19
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI..............................................1 BAB I PENDAHULUAN.......................................2 Latar Belakang........................................2 Rumusan Masalah.......................................2 Tujuan................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN.......................................3 BAB III PENUTUP........................................11 Kesimpulan........................................... 11 DAFTAR PUSTAKA.........................................12

Makalah Audit

  • Upload
    atikah

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Audit Siklus Pendanaan By Atikah & Cyntia

Citation preview

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI1BAB I PENDAHULUAN2Latar Belakang2Rumusan Masalah2Tujuan2BAB II PEMBAHASAN3BAB III PENUTUP11Kesimpulan11DAFTAR PUSTAKA12

13BAB IPENDAHULUANLatar BelakangAdanya teori agensi seringkali menyebabkan asimetri informasi yang diperoleh pengguna laporan keuangan. Manajemen perusahaan kerap melakukan berbagai hal untuk memperlihatkan kinerja perusahaan yang baik kepada para pengguna untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan terutama dalam hal pendanaan. Hal ini dapat menyebabkan adanya kesalahan pengambilan keputusan dari pihak eksternal perusahaan. Oleh karena itu, saat ini banyak investor yang memerlukan penilaian pihak eksternal untuk menjamin tidak adanya asimetri informasi yang disajikan oleh perusahaan.Auditor eksternal yang dipercaya oleh para investor dalam meyakinkan tidak adanya asimetri informasi tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh auditor adalah siklus pendanaan. Hal ini dikarenakan proses bisnis perusahaan akan terus berlangsung dengan adanya pemasukan baik untuk operasional perusahaan maupun hal lainnya dengan adanya pendanaan baik dari pihak internal atau eksternal perusahaan. Oleh karena itu, suatu keharusan untuk perusahaan dalam meningkatkan tingkat kepercayaan pihak eksternal atas informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan. Selain itu, siklus pendanaan merupakan siklus yang sangat berkaitan dengan kepentingan pengguna laporan keuangan untuk memutuskan apakah dia akan melanjutkan untuk memberikan pendanaan kepada perusahaan tersebut ataupun tidak.

Rumusan MasalahRumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.1. Apa saja tujuan audit dalam siklus pendanaan?2. Apa saja perencanaan audit dalam siklus pendanaan?

TujuanBerdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.1. Memaparkan tujuan audit dalam siklus pendanaan2. Memaparkan perencanaan audit dalam siklus pendanaan

BAB IIPEMBAHASANSecara garis besar, audit pada siklus pendapatan memiliki beberapa kesamaan dengan audit pada siklus investasi, dimana yang membedakannya hanyalah jika dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau obligasi pada perusahaan lain, maka dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi (utang jangka panjang). Siklus pendanaan berkaitan dengan transaksi mengenai penghimpunan dana dari pihak lain. Dimana penghimpunan dana ini digunakan sebagai setoran modal melalui penjualan saham atau sebagai hutang jangka panjang. Siklus pendanan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka panjang yang telah jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Pada audit siklus pendanaan ini meliputi dua kelompok transaksi, yaitu : Transaksi utang jangka panjang : meliputi utang ibligasi, hipotik, wasel, dan pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya. Transaksi ekuitas pemegang saham : meliputi penerbitan dan penebusan kembali saham preferm dan saham biasa, transaksi pembelian kembali atas saham tersebut dan pembayaran dividen.

