20
KELAINAN MATA PADA ORTHOPHORIA DAN HETEROPHORIA Oleh : BAYU RIZKI MADALI NIM : 08184002 AKADEMI REFRAKSI OPTISI PADANG 1

makalah hrtephoria

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan mata

Citation preview

Page 1: makalah hrtephoria

KELAINAN MATA PADA ORTHOPHORIA DAN HETEROPHORIA

Oleh :

BAYU RIZKI MADALI

NIM : 08184002

AKADEMI REFRAKSI OPTISI PADANG

2011

1

Page 2: makalah hrtephoria

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini

yang berjudul : Makalah tentang kelaianan mata tentang ortophoria dan heterophoria.

Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad

Saw. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah salah satu syarat yang harus

dipenuhi untuk mengikuti ujian semester .

Penulis menyadari bahwa isi dari paper ini jauh dari sempurna, penulis

berharap pembaca bersedia kesempurnaan paper ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Padang, 6 Februari 2011

Penyusun

2

Page 3: makalah hrtephoria

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pernah melihat seseorang yang posisi bola matanya tidak normal saat diajak

berbicara atau melakuan sesuatu gerakan yang tidak disadari oleh pemilik mata

tersebut. Gerakan bola mata itu disebut dengan mata juling. Apa penyebabnya, dan

apakah bisa disembuhkan?

Mata juling merupakan salah satu bentuk kelainan mata yang dalam bahasa

kedokteran disebut dengan Strabismus atau squint. Kelainan mata ini biasanya

merupakan salah satu penyakit yang diwariskan (turunan), tapi sampai saat ini

penyebab pastinya belum dapat diketahui.

Kelainan mata ini adalah suatu keadaan dimana mata mengalami

penyimpangan yang tidak normal dari letak satu mata terhadap mata yang lainnya,

sehingga garis penglihatan menjadi tidak sejajar dan pada waktu yang bersamaan

kedua mata tersebut tidak tertuju pada benda yang sama.

Mata juling bisa terjadi karena faktor bawaan (congenital) sejak bayi lahir

atau selama 6 bulan sampai usia 2,5 tahun pertama. Tidak semua orang yang

menderita mata juling langsung terlihat, ada yang tersembunyi (phoria) dan baru akan

terlihat saat orang tersebut lelah atau sakit. Tapi ada juga yang memang sudah terlihat

(tropia) meskipun orang tersebut dalam keadaan baik-baik saja, seperti dikutip dari

Healthcare, Selasa (13/10/2009).

Untuk penderita tropia, ada empat macam penyimpangan mata yaitu,

esotropia (mata menyimpang ke dalam), exotropia (mata menyimpang ke luar),

hyperropia (mata menyimpang ke atas) dan hypotropia ( mata menyimpang ke

bawah).

Saat ini masih menjadi kontroversi mengenai mata malas (ambliopia) sebagai

penyebab atau merupakan efek samping dari mata juling. Orang yang mengalami

mata juling dan mata malas dikarakteristikkan oleh hilangnya penglihatan sentral dari

satu mata yang biasanya mengarah ke estropia.

3

Page 4: makalah hrtephoria

Namun biasanya mata juling disebabkan oleh tarikan yang tidak sama pada

satu atau beberapa otot yang berfungsi mengerakkan mata (strabismus non-paralitik)

yang biasanya disebabkan oleh adanya kelainan pada otak. Tapi ada juga yang terjadi

akibat tidak berfungsinya satu atau beberapa otot penggerak mata (strabismus

paralitik) yang biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan saraf.

Perawatan atau pengobatan yang biasa dilakukan untuk penderita mata juling

biasanya tergantung dari tipe mata juling tersebut. Untuk yang mengalami mata juling

dan mata malas sekaligus biasanya dimulai dengan terapi dan penggunaan kacamata.

Atau dengan melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki mata atau pembedahan

untuk memperbaiki otot penggerak mata.

Sebaiknya jangan menganggap remeh kelainan mata ini, karena jika tidak

diobati bisa menyebabkan kelainan mata yang permanen. Selain itu nantinya

membutuhkan waktu pengobatan yang jauh lebih lama.

4

Page 5: makalah hrtephoria

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

a. Orthophoria

Hypermetropia atau hyperopia adalah suatu kelainan refraksi pada bolamata

yang merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar

jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terjadi dibelakang retina atau

dengan pengertian lain bahwa hyperopia merupakan kelainan refraksi pada mata

dimana dalam keadaan mata istirahat semua sinar sejajar yang datang dari benda-

benda pada jarak tak terhingga dibiaskan pada satu titik dibelakang retina dan sinar-

sinar yang datang dari benda-benda jarak dekat dibiaskan lebih jauh lagi dibelakang

retina. Sehingga penderita hyperopia akan mengalami keluhan untuk melihat jauh

kabur dan untuk melihat dekat juga kabur.

