24
Makalah Kenakalan Remaja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur

Makalah Kenakalan Remaja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH

Citation preview

Page 1: Makalah Kenakalan Remaja

Makalah Kenakalan Remaja BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-

masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan

beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah,

baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya.

             Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya.

Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan

terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri

lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang.  Meningkatnya tingkat

kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga

dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan

bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga

Page 2: Makalah Kenakalan Remaja

motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya :

pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah

kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang

baik atau mengagumkan.

                        Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang

tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga,

mood swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada

masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.

 

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian remaja?

b. Bagaimana perkembangan psikologi remaja?

c. Apa macam-macam kenakalan remaja ?

d. Apa penyebab kenakalan remaja?

e. Bagaimana solusi untuk mengatasi kenakalan remaja?

1.3 Tujuan Pembahasan

a. Mengetahui pengertian remaja dan ciri cirinya

b. Mengetahui perkembangan psikologi remaja pada saat ini

c. Mengetahui macam-macam kenakalan remaja

d. Mengetahui penyebab kenakalan remaja

e. Mengetahui solusi untuk mengatasi kenakalan remaja.

  BAB II

Page 3: Makalah Kenakalan Remaja

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Remaja

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja

manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.

Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja

merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara

umur 12 tahun sampai 21 tahun.

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak

anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun

dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada

perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,

perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran

buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada

perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran

semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di

luar keluarga.

Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak

termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua.

Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja

menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum

memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene)

diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa

Page 4: Makalah Kenakalan Remaja

yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia

remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :

a. 12-15 tahun

b. Masa remaja awal 15-18 tahun

c. Masa remaja pertengahan 18-21 tahun

d. Masa remaja akhir.

2.2 Ciri- Ciri Remaja

Mengenai ciri-ciri remaja tidak mesti dilihat dari satu sisi, tetapi dapat dilihat

dari berbagai segi. Misalnya dari segi usia, perkembangan fisik, phisikis, dan

perilaku. Menurut Gayo (1990: 638-639) ciri-ciri remaja usianya berkisar 12-20 tahun

yang dibagi dalam tiga fase yaitu; Adolensi diri, adolensi menengah, dan adolensi

akhir. Penjelasan ketiga fase ini sebagai berikut.

a. Adolensi dini

Fase ini berarti preokupasi seksual yang meninggi yang tidak jarang menurunkan

daya kreatif/ ketekunan, mulai renggang dengan orang tuanya dan membentuk

kelompok kawan atau sahabat karib, tinggah laku kurang dapat

dipertanggungjawabkan. Seperti perilaku di luar kebiasaan, delikuen,dan maniakal

atau defresif.

b. Adolensi menengah

Fase ini memiliki umum: Hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai meningkat

pentingnya, fantasi dan fanatisme terhadap berbagai aliran, misalnya, mistik, musik,

dan lain-lain. Menduduki tempat yang kuat dalam perioritasnya, politik dan

Page 5: Makalah Kenakalan Remaja

kebudayaan mulai menyita perhatiannya sehingga kritik…..tidak jarang dilontarkan

kepada keluarga dan masyarakat yang dianggap salah dan tidak benar, seksualitas

mulai tampak dalam ruang atau skala identifikasi, dan desploritas lebih terarah untuk

meminta bantuan.

            c. Adolesensi akhir

Masa ini remaja mulai lebih luas, mantap, dari dewasa dalam ruang lingkup

penghayatannya .Ia lebih bersifat ‘menerima’dan ‘mengerti’ malahan sudah mulai

menghargai sikap orang/pihak lain yang mungkin sebelumnya ditolak. Memiliki

karier tertentu dan sikap kedudukan, kultural, politik, maupun etikanya lebih

mendekati orang tuanya. Bila kondisinya kurang menguntungkan, maka masa turut

diperpanjang dengan konsekuensi .imitasi, bosan, dan merosot tahap kesulitan

jiwanya. Memerlukan bimbingan dengan baik dan bijaksana, dari orang-orang di

sekitarnya.

