Makalah 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah 2013

Citation preview

III

SID EMBUNG KABUPATEN KEDIRI1.Latar Belakang

Salah satu indikator daerah prasejahtera pada umumnya dicirikan oleh sulitnya memperoleh air untuk berbagai kebutuhan. Lokasi daerah miskin pada umumnya adalah pada daerah dataran-dataran tinggi yang sempit dengan kondisi geologi daerahnya merupakan batuan-batuan bukan pembawa air (non aquiferous rock) yang posisi permukaan air tanah regionalnya cukup dalam.

Sehingga secara praktis kebutuhan air yang didapatkan adalah dari air hujan saja. Untuk itu sebagai salah satu alternative pemecahan masalah dalam penyediaan air, berdasarkan pada bentuk topografi serta curah hujan daerah termaksud adalah dengan membangun embung untuk sarana tandon air dengan ukuran relative kecil yang difungsikan sebagai bak air yang biasa dipergunakan selama musim kemarau. Apabila kondisi air masih mencukupi, maka dapat digunakan mengairi sawah tadah hujan.

Dengan meningkatnya perekonomian di Kabupaten Kediri, memicu pertumbuhan penduduk yang harus diimbangi dengan pembangunan beberapa sarana infrastruktur, antara lain sarana pengairan irigasi dan air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Kediri.

Untuk menyediakan kebutuhan irigasi dan air baku penduduk Kabupaten Kediri antara lain dengan dibangunnya Embung di wilayah tersebut. Dengan adanya SID Embung di Kabupaten Kediri ini diharapkan menghasilkan Desain Embung yang sesuai untuk kebutuhan air baku dan irigasi di Kabupaten Kediri.

2.LOKASI PekerjaanKabupaten Kediri terletak di 111 47' 05" sampai dengan 112 18'20" Bujur Timur dan 7 36' 12" sampai dengan 8 0' 32 Lintang Selatan, lihat peta lokasi dibawah.

3.

PENDEKATAN TEKNIS PERENCANAAN

Standar perencanaan embung di Indonesia diklasifikasikan dalam dalam 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok bendungan dan kelompok embung. Klasifikasi embung ditetapkan berdasarkan kondisi sebagai berikut :

Tinggi bendungan di atas dasar lembah terdalam lebih besar dari 15 m, dan dengan daya tampung lebih dari 500.000 m3.

Tinggi embung di atas dasar lembah terdalam kurang dari 15 m, dan dengan daya tampung kurang dari 500.000 m3.

Hasil perencanaan Embung akan sangat tergantung pada data-data pendukung yang telah dikerjakan pada tahap-tahap sebelumnya, seperti hasil survei dan investigasi, kualitas dan kelengkapan data yang telah dikumpulkan serta ketajaman hasil kajian dan analisis hidrologi, geologi, dan material.

Gambar Konsep Dasar Embung

Bagan alir pelaksanaan pekerjaan SID Embung Kabupaten Kediri dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Bagan Alir Pekerjaan

4. METODOLOGI B.2.2metodologi pelaksanaan pekerjaan

A.Pekerjaan PendahuluanKegiatan yang termasuk dalam lingkup perencanaan SID Embung di Kabupaten Kediri meliputi :

1. Mobilisasi & Koordinasi dengan Direksi Pekerjaan

2. Survai Pendahuluan (Identifikasi Lokasi)

B.Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data ini dapat dilakukan simultan dengan kegiatan survey pendahuluan. Data sekunder yang diperlukan untuk desain Embung meliputi :

Peta Topografi (Rupa Bumi) skala 1 : 25.000

Peta Geologi regional 1 : 250.000

Peta jenis tanah

Data hidrologi meliputi :

Data hujan harian maksimum tahunan (annual maximum one day rainfall) minimal 10 tahun terakhir

Data klimatologi bulanan meliputi ; kelembaban udara, temperatur udara, kecepatan angin, lama penyinaran matahari dan evaporasi.

Data-data studi terdahulu

Sebelum digunakan untuk analisis data tersebut harus dikaji keandalan datanya dengan melakukan cek terhadap stasiun pencatat data. Data hujan, klimatologi dan hidrometri dipilih dari stasiun pencatat data yang dapat mewakili kondisi daerah studi.

