54
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya kasus kesakitan & kematian ibu dibanyak negara berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis & komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan & kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang & hampir semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang sangat rendah. Menurut WHO, kematian maternal ialah kematian seorang wanita sewaktu hamil/sesudah berakhir kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari tuanya kehamilan & tindakan untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian maternal adalah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap per 10.000 kelahiran hidup. Seperti pada tahun 1988 kematian maternal diIndonesia diperkiran 450/100000 kelahiran hidup. Angka tersebut yang tertinggi dinegara ASEAN (15-142/100000 & 50-100X lebih tinggi dari angka kematian maternal dinegara maju). (Sarwono, 2002). Dalam upaya menurunkan kesakitan & kematian ibu, perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan 1

MAKALAH REPRODUKSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Persalinan Normal

Citation preview

Page 1: MAKALAH REPRODUKSI

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingginya kasus kesakitan & kematian ibu dibanyak negara berkembang,

terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis &

komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan & kematian

ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang

efektif, beberapa negara berkembang  & hampir semua negara maju, berhasil

menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang sangat rendah.

Menurut WHO, kematian maternal ialah kematian seorang wanita sewaktu

hamil/sesudah berakhir kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari tuanya

kehamilan & tindakan untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian

maternal adalah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap per

10.000 kelahiran hidup. Seperti pada tahun 1988 kematian maternal

diIndonesia diperkiran 450/100000 kelahiran hidup. Angka tersebut yang

tertinggi dinegara ASEAN (15-142/100000 & 50-100X lebih tinggi dari

angka kematian maternal dinegara maju). (Sarwono, 2002).

Dalam upaya menurunkan kesakitan & kematian ibu, perlu diantisipasi

adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada

jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis

komplikasi, dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagio

keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berbeda

menurut derajat, keadaan & tempat kejadiannya. Dan untuk mengatasi

masalah kematian maternal juga dilakukan penyuluhan dan pemberian obat.

Di negara berkembang, salahsatu faktor yang penting dengan tingginya

tingkat kesehatan maternal adalah faktor pelayanan kesehatan. Petugas

kesehatan merupakan faktor yang ikut berperan dalam 11-47% kejadian

kematian maternal dinegara berkembang. (Sarwono, 2002).

1

Page 2: MAKALAH REPRODUKSI

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Apa definisi dari persalinan normal ?

2. Apa penyebab timbulnya persalinan normal ?

3. Bagaimana mekanisme persalinan normal ?

4. Bagaimana tanda-tanda permulaan persalinan normal ?

5. Bagaimana prosedur diagnostik dari persalinan normal ?

6. Bagaimana penatalaksanaan persalinan dari persalinan normal ?

7. Bagaimana asuhan keperawatan persalinan normal ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui definisi dari persalinan normal.

2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya persalinan normal.

3. Untuk mengetahui mekanisme persalinan normal.

4. Untuk mengetahui tanda-tanda permulaan persalinan normal.

5. Untuk mengetahui prosedur diagnostik dari persalinan normal.

6. Untuk mengetahui penatalaksanaan persalinan dari persalinan normal.

7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan persalinan normal.

2

Page 3: MAKALAH REPRODUKSI

BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi atau janin dan uri

yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir

(melalui jalan lain) dengan bantuan atau bantuan (dengan kekuatan sendiri).

(Manuaba, 1998).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta & selaput ketuban keluar

dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.

(Biran. Afandi, 2008). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil

konsepsi yang dapat dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Arif.

Mansjoer,dkk, 1999).

Persalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak

belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat

serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24

jam melalui jalan lahir.

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001). Kelahiran adalah proses dimana

janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi

pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada

ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).

Persalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya

bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri

dan uri, tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya

berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.

3

Page 4: MAKALAH REPRODUKSI

Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :

1. Kala I

Yaitu kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol

sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase

yaitu :

a. Fase laten 8 jam : Servik membuka sampai 3 cm

b. Fase aktif 7 jam : Servik membuka dari 4 cm sampai 10 cm,

kontraksi lebih kuat dan lebih sering selama fase aktif.

2. Kala II

Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini

biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada

multigravida.

3. Kala III

Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya placenta, yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

4. Kala IV

Dimulai saat lahirnya placenta sampai 2 jam pertama post partum.

Kala IV dalam melakukan observasi antara lain :

a. Tingkat kesadaran penderita.

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Kontraksi uterus.

d. Terjadinya perdarahan.

4

Page 5: MAKALAH REPRODUKSI

B. Penyebab Timbulnya Persalinan

Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara

pasti atau jelas terdapat beberapa teori antara lain : (Rustam Muchtar, 1998).

a. Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya

estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat

keseimbangan antara kadar progesteron dengan estrogen di dalam darah

tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul

HIS.

b. Teori oxytocin

Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu

timbul kontraksi otot rahim.

c. Keregangan otot-otot

Dengan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan otot-otot

rahim makin rentan.

d. Pengaruh janin

Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga

memegang peranan oleh karena pada anencep halus kehamilan sering

lebih lama dan biasa.

e. Teori prostaglandin

Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah

satu sebab permulaan persalinan.

