LP HAP_Nifas

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    1/23

    LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

    ASUHAN KEPERAWATAN

    PADA KLIEN DENGAN HEMORAGI ANTEPARTUM

    DI RUANG CEMPAKA RSUD ULIN BANJARMASIN

    Tanggal 11 Juni 2012- 12 Juni 2012

    Ol ! "

    HERR# SETAWAN$ S%KEP%

    NIM% I1B10&22'

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    (AKULTAS KEDOKTERAN

    UNI)ERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    2012

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    2/23

    LAPORAN PENDAHULUAN

    1% DE(INISI

    Perdarahan antepartum adalah perdarahan per vagina pada kehamilan diatas 28 minggu atau lebih, karena perdarahan antepartum terjadi pada umur

    kehamilan di atas 28 minggu maka sering disebut atau digolongkan

    perdarahan pada trimerter ketiga [1].Perdarahan antepartum (Hemoragi Antepartum dapat dikelompokkan

    sebagai berikut! [1]a. Perdarahan "ang ada hubungannn"a dengan kehamilan!

    1 Plasenta previa2 #olusio plasenta$ Pe%ahn"a sinus marginalis& Pe%ahn"a vasa pervia

    b. Perdarahan "ang tidak ada hubungannn"a dengan kehamilan!1 Pe%ahn"a varises vagina2 Pendarahan polipus servikalis$ Pendarahan perlukaan serviks& Pendarahan karena keganasan serviks

    2% PATO(ISIOLOGIPla* n+a , .ia

    'enurut unningham (2))* , plasenta previa merupakan implantasi

    plasenta di bagian ba+ah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta

    menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen ba+ah rahim [2].

    Klasifikasi plasenta previa berdasarkan teraban"a jaringan plasenta

    melalui pembukaan jalan lahir pada +aktu tertentu! [$]

    Plasenta Previa otalis! bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh

    plasenta Plasenta Previa lateralis! bila han"a sebagian pembukaan jalan lahir

    tertutup oleh plasenta. Plasenta Previa 'arginalis! bila pinggir plasenta berada tepat pada

    pinggir pembukaan jalan lahir. Plasenta Previa -etak endah! bila plasenta berada $/& %m di atas pinggir

    pembukaan jalan lahir.

    2

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    3/23

    0ambar 1. lasi ikasi Plasenta Previa

    Pendarahan tanpa alasan dan tanpa rasa n"eri merupakan gejala utama

    dan pertama dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita

    tidur atau bekerja biasa, perdarahan pertama biasan"a tidak ban"ak, sehingga

    tidak akan berakibat atal. Perdarahan berikutn"a hampir selalu ban"ak dari

    pada sebelumn"a, apalagi kalau sebelumn"a telah dilakukan pemeriksaan

    dalam. #ejak kehamilan 2) minggu segmen ba+ah uterus, pelebaran segmen ba+ah uterus dan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta "ang

    melekat dari dinding uterus. Pada saat ini dimulai terjadi perdarahan darah

    ber+arna merah segar [&].

    #umber perdarahan ialah sinus uterus "ang terobek karena terlepasn"a

    plasenta dari dinding uterus perdarahan tidak dapat dihindari karena

    ketidakmampuan serabut otot segmen ba+ah uterus untuk berkontraksi

    menghentikan perdarahan, tidak sebagai serabut otot uterus untuk

    menghentikan perdarahan kala 333 dengan plasenta "ang letakn"a normal

    makin rendah letak plasenta makin dini perdarahan terjadi, oleh karena itu

    perdarahan pada plasenta previa totalis akan terjadi lebih dini dari pada

    plasenta letak rendah, "ang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai.

    (4iknjosostro, 1555 ! $*8

    S/lu*i/ ,la* n+a

    $

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    4/23

    Solusio atau abrupsio atau pemisahan prematur plasenta adalah kondisi

    sebagian atau seluruh plasenta tanggal dari tempat implantasin"a. Pemisahan

    terjadi di area desidua basalis setelah minggu ke/21 kehamilan, sebelum ba"i

    lahir [2].

