Upload
dietha-sempre-felice
View
76
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
Al-Islan Dan Kemuhammadiyahan
"MANUSIA dan KEHIDUPAN"
Disusun Oleh:
Firdaus Ardiansyah (201210340311187
Miftakhul Jannah (201210340311197)
Muhammad ridho (201210340311161)
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
Page 1
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil’ alamien. Segala puji bagi Allah yang telah
menganugrahkan kemampuan dan hati untuk merasa. Shalawat dan salam bagi Nabi
Muhammad yang telah mendidik para pemuda dijamannya untuk mengenal islam
dan memperjuangkannya hingga titik darah penghabisan.
Mahasiswa menjadi tolak ukur dalam kesuksesan dosen dalam memberikan
pelajaran disetiap kuliah yang dilakukan.
Al- Islam dan Kemuhammadiyaan merupakan mata kuliah wajib dalam setiap
Perguruan tinggi Muhammadiyah. Oleh karena itu, makalah ini kami sajikan dalam
penguraian yang sangat lengkap dari pilihan materi yang diberikan oleh Dosen.
Kami haturkan terima kasih kepada Bapak Drs. M.Pd sebagai dosen yang
memberikan tugas untuk membuat makalah ini. Semangat luar biasa juga saya
tujukan kepada semua teman mahasiswa yang telah meberikan konstribusinya dalam
penyusunan makalah ini.
Kami harapkan makalah ini dapat menjadi bahan pengajaran yang bisa
memberikan pemahaman kepada mahasisiwa untuk menambah pengetahuan.
Terakhir, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat begi para pembaca, dan
selalu mampu untuk berkata “untukmu semangatku”
Malang, 06 Maret 2013
Kelompok I
Page 2
Daftar Isi
Kata Pengatar.......................................................................................................1
Daftar isi..............................................................................................................2
BAB I : PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Definisi Manusia...............................................................................3
B. Asal Usul Manusia............................................................................4
BAB II : KESIMPULAN..................................................................................19
Daftar Pustaka...................................................................................................20
Page 3
BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Manusia
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia. Memiliki esensi
uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat
istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg
independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam
menciptakan gaya hidup melawan kehidupan. Kekuatan ini memberinya suatu
keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan
dengan mengacu pada sistem nilai.
Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial.
Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain.
Manusia sebagai insan dan an-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang
memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada
saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat dikelompokkan
pada dua hal, yaitu potensi fisik dan potensi rohaniah.
Potensi fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk
yang berfikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah adalah
akal dan nafsu. Akal dalam pengertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio.
Dalam Al Qur’an akal diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan
pemikiran. Dengan demikian di dalam Al Qur’an akal bukan hanya pada ranah
rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah
atau bijaksana.
Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua pengertian, yang
pertama pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk bulat
panjang, terletak di dada sebelah kiri, yang sering disebut jantung. Sedangkan arti
yang kedua adalah pengertian yang halus yang bersifat ketuhanan dan rohaniah,
yaitu hakekat manusia yang dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan,
dan arif.
Page 4
Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan mengingat
Tuhan adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.
Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai
keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif, karena
sifatnya yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu sering
disebut sebagai dorongan kehendak bebas.(1
B. Asal Usul Manusia
1) Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari
sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang
diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya.
Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok
dasar sebagai berikut:
1 Australophithecines
2 Homo habilis
3 Homo erectus
4 Homo sapiens
1 *http://f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html
Page 5
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut
oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus,yang berarti "kera dari
selatan". Australophitecus,yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah
punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan
kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan
menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo
Habilis > Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung
menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.(2
1) Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)
Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai
membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir
karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran,
kejadian itu diabadikan,
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-
Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis
tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah
dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena
kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan
masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam.
Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di
surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa
dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga
diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka
diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat Al-
Baqarah Ayat 33-39.
2 http://www.mungkinblog.com/2012/05/asal-mula-manusia-teori-evolusi-darwin.html
Page 6
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan,
bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah
keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk
menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal
bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa,
Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru
bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh
penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
"”Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka
didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk
yang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra' [17]: 70)
Nabi Adam a.s adalah manusia pertama di muka bumi dan Nabi Adam a.s
merupakan nenek moyang kita.Dan Nabi Adam a.s adalah nenek moyang
manusia.Teori Darwin merupakan sebuah kesalahan, Dan pembuktian kesalahan
Teori Darwin berdasarkan kepercayaan ilmiah dan rasional. Ada tiga alasan ilmiah
yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari kera:
1. Mata
Ilmu pengetahuan mengakui bahwa mata hanya dapat berfungsi jika tersusun
sepenuhnya. Mata setengah jadi tidak akan bisa melihat. Jika kehilangan lensa mata
saja, maka mata akan rusak dan tidak dapat melihat sama sekali. Teori evolusi
menyatakan bahwa manusia terjadi melalui proses secara bertahap secara kebetulan.
