5
Etika Dari Harga Internal Transfer pricing pada dasarnya merupakan suatu masalah yang kompleks pada akuntansi manajemen yang cenderung mengarah pada pelanggaran etis. Bila dicermati secara lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang telah disepakati. Transfer pricing ini bisa dikaitkan dengan rekayasa harga untuk mengurangi laba yang sebenarnya memiliki tujuan untuk penghindaran pengeluaran pajak yang besar. Kesalahpahaman yang umum pada akuntan dalam transfer pricing adalah kesalahan pada biaya internal. Transfer pricing menimbulkan banyak sekali masalah terhadap produksi barang atau jasa pada perusahaan. Dalam hal tersebut bahan baku yang digunakan berupa bahan baku dengan kualitas yang rendah dan hal ini akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan pula. Hal seperti itu dilakukan untuk menghasilkan laba yang besar dari penjualan produk. Dalam perusahaan yang menghasilkan produk, maka konsumen adalah sasaran utama bagi para produsen. Produsen yang baik adalah produsen yang meprioritaskan konsumennya dalam terutama dalam memenuhi kulitas produk yang dihasilkan. Jika perusahaan atau akuntan manajemen memainkan kualitas produk dengan memperoleh bahan baku yang memiliki kualitas yang tidak baik maka akuntan manajemen tersebut tidak memiliki etika. Tanggungjawab yang dimiliki seorang akuntan manajemen yaitu: 1. Perencanaan

Makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etika transfer pricing

Citation preview

Etika Dari Harga InternalTransfer pricing pada dasarnya merupakan suatu masalah yang kompleks pada akuntansi manajemen yang cenderung mengarah pada pelanggaran etis. Bila dicermati secara lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang telah disepakati. Transfer pricing ini bisa dikaitkan dengan rekayasa harga untuk mengurangi laba yang sebenarnya memiliki tujuan untuk penghindaran pengeluaran pajak yang besar.Kesalahpahaman yang umum pada akuntan dalam transfer pricing adalah kesalahan pada biaya internal. Transfer pricing menimbulkan banyak sekali masalah terhadap produksi barang atau jasa pada perusahaan. Dalam hal tersebut bahan baku yang digunakan berupa bahan baku dengan kualitas yang rendah dan hal ini akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan pula. Hal seperti itu dilakukan untuk menghasilkan laba yang besar dari penjualan produk.Dalam perusahaan yang menghasilkan produk, maka konsumen adalah sasaran utama bagi para produsen. Produsen yang baik adalah produsen yang meprioritaskan konsumennya dalam terutama dalam memenuhi kulitas produk yang dihasilkan. Jika perusahaan atau akuntan manajemen memainkan kualitas produk dengan memperoleh bahan baku yang memiliki kualitas yang tidak baik maka akuntan manajemen tersebut tidak memiliki etika.

Tanggungjawab yang dimiliki seorang akuntan manajemen yaitu:

1. Perencanaan

menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.

2. Pengevaluasian

mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.

3. Pengendalian

menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.4. Menjamin pertanggungjawaban sumber

mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.5. Pelaporan eksternal

ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.Etika Profesional Akuntan Manajemen

Kebiasaan etika adalah kebiasaan yang baik dan harus untuk diterapkan dalam perkembangan perekonomian. Kejujuran perusahaan yang diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan kepercayaan pelanggan, karyawan dan investor. Kejujuran yang dilakukan perusahaan akan memberikan dampak baik terhadap baik perusahaan itu sendiri, baiknya adalah dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, karyawan da investor. Perilaku ini harus tetap dijaga karena jika perusahaan menerapkan etika semacam ini perusahaan juga akan otomatis menghasilkan laba yang besar. Terdapat empat standar etika dalam akuntansi manajemen, yaitu:

1. Kompetensi

Maksudnya adalah akuntan harus menjaga dan memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti aturan hukum, peraturan dan standar etis dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.

2. KerahasiaanMengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.

Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.

3. IntegritasMengharuskan untuk menghindari conflicts of interest, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.

Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.

Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka.

4. ObjektivitasMengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.

Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.