Hasil koordinasi: Ahli dari Univ Airlangga telah memberikan pendapat pada tingkat penyidikan.

Page 128: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

109

6. Dugaan TPK sehubungan dengan pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka D yang dilaksanakan oleh Kejagung RI.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemanggilan keterangan ahli Teknis Struktur (FTSL-ITB) atas nama Ivindra Pane tanggal 22 Januari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

7. Dugaan TPK sehubungan dengan pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka D yang dilaksanakan oleh Kejagung RI.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemanggilan keterangan ahli Teknis Arsitektur (SAPP-ITB) atas nama Dewi Larasati tanggal 22 Januari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

8. Dugaan TPK sehubungan dengan pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan fisik oleh tim ahli teknis Arsitektur (FTSL-ITB) yang dilaksanakan oleh Penyidik Kejagung RI tanggal 11-12 Desember 2014.

• Hasil koordinasi: Laporan Hasil Pemeriksaan.

9. Dugaan TPK sehubungan dengan pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan cek fisik oleh tim ahli teknis Arsitektur (SAPP-ITB) yang dilaksanakan oleh Penyidik Kejagung RI tanggal 12-13 Desember 2014.

• Hasil koordinasi: Laporan Hasil Pemeriksaan.

10. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama

tersangka BP yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pengambilan keterangan ahli keuangan daerah pada Ditjen BAKD Kemendagri atas nama Syariful Anwar tanggal 27 Januari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

11. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama tersangka BP yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas nama Med. Frans Santosa. EFMA, FACA, FICA tanggal 28 Januari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

12. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama tersangka BP yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas nama Mulyadi Tedjapranata tanggal 28 Januari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

13. Dugaan TPK sehubungan dengan alokasi penggunaan dan pengelolaan Dana DAK Tahun 2008 Bidang Pendidikan Kabupaten Tebo, Jambi atas nama tersangka D yang diinisiasi oleh KPK.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melakukan gelar perkara dengan Kejaksaan Tinggi Jambi, Kepolisian Daerah Jambi, BPKP Provinsi Jambi, Bareskrim Polri dan Kejagung RI tanggal 2 Februari 2015.

• Hasil koordinasi: Hasil kesimpulan yang telah disepakati oleh para peserta rapat gelar perkara.

14. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan penyalahgunaan anggaran belanja

Page 129: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

110

Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama tersangka BP yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi permintaan keterangan ahli keuangan Negara atas nama Siswo Sujanto tanggal 18 Februari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

15. Dugaan TPK sehubungan dengan penyimpangan pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Tahun Anggaran 2011/2012 dengan anggaran sebesar 7,5 Miliar yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Cq Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu atas nama Terdakwa Andi Musakkir.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan ahli pengadaan dari LKPP atas nama Setya Budi Arijanta untuk diperiksa di depan Pengadilan Tipikor pada PN Makassar tanggal 17 Februari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli dari LKPP telah memberikan pendapat pada persidangan di depan Pengadilan Tipikor pada PN Makassar.

16. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan tentang adanya pengelolaan Deposito di Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur, dengan tersangka AV, yang dilaksanakan penyidikan oleh Kepolisian Daerah Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Ahli TPPU atas nama Muhammad Novian, tanggal 9 Desember 2014.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

17. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan adanya pengelolaan Deposito di Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur, dengan tersangka AV, yang dilaksanakan penyidikan oleh Kepolisian Daerah Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Ahli Perbankan atas nama Endang Swasthika, tanggal 8 Desember 2014.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

18. Dugaan TPK sehubungan dengan pembangunan RSUD dr.Harjono Kabupaten Ponorogo, yang dilaksanakan penyidikan oleh Kepolisian Resort Ponorogo Jawa Timur.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas nama Yulianis, tanggal 11 Desember 2014.

• Hasil koordinasi: Saksi Yulianis telah memberikan keterangan sebagai Saksi dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

19. Dugaan TPK sehubungan dengan anggaran penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan pembangkit listrik di Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Atas nama tersangka YA dan AS, oleh Penyidik Kejaksaan Negeri Bengkalis.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Ahli Keuangan Negara atas nama Siswo Sujanto, DEA tanggal 3 Februari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

20. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Tahun Anggaran 2008, oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Ahli Pengadaan barang dan Jasa dari LKPP atas nama Emin Adhy Muhaemin tanggal 13 Februari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

21. Dugaan TPK dan TPPU yang dilakukan oleh Achmad Amur (mantan Bupati Pulau Pisau) berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Nomor: Print-20/F.2/01/2015 tanggal 20 Januari 2015.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi permintaan LHKPN atas nama Achmad Amur (mantan Bupati

Page 130: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

111

Pulau Pisau).• Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan

data LHKPN atas nama ACHMAD AMUR (mantan Bupati Pulau Pisau) kepada Jampidsus Kejaksaan RI melalui Surat KPK RI Nomor: R-234/20-25/02/2015 tanggal 10 Februari 2015.

22. Dugaan TPK sehubungan dengan Telah diberikan salinan data LHKPN atas nama ACHMAD AMUR (mantan Bupati Pulau Pisau) kepada Jampidsus Kejaksaan RI melalui Surat KPK RI Nomor: R-234/20-25/02/2015 tanggal 10 Februari 2015.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Ahli Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya atas nama Triwilaswandio tanggal 5 Februari 2015, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-23/20-25/02/2015 tanggal 3 Februari 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan pendapat secara tertulis atas perhitungan nilai fisik Kapal Cepat Halsel Ekspress-01 yang pengadaannya dilakukan oleh Pemkab Halmahera Selatan tahun 2006. Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-18/25/02/2015 tanggal 10 Februari 2015.

23. Dugaan TPK sehubungan dengan pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dan memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta pada kegiatan permintaan pendapat ahli dari Universitas Diponegoro.

• Hasil koordinasi: Ahli dari Universitas Diponegoro telah memberikan pendapat kepada penyidik Kejati DIY.

24. Dugaan TPK sehubungan dengan pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dan memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta pada kegiatan permintaan pendapat ahli dari Universitas Brawijaya di Malang (Springas-10/20-25/01/2015 tanggal 21 Januari 2015).

• Hasil yang dikoordinasikan: Ahli dari Universitas Brawijaya telah memberikan pendapat dalam Berita Acara Pemeriksaan.

25. Dugaan TPK sehubungan dengan penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD Sawerigading Kota Palopo TA.2013 atas nama tersangka KRB, SKM yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan ahli pengadaan dari LKPP atas nama M. Zikrullah pada 10 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

26. Dugaan TPK sehubungan dengan penyimpangan (mark up) dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD Sawerigading Kota Palopo TA.2013 atas nama tersangka KRB, SKM yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan saksi pada 9 Maret 2015

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

27. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama tersangka H. BP yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pengambilan keterangan ahli keuangan daerah pada Ditjen BAKD Kemendagri atas nama Ir. Syariful Anwar tanggal 12 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

28. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan

Page 131: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

112

Kabupaten Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas nama tersangka MSA oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan saksi tanggal 23-25 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Para saksi telah memberikan keterangan saksi dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan saksi.

29. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas nama tersangka MSA oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan ahli pengadaan dari LKPP atas nama Fadli Arif pada 26 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

30. Dugaan TPK sehubungan dengan penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD Sawerigading Kota Palopo TA. 2013 atas nama tersangka KRB, SKM.• Kegiatan yang dikoordinakasikan:

Memfasilitasi permintaan keterangan saksi (staf direktorat Gratifikasi KPK) atas nama Arief Nur Cahyo tanggal 25 - 27 Maret 2015 di Palopo, Sulawesi Selatan.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

31. Dugaan TPK sehubungan dengan penyalahgunaan dana pembangunan Masjid Raya Sanana pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sula yang yang bersumber dari APBD Kabupaten Kepulauan Sula TA 2006-2010 yang dilakukan oleh tersangka AHM,dan Dugaan TPK Pembangunan Bandara Bobong pada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara yang bersumber dari APBD kabupaten Sula TA 2009 oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku Utara.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dilakukan tanggal 16-17 Maret 2015 bertempat di Polda Maluku Utara, Berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor:

Sprintgas-26/20-25/02/2015 tanggal 11 Februari 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait perkembangan penanganan perkara dan diberikan saran atas hambatan yang ditemui dalam penyidikan, sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi kepada Deputi Bidang Penindakan Nomor: ND-23/25/03/2015 tanggal 3 Maret 2015.

32. Dugaan TPK sehubungan dengan Proyek pengadaan barang/jasa pemerintah pembangunan lapangan olahraga Politeknik Perikanan Negeri Tual TA 2011, Dugaan TPK pengadaan tanah TA 2010 dan TA 2012 di lingkungan Satuan Kerja Politeknik Negeri Ambon, Dugaan TPK pengadaan alat kedokteran, kesehatan, KB pada Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2010, dan Dugaan TPK dan TPPU atas pengelolaan Deposito Pemda SBT oleh Tersangka AV, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dilakukan tanggal 9-12 Maret 2015 bertempat di Polda Maluku, Berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprint.Gas-36/20-25/03/2015 tanggal 6 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait perkembangan penanganan perkara dan diberikan saran atas hambatan yang ditemui dalam penyidikan, sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi kepada Deputi Bidang Penindakan Nomor: ND-26/25/03/2015 tanggal 23 Maret 2015.

33. Dugaan TPK sehubungan dnegan penyalahgunaan dana hibah untuk Yayasan Klenteng Sam Poo Kong yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah TA 2011 dan 2012 oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dilakukan tanggal 27 Maret 2015 bertempat di Kejaksaan Tinggi Semarang, Berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprint.Gas-42/20-25/03/2015 tanggal 10 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait perkembangan penanganan perkara sebagai bahan koordinasi dan supervisi, Kegiatan telah dilaporkan

Page 132: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

113

kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-33/25/03/2015 tanggal 31 Maret 2015.

34. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 oleh Penyidik Polda NTB.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama R. Wuryanto, T (Manager PT. Sekarguna Medika) dan Rohmad Setya Budi (Direktur PT. Utama Sarana Medika) pada 23 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 2015.

35. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 oleh Penyidik Polda NTB.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama Nurzaini Johny Ismail (Bagian Umum PT. Matesu Abadi), Surjasan Ilijas (Marketing Manager PT. Mega Andalan Kalasan) dan Ahli LKPP atas nama Emin Adhy Muhaemin (Direktur Pengembangan Sistem Katalog LKPP), pada 24 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi dan Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi dan Ahli. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 2015.

36. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 oleh Penyidik Polda NTB.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama Tony Sirad (Direktur PT. Karindo Alkestron), Anton Aditya Askar (GM PT. EMS Indoappliances), Amrius (Manager

Sales PT. Indofarma Global Medika), dan Rizal Achmadi (Country Manager ITS Science & Medical Pte, Ltd), pada 25 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 2015.

37. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 oleh Penyidik Polda NTB.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama Fredho Halim (Direktur PT. Frismed Hoslab Indonesia), dan R. Panca Adi Saha Dewa, SS (Kepala Cabang PT. Mensa Bina Sukses), pada 26 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 2015.

38. Dugaan TPK sehubungan dengan pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Tahun 2010, oleh Penyidik Polda Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas nama Yulianis, dan Oktarina Furi, pada 25 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-32/25/03/2015 tanggal 31 Maret 2015.

39. Dugaan TPK sehubungan dengan pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Tahun 2010, oleh Penyidik Polda Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas

Page 133: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

114

nama Marisi Matondang, tanggal 27 Maret 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-32/25/03/2015 tanggal 31 Maret 2015.

40. Dugaan TPK sehubungan dengan pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara perkembangan penyidikan a quo yang dilaksanakan oleh penyidik Kejati Kalimantan Tengah. Penyidik Kejati Kalimantan Tengah memerlukan fasilitasi ahli teknis untuk kegiatan cek fisik dengan fasilitasi Unit Koorsup KPK.

• Hasil koordinasi: Disimpulkan bahwa Unit Koorsup KPK akan memfasilitasi ahli teknis untuk kegiatan cek fisik pada objek yang berada di Palangkaraya Kalimantan Tengah. Hasil koordinasi tersebut telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan dengan Nota Dinas Nomor: ND-27/25/03/2015 tanggal 25 Maret 2015.

41. Dugaan TPK sehubungan dengan pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan ahli teknis terkait persiapan cek fisik dengan objek di Palangkaraya (Sprin.Gas-40/20-25/03/2015 tanggal 13 Maret 2015).

• Hasil koordinasi: Disimpulkan bahwa Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli teknis dari teknik sipil & Arsitektur dalam rangka kegiatan Cek Fisik pada objek yang berada di Palangkaraya. Hasil koordinasi tersebut telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan dengan Nota Dinas Nomor: ND-28/25/03/2015 tanggal 26 Maret 2015.

42. Dugaan TPK sehubungan dengan pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)

Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Persiapan pelaksanaan cek fisik pada objek yang berada di Palangkaraya.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan cek fisik pada objek dimaksud oleh ahli teknik sipil dan penyidik Kejati Kalimantan Tengah dengan fasilitasi KPK (Sprin.Gas-46/20-25/03/2015 tanggal 23 Maret 2015).

43. Dugaan TPK sehubungan dengan Pembangunan 21 (duapuluh satu) Gardu Induk (1.610 MVA) pada Induk Pembangunan dan Jaringan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara PT. PLN (Persero) atas nama tersangka WK yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan saksi terhadap Waryono Karno pada 6 April 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan saksi dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan.

44. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Bangka Belitung pada 28-30 April 2015.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pengumpulan data penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil koordinasi: Data penanganan perkara TPK, kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup.

45. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Sulawesi Tengah pada 28-30 April 2015.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pengumpulan data penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-20/25/05/2015 tanggal 6 Mei 2015.

46. Dugaan TPK APBD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2004-2005 pada kegiatan pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Kota Palu.

Page 134: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

115

• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara dalam rangka pemberian fasilitasi ahli keuangan negara/daerah.

• Hasil koordinasi: Dari hasil gelar perkara disimpulkan bahwa terhadap perkara a quo akan difasilitasi ahli keuangan negara/daerah dan ahli lain yang diperlukan dalam penyidikan perkara a quo.

47. Dugaan TPK dalam pembangunan RSUD dr Hardjono Kabupaten Ponorogo sumber dana APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 oleh Penyidik Kepolisian Resort Ponorogo.• Kegiatan koordinasi: Koordinasi

dilakukan tanggal 22 April 2015 bertempat di Kepolisian Resort Ponorogo, Berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprint.Gas-63/20-25/04/2015 tanggal 16 April 2015.

• Hasil koordinasi: Perkara a quo telah dilakukan pelimpahan tersangka dan barang bukti (tahap II) ke Kejaksaan Negeri Ponorogo atas nama tersangka dr. YS (KPA) dan K (PPK) pada 29 Januari 2015, dan saat ini penyidik telah membuka penyidikan baru terhadap keterlibatan tersangka lainnya atas nama BW (Ketua Tim Teknis 2009), PL (Ketua Tim Teknis 2010), PN (Ketua Riksa Barang), DE (Kadis PU), BD (Ketua Panitia Pengadaan), dan diperoleh informasi lainnya sebagai bahan koordinasi dan supervisi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-45/25/04/2015 tanggal 28 April 2015.

48. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s.d. Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Persiapan pelaksanaan cek fisik pada objek yang berada di Palangkaraya.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan cek fisik pada objek dimaksud oleh ahli Teknik Sipil dan Arsitek dengan didampingi oleh penyidik Kejati Kalimantan Tengah dengan fasilitasi Unit Koorsup KPK.

49. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama tersangka IWC (Bupati Klungkung).• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Klungkung dan memfasilitasi saksi dari Direktorat PP LHKPN dan Direktorat Gratifikasi KPK pada Persidangan di PN Tipikor Denpasar (Springas-57/20-25/03/2015 tanggal 27 Maret 2015).

• Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri Klungkung dan saksi dari Direktorat PP LHKPN dan Direktorat Gratifikasi KPK telah memberi keterangan dalam Persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar.

50. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama tersangka IWC (Bupati Klungkung).• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan Negara (Siswo Sujanto), Ahli Hukum Pidana (Adami Chazawi), dan Ahli Hukum Agraria (Iwan Permadi) pada persidangan di PN Tipikor Denpasar. (Sprin.Gas-62/20-25/04/2015 tanggal 13 April 2015).

• Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri Klungkung dan Ahli Keungan Negara, Ahli Hukum Pidana serta Ahli Hukum Agraria telah memberikan pendapat dalam persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar.

51. Dugaan TPK dalam Penyalahgunaan dana APBD Kota Manado Tahun Anggaran 2008 pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Aspidsus Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara pada 20 Mei 2015 terkait dengan perkembangan kasus berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas-74/20-25/05/2015 tanggal 15 Mei 2015.

Page 135: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

116

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- 55/25/05/2015 tanggal 27 Mei 2015.

52. Dugaan TPK Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintahan Desa (TPAPD) atas nama tersangka MMS oleh Polda Sulawesi Utara.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Dir. Reskrimsus Polda Sulawesi Utara pada 21 Mei 2015 terkait dengan perkembangan kasus berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas-74/20-25/05/2015 tanggal 15 Mei 2015.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- 55/25/05/2015 tanggal 27 Mei 2015 Perkara telah Tahap II.

53. Dugaan TPK Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2008 atas nama tersangka D bin ER yang dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah Jambi.• Kegiatan koordinasi: Koordinasi dengan

Dir Reskrimsus tanggal 28 Mei 2015 terkait dengan perkembangan kasus berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas-76/20-25/05/2015 tanggal 20 Mei 2015.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- 56/25/05/2015 tanggal 3 Juni 2015.

54. Dugaan TPK pada Pekerjaan Normalisasi Muara Pantai Karangantu di Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten TA.2012 senilai Rp. 4.739.720.000 atas nama tersangka IP dan Tersangka IS yang dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah Banten.• Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi

pemeriksaan saksi pada 27 Mei 2015.• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan

keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

55. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas untuk Kegiatan Sarana dan Prasarana Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang bersumber dari APBN TA. 2010 maupun yang bersumber dari APBD Tahun 2010 atas nama tersangka DP yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Tigaraksa.• Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi

pemeriksaan saksi pada 25 Mei 2015.• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan

keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

56. Dugaan TPK pengadaan tanah Tempat Pemakaman Umum (TPU) terhadap tersangka penyerta atas nama ALA (pemilik tanah), oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Ahli Hukum Pidana atas nama EVA ACHJANI ZULFA tanggal 29 Mei 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

57. Dugaan TPK terhadap kegiatan pengadaan tanah seluas 12.600 M2 pada Satuan Kerja Politeknik Negeri Ambon, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi Ahli Teknis ahli atas nama AGUSTINUS P. TAMBA untuk melakukan penilaian terhadap objek tanah perkara tersebut tanggal 4 s.d. 18 Mei 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Laporan Hasil Penilaian Objek Tanah kepada KPK dan telah disampaikan ke Kapolda Maluku melalui Surat KPK Nomor: R-608/20-25/05/2015 tanggal 21 Mei 2015.

58. Dugaan TPK dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain, secara bersama- sama melawan hukum, dengan menggunakan keuangan Pemerintah Kota Surabaya TA. 2007 sebesar Rp.720.000.000,- (tujuh ratus dua puluh juta rupiah) oleh tersangka atas nama BDH, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dilakukan tanggal 5 Mei 2015 bertempat di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan tanggal 6 Mei 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-65/20-25/04/2015 tanggal 21 April 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait perkembangan penanganan perkara sebagai bahan supervisi, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana

Page 136: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

117

tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-51/25/05/2015 tanggal 8 Mei 2015.

59. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara dengan ahli konstruksi, Penyidik Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dan BPKP Perwakilan Kalimantan Tengah terkait laporan hasil cek fisik dari ahli konstruksi.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan gelar perkara dan permintaan pendapat ahli konstruksi dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dengan fasilitasi Unit Koordinasi dan Supervisi KPK (Sprin.Gas-79/20-25/05/2015 tanggal 26 Mei 2015).

60. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara dengan ahli arsitektur, Penyidik Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dan BPKP Perwakilan Kalimantan Tengah terkait laporan hasil cek fisik dari ahli arsitektur.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan gelar perkara dan permintaan pendapat ahli konstruksi dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dengan fasilitasi Unit Koordinasi dan Supervisi KPK.

61. Dugaan TPK dalam penyaluran dana bantuan sosial perbaikan rumah (BSPR) tahun 2009 di Kab Nias dengan tersangka YH als AR dan perkara TPK dalam pelelangan barang dan jasa pengadaan alat-alat kesehatan, kedokteran dan KB di RSUD dr. Pirngadi Medan TA-2012, sumber dana APBN TA-2012 dengan tersangka AL, TZ, KA, AA dan Ysr\ yang dilaksanakan oleh Polda Sumatera Utara.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Dirkrimsus Sumatera Utara pada 11 Juni 2015 terkait dengan perkembangan kasus berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan

Nomor: Sprintgas-85/20-25/06/2015 tanggal 4 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-61/25/06/2015 tanggal 19 Juni 2015.

62. Dugaan TPK dalam penyimpangan dalam penetapan dan pemberian ganti rugi pembebasan tanah untuk pembangunan Bandara Baru Kec. Mengkendek Tana Toraja dengan sumber dana yang berasal dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan dan APBD Tana Toraja TA. 2011 dengan nilai proyek Rp. 38.2 miliar atas nama tersangka EK (Sekda Kabupaten Tana Toraja) dan RR, SE yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Selatan.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melakukan kegiatan koordinasi antara Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Polda Sulawesi Selatan dan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan serta BPN setempat terkait perkembangan kasus berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-87/20-25/06/2015 tanggal 11 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Koordinasi akan dilanjutkan dengan menunggu hasil klusterisasi yang dilakukan oleh pihak BPN setempat. Hasil koordinasi sebagaimana tertuang dalam laporan pelaksanaan koordinasi Nomor: ND- /25/07/2015 tanggal Juli 2015.

63. Dugaan TPK pada Kegiatan Bantuan Slimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kabupaten Wulu TA. 2014 dengan nama Tersangka ABP, SH yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melakukan koordinasi dengan Kejari Belopa pada 16 Juni 2015 terkait permintaan cloning data untuk penyidikan sesuai dengan Springas- Sprintgas-87/20-25/06/2015 tanggal 11 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Telah diterima barang bukti dan di tindaklanjuti ke Dir. Monitor, hasil cloning data telah diterima dan diserahkan kembali ke Kejaksaan Negeri Belopa.

64. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap I pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten TA.2013 senilai Rp. 23.419.786.000,- (dua puluh tiga miliar empat ratus sembilan belas juta tujuh ratus

Page 137: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

118

delapan puluh enam ribu rupiah) atas nama tersangka S selaku Kepala Dinas BMTR Provinsi Banten merangkap sebagai PPK dan MK selaku Pelaksana Pekerjaan.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melaksanakan rapat koordinasi dan gelar perkara dengan Kejari Tigaraksa, tim PKN BPK RI Provinsi Banten dan JPU pada Kejagung RI.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- 65/25/07/2015 tanggal 7 Juli 2015.

65. Dugaan tindak pidana korupsi dalam Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan TA.2010 yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Banten.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Aspidsus Kejaksaan Tinggi Banten bersama Kajari Tigaraksa pada 24 Juni 2015 terkait dengan pembahasan kemungkinan dilakukannya penggabungan penuntutan perkara TPK atas nama tersangka DP, ST berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-92/20-25/06/2015 tanggal 22 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- 65/25/07/2015 tanggal 7 Juli 2015.

66. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi DP dari Direktur Penuntutan Jampidsus Kejagung RI No: B-2017/F3/Ft.1/06/2015 tanggal 16 Juni 2015 untuk keperluan persidangan atas nama tersangka H yang dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Serang.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi kehadiran saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Serang pada 25 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

67. Koordinasi terkait informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Sulawesi Tenggara• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pengumpulan data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database.

• Hasil koordinasi: Laporan Data

Penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-57/25/06/2015 tgl 8 Juni 2015.

68. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya perjalanan dinas yang bersumber dari APBD Kabupaten Buton Utara TA 2012 s.d. 2014 yang diduga melibatkan Bupati Buton Utara, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dilakukan tanggal 27 Mei 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara, berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-75/20-25/05/2015 tanggal 19 Mei 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait Kasus Posisi dan perkembangan penanganan perkara sebagai bahan koordinasi dan supervisi, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-57/25/06/2015 tgl 8 Juni 2015.

69. Koordinasi terkait informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Sumatera Barat.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pengumpulan data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database, berdasarkan berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-84/20-25/06/2015 tanggal 04 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Laporan Data Penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-60/25/06/2015 tgl 17 Juni 2015.

70. Dugaan TPK terhadap kegiatan pengadaan tanah seluas 12.600 M2 pada Satuan Kerja Politeknik Negeri Ambon TA 2010 dan 2012, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi Pemeriksaan Ahli KJPP atas nama AGUSTINUS P. TAMBA untuk melakukan penilaian terhadap objek tanah perkara tersebut tanggal 15 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

Page 138: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

119

71. Dugaan TPK dalam pengadaan pembangunan jalan ayawashi-kebar Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat TA 2008 s.d. 2010, oleh Kejaksaan Tinggi Papua.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Mengkoordinasikan permintaan konfirmasi atas Rencana Pelaksanaan Jalan Ayawasi- Kebar dari Dirjen Bina Marga Kemen PU tanggal 5 Juni 2015 dengan Kejati Papua berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-78/20-25/05/2015 tanggal 26 Mei 2015

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi perkembangan penanganan perkara tersebut dan Kejati Papua telah mengkonfirmasi dengan Surat Kajati Papua Nomor: B-767/T.1/Fs.1/06/2015 tanggal 8 Juni 2015 bahwa ruas jalan Ayawasi-Kebar dapat dilanjutkan pembangunannya. Kegiatan telah dilaporkan kepada Plh. Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-62/25/06/2015 tgl 22 Juni 2015.

72. Koordinasi terkait informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Papua• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pengumpulan data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database, berdasarkan berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-78/20-25/05/2015 tanggal 26 Mei 2015

• Hasil koordinasi: Laporan Data Penanganan Perkara TPK (vide Surat Dirreskrimsus Polda Papua Nomor:B/1460/VI/2015 tanggal 5 Juni 2015. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-62/25/06/2015 tgl 22 Juni 2015

73. Dugaan TPK pengembangan distribusi air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama terdakwa Ir. IDA BAGUS MADE OKA.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Amlapura terkait fasilitasi keterangan ahli dari ITB pada persidangan di PN Tipikor Denpasar

(Sprin.Gas- 91/20-25/06/2015 tanggal 22 Juni 2015)

• Hasil koordinasi: Ahli dari ITB telah memberikan pendapat pada persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar

74. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa Ir. I KETUT JANAPRIA, MT.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan Negara pada persidangan di PN Tipikor Denpasar. (Sprin.Gas-94/20-25/06/2015 tanggal 23 Juni 2015).

• Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri Klungkung dan Ahli Keungan Negara telah memberikan pendapat dalam persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar.

75. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa A.A. NGURAH AGUNG, Dipl.HE.Msc, dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan Negara pada persidangan di PN Tipikor Denpasar. (Sprin.Gas-94/20-25/06/2015 tanggal 23 Juni 2015)

• Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri Klungkung dan Ahli Keungan Negara telah memberikan pendapat dalam persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar.

76. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I GUSTI NGURAH GEDE, SH., dkk.

Page 139: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

120

• Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan Negara pada persidangan di PN Tipikor Denpasar.

• Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri Klungkung dan Ahli Keungan Negara telah memberikan pendapat dalam persidangan perkara a quo di PN Tipikor Denpasar.

77. Dugaan TPK pengadaan lahan Kab. Pandeglang TA 2002 dan perkara TPK normalisasi pantai Karangantu pada Dinas SDA Provinsi Banten TA 2012 yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Banten.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Dilaksanakan rapat koordinasi dengan Penyidik dari Polda Banten pada 29 Juli 2015 berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor Sprint.Gas-105/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015

• Hasil koordinasi: KPK akan berkoordinasi dengan BPK RI Perwakilan Provinsi Banten guna percepatan penyelesaian perhitungan kerugian negara.

78. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah TA 2004-2005 a.n. tersangka AP penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n.. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

79. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah TA 2004-2005 a.n. tersangka PS yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Koorsup

KPK memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

80. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah TA 2004-2005 a.n. tersangka HKM yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Koorsup

KPK memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

81. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah TA 2004-2005 a.n. tersangka MM yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

82. Dugaan TPK penggunaan dan pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan di Kabupaten Tebo TA 2008 a.n. tersangka D bin ER yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan ahli keuangan daerah oleh Penyidik dari Polda Jambi terhadap ahli a.n. Siswo Sujanto pada 30 Juli 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

83. Dugaan TPK pada pengelolaan/penggunaan anggaran belanja makanan dan minuman di SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Batanghari TA 2008-2010 a.n. tersangka YA yang penyidikannya dilakukan oleh oleh Polres Batanghari Jambi.• Kegiatan yang dikoordinasikankan:

Dilaksanakan rapat koorsup terpadu pada 2 Juli 2015 yang bertempat di Kejati Jambi yang dihadiri oleh Koorsup KPK, Kejagung RI, Bareskrim Polri, Polda Jambi dan Kejati Jambi dan Polres Batanghari. Dasar dilaksanakanya kegiatan ini adalah

Page 140: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

121

Surat Perintah Tugas Nomor: Sprint.Gas-95/20-25/06/2015 tanggal 24 Juni 2015.

• Hasil supervisi: Hasil Supervisi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Nomor: ND-69/25/07/2015 tanggal 10 Juli 2015.

84. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Kubangsari yang dipergunakan dalam perkara lain yang penyidikannya dilakukan oleh Kejati Banten.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dengan Penyidik dan JPU dari Kejati Banten terkait penyerahan copy barang bukti perkara TPK pembangunan Dermaga Kubangsari yang dipergunakan dalam perkara lain pada 28 Juli 2015. Dasar dilaksanakannya kegiatan ini adalah Surat Perintah Tugas Nomor Sprint.Gas-105/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015.

• Hasil koordinasi: Telah diserahkan copy BB legalisir dari KPK kepada Kejaksaan Tinggi Banten guna kepentingan penyidikan perkara a quo.

85. Koordinasi terkait informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

pengumpulan data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.Gas-93/20-25/06/2015 tanggal 23 Juni 2015

• Hasil koordinasi: Laporan Data Perkara TPK dan perkembangan penanganannya. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-70/25/07/2015 tgl 13 Juli 2015.

86. Dugaan TPK dana blockgrant 2008, ADD 2009, dan ADD 2010 di Desa Bencah Kelubi Kec. Tapung Kab. Kampar, oleh Penyidik Polres Kampar Provinsi Riau, Dugaan TPK pada program/ kegiatan rehabilitasi kawasan konservasi Bukit Suligi Blok A seluas 250 Ha TA 2010 di Desa Tandun Kab. Rokan Hulu, oleh Penyidik Polres Rokan Hulu, dan Dugaan TPK Penyaluran Dana Hibah di Kab. Bengkalis TA 2012 oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Riau• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi dilakukan tanggal 25 Juni 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda Riau, berdasarkan Surat Perintah Tugas

Plh.Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: SPT-123/20-25/06/2015 tanggal 22 Juni 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait Kasus Posisi dan perkembangan penanganan perkara sebagai bahan koordinasi dan supervisi, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-66/25/07/2015 tgl 8 Juli 2015.

87. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

koordinasi dan memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta pada kegiatan permintaan pendapat ahli dari Universitas Diponegoro di Semarang (Springas-97/20-25/06/2015 tanggal 30 Juni 2015)

• Hasil koordinasi: Ahli dari Univ Diponegoro telah memberikan pendapat pada tingkat penyidikan.

88. Dugaan TPK pembangunan gedung 4 lantai untuk Pustekdata dan Pusfatja Lapan dari APBN Tahun Anggaran 2011 yang dilakukan atas nama tersangka DH (Direktur Utama PT Idee Murni Pratama) dkk• Kegiatan yang dikoordinasikan: gelar

perkara dengan Tim Bareskirm Polri pada 28 Juli 2015

• Hasil koordinasi: Penyidik akan memeriksa saksi-saksi terkait untuk memperkuat unsur perbuatan melawan hukum dan unsur kerugian keuangan negara.

89. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara perkembangan penyidikan a quo yang dilaksanakan oleh penyidik Kejati Kalimantan Tengah. (Sprin.Gas-99/20-25/07/2015 tanggal 2 Juli 2015).

• Hasil koordinasi: Penyidik dan auditor akan melaksanakan paparan bersama terkait perhitungan kerugian keuangan negara.

Page 141: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

122

90. Dugaan TPK dan TPPU yang terjadi pada proses penunjukan PT. Trans Pacific Petrochemica Indotama oleh BP MIGAS sebagai penjual kondesat bagian Negara serta pengelolaannya yang ditangani oleh Bareskrim Polri.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi terkait rencana gelar perkara di KPK terkait perkembangan penyidikan perkara a quo.

• Hasil koordinasi: Perkembangan penyidikan telah disampaikan oleh penyidik dan akan dilaksanakan gelar perkara bersama pada kesempatan pertama

91. Dugaan TPK pengadaan alkes Puskesmas untuk kegiatan sarana dan prasarana Puskesmas pada Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan yang bersumber dari APBD TA 2010 dengan tersangka DP.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi Kejari Tigaraksa untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap tersangka DP pada 5 Agustus 2015 di Kantor KPK.

• Hasil koordinasi: Tersangka telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Tersangka.

92. Dugaan TPK penyaluran dana hibah dan bantuan sosial (Bansos) pada Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara TA 2012-2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi tim penyidik Kejaksaan Agung untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi GATOT PUJO NUGROHO pada 25 Agustus 2015 di Kantor KPK.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Saksi.

93. Dugaan TPK dalam pengadaan alkes pada Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu TA 2010 dan 2013 a.n. terdakwa MUH SUYUTI ASBUDI.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melaksanakan kegiatan mendampingi ahli dari LKPP untuk memberikan keterangan di persidangan terdakwa MUH SUYUTI ASUBUDI di PN Makassar berdasarkan Surat Tugas No. Sprint.Gas 116/20-25/08/2015 tanggal 20 Agustus 2015

• Hasil koordinasi: Ahli LKPP telah

memberikan keterangan di persidangan yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2015 di PN Makassar.

94. Dugaan TPK pembangunan sarana dan prasarana GOR terpusat pada Dinas Pemuda dan Olahraga/Dispora Kabupaten Lebong Tahun Anggaran 2008-2009 yang disidik oleh Kepolisian Daerah Bengkulu.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat

koordinasi antara Penyidik dan KPK dengan hasil mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Penyidik antara lain karena tidak mendapatkan dokumen asli Berita Acara Serah Terima Pekerjaan 100%.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-82/25-08/2015 tanggal 27 Agustus 2015.

95. Dugaan TPK pengadaan pakaian dinas dan atributnya pada bagian perlengkapan Sekda Kabupaten Lebong yang disidik oleh Kepolisian Daerah Bengkulu.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat

koordinasi antara Penyidik dan KPK dengan hasil mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Penyidik antara lain karena dokumen asli penawaran harga terkait spesifikasi teknis yang pernah dibuat Panitia Pengadaan belum ditemukan.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-82/25-08/2015 tanggal 27 Agustus 2015.

96. Dugaan TPK pekerjaan pembangunan Jl. Pusaka menuju Jl. Sentra Produksi Kabupaten Kaur TA 2011 yang disidik oleh Kepolisian Daerah Bengkulu.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melaksanakan koordinasi dengan penyidik dari Polda Bengkulu pada 13 Agustus 2015 pukul 09.30 Wib dan melaksanakan koordinasi dengan tim JPU Kejati Bengkulu pada 13 Agustus 2015 mulai pukul 14.00 Wib, berdasarkan surat tugas no. Sprint.Gas-114/20-25/08/2015 tanggal 10 Agustus 2015.

• Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-82/25-08/2015 tanggal 27 Agustus 2015.

97. Dugaan TPK pemalsuan dokumen yang penyidikannya sedang dilakukan oleh Bareskrim Polri.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melaksanakan rapat koordinasi dengan

Page 142: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

123

Bareskrim Polri, Penyidik KPK dan Labuksi KPK pada 31 Agustus 2015 di Kantor KPK berdasarkan surat dari Bareskrim Polri Nomor: B/3173/VI/2015/Bareskrim tanggal 30 Juni 2015 perihal pinjam pakai dokumen bukti asli untuk dipergunakan dalam perkara tindak pidana umum pemalsuan tanda tangan atas dokumen SPM, SPP terkait dengan pengadaan Driving Simulator di Korlantas Polri melalui lelang yang dimenangkan oleh PT. Citra Mandiri Metalindo Abadi.

• Hasil koordinasi: KPK menyerahkan bukti sebagaimana diminta oleh mabes Polri untuk dilakukan uji laboratorium dan telah dikembalikan ke KPK dalam jangka waktu 10 hari kerja terhitung dari tanggal 31 Agustus 2015.

98. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan pembangkit listrik di Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis oleh Kejaksaan Negeri Bengkalis.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Fasilitasi

pemeriksaan Ahli Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.Gas-113/20-25/08/2015 tanggal 10 Agustus 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah menyampaikan Keterangan/ pendapat sesuai keahliannya untuk mendukung pembuktian perkara a quo dalam persidangan perkara TPK atas nama terdakwa YUSRIZAL ANDAYANI dan ARI SURYANTO. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-78/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.

99. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan kebutuhan pengembangan bidang ilmu agroindustri Universitas Jenderal Soedirman Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama OKTARINA FURI (Staf Keuangan Permai Grup), YUDI RIA CHANDRA (Direktur PT. Indotek), RAHMAT TRI

PAMUNGKAS (mantan pegawai PT. Permai Grup), dan MELIA RIKE (Staf PT. Permai Grup), pada 10 Agustus 2015

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.

100. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan kebutuhan pengembangan bidang ilmu agroindustri Universitas Jenderal Soedirman tahun anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG (Direktur PT. Indah Karya Plasma Perkasa), pada 11 Agustus 2015

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.

101. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan kebutuhan pengembangan bidang ilmu Agroindustri Universitas Jenderal Soedirman Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama BAMBANG RUSDIYANTO (Marketing PT. Pandu Analitika) dan SAPRIYANTO (Karyawan PT. Abadi Nusa), pada 12 Agustus 2015

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.

102. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan kebutuhan pengembangan bidang ilmu agroindustri Universitas Jenderal Soedirman Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama GERHANA SIANIPAR (Mantan Karyawan Permai Grup) dan MINDO

Page 143: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

124

ROSALINA MANULANG (Mantan Marketing PT. Anak Negeri) pada 13 Agustus 2015

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.

103. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pemeriksaan Ahli tanggal 27-28 Agustus 2015 sesuai dengan Surat Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah R-236/Q.2/Fd.1/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.

• Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah untuk meminta pendapat ahli, dan Ahli telah memberikan pendapat dalam Berita Acara Permeriksaan.

104. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pemeriksaan Saksi tanggal 27-28 Agustus 2015 sesuai dengan Surat Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah R-236/Q.2/Fd.1/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.

• Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah untuk meminta keterangan saksi-saksi, dan Saksi-saksi pihak swasta dan pihak penerima dana hibah telah memberikan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan.

105. Dugaan TPK dalam pangadaan BBM jenis HSD (High Speed Diesel) pada PT. PLN Tahun 2010 yang ditangani oleh Bareskrim Polri. • Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi terkait rencana gelar perkara di KPK terkait perkembangan penyidikan perkara a quo.

• Hasil koordinasi: Perkembangan penyidikan telah disampaikan oleh penyidik dan akan dilaksanakan gelar

perkara bersama pada kesempatan pertama.

106. Dugaan TPK dalam proses perizinan waktu tunggu (Dwelling Time).• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Melaksanakan rapat koordinasi dengan Polda Metro Jaya, Direktorat Gratifikasi KPK di Kantor KPK pada 1 September 2015.

• Hasil koordinasi: KPK memperoleh klarifikasi bahwa laporan gratifikasi yang diterima oleh para tersangka terkait dengan perkara dwelling time yang sedang disidik oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya.

107. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle Kubangsari pada Pemkot Cilegon TA 2010 a.n. tersangka JH dan HS• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi penyidik dari Kejati Banten untuk melaksanakan pemeriksaan ahli dari LKPP di Kantor KPK pada 9 September 2015 di Kantor KPK.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

108. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan kebutuhan pengembangan bidang ilmu agroindustri Universitas Jenderal Soedirman tahun anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas nama YULIANIS dan UNANG SUDRAJAT di Kantor LPSK Jakarta.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud pada 10 September 2015 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

109. Perkara dugaan TPK pembangunan RSUD dr. Hardjono Tahun Anggaran 2009 dan 2010 Kabupaten Ponorogo oleh Polres Ponorogo.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Fasilitasi

pemeriksaan Ahli Teknis dari Universitas Gadjah Mada atas nama TORIQ ARIF GHUZDEWAN di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Surabaya, berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh. Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.Gas-119/20-25/09/2015 tanggal 4 September 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah menyampaikan Keterangan/ pendapat

Page 144: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

125

sesuai keahliannya untuk mendukung pembuktian perkara a quo dalam persidangan perkara TPK atas nama terdakwa dr. YS, M.Kes bin H.GANOE, BA. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-84/25/09/2015 tanggal 18 September 2015.

110. Dugaan TPK Bansos pengadaan Pembelajaran berbasis TIK (e-Learning) peruntukan 62 SD dalam Kabuapten Muara Enim Tahun 2014 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pusat sebesar Rp 3.348.000.000 berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dari Kepala Kejaksaan Muara Enim Nomor: Prin-03A/N.6.17/Fd.1/08/2015 tanggal 20 Agustus 2015.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi permintaan LHKPN atas nama Dra Martina, MM binti H. Abdul Roni (Kasi Pembinaan Dikdas Diknas Kabupaten Muara Enim).

• Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan data LHKPN atas nama Dra Martina, MM binti H. Abdul Roni (Kasi Pembinaan Dikdas Diknas Kabupaten Muara Enim) kepada Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim melalui Surat KPK RI Nomor: R-969/20-25/09/2015 tanggal 30 September 2015.

111. Dugaan TPK Bansos pengadaan Pembelajaran berbasis TIK (e-Learning) peruntukan 62 SD dalam Kabuapten Muara Enim Tahun 2014 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pusat sebesar Rp 3.348.000.000 berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dari Kepala Kejaksaan Muara Enim Nomor: Prin-03A/N.6.17/Fd.1/08/2015 tanggal 20 Agustus 2015.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi permintaan LHKPN atas nama Drs. Hamirul Han, M.Si (Mantan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Muara Enim).

• Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan data LHKPN atas nama Drs. Hamirul Han, M.Si (Mantan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Muara Enim) kepada Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim melalui Surat KPK RI Nomor: R-970/20-25/09/2015 tanggal 30 September 2015.

112. Dugaan TPK Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) APBD Muara Enim Tahun 2013 dengan nilai kontrak sebesar

Rp 1.403.545.00 berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dari Kepala Kejaksaan Muara Enim Nomor: Prin-02A/N.6.17/Fd.1/04/2015 tanggal 20 April 2015.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi permintaan LHKPN atas nama Ir. Ahmad Rizaldy Ergantara MT (Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Muara Enim).

• Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan data LHKPN atas nama nama Ir. Ahmad Rizaldy Ergantara MT (Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Muara Enim) kepada Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim melalui Surat KPK RI Nomor: R-971/20-25/09/2015 tanggal 30 September 2015.

113. Dugaan TPK Dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat dan Pembelian/ Rehabilitasi Meubelair yang bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bagi 25 (dua puluh lima) Sekolah Dasar di Kabupaten Suppiori atas nama tersangka YS oleh Kejati Papua.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemindahan Tersangka dari Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung ke Lapas Kelas IIA Abepura Papua, berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh. Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas-122/20-25/09/2015 tanggal 22 September 2015.

• Hasil koordinasi: Tersangka YS telah dilakukan serah terima di Lapas Kelas IIA Abepura, Papua pada 29 September 2015 untuk kepentingan penuntutan serta tahap II dari penyidik kepada JPU. Kegiatan telah dilaporkan kepada Plh. Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-87/25/10/2015 tanggal 7 Oktober 2015.

114. Dugaan TPK pada pencairan kekurangan dana sarana dan prasarana infrastruktur Provinsi Papua Barat TA 2008 yang dialokasikan pada APBN TA 2011 oleh Kejati Papua.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan (second opinion) Tersangka atas nama MLR dan RS oleh IDI Pusat, berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh. Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas-192/20-25/09/2015 tanggal 21 September 2015 .

Page 145: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

126

• Hasil koordinasi: IDI Pusat telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan kesehatan Tersangka atas nama MLR dan RS. Kegiatan telah dilaporkan kepada Plh. Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-91/25/10/2015 tanggal 13 Oktober 2015.

115. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat dengan Nomor Surat : R-1327/Tipidkor/VIII/2015/Bareskrim tanggal 11 Agustus 2015 atas nama tersangka URW yang ditangani oleh Bareskrim Polri.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan

rapat koordinasi pada 9 Oktober 2015 di Kantor KPK.

• Hasil koordinasi: KPK akan memfasilitasi kegiatan koordinasi antara Penyidik Bareskrim Polri dengan Ahli terkait.

116. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle Kubangsari pada Pemda Kota Cilegon TA 2010 a.n. tersangka JH dan HS yang ditangani oleh Kejati Banten.• Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi

penyidik dari Kejati Banten untuk melaksanakan pemeriksaan ahli dari ITB di Kantor KPK pada 15 Oktober 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo.

117. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka D dan IS yang dilaksanakan penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pemeriksaan Ahli Pengadaan Barang dan jasa dari Lembang Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) atas nama EDDY JAYA PUTRA pada tanggal 11 November 2015 sesuai Sprintgas-135/20-25/11/2015 Tanggal 9 November 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli dan dilaporkan pada ND-98/25/11/2015 tanggal 17 November 2015.

118. Fasilitasi Surat Permintaan Pemanggilan Tersangka GPN Nomor : B-3965/F.2/Fd.1/11/2015 tanggal 5 November 2015 dari

Jampidsus Kejagung RI terkait Perkara TPK Pengelolaan Dana Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Hibah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 dan 2013.• Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi

Jampidsus Kejagung RI untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap tersangka GPN pada 11 November 2015.

• Hasil koordinasi: Tersangka telah memberikan keteranganya dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Tersangka.

119. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi MINARSIH dan YULIANIS dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan No: R-1110/N.2/Ft.1/10/2015 tanggal 28 Oktober 2015 untuk keperluan persidangan atas nama tersangka HB selaku PPK dan MARWANTO LINGGA, SH selaku Ketua Panitia Pangadaan terkait TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 yang dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Medan sesuai dengan Sprintgas-142/20-25/11/2015 tanggal 16 November 2015.• Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi

kehadiran saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Medan pada 18 November 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi dan dilaporankan pada ND-101/15/11/2015 tanggal 27 November 2015.

120. Fasilitasi Surat Permintaan Pemanggilan Tersangka GPN Nomor : B-4065/F.2/Fd.1/11/2015 tanggal 13 November 2015 dari Jampidsus Kejagung RI terkait Perkara TPK Pengelolaan Dana Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Hibah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 dan 2013.• Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi

Jampidsus Kejagung RI untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap tersangka GPN pada 24 November 2015.

• Hasil koordinasi: Tersangka telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Tersangka.

121. Koordinasi terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda Kepulauan Riau.

Page 146: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

127

• Kegiatan yang dikoordinasikan: pemutakhiran data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-141/20-25/11/2015 tanggal 16 November 2015

• Hasil koordinasi: Laporan Data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-105/25/11/2015 tgl 30 November 2015.

122. Koordinasi terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Nusa Tenggara Barat.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Pemutakhiran data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-148/20-25/11/2015 tanggal 27 November 2015

• Hasil koordinasi: Laporan Data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-112/25/12/2015 tanggal 11 Desember 2015.

123. Koordinasi terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Jawa Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

pemutakhiran data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-149/20-25/11/2015 tanggal 27 November 2015

• Hasil koordinasi: Laporan Data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-113/25/12/2015 tanggal 14 Desember 2015.

124. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau.

• Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi pemeriksaan Fisik Alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam TA 2014 oleh Ahli Kimia Fakultas MIPA ITB atas nama Prof. DR. MUHAMMAD BACHRI AMRAN, dkk, pada 18-21 November 2015.

• Hasil koordinasi: Laporan Hasil Pemeriksaan oleh Ahli.

125. Dugaan TPK dana APBD Kabupaten Mamberamo Raya Tahun Anggaran 2011 s.d. 2013 oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Papua.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi ekspose perkara bersama Penyidik, Kejati Papua dan Tim Koorsup terpadu tanggal 24 November 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda Papua, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19 November 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait Kasus Posisi dan perkembangan penanganan perkara, serta disepakati simpulan dan rekomendasi bersama, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30 November 2015.

126. Perkara dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana pendistribusian logistik dan dana pemilihan Presiden I KPU Kabupaten Dogiyai TA 2014 oleh Penyidik Polres Dogiyai.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi ekspose perkara bersama Penyidik, Kejati Papua dan Tim Koorsup terpadu tanggal 24 November 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda Papua, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19 November 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait Kasus Posisi dan perkembangan penanganan perkara, serta disepakati simpulan dan rekomendasi bersama, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30 November 2015.

127. Perkara dugaan tindak pidana korupsi pekerjaan pembangunan jalan kampung mawes wares distrik bongo Kab. Sarmi

Page 147: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

128

oleh Penyidik Polres Sarmi, dan Perkara dugaan tindak pidana korupsi pada Proyek Pekerjaan Jembatan Kali Konda 2 Dinas PU Kab. Tolikara TA 2009 oleh Penyidik Polres Tolikara.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi ekspose perkara bersama Penyidik, Kejati Papua dan Tim Koorsup terpadu tanggal 24 November 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda Papua, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19 November 2015.

• Hasil koordinasi: Diperoleh informasi terkait Kasus Posisi dan perkembangan penanganan perkara, serta disepakati simpulan dan rekomendasi bersama, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30 November 2015.

128. Gelar Perkara Penyidikan dugaan TPPU dengan Tindak Pidana Pokok Korupsi Penunjukan penjualan kondensat bagian negara kepada PT TPPI dan pengangkatan kondensat bagian negara tersebut oleh PT TPPI dari BP. Migas dengan tersangka RP, DH, dan HW.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara dengan Penyidik Tipidkor dan Tipideksus Bareskrim Polri, Direktorat Penyelidik dan Unit Koorsup Penindakan pada 4 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan gelar perkara dan telah dilaporkan ke Pimpinan melalui tanggal 4 Desember 2015.

129. Gelar Perkara dugaan TPK dalam pengadaan BBM Jenis HSD (High Speed Diesel) pada PT PLN tahun 2010 Tersangka NP (selaku Dir Energi Primer PT PLN Persero).• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara dengan Penyidik Tipidkor dan Tipideksus Bareskrim Polri, Direktorat Penyelidik dan Unit Koorsup Penindakan pada 4 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan gelar perkara dan telah dilaporkan ke Pimpinan melalui tanggal 30 November 2015.

130. Gelar Perkara TPK dan TPPU pada proses investasi alat pelabuhan, pengadaan 10 Unit Mobile Crane untuk kebutuhan pelabuhan

cabang di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) periode tahun 2011 s.d. 2014.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar

perkara dengan Penyidik Tipidkor Bareskrim Polri, Direktorat Penyelidik dan Unit Koorsup Penindakan pada 5 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan gelar perkara dan telah dilaporkan ke Pimpinan melalui tanggal 30 November 2015.

131. Gelar Perkara TPK adanya penyimpangan dalam pelaksanaan dana alokasi (DAK) Bidang Pendidikan Tahun 2008, 2010 dan Tahun Anggaran 2011 paa Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Timor Tengah Utara Tahun Pelaksanaan 2011 atas nama tersangka VS (Kadispora TTU selaku PA)• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Kefamenanu tanggal 12 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27 November 2015.

132. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan dalam pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengadaan Buku Pengayaan, Buku Referensi, dan Buku Panduan Pendidikan untuk 34 (tiga puluh empat) Sekolah Dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. TTU Tahun Anggaran 2010 Tahun Pelaksanaan 2011 atas nama tersangka JL.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Kefamenanu tanggal 12 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27 November 2015.

133. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan dalam Pengadaan Buku Pengayaan dan Referensi untuk 45 (empat puluh lima) Sekolah Dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. TTU Tahun Anggaran 2008 Tahun Pelaksanaan 2011 atas nama tersangka AW.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Kefamenanu pada 12 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27 November 2015.

Page 148: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

129

134. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan dalam pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengaadaan Alat Pendidikan, Alat Laboratorium IPA, Alat Peraga Matematika, Alat Peraga IPS, Alat Olahraga, Alat Kesenian, Alat Laboratorium Bahasa untuk 11 (sebelas) Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Timor Tengah Utara pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. TTU Tahun Anggaran 2010 Tahun Pelaksanaan 2011 atas nama tersangka JT.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Kefamenanu pada 12 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27 November 2015.

135. Gelar Perkara TPK penggunaan Dana DAK TA. 2010 dalam pengadaan Buku SD dengan anggaran sebesar Rp 3.705.000.000,- pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bonee Bolango atas nama tersangka DT.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Tinggi Gorontalo pada 12 Desember 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal 18 Desember 2015.

136. Gelar Perkara TPK pada pengadaan Alat-alat Laboratorium Bahasa untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Penerima DAK-APBN pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 senilai Rp. 1.050.000.000,- atas nama tersangka MH (selaku PPK), dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Tinggi Gorontalo pada 12 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 18 Desember 2015.

137. Gelar Perkara TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango TA 2011 dan TA 2012 atas nama tersangka SW (Kadis/Selaku PA), dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Swawa pada 12 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan

koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 18 Desember 2015.

138. Gelar Perkara TPK penyimpangan pengadaan barang dan jasa pekerjaan 3 (tiga) unit kapasitas 7 GT dan 1 (satu) Unit Kapasitas 15 GT Kapal Penangkap ikan nelayan bersumber dari APBD DAK/ Dana DAU TA 2012 pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara atas nama tersangka AKM.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri Kwandang pada 12 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 18 Desember 2015.

139. Gelar Perkara TPK pada pengadaan alat kesehatan RSUD Zainal Umar Sidiki Kab. Gorotanlo Utara TA 2011 atas nama tersangka HM dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Polda Gorontalo pada 11 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 18 Desember 2015.

140. Gelar Perkara TPK pada pengadaan sarana produksi udang vaname, pengadaan sarana produksi udang windu dan pengadaan sarana produksi ikan bandeng oleh Dinas Kelautan Perikanan Kab. Pohuwato Tahun 2014 di Desa Manawa Kec. Marisa Kab. Pohuwato atas nama tersangka BG, dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Polres Pohuwato pada 11 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 18 Desember 2015.

141. Gelar Perkara TPK pada pengadaan kursi kerja pada Dinas Pendidikan Kab. Boalemo TA 2012.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Polres Boalemo pada 11 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 18 Desember 2015.

142. Gelar Perkara TPK dalam pemberian fasilitas kredit Investasi Perkebunan Kelapa Sawit kepada PT. Campang Tiga oleh PT. BNI

Page 149: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

130

SKM Palembang pada tahun 2007. PKN Rp 49.442.551.787,00 (BPKP Provinsi Sumatera Selatan).• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani oleh Polda Sumatera Selatan pada 19 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27 November 2015.

143. Gelar Perkara TPK dalam pemberian Fasilitas Kredit Refinancing (Kredit Investasi) Perkebunan Kelapa Sawit kepada PT. Campang Tiga oleh Bank Sumsel Babel pada Tahun 2008.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani oleh Polda Sumatera Selatan pada 19 November 2015.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27 November 2015.

144. Gelar Perkara TPK dalam kegiatan pembangunan jalan Akses Bandara Atung Bungsu 2 (dua) Jalur Aspal Hotmix Tahap III dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam TA 2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani oleh Polda Sumatera Selatan pada 19 November.

• Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27 November 2015.

145. Dugaan TPK dan tindak pidana pencucian uang penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama tersangka BP yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pengambilan keterangan ahli keuangan Negara dan Daerah atas nama SISWO SUJANTO tanggal 3 Desember 2015.

• Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli.

146. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi MINARSIH, MARISI MATONDANG, dan YULIANIS dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan No: R-997/N.2/Fd.1/11/2015 tanggal 26 November 2015 untuk pemeriksaan saksi atas nama

tersangka KRRS selaku Direktur PT. Nuratindo Bangun Perkasa terkait TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 yang dilaksanakan di Kantor KPK tanggal 15 Desember 2015.• Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi Kejati

Sumatera Utara untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi pada 15 Desember 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

147. Dugaan TPK penyimpangan dalam penetapan dan pemberian ganti rugi pembebasan tanah untuk pembangunan Bandara Baru di Kec. Mengkendek Tana Toraja dengan sumber dana yang berasal dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan dan APBD Kab. Tana Toraja TA 2011 nama Tersangka EK (Sekda Kabupaten Tana Toraja) dan RR yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Selatan. • Kegiatan koordinasi: Meminta penjelasan

dari JPU Kejati Sulsel mengenai hambatan hingga belum diterbitkannya P.21 kepada penyidik, padahal menurut JPU, penyidik Polda Sulsel, Ahli BPN Makasar dan Ahli BPKP Makasar, kasus tersebut sudah memenuhi unsur TIndak Pidana Korupsi Pasal 2 atau Pasal 3, namun JPU tetap belum yakin karena adanya Putusan MA Nomor : 2032 K/2013 yang intinya menyatakan bahwa tanah yang sebelumnya menurut ahli BPN dan ahli BPKP merupakan tanah Negara, nyatanya ada sebagian merupakan tanah adat, sehingga JPU memberi petunuk kepada Penyidik agar memeriksa ulang ahli BPKP Makassar untuk melakukan pengghitungan ulang terhadap nilai riil kerugian Negara.

• Hasil koordinasi: Perkara akan dilanjutkan dengan P.21, apabila petunjuk JPU telah dipenuhi penyidik.

148. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi MANGAPUL BAKARA dan MULIA HAZMI dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan No: R-1005/N.2/Fd.1/11/2015 tanggal 26 November 2015 untuk pemeriksaan saksi atas nama tersangka KRRS selaku Direktur PT. Nuratindo Bangun Perkasa terkait TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 yang dilaksanakan di Kantor KPK

Page 150: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

131

tanggal 15 Desember 2015.• Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi Kejati

Sumatera Utara untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi pada 15 Desember 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

149. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi NENENG SRI WAHYUNI dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan No: R-1003/N.2/Fd.1/11/2015 tanggal 26 November 2015 untuk pemeriksaan saksi atas nama tersangka KRRS selaku Direktur PT. Nuratindo Bangun Perkasa terkait TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 yang dilaksanakan di Kantor KPK tanggal 16 Desember 2015.• Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi Kejati

Sumatera Utara untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi pada 16 Desember 2015.

• Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

150. Koordinasi terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kejati Jawa Timur.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

pemutakhiran data perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprint.gas-153/20-25/11/2015 tanggal 30 November 2015

• Hasil koordinasi: Laporan Data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-115/25/12/2015 tanggal 17 Desember 2015.

151. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pengambilan keterangan Ahli teknis Fakultas MIPA ITB atas nama Prof. DR. MUHAMMAD BACHRI AMRAN, dkk, pada 3 Desember 2015 di

ITB.• Hasil koordinasi: Berita Acara

Pemeriksaan Ahli tanggal 3 Desember 2015.

152. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau.• Kegiatan yang dikoordinasikan:

Memfasilitasi pengambilan keterangan Ahli Keuangan Negara atas nama SYAKRAN RUDI, SE. MM, pada 4 Desember 2015 di Jakarta.

• Hasil koordinasi: Berita Acara Pemeriksaan Ahli tanggal 4 Desember 2015.

153. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-kawan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: gelar

perkara bersama penyidik dan auditor pada 7 Desember 2015.

• Hasil koordinasi: Penyidik dan auditor sepakat terkait obyek perhitungan kerugian keuangan negara perkara a quo.

HASIL KLARIFIKASI KPK KEPADA APARAT PENEGAK HUKUM (APH)1. Dugaan TPK penyimpangan dalam

Pengadaan buku dan alat peraga pada Dinas Pendidikan Kabupaten Selayar Tahun Anggaran 2010-2011.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1581/20-25/11/2014 tanggal 25 November 2014 dilakukan konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

• Hasil klarifikasi: Terkait dugaan penyimpangan dalam pengadaan buku dan alat peraga pada Dinas Pendidikan Kabupaten Selayar Tahun Anggaran 2010-2011, hingga saat ini masih dalam proses pengumpulan data dan bahan keterangan (pulbaket) intelejen oleh Seksi Intelejen Kejaksaan Negeri Selayar.

2. Dugaan Mark Up pada Proyek Pengadaan Tiang Listrik di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Selayar Tahun Anggaran 2009.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1581/20-25/11/2014 tanggal 25 November 2014 dilakukan

Page 151: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

132

konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

• Hasil klarifikasi: Telah dilakukan proses penyidikan berdasarkan Sprindik Kajati Sulawesi Selatan Nomor: PRINT-95/R.4/Fd.1/12/2011 tanggal 16 Maret 2011 atas nama tersangka S dan Sprindik Kajati Sulawesi Selatan Nomor : SPRINT-457/R.4/Fd.1/12/2011 tanggal 5 Desember 2011 atas nama tersangka RT dengan tindak lanjut sebagai berikut :- Terhadap 2 (dua) berkas perkara telah

dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Makassar;

- Penanganan perkara atas nama terdakwa Rustam Tahir saat ini telah dilaksanakan Eksekusi berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (incracht);

- Penanganan perkara atas nama terdakwa SUDIRMAN hingga saat ini masih menunggu Putusan Mahkamah Agung RI (Kasasi).

3. Dugaan TPK Dana Bantuan Sosial Pemkab Sidenreng Rappang Tahun Anggaran 2012 s.d 2013.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1583/20-25/11/2014 tanggal 25 November 2014 dilakukan konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kajati Sulawesi Selatan Nomor: PRINT-89/R.4/Fd.1/02/2014 tanggal 2 Februari 2015 bahwa hingga saat ini belum diperoleh indikasi tindak pidana, sehingga belum dapat ditindak lanjuti ke tahap penyidikan dan penyelidikannya dapat dibuka kembali jika diperoleh fakta baru.

4. Dugaan TPK dalam penerimaan CPNS K2 Tahun 2014 di Kota Pare-Pare.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor : R-1627/20-25/12/2014 tanggal 16 Desember 2014 dilakukan konfirmasi SPDP dan perkembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penerimaan CPNS K2 Tahun 2014 di Kota Pare-Pare .

• Hasil klarifikasi: Disampaikan melalui surat dari Kejati Sulawesi Selatan Makassar Nomor : B-189/R.4/Fs/01/2015

tanggal 7 Januari 2015 bahwa Kejari Pare-Pare tidak menangani kasus tersebut.

5. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan pembangunan fasilitas produksi, riset dan alih teknologi vaksin flu burung untuk manusia di Ditjen P2PL Depkes RI Tahun Anggaran 2008- 2010 yang diduga dilakukan oleh Tunggul P. Sihombing. • Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1298/20-25/08/2014 tanggal 26 Agustus 2014 dilakukan permintaan perkembangan penyidikan perkara TPK ke Kabareskrim Polri.

• Hasil klarifikasi: Penyidik telah memenuhi petunjuk JPU (P-19), sesuai dengan Surat Kabareskrim Polri Nomor : B/6178/Tipidkor/XII/2014/Bareskrim tanggal 8 Desember 2014 perihal pengiriman berkas perkara atas nama Tunggul P. Sihombing pemenuhan (P-19) dan saat ini penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri menunggu pemberitahuan kembali hasil pemeriksaan berkas oleh Jaksa Penunut Umum.

6. Dugaan TPK penyimpangan dana perjalanan dinas sekretariat dewan perwakilan daerah Kab. Langkat TA.2012 atas nama Terdakwa Salman.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK RI Nomor: R-1584/20-25/11/2014 tanggal 25 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Sumatera Utara.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan dengan amar putusan Pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) . Telah dilakukan eksekusi Terdakwa Salman pada 22 Desember 2014 berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).

7. Dugaan TPK terkait pembelian tanah untuk rusunawa di Kota Sibolga, Sumatera Utara Tahun 2010 atas nama Terdakwa Januar Efendy Siregar dan Adely Lis Ais. Jull.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK RI Nomor: R-1579/20-25/11/2014 tanggal 25 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Sumatera Utara.

• Hasil klarifikasi: Penyidik pada saat ini masih menunggu Perhitungan Kerugian Negara dari BPKP Perwakilan Sumatera

Page 152: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

133

Utara untuk menetapkan kerugian keuangan negara dalam perkara ini, agar terhadap para tersangka dapat dilakukan penahanan dan berkas perkaranya segera dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Urnum.

8. Dugaan TPK pengadaan tanah seluas 12.600 M2 pada Satuan Kerja Politeknik Negeri Ambon.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1562/20-25/11/2014 tanggal 17 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Maluku.

• Hasil klarifikasi: dalam perkara a quo belum ditetapkan tersangka dan belum dibuatkan SPDP, Penyidik masih menunggu hasil Audit Investigasi dari BPKP Perwakilan Maluku. sesuai surat Dir Reskrimsus Polda Maluku Nomor: B/611/XII/2014/ Ditreskrimsus tanggal 3 Desember 2014.

9. Dugaan TPK terkait kasus kredit fiktif pada PT. BPD Jatim Cabang H.R. Muhammad Surabaya (Bank Jatim) sebesar Rp.52,3 miliar atas nama tersangka MKP.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1384/20-25/09/2014 tanggal 25 September 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kabareskrim Polri.

• Hasil klarifikasi: Perkara atas nama Mustafa Kemal Pasha (Bupati Mojokerto) dilakukan penanganan oleh Dittipideksus Bareskrim Polri dengan persangkaan tindak pidana pencucian uang, sesuai surat Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Nomor: R/1974/ Tipidkor/ XII/2014/Bareskrim tanggal 31 Desember 2014.

10. Dugaan TPK pada proyek pembangunan lapangan olahraga Politeknik Perikanan Negeri Tual Tahun Anggaran 2011.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK RI Nomor: R-1233/20-25/06/2014 tanggal 25 Juni 2014 dan Nomor R-1640/20-25/12/2014 tanggal 19 Desember 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Maluku.

• Hasil klarifikasi: Penyidik telah menetapkan 3 (tiga) orang tersangka, saat ini penyidikan terkendala dalam pemenuhan Petunjuk dari JPU (P19) terkait perhitungan kerugian keuangan Negara oleh Auditor BPKP, sesuai surat

Dir Reskrimsus Polda Maluku Nomor: B/19/I/2015/ Ditreskrimsus tanggal 6 Januari 2015.

11. Dugaan TPK terkait dengan pelaksanaan kegiatan MTQ XXIV Tingkat Provinsi Maluku di Kota Dobo Kabupaten Kepulauan Aru, tahun 2011 khusus bidang kesenian dan pariwisata atas nama Tersangka. William Bothmir.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK RI Nomor: R-1663/20-25/12/2014 tanggal 23 Desember 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Maluku.

• Hasil klarifikasi: Penyidik telah melengkapi petunjuk JPU (P19) yang ke 7 dengan melakukan tindakan hukum berupa penyitaan terhadap dokumen / surat/ bukti-bukti kwitansi pembayaran dari BPKP Perwakilan Maluku sebagai dasar perhitungan kerugian keuangan Negara. Hal ini sesuai surat Dir Reskrimsus Polda Maluku Nomor: B/01/I//2015/ Dit Reskrimsus tanggal 2 Januari 2015.

12. Dugaan TPK pada Pemerintah Kabupaten Dompu tahun anggaran 2011 dengan cara membuat SPM-GU dan SPP-GU seolah-olah memiliki kewenangan untuk bertindak sebagai KPA pada Asisten Umum Setda Kab. Dompu.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK RI Nomor: R-1687/20-25/12/2014 tanggal 30 Desember 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Nusa Tenggara Barat.

• Hasil klarifikasi: Dalam Penyidikan telah menetapkan 5 (lima) orang Tersangka atas nama M, SA, AP, MN dan B, dan berkas perkara telah P-21, sedangkan keterlibatan Agus Buhari (Sekda Kab. Dompu) dalam perkara a quo belum dapat dibuktikan. Hal ini sesuai dengan surat Dir Reskrimsus Polda NTB Nomor: B/183/I/2015/Dit Reskrimsus tanggal 12 Januari 2015.

13. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) pada Dinas ESDM Kabupaten Rembang Tahun 2011.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-91/20-25/01/2015 tanggal 15 Januari 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan

Page 153: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

134

perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

• Hasil klarifikasi: Perkara telah diputus oleh Pengadilan Tipikor pada PN Semarang berdasarkan Putusan Nomor: 55/PID.SUS/2013/PN.Tipikor.Smg tanggal 30 September 2014 dan dilaksanakan eksekusi berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Rembang nomor: Print-940/O.3.21/Fu.1/10/2014 tanggal 22 Oktober 2014. Selanjutnya diinformasikan bahwa terkait adanya keterlibatan Pejabat DPU Pemerintah Kabupaten Rembang dan adanya peran aktif Bupati Rembang (non aktif) M. Salim pada perkara tersebut, sudah ditindak lanjuti oleh Polres Rembang sesuai surat nomor: SP. Lidik/176/ VIII/2014/Reskrim tanggal 12 Agustus 2014. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Tengah Nomor: B-675/O.3/Fd.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015.

14. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan anggaran belanja DPRD dan unit lainnya TA 2003 oleh tersangka S Bin S dan AWH.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1632/20-25/12/2014 tanggal 17 Desember 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

• Hasil klarifikasi: Perkara telah inkracht berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Kendal Nomor: 78/Put.Pid/2007/PN.KDL tanggal 30 Agustus 2007 dan saat ini pihak Kejaksaan Negeri Kendal masih melakukan penagihan kerugian keuangan Negara kepada 43 Anggota DPRD Kendal. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Tengah Nomor: B-420/O.3/Fd.1/01/2015 tanggal 30 Januari 2015.

15. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan gedung terminal Haji/ TKI Bandar Internasional Lombok (BIL) tahun anggaran 2011.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-152/20-25/01/2015 tanggal 23 Januari 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.

• Hasil klarifikasi: Perkara telah dilakukan pengiriman berkas tahap-1 ke Kejati NTB dan P19 dengan salah satu petunjuk agar Penyidik memeriksa saksi Ahli LKPP. Hal

ini sesuai surat Dir Reskrimsus Polda NTB Nomor: B/629/II/2015/ Dit Reskrimsus tanggal 6 Februari 2015.

16. Dugaan TPK perjalanan dinas DPRD Kab. Lamongan Tahun 2010-2012 dengan tersangka atas nama M (Pemilik Travel); R (PPTK Sekwan); AM (Pengguna Anggaran Sekwan); SS (Ketua Komisi C); JH (Ketua Komisi A); S (Ketua Komisi D); N (KETUA KOMISI B); dan AF (anggota Komisi B) berdasarkan penetapan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan No. Print-01/0.5.35/Fd.1/04/2013 tanggal 3 April 2013.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal 26 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Penyidikan perkara masih berlangsung dikarenakan perhitungan kerugian keuangan Negara dari BPK belum selesai. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI.

17. Dugaan TPK dalam pengadaan tanah proyek Jabung Ring Dike LRSIP Phase II sebesar Rp.5,3 Milyar.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal 26 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Dalam penyidikan perkara ditetapkan 5 (lima) orang tersangka, dan saat ini perkara telah inkracht serta telah dilakukan eksekusi. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI.

18. Dugaan TPK Belanja Penunjang Operasional Pimpinan (BPOP) DPRD Lamongan sebesar Rp.1,134 Milyar.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal 26 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Page 154: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

135

• Hasil klarifikasi: Telah dilakukan penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan Nomor: PRINT-02/O.5.35/Fd.1/04/2013 tanggal 26 April 2013, Namun tidak ditemukan cukup bukti sehingga dilakukan penghentian penyidikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Nomor: PRIN-01/O.5.35/Fd.1/12/2013 tanggal 24 Desember 2013. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI.

19. Dugaan TPK PT. WBL Lamongan yang meliputi Pajak Daerah dan Retribusi sebesar Rp.15,2 Milyar, Penyertaan modal Pemkab Lamongan di WBL sebesar Rp.28,8 Milyar dan Mark up tanah di WBL sebesar Rp.3,119 Milyar.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal 26 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: kasus dilakukan penanganan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah dengan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: PRINT-250/O.5/Fd.1/03/2013 tanggal 11 Maret 2013, dalam penyelidikan dimaksud diperoleh fakta bahwa Polres Lamongan telah menangani kasus dimaksud. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI.

20. Dugaan TPK Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan sebesar Rp.16,8 Milyar mulai 2008 s.d. 2011.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal 26 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Kasus dilakukan penanganan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dengan menerbitkan Surat Perintah Tugas Nomor: Sprintug-45/O.5//Dek.3/06/2013 tanggal 27 Juni 2013, dimana pengadaannya sudah sesuai

dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa serta sudah ada laporan hasil audit BPK yang menyatakan tidak ada temuan. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI.

21. Dugaan TPK pada PD. Bank Daerah Lamongan Tahun 2010 s.d. 2012.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal 26 November 2014 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Bahwa terhadap kasus dimaksud tidak pernah dilakukan penanganan oleh Kejaksaan Negeri Lamongan. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI.

22. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan Tanah Sarana Perumahan dan Perkantoran seluas kurang lebih 7.171 m2 di Jl. Merpati/Jl. Mojopahit Kel. Aek Manis Kec. Sibolga Selatan pada Pemerintahan Kota Sibolga TA.2012.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-299/20-25/02/2015 tanggal 24 Februari 2015 dikirimkan surat perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara terkait Permohonan Perhitungan Kerugian Negara guna kepentingan proses penuntutan.

• Hasil klarifikasi: Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah mengirimkan jumlah kerugian perhitungan Negara terkait dengan TPK tersebut sejumlah Rp. 5.312.450.000,- (lima milyar tiga ratus dua belas juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) dan telah dikirimkan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dengan surat Nomor : B-207/N.2/Fd.1/02/2015.

23. Dugaan Penyimpangan Tukar Guling Tanah Universitas Hasanuddin Makassar.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-217/20-25/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penanganan perkara

Page 155: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

136

TPK ke Kejaksaan Kejaksaan Negeri Makassar.

• Hasil klarifikasi: Melalui surat Kejaksaan Negeri Makasar Nomor: B-111/R.4.10/FI.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015 diberitahukan bahwa telah dilakukan proses penyelidikan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kejaksaan Negeri Makassar Nomor: 03/R.4.10/FI.1/04/2014 tanggal 3 April 2014 dan Nomor:03a/R.4.10/FI.1/07/2014 tanggal 14 Juli 2015 (perpanjangan), (laporan hasil penyelidikan) yang kemudian perkara tersebut diambil alih oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan pada 8 Agustus 2014, sehingga belum diterbitkan SPDP.

24. Dugaan TPK penyimpangan pada Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lahuan Batu Utara yang melibatkan oknum Kepala Dinas PU dan PPKA pada TA 2012-2013.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-205/20-25/02/2015 tanggal 3 Februari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Negeri Rantau Prapat.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat Nomor: R-17/N.2/16/Fu.1/02/2015 tanggal 3 Maret 2015 bahwa hingga saat Kejaksaan Negeri Rantau Prapat tidak pernah menangani perkara tersebut baik di tingkat penyelidikan maupun penyidikan.

25. Dugaan TPK dalam pelaksaan DIPA Tahun 2013 dan 2014 di Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang menyebabkan kerugian Negara sebesar Rp.4.240.317.000,- • Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-99/20-25/01/2015 tanggal 19 Januari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penyelidikan perkara TPK ke Kapolda Lampung.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat Nomor: B-313/III/2015/Ditreskrimsus tanggal 3 Maret 2015 bahwa hingga saat Polda Lampung tidak pernah menangani perkara tersebut.

26. Dugaan TPK dalam pelaksanan DIPA Tahun 2013 dan 2014 di Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang menyebabkan kerugian Negara sebesar Rp.4.240.317.000,- • Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-123/20-25/01/2015 tanggal 21 Januari 2015 dilakukan

konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penyelidikan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Lampung.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat Nomor: R-70/N.8.1/Fd.1/03/2015 tanggal 3 Maret 2015 bahwa hingga saat Kejaksaan Tinggi Lampung tidak pernah menangani perkara tersebut.

27. Dugaan TPK pada Proyek Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Turi Surabaya Tahun 2009• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-266/20-25/02/2015 tanggal 16 Februari 2015 dilakukan koordinasi penanganan kasus oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sedang melakukan klarifikasi sesuai Surat Tugas Survailance Pengumpulan Data dan Bahan Keterangan Kajati Jawa Timur No.Print-237/0.5/Fd.1/02/2015 tanggal 6 Februari 2015. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-1251/O.5/Fd.1/03/2015 tanggal 6 Maret 2015.

28. Dugaan TPK dana DAK Dinas Pendidikan di Kabupaten Sumenep terkait alat peraga pendidikan TA 2010, 2011 dan 2012.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-282/20-25/02/2015 tanggal 18 Februari 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Kejaksaan Tinggi Jawa Timur atas perkara dimaksud pernah melakukan Penyelidikan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kajati Jawa Timur Nomor: Print-460/O.5.1/Fd.1//05/2014 tanggal 12 Mei 2014, namun tidak ditingkatkan ke tahap penyidikan karena belum ditemukan bukti permulaan yang cukup. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: R-809/O.5/Fd.1/03/2015 tanggal 9 Maret 2015.

29. Dugaan TPK dana Bantuan Keuangan Desa (BKD) di Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-291/20-25/02/2015 tanggal 20 Februari 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Kejaksaan Negeri Mojokerto sedang melakukan

Page 156: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

137

Penyelidikan atas perkara dimaksud berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kajari Mojokerto Nomor: Print-1933/O.5.9/Fd.1//03/2015 tanggal 23 Juli 2014, yang mana sampai saat ini masih dalam tahap permintaan keterangan dari keseluruhan Desa berjumlah 73 telah melakukan permintaan keterangan terhadap 46 Desa. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Mojokerto: R-51/O.5/Fd.1/03/2015 tanggal 9 Maret 2015.

30. Dugaan TPK dalam proses tera dan tera ulang pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 s.d. 2012.• Kegiatan klarifikasi: Penerusan hasil

Pulbaket atas Pengaduan Masyarakat dengan surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI kepada Kajati Kepulauan Riau Nomor: R-1073/20-25/08/2013 tanggal 16 Agustus 2013 perihal penerusan copy laporan pengumpulan bahan dan keterangan, dan berdasarkan Surat KPK Nomor: R-335/20-25/03/2015 tanggal 4 Maret 2015 dimintakan perkembangan penanganannya kepada Kajati Kepulauan Riau.

• Hasil klarifikasi: bahwa perkara dimaksud atas nama tersangka T dan M telah dilimpahkan ke Pengadilan tanggal 3 Oktober 2014 dan telah diputus oleh Pengadilan Tipikor Pada PN Tanjung Pinang tanggal 23 Desember 2014 (Inkracht). Hal ini sesuai dengan Surat Kajati Kepri Nomor: B-353/N.10/Fd.1/03/2015 tanggal 11 Maret 2015.

31. Dugaan TPK pada kegiatan Pekerjaan Pengadaan Buku Pengayaan, Referensi dan Panduan Pendidik untuk SD/SDLB Kab. Nunukan TA. 2012 di Dinas Pendidikan Kab. Nunukan yang diduga merugikan keuangan negara/Daerah sebesar Rp. 1.802.739.706,-• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor:R-311/20-25/02/2015 tanggal 26 Februari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP dan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Polres Nunukan.

• Hasil klarifikasi: Telah dilakukan penyidikan dengan perkembangan sebagai berikut:- Terhadap Nizaruddin Kepala Dinas

Pendidikan Kab. Nunukan selaku Kuasa Pengguna Anggaran Tahun

2012 (KPA) telah meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2014 sebelum dilakukan pemeriksaan selaku Tersangka, sehingga tidak dapat dilanjutkan penyidikan.

- Terhadap Rudi Anggianto selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) telah dilakukan pemeriksaan selaku Tersangka dan berkas perkara telah dikirim ke Jaksa Penuntut Umum (Tahap I) serta telah dinyatakan lengkap (P.21) sesuai surat Kajari Nunukan Nomor: B-535/Q.4.17/Fd.1/07/2014 tanggal 8 Juli 2014 dan selanjutnya telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) sesuai surat Kapolres Nunukan Nomor: B-535/Q.4.17/Fd.1/07/2014 tanggal 8 Juli 2014 dan selanjutnya telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap II) sesuai Surat Kapolres Nunukan Nomor: B/11.B/IX/2014/Reskrim tanggal 29 September 2014 (sesuai SPDP Nomor: SPDP/70/VIII/2013/Reskrim tanggal 15 Agustus 2013).

- Terhadap Ramdan Yusuf selaku Pejabat Pelaksana Tehnik Kegiatan (PPTK) telah dikirim ke Jaksa Penuntut Umum (Tahap I) serta telah dinyatakan lengkap (P.21) sesuai Surat Kajari Nunukan Nomor:B-1118/Q.4.17/Fd.1/09/2014 tanggal 23 September 2014 dan selanjutnya telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap II) sesuai Surat Kapolres Nunukan Nomor: B/35.a/IX/2014/Reskrim tanggal 29 September 2014.

- Terhadap Tim Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) yaitu: Taufik Bin Hasan, Sri Widodo Bin Surepto Diharjo, Kusumo Cahyo Baskoro, Fadli Abdullah Bin Abdullah Kasirang, Ferry Lamma anak dari Marthen Lindung, telah dilakukan pemeriksaan selaku Tersangka pada 30 Agustus 2014 dan 31 Agustus 2014 dan berkas perkara telah dikirimkan ke Jaksa Penuntut Umum sesuai surat Kapolres Nunukan Nomor: B/52/XII/2014/Reskrim tanggal 9 Desember 2014, namun dikembalikan Jaksa Penuntut Umum untuk dilengkapi sesuai Surat Kajari Nomor: B-1506/Q.4.17/Fd.1/12/2014

Page 157: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

138

tanggal 15 Desember 2014 (P.18), apabila petunjuk sudah dilengkapi akan segera dikirim lagi ke Kejari Nunukan.

- Terhadap Amal Mashur selaku kontraktor penyedia barang/jasa telah ditetapkan dan diperiksa sebagai Tersangka serta dilakukan penahanan sejak tanggal 11 Februari 2015 dan akan segera dilakukan penyerahan Berkas Perkara ke JPU Kejari Kab. Nunukan.

Hal ini sesuai dengan surat Polres Nunukan Nomor: B/269/III/2015/Reskrim tanggal 6 Maret 2015.

32. Dugaan TPK penyimpangan atas pengelolaan Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2008 pada Pemkab Kepulauan Talaud yang melibatkan Bupati Talaud Dr. Elly Engelbert Lasut.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-1514/20-25/11/2014 tanggal 3 November 2014 dikirimkan surat konfirmasi SPDP dan perkembangan penyidikan perkembangan TPK ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan surat nomor : R-209/R.1/Fd.1/03/2015 tanggal 31 Maret 2015 bahwa berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kajati Sulawesi Utara Nomor: Print-28/R.1/Fd.1/2010 tanggal 25 Januari 2010 atas nama tersangka EEL (mantan Bupati Kabupaten Kep. Talaud) saat ini telah diputus dan telah berkekuatan hukum tetap (incraht van gewijsde) berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI du pidana selama 7 (tujuh) tahun penjara.

33. Dugaan TPK pengelolaan APBD Kabupaten Cilacap tahun anggaran 2004 atas nama tersangka PY dkk.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-238/20-25/02/2015 tanggal 11 Februari 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Tengah.

• Hasil klarifikasi: Kejaksaan Negeri Cilacap sedang melakukan penyidikan perkara tersebut berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-01/O.3.17/Fd.1/01/2011 tanggal 31 Januari 2011 dan diperbarui dengan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-01/O.3.17/Fd.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015, saat ini penyidik akan melakukan

koordinasi dan ekspose dengan BPK RI Semarang untuk memperkuat pembuktian unsur merugikan keuangan Negara. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Tengah Nomor: B-1200/O.3/Fd.1/03/2015 tanggal 31 Maret 2015.

34. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan Jembatan Limpas di Desa Seliwung Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-368/20-25/03/2015 tanggal 17 Maret 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajari Situbondo.

• Hasil klarifikasi: Penanganan perkara tindak pidana korupsi tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Kejaksaan Negeri Situbondo. Hal ini sesuai dengan Surat Kajari Situbondo Nomor: B-547/O.5.39/Fd.1/03/2015 tanggal 31 Maret 2015.

35. Dugaan TPK penyimpangan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam proyek pengadaan buku di Kabupaten Blora Tahun 2010-2012.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-341/20-25/03/2015 tanggal 6 Maret 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Tengah.

• Hasil klarifikasi: Perkara TPK penyimpangan DAK dalam proyek pengadaan buku di Kabupaten Blora tahun 2010 atas nama tersangka AW sampai saat ini penyidik masih menunggu hasil perhitungan kerugian Negara dari BPKP Perwakilan Jateng yang telah dimintakan bantuan dengan surat tertanggal 10 Oktober 2013. Hal ini sesuai dengan Surat Kajati Jawa Tengah Nomor: B-1307/O.3/Fd.1/04/2015 tanggal 10 April 2015.

36. Dugaan TPK penggunaan dana hasil pembayaran klaim asuransi AJB Bumiputera 1912 cabang Malang tahun 2007-2009 atas nama tersangka IBBA dkk.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-290/20-25/02/2015 tanggal 20 Februari 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Kejaksaan Negeri Kediri telah melimpahkan perkara tindak pidana korupsi tersebut atas nama terdakwa Hattamami dan Ida Bagus Badjra Adnjana ke Pengadilan Tindak

Page 158: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

139

Pidana Korupsi pada PN Surabaya pada 24 Juni 2014, dan telah memperoleh putusan Pengadilan Tipikor Nomor: 110 dan 111/Pidsus/TPK/2014/ PN. Sby tanggal 3 Maret 2015 yang menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsii. Atas putusan Hakim kedua terdakwa menyatakan Banding, Sedangkan terkait dengan H. A. MASCHUT (mantan Walikota Kediri) setelah dilakukan penyidikan tidak terdapat cukup bukti sehingga pada 8 September 2013 Kajati Jawa Timur mengeluarkan SP3 Nomor: Print-956/0.5/Fd.1/09/2013. Hal ini sesuai dengan Surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-1961/O.5.5/Fd.1/04/2015 tanggal 10 April 2015.

37. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap I pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten TA.2013 senilai Rp.23.419.786.000,- (dua puluh tiga milyar empat ratus sembilan belas juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu rupiah) atas nama tersangka S selaku Kepala Dinas BMTR Provinsi Banten merangkap sebagai PPK dan MK selaku Pelaksana Pekerjaan.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan

surat KPK-RI Nomor: R-566/20-25/05/2015 tanggal 8 Mei 2015 tentang Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi ke Kepolisian Daerah Banten.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan surat nomor : B/229/V/2015/Ditreskrimsus tanggal 20 Mei 2015 bahwa berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Polda Banten Nomor: SP.Sidik/40/IX/2014/Ditreskrimsus tanggal 5 September 2014 tentang tugas penyidikan terhadap dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap I di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten TA.2013 saat ini masih dalam proses penyidikan dan berkas perkaranya belum dapat dilimpahkan ke JPU Kejati Banten (Tahap I) , karena hasil audit perhitungan kerugian negara dari BPK RI perwakilan Provinsi Banten hingga saat ini belum diperoleh.

38. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Pemda Kab. Buton Utara Tahun 2012 s.d. 2014.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-404/20-25/03/2015

tanggal 23 Maret 2015 dilakukan permintaan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.

• Hasil klarifikasi: Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara melakukan penyidikan perkara tersebut berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sp.Sidik/31/II/2015/SULTRA/ SPKT Polda Sultra tanggal 3 Februari 2015 , saat ini penyidik masih menunggu hasil Audit PKKN dari BPKP Sultra untuk memperkuat pembuktian unsur merugikan keuangan Negara. Hal ini sesuai dengan surat Kapolda Sultra Nomor: B/1293/IV/2015 tanggal 27 April 2015.

39. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga di Kabupaten Sengkang pada Kementrian ESDM TA.2011 senilai Rp. 45.877.271,000,- yang bersumber dari APBN berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dan Kepala Kejaksaan Tinggi SuIawesi Selatan Nomor : PRINT – 439/R.4/Fd.1/07/2014 tanggal 25 Jan 2014, dan PRINT – 572/R.4/Fd. 1/09/2014 tanggal 16 September 2014.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-644/20-25/05/2015 tanggal 27 Mei 2015 tentang Permintaan Peemriksaan Lapangan dan Perhitungan Kerugian Negara.

• Hasil klarifikasi: Dalam surat nomor : 27/S/XVII/06/2015 tanggal 8 Juni 2015 BPK RI menjelaskan bahwa sampai dengan surat di buat masih dalam tahap analisis kasus dalam rangka persiapan pemeriksaan lapangan sebagaimana permintaan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Maka pihak BPK RI akan mengundang Tim Penyidik dari Kejati Sulsel untuk mendiskusikan perkembangan posisi kasus terakhir, sehingga bisa dilakukan langkah lebih kanjut dalam perhitungan kerugian Negara.

