20
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lipida adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), mempunyai sifat yang larut dalam pelarut non polar seperti etanol, eter, kloroform, dan benzena. Sifat umum lipid, pada suhu kamar lipid yang memiliki titik cair tinggi bersifat padat, sedangkan lipid yang memiliki titik cair rendah bersifat cair. Lipid yang padat pada suhu kamar disebut lemak, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak (Aslamyah, 2008). Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid umumnya merupakan molekul yang memilikigugs non polar, sedangkan air merupakan molekul yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti benzena, eter, heksena, dan metanol. (Zumdahl 1997: 1106; Hanifah 2013). Lipid (lemak) merupakan kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan (Darmayasa, 2008). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari lipid? 2. Bagaimana fungsi dari lipid? 3. Bagaimana klasifikasi dan karakter lipid? Biokimia (Kerja Metabolisme Lipid Di Perairan) | 1

makalah biokim (2)

Embed Size (px)

Citation preview

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangLipida adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), mempunyai sifat yang larut dalam pelarut non polar seperti etanol, eter, kloroform, dan benzena. Sifat umum lipid, pada suhu kamar lipid yang memiliki titik cair tinggi bersifat padat, sedangkan lipid yang memiliki titik cair rendah bersifat cair. Lipid yang padat pada suhu kamar disebut lemak, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak (Aslamyah, 2008).Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid umumnya merupakan molekul yang memilikigugs non polar, sedangkan air merupakan molekul yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti benzena, eter, heksena, dan metanol. (Zumdahl 1997: 1106; Hanifah 2013). Lipid (lemak) merupakan kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan (Darmayasa, 2008).1.2 Rumusan Masalah1. Apa definisi dari lipid?2. Bagaimana fungsi dari lipid? 3. Bagaimana klasifikasi dan karakter lipid? 4. Bagaimana metabolisme dari lipid?5. Apa dampak lipid di perairan?1.3 Tujuan 1. Mengetahui definisi tentang lipid. 2. Mengetahui fungsi lipid. 3. Mengetahui klasifikasi dan karakter lipid. 4. Mengetahui metabolisme dari lipid5. Mengetahui dampak lipid di perairan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian LipidLipida(dari kata Yunani,Lipos,lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah "lipida" mengacu pada golongan senyawahidrokarbon alifatiknonpolar dan hidrofob, yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi selhidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform.Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa organik yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Lipid berfungsi sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.Lipida adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), mempunyai sifat yang larut dalam pelarut non polar seperti etanol, eter, kloroform, dan benzena. Sifat umum lipid, pada suhu kamar lipid yang memiliki titik cair tinggi bersifat padat, sedangkan lipid yang memiliki titik cair rendah bersifat cair. Lipid yang padat pada suhu kamar disebut lemak, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak(Aslamyah, 2008).

2.2Fungsi LipidMenurut Montgomery et.al. (1993), klasifikasi dan fungsi lipid adalah sebagai berikut:LipidFungsi

1. Asam Lemak ProstagiandinBahan bakar metabolic, blok pembangunan untuk lipid lain.Modulator intrasel.

2. Ester gliseril Asilgliserol Fosfoliserid Penyimpanan asam lemak , senyawa antar-metabolik Struktur membran

3. Sfingolipid Sfingomielin Glikosfingolipid Struktur membrane Membran, antigen permukaan

2. Derivat sterol Kolesterol Ester kolesterol Asam empedu Hormon steroid Vitamin D Membran dan struktur lipoprotein Penyimpanan dan angkutan Pencernaan lipid dan absorpsi Pengaturan metabolic Metabolisme kalsium dan fosfor

3. Terpen Dolikol Vitamin A Vitamin E Vitamin K Sintesis glikoprotein Penglihatan, integritas epitel Antioksidan lipid Penjendalan darah

2.3karakteristik dan Klasifikasi Lipid2.3.1 Karakteristik Lipid2.3.1.1Karakteristik FisikIstilah lipid mencakup lemak, minyak, dan senyawa-senyawa terkait yang tidak larut dalam air dan berminyak ketika disentuh. Beberapa lipid makanan, mentega, margarin, atau minyak goreng dapat dikenal dengan mudah sebagai lemak. Makanan-makanan lain yang mungkin tampak terdiri dari sebagian besar karbohidrat (jenis-jenis roti) atau protein (pastel sapi) sering mengandung banyak lemak. Kita menyebut ini sebagai lemak terpendam.

