Upload
dwi-s-wijaya
View
43
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Luka Ca - Makalah Nurkholis.ppt
Citation preview
NURKHOLIS G.
Jumlah luka kanker 9% dari jumlah pasien kanker (Schwartz,1995)
Nama lain : Fungating Malignant Wound Malignant Cutaneous Wound
Luka terbuka akibat pecahnya massa kanker
Kerusakan integritas kulit yang disebabkan infiltrasi sel kanker (Hoplamazian,2006)
Luka kanker dapat terjadi : 1. Kejadian primer kanker kulit
seperti squamous cell carcinoma, basal cell carcinoma dan malignant melanoma (Naylor, 2002b).
2. Perkembangan dari tumor lokal menuju epitelium (Kalinski, 2005)
3.Terjadi akibat metastase kanker 4.Luka kronik yang berkembang menjadi
luka kanker, misalnya Marjolin’s ulcer
1. Adanya pe↓ vaskularisasi jar hipoksi dan mjd nekrosis bakteri berkembang bau+++
2. Terjadi pe↑ permeabilitas fibrinogen/plasma cairan plasma keluar berlebihan pd luka (sangat eksudatif)
3. Platelet berkembang sbg penekan tumbuh dan meluasnya sel tumor kanker sangat mudah berdarah
4. Luka sangat sukar sembuh.
Tanda awal nodul nontender pada kulit ▼
Sel tumor tumbuh dan menyebar▼
Nodul-nodul membesar dan merusak kapiler dankelenjar getah bening
▼Mengganggu sirkulasi mikro dan proses
pembekuan▼
Perfusi yang buruk menuju kulit, edema, dan nekrosis
(Collier, 1997; Mortimer, 1998; Young,1997; dalam Naylor, 2002b).
Hipoksia jaringan ▼
Bakteri anaerob akan melakukan kolonisasi pada jaringan nekrotik
(Grocott,1995 dalam Collier, 2000).
Volatille fatty acid akan dilepaskan bakteri (sisa metabolisme )
▼
Malodor dan pembentukan eksudat pada luka kanker
(Collier, 2000).
Eksudat diproduksi akibat aktivitas protease yang berasal dari jaringan
nekrotik (Collier, 1997, dalam Pudner, 1998).
a. Malodor terjadinya infeksi, kolonisasi bakteri, degradasi atau nekrosis jaringan
b. Eksudat Peningkatan permeabilitas pembuluh darah oleh tumor dan sekresi faktor permeabilitas vaskular oleh sel Tumor Terjadi fase inflamasi yang memanjang yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah Histamin dan serotonin dilepaskan dari sel yang rusak, bertanggung jawab terhadap peningkatan permeabilitas kapiler, menimbulkan pelepasan plasma menuju jaringan.
c. Nyeri Penekanan tumor pada saraf dan pembuluh darah Kerusakan saraf yang biasanya menimbulkan nyeri neuropati Nyeri juga dapat terjadi pada saat melakukan prosedur pencucian luka atau pengangkatan balutan yang lengket pada dasar luka
d. Perdarahan Luka kanker biasanya rapuh sehingga mudah berdarah terutama bila terjadi trauma saat penggantian balutan Perdarahan spontan juga bisa terjadi jika tumor merusak pembuluh darah besar. Perdarahan dapat terjadi karena penurunan fungsi platelet akibat tumor.
Masalah khas pada luka kanker : 1. Hemorrhage2. Odor3. Pain4. Exudate5. Superficial infection
(HOPES)
Pengkajian yang akurat pada arealuka merupakan dasar yang penting untuk
merencanakan tindakan dan menilaikeefektifan tindakan
Parameter yang perlu dinilai pada luka kanker meliputi :
1. Lokasi2. Ukuran/kedalaman/bentuk3. Jumlah eksudat4. Jenis jaringan yang ditemukan (nekrotik,
pus, granulasi, epitelisasi)5. Tanda-tanda infeksi6. Nyeri (termasuk nyeri saat pencucian luka
dan penggantian balutan)7. Kondisi kulit sekitar luka8. Perdarahan
(Naylor, 2002b)
Pengkajian tidak hanya berpusat pada luka, melainkan reaksi psikologis maupun efek luka terhadap kehidupan sosial individu
juga perlu dikaji.
