Makalah BSE.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Makalah

DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPAPeranan IPA dalam Teknologi Masyarakat

Disusun Oleh:

Kelompok VI

ICP Chemistry 2012

Kadek Ramawati

Nuraini Yusuf

Andi Apridha Irianti

Nisrawati

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam

Universitas Negeri Makassar

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah meminjamkan nafas kepada penulis sampai saat ini, yang juga memanjangkan daya pikir dan kreatifitas penulis sampai penyelesaian makalah ini.

Dalam proses penulisan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koneksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis dan pembaca.

Makassar, Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISIKata Pengantar iiDaftar isi iiiBab I Pendahuluan 1A. Latar Belakang

1B. Rumusan Masalah

2C. Tujuan

3

Bab II Pembahasan

4Bab III Penutup

25A. Kesimpulan

25B. Saran

25Daftar Pustaka26

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu konsep pembelajaran tentang alam yang mempunyai hubungan yang sangat luas dan berkaitan dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA berperan banyak dalam proses pendidikan dan perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia yang merupakan bagian dari Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju. Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya.

Gerakan reformasi dalam pembelajaran sains dan teknologi di sekolah, tiada lain menjadikan warga negara melek akan sains dan teknologi (Scientific and Technological Literacy) sebagaimana apa yang dilakukan dan telah dimulai dalam dua dekade terakhir oleh negara-negara maju. Perkembangan Iptek yang semakin pesat perlu perhatian oleh guru dan peserta didik. Dalam hal ini peserta didik perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami, dan menguasai Iptek dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. Persiapan seawal mungkin sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan yang semakin meningkat. Berbagai tantangan muncul, antara lain menyangkut peningkatan kualitas hidup, pemerataan hasil pembangunan, partisipasi masyarakat, dan kemampuan untuk mengembangkan sumber daya manusia.

Saat ini, Iptek sudah mengalami peningkatan, namun pembelajaran masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah atau metode yang masih konvensional yang kegiatannya lebih berpusat pada guru (Teacher Centered). Dalam hal ini tentu saja aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting sehingga siswa cenderung dituntut untuk membenarkan apa yang dikatakan oleh guru tanpa usaha untuk membuktikan kebenarannya.

Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal ini, salah satu pendekatan yang sesuai dengan perkembangan Iptek adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), karena pendekatan ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan peranan sains dan teknologi di dalam kehidupan masyarakat.Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan menyajikan pengaruh IPA dan Teknologi terhadap pengaruhnya kepada masyarakat, sehingga kita juga bisa juga memilah apa-apa yang positif dan negatif.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah mengenai materi makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keterkaitan antara Science, Teknologi and Masyarakat (STS)?

2. Jenis-jenis pengetahuan apa saja yang berkembang dalam masyarakat?

3. Bagaimana peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat?

4. Apa saja dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat?

5. Bagaimanakah pendekatan Science, Teknologi and Masyarakat (STS) dalam pembelajaran?C. Tujuan

Adapun yang tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui keterkaitan antara Science, Teknologi and Masyarakat (STS).

2. Mengetahui jenis-jenis pengetahuan apa saja yang berkembang dalam masyarakat.

3. Mengetahui bagaimana peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat.

4. Mengetahui dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat.

5. Mengetahui pendekatan Science, Teknologi and Masyarakat (STS) dalam pembelajaran.D. ManfaatAdapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mahasiswa mengetahui keterkaitan antara Science, Teknologi and Masyarakat (STS).

2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pengetahuan apa saja yang berkembang dalam masyarakat.

3. Mahasiswa mengetahui bagaimana peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat.

4. Mahasiswa mengetahui dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat.

5. Mahasiswa mengetahui pendekatan Science, Teknologi and Masyarakat (STS) dalam pembelajaran.BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterkaitan antara Science, Teknologi And Masyarakat (STS)Science diartikan sebagai cara untuk mengetahui sesuatu yang ada di dunia ini. Jadi science merupakan proses yang terus menerus yang ditujukan untuk mengembangkan dan mengorganisasi pengetahuan yang tujuannya untuk mengetahui gejala alam dan memnfaatkannya bagi kehidupan manusia. Adapun teknologi diartikan sebagai cara untuk beradaptasi dengan tujuan untuk memperluas cakrawala berfikir, meningkatkan kualitas hidup manusia dan membuat keadaan manusia lebih baik. Adapun masyarakat merupakan lingkungan manusia bertempat tinggal, bermasyarakat, berproduksi atau tempat dimana manusia beraktifitas untuk hidup.(Trowbridge, L.W, Bybel Kidger,W. :1990).Pendapat lain yang terkait dengan masalah teknologi, science dan masyarakat sebagai berikut:

Teknologi is one of the most salient aspects of life in a modern masyarakat. People depend on teknologi to process and communicate information; to harness and convert energy; to transport people and goods from one location to another; to produce the food, products, and structures that maintain their quality of life; to facilitate artistic expression; and to provide essential health care. (Kenneth Welty, 1996).