C. Analisa PerengkinganAnalisa perengkingan ini dilakukan setelah dilakukan survei pendahuluan dan membuat isian di cheklist aspek teknis dan aspek non teknis dari setiap lokasi rencana site embung. Aspek untuk penilaian ini, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Aspek Teknis

Aspek teknis diberi bobot koefisien kelompok = 0,45 artinya pengaruh aspek ini terhadap bobot calon lokasi Embung yang bersangkutan adalah 45%. Dan aspek teknis yang dipertimbangkan terdiri dari :

1. Bentang Embung

a. X < 500 m dengan nilai 10 - 8

b. 500 1000 mdengan nilai 7 - 4

c. x > 1000 mdengan nilai 3 - 0

2. Volume tampungan

a. x > 10.000.000 m3 dengan nilai 10 - 8

b. 5.000.000 10.000.000 m3dengan nilai 7 - 4

c. x < 5.000.000 m3dengan nilai 3 - 0

3. Jarak Ketersediaan Material

A. Batu

a. 0 1.000 m dengan nilai 10 - 8

b. 1.000 2.000 mdengan nilai 7 - 4

c. x > 2.000 mdengan nilai 3 0

B. Tanah

a. 0 1.000 m dengan nilai 10 - 8

d. 1.000 2.000 mdengan nilai 7 - 4

e. x > 2.000 mdengan nilai 3 0

4. Baseflow

a. Ada sepanjang tahun dengan nilai 10 - 8

b. Ada sampai bulan Junidengan nilai 7 - 4

c. Tidak adadengan nilai 3 - 0

5. Kondisi Geologi

a. Keandalan teknis memenuhi syarat dengan nilai 10 - 8

b. Ada treatmentdengan nilai 7 - 4

c. Keandalan teknis tidak memenuhi syaratdengan nilai 3 - 0

6. Jalan masuk ke lokasi site

a. 0 300 m dengan nilai 10 - 8

b. 300 1.000 mdengan nilai 7 - 4

d. x > 1.000 mdengan nilai 3 - 0

7. Kondisi DAS

a. Baik dengan nilai 10 - 8

b. Sedangdengan nilai 7 - 4

c. Jelekdengan nilai 3 08. Jarak daerah layanan

a. x < 1.000 m dengan nilai 10 - 8

b. 1.000 2.000 mdengan nilai 7 - 4

c. x > 2.000 mdengan nilai 3 09. Lokasi Embung

a. Cekungan dengan nilai 10 - 8

b. Curah / alur sungai dengan nilai 7 - 4

c. Sungaidengan nilai 3 - 0

b. Aspek Non Teknis

Aspek non teknis diberi bobot koefisien kelompok = 0,55 artinya pengaruh aspek ini terhadap bobot calon lokasi Embung yang bersangkutan adalah 55%. Dan aspek non teknis yang dipertimbangkan terdiri dari :

1. Manfaat Embung

a. Air baku dan irigasi dengan nilai 10 - 8

b. Air baku dengan nilai 7 - 4

c. Irigasidengan nilai 3 0

2. Kondisi daerah penerima manfaat

a. Pra sejahtera dengan nilai 10 - 8

b. Sejahtera 1 dengan nilai 7 - 4

c. Sejahteradengan nilai 3 - 0

3. Pencapaian Lokasi

a. Bisa dengan roda 4 dengan nilai 10 - 8

b. Bisa dengan roda 2dengan nilai 7 - 4

c. Jalan kakidengan nilai 3 - 0

4. Kepemilikan tanah

a. Pemerintah dengan nilai 10 - 8

b. Pemerintah dan pendudukdengan nilai 7 - 4

c. Pendudukdengan nilai 3 - 0

5. Dampak Lingkungan

a. Dampak positif dengan nilai 10 - 8

b. Tidak menimbulkan dampakdengan nilai 7 - 4

c. Dampak negatifdengan nilai 3 - 0

6. Tanggapan masyarakat

a. Menerima dengan nilai 10 - 8

b. Acuh tak acuhdengan nilai 7 - 4

c. Tidak menerimadengan nilai 3 - 0

7. Prioritas kebutuhan penduduk

a. Sangat membutuhkan dengan nilai 10 - 8

b. Membutuhkandengan nilai 7 - 4

c. Tidak membutuhkandengan nilai 3 - 0

Dari isian analisa perengkingan ini akan didapat nilai masing-masing lokasi site embung yang kemudian diurutkan berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah. Rangking satu memiliki nilai paling tinggi dan urutan selanjutnya sesuai nilai masing-masing lokasi.

Sosialisasi dilakukan dimulai dari rangking satu, jika dari lokasi dirangking satu tidak mendapat tanggapan dan tidak disetujui oleh masyarakat maka selanjutnya harus dilakukan pada lokasi rangking dua dan seterusnya sampai ada lokasi yang disetujui dan didukung oleh masyarakat. Setelah mendapat dukungan dan disetujui masyarakat maka dapat dilakukan kegiatan selanjutnya yaitu survei dan investigasi pada lokasi terpilih. Analisa perengkingan dapat dilihat pada tabel berikut.

