Upload
ewi2212
View
732
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.K UMUR 33
TAHUN DENGAN AMENORE SEKUNDER
Dosen Pengampu: Ossie Happinasari, SsiT.
Disusun Oleh:
1. Ewi Susilaningsih (111140)
2. Lia Meiranti Rezeki (111157)
3. Nifia Juliantini Galantri (111176)
4. Rizki Faedah (111216)
Kelas 2A
AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO
TAHUN AJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Beberapa kejadian dari gangguan reproduksi yang dialami oleh
masyarakat salahsatunya yang sering terjadi yaitu amenore. Amenore
adalah keadaan dimana haid berhenti atau tidak ada haid. Amenorea
dibagi menjadi dua yaitu amenore primer dan amenore sekunder.
Amenore sekunder terjadi apabila seorang wanita pernah
mengalami haid namun haid itu menjadi berhenti. Amenore sekunder
dapat terjadi karena beberapa penyebab. Keadaan yang paling sering
menyebabkan amenore sekunder yaitu kehamilan, kendati keadaan ini
dapat pula terjadi karena perubahan dalam pekerjaan, iklim atau
lingkungan, atau mungkin merupakan gejala suatu penyakit. Selain itu
amenore sekunder dapat pula terjadi pada akseptor KB, ibu menyusui,
stres, obat – obatan, ketidakseimbangan hormon, berat badan rendah,
olahraga yang berlebihan, kerusakan tiroid, masalah jaringan rahim
dan ketidakcukupan ovarium primer.
Dari kebanyakan kasus, amenorea sekunder adalah gangguan
kesehatan reproduksi yang sering terjadi. Keadaan ini memerlukan
penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya serta untuk
segera memberikan penanganan. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mengambil kasus ini.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
- Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
amenorea sekunder menggunakan manajemen kebidanan
menurut Hellen Varney (1997), sehingga meningkatkan derajat
kesehatan wanita.
b. Tujuan khusus
- Dapat melakukan pengkajian, interprestasi data, diagnosa
potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi, dan
evaluasi dengan tujuh langkah Varney.
- Untuk mengetahui kesenjangan teori dan praktek.
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Kebidanan.
BAB II
MATERI TERKAIT KASUS
A. Definisi
Amenore adalah keadaan dimana haid berhenti secara tiba – tiba atau
tidak adanya haid.
B. Klasifikasi
Amenore primer
Merupakan keadaan tidak haid yang dialami wanita pasca pubertas.
Hal ini biasanya ciri seksual sekundernya tidak berkembang.
Kondisi ini disebabkan oleh kelainan duktus Muller, seperti tidak
ada uterus, septum vagina transversal, atau himen imperforata.
Amenore sekunder
Merupakan keadaan dimana seorang wanita pernah mengalami
haid namun haid itu menjadi berhenti.
Penyebab
Pasien dengan gangguan makan (seperti anoreksia nervosa,
bulimia, obesitas)
Pasien dengan IMT (indeks masa tubuh) > 30
Stress psikologis
Penggunna obat – obatan tertentu seperti antidepresan,
antipsikotik, obat kemoterapi, dan kortikosteroid oral
Kelainan pembekuan darah
Gangguan hormon tiroid
Aktivitas fisik yang terlalu berat
Kehamilan
Pengguna kontrasepsi (oral)
Olahraga berlebihan
Tumor hipofise
Hiperplasia adrenal
Kegagalan ovarium
Sidroma ovarium polikistik
Sindrom asherman
C. Pencegahan
Menghindari aktifitas yang terlalu berat.
Terlalu lelah merupakan salah satu penyebab utama
terlambatnya proses siklus haid. Hal inikarena tubuh
membutuhkan sejumlah energi untuk meneruskan proses
menstruasi secara teratur. Ketika jumlah energi habis karena
adanya aktifitas yang berat, maka haid tidak datang tepat pada
waktunya. Ketika siklus tidak lancar maka Sindrom pra –
menstruasi datang mengancam. Untuk itu hindari kelelahan
berlebihan. Tubuh setiap orang memiliki ambang lelah yang
berbeda – beda, tergantung dari ketahanan stamina tubuh
seseorang. Stamina dapat dilatih dengan olahraga secara
teratur. Untuk memulai, cobalah jogging 15 menit dahulu,
kemudian dilatih hingga 30 menit.