40. Dugaan TPK dalam pelaksanaan kegiatan Semarang Pesona Asia (SPA) Tahun Anggaran 2007.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-605/20-25/05/2015 tanggal 21 Mei 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajari Semarang.

• Hasil klarifikasi: Perkara tersebut dilakukan penyidikan oleh Kajari Semarang berdasarkan Surat Perintah

Page 159: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

140

Penyidikan Nomor: Print-01/0.3.10/Fd.1/01/2015 tanggal 05 Januari 2015, dan terhadap tersangka a.n. HK telah dilimpahkan ke Pengadilan tipikor pada PN Semarang tanggal 22 Mei 2015. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Semarang kepada Kajati Jawa Tengah yang ditembuskan kepada KPK Nomor:B-1244/0.3.10/Fd.1/05/2015 tanggal 26 Mei 2015.

41. Dugaan TPK penyimpangan DAK dalam proyek pengadaan buku di Kabupaten Blora Tahun 2010.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-573/20-25/05/2015 tanggal 12 Mei 2015 dilakukan klarifikasi dan permintaan perkembangan hasil Audit Investigasi ke BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

• Hasil klarifikasi: Permintaan Audit PKKN telah diterima BPKP pada 10 Oktober 2013 dan telah dilakukan ekspose pada 29 Oktober 2013 yang salah satu simpulannya agar penyidik melengkapi bukti yang belum lengkap, namun sampai tanggal 19 Mei 2015 BPKP Perwakilan Jawa Tengah belum menerima bukti yang dimintakan. Hal ini sesuai dengan surat Kepala Perwakilan BPKP Jawa Tengah Nomor: S-375/D6/01/2015 3 tanggal 3 Juni 2015.

42. Dugaan TPK dalam dana sharing pembangunan GOR Gajah Mada di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-52920-25/05/2015 tanggal 18 Mei 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolres Mojokerto.

• Hasil klarifikasi: Penyidikan dugaan TPK dalam kegiatan pendamping pembangunan GOR Gajahmada pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, Pariwisata Kab. Mojokerto yang menggunakan APBD TA 2012 atas nama tersangka AA bin R dan ICB bin S telah P21 dan Penyidik telah melimpahkan tersangka dan barang bukti kepada Kejaksaan Negeri Mojokerto pada 22 Oktober 2014. Hal ini sesuai dengan surat Kapolres Mojokerto Kota Nomor: R/109/VI/2015/Reskrim tanggal 17 Juni 2015.

43. Dugaan TPK reklamasi pantai pasar warneo Tahun Anggaran 2004 oleh Polres Bau-Bau.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-697/20-25/06/2015 tanggal 18 Juni 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.

• Hasil klarifikasi: Penyidikan masih tetap berjalan dengan tahapan memenuhi P19 JPU yang ke 9. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Sultra Nomor: B/459/VII/2015/ Dit Reskrimsus tanggal 27 Juli 2015.

44. Penyidikan perkara TPK dan pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi di Desa Asinua Jaya Kec. Abuki Kab. Konawe oleh Polres Konawe. • Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-697/20-25/06/2015 tanggal 18 Juni 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapoda Sulawesi Tenggara.

• Hasil klarifikasi: Penyidikan masih tetap berjalan dengan tahapan penelitian berkas perkara kembali oleh JPU Kejari Konawe. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Sultra Nomor: B/459/VII/2015/ Dit Reskrimsus tanggal 27 Juli 2015.

45. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan pekerjaan jalan hot mix di Kota Bau-Bau Tahun 2005, Tersangka. Ir. SUNARYO (KPA), HASIRI (Ketua Lelang), dan MUCHIBUDDIN (Kontraktor)• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.

• Hasil klarifikasi: Perkara di splitzing menjadi 4 berkas perkara dan sudah dilimpahkan ke Kajati Sultra serta mendapat petunjuk (P19) 5 kali. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015.

46. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab. Wakatobi TA 2007, Tersangka. ABU NURU• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.

• Hasil klarifikasi: Berkas perkara telah P21 dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus

Page 160: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

141

Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015.

47. Dugaan TPK penggunaan bantuan dana hibah yang diterima Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (KADIN JATIM) dari Biro Administrasi Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-774/20-25/07/2015 tanggal 22 Juli 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Perkara atas nama tersangka DKP dan NS telah dilimpahkan ke tahap penuntutan pada 2 Juli 2015 dan telah dilimpahkan ke Pengadilan tanggal 5 Agustus 2015 dengan agenda sidang saat ini adalah pemeriksaan saksi-saksi. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-4247/0.5/Fd.1/08/2015 tanggal 26 Agustus 2015.

48. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan pekerjaan jalan hot mix di Kota Bau-Bau Tahun 2005, Tersangka. Ir. SUNARYO (KPA), HASIRI (Ketua Lelang), dan MUCHIBUDDIN (Kontraktor)• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.

• Hasil klarifikasi: Perkara di-splitsing menjadi 4 berkas perkara dan sudah dilimpahkan ke Kajati Sultra serta mendapat petunjuk (P19) 5 kali. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015.

49. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab. Wakatobi TA 2007, Tersangka. ABU NURU• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.

• Hasil klarifikasi: Berkas perkara telah P21 dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015.

50. Dugaan TPK penggunaan bantuan dana hibah yang diterima Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (KADIN JATIM) dari Biro Administrasi Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-774/20-25/07/2015 tanggal 22 Juli 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.

• Hasil klarifikasi: Perkara atas nama tersangka DKP dan NS, telah dilimpahkan ke tahap penuntutan pada 2 Juli 2015 dan telah dilimpahkan ke Pengadilan tanggal 5 Agustus 2015 dengan agenda sidang saat ini adalah pemeriksaan saksi-saksi. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-4247/0.5/Fd.1/08/2015 tanggal 26 Agustus 2015.

51. Kasus dugaan TPK penyalahgunaan dana pembangunan Masjid Raya Sanana pada Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula TA 2006 s.d. 2010 dengan tersangka AHM (mantan Bupati Sula).• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan

surat KPK-RI Nomor: R-900/20-25/09/2015 tanggal 3 September 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepolisian Daerah Maluku Utara.

• Hasil klarifikasi: Berkas Perkara telah diambil alih penanganannya oleh Dittipidkor Bareskrim Polri. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Maluku Utara Nomor: R-164/IX/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 September 2015.

52. Kasus dugaan TPK penyalahgunaan dana pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Bobong TA 2009.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan

surat KPK-RI Nomor: R-900/20-25/09/2015 tanggal 3 September 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepolisian Daerah Maluku Utara.

• Hasil klarifikasi: Perkara masih dalam tahap penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Maluku Utara Nomor: R-164/IX/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 September 2015.

53. Kasus dugaan TPK pengelolaan anggaran deposito keuangan daerah yang diduga melibatkan Bupati Seram Bagian Timur ABDULLAH VANNATH.

Page 161: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

142

• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: R-980/20-25/10/2015 tanggal 6 Oktoberr 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepolisian Daerah Maluku.

• Hasil klarifikasi: Perkara masih dalam tahap penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor: B-277/IX/2015/Dit Reskrimsus tanggal 23 Oktober 2015.

54. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka D dan IS yang dilaksanakan penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-1555/20-25/11/2015 tanggal 12 November 2014 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK.

• Hasil klarifikasi: Berdasarkan perkembangan penyidikan yang dikirimkan oleh Kejaksaan Negeri Belopa menyatakan bahwa terdapat kendala penyidikan. Atas kondisi tersebut, KPK akan melaksanakan gelar perkara dengan Kejaksaan Negeri Belopa untuk mengatasi kendala.

55. Dugaan TPK pengelolaan APBD Pemda Kabupaten Mamberamo Raya Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat

KPK-RI Nomor: R-672/20-25/06/2015 tanggal 8 Juni 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepolisian Daerah Papua

• Hasil klarifikasi: Penanganan perkara masih dalam proses penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Papua Nomor: B/2786/XI/2015/Dit Reskrimsus tanggal 13 November 2015.

56. Dugaan TPK proyek SIPPADAT di Pemerintah Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2002-2003.• Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan

surat KPK-RI Nomor: R-972/20-25/09/2015 tanggal 30 September 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah

• Hasil klarifikasi: Penanganan perkara masih dalam proses penyidikan dan

pemenuhan petunjuk dari JPU. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Jawa Tengah Nomor: B/12023/XI/2015/Reskrimsus tanggal 30 November 2015.

PELIMPAHAN1. Pelimpahan penyidikan perkara tindak

pidana korupsi dugaan tindak pidana korupsi secara bersama-sama menerima hadiah atau janji yang dilakukan oleh Tersangka BG pada saat menduduki jabatan selaku Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di Kepolisan Negara Republik Indonesia kepada Pidsus Kejagung RI.• Status sebelum disupervisi: Perkara

disidik oleh KPK.• Posisi setelah diupervisi: Perkara

dilimpahkan kepada Pidsus Kejagung RI.2. Kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa

penerimaan suap dan/ atau gratifikasi dan/ atau pemerasan oleh terduga Bambang Guritno, dkk (Anggota DPRD Kab. Grobogan Periode 2009-2014.Kegiatan pelimpahan: Penanganan kasus dilakukan pelimpahan kepada Kejaksaan Negeri Purwodadi melalui serangkaian kegiatan Koordinasi berdasarkan Surat Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Nomor: R-73/20-25/01/2015 tanggal 13 Januari 2015 perihal Pelimpahan Penanganan Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi, Surat Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Republik Indonesia Nomor: R-169/20-25/01/2015 tanggal 27 Januari 2015 perihal pelimpahan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi, Surat Kepala Kejaksaan Negeri Purwodadi kepada Pimpinan KPK RI Nomor: R-11/0.3.41/Fs/05/2014 tanggal 9 Maret 2015 perihal pelimpahan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi, dan Surat Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Nomor: R-365/20-25/03/2015 tanggal 16 Maret 2015 perihal koordinasi penanganan kasus tindak pidana korupsi, serta Berita Acara Pelimpahan tanggal 27 Maret 2015 di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

3. Pelimpahan perkara tindak pidana korupsi pembangunan pelabuhan atau dermaga

Page 162: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

143

Kubangsari Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon Tahun Anggaran 2010 yang dilakukan oleh h. Tb Aat Syafaat yang telah di vonis oleh Pengadilan Negeri Cilegon, dimana berdasarkan fakta persidangan, telah dapat dibuktikan bahwa terdakwa melakukan perbuatan bersama sama dengan Johny Husban.• Status sebelum disupervisi: Perkara

disidik oleh KPK.• Status setelah disupervisi: Perkara

dilimpahkan kepada Kejaksaan Tinggi Banten

HASIL SUPERVISI 1. Dugaan TPK pembangunan Puskesmas

dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka D. • Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan. • Posisi setelah disupervisi: Tahap II

berdasarkan Surat Pidsus Kejagung RI kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Nomor: B-160/F.3/Ft.1/01/2015 tanggal 22 Januari 2015.

2. Dugaan TPK dan Tindak Pencucian Uang atas nama Terdakwa Ritha Sahara selaku Bendahara Pengeluaran Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2007 s.d 2011.• Status sebelum disupervisi: Penuntutan.• Status setelah disupervisi: Berdasarkan

Putusan Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Palu Nomor : 39/PID.SUS/TIPIKOR/2014/PN.PL tanggal 9 Januari 2015 dengan amar putusan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dan denda Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) subsidiair 4 (empat) bulan kurungan serta membayar Uang pengganti sebesar Rp. 3.601.914.973,10 (tiga milyar enam ratus satu juta sembilan ratus empat belas ribu sembilan ratus tujuh puluh tiga rupiah sepuluh sen).

3. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka YS (KPA) dan K (PPK) oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Posisi sebelum disupervisi: Penyidik

terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli

teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Posisi setelah disupervisi: berdasarkan Surat kapolres Ponorogo Nomor: B/224/I/2015/Satreskrim tanggal 4 Januari 2015, berkas perkara telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada 29 Januari 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka atas nama YS (KPA) dan K (PPK) berikut barang bukti (tahap II) ke JPU Kejaksaan Negeri Ponorogo untuk dilakukan penuntutan.

4. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I Wayan Candra (Bupati Klungkung).• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara Tahap

II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan PN Denpasar Nomor:7/Pen.Pid.Sus/TPK/2015./PN.Dps. tanggal 3 Februari 2015).

5. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas nama tersangka MSA oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara Tahap

II (P-21).6. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk

keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I Gusti Ngurah Gede.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara Tahap

II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan PN Denpasar Nomor:10/Pen.Pid.Sus/2015/P.Tipikor.Dps tanggal 31 Maret 2015.

7. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Page 163: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

144

TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa Aa Ngurah Agung.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara Tahap

II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan PN Denpasar Nomor:11/Pid.Sus-Tipikor/2015./PN Dps. tanggal 31 Maret 2015).

8. Dugaan TPK Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Aceh Tenggara TA 2004-2006 atas nama tersangka MY (selaku Pemegang Kas Bupati Kab Aceh Tenggara).• Status sebelum disupervisi: Tahap

Persidangan.• Status setelah disupervisi: Putusan PN

Tipikor pada PN Banda Aceh Nomor:50/Pid.Sus/TPK/2014/PN Bna tanggal 17 Maret 2015 dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada terdakwa Mhd. Yusuf selama 1 (satu) tahun 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp 200.000.000,-.

9. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Aceh Tenggara TA 2004-2006 atas nama terdakwa Marthin Desky (Selaku Sekda Kab Aceh Tenggara).• Status sebelum disupervisi: Tahap

Persidangan.• Status setelah disupervisi: Putusan PN

Tipikor pada PN Banda Aceh Nomor:51/Pid.Sus/TPK/2014/PN Bna tanggal 17 Maret 2015 dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada terdakwa Marthin Desky selama 2 (dua) tahun dan denda sejumlah Rp.200.000.000,-.

10. Dugaan TPK Dana Jamkesmas dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2010 senilai Rp.3.724.025.000,-, Dana Jamkesmas dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2011 senilai Rp.4.512.820.000,- dan Jamkesmas 2012 Rp.3.091.992.000 serta dana Jamkesmas dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2013 Rp.6.334.620.000,- atas nama tersangka MSA oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidik.• Status setelah disupervisi: Perkara Tahap

II (P-21).11. Dugaan TPK Pelaksanaan Pengadaan Alat

alat operasi TA.2013 di RSUD Kab. Bangka Selatan atas nama tersangka dr. F yang

dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Toboali Bangka Belitung.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidik.• Status setelah disupervisi: Perkara

Tahap II (P-21) dan saat ini dalam proses penuntutan.

12. Dugaan TPK Pelaksanaan Pengadaan Alat alat operasi TA.2013 di RSUD Kab. Bangka Selatan atas nama tersangka YAW yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Toboali Bangka Belitung.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidik.• Status setelah disupervisi: Perkara

Tahap II (P-21) dan saat ini dalam proses penuntutan.

13. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I Ketut Janapria.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara Tahap

II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan PN Denpasar Nomor:12/Pid.Sus.Tipikor/2015./PN Dps tanggal 2 April 2015).

14. Dugaan TPK pengembangan distribusi air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama tersangka IBMO.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Hasil Supervisi: P21 sesuai surat

dari Kejaksaan Tinggi Bali Nomor: B-473/P.1.5/Ft.1/04/2015 tanggal 15 April 2015.

15. Dugaan TPK pengembangan distribusi air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama tersangka IWA.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Persidangan.• Hasil Supervisi: Putusan PN Tipikor pada

PN Denpasar Nomor 22/Pid-Sus-Tpk/PN. DPS tanggal 5 Maret 2015, dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada

Page 164: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

145

terdakwa I Wayan Arnawa selama 2 (dua) tahun.

16. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten Bantul DI-Yogyakarta, atas nama tersangka M.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara

Tahap II dan telah dilimpahkan ke PN Yogyakarta (Penetapan PN Yogyakarta Nomor:04/Pid.Sus.TPK/2015./PN Yk tanggal 17 April 2015).

17. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten Bantul DI-Yogyakarta, atas nama tersangka D.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara

Tahap II dan telah dilimpahkan ke PN Yogyakarta (Penetapan PN Yogyakarta Nomor:05/Pid.Sus.TPK/2015./PN Yk tanggal 17 April 2015).

18. Dugaan TPK kegiatan penerimaan CPNS di Lingkungan Pemkab. Batang Hari TA.2009 atas nama tersangka A bin HMN oleh Kepolisian Daerah Jambi.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Penyidikan

dihentikan karena tidak memiliki cukup bukti.

19. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp.300 Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan pembangkit listrik di Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis atas nama tersangka YA dan AS oleh Penyidik Kejaksaan Negeri Bengkalis.• Status sebelum disupervisi: Kasus masih

ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan Negara untuk memperkuat pembuktian oleh Penyidik Kejari Bengkalis.

• Status setelah disupervisi: berkas perkara atas nama tersangka YA telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada 25 Februari 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Bengkalis Nomor: B-1472/N.4.14/Ft.1/04//2015 tanggal 30 April 2015).

20. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan pembangkit listrik di Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis atas nama tersangka AS oleh Penyidik Kejaksaan Negeri Bengkalis.• Posisi sebelum disupervisi: Kasus masih

ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan Negara untuk memperkuat pembuktian oleh Penyidik Kejari Bengkalis.

• Status setelah disupervisi: berkas perkara atas nama tersangka AS telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada 25 Februari 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Bengkalis Nomor: B-1472/N.4.14/Ft.1/04//2015 tanggal 30 April 2015).

21. TPK pengembangan distribusi air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama tersangka WIS.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: P21 sesuai

surat dari Kejaksaan Tinggi Bali Nomor:B-1276/P.1.5/Ft.1/05/2015 tanggal 22 Mei 2015.

22. Dugaan TPK Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintahan Desa (TPAPD) atas nama tersangka Marlina Moha Siahaan oleh Polda Sulawesi Utara.

Page 165: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

146

• Status sebelum disupervisi: Perkara masih tahap penyidikan dan tidak dapat dilakukan penyerahan Tersangka dan Barang Bukti karena Tersangka tidak dapat ditahan dengan alasan sakit.

• Status setelah disupervisi: Tersangka a.n. MMS dapat ditahan di Jakarta dan telah dilakukan Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti ke Jaksa Penuntut Umum

23. Dugaan TPK dan pencucian uang atas nama tersangka BP oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah • Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II.

24. Dugaan TPK dalam pembangunan dermaga Kubangsari Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon Tahun Anggaran 2010 atas nama Terdakwa H. TB. A’AT SYAFA’AT, S.Sos., M.Si. oleh Kejaksaan Tinggi Banten.• Status sebelum disupervisi: Telah

dilakukan Pelimpahan, Kejaksaan Tinggi Banten masih dalam tahap penyelidikan.

• Status setelah disupervisi: Perkara telah dalam tahap Penyidikan

25. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana pada program upaya kesehatan perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008 atas nama tersangka Utun Supria oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.• Status sebelum disupervisi: Kasus masih

ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, memfasilitasi pemeriksaan Saksi-saksi, dan fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP.

• Status setelah disupervisi: berkas perkara atas nama tersangka US telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada 27 Mei 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Dirreskrimsus Polda NTB Nomor: B/2589/VI/2015/ Dit Reskrimsus tanggal 9 Juni 2015).

26. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana pada program upaya kesehatan perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong

Tahun 2008, atas nama tersangka ATY, dkk, oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.• Status sebelum disupervisi: Kasus masih

ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, memfasilitasi pemeriksaan Saksi, dan fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP.

• Status setelah disupervisi: berkas perkara atas nama tersangka Agus Trias Yatmoko, dkk telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada 27 Mei 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Dirreskrimsus Polda NTB Nomor: B/2589/VI/2015/ Dit Reskrimsus tanggal 9 Juni 2015).

27. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan untuk pembangunan USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas nama DC oleh penyidik Polres Tanjung Pinang.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih ditingkat Penyidikan terkendala pemenuhan petunjuk Jaksa Penuntut Umum (P-19) atas penyerahan berkas tahap 1 dari Penyidik, Kegiatan Supervisi dilakukan dalam bentuk Supervisi terpadu.

• Status setelah disupervisi: Putusan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru, vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara 4 tahun dan pidana denda dua ratus juta rupiah dan menghukum terdakwa membayar uang pengganti sebesar Rp.1.218.741.450,- (Surat Kajari Tanjung Pinang Nomor: R-67/N.10.10/Ft.1/06/2015 tanggal 22 Juni 2015).

28. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan untuk pembangunan USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas nama Gustian Bayu, oleh Penyidik Polres Tanjung Pinang.• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama Gustian Bayu sebagai pihak yang turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi.

Page 166: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

147

• Status setelah disupervisi: Putusan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara 4 tahun dan pidana denda sebesar seratus juta rupiah, (Surat Kajari Tanjung Pinang Nomor: R-67/N.10.10/Ft.1/06/2015 tanggal 22 Juni 2015).

29. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I WAYAN CANDRA (Bupati Klungkung).• Status sebelum disupervisi: Tahap

Persidangan.• Status setelah disupervisi: Putusan PN

Tipikor pada PN Denpasar (Salinan Putusan dalam proses permintaan) tanggal 25 Juni 2015 dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada terdakwa I Wayan Candra selama 12 (dua belas) tahun.

30. Dugaan TPK penyimpangan honor tim Pembina manajemen BLUD RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu TA 2010 s.d. 2012.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 pada 12 Agustus 2015 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan Berita Acara Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Bengkulu ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu.

31. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun Anggaran 2012 yang berasal dari APBN TA-2012 atas nama tersangka AL.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan Berita Acara Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

32. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun Anggaran 2012 yang berasal dari APBN TA-2012 atas nama tersangka KA.

• Status sebelum disupervisi: Perkara dalam tahap Penyidikan.

• Status setelah disupervisi: Perkara telah memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan Berita Acara Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

33. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab. Wakatobi TA 2007, Tersangka. AN.• Status sebelum disupervisi: Penyidikan

perkara oleh Penyidik Polres Wakatobi terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa (P-19).

• Status setelah disupervisi: Berkas perkara telah P21 dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015.

34. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil Supervisi: Sesuai Surat Kejaksaan Tinggi DI Yogyakarta Nomor: B-2285/0.4/Fd.1/08/2015 atas nama tersangka EBN tidak terdapat cukup bukti.

35. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil Supervisi: Sesui Surat Kejaksaan Tinggi DI Yogyakarta Nomor: B- 2286/0.4/Fd.1/08/2015 atas nama tersangka IS tidak terdapat cukup bukti.

36. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan pembangkit listrik di Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis atas nama Terdakwa YUSRIZAL ANDAYANI oleh JPU Kejaksaan Negeri Bengkalis.

Page 167: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

148

• Status sebelum disupervisi: Kasus masih ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan Negara untuk memperkuat pembuktian dalam Penyidikan dan Penuntutan oleh Penyidik/ JPU Kejari Bengkalis.

• Status setelah disupervisi: Terdakwa YUSRIZAL ANDAYANI dipidana oleh oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru dengan hukuman pidana penjara selama 9 tahun denda Rp.500 juta atau subsider 6 bulan, dan membayar uang pengganti kerugian Negara sebesar Rp.11,5 miliar atau Subsider 3 tahun penjara. (Putusan nomor: 31/Pid.Sus/Tipikor/2015/PN.Pbr tanggal 3 September 2015)

37. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan pembangkit listrik di Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis atas nama Terdakwa ARY SURYANTO, SP oleh JPU Kejaksaan Negeri Bengkalis. • Status sebelum disupervisi: Kasus masih

ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan Negara untuk memperkuat pembuktian dalam Penyidikan dan Penuntutan oleh Penyidik/ JPU Kejari Bengkalis.

• Status setelah disupervisi: Terdakwa ARY SURYANTO, SP dipidana oleh oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru dengan hukuman pidana penjara selama 6 tahun denda Rp.200 juta atau subsider 3 bulan. (Putusan nomor: 32/Pid.Sus/Tipikor/2015/PN.Pbr tanggal 3 September 2015)

38. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan untuk pembangunan USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas nama Y bin MYB oleh Penyidik polres Tanjung Pinang• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama Y bin MYB sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama

dengan Tersangka atas nama DC yang perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala pemenuhan petunjuk Jaksa Penuntut Umum (P-19) atas penyerahan berkas tahap- 1 dari Penyidik, Kegiatan Supervisi dilakukan dalam bentuk Supervisi terpadu.

• Status setelah disupervisi: Putusan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara 1 tahun dan pidana denda sebesar lima puluh juta rupiah, (Putusan Nomor:3/Pid.Sus-TPK/2015/PN Tpg tanggal 18 Juni 2015)

39. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan untuk pembangunan USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas nama S bin AW oleh Penyidik polres Tanjung Pinang• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama S bin AW sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama DC yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala pemenuhan petunjuk Jaksa Penuntut Umum (P-19) atas penyerahan berkas tahap- 1 dari Penyidik, Kegiatan Supervisi dilakukan dalam bentuk Supervisi terpadu.

• Status setelah disupervisi: Putusan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara 1 tahun dan pidana denda sebesar lima puluh juta rupiah, (Putusan Nomor:2/Pid.Sus-TPK/2015/PN Tpg tanggal 18 Juni 2015)

40. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka BW oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama BW sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama dr.YS yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli

Page 168: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

149

teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Status setelah disupervisi: Penyidik telah menetapkan tersangka atas nama BW berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/51/IV/2015/Satreskrim tanggal 2 April 2015.

41. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka PLT oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama PLT sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama dr.YS yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Status setelah disupervisi: Penyidik telah menetapkan tersangka atas nama PLT berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/52/IV/2015/Satreskrim tanggal 2 April 2015.

42. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka PN oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama PN sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama dr.YS yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Status setelah disupervisi: Penyidik telah menetapkan tersangka atas nama PN berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/53/IV/2015/Satreskrim tanggal 2 April 2015.

43. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka DEP oleh Penyidik Polres

Ponorogo Jawa Timur.• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama IDEP sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama YS yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Status setelah disupervisi: Penyidik telah menetapkan tersangka atas nama DEP berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/54/ IV/2015/Satreskrim tanggal 2 April 2015.

44. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka BD oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama BD sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama dr.YS yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Status setelah disupervisi: Penyidik telah menetapkan tersangka atas nama BD berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/55/IV/2015/ Satreskrim tanggal 2 April 2015.

45. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting Gedung Asrama Badan Diklat Provinsi Sumbar Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka BMS bin MES oleh Penyidik Polresta Padang.• Status sebelum disupervisi: Penyidikan

perkara terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa (P-19), kegiatan supervisi dilakukan dalam bentuk supervisi terpadu pada 3 Agustus 2015 bertempat di kantor Polresta Padang, dan telah disepakati simpulan dan rekomendasi bersama atas perkara a quo

• Status setelah disupervisi: Terhadap berkas perkara An. Tersangka BMS bin

Page 169: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

150

MES hasil penyidikannya sudah lengkap (P-21) oleh JPU Kejari Padang sesuai Surat Kepala Kejaksaan Negeri Padang kepada Kapolresta Padang Nomor:B-2181.a/N.310/Ft.1/09/2015 tanggal 3 September 2015.

46. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting Gedung Asrama Badan Diklat Provinsi Sumbar Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka R oleh Penyidik Polresta Padang.• Status sebelum disupervisi: Penyidikan

perkara terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa (P-19), kegiatan supervisi dilakukan dalam bentuk supervisi terpadu pada 3 Agustus 2015 bertempat di kantor Polresta Padang, dan telah disepakati simpulan dan rekomendasi bersama atas perkara a quo

• Status setelah disupervisi: Terhadap berkas perkara An. Tersangka R hasil penyidikannya sudah lengkap (P-21) oleh JPU Kejari Padang sesuai Surat Kepala Kejaksaan Negeri Padang kepada Kapolresta Padang Nomor:B-2180.a/N.310/Ft.1/ 09/2015 tanggal 3 September 2015.

47. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting Gedung Asrama Badan Diklat Provinsi Sumbar Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka E oleh Penyidik Polresta Padang.• Status sebelum disupervisi: Penyidikan

perkara terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa (P-19), kegiatan supervisi dilakukan dalam bentuk supervisi terpadu pada 3 Agustus 2015 bertempat di kantor Polresta Padang, dan telah disepakati simpulan dan rekomendasi bersama atas perkara a quo

• Status setelah disupervisi: Terhadap berkas perkara An. Tersangka E hasil penyidikannya sudah lengkap (P-21) oleh JPU Kejari Padang sesuai Surat Kepala Kejaksaan Negeri Padang kepada Kapolresta Padang Nomor:B-2172.a/N.310/Ft.1/ 09/2015 tanggal 3 September 2015.

48. Dugaan TPK Dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat dan Pembelian/ Rehabilitasi Meubelair yang bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bagi 25 (dua puluh lima) Sekolah Dasar di Kabupaten Suppiori atas nama tersangka YS oleh Kejati Papua• Status sebelum disupervisi: Penyidikan

perkara terkendala untuk pelimpahan

tersangka dan barang bukti (Tahap II) kepada Jaksa Penuntut Umum.

• Status setelah disupervisi: Berkas Perkara, tersangka YS dan barang bukti dalam perkara dimaksud diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum tanggal 29 September 2015 untuk proses penuntutan sesuai Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Papua kepada Kajari Biak Nomor:B-280/T.1,Ft.1/09/2015 tanggal 22 September 2015

49. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Etnomusikologi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka ES.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

50. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Etnomusikologi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka S.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

51. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Etnomusikologi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka NH.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

52. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan farmasi dan pengadaan peralatan farmasi (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka NH.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

Page 170: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

151

53. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan farmasi dan pengadaan peralatan farmasi (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka S.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

54. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan farmasi dan pengadaan peralatan farmasi (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka SH.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

55. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan farmasi dan pengadaan peralatan farmasi (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka SOP.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

56. Dugaan TPK dan gratifikasi yang dilakukan oleh Sudaryanto Sudargo (Mantan Direktur Bidang Kredit Menengah BRI Jakarta Pusat) atas nama tersangka SS• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

57. Dugaan TPK dalam pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 dan 2012 atas nama tersangka NU.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan

Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

58. Dugaan TPK dalam pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 dan 2012 atas nama tersangka S alias A.• Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

59. Dugaan TPK dalam pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 dan 2012 atas nama tersangka MJ. • Status sebelum disupervisi: Perkara

dalam tahap Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Perkara telah

memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.

60. Dugaan TPK pengadaan Kapal Cepat Halsel Ekspres 01 Kabupaten Halmahera Selatan.• Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan • Status setelah disupervisi: Berdasarkan

surat KPK-RI Nomor: R-899/20-25/09/2015 tanggal 2 September 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. Terhadap perkara a quo atas nama tersangka MK dan A telah dihentikan Penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan Kajati Maluku Utara Nomor: Print-138/S.2/Fd.1/05/2015 tanggal 21 Mei 2015 dan Surat Perintah Penghentian Penyidikan Kajati Maluku Utara Nomor: Print-139/S.2/Fd.1/05/2015 tanggal 21 Mei 2015. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Maluku Utara Nomor: B-1177/S.2./Fd.1/09/2015 tanggal 21 September 2015.

61. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana bantuan sosial berupa cetak sawah seluas 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Terdakwa Hasan Basri Bin

Page 171: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

152

Muhammad Isa. • Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan• Status setelah disupervisi: P-21 dan

Tahap II pelimpahan berkas perkara ke persidangan PT Tipikor Aceh sesuai dengan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor: B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/10/2015.

62. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana bantuan sosial berupa cetak sawah seluas 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama terdakwa Hasbi S. Bin M. Daud. • Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan• Status setelah disupervisi: P-21 dan

Tahap II pelimpahan berkas perkara ke persidangan PT Tipikor Aceh sesuai dengan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor: B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/10/2015.

63. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana bantuan sosial berupa cetak sawah seluas 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama terdakwa Bahgia Bin Budiman. • Status sebelum disupervisi: Tahap

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: P-21 dan

Tahap II pelimpahan berkas perkara ke persidangan PT Tipikor Aceh sesuai dengan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor: B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/10/2015.

64. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle Kubangsari pada Pemkot Cilegon TA 2010 a.n. tersangka JH dan S yang ditangani oleh Kejati Banten.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas

perkara penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Surat Pemberitahuan Hasil Penyelidikan dinyatakan lengkap (P-21) Nomor: 2316/0.6.5/Ft.1/11/2015 tanggal 25 November 2015 dan telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap II) tanggal 26 November 2015 di Kejaksaan Negeri Cilegon.

65. Dugaan TPK dan Tindak Pidana Pencucian Uang dalam Pembebasan Tanah Lokasi Pembangunan Base Camp PLTA Asahan III oleh Polda Sumatera Utara dengan nama Tersangka PKS (Bupati Toba Samosir). • Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 17 Februari 2015.

66. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan dengan nama Tersangka ML selaku Ketua Panitia Pengadaan.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas

perkara penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Surat Perintah Penyerahan Berkas Perkara Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Nomor: Print-713/N.2.5/Fd.1/06/2015 tanggal 25 Juni 2015.

67. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan dengan nama Tersangka HB selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas

perkara penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Surat Perintah Penyerahan Berkas Perkara Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Nomor: Print-712/N.2.5/Fd.1/06/2015 tanggal 25 Juni 2015.

68. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Tersangka AAL.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi

Page 172: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

153

Sumatera Utara tanggal 12 Maret 2014.69. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah

untuk kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Tersangka FS.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 12 Maret 2014.

70. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Tersangka YAK.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 16 Juli 2016.

71. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Tersangka AH.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 21 Oktober 2014.

72. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Tersangka FAD.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah

Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 12 Maret 2014.

73. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka YS oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Status sebelum disupervisi: Penyidik

terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara dan memberikan ketarangan Ahli ditingkat penyidikan dan penuntutan.

• Status setelah disupervisi: Terdakwa atas nama dr. YS, M.Kes telah diputus bersalah oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya dengan putusan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan serta denda sebesar Rp.50.000.000,- subsidair 2 bulan kurungan.

74. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana bantuan sosial berupa cetak sawah seluas 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Terdakwa Hasan Basri Bin Muhammad Isa. • Status sebelum disupervisi: Proses

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Proses

Persidangan.75. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana

bantuan sosial berupa cetak sawah seluas 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Terdakwa Hasbi S Bin M. Daud.• Status sebelum disupervisi: Proses

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Proses

Persidangan.76. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana

bantuan sosial berupa cetak sawah seluas 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Terdakwa Bahgia Bin Budima.• Status sebelum disupervisi: Proses

Penyidikan.• Status setelah disupervisi: Proses

Persidangan.77. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang

terkait pembahasan APBD Seruyan Tahun

Page 173: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

154

2014 oleh DPRD Kabupaten Seruyan atas nama tersangka S bin A.• Status sebelum disupervisi: dilaksanakan

penyidikan terhadap tersangka S bin A yang merupakan pengembangan dari berkas perkara terdakwa H. Baharudin Bin H. Ibrahim dan terdakwa Hj. Suherlina Als. H. Lina Binti H. Idrus (selaku Anggota DPRD Kabupaten Seruyan).

• Status setelah disupervisi: Penyidikan dinyatakan P21 oleh Kejati Kalimantan Tengah berdasarkan surat B-2114/Q.2.5/Ft.1/11/2015 tanggal 24 November 2015.

78. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Tersangka HN.• Status sebelum disupervisi: Perkara

masih dalam penyidikan.• Status setelah disupervisi: Berkas perkara

penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 8 Desember 2014.

79. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama tersangka PLT oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Status sebelum disupervisi: Belum

ada penetapan tersangka atas nama PLT sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama.YS yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Status setelah disupervisi: Berkas Perkara atas nama PLT telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajari Ponorogo kepada Kapolres Ponorogo Nomor: B.174/0.5.24/Fd.1/12/2015 tanggal 1 Desember 2015 perihal Pemberitahuan hasil penyidikan tindak pidana korupsi atas nama tersangka PLT sudah lengkap.

80. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana pada program upaya kesehatan perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008 atas nama tersangka US oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.• Status sebelum disupervisi: Kasus masih

ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, memfasilitasi pemeriksaan Saksi-saksi, dan fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP.

• Status setelah disupervisi: Terdakwa atas nama dr.H.UTUN SUPRIA, M.Kes telah diputus oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Mataram dengan putusan Nomor:19/Pid.Sus/ TPK/2015/PN.MTR tanggal 16 Oktober 2015 yakni pidana penjara selama 1 (satu) tahun serta denda sebesar Rp.50.000.000,- subsidair 2 bulan kurungan, (Surat Kajati NTB Nomor: B-2736/P.2/Ft.I/12/2015 tanggal 2 Desember 2015).

81. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana pada program upaya kesehatan perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008, atas nama tersangka ATY dkk, oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.• Status sebelum disupervisi: Kasus masih

ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, bantuan memfasilitasi pemeriksaan Saksi, dan bantuan fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP.

• Status setelah disupervisi: Terdakwa atas nama AGUS TRIAS YATMOKO, SH, dkk telah diputus oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Mataram dengan putusan Nomor:19/Pid.Sus/TPK/2015/PN.MTR tanggal 16 Oktober 2015 yakni pidana penjara selama 1 (satu) tahun serta denda masing-masing sebesar Rp.50.000.000,- subsidair masing-masing 2 bulan kurungan, (Surat Kajati NTB Nomor: B-2736/P.2/Ft.I/12/2015 tanggal 2 Desember 2015).

82. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang terkait pembahasan APBD Seruyan Tahun 2014 oleh DPRD Kabupaten Seruyan atas nama tersangka S bin A.• Status sebelum disupervisi: Penyidikan

dinyatakan P21 oleh Kejati Kalimantan Tengah berdasarkan surat B-2114/Q.2.5/Ft.1/11/2015 tanggal 24 November 2015.

Page 174: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

155

• Status setelah disupervisi: Dilaksanakan penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) berdasarkan surat B-2214/Q.2/Ft.1/12/2015 tanggal 7 Desember 2015.

KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM – APH

NO. PESERTA MATERI PELATIHAN1 Pelatihan

Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum di Provinsi Riau

( P e k a n b a r u , 24-28 Agustus 2015.)

1. Polda Riau dan jajaran: 49 peserta

2. Polda Kepulaan Riau dan jajaran: 30 peserta

3. Kejati Riau dan jajaran: 49 peserta

4. Kejati Kepulauan Riau dan jajaran: 32 peserta

5. BPK RI Perwakilan Riau: 5 peserta

6. BPK RI Perwakilan Kepulauan Riau: 5 peserta

7. BPKP Perwakilan Riau: 5 peserta

8. BPKP Perwakilan Kepulauan Riau: 5 peserta

Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta adalah:a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri, Jaksa

Agung, Kepala PPATK, Ketua BPK dan Kepala BPKP yang diwakili Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.

b. Sharing Session dan Paparan terkait Pencegahan KPK yang disampaikan oleh Kedeputian Bidang Pencegahan KPK.

c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit Forensik dan Perhitungan Kerugian Negara oleh Bpk. Iswan Elmi (Deputi Bidang Investigasi BPKP) & Tim

d. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh M. Yusuf (Kepala PPATK)

e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh Adnan Paslyadja

f. Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dan Titik Rawan Penyimpangan oleh Setya Budi Arijanta (Direktur pada LKPP)

g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Siswo Sujanto

h. Tindak Pidana Korupsi di Bidang Kehutanan oleh Suhariyanto

i. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam Penanganan TPK oleh Ranu Mihardja (Plh. Deputi Bidang Penindakan KPK)

Page 175: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

156

NO. PESERTA MATERI PELATIHAN2 Pelatihan

Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo

(Manado, 14-18 September 2015)

a. Polda Sulawesi Utara dan jajaran : 38 peserta

b. Polda Gorontalo dan jajaran: 23 peserta

c. Kejati Sulawesi Utara dan jajaran: 46 peserta

d. Kejati Gorontalo dan jajaran: 28 peserta

e. BPK RI Perwakilan Sulawesi Utara: 5 peserta

f. BPK RI Perwakilan Gorontalo: 5 peserta

g. BPKP Perwakilan Sulawesi Utara : 11 peserta

h. BPKP Perwakilan Gorontalo: 5 peserta

Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta adalah:a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri, Jaksa

Agung, Kepala PPATK, Ketua BPK dan Kepala BPKP yang diwakili Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.

b. Sharing Session dan Paparan terkait Pencegahan KPK yang disampaikan oleh Kedeputian Bidang Pencegahan KPK.

c. Metode dan Teknik Perhitungan Kerugian Keuangan Negara oleh Bpk. I Nyoman Wara.

d. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh M. Yusuf (Kepala PPATK)

e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh Adnan Paslyadja

f. Sinergitas APH dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi oleh Bpk. Ahmad Wiyagus.

g. Pelacakan Asset yang disampaikan oleh Unit Asset Tracing Direktorat Penindakan KPK.

h. Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dan Titik Rawan Penyimpangan oleh Setya Budi Arijanta (Direktur pada LKPP)

i. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Siswo Sujanto

j. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam Penanganan TPK oleh Ranu Mihardja (Plh. Deputi Bidang Penindakan KPK).

Page 176: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

157

NO. PESERTA MATERI PELATIHAN3 Pelatihan

Bersama Peningkatan Kapasitas SDM Aparat Penegak Hukum (APH) di Provinsi Bali dan NTB

(Bali, 19-23 Oktober 2015)

a. Penyidik pada Polda Bali: 42 peserta

b. Penyidik pada Polda NTB: 38 peserta

c. Jaksa pada Kejati Bali : 46 peserta

d. Jaksa pada Kejati NTB: 34 peserta

e. Auditor pada BPK RI Perwakilan Bali: 5 peserta

f. Auditor pada BPK RI Perwakilan NTB: 5 peserta

g. Auditor pada BPKP Perwakilan Bali: 5 peserta

h. Auditor pada BPKP Perwakilan NTB: 5 peserta

Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta adalah:a. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh

Agus Santoso (Wakil Kepala PPATK)b. Sharing Session oleh Direktorat Pencegahan KPKc. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit

Forensik dan Perhitungan Kerugian Negara oleh Bpk. Iswan Elmi (Deputi Bidang Investigasi BPKP) & Tim

d. Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan terkait dengan Tindak Pidana Korupsi oleh Achmadi

e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh Adnan Paslyadja

f. Teknis Investigasi TPK dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Buntoro - BPKP

g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Siswo Sujanto

h. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam Penanganan TPK oleh Ranu Mihardja (Deputi PIPM).

Page 177: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

158

PENGELOLAAN BARANG SITAAN DAN RAMPASAN

DAFTAR BARANG RAMPASAN MASUK 2015NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

1 2 (dua) bidang tanah hak milik dalam satu hamparan, terletak di Kel. Panembahan, Kec. Kraton, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY, diatasnya berdiri satu bangunan rumah tempat tinggal.

Djoko Susilo Rp3.552.162.000 Lap-39/KN.6/03.01/2014 tanggal 27 November 2014 Yogyakartaa. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 287 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor:

01239 Kelurahan Panembahan a.n. Poppy Femialya.

b. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 286 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor: 01240 Kelurahan Panembahan a.n. Poppy Femialya.

2 4 (empat) bidang tanah hak milik dalam satu hamparan, terletak di Jl.Patehan Lor 36, RT.032/RW.08, Kel. Patehan, Kec. Kraton, Yogyakarta, di atasnya berdiri satu bangunan rumah tempat tinggal.