D.Survei dan Investigasi

a. Survei Topografi

Lingkup pekerjaan survey topografi meliputi :

Pemetaan Dam site Embung dan pelimpah skala 1:500

Pemetaan Situasi untuk daerah Genangan dengan skala 1 : 2.000.

b. Investigasi Geologi Dalam pekerjaan ini mencakup pemboran inti, yang telah dilengkapi dengan pengujian-pengujian dalam lubang bor.

Standard Penetration Test (SPT), SPT dilakukan dengan memakai Split Spoon Sampler Driver dengan palu seberat 63,5 kg dan tinggi jatuh 75 cm.

WPT, Uji kelulusan air dilaksanakan untuk mengetahui tingkat permeabilitas atau nilai lugeon dari batuan atau koefisien permeabilitas tanah pada kedalaman tertentu. Interval untuk pengujian kelulusan air ini maksimum adalah 5 meter.

Sumur uji adalah digunakan untuk mengetahui kondisi pelapisan tanah dibawah tanah permukaan. Dibuat pada daerah borrow area. Dari sumur uji, diskripsi akan dibuat tipe dan ketebalan tanah, sementara juga volume materi tanah yang tersedia di daerah borrow area dapat dihitung.

Pengambilan Contoh Tanah, Untuk mengadakan penelitian tanah dilaboratorium pengambilan contoh tanah harus dilakukan, hal ini diperlukan untuk mengetahui sifat fisik dan parameter tanahnya. Dilakukan 2 (dua) cara yaitu Pengambilan contoh tanah asli ( undisturbed sample) dan Pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed sample)

Uji Laboratorium,Tujuan dari Uji Laboratorium adalah untuk mengetahui karakter dan sifat teknis, yang diperlukan dalam mempelajari teknis kondisi pondasi lokasi Embung dan material timbunan dari borrow area.

E. Kajian Dan Analisis Hidrologi

Kegiatan analisis hidrologi meliputi :

Analisis debit aliran rendah (low flow analysis)

Analisis hujan rancangan

Analisis debit banjir rancangan

Penelusuran banjir (reservoir routing)

Analisis sedimentasi dan pengujian contoh air permukaan

Analisis optimasi Embung (Neraca Air)

Secara skematis metodologi analisis hidrologi disajikan dalam Bagan Alir analisis hidrologi.

F. Detail Desain Embung

1). Pemilihan Type Embung

Tipe embung ada dua tipe embung beton atau pasangan batu dan tipe urugan. Tipe urugan dapat dibagi lagi menjadi :*Embung homogen

*Embung zonal dan

*Embung sekat

Penetapan suatu type Embung yang paling cocok untuk suatu tempat kedudukan, didasarkan pada berbagai faktor, dimana faktor-faktor utamanya adalah:

*Kwalitas serta kwantitas dari bahan-bahan tubuh Embung yang terdapat di daerah sekitar tempat kedudukan calon Embung.

*Kondisi penggarapan/pengerjaan bahan tersebut (penggalian, pengolahan, pengang-kutan, penimbunan, dll.).

*Kondisi lapisan tanah pondasi pada tempat kedudukan calon Embung.

*Kondisi alur sungai serta lereng kedua tebingnya dan hubungan dengan calon Embung beserta semua bangunan-bangunan pelengkapnya.

Yang terpenting dari ke empat faktor tersebut di atas adalah mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan usaha-usaha mendapatkan kwalitas dan kwantitas yang memadai untuk bahan tubuh Embung, terutama untuk bahan pada zone kedap air yang berupa tirai atau inti kedap air. Mengingat bahan-bahan untuk zone kedap air karakteristikanya sangat beraneka ragam, yang disebabkan oleh pengaruh kelemba-bannya serta metode penimbunan yang akan digunakan, sehingga semua karakteristika dari bahan tersebut sudah harus diketahui secara luas dan mendalam. Disamping itu volume bahan yang akan disiapkan supaya 50 s/d 100% lebih besar dari volume yang dibutuhkan dalam rencana teknis Embung tersebut.