Karena tidak terjadi adanya penyimpangan sumbu penglihatan yang

tersembunyi, maka pada penglihatan secara binokuler yang normal bahwa bayangan

benda akan jatuh bersamaan dimasing-masing fovea dan meridian vertical kedua

retina tegak lurus, keadaan ini disebut dengan ortophoria.

Penatalaksanaan yang benar untuk pemeriksaan refraksi pada kasus

hypermetropia + ortophoria sangatlah mutlak diperlukan demi upaya merehabilitasi

kelainan refraksi, sehingga akan tercapai suatu hasil yang optimal dan memuaskan

bagi penderita kelainan hypermetropia + ortophoria. Yang selanjutnya tujuan dari

upaya penanggulangan gangguan penglihatan tersebut dapat tercapai.

b. HETEROPHORIA

Heterophoria merupakan deviasi mata yang dapat teratasi dengan penglihatan

secara binokuler. Hampir semua orang memiliki derajat heterophoria walaupun hanya

sedikit. Tetapi seringkali keadaan tersebut dianggap normal sehingga tidak berusaha

untuk diatasinya. Bahkan pada orang emmetropia juga dapat memiliki derajat

heterophoria jika otot dari salah satu matanya lebih panjang daripada otot mata yang

lain atau salah satu syaraf matanya ada yang lumpuh.

5

Page 6: makalah hrtephoria

Beberapa pengertian tentang heterophoria, antara lain :

1. Heterophoria merupakan kelainan deviasi laten, mata mempunyai

kecenderungan untuk berdeviasi kesalah satu arah yang dapat diatasi

oleh usaha otot untuk mempertahankan binokuler tunggal.

2. Heterophoria adalah deviasi relatif yang dihasilkan gangguan fusi

sensorik dan mekanisme motor fusi sebagai penentu penglihatan

binokuler lurus pada mata (manual refraktion).

3. Heterophoria adalah keadaan kedudukan bolamata yang normal

namun akan timbul penyimpangan (deviasi) jika reflek fusi diganggu.

Deviasi hilang jika ffaktor dissosiasi ditiadakan akibat terjadinya

pengaruh reflek fusi.

4. Heterophoria adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang

tersembunyi. Deviasi ini berbeda dengan heterophoria yang

merupakan penyimpangan sumbu penglihatan yang tampak.

5. Heterophoria adalah deviasi mata yang teratasi dengan penglihatan

binokuler.

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa heterophoria

adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang tersembunyi, karena adanya

reflek fusi untuk mendapatkan penglihatan binokuler yang tunggal. Jika salah satu

mata yang ditutup maka mata yang ditutup itu akan mengalami deviasi.

Pada penglihatan secara binokuler yang normal bayangan benda akan jatuh

bersamaan dimasing-masing fovea dan meridian vertikal kedua retina tegak lurus.

Jika suatu waktu mata tidak sejajar dengan mata yang lain dapat terjadi karena adanya

sumbu penyimpangan dari penjajaran okuler yang sempurna. Dalam keadaan tersebut

disebut dengan "strabismus".

6

Page 7: makalah hrtephoria

Strabismus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. strabismus manifest ( heterotropia )

adalah suatu bentuk penyimpangan deviasi yang sudah terlihat pada kondisi

penglihatan binokuler.

2. strabismus laten ( heterophoria )

adalah suatu bentuk penyimpangan sumbu penglihatan dimana dapat dilihat jika

kerja fusi diganggu. Pada posisi aktif, kedudukan bolamata heterophoria seperti

halnya kedudukan bolamata yang normal artinya bahwa pada saat melihat jauh

sumbu penglihatan sejajar dan pada saat melihat dekat sumbu penglihatan saling

bertemu dititik obyek. Namun saat kerja fusi digaggu maka akan muncul suatu

gerakan dijumpai pada mata normal yaitu gerakan mata yang disebut duksi. Juga

dengan kata lain heterephoria adalah penyimpangan sumbu penglihatan

tersembunyi.

Gerakan pada bolamata secara monokuler. Menurut arah geraknya, duksi

dapat dibedakan menjadi :

a. Abduksi

adalah gerakan satu mata dari arah nasal kearah sentral. Gerakan ini menjadi ciri

khas dari penderita essophoria.

b. Adduksi

adalah gerakan satu mata dari arah temporal ke arah sentral. Gerakan ini menjadi

ciri khas bagi penderita exophoria.

c. Supraduksi

adalah gerakan satu mata dari arah atas ke arah sentral. Ini menjadi ciri khas bagi

penderita hyperphoria.