Belajar teknologi berfungsi untuk : (1) teach concepts that are unique to teknologi, (2) create contexts that make other aspects of the curriculum more meaningful to young people, and (3) engage students in thought processes that promote the development of higher-order thinking

skills (Kenneth Welty, 1996).

Sains memberi kontribusi terhadap teknologi, yang tercermin pada penerapan produk Sains dalam teknologi. Sains memberi cara atau alat untuk mengestimasi perilaku benda-benda (material). Para insinyur (engineer) menggunakan pengetahuan tentang Sains untuk memecehkan masalah-masalah praktis. Sebaliknya, teknologi memberikan mata dan telinga bagi Sains. Misalnya, teknologi komputer berperan penting bagi perkembangan subatansial dalam mempelajari sistem cuaca, struktural kristal, struktur gen, dan sebagainya. Teknologi tidak hanya memberi alat bagi Sains, tetapi juga memberi motivasi dan arah bagi teori-teori penelitian. Misalnya, teori konservasi energi sebagian besar dikembangkan dari problem teknologi dalam meningkatkan efisiensi mesin uap. Hubungan Sains) dan teknologi dapat digambarkan sebagi berikut.

Hubungan antara teknologi dan masyarakat adalah sebagai berikut. Daya cipta individu merupakan sesuatu yang esensial dalam inovasi teknologi. Kekuatan sosial dan ekonomi masyarakat sangat mempengaruhi jenis teknologi yang dipilih. Teknologi juga dipengaruhi oleh sejarah dan budaya masyarakat. Di sisi lain, secara historis, beberapa teori sosial berkeyakinan bahwa perkembangan teknologi akan menyebabkan perubahan sosial. Teknologi menimbulkan perubahan pola hidup, politik, religius, dan kesejahteraan umat manusia. Jadi, terdapat hubungan timbal balik antara teknologi dan masyarakat.Hubungan antara sains dan masyarakat adalah sebagai berikut. Produk-produk sains memberi kontribusi bagi kesejahteraan umat manusia. Sains sebagai proses, memberikan manusia kapasitas berpikir untuk memecahkan masalah. Sebaliknya, kebutuhan manusia baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat, memberi dorongan dan picu yang kuat bagi perkembangan sains.Jadi dapat disimpulkan, bahwa ke tiga hal tersebut dalam kehidupan manusia memiliki keterkaitan yang erat, yaitu teknologi membantu pengembangan ilmu pengetahuan dengan peralatannya, sedangkan ilmu pengetahuan membantu dalam penciptaan teknologi baru (inovasi teknologi). Adapun lingkungan akan mendorong adanya perkembangan science dan teknologi karena keinginan manusia yang terus berkembang, namun demikian perkembangan sains dan teknologi yang tidak terkendali dan mempertimbangkan lingkungan akan berdampak buruk bagi manusia di lingkungannya. Sains dan teknologi dalam kehidupan masyarakat khususnya dunia pendidikan mempunyai hubungan yang erat. Hal ini dapat dipahami karena ilmu pengetahuan pada dasarnya menjelaskan tentang konsep. Sedangkan teknologi merupakan suatu seni/keterampilan sebagai perwujudan dari konsep yang telah dipelajari dan dipahami. Dengan kata lain untuk memahami sains dan teknologi berarti harus memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah dengan menggunakan konsep-konsep ilmu, mengenal teknologi yang ada di masyarakat serta dampaknya, mampu menggunakan dan memelihara hasil teknologi, kreatif membuat hasil teknologi sederhana, dan mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakatnya. Hubungan saling mempengaruhi dan ketergantungan antara sains, teknologi dan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat

Diadaptasi dari Fajar (2003).

Science sudah mulai diperkenalkan pada anak sejak dibangku Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah bahkan sejak di Taman Kanak-kanak dengan berbagai bentuk materi pelajaran baik pelajaran social maupun pelajaran yang bersifat eksak.. Adapun teknologi yang banyak dijumpai dirumah, dijalan, dikantor dan sebagainya kurang banyak diperkenalkan, mungkin hanya sebatas dalam bentuk cerita abstrak yang kadang-kadang di luar jangkauan pemikiran anak dan siswa hanya membayangkan saja, sementara technologi banyak ada disekitarnya tapi kurang disadari kususnya dalam hal keterkaitan science yang telah dipelajari. Lingkungan dalam arti yang lebih luas, yaitu lingkungan yang kompleks yang melibatkan banyak penerapan science dan teknologi dan manusia termasuk di dalamnya guru dan siswa merasakan akibat dari perkembangan teknologi dari yang sederhana hingga yang canggih juga kurang banyak diketahui oleh siswa.Bruce Joyce dan Marsen W (1996) mengemukakan bahwa anak dapat mengembangkan pemikiran ilmiah apabila kebutuhan belajar anak terpenuhi yaitu meliputi antara lain:

a. Children need to share their experience with other, to consider other view points and to evaluate these social interaction thoughfully.

b. Children need to explore the psical properties of awide variety object.

c. Besides handling objects and exploring their properties, children must performs mental operation with them.

