24
Nama Mahasiswa : Daralila Santika Ruangan : Asoka RS. DR. Sitanala Tangerang A. TINJAUAN TEORITIS MEDIS Judul (nama penyakit/diagnosa medis) Fibro Adenoma Mamae Definisi Penyakit (minimal dari 2 sumber) Fibroadenoma adalah suatu neoplasma berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berumur di bawah 25 tahun. Sebagian besar (80 persen tiunggal). Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara yang dapat digerakan, tidak ada nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh esterogen haid normal, kehamilan, laktasi, atau penggunaan kontrasepsi oral. (Sabiston, David C, 1995) Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tidak berbahaya yang bisa timbul pada payudara remaja dan wanita berusia <30 tahun. Benjolan biasanya kecil, solid, kenyal, bulat elastis dengan batas tepi yang jelas. Diduga penyebabnya adalah kelebihan hormon estrogen. Tumor ini dapat membesar menjelang menstruasi atau pada saat kehamilan. (www.cancerhelps.co.id ) FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Lp Fibro Adenoma Mamae

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fw

Citation preview

Page 1: Lp Fibro Adenoma Mamae

Nama Mahasiswa : Daralila Santika

Ruangan : Asoka RS. DR. Sitanala Tangerang

A. TINJAUAN TEORITIS MEDIS

Judul (nama penyakit/diagnosa medis)

Fibro Adenoma Mamae

Definisi Penyakit (minimal dari 2 sumber)

Fibroadenoma adalah suatu neoplasma berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berumur di bawah 25 tahun. Sebagian besar (80 persen tiunggal). Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara yang dapat digerakan, tidak ada nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh esterogen haid normal, kehamilan, laktasi, atau penggunaan kontrasepsi oral. (Sabiston, David C, 1995)

Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tidak berbahaya yang bisa timbul pada payudara remaja dan wanita berusia <30 tahun. Benjolan biasanya kecil, solid, kenyal, bulat elastis dengan batas tepi yang jelas. Diduga penyebabnya adalah kelebihan hormon estrogen. Tumor ini dapat membesar menjelang menstruasi atau pada saat kehamilan. (www.cancerhelps.co.id)

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Secara histologi:intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel.pericanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan.Tumor ini dibatasi letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Format Laporan Pendahuluan

Page 2: Lp Fibro Adenoma Mamae

Fibroadenoma mammae timbul akibat pengaruh kelebihan hormon estrogen.Fibroadenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam:• Common Fibroadenoma• Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.• Juvenile fibroadenoma pada remaja.

Etiologi

Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.

Manifestasi klinik

1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan3. Ada penekanan pada jaringan sekitar4. Ada batas yang tegas5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant Fibroadenoma )6. Memiliki kapsul dan soliter7. Benjolan dapat digerakkan8. Pertumbuhannya lambat9. Mudah diangkat dengan lokal surgery10. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

Anatomi dan Fisiologi

Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan. Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.

Patofisiologi (buat dalam bentuk Pat Flow, dari etiologi sampai masalah keperawatan)

Page 3: Lp Fibro Adenoma Mamae

Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :1. Fibroadenoma Pericanaliculare

Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.2. Fibroadenoma intracanaliculare

Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.

Penatalaksanaan dan Pengobatan Medis

Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan.

Fibroadenoma seringkali berhenti tumbuh atau bahkan mengecil dengan sendirinya. Pada kasus seperti ini, tumor biasanya tidak diangkat. Jika fibroadenoma terus membesar, maka harus dibuang melalui pembedahan1. Pembekuan CryoablationTeknik baru operasi tumor jinak payudara dilakukan dengan teknik beku cryoablation (Visica Treatment System). Dengan teknik baru ini, selain tanpa perlu dibius umum (narkose), sayatan yang dibuat pun tak perlu lebar, cukup sekadar untuk memasukkan semacam instrumen jarum khusus yang ditusukkan mencapai lokasi tumornya. Sayatannya itu mungkin cuma 3 milimeter saja.Agar jarum yang dimasukkan ke dalam jaringan payudara lebih akurat mencapai sasaran tumornya, memasukkan arah jarumnya perlu dipandu dengan bantuan USG (Ultrasonography). Pada saat ujung jarumnya sudah menyentuh bagian tumornya, instrumen tersebut melakukan proses pembekuan (cryoablation) terhadap tumornya, sehingga jaringan tumornya menjadi hancur. Oleh karena yang berlangsung proses membekuan jaringan (freezing), tentu tak terasakan nyeri apa pun. Setelah jaringan tumornya hancur, instrumen