A. Tujuan Audit Tujuan audit dalam siklus pendanaan ini adalah :1. Eksistensi atau okurensi pembentukan transaksi Pencatatan terhadap saldo-saldo utang jangka panjang dan modal saham pada saat tanggal neraca benar benar nyata. Pembayaran deviden dan biaya bunga obligasi yang timbul dan terbentuknya transaksi dalam periode ini dinyatakan.2. Kesempurnaan Rekening utang jangka panjang mencerminkan semua kewajiban kepada kreditor jangka panjang pada saat tanggal neraca. Rekening modal saham mencerminkan hak hak para pemilik terhadap semua aktiva pada saat tanggal neraca. Semua transaksi utang jangka panjang dan transaksi modal saham dalam tahun yang dilaporkan telah dicatat.3. Hak dan Kewajiban Rekening utang jangka panjang mencerminkan jumlah yang secara hukum dimiliki oleh para kreditor dan pihak lain yang berkepentingan pada saat tanggal neraca. Rekening modal saham mencerminkan hak yang secara hukum dimiliki para pemegang saham pada saat tanggal neraca.4. Penilaian atau alokasi Penilaian terhadap rekening utang jangka panjang dan modal saham didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim di terapkan di Indonesia.5. Penyajian dan pengungkapan Rekening utang jangka panjang dan modal saham telah diidentifikasikan dan diklasifikasi secara layak dalam neraca. Semua kesepakatan, perjanjian dan rancangan pelunasan terhadap utang jangka panjang telah dijelaskan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Semua fakta yang berkaitan dengan pengeluaran saham (meliputi par atau steed value) telah memperoleh persetujuan terhadap jenis saham dan pengeluarannya, dan jumlah saham yang dipegang sebagai saham treasury atau adanya opsi saham telah diungkapkan

B. Perencanaan Audit Pertimbangan dalam perencanaan audit meliputi : a. Materialitas : arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai perusahaan dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang jangka panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham dan tidak material, tetapi pada perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang jangka panjang bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva. b. Risiko bawaan : risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi transaksi siklus keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksi pada siklus ini jarang terjadi kecuali untuk melakukan pembayaran bunga dan dividen, yang kadang kadang ditangani oleh pihak luar. Selain itu, transaksi transakis semacam ini banyak membutuhkan otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat perusahaan yang terlbat dalam pelaksanaannya.c. Risiko prosedur analitis : merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Apabila auditor memahami aktivitas-aktivitas investasi dan sifat bisnis klien, maka aktivitas aktivitas pendanaan klien dapat diperkirakan.d. Risiko pengendalian : penerapan komponen komponen pengendalian internal atas transaksi transaksi dan saldo saldo pada siklus pendapatan dalam banyak hal serupa dengan apa yang telah diterapkan untuk siklus investasi. Sebagai contoh, dalam lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada kepala departemen yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk melakukan tugas tugas tersebut. sebagian besar transaksi memerlukan otorisasi dari dewan komisaris, dan dewan komitmen audit harus memonitor dengan ketat aktivitas dan pengendalian dalam siklus ini.

Pemahaman Terhadap Struktur Pengendalian internal Dalam upaya memahami struktur pengendalian internal dalam siklus pendanaan, tidak jauh berbeda dengan siklus investasi. Dalam memahami struktur pengendalian internal meliputi : 1. Pemahaman terhadap segala catatan catatan dan dokumen dokumen yang digunakan oleh klien dalam menangani transaksi siklus pendanaan.2. Pemahaman terhadap fungsi fungsi terkait dalam penanganan transaksi siklus pendanaan tersebut.Prosedur pengendalian secara umum yang terkait dengan transaksi pendanaan :1. Lakukakan verifikasi terhadap kecermatan saldo saldo, berbagai daftar dan buku pembantunya.2. Terapkan prosedur analitiknya.3. Lakukan penelaahan terhadap otonsasi beserta kontrak kontraknya.4. Lakukan konfirmasi atas utang jangka panjang.5. Lakukan vouching terhadap jurnal rekening utang jangka panjang.6. Lakukan penghitungan kembali terhadap biaya bunga.7. Bandingkan penyajiannya dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.Dokumen dan Catatan Sejumlah dokumen yang ada pada siklus pendanaan sama seperti siklus investasi, seperti sertifikat saham dan sertifikat obligasi, namun sudut pandangnya diubah menjadi sudut pandang penerbit. Selain itu transaksi transaksi pada siklus pendanaan menyangkut ayat ayat dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas untuk penerbitan dan penghentian utang serta sekuritas saham, pembayaran dan bunga, dan pengumuman serta pembayaran dividen.