C. Mekanisme Persalinan

Gerakan utama adalah

1. Turunnya kepala di bagian dalam :

a. Masuknya kepala dalam pintu atas panggul.

b. Masuknya kepala

Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul pada primigravida

sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan tetapi pada multipara

biasanya baru terjai pada permulaan persalinan. Masuknya kepala

5

Page 6: MAKALAH REPRODUKSI

kedalam PAP biasanya dengan sufura sagitalis melintang dan dengan

fleksi yang ringan.

Kalau sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah lahir ialah tepat

diantara symphysis dan promontorium maka katakan kepala dalam

synclitismus. Jika sutura sagitalis mendekati symphysis dan os parletal

belakang lebih rendah dari os parletal depan dikelal Asynclitismos

anterior. Kalau sutura sagitalik mendekati promotorium sehingga os

parletal depan lebih rendah dari os parletal belakang dikenal

Asynclitismos pasterior.

Majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk

kedalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada

multipara majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul

terjadi bersamaan.

2. Fleksi

Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga ubun-

ubun kecil jelas lebih rendah dan ubun-ubun besar. Keuntungan dari

bertambahnya fleksi ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan

lahir.

3. Putaran paksi dalam

Merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan

bentuk janin lahir khususnya bentuk bidang tengah pintu bawah panggul.

Putaran paksi dalam selalu bersamaan dengan majunya kepala dan tidak

terjadi sebelum kepala sampai ke Hodst II kadang-kadang baru setelah

kepala sampai didasar panggul.

4. Ekstensi

Setelah putaran paksi dan kepala sampai didasar panggul, terjadi

ekstensi atau defleksi dari kepala. Kalau tidak terjadi extansi, kepala akan

tertekan pada perineum dan menembusnya.

5. Putaran paksi luar

Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah

punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena

putaran paksi dalam.

6

Page 7: MAKALAH REPRODUKSI

6. Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai dibawah sympisis dan

menjadi hipomaklion untuk kelahiran bahu belakang. (Obstetri Fisiologi,

Sulaiman ; 1983)

Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada

presentasi kepala ini ditemukan ± 58 % ubun-ubun kecil terletak kiri depan, ±

23% di kanan depan, ± 11% di kanan belakang, dan ± 8 % di kiri belakang.

Keadaan ini mungkin disebabkan terisinya ruangan di sebelah kiri belakang

oleh kolon sigmoid dan rektum.

His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks

membuka dan medorng janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah

cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.

Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan

sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang

pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus,

yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu atas panggul.

Asinlitismus anterior menurut Naegele ialah apabila arah sumbu kepala

membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul.

Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang

paling kecil, yakni dengan diameter suboksipitobregmatikus (9,5 cm) dan

dengan sirkumferensia suboksipitobregmatikus (32 cm). Sampai di dasar

panggul kepala janin berada dalam di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala

yang sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang

atas ke bawah depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan

tekanan intrauterin disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala

mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi dalam. Di dalam hal

mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan berputar ke arah depan, sehingga di

dasar panggul ubun-ubun kecil berada di bawah simfisis. Sesudah kepala

janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil di bawah simfisis, maka

dengan subosiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi

untuk dapat dilahirkan.

7

Page 8: MAKALAH REPRODUKSI

Pada tiap his, vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak.

Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rektu.

Dengan kekuatan his bersama dengan kekuatan mengedan, berturut-turut

tampak bregma, dahi, muka, akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala

segera mengadakan rotasi yang disebut putaran paksi luar.

Bahu melintasi pintu atas panggul delam keadaan miring. Di dalam rongga

panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang

dilaluinya, sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan, bahu

akan berada dalam posisi depan belakang. Selanjutnya dilahirkan bahu depan

terlebih dahulu baru kemudian bahu belakang. Demikian pula dilahirkan

trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang, kemudian

bayi lahir seluruhnya (Sarwono, 2005).

8

Page 9: MAKALAH REPRODUKSI

WOC

9

Pergeseran ganglion servikal

Perdarahan

Kala II Kala IIIKala I Kala IV

Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda-tanda permulaan persalinan

Proses persalinan

Penurunan hormon

estrogen dan progesteron 1-2 minggu pre partus

Kekejangan pembuluh

darah

HIS atau kontraksi

Nyeri

Gangguan rasa nyaman

Anoreksia

Intake kurang

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

Penekanan kepala bayi

Kerja jantung meningkat

Pengeluaran uri

Khawatir

Setelah pengeluaran uri sampai dengan 2

jam post partem

Ansietas

Page 10: MAKALAH REPRODUKSI

D. Tanda Tanda Permulaan Persalinan

Tanda-tanda dini akan dimulainya persalinan :

1. Ligtening

Terbenamnya kepala janin kedalam rongga panggul karena berkurangnya

tempat diuterus & sedikit melebarnya simpisis, keadaan ini sering

meringankan keluhan pernafasan serta heart burn.

2. Kontraksi Braxton Hicks pada saat uterus yang teregang dan muda

dirangsang itu menimbulkan distensi dinding abdomen menjadi lebih

peka terhadap rangsangan. (Sarwono, 2002).

Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan :

1. His atau kontraksi uterus

His atau kontraksi uterus yang terjadi secara teratur menimbulkan

ketidaknyamanan serta kadang-kadang nyeri, merupakan tanda-tanda

persalinan yang sebenarnya. Kalau his tersebut berlanjut terus maka

semakin meningkat frekuensinya.