Djoko Susilo

Rp12.757.267.000 Lap-40/KN.6/03.01/2014 tanggal 27 November 2014 Yogyakarta

a. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 510 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor M.330/Pth a.n. Mudji Hardjo

b. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 518 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor M.331/Pth a.n. Mudji Hardjo

c. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 518 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor M.195/Pth a.n. Mudji Hardjo

1 (satu) bidang tanah seluas 511 m2 sesuai dengan SHM Nomor M.509/Pth a.n. Mudji Hardjo beserta bangunan semi permanen diatasnya (dalam keadaan rusak berat) yang terletak di Jl. KP Taman Blok/Kav.365 RT.031/RW.08, Kel. Patehan, Kec. Kraton, Yogyakarta

Djoko Susilo

3 1 (satu) unit HP Vertu, model Constellation F, type RM-389V, Imei: 356052/03/045880/7, warna hitam, di dalamnya terdapat sim card Telkomsel dengan ICC ID: 0012000001510021, dan kartu memori Micro SD, ukuran 8GB, dengan nomor kode 1029W38367Y. (Barang Bukti No.334)

Maria Elisabeth Liman Rp1 - KPK

4 1 (satu) unit Telepon seluler Aplle Iphone 5 model A1428 Imei 013426001605023 berwarna hitam, dengan simcard Indosat. (Barang Bukti No.339)

Maria Elisabeth Liman Rp1 - KPK

5 1 (satu) unit Telepon seluler Aplle Iphone 5 model A1429 Imei 013352008795213 berwarna putih, dengan simcard XL. (Barang Bukti No.338)

Maria Elisabeth Liman Rp1 - KPK

6 Honda CRV Ahmad Hafiz Zawawi, Marthin Bria Seran, Paskah Suzetta, Bobby Satrio

H.S., Anthony Zeidra Abidin

Rp1 - Rupbasan Jakpus

7 Cincin warna silver (BB No. 42) Herman Felani Rp1 - KPK

8 Cincin warna (BB No. 26) Herman Felani Rp1 - KPK

9 Mobil Volvo warna hitam metalik type XC90T6 Nopol B 448 HR Hari Sabarno Rp1 - Rupbasan Jakpus

10 1 (satu) buah tas merek Jamsam China berwarna coklat tua (BB No. 5) Mario Cornelio Bernardo Rp1 - KPK

11 1 (satu) buah jam tangan warna silver merek Citizen Eco-Drive Sapphire H800-S084610 WR 20BAR Nomor 311023377 (BB-UU27)

Deviardi Rp1 - KPK

12 1 (satu) buah jam tangan merek Rolex-Datejust warna gold/silver (BB-U28) Deviardi Rp1 - KPK

13 1 (satu) buah Blackberry Porsche design warna silver dengan nomor 08568816000 atas nama Simon beserta sarung warna biru tua (BB-E88)

Deviardi Rp1 - KPK

14 1 (satu) buah telepon seluler merek Blackberry tipe porsche design P 9981, Imei 359850.04.089113.2, No. PIN: 2AA1A35D yang didalamnya terdapat microsd kapasitas 2GB dan simcard halo (telkomsel) No. ICCID: 0410 0000 0002 9282 (BB-E140)

Deviardi Rp1 - KPK

15 1 (satu) bidang tanah dan bangunan rumah tinggal seluas 240 m2 terletak di Jl. H.Ramli No.15 RT.01,RW.015, Kel.Menteng Dalam, Kec. Tebet, Jaksel (BB-U29)

Deviardi Rp1 - Jakarta

Page 178: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

159

PENGELOLAAN BARANG SITAAN DAN RAMPASAN

DAFTAR BARANG RAMPASAN MASUK 2015NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

1 2 (dua) bidang tanah hak milik dalam satu hamparan, terletak di Kel. Panembahan, Kec. Kraton, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY, diatasnya berdiri satu bangunan rumah tempat tinggal.

Djoko Susilo Rp3.552.162.000 Lap-39/KN.6/03.01/2014 tanggal 27 November 2014 Yogyakartaa. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 287 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor:

01239 Kelurahan Panembahan a.n. Poppy Femialya.

b. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 286 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor: 01240 Kelurahan Panembahan a.n. Poppy Femialya.

2 4 (empat) bidang tanah hak milik dalam satu hamparan, terletak di Jl.Patehan Lor 36, RT.032/RW.08, Kel. Patehan, Kec. Kraton, Yogyakarta, di atasnya berdiri satu bangunan rumah tempat tinggal.

Djoko Susilo

Rp12.757.267.000 Lap-40/KN.6/03.01/2014 tanggal 27 November 2014 Yogyakarta

a. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 510 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor M.330/Pth a.n. Mudji Hardjo

b. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 518 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor M.331/Pth a.n. Mudji Hardjo

c. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 518 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor M.195/Pth a.n. Mudji Hardjo

1 (satu) bidang tanah seluas 511 m2 sesuai dengan SHM Nomor M.509/Pth a.n. Mudji Hardjo beserta bangunan semi permanen diatasnya (dalam keadaan rusak berat) yang terletak di Jl. KP Taman Blok/Kav.365 RT.031/RW.08, Kel. Patehan, Kec. Kraton, Yogyakarta

Djoko Susilo

3 1 (satu) unit HP Vertu, model Constellation F, type RM-389V, Imei: 356052/03/045880/7, warna hitam, di dalamnya terdapat sim card Telkomsel dengan ICC ID: 0012000001510021, dan kartu memori Micro SD, ukuran 8GB, dengan nomor kode 1029W38367Y. (Barang Bukti No.334)

Maria Elisabeth Liman Rp1 - KPK

4 1 (satu) unit Telepon seluler Aplle Iphone 5 model A1428 Imei 013426001605023 berwarna hitam, dengan simcard Indosat. (Barang Bukti No.339)

Maria Elisabeth Liman Rp1 - KPK

5 1 (satu) unit Telepon seluler Aplle Iphone 5 model A1429 Imei 013352008795213 berwarna putih, dengan simcard XL. (Barang Bukti No.338)

Maria Elisabeth Liman Rp1 - KPK

6 Honda CRV Ahmad Hafiz Zawawi, Marthin Bria Seran, Paskah Suzetta, Bobby Satrio

H.S., Anthony Zeidra Abidin

Rp1 - Rupbasan Jakpus

7 Cincin warna silver (BB No. 42) Herman Felani Rp1 - KPK

8 Cincin warna (BB No. 26) Herman Felani Rp1 - KPK

9 Mobil Volvo warna hitam metalik type XC90T6 Nopol B 448 HR Hari Sabarno Rp1 - Rupbasan Jakpus

10 1 (satu) buah tas merek Jamsam China berwarna coklat tua (BB No. 5) Mario Cornelio Bernardo Rp1 - KPK

11 1 (satu) buah jam tangan warna silver merek Citizen Eco-Drive Sapphire H800-S084610 WR 20BAR Nomor 311023377 (BB-UU27)

Deviardi Rp1 - KPK

12 1 (satu) buah jam tangan merek Rolex-Datejust warna gold/silver (BB-U28) Deviardi Rp1 - KPK

13 1 (satu) buah Blackberry Porsche design warna silver dengan nomor 08568816000 atas nama Simon beserta sarung warna biru tua (BB-E88)

Deviardi Rp1 - KPK

14 1 (satu) buah telepon seluler merek Blackberry tipe porsche design P 9981, Imei 359850.04.089113.2, No. PIN: 2AA1A35D yang didalamnya terdapat microsd kapasitas 2GB dan simcard halo (telkomsel) No. ICCID: 0410 0000 0002 9282 (BB-E140)

Deviardi Rp1 - KPK

15 1 (satu) bidang tanah dan bangunan rumah tinggal seluas 240 m2 terletak di Jl. H.Ramli No.15 RT.01,RW.015, Kel.Menteng Dalam, Kec. Tebet, Jaksel (BB-U29)

Deviardi Rp1 - Jakarta

Page 179: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

160

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

16 1 (satu) buah telepon seluler merek samsung tipe GT-C3520, Imei: 356828/05/095502/4 yang di dalamnya terdapat simcard telkomsel, No. ICCID: 6210 1399 6213 9658 dan tidak terdapat memory card. (BB-66)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

17 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia 105, IMEI: 357879/191077/2 beserta dengan kartu SIM provider Telkomsel Simpati, No.ICCID: 62100 0344 3253 682 602, warna hitam. (BB-67)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

18 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia 210, IMEI 1: 357912/05/240236/4, IMEI 2: 357912/05/240237/2, beserta dengan kartu SIM Provider Telkomsel Simpat, No. ICCID: 6210 0689 2561 2111 dan kartu memori merek microSD, kapasitas 2GB, No. Seri: 0927204442D8K, warna hitam. (BB-68)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

19 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia E63, IMEI: 355376045736761, beserta dengan kartu SIM provider Tekomsel Simpati, No. ICCID: 6210 0339 7226 7299, dan kartu memori merek MicroSD HC, kapasitas 4 GB, No. Seri: MMBTR04GCCA-NJ. Warna biru dongker (BB-69)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

20 1 (satu buah telepon seluler, merek Blackberry, tipe Q5, S/N: 0724-2767-9058, Imei: 356968053697239, Pin: 2B2B9636 yang didalamnya terdapat simcard telkomsel, No.ICCID : 8962 1014 9939 3491 753 dan micro SD dengan merek Sandisk, kapasitas 2 GB. (BB-72)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

21 1 (satu) buah telepon seluler merek Blackberry tipe 9105, Imei: 351974041425514, Pin: 22DFF265 yang di dalamnya terdapat simcard telkomsel, No. ICCID: 0021 0000 0255 3218 dan microSD dengan merek Sandisk, kapasitas 2 GB. (BB-73)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

22 1 (satu) unit kendaraan Suzuki Futura ST 150 Tahun 2005 No.Pol BM 9010 AI H.M. Rusli ZainalRp29.087.000

Laporan Penilaian KPKNL Pekanbaru Nomor: S-901/WKN.03/KNL.03/2015 tanggal 16

November 2015

23 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 752 m² (tujuh ratus lima puluh dua meter persegi) yang terletak di Golf Residence 1, Jl. Bukit Golf II No. 12, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor 3799, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Kota Administrasi Semarang. (Barang Bukti Nomor 212) = BB.259

Djoko Susilo Rp11.015.245.000 Lap-130/WKN.09/KNL.01/03.01/2015 20 November 2015

24 1 (satu) unit satuan Condotel Swiss-belhotel – Segara Nusa Dua – Bali Lantai 3 Unit 331 (yang sekarang berubah menjadi Lantai 5 dengan nomor kamar 517) dengan Luas: 36,8 m² (SG) atas nama pembeli : Sudiyono, yang sedang dikelola dan dioperasikan oleh Pihak Asiapac Pancamakmur Abadi (berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Pihak Pembeli (Sudiyono) dengan Pihak PT. Asiapac Pancamakmur Abadi. (Barang Bukti Nomor 1327)

Djoko Susilo Rp918.328.000 Lap-158/WKN.14/KNL.01/03.01/2015 Tanggal penilaian 29 April 2015

25 1 (satu) unit mobil TOYOTA RUSH 1.5 S AT warna silver metalik, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama SETO AJI ISMOYO Nomor Polisi AB-1345-KD, Nomor Rangka MHFE2CK3JBK014460, Nomor Mesin DCK1655, Tahun Pembuatan 2011, masa berlaku STNK sampai dengan 28 Februari 2018. (Barang Bukti Nomor 355)

Djoko Susilo Rp161.100.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

26 1 (satu) unit mobil toyota avanza warna silver metalik no. Pol: B 197 SW atas nama: SONYA MARIANA RUTH WAROUW. Mobil tersebut diperoleh yang bersangkutan dari ERICK MALIANGKAY pada bulan April 2007 yang berdasarkan keterangan dari ERICK MALIANGKAY bahwa mobil tersebut adalah honor dari DJOKO SUSILO beserta kunci dan STNK. (Barang Bukti Nomor 360)

Djoko Susilo Rp90.300.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

27 1 (satu) unit mobil NISSAN SERENA HGW STAR AT warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama SITI MAROPAH Nomor Polisi B 1571 BG, Nomor Rangka C24A19509, Nomor Mesin QR20714462A, Tahun Pembuatan 2009, masa berlaku STNK sampai dengan 20 Mei 2014. (Barang Bukti Nomor 1282)

Djoko Susilo Rp134.225.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

28 1 (satu) unit mobil WRANGLER 4.0L AT Jenis Jeep warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama BAMBANG RYAN SETIADI Nomor Polisi B 1379 KJB, Nomor Rangka 1J4F459S84P708696, Nomor Mesin 4P708696, Tahun Pembuatan 2007, masa berlaku STNK sampai dengan 24 Juli 2013. (Barang Bukti Nomor 1283)

Djoko Susilo Rp491.988.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

Page 180: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

161

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

16 1 (satu) buah telepon seluler merek samsung tipe GT-C3520, Imei: 356828/05/095502/4 yang di dalamnya terdapat simcard telkomsel, No. ICCID: 6210 1399 6213 9658 dan tidak terdapat memory card. (BB-66)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

17 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia 105, IMEI: 357879/191077/2 beserta dengan kartu SIM provider Telkomsel Simpati, No.ICCID: 62100 0344 3253 682 602, warna hitam. (BB-67)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

18 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia 210, IMEI 1: 357912/05/240236/4, IMEI 2: 357912/05/240237/2, beserta dengan kartu SIM Provider Telkomsel Simpat, No. ICCID: 6210 0689 2561 2111 dan kartu memori merek microSD, kapasitas 2GB, No. Seri: 0927204442D8K, warna hitam. (BB-68)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

19 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia E63, IMEI: 355376045736761, beserta dengan kartu SIM provider Tekomsel Simpati, No. ICCID: 6210 0339 7226 7299, dan kartu memori merek MicroSD HC, kapasitas 4 GB, No. Seri: MMBTR04GCCA-NJ. Warna biru dongker (BB-69)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

20 1 (satu buah telepon seluler, merek Blackberry, tipe Q5, S/N: 0724-2767-9058, Imei: 356968053697239, Pin: 2B2B9636 yang didalamnya terdapat simcard telkomsel, No.ICCID : 8962 1014 9939 3491 753 dan micro SD dengan merek Sandisk, kapasitas 2 GB. (BB-72)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

21 1 (satu) buah telepon seluler merek Blackberry tipe 9105, Imei: 351974041425514, Pin: 22DFF265 yang di dalamnya terdapat simcard telkomsel, No. ICCID: 0021 0000 0255 3218 dan microSD dengan merek Sandisk, kapasitas 2 GB. (BB-73)

Teddy Renyut Rp1 - KPK

22 1 (satu) unit kendaraan Suzuki Futura ST 150 Tahun 2005 No.Pol BM 9010 AI H.M. Rusli ZainalRp29.087.000

Laporan Penilaian KPKNL Pekanbaru Nomor: S-901/WKN.03/KNL.03/2015 tanggal 16

November 2015

23 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 752 m² (tujuh ratus lima puluh dua meter persegi) yang terletak di Golf Residence 1, Jl. Bukit Golf II No. 12, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor 3799, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Kota Administrasi Semarang. (Barang Bukti Nomor 212) = BB.259

Djoko Susilo Rp11.015.245.000 Lap-130/WKN.09/KNL.01/03.01/2015 20 November 2015

24 1 (satu) unit satuan Condotel Swiss-belhotel – Segara Nusa Dua – Bali Lantai 3 Unit 331 (yang sekarang berubah menjadi Lantai 5 dengan nomor kamar 517) dengan Luas: 36,8 m² (SG) atas nama pembeli : Sudiyono, yang sedang dikelola dan dioperasikan oleh Pihak Asiapac Pancamakmur Abadi (berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Pihak Pembeli (Sudiyono) dengan Pihak PT. Asiapac Pancamakmur Abadi. (Barang Bukti Nomor 1327)

Djoko Susilo Rp918.328.000 Lap-158/WKN.14/KNL.01/03.01/2015 Tanggal penilaian 29 April 2015

25 1 (satu) unit mobil TOYOTA RUSH 1.5 S AT warna silver metalik, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama SETO AJI ISMOYO Nomor Polisi AB-1345-KD, Nomor Rangka MHFE2CK3JBK014460, Nomor Mesin DCK1655, Tahun Pembuatan 2011, masa berlaku STNK sampai dengan 28 Februari 2018. (Barang Bukti Nomor 355)

Djoko Susilo Rp161.100.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

26 1 (satu) unit mobil toyota avanza warna silver metalik no. Pol: B 197 SW atas nama: SONYA MARIANA RUTH WAROUW. Mobil tersebut diperoleh yang bersangkutan dari ERICK MALIANGKAY pada bulan April 2007 yang berdasarkan keterangan dari ERICK MALIANGKAY bahwa mobil tersebut adalah honor dari DJOKO SUSILO beserta kunci dan STNK. (Barang Bukti Nomor 360)

Djoko Susilo Rp90.300.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

27 1 (satu) unit mobil NISSAN SERENA HGW STAR AT warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama SITI MAROPAH Nomor Polisi B 1571 BG, Nomor Rangka C24A19509, Nomor Mesin QR20714462A, Tahun Pembuatan 2009, masa berlaku STNK sampai dengan 20 Mei 2014. (Barang Bukti Nomor 1282)

Djoko Susilo Rp134.225.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

28 1 (satu) unit mobil WRANGLER 4.0L AT Jenis Jeep warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama BAMBANG RYAN SETIADI Nomor Polisi B 1379 KJB, Nomor Rangka 1J4F459S84P708696, Nomor Mesin 4P708696, Tahun Pembuatan 2007, masa berlaku STNK sampai dengan 24 Juli 2013. (Barang Bukti Nomor 1283)

Djoko Susilo Rp491.988.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

Page 181: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

162

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

29 1 (satu) unit mobil TOYOTA HARRIER 2.4 AT warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama MUHAMAD ZAENAL ABIDIN Nomor Polisi B 8706 UJ, Nomor Rangka ACU300079057, Nomor Mesin 2AZB297358, Tahun Pembuatan 2008, masa berlaku STNK sampai dengan 11 Juni 2013 (Barang Bukti Nomor 1284)

Djoko Susilo Rp289.425.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

30 1 (satu) unit mobil TOYOTA AVANZA 1.3G GMMF JJ dengan Nomor Registrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan B 1029 SOH atas nama MUHAMAD ZAINAL ABIDIN, Merek Toyota, tahun pembuatan 2011, nomor rangka MHFM1BA3JBK319826, Nomor Mesin DH57186, Nomor BPKP H11261310 beserta STNK-nya (Barang Bukti Nomor 1317)

Djoko Susilo Rp104.310.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

31 1 (satu) unit Mobil Bus ISUZU tipe NKR71CCE2-1 warna Silver Kombinasi dengan nomor polisi AB-7777-MM, nomor rangka : MHCNK71LYBJ024715, Nomor mesin : B024715, berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 0158304/YG/2012 atas nama KARJONO, ASLI Buku Pemilik Kendaraan Bermotor No. J-03453834, ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No. BKS23863A dan kunci kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1372)

Djoko Susilo Rp202.363.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

32 1 (satu) unit Mobil Bus MERCEDES BENZ tipe OH1518/60 warna Biru Kombinasi dengan nomor polisi AB-7777-M, nomor rangka MHL6842014J010659, nomor mesin : 38695160580865 berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 0310701/YG/2011 atas nama KARJONO, ASLI Buku Pemilik Kendaraan Bermotor No. I-08716388, ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No JKT644544 dan kunci kontak mobil mobil (Barang Bukti Nomor 1373)

Djoko Susilo Rp397.800.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

33 1 (satu) unit Mikrobus MITSUBISHI tipe COLT DSL FE74 (4X2) warna Silver Metalik dengan nomor polisi AA-1449-AK, nomor rangka MHMFE74P48K020050, nomor mesin : 4D34TD96408 berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 1993561/JG/2012 atas nama AGUS HARIYADI,ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No. CD21023850 dan kunci kontak Mobil (Barang Bukti Nomor 1374)

Djoko Susilo Rp221.790.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

34 1 (satu) unit Mobil Bus MERCEDES BENZ tipe OH521/60OM366 Warna Putih Kombinasi dengan nomor polisi AA-1661-CM, nomor rangka MHL6842624J010588, nomor mesin : 38698160560820, ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 1120512/JG/2009 atas nama TEUKU ERRY RUBIHAMSYAH, ASLI Buku Uji Berkala No. KM 3546 dan kunci kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1375)

Djoko Susilo Rp381.550.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

35 1 (satu) unit Mobil Merek Isuzu, Tipe Del. Van, Tahun 1996, warna putih dengan Nomor Polisi B 9372 FG, Nomor Rangka MHCNHR55ESC002532, Nomor Mesin M962532 dengan Nama Pemilik KARJONO dengan alamat Randu Kuning III Rt 01/09, Gunung Kidul berikut kunci kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1376)

Djoko Susilo Rp77.175.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

36 1 unit Mobil merek Toyota FJ Cruiser B 1340 TJE warna hitam beserta kunci kontaknya; Luthfi Hasan Ishaq Rp741.750.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

37 1 unit mobil VW Caravelle B 948 RFS warna deep black beserta kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp759.850.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

38 1 unit mobil Mazda CX-9, B-2-MDF warna putih beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp294.313.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

39 1 unit mobil Mitsubishi Grandis B 7476 UE beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp116.153.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

40 1 unit mobil Pajero Sport B 1074 RFW warna hitam beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp176.400.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

41 1 unit mobil Nissan Frontier Navara B 9051 QI warna hitam beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp254.602.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

Page 182: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

163

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

29 1 (satu) unit mobil TOYOTA HARRIER 2.4 AT warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama MUHAMAD ZAENAL ABIDIN Nomor Polisi B 8706 UJ, Nomor Rangka ACU300079057, Nomor Mesin 2AZB297358, Tahun Pembuatan 2008, masa berlaku STNK sampai dengan 11 Juni 2013 (Barang Bukti Nomor 1284)

Djoko Susilo Rp289.425.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

30 1 (satu) unit mobil TOYOTA AVANZA 1.3G GMMF JJ dengan Nomor Registrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan B 1029 SOH atas nama MUHAMAD ZAINAL ABIDIN, Merek Toyota, tahun pembuatan 2011, nomor rangka MHFM1BA3JBK319826, Nomor Mesin DH57186, Nomor BPKP H11261310 beserta STNK-nya (Barang Bukti Nomor 1317)

Djoko Susilo Rp104.310.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

31 1 (satu) unit Mobil Bus ISUZU tipe NKR71CCE2-1 warna Silver Kombinasi dengan nomor polisi AB-7777-MM, nomor rangka : MHCNK71LYBJ024715, Nomor mesin : B024715, berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 0158304/YG/2012 atas nama KARJONO, ASLI Buku Pemilik Kendaraan Bermotor No. J-03453834, ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No. BKS23863A dan kunci kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1372)

Djoko Susilo Rp202.363.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

32 1 (satu) unit Mobil Bus MERCEDES BENZ tipe OH1518/60 warna Biru Kombinasi dengan nomor polisi AB-7777-M, nomor rangka MHL6842014J010659, nomor mesin : 38695160580865 berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 0310701/YG/2011 atas nama KARJONO, ASLI Buku Pemilik Kendaraan Bermotor No. I-08716388, ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No JKT644544 dan kunci kontak mobil mobil (Barang Bukti Nomor 1373)

Djoko Susilo Rp397.800.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

33 1 (satu) unit Mikrobus MITSUBISHI tipe COLT DSL FE74 (4X2) warna Silver Metalik dengan nomor polisi AA-1449-AK, nomor rangka MHMFE74P48K020050, nomor mesin : 4D34TD96408 berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 1993561/JG/2012 atas nama AGUS HARIYADI,ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No. CD21023850 dan kunci kontak Mobil (Barang Bukti Nomor 1374)

Djoko Susilo Rp221.790.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

34 1 (satu) unit Mobil Bus MERCEDES BENZ tipe OH521/60OM366 Warna Putih Kombinasi dengan nomor polisi AA-1661-CM, nomor rangka MHL6842624J010588, nomor mesin : 38698160560820, ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 1120512/JG/2009 atas nama TEUKU ERRY RUBIHAMSYAH, ASLI Buku Uji Berkala No. KM 3546 dan kunci kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1375)

Djoko Susilo Rp381.550.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

35 1 (satu) unit Mobil Merek Isuzu, Tipe Del. Van, Tahun 1996, warna putih dengan Nomor Polisi B 9372 FG, Nomor Rangka MHCNHR55ESC002532, Nomor Mesin M962532 dengan Nama Pemilik KARJONO dengan alamat Randu Kuning III Rt 01/09, Gunung Kidul berikut kunci kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1376)

Djoko Susilo Rp77.175.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

36 1 unit Mobil merek Toyota FJ Cruiser B 1340 TJE warna hitam beserta kunci kontaknya; Luthfi Hasan Ishaq Rp741.750.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

37 1 unit mobil VW Caravelle B 948 RFS warna deep black beserta kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp759.850.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

38 1 unit mobil Mazda CX-9, B-2-MDF warna putih beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp294.313.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

39 1 unit mobil Mitsubishi Grandis B 7476 UE beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp116.153.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

40 1 unit mobil Pajero Sport B 1074 RFW warna hitam beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp176.400.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

41 1 unit mobil Nissan Frontier Navara B 9051 QI warna hitam beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Ishaq Rp254.602.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

Page 183: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

164

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

42 1 unit mobil merek Toyota Alphard B 147 MSI warna hitam beserta kunci kontak; Luthfi Hasan Ishaq Rp466.755.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

43 BB No 229 : 1 unit mobil FJ Cruiser 4.0 L WD warna hitam, nomor rangka JTEBU 11 F 30 K134958, nomor mesin 1 GR-A453811 dilengkapi kunci kendaraan

Luthfi Hasan Ishaq Rp677.565.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

44 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 377 m² (tiga ratus tujuh puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Cendrawasih Mas Blok A9 No. 1, RT 002, RW 01, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1956, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama BUN YANI yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 142).

Djoko Susilo Rp6.260.608.000 Lap-26/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

45 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 1098 m² (seribu sembilan puluh delapan meter persegi) yang terletak di Jl. Paso, RT 004, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 408, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama HAJI ALI SUDIN yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 143)

Djoko Susilo Rp9.884.716.000 Lap-29/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

46 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 106 m² (seratus enam meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 007, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 1774, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 144)

Djoko Susilo Rp439.122.000 Lap-16/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

47 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 100 m² (seratus meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 007, RW 05, Desa Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 467, Desa Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 145)

Djoko Susilo Rp444.660.000 Lap-17/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

48 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 67 m² (enam puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Dharmawangsa IX, RT 005, RW 01, No. 64, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1779, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 146)

Djoko Susilo Rp7.696.278.000 Lap-23/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

49 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 164 m² (seratus enam puluh empat meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 009, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 2042, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 147)

Djoko Susilo Rp968.688.000 Lap-18/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

50 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 65 m² (enam puluh lima meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 008, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 5869, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 148)

Djoko Susilo Rp620.860.000 Lap-19/KN.6/03.01/2015 tgl 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

Page 184: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

165

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

42 1 unit mobil merek Toyota Alphard B 147 MSI warna hitam beserta kunci kontak; Luthfi Hasan Ishaq Rp466.755.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

43 BB No 229 : 1 unit mobil FJ Cruiser 4.0 L WD warna hitam, nomor rangka JTEBU 11 F 30 K134958, nomor mesin 1 GR-A453811 dilengkapi kunci kendaraan

Luthfi Hasan Ishaq Rp677.565.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap – 003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10

November 2015Rupbasan Jakarta Barat

44 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 377 m² (tiga ratus tujuh puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Cendrawasih Mas Blok A9 No. 1, RT 002, RW 01, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1956, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama BUN YANI yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 142).

Djoko Susilo Rp6.260.608.000 Lap-26/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

45 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 1098 m² (seribu sembilan puluh delapan meter persegi) yang terletak di Jl. Paso, RT 004, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 408, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama HAJI ALI SUDIN yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 143)

Djoko Susilo Rp9.884.716.000 Lap-29/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

46 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 106 m² (seratus enam meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 007, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 1774, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 144)

Djoko Susilo Rp439.122.000 Lap-16/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

47 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 100 m² (seratus meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 007, RW 05, Desa Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 467, Desa Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 145)

Djoko Susilo Rp444.660.000 Lap-17/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

48 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 67 m² (enam puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Dharmawangsa IX, RT 005, RW 01, No. 64, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1779, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 146)

Djoko Susilo Rp7.696.278.000 Lap-23/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

49 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 164 m² (seratus enam puluh empat meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 009, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 2042, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 147)

Djoko Susilo Rp968.688.000 Lap-18/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

50 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 65 m² (enam puluh lima meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 008, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 5869, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 148)

Djoko Susilo Rp620.860.000 Lap-19/KN.6/03.01/2015 tgl 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

Page 185: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

166

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

51 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 897 m² (delapan ratus sembilan puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Warung Jati Barat (d/h Jl. Margasatwa) No. 16, RT 007, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 5955, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 149)

Djoko Susilo Rp23.566.046.000 Lap-20/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

52 9. Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 64 m² (enam puluh empat meter persegi) yang terletak di Jl. Kp. Ragunan, No. D3, RT 008, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 6115, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 150)

Djoko Susilo Rp365.246.000 Lap-21/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

53 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 1234 m² (seribu dua ratus tiga puluh empat meter persegi) yang terletak di Jl. Durian, RT 006, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 10135, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama Drs. HIRAWAN yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 151), Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 610 m² (enam ratus sepuluh meter persegi) yang terletak di Jl. Durian Raya No. 7, RT 006, RW 04, Blok I, No. 6, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 12563, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 154)

Djoko Susilo Rp23.047.749.000 Lap-28/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

54 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 3201 m² (tiga ribu dua ratus satu meter persegi) yang terletak di Jl. Paso, RT 005, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 10889, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama HENNY RAYANI MARGANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 152)

Djoko Susilo Rp30.758.299.000 Lap-30/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

55 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 220 m² (dua ratus dua puluh meter persegi) yang terletak di Gang Pondo, RT 005, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 12537, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 153)

Djoko Susilo Rp1.852.984.000 Lap-31/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

56 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 50 m² (lima puluh meter persegi) yang terletak di Jl. Nusa Indah I Dalam, No. 25 B, RT 012, RW 02, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 14039, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 155)

Djoko Susilo Rp214.520.000 Lap-32/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

Page 186: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

167

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

51 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 897 m² (delapan ratus sembilan puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Warung Jati Barat (d/h Jl. Margasatwa) No. 16, RT 007, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 5955, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 149)

Djoko Susilo Rp23.566.046.000 Lap-20/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

52 9. Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 64 m² (enam puluh empat meter persegi) yang terletak di Jl. Kp. Ragunan, No. D3, RT 008, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 6115, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 150)

Djoko Susilo Rp365.246.000 Lap-21/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

53 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 1234 m² (seribu dua ratus tiga puluh empat meter persegi) yang terletak di Jl. Durian, RT 006, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 10135, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama Drs. HIRAWAN yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 151), Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 610 m² (enam ratus sepuluh meter persegi) yang terletak di Jl. Durian Raya No. 7, RT 006, RW 04, Blok I, No. 6, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 12563, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 154)

Djoko Susilo Rp23.047.749.000 Lap-28/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

54 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 3201 m² (tiga ribu dua ratus satu meter persegi) yang terletak di Jl. Paso, RT 005, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 10889, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama HENNY RAYANI MARGANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 152)

Djoko Susilo Rp30.758.299.000 Lap-30/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

55 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 220 m² (dua ratus dua puluh meter persegi) yang terletak di Gang Pondo, RT 005, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 12537, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 153)

Djoko Susilo Rp1.852.984.000 Lap-31/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

56 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 50 m² (lima puluh meter persegi) yang terletak di Jl. Nusa Indah I Dalam, No. 25 B, RT 012, RW 02, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 14039, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 155)

Djoko Susilo Rp214.520.000 Lap-32/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

Page 187: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

168

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

57 Sebidang tanah dan bangunan di atasnya dengan luas tanah 360 m² (tiga ratus enam puluh meter persegi) yang terletak di Pesona Khayangan Blok E, No. 01, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah dengan Hak Guna Bangunan Nomor 11374 Depok, Jawa Barat atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Depok. (Barang Bukti Nomor 214) = BB.261

Djoko Susilo Rp4.744.646.000 Lap-36/KN.6/03.01/2015 27 Maret 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

58 Sebidang tanah dan bangunan di atasnya dengan luas tanah 877 m² (delapan ratus tujuh puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Sam Ratulangi No.16 Surakarta Kel. Manahan, Kec, Banjarsari, Kota Surakarta,Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor 1699 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Surakarta. (Barang Bukti Nomor 215) = BB.262

Djoko Susilo Rp11.207.250.000 Lap-43/WKN.09/KNL.02/03.01/2015 4 Desember 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

59 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 246m2 (dua ratus empat puluh enam meter persegi) yang terletak di Jalan Cikajang No. 18, RT.06, RW.06, Blok Q.2. Persil no. 160, Desa/Kelurahan : Petogogan, Kecamatan : Kebayoran Baru, Kotamadya : Jakarta Selatan, Provinsi : DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor: 1091 Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Cipete Utara diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Jakarta Selatan tanggal 22 Juli 1991 dengan pencatatan perubahan terakhir tanggal 3 April 2012 untuk pemegang hak milik atas nama DIPTA ANINDITA. (Barang Bukti Nomor 216)

Djoko Susilo Rp12.993.887.000 Lap-22/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

60 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 703 m2 (tujuh ratus tiga meter persegi) yang terletak di Jalan Prapanca Raya No. 6, Desa/Kelurahan : Cipete Utara, Kecamatan: Kebayoran Baru, Kotamadya : Jakarta Selatan, Provinsi : DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor: 5187 Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Cipete Utara diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan tanggal 9 Januari 2012 dengan nama pemegang hak DIPTA ANINDITA. (Barang Bukti Nomor 217)

Djoko Susilo Rp38.425.387.000 Lap-24/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

61 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya (rumah tinggal) dengan luas tanah 190 m2 (seratus sembilan puluh meter persegi) yang terletak di Jalan Elang Mas I Blok C3 Persil No. 16 RT. 002/ 01 Kel. Tanjung Barat Kec. Jagakarsa - Jakarta Selatan atas nama SUDIYONO, Provinsi: DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Guna Bangunan Nomor: 1263. (Barang Bukti Nomor 311)

Djoko Susilo Rp3.471.165.000 Lap-27/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

62 Satu unit Rumah Susun “The Peak A Beaufort Residence At Sudirman” terletak pada Satuan Rumah Susun Tower Regis, Lantai 25 Unit A dengan luas Satuan Rumah Susun 159m2 (seratus lima puluh sembilan meter persegi) yang terletak di Jalan Setiabudi Raya No. 9, Sudirman, RT.02, RW.02, Desa/Kelurahan: Setiabudi, Kecamatan: Setiabudi, Kotamadya: Jakarta Selatan, Provinsi: DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun/Apartemen No. 0317/PNC/Regis/V/07 tanggal 28 Mei 2007 yang telah dibukukan dan didaftarkan kepada Notaris atas nama SUTJIPTO, SH dengan Nomor: Daft. 720/2007 pada tanggal 24 Juli 2007 sebagai milik dari SUDIYONO selaku Pihak Pembeli satuan rumah susun tersebut dari PT Prakarsa Nusa Cemerlang. (Barang Bukti Nomor 312)

Djoko Susilo Rp6.162.000.000 Lap-25/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

Page 188: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

169

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

57 Sebidang tanah dan bangunan di atasnya dengan luas tanah 360 m² (tiga ratus enam puluh meter persegi) yang terletak di Pesona Khayangan Blok E, No. 01, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah dengan Hak Guna Bangunan Nomor 11374 Depok, Jawa Barat atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Depok. (Barang Bukti Nomor 214) = BB.261

Djoko Susilo Rp4.744.646.000 Lap-36/KN.6/03.01/2015 27 Maret 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

58 Sebidang tanah dan bangunan di atasnya dengan luas tanah 877 m² (delapan ratus tujuh puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Sam Ratulangi No.16 Surakarta Kel. Manahan, Kec, Banjarsari, Kota Surakarta,Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor 1699 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Surakarta. (Barang Bukti Nomor 215) = BB.262

Djoko Susilo Rp11.207.250.000 Lap-43/WKN.09/KNL.02/03.01/2015 4 Desember 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

59 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 246m2 (dua ratus empat puluh enam meter persegi) yang terletak di Jalan Cikajang No. 18, RT.06, RW.06, Blok Q.2. Persil no. 160, Desa/Kelurahan : Petogogan, Kecamatan : Kebayoran Baru, Kotamadya : Jakarta Selatan, Provinsi : DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor: 1091 Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Cipete Utara diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Jakarta Selatan tanggal 22 Juli 1991 dengan pencatatan perubahan terakhir tanggal 3 April 2012 untuk pemegang hak milik atas nama DIPTA ANINDITA. (Barang Bukti Nomor 216)

Djoko Susilo Rp12.993.887.000 Lap-22/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

60 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 703 m2 (tujuh ratus tiga meter persegi) yang terletak di Jalan Prapanca Raya No. 6, Desa/Kelurahan : Cipete Utara, Kecamatan: Kebayoran Baru, Kotamadya : Jakarta Selatan, Provinsi : DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor: 5187 Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Cipete Utara diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan tanggal 9 Januari 2012 dengan nama pemegang hak DIPTA ANINDITA. (Barang Bukti Nomor 217)

Djoko Susilo Rp38.425.387.000 Lap-24/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

61 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya (rumah tinggal) dengan luas tanah 190 m2 (seratus sembilan puluh meter persegi) yang terletak di Jalan Elang Mas I Blok C3 Persil No. 16 RT. 002/ 01 Kel. Tanjung Barat Kec. Jagakarsa - Jakarta Selatan atas nama SUDIYONO, Provinsi: DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Guna Bangunan Nomor: 1263. (Barang Bukti Nomor 311)

Djoko Susilo Rp3.471.165.000 Lap-27/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

62 Satu unit Rumah Susun “The Peak A Beaufort Residence At Sudirman” terletak pada Satuan Rumah Susun Tower Regis, Lantai 25 Unit A dengan luas Satuan Rumah Susun 159m2 (seratus lima puluh sembilan meter persegi) yang terletak di Jalan Setiabudi Raya No. 9, Sudirman, RT.02, RW.02, Desa/Kelurahan: Setiabudi, Kecamatan: Setiabudi, Kotamadya: Jakarta Selatan, Provinsi: DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun/Apartemen No. 0317/PNC/Regis/V/07 tanggal 28 Mei 2007 yang telah dibukukan dan didaftarkan kepada Notaris atas nama SUTJIPTO, SH dengan Nomor: Daft. 720/2007 pada tanggal 24 Juli 2007 sebagai milik dari SUDIYONO selaku Pihak Pembeli satuan rumah susun tersebut dari PT Prakarsa Nusa Cemerlang. (Barang Bukti Nomor 312)

Djoko Susilo Rp6.162.000.000 Lap-25/KN.6/03.01/2015 18 Feb 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

Page 189: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

170

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

63 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 179 m² (seratus tujuh puluh sembilan meter persegi) yang terletak di Jalan Lampo Batang Tengah No 20 Mojosongo, Solo, Jawa Tengah atas nama LADY DIAH HAPSARI dengan status Hak Milik sebagaimana dalam akta jual beli Notaris TOTO SUSMONO HADI, SH. Tanah dan bangunan tersebut adalah pemberian DJOKO SUSILO yang mana saat ini diagunkan ke Bank Mandiri untuk pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan masa agunan selama 2 (dua) tahun dimulai pada Januari 2013 sampai Januari 2015 (Barang Bukti Nomor 363)

Djoko Susilo Rp343.672.000 Lap-44/WKN.09/KNL.02/03.01/2015 4 Desember 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

64 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya yang terletak di Jl. Arteri Kaliwungu Kendal, yang digunakan sebagai SPBU Nomor: 44.51315 (Barang Bukti Nomor 430)

Djoko Susilo Rp17.998.412.500 Lap-13/WKN.09/KNL.04/03.01/2015 04 Desember 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

65 1 (satu) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Cirangkong/Kecamatan Cijambe dan Desa Kumpay/Kecamatan Jalan Cagak di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh EVA SUSILO HANDYANI alias N. EVA SUSILO HANDAYANI yang diantaranya sebagaimana tercantum dalam Buku Tanah dengan Hak Milik No. 869 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, No. 871 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, No. 158 di Desa Kumpay/ Kecamatan Jalan Cagak, No. 52 di Desa Kumpay/ Kecamatan Jalan Cagak, No. 868 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, dan No. 870 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe dan bidang-bidang tanah lain dan bangunan di atasnya yang telah menjadi satu kesatuan kepemilikan dan pengelolaan di lokasi tersebut. (Barang Bukti Nomor 1323),

Djoko Susilo Rp23.917.983.000 Lap-22/WKN.8/KNL.4/03.01/2015 10 Maret 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

JUMLAH Rp259.695.681.519

Page 190: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

171

NO OBJEK LELANG TERDAKWA NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

63 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 179 m² (seratus tujuh puluh sembilan meter persegi) yang terletak di Jalan Lampo Batang Tengah No 20 Mojosongo, Solo, Jawa Tengah atas nama LADY DIAH HAPSARI dengan status Hak Milik sebagaimana dalam akta jual beli Notaris TOTO SUSMONO HADI, SH. Tanah dan bangunan tersebut adalah pemberian DJOKO SUSILO yang mana saat ini diagunkan ke Bank Mandiri untuk pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan masa agunan selama 2 (dua) tahun dimulai pada Januari 2013 sampai Januari 2015 (Barang Bukti Nomor 363)

Djoko Susilo Rp343.672.000 Lap-44/WKN.09/KNL.02/03.01/2015 4 Desember 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

64 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya yang terletak di Jl. Arteri Kaliwungu Kendal, yang digunakan sebagai SPBU Nomor: 44.51315 (Barang Bukti Nomor 430)

Djoko Susilo Rp17.998.412.500 Lap-13/WKN.09/KNL.04/03.01/2015 04 Desember 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

65 1 (satu) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Cirangkong/Kecamatan Cijambe dan Desa Kumpay/Kecamatan Jalan Cagak di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh EVA SUSILO HANDYANI alias N. EVA SUSILO HANDAYANI yang diantaranya sebagaimana tercantum dalam Buku Tanah dengan Hak Milik No. 869 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, No. 871 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, No. 158 di Desa Kumpay/ Kecamatan Jalan Cagak, No. 52 di Desa Kumpay/ Kecamatan Jalan Cagak, No. 868 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, dan No. 870 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe dan bidang-bidang tanah lain dan bangunan di atasnya yang telah menjadi satu kesatuan kepemilikan dan pengelolaan di lokasi tersebut. (Barang Bukti Nomor 1323),

Djoko Susilo Rp23.917.983.000 Lap-22/WKN.8/KNL.4/03.01/2015 10 Maret 2015

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014

tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15

Desember 2013

JUMLAH Rp259.695.681.519

Page 191: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

172

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

STUDINO KEGIATAN PENJELASAN

1 Baseline Studi Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga di Kabupaten Badung, Bali

Setelah Kota Yogyakarta, pada 2015 KPK bergerak ke Provinsi Bali sebagai wilayah pilot project kedua dengan pertimbangan bahwa nilai-nilai budaya dan sistem adat yang ada di Bali telah terlembagakan dengan kuat (ada struktur adat yang berjalan dan dipatuhi di Bali), ini berbeda dengan daerah lain. Sehingga, sangat mudah menggerakkan partisipasi orangtua, anak untuk suatu program yang ada dengan menggunakan struktur adat yang ada.

Baseline studi di Kabupaten Badung-Bali pada 2015 ini merupakan studi kualitatif yang meliputi studi demografi, studi FGD/GI/IDI, serta studi etnografi untuk menentukan piloting project. Hasil dari studi kualitatif menunjukkan bahwa: Desa adat Mengwi merupakan desa adat paling potensial untuk dijadikan pilot project dengan pertimbangan: Struktur pemerintahan yang tidak birokratis/melayani masyarakat, Kegiatan pembangunan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat (community-based empowerment), Penduduk asli masih mendominasi, sehingga nilai-nilai kearifan budaya lokal masih nyata terlihat dan dijalankan, Kehidupan masyarakat yang toleran, pluralis, tidak individualis, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Selain itu, hasil studi kualitatif mendapatkan beberapa masukan untuk menjadi perhatian dalam penyusunan konsep intervensi, seperti faktor pendukung, faktor penghambat, pemahaman korupsi, danaktor-aktor sentral di Desa Adat Mengwi. Tindaklanjut dari studi ini adalah Direktorat Dikyanmas akan melakukan penyusunan konsep intervensi pembangunan budaya antikorupsi di Kabupaten Badung berdasarkan hasil baseline studi.

2 Blueprint Strategi Pencegahan (Perspektif Pencegahan Korupsi)

Studi ini disusun dalam rangka mengidentifikasi perspektif korupsi yang dapat digunakan oleh KPK sebagai landasan kegiatan dan upaya pencegahan tindak pidana korupsi serta mengidentifikasi strategi pencegahan ideal KPK berlandaskan penggunaan perspektif yang dipilih. Perspektif korupsi yang jelas mengantarkan pada strategi pemberantasan korupsi yang cocok dengan situasi indonesia. Ouput berupa konsep ideal pencegahan diharapkan dihasilkan sehingga kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi strategi pencegahan yang ada saat ini. Hasil dari studi diharapkan berguna bagi pengembangan kebijakan KPK. Hasil studi diharapkan menjadi bahan bagi penyusunan strategi pencegahan KPK.

Hasil studi ini menunjukkan perlunya KPK menggunakan perspektif dari berbagai bidang keilmuan untuk melengkapi pendekatan hukum dalam melihat korupsi. Pendekatan tersebut dapat memperkaya KPK dalam menjawab dan menyusun strategi pencegahan korupsi. Perspektif yang tepat membantu KPK menjawab permasalahan korupsi melalui pendekatan langsung (respon langsung pada variabel-varabel penyebab korupsi) seperti yang selama ini dilakukan ataupun menjawab permasalahan korupsi secara tidak langsung melalui penyelesaian terhadap akar penyebab permasalahan korupsi. Perspektif yang potensial digunakan oleh KPK adalah perspektif sosiologi terutama melalui sudut pandang institutional organisasi; perspektif ekonomi; serta perspektif politik (ekonomi politik). Kedepan, terbuka ruang untuk lebih memperkaya perspektif korupsi KPK seiring dengan perkembangan bidang keilmuan lain yang menjadikan korupsi sebagai objeknya. Adaptasi dari pendekatan ini oleh KPK dapat membantu melahirkan strategi pencegahan korupsi yang sifatnya kontekstual Indonesia. Studi juga menghasilkan konsep pencegahan berdasarkan waktu sebelum, pada saat awal, dan sesudah terjadinya korupsi.