Page 4: Lp Fibro Adenoma Mamae

kemudian dicabut, dan oleh karena sayatannya hanya minimal, bekas sayatan tak memerlukan jahitan sebagaimana lazimnya pembedahan umumnya, melainkan cukup diberi plester khusus untuk merapatkan kembali bekas luka sayat yang minimal itu. Proses operasi dengan teknik ini rata-rata menghabiskan waktu sekitar 30 menit saja.Jaringan tumor yang sudah hancur oleh proses pembekuan dibiarkan tak dikeluarkan dari dalam payudara. Diharapkan dalam beberapa bulan kemudian sisa-sisa jaringan tumor yang hancur itu akan diserap sendiri oleh tubuh tanpa bersisa.

2. Teknik Pemanasaan (heating)Teknik pemanasaan (heating) memakai alat ultrasound yang dipandu oleh MRI (Magnetic Resonance Imaging). Teknik ini dinamakan Magnetic Resonance guided Focus Ultrasound Therapy (RgFUS). Dengan teknik ini malah sama sekali tidak memerlukan sayatan pada payudara, namun perlu waktu operasi sampai 2-3 jam.Dengan pemidaian MRI, selain untuk melihat di mana persis lokasi jaringan tumor payudaranya, juga untuk mengetahui apakah pada jaringan tumornya sudah berlangsung proses pemanasan yang dilakukan oleh efek ultrasound. Cara pemanasan ini yang akan menghancurkan jaringan tumornya. Sama halnya dengan teknik cryoablation, jaringan tumor yang sudah dihancurkan itu juga akan diserap sendiri oleh tubuh.

Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium & Diagnostik)

1. Biopsi2. Pembedahan3. Hormonal4. PET ( Positron Emision Tomografi )5. Mammografi6. Angiografi7. MRI8. CT – Scan9. Foto Rontqen ( x – ray )10. Blood Study

2. a. Laboratorium • LED meningkat.• Serum alkali pospalse meningkat.

Page 5: Lp Fibro Adenoma Mamae

• Hipercalsemia.b. Rontgen thorax dan alat lainUntuk menentukan apakah sudah ada metastase atau belum.

Contoh pemeriksaan yang dilakukan adalah:1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)a. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.b. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.c. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.d. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.e. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.f. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.Pemeriksaan d dan e akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.(www.medicastore.com 2004)

2. Mamografi

Page 6: Lp Fibro Adenoma Mamae

Mamografi adalah suatu pemeriksaan untuk mammae (payudara) dengan menggunakan sinar x-ray dosis rendah. Dipakai untuk mendeteksi dini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai keluhan atau yang disertai keluhan. Keluhan seperti adanya benjolan pada payudara, cairan yang tidak normal keluar dari puting payudara atau adanya nyeri pada payudara (sebelum atau sesudah menstruasi - untuk menyingkirkan bahwa nyeri yang ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma pre menstrual). Skrining mamografi biasanya direkomendasi untuk setiap wanita diatas 40 tahun atau dibawah usia 40 tahun jika mempunyai faktor resiko terkena kanker payudara.a. Indikasi :1. Skrining pada wanita yang mempunyai faktor resiko tinggi untuk mendapat kanker payudara (ada 10 faktor resiko, lihat pembahasan diatas)2. Jika massa / benjolan yang teraba pada payudara tidak jelas.3. Jika dokter meraba adanya benjolan pada kelenjar getah bening aksila (ketiak) dan supra klavikula (diatas tulang klavikula / leher) walaupun tidak disertai terabanya massa / benjolan pada payudara .4. Untuk usia 40 - 50 tahun dilakukan 2 tahun sekali, sedangkan lebih dai 50 tahun dilakukan setahun sekali.

