19
MAKALAH PERUBAHAN SISTEM KOPERASI SEBAGAI PENYALUR TENAGA KERJA OUTSOURCING Mkalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Ketenagakerjaaan yang diampu oleh Bapak Yuliansyah Disusun oleh : Nama : Deki Wahyu Saputro NIM : 201271140

Makalah Ketenagakerjaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah ketenagakerjaan

Citation preview

Page 1: Makalah Ketenagakerjaan

MAKALAH

PERUBAHAN SISTEM KOPERASI SEBAGAI

PENYALUR TENAGA KERJA OUTSOURCING

Mkalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Ketenagakerjaaan

yang diampu oleh Bapak Yuliansyah

Disusun oleh :

Nama : Deki Wahyu Saputro

NIM : 201271140

PROGRAM STUDI D3 ELEKTRO

SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN

JAKARTA

Page 2: Makalah Ketenagakerjaan

 KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala rahmat, berkah, dan Karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan

makalah ini yang berjudul “Perubahan Sistem Koperasi Sebagai Penyalur

Tenaga Kerja Outsourcing”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum

Ketenagakerjaan, serta diharapkan dapat menambah wawasan terkait sistem

koperasi dan hubungan kerja outsourcing.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua sumber-sumber media

yang telah saya jadikan referensi untuk penyusunan makalah ini, semoga dapat

memberikan terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Saya berharap,

semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya

dan bagi para pembaca pada umumnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih ada

kekurangan dan kesalahannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat diperlukan agar kedepan penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan

dalam penulisan makalah ini.

Gresik, 8 Juni 2013

Page 3: Makalah Ketenagakerjaan

DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB    I      PENDAHULUAN ..............................................................................1

1.1             LATAR BELAKANG..............................................................1

1.2             RUMUSAN MASALAH.........................................................2

1.3             TUJUAN PENULISAN...........................................................2

BAB    II    PEMBAHASAN..................................................................................3

                   2.1       FILOSOFI KOPERASI ..........................................................3

                   2.2       DEFINISI DARI TENAGA ALIH DAYA

(OUTSOURCING)..................................................................4

2.3       KETIDAKSESUAIAN KOPERASI SEBAGAI PENYEDIA

TENAGA ALIH DAYA (OUTSOURCING)..........................5

                  2.4       PENYELESAIAN PERMASALAHAN KOPERASI

TERKAIT PENYEDIA TENAGA ALIH DAYA

(OUTSOURCING)...................................................................7

BAB   III   PENUTUP...........................................................................................8

3.1             KESIMPULAN.......................................................................8

3.2              SARAN..................................................................................8

DAFTAR

PUSTAKA..............................................................................................................9

Page 4: Makalah Ketenagakerjaan

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi kapitalis.

Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Koperasi sebenarnya sudak masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. Namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah sebagai organisasi sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan. Ada juga yang mengatakan bahwa koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya saja. Dan yang lebih ekstrim mengatakan bahwa koperasi itu hanya kemakmuran pengurusnya saja. Kami kira ini anggapan atau pemikiran yang keliru. Karena sebenarnya koperasi adalah bentuk kegiatan usaha yang paling ideal di mana anggotanya, juga bertindak sebagai produsen, sebagai konsumen, dan sekaligus sebagai pemilik. Dalam kontenks Indonesia, koperasi merupakan bentuk usaha yang syah, yang keberadaannya diakui dalam UUD-1945.

Awalnya keberadaan koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok para anggotanya, Namun dalam perkembangannya fungsi koperasi menjadi bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha, sebagai bentuk usaha baru, dan sebagai alternatif kegiatan usaha penyedia tenaga alih daya atau outsourcing.

Page 5: Makalah Ketenagakerjaan

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai masalah ketidaksesuaian usaha koperasi sebegai penyedia tenaga outsourcing, didapat rumusan masalah yang akan dibahas dalam analisis permasalahan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Apa Filosofi Koperasi ?