Oleh sebab itu siswa sejak dini (usia SD) harus memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan penelitian sederhana bersama kelompok temannya untuk mengembangkan pengalaman sciencenya dan pembentukan mental sebagai seorang calon ilmuwan yang tekun.Pembelajaran STS merupakan model pembelajaran yang menggabungkan atau tidak memisahkan antara science, teknologi dan masyarakat dalam materi IPA (Science). Science diperkenalkan pada siswa berupa teori yang sesuai dengan tingkat kelasnya yang dapat diperoleh dari textbook, majalah-majalah ilmiah atau hasil penelitian, sedangkan teknologi dapat didemonstrasikan atau dipraktekkan dalam bentuk dasar-dasar teknologi yang mendasari teknologi yang sesungguhnya yang dapat dilihat secara langsung dilingkungan sekolah, masyarakat, di jalan dan sebagainya. Sedangkan masyarakat akibat dari pengembangan dan penerapan teknologi dan science dalam lingkungan yang kompleks dapat diperkenalkan dengan melihat penerapan science dan teknologi di lapangan baik yaitu untuk produksi di industri-industri, pemakaian seharihari dalam rumah tangga, kantorkantor, sekolah-sekolah, di jalan-jalan dan sebagainya.B. Jenis-Jenis Pengetahuan

Di kalangan masyarakat nda menemukan bermacam-macam pengetahuan dan kepercayaan. Burung hantu yang berteriak di malam hari adalah pertanda munculnya malapetaka, pelangi adalah legenda bidadari yang sedang turun mandi. Orang yang mempunyai ilmu tidak mempan dengan peluru pedang. Jalan yang mendukung harus dibuat miring kedalam. Ada orang yang menolak kalau dirinya diberi nomor 13. Ada orang yang setia mengikuti uraian nasib sesuai dengan tanggal dan hari kelahirannya dan masih banyak lagi penjelasan dan kepercayaan yang kita temukan dalam masyarakat.

Berdasarkan yang kita sebutkan di atas maka pengetahuan manusia dapat digolongkan atas 4 pengetahuan menurut Darmodjo (1994).1. Pengetahuan Tahayul atau MithosMitos adalah suatu penjelasan atas fakta yang tidak ada kebenarannya, hanya diduga dan dipercaya begitu saja. Semua suku bangsa pada zaman dahulu mempunyai mithos dan legenda. Legenda adalah cerita rakyat yang berdasarkan mithos.Contohnya, pada zaman dahulu orang percaya pelangi adalah tangga bidadari yang turun mandi, bunyi burung hantu dalah tanda munculnya bencana, kaisar jepang adalah keturunan dewa matahari. Gunung Tangkuban perahu terjadi dari perahu yang dibalik oleh sangkuriang. Rakyat percaya dan menerima mithos karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan pikiran manusia pada saat itu dan dorongan ingin tahunya sudah terpenuhi. Manusia tidak sanggup menjelaskan secara benar dan ilmiah tentang segala sesuatu yang diamatinya maka muncullah penjelasan yang bersifat tahayul.2. Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dengan pengamatan panca-indera dan penalaran akal budi disusun secara sistematis untuk menjelaskan fakta yang sedang dihadapi, yang merangsang panca-indera dan pikiran manusia. Anda dapat melihat pada uraian lebih terperinci tentang pengetahuan ilmiah pada pembahasan sebelumnya. Disini perlu ditambahkan bahwa pengetahuan ilmiah dapat dibagi lagi seperti berikut ini.

Fakta objektif benar

Pengetahuan

Ilmiah

Benar, objektif

Tafsiran fakta

Salah, subjektif

Manusia berhadapan dengan fakta alam semesta, makhluk hidup atau benda mati. Kemudian manusia menjelaskan fakta itu atau memberi tafsiran pada fakta yang dihadapinya. Penjelasan fakta yang sesuai dengan kenyataan merupakan fakta objektif yang tidak dapat dibantah lagi. Misalnya hukum Archimedes, bahwa benda padat yang tercelup dalam fluida, berkurang beratnya sebesar berat zat fluida yang dipindahkannya.