2.3.1.2 Karakteristik KimiawiNama kimiawi untuk lemak dan senyawa-senyawa terkait lemak adalah lipid. Lipid adalah senyawa-senyawa organik yang terdiri dari sebuah rantai karbon sebagai kerangka dasar, dengan atom hidrogen dan oksigen dan radikal lain atau gugus-gugus unsur lain yang tertikat. Asam-asam lemak dan senyawa-senyawanya yang terkait adalah lipid-lipid yang penting dalam gizi manusia. Lipid memiliki kesamaan umum dengan karbohidrat. Elemen-elemen kimia serupa yang membentuk karbohidrat karbon, hidrogen, dan oksigen juga membentuk asam-asam lemak. Akan tetapi, karbohidrat dan lipid memiliki perbedaan penting sebagai berikut: Lipid lebih kompleks strukturnya, dengan lebih banyak atom karbon (C) dan hidrogen (H) dan lebih sedikit atom oksigen (O). Unit-unit struktural yang umum dari lipid adalah asam-asam lemak, sedangkan unit-unit struktural dari karbohidrat adalah gula-gula sederhana.

2.3.2 Klasifikasi Lipid2.3.2.1 Klasifikasi menurut Lehninger, yaitu: 1. Lipid komplek (yang bisa mengalami saponifikasi) contoh : trigliserida. 2. Lipid sederhana (yang tidak bisa mengalami saponifikasi karena tidak mengandung gliserol) contoh : terpen, steroid, prostaglandin dll.

2.3.2.2 Klasifikasi Lipid Menurut Bloor1. Lipid Sederhana Lemak netral ( monogliserida, digliserida, trigliserida )Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar dari Lemak netral adalah sebagai simpanan energi(berupa lemak atau minyak). Lemak netral terdiri atas monogliserida, digliserida, dan trigliserida ) Ester asam lemak dengan alkohol. Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin ( waxes ). Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.Lilin sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.Lilin merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.2. Lipid Gabungan Lipid gabungan yakni ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan. Contoh dari lipid gabungan adalah fosfolipid, dan stebrosidaa. FosfolipidFosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfa. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan. Fosfolipid merupakan senyawa yang menyusun struktur lipid bilayer pada membran sel yang berperan dalam mengatur sistem transport dari dalam ke luar sel. Meskipun fosfolipid bukan termasuk senyawa essensial, namun keberadaannya dalammakanan memiliki dampak positif bagi kesehatan antara lain: mencegah penyakit liver, pengontrol kadar kolesterol, perkembangan sistem otak dan saraf. Fosfolipid menyusun 20-25% berat kering otak manusia dewasa. Fosfolipid berperan dalam membentuk kerangka membran sel otak, sehingga kinerja fosfolipid akan sangat berpengaruh pada tingkat kecerdasan manusia.b. SerebirosidaSerebrosidaadalahspingolipiddenganmonosakaridaseperti glukosaataugalaktosasebagaikepala.Gangliosidaadalahceramidedengankepalayang merupakanoligosakaridakompleks,termasukasamgulaasamsialicderivatif.SerebrosidadanGangliosida,yang secara kolektifdisebutglikospingolipid,biasanya ditemukan dileafletluarlapisan gandamembran plasma,dengan rantaigula merekamemperluas keluardari permukaansel.3. Derivat LipidDerivate lipid yatu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis pada lipid,contohnya : asam lemak, gliserol, dan sterol.a. Asam LemakAsam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. b. GliserolSenyawa gliserida yang paling sederhana, denganhidroksil yang bersifathidrofilikdanhigroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macamlipid, termasuktrigliserida. Gliserol terasa manis saat dikecap, namun bersifatracun Gliserol dapat diperoleh dari prosessaponifikasidarilemakhewan,transesterifikasipembuatan bahan bakarbiodieseldan prosesepiklorohidrinserta proses pengolahan minyak goreng.c. SterolSterol, berfungsi sebagai komponen beberapa sistem hormon, terutama pematangan sexual dan yang berhubungan dengan fungsi fisiologis