            Argumen lain tentang ciri-ciri remaja dan berbagai sudut pandang

dikemukakan oleh Mustaqim dan Abdul Wahid (1991:49-50). Menurutnya pada masa

remaja umumnya telah duduk dalam bangku sekolah lanjutan. Pada permulaan

periode anak mengalami perubahan-perubahan jasmani yang berwujud tanda-tanda

kelamin sekunder seperti kumis, jenggot, atau suara berubah pada laki-laki. Lengan

dan kaki mengalami pertumbuhan yang cepat sekali sehingga anak-anak menjadi

canggung dan kaku. Kelenjar-kelenjar mulai tumbuh yang dapat menimbulkan

gangguan phisikis anak.

            Perubahan rohani juga timbul remaja telah mulai berfikir abstrak, ingatan

logis makin lama makin lemah. Pertumbuhan fungsi-fungsi psikis yang satu dengan

yang lain tidak dalam keadaan seimbang akibatnya anak sering mengalami

Page 6: Makalah Kenakalan Remaja

pertentangan batin dan gangguan, yang biasa disebut gangguan integrasi. Kehidupan

sosial anak remaja juga berkembang sangat luas. Akibatnya anak berusaha

melepaskan diri darikekangan orang tua untuk mendapatkan kebebasan, meskipun di

sisi lain masih tergantung pada orang tua. Dengan demikian terjadi pertentangan

antara hasrat kebebasan dan perasaan tergantung. (Mustaqim dan Abdul Wahid,

1991:50).

            Lebih lanjut dikatakan Mustaqim dan Abdul Wahid, pada masa remaja akhir

umumnya telah mulai menemukan nilai-nilai hidup, cinta, persahabatan, agama,

kesusilaan, kebenaran dan kebaikan. Masa ini biasa disebut masa pembentukan dan

menentuan nilai dan cita-cita.Lain dari pada itu anak mulai berfikir tentang tanggung

jawab sosial, agama moral, anak mulai berpandangan realistik, mulai mengarahkan

perhatian pada teman hidupnya kelak, kematangan jasmani dan rohani, memiliki

keyakinan dan pendirian yang tetap serta berusaha mengabdikan diri dimasyarakat

juga ciri remaja yang menonjol, tetapi hanya remaja yang sudah hampir masuk

dewasa.

 Sedangkan menurut Hurlock (1999) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut :

a. Masa remaja sebagai periode yang penting, karena perkembangan fisik, mental

yang cepat dan penting dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai

dan minat baru.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan perilaku

dari anak-anak ke menuju dewasa.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang bersifat

universal yaitu perubahan emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, dan perubahan nilai.

Page 7: Makalah Kenakalan Remaja

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak masalah-

masalahnya sebagian besar diselesikan oleh guru dan orang tua sehingga kebanyakan

remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi masalah.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk

menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena adanya anggapan

stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat

dipercaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang dewasa harus membimbing

dan mengawasi.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. Karena remaja melihat dirinya

sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya

terlebih dalam cita-cita.

h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, karena remaja mulai memusatkan diri

pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.

            Berdasarkan uraian di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa ciri ciri masa

remaja

adalah merupakan periode yang penting, periode perubahan, peralihan, usia yang

bermasalah, pencarian identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang tidak

realistik dan ambang masa kedewasaan.

2.3 Psikologi Remaja

            Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-

ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan

memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang

Page 8: Makalah Kenakalan Remaja

dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada

keadaan emosi remaja.

Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan

hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi

remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis.

Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang

akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang

baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang

mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi

dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja

harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan

dirinya.

Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan

tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja

menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja tidak

mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan

psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir,

kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam

mengemukakan pendapat.

2.4 Kenakalan Remaja

            Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang

melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia

remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.

Page 9: Makalah Kenakalan Remaja

Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :

a.Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-

anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti

mencuri, menganiaya dan sebagainya.

b.Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk

menimbulkan keonaran dalam masyarakat.

c.Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.

            Faktor pemicunya, menurut sosiolog Kartono, antara lain adalah gagalnya

remaja melewati masa transisinya, dari anak kecil menjadi dewasa, dan juga karena

lemahnya pertahanan diri terhadap pengaruh dunia luar yang kurang baik.

            Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak

dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood

swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa

remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.

            Perilaku yang ditampilkan dapat bermacam-macam, mulai dari kenakalan

ringan seperti membolos sekolah, melanggar peraturan-peraturan sekolah, melanggar

jam malam yang orangtua berikan, hingga kenakalan berat seperti vandalisme,

perkelahian antar geng, penggunaan obat-obat terlarang, dan sebagainya.

            Dalam batasan hukum, menurut Philip Rice dan Gale Dolgin, penulis

buku The Adolescence, terdapat dua kategori pelanggaran yang dilakukan

remaja, yaitu:

a. Pelanggaran indeks, yaitu munculnya tindak kriminal yang dilakukan oleh anak

remaja. Perilaku yang termasuk di antaranya adalah pencurian, penyerangan,

perkosaan, dan pembunuhan.

Page 10: Makalah Kenakalan Remaja

b. Pelanggaran status, di antaranya adalah kabur dari rumah, membolos sekolah,

minum minuman beralkohol di bawah umur, perilaku seksual, dan perilaku yang

tidak mengikuti peraturan sekolah atau orang tua.

2.5 Penyebab Kenakalan Remaja

            Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri

(internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal:

a.Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan

terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi

dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi

karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

b.Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan

tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada

perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua

tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk

bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:

a. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota

keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada

remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak,

tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa

menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

b. Teman sebaya yang kurang baik

Page 11: Makalah Kenakalan Remaja

c. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

            Sedangkan  menurut Kumpfer dan Alvarado, Faktor faktor Penyebab

kenakalan remaja antara lain  :

a. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.

b. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku

dan nilai-nilai anti-sosial.

c.Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah

ataupun di luar sekolah, dan lainnya).

d. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.

e. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.

f. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.

g. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.

h. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.

i. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau

lingkungan baru.

j. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau

melakukan kenakalan remaja.

2.6 Peranan Keluarga terhadap Kenakalan Remaja

            Sarwono (1998) mengatakan bahwa keluarga merupakan lingkungan primer

pada setiap individu. Sebelum anak mengenal lingkungan yang luas, ia terlebih

dahulu mengenal lingkungan keluarganya. karena itu sebelum anak anak mengenal

norma-norma dan nilai-nilai masyarakat, pertama kali anak akan menyerap norma-

Page 12: Makalah Kenakalan Remaja

norma dan nilai-nilai yang berlaku di keluarganya untuk dijadikan bagian dari

kepribadiannya.

            Orang tua berperan penting dalam emosi remaja, baik yang memberi efek

positif maupun negative. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua masih merupakan

lingkungan yang sangat penting bagi remaja.

            Menurut Mu’tadin (2002) remaja sering mengalami dilema yang sangat besar

antara mengikuti kehendak orang tua atau mengikuti kehendaknya sendiri. Situasi ini

dikenal dengan ambivalensi dan hal ini akan menimbulkan konflik pada diri remaja.

Konflik ini akan mempengaruhi remaja dalam usahanya untuk mandiri, sehingga

sering menimbulkan hambatan dalam  penyesuaian diri terhadap lingkungan

sekitarnya, bahkan  dalam beberapa kasus tidak jarang remaja menjadi frustasi dan

memendam kemarahan yang mendalam kepada orang tuanya dan orang lain

disekitarnya. Frustasi dan kemarahan tersebut seringkali di ungkapkan dengan

perilaku perilaku yang tidak simpatik terhadap orang tua maupun orang lain yang

dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya.

            Penilitian yang dilakukan BKKBN pada umunya masalah antara orang tua

dan anaknya bukan hal hal yang mendalam seperti maslah ekonomi, agama, social,

politik, tetapi hal yang sepele seperti tugas-tugas di rumah tangga, pakaian dan

penampilan.

