23
TUGAS INDIVIDU EKOLOGI TUMBUHAN “Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis NAMA : SULVIA NPM : 116511904 KLS : 6a PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2014

MAKALAH EKTUM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH EKTUM

TUGAS INDIVIDU EKOLOGI TUMBUHAN

“Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis

NAMA : SULVIA

NPM : 116511904

KLS : 6a

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2014

Page 2: MAKALAH EKTUM

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ................................................................................

b. Tujuan .............................................................................................

c. Rumusan Masalah…………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

1. Populasi, komunitas,

ekosistem……………………………………………………………….

A. Populasi……………………………………………………………

B. Komunitas…………………………………………………………

C. Ekosistem …………………………………………………………

2. Klimatologis dan Edaphis hutan rawa air tawar……………………….

A. Klimatologis hutan rawa air tawar………………………………….

B. Edaphis hutan rawa air tawar………………………………………

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………….

Daftar Pustaka ……………………………………………………

Page 3: MAKALAH EKTUM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul

“Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis”.

Makalah ini berisikan tentang.

Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis diharapkan makalah ini

dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang

Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya sampaikan terimakasih .semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita.Amin

Pekanbaru, 1 Mei 2014

Penulis

Page 4: MAKALAH EKTUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

POPULASI Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang

hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya

semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-

pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan

dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi

lingkungan.

KOMUNITAS Sebuah komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang

hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang,

pohon cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas

hutan di Isle Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies yang

berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain

dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi

atau padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat

sulituntukdipastikan.

EKOSISTEM Sebuah ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam.

Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim,

tanah, air, udara, nutrien dan energi. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang

mencoba menghubungkan Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok

individu dalam satu spesies (atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi

genetik dengan jenis yang bersangkutan), dan pada waktu tertentu menghuni suatu

wilayah atau tata ruang tertentu.

KLIMATOLOGI

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki tentang iklim.

Yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan cuaca pada suatu daerah tertentu pada

jangka waktu yang panjang. Sedangkan cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu

waktu (Wikipedia, 2013).

EDHAPISE

EDHAPISE adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. Tanah

merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan

organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan

dicirikan oleh salah satu atau keduanya.

Page 5: MAKALAH EKTUM

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian populasi,komunitas,ekosistem,klimatologis,dan

edhafis.

2. Untuk mengetahui karakteristik atau cirri dari populasi,komunitas,ekosistem,

3. Untuk mengetahui factor klimatologis dan edhafis

C. Rumusan Masalah

1.1 Apakah definisi populasi, komunitas, dan ekosistem ?

1.2 Bagaimanakah karakteristik populasi, komunitas, ekosistem ?

1.3 Bagaimanakah klimatologis ekosistem hutan rawa air tawar

1.4 Bagaimanakah edaphis ekosistem hutan rawa air tawar

Page 6: MAKALAH EKTUM

BAB II

PEMBAHASAN

1. Populasi, komunitas, ekosistem

A. Pengertian populasi

populasi diartikan sebagai kumpulan individu-individu sejenis pada suatu daerah

tertentu. Istilah Populasi termasuk kata serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal

dari bahasa Inggris “Population”. Arti kata ini dipakai menjelaskan : populasi

manusia, populasi kerbau, populasi ayam, populasi orang utan, populasi pohon

meranti, dan sebagainya. Populasi manusia sering akrab dengan sebutan penduduk.

Populasi biasanya dinyatakan dalam satuan luas persatuan waktu. Dalam istilah

Kependudukan, populasi digunakan untuk menggambarkan jumlah penduduk di suatu

daerah dalam waktu tertentu. Misalnya di Jakarta Pusat, populasi penduduk pada

tahun 2012 berjumlah 18.569 orang per km2.

Dalam biologi terlebih khusus ekologi, istilah populasi dapat dipakai untuk

mengungkapkan kerapatan atau densitas suatu kumpulan mahluk hidup yang sejenis

di suatu daerah. Misalnya jumlah pohon jati dalam hutan jati sebanyak 100 pohon per

hektar.