2.3.2.3 Klasifikasi Lipid Berdasarkan Asalnya1. Lemak Nabati Lemak nabati berasal dari tumbuhan.Mengandung lemak tak jenuh dan tidak mengandung kolestrol.Di dapat dari kelapa, kemiri, alpukat, durian, dll. Lemak nabati berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol, mencegah terjangkitnya penyakit jantung koroner dan pertumbuhan beberapa jenis kanker.

2. Lemak HewaniLemak hewani berasal dari hewan.Mengandung lemak jenuh dan kolestrol. Didapat dari daging, telur, susu, keju, mentega, dll.Lemak hewani mengandung kolesterol yang tinggi. Kolesterol sebagai komponen penting dalam asam empedu dimana asam empedu membantu melarutkan lemak globular dari makanan sehingga dapat larut dalam air atau enzim lipase, dan bereaksi dengan molekul lemak sehingga dapat melancarkan penyerapan lemak.

2.3.2.4. Lipid Berdasarkan ikatannya Lemak dan MinyakLemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Lemak Umumnya diperoleh dari hewan, Berwujud padat pada suhu ruang, Tersusun dari asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya Sedangkan minyak umumnya diperoleh dari tumbuhan. Berwujud cair pada suhu ruang, Tersusun dari asam lemak tak jenuh.asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . Fungsi dari lemak dan minyak adalah sebagai salah satu penyusun dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul , Sumber energi yang efektif dibandingkan dengan protein dan karbohidrat,karena lemak dan minyak jika dioksidasi secara sempurna akan menghasilkan 9 kalori/liter gram lemak atau minyak. Sedangkan protein dan karbohidrat hanya menghasilkan 4 kalori tiap 1 gram protein atau karbohidrat, dan Mencegah timbulnya penyumbatan pembuluh darah yaitu pada asam lemak esensial.

2.3.2.5. Berdasarkan Kelas dari Lemak Lipid fungsi primer. Contoh Asam LemakAsam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sitensis tubuh dari karbohidrat atau protein. 1. GliseridaGliserida terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida. 2. Gliserida netral Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid. 3. Fosfogliserida (fosfolipid) Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan. . Fospfolipid berperandalam pengemulsian lipid dalam saluran pencernaan dan sebagai unsur lipoproteindengan kecepatan yang tinggi dari transpor lipid dalam tubuh. 4. Sfingolipid Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak dan termasuk dalam Lipid non gliserida.Lipid non gliserida yaitu Lipid yang tidak mengandung gliserol.Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf.Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.5. SteroidSteroid berasal dari kolesterol. Steroid adalah zat yang sangat penting dan tersebar luas dalam tubuh hewan. Steroid meliputi sterol, asam empedu, hormon adrenal, dan hormon sex. Steroid mempunyai sifat yang sangat luas didalam tubuh dan mempunyai unit struktur dasar inti phenanthrene yang bergabung dengan cincin siklopentana. Masing-masing senyawa berbeda dalam jumlah dan posisi ikatan rangkapnya dan biasanya terdapat pada sisi cincin atom karbon ke-17. Dalam tubuh manusia steroid berfungsi sebagai hormon. Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesterone. Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.