    Perdarahan dapat terjadi pada pembuluh darah plasenta atau uterus "ang

    membentuk hematom pada desisua, sehingga plasenta terdesak akhirn"a

    terlepas. Apabila perdarahan sedikit, hematom "ang ke%il itu han"a akan

    mendesak jaringan plasenta, peredaran darah antara uterus dan plasenta

    belum terganggu dan tanda serta gejalan"a pun tidak jelas [6].

    ejadiann"a baru diketahui setelah plasenta lahir "ang pada pemeriksaan

    didapatkan %ekungan pada permukaan maternaln"a dengan bekuan darah

    lama "ang +arnan"a kehitam/hitaman [6].

    7iasan"a perdarahan akan berlangsung terus menerus karena otot uterus

    "ang telah meregang oleh kehamilan itu tidak mempu untuk lebih

    berkontraksi menghentikan pendarahann"a. Akibatn"a, hematom

    retroplasenter akan bertambah besar, sehingga sebagian dan akhirn"a seluruh

    plasenta terlepas dari dinding uterus [6].

    #olusi plasenta dapat diklasi ikasikan menjadi $ berdasarkan tingkatgejala klinik antara lain! [6]

    a. #olusi plasenta ringan anpa rasa sakit. Pendarahan kurang 6)) %%. Plasenta lepas kurang dari 1 6 bagian. 9ibrinogen diatas 26) mg :.

    b. #olusi plasenta sedang 7agian janin masih teraba. Perdarahan antara 6)) ; 1))) %%. Plasenta lepas kurang dari 1 $ bagian.

    %. #olusi plasenta berat Abdomen n"eri/palpasi janin sukar.

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    5/23

    b. #olusio plasenta totalis (komplit "aitu bila seluruh plasenta sudah

    terlepas dari tempat perlekatann"a.%. adang/kadang plasenta ini turun keba+ah dan dapat teraba pada

    pemeriksaan dalam disebut prolaps plasenta.

    0ambar 2. #olusio Plasenta

    % ETIOLOGIPla* n+a , .ia

    Pen"ebab pasti dari plasenta previa belum diketahui sampai saat ini,

    tetapi berkurangn"a vaskularisasi pada segmen ba+ah ahim karena bekas

    luka operasi uterus, kehamilan molar, atau tumor "ang men"ebabkan

    implantasi plasenta jadi lebih rendah merupakan teori tentang pen"ebab

    plasenta previa. #elain itu, kehamilan multiple lebih dari satu "ang

    memerlukan permukaan "ang lebih besar untuk implantasi plasenta mungkin

    juga menjadi salah satu pen"ebab terjadin"a plasenta previa, dan juga

    pembuluh darah "ang sebelumn"a mengalami perubahan "ang mungkin

    mengurangi suplai darah pada daerah itu. 9aktor predisposisi itu untuk

    implantasi rendah pada kehamilan berikutn"a [1].

    S/lu*i/ ,la* n+a

    6

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    6/23

    'ekanisme terjadin"a solusio plasenta tidak diketahui, beberapa a%tor

    risiko "ang dapat meningkatkan terjadin"a solusio plasenta telah

    teridenti ikasi, diantaran"a adalah +anita hamil "ang mengkonsumsi "ang

    merupakan pen"ebab vasokonstriksi pada arteri endometrium, ini merupakan

    pen"ebab utama dari solusio plasenta. 9aktor risiko lain adalah +anita hamil

    "ang merokok, kehamilan kedua atau lebih, tali pusat "ang pendek, serta

    trauma abdominal [*].

    % TANDA DAN GEJALAPla* n+a , .ia

    'enururt 9 =3 (2))) , tanda dan gejala plasenta previa diantaran"aadalah! [$]

    a. Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa n"eri dari biasan"a dan berulang.

    b. >arah biasan"a ber+arna merah segar.

    %. erjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.

    d. 7agian terdepan janin tinggi (floating) , sering dijumpai kelainan letak

    janin.

    e. Pendarahan pertama (first bleeding) biasan"a tidak ban"ak dan tidak atal,

    ke%uali bila dilakukan periksa dalam sebelumn"a, tetapi perdarahan

    berikutn"a (reccurent bleeding) biasan"a lebih ban"ak.