2. Bloodshow

Bloodshow diartikan sebagai keadaan terlihatnya mucus atau lendir.

Mukus tersebut mempunyai konsistensi yang kental dan sulit dibersihkan

dengan cara mengusapnya. Mukus berasal dari serviks dan selama

kehamilan berfungsi sebagai sumber pelindung.

3. Dilatasi serviks

Dilatasi seviks ekterna yang terjadi secara bertahap merupakan indikator

yang menunjukkan kemajuan persalinan tersebut disertai dengan

kontraksi uterus, dilatasi serviks diketahui atau dipastikan dengan

pemeriksaan pervagina.

4. Engagement presenting part

Presenting part (kepala janin) akan mengalami ”engagement” atau

terbenam kedalam panggul. Pada primigravida peristiwa ini terjadi 3-4

minggu sebelum proses persalinan dimulai. Sedangkan pada multipara

dinding abdomen tidak begitu kencang sebagai engagement baru terjadi

setelah dimulai persalinan.

10

Page 11: MAKALAH REPRODUKSI

5. Pembentukan tonjolan ketuban

Pembentukan tonjolan ketuban dapat diraba oleh pemeriksaan melalui

pemeriksaan melalui pemeriksaan pervagina. Ruptur selaput amnion

dapat terjadi pada akhir kala I persalinan (Rustam, 1995).

Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya

wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut

kala pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tanda-tanda

sebagai berikut :

a. Lightening atau settling atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu

atas panggul terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu

kentara.

b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.

c. Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbawa janin.

d. Perasaan sakit diperut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi

lemah dari uterus, kadang : disebut “false labor pains”

e. Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah bisa

bercampur darah (bloody shoe).

E. Prosedur Diagnostik

Untuk menentukan persalinan sudah pada waktunya adalah :

(Saifuddin, AB. 2002)

1. Tanyakan :

a. Permulaan timbulnya kontraksi.

b. Pengeluaran pervaginam seperti lendir, darah, dan atau cairan

ketuban.

c. Riwayat kehamilan.

d. Riwayat medic.

e. Riwayat social.

f. Terakhir kali makan dan minum.

g. Masalah yang pernah ada

11

Page 12: MAKALAH REPRODUKSI

2. Pemeriksaan Umum :

a. Tanda vital, BB, TB. Oedema.

b. Kondisi puting susu.

c. Kandung kemih

3. Pemeriksaan Abdomen :

a. Bekas luka operasi.

b. Tinggi Fundus Uteri.

c. Kontraksi.

d. Penurunan Kepala.

e. Letak janin.

f. Besar janin.

g. Denyut jantung janin

4. Pemeriksaan vagina :

a. Pembukaan dan penipisan servik.

b. Selaput ketuban penurunan dan molase.

c. Anggota tubuh janin yang sudah teraba

5. Pemeriksaan Penunjang :

a. Urine : warna, kejernihan, bau dan lain-lain.

b. Darah : Hb, BT/CT, dan lain-lain.

F. Penatalaksanaan Persalinan

1. Perawatan ibu

Darah disekitar perineum dibersihkan dengan kain steril dan selimut

yang basah dilepaskan dari ibu. Darah yang mengiringi dengan peralatan

yang bersih. Pembalut steril dipasang, pakaian hangat dan bersih

dikenakan kepada ibu, kemudian dipindahkan keruang perawatan.

2. Perawatan bayi

Bayi lahir dihisap lendir, tali pusat diikat dan dibungkus dengan kasa

steril kemudian dimasukkan kedalam inkubator kira-kira ½ jam sebelum

diletakkan pada box.

12

Page 13: MAKALAH REPRODUKSI

G. Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan merupakan metode yang digunakan untuk

memecahkan masalah dalam upaya memperbaiki atau memelihara klien

sampai ketahap optimal melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk

mengenal klien untuk memenuhi kebutuhannya.

1. PENGKAJIAN

a. Pengumpulan Data

a) Identitas

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama,

pendidikan, bangsa/suku, alamat.

b) Keluhan utama

Pada umumnya kx mengeluh nyeri pada daerah pinggang

menjalar keperut, adanya His yang sering dan teratur, keluarnya

lendir dan darah, perasaan selalu ingin buang air kencing.

c) Riwayat kesehatan

Riwayat kesehatan sekarang : Mulai timbul His, nyeri dan

keluarnya darah serta lendir.

Riwayat kesehatan dahulu : Adanya penyakit yang

menyebabkan resiko tinggi saat persalinan, seperti penyakit

jantung, Hipertensi, DM, TBC, Hepatitis, penyakit kelamin,

dan lain-lain.

Riwayat penyakit keluarga : Kemungkinan adanya penyakit

menurun, seperti DM dan lain-lain.

d) Riwayat obstetri

Riwayat haid : meliputi awal haid, sirkulasi, keteraturan,

jumlah, hari pertama haid terakhir.

Riwayat kebidanan : meliputi riwayat persalinan dahulu

pada multigravida.

e) Riwayat psikososial spiritual dan budaya

Klien merasa tidak feminim lagi karena perubuhan tubuhnya

ketakutan akan kehilangan bayi dan kecemasan selama

persalinan berlangsung.

