22
MAKALAH KIMIA ANALISIS “Zinc (Zn) dan Merkuri (Hg)” Dosen : Drs. Wahidin, M.Si. Disusun Oleh : 1. Amirul Syahril 13330001 2. Dheny Setiadi 13330002 3.Pinky Whisudianti13330003 4. Agung Tri Laksono 13330037 5. Syifa Fauziah 13330084

MAKALAH KIMIA ANALISIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia analisis

Citation preview

MAKALAH KIMIA ANALISISZinc (Zn) dan Merkuri (Hg)Dosen : Drs. Wahidin, M.Si.

Disusun Oleh:1. Amirul Syahril133300012. Dheny Setiadi133300023. Pinky Whisudianti133300034. Agung Tri Laksono133300375. Syifa Fauziah13330084

PROGRAM STUDI FARMASIFMIPA-ISTN

12

13

Daftar Isi

Daftar Isi............................................................................ i Pendahuluan...................................................................... 1-2 Pembahasan....................................................................... Definisi Logam Berat................................................ Logam Zinc (Zn)........................................................ Logam Merkuri (Hg)................................................. Pengaruh Zn & Hg pada Manusia............................. Daftar Pustaka....................................................................

1

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangLogam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitasyangtinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977).Logam berasal dari kerak bumi. Logam di gunakan oleh manusia untuk berbagai jenis peralatan dan berperan penting dalam sejarah peradaban manusia. Logam mula mula diambil daripertambagan dalam kerak bumi,kemudian di cairkan dan dimurnikan dalam pabrik menjadi logam murni. Logam ini kemudian dibentuk sesuaidengan yang di kehendaki misalnya, sebagai perhiasan(emas, perak), peralatan pertanian (besi), dan dapat digunakn sebagai bahan pengganti energi minyak (uranium)Logam sangat diperlukan dalam proses kehidupan organisme.Secara umum dibagi atas 2 bagian, yaitu logam esensial dan non esensial. Logam esensial adalah logam yang sangat diperlukan oleh organisme untuk membantu proses fisiologis, terutama sebagai kofaktor enzim atau untuk pembentukan organ. Sedangkan logam non esensial adalah logam yang peranannya dalam tubuh belum diketahui dan biasanya dalam jaringan hewan dalam jumlah yang sedikit dan dapat merusak organ jika terdapat dalam jumlah yang tinggi (Darmono, 1995).Clark (2002) menjelaskan bahwa, dilihat dari aspek biologi, logam dibagi atas 3 kelompok, yaitu logam ringan, logam transisional dan metalloid.Logam ringan secara normal ditranspor sebagai kation yangmobiledalam larutan encer, seperti Na, K dan Ca. Logam transisional adalah logam yang esensial pada konsentrasi rendah, tetapi dapat menjadi toksik pada konsentrasi tinggi, misalnya Fe, Cu, Co dan Mg. Metaloid adalah logam yang umumnya tidak diperlukan untuk aktivitas metabolisme dan toksik terhadap sel pada konsentrasi yang rendah, misalnya Hg, Pb, Sn, Se dan As.Disamping menguntungkan, logam dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan bahaya bagi organisme baik kronis maupun akut. Pencemaran lingkungan oleh logam berat seperti Hg, Cd, dan Pb membahayakan kesehatan manusia dan organisme yang lain.BAB IIPEMBAHASAN1. Definisi Logam BeratSedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain.USEPA (U.S. Environmental Agency) mendata ada 13 elemen logam berat yang merupakan elemen utama polusi yang berbahaya. Seperti halnya sumber-sumber polusi lingkungan lainnya, logam berat tersebut dapat ditransfer dalam jangkauan yang sangat jauh di lingkungan, selanjutnya berpotensi mengganggu kehidupan biota lingkungan dan akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia walaupun dalam jangka waktu yang lama dan jauh dari sumber polusi utamanya.Logam adalah unsur alam yang dapat diperoleh dari laut, erosi batuan tambang, vulkanisme dan sebagainya (Clark, 1986). Umumnya logam-logam di alam ditemukan dalam bentuk persenyawaan dengan unsur lain, sangat jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal. Unsur ini dalam kondisi suhu kamar tidak selalu berbentuk padat melainkan ada yang berbentuk cair, misalnya merkuri (Hg). Dalam badan perairan, logam pada umumnya berada dalam bentuk ion-ion, baik sebagai pasangan ion ataupun dalam bentuk ion-ion tunggal. Sedangkan pada lapisan atmosfir, logam ditemukan dalam bentuk partikulat, dimana unsurunsur logam tersebut ikut berterbangan dengan debu-debu yang ada di atmosfir (Palar, 2004). Menurut Palar (2004) melihat bentuk dan kemampuannya setiap logam haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik (konduktor).b. Memiliki kemampuan sebagai penghantar panas yang baik.c. Memiliki rapatan yang tinggi.d. Dapat membentuk alloy dengan logam lainnya.e. Untuk logam yang padat, dapat ditempa dan dibentuk.Berbeda dengan logam biasa, logam berat adalah istilah yang digunakan secara umum untuk kelompok logam berat dan metaloid yang densitasnya lebih besar dari 5 g/cm3 (Hutagalung et al., 1997). Dalam perairan, logam berat dapat ditemukan dalam bentuk terlarut dan tidak terlarut. Logam berat terlarut adalah logam yang membentuk komplek dengan senyawa organik dan anorganik, sedangkan logam berat yang tidak terlarut merupakan partikel-partikel yang berbentuk koloid dan senyawa kelompok metal yang teradsorbsi pada partikelpartikel yang tersuspensi (Razak, 1980).Menurut Darmono (1995) sifat logam berat sangat unik, tidak dapat dihancurkan secara alami dan cenderung terakumulasi dalam rantai makanan melalui proses biomagnifikasi. Pencemaran logam berat ini menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya: 1. berhubungan dengan estetika (perubahan bau, warna dan rasa air), 2. berbahaya bagi kehidupan tanaman dan binatang, 3. berbahaya bagi kesehatan manusia, 4. menyebabkan kerusakan pada ekosistem. Sebagian dari logam berat bersifat essensial bagi organisme air untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya, antara lain dalam pembentukan haemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada biota (Darmono, 1995). Akan tetapi bila jumlah dari logam berat masuk ke dalam tubuh dengan jumlah berlebih, maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi tubuh (Palar, 2004).Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang berbahaya. Afinitas yang tinggi terhadap unsur S menyebabkan logam ini menyerang ikatan belerang dalam enzim, sehinggaenzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus karboksilat (-COOH) dan amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal, dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis penguraiannya (Manahan, 1977).2. Logam Zn Karakteristik1) A. Sifat FisikSeng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal.Lehto 1968, hlm.826Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150C. Di atas 210C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420C) dan tidik didih (900C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium. Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui dapat membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon, bismut, emas, besi, timbal, raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium. Walaupun seng maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan feromagnetisme di bawah suhu 35K.1) B. KeberadaanKadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah di kerak bumi. Tanah mengandung sekitar 5770ppm seng dengan rata-ratanya 64ppm. Sedangkan pada air laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya hanya 0,14g/m3.