Maka akan terjadi proses setengah jadi lalu jadi. Hal ini tidak bisa terjadi pada mata,
karena mata tersusun atas bagian yang sangat komplek dan tak tersederhanakan.
Oleh karena itu teori evolusi dinyatakan runtuh.
Page 7
2. Temuan Fosil
Dalam bukunya, The Origin of Species, Darwin menulis,
"Jika setiap spesies berasal dari spesies lain secara bertahap, mengapa dimana-mana
kita tidak melihat bentuk transisi yang amat banyak? Akan tetapi, dikawasan antara,
yang mempunyai kondisi antara kehidupan, mengapa kita sekarang tidak
menemukan jenis yang kemungkinan besar merupakan perantara? Kesulitan ini
cukup membingungkan saya dalam waktu lama."
Disana terlihat jelas bahwa Darwin menyadari kelemahan teorinya. Ia menyatakan
jika tidak ditemukan bentuk transisi dan ada bentuk yang tidak mungkin terjadi
karena evolusi karena tak tersederhanakan maka teorinya runtuh.Penemuan fosil dari
waktu kewaktu belum menemukan adanya bentuk transisi. Sehingga secara otomatis
Teori Darwin runtuh dengan sendirinya.
3. Sel
Menuru Darwin manusia dan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang
sama yang berupa makhluk bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut terus berevolusi
hingga menjadi kera, dari kera menjadi manusia dalam waktu yang lama. Namun
nyatanya dulu, Darwin bisa melihat sel hanya permukaannya saja yang berupa kotak
sederhana. Darwin juga tidak mampu menjelaskan asal usul sel tersebut. Oleh karena
itu, lagi-lagi Teori Darwin dinyatakn runtuh.
Tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari kera. Jadi
jelas bahwa teori evolusi hanyalah mitos belaka yang kemudian dijadikan sebuah
dogma melalui gencarnya propaganda. Kini tidak ada alasan ilmiah yang kuat yang
Page 8
bisa membuktikan kebenaran ilmiah teori evolusi. Apalagi ditambah dengan
penjelasan dari kitab suci Al-Qur'an, hal ini tentunya menambah kepercayaan kita
bahwa teori evolusi merupakan sebuah kesalahan.
Tahapan kejadian manusia :
a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang
kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini
ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia
pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah
saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah".
(HR. Bukhari)
b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam
keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak
menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan
oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An
Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada
Page 9
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat
banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR.
Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung
hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk
menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam
bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan
meneruskan generasinya.
KELEBIHAN & KELEMAHAN MANUSIA
A) Kelebihan Manusia
"Sesungguhnya KAmi telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
."
(QS.95:4)
Pada diri manusia di anugrahkan organ-organ yang dapat digunakan untuk mencapai
kualitas hidup terbaik.
Pertama, Sarana yang berkaitan dengan fisik yaitu tubuh yang tegak dan kedua
tangan yang proportional, tidak seperti hewan yang umumunya bungkuk dan
tangannya lebih panjangdari pada tubuhnya.
Kedua, Organ rohani. Organ ini adalah organ yang paling utama, yaitu berupa akal pi
kiran, hati nurani dan kebebasan memilih. Akal digunakan untuk berpikir, menalar,
mencari hal-hal yang baik sehingga manusia selalu berkembang, berubah, tidak statis
. Oleh sebab itu jika ada orang yang kehidupannya tidak berubah dan tidak berkemba
ng, maka dia termasuk orang yang merugi. Sebaliknya Allah tidak memberikan akal
pikiran kepada hewan, sehingga hewan tidak pernah berkembang dalam berperilaku.
Fungsi organ hati nurani memberikan cahaya bagi manusia untuk mengetahui kebena
ran, sehingga ketika manusia mendapatkan masalah, kata hati yang pertama itulah ya
ng merupakan respon kebenaran yang ada dalam diri manusia. Hati bagaikan cermin,
jika cermin
itu jernih, ia akan memantulkan obyek yang ada dihadapannya dengan jelas, seindah
aslinya. Jika hati bersih, ia akan memantulkan cahaya kebenaran yang sesungguhnya.