Page 192: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

173

NO KEGIATAN PENJELASAN

3 Studi Sistem Pengendalian Izin dan Penerimaan Daerah-Kajian Optimalisasi Sistem Penerimaan Negara

Mekanisme perizinan sering kali rentan dijadikan media untuk melakukan tindak kecurangan, suap, dan koruptif. Berangkat dari hal tersebut, KPK perlu melakukan kajian sistem pengendalian dalam perizinan dan dikaitkan dengan penerimaan negara/daerah dengan tujuan untuk memetakan permasalahan yang muncul dalam sistem pengelolaan penerimaan negara yang menghambat optimalisasi penerimaan negara, dan memetakan permasalahan dalam pengelolaan perizinan dalam penerimaan keuangan daerah.

Hasil studi menemukan permasalahan dalam Modul Penerimaan Negara yang terdiri dari aspek political will, aspek tata laksana dan aspek kelembagaan. Selain itu juga ditemukan permasalahan dalam perizinan daerah dengan lokus Pemerintah Daerah Kota Bandung, yaitu permasalahan dalam pelayanan BPPT, Disyanjak, BPHTB, Distarcip, dan Pelayanan Pajak Penerangan Jalan. Hasil dari studi selanjutnya akan dipaparkan ke instansi terkait untuk dilakukan perbaikan sistem sesuai rekomendasi yang disampaikan KPK.

4 Studi Kepemimpinan KPK

Studi ini dibuat dalam rangka mengembangkan konsep kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Diharapkan dengan studi ini, KPK dapat menghindari atau memperkecil resiko yang dapat terjadi akibat kesenjangan yang timbul dari kebutuhan internal organisasi dengan pimpinan yang terpilih melalui proses politik. Output kajian ini diharapkan dapat digunakan/dimanfaatkan sebagai bahan dasar pengembangan spesifikasi jabatan dan deskripsi Jabatan kepemimpinan KPK.

Hasil dari studi ini menjadi pertimbangan utama Panitia Seleksi Pimpinan KPK dalam proses seleksi Pimpinan KPK 2015-2019, dengan menetapkan kriteria utama calon pimpinan KPK yang harus memenuhi karakteristik elemen individual, kompetensi, pengalaman dan situasi yang melingkupi dan dibutuhkan dalam konteks kepemimpinan KPK. Kajian ini juga merekomendasikan dilakukannya perbaikan dan pengembangan berkelanjutan pada program inisiasi (induksi) dan pelatihan Kepemimpinan KPK. Program penilaian kinerja atas pimpinan yang didasarkan pada kriteria tertentu juga menjadi salah satu rekomendasi dalam kajian ini.

Page 193: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

174

NO KEGIATAN PENJELASAN

5 Buku Panduan Antikorupsi bagi Kepala Daerah

Tindak pidana korupsi yang terjadi di tingkat daerah saat ini masih tinggi. Fakta menunjukkan Pilkada yang dilakukan sebelumnya bagaimanapun menghasilkan beberapa kepala daerah korup. Data Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri, pada periode 2004-2012, menyebutkan 290 kepala daerah terlibat kasus hukum. Data KPK juga memperlihatkan bahwa sejak 2004 hingga November 2015 terdapat sebanyak 17 Gubernur dan 49 walikota/bupati/wakil terjerat kasus korupsi. Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan langkah untuk menghindari terulangnya korupsi pada kepala daerah khususnya dan pada perangkat daerah pada umumnya.

Untuk itu, KPK berinisatif memberikan pemahaman terhadap kepala daerah dan jajarannya terkait permasalahan utama yang menjadi sumber korupsi di daerah berikut potensi-potensi korupsi yang mungkin muncul di daerah. KPK juga akan merekomendasikan beberapa program pencegahan korupsi yang bisa dijalankan oleh daerah.

Buku Panduan Program Pencegahan Korupsi di daerah berisi gambaran secara generik sumber korupsi di daerah, potensi korupsi yang mungkin timbul di daerah dan rekomendasi program anti korupsi di daerah. Materi dalam buku tersebut telah disampaikan KPK kepada para calon kepala daerah pada program roadshow pemilu berintegritas yang dilaksanakan di 15 provinsi secara bersama oleh Kedeputian Pencegahan KPK. Ke depan, diharapkan rekomendasi KPK ini menjadi bagian agenda yang dimasukkan oleh kepala daerah dalam menjalankan urusan-urusan pemerintahan daerah selama lima tahun kedepan.

PENGUKURANNO KEGIATAN PENJELASAN6 Pengukuran Indeks

Penegakan Hukum (IPH)

Indeks Penegakan Hukum (IPH) dalam konteks nasional dihitung dan dikerjakan di bawah koordinasi Bappenas. Peran IPH adalah indeks yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK. IPH merupakan salah satu indikator utama keberhasilan KPK pada fokus area pemberantasan korupsi sesuai dengan Rencana Strategis KPK 2011-2015. IPH yang dikembangkan terdiri atas lima sub indikator yaitu: (1) Rasio Persentase Penyelesaian Laporan Tindak Pidana Korupsi (bobot 10%); (2) Rasio Persentase Penyelidikan yang menjadi Penyidikan (bobot 20%); (3) Rasio Persentase Penyidikan yang menjadi Tuntutan (bobot 30%); (4) Conviction Rate (bobot 30%); dan (5) Execution Rate (bobot 10%). Formula penghitungan total IPH didapatkan dengan menjumlahkan hasil perkalian nilai masing-masing indikator dengan bobotnya masing-masing. Aaapun hasil Pengukuran IPH KPK Tahun 2014 menghasilkan nilai 61,80%, menurun dibanding tahun 2013 yang sebesar 67,95%.

7 Pengukuran Indeks Integritas Organisasi KPK

Dalam rangka mewujudkan visi KPK menjadi lembaga pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif dan efisien, KPK pada 2015 melakukan Survei Integritas Organisasi. Integritas organisasi diukur dengan menggunakan pendekatan survei. Komponen Integritas KPK yang diukur terdiri atas sepuluh komponen utama, yaitu: (1) kepemimpinan; (2) nilai, visi dan tujuan integritas; (3) panduan dan peraturan integritas; (4) dukungan struktur dan fungsi organisasi; (5) manajemen risiko; (6) monitoring; (7) dukungan sumber daya dan inrastruktur; (8) komunikasi; (9) penegakan aturan; dan (10) dukungan lingkungan. Hasil akhir akan diberikan dalam skala satu (1) sebagai nilai minimal hingga pada skala lima (5) sebagai nilai maksimal sesuai dengan yang disyaratkan dalam renstra KPK.

Hasil pengukuran Indeks Integritas Organisasi KPK 2015 mendapatkan skor 3,67. Nilai ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi dibandingkan skor pada 2013 (3,23). Nilai integritas KPK masuk dalam kategori nilai tinggi yaitu pada tahapan efektivitas. Pada tahapan ini KPK sudah memiliki dan mengembangkan upaya-upaya dalam mengembangkan integritas, namun upaya-upaya tersebut masih mengalami kendala ditingkat efektivitasnya.

Page 194: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

175

NO KEGIATAN PENJELASAN8 Penyempurnaan

Metodologi Survei Integritas dan Pilot Project di K/L/O/P (Integrity Asessment)

Integrity Asessment (IA) atau Penilaian Integritas (PI) merupakan kegiatan penelitian yang dimaksudkan untuk menyempurnakan metode penelitian Survei Integritas (SI) yang rutin dilakukan oleh KPK dalam delapan tahun terakhir.

Fokus kegiatan IA yang dilakukan pada 2015 adalah perbaikan kerangka penilaian integritas dan pengembangan instrumen penelitian serta pilot project untuk mengukur integritas dibeberapa organisasi terpilih. Pilot project juga dilaksanakan pada empat instansi, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan-Ditjen Perikanan Tangkap, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), Pemerintah Kota Surabaya, dan Pemerintah Kabupaten Pinrang. Aktivitas lain yang juga penting adalah menjalin kerjasama dengan stakeholderss yang selama ini terlibat dan bertanggung jawab terhadap program-program yang dilaksanakan K/L/D/I. Ke depan, diharapkan Integrity Asessment merupakan penilaian yang dilakukan secara nasional dan menjadi acuan dalam mengukur output dan outcome organisasi publik di Indonesia.

9 Indeks Kinerja Sektor Strategis

Indeks Kinerja Sektor Strategis mengukur kinerja dan upaya-upaya yang sudah dilakukan KPK pada sektor-sektor strategis yang menjadi prioritas dalam renstra KPK. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai secara umum dan nilai pada masing-masing sektor strategis. Nilai indeks diperoleh dari rerata nilai pada masing-masing sektor, dengan skala satu (1) sampai lima (5). Hasil pengukuran diharapkan dapat memberikan landasan bagi evaluasi implementasi rencana strategis yang sudah diterapkan.

Perhitungan hasil yang dilakukan berasal dari dua sumber data, yaitu skor pengalaman integritas dari hasil survei integritas dan skor survei perilaku anti korupsi (SPAK). Masing-masing skor kemudian dikonversi ke skala satu (1) hingga lima (5). Skor nilai yang dihasilkan untuk indeks kinerja sektor strategis tahun 2014 adalah 4,43, menurun dibandingkan nilai 4,58 pada sebelumnya. Nilai ini merupakan nilai rerata dari nilai di lima sektor strategis yaitu sektor aparat penegak hukum (APH), sektor ketahanan pangan plus, sektor ketahanan energi dan lingkungan, sektor penerimaan dan sektor infrastruktur. Sektor ketahanan pangan plus merupakan gabungan dari sektor ketahanan pangan, kesehatan, dan pendidikan (sesuai arahan Renstra KPK). Sedangkan sektor ketahanan energi dan lingkungan terdiri dari sektor ketahanan energi dan ketahanan lingkungan.

10 Survei Pemahaman Masyarakat terhadap Integritas Pemilu 2015

Pada 2015, Survei persepsi masyarakat terhadap integritas dalam pemilu difokuskan pada kegiatan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) di delapan ibu kota provinsi yang mengikuti pilkada serentak di level Provinsi pada 2015, yaitu Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sulawesi Utara, dan Bengkulu. Jumlah responden dalam survei ini adalah 1200 orang yang dipilih dengan kriteria bahwa yang bersangkutan terdaftar sebagai pemilih dalam pilkada gubernur 2015.

Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat yang cukup tinggi dalam memilih (83% untuk kepala daerah dan 88% untuk pemilu legislatif). Namun masyarakat tidak mendapatkan cukup informasi mengenai profil calon yang bersaing, sehingga berakibat pada gagalnya pemilih untuk menentukan pilihan pada kandidat yang tepat. Masyarakat juga lebih suka dengan model pemilihan langsung daripada tidak langsung (85%).

Hal lain yang juga menarik adalah hampir setengah dari responden menganggap bahwa masyarakat sebagai pemilih boleh menerima hadiah dari peserta pemilu. Hasil survei juga menunjukkan bahwa 75% masyarakat mengetahui adanya peristiwa politik uang dalam proses pilkada. Masyarakat umumnya enggan melapor jika melihat pelanggaran pemilu (44%). Temuan menarik lain adalah 43% responden memilih untuk menerima hadiah atau pemberian dari peserta pemilu, namun tidak akan memilih orangnya. Sebagian merasa sikap ini adalah cara ‘cerdas’, karena meskipun tidak memilih kandidat yang membagi hadiah, pemilih tetap bisa mengambil manfaat dari barang/uang/fasilitas yang diberikan.

Page 195: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

176

NO KEGIATAN PENJELASAN11 Pengukuran

Akuntabilitas PN melalui LHKPN

Kegiatan pengukuran merupakan kegiatan lanjutan penyempurnaan konsep pengukuran yang telah disusun pada 2014. Di 2015, dilengkapi dengan menambahkan masukan dari pakar dan narasumber eksternal. Usulan dan input membangun dari para pakar tertuang dalam focus group discussion untuk menggali komponen-komponen yang digunakan dalam pengukuran ini, yaitu kepatuhan (compliance), keberadaan (existence), kelengkapan (completeness), dan kewajaran (fairness).

Kebutuhan akan ukuran atau informasi yang bersifat kuantitatif semakin diperlukan sehingga perbedaan persepsi pembaca LHKPN dan perbedaan standard dapat dihindari. Alat pengukuran ini telah disampaikan kepada Direktorat PP LHKPN untuk dapat ditindaklanjuti dan disesuaikan dengan strategi pencegahan terkait LHKPN yang akan diimplementasikan di masa mendatang. Alat ukur yang dihasilkan diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ke depan, hasil pengukuran dapat digunakan lebih lanjut dalam menentukan intervensi pencegahan korupsi yang tepat yang perlu dilakukan baik dari perspektif individual maupun institutional.

12 Pengukuran/Monitoring pilot project Pencegahan Korupsi berbasis Keluarga di Kelurahan Prenggan

Sejak 2014 KPK melakukan intervensi program pencegahan korupsi berbasis keluarga di Kelurahan Prenggan, Yogyakarta. Beberapa intervensi yang dilakukan antara lain workshop kepada para stakeholders serta tokoh Prenggan untuk mendapatkan input mengenai panduan implementasi dalam gerakan program pencegahan korupsi berbasis keluarga, penyusunan LFA, pembentukan relawan, peningkatan kualitas relawan dengan mengadakan sekolah relawan, dan aksi kegiatan dengan tujuan mensosialisasikan program pencegahan korupsi berbasis keluarga.

Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan monitoring ini adalah menghasilkan terjemahan nilai-nilai antikorupsi pada anak sesuai usia, memastikan implementasi intervensi pencegahan korupsi berbasis keluarga konsisten dengan LFA yang telah disusun, dan memetakan permasalahan sosial yang akan mempengaruhi keberhasilan program pencegahan korupsi berbasis keluarga di Kelurahan Prenggan. Tindak lanjut program pencegahan korupsi berbasis keluarga di Prenggan menghasilkan Buku Panduan menumbuhkan kejujuran kepada anak sejak dini. Buku panduan ini diharapkan akan membantu orang tua secara teknis menanamkan nilai jujur kepada anak. Sehingga kejujuran tidak lagi dinilai abstrak oleh orang tua ataupun anak. Tahapan selanjutnya yang akan dilakukan KPK adalah menyusun buku panduan penerapan program pencegahan korupsi di daerah dan secara bertahap bekerjasama dengan organisasi publik (K/L/D) yang bertanggungjawab terhadap program-program keluarga untuk menindaklanjuti program pencegahan korupsi KPK ini.

Page 196: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

177

PENGKAJIANNO KEGIATAN PENJELASAN

1 Kajian Pengadaan Barang dan Jasa Tahap 2

Kajian ini menemukan 16 temuan yang tersebar dalam 4 titik. Pada titik regulasi ditemukan 7 temuan (tidak tersedianya dasar hukum PBJ yang memuat mekanisme sanksi dan tidak bertabrakan dengan UU lain, diubahnya Perpres PBJ menjadi Perpres no. 172 Tahun 2014 hanya untuk penunjukan langsung pengadaan benih dan pupuk, definisi prinsip efisien pada Perpres adalah harga murah bukan harga terbaik (value for money); tidak independennya Lembaga Penjawab Sanggah; tidak sinkronnya definisi PPK pada Perpres dengan PP 45 Tahun 2013; adanya celah yang berisiko penyedia yang tidak berkualitas dapat mendaftar di LPSE; terbatasnya akses untuk mengumumkan sanksi daftar hitam di Portal Pengadaan Nasional (INAPROC)).

Pada sisi penganggaran, kajian menemukan 1 temuan yaitu lemahnya proses perencanaan program dan anggaran. Sedangkan pada sisi pelaksanaan, kajian menemukan 7 temuan (Hanya 10,3% saja ULP yang telah permanen di Indonesia, Belum memadainya pengelolaan SDM pelaksana pengadaan, Belum efektifnya keberadaan Whistleblower System yang dibangun oleh LKPP, Terdapat kelemahan proses seleksi vendor oleh Pejabat Pengadaan, Tidak ada data pembanding dalam menilai spesifikasi teknis kebutuhan barang/jasa beserta harganya, Terdapat keterbatasan aplikasi vendor manajemen system dalam aplikasi SIKAP, E-procurement masih memiliki kelemahan). Temuan pada pengawasan sejumlah 1 temuan yaitu belum maksimalnya fungsi APIP untuk menjamin efektifitas pelaksanaan PBJ.

2 Kajian Strategi Pencegahan Angkutan Laut Ilegal Bahan Tambang Mineral Dan Batubara Di Indonesia - Pengembangan menjadi Kajian Sistem Angkutan Laut sektor SDA

Tahun 2015 KPK melakukan kajian Sistem Angkutan Laut di Sektor Sumberdaya Alam yang bertujuan mengeksplorasi/menghimpun berbagai persoalan mendasar proses angkutan minerba nasional serta estimasi kerugian ekonomiknya dari berbagai pemangku kepentingan terkait, yang selanjutnya menghasilkan rekomendasi pola pengelolaan pengangkutan laut sumber daya alam termasuk aplikasi teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pengawasan.

Hasil dari kajian, KPK menemukan permasalahan dari berbagai aspek, antara lain: aspek kebijakan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek kelembagaan. Hasil dari kajian ini KPK memberikan saran perbaikan kepada kementerian/lembaga terkait untuk secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang ditemukan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Perbaikan sistem harus melibatkan empat aktor utama dalam pelaksanaan pengangkutan: (1) regulator; (2) penyelenggara pelabuhan; (3) muatan; (4) armada pengangkut. Negara melakukan perbaikan dengan sejumlah instrumen seperti perencanaan, penyelenggaraan pelayanan pelabuhan, penyelenggaran perizinan pelabuhan, sistem data dan informasi, pengawasan, anggaran, kelembagaan, aset negara, alur pelayanan dan angkutan internasional.

Page 197: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

178

NO KEGIATAN PENJELASAN3 Piloting FCP Fraud Control Plan KPK-BPKP merupakan pedoman identifikasi dan

penanganan fraud pada level strategis dan taktis dalam suatu organisasi yang diintegrasikan dengan FCP yang telah dikembangkan BPKP. Implementasi piloting akan dilakukan pada K/L/O/P yang memenuhi kriteria: inisiatif K/L/O/P, Kesiapan K/L/O/P, dan kesesuaian dengan program kerja KPK dan/atau BPKP.

Mengingat korupsi, baik pencegahan maupun penindakan, merupakan suatu fungsi yang telah berjalan di KPK, dan di lain pihak pemeriksaan atas kewajaran laporan keuangan merupakan suatu fungsi yang melekat di BPKP, maka FCP dilaksanakan pada lingkup penyalahgunaan aset. Hal tersebut antara lain berangkat dari pengalaman Tim FCP KPK pada tahap studi, yaitu pada aksi korporasi PT Telkom, Tbk pada PT Mitratel dan aksi korporasi PT Pertamina (Persero) pada PT Trans-Pacific Petroleum Indotama. Pada dua kasus tersebut, risiko fraud dari pelepasan aset BUMN melalui aksi korporasi (yang tidak mematuhi asas-asas tata kelola perusahaan yang baik) terbukti dapat diidentifikasi serta tercegah melalui FCP.

Secara garis besar piloting FCP KPK-BPKP pada 2015 mengalami perubahan sebagai berikut: Modifikasi ruang lingkup dengan memperhatikan keberadaan program pencegahan yang sesuai dengan Rencana Strategis KPK 2016, FCP strategis, di mana pelaksanaannya dilakukan oleh Tim KPK, Pelaporan FCP Operasional, di mana pelaksanaannya dilakukan oleh Tim BPKP.

Atas perubahan-perubahan tersebut akan dilakukan revisi-revisi yaitu kesepakatan antara KPK dan BPKP dan pedoman pelaksanaan FCP untuk ke depannya.

4 Kajian Jaksa Kajian ini merupakan kajian pendahuluan dengan menggunakan metode desk study (telaah literatur dan hasil publikasi atas konsep pengembangan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya di Kejaksaan Agung). Selain telaah literatur, juga dilakukan FGD dengan pakar. Tujuan dari kajian ini adalah untuk merumuskan konsep perbaikan MSDM di Kejaksaan Agung yang akan ditawarkan KPK untuk tercapainya personel jaksa yang berintegritas. Berdasarkan hasil kajian, disampaikan berapa hal yang ditawarkan oleh KPK untuk mendukung peningkatan integritas Jaksa, di antaranya rencana KPK melakukan survey baseline dan membantu mendorong seleksi Jaksa di 2016.

5 Kajian Alih Fungsi Lahan

Tujuan kajian alih fungsi lahan pertanian adalah untuk mengidentifikasi permasalahan serta titik-titik rawan penyimpangan dan korupsi yang terjadi dalam pelaksanaan pengendalian alih fungsi lahan pertanian dan merumuskan saran perbaikan terkait permasalahan tersebut dalam pelaksanaan upaya perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Adapun beberapa lokus kajian ini di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, BPS (Badan Pusat Statistik), Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kabupaten Karawang, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Temanggung, Pemprov NTT, Pemprov DIY Yogyakarta.

Beberapa permasalahan yang ditemukan di antaranya peta lahan pertanian di indonesia belum padu dan update, sistem informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) belum operasional, kelembagaan LP2B di tingkat pusat dan daerah belum terbangun, perencanaan dan penetapan LP2B belum dibuat secara komprehensif, proses alih fungsi lahan pertanian di daerah melalui mekanisme izin lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah (IPPT) tidak transparan, pembagian tugas dan wewenang dalam hal pembiayaan dan insentif LP2B bagi petani dan/pemerintah daerah belum ada, dan mekanisme pengawasan dan monitoring pelaksanaan LP2B di tingkat pusat dan daerah belum berjalan.

Page 198: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

179

NO KEGIATAN PENJELASAN6 Kajian Komoditas Gula Tujuan dari pelaksanaan kajian komoditas pangan strategis gula adalah

pemetaan dan identifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses tata niaga komoditas strategis gula dari sisi regulasi, produksi, distribusi, dan sumberdaya manusia yang terlibat di dalamnya, deteksi terjadinya peluang kecurangan/korupsi dalam proses tata niaga komoditas strategis gula, merumuskan dan memberikan saran rekomendasi perbaikan terhadap tata niaga komoditas strategis gula.

Hasil kajian menemukan beberapa temuan, di antaranya rendemen tebu yang selalu rendah, Kualitas dan Produksi Gula Kristal Putih yang rendah, Tidak terealisasinya program ekstensifikasi tanaman tebu. Tim telah menyusun rekomendasi yang disampaikan kepada stakeholderss untuk kemudian disusun rencana aksi sebagai upaya untuk memenuhi rekomendasi tersebut.

7 Kajian Hilir Migas Kegiatan kajian ini bertujuan untuk memetakan titik-titik rawan korupsi pada tata laksana penjualan minyak dan kondensat bagian negara; melakukan pengkajian dan penelitian pada objek spesifik berdasar kriteria tertentu (wilayah, kegiatan, proses, dan sebagainya); melakukan case building, apabila didapat informasi yang relevan; memberikan saran perbaikan terhadap kerawanan korupsi; dan mengembangkan sistem yang dapat mencegah korupsi pada tata kelola minyak dan gas bagian negara.

Lingkup kajian menyentuh keseluruhan proses bisnis secara komprehensif, terkait tata kelola penjualan gas bagian negara, terkait dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang allocated dan non-allocated; tata kelola tolling pengolahan kondensat bagian negara oleh PT Pertamina melalui kilang milik PT TPPI; tata kelola transportasi dan niaga, yang hingga saat ini belum terungkap secara jelas.

Berdasarkan hasil pengumpulan data baik primer maupun sekunder, terdapat hasil sebagai berikut:

1. Tidak terintegrasinya data material balance. Integritas data mensyaratkan konsistensi akuisisi data dan pengolahan data dari sumber data yang relevan. Tidak adanya integritas data menjadi indikasi tata kelola yang kurang baik, karena menunjukkan tidak adanya transparansi dan akuntabilitas manajemen.

2. Belum adanya pedoman atau panduan tata laksana penjualan minyak dan kondensat bagian negara di internal PT Pertamina (Persero)

Page 199: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

180

NO KEGIATAN PENJELASAN8 Kajian Sistem Alokasi

Anggaran DesaTujuan dari kajian adalah melakukan pemetaan dan analisis terhadap kelemahan sistem administrasi yang berisiko menimbulkan fraud dan korupsi dalam pengelolaan keuangan desa khususnya dalam pengelolaan dana desa dan alokasi dana desa. Hasil Kajian telah dipaparkan KPK ke pihak Kemendagri, Kemendesa PDTT, Kementerian Keuangan dan BPKP pada 12 Juni 2015 di gedung KPK. Dalam kajian ini, KPK menemukan adanya potensi korupsi di 4 (empat) aspek, yakni:• Potensi Masalah dalam Regulasi dan Kelembagaan: Belum lengkapnya

regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan yang diperlukan dalam pengelolaan keuangan desa, Potensi tumpang tindih kewenangan antara Kementerian Desa dan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Formula pembagian Dana Desa dalam Perpres 36/2015 mengacu pada aturan yang belum ditetapkan dan hanya didasarkan pada aspek pemerataan, Pengaturan pembagian penghasilan tetap bagi perangkat desa dari ADD yang diatur dalam PP No. 43 tahun 2014 kurang berkeadilan, Kewajiban penyusunan laporan pertanggungjawaban oleh desa tidak efisien.

• Potensi Masalah dalam Tata Laksana: Kerangka waktu siklus pengelolaan anggaran desa sulit dipatuhi oleh desa, Belum adanya satuan harga baku barang/jasa yang dijadikan acuan bagi desa dalam menyusun APBDesa, APBDesa yang disusun tidak menggambarkan kebutuhan desa, Rencana penggunaan dan pertanggungjawaban APBDesa kurang transparan, Laporan pertanggungjawaban desa belum mengikuti standar dan rawan manipulasi.

• Potensi Masalah dalam Pengawasan: Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan daerah oleh Inspektorat Daerah kurang efektif, Tidak optimalnya saluran pengaduan masyarakat untuk melaporkan kinerja perangkat desa yang mal-administrasi, Ruang lingkup evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh Camat belum jelas.

• Potensi Masalah dalam Sumber Daya Manusia: Potensi korupsi/fraud oleh tenaga pendamping akibat kelemahan aparat desa. Atas temuan tersebut KPK merekomendasikan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Keuangan, dan Pemerintah daerah.

9 Kajian Infrastruktur Pelaksanaan kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan titik-titik kelemahan dan potensi korupsi dari Program Penyediaan Tenaga Listrik Nasional dan menyusun rekomendasi atas kerentanan korupsi dalam penyediaan tenaga listrik nasional. Kegiatan kajian difokuskan pada tiga aspek: strategik, taktis dan operasional pada program penyediaan tenaga listrik nasional. Objek kajian tidak hanya terpusat pada PT. PLN, namun juga pada pemangku kepentingan lain yang berperan dalam pelaksanaan Penyediaan Tenaga listrik Nasional, di antaranya Kementerian ESDM, Bappenas dan pihak swasta yang berperan sebagai peserta IPP.

Berdasarkan identifikasi kerentanan korupsi pada aspek strategis, taktis dan operasional di atas, rekomendasi yang didisampaikan adalah: Penentuan target dan alokasi kapasitas listrik nasional beserta alokasinya harus memperhatikan kemampuan PLN & IPP dan bebas dari benturan kepentingan serta memperhatikan kondisi on going saat ini, Reviu target yang ingin dicapai dengan memperbaiki proses bisnis yang kritis (proses penyederhanaan pelaksanaan perijinan, tatakelola manajemen proyek yang baik sesuai best practice). Penyelarasan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini, serta kepatuhan terhadap international best practice project management life cycle dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencegahan korupsi baik di PLN maupun Ditjen Ketenagalistrikan Kemen ESDM. Percepatan pencapaian target program pembangunan kelistrikan juga harus memperhatikan aspek-aspek Demand, Sumber Energi, Keuangan, SDM, Keteknikan, Lokasi dan Tanah, Kapasitas Industri Engineering, Procurement and Construction (EPC) Nasional.

Page 200: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

181

NO KEGIATAN PENJELASAN10 Kajian Pendidikan Islam Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Islam (studi kasus: Bantuan Siswa Miskin

(BSM) dan Sarana Prasarana (Sarpras)) telah dipaparkan kepada Menteri Agama dan jajaran pada 5 November 2015. Kajian bertujuan untuk untuk mencegah korupsi melalui perbaikan tata kelola.

Hasil kajian menemukan beberapa permasalahan terkait sarpras dan BSM di antaranya mekanisme pengelolaan proposal tidak sesuai dengan praktik good governance, proses verifikasi proposal belum optimal, kriteria affirmative action dalam pemberian bantuan PD Pontren tidak transparan dan tidak akuntabel, data penerima bantuan sarpras tidak teradministrasi dengan baik, Kemenag belum siap mengelola bantuan sarpras akibat perubahan akun, terdapat ketidaksesuaian antara juknis dan pelaksanaan pengelolaan BSM, penggunaan BSM tidak sesuai peruntukan, penanganan pengaduan masyarakat serta monitoring dan evaluasi BSM belum optimal, jumlah satker yang tidak efektif, sistem Informasi Manajemen (database pendidikan) belum optimal untuk digunakan sebagai data acuan dalam pengambilan keputusan, belum adanya aturan pengelolaan dana partisipasi masyarakat oleh Komite Madrasah, dan adanya pungutan untuk mendanai kegiatan yang sudah dianggarkan.

11 Kajian Sistem Pengelolaan PNBP di Sektor Kehutanan

Pada 2015 KPK melakukan Kajian Sistem Pengelolaan PNBP di Sektor Kehutanan yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan mendasar sistem pengelolaan PNBP di sektor kehutanan, menghitung potensi kerugian negara di sektor kehutanan akibat kelemahan sistem pengelolaan PNBP, dan menghasilkan rekomendasi perbaikan sistem pengelolaan PNBP di sektor kehutanan.

Hasil dari kajian antara lain menemukan total kerugian negara akibat pemungutan penerimaan DR and PSDH yang kurang maksimal mencapai USD 6,47 - 8,98 miliar (Rp 62,8 - 86,9 triliun) – atau rata-rata sebesar USD539 - 749 juta (Rp 5,24 - 7,24 triliun) per tahun selama 12 tahun periode kajian. Agregat kerugian negara yang bersumber dari nilai komersial domestik untuk produksi kayu yang tidak tercatat selama periode tersebut mencapai USD60,7 - 81,4 miliar (Rp598,0 - 799,3 triliun), atau USD 5,0 - 6,8 miliar (Rp 49,8 - 66,6 triliun) per tahun.

Dari temuan tersebut, KPK memberikan rekomendasi kepada kementerian dan lembaga terkait untuk menyelesaikan seluruh temuan dan permasalahan yang ada, antara lain meliputi audit komprehensif terhadap PNBP kehutanan yang dilaksanakan oleh BPK; seluruh produksi kayu dari hutan yang dikelola negara tercatat pada Sistem Informasi PenataUsahaan Hasil Hutan (SI-PUHH) di website KLHK online dan terbuka bagi publik. Sistem tersebut meliputi dokumen resmi dari inventarisasi, perencanaan, hasil produksi, pembayaran PNBP, dan laporan konsumsi kayu oleh industri pengolahan kayu. Peralatan monitoring berbasis spasial digunakan untuk memverifikasi inventaris hutan pada semua areal pembukaan lahan sebelum panen; koordinasi secara rutin antara KLHK dan Kementerian Keuangan guna merencanakan target PNBP; penegakan hukum yang ditingkatkan, termasuk penggunaan undang-undang anti pencucian uang, terhadap semua pelaku yang diketahui melaporkan produksi kayu yang tidak sesuai dan/atau menghindari pembayaran royalti kehutanan; pengkajian mendalam terhadap struktur dan tarif biaya royalti untuk menentukan bagaimana Pemerintah akan memungut rente ekonomi penuh atas hasil produksi kayu; KPK bersama KLHK, Kementerian Keuangan dan BPK menerbitkan laporan kinerja tahunan pemungutan PNBP yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

Page 201: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

182

PENGEMBANGAN & TINDAK LANJUTNO KEGIATAN PENJELASAN

1 Pemantauan Action Plan Kajian IPDN

Atas dasar Kajian Sistem Seleksi Calon Praja IPDN 2013, Kemendagri telah menyusun rencana aksi perbaikan target waktu implementasi tahun 2014-2015. Tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari kegiatan pemantauan implementasi rencana aksi yang dicanangkan oleh Kemendagri untuk mencegah terjadinya korupsi dalam seleksi calon praja IPDN.

Pemantauan dilakukan terhadap 11 rencana aksi yang merupakan sisa dari rencana aksi yang belum terimplementasi di tahun 2014 (8 rencana aksi) dan 3 (tiga) rencana aksi yang direvisi target implementasinya menjadi tahun 2015. Dari 11 rencana aksi tersebut, 9 rencana aksi (81.82%) dinyatakan terimplementasi (closed) dan 2 rencana aksi (18.18%) tidak terimplementasi (closed). Secara total, dari 30 rencana aksi yang telah dipantau sejak 2014, 28 rencana aksi dinyatakan terimplementasi (93.33%) dan 2 rencana aksi tidak terimplementasi (6.67%).

Beberapa perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh Kemendagri adalah:1. Telah dilaksanakan pendaftaran seleksi secara on-line di seluruh wilayah Indonesia

yang dapat mengurangi potensi kecurangan dari hubungan langsung antara calon peserta seleksi dengan panitia.

2. Telah dianggarkannya biaya seleksi untuk semua tahapan dengan menggunakan APBN TA 2015 sehingga tidak terjadi potensi korupsi oleh oknum di daerah dengan menetapkan biaya tes tanpa standar yang jelas. Selain itu, hal ini juga menghilangkan disparitas biaya antar daerah dan berkurangnya beban bagi calon peserta yang akan mengikuti seleksi.

3. Telah disusunnya standar materi sosialisasi anti korupsi bagi seluruh panitia daerah untuk disampaikan dan diketahui oleh masyarakat umum (khususnya bagi calon peserta).

2 Pemantauan Action Plan BPJS Ketenagakerjaan

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan program besar pemerintah yang menyangkut hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia, sehingga perlu didukung berbagai pihak termasuk KPK untuk menjamin keberhasilannya. KPK telah melakukan kajian terhadap Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada 2014 dengan fokus pada potensi korupsi dan strategi pencegahannya. Ruang lingkup pelaksanaan pemantauan meliputi Kementerian Tenaga Kerja dan BPJS Ketanagakerjaan.

Pemantauan terhadap rencana aksi Kementerian Tenaga Kerja dilakukan berdasarkan surat Menaker No. B.272/MEN/SJ-HK/XII/2015 tanggal 11 Desember 2015 tentang Progress Rencana Tindak Perbaikan Kementerian Ketenagakerjaan atas Kajian Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Terhadap 9 (sembilan) rencana aksi yang diterima oleh KPK, terdapat 2 (dua) rencana aksi yang tidak sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan oleh KPK. Rekomendasi tersebut, antara lain:1. Membuka informasi pada publik terhadap hasil pembinaan maupun pengawasan

yang telah dilakukan terhadap pemberi kerja atau perusahaan.2. Bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam hal pertukaran informasi

ketenagakerjaan dan juga dalam operasional pengawasan di lapangan.Atas 9 (Sembilan) rencana aksi yang diterima KPK, 2 (dua) rencana aksi perlu dilakukan perbaikan, 2 (dua) rencana aksi telah terimplementasi (22.22% closed) dan 5 (lima) rencana aksi yang belum terimplementasi (77.78% closed).

Pemantauan terhadap BPJS Ketenagakerjaan dilakukan pada 16 rencana aksi yang telah disampaikan kepada KPK pada 16 Januari 2015. Dari hasil pemantauan sampai dengan Desember 2015, BPJS Ketenagakerjaan telah melaksanakan (closed) seluruh rencana aksinya dengan catatan bahwa pelaksanaan beberapa rencana aksi tersebut masih harus dilanjutkan dan disempurnakan.

Page 202: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

183

NO KEGIATAN PENJELASAN3 Pemantauan

Action Plan Kajian Jaminan Kesehatan Nasional

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Jaminan Kesehatan Nasional yang telah dilaksanakan pada 2013. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK. Berdasarkan hasil pemantauan selama tahun 2015, perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh Kemenkes adalah Kemenkes telah menerbitkan Permenkes 36/2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. KPK juga mengapresiasi perbaikan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan di 2015 dalam mencegah fraud di JKN antara lain adalah:a. BPJS Kesehatan menetapkan Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan Nomor 58 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pada Sistem Jaminan Sosial Nasional

b. BPJS Kesehatan telah melakukan pemadanan data kepesertaan dengan NIK, sehingga mengurangi potensi fraud di kepesertaan.

KPK mendorong Kemenkes dan BPJS untuk segera menyelesaikan rencana aksinya, mengingat penundaan implementasi akan berdampak pada lemahnya pengawasan dan terbukanya potensi fraud di JKN. Untuk itu KPK meminta agar Kemenkes untuk segera menyelesaikan Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan (PNPK) sesuai target yang telah ditetapkan oleh Kemenkes. PNPK menjadi penting, karena menjadi rujukan bagi tersusunnya PPK (Panduan Praktik Klinis) yang harus disusun oleh FKTRL. Tanpa PNPK dan PPK, Permenkes 36/2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional menjadi sulit terlaksana.

Sedangkan untuk BPJS Kesehatan, KPK meminta untuk segera meningkatkan kompetensi petugas di lapangan dalam mencegah dan mendeteksi fraud di faskes, Mempercepat pembangunan sistem aplikasi deteksi fraud pada layanan faskes, dan meningkatkan efektifitas pengaduan peserta terhadap layanan yang diterima dari faskes.

4 Pemantauan Action Plan Kajian Pajak

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Optimalisasi Penerimaan Pajak (studi kasus: pertambangan batubara) yang telah dilaksanakan dan dipaparkan hasilnya kepada Direktur Jenderal Pajak dan jajaran dan Direktur Jenderal Minerba (perwakilan) pada 23 April 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Direktur Jenderal Pajak menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK. Ditjen Pajak telah mengirimkan action plan pada. Berdasarkan action plan awal DJP tersebut kemudian dilakukan pembahasan bersama KPK untuk disepakati rencana aksi yang akan dilaksanakan oleh DJP. Rencana aksi hasil kesepakatan tersebut dikirimkan DJP melalui surat No.S-174/PJ/2014 tanggal 4 Agustus 2014.

Page 203: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

184

NO KEGIATAN PENJELASANBerdasarkan hasil pemantauan KPK terhadap action plan yang disampaikan Dirjen Pajak melalui Surat Dirjen Pajak No. S-714/PJ/2014 tanggal 6 Juni 2014 action plan yang telah dilaksanakan oleh DJP adalah:

1. Telah dibangun aplikasi Ex-1 (aplikasi internet based menggunakan username dan password) sebagai bentuk tax clearance sederhana (pengecekan NPWP dan pemenuhan kewajiban pelaporan pajak). Dengan adanya aplikasi tersebut, DJP tidak mengajukan Perpres terkait tax clearance.

2. Proses matching data NPWP untuk WP Minerba, masih menyisakan 200 IUP yang tidak teridentifiaksi NPWP-nya. Data telah diserahkan ke Dit. Ekstensifikasi untuk dilakukan verifikasi.

3. Proses matching data NPWP untuk WP Minerba, masih menyisakan 200 IUP yang tidak teridentifiaksi NPWP-nya. Data telah diserahkan ke Dit. Ekstensifikasi untuk dilakukan verifikasi.

4. Telah dibangun webservice NPWP tetapi belum dapat dipergunakan oleh Ditjen Minerba.

5. Telah diterbitkan SE 10 tahun 2015 tentang pedoman pengolahan data dari ILAP.6. MoU dengan perbankan (BI) telah ditandatangani pada 20 Mei 2015 dan pada 10

Sep 2015 telah dikirimkan data SID.7. Telah dilakukan revisi atas PMK 132/2013 dengan PMK 191/2014 dengan

memasukkan Ditjen MInerba sebagai instansi yang menyerahkan data untuk kebutuhan pajak kepada DJP.

8. Untuk permasalahan multi tafsir PPN PKP2B Gen III, telah dilakukan kajian (PPN karena merupakan pajak orang lain maka menganut prevailing). Langkah yang dilakukan untuk menghilangkan multi tafsir tersebut adalah dengan melakukan renegosiasi kontrak dan membuat surat penegasan Menkeu/Dirjen Pajak terkait posisi Kementerian Keuangan dalam penerapan pajak PPN Gen III.

9. Untuk permasalahan multitafsir PPh Gen III, telah diterbitkan SE-44/PJ/2014 tentang penegasan perlakuan tarif pajak PPh Badan bagi WP yang menjalankan usaha di bidang pertambangan berdasarkan PKP2B atau KK tanggal 24 November 2014.

10. Telah dilakukan piloting prototype risk engine pada Mei 2015 di 9 Kanwil dan 12 KPP (Kanwil Sumut I, Riau Kep, Lampung, Jakarta 1, Jatim 1, Jatim 2, Kaltim, Jateng).

11. Untuk mengatasi kekurangan SDM pemeriksa, telah dibentuk P3 (Petugas Pemeriksa Pajak) berdasarkan Kepdirjen No 127/PJ/2015 pada 1 Juni 2015. Ditargetkan terdapat 5 P3 untuk setiap KPP. Telah diterbitkan pula SE-27/PJ/2015 tentang siapa yang dapat ditunjuk menjadi P3.

12. Telah dibentuk CTA (Center fo Tax Analysis). Awal terbentuk memiliki 46 analis. Saat pemantauan ke KPP (Jambi dan Manado) pada Juli 2015, KPP tersebut telah menerima hasil analisis dari CTA untuk ditindaklanjuti dalam rangka penggalian potensi.

Page 204: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

185

NO KEGIATAN PENJELASAN5 Pemantauan

Action Plan Kajian Pengadilan Pajak

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Penyelenggaraan Pengadilan Pajak yang telah dilaksanakan pada 2011. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Pengadilan Pajak menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK.

Menindaklanjuti action plan yang sudah disusun oleh Pengadilan Pajak, KPK melakukan kegiatan pemantauan implementasi saran perbaikan pada Sistem Penyelenggaraan Pengadilan Pajak mulai kuartal 3 tahun 2011. Pada kuartal 4 (per 19 Desember 2011), dari 12 saran perbaikan, terdapat 3 saran yang berstatus closed, sisanya pada 2012, dari 9 saran perbaikan, terdapat 4 saran dengan status closed. Berdasarkan hasil pemantauan hingga Kuartal 4 Tahun 2014, masih menyisakan 2 (dua) saran yang berstatus closed, yaitu tidak handalnya Sistem Informasi Sengketa Pajak (SISPA) dan adanya potensi konflik kepentingan akibat alokasi berkas perkara dari satu pemohon ke majelis yang pernah menangani pemohon tersebut

Berdasarkan hasil pemantauan pada 2015 terhadap aplikasi pendistibusian berkas, PP telah melakukan perbaikan pada aplikasi pendistribusian berkas sebagaimana kesepakatan pada rapat progress akhir tahun 2014. Atas hasil pemantauan tersebut, maka pada semester 1 tahun 2015 action plan kajian Penyelenggaraan Peradilan Pajak pada Pengadilan Pajak sudah dapat di-close dengan catatan pada beberapa item. Penyelesaian action plan tersebut ditandai dengan pengiriman surat No. B-5973/10-15/07/2015 perihal pemberitahuan penyelesaian implementasi action plan Kajian Penyelenggaraan Peradilan Pajak tanggal 23 Juli 2015 kepada Ketua dan Sekretaris Pengadilan Pajak dengan tembusan Menkeu, Ketua MA, dan Ketua KY.

6 Pemantauan Action Plan Kajian Dana Kapitasi

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemda yang telah dipaparkan oleh Pimpinan KPK kepada Menteri Kesehatan dan jajaran serta Direktur Utama BPJS Kesehatan dan jajarannya pada 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK.

Pemantauan dilakukan terhadap 15 rencana aksi Kemenkes dan 13 rencana aksi BPJS Kesehatan yang telah disampaikan kepada KPK. Dari seluruh rencana aksi Kemenkes, terdapat 8 rencana aksi (53.33%) yang belum terimplementasi (closed) dan 7 rencana aksi (46.67%) telah terimplementasi (closed). Sedangkan untuk BPJS Kesehatan, terdapat 2 rencana aksi (15.38%) yang belum terimplementasi (closed) dan 11 rencana aksi (84.62%) telah terimplementasi (closed).

Perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh Kemenkes adalah telah terbitnya Permenkes untuk menilai FKTP berprestasi yang juga dapat menjadi indicator kinerja dari FKTP. Sedangkan hal yang dapat diapresiasi dari BPJS Kesehatan adalah upaya untuk menciptakan sistem pembayaran kapitasi berbasis kinerja meskipun belum dapat terimplementasi secara baik karena kurangnya koordinasi dengan pihak Kemenkes sebagai regulator dan kurangnya sosialisasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota dan FKTP yang berada di bawahnya.