b. Pada waktu melakukan mamografi :1. Jangan memakai deodorant pada ketiak, talk / bedak pada ketiak atau payudara dan sekitarnya. Karena dapat mengaburkan hasil pemeriksaan, berupa spots / bintik Kalsium2. Beritahu semua keluhan / gejala yang dirasakan pada ahli yang melakukan mamografi3. Tanyakan dengan jelas apa yang didapat dari hasil pemeriksaan mamografi4. Jangan memakai perhiasan atau baju diatas pinggang, Pasien akan mengenakan pakaian khusus yang telah disediakanc. Keuntungan Mamografi :1. Pemeriksaan mamografi tergantung pada operator / ahli yang melakukan pemeriksaan. Apakah bisa mendeteksi tumor payudara yang kecil tergantung dari kemampuan operator. Idealnya yang melakukan pemeriksaan mamografi adalah dokter yang sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap payudara pasien sehingga hasilnya lebih akurat.2. Jika pemeriksaan mamografi di lakukan oleh yang benar-benar ahli, maka mamografi dapat mendeteksi adanya jenis tumor ductal carcinoma in situ (DCIS) - jenis tumor yang paling tidak membahayakan , yang pada pemeriksaan fisik tidak akan bisa terdeteksi.d. Kerugian Mamografi :1. Tidak boleh dilakukan jika hamil2. Banyak yang mengalami false positive, artinya pada pemeriksaan mamografi hasilnya positif (berarti pasien yang bersangkutan mengidap kanker), ternyata pada pemeriksaan lanjutan yaitu biopsi (pemeriksaan dengan mengambil sedikit jaringan tersangka kanker untuk diperiksa di Lab.Patologi Anatomi) hasilnya negatif (pasien yang bersangkutan tadi tidak mengidap kanker payudara). Biopsi

Page 7: Lp Fibro Adenoma Mamae

ini adalah pemeriksaan invasif yang termasuk gold standard untuk pemeriksaan tumor payudara (dilakukan dengan jalan melakukan tindakan / operasi) Kejadian false positif (hasil mamografi positif kanker tapi ternyata pada akhirnya tidak terbukti ganas), pada usia 40 - 49 tahun sebesar 30 % , sedangkan diatas usia 50 tahun, sebanyak 25 % . (sumber : American College of Radiology)3. Tidak semua kanker payudara dapat tervisualisasi dengan baik lewat pemeriksaan Mamografi4. Pemeriksaan mamografi dilakukan dengan cara menekan payudara. Untuk sebagian pasien, penekanan payudara dirasa sesuatu yang tidak menyenangkan bahkan menyakitkan terutama bagi mereka yang sebelumnya mempunyai gejala nyeri pada payudara.5. Hati-hati bagi pengguna payudara implant. Bagi wanita yang telah menjalani operasi implant payudara terbuat dari silikon atau salin, maka jaringan payudara yang abnormal bisa tidak terdeteksi kalau jaringan implant tadi di letakkan diatas / di permukaan jaringan payudara tersangka kanker. Bahkan dengan metode menekan payudara pada pemeriksaan mamografi ini dapat mengakibatkan ruptur / pecahnya implant payudara yang terbuat dari silikon atau salin. Sehingga bagi wanita pemakai implant, harap memberitahu sebelumnya kepada operator yang melakukan mamografi. Akhirnya, mengingat keterbatasan dari pemeriksaan mamografi ini maka tidak setiap wanita wajib melakukan mamografi.

f. Prosedur :Prosedur ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit dan dapat dilakukan dibagian radiologi rumah sakit atau pada tempat-tempat praktek pencitraan swasta. Skining mamografi dikombinasikan dengan pemeriksaan fisik. 1. Dilakukan dua posisi pemotretan untuk tiap payudara, yaitu kraniokaudal dan mediolateral. Untuk posisi kraniokaudal dosisnya 0,05 rad (radiation absorption dose) dan untuk posisi mediolateral 0,06 rad.2. Setiap payudara dimampat dan diratakan yaitu dengan menekan dari atas ke bawah dan dari sisi ke sisi oleh alatan tertentu apabila imej sinar-X diambil.3. Pemotretan dengan sinar X sesuai dengan dosis radiasi mamografi yang dihitung adalah skin dose (dosis di permukaan kulit) seperti diatas.

3. BiopsiBiopsi bedah biasanya dilakukan di unit rawat jalan dibawah anastesi lokal. Biopsi mencakup eksisi lesi dan mengirimkannya ke laboraturium untuk dilakukan pemeriksaan patologis. Bila ukuran tumor tidak terlalu besar, maka semua benjolan diangkat dengan cara operasi yang dilakukan dalam pembiusan total, disebut biopsi eksisi. Bila tumor ukurannya besar, biasanya diambil sampel atau contoh yaitu dengan mengambil sebagian kecil saja dari benjolan yang ada, disebut biopsi insisi. Setelah dilakukan biopsi, jaringan tumor dikirim kepada seorang patolog, dan diperiksa , hasilnya berupa hasil pemeriksaan patologi anatomi (PA) . Hasil pemeriksaan PA ini biasanya membutuhkan waktu 4-7 hari.