13

Page 14: MAKALAH REPRODUKSI

f) Pola kebutuhan sehari-hari

Nutrisi : Adanya his berpengaruh terhadap keinginan atau

selera makan yang menurun.

Istirahat tidur : Klien dapat tidur terlentang, miring kekanan

/ kiri bergantung pada letak punggung janin, dan klien sulit

tidur terutama kala I – IV.

Aktivitas : Klien dapat melakukan aktivitas seperti

biasanya, terbatas pada aktivitas ringan, tidak membutuhkan

tenaga banyak, tidak membuat klien cepat lesu emosi.

Eliminasi : Adanya perasaan sering / susah kencing selama

kehamilan dan proses persalinan, pada akhir trimester III

dapat terjadi konstipasi.

Personal Hygiene : Kebersihan tubuh, terutama kebersihan

daerah kemaluan dan daerah payudara

g) Pemeriksaan

Pemeriksaan umum meliputi :

Tinggi badan dan berat badan : Ibu hamil yang tinggi

badannya kurang dari 145 cm terlebih dahulu kehamilan

pertama, tergolong resiko tinggi karena kemungkinan

memiliki panggul yang sempit. Berat badan ibu perlu

dikontrol secara teratur dengan peningkatan berat badan

selama hamil antara 10-12 kg.

Tekanan darah : Tekanan darah diukur pada akhir kala II

yaitu setelah anak dilahirkan biasanya tekanan darah akan

naik kira-kira 10 mmHg.

Suhu, nadi dan pernafasan : Dalam keadaan biasa suhu

badan antara 36-370 C, bila suhu tubuh lebih dari 370 C

dianggap ada kelainan, kecuali bagi kx setelah melahirkan

suhu badan 35-370 C masih dianggap normal karena

perlahan keadaan nadi biasanya mengikuti keadaan suhu.

Bila suhu naik, keadaan nadi akan bertambah pula, dapat

disebabkan karena adanya perdarahan. Pada klien yang

14

Page 15: MAKALAH REPRODUKSI

dalam persalinan pernafasannya agak pendek karena

kelelahan. Dan akan kembali normal setelah persalinan dan

periksa tiap 4 jam.

h) Pemeriksaan fisik

Kepala dan leher

Biasanya terdapat claasma gravidarum, terkadang ada

pembengkakan kelopak mata, konjungtiva kadang pucat,

sklera kuning, stomatitis dll.

Dada

Terdapat pembesaran payudara, hiperpigmentasi areora

mamae dan penonjolan pada papila mamae, keluarnya

kolostrum.

Perut

Adanya pembesaran pada perut membujur, hiperpigmentasi

linea alba / nigra terdapat strial gravidarum.

Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari bawah prosesus

xypoideus usia kehamilan prematur pertengahan pusat dan

prosesus xypoideus, belum atau sudah kepala masuk PAP,

adanya His yang mungkin sering dan kuat.

Genetalia

Pengeluaran darah bercampur lendir, terdapat pembukaan

servick serta kelenturan pada serviks

Ekstremitas

Biasanya terjadi odema pada tungkai dan kadang varises

karena adanya penekanan dan pembesaran vena abdomen.

i) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Th, dan

dilakukan pemeriksaan serologi untuk sifilis.

15

Page 16: MAKALAH REPRODUKSI

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Adapun diagnosa keperawatan yang muncul adalah

a. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kontraksi

uterus.

b. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan.

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan hilang nafsu makan

3. INTERVENSI

a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus.

Tujuan : Nyeri hilang atau terkontrol.

Intervensi :

a) Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi,

durasi atau tingkat keparahan nyeri. Rasional : Meringankan

atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang

dapat diterima oleh pasien.

b) Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri dan

berapa lama akan berlangsung. Rasional : Meringankan atau

mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat

diterima oleh pasien.

c) Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis. Rasional :

Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat

kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.

d) Sesuaikan frekuensi dosis sesuai indikasi melalui pengkajian

nyeri dan efek samping. Rasional : Menggunakan agens-agens

farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.

16

Page 17: MAKALAH REPRODUKSI

b. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan.

Tujuan : Ansietas hilang atau terkontrol.

Intervensi :

a) Informasikan tentang gejala ansietas. Rasional : Mempersiapkan

pasien menghadapi kemungkinan krisis perkembangan dan atau

situasional.

b) Instruksikan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi.

Rasional : Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan, prasangka

atau perasaan tidak tenang.

c) Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan

ansietas. Rasional : Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan,

prasangka atau perasaan tidak tenang.

d) Berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu. Rasional :

Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan, prasangka atau

perasaan tidak tenang.

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhunungan

dengan anoreksia.

Tujuan : Asupan nutrisi kembali normal.

Intervensi :

a) Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan

protein pasien yang mengalami ketidakadekuatan asupan

protein. Rasional : Membantu atau menyediakan asupan

makanan seimbang.

b) Buat perencanaan makanan dengan pasien yang masuk dalam

jadwal makan, lingkungan, makan, kesukaan dan ketidaksukaan

pasien. Rasional : Membantu atau menyediakan asupan

makanan seimbang.

c) Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan

pasien dari rumah. Rasional : Membantu atau menyediakan

asupan makanan seimbang.

17

Page 18: MAKALAH REPRODUKSI

d) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.

Rasional : Membantu individu untuk makan.