7 Pemantauan Action Plan Kajian Komoditas Strategis : Daging Sapi

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas Kajian Komoditas Strategis Daging Sapi tahun 2012. Hasil Kajian Kebijakan Tata Niaga Daging Sapi mengidentifikasi 3 (tiga) permasalahan mendasar, yaitu 1) Kebijakan tata niaga tidak mencerminkan keberpihakan pada 6,2 juta rumah tangga peternak rakyat, peternak skala kecil dan menengah, 2) Kebijakan Tata Niaga Tidak Mengarah pada Pengembangan Industri Daging Sapi di Sentra Produksi, 3) Adanya kelemahan dalam Kebijakan dan Tata Laksana Impor akibat dominannya praktik rent-seeking dan kartel.

Pemantauan action plan dilakukan terhadap K/L yang terkait dengan Tata Niaga Daging Sapi, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Daerah.

Page 205: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

186

NO KEGIATAN PENJELASANSepanjang 2 (dua) tahun masa pemantauan renaksi kajian TNDS, hal yang menjadi highlight adalah: 1. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang tepat dimana dapat melindungi peternak

lokal dan menjaga harga di tingkat konsumen,2. Perlu dilakukan upaya pembangunan SPP(sistem pengelolaan pengaduan) yang

terintegrasi (antar lembaga secara horisontal maupun vertikal) dan berbasis web;3. Membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) dasar untuk komoditas sapi/

daging sapi yang dapat:• Memberikan informasi produksi dan distribusi sapi di daerah;• Membantu stakeholders pusat dan daerah dalam melakukan pengelolaan dan

penentuan kebijakan melalui penyediaan data/Informasi yang akurat;• Memperoleh gambaran informasi supply demand secara nasional yang valid

dan up to date.

8 Pemantauan Action Plan Kajian Raskin

Berdasarkan kajian Kebijakan Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin) tahun 2013, KPK menemukan 12 temuan yaitu: desain program raskin tidak komprehensif; program tidak efektif; kelemahan dalam pendataan Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)/Penerima Raskin; lemahnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan Harga Pembelian Beras (HPB) oleh Pemerintah kepada Perum BULOG; kebijakan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP); Kualitas Raskin memberikan insentif bagi perburuan rente; kelemahan dalam Kelembagaan Raskin; tidak efektifnya mekanisme pengaduan dan tindak lanjutnya. Atas temuan tersebut, dilakukan kegiatan pemantauan yang mulai dilakukan pada pertengahan tahun 2014 dan berlanjut pada 2015 ini.

Pemantauan action plan dilakukan terhadap instansi/lembaga yang bertanggung jawab dan terlibat dalam program Raskin yaitu Tim Koordinasi Raskin Pusat (Kemenko Pembangunan Manuasia dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Perum BULOG, Kementerian PPN/Bappenas, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan/TNP2K, Badan Pusat Statistik) dan Tim Koordinasi Raskin Daerah.

9 Pemantauan Action Plan Kajian Pupuk Bersubsidi

KPK telah menyelesaikan dan memaparkan Laporan Hasil Kajian Akhir Pengelolaan Pupuk Bersubsidi ke seluruh stakeholders. Terdapat 18 total saran perbaikan atas temuan yang dihasilkan dalam kajian, meliputi aspek regulasi (2), kelembagaan (1), tata laksana (12), dan manajemen sumber daya manusia (3). Atas hasil laporan tersebut, stakeholders yang tergabung dalam POKJA PUPUK menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah diberikan dalam jangka waktu dua tahun. Menindaklanjuti action plan yang sudah disusun oleh POKJA PUPUK, KPK melakukan pemantauan action plan Kajian Pengelolaan Pupuk Bersubsidi untuk memastikan implementasi saran-saran perbaikan yang telah diberikan. Berdasarkan hasil pemantauan action plan pada 2014, 9 dari 18 saran perbaikan berstatus closed (aspek regulasi 1; aspek kelembagaan 1, aspek sumber daya manusia 2, dan aspek tata laksana 5).

Pada 2015, dimulai dengan Rapat Koordinasi Awal Tahun POKJA PUPUK, KPK kembali melanjutkan kegiatan pemantauan atas implementasi action plan terhadap 9 saran perbaikan yang masih berstatus closed. Sepanjang 2015, KPK melakukan kegiatan pemantauan berupa verifikasi lapangan (di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang; PT. Pupuk Kalimantan Timur; Pemerintah Kabupaten Banyuasin; dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara) dan verifikasi dokumen laporan progress beserta bukti-bukti pendukung yang dikirimkan oleh POKJA PUPUK setiap triwulan untuk memastikan terimplementasinya saran perbaikan.

Page 206: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

187

NO KEGIATAN PENJELASANBerdasarkan kegiatan pemantauan yang dilakukan sampai dengan kuartal 4, stakeholders yang tergabung dalam POKJA PUPUK telah menyelesaikan 9 saran perbaikan yang tersisa. Ke-9 saran perbaikan yang telah berstatus closed tersebut untuk implementasi atas temuan pada aspek regulasi (1), aspek sumber daya manusia (1), dan aspek tata laksana (7). Dengan demikian, pencapaian progres implementasi tindak lanjut action plan Kajian Pengelolaan Pupuk Bersubsidi Tahun 2013-2015 adalah 100%.

10 Pemantauan Action Plan Kajian Importasi Komoditas Pangan Strategis

Pemantauan Action Plan Kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis Tahun 2015 merupakan tindak lanjut atas hasil kajian KPK tahun yang telah dilakukan pada 2014. Tahun 2015 merupakan awal penyusunan rencana aksi atas hasil Kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis. Lima instansi yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menyusun rencana aksi terhadap 11 temuan dan rekomendasi KPK.

Dari 11 temuan tersebut, telah dirumuskan 24 indikator output oleh Kementerian/Lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerjasama dengan KPK. Pada 25 Juni 2015 Pimpinan dari 8 (delapan) Kementerian/Lembaga terkait telah menandatangani kesepakatan untuk mendukung pelaksanaan rencana aksi tindak lanjut hasil kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis. Kedelapan Pimpinan Kementerian/Lembaga tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian dan Menteri Dalam Negeri dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Beberapa rencana aksi yang telah diimplementasikan sampai dengan tahun 2015, di antaranya adalah telah dilaksanakannya perluasan penerapan sistem INSW (Indonesia National Single Window) secara mandatory pada 5 pelabuhan/bandara di Indonesia; telah diterbitkannya buku panduan terkait tata cara pengiriman rekomendasi dari kementerian/lembaga teknis ke Portal INSW; telah dibuat buku pedoman integrasi aplikasi; telah ditetapkannya 3 (tiga) kawasan pabean yaitu JICT, Koja dan Graha menjadi 1 (satu) kawasan pabean; telah ditetapkannya TPK (Tempat Pemeriksaan Karantina) di TPK Koja, JICT dan Graha Segara; telah dilakukannya perbaikan instalasi karantina hewan untuk impor sapi hidup di Pelabuhan Cilacap dan penambahan kapasitas.

11 Pemantauan Action Plan Kajian Bansos K/L

Pada 2012 KPK telah melakukan kajian tentang Kebijakan Pemberian Dana Bantuan Sosial atau lebih dikenal dengan dana Bansos pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian Pertanian. Selama tahun 2015 kajian dilakukan di dua kementerian, yaitu: Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan Dirjen Pembendaharaan, Kementerian Keuangan. Untuk tahun 2015 kegiatan yang dilaksanakan hanya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap saran perbaikan dan rencana aksi yang akan dibuat oleh stakeholderss, khususnya dalam penerbitan kebijakan berupa Peraturan Menteri Keuangan tentang pengelolaan Dana Bansos tersebut.

Agar tersedia dasar hukum bagi kegiatan penyaluran Bansos yang telah dianggarkan untuk tahun 2016, Tim Teknis Bansos yang terdiri dari Kemenkeu, Kemendagri dan BPKP telah menyiapkan draft revisi PMK-81/PMK.05/201 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga. KPK akan terus memantau terbitnya revisi PMK-81/PMK.05/201 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga serta pelaksanaannya pada 2016.

Page 207: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

188

NO KEGIATAN PENJELASAN12 Pemantauan

Action Plan Kajian DPR

Pada 2015, KPK telah melakukan serangkaian langkah-langkah untuk mendorong ditindaklanjutinya hasil kajian DPR. Realisasinya dilakukan melalui dua kegiatan utama. Pertama, koordinasi dengan DPR. Koordinasi dilakukan dengan Deputi Perundang-Undangan Sekretariat Jenderal DPR selaku pihak yang sejak awal ditunjuk oleh Pimpinan DPR sebagai PIC dalam menyusun draf rencana tindak perbaikan.

Dari hasil koordinasi, telah dihasilkan draft rencana tindak perbaikan DPR. Walaupun draf dimaksud belum disepakati di tingkat kelembagaan, DPR telah merespons beberapa rekomendasi yang disampaikan. DPR telah menyusun peraturan tentang pengelolaan tenaga ahli dan staf administrasi anggota DPR. DPR juga telah menyusun mekanisme penanganan etik anggota dengan melibatkan pakar dari eksternal. Selain itu, dalam pelaksanaan fungsi anggaran. Perubahan UU MD3 juga telah menghapus kewenangan Badan Anggaran atas pembahasan anggaran di tingkat kegiatan dan mengeliminasi kewenangan DPR atas persetujuan APBN sampai tingkat kegiatan dan jenis belanja.

13 Pemantauan Action Plan Integritas Organisasi KPK

1. Laporan Tindaklanjut Integritas OrganisasiPada 2013-2014 KPK melakukan pengukuran integritas organisasi KPK. Hasil pengukuran Integritas Organisasi merekomendasikan KPK melaksanakan 3 quick win dalam rangka meningkatkan integritas organisasi KPK, yaitu manajemen resiko, komunikasi internal dan penegakan aturan. Pada 2015 KPK melakukan tindak lanjut pengembangan integritas organisasi dengan melaksanakan 3 rekomendasi yang disampaikan sebelumnya.

Secara keseluruhan, KPK melalui unit/direktorat/biro terkait telah melakukan beberapa upaya perbaikan. Jumlah saran perbaikan yang ditindaklanjuti untuk tahun 2015 ini adalah 30 dari 105 (28,57%). Hal ini menunjukkan bahwa KPK telah mulai melakukan penguatan integritas kelembagaannya. Masih terdapat beberapa titik lemah yang telah teridentifikasi dalam kajian belum dilakukan pembenahan secara signifikan oleh KPK. Tahun 2016 diharapkan seluruh aksi perbaikan dapat dilaksanakan oleh KPK sehingga integritas Kelembagaan KPK dapat menjadi lebih kuat dalam melindungi organisasi dari resiko-resiko yang mungkin muncul dalam rangka mewujudkan visi dan misinya2. Best Practice Integritas Organisasi (Muhammadiyah)Dalam rangka penyempurnaan pengukuran integritas organisasi yang dilakukan KPK, diperlukan beberapa masukan pelaksanaan integritas pada organisasi lain di luar pemerintahan. Organisasi kemasyarakatan termasuk salah satu orga jenis organisasi yang bisa dijadikan masukan. Studi yang dilakukan menghasilkan beberapa kesimpulan terkait. Dari berbagai studi literatur yang dilakukan kemudian terpilihlah Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang akan dikaji lebih lanjut.

Muhammadiyah telah mengembangkan serangkaian upaya yang ditujukan untuk membangun integritas organisasinya. Upaya yang ada meliputi aspek pengelolaan terhadap komponen-komponen integritas organisasi seperti kepemimpinan, nilai, tujuan dan visi organisasi, dan penyesuaian terhadap struktur dan fungsi yang dilakukan tidak saja pada organisasi inti tetapi organisasi lain yang memiliki kaitan dengan Muhammadiyah. Upaya yang dilakukan dapat membangun kepercayaan dan partisipasi dari para pemangku kepentingan kunci untuk bersama-sama membantu mewujudkan tujuan organisasi. Muhammadiyah merupakan sebuah gambaran dari organisasi berkesadaran.

Terdapat tiga hal yang menonjol dan dapat menjadi pembelajaran dari upaya pembangunan integritas di Muhammadiyah bagi KPK dan organisasi publik yaitu: (a) terkait Penanaman Ideologi dan nilai dasar organisasi; (b) Kepemimpinan dan proses pemilihan pemimpin; dan (c) kaderisasi dan pengembangan anggota.

Page 208: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

189

NO KEGIATAN PENJELASAN3. Buku Panduan Integritas OrganisasiBuku Panduan Integritas Organisasi disusun oleh KPK dalam rangka memberikan panduan kepada organisasi publik (K/L/D) apabila secara sukarela dan kesadaran sendiri ingin melakukan penilaian integritas organisasi pada organisasinya. Buku Panduan ini disusun berdasarkan pengalaman empiris proses penyusunan integritas organisasi di internal organisasi KPK. Buku Panduan masih bersifat generik. Oleh karenanya, mengingat nilai setiap organisasi adalah khas milik organissasi sendiri, maka dalam teknis pelaksanaannya diperlukan penyesuaian komponen penilaian dengan disesuaikan visi,misi dan nilai dari masing-masing organisasi.

14 Pemantauan Action Plan NKB Sistem Pengukuhan Kawasan Hutan

Kegiatan yang dilakukan pada 2015, KPK menginisiasi Gerakan Nasional Penyelamatan SDA (GNPSDA) Indonesia disektor Kehutanan dan Perkebunan yang telah dilaksanakan Kick Off Meeting di Kementerian Kehutanan bulan Februari 2015 yang dilanjutkan dengan penandatanganan GNPSDA di Istana Negara oleh 27 Kementerian/Lembaga pada 19 Maret 2015. Latar belakang kegiatan ini pada 5 permasalahan mendasar sektor kehutanan dan perkebunan, yaitu: ketidakpastian hukum kawasan hutan, lemahnya regulasi dalam perizinan di sektor kehutanan dan perkebunan, Belum optimalnya perluasan wilayah kelola masyarakat, lemahnya pengawasan dalam pengelolaan kehutanan dan perkebunan menyebabkan hilangnya penerimaan negara dari SDA, dan masih banyaknya konflik agraria dan kehutanan yang belum tertangani.

Tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan KPK di sektor kehutanan dan perkebunan antara lain sebagai berikut:1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor 12 kementerian dalam perecepatan

pengukuhan kawasan hutan. 2. Mendorong peningkatan realisasi penetapan kawasan hutan 75.254.123,06 ha

(62,30%) dari sebelumnya Tahun 2009 13.819.510,12 ha (11,44%)3. Rencananya, Kemhut akan merealisasikan ini penetapan kawasan hutan menjadi

66.348.568,80 ha (56,99%), terdiri dari Surat Keputusan 1.536 buah dan Peta Lampiran 4.577 lembar.

4. Peningkatan koordinasi antar sektor dan pemerintah daerah dalam percepatan tata batas dan penetapan kawasan hutan.

5. Penyempurnaan regulasi kehutanan antara lain Revisi Peraturan Menteri Kehutanan.6. Telah berjalannya kajian harmonisasi peraturan perundangan di sektor SDA di

bawah koordinasi Kementerian Kumham7. Dalam rangka penyelesaian hak-hak pihak ketiga dalam kawasan hutan akan

ditandatangani Keputusan Bersama antara Menhut, Mendagri, Men PU dan Kepala BPN

8. Perbaikan peta dasar rupa bumi dan tematik sebagai peta acuan dalam pengelolaan SDA

9. Mendorong partisipasi daerah dalam pemetaan dan inventarisasi (pemetaan partisipasif)

10. Mendorong daerah dalam proses pengakuan masyarakat hukum adat11. Berjalannya inkuiri nasional di 7 daerah di Indonesia sebagai jalan resolusi konflik12. Mendorong KLH untuk menetapkan pengaturan terkait KLHS (Kajian Lingkungan

Hidup Strategis)

Page 209: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

190

NO KEGIATAN PENJELASAN15 Pemantauan

Action Plan Kajian Sistem Pengelolaan Ruang Laut dan Sumberdaya Kelautan

Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian Sistem Pengelolaan Ruang Laut dan Sumberdaya Kelautan yang dilakukan KPK di Tahun 2014. Hasil Kajian menunjukkan sejumlah permasalahan muncul dalam pengelolaan ruang laut dan pengelolaan sumberdaya kelautan, yang dikelompokkan dalam 5 bagian. Pertama, permasalahan terkait dengan batas wilayah laut Indonesia; Permasalahan kedua, terkait tata ruang wilayah laut Indonesia; Ketiga, permasalahan terkait ketatalaksanaan pengelolaan sumberdaya kelautan; permasalahan keempat, terkait permasalahan kelembagaan; Permasalahan kelima terkait dengan aspek regulasi atau aturan perundang-undangan. Terhadap kelima kelompok permasalahan tersebut di atas, dan permasalahan lainnya yang bisa saja tidak terangkum dalam kajian, harus segera dibenahi. KPK memandang perlu adanya upaya simultan dan sistematis dengan melibatkan semua elemen bangsa.

Karenanya KPK menginisiasi dilakukan Gerakan Nasional Penyelamatan SDA Indonesia Sektor Kelautan dan Perikanan, yang telah ditandatangani oleh 27 Kementerian dan Lembaga di Istana Negara bersama Presiden dan Wakil Presiden pada 19 Maret 2015. Gerakan ini bertujuan menegaskan dan menegakkan kedaulatan dan hak berdaulat atas wilayah laut Indonesia, mendorong perbaikan tata kelola sektor kelautan untuk memenuhi amanat UUD 1945, dan mendorong perbaikan sistem pengelolaan sektor kelautan untuk mencegah korupsi, kerugian keuangan negara, dan kehilangan kekayaan negara.

16 Pemantauan Action Plan Korsup Minerba

Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian KPK di sektor Pertambangan yaitu Kajian Sistem Pengusahaan Pertambangan Batubara Tahun 2011, Kajian Sistem Pengelolaan PNBP Minerba Tahun 2013, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pertambangan Mineral dan Batubara di Tahun 2014.

Selanjutnya KPK menginisiasi kegiatan Gerakan Penyelamatan SDA Indonesia sektor Pertambangan yang telah di tandatangani oleh 27 Kementerian dan Lembaga di Istana Negara tanggal 19 Maret 2015. Kegiatan GN SDA atas pengelolaan pertambangan minerba pada prinsipnya bertujuan untuk mendorong terciptanya tata kelola pertambangan minerba yang efektif. Adapun lima sasaran dan target kegiatan tersebut adalah pelaksanaan penataan izin usaha pertambangan minerba, pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha pertamabangan minerba, pelaksanaan pengawasan produksi pertambangan minerba, pelaksanaan kewajiban pengolahan/pemurnian hasil tambang minerba, dan pelaksanaan pengawasan penjualan dan pengangkutan/pengapalan hasil tambang minerba.

Dampak langsung dari kegiatan GN SDA sektor pertambangan mineral dan batubara sebagai berikut:1. Ditjen Minerba Kementerian ESDM telah menyerahkan data IUP Non-CNC kepada

seluruh pemerintah provinsi agar melakukan koordinasi dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penataan perizinan yang berstatus Non-CNC.

2. Telah dilakukan sinkronisasi data status kawasan hutan oleh Kementerian ESDM dengan Kementerian Kehutanan yang selama ini belum dilakukan oleh kedua instansi tersebut.

3. Telah dilakukan pencabutan IUP sebanyak 1009 di 17 provinsi. 4. Terdapat peningkatan kepatuhan pelunasan kewajiban pembayaran royalti

meningkat. Terdapat peningkatan PNBP Mineral dan Batubara sebanyak 10 Triliun.5. Pembangunan Sistem Informasi Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba One

Map Indonesia/MOMI)

Page 210: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

191

NO KEGIATAN PENJELASAN17 Pemantauan

Action Plan Kajian Sistem Pengelolaan PNBP Minerba

Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian Sistem Pengelolaan PNBP Minerba yang telah dilakukan pada 2013. Hasil dari kajian menemukan 19 temuan yang diturunkan 40 rencana aksi temuan untuk 4 Kementerian, yaitu Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan , Kementerian Perhubungan, dan Bappenas.

Hasil kajian memberikan rekomendasi terhadap temuan dalam 5 aspek, yaitu aspek ketatalaksanaan menyangkut proses perencanaan: penetapan jenis dan tarif atas jenis pnbp minerba, proses perhitungan, penagihan , penyetoran, penyimpanan , pembagian kewajiban PNBP Minerba; Aspek Regulasi, aspek organisasi dan sumberdaya manusia, potensi hilangnya pendapatan negara dari tidak dilaksanakannya kewajiban wajib bayar PNBP.Terdapat tindak lanjut dari Rencana aksi di Kementerian Keuangan dan Kementerian antara lain:• Kementerian ESDM membangun database yang komprehensif terkait pertambangan

mineral dan batubara termasuk mencakup aspek produksi, penjualan, reklamasi, pascatambang.

• Diterbitkanya Surat Edaran Menteri Keuangan tentang revisi PP secara reguler laporan monitoring pelaksanaan Surat Edaran tersebut

• Diterbitkanya panduan tentang tata cara revisi PP tarif dan jenis PNBP yang ada di setiap kementerian/lembaga sudah tercakup dalam Standar Operasional Prosedur.

• Kementerian Perhubungan inventarisasi pelabuhan, terminal khusus dan TUKS Minerba.

• Telah terbangun database dan sistem informasi pertambangan mineral dan batubara secara spatial. Sistem Database ini selanjutnya akan dilkembangkan untuk menkup aspek produksi, penjualan, reklamasi, pascatambang database terkoneksi dengan semua stakeholders.

• Telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang revisi PP secara reguler sehingga revisi PP bisa segera dilaksanakan khuusnya untuk PP PNBP yang sudah lama tidak ter update.

• Kementerian Keuangan telah memasukkan klausul revisi peraturan jenis dan tarif atas jenis PNBP yang ada di Kementerian/Lembaga secara reguler telah dalam revisi Undang-undang No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP. Saat ini RUU PNBP sedang dibahas di Pemerintah dan DPR dengan target selesai Tahun 2016.

• Kementerian PPN/Bappenas sedang menyusun roadmap pengelolaan sumberdaya minerba dalam konteks ketahanan/kedaulatan energi yang antara lain memuat potensi dan pemanfaatan mineral dan batubara.

• Kementerian ESDM telah membuat peraturan Dirjen tentang verifikasi kualitas dan kuantitas penjualan batubara, yang selanjutnya dilakukan uji petik oleh tim dari Tekmira.

• Telah dilakukan implementasi SIMPONI di Ditjen Minerba Kementerian ESDM secara penuh pada bulan November 2015.

• Telah dilakukan audit pada IUP/KK/PKP2B berukuran besar dengan hasil temuan sekitar 1 triliun. Selanjutnya KPK akan meminta Kementerian ESDM dan kementerian terkait untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

18 Pemantauan Action Plan Kajian Sistem Pengelolaan Hutan di Perum Perhutani

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kajian sistem pengelolaan hutan di Perum Perhutani yang dilakukan KPK pada 2014. Potensi sumber daya hutan yang begitu besar yang dikelola oleh Perum Perhutani, dihadapkan pada sejumlah persoalan. Beberapa persoalan tersebut mencakup persoalan perencanaan hutan, produksi hasil hutan, pemasaran hasil hutan, industri hasil hutan.

Dari hasil kajian, KPK memberikan saran perbaikan sistem pengelolaan hutan yang meliputi aspek kebijakan dan perencanaan, aspek produksi, dan aspek pemasaran. Dari rekomendasi tersebut telah disepakati 13 rencana aksi perbaikan untuk aspek kebijakan dan perencanaan, 11 rencana aksi perbaikan untuk aspek produksi, dan 8 rencana aksi perbaikan untuk aspek pemasaran. Adapun hasil dari kegiatan tindak lanjut antara lain:

Page 211: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

192

NO KEGIATAN PENJELASAN1. Untuk bidang perencanaan dan kebijakan, sedang dilakukan penetapan 1.1.

Penetapan 5 (lima) kasus tukar menukar hutan negara dan konflik hutan/lahan serta identifikasi akar masalahnya, yaitu : TMKH Margaharja, PT RNI, Waduk Jati Gede, TMKH Rembang untuk Pertambangan, tambahan kasus lain sesuai kriteria.

2. Untuk bidang produksi, telah dilakukan pemetakan tipologi KPH dengan klasifikasinya berdasarkan kondisi SDH, sosial dan lingkungan, Klasifikasi tipologi masalah sosial terkait dengan sistem pengelolaan, dan pembaruan sistem sortasi hasil hutan dan efisiensi pengangkutannya.

3. Untuk pemasaran, telah dilakukan penetapan penetapan alur proses pemasaran kayu jati dan titik-titik kritis terdapatnya penyimpangan yang menyebabkan inefisiensi. Dan Penetapan sistem online pemasaran kayu jati untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas dan meminimumkan terjadinya diskresi.

19 Pemantauan Action Plan Kajian Migas

Tahun 2008 KPK melakukan pengkajian terhadap pengelolaan migas oleh BP MIGAS (sekarang SKK Migas), salah satu rekomendasinya adalah BP Migas mengembangkan sistem pengawasan yang berbasis pada sistem teknologi dan informasi yang terintegrasi, sehingga dapat diketahui data-data produksi primer pada masing-masing KKKS dan mutasinya setiap saat dengan akurat.

SKK Migas mengembangkan sistem informasi untuk menunjang integrasi dan pengelolaan data terkait kegiatan operasional KKKS, yaitu Sistem Operasi Terpadu (SOT). SOT merupakan sistem dengan arsitektur yang dirancang untuk mengintegrasikan kemampuan sistem informasi dengan tujuan mempermudah pengelolaan, pengolahan serta pelaporan data dan informasi dari KKKS. Target penerapan SOT tersebut yaitu tahun 2014 setelah terhambat beberapa waktu.

SOT mencakup infrastruktur, kelengkapan dan keakuratan. Infrastruktur SOT sudah terimplementasi 100% namun kelengkapan dan keakuratan data SOT pada triwulan IV belum mencapai 100% (43% KKKS minyak dan kondensat dan 45% KKKS gas), sehingga dinilai belum terlaksana.

Rekomendasi-rekomendasi terhadap transparansi dan akuntabilitas data migas yang menyangkut SOT SKK Migas dan KKKS operasi produksi:

1. Pengawasan operasi dan produksi KKKS perlu mendapatkan pengawasan yang serius dari SKK Migas sebagai bentuk monitoring pelaksanaan Kontrak Kerja Sama.a. SKK Migas perlu menerbitkan Peraturan Tata Kerja (PTK) SOT yang meliputi

People, Process dan Technology yang digunakan dalam mengukur, membaca, mencatat, mengolah, dan melaporkan data SOT per KKKS atau Terminal. PTK ini akan menjadi panduan dan acuan dari KKKS. Dokumentasi dan legalisasi setiap KKKS terhadap source system, petugas pelaksana, dan penanggungjawab atas pengolahan/pelaporan/upload data SOT perlu dilakukan untuk menjaga akuntabilitas berikut transparansinya.

b. Pengawasan produksi KKKS yang komprehensif.c. Pembaharuan standar operasi produksi (PUPO PPAM) yang sesuai dengan

keadaan atau kondisi KKKS.d. Audit secara periodik terhadap PTK SOT beserta PUPO PPAM per KKKS terkait

kepatuhan beserta transparansi dan akuntabilitas data.2. SKK Migas perlu mereviu perjanjian-perjanjian sharing facility yang dapat

merugikan salah satu atau beberapa pihak dan yang disisi lain menguntungkan pihak-pihak lainnya.

3. Pembagian alokasi Gas dan Minyak Bumi yang harus dapat diselesaikan ataupun disepakati dalam kurun waktu 1 hari per KKS yang menggunakan terminal yang sama, sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari yang berkesinambungan.

Page 212: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

193

NO KEGIATAN PENJELASAN20 Tindak Lanjut

(TL) Aksi Bersama Pengawasan Dana Pendidikan

Kegiatan TL Aksi bersama pencegahan korupsi dana pendidikan tahun 2015, merupakan kegiatan lanjutan atas ditandatanganinya kesepakatan aksi bersama pencegahan korupsi dana pendidikan yang ditandatangani 7 K/L, termasuk KPK, pada Desember 2014. Implementasi berbagai aksi tersebut diharapkan mampu memperbaiki sistem pengelolaan dana Pendidikan baik di pusat maupun di daerah sehingga nantinya dapat mencegah tindak pidana korupsi.

Selain memantau rencana aksi yang dilakukan oleh 6 K/L, KPK juga menginisiasi beberapa kegiatan pencegahan korupsi 2015 diantaranya : - Pelaksanaan Piloting Daerah Cerdas Berintegritas pada 7 kota/kab melalui kegiatan

deklarasi aksi daerah. 7 daerah pilot tersebut antara lain: Kota Yogyakarta, Kab. Gunungkidul, Kota Kupang, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Malang dan Kota Bengkulu. Beberapa kegiatan menindaklanjuti piloting di 7 daerah tersebut antara lain workshop aparatur, workshop pembelajaran anti korupsi, workshop tata kelola sekolah, pengenalan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) serta pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Pelaksanaan workshop peningkatan kapasitas inspektorat daerah dalam melakukan pengawasan dana pendidikan pada 5 inspektorat daerah (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Yogyakarta, Kab. Gunungkidul dan Kota Kupang) turut dilaksanakan KPK bekerjasama dengan Kemendikbud, Kemendagri, dan BPKP.

- Pelaksanaan Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Islam di Kementerian Agama oleh KPK. Hasil kajian dan saran perbaikan telah disampaikan untuk ditindaklanjuti dalam bentuk rencana aksi oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.

- Terbitnya SE Mendagri No. 700/5366/SJ tanggal 16 September 2015 tentang Pengawasan Dana Pendidikan yang berisi penegasan agar Pemerintah Daerah melakukan pengawasan dana pendidikan sesuai Kebijakan Pengawasan tahun 2015 dan menyampaikan laporan pengawasan tersebut kepada Kemendagri dengan tembusan KPK, Kemdikbud, dan BPKP.

21 Support to Indonesia’s Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS)

Pemerintah Republik Indonesia melalui KPK bekerja sama dengan Pemerintah Kanada melalui Department of Foreign Affairs, Trade and Development (DFATD) melaksanakan proyek Support to Indonesia’s Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS). Kegiatan ini bermaksud untuk mengurangi peluang terjadinya korupsi melalui peningkatan/perbaikan pelayanan publik di 10 pemerintah daerah terpilih di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, meliputi kegiatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Adminduk Capil, dan Pengadaan Barang dan Jasa (Layanan Pengadaan Secara Elektronik dan Unit Layanan Pengadaan).

Kegiatan proyek SIPS dilakukan di 10 daerah, yaitu di daaerah Sulawesi Utara (Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Sangihe) dan Sulawesi Selatan (Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Tana Toraja)

Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 di antaranya:1. Pelaksanaan survei Integrity Assessment yang ke-3 setelah tahun 2011 dan 2013.2. Canada Exposure Visit yang diikuti oleh KPK dan Kepala Daerah dan perwakilan

SKPD berprestasi dari 10 daerah peserta SIPS.3. Lokakarya “Sanksi Hukum untuk PNS dan Penerapan Inovasi Daerah” bekerja sama

dengan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang diikuti oleh 80 perwakilan Kota dari seluruh Indonesia.

4. PSC (Project Steering Committee) Meeting tahun ke-5 sebagai PSC Meeting terakhir untuk menutup proyek SIPS yang telah berlangsung selama lima tahun

5. Menjadi peserta Festival Anti Korupsi Nasional yang diselenggarakan di Bandung pada 9-11 Desember 2015.

6. KPK telah mengajukan permintaan kepada Pemerintah Kanada melalui surat nomor B-11200/01-15/12/2015 tanggal 4 Desember 2015 untuk memperpanjang dan melanjutkan pemberian hibah yang akan dipergunakan untuk kegiatan replikasi hasil SIPS serta mendapatkan best practices (praktik-praktik terbaik) pencegahan korupsi dengan cara kunjungan, observasi ,dan dokumentasi.

Page 213: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

194

KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN KORUPSI

NO. KEGIATAN URAIAN1 Pengamatan,

Reviu Dokumen, dan Semiloka

KPK bekerja sama dengan BPKP telah melaksanakan kegiatan Koodinasi dan Supervisi Pencegahan(Korsupgah) Korupsi Tahun 2015 berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara KPK dan BPKP yang ditandatangani pada 19 Februari 2014. Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi koordinasi dan supervisi pada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota atas kegiatan Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan perubahannya, mencakup perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa serta belanja hibah dan bantuan sosial dan kepentingan nasional bidang pencapatan. Dalam hal koordinasi dan supervisi tersebut dilaksanakan dengan memeberdayakan inspektorat daerah.

Adapun tujuan kegiatan Korsup Pencegahan Korupsi adalah untuk mendorong pengelolaan APBD sesuai dg peraturan perundang-undangan yang berlaku; mengidentifikasi permasalahan, risiko, dan penyebab pada bidang APBD; Menurunkan potensi tingkat korupsi; dan Perbaikan Sistem Pengendalian Intern atas pengelolaan APBD pada pemerintahan daerah.

Sasaran kegiatan Korsup Pencegahan Korupsi tahun 2015 meliputi monev tindak lanjut hasil Korsup Pencegahan Korupsi tahun 2014 dan pengelolaan APBD pada 2 pemkab/kota tahun 2014 dan 2015 sampai dengan saat evaluasi, yang difokuskan pd perencanaan, penganggaran APBD, hibah bansos, PBJ serta national interest bidang pendapatan.

Pelaksanaan tugas Korsup Bidang Pencegahan yang selama ini dilaksanakan telah memberikan dampak positif terhadap tata kelola (governance) pada instansi yang menjadi objek kegiatan Korsup Bidang Pencegahan. Selain soal tata kelola, kegiatan Korsupgah juga telah mampu melakukan penyelamatan keuangan negara atau potensi kerugian negara yang dapat terjadi. Namun demikian, dirasakan perlu untuk melakukan upaya-upaya yang lebih masif dan lebih terstruktur untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaksanaan Tugas Korsup Bidang Pencegahan ini.

Pelaksanaan Korsup Pencegahan Korupsi dilaksanakan dalam bentuk Pengamatan dan pengujian serta reviu dokumen, monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil korsup pencegahan korupsi tahun-tahun sebelumnya, semiloka di daerah, seminar nasional, dan penyampaian hasil Korsup Pencegahan Korupsi.

Adapun kegiatan pengamatan, semiloka, dan reviu dokumen selama 2015 telah dilaksanakan di 32 Provinsi, yaitu:

1. Provinsi Bali (Kab. Buleleng dan Kab. Gianyar)2. Provinsi Sumatera Barat (Kab. Dharmasraya dan Kota Solok) 3. Provinsi Bengkulu (Kab. Seluma dan Kab. Bengkulu Utara)4. Provinsi Sulawesi Tenggara (Kab. Konawe dan Kab. Bau-Bau)5. Provinsi NAD (Kab. Aceh Barat Daya dan Kab. Nagan Raya)6. Provinsi Kepulauan Riau (Kab. Lingga dan Kab. Karimun) Pronisi Kalimantan Timur

(Kota Bontang dan Kab. Kutai Timur)7. Provinsi Sulawesi Utara (Kab. Bolaang Mongondow dan Kab. Kotamobagu)8. Provinsi Sumatera Utara (Kab. Langkat dan kab. Batubara)9. Provinsi Maluku Utara (Kab. Halmahera Barat dan Kab. Halmahera Tengah)10. Provinsi Sulawesi Tengah (Kab. Tojo Una-Una dan Kab. Parimo11. Provinsi Jawa Timur (Kota Malang dan Kab. Mojokerto)12. Provinsi Kalimantan Selatan (Kab. Tanah Laut dan Kab. Tapin)13. Provinsi Lampung (Kab. Lampung Selatan dan Kab. Pringsewu)14. Provinsi NTB (Kab. Lombok Utara dan Kab. Lombok Timur)15. Provinsi Papua (Kab. Biar Numfor dan Kab. Nabire)16. Provinsi Jambi (Kab. Batanghari dan Kab. Tanjungjabung)

Page 214: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

195

17. Provinsi Kalimantan Tengah (Kab, Pulang Pisau dan Kab. Katingan18. Provinsi DIY (Kab. Kulon Progo dan Kab. Gunung Kidul)19. Provinsi Sulawesi Barat (Kab. Majene dan Kab. Mamuju Utara)20. Provinsi Sumatera Selatan (Kab. Lahat dan Kab. Musi Banyuasin)21. Provinsi Kalimantan Barat (Kab. Singkawanv dan Kab. Ketapang)22. Provinsi Banten (Kab. Lebak dan Kota Cilegon)23. Provinsi Gorontalo (Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo)24. Provinsi Papua Barat (Kab. Teluk Bintuni dan Kab. Sorong Selatan)25. Provinsi NTT (Kab. Kupang dan Kab. Lembata)26. Provinsi Riau (Kab. Indragiri Hulu dan Kab. Bengkalis)27. Provinsi Sulawesi Selatan (Kab. Pinrang dan Kab. Banteang)28. Provinsi Jawa barat (Kota Bogor dan Kab. Sumedang)29. Provinsi Jawa Tengah (Kab. Temanggung dan Kab. Pati)30. Provinsi Maluku (kab. Buru dan Kab. Buru Selatan)31. Provinsi Bangka Belitung (Kab. Bangka Tengah dan Kab Bangka)

2 Seminar Nasional Koordinasi dan Supervisi Pencegahan 2015

Sebagai tahapan akhir dari kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan 2015, dilaksanakan Seminar Nasional yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi 2015 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung pada 10 Desember 2015.

Output dari kegiatan Seminar Nasional adalah semua pihak yang berkepentingan tersosialisasikan atas hasil kegiatan korsup pencegahan korupsi tahun 2015 dan aksi pencegahan korupsi dari Kementerian Dalam Negeri yang berkaitan dengan pengelolaan APBD, hibah-bansos, PBJ dan pendapatan, serta aksi pencegahan korupsi dari Kementerian Keuangan yang berkaitan dengan pengelolaan dana yang ditransfer ke daerah.

Pembicara yang hadir pada seminar ini adalah

1. Kepala BPKP: Penyampaian Hasil Korsup Pencegahan 2015.2. Menteri Dalam Negeri: Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintahan Daerah terkait

pengelolaan APBD (Hibah Bansos, PBJ, dan Pendapatan Daerah).3. Menteri Keuangan (Diwakili Inspektur Jenderal Kemenkeu) : Kebijakan Kementerian

Keuangan dalam Upaya Pencegahan Korupsi terkait Pengelolaan Keuangan DaerahSementara peserta seminar ini berjumlah 293 orang, yang terdiri atas Gubernur (34 orang), Walikota dan Bupati dan inspektorat Objek Korsupgah (128 orang), Ketua DPRD Kabupaten / kota Objek Korsupgah (64 orang), Kepala Perwakilan BPKP (33 orang), Tim Korsupgah Pusat (30 orang), dan Kementerian dan Lembaga terkait: Kemendagri dan Kemenkeu (4 orang).

Page 215: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

196

PENDIDIKAN, SOSIALISASI, DAN KAMPANYE ANTIKORUPSI

PEMBANGUNAN SISTEM INTEGRITAS PADA KEMENTERIAN/LEMBAGANO. PROGRAM URAIAN

1. Internalisasi Nilai melalui Pembentukan Tunas Integritas dan Pemenuhan Komponen Sistem Integritas

1. TOT Tunas Integritas Deputi Investigasi BPKP (pejabat eselon 2 dan 3) di Kantor BPKP Jakarta, 19-23 Januari 2015

2. TOT Tunas Integritas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan PAS Kemenkumham (pejabat eselon 2 dan 3), Jakarta, 26-30 Januari 2015.

3. Internalisasi budaya integritas pada pembekalan Bank Mandiri Best Employee, di KRI Banjarmasin 592, TNI AL Tanjung Priok Jakarta, 30 Januari 2015.

4. TOT Tunas Integritas pejabat eselon 3 Dirjen HAM Kemenkumham di Ruang Rapat Dirjen HAM, 23- 27 Maret 2015.

5. Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas di lingkungan Perpustakaan Nasional yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon 1 dan 2 strategis, di Jakarta pada 27- 28 April 2015.

6. TOT Tunas Integritas di lingkungan Prov. Jawa Tengah tahap II yang diikuti pejabat eselon 2 dan 3, di Ruang Rapat Inspektorat Jawa Tengah, 3- 8 Mei 2015.

7. Workshop Tunas Integritas untuk pejabat eselon 2 di lingkungan Kemdikbud, di kantor LPMP DKI Jakarta, 11- 13 Mei 2015.

8. Workshop Tunas Integritas Pemda DI. Yogyakarta yang diikuti oleh pejabat eselon 3, di Hotel Grand Zuri DIY, 10- 13 Juni 2015.

9. Workshop Tunas Integritas Kemendikbud untuk pejabat eselon 2, di LPMP DKI Jakarta, 22- 24 Juni 2015.

10. TOT Tunas Integritas dalam Rangka Pembentukan Tunas Integritas dan Pembangunan Tunas Integritas KLOP Provinsi Sumatera Barat untuk para kepala SKPD, di Hotel Grand Inna Muara Padang, 27 Juli- 1 Agustus 2015.

11. TOT Tunas Integritas dalam Rangka Pembentukan Tunas Integritas dan Pembangunan Tunas Integritas KLOP Provinsi Bali, di Hotel Sanur Paradise Bali, 3- 8 Agustus 2015.

12. TOT Tunas Integritas bagi anggota DPRD Prov. Jawa Tengah, di Hotel Asri Salatiga Jawa Tengah, 9- 12 Agustus 2015.

13. Internalisasi Integritas Individu dan Organisasi di Kementerian Kesehatan dalam rangka peningkatan kualitas SDM, Aula J. Siwabessy Jakarta, 18 Agustus 2015.

14. TOT Tunas Integritas di lingkungan Kementerian Agama RI dengan peserta para pejabat eselon 2, di Hotel Marbella Suites Bandung, 30 Agustus- 2 September 2015.

15. TOT Tunas Integritas di lingkungan Pemprov. Jawa Timur (Eselon 1 dan 2), di Hotel Novotel Surabaya Jawa Timur, 6- 11 September 2015.

16. TOT Tunas Integritas di lingkungan Pemprov. Riau (Eselon 1 dan 2), di Hotel Aryaduta Pekanbaru Riau, 14- 19 September 2015.

17. TOT Tunas Integritas di Kab. Badung dalam rangka tindak lanjut program pembangunan tunas integritas melalui pendekatan Pencegahan korupsi berbasis keluarga ASN di lingkungan Pemkab. Badung Bail, di Ruang aula Inspektorat Kab. Badung Bali, 25- 26 September 2015

18. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK di Kemdikbud Wilayah Bali, Kantor LPMP Prov. Bali, 28 September 2015

19. TOT Tunas Integritas Pemkot. Palembang (Eselon 1 dan 2), di Hotel Grand Zuri Palembang, 5- 9 Oktober 2015.

20. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK Kemdikbud Wilayah Sumatera Barat, Kantor LPMP Prov. Sumatera Barat, 12 Oktober 2015.

Page 216: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

197

NO. PROGRAM URAIAN

21. Internalisasi integritas individu dan organisasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri melalui penanaman nilai, sistem dan kepemimpinan, di Aula Badan Litbang Kemdagri Jakarta, 13 Oktober 2015.

22. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK Kemdikbud Wilayah DIY, Kantor LPMP Prov. DIY, 19 Oktober 2015

23. TOT Tunas Integritas dan Pembangunan Integritas pada KLOP dilingkungan Balitbang Kemenkumham di Hotel Banan Inn Bandung, 21- 23 Oktober 2015.

24. TOT Tunas Integritas Anggota DPRD Jawa Tengah angkatan II dan III, Hotel Grand Wahid Salatiga Jawa Tengah, 2- 7 November 2015.

25. TOT Tunas Integritas Kepala SKPD dan DPRD Kab. Kendal (eksekutif dan legislatif) Hotel Grand Wahid Salatiga Jawa Tengah, 2- 5 November 2015.

26. Internalisasi Nilai Integritas ASN dalam Mewujudkan WBK di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di Ruang Auditorium Nusantara BPKM Jakarta, 17 November 2015.

2. P e n g e n d a l i a n Strategis melalui P e m b e n t u k a n Komite Integritas

1. Workshop Komite Integritas dalam rangka pembangunan sistem integritas di lingkungan Kemendikbud yang dihadiri oleh para pejabat tingkat eselon 1, 2 dan 3 di Wisma Argamulya Cisarua Bogor, 5- 7 Maret 2015.

2. Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas di lingkungan Kemendagri yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon 1 dan 2 strategis di Ruang Rapat Sasana Bhkati Praja Kemdagri Jakarta, 19- 20 Maret 2015.

