9
MAKALAH KAIDAH DASAR BIOETIK AUTONOMI Tutorial D4 Andreas Wongso (1110211030) Dian Catur Putri (1110211021) Ferdi Alviando (1110211028) Mesiwisani (1110211072) Putri Juwita Dharmalia (1110211078) Pandu Wicaksono (1110211122) Arinda Faranita (1110211124) Ferdila Khalidia (1110211131) Andhika Perkasa S (1110211174) Agustina Resti Handayani (1110211178) Nancy Sri U.T (1110211180) Livia Eka Soviani (1010211194)

Makalah Autonomy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Autonomy

MAKALAH

KAIDAH DASAR BIOETIKAUTONOMI

Tutorial D4

Andreas Wongso (1110211030)Dian Catur Putri (1110211021)Ferdi Alviando (1110211028)

Mesiwisani (1110211072)Putri Juwita Dharmalia (1110211078)

Pandu Wicaksono (1110211122)Arinda Faranita (1110211124)Ferdila Khalidia (1110211131)

Andhika Perkasa S (1110211174)Agustina Resti Handayani (1110211178)

Nancy Sri U.T (1110211180)Livia Eka Soviani (1010211194)

Page 2: Makalah Autonomy

A.KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . Dengan rahmat Allah SWT atas berkat dan rahmat serta hidayahnya dapat terselesaikan makalah ini .Makalah ini berisikan tentang kode etika kedokteran yaitu Autonomy . Kami menyadari bahwa di makalah ini masih terdapat kekurangan .Semoga kedepannya, makalah dapat dibuat dengan lebih baik lagi .

Hormat Kami

Tutorial D4

Page 3: Makalah Autonomy

B.PENDAHULUAN

Kaidah dasar (prinsip) Etika / Bioetik adalah aksioma yang mempermudah penalaran etik. Prinsip-prinsip itu harus spesifik. Pada praktiknya, satu prinsip dapat dibersamakan dengan prinsip yang lain. Tetapi pada beberapa kasus, karena kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain. Keadaan terakhir disebut dengan prima facie. Konsil Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa, praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada 4 kaidah dasar moral (sering disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika), 4 dasar itu antara lain:

1. Autonomy2. Beneficence3. Non-Maleficence4. Justice

empat kaidah dasar etika dalam praktik kedokteran menjadi penentu kaidah dasar mana yang dipilih ketika berada dalam konteks tertentu yang relevan.

a. Menghormati martabat manusia (respect for person/autonomy). Menghormati martabat manusia. Pertama, setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri sendiri), dan kedua, setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang perlu mendapatkan perlindungan

Pandangan Kant : otonomi kehendak = otonomi moral yakni : kebebasan bertindak, memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri sesuai dengan kesadaran terbaik bagi dirinya yang ditentukan sendiri tanpa hambatan, paksaan atau campur-tangan pihak luar (heteronomi), suatu motivasi dari dalam berdasar prinsip rasional atau self-legislation dari manusia.

Berikut sekilas tentang apa itu otonomi:

•Pandangan J. Stuart Mill : otonomi tindakan/pemikiran = otonomi individu, yakni kemampuan melakukan pemikiran dan tindakan (merealisasikan keputusan dan kemampuan melaksanakannya), hak penentuan diri dari sisi pandang pribadi. •Menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung, membela, membiarkan pasien demi dirinya sendiri = otonom (sebagai mahluk bermartabat).•Didewa-dewakan di Anglo-American yang individualismenya tinggi.•Kaidah ikutannya ialah : Tell the truth, hormatilah hak privasi liyan, lindungi informasi konfidensial, mintalah consent untuk intervensi diri pasien; bila ditanya, bantulah membuat keputusan penting.•Erat terkait dengan doktrin informed-consent, kompetensi (termasuk untuk kepentingan peradilan), penggunaan teknologi baru, dampak yang dimaksudkan (intended) atau dampak tak laik-bayang (foreseen effects), letting die.

Page 4: Makalah Autonomy

C.OTONOMI

Prinsip dasar autonomy dalam kehidupan sehari-hari adalah setiap orang itu mempunyai hak untuk memilih pilihan sendiri dan mengembangkan/merencanakan jalan hidup mereka.Tetapi dalam konteks pelayanan kesehatan/kedokteran autonomy ini mempunyai makna prinsip dasar informed consent,yaitu seorang pelayan kesehatan tidak akan memberikan tindakan tanpa adanya persetujuan dari pihak pasien maupun kerabatnya,dengan pengecualian keadaan keadaan tertentu.Untuk mensahkan autonomy maka segala tindakan harus di diskusikan bersama pasien dalam hal preferences treatment dan untuk pengdokumentasian setiap tindakan dalam patient’s chart.