2.4 Metabolisme Lipid di Perairan1. Pencernaan LemakMenurut Kuchel et.al. (2006), percernaan lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari makanan. Ikatan ester antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis. Kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang terdapat dalam makanan pada akhirnya akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester antara asam lemak dan gliserol, khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase A1 menghidrolisis ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai karbon fosfogliserida.Ensim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak. Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari proses pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang merupakan detergen kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses pencernaan karena dapat mendispersikan butiran-butiran lemak dalam jumlah yang sangat banyak. Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak dan dengan dihasilkannya 2-monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke dalam misel pada garam empedu. Monoasilgliserol juga mempercepat kerja detergen dari garam empedu, yang kemudian mempermudah emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin-vitamin yang larut menuju permukaan sel epitel usus, dimana asam lemak, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari misel.Triasilgliserol yang disintesis tersusun menjadi kilomikron yang disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal yaitu pembuluh limfa kecil di dalam vilus usus halus. Kemudian dari limfatik, kilomikron melewati pembuluh limfa di dada yang selanjutnya masuk ke dalam darah dan dengan demikian membantu pengangkutan bahan bakar lipid ke berbagai jaringan tubuh.2. Metabolisme LipoproteinMenurut Wirahadikusumah (1985), lipoprotein adalah molekul yang terdiri dari protein dan lipid yang telah digabungkan dengan ikatan non kovalen yaitu interaksi hidrofob antara bagian (gugus) non polar dari lipid dengan molekul protein. Terdapat duam macam system lipoprotein :a. Sistem lipoprotein pengangkut yang merupakan bagian dari plasma darah.,b. Sistem lipoprotein membrn yang merupakan pembentuk struktur membrane biologi.Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein dengan kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL), dan lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak adalah bahan bakar selular yang penting dan disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose. Asam lemak dipersiapkan untuk cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang diangkut ke jaringan adipose terutama sebagai triasilgliserol di dalam kilomikron dan VLDL. Dalam jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan cepat, dan partikel sisanya kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati. VLDL terdegradasi di dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian bersirkulasi sebagai lipoprotein utama yang mengangkut kolesterol. HDL adalah lipoprotein yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung suatu enzim yang mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol. Asam linoleat adalah asam lemak yang paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin ke kolesterol, yang membentuk ester kolesterol yaitu linoleoilkolesterol (Kuchel et.al., 2006).3.Oksidasi Asam LemakAsam lemak memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan energi tubuh makhluk hidup. Sebagian besar asam lemak bebas yang mengalami katabolisme berasal dari proses hidrolisis trigliserida. Asam lemak dikeluarkan dari sel, kemudian berikatan dengan serum albumin dan bersama dengan aliran darah dibawa ke jaringan lainnya