34
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. Peserta didik dalam belajar matematika tidak hanya bergantung pada “apa” yang diajarkan, tetapi juga bergantung pada “bagaimana” matematika itu diajarkan, atau bagaimana peserta didik itu belajar. Proses pembelajaran merupkan hasil sinergi dari tiga komponen utama pembelajaran, yaitu peserta didik, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat tersebut pada akhirnya bermuara pada proses dan model pembelajaran. Pembelajaran matematika akan lebih bermakna dan menarik bagi siswa jika guru dapat menghadirkan masalah-masalah kontekstual dan realistik, yaitu masalah-masalah yang sudah dikenal, dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena itu, guru perlu memberikan bantuan atau dorongan kepada siswa dalam pembelajaran matematika. Dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang membuat matematika menjadi ilmu yang disenangi dan mudah dipahami. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika adalah dengan pengembangan media pembelajaran yang digunakan. 1

Makalah ICT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

what, why, how ICT

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. Peserta didik dalam belajar matematika tidak hanya bergantung pada apa yang diajarkan, tetapi juga bergantung pada bagaimana matematika itu diajarkan, atau bagaimana peserta didik itu belajar. Proses pembelajaran merupkan hasil sinergi dari tiga komponen utama pembelajaran, yaitu peserta didik, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat tersebut pada akhirnya bermuara pada proses dan model pembelajaran.Pembelajaran matematika akan lebih bermakna dan menarik bagi siswa jika guru dapat menghadirkan masalah-masalah kontekstual dan realistik, yaitu masalah-masalah yang sudah dikenal, dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena itu, guru perlu memberikan bantuan atau dorongan kepada siswa dalam pembelajaran matematika. Dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang membuat matematika menjadi ilmu yang disenangi dan mudah dipahami. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika adalah dengan pengembangan media pembelajaran yang digunakan. Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan suatu media. Syaiful Bahri (1995: 136) menjelaskan didalam kegiatan belajar mengajar ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.Pembelajaran matematika di kelas cukup mempengaruhi tingkat pemahaman dan penguasaan siswa tentang matematika. Hal inilah yang mengharuskan pembelajaran matematika harus dikemas semenarik mungkin, salah satunya dalam penyampaian materi matematika. Media pembelajaran matematika lewat teknologi tentunya menjadi alternative wajib yang harus dikuasai oleh para calon guru matematika, sehingga dalam pembelajarannya tidak terkesan monoton dan membosankan.UU No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 35 ayat 1 menyatakan bahwa Standar sarana dan prasarana pendidikan mencakup ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Lebih lanjut, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diperjelas bahwa yang dimaksud dengan standar sarana dan prasarana adalah kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sebagaimana termuat dalam undang-undang di atas. Standar tersebut dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Dalam Peraturan Menteri No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana dirinci sarana prasarana yang dibutuhkan oleh satuan pendidikan, seperti laboratorium komputer dan kelengkapannya. Dalam Peraturan Menteri tersebut yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran. Sejak tahun 2005 pemerintah juga meluncurkan program pengembangan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang didalamnya menaruh perhatian yang tinggi terhadap penggunaan teknologi. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang mengajar di RSBI adalah mampu menggunakan TIK dalam proses pembelajaran, lihat Panduan Penyelenggaraan Program R-SMA-BI (2009) dan Panduan Pelaksanaan R-SMP-BI (2008). Hal-hal di atas menunjukkan bahwa pemerintah menyadari akan pentingnya pemanfaatan TIK sebagai media dalam proses pembelajaran.Di negara-negara maju TIK menjadi sarana penting dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran matematika. Sebagai contoh,National Council of Teachers of Mathematics(NCTM), sebuah kelompok profesional guru-guru matematika di Amerika Serikat menyatakan bahwa Teknologi merupakan sarana yang penting untuk mengajar dan belajar matematika secara efektif; teknologi memperluas matematika yang dapat diajarkan dan meningkatkan belajar siswa. Pernyataan ini menunjukkan betapa besarnya perhatian penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. NCTM memberi perhatian terhadap pentingnya teknologi dengan menjadikan teknologi sebagai salah satu dari enam prinsip dalam dokumenPrinciples and Standards for School Mathematics,lihat van der Wall (2007). Pernyataan posisi NCTM dalam kaitannya dengan teknologi cukup jelas, lihat Ball & Stacey (2005):Teknologi merupakan sarana yang penting untuk belajar dan mengajar matematika. Penting untuk tidak memikirkan teknologi sebagai beban tambahan dari daftar apa-apa yang akan dicapai di dalam ruangan kelas anda. Sebaliknya teknologi seharusnya menjadi alat alternatif dari sekian banyak alat yang ada untuk membantu anak belajar matematika. Dilihat sebagai bagian utuh dari alat-alat pembelajaran anda, teknologi dapat memperluas lingkup materi pelajaran yang dapat dipelajari siswa dan dapat memperluas masalah yang dapat dikerjakan oleh siswa.