4. PELAKSANAAN

Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam

operasionalnya perawat merupakan suatu tim yang bekerja sama secara

berkesinambungan dengan tim. Seluruh kegiatan keperawatan dalam

tahap ini ditulis secara rinci sesuai denagn tindakan keperawatan atau

catatan keperawatan. (Nasrul efendi, 1995).

5. EVALUASI

Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan dan

merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang

kesehatan pasien dan sesama tenaga kesehatan. (Nasrul effendi, 1995)

18

Page 19: MAKALAH REPRODUKSI

BAB 3

APLIKASI TEORI

Kasus

Ny S datang ke Rumah Sakit bersama suaminya dengan keluhan tidak kuat

menahan sakit di perut dan pinggangnya karena ingin melahirkan . Selain itu,

Ny. S mengatakan tidak nafsu makan mulai 5 hari yang lalu sejak perut terasa

mules-mules dan Ny. S selalu bertanya kapan bayinya lahir dan apakah bisa

melahirkan normal. Dari hasil pemeriksaan, pasien sudah mengalami

pembukaan 4, tidak ada perdarahan, dan air ketuban pecah sebanyak 50 ml.

Tanda tanda vital pasien : tekanan darah 120/80 mmHg, RR: 20x/menit, Suhu :

360C dan nadi : 100x/menit.

1. Pengkajian

Tanggal masuk : 11 September 2002

Jam masuk : 01.25 WIB

Ruang/kelas : Mawar/ II

Kamar No. : 201

Pengkajian tanggal : 11 September 2002

Jam : 01.25 WIB.

a. Identitas

Nama pasien : Ny S Umur : 27 tahun

Nama suami : Tn SW Umur : 34 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Alamat : Jl. Pogot lama 3/10

Status perkawinan : kawin

19

Page 20: MAKALAH REPRODUKSI

b. Riwayat Keperawatan :

a) Riwayat Obstetri

Riwayat Menstruasi :

o Menarche : umur 14 tahun.

o Siklus : teratur

o Banyaknya : sedang

o Lamanya : 4- 7 hari

o Keluhan : (-)

Kehamilan Sekarang :

o Diagnosa : G …II…..P1….A…0…… H 1

o Imunisasi : TT 1 sudah , TT2 sudah

o Keluhan selama hamil : mual, muntah, pusing, nafsu

makan berkurang.

o Pergerakan janin : Sejak usia, 4, 5 bulan

o Rencana perawatan bayi : Sendiri

Persalinan Sekarang :

o Keluhan His

Mulai kontraksi tanggal/jam 11 September 2002 secara

teratur

Interval : 10 menit

Lama : 3 X 35 “

Kekuatan : adekuat

o Pengeluaran Pervagina

Jenis : – Air ketuban

Jumlah : + 50 ml warna jernis

o Kala Persalinan :

Kala I :

Mulai persalinan : Tgl 11 Sep 2002. Jam 01.25 WIB

Lama kala I : 1 Jam 20 Menit

Pengobatan yang didapat : ( - )

20

Page 21: MAKALAH REPRODUKSI

Kala II :

Mulai : Tanggal 11 September 2002 Jam 02.45.

Lama kala II : 05 Menit

Pengobatan yang didapat : -

Penyulit : -

Cara mengatasi : -

Keadaan bayi :

Lahir tanggal : 11 Sep 2002 Jam 02.50 WIB.

Jenis Kelamin : Perempuan

Kala III

Mulai : Tgl 11 Sep 2002…Jam… 02.50

Kontraksi uterus baik

Lama Kala III : - Jam 5 Menit

Cara kelahiran plasenta : Spontan

Kotiledon : lengkap

Selaput : lengkap

Perdarahan selama persalinan : + 200 CC

Pengobatan yang didapat : Piton 1 ampul, Beferan 1

Suppositoria, Methergin 1 ampul.

Kala IV :

Keadaan Umum : baik

Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg, RR: 20

x/menit, N : 100 x/menit, S :36,4 °C

Kontraksi uterus : baik

Perineum : Ruptur spontan

o Keadaan Bayi :

BB : 2550 gram

PB : 48 CM

Pusat : Normal

21

Page 22: MAKALAH REPRODUKSI

Perawatan tali pusat : Alkohol 70%

Anus : berlubang

Suhu : 36,8 °C

Lingkar kepala :

Lingkaran Sub Occipito Bregnatica : 9,5 Cm.

Lingkaran Fronto Occipitalis : 11,5 Cm

Lingkaran Mento Occipitalis : 9,5 Cm.

Kelainan kepala : Tidak ada

Pengobatan yang didapat : -

b) Riwayat Keluarga Berencana

Melaksanakan KB : ya

Jenis kontrasepsi apa yang digunakan : Suntik

Sejak kapan : menggunakan kontrasepsi Th 1995 sampai

Januari 2001.

Masalah yang terjadi : tidak ada

c) Riwayat Kesehatan :

Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada

Pengobatan yang didapat : tidak ada

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada

d) Riwayat Lingkungan

Kebersihan : baik

Bahaya : tidak ada

e) Aspek Psikososial

Persepsi ibu setelah bersalin : merasa gembira karena anaknya

lahir dengan selamat.

22

Page 23: MAKALAH REPRODUKSI

Harapan yang ibu inginkan setelah bersalin : merawat anaknya

sendiri.

Ibu tinggal dengan siapa : suami dan anaknya.

