14
TUGAS MAKALAH KEARIFAN LOKAL SUKU SASAK DALAM PERSPEKTIF PANCASILA Dosen Pengampu Albar Adetary Hasibbuan. M,Phil Penyusun Fahrizal Hari Utama 145060301111002

Makalah Kearifan Lokal Suku Sasak Dalam Perspektif Pancasila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Tentang kearifan lokal masyarakat Suku sasak dari sudutpandang pancasila

Citation preview

TUGAS MAKALAH

KEARIFAN LOKAL SUKU SASAK DALAM PERSPEKTIF PANCASILA

Dosen PengampuAlbar Adetary Hasibbuan. M,Phil

PenyusunFahrizal Hari Utama145060301111002

TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS BRAWIJAYA2014/2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia, sebagai sebuah bangsa, terbentuk dari aneka kultur dan struktur social yang berbeda-beda. Berbeda dengan Jepang ataupun Korea, Indonesia memiliki kultur yang tidak homogen. Bahkan, untuk wilayah Papua saja terdapat kurang lebih 132 suku bangsa dan bahasa yang berlainan. Itu belum lagi sistem sosial dan budaya yang terdapat di pulau-pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan lainnya.Keberagaman suku bangsa di Indonesia Menghasilakan budaya khas dari masing masing suku yang mendarah daging manjadi sebuah kearifan lokal suku tersebut. Suku Sasak adalah salah satu suku bangsa yang berada di Indonesia. Kearifan suku sasak terkenal sebagai suku yang santun. Beberapa kearifan suku Sasak kan dibahas dalam makalah ini sebagai bahan kajian dan pembelajaran.

1.2 Rumuran Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penyusun dapat merumuskan beberapa rumusan masalah yang berkenaan dengan hal tersebut, diantaranya adalah:

1. Siapakah suku Sasak ?2. Bagaimana kebudayan dan kearifan suku sasak?3. Bagaimana pandangan kearifan lokal suku Sasak dalam perspektif Pancasila1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini, diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui siapa suku sasak.2. Untuk mengetahui kebudayaan dan kearifan suku Sasak.3. Untuk mengetahui pandangan kearifan lokal suku Sasak dalam perspektif Pancasila

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Budaya2.1.1 Pengertian BudayaBudaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat, pakaian, bahasa, dan seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.2.1.2 Unsur unsur budayaAda beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:a. Alat Alat Ekonomi.b. System Ekonomi.c. Sistem keluarga.d. Kekuasan politik.

2. Bronislaw mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:a. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.b. Organisasi ekonomi.c. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).d. Organisasi kekuatan (politik).

2.2 Kearifan Lokal 2.2.1 Pengertian Kearifan Lokal (local wisdom) Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari duakata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia john M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.2.2.2 Local Genius sebagai Local WisdomDalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius inimerupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (lihat Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas/ kepribadian budaya bangsa yangmenyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19). Sementara Moendardjito (Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsurbudaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.

Ciri-cirinya adalah:1. Mampu bertahan terhadap budaya luar2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli4. Mempunyai kemampuan mengendalikan5. Mampu memberi arah path perkembangan budaya

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Suku SasakSuku Sasak adalah sukubangsa Indonesia yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak Boda".

3.1.1 Asal Nama SasakAsal nama sasak kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan. Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi. Dalam tradisi lisan warga setempat kata sasak dipercaya berasal dari kata "sa'-saq" yang artinya yang satu. Kemudian Lombok berasal dari kata Lomboq yang artinya lurus. Maka jika digabung kata Sa' Saq Lomboq artinya sesuatu yang lurus. banyak juga yang menerjemahkannya sebagai jalan yang lurus. Lombo Mirah Sasak Adi adalah salah satu kutipan dari kakawin Nagarakretagama ( Desawarnana ), sebuah kitab yang mnemuat tentang ukekuasaan dan kepemerintahaan kerajaan Majapahit, gubanan Mpu Prapanca. kata "lombok" dalam bahasa kawi berarti lurus atao jujur, "Mirah" berarti permata, "sasak" berarti kenyataan dan "adi" artinya yang baik atau yang utama. Maka Lombok Mirah Sasak Adi berarti kejujuran adalah permata kenyataan yang baik atau utama.a