Sarana TIK perlu digunakan seoptimal mungkin untuk mendukung kegiatan pembelajaran matematika. Kondisi saat ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan tidak semua sekolah memiliki sarana TIK yang memadai atau masih banyak guru yang belum menguasai TIK khusunya komputer dan internet. Makalah ini akan membahas peranan TIK dalam pembelajaran matematika. Diharapkan pembaca, khususnya para guru, dapat mengambil manfaat untuk selanjutnya dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran matematika.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika?2. Bagaimana penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika?3. Mengapa diterapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika?

1.3. Tujuan PenulisanBerdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalh untuk mengetahui:1. Bagaimana teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika2. Bagaimana penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika3. Bagaimana pentingnya teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika

BAB II PEMBAHASAN2.1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran MatematikaTeknologi informasi dan komunikasi adalah penyampaian data yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan telah diolah berdasarkan ilmu eksak dan berlandaskan proses teknik sehingga bermanfaat bagi manusia atau pengguna.Pemahaman mengenai teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah sebagai alat atau sarana (Haddad, 2005) yang digunakan untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa (Karsenti, 2005).Tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pembelajaran. TIK yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dapat berupa komputer, LAN (local area network), WAN (wide area network), internet, intranet, satelit, TV, CD ROM, dan sebagainya. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan prestasi dan kecakapan akademik peserta didik serta pengurangan biaya, waktu, dan tenaga untuk proses pembelajaran.TIK selalu terdiri dari hardware dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh. Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system (OS), aplikasi, ataupun konten.Perkembangan TIK telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Terjadi pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: dari ruang kelas ke di mana saja, dari waktu siklus ke waktu nyata, dari kertas ke on line, dan dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka, tetapi dapat juga dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, sms, dan e-mail. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula, siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui internet. Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan mendasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi.Sebagai seorang professional, guru memiliki lima tugas pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil pembelajaran, serta melakukan bimbingan dan konseling. TIK tentunya dapat berperan pada kelima tugas pokok tersebut. Dalam pembelajaran matematika yang paling penting ditekankan adalah ketrampilan dalam proses berpikir. Siswa dilatih untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, dan konsisten. Untuk membantu dalam proses berpikir tersebut, gambar dan atau animasi dapat digunakan.TIK dapat berperan di sini. Dalam perencanaan pembelajaran guru dapat memperkaya materi yang akan disampaikan dengan mengambil beberapa contoh kontekstual yang ada di dunia maya dengan bantuan internet. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai media. Pembelajaran matematika yang selama ini dianggap sangat menakutkan tidak perlu terjadi karena prosesnya diberikan secara menarik dan menyenangkan oleh guru mata pelajaran tersebut.Dengan bantuan beberapa perangkat lunak beberapa konsep matematika seperti volume benda putar, konsep limit, dan geometri dengan mudah dapat diterangkan dan bukti-bukti matematika dapat disajikan dengan lebih menarik. Dengan TIK, soal evaluasi dapat dengan mudah dibuat beragam. Selain itu, guru atau siswa dengan bantuan internet dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi tambahan yang akan membantu memperkaya wawasan.