Adakalanya manusia memberi tafsiran atas fakta atau memberikan penjelasan teoretis. Tafsiran itu mungkin benar objektif, kemungkinan salah atau tidak tuntas. Tikus mempunyai kaki, mata, gigi, kumis, jantung, paru-paru, darah dan sebagainya, hewan lain juga demikian dan manusia juga mempunya kaki, mata, gigi, kumis, jantung, paru-paru, darah. Dari fakta itu ditafsirkan bahwa makhluk hidup hewan dan manusia mempunyai asal-usul, nenek moyang yang sama. Dahulu orang-orang berpendapat bahwa atom (atomos) adalah bagian benda terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, ternyata sekarang, atom masih dapat dibagi atas bagian-bagian elementer yang lebih kecil lagi, proton, netron, inti, elektron.Sebab itu suatu teori pengetahuan ilmiah adakalanya hanya bersifat tentative artinya suatu teori pengetahuan pada suatu ketika gugur karena ditemukan fakta yang tidak mendukung teori tersebut. Menarik kesimpulan yang terlalu jauh atau membuat ekstrapolasi yang terlalu jauh dari beberapa buah fakta saja mengandung resiko tentang kebenaran ilmiah, kemungkinan benar, dan kemungkinan salah.

3. Pengetahuan Super-naturalPengetahuan super natural adalah pengetahuan yang tidak termasuk pada tahayul dan pengetahuan ilmiah namun, mempunyai fakta. Pengetahuan seper natural tidak dapat dijangkau dengan panca indra maupun akal budi, sifatnya trasrasional (diluar jangkauan akal budi)4. Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudo Science)

Pengetahuan ilmiah semu adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah tetapi di campur dengan kepercayaan dan hal-hal yang bersifat super-natural. IPA memanfaatkan hukum-hukum alam untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia bukannya alam seperti binatang-binatang di langit yang menentukan kehidupan dan nasib manusia.C. Peranan IPA dan Teknologi dalam MasyarakatKemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Menurut Kompasiana(2012), peranan IPA dan teknologi terhadap perikehidupan manusia dapat ditinjau dari tiga aspek:1. SandangIlmu Pengetahuan Alam dan teknologi telah banyak sumbangannya dalam bidang sandangkita masih hidup dalam zaman purba di mana manusia dalam zaman purba masih menggunakan kulit kayu atau daun-daun sebagai penutup tubuh kita. Baik pada abad yang lalu maupun masa kini ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah menolong manusia dalam pengadaan sandang berupa mesin-mesin tekstil. Dengan teknologi itu orang tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serta tanaman kapas. Dengan serat-serat sintetis itu orang dapat membuat serat secara besar-besaran dalam waku yang singkat.

2. Papan

Dikemukan bahwa burung camar semua pandai membuat sarang yang begitu indah, namun setelah berabad-abad alamnya ternyata tidak terlihat adanya kemajuan sedikit pun. Burung itu membuat sarangnya secara naluri. Berbeda dengan manusia yang oleh Tuhan diberi karunia keunggulan berupa akal dan budi. Dengan akal inilah manusia dapat menyempurnakan rumah tinggalnya dari gua-gua alami ke pohon-pohon, kemudian berkembang lagi menjadi rumah diatas tiang-tiang penyangga, dan lebih maju lagi pada masa kini kita telah mampu membuat rumah tembok dengan penuh kenyamanan. Untuk mencapai puncaknya orang tidak perlu meniti tangga langkah demi langkah, tetapi cukup tekan tombol dan beberapa detik kemudian sampai ke lantai yang ke 60 dan seterusnya. Uraian diatas menunjukkan dampak positif Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam bidang papan. Sebagai contoh dengan alat-alat modern, sekarang orang begitu mudah membabat hutan untuk bangunan atau perabot lainnya. Pohon-pohon yang relatif mudah yang sehausnya tidak boleh dibabat, sehingga menimbulkan akibat berantai, mulai dari erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir dan selanjutnya rantai itu sampai pada kesengsaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut secara langsung menikmati hasil hutan itu.

3. PanganDampak positif ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dibidang pangan telah jelas dikemukakan di muka, misalnya saja dalam memperoleh bibit unggul yang banyak produksinya dalam waktu yang relatif singkat melalui nuklir. Sumbangan Ilmu Pengetahuan Alam di bidang pangan pun telah banyak dimanfaatkan orang misalnya dengan cara pemupukan yang tepat dan penggunaan bakteri yang sanggup menunjang akar-akar tanaman mengambil zat hara dengan lebih baik sehingga produksi bertambah banyak.