    S/lu*i/ ,la* n+a 13

    a. Perdarahan "ang disertai n"eri juga di luar his. b. Palpasi sukar karena rahim keras.%. 9undus uteri makin lama makin naik.d. 7un"i jantung biasan"a tidak ada.e. #ering ada proteinuria karena disertai to?emia.

    . Anemia dan sho%k.g. ahim keras seperti papan dan n"eri dipagang.

    4% PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pla* n+a , .ia 3

    a. =#0 (=ltrasonograpi

    'engungkapkan posisi rendah berbaring plasenta tetapi apakah plasenta

    melapisi %erviks tidak bisa diungkapkan.

    b. #inar @

    *

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    7/23

    'enampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian/

    bagian tubuh janin.

    %. Pemeriksaan laboratorium

    Hemoglobin dan hematokrit menurun. 9aktor pembekuan pada umumn"a

    di dalam batas normal.

    d. Pengkajian vaginal

    Pengkajian ini akan mendiagnosa pla%enta previa tapi seharusn"a ditunda

    jika memungkinkan hingga kelangsungan hidup ter%apai (lebih baik

    sesudah $& minggu . Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan

    ganda (double setup procedure) . >ouble setup adalah pemeriksaan steril

    pada vagina "ang dilakukan di ruang operasi dengan kesiapan sta dan

    alat untuk e ek kelahiran se%ara %esar.

    e. 3sotop #%anning Atau lokasi penempatan pla%enta.

    . Amnio%entesis

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    8/23

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    9/23

    . Pro ause bleeding, perdarahan sangat ban"ak dan mengalir dengan

    %epat.

    S/lu*i/ ,la* n+a 43

    Terapi konservatif

    Prinsip!

    unggu sampai perdarahan berhenti dan partus berlangsung spontan.

    Perdarahan akan berhenti sendiri jika tekanan intra uterin bertambah lama,

    bertambah tinggi sehingga menekan pembuluh darah arteri "ang robek.

    #ambil menunggu atau menga+asi berikan!

    a. 'orphin suntikan subkutan

    b. #timulasi dengan kardiotonika seperti %oramine, %ardiFol, dan pentaFol.%. ran use darah.

    Terapi aktif

    Prinsip!

    'elakukan tindakan dengan maksud anak segera diahirkan dan perdarahan

    segera berhenti.

    =rutan/urutan tindakan pada solusio plasenta!

    a. Amniotomi (peme%ahan ketuban dan pemberian oksitosin dan dan

    dia+asi serta dipimpin sampai partus spontan. b. A%%ou%hement or%e! pelebaran dan peregangan serviks diikuti dengan

    pemasangan %unam villet gauss atau versi 7ra?tonhi%ks.%. 7ila pembukaan lengkap atau hampir lengkap, kepala sudah turun sampai

    hodge 333/3G!

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    10/23

    -igasi arteri hipogastrika bila perdarahan tidak terkontrol tetapi ungsi

    reproduksi ingin dipertahankan.. Pada hipo ibrinogenemia berikan!

    >arah segar beberapa botol Plasma darah 9ibrinogen

    '% KOMPLIKASI

    'enurut oeshadi (2))& , kemungkinan komplikasi "ang dapat

    ditimbulkan dari adan"a plasenta previa adalah sebagai berikut! [&]

    a. Pada ibu dapat terjadi!

    Perdarahan hingga s"ok akibat perdarahan.

    Anemia karena perdarahan.

    Plasentitis

    ndometritis pas%a persalinan

    b. Pada janin dapat terjadi !

    Persalinan premature

    As iksia berat

    S/lu*i/ ,la* n+a 43

    a. #"ok perdarahanPendarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir

    tidak dapat di%egah, ke%uali dengan men"elesaikan persalinan segera.

