Upload
kickhengki
View
13
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pertanian
Citation preview
1. Buat tulisan tentang agroekosistem
Agroekosistem dapat diartikan pula sebagai suatu unit yang tersusun oleh semua
organisme di dalam areal dengan keseluruhan kondisi lingkungan yang telah dimodifikasi
manusia lebih lanjut.
Komponen agroekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik.
1. Komponen botik
Terdiri dari organisme yang dikelompokkan sebagai berikut:
a. Produsen, jasad hidup yang mampu menangkap energi matahari dan membentuk
bahan-bahan yang mengandung energi (tumbuhan berklorofil hijau)
b. Konsumen jasad hidup yang memakan tumbuh-tumbuhan yang terbagi menjadi
herbivora, karnivora, omnivore.
c. Decomposer jasad hidup (mikrobia ) yang dapat mengurai sisa- sisa dari jasad
hidup yang mati
2. Komponen abiotic
Suatu agroekosistem yang meliputi keadaan fisik dan kimia yang menyertai
kehidupan agroekosistem sebagai medium dan substrat kehidupan terdiri dari Sesuatu
tak hidup dan secara langsung terkit pada keberadaan organisme, antara lain sebagai
berikut:
a. Tanah
b. Air
c. Suhu
d. Salinitas
e. Radiasi matahari dan udara
2. Berikan contoh gambaran suatu agroekosistem ?
GAMBARAN UMUM AGROEKOSISTEM PADA DESA KEMIRI
Desa Kemiri termasuk dalam Kecamatan Makki,Kabupaten Jayawijaya,terletak di
lereng pegunungan tengah Irian Jaya. Desa ini dicapai dengan angkutan udara atau
melalui sarana jalan darat yang masih sulit. Hal ini mengakibatkan masyarakat harus
berjalan kaki selama 2 hari untuk mencapai kota kabupaten.Desa ini memiliki luas sekitar
27.800 ha. Secara geologis desa ini tercakup dalam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS)
Baliem.Terletak pada ketinggian antara 1800-2600 m dpl.
Curah hujan rata –rata tahunan 2000 mm tanpa bulan kering (kurang dari 100
mm/bulan). Lahan pertanian meliputi daerah miring sampai terjal (lebih dari 45 %).
Lahan dengan kemiringan 25 % mencakup lebih dari 50 % luas keseluruhan desa.
Menurut Ismangun (1964), jenis tanah yang ada di wilayah ini merupakan asosiasi dari
Podsolik, Podsol, Litosol, serta sebagian tanah Alluvial dengan tingkat kesuburan rendah
sampai sedang.
Kebutuhan air sepenuhnya tergantung dari sungai Makki yang kondisi airnya
tidak jernih.Tanaman yang bernilai ekonomis tinggi,seperti bawang putih dan kopi yang
biasanya dipasarkan ke Wamena. Usaha perbaikan kesuburan tanah mulai dilakukan
dengan dipekenalkannya Crotalaria sp.untuk pupuk hijau pada tahun 1966.Pada tahun
1984 tanaman kopi mulai diusahakan,dan tanaman kacang- kacangan diperkenalkan pada
tahun berikutnya.
Masyarakat menanam tanaman pangan ubi jalar sebagai komponen utama dan
biasanya ditumpangsari dengan kedelai,kacang tanah, talas,dan kecipir. Melihat iklim dan
ketinggian tempat, daerah ini sesuai untuk tanaman sayuran misalnya bawang
merah,bawang putih,kubis dan wortel.Karena keterbatasan modal dan keterampilan,
pengelolaan sayuran di Desa Kemiri sangat sederhana, dan hasilnya relative rendah,baik
mutu maupun kuantitasnya.Sedangkan ,hanya ada satu perkebunan yang diusahakan oleh
masyarakat yaitu kopi varietas Coffea Arabica.Dan masyarakat beternak ayam
buras,kelinci dan babi untuk menunjang kebutuhan keluarga.
Lima pola penggunaan lahan di Desa Kemiri disajikan yakni ladang berpindah,
hutan sekunder (bekas ladang), hutan primer, pemukiman dan kebun kopi. Digambarkan
posisi, pemanfaatan dan masalah yang ada pada masing-masing penggunaan
lahan.Pemukiman berada di daerah yang relatif datar, sepanjang sungai Makki dan
terpencar di sekitar 17 kampung. Kondisi pemukiman demikian merupakan kendala
untuk mengumpulkan dan menggerakkan masyarakat desa. Lahan pekarangan dan lahan
sekitar rumah digunakan untuk menanam sayuran seperti bawang merah dan bawang
putih.