3. Workshop Komite Integritas untuk Dirut dan Jajaran Direksi di lingkungan Adhi Karya di Hotel Bumi Karsa Jakarta, 16- 17 April 2015.

4. Workshop Penguatan Lingkungan Pengendalian Sektor Strategis di Lingkungan Pemerintah Kab. Badung (Eksekutif dan Legislatif) di Kantor Pemerintahan Kab. Badung Bali, 17- 22 Mei 2015.

5. Workshop Pembentukan Tunas, Sistem dan Komite Integritas di Angkata Pura I yang diikuti oleh para Kepala Bandara (GM) dan Group Head (GH) di Hotel Star Semarang Jawa Tengah, 2- 5 Juni 2015.

6. Workshop Komite Integritas Provinsi Jawa Tengah I yang dihadiri oleh kepala SKPD dan Sekretaris SKPD di Ruang Rapat inspektorat Jawa Tengah, 10- 12 Juni 2015.

7. Workshop Pemetaan Sistem Integritas Tahap II pada Pemprov. Jawa Tengah untuk membangun Panduan Komite Integritas Provinsi Jawa Tengah sebagai pengendalian strategis di Grand Wahid Salatiga Hotel, 25- 28 Juni 2015.

8. Workshop Pembangunan Sistem Integritas pada Kementerian Agama dalam rangka persiapan pembangunan sistem integritas pada Kementerian Agama, di Ball Room Kementerian Agama Jakarta, 29 Juni 2015.

9. Rapat Koordinasi Pengendalian Strategis melalui Pembentukan Komite Integritas Kota Palembang dengan Walikota, Sekda dan kepala SKPD strategis, di R. Rapat Balai Kota Palembang, 21 Agustus 2015.

10. Workshop Komite Integritas Telkom Group, di Telkom Corporate University Bandung, 21- 23 September 2015.

11. Workshop Pemetaan sistem integritas di Kab. Badung Bali dalam rangka Melakukan pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas Kab. Badung, di Hotel Aston Denpasar Bali, 15- 17 Oktober 2015.

12. Workshop Pembentukan Komite Integritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka membangun tunas integritas di level pimpinan eselon 1 dan 2, dan membentuk Komite Integritas di lingkungan KKP, di Hotel Sari Pan Pasifik Jakarta, 29- 30 oktober 2015.

13. Workshop Pemetaan Sistem Integritas di Kemenkumham dalam Melakukan pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas Kementerian Hukum dan HAM, di Graha Pengayoman Gedung Utama Jakarta, 11- 12 November 2015.

Page 217: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

198

NO. PROGRAM URAIAN

14. di Graha Pengayoman Gedung Utama Jakarta, 11- 12 November 2015.15. Workshop Penguatan Pengendalian Lingkungan Strategis Tunas Integritas

Angkasa Pura (AP) I di Makassar, 1- 2 Desember 2015.16. Workshop Penguatan Pengendalian Lingkungan Strategis Tunas Integritas

Provinsi Bali dalam rangka pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas di Prov. Bali di Bali, 2- 4 Desember 2015.

17. Workshop Tunas Integritas Kemdikbud dalam rangka membentuk Komite Integritas dan melakukan pengukuran Integrity Dashboard Monitoring, di Hotel Royal Kuningan Jakarta, 15 Desember 2015.

18. Workshop Komite Integritas Telkom Group II, di Telkom Corporate University Bandung, 20- 22 Desember 2015.

3. Monitoring dan evaluasi, Pengembangan dan Standardisasi melalui Kolaborasi dan Konvensi Integritas Nasional

1. Workshop Tunas Integritas Nasional I dalam rangka Sharing Knowledge dan Penguatan antar-KLOP dalam Kolaborasi Tunas Integritas Nasional I. Kegiatan ini diikuti oleh 25 KLOP di Kab. Badung Bali, pada 9- 13 Februari 2015

2. Workshop Pemetaan Sistem Integritas dalam Rangka Pelaksanaan Sistem Integritas Nasional tahun 2015 dalam rangka pendampingan dan pendalaman terkait hasil pemetaan risiko pada posisi strategis masing-masing KLOP hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk mengatasinya, di Telkom Corporate University Bandung, 20- 24 April 2015.

3. Workshop Pemetaan Sistem Integritas Nasional II dalam rangka pendampingan dan pendalaman terkait hasil pemetaan risiko pada posisi strategis masing-masing KLOP hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk mengatasinya, di Mandiri Corporate University Medan Sumatera Utara, 24- 28 Mei 2015.

4. Workshop Pemetaan Sistem Integritas III dalam rangka pendampingan dan pendalaman terkait hasil pemetaan risiko pada posisi strategis masing-masing KLOP hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk mengatasinya, di Pertamina Corporate University, 30 Juni- 4 Juli 2015.

5. Workshop Pematangan Konsep dan Panduan Sistem Integritas (Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II Tahun 2015), Hotel Grand Candi Semarang Jawa Tengah, 24- 27 Agustus 2015.

6. FGD Aspirasi dan Kontribusi menuju Konvensi Integritas Nasional dalam rangka Persiapan pelaksanaan Konvensi Integritas Nasional, di Hotel Aryaduta Tugu Tani Jakarta, 26- 27 Oktober 2015

7. Workshop pematangan konsep dan panduan sistem integritas di Surabaya Jawa Timur dalam rangka finalisasi bahan panduan dan pedoman pembangunan integritas di KLOP, di Hotel Crown Prince Surabaya, 11- 14 November 2015.

8. Konvensi Integritas Nasional Membuat kesepakatan integritas secara nasional lintas KLOP (Deklarasi Semarang dan 5 panduan sistem integritas) di Semarang Jawa Tengah, 24- 27 November 2015.

9. Finalisasi panduan integritas nasional bersama tim kecil Konvensi Integritas Nasional (Tindak Lanjut dari Kegiatan Integritas Nasional) di Telkom CorpU Bandung, 16- 18 Desember 2015.

Page 218: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

199

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTIKORUPSINO. PROGRAM URAIAN

1 Koordinasi Implementasi Pendidikan Antikorupsi (PAK) tingkat Pusat

Selain KPK, Kemendikbud dan Kemenag juga memiliki tanggung-jawab dalam mendidik dan membangun karakter generasi muda Indonesia. Program-program Pendidikan Karakter (Antikorupsi) telah banyak dilaksanakan, seperti Integrasi Pendidikan Antikorupsi di Mata Pelajaran PPKn, Piloting Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Bantuan Sosial Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Menengah, Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi di Madrasah, dan Lomba Tata Kelola BOS di Tingkat Sekolah Dasar dan Menengah.

Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka pemetaan dan koordinasi implementasi pendidikan antikorupsi yang diselenggarakan oleh masing-masing kementerian/lembaga. Adapun output dari kegiatan in adalah terbentuknya kesepakatan penyelarasan dan kolaborasi pelaksanaan PAK, tersusunnya desain awal Aksi Bersama PAK, dan terbentuknya tim koordinasi teknis Aksi Bersama PAK.

Adapun pihak yang terlibat pada kegiatan adalah Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Inspektorat Jenderal Kemendikbud, dan Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama.

2 Piloting Sekolah Berbudaya Jujur (Pembelajaran dan Tata Kelola Sekolah)

Kegiatan Piloting dilaksanakan di 6 kota/kabupaten, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Gunung Kidul, Kota Malang, Kota Kupang, dan Kota Bengkulu, yang merupakan bagian dari Program “Indonesia Cerdas Tanpa Korupsi”. Selain piloting sekolah, melalui Program “Indonesia Cerdas Tanpa Korupsi” KPK mendorong Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mengimplementasikan tata kelola dana pendidikan sebagai tindak lanjut kajian KPK mengenai dana pendidikan.

Sekolah Berbudaya Jujur bertujuan menumbuhkan nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi di lingkungan sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, di masing-masing kota, dilaksanakan tahapan kegiatan berupa pemetaan dan focus group discussion (FGD), Workshop Pembelajaran Antikorupsi (kepala sekolah dan guru), workshop Tata Kelola Sekolah Berbasis Integritas (Kepala Sekolah, Bendahara, & Komite Sekolah), pendampingan, dan monitoring-evaluasi.

Adapun sekolah yang menjadi Piloting Sekolah Berbudaya Jujur adalah dari tingkat SD-SMA di masing-masing daerah, yakni:1. Kota Malang

SDN Pandan Wangi 1, SDN Percobaan 1, SDN Kauman 1, SDN Blimbing 3, SMPN 1 Malang, SMPN 3 Malang, SMPN 5 Malang, SMPN 20 Malang, SMKN 1 Malang, SMKN 2 Malang, SMKN 3 Malang, SMKN 4Malang, SMKN 6 Malang, SMAN 1 Malang, SMAN 3 Malang. SMAN 4 Malang, dan SMAN 8 Malang.

2. Kota BengkuluPAUD N Pembina 2, TK Negeri Pembina 1, SDN 19 Bengkulu, SDN 2 Bengkulu, SDN 20 Bengkulu, SDN 5 Bengkulu, SDN 9 Bengkulu, SMAN 1 Bengkulu, SMAN 4 Bengkulu, SMAN 8 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu, SMKN 1 Bengkulu, SMKN 2 Bengkulu, SMKN 3 Bengkulu, SMPN 1 Bengkulu, SMPN 18 Bengkulu, SMPN 2 Bengkulu, SMPN 4 Bengkulu, SMPN 5 Bengkulu.

Page 219: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

200

NO. PROGRAM URAIAN

3. Kota BengkuluPAUD N Pembina 2, TK Negeri Pembina 1, SDN 19 Bengkulu, SDN 2 Bengkulu, SDN 20 Bengkulu, SDN 5 Bengkulu, SDN 9 Bengkulu, SMAN 1 Bengkulu, SMAN 4 Bengkulu, SMAN 8 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu, SMKN 1 Bengkulu, SMKN 2 Bengkulu, SMKN 3 Bengkulu, SMPN 1 Bengkulu, SMPN 18 Bengkulu, SMPN 2 Bengkulu, SMPN 4 Bengkulu, SMPN 5 Bengkulu.

4. Kota BandungSD Pertiwi Bandung, SDNP Sabang Kota Bandung, SDN Pajagalan 58 Bandung, SDN Karangpawulan, SDN Leuwi Panjang,SDN Rancaloa, SD Gagas Ceria Kota Bandung, SMPN 50 Kota Bandung, SMPN 5 Kota Bandung, SMPN 13 Kota Bandung, SMPN 36 Kota Bandung, SMPN 2 Kota Bandung, SMPN 43 Kota Bandung, SMAN 1 Kota Bandung, SMAN 8 Kota Bandung, SMAN 23 Kota Bandung, SMAN 11 Kota Bandung, SMAN 21 Kota Bandung, SMKN 9 Kota Bandung, SMKN 12 Kota Bandung, SMKN 15 Kota Bandung, SMKN 1 Kota Bandung.

5. Kabupaten Gunung KidulTKN Wonosari, TKN 1 Maret Playen , SDN Playen 3 Gunung Kidul, SD Paliyan 2 , SDN Kemiri 2, SDN Wonosari 1, SDN Playen 3, SD Wiladeg, SMPN 2 Semanu, SMPN 1 Semin, SMAN 2 Playen, SMKN 2 Wonosari, SMAN 2 Wonosari, SMAN 1 Ngelipar.

6. Kota KupangTKN Pendidikan, SDK Santa Maria Assumpta Kupang, SDN Gesapa Kecil 2, SD GMIT Depura, SMPN 2 Kupang, SMPN 18 Kupang, SMAN 9 Kupang, SMKN 2 Kupang, SMKN 3 Kupang, SMAN 2 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMAK Giovani, SMAN 7 Kupang, SDN Bonipoi 2, SMKN 8 Kupang, SMKN 7 Kupang, SMAN 1 Kupang, SDI Labat Kupang, SD I Lasiana, SD Inpres Bello Kupang, SDN Naikoten 1, SMPN 8 Kupang, SD Inpres Namosa Kupang.

7. Kota CimahiSDN Cipageran Mandiri 2, SDN Citeureup Mandiri 2, SDN Baros Mandi-ri 2, SD Padasuka Mandiri 2, SD Melong Asih 7,SDN Melong Mandiri 3,SMPN 2 Cimahi,SMPN 9 CImahi,SMPN 10 Cimahi, SMPN 10 Cimahi, SMPN 3 Cimahi, SMPN 1 CImahi,SMPN 11 Cimahi, SMAN 1 Cimahi, SMKN 2 CImahi, SMK Plus Darussurur, SMAN 5 CImahi, SMK Pasun-dan Putra, dan SMAN 6 Cimahi.

Page 220: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

201

NO. PROGRAM URAIAN3 Penguatan dan Monitoring

Impelementasi Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK) di Lingkungan Poltekkes Kemenkes

Dalam rangka membangun budaya antikorupsi di sektor kesehatan, Kementerian Kesehatan dan KPK melaksanakan program Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK) di 38 Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes. PBAK bertujuan mendidik para calon tenaga kesehatan yang profesional, berkualitas, dan berintegritas. Terlebih, pada saat mahasiswa masuk ke dunia kerja, nilai antikorupsi akan terinternalisasi ke dalam diri mahasiswa.

Pada 2014, Kemenkes dan KPK telah membuat modul mata kuliah PBAK serta melatih para calon dosen pengampu mata kuliah PBAK. Pada tahun 2015, seluruh Poltekkes Kemenkes diharapkan telah mengimplementasikan mata kuliah PBAK sebanyak 2 SKS. Penguatan yang dilakukan meliputi workshop Dosen dan Mahasiswa. Dalam rangka hal tersebut, KPK memberikan penguatan di 3 Poltekkes Kemenkes yang diharapkan menjadi role model implementasi PBAK di Poltekkes Kemenkes:1. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Bengkulu (12-14 Agustus

2015)2. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Malang (27-30

September 2015)3. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Kupang (25-27

November 2015)

4 Pengembangan Media Pembelajaran Antikorupsi

KPK terus berupaya untuk meningkatkan daya dukung terhadap implementasi Pendidikan Antikorupsi. Tahun 2015, dilakukan beberapa pengembangan pada media pembelajaran yang sudah ada sebelumnya, seperti modul/panduan, buku, aplikasi digital, permainan/games dan sebagainya, sebagai salah satu tools yang akan digunakan sebagai pendukung terhadap efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan Pendidikan Antikorupsi serta mempromosikan pesan-pesan dan nilai-nilai antikorupsi secara lebih masif.

Adapun pengembangan media Pembelajaran Antikorupsi yang dilaksanakan pada 2015 adalah:1. Pengembangan Media Pembelajaran antikorupsi untuk TK-SD (Album

Lagu Anak “Aku Anak Jujur” dan Serial Cerita Anak “Si Kumbi Anak Jujur”).

2. Pembuatan Film Boneka Anak “Si Kumbi Anak Jujur”3. Penulisan Buku Inovasi Pembelajaran Antikorupsi (Ide Beraksi),

yang bisa dimanfaatkan para guru sebagai referensi model insersi pembelajaran antikorupsi pada berbagai pelajaran.

4. Uji Coba Boards Games Antikorupsi dalam rangka Pembangunan Integritas di Bandung, 28 Oktober - 1 November 2015.

5. Penyusunan Infografis Pendidikan Antikorupsi terkait hasil Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi sektor Pendidikan.

6. Pengembangan Media Pembelajaran Film “Sahabat Pemberani” untuk pelajar tingkat SD:

• Pengembangan Produk Senam Sahabat Pemberani • Produksi Video Klip Animasi Theme Song Sahabat Pemberani, • Produksi Aplikasi Games Sahabat Pemberani (boardgames

digital), • Pembuatan Comicstrip Sahabat Pemberani, • Uji coba implementasi Board games Sahabat Pemberani.

Page 221: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

202

NO. PROGRAM URAIAN

5 Tunas Integritas Mahasiswa Program Tunas Integritas Mahasiswa bertujuan memberikan bekal pengetahuan, sikap dan perilaku anti korupsi bagi mahasiswa, baik pada saat kuliah maupun setelah memasuki dunia kerja. Selama 2015, kegiatan yang dilaksanakan adalah:

1. Workshop Pendidikan Antikorupsi Mahasiswa Jurusan PPKn Universi-tas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 4-8 Mei 2015.

2. ToT Tunas Integritas Mahasiswa di Poltekkes Bengkulu, 12-15 Agustus 2015.

3. ToT Tunas Integritas Mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, 1 -4 September 2015

6 Teacher Supercamp: Guru Menulis Antikorupsi

Mengangkat tema “Guru Menulis Antikorupsi”, bagian penting dalam kegiatan ini adalah melibatkan para tenaga pendidik dari tingkat SMP dan SMA dari seluruh Indonesia yang memiliki minat, bakat, atau pengalaman dalam menulis bahan bacaan remaja serta memiliki semangat dan komitmen dalam pendidikan antikorupsi. Selain bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam penyusunan materi pendidikan antikorupsi, kegiatan ini juga untuk memperkaya konten/literatur pendidikan antikorupsi yang bisa dimanfaatkan dalam upaya penerapan nilai-nilai antikorupsi dengan segmentasi remaja.

Pada kegiatan Teacher Supercamp 2015: Guru Menulis yang dilaksanakan pada 2-6 November 2015 di Lembang, Jawa Barat, ini dilaksanakan berbagai agenda, di antaranya workshop pendidikan antikorupsi, workshop penulisan cerita, team building, dan kegiatan pendukung lainnya dengan narasumber yang ahli di bidangnya, seperti Ahmad Fuadi (penulis novel “Negeri 5 Menara”), Pidi Baiq (Penulis novel remaja “Dilan”), Zulfikri Anas (praktisi pendidikan dan kurikulum) dan didampingi secara intensif oleh para mentor yaitu Gol A Gong (sastrawan dan penulis), Iman Soleh (dramawan), dan Beng Rahadian (komikus dan pengajar IKJ).

Dari kegiatan ini dihasilkan naskah atau manuskrip siap cetak terkait bahan bacaan untuk pembelajaran/pendidikan antikorupsi untuk kalangan remaja. Selain itu, para peserta mampu secara mandiri membuat bahan bacaan berkualitas bertemakan edukasi antikorupsi, dan dihasilkannya berbagai model pembelajaran antikorupsi yang efektif dan menyenangkan yang akan digunakan dalam implementasi pendidikan antikorupsi, terutama untuk kalangan remaja.

7 Festival Pendidikan Antikorupsi

Kegiatan ini dilaksanakan pada rangkaian Festival Antikorupsi 2015 yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha Bandung, pada Desember 2015. Adapun bentuk kegiatan yang dilaksanakan berupa:• Lomba Senam Sahabat Pemberani • Lomba Pendongeng Cilik• Panggung Anak Jujur• Launching Film Anak “Si Kumbi Anak Jujur”• Playday Boardgames Antikorupsi• Deklarasi Guru Berintegritas Kota Bandung (Kerja Sama Disdik Kota

Bandung)• Penyerahan Sekolah Berintegritas Kota Bandung (Kerja Sama Disdik

Kota Bandung)

Page 222: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

203

NO. PROGRAM URAIAN

8 Zona “Sahabat Pemberani” di Taman Pintar Yogyakarta

Selain melakukan upaya-upaya penindakan korupsi dan perbaikan sistem, KPK juga terus melaikukan upaya menumbuhkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini, salah satunya melalui pendekatan edukasi dengan membangun wahana Zona Sahabat Pemberani” Taman Pintar Yogyakarta. Peluncuran dilaksnakan pada Senin, 4 April 2015, oleh pimpinan KPK dengan disaksikan oleh pimpinan Wali Kota dan DPRD Kota Yogyakarta, rektor, guru, dan pelajar.

Zona yang merupakan pengembangan dari film animasi “Sahabat Pemberani” yang diproduksi KPK pada 2013 ini menempati area seluas 10 x 10 meter, yang berisi materi pendidikan antikorupsi melalui media kinnect games (petualangan dan senam antikorupsi), dinding bergambar berupa materi kekayaan Indonesia, ciri-ciri negara bebas dari korupsi, nilai-nilai antikorupsi, dan kinerja KPK; poster tokoh-tokoh bangsa berintegritas agar anak-anak dapat mengetahui dan meneladaninya, photo booth Sahabat Pemberani, dan media informasi lainnya yang berisi iklan layanan masyarakat dan film animasi antikorupsi.

COMMUNITY DEVELOPMENT DAN KAMPANYE ANTIKORUPSINO. PROGRAM URAIAN

1 Penyusunan Strategi Komunikasi KPK

Strategi Komunikasi dirumuskan dengan bantuan pakar-pakar komunikasi dan praktisi periklanan untuk mendapatkan konsep dan panduan cara yang efektif dan efisien untuk mengkomunikasikan produk-produk kampanye, sosialisasi, dan pendidikan KPK kepada khalayak sasaran yang dituju.

Penyusunan Strategi Komunikasi ini melalui beberapa tahap, yaitu FGD pakar, survei pemetaan dan indentifikasi target, serta perumusan strategi. Rangkaian kegiatan penyusunan strategi komunikasi ini berlangsung pada Juni-Oktober 2015 di Jakarta.

2 Community Engagement & Public Participation for Anti-corruption

Pada 2015, KPK melakukan konsep baru dalam pencegahan korupsi, yaitu merangkul kolaborasi komunitas-komunitas yang mandiri dan aktif dalam kegiatan sosial untuk menyebarluaskan nilai-nilai integritas ke seluruh segmen masyarakat melalui kegiatan yang berkelanjutan dan menumbuhkan kepemilikan gerakan antikorupsi di masyarakat. Pelibatan komunitas ini dapat lebih mengokohkan gerakan antikorupsi dan dapat menumbuhkan inisiatif dan partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi dalam berbagai bentuk.

KPK membuat pilot project di empat kota yang menjadi fokus KPK dalam kegiatan Community Engagement & Public Participation di 2015 ini, yaitu: Yogyakarta (April-September 2015), Bandung (April-September 2015), Denpasar (Juni-September 2015), dan Kupang (Mei-November 2015). Lebih dari 40 komunitas yang terlibat dalam kegiatan di empat kota tersebut, dan masing masing saling berkolaborasi antar-komunitas dengan mengadakan kegiatan yang bertujuan menyebarluaskan nilai-nilai integritas atau menggugah perubahan sosial, seperti kegiatan Seni Indonesia Berkabung di Yogya atau Gerakan Difabel Antikorupsi di Bandung.

Dari kegiatan di empat kota ini, KPK mencoba mengevaluasi dan menemukan metode yang tepat untuk merumuskan konsep Community Engagement & Public Participation yang akan dikembangkan lebih masif di tahun-tahun selanjutnya dengan melibatkan lebih banyak komunitas.

Page 223: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

204

NO. PROGRAM URAIAN3 Anti-corruption Film Festival

(ACFFest) 2015Kegiatan yang merupakan agenda tahunan sejak 2013 ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi menyuarakan antikorupsi melalui film sebagai media komunikasinya. Film dipandang sebagai media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai antikorupsi karena film merupakan bagian dari budaya populer.

Pada 2015, kegiatan ACFFest dibagi dalam beberapa kegiatan, yaitu kompetisi ide cerita melalui pitching forum, pemutaran filmm dan workshop. Sehingga, selain menonton film dan membuat film sendiri, para peserta juga diberi pengetahuan tentang cara teknis sebuah produksi film dengan mengadirkan para film maker sebagai narasumber workshop di setiap kota yang menjadi tujuan. Selain itu, diadakan pula kompetisi film antikorupsi yang bisa diikuti oleh masyarakat umum, dengan kategori: film fiksi pendek, film animasi pendek, PSA, film dokumenter, dan citizen journalism.

Pusat kegiatan ACFFest 2015 diselenggarakan di 12 kota, yaitu: Banda Aceh (Maret 2015), Solo (Maret 2015), Cirebon (Mei 2015), Pekanbaru (Mei 2015), Jember (Mei 2015), Pontianak (Juni 2015), Purbalingga (Juni 2015), Denpasar (Agustus 2015), Sumbawa (Agustus 2015), Kendari (Agustus 2015, Lhokseumawe (Agustus 2015) dan Jakarta (Agustus 2015). Adapun penganugrahan pemenang kompetisi film dilakukan di Bandung bersamaan dengan acara Festival Antikorupsi 2015, pada 10 Desember 2015.

4 Anti-corruption Youth Camp 2015

Konsep kegiatan Youth Camp 2015 yang dilaksanakan pada 18-29 Oktober 2015 di Yogyakarta ini adalah menginspirasi, mengajak saling berkolaborasi, dan memprovokasi para champion-champion muda dari seluruh Indonesia untuk aktif menyebarkan virus-virus antikorupsi di lingkungan sekitar mereka.

Pada tahap awal, KPK menyeleksi 30 anak muda dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua, yang berusia antara 18-25 tahun dan memiliki passion terhadap gerakan antikorupsi yang dipilih berdasarkan keterlibatan aktif mereka dalam komunitas dan kegiatan yang mendorong perubahan sosial.

Kegiatan Youth Camp 2015 terdiri atas tiga bagian, yaitu penyemaian, berakar, dan tumbuh. Pada tahap penyemaian, para peserta mendapat pengetahuan tentang gerakan sosial dan strateginya melalui workshop. Sementara tahap berakar adalah kegiatan dimana para peserta tinggal dan berinteraksi di empat desa di sekitar Yogyakarta selama tiga hari untuk menyerap informasi terkait problem sosial lokal dan mencari solusinya. Sedangkan pada tahap tumbuh, para peserta saling berbagi konsep perubahan sosial dan merencanakan kolaborasi selanjutnya.

Hasil dari Youth Camp 2015 adalah para peserta membentuk Angkatan Perubahan yang bercita-cita membebaskan anak muda Indonesia dari belenggu korupsi dengan cara terlibat aktif di komunitas dan saling bekerja sama.

Page 224: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

205

NO. PROGRAM URAIAN

5 Pembangunan Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga

Pembangunan budaya antikorupsi berbasis keluarga merupakan program pencegahan yang ditargetkan untuk anak-anak Indonesia usia 4-9 tahun dalam rangka membentuk generasi Indonesia yang berintegritas. KPK melakukan pendekatan dan intervensi kepada keluarga (orang tua), masyarakat, komunitas, para pendidik serta media untuk menyampaikan nilai-nilai antikorupsi kepada anak-anak target sasaran, sehingga nilai-nilai antikorupsi dapat dijadikan pedoman hidup serta dapat memengaruhi pembentukan karakter integritas pada diri anak.

Dengan menjadikan Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta sebagai pilot project, kegiatan ini dilaksanakan sejak Januari 2014 s.d Desember 2015 dan masih akan berlanjut di tahun 2016. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KPK antara lain:

1. Baseline study mengenai internalisasi nilai-nilai antikorupsi dalam kel-uarga.

2. Sosialisasi program pencegahan korupsi berbasis keluarga kepada jaja-ran pemerintah terkait dan masyarakat umum.

3. Rekrutmen dan seleksi relawan.4. Pembangunan kapasitas relawan melalui kegiatan Sekolah Relawan.5. Pendampingan kepada komunitas relawan yang terdiri atas ibu rumah

tangga (orang tua), guru PAUD, dan mahasiswa.6. Aksi bersama relawan kepada target keluarga sasaran melalui kegia-

tan sosialisasi, kampanye, dan edukasi tentang fungsi keluarga dalam pencegahan korupsi dan penanaman nilai-nilai antikorupsi dalam kel-uarga.

6 Festival Antikorupsi 2015 Kegiatan ini diselenggarakan bukan hanya seremonial belaka, namun juga merupakan kegiatan kolaborasi antara KPK dan masyarakat dan menjadi simbolisasi semangat dan inisiatif antikorupsi tumbuh dan datang dari masyarakat, menjadi sebuah festival, menjadi pesta rakyat antikorupsi.

Pada 2015, Festival Antikorupsi diselenggarakan di Bandung yang menjadi salah satu kota pilot project pada program Community Engagement & Public Participation KPK. Pelibatan komunitas-komunitas di Bandung sendiri sudah dimulai sejak April 2015. Berbagai kegiatan yang diinisasi oleh komunitas dalam rangkaian kegiatan Festival Antikorupsi antara lain: Kain Perca Antikorupsi, Hackaton Merdeka, Wayang Golek Antikorupsi, konser dan workshop musik, Festival Antikorupsi di Kampung Dago Pojok, Gerakan Difabel Antikorupsi, dan sebagainya.

Selain menggandeng komunitas, kegiatan Festival Antikorupsi 2015 juga melibatkan kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, NGO, CSO, lembaga pendidikan, dan media. Berbagai kegiatan dikemas yang acara yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha, 10-11 Desember 2015, ini, di antaranya pameran Integrity Expo, workshop, seminar, lelang barang gratifikasi, awarding, dan sebagainya.

Page 225: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

206

SOSIALISASI ANTIKORUPSINO. PROGRAM URAIAN

1 Pencegahan Korupsi National Interest (Pendidikan & Kesehatan)

Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan melalui upaya-upaya penindakan pelaku, tetapi juga upaya-upaya pencegahan melalui perbaikan sistem serta pembangunan perilaku dan budaya antikorupsi. Salah satu fokus KPK di bidang pencegahan korupsi adalah sektor pendidikan dan kesehatan. Dua sektor ini dipilih karena 30% dana APBN/APBD dialokasi untuk sektor pendidikan (20%) dan kesehatan (10%) serta dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

Pada 2014, KPK melakukan kajian dan penelitian mengenai dana pendidikan dan dana kesehatan. Berdasarkan hasil kajian tersebut, ditemukan berbagai permasalahan yang berpotensi menghambat tercapainya tujuan dari pengalokasian dana pendidikan dan dana kesehatan untuk mewujudkan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

Berdasarkan hal tersebut, KPK menyelenggarakan Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi di Sektor Pendidikan dan Kesehatan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan sesuai dengan peran dan kapasitasnya masing-masing melalui tahapan koordinasi teknis, FGD, workshop, deklarasi & sosialisasi, dan monev di 7 Kota/ Kabupaten yang ditunjuk sebagai piloting.

Kota/kabupaten tersebut adalah Kota Bandung (26 Maret 2015-11 Desember 2015), Kota Kupang (9 Maret 2015-11 Desember 2015), Kota Cimahi (6 April 2015-26 Agustus 2015), Kota Yogyakarta (6 April 2015-28 Mei 2015), Kota Malang (9 April 2015-11 Desember 2015), Kota Bengkulu (9 April 2015-17 September 2015), dan Kabupaten Gunung Kidul (7 April 2015-28 Mei 2015).

2 Penyelarasan Program Pembangunan Integritas

Kegiatan Pemetaan Penyelarasan Program Pembangunan Integritas dilakukan dalam bentuk Paparan implementasi Zona Integritas (ZI) dan pengumpulan dokumen pendukung.

Selama 2015 kegiatan ini dilaksanakan di Kementerian Keuangan (7 Agustus 2015), Kementerian Kelautan dan Perikanan (10 Agustus 2015), Kementerian PAN-RB (11 Agustus 2015), Kementerian Dalam Negeri (11 Agustus 2015), Kementerian Perindustrian (11 Agustus 2015), Kementerian Agama (12 Agustus 2015), Kementerian Kesehatan (13 Agustus 2015), Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (13 Agustus 2015), Kemenkumham (18 Agustus 2015), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (12 Oktober 2015), Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (13 Oktober 2015), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (15 Oktober 2015), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (15 Oktober 2015), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (16 Oktober 2015), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (16 Oktober 2015), dan Badan Pusat Statistik (21 Oktober 2015)

Page 226: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

207

NO. PROGRAM URAIAN3 Program Pendidikan Kader

Parpol BerintegritasDiskursus korupsi dan strategi-strategi antikorupsi telah mengidentifikasi parpol sebagai aktor kunci yang menyalahgunakan kekuasaannya dalam sistem politik untuk menerima suap, menempatkan anggota-anggotanya pada posisi strategis di sektor publik dan BUMN, merekayasa institusi politik dan ekonomi untuk kepentingan-kepentingan kelompoknya, atau mengendalikan sumber daya-sumber daya publik ke tangan pimpinan atau anggota parpol.

Selain itu, minimnya kapasitas dan pengalaman kader parpol yang berhasil menduduki jabatan politik juga berefek ketika kader parpol tersebut masuk ke dalam parlemen sehingga mereka mengalami kesulitan dalam bekerja. Hal ini berimbas pada citra parpol yang asumsinya kemudian parpol menjadi kurang baik.

Untuk menangani hal tersebut, pada 2015 KPK merancang Program Pendidikan Kader Parpol Berintegritas (Politik Berintegritas) untuk menyiapkan kader parpol yang berintegritas dalam rangka penguatan sistem politik di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemetaan, FGD, dan workshop sayap muda parpol:1. Pemetaan Sayap Muda Parpol

1. Garda Bangsa (PKB), 20 Agustus 20152. PP Tidar (Gerindra), 27 Agustus 20153. Komunitas Banteng Muda (PDIP), 27 Agustus 20154. Angkatan Muda Ka’bah (PPP), 27 Agustus 2015

2. FGDFGD dilaksanakan untuk mencetak kader partai politik yang berintegritas dalam rangka penguatan sistem politik berintegritas. Kegiatan yang dilaksanakan di kantor KPK pada 2 September 2015 dengan menghadirkan narasumber Abdullah Hehamahua (Mencetak Integritas, Menaikkan Elektabilitas) dan Prof. Ikrar Nusa Bhakti (Regenerasi Kader Muda Partai Politik), ini diikuti oleh 11 organisasi muda sayap partai politik, yaitu: Angkatan Muda Ka’bah (PPP), Gerakan Pemuda Ka’bah (PPP) , Komunitas Banteng Muda (PDIP) , PP Tidar (Gerindra), Garda Bangsa (PKB), Garda Pemuda Nasdem (Nasdem), Liga Mahasiswa Nasdem (Nasdem) , Gerakan Muda Nurani Rakyat (Hanura), Gema Keadilan (PKS), Barisan Muda PAN (PAN), dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (Golkar)

3. Workshop Sayap Muda Parpol BerintegritasKegiatan yang berlangsung di kantor KPK pada 12 November 2015 ini merupakan lanjutan dari FGD yang diikuti oleh 13 organisasi muda sayap partai politik. Dalam kegiatan ini dihadirkan narasumber Wakil Ketua KPK, Bapak Adnan Pandu Pradja, paparan Gratifikasi secara umum oleh Fungsional Gratifikasi, dan paparan “Renungan terhadap persoalan korupsi, kerakyatan & pemimpin berintegritas dalam rangka mewujudkan partai politik berintegritas” oleh tim Litbang KPK. Adapun peserta dari workshop ini adalah Kader Muda Demokrat, Barisan Muda Demokrat, Angkatan Muda Demokrat, Komunitas Banteng Muda, GP Nasdem, Gema Keadilan, AMPI, Angkatan Muda Ka’bah, Gerakan Pemuda Ka’bah, Garda Bangsa, BM PAN, Gemura, dan Pemuda Hanura.

Page 227: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

208

NO. PROGRAM URAIAN

4 Program Pilkada Berintegritas Untuk memenuhi harapan terpilihnya Kepala Daerah yang akan membawa perubahan positif bagi penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang akan bermuara pada kesejahteraan rakyat, dibutuhkan rangkaian proses dan tahapan Pilkada yang berintegritas. Untuk mencapai hal tersebut, terdapat 3 elemen kunci yang perlu disentuh, yaitu para calon kepala daerah, penyelenggara dan tentunya masyarakat pemilih yang merupakan subjek utama pemegang mandat.

Untuk memastikan hal tersebut, KPK mengemas sebuah rangkaian kegiatan yang bertajuk Program Pilkada Berintegritas 2015. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh faktor terkait Pilkada (calon, penyelenggara dan masyarakat) akan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai Integritas yang akan bermuara pada terwujudnya rangkaian Pilkada yang berintegritas yang mampu mewujudkan pemerintahan daerah baru yang jujur, amanah, dan mampu membawa kemakmuran bagi segenap rakyat Indonesia.

Setelah diluncurkan pada 31 Agustus 2015 di KPK, Program Pilkada Berintegritas dilaksanakan di 17 daerah yang menyelenggarakan pilkada 2015. Adapun kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemetaan Pilkada Berintegritas, pembekalan calon Kepala Daerah & Deklarasi LHKPN, dan sosialisasi masyarakat, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:1. Provinsi Bali (27 Mei 2015- 30 Oktober 2015).2. Provinsi Jambi (5 Mei 2015- 20 November 2015).3. Provinsi Kalimantan Utara (17 Mei 2015-6 November 2015).4. Provinsi Kalimantan Selatan (18 Mei 2015-13 November 2015).5. Provinsi Bengkulu (26 Mei 2015-30 Oktober 2015).6. Provinsi Jawa Timur (28 Mei 2015-13 November 2015).7. Provinsi Kalimantan Tengah (25 Mei 2015-20 November 2015).8. Provinsi Sumatera Barat (2 Juni 2015-30 Oktober 2015).9. Provinsi Kepulauan Riau (2 Juni 2015-6 November 2015).10. Provinsi Sulawesi Utara (9 Juni 2015-13 November 2015).11. Provinsi Sulawesi Tengah (17 Juni 2015-13 November 2015).12. Provinsi Banten (15 September -25 November 2015)13. Provinsi Kalimantan Barat (15 September-25 November 2015)14. Provinsi Sumatera Selatan (6 Oktober-25 November 2015)15. Provinsi Sulawesi Selatan (6 Oktober-3 Desember 2015)16. Provinsi Papua (19 Oktober 2015-20 November 2015)17. Provinsi Riau (1-4 Desember 2015)

5 Sosialisasi dan Bedah Buku Antikorupsi

Buku yang dibedah adalah buku-buku bernafaskan antikorupsi hasil terbitan KPK, di antaranya “Saujana Diantara Pilihan”, “Semua Bisa Beraksi”, “Orange Juice: Belajar Integritas pada Tokoh Bangsa” dan “Pantang Korupsi Sampai Mati. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2015, dilangsungkan di 28 kota di Indonesia, yaitu Kota Banda Aceh, Medan, Kupang, Manokwari, Gorontalo, Kendari, Depok, Yogyakarta, Cilacap, Purbalingga, Purwokerto, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Ternate, Kupang, Samarinda, Balikpapan, Manado, Bogor, Surabaya, Riau, Bengkulu, Serang, Manado, Pontianak, dan Kendari.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk sosialisasi buku sekaligus uji coba kepada masyarakat untuk mengetahui pendapat dan saran yang dijadikan sebagai perbaikan buku. Selain itu, juga untuk mengukur pemahaman dan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai antikorupsi.

Page 228: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

209

ANTI-CORRUPTION LEARNING CENTER (ACLC)NO. PROGRAM URAIAN

1 Pengembangan Modul Pembelajaran Antikorupsi

Pada 2015, ACLC mengolah hasil-hasil kajian tentang korupsi yang dilakukan oleh KPK sebagai dasar pengembangan modul, bahan, metode ajar pengembangan kapasitas pencegahan korupsi berdasarkan kebutuhan prioritas mitigasi resiko terjadinya korupsi, seperti pengenalan cara identifikasi serta pencegahan terjadinya kecurangan (fraud) pada sektor pelayanan kesehatan, pengelolaan dana desa dan sektor pelayanan publik.

Selain itu, ACLC juga mengembangkan modul pembelajaran antikorupsi berupa buku sebagai berikut:1. Pengantar Kelembagaan Antikorupsi2. Kapita Selekta dan Beban Biaya Sosial Korupsi3. Pengantar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara4. Pengantar Gratifikasi’5. Pengaduan Masyarakat terindikasi Tindak Pidana Korupsi

2 Mobile Education Unit (Bus ACLC) Menyadari bahwa pembelajaran antikorupsi perlu dilakukan dengan cara-cara yang inovatif, KPK mengembangkan mobile education unit antikorupsi berupa Bus ACLC. Investasi pembangunan Bis ACLC ini dilengkapi dengan 11 unit komputer, 1 laptop untuk Fasilitator ACLC, giant screen 4x6m, sound system, tenda hydrolic dan dapat online Portal Anti-Corruption Clearing House (ACCH). Dengan perlengkapan yang memadai, pembelajaran edukasi antikorupsi dalam berbagai bentuk kegiatan dapat pula dilakukan di luar bis dengan jumlah peserta yang lebih banyak, dapat lebih dari 500 peserta.

Materi yang dapat dipelajari di mobile class room ACLC antara lain; E-learning Gratifikasi, Interactive games; Pemburu Koruptor, Tugas Rizal, Niat Baik, Tangkap, Sahabat Pemberani, BM Kids. Lagu Antikorupsi; Kita Bangun Negeri (Kahitna), Serukan Keadilan (Kikan), Koruptor (Slank), Jujur Itu Hebat (OST. Sahabat Pemberani), Persahabatan (Hanifa), Video Iklan Layanan Masyarakat KPK, Komik KPK, Semua Bisa Beraksi dan Film; K vs K, Sebelum Pagi Terulang Kembali, Sahabat Pemberani, Kompilasi ACF Fest 2013 dan 2014.

Adapun jumlah trainees ACLC tahun 2015 adalah 2.046, sementara jumlah pengunjung mobile class room ACLC adalah 5.628 orang. Peserta yang dianggap sebagai trainees adalah peserta yang telah mengikuti kegiatan pengembangan kapasitas dalam bentuk Pelatihan, Dialog/Workshop dengan minimum durasi 4 x 120 menit jam pelajaran.

Kegiatan dari mobile class room unit selama 2015 adalah:1. Mobile Class Room Bus ACLC Goes to School

Pelatihan Pendidikan antikorupsi ke sekolah-sekolah di Provinsi Yogyakarta, yaitu SMAN 1, SMAN 11, SMKN 2 Pengasih, SMAN 1 Pengasih, SMAN Wates, dan SMAN 2 Wonosari, yang dilakukan pada Mei 2015.

1. Bus ACLC Reaches to Public• Peningkatan kesadaran, pemahaman masyarakat

terhadap antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi yang dilakukan di mobile class room ACLC di Taman Pintar Jogyakarta, Januari-November 2015.

• Peningkatan kesadaran, pemahaman masyarakat terhadap antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi pada Festival of Nations Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, 24-26 April 2015.

Page 229: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

210

NO. PROGRAM URAIAN

3 Sosialisasi, Pelatihan, dan Edukasi Antikorupsi kepada Masyarakat Umum, Komunitas, dan Mahasiswa

ACLC mengadopsi Taxonomy Bloom sebagai alat ukur kegiatan pembelajaran, yakni; remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating dan creating. Kegiatan dikemas berbagai bentuk sesuai kebutuhan dan target tujuan. Secara umum, prosentase capaian pengukuran kegiatan pembelajaran ACLC di tahun 2015 adalah; remembering 10%, understanding 12%, applying 12%, analyzing 12%, evaluating 44% dan tahap creating 10%.• Pelatihan Pencegahan Korupsi kepada Para Dai dan Juru Dakwah

di Pengurus Daerah Muhammadiyah Kab. Bantul pada Maret 2015 di Gedung Dakwah PD Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.

• Pendidikan antikorupsi di Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo, Mei 2015.

• Pendidikan antikorupsi dan Dinas Pendidikan Kab. Bantul bersama Komunitas Institute For Integrity Yogyakarta, Juni 2015

• Pelatihan Antikorupsi dan Etika Profesi kepada Para Sarjana Teknik dan Calon Sarjana Teknik yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada Juni 2015 di Bandung.

• Pelatihan pengembangan kapasitas dan manajemen integritas melalui pembelajaran integritas dan antikorupsi untuk Komunitas Gerakan Difabel Antikorupsi (GRADASI) pada Desember 2015 di Bandung.

• Pendidikan integritas dan antikorupsi dalam kegiatan Ramadhan di kampus Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogjakarta, Juni 2015

4 Pembelajaran ACLC di Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah

Bekerja sama dengan mitra strategis dalam pelayanan publik, seperti Ombudsman RI, BPKP, dan Pemerintah Daerah, KPK melakukan kegiatan berbagai workshop dan pelatihan pencegahan korupsi di sektor pelayanan publik, di antaranya: • Workshop dan Pelatihan Pencegahan Korupsi pada Pelayanan

Publik di Dinas Perizinan Kab. Bantul Yogyakarta.• Pembelajaran antikorupsi dan integritas kepada para auditor

di lingkungan kerja Inspektorat Kab. Sleman, Yogyakarta, Juli 2015.

• Kerja sama dengan Ombudsman Sumatera Selatan: Workshop dan Pelatihan Pencegahan Korupsi bagi para Penyelenggara Pelayanan Publik (PDAM, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendidikan, Dinas Perizinan) wilayah Sumatera Se-latan pada September 2015 di Palembang.

• Pelatihan Pencegahan Korupsi di Sektor Pelayanan Publik bekerjasama dengan Dirjen Admindukcapil Kementerian Dalam Negeri, Oktober 2015.