Page 8: Lp Fibro Adenoma Mamae

Biopsi dilakukan untuk pemeriksaan histopatologik yang merupakan pemeriksaan jaringan. Kadang dilakukan pemeriksaan sitologi untuk menentukan diagnosis . Hasil pemeriksaan PA inilah yang menjadi golden standart atau diagnosis pasti apakah suatu benjolan itu jinak atau ganas (kanker).Pada proses ganas terdapat penyusupan sel ganas ke jaringan sehat sekitarnya. Sedangkan pada proses jinak tidak terdapat penyusupan ke jaringan sehat sekitarnya.Tindakan biopsi itu sendiri dapat merupakan tindakan pengobatan. Bila hasil PA jinak maka dengan pengangkatan tumor berarti pengobatan sudah selesai. Namun bila hasilnya adalah kanker , harus dilanjutkan oleh operasi kedua yaitu dengan tindakan bedah kuratif.Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal (pengangkatan payudara dengan sebagian besar kulitnya, m.pektoralis mayor dan minor, serta semua kelenjar ketiak sekaligus), bedah radikal yang diubah (m. Pektoralis mayor dan minor dipertahankan jika tumor mamae jelas bebas dari otot tersebut), dan bedah konservatif yang merupakan eksisi tumor luas. Biasanya badah konservatif selalu ditambah diseksi kelenjar aksila dan radioterapi pada (sisa) payudara tersebut. Ketiga tindakan tersebut merupakan satu paket terapi yang harus dilaksanakan serentak.

Komplikasi

If the lump is left in place and carefully watched, it may need to be removed at a later time if it changes, grows, or doesn't go away.

In very rare cases, the lump may be cancerous and you may need further treatment.

Prognosis Women with fibroadenoma have a slightly higher risk of breast cancer later in life. Lumps that are not removed should be checked regularly by physical exams and imaging tests, following the doctor's recommendations

B. TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN (sesuaikan dengan format pengkajian)

1. IDENTITASMeliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab.2. RIWAYAT KESEHATAN

Page 9: Lp Fibro Adenoma Mamae

a. Riwayat Kesehatan DahuluKemungkinan klien pernah mendapat sinar radiasi pada buah dada. Ada kalanya klien pernah memperoleh terapi hormon untuk mendapatkan anak. b. Riwayat Keseahatan SekarangKlien dengan post FAM akan tersa nyeri karena prosedur pembedahan, aktifitas menurun, nafsu makan menurun, stres/ takut terhadap penyakit dan harapan yang akan datang.c. Riwayat Kesehatan KeluargaWalaupun FAM bukan penyakit turunan tetapi angka statistik akan menunjukan bahwa FAM sering ditemukan pada wanita yang mempunyai hubungan keluarga.3. RIWAYAT PSIKOSOSIAL• Klien akan merasa cemas denngan penyakitnya.• Kadang kala klien marah pada tim kesehatan terhadap tindakan operasi yang akan dilakukan.• Kadang – kadang klien sering bertanya, mengapa saya yang yang sakit, mengapa tidak orang lain saja yang sakit.• Ada kalanya klien tidak mau ada orang yang menjenguknya. 4. RIWAYAT SPIRITUALBiasanya klien dengan FAM tidak mengalami gangguan dalam menjalani ibadah.

Pemeriksaan Fisik (head to toe)

Data Fokus ( kemungkinan ditemukan DO & DS ) a. Pengkajian InspeksiPasien telanjang dari kepala sampai sebatas pinggang dan duduk dalam posisi yang nyaman menghadapi pemeriksa. Yang perlu diinspeksi adalah:a. Payudara Ukuran Kesimetrisanb. Kulit Warna : eritema (kemerahan) Pola venosa : menonjol Edema : (-)c. Puting susu : ulserasi, ruam, atau rabas puting susu dan adanya dimpling atau retraksi.