D. Dampak IPA dan Teknologi terhadap Masyarakat.Menurut Darmodjo (1994), disamping IPTEK memberi sumbangan positif bagi kehidupan manusia, IPTEK juga membawa akibat negatif, antara lain sebagai berikut :1. Kerusakan Lingkungan Hidup

Pada gelombang kedua, masa industri sampai sekarang kemajuan IPTEK mendorong manusia menguras sumber daya alam. Akibatnya hutan semakin berkurang, air tercemar, udara menjadi kotor, lapisan ozon menjadi tipis. Pola pembangunan yang dijalankan adalah human oriented technology yaitu teknologi yang berpusat pada kepentingan manusia saja tanpa menghiraukan lingkungan dan makhluk lain. Dewasa ini air bersih semakin langka karena tercemar oleh zat-zat kimia, sehingga ikanpun sulit untuk hidup. Agar keseimbangan kehidupan tetap terpelihara, maka penggunaan teknologi dalam pembangunan harus menggunakan pola life-oriented technology yaitu penggunaan teknologi yang memperhatikan lingkungan, baik lingkungan biotik maupun abiotik.2. Interaksi Sosial

Pada gelombang agraria hubungan antara manusia dengan manusia lainnya diwarnai dengan hubungan kekeluargaan, tata krama, semangat gotong royong dan lebih banyak waktu yang dipakai untuk berkomunikasi antar pribadi. Masyarakat industri mempunyai corak yang lain, pembangunan di kota mengakibatkan urbanisasi yang menimbulkan masalah sosial manusia menjadi individualis, pergaulan dan nilai berubah, nilai lama ditinggalkan dan mengikuti nilai baru yang belum tentu benar.3. Manusia menjadi Bagian dari Mesin

Manusia menciptakan teknologi untuk kepentingan manusia sendiri guna meningkatkan mutu dan jumah produksi. Untuk itu diperlukan peralatan yang canggih dan rumit yang bekerja secara cepat dan tepat. Dalan keadaan ini manusia hanya menjadi satu bagian dari mesin yang bekerja secara mekanis dan rutin tanpa pribadi.4. Pengaruh Teori Evolusi Darwin

Struggle for existance adalah perjuangan makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya. Perjuangan untuk hidup ini semakin berat apabila spesies populasinya bertambah. Inheritance of variations adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan hanya individu yang sesuai dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup. Survival of the fittest menyatakan bahwa individu yang kuatlah yang dapat bertahan hidup.Teori Darwin telah mengilhami beberapa ilmuwan salah satunya Karl Marx yang pada waktu yang sama sedang menulis bukunya yang terkenal Das kapital. Buku itu tidak dapat dilanjutkan, karena Karl Marx sendiri mengalami jalan buntu meneruskan jalan pikirnya supaya masuk akal. Setelah membaca buku Darwin, Karl Marx dapat melanjutkan buah pikirnya tentang perjuangan antar kelas masyarakat.5. Rekayasa Genetika

Bayi tabung memerlukan beberapa buah pemikiran dan pertimbangan mengenai voetus yang hidup di dalam tabung. Pada waktu pembuahan terjadi, di dalam tabung hidup lebih dari satu voetus. dari sekian voetus yang hidup hanya satu voetus dimasukkan ke dalam rahim sedangkan voetus yang lainnya dibunuh. Masalahnya disini adalah voetus disejajarkan dengan benih hewan sedangkan menurut para ahli, voetus merupakan satu pribadi benih manusia. Walaupun hal ini memberikan hal positif bagi yang membutuhkan misalnya dengan terbentuknya anak melalui tabung tersebut akan tetapi terkadang terjadi masalah-masalah bahkan penyakit baru baik itu bagi anak maupun ibu yang mengandung.6. Meningkatkan Tingkat Kemalasan

Adanya ledakan teknologi yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dan pengembangan sumber daya manusia membuat sebagian manusia lupa dan mulai bermalas-malasan. Dengan teknologi, membosankan perhitungan yang mudah dilakukan atau hal-hal yang sebenarnya kita telah mengetahuinya. Secara tidak langsung kita telah diperbudak atau bahkan bisa dikatakan bahwa kita merupakan bagian dari hal tersebut, yang bisa membuat pemikiran kita menjadi tumpul akibat kekurang-asahan kita dalam melatih ingatan dan pemikiran kita.Kita sudah melihat IPTEK sangat membantu manusia untuk memudahkan dan meningkatkan mutu kehidupan manusia. Tetapi pada sisi lain kita juga melihat keuntungan pada satu pihak, menimbulkan kerugian pada sisi lain. IPTEK tidak berdiri sendiri, IPTEK tidak bebas nilai tetapi IPTEK berhadapan dengan masalah etika tentang yang baik dan benar, tentang yang boleh dan tidak boleh.E. Pendekatan Science, Teknologi And Masyarakat (STS) dalam Pembelajaran1. Pengertian Pendidikan STSDalam bahasa aslinya (Bahasa Inggris), pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat) dikenal sebagai Science Technology and Society Approach (Science = sains; Technology = teknologi; Society = masyarakat; dan Approach = pendekatan). Di Indonesia, pendekatan STM ini mulai diperkenalkan di tahun 1990. Di negara pengembangnya, yaitu Inggris dan Amerika, pendekatan STM atau STS ini telah banyak digunakan dalam pembelajaran sejak tahun 1970-an.

Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) adalah suatu usaha untuk menyajikan sains (IPA) melalui pemanfaatan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar. Tujuan utama pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) yaitu agar dihasilkan siswa-siswa yang memiliki bekal ilmu dan pengetahuan agar nantinya mampu mengambil keputusan-keputusan terkait masalah-masalah dalam masyarakat.Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) berlandaskan 3 hal yaitu:

a. Hubungan erat antara sains, teknologi dan masyarakat.

b. Proses belajar-mengajar didasarkan kepada teori konstruktivisme, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya saat berinteraksi dengan lingkungan.

c. Ada 5 ranah pembelajaran, yaitu (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, (3) ranah proses sains, (4) ranah kreativitas, dan (5) ranah hubungan dan aplikasi.Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) mengusung Teori Konstruktivisme, di mana pada pendekatan ini siswa membangun sendiri pemahamannya tentang bahan-bahan pembelajaran. Selain itu pendekatan STM ini juga mengakomodasi contextual teaching and learning approach (pendekatan pembelajaran kontekstual), di mana siswa langsung diajak untuk memahami sains sesuai dengan keadaan nyata yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Di dalam pendekatan STM, lingkungan tidak hanya berwujud lingkungan fisik di mana siswa dapat mempelajari fenomena-fenomena alam abiotik (makhluk tak hidup) maupun fenomena-fenomena alam biotik (makhluk hidup), tetapi juga mempelajari dampaknya terhadap society (lingkungan masyarakat).2. Tujuan Pendekatan STSSalah satu tujuan penting pembelajaran sains adalah lahirnya individu-individu yang selalu responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus peka terhadap isu-isu sosial yang timbul sebagai dampak dari perkembangan tersebut. Pendekatan STM dalam pembelajaran tentu dapat mengakomodir tujuan penting ini, karena dalam pendekatan STM (science technology and society approach) ini, siswa juga diajarkan untuk memperhatikan masalah-masalah yang kemudian muncul sebagai dampak lain dari penggunaan teknologi-teknologi baru dalam kehidupan bermasyarakat. Dampak dari perkembangan sains dan teknologi di sini bukan hanya artian dampak negatif, tetapi juga dampak positifnya. Perlu dicatat bahwa sains dan teknologi serta masyarakat (society) mempunyai hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Dengan memahami hakikat sains, teknologi dan perkembangannya serta dampaknya bagi masyarakat, maka siswa akan menjadi individu yang pada saatnya nanti terjun ke masyarakat dapat mengambil keputusan-keputusan / kebijakan-kebijakan yang tepat dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, sudah barang tentu konsep-konsep dan proses-proses sains yang dipelajarinya di bangku sekolah bersesuaian dengan konsep-konsep dan proses-proses sains yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun Tujuan STS adalah:a. Untuk keperluan pribadi (prinsip IPA harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam dunia kesehatan,gizi dan lain-lainnya).

b. Issue sosial, dengan adanya STS ini masyarakat mampu dengan mudah memahami IPA

c. Adanya beberapa profesi atau karier yang banyak berkaitan dengan IPA .

d. Akademis atau Disiplin Ilmu, banyaknya warga yang melek / tidak paham terhadap sains dan teknologi, yang dapat dicirikan sebagai berikut :

1) Mempunyai pengetahuan yang luas (Sains dan Teknologi)2) Skill (keterampilan proses), mampu bertindak ilmiah3) Belajar terus menerus (meskipun tidak disekolah)4) Faham keterbatasan sains dan teknologie. Program STS dapat menyiapkan siswa dalam menggunakan sains untuk memperbaiki kehidupannya dan sebagai penghalang atas pertambahan teknologi dunia

f. Program STS menyiapkan siswa dalam mengembangkan sains dengan penuh tanggung jawab dengan sains dan teknologi oriented issues.

g. Program STS membuat kita lebih mengenal pokok pengetahuan dalam sains dan teknologi sehingga siswa dapat deal with STS issue.

h. Program STS menyiapkam siswa untuk lebih aktif dan berpengalaman dalam membuat keputusan dan memberikan keuntungan untuk memilih karier terhadap sains dan teknologi.3. Ciri-Ciri Pendekatan Sains-Teknologi dan Masyarakat (STM) yang Dapat Dilihat dalam Pembelajaran