2). Rencana-Teknis Tubuh Embung

Beberapa istilah penting

(a) Tinggi Embung

(b)Tinggi jagaan (free board)

(c)Lebar Mercu Embung

(d)Volume Embung

(e)Kemiringan lereng (slope gradient)

(f)Penimbunan extra (extra-banking)

3)Pelindung Lereng Udik Dan HilirHempasan ombak serta penurunan mendadak permukaan air embung dapat menggerus permukaan lereng tersebut. Guna pengmanannya diperlukan suatii hamparan pelindung dengan konstruksi yang bermacam-macam, yang di antaranya adalah:

*hamparan batu pelindung

*pasangan batu kosong pelindung

*hamparan aspal pelindung

Kemiringan lereng urugan harus ditentukan sedemikian rupa agar stabil terhadap longsoran. Hal ini sangat tergantung pada jenis material urugan yang hendak dipakai. Kestabilan urugan harus diperhitungkan terhadap surut cepat muka air kolam, dan rembesan langgeng, serta harus tahan terhadap gempa. Dengan mempertimbangkan hal di atas dan mengambil koefisien gempa sebesar 0,15 g diperoleh kemiringan urugan yang disarankan seperti tabel berikut ini.

Tabel Kemiringan lereng urugan

Material UruganMaterial UtamaKemiringan lereng Vertikal : Horizontal

UdikHilir

1. Urugan HomogenCH, CL, SC, GC, GM, SM1 : 31 : 2,25

2. Urugan Majemuk

2.1.Urugan batu dengan inti lempung atau dinding diapragmaPecahan batu1 : 1,501 : 1,25

2.2.Kerikil-kerakal dengan inti lempung atau dinding diafragmaKerikil-kerakal1 : 2,501 : 1,175

4). Analisa Dan Perhitungan

Analisa dan perhitungan untuk stabilitas tubuh Embung urugan, terdiri dari 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu:

*Mengadakan analisa dan inventarisasi terhadap gaya-gaya yang akan bekerja pada tubuh Embung.

*Mengadakan analisa-analisa dan perhitungan-perhitungan pada stabilitas lereng-lereng calon tubuh Embung.

*Mengadakan analisa-analisa dan perhitungan-perhitungan pada stabilitas calon tubuh Embung terhadap gaya-gaya yang timbul oleh adanya aliran filtrasi di dalam tubuh Embung tersebut.

5). Desain Bangunan Pelimpah

Dalam kerangka acuan kerja tidak disebutkan adanya model test untuk bangunan pelimpah, maka dalam perencanaan bangunan pelimpah , konsultan akan menggunakan desain standard hasil yang berdasarkan hasil penelitian yang ada yang dilakukan oleh usbr, untuk desain pelimpah dan stilling basin, sedangkan komponen saluran lainnya akan didasarkan pada hitungan hidraulika. Secara umum bangunan pelimpah meliputi :

a. Saluran pengarah aliran

b. Saluran pengatur aliran (pelimpah)

c. Saluran transisi

d. Saluran peluncur

e. Kolam olak

Skema bangunan pelimpah secara umum dapat digambarkan sebagai berkut :

Gambar Skema Bangunan Pelimpah

6). Analisis Struktur

Struktur bangunan pelimpah dapat berupa pasangan batu atau konstruksi beton. Mengingat bangunan pelimpah merupakan bangunan penting ditinjau dari segi keamanan Embung, maka Konsultan mengusulkan agar dibangun dengan konstruksi beton. Namun apabila secara ekonomis pasangan batu jauh lebih murah maka pada konstruksi pasangan batu, pada permukaan yang berhubungan langsung dengan aliran air, maka permukaan pasangan batu harus dilapisi dengan beton bertulang.

Analisis stabilitas dan struktur bangunan diperlukan untuk mendapatkan desain bangunan yang aman, stabil dan ekonomis. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam desain struktur adalah sebagai berikut:

a. Beban mati dan beban hidup yang bekerja pada dinding

b. Tekanan tanah

c. Tekanan uplift

d. Gaya gempa

e. Tekanan hidrodinamis, hidrostatis

f. Daya dukung tanah

g. Erosi bawah tanah (piping)

Stabilitas Terhadap Momen Guling

Faktor keamanan terhadap momen guling ditentukan dengan rumus

Dimana:

(mr = jumlah momen yang menahan

(md = jumlah momen yang mengulingkan

Stabilitas Terhadap Gelincir Didasar Struktur

Faktor keamanan terhadap gelincir ditentukan dengan rumus

Dimana:

(fr = jumlah gaya horisontal yang menahan

(fd = jumlah gaya horisontal yang mendorong Stabilitas Terhadap Tegangan Ijin Tanah

Gaya vertikal yang bekerja pada struktur diteruskan ke tanah melalui bagian dasar dari struktur tersebut dan tegangan tanah yang terjadi akibat gaya-gaya tersebut harus dibandingkan dengan kapasitas daya dukung tanah. pada umumnya tegangan maksimum dan minimum terjadi diujung-ujung dasar struktur dan ditentukan dengan rumus:

Dimana :

(V = total gaya vertikal

b = lebar dasar struktur

e = eksentrisitas

= (b/2 (mr - md)/v) < b/6

Stabilitas Terhadap Erosi Bawah Tanah (Piping)

Untuk mengontrol stabilitas bangunan terhadap erosi bawah tanah digunakan metode lane, atau disebut metode angka rembesan lane (weighted ratio). perhitungan adalah sebagai berikut:

Dimana :

(lv = jumlah panjang vertikal (m)

(lh = jumlah panjang horizontal (m)

(h = beda tinggi muka air (m)

Cl = angka rembesan lane

Syarat Keamanan :

CL < CL kritis

nilai CL kritis tergantung pada jenis batuan pondasi bangunan, berkisar antar 1,6 (lempung sangat keras) sampai 8,5 pasir sangat halus.7). Pengelakan Sungai

Pengelakan sungai dilakukan dengan maksud agar dalam pelaksanaan konstruksi Embung dan penunjangnya tidak terganggu oleh aliran sungai atau air yang menggenang di lokasi pekerjaan. Ada 2 alternatif pengelakan sungai yang digunakan antara lain:

Dengan membuat tanggul (cover dam) dan saluran terbuka

Dengan membuat tanggul (cover dam) dan saluran tertutup/ terowongan

Pemakaian alternatif ini tergantung dari kondisi topografi site rencana Embung .

G. Perhitungan Volume Pekerjaan Dan Rencana Anggaran Biaya

Sebelum dilakukan analisa ekonomi ada beberapa hal yang harus dilakukan analisa terlebih dahulu, antara lain :

- BOQ (Bill of Quantity)

- Harga Satuan Pekerjaan

- Rencana Anggaran Biaya (RAB)

H.Analisa Ekonomi

Evaluasi Proyek dilakukan terhadap tiga aspek yaitu aspek teknis, ekonomis dan sosial untuk mendapatkan suatu rencana yang komprehensif. Peninjauan aspek teknis sebagai penelitian pendahuluan terhadap rencana pelaksanaan proyek adalah untuk memperoleh gambaran apakah pelaksanaan proyek mungkin dilakukan terutama ditinjau dari segi teknis, lokasi dan keadaan lingkungan sekitar proyek. Evaluasi Kelayakan EKonomis meliputi analisa ekonomi sedangkan evaluasi social meliputi rasa aman pada masyarakat disekitar proyek.

Analisa ekonomi dalam perencanaa suatu proyek perlu diadakan sebagai dasar tinjauan secara ekonomis yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan proyek meskipun aspek teknik dan sosial juga ikut menentukan. Analisa ekonomi dilakukan dengan metode analisis manfaat dan biaya (benefit and cost analysis) untuk menentukan tingkat kelayakan suatu proyek. Ada tiga parameter yang menjadi indicator nilai ekonomi yang dianggap menguntungkan pada suatu proyek yaitu :

1. Benefit Cost Ratio (B/C)

2. Net Present Value (NPV)

3. Economic Internal Rate of Return (EIRR)

1. Batas Daerah Pengaliran Sungai (DAS), maks 100 ha

2. Kolam Embung (Daerah Genangan, maks 500.000 m3

3. Tubuh Embung, tinggi maks 15,00 m

4. Pelimpah, kapasitas Q50th

5. Pipa Distribusi

6. Bak Air untuk Penduduk

7. Bak Air untuk Ternak

8. Bak Air untuk Irigasi

1

2

3

4

51

6

7

8

A

Ya

Tidak

Sosialisasi

Apakah hasil perengkingan lokasi site embung telah disetujui dan didukung oleh masyarakat?

A

Analisa Debit Andalan (metode Mock, Nreca, Tank Model)

Analisa Debit Banjir (Metode Nakayasu, Gamma I, Snyder)

Analisa Kebutuhan air penduduk / irigasi

Optimasi Tampungan

Analisa Sedimen Embung (metode USLE)

Jumlah KK

Mata pencaaharian

Luas Lahan

Pengeluaran bulanan dll

Metode yang digunakan wawancara

SURVEI TOPOGRAFI

KURVA TAMPUNGAN

DOKUMEN LELANG & SPEKTEK

Gambar Analisa Hidrologi untuk Desain Embung

b

a

c

d

e

35

_1061276102.unknown

_1061276881.unknown

_1061276950.unknown

_1061276716.unknown

_1061275987.unknown