    7ila persalinan telah diselesaikan, penderita belum bebas dari perdarahan

    postpartum karena kontraksi uterus "ang tidak kuat untuk menghentikan

    perdarahan pada kala 333 persalinan dan adan"a kelainan pada pembekuan

    darah. Pada solusio plasenta berat keadaan s"ok sering tidak sesuai

    dengan jumlah perdarahan "ang terlihat. b. 0agal ginjal

    0agal ginjal merupakan komplikasi "ang sering terjadi pada penderita

    solusio plasenta, pada dasarn"a disebabkan oleh keadaan hipovolemia

    karena perdarahan "ang terjadi. 7iasan"a terjadi nekrosis tubuli ginjal

    "ang mendadak, umumn"a masih dapat ditolong dengan penanganan

    "ang baik. Per usi ginjal akan terganggu karena s"ok dan pembekuan

    intravaskuler. Bliguri dan proteinuri akan terjadi akibat nekrosis tubuli

    1)

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    11/23

    atau nekrosis korteks ginjal mendadak. Bleh karena itu oliguria han"a

    dapat diketahui dengan pengukuran pengeluaran urin "ang harus se%ara

    rutin dilakukan pada solusio plasenta berat. Pen%egahan gagal ginjal

    meliputi penggantian darah "ang hilang se%ukupn"a, pemberantasan

    in eksi, atasi hipovolemia, se%epat mungkin men"elesaikan persalinan

    dan mengatasi kelainan pembekuan darah.%. elainan pembekuan darah

    elainan pembekuan darah pada solusio plasenta biasan"a disebabkan

    oleh hipo ibrinogenemia. adar ibrinogen plasma normal pada +anita

    hamil %ukup bulan ialah &6) mg:, berkisar antara $))/ )) mg:.

    Apabila kadar ibrinogen plasma kurang dari 1)) mg: maka akan terjadi

    gangguan pembekuan darah.d. Apople?i uteropla%enta (=terus %ouvelaire

    Pada solusio plasenta "ang berat terjadi perdarahan dalam otot/otot rahim

    dan di ba+ah perimetrium kadang/kadang juga dalam ligamentum latum.

    Perdarahan ini men"ebabkan gangguan kontraktilitas uterus dan +arna

    uterus berubah menjadi biru atau ungu "ang biasa disebut =terus

    %ouvelaire. api apakah uterus ini harus diangkat atau tidak, tergantung

    pada kesanggupann"a dalam membantu menghentikan perdarahan.

    &% MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA #ANG PERLU DIKAJI 3Da+a Su67 8+i9 >ata umuma. 7iodata, identitas ibu hamil dan suamin"a.

    b. eluhan utamaeluhan pasien saat masuk # adalah perdarahan pada kehamilan 28

    minggu.%. i+a"at kesehatan "ang lalud. i+a"at kehamilan

    Haid terakhir. eluhan. 3munisasi.

    e. i+a"at keluarga i+a"at pen"akit ringan. Pen"akit berat.

    . eadaan psikososial >ukungan keluarga. Pandangan terhadap kehamilan.

    g. i+a"at persalinan

    11

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    12/23

    h. i+a"at menstruasi Haid pertama. #irkulasi haid. -aman"a haid. 7an"akn"a darah haid. I"eri. Haid terakhir.

    i. i+a"at perka+inan #tatus perka+inan. a+in pertama. -ama ka+in.

    Da+a O67 8+i9 Pemeriksaan isik a. =mum

    Pemeriksaan isik umum meliputi pemeriksaan ibu hamil.1 ambut dan kulit

    erjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea

    nigra. #triae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha. -aju pertumbuhan rambut berkurang.

    2 4ajah 'ata! pu%at, anemis. Hidung.

    0igi dan mulut.$ -eher & 7uah dada pa"udara

    Peningkatan pigmentasi areola putting susu. 7ertambahn"a ukuran dan noduler.

    6 ia ragma meninggi. Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada.

    * Abdomen Palpasi abdomen

    'enentukan letak janin.'enentukan tinggi undus uteri.

    Gagina

    12

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    13/23

    Peningkatan vaskularisasi "ang menimbulkan +arna kebiruan

    (tanda hand+i%k . Hipertropi epithelium.

    8 #istem mus%uloskeletal Persendian tulang pinggul "ang mengendur. 0a"a berjalan "ang %anggung. erjadi pemisahan otot re%tum abdominalis dinamakan dengan

    diastasis re%tal. b. husus

    1 inggi undus uteri.2 Posisi dan persentasi janin.$ Panggul dan janin lahir.& >en"ut jantung janin.