Faktor-faktor yang dapat mengontrol populasi. Ukuran populasi ada yang

tergantung pada interaksi dua kekuatan dasar. Salah satunya adalah tingkat di mana

populasi akan tumbuh di bawah kondisi ideal. Yang kedua adalah efek gabungan dari

semua faktor lingkungan kurang-ideal yang membatasi pertumbuhan. Faktor

pembatas tersebut dapat mencakup kurang nya pasokan pangan, pemangsa,

persaingan dengan organisme dari spesies yang sama atau berbeda, iklim, dan

penyakit.

Gambar populasi RASAU

Page 7: MAKALAH EKTUM

Faktor yang mempengaruhi kepadatan:

Perubahan kepadatan populasi dipengaruhi oleh empat parameter primer dari

populasi yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi

Natalis

Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kepadatan populasi

adalah natalitas, yaitu produksi individu-individu baru di dalam populasi melalui

kelahiran, haching, germinasi atau pembelahan.

fertilisasi nyata

Kelahiran maksimum (kelahiran fisiologis): produksi maksimum dari

individu-individu baru dalam populasi pada kondisi yang ideal (tidak ada faktor

lingkungan yang membatasi reproduksi, hanya dibatasi oleh faktor fisiologi individu

sendiri).

laju kelahiran

Laju kelahiran adalah jumlah organisme yang dihasilkan individu betina per

unit waktu. Besar laju kelahiran sangat dipengaruhi oleh tipe organisme yang sedang

dipelajari.

mortalitas (kematian)

Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode

waktu tertentu. Dalam studi populasi biologiwan lebih tertarik pada mengapa

organisme mati pada usia tertentu.

kurva kehidupan

Page 8: MAKALAH EKTUM

Angka kehidupan atau laju kehidupan organisme secara umum digambarkan

dalam bentuk kurva kehidupan Ada tiga tipe kurva

Tiga tipe kurva kehidupan

1. Kurva cembung: merupakan kurva kehidupan suatu populasi dimana pada

waktu muda laju kematian populasi rendah, tetapi mendekati umur tua laju

kematian populasi tinggi. Individu cenderung berumur panjang.

2. Kurva cekung: menunjukkan bahwa laju kematian populasi sangat tinggi pada

waktu populasi berumur muda dan selanjutnya menjadi menurun pada saat

populasi mulai berumur tua.

3. Kurva diagonal: mempunyai umur kehidupan yang relatif konstan, laju

kematian populasi konstan. Jarang di alam ditemukan populasi yang

mempunyai laju kematian konstan, yang sering ditemui mendekati konstan.

Gabar . hutan rawa aira tawar

B. KOMUNITAS

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu

dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan

dengan individu dan populasi.

Page 9: MAKALAH EKTUM

Nama Komunitas. Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai

sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan

menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas

seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati.

Karakter komunitas

1) Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas

menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.

2) Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran

merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu

habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit

contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan

3) Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke

satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat

diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan

fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan

sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini

komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi

merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang

sangat sesuai dengan lingkungannya.

Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali,

sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan

ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat

baru.

2) Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer,

perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada

habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih

ada komunitas yang tersisa.

INTERAKSI

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan

antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi

antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi,

dan antarkomunitas.

1. Interaksi antar organisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap

individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis,

baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.

Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.

2. Interaksi Antarpopulasi

Page 10: MAKALAH EKTUM

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara

langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi

adalah sebagai berikut.

3. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan

saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.

Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,

belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,

zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah

terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan

peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.

4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.

Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran

energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga

struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

Contoh .Gambar komunitas

C. EKOSISTEM

Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses

interaksi organisme hidup dengan lingkungan mereka. Istilah tersebut pada mulanya

diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Sebelumnya, telah digrrnakan

istilah-istilah lain, yairu biocoenosis, dan mikrokosmos

Page 11: MAKALAH EKTUM

Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen,

mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim.