3. Bagaimana cara mengdiagnosis suatu agroekosistem?
Langkah awal untuk mendiagnosis suatu agroekosistem yaitu mengamati kondisi
lahan dan masalah yang dihadapi pada daerah tersebut. Penggunaan lahan di Desa Kemiri
disajikan yakni ladang berpindah, hutan sekunder (bekas ladang), hutan primer,
pemukiman dan kebun kopi, Digambarkan posisi, pemanfaatan dan masalah yang ada
pada masing-masing penggunaan lahan. Pemukiman berada di daerah yang relatif datar,
sepanjang sungai Makki dan terpencar di sekitar 17 kampung. Kondisi pemukiman
demikian merupakan kendala untuk mengumpulkan dan menggerakkan masyarakat desa.
Lahan pekarangan dan lahan sekitar rumah digunakan untuk menanam sayuran seperti
bawang merah dan bawang putih.
Lahan yang cenderung sempit akibat keterbatasan modal dan kurangnya tenaga
ahli,menjadi kendala yang dihadapi masyarakat di desa tersebut. Penggunaan lahan
dengan sistem ladang berpindah menyebabkan tingkat erosi yang tinggi sebab dilakukan
teknik pengolahan tanah searah lereng. Sebagian lahan desa mulai dikembangkan untuk
tanaman kopi. Tanaman ini memiliki prospek yang baik untuk berkembang karena pintu
pemasaran telah terbuka.
Meluasnya pengusahaan tanaman kopi akan mengurangi keberlanjutan
sumberdaya lahan. Meluasnya pengusahaan tanaman kopi akan mengurangi luas ladang
berpindah yang selanjutnya dapat megurangi erosi yang terjadi. Namun dengan adanya
pengusahaan kopi disamping meningkatkan pendapatan keluarga, juga meningkatkan
kesempatan kerja ditingkat desa. Beberapa hambatan dalam pengembangan tanaman kopi
antara lain rendahnya teknologi budiaya kopi, mahalnya harga bibit kopi (berkaitan
dengan modal), dan pengaruh harga pasar dalam dan luar negeri serta transportasi yang
masih merupakan kendala utama dalam pemasaran hasil.
4. Kriteria apa saja yang dapat digunakan dalam pengevaluasi suatu agroekosistem
Ada 4 kriteria yang dapat digunakan dalam mengevaluasi suatu agroekosistem
yaitu:
1. Produktivitas
Masyarakat di Desa Kemiri menanam tanamanan pangan ubi jalar sebagai
komponen utama dan biasanya ditumpangsari dengan kedelai,kacang tanah ,talas,dan
kecipir.Melihat iklim dan ketinggian tempat, daerah ini sesuai untuk tanaman sayuran
misalnya bawang merah,bawang putih,kubis dan wortel. Karena keterbatasan modal
dan keterampilan ,pengelolaan sayuran di Desa Kemiri sangat sederhana, dan
hasilnya relative rendah ,baik mutu maupun kuantitasnya. Sedangkan, hanya ada satu
perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat yaitu kopi varietas Coffea Arabica.Dan
masyarakat beternak ayam buras,kelinci dan babi untuk menunjang kebutuhan
keluarga.
2. Kestabilan
Produksi yang dihasilkan sudah cenderung stabil karena didukung oleh
produk unggulan seperti tanaman pangan, tanaman sayuran, tanaman perkebunan,
perternakan.
3. Keberlanjutan
Sebagian besar lahan yang digunakan adalah lahan untuk tanaman pangan
dengan luasan lahan pada hutan dan ladang terdapat hutan sekunder maupun hutan
primer yang tingkat kebutuhannya dapat memenuhi keperluan baik pangan maupun
non pangan.dari segi ekonomis penggunaan hutan untuk kebutuhan penduduk
terpenuhi dengan cara penebangan kayu untuk lahan tanaman kopi prospeknya
sangat tinggi untuk perkembangan berkelanjutan karena pintu pemasaran sangat
terbuka.
Tetapi apabila dilihat dari segi lingkungan dapat berpengaruh terhadap degradasi
lahan dan erosi
4. Kemerataan
Di Desa Kemiri berdasarkan data kecamatan, pada tahun 1989 jumlah
penduduk mencapai 2368 jiwa yang terpencar di 17 kampung. Dengan adanya
pengusahaan kopi disamping meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkatkan
kesempatan kerja ditingkat desa.
MAKALAH MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
“AGROEKOSISTEM DESA KEMIRI”
Nama Kelompok:
1. Emanuel
2. Yolanda Ayu Sagita (145040201111037)
3. Rofida
4. Hengki Dwi Pratomo (145040201111205)
5. Prita Amalia (145040201111302)
6. Annisa Fitri febrianti (145040207111039)