    :% DIAGNOSA KEPERAWATAN '3a. ekurangan volume %airan b.d kegagalan mekanisme regulasi.

    b. isiko perdarahan b.d komplikasi terkait kehamilan (plasenta previa,

    solusio plasenta .%. isiko in eksi b.d pertahanan tubuh sekunder "ang tidak adekuat

    (penurunan Hb, penurunan respon in lamasi .d. emas b.d krisis situasional, an%aman kematian.

    1$

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    14/23

    10% RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN #ANG LA;IM TERJADI a+an NOC NICekurangan volume %airan b.d

    kegagalan mekanisme regulasi

    #etelah dilakukan tindakan

    kepera+atan selama J? 2& jam

    akan ter%apai K * i?6angan

    @ai andengan indikator !

    a. ekanan darah dbn b. ata/rata tekanan arteri dalam

    batas normal%. ekanan vena sentral dalam

    batas normald. ekanan paru dalam batas

    normale. Iadi peri er teraba

    . idak ada hipotensi orthostatik g . eseimbangan intake dan

    output 2& jamh. idak ada suara napas

    tambahani. 7erat badan stabil

    j. idak ada asitesk. idak ada distensi vena

    jugularis

    (lui ?anag ? n+

    1. imbang popok pembalut jika diperlukan2. Pertahankan %atatan intake dan output "ang akurat$. 'onitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa,

    nadi adekuat, tekanan darah ortostatik , jika

    diperlukan&. 'onitor vital sign6. 'onitor masukan makanan %airan dan hitung intake

    kalori harian*. -akukan terapi 3G

    . 'onitor status nutrisi8. 7erikan %airan5. 7erikan %airan 3G pada suhu ruangan1). >orong masukan oral11. 7erikan penggantian nesogatrik sesuai output12. >orong keluarga untuk membantu pasien makan1$. a+arkan sna%k (jus buah, buah segar1&. olaborasi dokter jika tanda %airan berlebih mun%ul

    memburuk 16. Atur kemungkinan tran usi1*. Persiapan untuk tran usi

    1&

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    15/23

    l. idak ada edema peri er m. idak ada mata %ekungn. idak ada kebingungano. idak haus berlebihan

    p. elembaban kulit dbnK. 'embran mukosa lembabr. lektrolit serum dbns. Iilai hematokrit dbn

    t. 7< urin normal-ainn"a...

    S8ala"

    1 D ?tremel" %ompromised

    2 D #ubstantiall" %ompromised

    $ D 'oderatel" %ompromised

    & D 'ildl" %ompromised

    6 D Iot %ompromisedisiko perdarahan b.d

    komplikasi terkait kehamilan

    (plasenta previa, solusio

    plasenta

    #etelah dilakukan tindakan

    kepera+atan selama J? 2& jam

    akan ter%apai K !ilangan a a!

    6 a+dengan indikator!

    a. elihatan kehilangan darah

    P ngu angan , a a!an" ,/*+,a +u? u+ u*1. aji ulang %atatan persalinan dengan a%tor risiko

    perdarahn postpartum2. erapkan i%e undus$. ingkatkan rekuensi masase undus&. valuasi distensi kandung kemih6. >orong pengosongan atau berikan kateter pada

    16

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    16/23

    b. Hematuria%. >arah keluar dari anusd. Hemopt"sise. Hematemesis

    . >istention abdominalg. Pendarahan vaginalh. Perdarahan setelah operasii. Penurunan tekanan darah

    sistolik j. Penurunan tekanan darah

    diastoli%k. Peningkatan ke%epatan nadi

    api%all. ehilangan panas tubuhm. ulit dan membrane mukosa

    pu%atn. emaso. Penurunan Hb

    p. Penurunan hemato%rit

    S8ala"

    1 D #evere

    2 D #ubstantial

    $ D 'oderate

    distensi kandung kemih*. Bbservasi karakteristik dari lokis (+arna, gumpalan,

    dan volume. =kur kehilangan darah

    8. 'inta penambahan pera+at untuk menolong prosedur

    imergensi dan mengasumsikan kelahiran5. inggikan tangan

    1). Pasang in us11. Pasang 3G line12. 7erikan oksito%in se%ara 3G atau 3' per proto%ol atau

    order 1$. atat tenaga kesehatan pada status pasien1&. 'onitor G ibu setiap 16 menit atau lebih, jika perlu16. -indungi dengan selimut hangat1*. 'onitor +arna ibu, tingkat kesadaran, dan n"eri1 . Permulaan terapi oksigen pada * sampai 8 - per

    masker 18. Pesan emergensi laboratorium atau darah15. 7erikan trans use, jika perlu2). 7erikan petugas kesehatan pa%king uterus,

    menghilangkan hematoma, atau menjahit lesarasi, jika

    perlu21.