untuk selanjutnya mengalami oksidasi.Menurut Kuchel et.al. (2006), oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke dalam sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum, masuknya asam lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan asam lemak menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut alkanoil atau alkenoil-CoA, dan di dalam bentuk ini asam lemak dikatakan berada dalam keadaan teraktivasi (Kuchel et.al., 2006).Oksidasi sempurna asam lemak berantai panjang di dalam semua sel jaringan hewan mamalia, kecuali di dalam sel otak, menghasilkan CO2 dan H2O sebagai hasil akhir Kelincahan gerak, penyebaran, dan oksidasi asam lemak yang terjadi di dalam tubuh berlangsung dengan proses metabolisme karbohidrat dan diatur oleh sistem hormon endokrin. Jadi proses oksidasi asam lemak.2.5 Lipid di Perairan 2.5.1Dampak Lipid Di PerairanLipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Lipit dapat memberikan beberapa dampak bagi suatu perairan baik dampak positif maupun dampak negatif. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, dapat memberikan dampak negatif bagi perairan sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan perairan akan menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga proses fotosintesis berlangsung terhambat. Dengan demikian kadar oksigen akan rendah yang akan menyebabkan organisme aerobic akan mati (Tresna, 1991). Adanya hal demikian, usaha yang dilakukan sebelum limbah dibuang kelingkungan perairan adalah dengan melakukan pengolahan. Dalam megembangkan suatu system pengolahan limbah yang tepat guna maka terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifat suatu limbah. Pemahaman ini penting mengingat system pongolahan suatu jenis limbah akan berbeda dengan jenis limbah yang lain. Untuk mengatasi limbah yang masuk ke perairan, saat ini sudah dikenal system pongolahan limbah lipid dengan menggunakan organisme hidup, yang dikenal dengan system pongolahan secara biologis yang penerapannya sangat ramah lingkungan (Suryadipura, 2001). Menurut Feliatra (1996) dalam Dharmawibawa (2004), metode biologi atau biodegradasi oleh mikroorganisme merupakan salah satu cara yang tepat, efektif dan hampir tidak ada pengaruh sampingannya pada lingkungan karena tidak menghasilkan racun atau blooming karena mikroba ini akan mati seiring dengan habisnya minyak. Agar pengolahan limbah berlangsung secara efektif khususnya limbah yang banyak mengadung lemak maka langka awal yang perlu dilakukan adalah mencari mikroorganisme yang memiliki kemampuan dalam mendegradasi lemak. Salah satunya yaitu dengan memberi Bacillus dan Pseudomonas sehingga masalah limbah lipid yang ada di perairan dapat diatasi.Disisi lain selain lipid memberikan dampak yang buruk bagi organisme aerobic, di sisi lain lipid juga memberikan dampak positif bagi organisme yang ada didalam perairan seperti ikan. Bagi ikan laut, lemak merupakan sumber nutrisi utama yang digunakan untuk kebutuhan energi jangka panjang, untuk pergerakan atau cadangan energi selama periode kekurangan makanan. Dalam tubuh, lemak menyediakan energi dua kali lebih besar dibandingkan protein (Sargent et al., 2002). Selain itu, lipida juga berperan utama sebagai sumber asam lemak esensial, yang sangat berperan dalam pertumbuhan yang normal, perkembangan dan reproduksi ikan (Sargent et al., 2002; Leaver et al., 2008).Jaringan lemak yang berwarna putih dalam tubuh bertanggung jawab terhadap sintesa lipida, penguraian dan penyimpanan lemak dalam tubuh organisme (Szkudelski et al., 2009). Lokasi penyimpanan lemak utama dalam tubuh ikan adalah otot dan hati, ada juga yang tersimpan sebagai lemak mesentrik (Sheridan, 1988).