Siapa orang yang terpenting bagi ibu : suami

Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini :

mendukung ibu.

Kesiapan mental menjadi ibu : ya

f) Kebutuhan Dasar Khusus :

Pola nutrisi

Frekuensi makan : 3 x/hari

Nafsu makan : tidak nafsu

Jenis makanan rumah : nasi, lauk, sayur.

Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : tidak ada

Pola eliminasi

BAK

Frekuensi : 4 – 5 kali

Warna : kuning jernih

Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada

BAB

Frekuensi : 1 kali/sehari

Warna : kuning kecoklatan

Bau : khas feces

Konsistensi : lunak padat

Keluhan : tidak ada

Pola personal Hygiene

o Mandi

Frekuensi : 2 x/hari

Sabun : Ya

23

Page 24: MAKALAH REPRODUKSI

o Oral hygiene

Frekwensi : 2 x/hari

Waktu : Pagi dan sore :

o Cuci rambut

Frekuensi : 1 x/seminggu

Shampo : Ya

Pola istirahat dan tidur

Lama tidur : 6 – 8 Jam /hari

Kebiasaan sebelum tidur : nonton TV

Keluhan : tidak ada

Pola aktifitas dan latihan

Kegiatan dalam pekerjaan : mengurus rumah

Waktu bekerja : Pagi dan Sore

Olah raga : Tidak

Kegiatan waktu luang : menonton TV

Keluhan dalam aktifitas : tidak ada

Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Merokok : Tidak

Minuman keras : Tidak

Ketergantungan obat : Tidak

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah :120/80mmHg

Nadi : 100 x/menit

Respirasi : 20 X/mnt

Suhu : 36,0 x/menit

Berat badan : 65 kg

24

Page 25: MAKALAH REPRODUKSI

Tinggi badan : 160 cm

1) Sistem penglihatan

Posisi mata : simetris

Kelopak mata : Normal

Gerakan mata : Normal

Pergerakan bola mata : Normal

Konjungtiva : Normal /merah

Kornea : Normal

Sklera : Anikterik

2) Sistem Pernafasan

Jalan nafas : Bersih

Pernafasan : Tidak sesak dan Dengan aktifitas

Suara nafas : Vesikuler / normal

Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : Tidak ada

3) Sirkulasi jantung

Kecepatan denyut apical : 100 x/menit

Irama : Teratur

Kelainan bunyi jantung : Tidak ada

Sakit dada : Tidak ada

Timbul : Tidak ada

Karakter : Tidak ada

4) Sistem Pencernaan

Keadaan mulut

Gigi : Tidak ada kelainan

Memakai gigi palsu : Tidak memakai gigi palsu.

25

Page 26: MAKALAH REPRODUKSI

5) Sistem Uro Genital :

BAK

Pola rutin : 7 – 8 x/hari terkontrol

Jumlah : 150 cc/24jam

Warna : Kuning Jernih

6) Sistem Integumen/ Muskuloskeletal

Turgor kulit : Elastis

Warna kulit : kuning langsat

Kontraktur pada persendian ekstremitas : Tidak

Kesulitan dalam pergerakan : Tidak

7) Dada dan Axilla

Mammae : membesar

Areolla mammae : hiperpigmentasi

Papila mammae : Ke dalam

Colostrum : Belum

c. Data Penunjang

Laboratorium : Tidak

USG : Tidak

Rontgen : Tidak

Terapi yang didapat Amoxilin 3 X 500 mg, asam metanamat 3 X

500 mg, beferan 1 sup

26

Page 27: MAKALAH REPRODUKSI

Analisa Data

No Data Etiologi Problem

1 DS : Ibu mengatakan tidak

nafsu makan mulai sekitar

5 hari lalu, sejak perut

terasa mules-mules.

Ibu mengatakan mules-

mules sejak tanggal 6

september 2002 jam 14.00

WIB.

DO : Makan tidak mau, Pasien

terbaring lemah di tempat

tidur, Tidak mau atau

menolak bila diberi roti &

mie

Hilangnya nafsu

makan

(Anoreksia)

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

2 DS: Ibu mengatakan tidak kuat

menahan sakit di perut dan

pinggang

P : Klien mengatakan tidak kuat

sakit di perut.

Q : Seperti tertusuk-tusuk

jarum.

R : Daerah Perut dan Pinggang.

S : Skala nyeri 6

T: Terus menerus sampai

sebelum melahirkan

DO : Pembukaan 4, Gerakan

janin (+), Skala nyeri 6, Ibu

berteriak bila his datang

Kontraksi Uterus Nyeri Akut

3 DS : Ibu bertanya kapan

bayinya lahir.

Status Kesehatan Ansietas

27

Page 28: MAKALAH REPRODUKSI

Ibu bertanya apakah bisa

melahirkan secara normal.

DO : Ibu tampak cemas,wajah

tegang dan terjadi peningkatan

keringat.

TD 120/80 mmHg, RR:

20x/menit,S:36oC,N:100x/menit

2. Prioritas Diagnosa

a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus.

b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan hilangnya nafsu makan (anoreksia).

c. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan.

3. Intervensi Keperawatan

No

DxNOC (Tujuan)

NIC (Rencana

Keperawatan)Rasional

1 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam,

nyeri klien hilang atau

terkontrol.

