10
LAPORAN PENDAHULUAN HEMODIALISA Program Nurs STIKES Jendral Ahmadyani Cimahi Bdg A. Pengertian Hemodialisa adalah suatu tindakan untuk memisahkan sampah dan produk hail metabolic esensial (sampah nitrogen dan sampah yang lain) melalui selaput membrane semi permiabel. B. Indikasi Penyakit dalam (Medikal) - ARF- pre renal/renal/post renal, apabila pengobatan konvensional gagal mempertahankan RFT normal. - CRF, ketika pengobatan konvensional tidak cukup - Snake bite - Keracunan - Malaria falciparum fulminant - Leptospirosis Ginekologi - APH - PPH - Septic abortion Indikator biokimiawi yang memerlukan tindakan hemodialisa - Peningkatan BUN > 20-30 mg%/hari - Serum kreatinin > 2 mg%/hari - Hiperkalemia - Overload cairan yang parah - Odem pulmo akut yang tidak berespon dengan terapi medis Pada CRF: BUN > 200 mg%

LP Hemodialisa 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yess

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN HEMODIALISA Program Nurs STIKES Jendral Ahmadyani Cimahi Bdg

A. PengertianHemodialisa adalah suatu tindakan untuk memisahkan sampah dan produk hail metabolic esensial (sampah nitrogen dan sampah yang lain) melalui selaput membrane semi permiabel.

B. Indikasi Penyakit dalam (Medikal)- ARF- pre renal/renal/post renal, apabila pengobatan konvensional gagal mempertahankan RFT normal.- CRF, ketika pengobatan konvensional tidak cukup- Snake bite- Keracunan- Malaria falciparum fulminant- Leptospirosis Ginekologi- APH- PPH- Septic abortion Indikator biokimiawi yang memerlukan tindakan hemodialisa- Peningkatan BUN > 20-30 mg%/hari- Serum kreatinin > 2 mg%/hari- Hiperkalemia- Overload cairan yang parah- Odem pulmo akut yang tidak berespon dengan terapi medis

Pada CRF: BUN > 200 mg% Creatinin > 8 mg% Hiperkalemia Asidosis metabolik yang parah Uremic encepalopati Overload cairanHb: < 8 gr% - 9 gr% siap-siap tranfusi

C. Kontra Indikasi Gangguan pembekuan darah Anemia berat Trombosis/emboli pembuluh darah yang berat

D. Komponen HDAda 3 unsur pokok yang saling terkait dalam proses pemisahan tersebut, yaitu: darah, ginjal buatan dan dialisat. Pada prinsipnya dengan memakai selang darah akan dipompakan ke ginjal buatan sementara, dari arah yang berlawanan dialisat dialirkan juga menuju ginjal buatan. Di dalam ginjal buatan terjadi proses dialysis yang meliputi difusi, osmosis dan ultra filtrasi. Setelah melaui proses dialysis darah akan dipompakan kembali ke dalam tubuh pasien. Demikian siklus proses dialisia terjadi berulang-ulang sesuai waktu yang dibutuhkan.

E. Prosedur pelaksanaan HD1. Persiapan Persiapan pasien Persiapan mesin Persiapan alat dan obat-obatan2. Pelaksanaan Urutan awal tindakan HD- Setting: mengeset alat HD- Priming: pengisian pertama kali AVBL, dialiser menggunakan Nacl- Soaking: (melembabkan) untuk meningkatkan permeabilitas membran Menentukan dan melakukan penusukan Memulai hemodialisis Melakukan monitoring saat HD Mengakhiri HD

Lama HD: 10-15 jam/minggu Creatinin kliren 3-5 ml/m: 10 jam Creatinin < 3 ml/m: 15 jam.Tanda-tanda dialysis adekuat: Tercapai BB kering Pasien tampak baik Bebas simtom uremia Nafsu makan baik Aktif TD terkendali Hb > 10 gr/dlKeunggulan HD Produk sampah nitrogen molekul kecil cepat dapat dibersihkan Waktu dialisis cepat Resiko kesalahan tehnis kecil Adequasy dialisis dapat ditetapkan segera, underdialisis segera dapat dibenarkan.Kelemahan HD Tergantung mesin Sering terjadi: hipotensi, kram otot,disequilibrium sindrom Terjadi aktivasi: complement, sitokines mungkin timbul amiloidosis Vaskuler access: infeksi trombosis Sisa fungsi ginjal cepat menurun disbanding peritoneal dialysis.

F. Proses Keperawatan1. Pengkajian Pengkajian Pre HD Riwayat penyakit, tahap penyakit Usia Keseimbangan cairan, elektrolit Nilai laboratorium: Hb, ureum, creatinin, PH

Keluhan subyektif: sesak nafas, pusing, palpitasi Respon terhadap dialysis sebelumnya. Status emosional Pemeriksaan fisik: BB, suara nafas, edema, TTV, JVP Sirkuit pembuluh darah.Pengkajian Post HD Tekanan darah: hipotensi Keluhan: pusing, palpitasi Komplikasi HD: kejang, mual, muntah, dsb

2. Rencana keperawatan:NoDiagnosa kep./ masalah kolaborasiRencana keperawatan

Tujuan & criteria hasilIntervensi Rasional

1Pola nafas tidak efektif b.d: Edema paru Asidosis metabolic Hb 7 gr/dl Pneumonitis perikarditisPola nafas efektif setelah dilakukan tindakan HD 4-5 jam, dengan criteria: nafas 16-28 x/m edema paru hilang tidak sianosis1. Kaji penyebab nafas tidak efektif2. Kaji respirasi & nadi3. Berikan posisi semi fowler

4. Ajarkan cara nafas yang efektif5. Berikan O2

6. Lakukan SU pada saat HD

7. Kolaborasi pemberian tranfusi darah8. Kolaborasi pemberian antibiotic9. Kolaborasi foto torak

10. Evaluasi kondisi klien pada HD berikutnya 11. Evaluasi kondisi klien pada HD berikutnya- Untuk menentukan tindakan yang harus segera dilakukan- Menentukan tindakan- Melapangkan dada klien sehingga nafas lebih longgar- Hemat energi sehingga nafas tidak semakin berat- Hb rendah, edema, paru pneumonitis, asidosis, perikarditis menyebabkan suplai O2 ke jaringan