Page 10: Lp Fibro Adenoma Mamae

Palpasia. Seluruh payudara, dari parasternal ke arah garis aksila belakang, dan dari subklavikular ke arah paling distal.b. Area aksilaris dan klavikularis

Hal-hal yang perlu diperhatikan : Nodus limfe Nodus sentral, lateral, subskapular, dan pektoralis Konsistensi jaringan Nyeri tekan Adanya massa(Brunner & Suddarth, 2001 & Wiknjosastro, 1999)

C. ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa

Sebelum penatalaksanaan1. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit dan terapinya2. Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan krisis situasi Sesudah penatalaksanaan1. Gangguan rasa nyaman ; Nyeri berhubungan dengan insisi pada daerah payudara2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan interupsi mekanis pada kulit/jaringanNO.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit dan terapinya

setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam cemas ps hilang atau berkurang. Ps mampu:

Ø Mengungkapkan

1. Bina Hub. Saling percaya

2. Libatkan keluarga

3. Jelaskan semua Prosedur

4. Hargai

1. Mempermudah intervensi

2. Mengurangi kecemasan

3. Membantu ps dalam meningkatkan pengetahuan

Page 11: Lp Fibro Adenoma Mamae

cara mengatasi cemas

Ø Mampu menggunakan coping

Ø Dapat tidur

Ø Mengungkapkan tidak ada penyebab fisik yang dapat menyebabkn cemas

pengetahuan ps tentang penyakitnya

5. Bantu ps untuk mengefektifkan sumber support

6. Berikan reinfocement untuk menggunakan Sumber Coping yang efektif

tentang status kes dan meningkatkan kontrol kecemasan

4. Merasa dihargai

5. Dukungan akan memberikan keyakinan thdp peryataan harapan untuk sembuh/masa depan

6. Penggunaan Strategi adaptasi secara bertahap ( dari mekanisme pertahan, coping, samapi strategi penguasaan) membantu ps cepat mengadaptasi kecemsan

2. Gangguan ganbaran diri (body image) berhubungan dengan tindakan pembedahan ditandai dengan :DS :- Verbalisasi

perubahan pola hidup.

- Reaksi ketakutan dan menolak perubahan pada

Gambaran diri berkembang secara positif dengan kriteria :- Mengerti tentang

perubahan pada tubuh.

- Menerima situasi yang terjadi pada dirinya.

- Mulai mengembangkan mekanisme koping

Independent :1. Diskusi dengan

klien tentang diagnosa dan tindakan guna membantu klien agar dapat aktif kembali sesuai ADLs.

2. Review/antisipasi efek samping kaitan

1. Menerima dam mengerti tentang hal-hal yang dilakukan merupakan awal proses penyelesaian masalah.

2. Antisipasi dini dapat menolong klien untuk

Page 12: Lp Fibro Adenoma Mamae

bagian tubuh.- Tidak dapat

menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh.

- Perasaan/pandangan negatif terhadap tubuh

- Mengungkapkan keputus asaan.

- Mengungkapkan ketakutan ditolak

- Mengungkapkan kelemahan

DO :- Menolak untuk

melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah

- Mengurangi kontak sosial

- Pre okupasi dengan bagian tubuh/fungsi tubuh yang hilang

- Menolak penjelasan perubahan tubuh

- Tidak mau turut bertanggung jawab dalam perawatan diri

pemecahan masalah.

- Menunjukkan penyesuaian terhadap perubahan.

- Dapat menerima realita.

- Hubungan interpersonal adekuat.

dengan tindakan yang dilakukan termasuk efek yang mengganggu aktivitas seksual.

3. Dorong untuk melakukan diskusi dan menerima pemecahan masalah dari efek yang terjadi.

4. Beri informasi/ konseling sesering mungkin.

5. Beri dorongan/ support psikologis.

6. Gunakan sentuhan perasaan selama melakukan interaksi (pertahankan kontak mata).

mengawali proses adaptasi dalam mempersiapkan hal-hal yang dapat terjadi.

3. Dimungkinkan dapat menolong menurunkan masalah dengan keterlibatan sehingga dapat menerima tindakan yang dilakukan.

4. Validasi tentang kenyataan perasaan klien dan berikan tehnik koping sesuai kebutuhan.

5. Klien dengan gangguan neoplasma kanker membutuhkan support tambahan selama periode tersebut.

6. Penghargaan dan perhatian merupakan hal penting yang diharapkan klien guna menurunkan perasaan klien akan keraguan /

Page 13: Lp Fibro Adenoma Mamae

Kolaborasi :7. Refer klien pada

kelompok program tertentu.

8. Refer pada sumber/ahli lain sesuai indikasi.

ketidaknyamanan.