Menghindari stres
Di atas batang otak manusia, terdapat satu struktur
yang disebut hipotalamus. Hipotalamus memiliki beberapa
fungsi dan yang terpenting adalah menghubungkan sistem
saraf dengan kelenjar endokrin melalui kelenjar hipofisis atau
pituitasi. Hipotalamus mengatur berbagai tingkatan hormon,
termasuk hormon-hormon reproduksi wanita, yaitu esterogen
dan progesteron. Bila seorang wanita berada pada tekanan
mental ekstrim seperti stres, maka produksi esterogen dan
progesteronnya akan terganggu. Ketidakseimbangan ini dapat
menyebabkan siklus haid tidak teratur.
Sama dengan stamina, ambang stres setiap orang juga
berbeda- beda tergantung dari ketahanan jiwanya. Ketahanan
jiwa berhubungan dengan tubuh yang sehat. Oleh karena itu,
dengan melatih tubuh berolahraga teratur, tubuh akan menjadi
lebih segar dan memiliki stamina yang baik sehingga tidak
mudah terserang stres.
Asupan gizi yang cukup
Asupan nutrisi tepat untuk kebutuhan gizi tubuh sangat
diperlukan. Karena status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi
mempengaruhi kinerja kelenjar hipotalamus yang memiliki
peran mengendalikan kelancaran siklus haid yang ada. Hindari
minuman bersoda, minuman keras apalagi rokok. Mulailah
dengan menjaga pola makan yang berkualitas. Yang penting
bukan kuantitasnya, tapi kualitas nutrisi yang ada di setiap
makanan atau minuman. Mulailah mengonsumsi makanan
yang sehat seperti buah-buahan segar, sayur, gandum dan
tinggalkan junk food dan makanan berlemak.Hindari juga
konsumsi obat-obatan termasuk yang dijual bebas,Hindari
merokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol.
D. Pemeriksaan
Dokter memastikan adanya gangguan makan, olahraga yang
berlebihan, atau gangguan psikis terlebih dahulu
Pemeriksaan fisik pada vagina
Pemeriksaan pelvik dengan USG
Jika masih tidak berhasil bisa dilakukan dengan pemeriksaan
hormon FSH, LH, Prolaktin, TSH, Progesteron.
Progestero simulation test bertujuan menentukan apakah uterus
memberi respon terhadap penarikan progesteron.
Pemeriksaan sinar X atau CT Scan padafosa hipofisis untuk
menyingkirkan adanya tumor hipofisis.
BAB III
KASUS
Tanggal 29 Oktober 2012 pukul 12.00 WIB, Ny.K dengan G1P1A0 umur 33 tahun
mengeluh tidak haid sudah 5 bulan. Ibu mengatakan selama memakai KB suntik
pil menstruasi masih lancar setelah tidak KB 6 bulan menstruasi lancar setelah itu
5 bulan terakhir tidak menstruasi. Hasil PP test negatif. Anak pertamanya sudah
berusia 7 tahun lahir spontan di Bidan dengan berat 3200 gr. Menstruasi terakhir
tanggal 25 Juni 2012. Hasil pemeriksaan : tekanan darah 110 /80 mmHg, Nadi :
84 x/menit, R : 20 x/ menit, S : 36,60 C. Hasil USG tidak tampak gambaran. Tidak
ada masa di dalam uterus.
BAB IV
PEMBAHASAN DARI KASUS
Berdasar dari kasus 29 Oktober 2012 pukul 12.00 WIB, Ny.K dengan G1P1A0
umur 33 tahun mengeluh tidak haid sudah 5 bulan. Ibu mengatakan selama
memakai KB suntik pil menstruasi masih lancar setelah tidak KB 6 bulan
menstruasi lancar setelah itu 5 bulan terakhir tidak menstruasi. Hasil PP test
negatif. Anak pertamanya sudah berusia 7 tahun lahir spontan di Bidan dengan
berat 3200 gr. Menstruasi terakhir tanggal 25 Juni 2012. Hasil pemeriksaan :
tekanan darah 110 /80 mmHg, Nadi : 84 x/menit, R : 20 x/ menit, S : 36,60 C.
Hasil USG tidak tampak gambaran. Tidak ada masa di dalam uterus. Dalam hal
ini bidan melakukan tindakan sesuai dengan langkah varney seperti :
1. Bidan mengumpulkan data hasil anamnesa dan pemeriksaan (fisik,
ginekologi dan penunjang) kepada ibu.
2. Selanjutnya bidan mengidentifikasi diagnosis atau masalah dan kebutuhan
ibu berdasar data yang telah dikumpulkan.
3. Bidan juga mengantisipasi adanya masalah potensial yang dapat terjadi.
4. Setelah itu bidan menetapkan kebutuhan tindakan segera dan berkonsultasi
dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi ibu.
