Makalah Geografi Seni

Embed Size (px)

Citation preview

WAKALAH, SHULHU DAN HIKMAHNYA

MAKALAH GEOGRAFIMacam Macam Bentuk Muka Bumi Sebagai Akibat Proses Vulkanisme, Seisme dan Diastrofisme

Disusun Oleh : Kelompok IIKetua

: Moh. Amuy Saepudin

Sekretaris: Iim HikmawatiAnggota

: 1.Erik Anggariana

2. Nia Purwanida3. Seni Wanda A4. Maesaroh5. Agus Ahyarudin

6. Reni Herliani

7. Salman Nul Arif

8. Lilis Yudaningsih

MADRASAH ALIYAH NEGERI BAYAH2008KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, meskipun banyak kekurangannya shalawat dan salam marilah kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw.

Makalah ini disusun oleh kelompok kami dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran geografi di MAN Bayah.

Dengan segala kerendahan hati, kami harapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dari semua pihak agar kami termotivasi dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi semua orang pada umumnya, terima kasih.

Bayah, Maret 2008Penyusun

DAFTAR ISI

Hal

Jilid

i

Kata Pengantar

ii

Daftar Isi

iii

LITOSFERMACAM-MACAM BENTUK MUKA BUMI SEBAGAI AKIBAT PROSES VULKANISME, SEISME DAN DIASTRONISME

1A. Berbagai bentuk muka bumi yang berkaitan dengan tektonisme

2B. Berbagai bentuk muka bumi yang berkaitan dengan vulkanisme

2C. Berbagai bentuk bumi yang berkaitan dengan seisme

7D. Macam macam bentuk muka bumi akibat diastrofisme

9DAFTAR PUSTAKA

LITOSFER

MACAM-MACAM BENTUK MUKA BUMI SEBAGAI AKIBAT PROSES VULKANISME, SEISME DAN DIASTRONISMEBentuk muka bumi di daratan meliputi hal hal sebagai berikut :

1. Gunung, merupakan bentuk permukaan bumi menjulang tinggi yang berbentuk kerucut.

2. Pegunungan, terdiri dari rangkaian gunung gunung.

3. Dataran tinggi atau plato merupakan bagian permukaan bumi yang tingginya lebih dari 700 meter di atas permukaan air laut, dan lapisan tanahnya relatif datar atau horizontal.

4. Bukit adalah dataran yang tinggi, lebih tinggi dari sekelilingnya tetap lebih rendah dari gunung.

5. Dataran rendah adalah dataran yang tingginya hanya beberapa meter di atas permukaan air laut.

6. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah yang berada di kanan dan kiri kaki gunung.

7. Ngarai atau kanyon merupakan lembah yang curam dan dalam, di dasar lembah tersebut terdapat sungai yang mengalir.8. Cekungan (basin) adalah bentuk muka bumi yang mencekung seperti mangkok, umumnya dikelilingi oleh gunung atau pegunungan.

9. Depresi kontinental adalah daratan yang lebih rendah daripaa permukaan laut.10. Pematang adalah suatu bukit atau pegunungan yang puncaknya berderet-deret.

11. Lereng adalah suatu daerah permukaan tanah yang letaknya miring.

12. Daerah lipatan adalah permukaan bumi yang bergelombang dengan arah mendatar, terjadi karena tenaga endogen.

13. Sleng (graben) adalah jalur batuan yang terletak di antara dua batuan yang tinggi dan masing masing batuan dipisahkan oleh bidang bidang patahan.

14. Dome adalah daerah datar yang terangkat dan membentuk cembung.

Bentuk muka bumi dari waktu ke waktu selalu berubah yang disebabkan oleh tenaga geologi yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membentuk atau membangun relief permukaan bumi. Contohnya tektonisme dan vulkanisme.

Tenaga eksogen adalah tenaga perusak relief bumi yang berasal dari luar permukaan bumi yang dapat bersifat meratakan, melapukkan dan mengangkat.

A. Berbagai bentuk muka bumi yang berkaitan dengan tektonisme

Tektonisme adalah proses perubahan letak kulit bumi secara horizontal atau vertikal. Berdasarkan kecepatan dan luas areal, tektonisme dibedakan atas gerak epirogenesis dan orogenesis.1. Gerak Epirogenesis

Epirogenesis adalah suatu gerak penurunan atau penaikan dari benua (kontinen). Gerak epirogenesis positif jika dataran bergerak turun sehingga permukaan air laut naik. Adapun gerak epirogenesisi negatif adalah gerak naiknya daratan sehingga permukaan air laut turun.

2. Gerak orogenesisOrogenesis berasal dari kata oros yang berarti gunung dan genesisi yang berarti tenaga pembentuk. Jadi, gerakan pembentuk pegunungan dari tenaga ini menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal yang mengakibatkan timbulnya peristiwa dislokasi (perpindahan letak lapisan kulit bumi).