            Menurut Nalland (1998) ada beberapa sikap yang harus dimiliki orangtua

terhadap anaknya pada saat memesuki usia remaja, yakni :

a. Orang tua perlu lebih fleksibel dalam bertindak dan berbicara

b. Kemandirian anak diajarkan secara bertahap dengan mempertimbangkan dan

melindungi mereka dari resiko yang mungkin terjadi karena cara berfikir yang belum

Page 13: Makalah Kenakalan Remaja

matang. Kebebasan yang dilakukan remaja terlalu dini akan memudahkan remaja

terperangkap dalam pergaulan buruk, obat-obatan terlarang, aktifitas seksual yang

tidak bertanggung jawab dll

c. Remaja perlu diberi kesempatan melakukan eksplorasi positif yang memungkinkan

mereka mendapat pengalaman dan teman baru, mempelajari berbagai keterampilan

yang sulit dan memperoleh pengalaman yang memberikan tantangan agar mereka

dapat berkembang dalam berbagai aspek kepribadiannya.

d. Sikap orang tua yang tepat adalah sikap yang authoritative, yaitu dapat bersikap

hangat, menerima, memberikan aturan dan norma serta nilai-nilai secara jelas dan

bijaksana. Menyediakan waktu untuk mendengar, menjelaskan, berunding dan bisa

memberikan dukungan pada pendapat anak yang benar.

2.7 Pergaulan Remaja

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan

individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok.

Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk

sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas

dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar

dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu

akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan

yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau

kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif

itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi

remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang

Page 14: Makalah Kenakalan Remaja

sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba

sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Pergaulan

remaja berupa tekanan teman bahkan sahabat, yang bias disebut dengan rasa

solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk

mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh

remaja.

2.8 Remaja dan Lingkungan Sosial

Lingkungan social meliputi teman sebaya, masyarakat dan sekolah. Sekolah

mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi remaja, karena selain dirumah sekolah

adalah lingkungan kedua dimana remaja banyak melakukan berbagai aktifitas dan

interaksi social dengan teman-temannya. 

Masalah yang dialami remaja yang bersekolah lebih besar dibandingkan yang

tidak bersekolah. Hubungan dengan guru dan teman-teman di sekolah, mata pelajaran

yang berat menimbulkan konflik yang  cukup besar bagi remaja. Pengaruh guru juga

sanagt besar bagi perkembangan remaja, karena guru adalah orang tua bagi remaja

ketika mereka berada disekolah.

Pada masa remaja, hubungan social memiliki peran yang sangat penting bagi

remaja. Remaja mulai memperluas pergaulan sosialnya dengan teman teman

sebayanya. Remaja lebih sering berada diluar rumah bersama teman teman

sebayanya, karena itu dapat dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebayanya

pada sikap, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada pengaruh orang tua.

Brown (1997) menggambarkan empat cara khusus, bagaimana terjadinya

perubahan kelompok teman sebaya dari masa kanak-kanak ke masa remaja :

Page 15: Makalah Kenakalan Remaja

a. Remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya dibandingkan

pada anak-anak. Pada usia 12 tahun, remaja awal mulai menjauhkan diri dari orang

dewasa dan mendekatkan diri dengan teman sebaya.

b. Remaja berusaha menghindari pengawasan yang ketat dari orang tua dan guru dan

ingin mendapatkan kebebasan. Mereka mencari tempat untuk bertemu dimana

mereka tidak terlalu diawasi. Meskipun dirumah mereka ingin mendapatkan privasi

dan tempat dimana mereka dapat mengobrol dengan teman temannya tanpa didengar

oleh keluarganya.

c. Remaja mulai banyak berinteraksi dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang

berbeda. Walaupun anak perempuan dan laki laki berpartisipasi dalam kegiatan dan

berkelompok persahabatan yang berbeda selama masa pertengahan kanak-kanak,

tetapi pada masa remaja interaksi dengan remaja yang berbeda jenis semakin

meningkat, sejalan dengan semakin menjauhnya remaja dengan orang tua mereka.

d. Selama masa remaja, kelompok teman sebaya menjadi lebih memahami nilai-nilai

dan perilaku dari sub-budaya remaja yang lebih besar. Mereka juga

mengidentifikasikan diri dalam kelompok pergaulan tertentu.

- See more at: http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-kenakalan-remaja.html#sthash.724Cwapz.dpuf