Dalam pemberian Informed consent dibutuhkan beberapa persyaratan tergantung dari pelakunya,pasien dan keluarga,pelayan kesehatan.

Sebagai pasien dan keluarganya harus:1. Jadilah kompeten,maksud dari kompeten disini yaitu pasien dan keluarganya harus

dapat menerima semua konsekuensi dari perjanjian yang telah disepakati dan dapat membuat keputusan yang tepat dan bebas.

2. Harus bebas dari paksaan dan bebas dari pengaruh-pengaruh yang tidak pantas

Sebagai Pelayan Kesehatan harus:1. Menyediakan dan mebuat informasi yang tepat dan dapat dipahami secara

bebas,pelayan kesehatan harus bisa membuat pasien dan keluarganya mengerti informasi yang disampaikan.

2. Satu-satunya cara untuk memastikan si pasien dan keluarganya mengerti tentang informasi yang diberikan adalah dengan menanyakan kembali apa yang tadi disampaikan

3. Pelayan kesehatan harus dapat merekomendasikan tindakan apa yang akan diambil dan bebas untuk membujuk,tanpa memberikan paksaan dan tekanan kepada pasien dan keluarganya

4. Perlu diperhatikan informed consent yang legal seperti penandatangan waiver (surat pernyataan melepaskan tuntutan) tidak sesuai dengan norma moral dari informed consent.

Syarat untuk menjadi orang yang kompeten:1. Harus ada seseorang yang berpikir bahwa pasien dewasa itu kompeten2. Kemampuan untuk membuat keputusan medical dibutuhkan sehingga si pasien tahu

bahwa ia mengizinkan tindakan yang diambil dan mengerti efek dari tindakan yang diterima.

3. Untuk mengetahui pasien itu kompeten atau tidak si pelayan kesehatan harus menyediakan waktu untuk kenal dengan pasien dan memahami apa yang ada dirasakan dan dipikirkan oleh si pasien,

4. Faktor yang perlu diperhatikan : ketidakmampuan untuk memberikan pilihan (preferences),situasi dan konsekuensinya,memahami informasi yang relevan,memberikan alasan.

5. Kompetensi yang relevan adalah kemampuan untuk membuat penatalaksanaan yang spesifik secara tepat dan cepat.

6. Faktanya pasien mempunyai nilai dan cara pandang yang berbeda dari pelayan kesehatan jadi kita tidak bias mengatakan bahwa pasien itu inkompeten.

Page 5: Makalah Autonomy

7. Standar dari kompetensi dapat di set lebih tinggi jika terdapat kasus-kasus yang mempunyai konsekuensi yang besar.

Apa yang harus kita lakukan jika pasien tidak kompeten?1. Praktisi kesehatan harus berkonsultasi dengan pasien,konsultasikanlah keinginan

hidup pasien jika meman gada2. Jika tidak ada keinginan hidup atau keinginan hidup tersebut tidak memberikan

pencerahan bagi si pasien,maka praktisi kesehatan harus berkonsultasi dengan keluarga pasiendalam pengambilan keputusan.

Apa sapa yang digunakan dalam pengambilan keputusan jika pasien sama sekali tidak kompeten?Terdapat hierarki yang mendekati jika tidak dapat mengetahui keinginan pasien secara langsung:

1. Sejauh ini, untuk tidak mengganggu autonomi pasien,dokter harus menghormati known prior preferences pasien.Kejadian dari known prior preferences dapat diketahui dengan mengonsultasikan patient’s chart dan berkonsultasi dengan orang yang tahu keinginan dari pasien.

Berapa banyak disclosure(penyingkapan) yang dibutuhkan untuk memuaskan permintaan dalam informed consent?Ada 2 standar yang mungkin dalam penyingkapan penuh(full disclosure):

1. The Prudent person rule2. The subjective substantial disclosure rule

The Prudent person rule dibutuhkan sehingga pasien mengetahui dan memahami:1. Diagnosis 2. Maksud dan tujuan dari segala tindakan yang diambil3. Mengetahui resiko dan konsekuensi dari segala tindakan yang diambil4. Manfaat dari segala tindakan yang diambil dan segala kemungkinan yang akan terjadi5. Segala tindakan penyembuhan alternative6. Prognosis jika tindakan penyembuhan tidak diberikan7. Semua biaya dan tanggungan dari segala tindakan penyembuhan dan tindakan

alternative.