2.2. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran MatematikaPenerapan TIK dalam pembelajaran salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas kemampuan siswa. Untuk hasil yang optimal pembelajaran harus menyenangkan dan merangsang imajinasi serta kreativitas siswa. Penggunaan multi metoda dan multi media sangat membantu untuk meningkatkan hasil belajar. Teknologi informasi dengan teknologi audio visual mengahasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Pembelajaran berbasis multi media (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara dan video) dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian.Prinsip umum dari penggunaan teknologi, dalam hal ini TIK, adalah sebagai berikut: 1. Efektif dan efisien. Penggunaan TIK harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan demikian, penggunaan TIK yang justru membebani akan berakibat tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien. 2. Optimal. Dengan menggunakan TIK, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai lebih daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan TIK adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan. 3. Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.4. Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar. Dengan menggunakan TIK tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka.Beberapa aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan pembelajaran yang dapat dikembangkan antara lain :1. Pembelajaran Berbasis Komputer Pembelajaran berbasis computer yaitu penggunaan computer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan computer secara langsung denga peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk powerpoint atau CD pembelajaran interaktif.Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software computer (CD pembelajaran) berupa program computer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.2. E LearningBlended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi/terpadu dengan menggunakan jaringan internet (network), intranet (LAN), atau ekstranet (WAN) sebagai pengantar materi, interaksi atau fasilitas. Blended E-Learning disebut juga online learning. Pada pembelajaran model ini pembelajaran dapat disajikan dalam format: (1) E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail), (2) Mailing List/grup diskusi, bisa menggunakan fasilitas e-mail atau fasilitas jejaring social seperti facebook atau twitter, (3) Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat mencari bahan ajar melalui internet untuk menambah pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari, (4) Pembelajaran interaktif melalui web/blog, (5) Interactive Conferencing, berupa pembelajaran langsung jarak jauh.

3. Pembelajaran berbasis webSekolah harus menyediakan/membuat website sekolah yang diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi mata pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas dunia maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta didik.4. Penilaian berbasis TIKPenilaian hasil belajar peserta didik memerlukan pengolahan dan analisis yang akurat, obyektif, transparan dan integral agar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dikembangkan penilaian berbasis computer yang bisa diakses oleh peserta didik, pengajar dan orang tua.5. Perpustakaan onlineSumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran dan buku-buku referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut biasanya ada di perpustakaan sekolah. Semakin banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang memanfaatkan perpustakaan, membutuhkan manajemen perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan perpustakaan berbasis computer adalah perpustakaan online. Perpustakaan online adalah fasilitas perpustakaan dalam dunia digital yang ada di internet yang memungkinkan seorang pencari informasi dapat mengakses ke segala sumber ilmu pengetahuan dengan cara yang mudah tanpa adanya batasan waktu dan jarak.Secara umum, perangkat yang diperlikan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dapat berupa: computer, scanner, speaker, microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video dan sebagainya. Pada saat ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Software pengembangan media pembelajaran sangat beragam, mulai dari software umum sampai software khusus pengembangan media. Berikut ini adalah contoh software dan kegunaannya:1. MS Word: dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan)maupun gambar.2. MS Power Point: dapat digunakan untuk membuat slide presentasi, mempunyai kemampuan menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.3. MS Excel: software pengolah lembar data, dapat digunakan untuk membuat media yang berupa grafik, maupun untuk membuat simulasi.4. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti MS Paint, Correl Draw, dll.5. Software pengolah video seperti MS Movie Maker, VideoLiead, dll.6. Software pengolah suara seperti MS Sound Recorder.7. Software untuk membuat animasi flash seperti Macromedia Flash.8. Bahasa pemrogaman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dll