5. Bidan menyusun rencana asuhan yang diperlukan ibu seperti :
a. Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan
b. Memberikan motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi
yang baik bagi ibu serta dukungan psikologis
c. Memberikan motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga
d. Kolaborasi dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi : regumen 1x1,
vitamin B 3 x 1, vitamin C 3 x 1 untuk membantu memulihkan
kesuburan dan cara meminum obat yang benar sesuai dengan obat
yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum obatnya
e. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10
hari lagi setelah obat habis
6. Bidan selanjutnya melaksanakan rencana asuhan yang diperlukan ibu
sesuai dengan rencana asuhan yang telah ditetapkan.
7. Bidan mengevaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan sudah efektif
ataukah belum.
BAB V
KESIMPULAN
Dari kasus ibu di atas, kami menyimpulkan ibu mengalami
amenorea sekunder. Amenorea sekunder merupakan keadaan
dimana seorang wanita pernah mengalami haid namun haid itu
menjadi berhenti. Penatalaksanaan yang harus dilakukan ibu diberi
support dan dianjurkan untuk lebih banyak berolahraga supaya
peredaran darahnya lancar sehingga menstruasi dapat berjalan
teratur setiap bulan. Selain itu ibu juga di beri vitamin untuk
membantu menyuburkan. Karena vitamin C yang memiliki
manfaat berperan aktif dalam sintesis berbagai hormon seksual dan
hormon kesuburan penting bagi manusia yaitu, hormon androgen,
estrogen, dan progesteron.Selain itu vitamin C juga berperan
penting dalam menjaga kesuburan khususnya pria. Asupan vitamin
C yang cukup akan meningkatkan jumlah dan kualitas sperma.
Asupan vitamin C yang cukup juga akan memperlancara peredaran
darah ke seluruh tubuh termasuk ke organ seksual manusia.
Vitamin C juga membantu meningkatkan gairah seksual dan juga
membantu memicu tubuh untuk mengeluarkan lubrikan(cairan)
seks agar tidak timbul nyeri ketika berhubungan.Vitamin B6
membantu dalam menjaga keseimbangan hormon estrogen dan
progesteron, hormon penting bagi kesehatan seksual dan reproduksi
manusia. Konsumsi vitamin B6 yang cukup pada wanita juga akan
membantu wanita dalam mencapai orgasme (klimaks) dan juga
mampu meningkatkan gairah dan stamina. Vitamin B6 dapat
meningkatkan kesuburan wanita
- Obat regumen untuk membantu memulihkan kesuburan sehingga lebih
produksi lagi. Selain itu juga memperlancar peredaran darah sehingga proses
menstruasi dapat berjalan lancar.
- Dukungan psikologis
Hal ini karena jika ibu mengalami stres, di dalam tubuhnya terjadi penekanan
di otak sehingga menghambat kerja otak untuk menghasikan hormon untuk
kesuburan organ reproduksinya.
- Motivasi / penkes untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik bagi ibu
- Motivasi pada ibu untuk berolahraga secara teratur
Dengan berolahraga peredaran darahnya menjadi lancar.
- Ibu juga dianjurkan kontrol kembali untuk memantau keadaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC.
Llewellyn, Derek dan Jones. 2001. Dasar – dasar Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta : Hipokrates.
“ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN
KESEHATAN REPRODUKSI PADA NY. K UMUR 33 TAHUN DENGAN
AMENORE SEKUNDER”
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 29 Oktober 2012
Jam : 12.00 WIB
Tempat : Poliklinik Ajibarang
A. Subyektif
1. Identitas Klien
Nama Ibu : Ny. K Nama Suami : Tn.T
Umur : 33 th Umur : 36 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia Suku/bangsa :
Indonesia
Pendidikan : D3 Pendidikan
: S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Lumbir rt 01/05Alamat : Desa
Lumbir rt 01/05
2. Alasan Datang : Ibu datang ke poliklinik untuk
memeriksakan kondisinya
3. Keluhan Utama : Ibu sudah 5 bulan tidak dapat menstruasi
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :
- Penyakit jantung, hipertensi, varices, trombophlebitis /
radang pembuluh vena
- Gangguan pembekuan darah, penyakit darah lainnya
- Asma, TBC, masalah paru
- Diabetes, masalah tiroid/kelenjar gondok
- Hepetitis B, masalah pada hati lainnya
- ISK, radang/infeksi ginjal,batu ginjal
- GO, sifilis, kondiloma, herpes, HIV/AIDS, penyakit
kelamin lainnya
- Alergi
- Radang/infeksi organ reproduksi, tumor/kanker organ
reproduksi (termasuk hasil pap smear abnormal)
- Infertilitas
- Kanker kandungan
- Operasi yang berhubungan dengan organ reproduksi
(SC, miomektomi, cystektomi) atau operasi perut
lainnya
- Depresi, kecemasan berat, penyakit jiwa lain
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :
- Penyakit jantung, hipertensi, varices, trombophlebitis /
radang pembuluh vena
- Gangguan pembekuan darah, penyakit darah lainnya
- Asma, TBC, masalah paru
- Diabetes, masalah tiroid/kelenjar gondok
- Hepetitis B, masalah pada hati lainnya
- ISK, radang/infeksi ginjal,batu ginjal
- GO, sifilis, kondiloma, herpes, HIV/AIDS, penyakit
kelamin lainnya
- Alergi
- Radang/infeksi organ reproduksi, tumor/kanker organ
reproduksi (termasuk hasil pap smear abnormal)
- Infertilitas
- Kanker kandungan
- Operasi yang berhubungan dengan organ reproduksi
(SC, miomektomi, cystektomi) atau operasi perut
lainnya
- Depresi, kecemasan berat, penyakit jiwa lain
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :
- Hipertensi, penyakit jantung
- Kanker
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
- TBC
- Alergi
- Epilepsi
- Diabetes
- Kelainan / cacat bawaan
- Penyakit jiwa
- Keturunan kembar
- Preeklamsi-eklamsi pada ibu/kakak/adik kandung
- Sifilis, GO, HIV/AIDS
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 15 tahun
2) Siklus : 28 hari; teratur
3) Lama : 6-7 hari
4) Banyaknya :
Hari ke 1-2 ganti pembalut 4x (penuh/¾)
Hari ke 3-5 ganti pembalut 3x (penuh ½)
Hari ke 6-7 ganti pembalut 2x (bercak – bercak)
5) Sifat dan warna : encer, merah segar, kemudian
sedikit – sedikit flek kecoklatan
6) Dismenorhoe : tidak pernah
7) Flour albus : tidak ada
8) HPHT : -
b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan yang ke – Pernah melahirkan – Abortus –
(G1P1A0)
6. Riwayat Perkawinan
a. Status perkawinan : menikah
b. Pernikahan ke I , lamanya 8 tahun
c. Hubungan dengan suami : baik / harmonis
d. Jumlah anak : satu
7. Riwayat KB
a. Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya : pernah
memakai KB suntik pil
b. Kapan terakhir berhenti : November 2011
c. Alasan : ingin memiliki anak lagi
d. Keluhan / masalah : tidak haid
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari :
Kebutuhan Keluhan
Nutrisi :
Makan
Minum
3x sehari
6-7x sehari -
Eliminasi :
BAK
BAB
5x sehari
1x sehari
-
Istirahat 8 jam -
Aktivitas Melakukan
pekerjaan rumah
sendiri dan sedikit
berolahraga
-
Personal Hygiene Mandi : 2x sehari
Keramas : 3x
seminggu
Gosok gigi : 3x
sehari
Ganti pakaian : 3x
sehari; celana
dalam : 3x/sehari
Kebiasaan
memakai alas kaki :
-
-
Pola seksual 3x seminggu dan
tidak terjadi kontak
bleeding
-
9. Data psikologis :
a. Pengetahuan ibu tentang gangguan / penyakit yang diderita
saat ini : Ibu belum tahu / tidak paham terhadap masalah
penyakitnya
b. Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi : Ibu belum
mengetahui tentang kesehatan reproduksi
10. Riwayat Sosial – budaya :
a. Perilaku kesehatan (kebiasaan menggunakan obat – obatan,
alkohol, merokok dsb ) : tidak pernah
Lingkungan (kepercayaan/ adat yang berhubungan dengan
penyakit yang diderita) : tidak ada
b. Hubungan dengan suami dan/keluarga : baik
11. Data Spiritual :
Ibu taat menjalankan ibadah sesuai agama dan mempunyai
kebiasaan untuk puasa
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : CM (Compos Mentis)
- Status emosional : Stabil
- Tanda vital : TD : 110/80 mmHg N: 84X/menit
RR : 20X/menit Suhu :36,6°C