2. Apa Definisi dari Tenaga Alih Daya (Outsourcing)?

3. Koperasi menjadi Penyedia Tenaga Alih Daya (Outsourcing)?

4. Bagaimana bentuk Penyelesaian Masalah Koperasi yang menjadi Penyedia Tenaga Alih Daya (Outsourcing)?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah yang membahas tentang ketidaksesuaian usaha koperasi sebagai penyedia tenaga alih daya (Outsourcing) adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui dengan jelas filosofi dari koperasi

2. Mengetahui definisi dari tenaga alih daya (Outsourcing)

3. Mengetahui usaha-usaha yang sesuai dengan azas koperasi

4. Mengetahui bentuk penyelesaian koperasi terkait penyedia tenaga alih daya (Outsourcing)

Page 6: Makalah Ketenagakerjaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 FILOSOFI KOPERASI

Pengertian koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang berarti usaha

bersama. Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan secara

bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Namun demikian yang

dimaksud dengan Koperasi di sini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan

tertentu pula, perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, berdasarkan para ahli Definisi Koperasi:

Ø Muhammad Hatta (1994): Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum

lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya

dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi

didahulukan keperluan bersama bukan keuntungan.

ILO (dikutip oleh Edilius & Sudarsono, 1993): Koperasi ialah suatu

kumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas,

yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang di awasi secara

demokratis.

Dr. G. Mladenata, didalam bukunya “Histoire Desdactrines Cooperative”

mengemukakan bahwa koperasi terdiri atas produsen-produsen yang

bergabung secara sukarelauntuk mencapai tujuan bersama, dengan saling

bertukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama, dengan

mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.

Ø H.E. Erdman, dalam bukunya “Passing Monopoly as an aim of

Cooperatif” ialah pemilik dan yang menggunakan jasanya dan

mengembalikan semua penerimaan di atas biayanya kepada anggota sesuai

dengan transaksi yang mereka jalankan dengan koperasi.

Pengertian Koperasi di Indonesia. Dasar hukum keberadaan koperasi di

Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945 dan UU No. 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian. Dalam penjelasan pasal 33 ayat (1) UUD 1945 antara lain

Page 7: Makalah Ketenagakerjaan

dikemukakan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar

atas asas kekeluargaan” dan ayat (4) dikemukakan bahwa “perekonomian

nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip

kebersamaaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan”, sedangkan menurut pasal 1

UU No.25/1992, yang dimaksud dengan koperasi di Indonesia adalah: “Badan

usaha yang beranggotakan orang-seseorang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.

Dalam tujuan tersebut dapat dimengerti bahwa koperasi adalah sebagai satu-

satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan

susunan perekonomian yang hendak dibangun di Indonesia. Sebagaimana

dikemukakan dalam pasal 33 ayat (4) UUD 1945.

2.2 DEFINISI DARI TENAGA ALIH DAYA (OUTSOURCING)

Tenaga Alih Daya (Outsourcing) diartikan sebagai pemindahan atau

pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, dimana

badan penyedia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen

berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh para pihak.

Tenaga Alih Daya (Outsourcing) dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia

diartikan sebagai pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa tenaga kerja.

Pengaturan hukum outsourcing (Alih Daya) di Indonesia diatur dalam Undang-

Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 (pasal 64, 65 dan 66) dan

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia

No.Kep.101/Men/VI/2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan

Penyedia Jasa Pekerja/Buruh (Kepmen 101/2004).Pengaturan tentang outsourcing

(Alih Daya) ini sendiri masih dianggap pemerintah kurang lengkap.

Dalam Inpres No. 3 Tahun 2006 tentang paket Kebijakan Iklim Investasi

disebutkan bahwa outsourcing (Alih Daya) sebagai salah satu faktor yang harus

Page 8: Makalah Ketenagakerjaan

diperhatikan dengan serius dalam menarik iklim investasi ke Indonesia. Bentuk

keseriusan pemerintah tersebut dengan maksud untuk menyerap lebih banyak

tenaga kerja Indonesia sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran, dimana

jumlah lulusan tiap tahun tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan

pekerjaan.