Perkembangan Ekosistem

Setiap ekosistem dalam suatu wilayah selalu mengalami perkembangan menuju

ke arah keseimbangan. Perkembangan ekosistem tersebut tergantung dari pola

perkembangan komunitas yang ada di dalamnya.

Secara umum perkembangan ekosistem yang dikenal dengan suksesi ekologi ini,

melalui beberapa tahapan-tahapan perkembangan yang disebut sere. Setiap sere

memberikan ciri-ciri khas tersendiri tergantung dari jenis-jenis dominan yang ada dan

faktor pembatas fisiknya.

Konsep Klimaks

Setelah melalui beberapa tahapan perkembangan ekosistem atau sere, suatu ekosistem

dapat mencapai tahapan akhir klimaks atau dapat pula dianggap sebagai puncak

perkembangan ekosistem.

Salah satu ciri pada komunitas klimaks yaitu dengan tidak terdapatnya penumpukan

zat organik netto tahunan. Hal ini disebabkan karena produksi tahunan komunitas

seimbang dengan konsumsi tahunan.

Page 12: MAKALAH EKTUM

Susunan Ekosistem

Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen

sebagai berikut:

a. Komponen autotrof

(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).

Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri

yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti

matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya

tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof

(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).

Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai

makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong

heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba

c. Bahan tak hidup (abiotik)

Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air,

udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat

berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d. Pengurai (dekomposer)

Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang

berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).

Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan

bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk

pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

2. Macam-macam Ekosistem

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan

Page 13: MAKALAH EKTUM

ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan

ekosistem air Laut.

a. Ekosistem darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa

daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat

dibedakan menjadi beberapa bioma.

GAMBAR Ekosistem darat

Page 14: MAKALAH EKTUM

b. Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain :

variasi suhu tidak menyolok,

penetrasi cahaya kurang, dan

terpengaruh oleh iklim dan cuaca.

Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya

tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang

hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Komponen pembentuk

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang

merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan

tempat hidup.

[4]Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.

[2]

Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang

memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]

:

Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan

energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.

Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun

beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.

Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme

melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan

lingkungan dengan kandungan garam tinggi.

Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses

fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,

fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di

Page 15: MAKALAH EKTUM

gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga

hewan dan tumbuhan tertekan.

Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH,

dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada

kandungan sumber makanannya di tanah.

Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area.

Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi

iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

Gambar Ekosistem hutan rawa air tawar:

Page 16: MAKALAH EKTUM

2.KLIMATOLOGIS DAN EDHAFIS HUTAN RAWA AIR TAWAR

KLIMATOLOGIS

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki tentang iklim.

Yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan cuaca pada suatu daerah tertentu pada

jangka waktu yang panjang. Sedangkan cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu

waktu (Wikipedia, 2013).

Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari :

• Tanah

• Curah Hujan

• Angin

• Cahaya matahari

• Temperatur

• Lengas udara

Page 17: MAKALAH EKTUM

Faktor- faktor pendukung Klimatologis dan Edaphis Ekosistem Rawa Air tawar

antara lain :

1. Iklim dengan unsur-unsurnya, seperti suhu udara, tekanan udara,kelambapan udara,

angin dan curah hujan merupakan faktor utama yangmempengaruhi perseberan

tumbuhan (flora) di permukaan bumi.

Curah HujanHutan ini, banyak dipengaruhi oleh curah hujan yang sedang atau

berkisar antara 2000 – 3000 mm / tahun, karena pohon yang ditemui

padaumumnya tidak terlalu tinggi dan besar. Hal ini berbeda dengan

hutanhujan tropis.

Suhu Pada Hutan dataran rendah, kadar oksigen rata-rata tiap

bulannyamencapai (0 – kurang dari 800 m dpl.).

Suhu ini juga mempengaruhikeanekaragaman dan jenis fauna yang terdapat

didalamnya

Sinar / Cahaya MatahariSinar matahari mempengaruhi sistem secara global,

karena sinar mataharimenentukan suhu.