Sfalerit (ZnS)Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bahwa unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan dengan belerang. Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi atmosfer bumi awal yang mendukung reaksi reduksi. Sfalerit, yang merupakan salah satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak ditambang untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62% seng.Mineral lainnya juga mengandung seng meliputi smithsonit (seng karbonat), hemimorfit (seng silikat), wurtzit (bentuk seng sulfida lainnya), dan hidrozinkit. Terkecuali wurtzit, kesemua mineral ini terbentuk oleh karena proses cuaca seng sulfida primordial. Total keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia adalah sekitar 1,8 gigaton. Hampir sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara ekonomis pada tahun 2008. Kandungan besar seng dapat ditemukan di Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Berdasarkan laju konsumsi seng sekarang ini, cadangan seng diperkirakan akan habis antara tahun 2027 sampai dengan 2055. Sekitar 346 megaton seng telah ditambang sepanjang sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan pula sekitar 109 megatonnya masih digunakan.

2) A. Sifat kimiawiReaktivitasSeng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan unsur golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat..[16] Permukaan logam seng murni akan dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika berkontak dengan karbon dioksida. Lapisan ini membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air.Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan mengeluarkan asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam lainnya. Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada suhu kamar. Asam kuat seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat menghilangkan lapisan pelindung seng karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan gas hidrogen.[18]Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa dengan keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron terluar s akan terlepas, dan ion seng yang terbentuk akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan pembentukan empat ikatan kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan ikatan yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan. Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di atas 285C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni senyawa seng yang berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2 yang diketahui. Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan keadaan oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan terbentuk. Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna. Jari-jari ion seng dan magnesium juga hampir identik. Oleh karenanya, garam kedua senyawa ini akan memiliki struktur kristal yang sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor penentu, sifat-sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung membentuk ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks dengan pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan berkoordinasi 4 ataupun 6 walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada. Reaksi Seng (Zn2+)end. putih Zn(OH)2 yang larut dalam pereaksi berlebih

+ KOH (aq)

Larutan ZnSO4end. tersier zink sulfat yang larut dalam amonia & asam

+ Na2SO4 (aq)