Fungsi Fungsi dan Pengendalian yang BersangkutanFungsi fungsi pada siklus pendanaan dan aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan siklus pendanaan, yaitu :1. Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham. Dewan komisaris biasanya memberi otorisasi atas dasar perencanaan yang strategis dan aktivitas investasi perusahaan.2. Penerbitan obligasi dan modal saham. Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh dewan koisaris dan peraturan hukum yang berlaku, dan hasil penerbitan disetorkan ke bank secara utuh, sedangkan untuk sertifikat obligasi dan saham harus diamankan secara fisik.3. Pembayaran bunga dan obligasi tunai. Pembayaran dilakukan terhadap penerimaan uang berhak sesuai dengan otorisasi dewan komisaris dan manajemen.4. Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham. Transaksi transaksi dilakukan sesuai dengan otorisasi dewan komisaris.5. Pencatatan transaksi pembelanjaan. Transaksi transaksi dicatat dengan benar, baik mengenai jumlahnya, penggolongannya, maupun periode akuntansinya sesuai dengan otorisasi dan dokumen pendukung.Fungsi pengeluaran, pembayaran bunga atau dividen, pelunasan obligasi maupun pembelian kembali saham treasury pada dasarnya independen, namun keputusan terhadap hal tersebut langsung berada ditangan direksi, atau para pemegang saham. Otoritas masing masing telah tertulis dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan. Masing masin fungsi tersebut hanya pelaksanaan oprasional dari keputusan para pengambil keputusan perusanaan. Apabila auditor akan menerapkan strategi audit dengan penetapan tingkat risiko pengendalian pada tingkat maksimum, maka auditor harus memiliki pemahaman yang cukup mengenai sistem pengendalian untuk merencanakan audit dengan strategi tersebut. oleh karena itu, auditor harus mendapatkan dan mendokumentasikan pemahamannya mengenai tiap tiap komponen pengendalian yang akan berpengaruh pada siklus pendanaan. Auditor harus dapat mengindikasikan adanya salah saji potensial atas asersi asersi siklus pendapatan, menentukan tingkat resiko yang dapat diterima dan merancang pengujian substantif.