Gambar intensitas cahaya

Page 18: MAKALAH EKTUM

Angin dan kelembabanAngin berperan membantu penyerbukan tumbuhan,

menyebarkan sporadan biji tumbuhan

Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup

organisme.

Page 19: MAKALAH EKTUM

EDHAPISE

EDHAPISE adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. Tanah

merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan

organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan

dicirikan oleh salah satu atau keduanya.

Faktor-faktor Edhapis

Topografi

Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi di suatu

daerah.Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaantanah

disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkunganyang khas.

Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan di

daerah datar.

Keadaan tanah

Hutan dataran rendah memiliki ketinggian 2 – 100 mdpl. Hutan dataranrendah

ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajukberlapis-lapis

(layering ),sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rataadalah 45 m (paling tinggi

dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat,dan hijau sepanjang tahun.

Gambar tanah rawa air tawar

Page 20: MAKALAH EKTUM

Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:

1. Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjoldi

atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai

“sembulan”(emergent ).

Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadangmenggerombol, namun

tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisamemiliki batang bebas cabang lebih dari

30 m, dan dengan lingkar batanghingga 4,5 m.

2. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24 – 36 m.

3. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusunoleh

pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya,atau jenis-jenis

pohon yang tahan naungan.

Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis

epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak,yang hidup melekat di

cabang dan rerantingan.

Flora dan Fauna

Pengaruh faktor-faktor lingkungan dan kisarannya untuk suatu tumbuh-

tumbuhan berbeda-beda, karena satu jenis tumbuhan mempunyai kisarantoleransi

yang berbeda-beda menurut habitat dan waktu yang berlainan.

Tetapi pada dasarnya secara alami kehidupannya dibatasi oleh: jumlah dan

variabilitas unsur-unsur faktor lingkungan tertentu (seperti nutrien danfaktor fisik,

misalnya suhu udara) sebagai kebutuhan minimum, dan batastoleransi tumbuhan

terhadap faktor atau sejumlah faktor lingkungantersebut.

Page 21: MAKALAH EKTUM

Gambar rawa air tawar

Page 22: MAKALAH EKTUM

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Ekosistem rawa memiliki ciri-ciri antara lain suhu rendah, kadar garam

rendah, penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar, dan

memiliki tumbuhan seperti jamur, gulma, alga yang berfungsi sebagai produsen, serta

memiliki ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani.

Rawa pening dan lebak tergolong ekosistem air tenang (letik) dan sumber airnya

berasal dari air hujan dan air sungai.

Komponen pembentuk ekosistem rawa terdiri dari abiotik dan biotik.

Komponen abiotik dapat berupa suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah dan batu,

serta iklim. Komponen biotik seperti gulma, eceng gondok, mikroorganisme

pengurai, udang dan ikan nila. Setiap komponen tersebut membentuk suatu rantai

makanan.

Rawa penting sebagai kawasan penyangga untuk menampung air dalam

jumlah besar yang berasal dari curahan hujan lebat dan sebagai regulator aliran air

tetapi daya tampung rawa jauh lebih besar. Fungsi regulator untuk kontuinitas aliran

air, sehingga sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia yang berdiam di

hilir rawa. Peningkatan jumlah gulma menyebabkan penurunan jumlah ikan air tawar.

Akan tetapi, Gulma air secara ekologis berperan mengurangi bahan pencemar.

Page 23: MAKALAH EKTUM

DAFTAR PUSTAKA

Jumin, Hasan Basri. 1992. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta

Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan

Laboratorium. UI Press: Jakarta.

Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang.

Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001.

Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. JICA: Malang.

Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB: Bandung.

Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press:

Jogjakarta.

http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-komunitas.html

http://gskbb.blogspot.com/2012_06_01_archive.html#

http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-populasi.html

http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-ekosistem.html

http://ekotum116b-ekosistemrawaairtawar.blogspot.com/2014/04/v-

behaviorurldefaultvmlo.html

http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/ekosistem-air-tawar-daratan-dan-

mikroba.html

http://bagas-redland.blogspot.com/2010/07/makalah-biologi-ekosistem-air-

tawar-dan.html