5 Pelatihan Pencegahan Korupsi dan Fraud Control Plan di Sektor Kesehatan

Pada 2015 ACLC bersama mitra-mitra strategis seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangungan (BPKP) wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK Universitas Gadjah Mada) telah melakukan serangkaian Dialog multi-stakeholder tentang terkait alasan sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas pencegahan korupsi dan tata cara memitigasi resiko terjadinya fraud-korupsi secara aplikatif dan sistematis.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan bagi para dokter, paramedik, penyelenggara/pengelola Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/Lanjut (FKTP/L) dan Dinas Kesehatan tentang Pencegahan Fraud dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional, di Kota Bandung (Mei 2015), Kota Kupang (Mei 2015), dan Kota Yogyakarta (Agustus 2015).

Page 230: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

211

NO. PROGRAM URAIAN

6 Workshop Tindak Lanjut Pencegahan Korupsi dan Fraud pada penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Workshop ini merupakan tindak lanjut dari pembelajaran pencegahan fraud pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (di puskesmas dan rumah sakit), untuk melihat sejauh mana rencana aksi yang sudah dilakukan dan sekaligus melakukan pendampingan terhadap kegiatan yang sudah dan akan dilakukan. Pada 2015, kegiatan ini dilaksanakan pada November 2015 di Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Yogyakarta.

7 TOT Antikorupsi • Pelatihan Trainer Antikorupsi untuk Mahasiswa Institute For Integrity Yogyakarta, Juli 2015.

• TOT Integritas dan Antikorupsi kepada para Widyaiswara di Perpustakaan Nasional, Juni 2015.

8 Penyelenggaraan pembelajaran ACLC pada Festival Antikorupsi

Pada rangkaian kegiatan Festival Antikorupsi 2015 di Bandung, Jawa Barat, ACLC menyelenggarakan Expose Good Practice “Do Good and Talk about It” tentang praktik baik pencegahan fraud dan korupsi di sektor kesehatan. Salah satunya adalah dialog & workshop tindak lanjut tentang Praktik Baik Pencegahan Korupsi dan Kecurangan (Fraud) di Sektor Pelayanan Kesehatan; dengan menghadirkan para direktur dari Rumah Sakit Al Islam Bandung, Rumah Sakit Umum Daerah Yogyakarta, Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta, Puskesmas Bakunase Kupang, Puskesmas Pasir Panjang Kupang, Puskesmas Kopo Bandung, dan Puskesmas Garuda Bandung.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kementerian Kesehatan, para dokter, paramedis rumah sakit dan puskesmas dari berbagai daerah, seperti DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Kupang, Tangerang, dan publik yang hadir pada Festival Antikorupsi 2015.

Page 231: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

212

PENGUATAN YURIDIS

No. KEGIATAN URAIAN

1 Efektivitas peraturan dan produk hukum lainnya dalam rangka pemenuhan komponen Reformasi dan Birokrasi

Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Nomor 63 Tahun 2005, RPP Nomor 29 Tahun 2006, RPP Nomor 71 Tahun 2001.

2 Bantuan hukum KPK telah memberikan bantuan hukum berupa pendampingan hukum ketika pemeriksaan di kepolisian kepada 2 (dua) Pimpinan dan 2 (dua) orang Pegawai karena dilaporkan telah melakukan tindak pidana serta berkoordinasi dengan Kepolisian terkait pegawai KPK lain yang dipanggil sebagai saksi.

3 Program advokasi pembaharuan hukum

Program advokasi pembaharuan hukum telah dijalankan dimulai dengan mengadakan kegiatan berupa dikusi terbatas dengan para pakar (akademisi, aparat penegak hukum dan instansi terkait) tentang Justice Collaborator dan Praperadilan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 bertempat di Kota Bandung, Kota Mataram dan Kota Malang, dimana dalam kegiatan tersebut KPK memperoleh informasi yang akan dipergunakan dalam menyusun kajian tersebut.

4 Pemenuhan Pendapat Hukum Inisiatif strategis yang telah dilakukan berjumlah sekitar 23 (dua puluh tiga) Pendapat Hukum selama 2015.

5 Pemenuhan partisipasi dalam penyusunan legislasi di K/L

Memenuhi undangan pembahasan peraturan yang terkait dengan eksistensi KPK, antara lain Rancangan peraturan tentang transfer of sentenced person (Pemindahan Narapidana), peraturan tentang Ekstradisi, peraturan tentang Perampasan Aset, dan peraturan tentang perubahan KUHP dan KUHAP.

6 Penyelesaian peraturan internal yang mendukung pelaksanaan tupoksi unit kerja

Melakukan pembahasan dengan unit kerja terkait secara intens yaitu antara lain peraturan KPK tentang LHKPN, penyusunan revisi PP No. 63 Tahun 2005; Surat Edaran tentang petunjuk teknis penyampaian LHKPN dan Pemberian tanda terima dalam proses pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, Peraturan KPK tentang Pakaian Kerja di Lingkungan KPK, Penetapan SOP Direktorat PI, Penetapan SOP Direktorat PP LHKPN dan Penetapan SOP Direktorat Gratifikasi.

7. Pemenuhan penanganan sengketa informasi publik/gugatan/TUN/ Keberatan/praperadilan/arbitrase untuk keperluan lembaga

Pada 2015, dalam bidang litigasi, KPK menghadapi perkara sebagai berikut:1. 25 Perkara Praperadilan2. 4 Perkara Peninjauan Kembali (PK)3. 5 Perkara Judicial Review4. 2 Permohonan Keberatan5. 8 Gugatan Perdata

8. Pelaksanaan perlindungan saksi/pelapor/JC

Dalam pelaksanaan perlindungan saksi dalam rangka mendukung pengungkapan perkara tindak pidana korupsi, pada tahun 2015, Biro Hukum melakukan perlindungan terhadap 13 (tiga belas) orang saksi, dengan perincian:1. 4 orang saksi yang dilindungi dengan diterbitkan SK tahun 2015.2. 9 orang saksi yang dilindungi take over tahun sebelumnya ( 2011 – 2014)

Dari 9 orang saksi yang take over tahun sebelumnya, ada 4 orang saksi yang dihentikan perlindungannya di sekitar bulan Juni dan September tahun 2015, sehingga anggaran perlindungan saksi TA 2015 masih terserap.

Page 232: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

213

PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JARINGAN KERJASAMA

KERJA SAMA STRATEGIS NASIONALNO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI

1 Coaching Clinic bersama jaringan CSO dalam rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam

6-8 Januari 2015 Jakarta

2 Berperan sebagai Keynote Speech dalam kegiatan seminar “Partisipasi Publik dalam Penggunaan Lahan”

21-22 Januari 2015 Riau

3 Pertemuan dengan tim sebagai Kick off Meeting Harmonisasi Perundang-undangan terkait Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

22 Januari 2015 Jakarta

4 Kegiatan verifikasi B-24 terkait Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

26-27 Januari 2015 Jakarta

5 Kegiatan pengembangan dan pembinaan jaringan wilayah Semarang

22-24 Februari 2015 Semarang

6 Sosialisasi PerBer No 79 Thaun 2014; PB.3/ Menhut-II/2014; 17/PRT/M/2014; 8/SKB/X/2014 tanggal 17 Oktober 2014

24-26 Februari 2015 Pekanbaru

7 Kegiatan FGD Eksaminasi PN Tipikor Gorontalo di Pukat UMK 1-4 Maret 2015 Kendari

8 Implementasi kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Sektor Kelautan

17 Maret 2015 Jakarta

9 Implementasi kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Sektor Kehutanan dan Perkebunan

17 Maret 2015 Jakarta

10 Penandatanganan MoU Gerakan Nasional Penyelamatan Sum-ber Daya Alam (GN SDA) bersama 27 Kementerian/Lembaga

19 Maret 2015 Jakarta

11 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

22-26 Maret 2015 Medan

12 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

30 Maret – 1 April 2015 Jakarta

13 Kegiatan diskusi terbatas “Perampasan Aset Tindak Pidana Korupsi”

15 April 2015 Jakarta

14 Koordinasi dan implementasi kegiatan Gerakan Nasional Sum-ber Daya Alam melalui lokakarya media, temu CSO dan BEM SI

15-17 April 2015 Riau

15 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

20-22 April 2015 Jakarta

16 Narasumber pada kegiatan pencanangan pembangunan Zona Intergritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (ZI-WBK) pada lingkungan Pemerintah Kota Bogor

30 April 2015 Bogor

17 Kegiatan bersama Korsupgah 3-8 Mei 2015 Maluku Utara

18 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

11-14 Mei 2015 Ambon

19 Penandatanganan MoU KPK-DPD RI 17 Mei 2015 Jakarta

20 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

18-20 Mei 2015 Semarang

21 Workshop Judges Dialogue on Anti Money Laundering and Criminal Asset Confiscation

19-21 Mei 2015 Medan

22 Kegiatan Eksaminasi Rekam Sidang 20-22 Mei 2015 Kendari

23 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

3-5 Juni 2015 Kupang

24 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

8-10 Juni 2015 Gorontalo

Page 233: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

214

NO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI

25 FGD mengenai Standar Internasional dalam Pertanggungjawaban Korporasi

28 Juli 2015 Jakarta

26 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

2-5 Agustus 2015 Bali

27 Kegiatan pencegahan korupsi melalui program kepatuhan sektor swasta: Perspektif internasional dan Indonesia

4 Agustus 2015 Jakarta

28 Kegiatan penguatan jaringan sebagai peserta kegiatan 17 tahun ICW

4 Agustus 2015 Jakarta

29 Kegiatan penguatan jaringan dengan menjadi narasumber kegiatan Sekolah Anti Korupsi ICW

5 Agustus 2015 Jakarta

30 Menjadi narasumber diskusi informasi dengan KY mengenai strategi dengan tim krisis KPK-KY

3 Agustus 2015 Jakarta

31 Diskusi dengan PN Surabaya, kegiatan Judicial Integrity sebagai Pilot Project, menjadi narasumber refleksi 5 tahun PN Tipikor, menjadi narasumber transparansi penggunaan dana desa dan bansos, diskusi dengan UnMuh dan Unesa terkait kegiatan bersama KPK

10-12 Agustus 2015 Surabaya

32 Menghadiri FGD Kepatuhan Publik 20 Agustus 2015 Jakarta

32 Menghadiri FGD eksaminasi rekam sidang (milestone ke-5) di Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Brawijaya

24-25 Agustus 2015 Malang

34 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

24-26 Agustus 2015 Makassar

35 Penguatan jaringan melalui Workshop Analisis PPATK-KPK 2 September 2015 Jakarta

36 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

3-5 September 2015 Bali

37 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan Nasional Sumber Daya Alam

7-9 September 2015 Pontianak

38 Penguatan dan pembinaan jaringan dalam pelaksanaan kegiatan PPNS Bogor

8-10 September 2015 Bogor

39 Workshop Judges Dialogue on Anti Money Laundering and Criminal Asset Confiscation

15-17 September 2015 Bali

40 Implementasi kerja sama KPK dengan KY, kegiatan peningkatan kapasitas (capacity building) Jejaring Pemantau Peradilan

20-23 September 2015 Surabaya

41 Penguatan dan pembinaan jaringan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan jaringan PJT

1-2 Oktober 2015 Bogor

42 Menghadiri undangan Bappenas terkait peluncuran Strategi Nasional Reformasi Regulasi 2015-2025

6 Oktober 2015 Jakarta

43 Menghadiri undangan dari Bappenas dan OECD terkait Open Government di Bappenas

7 Oktober 2015 Jakarta

44 Implementasi kerja sama KPK dengan KY, Penyusunan rencana Aksi Bersama Pemantauan Peradilan, kegiatan peningkatan kapasitas (capacity building) Jejaring Pemantau Peradilan

15-18 Oktober 2015 Mataram

45 Pelaksanaan kegiatan evaluasi perekaman persidangan Tipikor 2015

19-21 Oktober 2015 Medan

46 Pengembangan jaringan LBH Padang 8-9 Oktober 2015 Padang

47 Narasumber dalam kegiatan bersama PMK Jember 25-27 Oktober 2015 Jember

48 Narasumber kegiatan KPK-KY Judicial Review 16-17 Oktober 2015 Mataram

Page 234: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

215

NO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI

49 Penandatanganan MoU KPK-Universitas Jember dan Pendampingan Pimpinan sebagai narasumber kuliah umum di Universitas Jember

26 Oktober 2015 Jember

50 Workshop Judges Dialogue on Anti-Money Laundering and Criminal Asset Confiscation

3-5 November 2015 Manado

51 Capacity Building Jejaring Pemantau Peradilan, sebagai imple-mentasi kerjasama KPK dengan KY

5-8 November 2015 Palembang

52 Peserta Bimbingan Teknis Pengelolaan Interoperabilitas Sistem Elektronik Pemerintah oleh Kemenkominfo, Bogor.

10-12 November 2015 Bogor

53 Menghadiri diskusi bersama penghubung KY dalam rangka implementasi kerjasama KPK dan KY

12 November 2015 Bogor

54 Menjadi narasumber kegiatan Weekend Integritas dengan tema “Problem Pemberantasan Korupsi dan Peran Orang Muda”, di Yogyakarta

13-14 November 2015 Yogyakarta

55 Capacity Building Jejaring Pemantauan Pengadilan Semarang, bersama KY, PN, LBH, Kampus, Jejaring KY dan Media; dan menjadi narasumber dalam sekolah integritas yang merupakan program kerjasama dari BEM FH Universitas Diponogoro dan Institute for Integrity (IFI)

18-21 November 2015 Semarang

56 Workshop Monitoring dan Evaluasi Hasil Jejaring Pemantauan Pengadilan, Malang dan Surabaya, kerja sama KPK-KY

20-23 November 2015 Malang

57 Melaksanakan kegiatan pembinaan jaringan kerja dengan Alumni Sekolah Tinggi Kedinasan Keuangan

21 November 2015 Jakarta

58 Menerima Kunjungan Mahasiswa Unrika ke KPK. 25 November 2015 Jakarta

59 Workshop Monitoring dan Evaluasi Hasil Jejaring Pemantauan Pengadilan Nusa, Mataram, Nusa Tenggara Barat

25-27 November 2015 Mataram

60 Menerima kunjungan LMND dan 12 Desa 2-3 Desember 2015 Jakarta

61 Pelaksanaan kegiatan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) 2015

3 Desember 2015 Jakarta

62 Menjadi pembicara pada Program Kerja Temu Tokoh dengan tema BASA BASI (Bangkit Bersama Berantas Korupsi)

4 Desember 2015 Bandung

63 Menghadiri kegiatan workshop Monev sebagai tindak lanjut dari capacity building jejaring pemantau peradilan KPK-KY penghubung Palembang

6-7 Desember 2015 Palembang

64 Koordinasi dengan PN Tipikor terkait ruang rekam siding 7 Desember 2015 Jakarta

65 Peserta conference call AIPJ dengan KPK dan Kedubes 8 Desember 2015 Jakarta

66 Menghadiri awarding night Hackathon Merdeka 3.0 10-11 Desember 2015 Bandung

67 Pidato budaya pada kegiatan penutupan Project Seni Berkabung Universitas Sanata Dharma, pertemuan dengan jaringan GERAK yogyakarta, dan penguatan jaringan dengan Universitas Gajah Mada

16-17 Desember 2015 Yogyakarta

68 Menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang Isola dalam rangka pencerahan informasi sekaligus edukasi mengenai pentingnya persoalan pendidikan yang diadakan oleh unit Pers Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional

18 Desember 2015 Bandung

69 Menjadi narasumber dalam diskusi “Masa Baru Penanganan Korupsi” yang diselenggarakan oleh Bandung Strategic Leadership Forum

19 Desember 2015 Bandung

70 Menjadi narasumber dalam diskusi publik “PLTU Kanci Memicu Aksi Korupsi”

22-23 Desember 2015 Cirebon

Page 235: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

216

KERJA SAMA STRATEGIS INTERNASIONALNO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI

1 Study visit Laotion & Cambodian CSOs to Indonesia 15 Januari 2015 Jakarta

2 Peserta pertemuan G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) Meeting Pertama dan peserta pertemuan 5th G20 ACWG - OECD High Level Conference

2-8 Maret 2015 Istanbul

3 Pertemuan dengan Green Peace 5 Maret 2015 Jakarta

4 Narasumber pada kunjungan mahasiswa dan dosen Universitas Laiden 15 April 2015 Jakarta

5 Peserta dan narasumber 11th SEA-PAC Secretariat Meeting 27-30 April 2015 Malaysia

6 Penyelenggara dan pembicara kegiatan Perkumpulan Negara Selatan-Selatan dalam bidang antikorupsi (KSST) 10 Juni 2015 Jakarta

7 Peserta AC Works Training bidang Kehutanan 16-17 Juni 2015 Bogor

8 Narasumber kegiatan Blueprint ACWG G 20 12-14 Agustus 2015 Bandung

9 Peserta pada Sharing Knowledge Fraud And Public Corruption Investigation Course ILEA Bangkok 26 Agustus 2015 Bangkok

10 Peserta 6th Meeting of the Open-ended Intergovernmental Working Group on the prevention Corruption

29 Agustus-1 September 2015 Wina

11 Peserta 9th Meeting of the Open-ended Intergovernmental Working Group on Asset Recovery

1-6 September 2015 Wina

12 Pembicara pada konferensi GOPAC 6-8 Oktober 2015 Yogyakarta

13 Menghadiri pertemuan : ahli Denial of Entry, G20 Anti Corruption Working Group, FATF - G20 Expert meeting on corruption

12-19 Oktober 2015 Paris

14 Peserta Sidang Umum 84th Interpol General Assembly,bersama NCB Interpol Polri, KPK, BIN, BNPT, Kemenhut-LH, Bakamla

1-7 November 2015 Rwanda

15 Menghadiri 6th Conference of the States Parties to UNCAC CosP, St Pettersburg

2-6 November 2015 Saint Pettersburg

16 Study visit ACRC Korea tentang partisipasi publik dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi serta sinergi dalam penanganan partisipasi publik, Korea.

7-14 November 2015 Seoul

17 Penyelenggara dan pembicara UNAFEI 9th Regional Seminar on Good Governance for Southeast Asian Countries

24-26 November 2015 Jakarta

18 Narasumber pada Konferensi Asia Afrika 2015 Bidang Good Governance, Tunisia.

25-29 November 2015 Tunisia

19 Menerima kunjungan Delegasi Pakistan 1 Desember 2015 Jakarta

20 Peserta dan narasumber 11th SEA-PAC Annual Meeting 1-3 Desember 2015 Brunai Darussalam

21 Menerima kunjungan mahasiswa Charles Darwin University dan Universitas Indonesia 2 Desember 2015 Jakarta

22 Meneirma kunjungan delegasi Nagoya, Thailand, dan Pukat UGM 2 Desember 2015 Jakarta

23 Narasumber seminar internasional FH dan Pukat UGM 3 Desember 2015 Yogyakarta

24 Penyelenggara dan narasumber CCC Meeting dengan ACRC dan MPM

3-4 Desember 2015 Jakarta

25 Courtesy Meeting dengan Regional Coordinator UNODC Asia Pacific dan UNODC Indonesia Country Director 4 Desember 2015 Jakarta

26 Menghadiri International Anti Corruption Academy (IACA) 4th Assembly of Parties

9-11 Desember 2015 Wina

Page 236: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

217

PENGADAAN BARANG DAN JASA

REALISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA 2015

DEPUTI JUMLAH PAKET NILAI HPS (Rp) NILAI KONTRAK (Rp) PENGHEMATAN %

SEKJEN 140 160,867,240,418.00 142,157,235,669.00 18,694,826,749.00 11.62%

INDA 126 137,409,563,856.00 117,701,712,199.00 19,839,874,794.00 14.44%

PENCEGAHAN 90 19,715,307,538.00 17,785,531,254.00 1,929,776,284.00 9.79%

PIPM 12 672,687,500.00 645,321,000.00 27,366,500.00 4.07%

PENINDAKAN 24 7,864,565,218.00 7,350,393,296.00 514,171,922.00 6.54%

Total 392 326,529,364,530.00 285,640,193,418.00 41,006,016,249.00 12.56%

Page 237: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

218

PENGAWASAN INTERNAL

KEGIATAN PENGAWASAN INTERNAL KPK 2015NO. KEGIATAN URAIAN

1 Koordinasi dengan Penegak Hukum terkait Penyalahgunaan Nama Lembaga KPK

Selama 2015, telah ditindaklanjuti empat laporan pengaduan masyarakat terkait oknum yang mengaku pegawai KPK dan menyalahgunakan nama KPK di daerah Banten, Kuningan, Indramayu, dan Kutai Kartanegara. KPK telah menindaklanju-ti laporan pengaduan masyarakat tersebut dengan melakukan koordinasi bersama aparat penegak hukum setempat.

2 Integritas Kelembagaan KPK

Sebagai upaya untuk menjaga organisasi dan pegawai KPK tetap berintegritas maka diperlukan kegiatan penegakan etika sebagai wujud prinsip zero tollerance terhadap pelanggaran etika. Kegiatan penegakan etika dilakukan melalui rangkaian pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran terhadap kode etik dan kedisiplinan yang dilakukan oleh pegawai KPK. Diharapkan dengan kegiatan penegakan etika ini dapat menimbulkan efek jera dan meneguhkan komitmen bahwa KPK tidak mengakomodasi pelanggaran terhadap kode etik dan kedisiplinan pegawai yang telah disepakati oleh organisasi.

KPK berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan pengaduan terkait pegawai yang melakukan pelanggaran kode etik. Seluruh pengaduan yang terkait dengan kode etik dan perilaku yang diterima sudah ditindaklanjuti dengan melakukan penelaahan hingga pemeriksaan.

Nilai integritas organisasi KPK juga tercermin dalam komitmen KPK menerapkan reformasi birokrasi yang telah menjadi agenda nasional. Pada tahun 2015, KPK telah melakukan perbaikan dalam rangka pemenuhan area Penguatan Pengawasan sebagai tindak lanjut terhadap hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dengan mengembangkan Manajemen Risiko Terpadu dan Audit Berbasis Risiko.

3 Audit dan Reviu Pada 2015, KPK terus berupaya melakukan peningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan melalui kegiatan audit dan reviu. Hal ini dapat dilihat hasil audit keuangan BPK terhadap KPK mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2015 telah dilakukan penilaian/evaluasi LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) KPK oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB), hasil penilaian dari KemenPAN & RB KPK memperoleh penilaian 80.89 termasuk dalam kategori nilai A, nilai tersebut meningkat dibandingkan nilai 2014 sebesar 80.46 atau kategori A.

Adapun kegiatan audit dan reviu yang telah dilakukan oleh Direktorat Pengawasan Internal adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan reviu LAKIP KPK & Penetapan Target Kinerja2. Kegiatan reviu sistem akuntabilitas kinerja KPK3. Kegiatan reviu evaluasi kinerja atas manajemen piutang PNBP serta manajemen

barang bukti, barang sitaan, dan barang rampasan tahun 2005-20144. Kegiatan asesmen Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI)

KPK5. Kegiatan reviu laporan keuangan semester 1 dan 26. Kegiatan reviu RKA Tahun Anggaran 20167. Kegiatan reviu RK BMN Tahun Anggaran 2016

Page 238: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

219

NO. KEGIATAN URAIAN

4 Kegiatan Eksaminasi Perkara TPK.

KPK pada tahun 2015 telah melakukan kegiatan eksaminasi perkara TPK yang ditangani oleh KPK atas 3 perkara yaitu:

1. Perkara Tindak Pidana Korupsi (tahap penuntutan) atas nama terpidana H. Syarifuddin SH, MH.

2. Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Irjen. Pol. Drs. Djoko Susilo, S.H., M.Si

3. Perkara Tindak Pidana Korupsi Suap kepada Penyelenggara Negara atas nama terdakwa Patrice Rio Capella (anggota DPR RI)

5 Pengembangan Sistem Pengawasan Internal KPK.

KPK terus melakukan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Pelaporan Internal KPK (SIMPATIK) yang merupakan sistem pengaduan internal yang dikelola oleh KPK.

Adapun alamat pengaduan internal KPK (SIMPATIK) adalah: https://simpatik.kpk.go.id dan email: [email protected]. Partisipasi masyarakat luas turut dilibatkan dalam sistem pengaduan internal ini dalam rangka menguatkan fungsi pengawasan oleh masyarakat. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat pengendalian internal KPK dan memperkuat integritas lembaga KPK.

Selain modul pengaduan internal, juga dikembangkan penambahan modul konsultasi bagi pegawai KPK. Tujuan dari penambahan modul konsultasi agar setiap pegawai KPK dengan mudah melakukan konsultasi terkait operasional tugas sehari-hari.

6 Manajemen Risiko Dalam rangka penguatan integritas organisasi dan perbaikan area penguatan pengawasan pada komponen reformasi birokrasi, KPK berinisiasi mengembangkan manajemen risiko.

Adapun roadmap pengembangan manajemen risiko yang telah ditetapkan dalam pengembangan Manajemen Risiko di KPK ditunjukkan pada berikut:

TUJUAN MRT KPK

04 EMBEDDED MRT

02 MRT INFRASTRUCTURE

03 FORMAL MRT

01 COMMITMENT & AWARENESS MRT INFRASTRUCTURE &

MANAJEMEN RISIKO TERPADU(MRT)

ROAD MAP

2017

2015

2016

2018

Page 239: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

220

NO. KEGIATAN URAIAN

Kegiatan yang telah dilakukan oleh Komite Pelaksana Manajemen Risiko di KPK pada tahun 2015 fase Commitment and Awareness – MRT Infrastructure.

Adapun penjelasan capaian masing-masing sesuai infografis adalah sebagai berikut:

a. Komitmen.Program MRT KPK telah mendapatkan komitmen dari Pimpinan/Sekjen/Deputi.

b. Komite Pengarah dan Komite Pelaksana MRT;Telah terbentuk Komite Pengarah dan Komite Pelaksana Manajemen Risiko Terpadu berdasarkan Keputusan Pimpinan KPK NOMOR: KEP-218/01/03/2015.

c. Risk Awareness Struktural KPK;Peningkatan kesadaran dan pemahaman Komite Pengarah telah dilakukan berupa Forum Group Discussion (FGD) dan Sharing Knowledge.

d. Risk Control Self Assessment (RCSA)

Komite pelaksana MRT telah menyusun RCSA sebagai panduan dalam

penyusunan Risk Profile di KPK.

e. MRT Champions Pembentukan MRT Champions berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor Kep-555/50/06/2015. MRT Champions terdiri dari 31 (tiga puluh satu) pegawai KPK dari masing-masing unit kerja yang ditunjuk oleh Komite Pelaksana MRT atas rekomendasi Direktur/Kepala Biro/Kepala Bagian/Kepala Unit masing-masing.

f. Risk Awareness MRT Champions Pembentukan pemahaman/pengetahuan MRT Champions telah dilaksanakan berupa workshop manajemen risiko dengan melibatkan seluruh MRT Champions dan sebagian Komite Pelaksana.

KOMITMEN RISK AWARNESSSTRUKTURAL KPKMemperoleh Komitmen

dari Pimpinan/Sekjen/Deputi terkait MRT

Peningkatan kesadaran &Pemahaman Struktural dan Kasatgas

terkait MRT

Pembentukan Komisi Pengarahdan Komisi Pelaksana MRT

Pembentukan pemahaman dankesadaran MRT Champion

Penyusunan penggunaanRisk Concept Self Assesment

(RCSA)

Konsultasi dalam rangkapenyusunan Risk Profile

unit kerja KPK

Peningkatan maturity leveldari Level 2 (2014) menjadi

Level 3 (2015)Pembentukan MRT

Champions

MRTCHAMPIONS

RISK CONTROLSELF ASSESSMENT

KOMITE PENGARAH &PELAKSANA

RISK PROFILERISK AWARNESS

MRT CHAMPIONS

KONSULTASI

MATURITYLEVEL 3

INFOGRAFISCAPAIAN MANAJEMEN RISIKO TERPADU (MRT)

01 09070503

02 04 06 08

Tertelusurinya profil mukaunit kerja KPK

Page 240: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

221

NO. KEGIATAN URAIAN

g. Konsultasi dan Pendampingan

Direktorat PI telah melakukan pendampingan dan konsultasi dalam proses identifikasi risiko terhadap 31 (tiga puluh satu) unit kerja kerja KPK.

h. Profil Risiko KPK

Hasil dari proses pendampingan identifikasi risiko pada poin 7 diatas telah menghasilkan 1233 risiko dalam register risiko yang merupakan gabungan risiko dari 31 (tiga puluh satu) unit kerja di KPK.

i. Pengukuran Tingkat Kematangan (Maturity Level) – Level 3

Terdapat peningkatan yang signifikan atas tingkat kematangan (maturity level) manajemen risiko KPK dari tahun sebelumnya (2014) pada level 1 menjadi level 3 (2015).

7 Konsultasi Dalam upaya memberikan nilai tambah bagi organisasi, KPK menjalankan fungsi konsultasi. Konsultasi dilakukan terhadap pegawai KPK maupun unit kerja yang membutuhkan saran dan rekomendasi. Pada tahun 2015, konsultasi dilakukan se-cara melekat dengan kegiatan yang dilaksanakan seperti audit dan reviu.

8 Survei Efektivitas Pengawasan Internal

Kegiatan ini merupakan Quality Assurance And Improvement Program (QAIP) bagi Direktorat Pengawasan Internal (PI). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapat feedback dari direktorat/biro lain terkait pelayanan Direktorat PI berupa kegiatan pengawasan internal dan rekomendasi yang diberikan Direktorat Pengawas Internal kepada unit kerja lain dalam upaya membantu meningkatkan efisiensi dan efektivi-tas business process.

Survei efektivitas pengawasan internal dilakukan dengan menyebarkan kuesioner respon unit kerja kepada auditee (unit kerja yang diaudit) setelah selesai kegiatan audit/reviu. Dari kuesioner yang telah disampaikan kepada auditee diperoleh hasil nilai indeks efektivitas pengawasan internal Direktorat Pengawasan Internal sebesar 3.65 dari nilai maksimal 5.

Page 241: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

222

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI

NO. KEGIATAN URAIAN1 Pengembangan

Teknologi InformasiPengembangan Teknologi Informasi, meliputi:

• Pembangunan infrastruktur Teknologi dan Informasi di Gedung baru KPK

• Peningkatan fitur media komunikasi melalui fasilitas chatting, video call, dan conference call yang dapat dibuka melalui web dan mobile phone

• Penambahan kapasitas bandwidth, backbone jaringan TI gedung KPK, Gedung Tipikor, dan Gedung Kementrian BUMN.

2 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi, meliputi:

• Implementasi Aplikasi Statistical Package for Social Science (SPSS) untuk memenuhi kebutuhan Direktorat LitBang dalam melakukan analisis statistik.

• Implementasi sistem penterjemah otomatis, untuk mendukung kegiatan perekaman persidangan dan pemeriksaan penyelidikan.

• Implementasi aplikasi analisis data untuk mendukung tugas pokok dan fungsi (tupoksi) KPK.

• Implementasi aplikasi Data Security, untuk mengamankan data yang dimiliki oleh KPK.

• Pengembangan aplikasi Business Intelligence, sebagai salah satu tools untuk melakukan analisis data dan informasi.

• Pengembangan aplikasi Database Partner (Dit. PJKAKI), pengembangan web KPK-Survey Online (Biro Humas), pengembangan aplikasi LHKPN (Dit. PP LHKPN), pengembangan aplikasi Gratifikasi (Dit. Gratifikasi) dan pengembangan aplikasi Bussines Intelligent.

3 Lain-lain • Implementasi Sistem Antrean untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pengaduan maupun pelaporan yang diberikan oleh Biro Humas, Direktorat DUMAS, Direktorat Gratifikasi dan Direktorat PP LHKPN.

• Penyusunan Enterprise Architecture yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana Teknologi Informasi mendukung Tugas Pokok dan Fungsi KPK. EA terbagi ke dalam 5 area, yaitu; Bisnis, Data, Aplikasi, Teknologi dan Arsitektur yang terintegrasi, termasuk di dalamnya IT Blue Print 2016-2019.

• Penyusunan Laporan Analisa Profile Anggota DPR dan Laporan Efektifitas Penyajian LHKPN pada website KPK.

• Pemeliharaan perangkat sistem dan teknologi informasi yang dimiliki oleh KPK.

• Pemeliharaan aplikasi yang sudah berjalan yaitu: aplikasi DUMAS, aplikasi HRIS (Human Resources Information System), Aplikasi DMS (Database Management System), dan aplikasi Mail.

Page 242: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

223

PENGADUAN MASYARAKAT

REKAPITULASI PENGADUAN MASYARAKAT 2015

URAIANBULAN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Laporan Terima 787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694

Laporan Selesai Verifikasi

787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694

Laporan Selesai Telaah 124 61 84 60 56 66 46 59 74 62 78 54 824

Laporan File 663 396 389 377 389 355 312 410 427 375 395 364 4.852

INDIKASI TPK – NON TPK (HASIL VERIFIKASI)

URAIANBULAN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Indikasi Non TPK 400 229 241 225 258 212 195 240 240 211 217 219 2.887

Indikasi TPK 387 228 232 212 187 209 163 230 263 227 260 209 2.807

PENGADUAN MASYARAKAT BERDASARKAN WILAYAH

PROVINSITAHUN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

BALI 11 5 6 6 6 8 4 4 6 7 5 1 69

BANTEN 16 7 17 3 13 6 6 12 11 9 9 16 125

BENGKULU 5 3 - 3 6 7 1 5 6 9 4 6 55

D.I. YOGYAKARTA 15 4 8 8 12 3 4 5 5 7 8 7 86

DKI JAKARTA 98 54 66 60 69 74 42 60 79 49 72 67 790

GORONTALO 3 - 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 21

JAMBI 13 9 12 12 16 13 8 3 5 16 11 10 128

JAWA BARAT 73 39 36 46 36 31 26 38 52 18 40 29 464

JAWA TENGAH 34 23 13 17 13 30 17 30 29 21 25 17 269

JAWA TIMUR 84 44 47 32 31 33 30 47 43 47 47 47 532

KALIMANTAN BARAT 8 5 5 5 1 6 4 1 3 7 3 3 51

KALIMANTAN SELATAN 12 8 7 16 7 8 5 12 4 7 10 4 100

KALIMANTAN TENGAH 8 7 10 13 15 8 12 6 5 9 5 5 103

KALIMANTAN TIMUR 19 19 19 18 15 13 10 14 10 18 15 7 177

KALIMANTAN UTARA - 1 - 3 6 1 1 3 3 1 2 1 22

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 5 5 3 6 7 8 1 9 4 1 5 4 58

KEPULAUAN RIAU 4 5 5 9 1 2 3 3 10 5 6 6 59

LAMPUNG 27 10 8 6 7 8 5 7 9 9 13 8 117

Page 243: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

224

PROVINSITAHUN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

LUAR NEGERI 1 3 1 1 - - - - - - - - 6

MALUKU 9 2 6 1 4 2 6 2 8 2 4 6 52

MALUKU UTARA 1 3 1 1 - 1 3 2 2 4 1 1 20

NANGGROE ACEH DARUSALAM 24 16 13 6 10 4 8 10 8 8 8 5 120

NUSA TENGGARA BARAT 10 9 6 10 8 3 4 6 10 3 4 5 78

NUSA TENGGARA TIMUR 9 9 8 12 7 4 5 8 12 12 7 10 103

PAPUA 11 3 5 5 5 10 5 12 3 1 3 4 67

PAPUA BARAT 4 2 3 3 2 4 4 3 5 - - 2 32

RIAU 21 12 5 11 18 10 14 15 20 12 15 14 167

SULAWESI BARAT 2 - 1 1 - - - 2 - 1 2 - 9

SULAWESI SELATAN 27 12 9 9 10 12 17 12 16 12 7 10 153

SULAWESI TENGAH 8 1 10 4 3 4 4 4 3 3 1 4 49

SULAWESI TENGGARA 9 5 2 2 3 3 4 4 5 9 7 8 61

SULAWESI UTARA 8 6 4 7 7 6 4 4 9 1 2 6 64

SUMATERA BARAT 9 4 8 6 7 4 7 7 7 10 7 8 84

SUMATERA SELATAN 41 34 30 25 14 13 27 34 31 48 38 22 357

SUMATERA UTARA 69 43 43 31 34 31 27 51 50 37 46 43 505

TIDAK SPESIFIK 89 45 54 37 49 48 38 34 29 34 44 40 541

TOTAL 787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694

PENGADUAN KORUPSI BERDASARKAN BIDANG

NO BIDANG SUB BIDANGTAHUN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

1Kelembagaan Negara/Pemerintah

BPK 1 - - - - - 2 - - - - -

DPR - - - 1 - 2 1 1 1 3 3 2

Ilmu Pengetahuan - - - - - 1 - - - - 2 -

Kejaksaan 11 5 1 6 6 4 1 5 7 2 6 2

Kepegawaian Negara 4 - 4 2 6 3 - 2 2 - 2 -

Kepolisian 15 8 4 4 5 5 4 4 4 2 3 4

MA 1 - - - - 1 1 1 3 - 2 2

Pertanahan Nasional 41 20 32 31 28 21 11 17 21 24 30 27

Sandi Negara - - - - - - - - - 1 - -

Standardisasi Nasional - - - - - 1 - - - - 1 -

TNI 1 - - - - - - 1 1 - 1 -

Tenaga Nuklir - - - - - 1 - - - - - -

Page 244: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

225

NO BIDANG SUB BIDANGTAHUN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Total Bidang Kelembagaan Negara/Pemerintah 74 33 41 44 45 39 20 31 39 32 50 37

2 Kesejahteraan Rakyat Agama 5 4 1 3 2 2 2 - 5 6 - 5

Kebudayaan dan Pariwisata 6 3 2 1 2 1 2 2 1 - 1 1

Kehutanan 15 11 17 9 12 10 8 6 5 6 5 3

Kelautan dan Perikanan 3 1 1 1 2 2 - - 3 1 2 -

Kesehatan 10 8 6 4 4 2 1 3 5 1 5 1

Komunikasi dan Informatika 6 1 1 1 - - - - 1 - 1 2

Lingkungan Hidup 1 2 4 - 1 3 2 1 1 2 - 1

Pekerjaan Umum 20 17 16 17 10 10 8 10 14 25 15 12

Pembangunan Daerah Tertinggal

4 4 1 3 1 - 6 1 9 - 1 4

Pemuda dan Olahraga - 1 2 2 - 3 - 4 - - 2 3

Pendayagunaan Aparatur Negara - - - - - - 1 - - - - -

Pendidikan Nasional 28 9 11 14 10 13 15 10 22 13 15 7

Perencanaan Pembangunan Nasional

1 1 1 1 - - - - - - - -

Perhubungan 6 2 5 1 3 5 2 1 - - 5 5

Pertanian 20 7 1 6 7 3 7 1 4 5 5 4

Perumahan Rakyat 3 5 3 2 2 1 1 3 2 1 - 1

Riset dan Teknologi - - 1 - - - 1 2 - - - 1

Sosial 178 150 148 128 121 116 131 159 130 108 125 111

Tenaga Kerja 16 16 8 4 11 5 1 11 2 11 6 4

Total Bidang Kesejahteraan Rakyat 322 242 229 197 188 176 188 214 204 179 188 165

3 PerekonomianBadan Usaha Milik Negara / Daerah

21 20 20 21 11 15 7 5 19 11 22 15

Energi dan Sumberdaya Mineral

9 4 13 16 6 5 3 5 14 6 7 8

Keuangan 129 24 41 23 31 21 25 36 43 42 45 33

Koperasi, Usaha Kecil & Menengah

- - - - - - - - 1 1 - -

Pengadaan Barang/Jasa 5 2 4 7 6 7 5 6 8 14 22 9

Perdagangan 2 2 1 2 - 2 1 4 2 3 2 1

Page 245: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LaporanTahunan 2015

226

NO BIDANG SUB BIDANGTAHUN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Perindustrian 2 2 1 - - - 1 1 1 1 - -

Total Bidang Perekonomian 168 54 80 69 54 50 42 57 88 78 98 66

4 Politik Hukum & Keamanan Dalam Negeri 34 16 10 14 21 15 7 13 23 19 27 33

Hukum dan Hak Asasi Manusia 104 68 60 75 88 93 62 121 114 97 67 85

Luar Negeri - - - 1 - - - - - - 1 2

Pertahanan - - - - - - 1 - 6 - 2 -

Total Bidang Politik Hukum & Keamanan 138 84 70 90 109 108 70 134 143 116 97 120

PENGADUAN KORUPSI BERDASARKAN KATEGORI

NO KAREGORITAHUN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

1 APBD 142 99 92 97 73 83 66 77 111 109 127 93

2 APBN 19 7 18 19 12 28 16 7 26 13 23 34

3 BUMD 6 3 2 6 4 4 3 2 9 4 7 6

4 BUMN 32 21 33 28 17 20 11 12 16 20 28 26

5 Dana Alokasi Khusus 2 - 1 1 1 2 3 6 4 2 1 -

6 Dana Bantuan Sosial Kemasyarakatan 8 9 12 9 3 12 4 10 15 12 13 14

7 Dana Pendidikan 19 7 8 7 8 12 14 11 21 12 17 13

8 Informasi Kekayaan Pejabat 27 7 7 10 12 3 8 8 14 7 11 11

9 Kehutanan 18 12 15 18 23 10 12 7 10 14 4 6

10 Lelang/Pengadaan Barang dan Jasa 30 18 38 43 25 48 33 35 53 60 52 44

11 Pelaksanaan Proyek 52 31 33 53 38 55 45 52 88 91 74 67

12 Pelayanan Publik 78 56 36 65 77 76 56 80 137 97 98 73

13 Pembayaran gaji, tunjangan 8 8 8 12 17 8 7 14 14 15 4 4

14 Pemilu kepala daerah 6 2 1 3 5 3 8 15 13 13 7 26

15 Penanganan Perkara Hukum 197 101 100 116 126 103 70 132 167 148 134 104

16 Pengelolaan Aset/Keuangan 53 31 29 49 45 34 34 51 109 93 103 70

17 Perdata 46 28 34 46 42 28 17 33 63 53 51 41

18 Pertambangan 13 12 18 18 10 13 5 8 19 10 12 17

19 Pertanahan 71 38 46 60 50 38 27 35 73 50 59 50

20 Pidana Umum 39 15 18 17 29 10 7 15 37 44 15 19

21 Rekrutmen Pegawai 24 7 16 16 21 12 10 14 19 21 19 14

22 Swasta 103 38 75 44 45 36 31 50 58 67 60 60

Total 993 550 640 737 683 638 487 674 1.076 955 919 792

PENGADUAN MASYARAKAT BERDASARKAN DELIK KORUPSI

URAIANTAHUN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Benturan kepentingan dalam pengadaan 1 1 1 - - 1 1 - - - - 1 6

Gratifikasi 10 10 14 8 3 3 5 7 13 10 8 13 104

Page 246: lorem ipsum dolor si amet - KPK Report 2015 low.pdf · Tahunan 2015 xii secure, smart, & green Konsep Secure Pengaturan ruang secara vertikal yang memisahkan area publik dengan area

LAMPIRAN

227

URAIANTAHUN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Non TPK 402 232 242 226 260 213 196 240 240 212 217 219 2.899

Pemerasan 14 11 9 8 8 9 7 15 18 11 18 9 137

Penggelapan dalam jabatan 1 - 2 1 1 - - - 1 - - 1 7

Penyuapan 44 17 16 24 22 23 22 31 32 27 31 33 322

Perbuatan curang 9 8 6 7 5 13 3 - 6 10 6 5 78

Perbuatan melawan hukum / menyalahgunakan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara

292 175 181 163 144 158 124 176 193 165 197 146 2.114

Tindak Pidana lain yang berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi

14 3 2 - 2 1 - 1 - 3 - 1 27

TINDAK LANJUT LAPORAN MASYARAKAT

TINDAK LANJUT LAPORAN KE INTERNAL KPK

URAIANTAHUN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Bidang Lainnya 3 6 2 5 2 - 5 1 - 1 1 - 26

Pencegahan 11 8 4 2 1 3 3 2 4 3 6 10 57

Penindakan 32 27 19 14 8 7 9 11 8 3 22 11 171

Pimpinan 8 3 9 9 3 6 1 17 10 2 6 - 74

TOTAL 54 44 34 30 14 16 18 31 22 9 35 21 328 *) TL internal dihitung dari jumlah Nota Dinas ke Internal yang dituju, dan rentang waktu yang digunakan adalah tanggal Nota Dinas

TINDAK LANJUT LAPORAN KE EKSTERNAL

URAIANTAHUN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

BPK 1 - 1 6 - - - - 2 - - - 10

BPKP - - - - 1 - - - - - - - 1

Itjen & LPND - 1 - - - - - - - - 1 - 2

Kejaksaan - - - - - - - - - - 1 1 2

Kementerian 5 - 1 1 1 1 2 - - - 3 1 15

Kepolisian 2 - - - - - - - - - - 1 3

Komunikasi Dengan Pelapor 205 153 116 105 90 69 75 141 138 91 168 125 1.476

Lainnya 3 4 - 1 - 2 - - 2 2 3 - 17

TOTAL 216 158 118 113 92 72 77 141 142 93 176 128 1.526