Kriteria Hasil :

Menunjukkan tingkat

nyeri dengan indicator

sebagai berikut

(Sebutkan 1-5 : Sangat

berat, berat, sedang,

ringan atau tidak

ada) :

- Ekspresi nyeri pada

1. Ajarkan

penggunaan teknik

non farmakologis.

2. Berikan informasi

tentang nyeri seperti

penyebab nyeri dan

berapa lama akan

berlangsung.

1. Meringankan

atau mengurangi

nyeri sampai pada

tingkat

kenyamanan yang

dapat diterima oleh

pasien.

2. Meringankan

atau mengurangi

nyeri sampai pada

tingkat

kenyamanan yang

dapat diterima oleh

28

Page 29: MAKALAH REPRODUKSI

wajah (Tidak ada).

-Gelisah (Tidak ada).

-Durasi nyeri

(Ringan).

-Merintih (Tidak ada)

3. Lakukan

pengkajian nyeri

yang komprehensif

meliputi lokasi,

durasi atau tingkat

keparahan nyeri.

4. Sesuaikan

frekuensi dosis

sesuai indikasi

melalui pengkajian

nyeri dan efek

samping.

pasien.

3. Meringankan

atau mengurangi

nyeri sampai pada

tingkat

kenyamanan yang

dapat diterima oleh

pasien.

4.Menggunakan

agens-agens

farmakologi untuk

mengurangi atau

menghilangkan

nyeri.

2 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

2x24 jam, nutrisi klien

tercukupi.

Kriteria hasil :

Memperlihatkan status

gizi : asupan makanan

dan cairan yang

dibuktikan oleh

indicator sebagai

berikut (sebutkan 1-5:

tidak adekuat. Sedikit

adekuat, cukup

1.Diskusikan dengan

ahli gizi dalam

menentukan

kebutuhan protein

pasien yang

mengalami

ketidakadekuatan

asupan protein.

2. Buat perencanaan

makanan dengan

pasien yang masuk

dalam jadwal makan,

1. Membantu atau

menyediakan

asupan makanan

seimbang.

2. Membantu atau

menyediakan

asupan makanan

seimbang.

29

Page 30: MAKALAH REPRODUKSI

adekuat, adekuat,

sangat adekuat) :

- Makanan oral

(adekuat)

- Asupan cairan oral

atau IV (adekuat).

lingkungan, makan,

kesukaan dan

ketidaksukaan

pasien.

3. Dukung anggota

keluarga untuk

membawa makanan

kesukaan pasien dari

rumah.

4.Ciptakan

lingkungan yang

menyenangkan

untuk makan.

3. Membantu atau

menyediakan

asupan makanan

seimbang.

4.Membantu

individu untuk

makan.

3 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 1x24 jam,

ansietas klien hilang

atau tekontrol.

Kriteria hasil :

Pasien menunjukkan

Pengendalian diri

terhadap ansietas

dengan indicator

sebagai berikut

(Sebutkan 1-5 :tidak

pernah, jarang,

kadang-kadang,

sering, selalu) :

-Menggunakan teknik

relaksasi untuk

1. Instruksikan

pasien tentang

penggunaan teknik

relaksasi.

2. Informasikan

tentang gejala

ansietas.

3. Bantu pasien

untuk

1. Meminimalkan

kekhawatiran,

ketakutan,

prasangka atau

perasaan tidak

tenang.

2. Mempersiapkan

pasien menghadapi

kemungkinan

krisis

perkembangan dan

atau situasional.

3.Meminimalkan

kekhawatiran,

30

Page 31: MAKALAH REPRODUKSI

meredakan ansietas

(Selalu)

mengidentifikasi

situasi yang

mencetuskan

ansietas.

4. Berikan obat

untuk menurunkan

ansietas jika perlu.

ketakutan,

prasangka atau

perasaan tidak

tenang.

4. Meminimalkan

kekhawatiran,

ketakutan,

prasangka atau

perasaan tidak

tenang

4. Implementasi Keperawatan

NoTanggal dan

JamPelaksanaan

Evaluasi atau

respon tindakan

Nama

dan

paraf

petugas

1 11 September

2002 jam

15.00

1. Mengajarkan

penggunaan teknik

non farmakologis.

2. Memberikan

informasi tentang

nyeri seperti

penyebab nyeri dan

berapa lama akan

berlangsung.

3. Melakukan

pengkajian nyeri

1. Klien sudah

tidak tampak

merintih

kesakitan setelah

melahirkan.

2. Klien

kooperatif.

3. Klien

kooperatif dan

31

Page 32: MAKALAH REPRODUKSI

yang komprehensif

meliputi lokasi,

durasi atau tingkat

keparahan nyeri.

4. Menyesuaikan

frekuensi dosis

sesuai indikasi

melalui pengkajian

nyeri dan efek

samping.

berkata nyeri

berada di skala 1

setelah

melahirkan.

4. Nyeri klien

terkontrol.

2 11 September

2002 jam

16.00

1.Mendiskusikan

dengan ahli gizi

dalam menentukan

kebutuhan protein

pasien yang

mengalami

ketidakadekuatan

asupan protein.

2.Membuat

perencanaan

makanan dengan

pasien yang masuk

dalam jadwal

makan, lingkungan,

makan, kesukaan

dan ketidaksukaan

pasien.