7

Page 8: makalah hrtephoria

d. Infraduksi

adalah gerakan satu mata dari arah bawah ke arah sentral. Gerakan ini menjadi

ciri khas penderita hypophoria.

e. Incycloduksi

adalah gerakan berputar satu mata dari arah dial 90 derajat ke arah dial 45 derajat

pada mata kanan (kearah nasal) atau dari arah dial 90 derajat kearah dial 135

derajat pada mata kiri (ke arah nasal). Ini biasa terlihat pada penderita

incyclophoria.

f. Exycloduksi

adalah gerakan putar satu mata dari arah dial 90 derajat ke arah dial 135 derajat

untuk mata kanan (ke arah temporal) atau dari arah dial 90 derajat ke arah dial 45

derajat untuk mata kiri (ke arah temporal). Ini biasa ditemukan pada penderita

exyclophoria.

B. Klasifikasi Heterophoria

Dengan Uji Cover Test. Menurut David Picwell bahwa dalam

mengklasifikasikan heterophoria berdasarkan pada hasil uji klinik dengan

menggunakan metode uji tutup (cover test). Caranya yaitu pasien disuruh untuk

melihat sebuah obyek, kemudian satu matanya ditutup, lalu pemeriksa tiba-tiba

membuka menutup dengan agak cepat.

Yang perlu diamati adalah ada tidaknya duksi atau gerakan satu mata yang

timbul saat tutup tiba-tiba dibuka. Jika tidak ada duksi (gerakan) berarti orthophoria

(normal), tetapi jika ada gerakan yang timbul berarti penderita heterophoria.

8

Page 9: makalah hrtephoria

Heterophoria terdiri dari :

a. Essophoria (mata berbakat juling kedalam)

Essophoria atau strabismus konvergen laten adalah suatu penyimpangan

sumbu penglihatan kearah nasal (kecenderungan mata untuk berdeviasi

kearah nasal) yang tersembunyi oleh karena masih adanya reflek fusi, atau

masih dapat dikoreksi dengan penglihatan binokuler tunggal.

Essophoria yang mempunyai sudut penyimpangan lebih besar pada waktu

melihat jauh daripada waktu melihat dekat disebabkan oleh suatu

insufisiensi divergen (kelemahan divergen), sedangkan yang mempunyai

sudut penyimpangan lebih kecil pada waktu melihat dekat disebabkan oleh

suatu akomodasi (kelebihan konvergen), biasanya diakibatkan oleh suatu

akomodasi yang berlebihan pada hypermetropia yang tidak terkoreksi.

Penyebab essophoria :

1. Muscular

over action/penggunaan berlebihan dari muskulus rektus internus.

kelemahan dari muskulus rektus eksternus.

salah insersi.

2. Akomodatif

Hypermetropia dengan atau tanpa astigmatismus. Maka pada

hypermetropia dan didapat banyak akomodasi baik untuk jauh maupun

dekat, supaya dapat melihat dengan jelas juga terdapat konvergensi

yang berlebihan yang dapat menyebabkan essophoria.

3. Kelainan persyarafan.

b. Exophoria (mata berbakat juling keluar)

9

Page 10: makalah hrtephoria

Exophoria atau strabismus divergen laten adalah suatu penyimpangan

sumbu penglihatan kearah temporal yang tersembunyi. Dimana pada

exophoria akan terjadi deviasi keluar pada mata yang ditutup atau dicegah

terjadinya reflek fusi.

Exophoria merupakan kelainan yang paling sering dijumpai pada keadaan

kelainan keseimbangan kekuatan otot luar bolamata oleh karena

kedudukan bolamata. Pada waktu istirahat pada umumnya ada keadaan

sedikit menggulir kearah luar. Exophoria kecil tanpa keluhan sering

terdapat pada anak-anak. Exophoria besar sering akan memberikan

keluhan astenopia. Jika sudut penyimpangan pada waktu melihat jauh

lebih besar daripada waktu melihat dekat, maka hal ini biasanya

disebabkan oleh suatu akses divergen (kelebihan divergensi), sedangkan

jika sudut penyimpangan pada waktu melihat dekat lebih besar dibanding

pada waktu melihat jauh, maka hal ini disebabkan oleh insufiensi

konvergen (kelemahan konvergen). Hal ini biasanya disebabkan oleh

kelemahan akomodasi.

Penyebab exophoria :

1. Muscular

kelebihan kekuatan dari otot muskulus rectus eksternus.

kelemahan dari otot muskulus rectus internus.

salah insersi

2. Akomodatif

hubungannya dengan myopia karena pada penderita myopia kurang

melakukan akomodasi akibat otot-otot untuk berkonvergensi menjadi

lebih lemah dibanding yang seharusnya, sehingga dapat menimbulkan

exophoria.