2.3 KETIDAKSESUAIAN KOPERASI SEBAGAI PENYEDIA TENAGA ALIH DAYA (OUTSOURCING)

Koperasi, yang menurut Drs.Muhammad Hatta mengungkapkan bahwa koperasi

didirikan dengan asas kekeluargaan, dibentuk sebagai pencerminan dari prinsip

kolektivitas dalam sistem ekonomi kerakyatan. Inilah yang membedakan koperasi

dengan perusahaan kapitalis. Perusahaan kapitalis lebih menekankan prinsip

individualisme dan tentunya penumpukan modal sebesar-besarnya.

 

Faktanya, saat ini sejumlah koperasi sudah tercerabut dari konsep dasar yang

digagas Hatta. Prinsip kolektivitas dinomorduakan, penumpukan modal sebesar-

besarnya dikedepankan. Paling tidak itulah potret koperasi yang bergerak di

bidang jasa outsourcing yang marak berkembang saat ini. Salah satu contohnya :

Koperasi Karyawan PT PJB UP Gresik yang pernah menjadi penyedia tenaga

kerja outsourcing di PT PJB UP Gresik. Banyaknya koperasi yang bergerak di

bidang pengerahan tenaga kerja itu memang bukan tanpa dasar. Pasal 65 ayat (3)

UU Ketenagakerjaan menandaskan bahwa perusahaan yang boleh

menyelenggarakan outsourcing adalah perusahaan yang berbadan hukum. Di

Indonesia, badan hukum terdiri dari Perseroan Terbatas, Yayasan dan Koperasi.

Karena itu, secara normatif sah-sah saja koperasi menyelenggarakan outsourcing.

 

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 101 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan

Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh, merinci lebih jauh mengenai badan

hukum apa saja yang berhak menjadi agen outsourcing, yaitu Perseroan Terbatas

dan Koperasi saja. Yayasan tidak disebut dalam Kepmenaker ini karena mungkin

yayasan tidak diberi ruang untuk mencari keuntungan.

Page 9: Makalah Ketenagakerjaan

 Secara normatif, fungsi dan peran Koperasi cukup mulia. Pasal 4 UU No 25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyebutkan bahwa koperasi berfungsi dan

berperan dalam membangun potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosialnya. Selain itu, masih di dalam pasal yang sama, Koperasi juga

berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan

masyarakat.

 

Dalam tataran implementatif, fungsi dan peran yang cukup luhur itu tampaknya

tidak bisa diwujudkan oleh koperasi yang bergerak di bidang outsourcing. Betapa

tidak. Praktik menunjukkan bahwa outsourcing ternyata makin menyengsarakan

buruh.

 

Di tengah himpitan minimnya pengupahan dan ancaman PHK sepihak, nasib

buruh menjadi semakin tidak menentu dengan sistem outsourcing ini. Buruh

outsourcing akhirnya hanya menggantungkan hidup pada kemurah-hatian

perusahaan pemakai jasa tenaga kerja. Belum lagi terbelenggunya hak-hak buruh

outsourcing untuk berserikat.

 

Yogo Pamungkas, pengajar Hukum Ketenagakerjaan Universitas Trisakti

berpendapat . Menurutnya, sistem outsourcing untuk saat ini tidak bisa dihindari.

Untuk mengantisipasi jaminan perlindungan pekerjaan bagi pekerja, ia berharap

agar semua agen outsourcing menerapkan PKWTT alias pegawai tetap kepada

para pekerjanya yang akan di-outsourcing-kan. Selain itu mungkin bisa juga

diterapkan upah minimal bagi pekerja outsourcing yang jumlahnya jauh lebih

tinggi dari pekerja biasa. Sehingga masalah kesejahteraan pekerja outsourcing

bisa teratasi.