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    17/23

    & D 'ild

    6 D Ione

    2$. #iapkan emergensi histerektomi, jika diperlukan2&. >iskusikan kejadian

    isiko in eksi b.d pertahanan

    tubuh sekunder "ang tidak

    adekuat (penurunan Hb,

    penurunan respon in lamasi

    #etelah dilakukan tindakan

    kepera+atan selama J? 2& jam

    akan ter%apai K a?anan in9 8*i

    dengan indikator!

    a. uam b. 0elembung un%rusted%. Perubahan bau "ang

    men"engatd. -uka basah bernanahe. -uka kering bernanah

    . P"uriag. >emamh. H"pothermiai. etidakstabilan temperatur

    j. #akitk . elembutanl. 0ejala gastrointestinalm. -"mphadenopath"n. asa tidak enak badano. hilling

    p. elemahan kogniti "ang tidak

    diterangkanK. -esu

    P lin ungan in9 8*i1. 'onitor tanda dan gejala in eksi lo%al dan sistemik 2. 'onitor hitung granulosit dan 47$. 'onitor kerentanan terhadap in eksi&. 3nspeksi kulit dan membrane mukosa dari kemerahan,

    panas, dan drainase6. 7atasi pengunjung*. #krining pengunjung terhadap pen"akit menular

    . Pertahankan teknik asepti% pada pasien berisiko8. Pertahankan teknik isolasi5. -akukan pera+atan kulit pada area edema1). Ajarkan kepada keluarga tanda dan gejala in eksi11. Ajarkan kepada keluarga %ara men%egah in eksi12. -aporkan adan"a dugaan in eksi pada pasien1$. 3nspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap

    kemerahan, panas, drainase1&. 3nspeksi kondisi luka insisi bedah16. Ambil kultur 1*. >orong masukan nutrisi "ang %ukup1 . >orong masukan %airan

    18. >orong istirahat15. 'onitor perubahan tingkat energ"2). >orong peningkatan mobilitas dan latihan21. >orong batuk dan na as dalam22. 3nstruksikan pasien untuk minum antibioti% sesuai

    1

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    18/23

    r. Hilangn"a seleras. 3n iltrasi dada pada ?/ra"t. olonisasi kultur darahu. olonisasi kultur dahak v. olonisasi kultur %airan

    %erebrospinal+. olonisasi kultur luka?. olonisasi kultur urin". olonisasi kultur tinjaF. Peningkatan jumlah sel darah

    putihaa. Penurunan jumlah sel darah

    putih

    S8ala"

    1 D #evere

    2 D #ubstantial

    $ D 'oderate

    & D 'ild

    6 D Ione

    resep2$. -aporkan ke%urigaan in eksi2&. -aporkan kultur positi

    emas b.d krisis situasional,

    an%aman kematian

    #etelah dilakukan tindakan

    kepera+atan selama J? 2& jam

    akan ter%apai K/n+ /l @ ?a*

    P nu unan 8 @ ?a*an1. enangkan klien2.