3. Logam Hg Karakteristik1. 1. Pengertian Merkuri (Hg)Merkuri adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta mudah menguap pada suhu ruangan. Merkuri akan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa. Merkuri memiliki nomor atom 80. Berat atom 200,59 g/mol, titik lebur -38,9oC, dan titik didih 356,6oC.Kelimpahan merkuri di bumi menempati urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi. Merkuri jarang didapatkan dalam bentuk bebas di alam, tetapi berupa bijih cinnabar (HgS). Untuk mendapatkan merkuri dari cinnabar, dilakukan pemanasan bijih cinnabar di udara sehingga menghasilkan logam merkuri (Widowati,dkk,2008). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak (Alfian, 2006)1. 2. Proses Terbentuknya Merkuri (Hg)Kebanyakan logam dan metaloid terdapat di alam, tersebar dalam batu-batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara. Tetapi, didistribusinya nyata sekali tidak rata. Umumnya, kadar dalam tanah, air, dan udara relatif rendah. Kadar ini dapat meningkat bila ada aktivitas geologi, misalnya pendegasan yang melepaskan 25.000-125.000 ton merkuri setahun. Aktivitas manusia, misalnya penambangan merkuri penyumbang sekitar 10.000 ton setahun.Perlu dicatat bahwa aktivitas manusia dapat lebih bermakna dalam hubungannya dengan pajanan manusia karena mereka menaikkan kadar logam itu di tempat aktivitas manusia (Frank,2006)

1. 3. Sifat Merkuri Merkuri merupakan elemen alami, oleh karena itu sering mencemari lingkungan. Sifat-sifat merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan ilmiah dan industri. Beberapa sifat tersebut adalah sebagai berikut :1. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang bebentuk cair pada suhu kamar yaitu 25oC dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam,yaitu -38,9oC.2. Kisaran suhu dimana merkuri terdapat dalam bentuk cair sangat lebar, yaitu 396oC, dan pada kisaran suhu ini merkuri mengembang secara merata.3. Merkuri mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam.4. Ketahanan listrik merkuri sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang baik dari semua logam.5. Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk hidup.6. Sifat penting merkuri lainnya adalah kemampuannya untuk melarutkan logam dan membentuk logam paduan yang dikenal sebagai amalgam. Emas dan perak adalah logam yang dapat terlarut dengan merkuri.4. Pengaruh Logam Zn dan Hg Dalam Tubuh Manusia Seng (Zn) Fungsi:Mempertahankan kesuburan, memperkuat daya tahan tubuh, membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan. Kekurangan enzim-enzim ini membuat metabolisme tubuh terganggu yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Seng juga berguna untuk kecantikan kulit yaitu dapat mencegah timbulnya jerawat, mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit. Zink atau unsur seng memiliki peran fisiologi yang penting bagi berbagai proses metabolisme. Peran yang umum adalah keterlibatan zink sebagai kofaktor pada protein pengatur ekspresi gen dan sebagai enzim penyunting DNA. Kelas protein-protein yang menambat DNA dan memakai zink sebagai stabilisator ini dikenal sebagai protein jemari zink.Defisiensi (kekurangan) zink memberi efek signifikan bagi tumbuhan. Bagi tumbuhan darat, zink di tanah berperan sebagai hara mikro yang penting dan diketahui 50% tanah pertanian dunia mengalami defisiensi zink pada berbagai derajat. Pemupukan zink pada lahan demikian memberikan efek yang signifikan. Gejala kekurangan zink pada tumbuhan berbeda-beda, tetapi biasanya ditandai dengan kekerdilan dan daun yang memiliki bagian yang tembus pandang, biasanya di pangkal daun[36]. Pengujian tanah diperlukan untuk konfirmasi.Manusia yang kekurangan zink mengalami gejala-gejala "hipozinkemia". Orang yang mengalami kekurangan zink dapat terkena diare dan malfungsi organ. Kemunduran dalam daya ingat dan reaksi indera juga terjadi. Kemunculan jerawat juga diketahui terkait dengan defisiensi zink. Ketombe dapat muncul karena sel-sel kulit kekurangan zink. Zink diperlukan dalam produksi testosteron. Efek jika kekurangan:Luka yang sulit sembuh karena lambatnya regenerasi kulit, tidak ada selera makan, lambatnya pertumbuhan, kelelahan bahkan dapat menyebabkan tidak subur pada pria. Efek jika kelebihan:Jika jumlah zat ini melebihi 2000 mg di dalam tubuh dapat menghambat penyerapat zat tembaga dan folat yang juga diperlukan tubuh. Efek samping dari kelebihan zat ini antara lain pusing, muntah-muntah, sering mengantuk, berkeringat dan kadar kolesterol rendah. Sumber makanan:Seng bisa didapat dari makanan seperti buncis, kacang-kacangan, keju, daging sapi, ayam dan aneka ikan laut. Dosis yang dianjurkan:12 mg/hari.