 2.4 PENYELESAIAN PERMASALAHAN KOPERASI TERKAIT

PENYEDIA TENAGA ALIH DAYA (OUTSOURCING)

Dari permasalahan koperasi yang terkait dengan penyedia tenaga kerja daya alih

(Outsourcing), maka sudah saatnya mengembalikan fungsi koperasi ketujuan awal

mensejahterakan anggotanya sesuai dengan asas kekeluargaan yang digagas bapak

Page 10: Makalah Ketenagakerjaan

koperasi Indonesia, Drs.Muhammad Hatta. Untuk mengembalikan fungsi koperasi

maka diperlukan penentuan strategi yang membahas kemana koperasi akan

dibawa dan dikembangkan. Hal ini dapat dicontohkan dari Koperasi Karyawan PT

PJB UP Gresik, berdasarkan perkembangannya koperasi untung dalam

pengelolaan tenaga kerja outsourcing, namun bila dipandang dari segi sosial maka

terjadi penurunan citra koperasi. dari pengalaman diatas para jajaran pengurus

koperasi karyawan PT PJB UP Gresik melakukan perubahan sistem manajemen

dalam pengelolaan koperasi yaitu dalam hal tenaga kerja outsourcing.

Dalam hal ini koperasi karyawan bersama jajaran manajemen PT PJB UP Gresik

dan jajaran PT MKP (Mitra Karya Prima) yang tidak lain merupakan anak

perusahaan PT PJBS, melakukan kerjasama untuk melakukan alih fungsi

manajemen atas tenaga kerja outsourcing dari koperasi karyawan kebawah

pimpinan PT MKP sehingga status tenaga outsourcing akan menjadi karyawan PT

MKP melalui PKB yang telah disepakati, namun dalam pekerjaan sehari-hari

tidak terjadi perubahan sehingga PT PJB UP Gresik tetap menjadi perusahaan

pemakai tenaga kerja PT MKP. Penerapan sistem kerja PKWT dan PKWTT tetap

diterapkan sebab PT PJB sebagai pengguna tenaga kerja membutuhkan tenaga-

tenaga kerja yang selalu siap dalam melaksanakan tugasnya demi terjaganya

kehandalan dari unit pembangkit. Dengan demikian diharapkan masalah

ketenagakerjaan outsourcing dpat teratasi dan fungsi koperasi akan kembali ke

fitrahnya untuk mensejahterakan anggotanya sesuai dengan asas kekeluargaan

seperti yang digagas Bapak Muhammad Hatta.

Page 11: Makalah Ketenagakerjaan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Koperasi merupakan “Badan usaha yang beranggotakan orang-seseorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan” pasal 1 UU No.25/1992, dengan landasan asas yang begitu mulia

untuk mensejahterakan anggotanya, alangkah lebih baiknya tidak melakukan

usaha penyedia tenaga outsourcing, karena asas kekeluargaan tidak sesuai dengan

peraturan mengenai outsourcing, dimana pemilik tenaga kerja akan mencari

keuntungan sebesar-besarnya tanpa melihat kehidupan dan kesejahteraan dari

pada pekerja sehingga akan bersifat kapitalis.

3.2            SARAN

Adapun saran yang dapat saya berikan dalam makalah ini adalah, hendaknya

dalam melakukan pengubahan sistem manajemen di koperasi harus tertulis dalam

hasil rapat anggaran tahunan. Selain itu perpindahan pimpinan dari koperasi ke

perseroan terbatas harus dengan jelas dan lengkap tertuang dalam PKB sehingga

nantinya tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Page 12: Makalah Ketenagakerjaan

DAFTAR PUSTAKA

http://beritaonline.com selasa,4Juni2013

http://www.Hukumonline

(Tinjauan Yuridis terhadap Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan)

Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Jakarta: Djambatan, 1999

Sendjun Manullang, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia,

PT Rineka Cipta, Jakarta, 2001

Page 13: Makalah Ketenagakerjaan