- Berat badan : 58 Kg
- Tinggi badan : 158 cm
2. Status present
a. Rambut : bersih, tidak mudah rontok, tidak ada
ketombe, kulit tidak nampak berminyak
b. Mata : simetris, tidak ada edema kelopak mata,
konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, pandangan
tidak kabur,
c. Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada
edema mukosa, tidak ada sekret
d. Mulut : bibirnya lembab, tidak pecah-pecah, tidak
ada luka pada mukosa, lidah bersih, merah muda, gigi
(bersih, tidak ada karies), mukosa mulut tidak pucat, tidak
berdarah, epulis, gusi tidak berdarah,lidah tidak kotor,
e. Telinga : simetris, bersih, , tidak radang, tidak ada
tanda – tanda infeksi termasuk pengeluaran sekret
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembesaran kelenjar – kelenjar limfe, tidak ada
bendungan vena jugularis
g. Dada dan mamae
- Inspeksi : pada payudara simetris, tidak sesak nafas,
tidak ada retraksi otot pernafasan
- Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Palpasi : tidak ada pembesaran dan nyeri tekan pada
mamae, tidak ada benjolan
h. Abdomen : tidak ada: luka bekas operasi, pembesaran
hepar, limpa, nyeri daerah ginjal
i. Ekstremitas
- Atas : tidak ada oedema, tidak ada bekas – bekas
tusukan jarum, tidak ada sianosis dibawah kuku
- Bawah : tidak ada oedem, tidak ada varices, tidak
ada sianosis dibawah kuku, tidak ada humansign, reflek
patella +
j. Genetalia eksterna & anus
Ibu tidak mengalami : lecet, memar, dan lesi lain (herpes,
kondiloma/kutil) pada kulit genetalia, edema vulva, abses
kelenjar bartolini dan skene serta pengeluarannya
Anus : tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan Obstetri
a. Abdomen ( inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi) pada
dinding abdomen dan kandung kemih : palpasi : tidak ada
benjolan atau massa pada uterus
b. Genetalia (pemeriksaan dengan inspeksi maupun inspekulo
bila perlu) pada daerah vulva, vagina dab cerviks : -
4. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium
PP Test : dengan hasil (-)
II. INTERPRETASI DATA DASAR
a. Diagnosa nomenklatur : Ny. K umur P1A0 dengan Amenorhe
sekunder
Dasar : -
DS : pasien mengatakan tidak menstruasi 5 bulan, tidak
menggunakan Kb dan tidak menderita penyakit apapun
DO : KU : baik S : 36,6 0 C
Kesadaran : CM R : 20 x / menit
TD : 110 / 80 mmHg BB : 58 kg
N : 84 x / menit
b. Masalah : Merasa cemas karena tidak haid
c. Kebutuhan : Dukungan/pendamping pada saat kontrol untuk
memberikan motivasi/support
III. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL :
Tidak ada
IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA, KONSULTASI DAN
KOLABORASI :
Kolaborasi dengan Dr. Speasialis Obstetri dan Ginekologi
V. PERENCANAAN
Tgl : 29 Oktober 2012
Jam : 12. 00 WIB
f. Beritahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan
g. Berikan motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang
baik bagi ibu
h. Berikan motivasi / dukungan psikologis pada ibu agar tidak
mengalami stress pada dirinya
i. Berikan motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga
j. Kolaborasi dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi :
a. Regument : 1x1
b. Vitamin B 3 x 1
c. Vitamin C 3 x 1
k. Memberikan penjelasan cara meminum obat yang benar sesuai
dengan obat yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum
obatnya
l. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10
hari lagi setelah obat habis
VI. IMPLEMENTASI
1. 12. 05 WIB
Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan
2. 12.15 WIB
Memberikan motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi
yang baik bagi ibu
3. 12.30 WIB
Memberikan motivasi / dukungan psikologis pada ibu agar tidak
mengalami stress pada dirinya
4. 12.30 WIB
Memberikan motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga
5. 12.40 WIB
Berkolaborasi dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi :
a. Regument : 1x1
b. Vitamin B 3 x 1
c. Vitamin C 3 x 1
6. 13.00 WIB
Memberikan penjelasan cara meminum obat yang benar sesuai
dengan obat yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum
obatnya
7. 13.05 WIB
Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10
hari lagi setelah obat habis
8. 13.10 WIB
Melakukan dokumentasi
VII. EVALUASI
Tgl : 29 Oktober 2012
Jam : 13.15 WIB
S : Ibu mengatakan telah mengetahui mengenai
permasalahannya
O : TD : 110/ 80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/ menit
S : 36,6 0 C
BB : 58 kg
A : Ibu telah mendapatkan penkes tentang Amenore dan
mendapatkan obat Regument, vitamin B dan vitamin C dengan
dosis 1x1
P : Anjurkan ibu untuk kontrol kembali
LAMPIRAN