The Subjective Substantial Disclosure Rule dibutuhkan oleh pelayan kesehatan untuk mendeskripsikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pasien,informasi yang dapat mengubah pandangan pasien tentang tindakan penyembuhan,memberikan pandangan,kepercayaan,dan nilai dari seorang pasien.

Apakah ada pengecualian dengan kebutuhan untuk mencari informed consent yang eksplisit (tersurat)?

1. Implied Consent(Persetujuan tersirat)-biasanya jika prosedur tidak beresiko dan tidak invasive

2. The raupetic privilege(Terapi hak istimewa)-jika ada alasan untuk percaya bahwa informasi yang diberikan kepada pasien tertentu akan menghasilkan efek yang merugikan pada kondisi dan kesehatan pasien maka informasi boleh dirahasiakan

3. Keadaan Darurat-Jika pasien tidak kompeten dan pasien tidak memiliki keluarga dan keinginan pasien tidak diketahui dan terdapat bahaya yang mengancam keselamatan

Page 6: Makalah Autonomy

dan nyawa nya maka harus dilakukan penyembuhan segera untuk mencegah bahaya ini sehingga kewajiban untuk mencari informed consent dibebaskan.

4. Jika ada kasus pasien merasa bahwa tindakan penyembuhan dapat berakibat kondisi makin memburuk karena dipengaruhi oleh perasaan,mood,dan nilai-nilai tertentu maka tindakan dapat ditunda terlebih dahulu sampai pasien siap dan menginginkannya.

Kapan informed consent yang melanggar dapat dibenarkan?1. Keadaan tidak darurat dan pasien yang inkompeten.Ada dua pendapat jika tidak ada

keinginan untuk hidup dan tidak ada keluarga maka pengadilan harus diikutsertakan dalam pemilihan wali/guardian,lalu ada pendapat lain yaitu harus nya rumahsakit,dokter ,atau keluarga harus menentukan pilihan sebelum di bawa ke pengadilan yang menentukan keputusan.

2. Sebagai suatu bentuk manipulasi ketika penyedia layanan kesehatan inginmempengaruhi keputusan dengan menahan informasi

Kapan preferensi utama otonomi pasien, atau medispaternalisme, dibenarkan?Ada 3 macam paternalisme,yaitu:

1. Medical paternalism adalah suatu tindakan tanpa peretujuan atau tanpa mengutamakan keinginan,harapan,dan tindakan seseorang untuk menghindarkan mereka dari kecelakaan atau untuk kebaikan pasien itu sendiri.

2. Strong paternalism adalah suatu tindakan melangkahi keinginan pasien kompeten yang tessurat secara umum tidak dibenarkan.Dalam hal ini si dokter atau pelayan kesehatan terlalu memaksakan kehendaknya padahal kita tahu si pasien atau keluarganya termasuk golongan yang kompeten.Dalam hal ini dokter atau praktisi kesehatan salah mengira apa pilihan yang terbaik untuk pasien,salah mengira ada nilai-nilai objektif yang jelas yang mengatur penentuan pemilihan.Hasilnya si pasien mempuunyai hak untuk menolak tindakan penyembuhan.

3. Weak paternalism adalah suatu tindakan untuk mengarahkan pasien yang tidak kompeten dari kebingungan agar tidak membahayakan dirinya.Disinilah peran dokter dan praktisi kesehatan tidak dapat disalahkan.

Page 7: Makalah Autonomy

D.KESIMPULAN

Otonomy adalah aspek yang patut dokter perhatikan, yaitu untuk menghargai setiap keputusan pasien saat tindakan medis akan dilakukan, sehingga pasienlah yang menentukan tindakan apa yang akan ia jalani. Jika pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri, maka keluarga atau sanaksaudara harus ada yang bisa bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sehingga dokter dan tim medis tidak bekerja atas keinginannya sendiri.

Untuk bisa menjadi dokter yang profesional, kita tidak hanya butuh knowledge dan skill, tetapi ita patut mengetahui dasar” bioetic untuk melengkapi itu semua.