Lp Bblr Jadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bblr

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH(BBLR)A. DefinisiBayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gram pada waktu lahir. (Amru sofian,2012) Dalam hal ini dibedakan menjadi :1. Prematuritas murniPrematuritas murni yaitu pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai.2. Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK) Small for date adalah bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan.3. Retardasi pertumbuhan janin intrauterine (IURG)Retardasi pertumbuhan janin intrauterine adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan.4. Light for date sama dengan small for date5. DismaturitasSuatu sindrom klinik dimana terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan janin dengan lanjutnya kehamilan atau bayi-bayi yang lahir dengan BB tidak sesuai dengan tuanya kehamilan atau bayi dengan gejala intraurine malnutrition or wasting.6. Large of dateAdalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tua kehamilan, missal pada diabetes melitus.

B. Etiologi Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang berhubungan, yaitu :1. Faktor genetic atau kromosom2. Infeksi3. Bahan toksik4. Radiasi5. Isufiensi atau disfungsi plasenta6. Faktor nutrisi7. Faktor lain seperti merokok, peminum alcohol, bekerja berat masa hamil, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan, dan sebagainya.

C. PatofisiologiSecara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan atau prematur, disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya, bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi BB lahirnya lebih kecil ketimbang kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2500 gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi, dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang.Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa prahamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebailknya, ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderitaanemia. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini dapat mengakibatkan morbiditas dan mortilitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan premature juga lebih besar.

D. Manifestasi Klinis1. Sebelum bayi lahira. Pada anamnesa sering dijumpai adanya Riwayat abortus, partus prematurus dan lahir mati.b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.c. Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan jadi lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut.d. Pertambahan berat badan ibu dan tidak sesuai menutut yang seharusnya. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradamniongravidarum atau perdarahan anterpartum.2. Setelah bayi lahira. Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterinb. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu c. Bayi small for date sama dengan batyi dengan retardasi pertumbuhan intraurined. Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya.

E. Pemeriksaan Diagnostik1. Analisa gas darah (PH kurang daei 7,20)2. Penilaian APGAR score (meliputi warna kulit, frekuensi jantung, usaha nafas, tonus otot dan reflek).3. Pemeriksaan EEG dan CT-Scan jika sudah timbul komplikasi.4. Pengkajian spesifik5. Pemeriksaan fungsi kardiovaskuler6. Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemi7. Pemriksaan sinar X

F. Penatalaksanaan1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang idduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih lampau.2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik.3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun)4. Beri asupan ASI sesering mungkin untuk meningkatkan berat bayi5. Perlu dukungan sector lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu hamil.6. Menjaga bayi tetap hangat7. Mengetahui tanda bahaya untuk mencari pertolongan8. Timbang berat badan secara umum setiap minggu hingaa BBbayi mencapai 2.5 kg.

Daftar Pustaka

Barri, Abdul. 2002. Buku Acuan Nasional Pedoman Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Priwiroharjo

Budiman,arif.2009 http: //www.pediatric.com

Doengoes, M.E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta: EGC

Effendy, N. 1995. Pengantar proses keperawatan. Jakarta: EGC

Hanifa, W. 2000. Ilmu Kebidanan. Edisi II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,

Hidayat, A.A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika