Luka Listrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

refarat forensik

Citation preview

Seperi yang kita tahu, listrik membutuhkan jalur yang lengkap agar listrik itu dapat mengalir. Inilah mengapa kejutan yang dihasilkan dari listrik statis hanyalah berupa sentakan sesaat: aliran elektron terjadi dalam waktu yang singkat hingga muatan kedua benda sudah sama. Kejutan listrik sesaat ini umumnya tidaklah berbahaya.Tanpa adanya titik-titik kontak antara tubuh dengan arus untuk masuk dan keluar, maka tidak mungkin ada resiko kesetrum. Inilah mengapa burung dapat dengan aman hinggap di atas kabel saluran listrik bertegangan tinggi tanpa terkena sengatan listrik. Karena burung hanya hinggap pada satu titik kontak dalam rangkaian itu.

Burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel karena kedua kakinya berada dalam satu titik (tidak ada beda potensial)Agar elektron mengalir melalui konduktor, harus ada tegangan untuk menggerakkannya. Tegangan, seperti yang kita tahu, adalah besaran antara dua titik. Jadi tidak ada nilai tegangan hanya pada satu titik, karena burung hinggap pada satu titik pada rangkaian itu, sehingga tidak mungkin ada drop tegangan pada tubuh burung itu dan arus tidak bisa mengaliri tubuh burung itu. Satu titik? Tetapi burung punya dua kaki. Ya, meskipun burung itu mempunyai dua kaki, sehingga membuat dua titik pada rangkaian itu, tetapi kedua kaki burung itu hinggap pada kawat yang sama. Jadi tidak ada beda tegangan yang dihasilkan pada tubuh burung, dan tidak ada penggerak bagi arus untuk mengaliri tubuh burung.Mungkin anda sulit untuk percaya bahwa burung yang hinggap pada suatu kabel tidak kesetrum. Seperti burung, apabila anda yakin bisa menyentuh hanya satu titik/menyentuh kabel yang sama pada waktu yang bersamaan, anda akan aman. Tetapi ini tidaklah benar. Tidak seperti burung yang bisa terbang, manusia biasanya berdiri di atas ground saat mereka menyentuh kawat yang beraliran listrik. Pada banyak penggunaan, salah satu ujung dari sistem kelistrikan salah satu sisinya dihubungkan ke tanah/ground bumi, sehingga saat seseorang kelihatannya hanya menyentuh satu titik pada kawat/kabel tetapi sebenarnya orang tersebut membuat kontak diantara dua titik pada rangkaian itu (yaitu kawat dengan ground bumi).

Seseorang yang menyentuh kabel dapat kesetrum karena tubuhnya memiliki beda potensial antara tangan dan kakinyaSimbol ground pada gambar adalah gambar tiga buah garis yang semakin kecil kebawah yang diletakkan pada bagian kiri bawah rangkaian pada gambar, sehingga kaki dari orang itu juga kena setrum. Pada kehidupan nyata, ground pada sistem daya listrik terdiri dari beberapa macam konduktor logam yang dibenamkan di dalam tanah untuk membuat kontak yang maksimum dengan bumi. Konduktor tersebut secara elektris terhubung dengan sebuah titik koneksi tepat pada rangkaian tersebut dengan kawat yang tebal. Sambungan ground dari korban yaitu melalui kakinya, karena kakinya menyentuh tanah/bumi.Mungkin beberapa pertanyaan di benak para siswa: Bila keberadaan titik ground pada rangkaian membuat seseorang mudah terkena sengatan listrik, mengapa rangkaian itu harus mempunyai ground? Bukannya rangkaian tanpa ground menjadi lebih aman? Seseorang yang terkena sengatan listrik menggunakan alas kaki. Bila karet dan kain adalah bahan insulator (isolator), mengapa alas kaki yang mereka kenakan tidak melindungi korban dari sengatan listrik? Seberapa bagus konduktor dapat mengalirkan listrik? Bila anda bisa kesetrum karena arus listrik bisa melewati bumi, mengapa tidak memakai bumi saja sebagai penghantar listrik?Jawaban untuk pertanyaan nomor satu adalah, keberadaan titik ground adalah disengaja pada suatu rangkaian dimaksudkan untuk menyakinkan bahwa salah satu sisi dari rangkaian aman untuk disentuh. Perhatikan apabila korban pada diagram di atas menyentuh bagian bawah dari resistor, tidak akan terjadi apa-apa walaupun kaki dari orang itu menyentuh ground/tanah:

Seseorang tidak kesetrum karena menyentuh bagian ground dari rangkaian (seluruh anggota badan berada dalam satu titik yaitu ground sehingga tidak ada arus listrk yang mengalir)Karena bagian bawah dari rangkaian benar-benar terhubung ke ground melalui titik grounding dibawah kiri rangkaian, sehingga konduktor di bagian bawah rangkaian dibuat common (sejenis)secara elektris dengan bumi. Karena tidak akan ada tegangan di antara titik common, tidak akan ada tegangan pada orang yang menyentuh kawat bagian bawah, dan mereka tidak akan kesetrum. Karena alasan yang sama, kawat yang menghubungkan rangkaian dengan batang grounding biasanya dibiarkan telanjang (tidak diselimuti insulator), sehingga benda logam yang menyentuhnya akan sama-sama secara elektris common dengan bumi.Grounding pada rangkaian meyakinkan bahwa paling sedikit terdapat satu titik pada rangkaian itu yang aman untuk disentuh. Tetapi apa yang terjadi apabila rangkaian itu tidak di-grounding sama sekali? Bukankah seseorang menjadi aman untuk menyentuh satu titik pada rangkaian itu seperti yang dilakukan burung? Idealnya adalah ya. Tetapi secara praktek, tidak. Coba perhatikan apabila rangkaian tidak mempunyai ground sama sekali.

Seseorang aman memegang rangkaian yang tidak memiliki grounding tetapi rangkaian yang tidak di grounding memiliki potensi bahayaMeskipun faktanya kaki orang itu masih menyentuh ground, tetapi titik tunggal pada rangkaian itu menjadi aman untuk disentuh. Karena tidak ada jalur lengkap (rangkaian) yang terbentuk melalui badan orang itu dari bagian bawah sumber tegangan ke bagian atas, tidak mungkin ada arus yang mengaliri orang itu. Namun, semuanya akan berubah apabila terjadi grounding yang tidak disengaja, seperti sebuah batang pohon yang menyentuh kawat sehingga membuat jalur grounding ke bumi:

Grounding yang tidak sengaja terbentuk bisa menyebabkan seseorang kesetrumSambungan yang tidak disengaja antara kawat dengan bumi (ground) disebut kesalahan ground (ground fault). Kesalahan ground dapat disebabkan banyak hal, termasuk kotoran yang terbentuk pada insulatornya kawat (membentuk suatu jalur lumpur bagi arus dari konduktor ke kutub, dan ke ground, ketika hujan), saringan air ground yang dibenamkan, dan burung yang hinggap di kawat, menjembatani jalur ke kutub dengan sayap mereka. Dari banyak kasus kesalahan ground, mereka cenderung tidak dapat diprediksi. Pada kasus batang pohon, tidak ada orang yang menjamin kawat yang mana yang bersentuhan dengan dahan pohon. Bila sebuah pohon bersentuhan dengan kawat yang bagian atas pada rangkaian, ini akan membuat bagian atas dari kawat menjadi aman untuk disentuh tetapi bagian bawah yang menjadi bahaya apabila disentuh, seperti kebalikan dari skenario sebelumnya dimana pohon menyentuh bagian bawah rangkaian:

Skenario berbahaya yang terjadi bila rangkaian tidak di groundingDengan menyambungnya dahan pohon pada bagian atas kawat pada rangkaian, kawat tersebut menjadi konduktor ground pada rangkaian itu, secara elektris berarti tersambung dengan ground bumi. Sehingga tidak ada tegangan antara kawat atas dengan ground, tetapi tegangan penuh ada di antara kawat bagian bawah dan ground. Seperti disebutkan sebelumnya, dahan pohon adalah satu-satunya kemungkinan terjadinya kesalahan ground pada sistem tenaga listrik.Lihat sistem tenaga listrik tanpa ground dan tanpa kontak dengan dahan pohon, tetapi sekarang ada dua orang yang menyentuh kawat di satu titik.

Skenario berbahaya lainnya bila suatu rangkaian listrik tidak di groundingDengan masing-masing orang berdiri di atas ground, menyentuh titik yang berbeda pada rangkaian itu, sebuah jalur arus listrik tercipta melewati satu orang, melewati bumi, dan melewati orang yang lainnya. Walaupun masing-masing orang berpikir mereka dapat dengan aman menyentuh suatu titik pada rangkaian itu, tetapi kombinasi dari aksi mereka menciptakan skenario mematikan. Efeknya, salah satu orang melakukan kesalahan ground yang membuat orang lainnya tidak aman. Inilah mengapa sistem tenaga listrik tanpa grounding sangatlah berbahaya: tegangan antara suatu titik pada rangkaian dengan ground (bumi) menjadi tidak bisa diprediksi, karena kesalahan ground bisa saja terjadi pada suatu titik dan pada suatu waktu. Satu-satunya karakter yang terjamin secara aman pada semua skenario dan kondisi ini adalah burung, yang sama sekali tidak mempunyai sambungan ke ground bumi. Dengan menyambungkan suatu titik pada rangkaian ke ground bumi (men-grounding rangkaian), paling tidak keamanan bisa dijamin pada suatu titik pada rangkaian itu. Ini lebih aman dari pada tidak punya ground sama sekali.Untuk pertanyaan kedua, sepatu kulit memang memiliki sifat isolator dalam menghantarkan listrik untuk melindungi penggunanya dari sengatan listrik melalui kakinya. Namun, kebanyakan disain sepatu pada umumnya tidak benar-benar aman secara elektris, bagian tapak sepatu terlalu tipis dan substansi bahannya tidak tepat. Juga, kelembapan, kotoran, atau garam konduktif yang dihasilkan dari keringat membuat sepatu tidak lagi aman. Ada beberapa sepatu yang dibuat khusus untuk menanggulangi bahaya listrik, bagian telapak terbuat dari karet yang tebal sehingga bisa menahan listrik saat si pemakai bekerja pada rangkaian listrik yang sedang beroperasi, tetapi penggunaan sepatu ini harus benar-benar bersih, kering sehingga bisa bekerja secara efektif. Jadi, alas kaki yang biasa tidaklah cukup untuk menjamin pelindungan dari sengatan listrik.Penelitian tentang konduksi dan resistansi kontak antara bagian tubuh manusia dengan titik kontak (seperti ground) menunjukkan nilai-nilai yang berbeda-beda. Seperti tertera pada data ini. Kontak tangan atau kaki, tertutup oleh karet : umumnya 20 M Kontak kaki menggunakan sepatu yang alasnya dari kulit (kering) : 100 k hingga 500 k Kontak kaki menggunakan sepatu yang alasnya dari kulit (basah) : 5 k hingga 20 kSeperti yang anda lihat, tidak hanya karet yang lebih baik dari pada kulit sebagai insulator, tetapi kehadiran air pada bahan-bahan ini akan mengurangi nilai resistansi insulator ini dalam jumlah yang sangat besar.Jawaban untuk pertanyaan nomor tiga, kotoran/debu bukanlah konduktor yang baik. Kotoran terlalu miskin sebagai konduktor untuk mengalirkan arus listrik. Namun, ia akan mengalirkan sedikit arus untuk mencederai atau bahkan membunuh manusia, jadi, bahkan nilai konduktivitas yang sangat kecil pada debu pun dapat menghasilkan jalur arus listrik yang mematikan ketika ada cukup tegangan yang besar.Beberapa permukaan ground adalah insulator yang lebih baik dari pada lainnya. Misalnya aspal yang diminyaki, mempunyai nilai resistansi yang lebih besar dari pada kotoran atau batu. Namun beton cenderung mimiliki resistansi yang rendah karena ia tersusun dari air dan bahan elektrolit (bahan kimia yang konduktif)

23BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1. Efek Paparan Litrik2.1.1. Arus ListrikArus listrik didefinisikan sebagai aliran elektron-elektron yang menyeberangigradien potensial dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Pada konduktorelektron bergerak dari satu atom ke atom konduktor berikutnya sedangkan padamedium air elektron dibawa oleh elektrolit yang terlarut didalamnya. Perbedaanpotensial ini merupakan kekuatan utama yang menyebabkan listrikmengalirmelalui konduktor.21,22Arus listrik memegang peranan penting pada berat ringannya kerusakan organdalam akibat sengatan listrik, apabila tegangan konstan maka jumlah arus yangmasuk kedalam tubuh tergantung kepada tahanan tubuh dan lama kontak .1,24Manusia lebih sensitif sekitar 4-6 kali terhadap arusjenisalternating currentAC dibandingkan arusdirrectcurrent(DC). Arus DC menyebabkan satukontraksi otot, sedangkan arus AC menyebabkan kontraksi otot yang kontinyu(tetani) dapat mencapai 40-110 kali/ detik, sehingga menyebabkan luka yang lebihparah.7,24,2524Tabel 2. Efek arus listrik pada aliran listrik AC dengan frekuensi 60Hz melewati kulit utuh ke badan Gabriel JF24Arus listrik(kontak 1dtk dengantubuh)Pengaruh ke tubuh Tegangan yangmenghasilkan arusyang diperkirakansesuai dengan tahanantubuh10 000 Ohm 1000 Ohm1 mA Batas nilai ambang persepsi.Merasa geli10 V 1 V1-8 mA Sensasi syok, tidak nyeri.Letgo currentmasih dapat terjadi10-8 V 1-8 V8-15 mA Syok disertai rasa nyeri.Letgo currentmasih dapat terjadi80 -150 V 8-15 V15-20 mA Syok disertai rasa nyeri danletih.Let go currenttidakdapat terjadi150-200 V 15-20 V20-50 mA Nyeri disertai kontraksi ototyang hebat. Kesulitan bernafas200-500 V 20-50 V100-300 mA Fibrilasi ventrikel dankelumpuhan pernafasan6 A Fibrilasi ventrikel dankelumpuhan pernafasan. Lukabakar60 000 V 6000 V2.1.2. Jenis Paparan ListrikPaparan listrik secara langsung adalah paparan listrik dimana tubuh langsungbersentuhan dengan konduktor yang beraliran listrik. Konduktor adalah suatubahan biasanya berupa logam dimana elektron-elektron mudah dipindahkan.Pergerakan elektron melalui konduktor dipengaruhi oleh jenis logam, suhukonduktor. Semakin tinggi suhu konduktor semakin lambat pergerakanelektronpada konduktor .1,2,24,26Paparan listrik melalui medium air adalah paparan listrik melewati suatumedium air terlebih dulu sebelum arus litrik tersebut masuk kedalam tubuh.25Hantaran listrik melalui media yang mengandung air (cair) tergantung darikandungan ion dalam cairan tersebut, mobilitas ion, suhu cairan, keadaanoksidasi. Hantaran listrik di air akan meningkat seiring dengan peningkatankonsentrasi ion di dalamnya dan suhu cairan. Hantaranlistrik melalui media cairlebih rendah daripada melalui logam.1,2,272.1.3. TeganganSengatan listrik yang memiliki tegangan 110 Volt jarang menyebabkankerusakan pada kulit. Sengatan listrik dengan tegangan sangat rendah ( 71 Volt)jarang terjadi dibandingkan dengan listrik tegangan antara 71 1414 Volt atauyang lebih tinggi.20Voltase rendah lebih sering menyebabkan kematiandibandingkan voltase yang lebih tinggi. Sebab kematian padaorang yang terkenaarus listrik dengan tegangan tinggi berbeda dengan tegangan rendah. Kematianpada tegangan rendah disebabkan karena fibrilasi ventrikel ,sedangkan jikakarena tegangan tinggi kematian lebih disebabkan karena lukabakar/panas.2,282.1.4. Tahanan (Resistensi)Saat terjadinya aliran listrik di dalam tubuh tahanan yang ada dalam tubuhmempunyai pengaruh yang sangat penting . Setiap manusia memiliki tahananterhadap listrik yang berbeda beda dalam tubuh sehingga apabila terkena aliran292.1.9 Jalur listrikArah aliran arus listrik malalui otak atau jantung dapatmenyebabkan kematianpada manusia. Arus listrik yang melewati kaki atau tangan lebih menyebabkankerusakan organ dalam dibandingkan apabila melewati badan.102.1.10 Gelombang listrikGelombang litrik dibagi menjadi dua kategori yaitu gelombang listrik searahataudirrectcurrent(DC)dan kelombang listrik dengan arah bolak-balikAlternating current(AC). Arah arus gelombang searah selalu mengalir dalamsatuarah, sedangkan arah arus gelombang bolak-balik selalu berbalik setiap setengahputaran. Arus AC menimbulkan fatalitas lebih tinggi dari pada arus DC8,24.Aruslistrik AC sebesar 50- 80 miliampre ( mA) dapat menimbulkan kematian dalamhitungan detik, sedangkan arus DC sebesar 200 mA tidak membahaayakan dalamwaktu yang sama.122.2.Mekanisme kerusakan sel otot akibat sengatan listrikMekanisme kerusakan sel otot jantung sama dengan mekanismekerusakanpada otot otot ogan yang lain. Apabila tubuh bersentuhan denganpermukaanyang memiliki arus listrik dan secara bersamaan bersentuhan dengan permukaan30lain yang memiliki potensial yang berbeda (atau biasa disebutground) maka aruslistrik akan mengalir melewati tubuh dari tempat kontak yang satu ke tempatkontak yang lain, keadaan ini akan semakin meningkat sesuai dengan peningkatanperbedaan voltase kedua permukaan tersebut.10Jaringan tubuh memiliki sensitivitas yang berbeda-bedaterhadap arus listrik.Sel-sel yang menggunakan sinyal bioelektrik dalam menjalankan aktivitasnyaseperti neuron, sel otot rangka, dan otot jantung merupakan selyang paling rentandibandingkan dengan tulang dan otot karena dapat dirangsang dengan aruslistrik.10Kerusakan sel akibat sengatan listrik berbeda dengankerusakan sel akibattrauma panas. Kerusakan jaringan pada trauma panas terjadiakibat denaturasi dankoagulasi protein, sedangkan kerusakan sel akibat sengatan listrik dapatdisebabkan oleh beberapa macam mekanisme yaitu :2.2.1. ElektroporasiLapisan lemak membran sel mudah dipengaruhi oleh listrik karena lemakmembran memiliki kutub bermuatan listrik. Energi listrik mempengaruhipotensial membran istirahat menyebabkan peningkatan permiabilitas membran selsehingga terjadi ketidakseimbangan dalam sel, perubahan bentukpermukaanmembran sel. Lapisan lemak membran yang pada awalnya berupalubanghidrophobik berubah menjadi hidrophilik sehingga terbentuk lubang-lubangpada membran sel. Proses tersebut dikenal sebagai proseselektroporasi.31Elekroporasi terjadi karena energi listrik yang berasal dari luar sel melebihielastisitas membran sel. Elektroporasi terjadi bila tubuhdialiri oleh listrikbertegangan tinggi atau arus listrik lebih dari 200 mA. Elekroporasi merupakanmekanisme penting kerusakan jaringan akibat sengatan listrik Berdasarkanreversibilitasnya elektroporasi dibagi menjadi elektroporasi reversibel danirreversibel . Elektroporasi reversibel terjadi bila selterpapar arus listrik 200-500mA selama kurang dari 100 mikrodetik. Elektroporasi reversibelsering digunakanuntuk transfer pengobatan dan transfer DNA melalui membransel. Elektroporasiirreversibel terjadi bila terpapar arus listrik sebasar 200-500mA selama lebih dari100 mikrodetik. Kerusakan yang terjadi akibat sengatan listrik akan dijalarkankemembran sel sekitarnya. Melalui proses elektroporasi ini, dapat terjadi kematiansel tanpa adanya pemanasan sel yang signifikan, sebagai akibat terganggunyakeadaan elektrolit sel.12,30,31Gambar 1. tipe lubang pada lipid membran (A)Lubang hidrophobik(B) lubang hidrophilik302.2.2 Denaturasi ProteinAdanya lapisan lipid pada membran sel menyebabkan aruslistrik yangmelewati membran akan tertahan .Energi listrik yang masukakan diubah menjadienergi panas menyebabkan denaturasi, koagulasi protein dan nekrosis koagulasi.32Kerusakan tipe ini banyak terjadi pada paparan arus dengan voltase tinggi danhampir tidak terjadi pada voltase rendah. Jenis lesi yang paling parah terjadi padakasus dimana objek merupakan bagian dari lengkung elektrik (electric arc). yaitusuatu percikan arus listrik yang timbul diantara dua permukaan objek yang tidakbersentuhan memiliki beda potensial yang sangat besar,biasanya pada sumberarus tegangan tinggi denganground. Karena besarnya perbedaan potensial ini,dapat timbul panas sampai temperatur 2500C. Panas ini dapat menimbulkan lukabakar yang sangat pada titik kontak dengan kulit.9,12,32,332.2.3 Hiperkontraksi serabut ototEnergi listrik bervoltase rendah juga dapat menyebabkan terjadinya tetani padaotot. Aliran listrik yang terus menerus merangsangvolatge-gate chanel membranselsehingga terjadi hiperpolarisasi.34Tetani ini lebih banyak terjadi pada aruslistrik bolak-balik dengan frekuensi rendah antara 15-150 Hz dimana padafrekuensi ini otot dirangsang untuk berkontransi sebanyak 40-110 kali perdetik.12Adanya tetani dapat dapat dilihat secara mikroskopis berupa gambaran rupturserat otot, perdarahan sekitar sel. Selain itu akibat pemadatan pita Z akan terjadikerusakan sarkolema yang menyebabkan perubahan permiabilitasmembran seldan berakibat terganggunya elektrolit dalam sel.9,12,32,33Mekanisme molekuler kontraksi dan relaksasi otot fisiologis adalah sebagaiberikut :331. Kontraksi otot dimulai dari pelepasan neurotransmiter asetilkolin olehujung syaraf. Selanjutnya asetilkolin ditangkap oleh reseptorasetilkolinpada sarkolema otot akibatnya timbul potensial aksi sepanjang sarkolemahingga ke tubulus. Akibatnya ion kalsium akan dilepaskan dari retikulumendoplasma. Ion kalsium akan berikatan dengan troponin sehinggamengubah formasi troponin dan tropomiosin dan menyebabkan bagianaktif filamen aktin terbuka.2. Terbukanya bagian aktif filamen aktin menyebabkanbagian tersebutberikatan dengan jembatan penyeberangan filamen miosin. Ikatan antarakepala jembatan penyeberangan dengan bagian akfim filamenaktinmenyebabkan kedudukan kepala berubah menjadi miring kearah lenganjembatan penyeberangan Kedudukan ini memberikanpower strokeuntukmenarik filamen aktin .Power strokediaktifkan oleh energi yang disimpanoleh perubahan bentuk pada kepala bila molekul ATP telah dipecahsebelumnya.3. Sekali jembatan penyeberangan miring , menyebabkan pelepasan ADP danPi yang sebelumnya melekat pada kepala. Pada tempat pelepasan ADPterikat molekul ATP yang baru. Ikatan ini menyebabkan terlepasnyakepala dari aktin.4. Setelah kepala terlepas dari aktin sebuah molekulATP yang baru dipecahuntuk memulai siklus baru yang menimbulkanpower stroke, energi sekalilagi mengokang agar kepala kembali ke kedudukan tegak lurusnya dansiap untuk memulai sikluspower strokeyang baru.35,3634Gambar 2.Mekanisme berjalan-jalan aktin-miosin dalam kontraksiotot.Dikutip dari Guyton dan Hall356. Pergeseran aktin-miosin selama kontraksi-relaksasi otot akan menyebabkanperubahan pada lebar lempeng Z yang satu dengan lempeng Z sebelahnya.Kekuatan mekanis yang menyebabkan pergeseran aktin miosin tersebutdibentuk oleh interaksi jembatan penyeberangan dari filamenmiosindengan filamen aktin. Dalam keadaan istirahat, kekuatan tersebutdihambat.35,36Gambaran tetani pada jaringan otot secara mikroskopisadalah serabut ototyang tampak bergelombang (hiperkontraksi), serabut otot terputus/ruptur, dankeluarnya eritrosit dari pembuluh darah (hiperemi). Penelitian dari Kilic S, sozuerEM, Deniz K, Saraymen R, Avsarogullari L, Ozkan S membuktikan bahwa dalamwaktu 5 detik paparan listrik secara kontak langsung, semakin tinggi teganganlistrik yang diberikan maka semakin berat gambaran mikroskopis(hiperemi,nekrosis, ruptur).37Syok listrik mengakibatkan kontraksi otot yang sangat kuatsehingga menimbulkan perdarahan serabut otot (Leibovici et al.1995; Karger etal. 2002).1235Gambar 3.Hiperkontraksi (wave-like arrangement) serat otot korban petirDikutip dari Janssen W32.3. NekrosisSengatan listrik dapat menyebabkan nekrosis sel otot melalui mekanismeelektroporasi, hiperkontraksi serat otot dan denaturasi protein akibat panas(jouleheatin). Kontraksi otot yang bersifat tetani akan menyebabkan kerusakansarkolema otot berakibat materi-materi intraselulerkeluar dari intrasel sepertimioglobin, enzim kreatin kinase, dll. Iskemia, obat-obatan (alkohol, opiat, kokain,ampetamin, neuroleptik, ekstasi, trisiklik andidepresan),infeksi virus danbakterial, toksin( toksin ular, serangga), polimiositis, miopati, hiper/hipotermia.Dapat juga menyebabkan kerusakan sarkolema otot.12,13,30,38Cedera padamembran sel menyebabkan membran sel tidak mampu memompa ion natriumyang cukup, sehingga kenaikan konsentrasi natrium dalam sel menarik air masukke dalam sel. Sel membengkak dan sitoplasma menjadi pucat.Derajat yang ringandari pembengkakan intraseluler disebut bengkak keruh. Penambahanyang lebihlanjut dari cairan dan pembengkakan organel menyebabkan terjadinya vakuola didalam sitoplasma. Pengaruh yang cukup hebat atau berlangsungcukup lamamenyebabkan sel akan mencapai titik dimana sel tidak dapat lagi dapat36mengkompensasi dan tidak dapat melangsungkan metabolisme. Kematian selatau jaringan pada organisme hidup disebut nekrosis, tidak terikatolehpenyebabnya.37Perubahan-perubahan lisis yang terjadi dalam jaringannekrotik dapatmelibatkan sitoplasma sel, namun inti yang paling jelas menunjukkan perubahanperubahan kematian sel. Inti sel yang mati akan melisut, batasnya tidak teratur,dan berwarna gelap dinamakan piknosis. Kemungkinan lain,inti dapat hancur,dan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di dalam sel.Proses ini disebut karioreksis. Akhirnya, pada beberapa keadaan, inti sel yangmati kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu saja, prosesini disebut kariolisis.372.4. Konduksi JantungEnergi listrik menyebabkan kerusakan langsung pada jaringan tubuh, sehinggamenyebabkan asistol, fibrilasi ventrikel, atau apneu.Seperti diketahui bahwapenyebab terbesar kematian karena sengatan listrik dilaporkan karenaterpengaruhnya kerja jantung. Sengatan listrik mengganggu sistem kelistrikanjantung dan merusak otot jantung.7,8,28Jantung pada keadaan normal memilikisistem kelistrikan yang searah dari nodus sinus (pacemaker)menuju serat purkinjeuntuk kemudian menyebar ke seluruh otot jantung yang berfungsi untukmengkontraksikan jantung guna memompa darah ke seluruh tubuh supayakebutuhan nutrisi terpenuhi untuk metabolisme sel-sel tubuh.35

2. Luka bakar derajat II-Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksiinflamasi disertai proses eksudasi-Dijumpai bulla-Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi-Dasar luka berwarna merah atau pucat sering terletak lebih tinggi di ataskulit normal.-Dibedakan menjadi dua :a.Derajat dua A (Superficial)-Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.-Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringatdan kelenjar sebasea masih utuh.-Penyembuhan secara spontan dalam 10-14 hari.b.Derajat dua B (Deep)-Kerusakan hampir seluruh bagian dermis-Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,kelenjar sebasea masih ada.-Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung dari biji epitelyang tersisa. (biasanya lebih satu bulan)3.Luka Bakar Derajat III-Kerusakan seluruh tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam.-Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjarsebasea rusak.-Tidak dijumpai bulla -Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat karena kering letaknyalebih rendah dibanding kulit sekitar.-Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis.-Penyembuhan luka terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontandari dasar luka.-Nyeri (-), dan hilang sensasi karena ujung-ujung saraf sensorik rusak.Luka listrik karena tegangan tinggi ataupun karena petir biasanya menyebabkanluka bakar karena suhu yang mencapai 5000C, dan luka bakarnya biasanya cukup berat.Petir juga dapat menyebabkan henti jantung secara tiba-tiba yang menyebabkan asistolikatau henti napas. Depolarisasi pada jantung menyebabkan asistolik. Depolarisasi otakdapat menyebabkan kehilangan kesadaran, amnesia, dan koma. Luka listrik juga dapatmenyebabkan disritmia jantung. Kematian mendadak juga bisa diakibat arus listrik bolakbalik bertegangan tinggi karena terjadinya fibrilasi ventrikel. Fibrilasi ventrikel 3 kalilebih sering terjadi pada aliran yang melewati tangan ke tangan.(7,9,11)(a) (b)Gambar (a) Luka listrik pada telapak tangan4Gambar (b) luka lustrik pada daerah dada9

Kematian akibat petir dapat terjadi karena efek arus listrik, efek panas dan efekledakan gas panas yang timbul. Secara makroskopik akan ditemukanaborescent mark(kemerahan kulit seperti percabangan pohon), metalisasi (perpindahan metal dari bendayang dipakai ke dalam kulit, magnetisasi ( benda metal yang dipakai berubah menjadimagnet). Pakaian sering terbakar dan compang camping akibat efek ledakan panas (blasteffect)(8)(c) (d)Gambar (c) Luka bakar listrik dengan tepi yang meninggiGambar (d) Luka akibat petir, gambar seperti percabangan , aborescent markingsPada pemeriksaan otopsi, dikarenakan tidak ada penemuan khusus pada lukalistrik, sehingga tidak jarang penyebab kematian tidak jelas.(11,12)Pada pemeriksaan luarpemeriksa mencari electric mark .Electric markadalah kelainan yang dapat dijumpaipada tempat dimana listrik masuk ke dalam tubuh.Electric markberbentuk bundar atauoval dengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikeliilingi oleh kulit yangmenimbul. Bagian tersebut biasanya pucat dan kulit diluar elektrik mark akanmenunjukkan hiperemis. Bentuk dan ukurannya tergantung dari benda yang beraruslisrtrik yang mengenai tubuh.(6)Namun demikian, pada kasus terkenanya arus listrik padabak mandi misalnya, tidak ditemukanelectric mark.(11, 12)

(e) (f)Gambar (e) luka listrik yang menembus sepatu disekitar sol karet. Pada tegangan tinggi(7600V)4Gambar (f) memperlihatkan luka listrik, pada tegangan 120 votl, lutut4Joule burn (endogenous burn) dapat terjadi bilamana kontak antara tubuh denganbenda yang mengandung arus listrik cukup lama, dengan demikian bagian tengah yangdangkal dan pucat padaelectric markdapat menjadi hitam hangus terbakar. Exogenousburn, dapat terjadi bila tubuh manusia terkena benda yang berarus listrik dengan tegangantinggi, yang memang sudah mengandung panas; misalnya pada tegangan di atas 330 volt.Tubuh korban hangus terbakar dengan kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarangdisertai patahnya tulang-tulang. Selain itu pemeriksa harus mencari adanya gelembungberisi cairan seperti kulit yang seolah tersentuh api listrik ; kulit yang hangus, jaringanotot yang ikut hangus, tulang yang ikut meleleh dan membentuk butir kalium fosfat; dankawat yang menguap dan berkondensasi di kulit.(6)Penyebab kematian pada trauma listrik berupa fibrilasi ventrikel, dan kelumpuhanotot dan pusat pernapasan.(6,13)Pada kematian akibat fibrilasi ventrikel, dalam autopsi akan ditemukan dilatasidari bilik jantung , kadang-kadang dengan peteki dibawah perikardium dan endokardiumventrikel, ada kongesti dari vena aferent dan pulmonal sianosis.(6)

TERAPITerlebih dahulu, sebelum penderita ditangani, arus listrik harus diputus. Harusdiingat bahwa penderita mengandung muatan listrik bila masih berhubungan dengansumber arus. Kemudian, kalau perlu, dilakukan resusitasi jantung dengan masase jantungdan napas buatan mulut ke mulut. Cairan parenteral harus diberikan. Kadang luka bakardi kulit luar tampak ringan, tetapi kerusakan jaringan yang lebih banyak dari yangdiperkirakan sebab sering kerusakan jauh lebih luas dari pada yang disangka. Kalaubanyak terjadi kerusakan otot , urin akan berwarna gelap oleh mioglobin, penderita iniperlu diberi manitol dengan dosis awal 25 gr disusul dosis rumat 12,5 gr/jam. Kalau perlumanitol diberikan sampai enam kali, untuk memperbaiki filtrasi ginjal dan mencegahgagal ginjal. Bila ada udem otak dapat diberikan diuretik dan kortikosteroid.(1)Pada luka bakar yang dalam dan berat, perlu pembersihan jaringan mati secarabertahap karena tidak semua jaringan mati jelas tampak pada hari pertama. Bila luka padaekstermitas, mungkin perlu fisiotomi pada hari pertama untuk mencegah sindromkompartemen. Selanjutnya dilakukan rekonstruksi kulit.(1)ASPEK MEDIKOLEGALDidalam melakukan pemeriksaan terha

13Gambar 6exogenous burnB. Pemeriksaan DalamPada autopsi biasanya tidak ditemukan kelainan yang khas. Padaotak didapatkan perdarahan kecil-kecil dan terutama paling banyakadalah pada daerah ventrikel III dan IV. Organ jantung akan terjadifibrilasi bila dilalui aliran listrik . Pada paru didapatkan edema dankongesti. Pada korban yang terkena listrik tegangan tinggi, Custermenemukan pada puncak lobus salah satu paru terbakar, jugaditemukan pneumothorak, hal ini mungkin sekali disebabkan olehaliran listrik yang melalui paru kanan. Organ viscera menunjukkankongesti yang merata. Petekie atau perdarahan mukosa gastrointestinal ditemukan pada 1 dari 100 kasus fatal akibat listrik.1,3Pada hati ditemukan lesi yang tidak khas, sedangkan pada tulang,karena tulang mempunyai tahanan listrik yang besar, maka jika adaaliran listrik akan terjadi panas sehingga tulang meleleh danterbentuklah butiran-butiran kalsium fosfat yang menyerupai mutiaraataupearl like bodies.3,4Otot korban putus akibat perubahan hialin.Perikard, pleura, dan konjungtiva korban terdapat bintik-bintikpendarahan. Pada ekstremitas, pembuluh darah korban mengalaminekrosis d