1.Klien

kooperatif dan

nafsu makan

klien sudah

kembali setelah

melahirkan.

2.Klien

kooperatif dan

sudah mau

makan dengan

baik.

32

Page 33: MAKALAH REPRODUKSI

3.Mendukung

anggota keluarga

untuk membawa

makanan kesukaan

pasien dari rumah.

4.Menciptakan

lingkungan yang

menyenangkan

untuk makan.

3. Klien tambah

nafsu makan

ketika dibawa

makanan

kesukaan dari

keluarga.

4. Klien terlihat

nyaman ketika

dengan

lingkungan yang

nyaman.

3 11 September

2002 jam

17.00

1. Mengintruksikan

pasien tentang

penggunaan teknik

relaksasi.

2.Menginformasikan

tentang gejala

ansietas.

3. Membantu pasien

untuk

mengidentifikasi

situasi yang

mencetuskan klien.

4. Memberikan obat

untuk menurunkan

1. Wajah tegang

klien berkurang.

2. Klien

kooperatif.

3. Klien

kooperatif.

4. Klien tampak

tenang.

33

Page 34: MAKALAH REPRODUKSI

ansietas jika perlu.

5. Evaluasi Keperawatan

NoTanggal dan

jamCatatan Perkembangan

Nama dan

Paraf

1 12 September

2002

S: Ny. S mengatakan nyeri berada

di skala 1 dan lama nyeri sudah

berkurang.

O:

- Ekspresi nyeri pada wajah

(Tidak ada)

-Gelisah (Tidak ada)

-Durasi nyeri (Ringan)

-Merintih (Tidak ada)

A: Masalah Teratasi

P:Pasien diberikan HE

2 12 September

2002

S : Ny. S mengatakan nafsu

makan sudah kembali ketika

setelah melahirkan.

O : Makanan oral adekuat dengan

klien mengkonsumsi 4 sehat 5

sempurna) dan asupan cairan

klien adekuat.

A : Masalah teratasi

P : Pasien diberikan Health

Education.

3 12 September

2002

S: Ny. A mengatakan

kekhawatirannya berkurang.

O:

-Pasien selalu menggunakan

34

Page 35: MAKALAH REPRODUKSI

teknik relaksasi ketika sedang

ansietas.

- Klien sudah tidak terlihat gugup,

peningkatan keringat berkurang

dan wajah sudah tampak tenang.

A:Masalah Teratasi.

P:Pasien diberikan HE

BAB 4

PEMBAHASAN

Ny S datang ke Rumah Sakit bersama suaminya dengan keluhan tidak kuat

menahan sakit di perut dan pinggangnya karena ingin melahirkan . Selain itu,

35

Page 36: MAKALAH REPRODUKSI

Ny. S mengatakan tidak nafsu makan mulai 5 hari yang lalu sejak perut terasa

mules-mules dan Ny. S selalu bertanya kapan bayinya lahir dan apakah bisa

melahirkan normal. Dari hasil pemeriksaan, pasien sudah mengalami

pembukaan 4, tidak ada perdarahan, dan air ketuban pecah sebanyak 50 ml.

Tanda tanda vital pasien : tekanan darah 120/80 mmHg, RR: 20x/menit, Suhu

: 360C dan nadi : 100x/menit.

Dari hasil pengkajian yang dilakukan, maka dapat ditegakkan diagnosa

keperawatan yang pertama untuk klien adalah nyeri akut berhubungan dengan

kontraksi uterus ditandai dengan adanya pembukaan 4, Gerakan janin (+),

skala nyeri 6, ibu berteriak bila his datang

Diagnosa kedua untuk klien adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia (hilangnya nafsu makan)

yang ditandai dengan tidak nafsu makan mulai 5 hari yang lalu sejak perut

terasa mules-mules.

Diagnosa untuk yang ketiga klien adalah Ansietas yang berhubungan

dengan status kesehatan terhadap penyakitnya yang ditandai dengan S selalu

bertanya kapan bayinya lahir dan apakah bisa melahirkan normal.

Dengan intervensi yang tepat, klien bisa segera mendapatkan pengobatan

untuk menyembuhkan penyakitnya. Misalnya untuk menghilangkan nyeri

dengan pemberian obat analgesic dengan dosis yang tepat dan teratur. Dan

untuk memperbaiki nutrisi klien dengan pemberian kolaborasi oleh ahli gizi

dan penciptaan lingkungan yang adekuat. Dengan adanya intervensi

kecemasan maka kecemasan pasien bisa diatasi dengan baik agar pasien lebih

tenang.

BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan

36

Page 37: MAKALAH REPRODUKSI

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi

baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).

Persalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya

bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri

dan uri, tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya

berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.

Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu : Kala I yaitu kala pembukaan yang

berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). Kala

II ini dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini biasanya

berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Kala III

ini dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya placenta, yang berlangsung

tidak lebih dari 30 menit. Kala IV ini dimulai saat lahirnya placenta sampai 2

jam pertama post partum.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami

bagaimana persalinan normal dalam ibu hamil dan untuk para perawat

diharapkan dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan ibu hamil persalinan

normal dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

37

Page 38: MAKALAH REPRODUKSI

M. Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jakarta : FKUI

Judith, Wilson. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.

Sofian, dr.Amru. 2012. Sinopsis Obstetri. Edisi 3. Jakarta : EGC

38