Hidayah Allah yang diterimapun akan masuk kedalam hati dan akan dipantulkan den
gan baik sehingga yang akan muncul adalah keinginan berbuat kebajikan. Hati yang
Page 10
kotor akan memberikan dampak negative pada diri seseorang sehingga orang tersebu
t melulu ingin melakukan perbuatan buruk.
Oleh Allah, manusia diberikan kebebasan memilih. Dengan kebebasan inilah manusi
a bebas untuk menentukan masa depan dan takdirnya sendiri. Seungguhnya takdir itu
telah ditetapkan oleh Allah, namun tak satupun manusia yang mengetahui takdir ters
ebut. Oleh sebab itu manusia diberikan kesempatan untuk memilih antara kebaikan d
an keburukan.
B) Kekurangan Manusia
Pertama, Manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan lemah. Ketika lahir ia tidak
bisa berbuat apapun juga dan tidak mempunyai sesuatu apapun juga.Ketika dia beran
jakdewasa, barulah ia memiliki potensi diri sehingga tampaklah kelebihan dan
kekurangannya itu. KelemahaN ini tidak dapat dibiarkan, sebab bisa membuat manus
ia tidak bermanfaat dimata orang lain. Padahal Rasulullah Saw bersabda :
"Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat pada orang lain."
-kedua, manusia adalah makhluk yang selalu berkeluh kesah (menggerutu) dan kikir.
Allah berfirman: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan
ia amat kikir. Kecuali orang yang mengerjakan shalat, yang menzakatkan hartanya,
yang mempercayai hari akhir dan yang takut terhadap Tuhannya (QS.70:19-21).
Sesunguhnya keluh kesah dan kekikiran yang dimiliki oleh semua manusia adalah co
baan dari Allah Swt. Orang yang beriman bisa mengalihkan sifat keluh kesah dan ke
kikiran kepada hal-hal yang positif, sehingga akan menambah ketebalan imannya.
ketiga, Manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah (bertengkar).Sering
kali manusia itu tidak mau menerima nasehat atau kritikan. Manusia selalu mencari
alasanagar orang lain mengakui pendapatnya meskipun dia tahu bahwa pendapatnya
itutidak benar. Hal ini sering dijumpai pada kasus di pengadilan dimana para pengaca
ra yang menjadi pembela selalu mengelak atas tuduhan, bahkan membenarkan perbu
atan kliennya, meskipun kliennya itu nyata-nyata bersalah. Sifat membantah ini adala
h sifat iblis.
Iblis menolak sujud hormat kepada Nabi Adam, dia merasa dirinya lebih tinggi kar
ena
diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah.
keempat, adalah sifat pelupa dan sering melakukan kesalahan. Lupa adalah sifat yang
Page 11
melekat pada diri manusia yang sering menyebabkan penderitaan, kerusakan dan hal
hal negative lainnya. Allah memberikan ampunan pada manusia selagi dirinya dalam
keadaa
n lupa atau melakukan perbuatan yang tidak disengaja. Misalnya orang yang
sedang melaksanakan ibadah puasa tetapi ia melakukan makan dan minum karena
lupa dan tidak disengaja, maka dirinya dianggap tidak berdosa dan perbuatannya itu
tidak membatalkan puasanya. Walaupun manusia sering lupa dan melakukan
perbuatan yang tidak disengaja, manusia bahkan lebih sering melakukan kesalahan-
kesalahan dengan disengaja. Mengapa? Karena sesungguhnya kesalahan dan kemaks
iatan itu membuat kesenangan serta kenikmatan pada diri manusia.
Allah berfirman: ''Bahkan manusia itu hendak berbuat maksiat terus-menerus'' (QS.7
5:5).
Tujuan Penciptaan Manusia
Allah SWT berfirman dalam surat Ad-dzariyat:56 bahwasannya:”Allah tidak
menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya”mengabdi dalam bentuk
apa? ibadah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti
tercantum dalam Al-qur’an.
“Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.”
Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu
macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling
besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-qur’an dan hadist didalam
menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan
terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu
adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang
terjerumus kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik
Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah
sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap
manusia dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan
mendapatkan surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari
dengan perintah Allah bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk
mendekati,menjalankan larangan-larangannya.Sehingga mereka bertolak belakang
dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk beribadah.Oleh
karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia dan bahagia di
akhirat.
Page 12
Fungsi Dan Peranan Manusia
Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan adalah
sebagai pelaku ajaran allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran
Allah.
Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran
Allah, seseorang dituntut memulai dari diridan keluarganya, baru setelah itu kepada
orang lain.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah
ditetapkan Allah, diantaranya adalah :
1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)
belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu
Allah yaitu Al Qur’an.
2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)
ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia
saja, tetapi juga ilmu Allah.
3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )
Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain
melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa
yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.
Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan.
Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya
dan caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak
yang tak dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi
manusia yang amat terbatas pikirannya.
Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita hanya tertawa
senang sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran Sewaktu Tuhan
mengambil sesuatu dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak terjang kita
Melandasi sepak terjang hidup kita dengan kebenaran Kejujuran dan keadilan?
Cukuplah Yang lain tidak penting lagi.
Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh nafsu iba diri Dan
mementingkan diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah
pemain sandiwaranya Yang berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang
menentukan permainannya Dan ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan
cara manusia yang memainkan perannya itu.
Page 13
Walaupun seseorang diberi peran sebagai seorang raja besar, Kalau tidak pandai dan
baik permainannya ia akan tercela. Sebaliknya biarpun sang sutradara memberi peran
kecil tak berarti Peran sebagai seorang pelayan atau rakyat jelata Kalau pemegang
peran itu memainkannya dengan sangat baik Tentu ia akan sangat terpuji dimata
Tuhan juga dimata manusia.
Apalah artinya seorang pembesar Yang dimuliakan rakyat Bila ia lalim rakus dan
melakukan hal hal yang hina. Maka ia akan hanya direndahkan dimata manusia Dan
juga dimata Tuhan. Sebaliknya betapa mengagumkan hati manusia Yang
menyenangkan Tuhan Bila seorang biasa yang bodoh miskin Dan dianggap rendah
namun mempunyai sepak terjang Dalam hidup ini penuh dengan kebajikan Yang
melandaskan kelakuannya pada jalan kebenaran. Maka mereka itulah yang paling
mulia dimata Tuhan.
“Wahai orang orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat
malaikat yang bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan
kepada mereka, dan mereka melakukan apa yang diperintahkan”
Itulah firman Allah yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan peranannya
selama hidup di muka bumi.Peran terhadap diri sendiri dan keluarga.Bukan diawali
dari peran untuk keluarga atau pun negara tapi justru peran itu ditujukan untuk diri
sendiri sebelum berperan untuk orang lain.Peranan seseorang harus dibangun dari
dalam diri sendiri secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang
maksimal,ketika sebuah pribadi telah menguasai peranannya untuk diri sendiri,
barulah bisa berperan untuk orang lain,terutama keluarga.Ada sebuah kata kata dari
seorang teman yang pernah berbagi dengan saya tentang masalah berderma. Dia
berkata pada saya”kawan untuk kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain
tentunya kita harus dalam kondisi lebih terlebih dahulu, tidak mungkin kita dalam
kondisi kekurangan terus kita meberi untuk orng lain”.Jadi untuk bisa membangun
sebuah keluarga, kelompok, negara dan mungkin yang lebih besar lagi maka haruslah
menjadi kewajiban kita untuk bisa terlebih dahulu membangun diri kita.
Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur'an
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang
khusyu' dalam sembahyangnya, Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, Dan orang-orang yang menunaikan
Page 14
zakat, Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri
mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal Ini
tiada tercela. Barang siapa yang mencari dibalik itu, maka merekaitulah orang-orang
yang melampaui batas”
(Al-Mu’minun [23] : 1-7).
Semua manusia di muka bumi ini pasti menginginkan satu hal ini: sukses. Entah
itu dalam hal berdagang, belajar, atau berkompetisi dan lainnya yang sifatnya
duniawi maupun ukhrowi. Tak ada satu pun orang yang berpaling dari kesuksesan
dalam hidupnya. Apabila kita lihat, sukses menurut Kamus Ilmiah Populer berarti
berhasil, beruntung, dan hasil baik (Maulana, dkk., 2008). Berbicara terkait sukses
ini, ada lima (5) indikator yang menunjukkan bahwa seseorang dapat dikatakan
sukses menurut Al-Qur’an, yaitu :
1) Khusuk dalam sholatnya;
Mendirikan sholat merupakan kewajiban seorang Muslim. Namun, hal itu
tidaklah cukup bagi seorang Mukmin. Seorang Mukmin dapat diasumsikan sebagai
seseorang yang sukses apabila ia telah mendirikan sholatnya dengan penuh
kekhusyukan. Khusyuk, secara etimologi, diartikan dengan tunduk, rendah hati,
takluk, dan mendekat, baik hati maupun badannya. Jika dikaitkan dengan suara,
khusyuk berarti diam. Dan jika dikorelasikan dengan pandangan mata berarti rendah
(Depdikbud, 1998). Imam Al-Ghazali memberikan ikhtisar pendapat yang
berkembang dalam korelasinya dengan hakikat khusyuk ini, antara lain mencakup:
(1) Kehadiran hati;
(2) Mengerti apa yang dibaca dan diperbuat;
(3) Mengagungkan Allah SWT;
(4) Merasa gentar terhadap Allah SWT;
(5) Merasa malu kepada-Nya.