7. Grup support biasanya sangat bermanfaat bagi klien dengan meningkatkan kontak dengan klien lain dengan masalah sama.

8. Mungkin berguna untuk mempertahankan struktur psikososial.

3 Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan syaraf, suplay vaskularisasi atau efek samping therapy/tindakan, ditandai dengan :DS : - Klien mengeluhkan

rasa nyeri- Meringis karena

nyeri (facial mask of pain)

- Lemah dan istirahat kurang

DO :- Gangguan tonus

otot

Nyeri berkurang/dapat teratasi dengan kriteria :- Melaporkan rasa

nyeri yang sudah teratasi (rasa nyeri berkurang)

- Dapat mongontrol ADLs seminimal mungkin.

- Dapat mendemontrasikan keterampilan relaksasi dan aktivitas diversional sesuai situasi individu.

Independent :1. Kaji riwayat nyeri

seperti lokasi; frekwensi ; durasi dan intensitas (skala 1 – 10) dan upaya untuk mengurangi nyeri.

2. Beri kenyamanan dengan mengatur posisi klien dan aktivitas diversional.

3. Dorong penggunaan stress

1. Informasi merupakan data dasar untuk evaluasi atau efektifitas intervensi yang dilakukan. Pengalaman nyeri setiap individu bervariasi karena mengganggu fisik dan psikologi.

2. Menolong dan meningkatkan relaksasi dan refokus

3. Melibatkan dan memberikan partisipasi

Page 14: Lp Fibro Adenoma Mamae

- Gangguan prilaku- Respon autonomic

management seperti tehnik relaksasi, visualisasi, komunikasi therapeutik melalui sentuhan.

4. Evaluasi/Kontrol berkurangnya rasa nyeri. Sesuaikan pemberian medikasi sesuai kebutuhannya

Kolaborasi :5. Kembangkan

rencana management penanganan sakit dengan klien dan dokter

6. Beri analgetik sesuai indikasi dan dosis yang tepat.

aktif untuk meningkatkan kontrol

4. Tujuan umum/maksimal mengomtrol tingkat nyeri dan minimum ada keterlibatan dalam ADLs.

5. Rencana terorganisasi dan meningkatkan kesempatan dalam mengontrol rasa sakit. Klien harus berpartisipasi aktif dalam perawatan di rumah.

6. Nyeri merupakan dampak/komplikasi suatu tindakan atau keadaan penyakit serta perbedaan respon individu.

Page 15: Lp Fibro Adenoma Mamae

4. Resiko tinggi gangguan integritas jaringan/kulit berhubungan dengan efek treatment.

Integritas jaringan/kulit adekuat dengan kriteria :- Indentifikasi

intervensi pada kondisi-kondisi khusus.

- Partisipasi aktif dalam tehnik guna pencegahan komplikasi / meningkatkan penyembuhan.

Independent :1. Kaji kondisi kulit

dari efek samping : robekan, penyembuhan lambat.

2. Dorong klien untuk tidak menggaruk area yang terkena gangguan.

3. Sarankan klien untuk menghindari pemakaian cream kulit, salep dan powder jika bukan order/ijin dari dokter atau perawatnya.

4. Atur posisi sesuai kebutuhan.

Kolaborasi :

1. Efek-efek reaksi kulit dapat berupa kemerahan, gatal, kering, kelembaban berkurang, hiperpigmentasi, koloid, cikatriks.

2. Mencegah trauma / gesekan pada kulit.

3. Iritasi / reaksi pada kulit dapat meningkat.

4. Meningkatkan sirkulasi dan pencegahan tekanan pada jaringan / kulit.

Page 16: Lp Fibro Adenoma Mamae

5. Administrasi pemberian antidote sesuai indikasi.

6. Berikan therapi kompres hangat dan dingin sesuai petunjuk.

5. Mengurangi kerusakan jaringan pada area / lokal.

6. Intervensi yang berbeda ini tergantung pada jenis-jenis agen yang digunakan.

C. DAFTAR PUSTAKA (minimal 3 text book)

Carpenito, Lynda Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.

Carpenito, Lynda Juall. (2000.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius.

Page 17: Lp Fibro Adenoma Mamae

(1994). Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Bedah. Fakultas Kedokteran Unair & RSUD dr Soetomo Surabaya

Sabiston, David C,.(1995).Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC

http://www.cancerhelps.co.id/Tumor/fibroadenoma-mammae-fam.html (diakses pada 10 sept 2012)http://health.nytimes.com/health/guides/disease/fibroadenoma-breast/overview.html (diakses pada 10 sept 2012)http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2187708-dx-keperawatan-cemas-status-kesehatan/#ixzz2641zLeyu (diakses pada 10 sept 2012)