2.3. Pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran MatematikaPada saat ini, pembelajaran ICT di lingkungan sekolah/universitas merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam berbagai keperluan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ICT yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat komputer dan jaringan internet serta perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.Bicara tentang TIK/ICT akan erat hubungannya dengan yang namanya komputer. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis ICT (komputer multimedia). Aplikasi komputer sebagai alat bantu pendidikan sangatlah menguntungkan. Misalnya, dalam hal pengolahan data berupa naskah atau teks, dapat menggunakan aplikasi MSOffice yaitu microsoft office word. Sedangkan untuk pengolahan data berupa angka, kita dapat menggunakan aplikasi MSOffice yaitu microsoft office excel.Selain itu, komputer juga menyediakan aplikasi yang berhubungan dengan proses pembelajaran dengan metode presentasi. Aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk hal ini adalah microsoft office power point. Program Microsoft Power Point menampilkan menu-menu yang berguna dalam pembuatan wacana multimedia yang bersifat tutorial. Menu-menu tersebut adalah menu animasi; menu untuk memasukan (import file) suara, video, dan gambar animasi; dan menu tautan (hyperlink) untuk menghubungkan antara satu simpul (node) atau file dengan simpul atau file lainnya.Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.Satu bentuk produk TIK yang sedang menjadi trend adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadiran internet telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya.Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan informasi yang berkembang.Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat tercipta. Internet menawarkan banyak fasilitas untuk dunia pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet telah memungkinkan kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman web berbasis teks, surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau suara secara langsung (Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas multimedia interaktif. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar dapat dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda (delayed, seperti melalui (e-mail) maupun secara langsung atau instan (real-time, misalnya melalui IRC dan audio-video conferencing). Pengajar dan peserta didik dapat melakukan komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran dapat dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar.Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui The International Commission on Education for the Twenty First Century merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan), Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan ), Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di sekolah.Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke, di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke on line atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Di sinilah peran guru untuk membuat kurikulumnya sendiri yang dapat membuat peserta didik belajar secara aktif.Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, video tape, transmisi satellite atau komputer (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).Selain e-learning, potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkan e-laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual lab) memungkinkan guru dan siswa dapat belajar menggunakan alat-alat laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium secara fisik, tetapi dengan menggunakan media komputer. Perpustakaan elektronik (e-library) sekarang ini sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses tanpa harus membeli buku/sumber belajar tersebut.Matematika adalah sesuatu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis melalui penalaran yang bersifat deduktif. Sedangkkan permainan matematika adalah kegiatan belajar konsep matematika melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari.ICT ini juga digunakan dalam pembelajaran Matematika. Seperti diketahui bahwa matematika pada dasarnya memuat ide-ide abstrak. Untuk memahami konsep matematika yang abstrak, pemvisualisasian sangat penting. Misal, pada pokok bahasan Garis dan Sudut yang diberikan di kelas 7 SMP. Peserta didik kelas 7 rata-rata berusia 11 12 tahun. Menurut Teori Kognitif yang dikembangkan oleh Jean Peaget, anak pada usia ini berada pada usia operasional formal, artinya mereka sudah dapat memahami ide-ide abstrak. Tetapi pada kenyataannya, peserta didik kelas 7 lebih tepat dikatakan berada pada peralihan ke tahap operasional formal karena mereka umumnya masih sulit memahami ide-ide abstrak ini. Oleh karena itu, bantuan media ICT sangat penting perannya dalam memahami materi Garis dan Sudut, khususnya pada indikator melukis sudut yang besarnya diketahui, melukis sudut-sudut istimewa dengan jangka, dan membagi sudut menjadi dua sama besar. Jika membaca indikator ini, peserta didik dituntut untuk mempunyai kemampuan psikomotorik. Media ICT yang digunakan dapat berupa slide power point yang dilengkapi dengan animasi dan sound. Kelebihannya, media ini dapat diulangi berkali-kali hingga peserta didik mampu menguasai indikator tersebut.Penggunaan ICT dalam pembelajaran memang sudah diamanatkan dalam Amandemen UUD 1945. Namun agar tujuan pembelajaran dapat tercapai maka penggunaan ICT harus memperhatikan banyak hal agar pemanfaatannya efektif. Selain itu, ketersediaan ICT juga berdampak pada bagaimana siswa belajar matematika karena dapat memungkinkan siswa untuk: melakukan percobaan dan belajar dari umpan balik; berpikir logis dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; mengamati, mengeksplorasi dan menjelaskan pola dalam jumlah, bentuk dan data; membuat dan menguji hipotesis dan prediksi, yang dapat didasarkan pada data dalam jumlah besar; membuat generalisasi yang dapat didasarkan pada bukti-bukti eksperimental; mengembangkan kosa kata matematika dan bahasa. Sehingga dalam memanfaatkan ICT dalam pembelajaran matematika, diharapkan guru mampu: 1) Merangsang rasa ingin tahu anak dengan membuat media pembelajaran berbasis ICT yang menarik dan variatif.2) Guru dapat memanfaatkan media alternatif yang telah ada seperti papan tulis interaktif, kalkulator, yang digunakan bersama-sama dengan perangkat lunak yang menarik.3) Internet juga dapat digunakan untuk merancang tugas-tugas belajar yang efektif, seperti simulasi problem-solving. Anak bisa mengeksplore kemampuannya dengan langsung mengakses jawaban yang melalui konten yang telah disarankan guru untuk menjawab pertanyaan dari guru.