Pengujian Substantif Atas Saldo Saldo Utang Jangka Panjang Dari segi audit, utang atas wasel, utang hipotik, dan utang obligasi mempunyai karakteristik yang sama. Pada umumnya, utang utang semacam ini harus disertai dengan perjanjian mengenai bunga yang telah disepakati, memerlukan persetujuan dari dewan komisaris, menyertai jaminan atas harta tetap. Tujuan audit atas rekening rekening tersebut biasanya dapat dicapai dengan mudah. Pada umumnya perusahaan hanya memiliki sedikit transaksi yang berkaitan dengan utang jangka panjang. Tetapi jumlah per transaksi seringkali sangat signifikan. Transaksi hutang jangka panjang jarang memiliki masalah dengan batas akhir tahun. Oleh sebab itu, pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersama dengan pengujian atas saldo utang. Berikut adalah daftar pengujian substantif pada siklus pendanaan yang disarankan antara lain :1. Lakukan verifikasi terhadap kecermatan saldo saldo, berbagai daftar dan buku pembantunya.2. Terapkan prosedur analitikal.3. Lakukan penelaahan terhadap anggaran dasar dan rumah tanffa perusahaan.4. Lakukan penelaahan terhadap otorisasi pengeluaran saham.5. Lakukan konfirmasi atas saham yang beredar di pasaran.6. Lakukan inspeksi buku sertifikat saham.7. Lakukan inspeksi sertifikat saham yang berada ditangan bendaharawan perusahaan.8. Lakukan vouching jurnal pada rekening utang modal saham.9. Lakukan vouching terhadap laba yang ditahan.10. Bandingkan penyajiannya dengan SAK yang berlaku. Rincian program audit utang jangka panjang :a. Lakukan verifikasi terhadap kecermatan saldo saldo, berbagai daftar dan buku pembantunya.Langkah awal dalam audit jangka panjang adalah melakukan verifikasi kecermatan hitungan berbagai daftar pendukung baik perkaliannya, penjumlahan kesamping dan penjumlahan kebawah. Selanjutnya cocokkan hitungan yang sudah diperiksa (dan benar) dengan saldo saldo yang disajikan dalam statement keuangan. pengujian dalam program ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap assersi penilaian dan alokasi.b. Terapkan prosedur analitikal.Lakukan analisis mengenai angka yang disajikan dalam neraca yang didukung oleh kebijaksanaan yang dirumuskan oleh manajeme. Analisis ini dilakukan dengan membuat pembanding diantara berbagai elemen yang terkait dengan penyajian utang jangka panjang. Analisis rasio yang digunakan adala :1. Ratio utang jangka panjang terhadap aktiva.2. Biaya bunga terhadap total utang jangka panjang.3. Biaya bunga terhadap penghasilan bersih.Setiap ratio dibandingkan secara internal dan eksternal. Apabila nanti ditemukan adanya fluktuatif yang cukup menonjol, hal tersebut sebagai penunjuk adanya hal hal yang harus dicermati oleh auditor.c. Lakukan penelaahan terhadap otorisasi beserta kontrak kontraknya.Plibatkan para pengambil keputusan tertinggi dalam suatu perusahaan. Program audit ini antara lain :1. Periksalah persetujuan dari dewan komisaris perusahaan atas transaksi utang jangka panjang. Dokumen dokumen permanen yang mendasari kebijaksanaan klien terhadap surat obligasi yang harus dipahami oleh auditor.2. Lakukan analisis dan penilaian terhadap penyajian utang jangka panjang klien. Auditor harus memeriksa mengenai saldo yang disajikan dapat menggambarkan kebijaksanaan yang diambil oleh dewan komisaris perusahaan.3. Auditor juga perlu melakukan analisis, adakah penelikaian serta alokasi atas utang obligasi tersebut telah diakukan dengan layak.Otorisasi yang diberikan oleh dewan komisaris ataupun rapat pemegang saham biasanya dalam bentuk notulensi rapat yang akan dikukuhkan dengan suatu keputusan final berupa surat keputusan. d. Lakukan konfirmasi atas utang jangka panjang.Proses konfirmasi dalam elemen utang jangka panjang dilakukan secara langsung dengan pemberi pinjaman. Dalam konfirmasi ini, penegasan mengenai status utang tersebut sampai tanggal neraca, serta transaksi transakis yang terjadi setelahnya. Rincian ini diperlukan untuk melihat adanya kemungkinan pembentukan transaksi. Dalam konfirmasi ini, auditor harus melakukan pengecekan kepada pihak ketiga yang independent baik melalui konfirmasi tertulis maupun wawancara langsung mengenai eksistensi utang jangka panjang. Selain itu, auditor juga dapat melakukan wawancara dengan penasihat hukum klien mengenai pengeluaran surat obligasi.e. Lakukan vouching terhadap jurnal rekening utang jangka panjangSetiap pengeluaran obligasi berakibat terhadap penerimaan kas. Dalam hal ini harus ditelusuri apakah transaksi kas masuk yang terjadi benar benar telah dicatat dalam jurnal. Auditor harus melakukan pengujian kembali atas transaksi yang mendukung pengeluaran obligasi. Bila diperlukan, auditor juga dapat melakukan pengujian atas beberapa atribut transaksi dengan sampling audit. f. Lakukan penghitungan kembali terhadap biaya bungaLangkah langkah yang harus dilakukan oleh auditor diantara lain :1. Pengujian terhadap kecermatan pekerjaan klerikal dengan melakukan analisis terhadap proses transaksi utang jangka panjang.2. Lakukan penghitungan kembali terhadap saldo utang jangka panjang dan biaya bunga yang timbul, serta lakukan pembandingan di antara ke dua pos tersebut dan temukan kewajarannya.3. Lakukan analisis terhadap perlakuan angsuran utang jangka panjang yang segera akan jatuh tempo pada periode akuntansi mendatang. Auditor harus meyakini bahwa utang jangka panjang yang akan jatuh tempo telah disajikan sebagai utang lancar pada saat tanggal neraca. g. Bandingkan penyajian dengan Standar Akuntansi keuangan yang berlaku.Auditor harus melakukan penilaian atas pengungkapan utang jangka panjang dalam laporan klien, apakah telah sesuai dengan prinsi akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Hal hal yang perlu diamati adala : 1. Saldo utang jangka panjang disajikan sebesar nilai utang yang harus dibayarkan kepada kreditur. Jadi bunga dan angsuran yang sudah dibayarkan tidak perlu dimasukkan dalam rekening utang jangka panjang. 2. Jaminan atas aktiva yang dikaitkan dengan utang jangka panjang tersebut harus diungkapkan dalam neraca.3. Angsuran utang jangka panjang yang segera akan jatuh tempo pada periode akuntansi mendatang.4. Jaminan atas aktiva yang dikaitkan dengan utang jangka panjang tersebut harus diungkapkan dalam neraca.

