16
MAKALAH KEWARGANEGARAAN “PENGERTIAN GEOPOLITIK DAN IMPLEMENTASI GEOPOLITIK NAZI” Di Susun Oleh : Kelompok 4 Michael Irvani (03021381419133) Achmad Yansen (03021381419134) Ariyono Suyono (03021381419135) Muhammad Azhar (03021381419136) Fitri Indania Sari (03021381419137) Aidil Lamsyah P (03021381419138) M Egha Rivai D (03021381419139) JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

makalah geopolitik

  • Upload
    azar23

  • View
    255

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gfhgjhjuyfhghfv

Citation preview

MAKALAH KEWARGANEGARAANPENGERTIAN GEOPOLITIK DAN IMPLEMENTASI GEOPOLITIK NAZIDi Susun Oleh : Kelompok 4Michael Irvani (03021381419133)Achmad Yansen (03021381419134)Ariyono Suyono (03021381419135)Muhammad Azhar (03021381419136)Fitri Indania Sari (03021381419137)Aidil Lamsyah P (03021381419138)M Egha Rivai D (03021381419139)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SRIWIJAYA2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGeopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD 45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut :1. Apakah geopolitik itu?2. Bagaimanakah implementasi dari geopolitik ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik 2. Untuk mengetahui tentang Implementasi Geopolitik

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik

Secara Etimologi berasal dari kata geo yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai :Ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.Konsep geopolitik muncul pertama kali oleh seorang ahli politik Swedia bernama Rudolf Kjellen pada tahun 1899, dimana konsep geopolitik menurut Kjellen berkaitan dengan geografi dan politik (geo-politics). Geopolitik terlihat dari geografi yang menciptakan peta politik dunia. Konsep geopolitik sangat sulit didefinisikan secara spesifik karena kecenderungannya untuk berubah seiring dengan periode historis dan struktur tatanan dunia yang juga berubah. Geopolitik mudah dipahami dalam konteks historis dan tidak besambungan. Misalnya pada abad ke-20, Kjellen dan para pemikirin imperialis memahami geopolitik sebagai bagian dari pengetahuan imperial Barat yang berurusan dengan hubungan antara geografi fisik dan politik. Kemudian pada era Perang Dunia, geopolitik dipahami sebagai perluasan wilayah seperti konsep Lebensraum dan Heartland sebagai tujuan kebijakan luar negeri Nazi Jerman saat itu. Paska era perang, saat era Perang Dingin geopolitik digunakan untuk mendiskripsikan persaingan panas anatara Uni Soviet dan Amerika Serikat dalam mempengaruhi dan mengontrol negara-negra dan sumber daya strategis di dunia. Kemudian paska Perang Dingin, seiring dengan munculnya fenomena globalisasi, hubungan antara geografi, power, dan tatanan dunia semakin bervariasi. Hal ini memunculkan konsep geopolitik baru yang didominasi oleh geo-ekonomi.Geopolitik menjadi popular karena berurusan dengan visi komprehensif peta politik dunia serta memberikan gambaran besar dan cara untuk mengaitkan dinamika lokal dan regional dengan sistem global secara keseluruhan. Perlu juga dipahami bahwa konsep geopolitik berbeda dengan geografi politik atau geo-politik, dimana geografi politik berkaitan dengan bagaimana proses pemetaan geografi sehingga menjadi determinasi dalam kebijakan politik, sedangkan geopolitik dan geostrategi berkaitan dengan bagaimana mengelola alam dibawah power manusia. Geostrategi adalah implementasi dari geopolitik, dalam arti tanpa adanya geopolitik tidak akan muncul geostrategi. Geostrategi lebih berbentuk kebijakan yang dirumuskan dengan matang berdasarkan geopolitik, meletakkan wilayah sebagai target utama dan pusat rencana kebijakan. Geopolitik dan geostrategi memang muncul pada era imperialisme, namun tidak selalu berarti ekspansionisme. Dalam geopolitik terdapat keterkaitan antara time, space, struggle, dan people. Keempat unsur tersebut menjadi pondasi utama dalam konsep geopolitik dan geostrategi yang dinamis.Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.Dari beberapa pengertian diatas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Terdapat unsur utama geopolitik antara lain :1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah dinamika politik & militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan 2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)3. Konsepsi politik kekuatan yg terkait dengan kepentingan nasional4. Konsepsi keamanan negara & bangsa = konsep ketahanan nasional2.2 Implementasi Geopolitik NaziImplementasi geopolitik nazi didasari oleh teori geopolitik yang dikemukakan oleh Karl Haushofer. Pokok pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat ekpansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada peperangan. Kecurigaan itu disebabkan oleh pendapat yang mengutik pernyataan Herakleitos, bahwa perang adalah bapak dari segala hal atau dengan kata lain perang merupakan hal yang diperlukan untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai dunia.Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi dalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul. Teori Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula sebagai teoriPan Regional,yaitu :oLebensraum(ruang hidup) yang cukupoAutarki(swasembada)oDunia dibagi empatPan Region, tiap region dipimpin satu bangsa yang unggul, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan Pan Eropa Afrika. Dari pembagian daerah inilah dapat diketahui percaturan politik masalah lalu dan masa depan.Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :a) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan, sehingga hal ini menjurus kea rah rasialisme.b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di lautan.c) Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan menguasai wilayah Asia Timur Raya.d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya. Berdasarkan teori yang bersifat ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-region yang akan dikuasai oleh bangsa-bangsa yang unggul seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.