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan Teknologi informasi dan komunikasi adalah penyampaian data yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan telah diolah berdasarkan ilmu eksak dan berlandaskan proses teknik sehingga bermanfaat bagi manusia atau pengguna.Pemahaman mengenai teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa.Tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pembelajaran. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan prestasi dan kecakapan akademik peserta didik serta pengurangan biaya, waktu, dan tenaga untuk proses pembelajaran. Beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis ICT, adalah: (1) internet, (2) intranet, (3) mobile phone, (4) CD-ROM/flash disk.Dalam memanfaatkan ICT dalam pembelajaran matematika, diharpakan guru mampu: 1) Merangsang rasa ingin tahu anak dengan membuat media pembelajaran berbasis ICT yang menarik dan variatif.2) Guru dapat memanfaatkan media alternatif yang telah ada seperti papan tulis interaktif, kalkulator, yang digunakan bersama-sama dengan perangkat lunak yang menarik.Internet juga dapat digunakan untuk merancang tugas-tugas belajar yang efektif, seperti simulasi problem-solving. Anak bisa mengeksplore kemampuannya dengan langsung mengakses jawaban yang melalui konten yang telah disarankan guru untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Kelebihan ICT untuk pendidikan1) Melalui ICT, gambar-gambar dapat lebih mudah digunakan dalam proses mengajar dan memperbaiki daya ingat para murid2) Melalui ICT, para pengajar dapat dengan mudah menjelaskan instruksi-instruksi yang rumit dan memastikan pemahaman dari para murid3) Melalui ICT, para pengajar dapat membuat kelas interaktif dan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan, yang dapat memperbaiki tingkat kehadiran dan juga konsentrasi para siswa.Kekurangan ICT untuk pendidikan, antara lain:2) Permasalahan dalam pengaturan dan pengoperasian dari alat tersebut 3) Terlalu mahal untuk dimiliki4) Kesulitan untuk para pengajar dengan pengalaman yang sangat minim dalam penggunaan alat ICT.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi, Yogyakarta.Efendi, 2013, Hendri, Pengertian Pembelajaran Berbasis TIK, http://haendzblog5.blogspot.com/2013/10/pengertian-pembelajaran-berbasis-tik.html, (online), diakses pada 6 Februari 2015.Septiyani, Emma, 2012, Metode Pengajaran ICT, http://emmaseptiyani.blogspot.com/2012/08/metode-pembelajaran-ict.html, (online), diakses pada 6 Februari 2015.________________________. ICT Dalam Pendidikan Matematika. Blog (https://agusriyadi30.wordpress.com/2013/09/24/ict-dalam-pendidikan-matematika/) diakses 6 Februari 2015________________________. Peranan TIK dalam Proses Pembelajaran Matematika Sekolah. Blog (http://pmat.uad.ac.id/peranan-tik-dalam-proses-pembelajaran-matematika-di-sekolah.html) diakses 6 Februari 2015________________________. Pembelajaran Matematika Berbasis TIK. Blog (https://olalanenymoo.wordpress.com/2012/02/15/pembelajaran-matematika-berbasis-tik/) diakses 6 Februari 2015http://www.elmoglobal.com/id/html/ict/01.aspx

1

KATA PENGANTARMakalah Integrasi ICT dalam Pembelajaran Matematika ini membahas mengenai penerapan TIK dalam pembelajaran matematika. Tujuannya antara lain agar mahasiswa lebih memahami mengenai penerapan TIK dalam pembelajaran matematika, selain itu untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Sehubungan dengan alasan di atas, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik untuk makalah kami, sehingga pemahaman mengenai prinsip matematika di sekolah dan kaitannya dengan kurikulum dalam pembelajaran matematika nantinya dapat mencapai skala maksimal.Isi makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan, baik pengetikan, penataan, penggunaan bahasa dan lain sebagainya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan.Akhir kata, semoga makalah ini dapat memenuhi harapan dosen dari mahasiswa, khususnya dalam pembelajaran ICT .

Medan, Februari 2015Penyusun,

Risky Yasmita Sari HSB

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISI ii

BAB I: PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang 11.2. Rumusan Masalah 31.3. Tujuan Penulisan 4

BAB II : PEMBAHASAN2.1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika 52.2. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika 72.3. Pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika 10

BAB III: PENUTUP3.1. Kesimpulan 16

DAFTAR PUSTAKA 18

PERANAN TIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKADiajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah" Intergrasi ICT dalam Pembelajaran Matematika "

Disusun OlehRISKY YASMITA SARI HSBNim (8146171074)DIKMAT A-3

Dosen Pengampu Dr. Ida Karnasih, M. Sc, Ed, Ph. D

PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)UNIVERSITAS NEGERI MEDAN2014