Risiko terjadinya gangguan integritas kulit Gangguan integritas kulit Gangguan integritas jaringan (sub kutis,
otot, dan tulang) Risiko terjadinya infeksi Nyeri Gangguan gambaran diri Kecemasan
(Kozier et al, 2000).
Tujuan Tujuan perawatan luka kanker bukan untuk menyembuhkan luka, tapi untuk : 1. Mempertahankan kenyamanan2. Menghindari isolasi sosial3. Meningkatkan kualitas hidup
Perawatan berfokus pada menghilangkan atau mengontrol gejala pada luka kanker dan memenuhi kebutuhan psikososial pasien.
1. Obat (kolaborasi)Luka kanker sulit untuk disembuhkan tanpa terapi yang agresif, seperti pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi.
Pemberian obat anti kanker mengontrol gejala pada luka kanker dan efek samping yang timbul
Radioterapi merusak sel kanker dan menurunkan ukuran luka, juga meminimalkan eksudat, perdarahan maupun nyeri
Kemoterapi single-agent atau low-dose menurunkan gejala yang terdapat pada luka kanker, tapi memiliki respon minimal pada kanker lanjut.
2. Pencucian Luka Luka kanker direkomendasikan untuk dicuci
menggunakan irigasi lembut dengan NaCl 0,9%, dihindari yang dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan bagi pasien
3. Manajemen Gejala Luka Kankera) Malodor
Tingkatkan kebersihan Tingkatkan rasa percaya diri Penggunaan balutan pengontrol bau Autolitic debridemen (membuang jaringan nekrotik ) Metronidazole topikal
b) Eksudat Memilih balutan yang dapat mengabsorbsi eksudat
namun kelembaban area luka tetap dipertahankan Melindungi kulit sekitar luka dari cairan yang meleleh Memonitor kebutuhan cairan
c) Nyeri Penggunaan balutan yang tidak lengket dan
mempertahankan lingkungan yang lembab. Pemberian analgesik diperlukan sebelum penggantian
balutan Hati – hati saat buka balutan, hindari perlakuan secara
kasar / lakukan dengan lemah lembut Mencuci luka dengan lembut, hindari menggosok luka
sampai berdarah.
d) Perdarahan Menggunakan balutan yang tidak lengket dan
dapat mempertahankan kelembaban pada luka.
Medikasi pemberian obat inhibitor fibrinolitik (tranexamic) juga bermanfaat menghentikan perdarahan
Tekan ringan tempat perdarahan bila perdarahan, bila dibanyak tempat tutup dengan handuk dan tekan pada seluruh bagain luka dan bila tdk terhenti rujuk segera
4) Psychosocial care HOPES menimbulkan efek negatif terhadap
aspek psikososial pasien Fokus pasien balutan yang dapat
mempertimbangkan aspek kosmetik, mempertahankan kehidupan sosial yang aktif, dan mempertahankan keharmonisan keluarga
Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan koping pasien adalah konseling, dukungan sosial, spritual care, komunikasi terapeutik,touching, dan terapi komplementer
1. Memantau nyeri, infeksi, malodor, jumlah eksudat, perdarahan, dan maserasi sekitar luka
2. Efektifitas strategi yang digunakan untuk membantu pasien melakukan koping terhadap distres psikososial
1. Manajemen pada luka kanker merupakan tantangan bagi
perawat
2. Perhatikan HOPES
3. Diperlukan strategi secara komprehensif dalam
memberikan perawatan pada pasien dengan luka kanker.
4. Pendekatan holistik penting untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dan meningkatkan Quality of life pasien.
TERIMA KASIH