10

Page 11: makalah hrtephoria

3. Suatu perbaikan yang mendadak pada penderita hypermetropia dan

presbiopia yang mendapat koreksi kacamata dapat menimbulkan

exophoria karena hilangnya ketegangan akomodasi yang tiba-tiba. Jika

presbiopia diberikan koreksi yang berlebihan dapat juga menimbulkan

exophoria karena penderita kurang berakomodasi.

4. Kelainan persyarafan yang mengakibatkan parese atau paralise otot

bolamata.

c. Hyperphoria (mata berbakat juling keatas)

Hyperphoria atau strabismus sursum vergen laten adalah suatu tendensi

penyimpangan sumbu penglihatan kearah atas yang tersembunyi. Dimana

pada hyperphoria akan terjadi bioskop didalam mobil. Sakit kepala ini

juga disebut "panoramic headache", juga terasa sakit kepala pada waktu

membaca, karena pada waktu membaca mata harus melihat kebawah

sedangkan mata berdeviasi keatas sehingga musculus rectus inferior harus

bekerja keras, mula-mula untuk menjadikan mata horisontal, kemudian

untuk menggerakkan mata kebawah.

Hyperphoria sering didapat pada usia 30 tahun, penyebabnya

berhubungan dengan kelemahan atau over action dari otot mata. Pada

anak-anak yang mempunyai daya fusi yang kuat, kelainan-kelainan ini

dapat diatasi.

Penyebab hyperphoria :

Berhubungan dengan kelebihan atau over action dari otot rectus

superior dan obliqus inferior, dan kesalahan inseris dari otot.

Kelemahan pada otot (under action) dari otot rectus inferior dan

obliqus superior, lebih umum didapatkan pada orang dewasa, akibat

bekerja dekat terus-menerus, perubahan-perubahan dalam struktur

otot, akibat usia.

Gangguan neorik/saraf otot.

d. Hypophoria (mata berbakat juling kebawah)

11

Page 12: makalah hrtephoria

Hypophoria atau strabismus deorsum vergen laten adalah suatu tendensi

penyimpangan sumbu penglihatan kearah bawah yang tersembunyi. Mata

akan berdeviasi kebawah jika mata ditutup.

Penyebab hypophoria :

Berhubungan dengan kelebihan atau over action dari otot rectus

superior dan obliqus inferior, dan kesalahan insersi dari otot.

Kelemahan pada otot (under action) dari otot rectus inferior dan

obliqus superior, lebih umum didapatkan pada orang dewasa, akibat

bekerja dekat terus-menerus, perubahan-perubahan dalam struktur

otot, akibat usia.

Gangguan neoritik/saraf otot.

e. Cyclophoria (mata yang berdeviasi torsi pada mata yang ditutup)

Cyclophoria atau strabismus torsial laten adalah suatu tendensi

penyimpangan sumbu penglihatan berotasi yang tersembunyi. Kasus pada

cyclophoria jarang ditemui, hubungannya dengan astigmat yang miring

karena rangsangan retina yang tidak sesuai di kedua mata. 

Juga ada hubungannya dengan kedua otot. Hal ini dapat dilihat juga pada

penglihatan dekat, terutama pada lapang penglihatan bawah seperti

membaca.

Menurut arah rotasi, cyclophoria terbagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Incyclophoria

adalah mata yang mempunyai kecenderungan berputar kearah nasal.

Jika pada kornea menunjukkan pada arah jam 12 maka berputar kearah

nasal.

Penyebab incyclophoria :

12

Page 13: makalah hrtephoria

Kelemahan musculus obliqus inferior, yang seharusnya mengadakan

ekstorsi mengakibatkan intorsi yang menyebabkan cyclophoria (-) atau

incyclophoria.

2. Exyclophoria

adalah mata yang mempunyai kecenderungan berputar kearah

temporal. Jika pada kornea menunjukkan pada arah jam 12, maka

berputar kearah temporal.

Penyebab exyclophoria :

Kelemahan musculus obliqus superior, yang seharusnya mengadakan

intorsi mengakibatkan ekstorsi, sehingga menyebabkan cyclophoria

(+) atau exyclophoria.

BAB III

13

Page 14: makalah hrtephoria

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi pada orthophoria dan heterophoria bergantung pada terjadinya fusi

bayangan di otak dalam membentuk bayangan yang sempurna itu bekaitan dengan

bayangan yang masuk kedalam bola mata melalui media penglihatan yang normal.

SARAN

Saran penulis sebaiknya sebelum terjadinya strabismus pada kita agar

diperiksakan ke ahli-ahli maupun optic-optik yang terdekat.

14