Adapun ciri-ciri pendekatan sains teknologi dan masyarakat apabila diterapkan ke dalam sebuah pembelajaran, maka kita akan dapat melihat hal-hal berikut:

a. Masalah yang diangkat sebagai bahan pembelajaran bersifat setempat, nyata (real life situation), penting (bermakna) dan berdampak pada siswa

b. Saat kegiatan pembelajaran dipergunakan sumber daya setempat (dapat berupa narasumber (orang), benda-benda, lingkungan fisik (biotik dan abiotik) atau lingkungan sosial (masyarakat / society) dalam upaya untuk memperoleh informasi-informasi agar bisa dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang telah diangkat sebagai bahan pembelajaran

c. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) menuntuk semua siswa untuk ikut serta terlibat secara aktif untuk memperoleh informasi-informasi untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam kegiatan pembelajaran yang bersumber dari situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

d. Pada umumnya penerapan science technology and society approah (pendekatan sains teknologi dan masyarakat) ini membutuhkan alokasi yang lebih banyak dibanding pendekatan tradisional. Untuk itu seringkali dibutuhkan perpanjangan waktu belajar siswa saat di sekolah maupun di luar jam belajar sekolah (di rumah)

e. Agar ,masalah yang diangkat dalam pembelajaran mempunyai makna yang mendalam bagi siswa maka masalah difokuskan pada dampak-dampak sains dan teknologi bagi siswa itu sendiri

f. Materi pembelajaran yang dibelajarkan kepada siswa saat menerapkan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini meliputi produk-produk (fenomena alam, gejala alam, konsep, prinsip, fakta, teori dan hukum-hukum dalam sains) dan proses-proses sains (metode ilmiah pemecahan masalah sains)

g. Pembelajaran yang juga menekankan materi pembelajaran berupa proses sains (tidak sekedar produk) akhirnya akan memberikan siswa keterampilan sains yang mantap yang nantinya dapat mereka gunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sains dan teknologi dalam hubungannya dengan masyarakat

h. Penerapan pendekatan STM memberikan kesempatan kepada siswa untuk mulai memiliki kesadaran diri akan kemungkinan karier yang akan mereka miliki di masa mendatang yang tentu saja berkaitan dengan sains dan teknologi serta masyarakat

i. Saat guru menggunakan penerapan sains teknologi dan masyarakat dalam sebuah pembelajaran dan mengangkat isu-isu atau masalah dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari, maka siswa mendapatkan sebuah kesempatan untuk berperan sebagai seorang warga masyarakat (warga negara) di mana mereka akan belajar memecahkan maslah-masalah tersebut

j. Pada sebuah pembelajaran dengan penerapan sains teknologi dan masyarakat, siswa-siswa saat kegiatan belajar mengajar dilangsungkan belajar mencermati apa dan bagaimana dampak sains dan teknologi di masa depan.

k. Adalah ciri khas lain pembelajaran STM, yaitu adanya kebebasan atau otonomi dalam proses belajar, sehingga mereka benar-benar membangun sendiri pengetahuan dan pemahamannya tentang sains, teknologi, dan masyarakat

4. Kelebihan Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)

Beberapa kelebihan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) antara lain:

a. Siswa dapat melihat hubungan (nilai) tentang apa-apa yang mereka pelajari di bangku sekolah dengan kehidupan nyata sehari-hari (real life situation)

b. Siswa dapat melihat relevansi teknologi yang digunakan saat ini dengan konsep-konsep dan prinsip sains yang sedang mereka pelajari

c. Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi

d. Siswa dapat melihat bahwa sains adalah alat yang dapat digunakan / mampu memecahkan masalah-masalah

e. Siswa akan menyadari bahwa proses-proses sains penting untuk dipelajari karena mereka merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai dalam tujuan memecahkan suatu masalah

f. Siswa akan mempunyai retensi yang kuat terhadap pembelajaran yang dilangsungkan karena berlandaskan konstruktivisme dan kontekstual

5. Langkah-Langkah/Sintaks Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)Menurut Robert E. Yager (1992) sintak model pembelajaran STM adalah sebagai berikut:a. Fase 1 (Invitasi)

Pada fase pertama ini (invitasi) guru mengundang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru mulai menggali isu atau masalah dari siswa. Untuk melakukan ini guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk memunculkan permaslahan. Jika penggalian isu atau masalah dari siswa ini sukses, maka siswa akan lebih mudah termotivasi dalam mengikuti tahapan pembelajaran berikutnya. Selanjutnya guru mencoba membantu siswa untuk menghubungkan pembelajaran baru yang akan mereka jalani dengan pembelajaran sebelumnya, yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang materi pokok pembelajaran dan manfaat praktis yang akan didapat bila mempelajarinya dengan baik.