3.2 Kebudayaan dan kearifan Suku SasakTerdapat banyak kebudayaan dan kearifan suku Sasak. Namun secara garis besar dapat dituliskan dalam beberapa poin.1. KepercayaanPada jaman dahulu, agama Islam yang dianut Suku Sasak agak berbeda dengan Islam pada umumnya. Mereka menganut Islam Wetu Telu yang masih mempunyai pengaruh ajaran animisme, dinamisme, Budha, dan Hindu. Wetu Telu berarti tiga waktu, mereka hanya menjalankan sholat 3 kali dalam sehari. Namun, masyarakat Suku Sasak di Desa Sade sudah mulai menjalankan sholat 5 waktu.2. Tradisi Dan PernikahanPenculikan merupakan tahap yang dilakukan sebelum laki-laki melamar calon pengantinnya. Biasanya laki-laki yang berencana akan menikah sudah berkompromi dengan si perempuan sebelum malamnya ia pergi menculik. Pihak laki-laki-laki akan membawa kembali si perempuan kembali ke rumah orang tuanya keesokan paginya atau beberapa hari setelahnya untuk dilamar. Untuk perempuan yang memang mencintai laki-laki yang menculiknya, tradisi ini dianggap romantis. Namun bagi perempuan yang tidak mempunyai rasa, tradisi ini merupakan bencana. Orang tua tidak bisa menolak jika anak perempuannya sudah berhasil diculik dan dikembalikan karena bisa dianggap sial (tidak ada yang mau melamar putrinya lagi di kemudian hari). Biasanya, laki-laki menikahi perempuan dari desanya sendiri karena biayanya lebih murah. Di Desa Sade, ada total 150 rumah dengan 700 warga yang semuanya mempunyai ikatan keluarga.3. TenunPada jaman dahulu, gadis yang belum bisa menenun belum boleh menikah. Menenun merupakan lambang kemandirian dan kesiapan seorang perempuan dalam berumahtangga. Namun, aturan itu sudah tidak berlaku lagi sekarang. Mereka sudah dianggap pantas untuk menikah sejak umur 17 tahun.Alat tenun yang digunakan oleh wanita suku Sasak terbuat dari kayu dan penggunaannya masih manual. Bahan-bahan yang digunakan untuk menenun pun berasal dari alam. Mereka memintal benang sendiri dari kapas dengan alat dari kayu. Corak-corak warna yang dihasilkan berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya; kunyit untuk warna kuning dan mengkudu untuk warna biru. Untuk satu tenun ikat atau tenun songket, mereka membutuhkan waktu sekitar satu minggu hingga satu bulan, tergantung dari kerumitan corak, warna, serta ukurannya.4. RumahRumah-rumah di adat suku Sasak terbuat dari bambu sebagai penyangganya, anyaman bambu sebagai temboknya, jerami sebagai atapnya, dan tanah sebagai alasnya. Lantainya dibuat dari campuran dari tanah, getah kayu banjar, dan abu dari hasil jerami yang dibakar. Untuk membuatnya semakin rekat dan tidak lembab pada saat musim dingin serta tidak kering pada saat musim panas, masyarakat Suku Sasak rajin mengolesi lantai rumah mereka dengan kotoran kerbau. Pintu rumah dibuat rendah (kurang dari 170 cm) sehingga kadang orang dewasa yang masuk ke dalamnya harus menunduk. Ini adalah tanda bahwa siapapun yang masuk harus menunjukkan kesopanan dan rasa hormat terhadap pemilik rumah.Bentuk bangunan rumah memiliki maksna filosofi tersendiri. Ada tiga anak tangga kecil di setiap rumah warga Suku Sasak. Jumlahnya melambangkan Wetu Telu (tiga waktu) dalam kehidupan manusia, yaitu: lahir, berkembang, dan wafat. 5. Presean Simbol Kejantanan Taruna (Pemuda) SasakBudaya Presean atau bertarung dengan rotan memang sudah dikenal masyarakat Lombok sejak lama. Namun budaya yang penuh dengan kekerasan itu berubah menjadi unik ketika dipadukan gaya bela diri yang unik dan lucu dari pemainnya.Presean adalah salah salah satu kekayaan budaya bumi gogo rancah (lombok). Acara ini berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras (ende). Petarung biasa disebut pepadu. Presean bermula dari luapan emosi para prajurit jaman kerajaan taun jebot (dahulu kala) sehabis mengalahkan lawan di medan perang. Acara tarung presean ini juga diadakan untuk menguji keberanian/nyali lelaki sasak yang wajib jantan dan heroik saat itu.

