44
MAKALAH BOLA VOLY DI S U S U N OLEH: 1006104020083 REGULER 3 PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Makalah Bola Voly

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Bola Voly

MAKALAH BOLA VOLY

DI

S

U

S

U

N

OLEH:

1006104020083

REGULER 3

PENJASKESREK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM

2011

Page 2: Makalah Bola Voly

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat dan karunia Nya, masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah

ini. Tidak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan teman-

teman yang telah memberikan dukungan serta memberiakan petunjuk dalam

menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…

i

Page 3: Makalah Bola Voly

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A.LATAR BELAKANG......................................................................... 1

B.TUJUAN.............................................................................................. 1

C.MANFAAT.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

A.SEJARAH BOLA VOLY.................................................................... 3

B.SARANA DAN PRASARANA PERMAINAN BOLA VOLY.......... 7

C.TEKNIK DASAR BOLA VOLY........................................................ 8

D.PERATURAN-PERATURAN............................................................ 16

E.PENILAIAN......................................................................................... 19

F.WASIT DALAM BOLA VOLY.......................................................... 21

BAB III PENUTUP...................................................................................... 25

A.KESIMPULAN.................................................................................... 25

B.SARAN................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 26

ii

Page 4: Makalah Bola Voly

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu

pendidikan yang hanya di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan

ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,

seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan

peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong

pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan

penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-

spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang

seimbang.

Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak

dan seyogya nya pula kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa

olah raga yang sekarang menjadi salah satu tumpuan Indonesia yaitu diantara

sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli bahkan sudah

mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita

harus menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli

serta sejarah singkat Bola Voli.

B. TUJUAN

Mata Kuliah Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

1

Page 5: Makalah Bola Voly

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.yaitu

salah satunya Olahraga Bola voli

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik.di bidang bola voli.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam Bermain

Bola voli

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-

nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan, Terutama di bidang Bola voli.              

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis dalam Beramain Bola voli.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,

orang lain dan lingkungan.

C. MANFAAT

Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan

dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para

peserta didik sekaligus dapat membangun Indonesia yang tangguh dibidang ke

Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola Voli.

2

Page 6: Makalah Bola Voly

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH BOLA VOLI

1. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Daerah Asalnya

William G. Morgan (New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika

Serikat yang dikenal sebagai pencipta olahraga bola voli.

Morgan muda kuliah di Springfield College yang dikelola YMCA (Young

Men’s Christian Association). Di sana ia bertemu dengan James Naismith yang

pada tahun 1891 menciptakan olahraga bola basket. Setelah lulus, pada tahun

1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur Pendidikan Jasmani di YMCA di

Massachusetts. Di sana ia menciptakan permainan bernama Mintoinette yang

dirancang tidak seberat basket agar cocok dimainkan orang-orang yang lebih tua.

9 Februari 1895 menjadi hari kelahiran permainan ini.Dirancang berdasarkan

olahraga lain asal Jerman bernama faustball, permainan yang ini kemudian

berganti nama menjadi volleyball (bola voli).

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola

basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28

November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama

Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga

mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William

G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA,

menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya

olahraga permainan basketball oleh James Naismith.

Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan

yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya,

permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter

olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang

terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan

khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga

permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

3

Page 7: Makalah Bola Voly

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada

pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International

YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey

Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus

sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the

International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk

mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus

yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield

tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam

kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim

beranggotakan lima orang.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan

tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan

dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini

dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang

menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini

adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari

satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta

penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah

perubahan pada Mintonette.Perubahan pertama yang terjadi pada permainan

tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang

juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan,

nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama

Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa

pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang

terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola

tersebut jatuh ke tanah (volley).

Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu

“Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA

(United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut

4

Page 8: Makalah Bola Voly

dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli

yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun

1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA

Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk

mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan ke

Morgan.

Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah

penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-

rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek),

lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain.

Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada

setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan

servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam

peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara

pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke

wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka

ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan

bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat

kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah

servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua.

Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada

bulan Juli 1896.

2. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia

Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman

penjajahan Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri

Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di

samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam

pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di

asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-

kompeni Belandasendiri.

5

Page 9: Makalah Bola Voly

Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan

mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan

dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli

seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang

pertama.

PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm

maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli

sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di

Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk

acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951.

setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim

hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti

pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan

pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya.

Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki

tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama kalinya dalam

sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli

yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari

tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh

Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang

Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari

bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR

MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya

adalah :  

1. UniSovyet

2. Jepang

3. Brazil

4. Bulagaria

5. Kuba

6. Yunani

7. Polandia

6

Page 10: Makalah Bola Voly

Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam

periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs.

MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari jumlahnya

perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang

berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di

luar negeri.

B. SARANA DAN PRASARAN PERMAINAN BOLA VOLI

1. Gambar lapangan bola voli

a. Ukuran lapangan bola voli

Panjang Lapangan : 18 m

Lebar Lapangan : 9 m

Lebar Garis : 5 cm

b. Net/ Jaring

Panjang Net : 9,5 m

Lebar Net : 1 m

Mata Jaring : 10 cm

Tinggi tiang Putera : 2,43 m

Tinggi tiang Puteri : 2,24 m

Antene rood line : 10 cm

Tinggi/panjang antene : 1,80 m

Garis tengah diameter : 1 cm

c. Bola

Keliling : 65-67 cm

Berat bola : 250-280 gram

Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm

Jalur bola : 12-18 jalur

C. TEKNIK DASAR BOLA VOLI

7

Page 11: Makalah Bola Voly

1. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing

a. Passing Bawah

Cara pelaksanaannya :

Pemain melakukan sikap siap.

Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan

membuat sudut 45º dengan badan.

Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut 

dari 135º menjadi 45º.

Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai

lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai

berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.

Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing bawah :

1) Pass Bawah dua Tangan

2) Pass Bawah Satu Tangan

3) Pass Bawah Bergulir Kesamping

4) Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang

5) Pass Bawah Meluncur Kedepan

b. Passing Atas

Cara pelaksanaannya :

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan

kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan

tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti

dipantulkan.

Pemain melakukan sikap siap.

Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan

dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak

merangkum bola.

Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi

lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh

ujung jari² tangan.

8

Page 12: Makalah Bola Voly

Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola

dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang

digerakkan sampai lurus keatas.

Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing atas :

1) Pass Atas Normal

2) Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang

3) Pass Atas Bergulir Kesamping

4) Pass Atas Meloncat

2. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis

a. Underhand Service

Pemain berdiri menghadap net, kaki kiri didepan kaki kanan,

lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain

tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).

Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki

sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan

diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan

dipindahkan kekaki sebelah depan.

Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan

kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang

dibelakang kedepan.

Macam-macam Underhand Service

1) Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.

2) Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.

3) Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.

4) Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

b. Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua

lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,

9

Page 13: Makalah Bola Voly

tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas

bola.

Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ±

1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik

kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan

dipindahkan kekaki sebelah belakang.

Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada

sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak

tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.

Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan,

berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus

dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

Macam-macam Overhead Service

1) Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.

2) Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.

3) Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.

4) Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

c. Floating Service

1) Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.

Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan

yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik

kebelakang sebelum melempar bola.

Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak,

pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul

dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam.

Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan

lanjutan.

2) Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.

Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan.

Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan

10

Page 14: Makalah Bola Voly

pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan

dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.

Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar

rendah. Lengan  dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul

dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi

didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai

menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.

Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang

digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak

dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga

lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

d. Jump Service

Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk

mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan

minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama

permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :

Dapat menjatuhkan mental lawan

Mempersulit lawan untuk membangun serangan

Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan

Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :

Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.

Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam

lapangan.

Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat

terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.

Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open

Spike).

Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step

sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.

11

Page 15: Makalah Bola Voly

Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten

seperti gerakan spike, tidak terpatah-patah.

3. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan,

Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat.

Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan

individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan

kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang²

sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang,

berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir

sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak

kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua

lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut

membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan

lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan

mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik

keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh

digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan

eksplosif dan loncatan vertikal.

Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera

lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan

sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola

secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat

diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak

kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan

12

Page 16: Makalah Bola Voly

bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan

dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak

tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan

eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang

benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat

untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki

(telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan

tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Macam-macam Smash.

a. Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan

pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang

tertinggi.

b. Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus

mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah

pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m 

ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul

bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan

bola Open

c. Quick

Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul

melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang.

Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan

lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang

dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan

tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan

pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher

vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

13

Page 17: Makalah Bola Voly

d. Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu

bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan

awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas

tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan

langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat

dibandingkan smash dengan bola semi.

e. Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari

net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat

meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas

kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan

diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan

membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola

dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan

gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot²

perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang

dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

f. Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak

melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak

dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap

bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat

yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau

panjang tergantung pada situasi.

g. Bola 3 meter

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis

serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat

14

Page 18: Makalah Bola Voly

tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat

mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

h. Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang

dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan

kanan menolak dengan kaki kiri.

i. Double Step

Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan

dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama

hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua

pemukul meloncat dan melakukan serangan.

j. Step L

Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan

awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan

langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk

melakukan serangan.

4. Jenis - Jenis Block Untuk Pertahanan

a. Block Bola Open

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, 

posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker

lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan

direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º,

kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan

vertical.

b. Block Bola Semi

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, 

posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap

melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat

posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk

sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan

arah lompatan vertical.

15

Page 19: Makalah Bola Voly

c. Block Bola Quick

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, 

posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan

spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan

menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian

blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :

Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan

Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan

lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola

lepas dari tangan pengumpan..

Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.

Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada

dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.

Side step (Block 2 step)  dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan

Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup

jauh.

Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat,

agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai

membaca     gerak.

D. PERATURAN-PERATURAN

1. Lapangan

Olahraga permainan bola voli dimainkan pada sebuah lapangan yang

berbentuk persegi panjang. Seiring dengan terus berkembangnya permainan bola

voli, maka standar-standar ukuran internasional dan sarana pendukung pada

lapangan bola voli-pun telah ditetapkan. Standar ukuran panjang lapangan bola

voli adalah 18 meter, sedangkan ukuran lebarnya adalah 9 meter. Panjangan

lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang

dipasang pada dua buah tiang. Net tersebut dipasang pada ketinggian 2.43 meter

16

Page 20: Makalah Bola Voly

atau 2.24 meter. Pada setiap ujung atas tiang biasanya akan dipasang sebuah

antena.

Antena ini akan menjadi pembatas gerakan bola yang menyamping atau

melebar. Net yang memiliki lebar satu meter tersebut dipasang melebar di tengah

lapangan. Ukuran 2.43 meter biasa digunakan dalam pertandingan bola voli putra,

sedangkan pada kelas putri biasanya menggunakan net dengan ketinggian 2.24

meter. Meskipun demikian, pada kompetisi-kompetisi kelas yunior maupun

veteran biasanya tinggi net bervariasi. Untuk kompetisi kelas tersebut, tinggi net

biasanya dapat disesuaikan kembali.

Dalam lapangan bola voli dikenal istilah garis “3 meter” dari net. Garis

tersebut berfungsi sebagai batas wilayah penyerangan (attack line). Garis 3 meter

tersebut kemudian membagi lapangan menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang

(back row), dan barisan depan (front row). Kemudian, pada masing-masing

bagian itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik.

Pada keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para pemain bola voli.

Area “1” merupakan posisi pemain yang akan melakukan servis berikutnya.

Setiap pergantian giliran untuk melakukan servis, para pemain harus berputar

searah dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis.

Dengan melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada

posisi pertama akan digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi

kedua. Sedangkan pemain yang awalnya menempati posisi 1 akan bergeser ke

posisi 6, begitu seterusnya.

Dalam aturan lapangan bola voli terdapat istilah zona bebas (free zone).

Zona bebas ini merupakan area yang mengelilingi area tim. Para pemain dapat

memasuki dan bermain di dalam zona bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter

tersebut dengan bebas, setelah salah seorang pemain melakukan servis. Batas-

batas area tim ditunjukkan dengan menggunakan garis-garis yang tergambar

dilapangan. Sedangkan area penyerangan berada di dalam area tersebut. Garis-

garis area tim tersebut juga menentukan apakah bola yang jatuh akan dinyatakan

“masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang jatuh masih menyentuh garis area tim,

maka bola tersebut dinyatakan “masuk”, dan tim lawan akan memperoleh nilai.

17

Page 21: Makalah Bola Voly

Namun, jika bola jatuh di luar garis area tim tanpa menyentuh garis area tim,

maka bola dinyatakan “keluar”

2. Bentuk-Bentuk Pelanggaran

Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area

lawan. Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah

ke area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum

dioper ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali

sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka

hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan

block tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika

melakukan block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau

memukul bola yang terlontar dari block-nya.

Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika

melakukan servis.

Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh

bola dalam waktu yang lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai

sebuah pelanggaran.

Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola

berada tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat

dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan (garis 3

meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis

penyerangan.

Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai

sebuah kesalahan.

Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika

permainan sedang berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.

Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang

sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola tersebut.

Jika dalam sebuah tim tidak ada yang menerima, menahan, atau

mengendalikan bola yang dioper dari pihak lawan, maka hal tersebut dinyatakan

18

Page 22: Makalah Bola Voly

sebagai sebuah pelanggaran. Kejadian semacam ini, biasanya terjadi akibat

adanya sebuah kesalahpahaman antar pemain yang sama-sama berada di dekat

lokasi jatuhnya bola.

Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli

adalah melakukan block atau spike pada bola yang belum melewati net secara

sempurna, ketika tim lawan melakukan servis.

Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika

pemain pada baris belakang bergabung melakukan block dengan pemain pada

baris depan.

Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan gerakan block,

atau saling berdiri berdekatan ketika salah seorang pemain dari timnya melakukan

servis dengan tujuan untuk menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga

dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan

dari pihak wasit.

Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam

garis lapangan, atau menginjak garis belakang lapangan ketika melakukan servis

(sebelum bola melewati net).

Seorang libero hanya dapat bermain di baris belakang. Jika ia melakukan

block atau spike pada bola yang berada tepat di atas net, maka hal tersebut akan

dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran.

Kesalahan posisi pemain ketika melakukan servis akan dinyatakan sebagai

sebuah pelanggaran. Namun, setelah servis dilakukan maka pemain dapat

mengatur posisi mereka berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.

Adanya perkelahian secara fisik di antara pemain satu tim maupun dengan

pemain dari tim lawan akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran

E. PENILAIAN

Salah satu tim akan memperoleh nilai secara otomatis jika bola jatuh di

dalam garis area lawan atau ketika tim lawan melakukan sebuah kesalahan. Dalam

peraturan ini tidak meperhitungkan tim manakah yang sebelumnya melakukan

19

Page 23: Makalah Bola Voly

servis. Setelah itu, bola akan berpindah ke tangan lawan, dan tim lawanlah yang

selanjutnya akan melakukan servis berikutnya.

Jika servis sebelumnya dilakukan oleh tim yang memperoleh nilai, maka

servis yang selanjutnya masih akan dilakukan oleh pemain yang sama, yang

sebelumnya melakukan servis.

Posisi pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam jika servis

yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim yang memperoleh poin. Dengan

demikian, servis akan dilakukan oleh pemain yang sebelumnya menempati area 1.

Pertandingan pada setiap set akan berakhir ketika salah satu tim

memperoleh poin 25. 2 poin tambahan akan diberikan ketika kedua tim

memperoleh poin yang sama yaitu pada poin 24.

Biasanya, pertandingan akan dilangsungkan dalam 5 set. Pada set pertama

hingga set ke-4 akan dimainkan hingga 25 poin. Sedangkan pada set ke-5,

permainan hanya akan dimainkan hingga 15 poin. Tambahan 2 poin akan

diberikan jika kedua tim mendapatkan poin yang sama, yaitu pada poin 14.

Terkadang, sistem penilaian pada setiap turnamen atau pertandingan

berbeda. Pada pertandingan tingkat SMU dan profesional biasanya hanya

dilangsungkan hingga 3 set, dengan total poin hingga 30 poin Peraturan

penggunaan 25 poin baru mulai diberlakukan pada tahun 1999. Sebelumnya,

permainan hanya dilangsungkan hingga 15 poin pada setiap set. Selain itu, tim

yang memperoleh poin hanyalah tim yang sebelumnya melakukan servis. Ketika

tim server melakukan kesalahan, maka tim lawan tidak akan memperolah poin

tambahan. Kesalahan tersebut hanya akan menyebabkan pindah bola saja (tim

lawan yang akan melakukan servis selanjutnya). Dan ketika serangan salah satu

tim dinyatakan “masuk”, tim tersebut tetap tidak akan memperoleh tambahan jika

servis yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim itu juga. Serangan yang

dinyatakan “masuk” tersebut juga hanya akan mengakibatkan pindah bola saja.

Tim tersebut hanya memperoleh kesempatan untuk melakukan servis yang

selanjutnya. Perubahan peraturan tersebut dilakukan oleh FIVB pada tahun 1999,

dan mulai ditetapkan secara resmi pada tahun 2000.