2.5.2 Perilaku Lipid di dalam airLipid tidak dapat larut di dalam air, namun lipid dapat bertahan dalam lingkungan berair, dan dengan demikian perilakunya dalam air secara biologis merupakan hal yang penting. Beberapa jenis lipid termasuk amfifilik, yang berarti terdiri dari dua bagian, yaitu bagian hidrokarbon nonpolar dan bagian polar, ionik, atau keduanya.

Keterangan : Gambar O mewakili kepala polarGambar mewakili ekor hidrokarbonKetika molekul amfifilik terdispersi di dalam air, bagian hidrofobiknya menjauhkan diri dari pelarut. Produknya disebut lapisan tunggal jika agregasinya di batas antara air dan udara (Gambar 1). Dan disebut misel jika agregasinya terdispersi di dalam air (Gambar 2).

H2OGambar 1Gambar 2Efekhidofobik merupakan kecenderungan rantai hidrokarbon untuk menjauh dari pelarut polar, seperti air. Hidrokarbon tidak lagi membentuk ikatan hydrogen dengan air, hidrokarbon yang dikelilingi oleh air mempermudah pembentukan ikatan hydrogen di antara molekul-molekul air (Kuchel et.al., 2006).

4. PENUTUP3.1 Kesimpulan Lipida(dari kata Yunani,Lipos,lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Atau lipida adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), mempunyai sifat yang larut dalam pelarut non polar seperti etanol, eter, kloroform, dan benzena. Lipid berfungsi sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh. Klasifikasi menurut Lehninger, yaitu: lipid komplek (yang bisa mengalami saponifikasi) contoh : trigliserida. Dan lipid sederhana (yang tidak bisa mengalami saponifikasi karena tidak mengandung gliserol) contoh : terpen, steroid, prostaglandin dll. Lipid berdasarkan ikatannya yaitu lemak dan minyak. Sedangkan Berdasarkan kelas dari lemak yaitu lipid fungsi primer. Metabolisme lipid di perairan terdiri dari pencernaan lemak, metabolisme lipoprotein dan oksidasi asam lemak. Dalam perairan lipid memiliki dua dampak yaitu positif dan negatif. Dampak negatif dari adanya lipid yaitu menutupi perairan sehingga cahaya matahari tidak bisa masuk ke perairan sehingga alga tidak bisa melakukan fotosistesis. Sedangkan dampak positifnya yaitu sumber nutrisi utama yang digunakan untuk kebutuhan energi jangka panjang, untuk pergerakan atau cadangan energi selama periode kekurangan makanan. Dalam tubuh, lemak menyediakan energi dua kali lebih besar dibandingkan protein. Selain itu, lipida juga berperan utama sebagai sumber asam lemak esensial, yang sangat berperan dalam pertumbuhan yang normal, perkembangan dan reproduksi ikan Lipid tidak dapat larut di dalam air, namun lipid dapat bertahan dalam lingkungan berair, dan dengan demikian perilakunya dalam air secara biologis merupakan hal yang penting. Beberapa jenis lipid termasuk amfifilik, yang berarti terdiri dari dua bagian, yaitu bagian hidrokarbon nonpolar dan bagian polar, ionik, atau keduanya.3.2 SaranSetelah mengetahui materi tentang lipid semoga kami dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam fungsi, peranan dan dampaknya bagi perairan.DAFTAR PUSTAKA

Dharmawibawa, I.D.. 2004. Isolasi, Identifikasi dan Uji Kemampuan Bakteri Pengurai Minyak Solar dari Perairan Pelabuhan Benoa Bali. Universitas Udayana, Bali.Hanifah ,Khayyu. 2013. Biokimia Lipid. http://www.slideshare.net/KhayyuHanifah/makalah-biokimia-lipid. Diakses pada 11 September 2014.Kuchel, P.W., Ralston, G.B.2006. Biokimia, Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Hal 33,77.Leaver, M.J., Bautista, J.N., Bjornsson, B.T., Jonsson, E., Krey, G., Tocher, D.R., and Torstensen, B.E., 2008. Towards fish lipid nutrigenomics: Current state and prospects for fin-fish aquaculture. Rev. Fish. Sci., 16, 73 94.Lehninger, Albert L. 1990. Dasar-Dasar Biokimia. Erlanggga. Jakarta.Montgomery,R., Drayer, R.L.,Conway,W.at.,Spector,A.A.1993.Biokimia.Suatu Pendekatan Berorientasi-Kasus. Jild 2 Edisi Keempat. Gajahmada University Press. Yokyakarta. Hal 688Poedjadi, Anna ., F.M. Titin Supriyanti .2006. Dasar Dasar Biokimia . Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta .Hal 52-80Sargent, J.R., Tocher, D.R., Bell, J.G., 2002. The lipids, In: Halver, J.E., Hardy, R.W. (Eds.), Fish Nutrition, 3rd edition. Academic Press, San Diego, 181257.Sheridan, M.A., 1988. Lipid dynamics in fish : Aspects of absorption, transportation, deposition and mobilization. Comp. Biochem. Physiol., 90, 679 690.Suryadipura, P.2001. Lingkungan Hidup Permasalahan dan Pengelolaannya. Universitas Udayana, DenpasarSzkudelski, T., Szkudelski, K., and Nogowski, L., 2009. Effects of adenosine as receptor antagonism on lipogenesis and lipolysis in isolated rat adpocytes. Physiol. Res., 58, 863 871.Tresna, S. 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.

Biokimia (Kerja Metabolisme Lipid Di Perairan) | 12