b. Fase 2 (Eksplorasi)

Pada fase kedua (eksplorasi), siswa di bawah arahan dan fasilitasi guru membentuk kelompok-kelompok yang selanjutnya setiap kelompok akan mencoba merancang dan melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan data. Pada tahapan ini mereka akan berlatih menggunakan keterampilan proses sains. Selain itu siswa juga akan diajak untuk lebih mempertajam bagaimana melakukan kerja ilmiah dan efeknya, mereka akan memiliki sikap ilmiah. Fase kedua ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi kelompok untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang telah mereka peroleh melalui kegiatan percobaan atau eksperimen.

c. Fase 3 (Pengajuan Eksplanasi dan solusi)

Pada fase ketiga (pengajuan eksplanasi dan solusi) siswa akan berusaha membangun sendiri pengetahuannya (sesuai dengan teori konstruktivisme). Mereka akan berdiskusi dan mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi, atau mengapa sesuatu bisa terjadi, selanjutnya mereka akan mencoba menemukan solusi atau pemecahan masalah. Dalam hal ini, tentu saja solusi atau pemecahan masalah yang diberikan sesuai dengan informasi-informasi yang mereka peroleh dari kegiatan eksplorasi (fase 2). Pada kegiatan belajar di fase 3 ini, guru dapat membantu kelompok-kelompok dengan mengarahkan mereka apabila tengah menuju kepada kesimpulan yang bias atau bahkan keliru. Guru dapat membantu mengarahkan mereka agar penjelasan (ekplanasi) dan penentuan solusi (pemecahan masalah) didasarkan pada informasi yang telah mereka dapatkan.

d. Fase 4 (Tindak Lanjut)

Pada fase keempat (tindak lanjut) yang merupakan fase terakhir dari penerapan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini, guru membantu siswa untuk menjelaskan fenomena alam berdasarkan konsep-konsep yang baru saja mereka bangun. Selain itu juga membantu siswa menjelaskan berbagai aplikasi untuk memberikan makna terhadap informasi yang baru saja mereka peroleh, dan melakukan refleksi terhadap pemahaman konsep.BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:1. Sains, teknologi, dan masyarakat memiliki keterkaitan yang erat, yaitu teknologi membantu pengembangan ilmu pengetahuan dengan peralatannya, sedangkan ilmu pengetahuan membantu dalam penciptaan teknologi baru (inovasi teknologi). Adapun lingkungan akan mendorong adanya perkembangan science dan teknologi2. Jenis-jenis Pengetahuan terdiri atas Pengetahuan Tahayul atau Mithos, Pengetahuan ilmiah, Pengetahuan Super-natural, Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudo Science).

3. Peranan IPA dan Teknologi Terhadap Masyarakat antara lain pada aspek sandang, pangan, dan papan.4. Dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat adalah membuat kita selalu bergantung terhadap teknologi. Segala sesuatu yang kita kerjakan selalu mengharapkan bantuan teknologi untuk prosesnya. Sehingga kita ini dapat diibaratkan sebagai mesin yang dikendalikan oleh Teknologi.5. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) mengusung Teori Konstruktivisme, di mana pada pendekatan ini siswa membangun sendiri pemahamannya tentang bahan-bahan pembelajaran.B. SaranManusia sebagai pencetus adanya Teknologi di dunia ini. Disebabkan karena inteligensi yang dimilikinya tersebut. Sebagai manusia yang berilmu, sebaiknya kita menggunakan ilmu yang kita peroleh dari kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Janganlah kita dikendalikan oleh teknologi yang diciptakan oleh sesama manusia sendiri. Sebaiknya kita memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam mempermudah urusan kita, dan juga memanfaatkan teknologi yang kita ciptakan di jalan yang benar.DAFTAR PUSTAKABruce Joyce, Marsna Wen. 1996. Models of Teaching. New York: John Wiley and Sons.

Darmodjo, Hendro. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan MIPA. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan dan Menengah.

Fajar, Arnie (2003). Aplikasi S-T-M Pada Mata Pelajaran IPA. Tesis PPs-UPI. Tidak diterbitkanKompasiana. 2013. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam Dan Teknologi Dalam Memenuhi Kebutuhan Kehidupan Manusia. http://edukasi.kompasiana.com. Diakses Tanggal 10 Desember. 2013.

Muhammad Faiq. 2013. Pendekatan STM Sains Teknologi Masyarakat. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com. Diakses tanggal 10 Desember 2013.

Welty Kenneth. 1996. Collaboration Between Science & Technology Education. Diakses Tanggal 30 Mei 2013