F. WASIT DALAM BOLA VOLI

20

Page 24: Makalah Bola Voly

1. Pedoman Umum Perwasitan Bolavoli 

a. Memimpin suatu pertandingan agar dapat berjalan lancar tanpa

mengalami gangguan apapun.

b. Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu konsisten dalam

mengambil keputusan.

c. Harus adil dan objektif - sesuai peraturan yang sudah disahkan PBVSI.

d. Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka, tetapi merupakan

kejadian yang nyata atau fakta benar-benar nyata terlihat wasit.

e. Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net. Posisi dapat

mengamati medan dan seluruh pemain dengan baik dan jelas.

2. Syarat Menjadi Wasit Bolavoli 

a. Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal.

b. Mempunyai bakat menjadi seorang wasit.

c. Senang terhadap permainan bolavoli.

d. Serendah-rendahnya lulusan SLTP.

e. Berumur 20 - 40 tahun.

f. Berdedikasi tinggi

g. Anggota satu perkumpulan bolavoli.

h. Berstatus amatir.

3. Jenjang Wasit Bolavoli  

a. Wasit perkumpulan

b. Wasit cabang wilayah

c. Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B

d. Wasit nasional tingkat A, B, dan C

e. Wasit kandidat international

4. Perlengkapan Wasit 

Pakaian Seragam :

a. Celana putih/hitam

b. Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah

c. Sepatu karet putih

d. Badge wasit sesuai klasifikasi:

21

Page 25: Makalah Bola Voly

      kuning untuk cabang - dikeluarkan cabang

      putih untuk Pemda - dikeluarkan Pemda

      hijau untuk nasional - dikeluarkan PBVSI Pusat, dan

biru - untuk internasional - dikeluarkan IVBF

5. Komposisi Wasit  

a. Seorang wasit pertama (referee)

b. Seorang wasit kedua (umpire)

c. Seorang pencatat (scorer)

d. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)

6. Tugas, Kewajiban dan Wewenang Wasit  Tugas Wasit  

a. Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.

b. Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang

perwasitan bolavoli.

c. Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.

d. Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia

pada umumnya.

7. Kewajiban dan Wewenang Wasit  

a. Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik di tingkat cabang, daerah,

nasional maupun tingkat internasional.

b. Tidak berhak memimpin pertandingan di atas sertifikat yang

dimilikinya.

8. Prosedur Mewasiti 

a. Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.

b. Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).

c. Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya,

tanda bola mati bertujuan untuk menunjukkan menyetujui atau

menolak permohonan regu.

d. Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.

e. Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:

      Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.

      Pemain yang bersalah

22

Page 26: Makalah Bola Voly

      Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.

Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk

menunjuk satu kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk.

Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi tanda poin dari kesalahan

yang dibuat satu regu.

9. Kekuasaan Wasit 1

a. Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.

b. Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum

dalam peraturan.

c. Kekuasaannya mutlak - dapat mengganti salah seorang petugasnya bila

dianggap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

d. Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.

e. Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah

memenuhi persyaratan sewaktu permainan berlangsung.

10. Tanggung Jawab Wasit 1 

Sebelum pertandingan :

a. Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.

b. Melakukan tos.

c. Mengawali pemanasan.

Selama pertandingan :

a. Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan

servis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas

net beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.

b. Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.

c. Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score

sheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.

Sesudah pertandingan.

a. Menandatangani score sheet.

b. Langsung menuju ke ruang wasit.

11. Tugas Wasit 2

23

Page 27: Makalah Bola Voly

a. Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan

tempa waktu set penentuan.

b. Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di

bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.

c. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area

pertandingan.

d. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.

e. Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan

yang sah serta mengawasi waktunya.

f. Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh

menekan wasit 1.

g. Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.

BAB III

24

Page 28: Makalah Bola Voly

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka

dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan ini, peserta didik mampu mempraktikkan teknik-teknik

dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri,

kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan

serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

B. SARAN-SARAN

Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran-

saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun

pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan

alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

25

Page 29: Makalah Bola Voly

http://arrozaqi.wordpress.com/2010/06/27/makalah-bola-voli/

http://kesehatan.myhendra.web.id/2010/12/makalah-olahraga-volley.html

Kleinmann, Theo & Kruber, Dieter. 1990. Bola Volley Pembinaan Teknik, Taktik

dan Kondisi Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarta : PT. Gramedia

26