2.2.1 Anti SemitismeAnti Semitisme mengandung pengertian sikap tidak menyukai atau bahkan membenci orang Yahudi, Istilah tersebut mungkin kurang tepat (Semit berarti rumpun bangsa Arab secara keseluruhan), namun memperlihatkan perubahan penting dari ketidaksukaan terhadap agama ke sikap anti terhadap ras Yahudi, yang terjadi pada abad ke-19. Konsep rasial yang dikenalkan oleh Count Gobineau dan Houston Stewart Chamberlain ini kelak menjadi ide awal paham Nazi dan sejenisnya. Anti-semitisme mengidentifikasi ras Yahudi sebagai musuh nasional. Misalnya, orang Perancis, Jerman, dan Soviet menganggap orang Yahudi sebagai sumber imperialisme. Mereka khawatir akan dominasi perekonomian orang Yahudi. Sikap ini mencapai puncaknya selama Perang Dunia II, ketika pemerintahan Nazi yang berkuasa di Jerman melakukan pembunuhan terhadap enam juta orang Yahudi. Anti-semitisme sebagai senjata politik mulai dihidupkan kembali di Eropa Timur dalam bentuk anti-Zionisme dan anti sikap borjuis bangsa Yahudi. Hal ini tampak pula di kalangan negara Arab dan Islam dalam bentuk sikap anti-Israel.Dulu sebagian kalangan agama Kristen membenarkan anti-Semitisme tersebut berdasarkan alasan keagamaan. Namun kini hal ini telah berubah sejak Konsili Vatikan II (Oktober 1965) secara resmi mencabut pendapat bahwa orang Yahudi bertanggung jawabatas pembunuhan Yesus. Anti-semitisme membangkitkan gerakan Zionisme dan sangat berpengaruh pada sikap Israel hingga kini.2.2.2 Tragedi HolocaustKarl Haushofer adalah Seorang Profesor Yahudi yang terkenal dengan teori The Heartland Theory dan merupakan teman akrab dari pemimpin Nazi Adolf Hitler, dari situ Haushofer bisa mempengaruhi Hitler dengan menyodorkan teori-teorinya, diantaranya teori geopolitik dan juga teori ras unggul bangsa Arya dan yang paling mengejutkan sekaligus mengerikan Haushofer ternyata juga punya andil sangat besar dalam kasus pengejaran dan pembunuhan orang-orang Yahudi yang dilakukan Nazi-Jerman dalam Perang Dunia II yang dikenal dalam peristiwa Tragedi Holocaust.Holocaust sendiri merupakan genosida sistematis yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai kelompok etnis, keagamaan, bangsa, dan sekuler pada masa Perang Dunia II.Karl Haushofer dikenal dekat dengan perwira-perwira Jerman, bahkan dikabarkan berkawan akrab dengan dua tokoh Nazi, Adolf Hitler dan Sekretarisnya, Rudolf Hess. Kepada Hitler, Haushofer menyodorkan teori geopolitik dan juga teori ras unggul bangsa Arya.Buku karangan Hitler yang diasisteni Hess berjudul Mein Kampf (Perjuanganku, 1926)buku ini menjadi buku suci Partai Nazidilatarbelakangi teori yang dikemukakan Haushofer. Menurut Haushofer, agar bangsa Jerman bisa menjadi bangsa terkuat di dunia, maka ras Arya harus memurnikan dirinya dan menyingkirkan semua orang Jerman yang bukan berasal dari ras ini. Teori Charles Darwin yang juga seorang Yahudi pun dikemukakan oleh Haushofer sehingga Adolf Hitler menjadi semakin jatuh dalam pengaruhnya.Berkat pengaruh dari Haushofer inilah, ketika Nazi berkuasa, maka dilakukan pemurnian ras Arya secara besar-besaran. Semua orang Jerman yang bukan berasal dari ras ini dikejar-kejar dan dihancurkan, secara khusus orang Yahudi yang memang banyak mendiami wilayah Jerman menjadi target utama.Masa lalu Hitler yang memiliki hubungan yang buruk dengan orang Yahudi menambah kebenciannya terhadap bangsa yang satu ini. Secara diam-diam Haushofer memprovokasi Hitler agar terus mengejar dan mengusir orang-orang Yahudi dari Jerman dan kawasan sekitarnya.Bangsa Yahudi di Eropa merupakan korban-korban utama dalam Holocaust, yang disebut kaum Nazi sebagai "Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi". Jumlah korban Yahudi umumnya dikatakan mencapai enam juta jiwa. Genosida ini yang diciptakan Adolf Hitler dilaksanakan, antara lain, dengan tembakan-tembakan, penyiksaan, dan gas racun, di kampung Yahudi dan Kamp konsentrasi. Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang dianggap kaum Nazi "tidak disukai" antara lain adalah bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik Roma, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses), orang komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan Sinti) dan lawan-lawan politik. Mereka juga ditangkap dan dibunuh. Jika turut menghitung kelompok-kelompok ini dan kaum Yahudi juga, maka jumlah korban Holocaust bisa mencapai 9-11 juta jiwa.