Merkuri (Hg)Dampak Merkuri bagi kesehatanSemua komponen merkuri dalam bentuk apapun yang masuk ke dalam tubuh manusia secara terus menyebabkan berbagai kerusakan permanen pada otak, hati, dan ginjal (Roger etal,1984)

Dampak yang timbul oleh merkuri sebagai berikut : Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia (Sejenis kesemutan yang cukup parah), kepekaan menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan kaki, penglihatan menyempit, daya pendengaran menurun serta rasa nyeri pada lengan dan paha (Kram). Gangguan saraf motorik : lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia (Gangguan koordinasi tangan dan kaki, tubuh hingga gangguan bicara), tremor (Gemetar pada bagian atau keseluruhan tubuh yang tidak terkendali), gerakan lambat, dan sulit berbicara/Gagap. Gangguan lain : gangguan mental, Autis, sakit kepala dan hipersalivasi (Air liur yang berlebihan). Pengaruh terhadap Fisiologis. Pengaruh toksisitas merkuri (Hg) terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) dan ginjal akibat merkuri terakumulasi. Jangka waktu, intensitas dan jalur paparan serta bentuk merkuri sangat berpengaruh terhadap sistim yang dipengaruhi. Organ utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen merkuri dan organomerkuri adalah SSP sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal. Keracunan akut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistim pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP, efek terhadap sistim cardiovaskuler merupakan efek sekunder. Pengaruh terhadap Sistim Syaraf. Merkuri yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer dari pemajanan uap elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus "bloodbrain barier" dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang mengakibatkan kelumpuhan permanen. MeHg yang masuk dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada paparan setelah beberapa bulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti pandangan kabur atau pendengaran hilang (ketulian) dan impoten. Pengaruh terhadap Ginjal. Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garam inorganik merkuri atau phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya permiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan kemampuan fungsi ginjal (disfungsi ginjal). Pajanan (Paparan) melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui saluran pernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadinya proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut. Pengaruh terhadap Pertumbuhan. Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpapar oleh MeHg, dari hasil studi membuktikan ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu terpapar merkuri maka bayi yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental (Kelainan/Cacat Mental), tuli, penciutan lapangan pandang, microcephaly (Otak tidak tumbuh sehingga ukuran kepala jauh lebih kecil dari ukuran kepala normal), cerebral palsy (Kelumpuhan Otak besar yang menyebabkan kelumpuhan syaraf keseluruhan), ataxia (Gangguan koordinasi tangan dan kaki, tubuh hingga gangguan bicara), buta dan gangguan menelan.Merkuri yang terpapar melalui kulit dan bekerja merusak pigmen-pigmen kulit sebagaimana banyak kosmetik yang menggunakannya akan berakhir pada mimpi buruk hilangnya kecanttikan secara alami bahkan fisik. karena akan memunculkan efek kebalikan dari yang diterimanya selama menggunakan merkuri dan kebanyakan akan sullit dikembalikan ke kondisi kulit yang cantik dan sehat seperti semula.

Di antara semua unsur logam berat, Merkuri (Hg) menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya. Walaupun merkuri diambil bentuk cairan sebenarnya masuk dalam kategori logam. Tidak seperti unsur logam lainnya misalnya Besi (Fe) atau Magnesium (Mg) yang dibutuhkan tubuh untuk penguatan tulang. Merkuri sama sekali tidak dibutuhkan kehadirannya dalam tubuh kita. Oleh sebab itu, kehadiran merkuri dalam tubuh walaupun sedikit atau berada di bawah ambang batas toleransi tetap membahayakan kesehatan. Terlebih ketika akumulasi merkuri dalam tubuh sudah melewati ambang batas toleransi yang bisa diterima oleh kesehatan tubuh akan timbul gejala keracunan merkuri dalam bentuk kerusakan ginjal dan gangguan kerja syaraf baik otak maupun tulang belakang. Pada gilirannya gejala ini akan menimbulkan kematian bagi yang mengalaminya.

Daftar Pustakahttp://pusatgamat.com/artikel-artikel/logam-dan-manfaatnya-bagi-tubuh-manusiahttp://bahayamerkuri.blogspot.com/2012/10/merkuri-dalam-pengertian-kimia_8893.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senghttp://smk3ae.wordpress.com/2009/02/02/mengenal-logam-berat-heavy-metal/Akhmad, Sayid & Mudjiran. 1994. Diktat Kuliah Kimia Analitik. FMIPA UGM :

Yogyakarta

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas, Asas dan Struktur Jilid 1, edisi kelima. Bina Rupa Aksara : Jakarta

Cotton, Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press : Jakarta

Vogel, A. I. 1953. Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Longman Group Limited : London