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    19/23

    dengan indikator !

    a. 'onitor intensitas ke%emasan b. 'en"ingkirkan tanda

    ke%emasan%. 'enurunkan stimulus

    lingkungan ketika %emasd. 'en%ari in ormasi untuk

    menurunkan %emase. 'eren%anakan strategi koping

    . 'enggunakan strategi koping

    e ekti g. 'enggunakan teknik relaksasi

    untuk menurunkan ke%emasanh. 'elaporkan penurunan durasi

    dari episode %emasi. 'elaporkan peningkatan

    rentang +aktu antara episode

    %emas j. 'empertahankan penampilan

    perank. 'empertahankan hubungan

    so%iall. 'empertahankan konsentrasi

    perasaan "ang mungkin mun%ul pada saat melakukan

    tindakan$. 7erusaha memahami keadaan klien&. 7erikan in ormasi tentang diagnose, prognosis, dan

    tindakan6. aji tingkat ke%emasan dan reaksi isik pada tingkat

    ke%emasan (ta%h"%ardia, ta%h"pnea, ekspresi %emas

    non verbal*. 0unakan pendekatan dan sentuhan (permisi

    verbalisasi, untuk me"akinkan pasien tidak sendiri dan

    mengajukan pertan"aan. emani pasien untuk mendukung keamanan dan

    menurunkan rasa takut8. #ediakan akti itas untuk menurunkan ketegangan5. 7antu pasien mengidenti ikasi situasi "ang

    men%iptakan %emas1). >ukung penggunaan mekanisme de ensive dengan

    %ara "ang tepat11. entukan kemampuan klien untuk mengambil

    keputusan12. 3nstruksikan pasien untuk menggunakan teknik

    relaksasi1$. 7erikan pengobatan untuk menurunkan %emas dengan

    15

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    20/23

    m. 'elaporkan tidak adan"a

    gangguan persepsi sensorin. 'elaporkan pemenuhan

    kebutuhan tidur adekuato. 'elaporkan tidak adan"a

    mani estasi isik dari

    ke%emasan p. idak ada mani estasi perilaku

    ke%emasan

    S8ala"

    1 D tidak pernah dilakukan

    2 D jarang dilakukan

    $ D kadang dilakukan

    & D sering dilakukan

    6 D selalu dilakukan

    %ara "ang tepat

    11% RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN a+an NOC NICekurangan volume %airan b.d

    kegagalan mekanisme regulasi

    #etelah dilakukan tindakan

    kepera+atan selama J? 2& jam

    akan ter%apai K * i?6angan

    (lui ?anag ? n+

    1. imbang popok pembalut jika diperlukan2. Pertahankan %atatan intake dan output "ang akurat$. 'onitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa,

    2)

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    21/23

    @ai andengan indikator !

    a. ekanan darah dbn b. ata/rata tekanan arteri dalam

    batas normal%. ekanan vena sentral dalam

    batas normald. ekanan paru dalam batas

    normale. Iadi peri er teraba

    . idak ada hipotensi orthostatik g . eseimbangan intake dan

    output 2& jamh. idak ada suara napas

    tambahani. 7erat badan stabil

    j. idak ada asitesk. idak ada distensi vena

    jugularisl. idak ada edema peri er m. idak ada mata %ekung

    n. idak ada kebingungano. idak haus berlebihan

    p. elembaban kulit dbnK. 'embran mukosa lembabr. lektrolit serum dbn

    nadi adekuat, tekanan darah ortostatik , jika

    diperlukan&. 'onitor vital sign6. 'onitor masukan makanan %airan dan hitung intake

    kalori harian*. -akukan terapi 3G

    . 'onitor status nutrisi

    8. 7erikan %airan5. 7erikan %airan 3G pada suhu ruangan1). >orong masukan oral11. 7erikan penggantian nesogatrik sesuai output12. >orong keluarga untuk membantu pasien makan1$. a+arkan sna%k (jus buah, buah segar1&. olaborasi dokter jika tanda %airan berlebih mun%ul

    memburuk 16. Atur kemungkinan tran usi1*. Persiapan untuk tran usi

    21

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    22/23

    s. Iilai hematokrit dbnt. 7< urin normal

    -ainn"a...

    S8ala"

    1 D ?tremel" %ompromised

    2 D #ubstantiall" %ompromised$ D 'oderatel" %ompromised

    & D 'ildl" %ompromised

    6 D Iot %ompromised

    22

  • 8/10/2019 LP HAP_Nifas

    23/23

    12% DA(TAR PUSTAKA1 #olikhah, =mi. Asuhan epera+atan 0angguan ehamilan, Persalinan,

    dan Ii as. Log"akarta! Huha 'edika, 2)11.2 7obak, -o+dermilk, dan