B. Berbagai bentuk muka bumi yang berkaitan dengan vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu pergerakan magma di dalam kulit bumi (litosfer). Proses vulkanisme yang disebabkan oleh adanya energi di dapur magma yang mendesak selubung bumi. Jika energi di dapur magma sangat kuat kemudian mampu menembus lapisan bumi, akibatnya terbentuk gunung api baru yang mengubah muka bumi.Berdasarkan bentuknya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut :

1. bentuk dasar adalah bentuk gunung berapi yang tidak berbentuk kerucut, tetapi hanya berupa lubang kepundan yang bulat. Dapur magma yang kecil dan tidak dalam menyebabkan latusan hanya terjadi satu kali, sesudah itu mati. Lubang pipa kepundannya tertutup bahan bahan padat sehingga tidak tembus air dan menjadi danau. Misalnya, danau klakah di Kabupaten lumajang dan danau merdada di Kabupaten winosobo.

2. Bentuk kaldera, adalah gunung api yang terjadi akibat letusan yang kuat dan disertai pelemparan bagian kepundannya, sehingga berbentuk kawah yang luas. Contohnya gunung ijen dan gunung Tengger.3. bentuk strato adalah gunung api yang berbentuk kerucut dan terdiri dari lapisan lapisan lava yang sejajar dengan lereng gunung karena proses erupsi yang berulang ulang. Jenis gunung api strato paling banyak dijumpai di indonesia, misalnya gunung merapi dan gunung semeru.

4. Bentuk perisai adalah gunung api yang alasnya sangat luas dengan lereng yang landai. Gunung tersebut terjadi karena lava yang keluar agak cair dan encer. Jenis gunung api ini terdapat di hawai, yaitu Mauna loa dan killavea.

Beberapa hal yang berkaitan dengan vulkanisme meliputi gejala dan bahan bahan yang dikeluarkan saat terjadi vulkanisme.

1. Gejala vulkanisme

Gejala gejala vulkanisme adalah sebagai berikut :

a. Intrusi magma yaitu proses penerobosan magma pada lapisan kulit bumi (ltosfer) yang tidak mencapai permukaan bumi.

b. Ekstrusi magma yaitu gerakan magma yang mencapai permukaan bumi. Peristiwa ini dapat berupa erupsi gunung api. Erupsi gunung api dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Erupsi eksplosif adalah erupsi yang terjadi akibat ledakan yang disebabkan oleh tekanan gas magnetik yang kuat dengan menyemburkan material vulkanik yang berbentuk padat dan cair.

2) Erupsi effusif adalah peristiwa keluarnya magma berbentuk aliran larva dari lubang kepundan ke lereng gunung.

Berdasarkan bentuk lubang erupsinya, erupsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Eupsi linear, adalah magma yang keluar melalui bidang patahan sehingga membentuk deretan gunung api

2) Erupsi areal, adalah kedalaman magma sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga akan melelehkan magma di permukaan bumi.

3) Erupsi sentral, adalah kedalaman magma yang sangat dalam sehingga erupsinya sangat kuat dan membentuk gunung gunung api yang letaknya terpusat.

Gunung api memiliki bagian yang tampak dari luar seperti kaldera dan bagian yang berada di dalamnya.

a. Kaldera, kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam, terjadi saat gunung meletus dan sebagian di puncak gugur ke dlaam pipa kawah.

b. Sill, magma yang masuk di antara batuan bahan sedimen dan membeku (instrusi datar)

c. Lakolit, magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas sampai bagian atas cembung dan bagian bawah datar.

d. Batolit, magma yang menembus lapisan lapisan bahan dan membeku di tengah jalan.

2. Bahan bahan yang dikeluarkan gunung api.

Bahan bahan yang dikeluarkan gunung api saat meletus yaitu sebagai berikut :a. Bahan cair

1) Lava adalah magma yang keluar dari kepundan

2) Lahar panas adalah aliran ait panas yang bercampur dengan java

3) Lahar dingin adalah aliran air panas bercampur dengan lumpur yang terjadi karena hujan lebat setelah gunung api mengalami erupsi.

b. Bahan padat atau eflata

Bahan padat atau eflata dikeluarkan pada waktu terjadinya erupsi eksplosif. Eflata terdiri atas bom (batu besar), lapili (batu yang lebih kecil dari bom), kerikil, pasir, dan debu vulkanis. Eflata dibedakan menjadi dua jenis, yaitu elfata allogen berasal dari dinding pipa kepundan dan eflata autogen berasal dari bekuan magma.

c. Bahan gas

Makin kuat tekanan gas di dalam dapur magma, makin kuat letusan gunung api terjadi. Gas-gas yang dikeluarkan pada waktu letusan gunung api adalah uap air, belerang, asam arang, dan nitrogen atau zat lemas.

3. Peristiwa pasca vulkanis atau post vilcanistPeristiwa yang terjadi setelah letusan gunung api adalah sebagai berikut :

a. Ekshalasi yaitu smber gas yang terdiri atas :

mofet yang berupa gas asam arang (CO2)

solfatar yang berupa ga belerang (H2S), dan

fumoral yang berupa gas uap air atau zat lemas

b. Geyser yaitu mata air yang memancarkan air panas secara berkala

c. Mata air makdani yaitu sumber mata air panas yang mengandung mineral

d. Mata air panas yaitu air tanah yang terletak di dekat dapur magma dan keluar sebagai air panas.

4. Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupana. Pengaruh yang merugikan

Lahar panas, awan panas, dan bahan padat lainnya yang dikeluarkan dala jumlah besar dan dapat menyebabkankorban jiwa

Lahar dingin dan bahan bahan yang dikeluarkan gunung api dapat merusak daerah yang dilaluinya seperti rumah, sawah dan lain-lain.

Gas-gas beraun, seperti asam arang dan belerang, dapat mengganggu pernapasan makhluk hidup.

Gelombang yang sangat besar apabila gunung api terletak di dasar laut, menyebabkan kerugian di sekitar pantai.

b. Pengaruh yang menguntungkan

Abu vulkanik bersifat menyuburkan tanah pertanian

Bahan bahan galian, seperti belerang, emas, perak, dan lain lain yang terdapat di daerah bekas gunung api dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

Gunung api merupakan daerah tangkapan hujan.

Hutan di daerah gunung api berfungsi menahan erosi serta menyimpan air hujan

Daerah bekas gunung api merupakan tempat peristiwa yang menarik.

C. Berbagai bentuk bumi yang berkaitan dengan seisme

Seisme atau gempa bumi adalah getaran getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh gelombang seisme yang dipancarkan oleh sumber gempa. Getaran yang ditimbulkan dapat mempengaruhi kulit bumi sehingga terjadi perubahan bentuk. Berdasarkan intensitas kekuatan gempana, gempa bumi dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :1. Gempa Makro (makrosisme) adalah gempa yang intensitasnya besar.

2. Gempa mikro (mikroseisme) adalah gempa yang intensitasnya kecil dan hanya diketahui dengan menggunakan alat.

Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut :

1. Gempat runtuhan adalah gempa yang terjadi di dalam bumi, karena runtuhnya tanah di daerah gua-gua kapur dan daerah pertambangan yang berbentuk terowongan atau lubang.

2. Gempa vulkanis, adalah gempa yang terjadi akibat letusan gunung api. Gempa ini biasanya bersifat lokal dan tidak begitu kuat getarannya.

3. Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena adanya gerakan tektonik akibat gerak orogenetik. Gerak orogenetik adalah gerakan naik lapisan kulit bumi pada daerah yang sempit. Daerah yang sering mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu pada rangkaian sirkum mediterania dan su\ikum pasifik.Perhatikan istilah istilah dalam gempa berikut :1. Magnitudo gempa adalah jumlah energi yang dilpaskan pada fokus gempa

2. Hiposentrum adalah sumber gempa di dalam bumi

3. Episentrum adalah pusat gempa di permukaan bumi setelah melalui perambatan dari hiposentrum

4. Homoseista adalah garis khayal yang menghubungkan tempat tempat yang dilalui gempa pada waktu yang sama.

5. Isoseista adalah garis khayal yang menghubungkan tepat tempat yang dilalui gempa dengan intensitas kekuatan yang sama.

6. Pleistoseista adalah garis khayal yang menghubungkan tempat tempat yang mengalami kerusakan kerusakan terhebat akibat gempa.

Perambatan getaran gempa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1. Gerakan longitudinal yaitu getaran yang berasal dari hiposentrum yang bergerak melalui dalam bumi dengan kecepatan getaran yang besar, yakni 7 14 km per jam. Getaran aini adalah getaran yang pertama kali timbul sehingga disebut gelombang primer.

2. Getaran transversal yaitu getaran yang berasal dari hiposentrum yang bergerak melalui dalam bumi, dengan kecepatan getaran 4-7 km perjam. Getaran ini terjadi setelah getaran longitudinal, sehingga disebut gelombang sekunder.

3. Getaran gelombang panjang yaitu getaran yang berasal dari episentrum bergerak melalui permukaan bumi dengan kecepatan gerakan 3,7 3,9 km per jam. Gerakan inilah yang menimbulkan kerusakan kerusakan.

D. Macam macam bentuk muka bumi akibat diastrofisme

Diastrofisme adalah proses perombakan muka bumi oleh tenaga tenaga pengubah berupa gerakan di bagian bagian keras kerak bumi. Kerak bumi tersebut dapat dibengkokkan, dilipat, dinaikkan, ataupun diturunkan. Gerak diastrofik berlangsung secara perlahan lahan dan bertahap.

Bukti diastrofisme dapat kita lihat seperti jika kita mengamati tepi karang terjal yang urutannya lapisannyacukup miring. Di lain tempat, lapisan tersebut berlipat dan membentuk deretan puncak-puncak yang bergelombang. Pada lapisan tersebut kadang kadang terjadi keretakan dan seringkali sis retakan itu saling bergerak.

DAFTAR PUSTAKA

Adler, Irving. Seeng The Earth From Space. New York : Signet Sience Library. 1962Ii Juni 1983. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1982

PAGE