2.2.3 Politik LebensraumLebensraum, dalam bahasa berarti habitat atau secara harafiah berarti ruang hidup, adalah salah satu tujuan politik genosidal utama Adolf Hitler, serta sebuah komponen penting dalam ideologi Nazi. Lebensraum berperan sebagai motivasi kebijakan ekspansionis Jerman Nazi yang bertujuan memberikan ruang tambahan untuk pertumbuhan penduduk Jerman demi terciptanya Jerman Raya. Dalam buku Mein Kampf, Hitler menceritakan keyakinannya bahwa rakyat Jerman membutuhkan Lebensraum ("ruang hidup", berarti tanah dan bahan mentah), dan ruang tersebut harus didirikan di Eropa Timur. Ini merupakan kebijakan tertulis Nazi untuk memusnahkan, mendeportasi, atau memperbudak penduduk Polandia, Ukraina, Rusia, dan bangsa Slavia lainnya, yang mereka anggap inferior, dan mengisi kembali tanah tersebut dengan orang-orang Jermanik. Seluruh populasi kota dimusnahkan melalui kelaparan, sehingga menciptakan surplus pertanian untuk memberi makan rakyat Jerman dan memungkinkan penggantian penduduknya oleh kaum kelas atas Jerman.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil mengenai Geopolitik dalam makalah ini adalah :1. Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor geografi, strategi dan politik suatu Negara dalam penyelenggaraan suatu negara mengenai setiap kebijakannya. 2. Fungsi Geopolitik adalah sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.3. Tujuan Geopolitik adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.4. Implementasi Geopolitik Nazi dilakukan dengan menganut paham anti semitisme dan politik lebensraum yang menyebabkan adanya tragedi holocaust.