Kekhusyukan dalam sholat akan membawa hati menjadi muthmainah (tenang).
Orang yang berhati tenang akan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Berbeda dengan orang gelisah. Karena hati yang tenang mengalirkan darah yang
menstimulasi daya pikir jernih dan cerdas. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa orang
yang berhati muthmainah akan kembali kepada Allah SWT dengan rasa senang hati
dan mendapatkan ridlo-Nya, lalu dimasukkan ke dalam golongan hamba-Nya yang
baik, dan dimasukkan ke dalam surga. (Al-Fajr [89]: 27-30). Dalam sebuah hadits,
Rasulullah SAW menyatakan bahwa khusyuk merupakan pekerjaan hati. Dengan
Page 15
kata lain, seandainya seseorang hatinya khusyuk, maka sungguh akan khusyuk pula
anggota badannya. Dalam hal ini, Rasulullah SAW sering berdoa dengan kalimat :
“Ya Allah! Aku mohon perlindungan-Mu dari hati yang tidak khusyuk”.
2) Meninggalkan tindakan-tindakan yang sia-sia;
Haruslah kita ketahui bahwa waktu itu sangatlah urgen, bahkan lebih berharga dari
sekedar uang. Karena waktu tak dapat habis dibeli dengan uang. Setiap detik yang
kita injak haruslah memiliki makna. Sebuah makna yang mengalir dan bermuara
pada target kita (baca : sukses). Hindari tindakan-tindakan yang non sense, seperti
tidur-tiduran sehari-semalam, ngobrol yang tak berguna, nge-gosip, dan lain-lain.
Ingat pula, bahwa hidup tak hanya hari ini. Masa depan itu ada, dan pasti ada. Kalau
tidak menyiapkannya sejak dini, maka yang didapat adalah masa depan suram, dan
kita akan hidup merana di masa itu.
Mengetahui bahwa dunia terus berubah dan berkembang menuju masa depan,
hendaknya kita berpacu untuk memperoleh kesuksesan. Sebagai agent of change dan
tulang punggung suatu bangsa, para pemuda muslim pun harus tidak menunggu
dorongan, untuk membenahi karakter bangsa ini dengan ide-ide kreatif dan inovatif
yang mereka miliki. Apalagi dengan lima indera yang dimiliki: mesti dimafaatkaan
as well as possible (sebaik mungkin).
3) Selalu menunaikan kewajiban berzakat;
Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Allah SWT semata, termasuk
harta. Segala yang kita punya akan kembali kepada pemiliknya: Allah SWT. Harta
yang kita punya wajib kita sisihkan untuk zakat dan shodaqoh. Banyak instruksi
Allah SWT dalam Al-Qur’an yang berkorelasi dengan zakat ini, di antaranya, Surah
At-Taubah ayat 103, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu,
kamu membersihkan (mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih terhadap harta)
dan menyucikan mereka (menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka)...”
Dengan kita berzakat, berarti kita mendapatkan kesuksesan berikut :
(1) Kita telah membersihan dan menyucikan hati dari sifat tamak, kikir, dan cinta
kepada harta benda;
(2) Kesalahan atau dosa kita dipadamkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai
manusia tidak dapat lepas dari salah maupun dosa. Namun, dengan berzakat dan
bershodaqoh, maka kesalahan dan dosa itu akan dipadamkan, bak air memadamkan
api, sebagaimana redaksi hadits nabi Muhammad SAW yang berarti: “Shodaqoh
memadamkan (menghapus) kesalahan seperti air memadamkan api.”;
(3) Kita telah dilipatgandakan harta kekayaan kita sebagaimana janji Allah SWT :
Page 16
“Jika kamu bersyukur atas karunia-Ku, pasti Aku tambah untukmu. Jika kamu
berlaku ingkar, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim [14]:7);
(4) Menghilangkan atau setidak-tidaknya dapat mengurangi kesenjangan sosial
antara si kaya dan si miskin. Agama Islam sangat mementingkan adanya pemerataan
(baca : keadilan) sosial;
(5) Meningkatkan rasa solidaritas antara golongan kaya dan golongan miskin (faqir).