3.3 Kearifan Lokal Suku Sasak dalam Perspektif PancasilaKearifan lokal suku sasak tercemin dari kebudayaan suku Sasak. Hal tersebut menjadikan kepribadiandan kearifan tersendiri pada suku sasak. Nilai nilai kearifan lokal adalah sumber-sumber dari Pancasila. Kearifan lokal tidak dapat dipisahkan dari Pancasila, karena adalah identitas bansa Indonesia yang merupakan kearifan lokal bangsa Indonesia . Pancasila memiliki 5 sila . Sila ke-1 berbunyi Ketuhanan yang maha ESA. Yang memiliki makna manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh penciptanya. Pencipta itu adalah kausa prima yang mempunyai hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Masyarakat suku Sasak sudah mengenal adanya kepercayaan dari jaman dahulu. Sehingga dapat dikatakan bahwa suku Sasak adalah suku yang sudah mengenal Tuhan.Sila ke-3 Pancasila berbunyi persatuan Indonesia yang bermakna persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Oleh karena rasa satu yang sedemikian kuatnya, maka timbulah rasa cinta bangsa dan tanah air. Dalam kehidupan sehari-hari suku Sasak, terdapat tradisi Gotong royong . Sebagai contoh, jika sebuah keluarga akan melaksanakan acara pernikahan. Maka mulai dari awal dan akhir si tuan rumah tidak perlu repot dalam mengerjakan urusan dapur. Semua dikerjakan oleh masyarakat sekitar, atau dalam adat kami disebut Banjar. Kelompok keluarga inilah yang kemudian merancang seluruh kegiatan acara dari awal sampai akhir. Ketua banjar akan berkoordinasi dengan tuan rumah dalam memimpin anggota banjar dalam bekerja.

BAB IVPENUTUP

4.4 SimpulanBudaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang (masyarakat) dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Kearifan lokal adalah bentuk dari gagasan-gagasan, kepribadian masyarakat pada daerah tertentu (lokal) yang tertanam pada pikiran dasar masyaraat tersebut.Suku Sasak adalah Suku yang tinggal di pulau Lombok yang mayoritas beragama islam. Makna dari Sasak adalah Sa' Saq Lomboq yang artinya sesuatu yang lurus.Suku Sasak memiliki berbagai macam kebudayaan lokal yang membentuk kearifan keunikan tersendiri pada masyarakatnya. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang sila-silanya merupakan perwujutan dari kearifan lokal budaya masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/23627/ http://lombokgilis.com/budaya-presean-simbol-kejantanan-taruna-sasak-lombok.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sasakhttp://www.kompasiana.com/ferdiandrosi/kearifan-lokal-suku-sasak-lombok_54f6778da333112b758b4e61https://supardiyo.wordpress.com/tag/landasan-pendidikan-pancasila/