Kerta kerja yang harus dibuat Auditor harus membuat kertas kerja pemeriksa yang disesuaikan jenis utang jangka panjang perusahaan. Persoalan yang penting harus dipahami, sebagian besar kertas kerja berisi arsip permanen. Lengkapnya pengumpulan bukti audit tersebut akan mendukung audit pada periode berikutnya. Para audit periode berikutnya (oleh kantor akuntan yang sama), perhatiannya adalah pada mutasinya saja.Jenis kertas kerja yang harus dibuat oleh auditor, adalah :a. Kertas kerja utamab. Kertas kerja pendukung, yang terdiri dari : 1. Daftar utang jangka panjang2. Surat surat konfirmasic. Kertas kerja permanen 1. Anggaran dasar dan rumah tangga perusahaan2. Surat perjanjian utang jangka panjang3. Notulen rapat direksi atau dewan komisaris.

BAB IIIPENUTUPKesimpulanDari penjelasan di atas terkait audit siklus pendanaan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini.1. Pada audit siklus pendanaan ini meliputi dua kelompok transaksi, yaitu transaksi utang jangka panjang dan transaksi ekuitas pemegang saham.2. Tujuan audit dalam siklus pendanaan ini adalah eksistensi pembentukan transaksi, kesempurnaan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, serta penyajian dan pengungkapan.3. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan audit siklus pendanaan adalah dari tingkat materialitas, risiko bawaan, risiko prosedur analitis, dan risiko pengendalian.4. Fungsi dan aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan siklus pendanaan adalah pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham, penerbitan obligasi dan modal saham, pembayaran bunga dan obligasi tunai, pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham, serta pencatatan transaksi pembelanjaan.5. Pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersama dengan pengujian atas saldo utang.6. Program audit utang jangka panjang untuk siklus pendanaan ini adalah verifikasi terhadap kecermatan saldo saldo, terapkan prosedur analitikal, penelaahan terhadap otorisasi beserta kontrak kontraknya, konfirmasi atas utang jangka panjang, vouching terhadap jurnal rekening utang jangka panjang, penghitungan kembali terhadap biaya bunga, bandingkan penyajian dengan Standar Akuntansi keuangan yang berlaku

DAFTAR PUSTAKAHalim, Prof. Dr. Abdul dan Totok Budisantoso. 2014. Auditing 2, Dasar-dasar Prosedur Pengauditan Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN. Yogyakarta