4) Selalu menjaga kehormatannya;
Orang yang sukses adalah orang yang mampu menjaga kehormatannya (baca :
kemaluan). Kecuali kepada istrinya atau perempuan hamba sahayanya (QS. Al-
Mu’minun [23]:6). Begitu pula dengan para wanita. Hendaknya menutupi auratnya
di hadapan laki-laki yang bukan merupakan muhrimnya. Sehingga harga diri mereka
tidak akan jatuh. Wanita yang mengumbar auratnya adalah wanita yang tidak punya
rasa percaya diri bahwa tubuh yang dimilikinya itu cantik!. Akibatnya? harga diri
wanita itu mengalami degradasi, baik secara otomatis ataupun gradual.
5) Selalu menjaga amanat dan janji yang dibuat (Al-Mu’minun [23] : 1-7).
Belumlah cukup seseorang dikatakan sukses bila ia belum menjalankan amanat
dan janji-janji yang dibuatnya itu. Seorang pemimpin yang sukses, misalnya, adalah
mereka yang mampu mengemban amanat dan aspirasi rakyatnya. Seorang pemimipin
pun haruslah memberikan kepuasan tersendiri bagi rakyatnya. Dan, di zaman
sekarang ini, rakyat sedang menantikan seorang pemimpin yang mampu
membuktikan janji-janji itu. Tak akan ada rakyat yang menghormati pemimpin yang
ingkar janji. Yang ada hanyalah cemoohan, hinaan, dan pemberontakan dari
rakyatnya bila pemimpin itu tetap berkhianat pada rakyatnya. Tak hanya bagi seorang
pemimpin atau yang akan memimpin saja. Namun, kita semua, sebagai seorang
hamba yang beriman kepada Allah SWT, pun punya kewajiban untuk mengemban
amanat dan janji-janji yang telah kita buat. Adapun, amanat Allah SWT yang harus
kita perhatikan di antaranya: menjaga, memelihara dan melestarikan alam,
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, menghormati dan menghargai sesama agama
maupun antarumat beragama, menghormati orang yang lebih tua, menghargai
pendapat orang lain, mencintai sesama manusia dan makhluk lain, serta menjalankan
perintah Allah SWT.
Akhirnya, siapapun yang mengoptimalkan dirinya untuk memenuhi lima indikator
suskses Al Qur’an ini:
(1) Khusyuk dalam sholat;
Page 17
(2) Meninggalkan tindakan yang sia-sia;
(3) Menunaikan zakat;
(4) Menjaga kehormatan;
(5) Menjaga amanat dan janji yang dibuat, Insya Allah, kenikmatan dan harapan
yang diasakan akan segera tercapai, baik yang bersifat sekejap ataupun jangka
panjang. Baik di dunia ataupun di akhirat kelak. Amin.
Page 18
BAB III
KESIMPULAN
Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur’an banyak
sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan mahluk yang
lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang diberikan oleh Allah
SWT kepada manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya
memegang gelar sebagai khalifah di muka bumi untuk dapat
meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah Allah ciptakan di
alam ini dengan sebaik-baiknya.
Tugas utama manusia adalah beribadah kepada Allah SWT.Semua ibadah yang kita
lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan
untuk siapa-siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan
ibadah,dan hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah
adalah bukan sesuatu yang ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main
terlebih apabila seseorang sampai mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan
semangat yang kuat ketika keimanan dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban
yang besar dari diri kita kelak di hari Pembalasan nanti atas segala apa yang telah
kita lakukan di dunia. Jadi, asal-usul manusia adalah Nabi Adam a.syang diciptakan
oleh Allah SWT dan diturunkan dari surga. Asal usul manusia dari kera hanyalah
mitos yang direka-reka. Manusia bukan dari kera melainkan dari manusia pertama
bernama ADAM.
Page 19
Daftar Pustaka
* http://f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html * http://www.mungkinblog.com/2012/05/asal-mula-manusia-teori-evolusi - darwin.html* http://www.kholidmawardi.com/2011/09/hakikat-manusia.html * http://halamanputih.wordpress.com/tag/orientasi-hidup-manusia/ * http://pesantren.uii.ac.id/content/view/203/53/
Page 20